laporan tutor sk 1 blok 9

Upload: intan-permatasari

Post on 02-Jun-2018

290 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    1/46

    SKENARIO 1 BLOK IX

    TIU :

    1. Mahasiswa memahami penyakit/lesi jaringan lunak pada lidah

    2. Mahasiswa memahami vital sign, pemeriksaan darah dan histopatologi

    3. Mahasiswa memahami manifestasi penyakit sistemik pada rongga mulut

    4. Mahasiswa memahami penatalaksanaan pasien dengan penyakit sistemik

    JUDUL :

    Ibu Rina, seorang perempuan berusia 48 tahun datang ke RSGM mengeluhkan

    mulutnya kering dan plak putih pseudomembran pada 2/3 anterior lidah. Peemriksaan ektra

    oral menunjukkan limfonodi submandibula teraba dan sakit. Saat dilakukan pemeriksaan

    obyektif umum, vital sign: tensi darah 140/90mmHg, denyut nadi 82x/menit, Respirasi

    16x/menit. Pemeriksaan radiologi pada gigi 46 menunjukkan area radiolusen berbatas tegas

    pada region periapikal. Pemeriksaan darah menunjukkan GDS>250 mg/dl, Angka Leukosit

    13.000 dan pemeriksaan histopatologi lesi pada lidah menunjukkan adanya infiltrat

    neutrophil, cocus + & penetrasi hyphae pada epitel superfisial.

    Klarifikasi Istilah

    1. Plak Putih Pseudomembran adalah pseudomembran yang tersebut terdiri atas

    kumpulan hifa dan sel ragi, sel radang, bakteri, sel epitel, debris makanan dan

    jaringan nekrotik yang putih seperti sari susu, mengenai mukosa bukal, lidah dan

    permukaan oral dan bila plak diangkat tampak dasar mukosa eritematosa atau

    mungkin berdarah dan terasa nyeri sekali. Biasanya muncul pada keadaan oral thrush,

    kandidiasis pseudomembran akut, dan?

    2.

    Limfonodi Submandibula (Limfonodi) : yaitu kelenjar yang berfungsi sebagai pertahanan

    kekebalan tubuh (sistem imun). Kelenjar ini mengandung zat-zat yang berguna untuk

    tubuh, diantaranya adalah protein, lemak, limfosit, sel darah putih, fibrinogen, albumin,

    sel-sel pembentuk pertahanan tubuh, dsb. kelenjar ini dapat membesar oleh karena

    penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari KGB itu sendiri, seperti limfosit,

    sel plasma, monosit dan tristiosit. Penyebab lainnya yaitu karena proses peradangan

    (neutrofil), yang artinya kelenjar itu sedang dalam proses melawan bakteri yang masuk,

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    2/46

    infiltrasi sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit lemak. Yang terletak pada

    submandibular

    3. Vital Sign adalah keadaan umum pasien yang melibatkan antara lain :

    a. Kesadaran

    b. Frekuensi pernapasan

    c. Nadi

    d. Tekanan darah

    e. Suhu tubuh

    f. Saturasi oksigen darah

    4. Infiltrasi Neutrofil : akumulasi neutrofil pada jaringan atau sel dalam menanggapi

    berbagai zat pada situs reaksi inflamasi.

    5. GDS : Disebut juga kadar darah sewaktu (kadar gula darah sewaktu) adalah hasil

    pengukuran yang dilakukan seketika waktu itu, tanpa ada puasa. Jadi biasanya kadar gula

    akan lebih tinggi. Normalnya, kadar gula dalam darah adalah 110 mg/dl (gula darah puasa)

    dan 140 mg/dl (gula darah sewaktu). Namun, pada penderita DM, kadar gula darah puasanya

    lebih dari 126 mg/dl dangula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl. Jadi kalau sedang

    berpuasa, maka kadar gula darah akan menurun,

    6. Epitel Superfisial :

    7. Coccus + :

    8. Penetrasi hypae :

    Anatomi Lidah Normal

    Lidah adalah suatu organ otot kompak yang ditutupi oleh lapisan pelindung dari epitel

    skuamosa berlapis. Lidah memiliki peran yang penting dalam proses penelanan, pengecapan

    dan bicara. Dorsum lidah mempunyai banyak tonjolan-tonjolan mukosa yang membentuk

    papila-papila.

    Ada 4 tipe papila pada dorsum lidah : papila filiformis, papila fungiformis, papila

    sirkumvalata dan papila foliata. Papila filiformis merupakan papila terkecil dan berjumlah

    paling banyak. Papila itu berupa batang-batang ramping, seperti rambut, bertanduk, tampak

    berwarna merah, merah muda atau putih tergantung pada derajat iritasi yang dialami lidah.Papila fungiformis lebih sedikit jumlahnya, warna merahnya lebih cerah dan diameternya

    http://www.guladarah.com/2010/12/gula-darah-sewaktu.htmlhttp://www.guladarah.com/2010/12/gula-darah-sewaktu.html
  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    3/46

    lebih lebar dibandingkan dengan papila filiformis. Papila fungiformis tidak bertanduk,

    berbentuk bulat atau jamur dan sedikit menonjol. Papila ini juga berisi kuncup-kuncup

    pengecap. Papila ini paling banyak terdapat di tepi lateral dan ujung anterior dari lidah.

    Kadang-kadang papila fungiformis mengandung pigmen coklat, terutama melanoderm.

    Papila sirkumvalata adalah papila terbesar yang tampak sebagai papula-papula

    berwarna merah muda 2 sampai 4 mm. Papula tersebut dikelilingi oleh suatu parit sempit dan

    juga berisi kuncup-kuncup pengecap. Papila-papila ini berjumlah 6 sampai 12 dan tersusun

    dalam suatu deretan berbentuk V di sepanjang ujung-ujung sulkus di sisi posterior dorsum

    lidah. Papila-papila tersebut secara anatomis membagi lidah menjadi 2 bagian yang tidak

    sama, 2/3 anterior dan 1/3 posterior.

    Pada sisi lateral daerah posterior lidah terdapat papila foliata. Papila-papila ini seperti daun

    yang menonjol mengarah seperti lipatan-lipatan vertikal. Terkadang tonsil lingual yang

    meluas ke daerah ini dari akar dorsal posterior lidah dapat salah disebutkan sebagai papila

    foliate

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    4/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    5/46

    a. Lidah Berfisur (Scrotal Tongue)

    Lidah berfisur adalah variasi dari anatomi lidah normal yang terdiri atas satu fisura

    garis tengah, fisura ganda atau fisura multiple pada permukaan dorsal dari dua per tiga

    anterior lidah. Dorsum lidah pecah-pecah, lateral oblique, sagital, transversal. Ada berbagai

    pola, panjang, dan dalam dari fisura. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi lidah berfisur

    barangkali suatu proses perkembangan dan bertambah banyak dengan bertambahnya usia.

    Etiologi (Penyebab) nya tidak dapat diketahui dengan pasti, namun sumber

    menyatakan bahwa akan semakin bertambah banyak seiring bertambahnya usia.

    (Repository USU. Penyakit Mulut Desa Ujung Rambung.2011. Chapter II)

    Lidah berfisur kira-kira mengenai 1,5% penduduk. Kekerapan terjadinya adalah sama

    untuk kedua jenis kelamin. Lidah berfisur umumnya terjadi pada syndrome Down dan dalam

    kombinasi dengan lidah geografik. Ini adalah komponen dari syndrome Melkerson-Rosenthal

    (lidah berfisur, keilitis granulamatosa dan paralisis saraf fasialis unilateral). Fisura tersebut

    dapat terkena radang sekunder dan menyebabkan halitosis sebagai akibat dari penumpukan

    makanan, oleh karena itu dianjurkan menyikat lidah untuk menjaga agar fisura tetap bersih.

    Lidah berfisur adalah keadaan yang jinak dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

    Penatalaksaan: tidak memerlukan perawatan khusus dan pengobatan, yang diperlukan

    adalah menyikat lidah untuk menjaga agar fisura tetap bersih dari bakteria agar tidak

    menimbulkan penyaikit-penyakit lainnya serta memberi edukasi pasien bahwa kelainan ini

    aman sehingga pasien tidak perlu cemas dan tertekan.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    6/46

    b. Scalloped tongue (crenated tongue)

    Merupakan suatu keadaan yang umum, ditandai oleh lekukan-lekukan pada tepi

    lateral lidah. Keadaan tersebut biasanya bilateral, tetapi dapat unilateral atau terisolasi pada

    daerah dimana lidah berkontak erat dengan gigi-gigi. Tekanan abnormal dari gigi-gigi pada

    lidah mencetak pola tertentu, yang tampak sebagai oval-oval cekung yang dibatasi tepi

    seperti kerang yang putih dan menimbul. Penyebabnya meliputi keadaan-keadaan yang

    menyebabkan tekanan abnormal pada lidah seperti gerakan gesek dari lidah terhadap gigi dan

    diastema, kebiasaan menjulurkan lidah, menghisap lidah dan lidah yang membesar. Scalloped

    tongue dapat dijumpai dalam kaitan dengan kelainan sendi temporomandibular, keadaan-

    keadaan sistemik seperti akromegali dan amiloidosis serta kelainan-kelainan genetic seperti

    sindrom down dan juga pada pasien yang normal. Keadaan tersebut sama sekali tidak

    berbahaya dan tanpa gejala. Perawatan seringkali diarahkan untuk menghilangkan kebiasaan.

    Penyebab Scalloping Of The Tongue

    Ada sejumlah faktor yang bertanggung jawab atas terjadinya scalloped tongue:

    1. Defisiensi hormon tiroid atau kurang aktif kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk

    scalloped tongue. Hypothyroidism cenderung berdampak metabolisme dalam tubuh, yang

    pada gilirannya berhubungan dengan pembesaran dan pembengkakan kelenjar berbagai.

    Selanjutnya, hal ini juga mengakibatkan retensi air meningkat dalam tubuh, yang dianggap

    bertanggung jawab atas pembesaran lidah dan pembentukan celah di lidah.

    2. Kekurangan Limpa juga dianggap bertanggung jawab atas scalloped tongue. Defisiensi

    Limpa kegagalan transformasi makanan menjadi energi yang menghasilkan bengkak dan

    pecah-pecah lidah.

    3. Sleep apnea dianggap faktor lain bertanggung jawab atas scalloped tongue. Kondisi ini

    terkait dengan pernapasan terganggu saat tidur. Bergigi lidah disebabkan karena lidah jatuh

    kembali ke dalam rongga mulut saat tidur.

    4. Sindrom bersama Temporomeandibular juga berhubungan dengan scalloped tongue.

    Dalam hal ini rahang bawah tidak stabil karena yang gigi perlu terus-menerus mengepal

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    7/46

    untuk menahan rahang dalam posisi. Mengepalkan ini dapat mengakibatkan pembentukan

    alur sepanjang lidah memberikan penampilan yang khas bergigi.

    scalloped tongue Dengan Gejala lain

    scalloped tongue biasanya kondisi berbahaya, namun dapat dikaitkan dengan kehadiran

    sejumlah gejala lain yang dapat menjadi indikasi dari patologi yang mendasari,

    1. scalloped tongue dapat berhubungan dengan anemia, penurunan berat badan yang tidak

    dapat dijelaskan dan kelelahan yang semuanya menunjukkan kekurangan tidur.

    2. scalloped tongue dapat berhubungan dengan penambahan berat badan, kelesuan, sensasi

    chilliness, dll, yang dapat menjadi indikasi hipotiroidisme.

    3. scalloped tongue mungkin terkait dengan pembakaran sementara mengkonsumsi makanan

    pedas, halitosis, dll yang dapat menjadi indikasi infeksi rongga mulut.

    Perawatan Untuk bergigi Tongue

    Perawatan untuk crenated atau scalloped tongue berfokus pada menentukan penyebab yang

    mendasari kondisi. Pengobatan meliputi berikut ini,

    1. Suplemen tiroid penting untuk mengobati hipotiroidisme yang bertanggung jawab atas

    terjadinya scalloped tongue. Pastikan bahwa Anda selalu mengkonsumsi yodium diperkaya

    garam.

    2. Intervensi bedah mungkin diperlukan untuk mengobati temporo mandibular sendi tidak

    stabil.

    3. Pengobatan yang tepat untuk apnea tidur juga dapat membantu dalam pengelolaan bergigi

    lidah.

    4. Menjaga kebersihan mulut yang terbaik adalah juga faktor kontribusi penting dalam

    pengelolaan bergigi lidah.

    Perlu diingat bahwa scalloped tongue biasanya kondisi berbahaya. Namun, jika kondisi ini

    berhubungan dengan gejala lain, pengobatan simtomatik yang tepat dapat membantu dalam

    pengobatan scalloped tongue.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    8/46

    c. Makroglosia

    Merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan lidah yang membesar secara

    abnormal. Untuk menilai ukuran lidah, maka lidah harus sama sekali beristirahat. Tinggi

    normal dari dorsum lidah harus sama dengan bidang oklusal dari gigi-gigi bawah; tepi lateral

    dari lidah harus berkontak, tetapi tidak menumpuk dengan tonjol lingual gigi-gigi bawah.

    Lidah yang melebar melebihi dimensi ini disebut membesar.Pembesaran lidah ini disebabkan

    oleh hipertrofi otot-otot lidah sehingga akan mendorong gigi dan terbentuk tapakan.bekas

    gigi pada tepi lateral lidah.Keadaan ini dapat disebabkan oleh faktor genetik dan non

    genetik.Ditemukan pada sindrom down,sindrom beckwith

    wiedemann,kretinisme.Makroglosia dapat menyebabkan gangguan kesehatan secara umum

    seperti kesulitan makan,bernafas,berbicara,serta depresi yang akan berpengaruh pada

    pertumbuhan,perkembangan fisik dan mental anak.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    9/46

    Gambaran klinis makroglosia :

    1.Ukuran lebih besar daripada ukuran normal

    2. Ujung lidah atau tepi lidah melebihi oklusal gigi

    3.Adanya lekukan tepi lidah yang menggambarkan bentuk gigi (scalloptongue)

    4.Adanya diastema,openbite dan malrelasi rahang

    5.Ukuran papila fungiformis bertambah besar

    ETIOLOGI

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    10/46

    PERAWATAN

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    11/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    12/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    13/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    14/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    15/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    16/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    17/46

    Tiroid lidah

    Definisi

    Suatu nodula tidak biasa dari jaringan tiroid yang dijumpai tepat di posterior

    foramen cecum pada sepertiga posterior lidah.

    Etiologi

    Jaringan embrionik dari tiroid tidak berpindah kepermukaan anterolateral dari trakea

    Gambaran klinis

    Massa yang menimbul tanpa gejala, yang biasanya ukuran diameternya kira-kira 2

    cm. Terjadi penambahan vaskularisasi permukaan, perdarahan, disfagia, disfonia, dan

    gejala-gejala hipotiroidisme (jarang) sakit. Merupakan jaringan tiroid yang aktif.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    18/46

    Diagnosa

    Lesi tersebut dapat dibedakan dengan lesi-lesi yang sama dengan memastikan

    letaknya yang khas dipapilla sirkumvalata dan dengan memakai pengamatan radionuklid.

    Terapi

    Dengan Biopsi. Namun, biopsi harus ditunda sampai dipastikan bahwa ada sisa

    kelenjar tiroid dan berfungsi baik.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    19/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    20/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    21/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    22/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    23/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    24/46

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    25/46

    Makroglosia pd Sindrom Beckwith-Wiedermann

    mutasi gen pada kromosom no.11

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    26/46

    Makroglosia pada syndromdown

    Kretinisme / hypotiroidisme

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    27/46

    d. Lidah geografik

    Lidak geografik adalah suatu keadaan peradangan jinak yang disebabkan oleh

    pengelupasan keratin superfisial dan papila-papila filiformisnya. Penyebabnya tidak

    diketahui, tetapi diperkirakan stres emosional, defisiensi nutrisi dan heriditer. Keadaan ini

    biasanya terbatas pada dorsal dan tepi-tepi lateral 2/3 anterior lidah dan hanya mengenai

    papila filiformis sedangkan fungiformis tetap baik.

    Lidah geografik ditandai bercak-bercak gundul merah muda sampai merah, tunggal

    atau multipel dari papila filiformis yang dibatasi atau tidak dibatasi oleh pinggiran putih yang

    menimbul. Dapat disertai dengan lirik peradangan merah ditepi lesinya. Jika ada peradangan,

    maka rasa sakit seringkali merupakan suatu gejala. Lesinya terus menerus beruba pola dan

    berpindah dari suatu daerah ke daerah lain; karenanya nama sunonimnya adalah glosotis

    migratory jinak, eritema migran dan wandering rash

    Lidah geografik adalah umum dan mengenai kira-kira 1-2% penduduk. Paling sering

    mengenai wanita dan orang-orang dewasa usia muda sampai pertengahan. Keadan tersebut

    dapar timbul tiba-tiba dan menetap selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Terlihat

    hilang spontan dan kambuh kembali. Lidah geografik kadang-kadang dijumpai dalam kaitan

    dengan mukosa yang sesuai, areata eritema migran ( migratory mucositis, stomatitis

    geografik, lidah gegrafik ektopik) dan lidah berfisur. Erytema migrans, jika tanpa gejalaadalah tidak membahayakan sekali dan tidak memerlukan perawatan. Kadang-kadang saja

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    28/46

    suatu eritema migrans mengakibatkan bercak-bercak anular merah dengan rasa terbakar. Obat

    anestesi topikal atau steroid topikal dapat diberikan pada pasien-pasien dengan gejala. Secara

    histologis lesi-lesi ini mirip psoriasis; tetapi telah diterima secara umum bahwa kedua kondisi

    ini sesungguhnya berbeda, meskipun kadang-kadang dapat ada yang sama.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    29/46

    e. Tumor sel granular (mioblastoma sel granular)

    Merupakan tumor jaringan lunak jinak yang jarang terjadi , terdiri atas sel oval yang

    mempunyai sitoplasma granular yang ekstrem. Pada area oral sering terjadi di permukaan

    dorsal lateral lidah, dan jarang pada area ventral lidah.

    Tumor sel granular dapat terjadi pada semua usia dan ras, tetapi jarang pada wanita.

    Lesi ini biasanya terdiri atas nodula submukosa tanpa gejala, soliter, berbentuk kubah dan

    secara klinis ditutupi jaringan yang normal, kuning atau putih. Permukaanya berulserasi jika

    terkena trauma. Tumor sel granular seringkali tidak bertangkai, berbatas jelas, keras pada

    tekanan,. Pertumbuhannya sangat perlahan tanpa sakit. Lesi yang lebih besar dapat

    memperlihatkan daerah sentral yang sedikit cekung. Eksisi local yang konservatif

    merupakan perwatan yang disukai dan membuat lesi ini tidak cenderung kambuh lagi.

    Tumor sel granular adalah tumor rongga mulut jinak yang relatif umum yang

    mempunyai suatu pola gambaran klinis yang khusus. Walaupun lesi ini jarang terlihat

    melibatkan lokasi dan organ yang luas sebagian besar adalah lidah. Lesi ini biasanya tumbuh

    lambat diameternya jarang melebihi 1-2 cm dan biasanya soliter. Jika lokasinya superfisial

    tumor menunjukkan warna kekuningan yang khas sebaliknya lesi-lesi yang lokasinya lebih

    dalam tidak menunjukkan perubahan warnanya. Apabila tumor berlokasi pada lidah mukosa

    lingual diatasnya mungkin normal tetapi sering kali ada perubahan pada papilla lingual

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    30/46

    walaupun tidak begitu jelas termasuk penurunan jumlah papilla dan lidah menjadi rata.

    Kekhasan tumor ini adalah lesi yang sangat kenyal pada pemeriksaan palpasi dan tidak ada

    keluhan.

    Gambaran Mikroskopis

    Tumor sel granular menunjukkan suatu proliferasi sel-sel schwan secara mikroskopik

    menunjukkan suatu sitoplasma granular yang aneh. Sebelumnya telah ada teori yang

    mengatakan asalnya lesi dari jaringan otot bergaris. Untuk hal ini nama mioblastoma sel

    granular telah pernah digunakan sebuah nama yang kemudian digunakan secara luas.

    Disamping sel-sel granular tumor ini seringkali dihubungkan dengan suatu proliferasi

    hiperplastik pada epitel mukosa diatasnya. Secara mikroskopik proliferasi epitel ini

    menunjukkan kemiripan dengan karsinoma epidermoid; tetapi lesi ini adalah jinak dan

    diarahkan sebagai pseudoepitheliomatus hyperplasia (PEH). Hal yang harus ditekankan

    bahwa perubahan epitel adalah secara klinis tidak berarti dan tidak berhubungan dengan

    kanker mulut.

    Perawatan dan Prognosis

    Perawatan untuk tumor sel granular terdiri dari eksisi konservatif. Eksisi tidak sempurna

    kemudian diikuti regresi spontan telah pernah dilaporkan. Kekambuhan setelah perawatan

    tidak umum terjadi.

    Gambaran Klinis

    Lebih dari sepertiga dari semua tumor sel granular terjadi pada dorsum lingual, biasanya

    sebagai sessile, tanpa rasa sakit, agak tegas, tidak bergerak nodul kurang dari 1,5 cm.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    31/46

    diameter terbesar. Lesi sering menunjukkan pucat atau warna kekuningan dan biasanya

    memiliki permukaan halus. Ketika itu terjadi pada dorsum lingual, papila permukaan

    dipisahkan satu dari yang lain, tetapi biasanya tidak hilang.

    Situs lisan dan faring lain keterlibatan termasuk langit-langit lunak, uvula, mukosa labial,

    lantai mulut dan gingiva. Tidak ada predileksi jenis kelamin untuk kasus-kasus oral, tapi

    secara keseluruhan hampir dua kali lebih banyak kasus yang didiagnosis pada wanita seperti

    pada pria. Lesi biasanya didiagnosis antara usia 30 dan 60, tetapi dapat terjadi pada usia

    berapa pun. Sebanyak 15% dari pasien akan memiliki tumor sel granular dari beberapa situs

    anatomi, dengan sebanyak 50 lesi individu dalam satu pasien.

    Oral tumor sel granular ganas jarang tetapi telah dilaporkan tumbuh pesat, menjadi ulserasi

    dan bosselated, dan untuk mencapai ukuran yang lebih besar dari 4-5 cm. pada saat diagnosis.

    Ini biasanya terjadi pada orang dewasa muda.

    INTERPRESTASI PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI DAN DARAH

    A. Pemeriksaan Histopatologi

    1. Pemeriksaan Neutrofil

    Nilai Rujukan

    Dewasa : 5070 % (2500-7000 L)

    Anak-anak

    a. Bayi baru lahir : 61 %

    b. Bayi 1 tahun : 32 %

    c. Anak : 50-70 % (2500-7000L)

    Neutrofil yang paling banyak dalam sirkulasi leukosit dan bereaksi sangatcepat terhadap inflamasi dan tempat perlukaan jaringan dibandingkan jenis leukosit yang lain.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    32/46

    Selama fase infeksi akut, garis depan pertahanan tubuh adalah neutrofil. Segmen adalah

    neutrofil matang dan pita adalah neutrofil yang tak matang yang memperbanyak diri dengan

    cepat selama fase infeksi akut.

    MasalahMasalah Klinis

    Penururnan kadar :

    a. Penyakit-penyakit virus

    b. Leukimia

    c. Agranulositosis

    d. Anemia aplastik

    e. Anemia defisiensi zat besi

    Peningkatan kadar :

    a. Infeksi akut

    b. Penyakit inflamasi

    c. Kerusakan jaringan

    d. Penyakit Hodkins

    e. Penyakit hemolitik pada bayi yang baru lahirf. Apendiksitis akut

    g. Pankreasitis akut

    Prosedure Pemeriksaan

    Ambil 7 ml darah vena dan masukkan kedalam tabung bertutup jingga

    muda. Hindari hemolisis.

    Periksa jumlah leukosit dan hitung jenis leukositnya. Peninngkatanneutrofil menunjukkan adanya infeksi akut.

    2. Pemeriksaan Jamur

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    33/46

    Untuk pemeriksaan jamur digunakan larutan KOH 10% atau 20% . Ambil jaringan

    yang akan diperiksa kemudian dilihat dibawah mikroskop. Jika (+) maka dinyatakan adanya

    Hypha atau spora.

    B.

    Pemeriksaan Darah

    1. Pemeriksaan Glukosa/Gula Darah

    Gula Darah Puasa (FBS)

    Anak-anak :

    1. Bayi baru lahir : 30-80 mg/Dl

    2. Anak : 60-100 mg/Dl

    Dewasa :

    1. Serum/plasma : 70-100 mg/dL

    2. Whole blood : 60-100 mg/Dl

    Lansia :

    Serum : 70-120 mg/Dl

    Gula Darah Postprandial/ 2 jam setelah makan

    Anak-anak :

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    34/46

    adalah pemeriksaan skiring untuk diabetes yang biasanya dianjurkan. Jika gula darah

    pembatasan makanan dan cairan lebih tinggi dari normal atau meningkat.

    Masalah-masalah klinis

    1. Penurunan kadar :

    Reaksi hipoglikemik (syok insulin)

    Kanker (abdomen, hepar, dan paru-paru)

    Hipofungsi kelenjar adrenal

    Malnuutrisi

    Alkolisme

    Sirosis hepatis

    Hiperinsulinisme

    Latihan yang berat

    2. Peningkatan kadar :

    Diabetes mellitius

    Diabetik asidosis

    Hiofungsi kelenjar adrenal (sindrom cashings)

    Stress

    Luka bakar

    Latihan

    Infeksi

    Pankreatitis akut

    Pmbedahan yang lama

    Akromegali

    3. Obat-obatan yang dapat meningkatkan glukosa:

    Obat-obatan kortison

    Diuretik (tiazid)

    ACTH

    Levodopa

    Obat-obat anestetik

    Fenitoin (dilatin)

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    35/46

    Prosedur Pemeriksaan

    a. Gula Darah Puasa:

    Ambil darah vena 5-10 ml dan masukkankedalam tabung bertutup

    merah atau abu-abu. Darah biasanya diambil antara pukul 07.00-

    09.00

    Puasa makan dan minum 12 jam sebelum pemeriksaan

    b. Gula Darah Postprandial/setelah makan :

    Ambil darah vena 5-10 ml dan masukkan kedalam tabung tertutup

    merah atau abu-abu. Darah diambil 2 jam setelah makan pagi atau

    makan siang

    Impaksi keperawatan

    Tunda pemberian insulin pada pagi hari dan obat-obatan sampai

    spesimen darah diambil.

    Catat dari tiap slip laboratorium jika klien mengkonsumsi obat

    kortison, tiazid, diuretik setiap hari.

    Penurunan Kadar :

    o Observasi tanda dan gejala hipoglikemia (gugup, lemah, bingung, kulit

    dingin dan lembab, keringat dan nadi cepat)

    o Anjurkan klien untuk membawa gula/permen setiap saat. Kebanyakan

    penderita diabetes mempunyai tanda yang dapat menunjukkan bila

    terjadi hipoglikemia

    o Jelaskan kepada klien dan keluarga bahwa latihan yang berat dapat

    menurunkan gula darah. Karbohidrat atau protein sebaiknya

    ditingkatkan sebelum latihan atau setelah latihan.

    o Anjurkan klien dengan hipoglikemia (gula darah < 50mg/dL). Untuk

    makan tinggi protein dan lemak dan rendah karbohidrat. Terlalu

    banyak gula merangsang sekresi insulin.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    36/46

    Peningkatan Kadar :

    o Observasi tanda-tanda gejala hiperglikemia, yaitu :

    Polidipsia (sering haus)

    Poliurinaria (sering buang air kencing)

    Polifagia (sering lapar)

    Berat badan turun drastis

    o Perhatikan obat-obatan seperti kortison, tiazid, diuretik, stress berat

    atau pembedahan besar sebagai penyebab meningkatnya gula darah.

    o Jelaskan pada klien bahwa infeksi dapat meningkatkan nilai gula darah.

    Pasien dengan infeksi sebaiknya memeriksakan diri kedokter.

    2. Pemeriksaan Leukosit

    Nilai-nilai rujukan

    Dewasa : 4500-10000 L

    Anak

    o Bayi baru lahir : 9000-30000 L

    o Bayi 2 tahun : 6000-17000L

    Leukosit dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :

    Leukosit polimorfonuklear :

    1. Neutrofil

    2. Eosinofil

    3. Basofil

    Leukosit mononuklear :

    1. Monosit

    2. Limfosit

    Leukosit adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh. Leukosit akan segera bereaksi

    terhadap benda asing yang masuk dan membuat mekanisme pertahanan. Peningkatan jumlah

    leukosit disebut leukositosis dan penurunan jumlah disebut leukopenia.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    37/46

    Masalah klinis

    Penurunan kadar :

    o Penyakit hematopoetik (anemia aplastik, anemia pernisiosa,

    hipersplenisme, penyakit Gauchers)

    o Infeksi virus

    o Malaria

    o Aranulositosis

    o Alkoholik

    o SLE

    o RA (Atritis Rhematoid)

    Peningkatan kadar :

    o Infeksi akut :

    1. Pneumonia akut

    2. Meningitis

    3. Apendiksitis

    4. Kolitis

    5. Peritonitis

    6. Pankreatitis

    7. Tuberculosis

    8. Kanker

    9. Ulkus peptikum

    o Leukemia

    o Penyakit kolagen

    o Anema hemolitik

    o Anemia sel sabit

    o Penyakit parasitik

    o Stress :

    1. Pembedahan

    2. Demam

    3. Gangguan emosi

    o Histamin

    Obat-obat yang dapat menuunkan nilai leukosit :

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    38/46

    o Antibiotik :

    Penisilin

    Sefalotin

    Kloramfenikol

    o Asetaminofen tylenol

    o Sulfonamid

    o Propiltiourasil

    o Barbiturat

    o Agen kemoterapi

    o Diazepam valium

    o Diuretik :

    furosemid

    asam etakrinit

    o Klordiazepoksid librium

    o Agen hippoglikemi oral

    o Indometosin

    o Metildopa aldomet

    o Rifampin

    o Fenitiazin

    Obat-obat yang meningkatkan kadar leukosit :

    o Aspirin

    o Antibiotik

    o Prokainamid

    o Alopurinol

    o Kalium yodium

    o Sulfonamid

    o Heparin

    o Digitalis

    o Epinefrin

    o litium

    Prosedur pemeriksaan

    a. Darah vena

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    39/46

    Ambil 5-7 ml darah vena dan masukkan kedalam tabung tertutup

    jingga muda. Hindari hemolisis.

    Tidak perlu pembatasan makan dan minum

    b. Darah perifer

    Ambil darah dan pungsi pada jari dengan mikropipet. Larutkan

    segera dengan reagen.

    c. Perhitungan Sel Leukosit

    Setelah leukosit dilarutkan dengan reagen, leukosit dimasukkan kedalam kamar

    hitung. Hitung semua leukosit yang terdapat dalam keempat bidang besar. Pada sudut -

    sudut seluruh permukaan yang dibagi.

    Untuk memisahkan leukosit dan eritrosit maka perlu perhitungan, yakni : Jika darah

    tepi mengandung banyak sel darah merah bintik, maka sel itu akan ikut diperhitungkan

    seperti leukosit. Untuk menghitung jenis leukosit, maka perumpamaannya seperti ini :

    Misal ada 10.000 leukosit/ul darah dan dari hitung jenis ternyata disamping tiap100leukosit ada 25 sel eritrosit berinti, maka jumlah leukosit sebenarnya:

    10.000(

    x 10.000) = 8000/ul darah

    Pemeriksaan Ekstra Oral dan Intra Oral

    A. Pemeriksaan Ekstra Oral

    Pemeriksaan ekstra maupun intra oral diperoleh melalui pemeriksaan obyektif

    maupun pemeriksaan subyektif. Pemeriksaan obyektif adalah gabungan informasi

    obyektif pasien yang dapat diperoleh dengan melihat atau memeriksa keadaan pasiensecara langsung. Sedangkan pemeriksaan subyektif contohnya adalah riwayat kesehatan

    pasien atau bisa disebut pemeriksaan yang berdasarkan hasil anamnesa dari pasien.

    Pemeriksaan ekstra oral dan intra oral pada dasarnya dilakukan denga cara yang relatif

    sama yaitu dengan cara inspeksi, palpasi ataupun perkusi. Pemeriksaan ekstra oral adalah

    pemeriksaan yang dilakukan dengan melihat dan memeriksa keadaan tubuh pasien secara

    umum, meliputi mata, leher (kelenjar tiroid), jari, kuku, telapak tangan. kulit wajah,

    distribusi rambut, profil wajah, kesimetrisan wajah, kontur kepala, sendi

    temporomandibular dan kesehatan umum pasien.

    Pemeriksaan ekstra oral dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalahdengan cara inspeksi. Inspeksi adalah pemeriksaan dengan cara melihat menggunakan

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    40/46

    indra pengelihatan untuk memperhatikan keadaan tubuh pasien secara umum dan

    mengamati kemungkinan adanya kelainan pada pasien. Inspeksi yang dilakukan dengan

    cara melihat ukuran, bentuk, warna, hubungan anatomi, integritas jaringan, derajat

    keratinisasi, dan kesimetrisan bilateral dari setiap bagian atau organ tubuh yang diamati.

    Cara pemeriksaan ekstra oral selanjutnya adalah palpasi. Palpasi adalah pemeriksaanyang dilakukan dengan indra peraba untuk merasakan kontur dari jaringan atau organ

    tubuh yang diperiksa dan merasakan adanya pembesaran atau kelainan yang

    kemungkinan dapat terjadi. Pada pemeriksaan palpasi yang dapat diperiksa adalah

    meraba konsistensi, pergerakan massa, perbandingan bilateral dan identifikasi anatomi

    pada organ tubuh yang sedang diperiksa. Palpasi yang dapat dilakukan diantaranya pada

    pemeriksaan limfonodi. Pada pemeriksaan limfonodi dilakukan pemeriksaan untuk

    melihat ukuran, bentuk, mobilitas, jumlah dan konsistensi dari limfonodi tersebut.

    Pemeriksaan limfonodi dilakukan dengan cara meraba beberapa titik-titik adanya

    limfonodi dengan menekankan jari pada area tersebut dan jari ditekan dengan sedikit

    diputar. Titik adanya limfonodi tersebut contohnya pada area submandibula untuk

    memeriksa limfonodi submandibula, area parotis untuk memeriksa limfonodi parotid,

    area submental untuk memeriksa limfonodi submental dan lain sebagainya.

    Pemeriksaan ekstra oral selanjutnya adalah dengan melakukan palpasi pada bibir.

    Bibir dipalpasi pada area vermilion dan juga area perbatasan vermilion zone dengan

    kulit. Palpasi pada bibir tersebut dilakukan untuk melihat adanya batas antara vermilion

    dengan kulit dan ada atau tidaknya keratinisasi pada bibir. Kemudian berlanjut

    pemeriksaan pada mata, melalui inspeksi mata dapat dilihat ada atau tidaknya kelainan

    yang terjadi, contohnya seperti terjadinya proptosis pada mata. Kemudian diperiksan

    juga pada bagian leher, melihat ada atau tidaknya pembesaran pada bagian leher. Apabilapada pemeriksaan ditemukan proptosis pada mata dan ada pembesaran pada bagian leher

    yaitu pembesaran kelenjar tiroid maka pasien dapat diperkirakan mengidap penyakit

    tertentu yaitu goiter.

    Pemeriksaan ekstra oral juga dapat memeriksa kuku dan telapak tangan pasien.

    Contohnya pada kuku penderita penyakit hati kongenital, kuku pasien memiliki warna

    yang tidak sama dengan orang normal. Kemudian pemeriksaan telapak tangan dengan

    cara melihat warna dari telapak tangan, apabila telapak tangan berwarna merah muda

    maka pasien memiliki HB normal.

    Pemeriksaan ekstra oral selanjutnya adalah pemeriksaan dengan palpasi pada sendi

    temporomandibular. Pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan tangan pemeriksa pada

    daerah persendian kemudian pasien membuka dan menutup mulut serta melakukan

    beberapa gerakan seperti pasien oklusi dan rahang digerakan ke kanan atau ke kiri.

    Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk melihat pergerakan sendi dari pasien dan melihat

    ada atau tidaknya kelainan yang terjadi seperti suara yang timbul pada persendian karena

    adanya gesekan atau gerakan yang salah pada sendi.

    B. Pemeriksaan Intra Oral

    Pada pemeriksaan intra oral pada dasarnya sama seperti pemeriksaan ekstra oral,

    yaitu pemeriksaan dilakukan dengan inspeksi pada bagian intra oral pasien menggunakan

    kaca mulut, palpasi pada bagian intra oral pasien serta perkusi pada beberapa gigi pasien

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    41/46

    yang diduga adanya kelainan yang terjadi. Pemeriksaan intra oral yang dapat dilakukan

    diantaranya adalah melihat mukosa intra oral dari pasien, yaitu palpasi mukosa labial

    bibir bawah, mukosa labial bibir atas dan mukosa bukal untuk melihat konsistensi,

    karakteristik jaringan dan indurasi, contohnya pada pasien yang memiliki kebiasaan

    menggigit-gigit bibir atau mukosa bibir terjadi perubahan warna, pinggiran yang kasardan terjadi keratinisasi pada mukosa labial, selain itu juga pada pasien perokok mukosa

    labialnya berwarna kemerahan. Setelah itu lakukan juga inspeksi dan palpasi pada bagian

    mucobucal fold atas dan bawah untuk melihat karakteristik jaringan serta pada forniks

    bawah untuk melihat posisi frenulum bibir bawah. Palpasi dan inspeksi dilakukan terus

    hingga melihat semua anatomi pada intra oral yang kemungkinan dapat terjadi kelainan

    atau penyakit, maka palpasi juga pada bagian retromolar pad, tuberositas, palatum untuk

    melihat rugae yang ada pada palatum. Kemudian pemeriksaan pada lidah, pada

    pemeriksaan lidah dapat melihat palatum mole dan derajat defiasinya. Pemeriksaan

    dilakukan dengan cara membuka mulut dan lidah dipegang oleh pemeriksa menggunakan

    tissue kemudian lihat permukaan lateral, permukaan dorsum dan permukaan ventral

    lidah. Perubahan pada lidah yang dapat dilihat contohnya adalah pada dorsum lidah

    meningkatnya pemanjangan papila filiform pada perokok, kemudian pada pasien dengan

    penyakit sistemik terjadi perubahan warna pada lidah dan hilangnya papila pada lidah.

    Pemeriksaan intra oral juga memeriksa bagian dasar mulut, pemeriksaan dilakukan

    untuk melihat frenulum lingualis, kurunkel lingual dan sublingual fold. Pemeriksaan

    dilakukan dengan meminggirkan sedikit lidah dan lihat lingual spacekemudian palpasi

    juga aspek lingual dengan menggerakan jari dari sisi satu ke sisi yang lainnya. Kemudian

    lakukan palpasi dari bagian intra oral dan ekstra oral pada daerah submandibula untuk

    memeriksa glandula saliva submandibula. Setelah itu lakukan pemeriksaan sekresi salivadengan cara keringkan terlebih dahulu anterior dasar mulut kemudian untuk

    menstimulasi produksi saliva dengan cara menekan-nekan secara perlahan pada daerah

    glandula dari ekstra oral kemudian perhatikan keluarnya saliva pada intra oral.

    Pemeriksaan intra oral selanjutnya adalah pada jaringan gingiva, pemeriksaan

    dilakukan untuk melihat warna pada gingiva, bentuk dari gingiva, hubungannya untuk

    menopang gigi, kepadatan gingiva, perlekatan epitel, soket gingiva pada penopangan gigi

    dan hubungannya dengan cementoenamel junction. Pada gingiva yang sehat berwarna

    merah muda, terlihat tidak ada perubahan warna dari margin gingiva sampai ke attached

    gingiva. Kemudian bentuk dari gingiva yang normal adalah gingiva margin melekat

    mengikuti leher gigi dan gingiva mengisi hingga titik kontak antar gigi. Selain itu untuk

    memeriksa kedalaman dari soket dapat dilakukan dengan menggunakan probe,

    pemeriksaan dilakukan dengan memasukan probe secara perlahan dan hati-hati agar

    tidak melukai gingiva pasien kemudian dilihat gingiva pasien telah mencapai batas

    tertentu yang sudah terdapat padaprobe.

    Pemeriksaan terakhir yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan pada gigi.

    Pemeriksaan pada gigi dapat dilakukan dengan cara perkusi, yang diperhatikan dari

    pemeriksaan perkusi ini adalah keluarnya suara dari gigi dan respon dari pasien. Suara

    yang timbul pada pemeriksaan perkusi menggambarkan struktur pendukung gigi dan

    jaringan sekitarnya. Selain itu lihat juga relasi lengkung maksila dan mandibula, serta

    lihat juga interkuspasi dari gigi. Untuk melihat posisi serta relasi lengkung maksila dan

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    42/46

    mandibula dapat dilakukan dengan cara pasien relaks lalu membuka mulut dan

    pemeriksa menggerakan rahang dengan menaik turunkannya hingga mencapai kontak

    atau oklusi, kemudian bisa juga dengan cara meminta pasien untuk oklusi dan

    menggerakkan rahang bawahnya ke kiri, ke kanan, ke depan dan ke belakang pada saat

    oklusi tersebut. Pada pemeriksaan tersebut perhatikan relasi lengkung maksila danmandibula pada pasien serta lihat pula posisi gigi pasien pada saat pasien diminta

    beroklusi dan menggerakan rahang bawahnya ke posisi tertentu. Pada pemeriksaan

    interkuspasi pasien diminta beroklusi kemudian dilihat hubungan gigi maksila dan gigi

    mandibula sehingga dapat menentukan kelas maloklusi gigi pasien.

    Pemeriksaan pada Lidah

    1. Warna Lidah

    Warna lidah yang normal adalah merah muda,namun sering

    kali warna lidah seseorang tidak merah muda, warna

    patologis yang sering diobsevasi adalah pucat,merah,merah

    tua,merah keunguan,dan biru.

    Pucat : Jika warna lidah anda pucat itu menunjukkan

    adanya sirkulasi atau produksi darah yang tidak

    baik. Karena terkait dengan sirkulasi udara,

    kemungkinan terjadi masalah dengan hati. Tanda

    adanya penumpukan toksin dalam tubuh.

    Kekuningan : Jika warna lidah kekuningan,berarti

    ada infeksi bekteri baik dari dalam tubuh maupun

    luar tubuh,jika warna kekuningan menuju kehijauan

    berarti infeksi bakterinya semakin parah.

    Merah : Jika lidah berwarna merah, itu menandakan adanya panas dalam atau ketidak

    seimbangan asam,jika warna merah hanya ada pada ujung lidah,itu menandakan

    adanya panas pada jantung. Jika warna merah hanya ada pada sisi lidah,baik sisi

    kanan maupun kiri, menunjukkan adanya panas dalam hati atau kandung empedu.

    Jika warna merahnya lebih tua maka penyakitnya sudah parah.

    Ungu : Jika warna lidah ungu,itu menunjukkan adanya statis darah atau darah tidak

    lancar. Warna ungu disini ada 2 yaitu merah ungu dan biru ungu. Merah ungu adalah

    kelanjutan lidah merah dan berati adanya panas dan statis pada darah. Biru ungu

    adalah kelanjutan lidah pucat, berati adanya dingin dan statis pada darah penderita.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    43/46

    Biru : Jika lidah berwarna

    biru,terjadi hambatan pada

    pembuluh darah, sama dengan jika

    lidah berwarna biru keunguan,yakni

    adanya dingin dan statis pada darah

    namun kondisinya lebih parah.

    Hitam : Jika lidah berwarna hitam,

    menunjukkan adanya reaksi dengan

    antibiotic.

    2.Bentuk Lidah

    Bentuk lidah memberi indikasi keadaan darah dalam tubuh.bentuk lidah yang ideal adalah

    yang sesuai dengan bentuk rahang, berada dalam lengkung rahang yang sempurna dan

    memiliki bentuk yang tidak terlalu tebal namun juga tidak terlalu tipis. Dibawah ini beberapa

    bentuk lidah yang tidak normal:

    Tipis : Jika lidah berbentuk tipis, apalagi disertai warna pucat, menunjukkan adanya

    defiensi (kekurangan) darah. Hal itu berhubungan dengan hati, semakin tipis bentuk

    lidah, berarti semakin menahun penyakit yang diderita.

    Tebal : Jika bentuk lidah tebal, menunjukkan sirkulasi dalam tubuh tidak normal,

    sirkulasi ini meliputi, sirkulasi air, nutrisi dan darah. Jadi jika ketika lidah berbentuk

    tebal,kemungkinan ada masalah pada ginjal,limpa dan hati.

    Kaku : Jika lidah kaku,itu menunjukkan adanya angin dalam tubuh. Karena bagian

    dalam tubuh kemasukan angin,maka itu menyebabkan lidah menjdi kaku.

    Panjang : Jika lidah panjang,berarti ada kecenderungan panas dalam tubuh,terutama

    didalam jantung,sebaliknya jika lidah berbentuk pendek dan disertai warna pucat itumenendakan adanya dingin dalam.

    Retak : Jika retak-retak transversal menunjukkan defiensi lambung,bila retak2

    terdapat pada sisi lidah didekat pertengahan,berarti adanya defiensi menahun pada

    limpa. Retak memanjang pada garis tengah yang mendekati ujung lidah,berati adanya

    gangguan pada jantung.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    44/46

    Atropi permukaan dorsal lidah dapat disebabkan

    oleh defisiensi nutrisi. Selain ketidaknyamanan,

    pasien kadang melaporkan adanya perubahan sensasi

    rasa atau kehilangan persepsi rasa

    sama sekali.

    Dasar mulut normal mirip dengan mukosa bukal, berwarna pink-salmon.

    Muara glandula submandibular (ductus Wharton) tampak sebagai

    sepasang papila pada midline pada sisi lateral frenulum lingualis

    Kelainan dan penyakit pada Lidah

    Kelainan yang terjadi pada lidah manusia adalah sebagai berikut.

    Diantaranya adalah :

    1. Hemangioma merupakan tumor lidah jinak vaskuler yang sering

    dijumpai pada masa kanak-kanak dan sekitar 30% timbul didaerah

    kepala dan leher.

    2. Glositis, atau peradangan lidah. Bisa akut ataupun kronis. Dengan

    gejala berupa adanya ulkus dan lender yang menutupi lidah.

    Peradangan ini biasa timbul pada pasien yang mengalami gangguan

    pencernaan ataupun infeksi pada gigi. Lidah lembek dan pucat,

    dengan bekasbekas gigitan pada pinggirnya. Biasanya, glositis

    kronis menghilang, apabila kesehatan badan membaik dan

    memelihara higien mulut yang baik.

    3. Lekoplakia, ditandai oleh adanya bercak bercak putih yang

    tebal pada permukaan lidah (juga pada selaput lender pipi dan

    gusi). Hal ini biasanya terlihat pada perokok.

    4. Sariawan atau stomatitis aphtosa adalah suatu kelainan pada

    selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk

    bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak

    cekung.

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    45/46

    5. Oral Candidiasis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut Candida albicans. Gejalanya

    lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.

    Jenis-Jenis Pemeriksaan

    1. Pemeriksaan Radiologis, teknik radiografi yang banyak digunakan adalah teknik

    radiograf oklusal dan panoramik (OPG)

    2. Sialografi, Sialografi merupakan pemeriksaan untuk melihat kondisi duktus dengan

    menggunakan kontras. Dengan pemeriksaan ini kita dapat mengidentifikasi adanya

    iregularitas pada dinding duktus, identifikasi adanya polip, mucous plug atau fibrin,

    serta area granulomatosa.

    3. Tomografi computer, Pemeriksaan ini merupakan salah satu pilihan untuk

    mengevaluasi sistem duktus dan parenkim pada kelenjar saliva. Identifikasi dapat

    dilakukan pada potongan aksial, koronal maupun sagital.

    4. Sialografi tomografi computer, Pemeriksaan ini merupakan kombinasi antara

    pemeriksaan sialografi dengan menggunakan kontras dan pemeriksaan tomografi

    komputer. Pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan kateter pada duktus,

    kemudian mengisinya dengan kontras, lalu dilakukan pemeriksaan tomografi

    komputer. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengevaluasi parenkim secara detail.

    5. Magnetic resonance imaging dan magnetic resonance sialography, Pemeriksaan

    dengan MRI juga dapat mengidentifikasi adanya kelainan pada kelenjar saliva.

    Dengan pemeriksaan ini akan tampak perbedaan antara struktur duktus dan parenkim.

    6. Ultrasonografi, dalam mendiagnosis kelainan pada kelenjar saliva terkadang

    diperlukan pemeriksaan ultrasonografi dengan resolusi tinggi. Pemeriksaan dengan

  • 8/10/2019 Laporan Tutor Sk 1 Blok 9

    46/46

    ultrasonografi bermanfaat dalam mengidentifikasi massa dan membedakan

    konsistensi massa tersebut, apakah padat atau kistik