kuliah ipd - sindroma koroner akut

7/30/2019 Kuliah IPD - Sindroma Koroner Akut

1/50

SINDROMA

KORONERAKUT


2/50

Pendahuluan

Penyakit jantung koroner (PJK) pembunuh nomor satu diIndonesia

PJK problem pencegahan &penanganan

Angka kematian tinggi

Penderita malas kontrol teratur

Penyumbatan arteri koronerdengan segala akibatnya


3/50


4/50


5/50

Sistema Conductoria


6/50

Faktor risiko SKA

umur > 50 tahun

Pria

Merokok

DM

Obesitas

Hipertensi

Dislipidemia

Kurang olahraga

Riwayat keluarga PJK

SINDROMA KORONER AKUT salah satu manifestasiPJK


7/50

SINDROMA KORONER

AKUT/SKA

Suatu keadaan gawat daruratjantung dengan manifestasiklinis berupa perasaan tidakenak di dada

Atau gejala-gejala lain sebagaiakibat iskemia/nekrosismiokard karena gangguan

aliran darah ke otot jantung


8/50

Sindroma koroner akut

mencakup

Infark miokard akut dengan ST elevasi

Infarks miokard akut tanpa ST elevasi

Angina pektoris tidak stabil


9/50

Unstable angina pektoris/

Angina pektoris tidak stabil

New onset angina

Rest anginaCressendo angina


10/50

PATOGENESIS SKA

Faktor risiko plakaterosklerosis ruptur plak obstruksi akut/subakut

menurunkan konsumsi O2 trombosis, vasokonstriksi,mikroemboli

Disfungsi endotel plak

stabil dan plak tidak stabil(SKA)


11/50

Diagnosis

Anamnesis

Elektrokardiogram

Petanda biokimia


12/50

Penegakan diagnosis

SKA2 dari 3 kriteria WHO

Nyeri dada khas infark

ST elevasi ST depresi , perubahan

EKG

Peningkatan enzim jantung


13/50

Manifestasi

klinis/anamnesisNyeri dada/angina yang intensif dan

menetap >30 menit, substernal,

retrosternal, prekordial Tidak menghilang dengan istirahat Nausea, takikardi Keringat dingin, muka pucat,

menakutkan pasien (serasa mau mati) Dada terasa berat, tertekan, terbakar

atau terikat, tertindih, tertusuk, diperas,dipelintir


14/50

ManifestasiNyeri dicetuskan oleh latihan fisik,

stres emosi, udara dingin dan sesudah

makanDapat disertai sulit bernafas, keringat

dingin dan lemas

Nyeri menjalar ke leher kiri, lengankiri, mandibula, gigi, lengan kanan,punggung


15/50

Pemeriksaan fisikBisa normal

Keringat dingin

Takikardi

Gallop

Tanda-tanda gagal

jantung

Syok kardiogenik


16/50

Pemeriksaan

penunjangEKG

Foto rontgen dada

Petanda biokimia: CK, CKMB, Troponin T,IProfil lipid, gula darah, ureum kreatinin

Ekokardiografi

Tes treadmillAngiografi koroner


17/50

Elektrokardiogram IMA dengan ST elevasi: hiperakut T, elevasi

segmen ST, gelombang Q inversi

gelombang T IMA tanpa ST elevasi: depresi segmen ST,

inversi gelombang T dalam

Angina pektoris tidak stabil: depresi ST

dengan atau tanpa inversi gelombang T,

kadang ST elevasi sewaktu ada nyeri, tak

dijumpai gelombang Q


18/50

Penanda biokimiaCK

CKMB

Troponin T, troponin I

Enzim meningkat minimal 2x di atas

normal


19/50

Pemeriksaan enzim

jantungCK MB (creatinin kinase isoenzym

MB)

Troponin T dan troponin I

Mioglobin

Lain lain ; CK, SGOT

Dilakukan serial tiap 6 jam


20/50

Diagnosis BandingDiseksi aorta

Perikarditis akut

Emboli paru akutRefluks esofagitis, spasme atau ruptur

esofagus

Kolesistitis akut Tukak lambung

Pankreatitis akut


21/50

Tujuan terapi SKAMenjaga patensi arteri

koroner

Memperbaiki danmeningkatkan aliranpada lesi stenosis

Menurunkankebutuhan oksigen

Mencegah meluasnyakerusakan miokardium


22/50

Terapi Tirah baring di ICCU/ICU

Pasang infus intravena NaCl atau D5%

Oksigenasi 2 liter/menit selama 2-3 jam,bisa dilanjutkan jika saturasi


23/50

Penatalaksanaan SKA

- Monitoring EKG awas Ventrikeltakikardi dan ventrikel fibrilasi

- Defibrilasikardioversi jika henti

jantung- Aspirin antiplatelet

- Klopidogrel antiplatelet

- Nitrat menurunkan spasme koroner,menurunkan kebutuhan oksigen

- Morphinmenurunkan preload, stress

simpatis


24/50

Terapi

Atasi nyeri denganNitrat sublingual atau nitrogliserin IV

Atau morfin IV

Atau petidin IV

Atau tramadol IV


25/50

Terapi lainnyaAntitrombotik (aspirin atau tiklopidin atau

klopidogrel)

Preparat statin Trombolisis (streptokinase)

Antikoagulan (heparin)

Atasi rasa takut dengan diazepam

Pelunak tinja (laktulosa)Penyekat beta bila tak ada kontraindikasi

ACE inhibitor

Reperfusi


26/50

ReperfusiFarmakologiTrombolisis/fibronolisis

Non farmakologiPCI/percutaneous

coronary intervention

- primer : 90 menit paska infark

- sekunder : setelah terapi trombolisis


27/50

Komplikasi AMIPerluasan infarkAritmia

Iskemia paskainfarkDisfungsi otot jantung

(dekompensasi kiri, hipotensi, syokkardiogenik)

Infark ventrikel kananRuptur korda, septum, dindingPerikarditis, emboli paru


28/50


29/50

Komplikasi aritmia

mencakupAtrial fibrilasi

Ventrikel takikardi

Ventrikel fibrilasi

Bradikardi aritmia

AV blok total

AV blok derajat 2


30/50

IMA inferior dengan ST

elevasi


31/50

IMA anterior dengan ST

elevasi


32/50

Ventrikel takikardi

MEMATIKAN !!!


33/50

Ventrikel fibrilasi

MEMATIKAN !!!


34/50

Sinus bradikardi


35/50

PERLU BANTUAN ALAT PACU JANTUNG


36/50


37/50

Penyebab nyeri dada

noninfarkNyeri pleuritik (seperti diiris pisau), intensitas

berubah dengan batuk

Nyeri dada yang terlokalisir

Nyeri dada karena pergerakan dengandada/lengan

Nyeri sangat singkat (beberapa detik)

Nyeri menjalar ke kakiKelainan muskuloskeletal, saluran cerna,

pneumonia, perikarditis, aneurisma torak,neuropsikiatrik


38/50

PrognosisPotensi terjadinya aritmiaganas

Potensi serangan iskemik lebihjauhPotensi perburukan

hemodinamik lebih jauh


39/50


40/50

SyokKardiogenik


41/50

Syok/renjatan

Kardiogenik

Adalah kegagalan sirkulasi akut

karena ketidakmampuan daya pompa

jantung


42/50

Syok kardiogenik

Terjadi umumnya pada STEMI

5 20% terjadi pada NSTEMI


43/50

Diagnosis

Tekanan darah


44/50

Pemeriksaan fisik

Tanda-tanda gagal jantung

Murmur:stenosis aorta berat,

regurgitasi aorta, mitral


45/50

Pemeriksaan EKG

Tanda iskemia, infark, hipertrofi, low

voltage

Aritmia: AV blok, bradiaritmia,takiaritmia


46/50

Foto Toraks

Efusi pleura

Edema basal paru


47/50

Diagnosis banding

Syok hipovolumik

Syok obstruktif (emboli paru, tension

pneumotorak)

Syok distributif (syok anafilaksis,

sepsis, toksik, overdosis obat)

Infark jantung kanan


48/50

Terapi

Oksigenasi dosis tinggi, kalau perlu

intubasi endotrakeal, suction dan

ventilatorDopamin

Atau dobutamin intravena

Atasi penyebab


49/50

Komplikasi

Gagal nafas

Kematian


50/50

Alhamdulillah

kuliah ipd - sindroma koroner akut

Documents