bab i,ii,iii,iv blok 12 mahasiswa
DESCRIPTION
Bab i,II,III,IV Blok 12 MahasiswaTRANSCRIPT
1
BAB I
INFORMASI UMUM
1.1 NAMA BLOK: MUKOSA DAN PERIODONTAL
1.2 TUJUAN BLOK:
1. Menganalisis pengelolaan macam-macam penyakit/kelainan jaringan lunak mulut.
2. Menganalisis macam-macam penyakit yang melibatkan jaringan periodonsium.
3. Menganalisisprosedur-prosedur pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis
penyakit/kelainan jaringan lunak mulut dan periodontal.
4. Menganalisis perawatan periodontal emerjensi dan non-bedah.
1.3 URAIAN BLOK:
Pada blok ini mahasiswa mempelajari pengertian dan klasifikasi lesi pada jaringan
lunak mulut, macam-macam penyakit/kelainan yang terdapat pada jaringan lunak mulut yang
meliputi lesi ulseratif, lesi vesikulobulosaerosif, lesi putih, merah, merah dan putih,
pigmentasi, kelainan lidah, penyakit pada kelenjar saliva dan yang berhubungan dengan
saliva, kanker rongga mulut, halitosis dan sindrom mulut terbakar.
Pada blok ini mahasiswa juga mempelajari epidemiologi, patogenesis, etiologi
penyakit gingiva dan periodontal, kondisi jaringan periodonsium dalam keadaan sehat dan
abnormal, klasifikasi penyakit periodontal serta tanda-tanda klinis yang menyertai kondisi
tersebut pada dewasa dan anak-anak.
Pada blok ini mahasiswa juga akan mempelajari prosedur-prosedur pemeriksaan untuk
menegakkan diagnosis penyakit jaringan lunak mulut meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang/laboratorium, evaluasi hasil anamnesis dan penilaian resiko medis.
Serta cara-cara pemeriksaan periodonsium dan jaringan sekitarnya yang meliputi penilaian
pasien secara umum, riwayat medis, riwayat dental dan analisis fungsi, juga akan mempelajari
tentang rekam medik, informed consent dan rujukan/konsultasi penyakit-penyakit jaringan
lunak mulut dan periodontal.
Pada blok ini mahasiswa akan mempelajari mengenai perawatan periodontal non-
bedah yang meliputi dasar pemikiran dan rencana perawatan periodontal, perawatan emerjensi
pada kasus-kasus periodontal, kemudian alat dan instrumentasi periodontal, perawatan inisial,
kontrol plak, penyelarasan oklusal dan pensplinan periodontal serta bahan dan antimikroba
dalam perawatan periodontal sampai pada fase perawatan periodontal suportif.
1.4 METODE PEMBELAJARAN:
1. Kuliah Interaktif
2. Diskusi Kelompok (Collaborative Learning)
3. Tugas Kelompok
4. Sidang Pleno
5. Skill’s Lab
2
1.5 TATA TERTIB AKADEMIK
1. Tata Tertib Kuliah/ Diskusi kelompok /Sidang Pleno
a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan kuliah, diskusi kelompok
dan sidang pleno.
b. Mahasiswa sudah hadir dalam ruang kuliah atau diskusi kelompok sebelum
kuliah/diskusi/sidang pleno dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruang
kuliah/diskusi sebelum kuliah/diskusi/sidang pleno selesai. Bagi mahasiswa yang
terlambat lebih dari 15 menit, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan masuk
untuk mengikuti kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.
c. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi/sidang pleno.
d. Kegiatan kuliah/diskusi/sidang pleno diikuti oleh mahasiswa yang kehadirannya
dicatat dalam daftar hadir. Mahasiswa wajib menyerahkan surat keterangan tidak
hadir atau sakit selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak ketidakhadirannya kepada
Pembantu Dekan I dan Ketua/Sekretaris Blok apabila tidak hadir. Surat sakit dan
izin tersebut berlaku sekurang-kurangnya 1x 24 jam dan sesuai dengan tanggal
yang tertulis pada surat tersebut.
e. Di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok dilarang merokok, makan dan minum
atau kegiatan serupa lainnya.
f. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang kuliah/diskusi
kelompok.
2. Tata Tertib Praktikum/ Skill’s lab
a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan praktikum/skill’s lab.
b. Mahasiswa wajib lulus dalam ujian skill’s lab dengan nilai kelulusan minimal 60.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian skill’s lab, maka pada nilai skill’s
lab dibuat pernyataan mengulang skill’s lab dan pada DPNA nilai blok dibuat
nilai “K”.
c. Mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok praktikum/skill’s lab untuk masing-
masing kelas yaitu kelompok A, B, C, D, E, F, G, dan H dengan jadwal yang
telah ditentukan.
d. Pelaksanaan praktikum/skill’s lab di masing-masing laboratorium terkait
e. Mahasiswa sudah hadir di ruang praktikum/skill’s lab pada waktu yang ditentukan
dengan mengenakan jas lab. Bagi yang terlambat lebih dari 15 menit tidak
diperbolehkan mengikuti praktikum/skill’s lab.
f. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum/ skill’s lab karena sakit
harus menunjukkan surat keterangan dokter dan menyerahkan selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari sejak sakit kepada Pembantu Dekan I dan ketua/Sekretaris
Blok/ koordinator skill’s lab atau praktikum.
g. Selama praktikum/skill’s lab mahasiswa dilarang merokok, makan dan minum
serta melakukan kegiatan serupa lainnya.
h. Selesai praktikum/skill’s lab, tempat kerja harus selalu dijaga tetap dalam
keadaan bersih dan rapi.
i. Sampah harus dibuang pada tempatnya.
3. Tata Tertib Pembuatan makalah tugas kelompok dan tugas individual
a. Selain membuat laporan diskusi kelompok pemicu, setiap mahasiswa diwajibkan
mengerjakan makalah tugas kelompok dan tugas individual.
b. Tugas kelompok dan tugas individual harus diserahkan ke dosen pemberi tugas
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3
4. Tata Tertib Ujian
a. Setiap mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti
ujian pada waktu yang telah ditentukan.
b. Bagi mahasiswa yang terlambat datang untuk mengikuti ujian, maka tidak ada
penambahan waktu dalam mengerjakan ujian tersebut.
c. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit atau izin dengan alasan yang
dapat diterima, harus melapor paling lambat tiga hari setelah hari ujian kepada
koordinator pendidikan dan ketua blok serta menyerahkan keterangan sakit dari
dokter/ rumah sakit atau pihak yang berwenang.
Bagi mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian susulan. Mahasiswa tersebut
wajib melapor kepada Pembantu Dekan I untuk mengikuti ujian susulan, dan
Pembantu Dekan I akan mengeluarkan surat pengantar bahwa mahasiswa tersebut
diijinkan mengikuti ujian susulan. Surat pengantar tersebut ditujukan kepada
ketua blok dan ditembuskan kepada koordinator Blok dan Divisi Assesment Blok.
d. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh Pembantu Dekan I dan
dilaksanakan oleh Tim Blok. Pelaksanaan ujian susulan pada hari ujian remedial
blok tersebut dengan bobot soal yang sama dengan ujian modul blok regular dan
alokasi waktu ujian yang sama dengan ujian remedial blok.
e. Pada saat ujian berlangsung, mahasiswa hanya diperkenankan membawa
membawa alat tulis ke dalam ruang ujian. Apabila mahasiswa melakukan
pelanggaran disiplin saat ujian berlangsung, maka mahasiswa tersebut akan diberi
nilai “K” pada modul tersebut dan mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian
susulan modul tersebut.
5. Tata Tertib Berbusana Mahasiswa FKG USU
Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib berbusana bila berada di dalam
lingkungan kampus. Tata tertib berbusana tersebut yaitu:
a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan.
b. Tidak dibenarkan memakai kaos oblong maupun kaos berkerah dan berbaju
bahan kaos.
c. Tidak dibenarkan memakai rok ketat, tipis, mini, dan lain-lainnya yang tidak
sopan.
d. Tidak dibenarkan memakai celana/rok berbahan jeans.
e. Tidak dibenarkan memakai sandal.
f. Tidak dibenarkan berdandan dan memakai perhiasan yang berlebihan, bagi pria
tidak dibenarkan memakai anting dan kalung.
g. Tidak menggunakan topi saat mengikuti kegiatan akademik.
Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan-peraturan tersebut, akan diambil
tindakan atau sanksi akademik oleh PD III.
6. Evaluasi Kehadiran : Perkuliahan, Diskusi Kelompok, Sidang Pleno, Skill’s
lab/Praktikum, Pembuatan Makalah Tugas kelompok, Tugas individual dan praktek
lapangan.
6.1. Perkuliahan, Diskusi Kelompok, dan Sidang Pleno
a. Kehadiran mahasiswa dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno
adalah minimal 80% dari total pertemuan.
b. Mahasiswa yang tidak hadir pada setiap diskusi kelompok tanpa alasan yang dapat
diterima, akan diberi sanksi :
(1). Tidak diberi penilaian untuk diskusi kelompok yang tidak dihadiri (attitude,
pemicu/ laporan diskusi kelompok)
4
(2) Nama dan Nim tidak dituliskan dalam laporan diskusi kelompok tersebut.
c. Bila kehadiran dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno kurang
dari 80 %, maka tidak boleh mengikuti ujian Blok dan nilai Blok mahasiswa tidak
dapat diumumkan pada saat Blok berakhir. Pada DPNA nilai Blok ditulis “K”.
d. Mahasiswa tersebut harus mengulang Blok setelah semester 7 berakhir dan
diulang pada semester yang sama pada Blok tersebut. Mahasiswa yang mengulang
blok tersebut wajib mengikuti semua kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno,
sedangkan praktikum/skill’s lab tidak wajib diikuti kecuali kegiatan praktikum/
skill’s lab mahasiswa tersebut sebelumnya (blok regular) juga tidak diikuti.
e. Bagi mahasiswa yang sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima dan telah
menyerahkan surat sesuai aturan, mahasiswa tersebut tetap diperhitungkan
ketidahadirannya didalam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.
Ketidakhadiran karena sakit dan ijin tersebut akan dihitung dengan bobot setengah
(0,5) sedangkan bobot karena absensi tanpa surat dihitung satu. Kehadiran
mahasiswa tersebut dalam kuliah diskusi kelompok dan sidang pleno adalah tetap
minimal 80% dari total pertemuan.
Contoh:
Mahasiswa A tidak masuk kuliah karena sakit/ ijin (telah memberi surat) selama 7
hari, dalam 7 hari tersebut ada 42 jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.
Mahasiswa A tersebut juga memiliki jumlah absensi kuliah yang tidak
memberikan surat sebanyak 12 jam. Total jam kuliah, diskusi kelompok dan
sidang pleno pada blok tersebut 150 jam. Maka jumlah absensi mahasiswa
tersebut= ((42 : 2) +12) / 150 X 100 %= 22 %.
Mahasiswa tersebut terkena hukuman absensi dan tidak diperbolehkan mengikuti
ujian Blok, dan wajib mengulang Blok setelah semester 7 berakhir dan diulang
pada semester yang sama pada Blok tersebut karena memiliki jumlah absen lebih
besar dari 20%.
6.2 Praktikum/ Skill’s Lab
a. Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh praktikum/skill’s lab dalam blok, kecuali
sakit (menunjukkan surat keterangan sakit) atau izin dengan alasan yang dapat
diterima.
Kegiatan praktikum/skill’s lab yang tidak diikuti oleh mahasiswa yang sakit/ izin
(surat ada) tersebut, diatur jadwal kegiatan skill’s lab oleh penanggung jawab dari
departemen yang mengelola praktikum/skill’s lab terkait. Bagi mahasiswa yang tidak
mengikuti kegiatan praktikum/skill’s lab tanpa alasan yang jelas, maka mahasiswa
tersebut wajib mengulang blok untuk kegiatan praktikum/ skill’s lab.
b. Bila mahasiswa tidak melakukan sebagaimana yang tertulis pada butir 6.2.a., maka
mahasiswa tersebut tidak boleh mengikuti ujian skill’s lab dan nilai blok mahasiswa
tidak dapat diumumkan pada saat blok berakhir. Pada DPNA nilai blok ditulis “K”.
c. Mahasiswa yang mengulang blok karena praktikum/ skill’s lab mendapat nilai K,
maka mahasiswa tersebut dapat mengikuti praktikum/ skill’s lab setelah semester 7
berakhir dan diulang pada semester yang sama.
6.3 Evaluasi Pembuatan tugas kelompok dan tugas individual
a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas kelompok/tugas individual
sesuai yang tertera pada buku panduan blok
b. Tugas kelompok/tugas individual harus diserahkan kepada dosen sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
c. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan
maka nilai tugas akan dikurangi.
5
d. Mahasiswa yang tidak aktif dalam pembuatan tugas kelompok, oleh ketua
kelompok nama dan Nim tidak boleh dituliskan dalam makalah tugas kelompok.
e. Mahasiswa tersebut tidak diberi nilai untuk makalah tugas kelompok.
6
BAB II
M O D U L
2.1 PEMBAGIAN MODUL
BLOK Mukosa dan Periodontal terdiri atas 4 modul sebagai berikut:
Modul 1 : Penyakit dan kelainan jaringan lunak mulut (30 jam)
Modul 2 : Penyakit periodontal (28 jam)
Modul 3 : Prosedur pemeriksaan jaringan lunak mulut dan periodontal (9 jam)
Modul 4 : Perawatan periodontal non-bedah (15 jam)
MODUL 1. PENYAKIT DAN KELAINAN JARINGAN LUNAK MULUT
A. Tujuan Terminal Modul.
Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu menganalisis tentang pengelolaan macam-
macam penyakit/kelainan pada jaringan lunak mulut.
B. Tujuan khusus modul :
1. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi lesi.
2. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi lesi ulseratif di jaringan lunak mulut.
3. Menganalisis pengelolaan Stomatitis Aftosa Rekuren.
4. Menganalisis pengelolaan Traumatik Ulser.
5. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi lesi vesikulobulosaerosif.
6. Menganalisis pengelolaan Stomatitis Herpetika Primer.
7. Menganalisis pengelolaan Herpes Labialis Rekuren.
8. Menganalisis pengelolaan Varisella.
9. Menganalisis pengelolaan Herpes Zoster Oris.
10. Menganalisis pengelolaan Pemfigus Vulgaris.
11. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi lesi putih.
12. Menganalisis pengelolaan Leukoplakia.
13. Menganalisis pengelolaan Stomatitis Nikotina.
14. Menganalisis pengelolaan Linea Alba.
15. Menganalisis pengelolaan Granula Fordyce.
16. Menganalisis pengelolaan Mursicatio Buccarum.
17. Menganalisis pengelolaan White Sponge Nevus.
18. Menganalisis pengelolaan Luka Bakar.
19. Menganalisis pengelolaan Submukus Fibrosis Mulut.
20. Menjelaskan klasifikasi lesi merah, merah dan putih.
21. Menganalisis pengelolaan Eritroplakia.
22. Menganalisis pengelolaan Liken Planus.
23. Menganalisis pengelolaan Kandidiasis mulut.
24. Menganalisis klasifikasi pigmentasi di rongga mulut.
25. Menganalisis pigmentasi endogen dan pengelolaannya.
26. Menganalisis pigmentasi eksogen pengelolaannya.
27. Menjelaskan klasifikasi penyakit-penyakit pada kelenjar saliva.
28. Menganalisis pengelolaan sialolitiasis.
29. Menjelaskan jenis radiografi yang dapat digunakan untuk melihat salivary kalkuli.
30. Menjelaskan teknik masing-masing radiografi yang dapat menunjang diagnosis
salivary kalkuli.
7
31. Menjelaskan gambaran radiografi salivary kalkuli.
32. Menjelaskan teknik pencitraan untuk salivary kalkuli.
33. Menganalisis pengelolaan mukokel dan ranula
34. Menganalisis pengelolaan penyakit kelenjar ludah karena infeksi virus.
35. Menganalisis pengelolaan penyakit kelenjar ludah karena infeksi bakteri.
36. Menganalisis pengelolaan Sindrom Sjogren.
37. Menganalisis pengelolaan Xerostomia.
38. Menjelaskan klasifikasi kelainan lidah.
39. Menganalisis pengelolaan Ankyloglosia.
40. Menganalisis pengelolaan Makroglosia.
41. Menganalisis pengelolaan Fissured Tongue.
42. Menganalisis pengelolaan Median Rhomboid Glossitis.
43. Menganalisis pengelolaan Geographic Tongue.
44. Menganalisis pengelolaan Hairy Tongue.
45. Menganalisis pengelolaan Coated Tongue.
46. Menjelaskan kelainan lidah pada anak.
47. Menjelaskan pengertian prakanker dan kanker rongga mulut.
48. Menganalisis perawatan kanker rongga mulut.
49. Menjelaskan prosedur deteksi dini kanker rongga mulut.
50. Menjelaskan klasifikasi halitosis.
51. Menganalisis pengelolaan halitosis ekstra oral.
52. Menganalisis pengelolaan halitosis intra oral.
53. Menganalisis pengelolaan sindrom mulut terbakar.
54. Menjelaskan klasifikasi nyeri wajah.
55. Menganalisis pengelolaan Trigeminal Neuralgia.
56. Menganalisis pengelolaan Glossofaringeal Neuralgia.
57. Menganalisis pengelolaan Atypikal Facial Pain.
58. Menganalisis pengelolaan Post Herpetic Neuralgia.
C. Topik kuliah : (30 jam)
NO. TOPIK MATA AJAR
KODE
TOPIK
KULIAH
ALOKASI
WAKTU
(JAM)
1. 3 Lesi I. Peny. Mulut PM-1.1 1 jam
2. 4 Lesi ulseratif I. Peny. Mulut PM-1.2 2 jam
3. 5 Lesi vesikulobulosaerosif I. Peny. Mulut PM-1.3 4 jam
4. 6 Lesi putih, merah, merah dan
putih
I. Peny. Mulut PM-1.4 4 jam
5. 7 Pigmentasi I. Peny. Mulut PM-1.5 2 jam
6. 8 Penyakit kelenjar ludah I. Peny. Mulut PM-1.6 3 jam
7. Radiografi salivary kalkuli Radiologi RKG-1.1 2 jam
8. Kelainan lidah I. Peny. Mulut PM-1.7 2 jam
9. Kelainan lidah pada anak I.Ked.Gigi Anak KGA-1.1 2 jam
10. Kanker mulut I. Peny. Mulut PM-1.8 2 jam
11. Halitosis I. Peny. Mulut PM-1.9 2 jam
12. Sindroma mulut terbakar I. Peny. Mulut PM-1.10 2 jam
13. Nyeri wajah I. Peny. Mulut PM-1.11 2 jam
8
D. Tugas Kelompok.
Laporan Pemicu 1 dan 2
Tugas kelompok, mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok dengan jumlah mahasiswa
20 – 24 orang perkelompok. Pembagian anggota kelompok sesuai dengan nomor urut
anggota diskusi kelompok yang sudah ada.
Masing-masing kelompok menyerahkan laporan pemicu 1 pada tanggal 3 Maret 2012
dan laporan pemicu 2 pada tanggal 12 Maret 2014 melalui drg. Armia Syahputra (sekretaris
blok 12) untuk dinilai oleh narasumber. Bobot penilaian masing-masing tugas kelompok : 2%.
MODUL 2. PENYAKIT PERIODONTAL
A. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu menganalisis macam-macam penyakit yang
melibatkan jaringan periodonsium.
B. Tujuan Khusus Modul
1. Menjelaskan periodonsium normal.
2. Menjelaskan pengertian epidemiologi.
3. Menjelaskan kegunaan epidemiologi di bidang periodontal.
4. Menganalisis alat ukur yang digunakan dalam studi epidemiologi.
5. Menganalisis gambaran mengenai distribusi penyakit gingiva dan periodontal.
6. Menganalisis epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal yaitu mengenai indeks
periodontal untuk mengungkap masalah periodontal.
7. Menjelaskan indeks-indeks dalam pemeriksaan periodontal.
8. Menganalisis epidemiologi deskriptif prevalensi gingivitis dan periodontitis.
9. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi serta keparahan gingivitis
dan periodontitis.
10. Menganalisis faktor resiko bagi terjadinya penyakit gingiva dan periodontal.
11. Menjelaskan distribusi penyakit di rongga mulut.
12. Menganalisis patogenesis gingivitis dan periodontitis.
13. Menganalisis mekanisme pertahanan gingiva.
14. Menganalisis interaksi pejamu-bakteri pada penyakit periodontal.
15. Menjelaskan pengertian etiologi penyakit gingiva dan periodontal.
16. Menjelaskan klasifikasi dan interaksi antar faktor etiologi.
17. Menganalisis perawatan iatrogenik kedokteran gigi pada jaringan periodontal
18. Menganalisis struktur dan sifat fisiologis plak dental.
19. Menganalisis hubungan antara mikroorganisme plak dengan penyakit periodontal
20. Menjelaskan mekanisme perusakan jaringan pejamu.
21. Menjelaskan macam-macam deposit dental lainnya.
22. Menjelaskan pengertian, klasifikasi, komposisi, mekanisme pembentukan kalkulus
dental.
23. Menjelaskan pengertian materi alba.
24. Menjelaskan pengertian debris makanan.
25. Menjelaskan macam-macam stein dental.
26. Menganalisis faktor-faktor lokal lain yang berperan dalam menyebabkan inflamasi
gingiva dan perusakan jaringan periodontal.
27. Menganalisis faktor etiologi sistemik yang ada kaitannya dengan penyakit gingiva dan
periodontal.
9
28. Menjelaskan klasifikasi penyakit gingiva dan periodontal.
29. Menjelaskan dasar pengklasifikasian dan beberapa contoh klasisfikasi penyakit
gingiva dan periodontal.
30. Menjelaskan deskripsi beberapa tipe penyakit dan kelainan pada periodontal.
31. Menganalisis ciri-ciri klinis gingivitis yang berkaitan dengan plak saja.
32. Menganalisis penyakit gingiva yang dimodifikasi oleh faktor-faktor sistemik.
33. Menganalisis penyakit gingiva yang dimodifikasi malnutrisi.
34. Menganalisis penyakit gingiva yang dimodifikasi obat-obatan.
35. Menganalisis ciri-ciri klinis gingivitis deskuamatif.
36. Menganalisis etiologi pembesaran gingiva.
37. Menganalisis etiologi pembesaran inflamatoris.
38. Menganalisis etiologi pembesaran kombinasi
39. Menganalisis etiologi pembesaran pembesaran berkaitan dengan penyakit dan kondisi
sistemik.
40. Menjelaskan pengertian gingivitis akut.
41. Menganalisis etiologi gingivitis ulseratif nekrosis akut.
42. Menganalisis ciri-ciri klinis gingivitis ulseratif nekrosis akut berkaitan dengan AIDS
dan manifestasi AIDS di rongga mulut.
43. Menjelaskan pengertian, ciri-ciri klinis, diagnosis, diagnosis banding gingivostomatitis
herpetik akut.
44. Menganalisis ciri-ciri klinis periodontitis marginalis.
45. Menjelaskan histopatologi saku periodontal.
46. Menjelaskan simtom abses periodontal.
47. Menganalisis mengenai kehilangan tulang dan pola kerusakan tulang.
48. Menganalisis mekanisme perusakan tulang.
49. Menganalisis faktor-faktor yang menentukan morfologi tulang alveolar pada penyakit
periodontal.
50. Menganalisis pola kerusakan tulang pada penyakit periodontal.
51. Menjelaskan klasifikasi cacat tulang.
52. Menjelaskan ciri-ciri taruma karena oklusi pada periodontitis.
53. Menganalisis patogenesis migrasi patologis.
54. Menjelaskan macam-macam mobiliti gigi.
55. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi resesi gingiva.
56. Menjelaskan aktivitas penyakit periodontal.
57. Menjelaskan tipe-tipe periodontitis marginalis.
58. Menjelaskan pengertian, gambaran klinis, perubahan radiografis, simtom periodontitis
kronis.
59. Menganalisis perkembangan penyakit, dan faktor-faktor resiko bagi terjadinya
periodontitis kronis.
60. Menjelaskan klasifikasi periodontitis agresif.
61. Menganalisis peridontitis sebagai manifestasi penyakit sistemik.
62. Menganalisis prognosis pada penyakit gingiva dan periodontal.
63. Menganalisis inflamasi merupakan perubahan primer dan satu-satunya.
64. Menganalisis perubahan inflamasi dikomplikasi oleh perubahan jaringan yang
disebabkan faktor sistemik
65. Menganalisis prognosis umum pada periodontitis
66. Menganalisis prognosis gigi pada prognosis periodontitis
67. Menganalisis radiografi normal jaringan pendukung gigi geligi
68. Menganalisis radiografi keadaan tulang alveolar.
69. Menganalisis radiografi periodontitis kronis.
70. Menganalisis radiografi periodontitis agresif.
10
71. Menganalisis penilian radiometri plak arteri karotis melalui radiografi panoramik pada
penderita periodontitis generalisata
72. Menganalisis penyakit dan kelainan periodontal pada anak.
C. Topik kuliah : (28 jam)
NO. TOPIK MATA AJAR
KODE
TOPIK
KULIAH
ALOKASI
WAKTU
(JAM)
1. 3 Periodonsium Normal Periodonsia PE-2.1 2 jam
2. Epidemiologi penyakit
periodontal
Periodonsia PE-2.2 3 jam
3. 4 Patogenesis penyakit periodontal Periodonsia PE-2.3 3 jam
4. 5 Etiologi penyakit periodontal Periodonsia PE-2.4 4 jam
5. 6 Klasifikasi penyakit periodontal Periodonsia PE-2.5 1 jam
6. 7 Penyakit dan kelainan gingiva Periodonsia PE-2.6 3 jam
7. 8 Periodontitis Periodonsia PE-2.7 4 jam
8. Prognosis penyakit periodontal Periodonsia PE-2.8 2 jam
9. Gambaran radiologi penyakit
periodontal
Radiologi RKG-2.1 3 jam
10. Penyakit dan kelainan periodontal
pada anak
I.Ked.Gigi Anak KGA-2.1 2 jam
11. Radiografi Plak Arteri Radiologi RKG-2.2 1 jam
D. Tugas Kelompok
Laporan Pemicu 3 dan 4
Tugas kelompok, mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok dengan jumlah mahasiswa
20 – 24 orang perkelompok. Pembagian anggota kelompok sesuai dengan nomor urut
anggota diskusi kelompok yang sudah ada.
Masing-masing kelompok menyerahkan laporan pemicu 3 pada tanggal 15 Maret 2014
dan laporan pemicu 4 pada tanggal 22 Maret 2014 melalui drg. Armia Syahputra (sekretaris
blok 12) untuk dinilai oleh narasumber. Bobot penilaian masing-masing tugas kelompok : 2%.
MODUL 3. PROSEDUR PEMERIKSAAN JARINGAN LUNAK MULUT DAN
PERIODONTAL.
A. Tujuan Terminal Modul.
Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu menjelaskan tentang prosedur-prosedur
untuk menegakkan diagnosis penyakit/kelainan jaringan lunak mulut dan periodontal.
B. Tujuan khusus Modul :
1. Menjelaskan anamnesis untuk menegakkan diagnosis penyakit pada jaringan lunak
mulut.
11
2. Menjelaskan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis penyakit pada jaringan
lunak mulut.
3. Menentukan macam-macam pemeriksaan penunjang.
4. Menjelaskan prosedur evaluasi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
5. Menjelaskan penilaian resiko medis.
6. Menjelaskan pengertian informed concsent.
7. Menjelaskan ruang lingkup informed consent.
8. Menjelaskan isi informed consent.
9. Menjelaskan tujuan informed consent.
10. Menjelaskan pelaksanaan informed consent kedokteran gigi.
11. Menjelaskan contoh-contoh informed consent di kedokteran gigi.
12. Menjelaskan pengertian rekam medis.
13. Menjelaskan guna rekam medis.
14. Menjelaskan gambaran umum rekam medis.
15. Menjelaskan isi rekam medis.
16. Menjelaskan contoh rekam medis.
17. Menjelaskan rujukan kasus-kasus penyakit mulut.
18. Menjelaskan kewenangan dokter gigi dalam pelayanan penyakit mulut.
19. Menjelaskan kasus-kasus penyakit mulut yang membutuhkan rujukan.
20. Menjelaskan tata cara merujuk kasus-kasus penyakit mulut.
21. Menjelaskan pemeriksaan periodonsium dan jaringan sekitarnya.
22. Menjelaskan penilaian pasien secara umum.
23. Menjelaskan pemeriksaan riwayat medis.
24. Menjelaskan pemeriksaan riwayat dental.
25. Menjelaskan prosedur pemeriksaan radiografis.
26. Menjelaskan pemeriksaan gigi geligi.
27. Menjelaskan prosedur pemeriksaan periodonsium.
28. Menjelaskan prosedur analisis fungsi.
29. Menjelaskan macam-macam teknik diagnostik canggih.
30. Menjelaskan mengenai rujukan kasus periodontal.
31. Menjelaskan batas-batas kewenangan dokter gigi dalam pelayanan bidang periodonsia.
32. Menjelaskan kasus-kasus periodontal yang membutuhkan rujukan.
33. Mengetahui tata cara merujuk kasus periodontal dan kasus-kasus yang harus dirujuk.
C. Topik kuliah : (9 jam)
NO. TOPIK MATA AJAR
KODE
TOPIK
KULIAH
ALOKASI
WAKTU
(JAM)
1. 3 Prosedur diagnosis penyakit
jaringan lunak mulut
I. Peny. Mulut PM-3.1 2 jam
2. 4 Cara pemeriksaan periodontal dan
jaringan sekitarnya
Periodonsia PE-3.1 4 jam
3. 5 Rekam medik dan informed
consent
I. Peny. Mulut PM-3.2 1 jam
4. 6 Rujukan/konsultasi di bidang
penyakit mulut
I. Peny. Mulut PM-3.3 1 jam
5. 7 Rujukan kasus periodontal Periodonsia PE-3.2 1 jam
12
D. Skills Lab
1. Skills Lab Periodonsia
Topik skills lab Periodonsia : Pemeriksaan jaringan periodonsium
Tujuan Umum: Mampu melakukan pemeriksaan jaringan periodonsium
Tujuan Khusus:
Pada akhir Skill’s Lab, mahasiswa mampu:
a. Menggunakan alat-alat standard untuk pemeriksaan jaringan periodonsium.
b. Melakukan pengukuran kedalaman saku, resesi gingiva, level perlekatan, gingiva
berkeratin dan gingiva cekat
Kompetensi yang diharapkan: sudah terlihat pada matriks kompetensi
Mampu melakukan pemeriksaan jaringan periodonsium dengan benar dan informatif.
Metoda:
a. Demonstrasi
b. Latihan mandiri.
Tempat:
a. FKG USU
b. Ruang Kuliah (Mahasiswa dibagi menjadi kelompok A dan B)
Penyelenggara: Departemen Periodonsia FKG USU
Peralatan:
Standard: 1. Kaca mulut Pelengkap: 1. Masker
2. Pinset 2. Celemek
3. Prob periodontal 3. Penjepit Celemek
4. Baki Alat (nirbecken) 4. Sarung tangan
Penilaian : 8%
Cara Melakukan Pemeriksaan Jaringan Periodonsium :
1. Persiapan alat dan cara meletakkan susunan alat
Alat yang dibutuhkan dalam melakukan pemeriksaan ini dipersiapkan kemudian disusun
secara teratur yaitu dimulai dari kaca mulut, sonde, pinset dan probe periodontal
2. Pemeriksaan klinis rongga mulut
Pemeriksaan klinis rongga mulut meliputi pemeriksaan gigi dan jaringan mukosa di
dalam rongga mulut:
S (Saku: SB, SM, SP /SLi , SD)
Masukkan probe ke dalam sulkus /saku. Probe diusahakan sejajar sumbu gigi, di seluruh
permukaan gigi (B,M,P/Li,D) secara perlahan tanpa tekanan. Catat area terdalam.
Karena sulkus normal sedalam 1-2 mm, yang ditulis adalah mulai 3 mm atau lebih.
Namun jika ada perdarahan pada probing, yang berarti ada proses inflamasi, data 1 atau 2
mm juga ditulis karena untuk diperhatikan agar lokasi tersebut juga harus dirawat, dan
13
dicegah agar tidak menjadi lebih berat. Jika probing area proksimal dari B dan P/Li
berbeda, baik untuk M atau D, catat data yang paling dalam atau terbesar.
R (Resesi hilangnya perlekatan jaringan/loss of attachment/LA )
Diukur mengunakan probe dalam mm.
Yang dicatat adalah resesi terbuka, yaitu jarak dari CEJ ke tepi gingiva (margin gingiva/
krista gingiva bebas)
LP (Level Perlekatan)
Diukur dari CEJ ke dasar saku :
1. Apabila krista gingiva bebas berada setentang/berhimpitan dengan batas sementum
enamel (BSE), maka level perlekatan adalah sama dengan kedalaman saku.
2. Apabila BSE tersingkap karena KGB telah migrasi ke apikal, maka level perlekatan
di dapat dengan mengukur jarak dari dasar saku ke BSE.
3. Apabila KGB berada koronal dari BSE (karena gingiva bebas membesar) maka
pertama-tama diukur kedalaman saku. Setelah itu diukur jarak dari KGB ke BSE.
Besarnya level perlekatan adalah kedalaman saku dikurangi dengan jarak dari KGB
ke BSE.
LGB (Lebar Gingiva Berkeratin)
Lebar Gingiva Berkeratin merupakan jarak yang diukur dari tepi gingiva sampai batas
mukosa gingiva (lebar gingiva berkeratin merupakan lebar gingiva bebas ditambah
dengan lebar gingiva cekat). Untuk mengukur lebar gingiva berkeratin terlebih dahulu
ditandai batas mukosa gingiva. Caranya : Olesi daerah yang diperiksa dengan larutan
iodium maka daerah mukosa alveolar akan menyerap iodium sehingga bewarna coklat.
Kemudian daerah mukosa alveolar didorong dengan instrumen tumpul ke arah koronal,
dan bila telah mencapai gingiva cekat, mukosa yang didorong tidak bergerak lagi.
LGC (Lebar Gingiva Cekat)
Mengukur lebar gingiva cekat adalah lebar gingiva berkeratin dikurangi dengan
kedalaman saku.
2. Skills Lab Ilmu Penyakit Mulut
Topik skills lab Skills Lab Ilmu Penyakit Mulut: Anamnesis dan Pengisian Rekam Medis
SKILL’S LAB PENGISIAN REKAM MEDIS
TUJUAN
1. Mampu melakukan pengisian rekam medis
2. Mampu melakukan anamnesis untuk membantu menentukan diagnosis penyakit
jaringan lunak mulut
3. Mampu melakukan pemeriksaan klinis dan mendeskripsikan gambaran klinis yang
terjadi pada jaringan lunak mulut
4. Mampu menegakkan diagnosis penyakit jaringan lunak mulut
14
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
MATA AJAR
TERKAIT
KOMPETENSI
UTAMA
PENUNJANG
1. Ilmu Penyakit Mulut
2. Periodonsia
3. Radiologi Dental
4. Ilmu Kedokteran
Gigi Dasar
5. Bioetika
9.1 Melakukan pemerik-
saan fisik secara
umum dan sistem
stomatognatik
dengan mencatat
informasi klinis,
laboratoris, radiolo-
gis, psikologis dan
sosial guna mengeva-
luasi kondisi medis
pasien.
9.3 Menggunakan rekam
medik sebagai acuan
dasar dalam
melaksanakan
perawatan gigi &
mulut
10.1 Seorang dokter gigi
harus mampu
menegakkan
dignosis dan
menetapkan
prognosis penyakit-
penyakit gigi dan
mulut melalui
interpretasi, analisis
dan sintesis hasil
pemeriksaan pasien
9.1.1 Mampu mengidentifikasi
keluhan utama penyakit atau
gangguan sistem
stomatognatik. (C1,P2,A2)
9.1.2 Mampu menerapkan
pemeriksaan komprehensif
sistem stomatognati dengan
memperhatikan kondisi
umum. (C3,P3,A4)
9.1.3 Mampu menentukan peme-
riksaan penunjang laboratoris
yang dibutuhkan. (C4,P4,A4)
9.1.4 Mampu menginterpretasikan
hasil pemeriksaan
laboratoris. (C4,P3,A3)
9.1.8 Mampu menganalisis kondisi
fisik, psikologis & sosial
melalui pemeriksaan klinis.
(C4,P3,A3)
9.3.1 Mampu membuat rekam
medik secara akurat dan
komprehensif. (C1,P3,A4)
9.3.2 Mampu mengelola rekam
medik sebagai dokumen legal
dengan baik (C3,P3,A4)
9.3.3 Mampu merencanakan
perawatan medik gigi
berdasarkan catatan medik
yang tertulis pada rekam
medik (C3,P3,A4)
10.1.1 Mampu menegakkan
diagnosis sementara dan
diagnosis kerja berdasarkan
analisis hasil pemeriksaan,
riwayat penyakit, temuan
klinis, temuan laboratoris,
temuan radiografis, dan
temuan alat bantu yang lain.
(C4,P4,A4)
10.1.4 Mampu membedakan antara
jaringan periodontal yang
sehat dan tidak sehat.
(C4,P4,A4)
10.1.6 Mampu menjelaskan
kondisi, kelainan, penyakitan
15
11.2 Menentukan rujukan
yang sesuai
13.2 Melakukan pera-
watan penyakit
13.5 Melakukan perawat-
an non-bedah pada
lesi jaringan lunak
mulut
dan fungsi kelenjar saliva.
(C2,P3,A4)
10.1.7 Mampu menjelakan
gambaran klinis proses
penyakit pada mukosa mulut
akibat inflamasi, gangguan
imunologi, metabolik dan
neoplastik. (C2,P3,A4)
11.2.1 Mampu membuat surat
rujukan pada spesialis bidang
lain yang terkait dengan
kelainan pasien. (C3,P3,A3)
11.2.2 Mampu melakukan rujukan
kepada yang lebih kompeten
sesuai dengan bidang terkait.
(C3, P3, A3)
13.2.1 Mampu melakukan initial
terapi. (C4,P4A4)
13.2.2 Mampu mengendalikan
faktor etoiologi sekunder
pada kelainan periodontal.
(C3, P3, A3)
13.2.4 Mampu menindaklanjuti
hasil perawatan jaringan
periodonsium. (C3, P3, A3)
13.5.1 Mampu mengelola lesi-lesi
jaringan lunak mulut yang
sederhana. (C4, P4, A4)
METODE
Latihan mandiri dengan menggunakan contoh kasus
TEMPAT
Ruang Kuliah FKG USU (Mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok)
PENYELENGGARA
Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG USU
ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Alat pemeriksaan standar (kaca mulut, sonde, dan pinset)
2. Alat tulis
Bahan:
1. Masker
2. Sarung tangan
3. Formulir rekam medis
16
PROSEDUR
Cara melakukan pengisian rekam medis:
1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan anamnesis dan pengisian rekam medis
2. Memakai masker dan kemudian sarung tangan
3. Menanyakan data rutin pasien
4. Melakukan anamnesis
5. Menanyakan riwayat penyakit sistemik
6. Melakukan pemeriksaan ekstra oral
7. Melakukan pemeriksaan intra oral
8. Menentukan pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan
9. Menetapkan masalah klinis yang ada di ekstra oral dan intra oral
10. Menetapkan diagnosis
11. Membuat rencana perawatan dan perawatan
PENILAIAN
Bobot penilaian skill’s lab ini adalah 8%
SKENARIO
Skenario
Judul station Recurrent Aphthous Stomatitis
Tujuan station Menilai berkomunikasi dengan pasien, kemampuan
anamnesis, pemeriksaan fisik ekstra oral dan intra oral, dan
melakukan penegakkan diagnosis
Area kompetensi (Domain) 1. Professionalism
2. Application of basic medical and dental science
3. General physical examination and stomatognatic system
4. Oral and dental health
Keterampilan klinik 1. Hystory taking
2. Physical examination
3. Interpretation skill
Tinjauan Penyakit infeksi dan imunologi
Instruksi untuk kandidat Skenario klinik
Seorang pasien datang ke praktek dokter gigi dengan
keluhan adanya luka pada mulut sejak 3 hari yang lalu. Pada
anamnesis diketahui pasien sering mengalami luka seperti
ini sehingga membuat pasien kesal. Luka tidak pernah
diobati dan biasanya sembuh sendiri setelah 10 hari. Pasien
mengatakan bahwa luka tersebut sering timbul apabila dia
banyak pekerjaan di kantor. Pada pemeriksaan ekstra oral
tidak dijumpai kelainan apapun. Pada pemeriksaan intra oral
terlihat lesi seperti pada gambar.
17
Tugas:
1. Lakukan anamnesis.
2. Lakukan pemeriksaan ekstra oral dan verbalkan hasil
pemeriksaan yang diperoleh.
3. Deskripsikan lesi secara lisan.
4. Sebutkan diagnosis kerja/sementara.
Instruksi untuk penguji Skenario klinik
Seorang pasien datang ke praktek dokter gigi dengan
keluhan adanya luka pada mulut sejak 3 hari yang lalu. Pada
anamnesis diketahui pasien sering mengalami luka seperti
ini sehingga membuat pasien kesal. Luka tidak pernah
diobati dan biasanya sembuh sendiri setelah 10 hari. Pasien
mengatakan bahwa luka tersebut sering timbul apabila dia
banyak pekerjaan di kantor. Pada pemeriksaan ekstra oral
tidak dijumpai kelainan apapun. Pada pemeriksaan intra oral
terlihat lesi seperti pada gambar.
Tugas:
1. Lakukan anamnesis.
2. Lakukan pemeriksaan ekstra oral dan verbalkan hasil
pemeriksaan yang diperoleh.
3. Deskripsikan lesi secara lisan.
4. Sebutkan diagnosis kerja/sementara.
Instruksi:
1. Penguji menyiapkan dan mengganti peralatan yang
dibutuhkan.
2. Penguji tidak boleh melakukan interupsi ataupun
18
bertanya kepada kandidat selain yang ditentukan.
3. Penguji mengisi mark sheet (checklist)
4. Penguji mengingatkan bila waktu yang tersisa tinggal 3
menit.
Instruksi untuk pasien
simulasi
Identitas sesuai dengan identitas masing-masing.
Riwayat penyakit:
- Keluhan utama: luka di tepi lidah dan dasar mulut.
- Lamanya lesi sejak sekitar 4 hari yang lalu.
- Perjalanan penyakit dan kejadian lesi: luka sering timbul
sehingga membuat pasien jengkel. Luka tidak pernah
diobati dan biasanya sembuh sendiri setelah 10 hari.
Luka awalnya seperti bercak merah dan sedikit menonjol
kemudian menjadi luka. Luka tidak didahului demam
dan gelembung.
- Faktor predisposisi: luka tersebut sering timbul apabila
banyak kerjaan di kantor.
Riwayat medis umum: tidak ada kelainan.
Peran yang harus dilakukan: menjawab pertanyaan kandidat
pada saat anamnesis dan menunjujkkan foto pada saat
pemeriksaan intra oral.
Peralatan yang dibutuhkan 1. Lembar status
2. Foto intra oral sesuai skenario ukuran 4R glossy
3. Meja dan kursi 1 set
4. Alat standar diagnostik
5. Masker dan sarung tangan
6. Gelas kumur
7. Kapas
8. Kassa steril
9. Tong sampah
Penulis
Referensi
MODUL 4. PERAWATAN PERIODONTAL EMERJENSI DAN NON-BEDAH
A. Tujuan Terminal Modul.
Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu menganalisis perawatan kasus-kasus
emerjensi dan perawatan periodontal secara non-bedah.
B. Tujuan khusus Modul :
1. Menjelaskan dasar pemikiran perawatan periodontal.
2. Menganalisis mengenai hasil perawatan yang diharapkan pada perawatan periodontal.
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan.
4. Menganalisis aspek-aspek penyembuhan pasca perawatan periodontal.
5. Menganalisis rencana induk untuk perawatan yang komprehensif.
6. Menganalisis sekuens prosedur perawatan periodontal.
7. Menganalisis rencana perawatan periodontal pada pasien.
8. Menganalisis perawatan emerjensi periodontal.
19
9. Menganalisis perawatan abses gingiva.
10. Menganalisis perawatan abses periodontal akut.
11. Menganalisis perawatan gingivitis ulseratif nekrosis akut.
12. Menganalisis perawatan gingivostomatitis herpetik akut.
13. Mengidentifikasi alat periodontal beserta kegunaannya.
14. Menjelaskan alat periodontal dalam perawatan periodontik.
15. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu instrumentasi.
16. Menjelaskan teknik yang digunakan dalam pamakaian alat periodontal untuk
menyingkirkan iritan lokal yang menumpuk ke permukaan gigi.
17. Menganalisis teknik penskeleran supragingiva dan subgingiva serta penskeleran
ultrasonik/sonik.
18. Menjelaskan dasar pemikiran serta tahapan prosedur perawatan inisial.
19. Menjelaskan perawatan inisial pada kasus gingivitis simpel
20. Menjelaskan tahapan prosedur instruksi kontrol plak.
21. Menjelaskan klasifikasi sikat gigi.
22. Menjelaskan beberapa metode penyikatan gigi dengan sikat gigi manual.
23. Menjelaskan macam-macam alat bantu pembersih interdental.
24. Menjelaskan pengertian, indikasi dan prosedur penyelarasan oklusal.
25. Menjelaskan pengertian, indikasi, klasifikasi pensplinan periodontal.
26. Menganalisis prosedur pemasangan pembalut periodontal.
27. Menjelaskan pengertian dan mekanisme bahan desensitisasi serta mekanisme
terjadinya hipersensitivitas akar.
28. Menganalisis guna bahan pewarna plak.
29. Menganalisis tahapan-tahapan, farmakoterapi, pada penyakit dan kelainan periodontal.
30. Menganalisis bahan antimikroba yang berkhasiat antiplak.
31. Menganalisis antibiotika sebagai penunjang perawatan periodontal.
32. Menganalisis dasar pemikiran perawatan periodontal suportif.
33. Menganalisis program pemeliharaan perawatan periodontal suportif.
34. Menganalisis mengapa terjadinya rekurensi penyakit periodontal.
C. Topik kuliah : (15 jam)
NO. TOPIK MATA AJAR
KODE
TOPIK
KULIAH
ALOKASI
WAKTU
(JAM)
1. 3 Dasar pemikiran dan rencana
perawatan periodontal
Periodonsia PE-4.1 2 jam
2. 4 Perawatan emerjensi periodontal Periodonsia PE-4.2 1 jam
3. 5 Alat dan instrumentasi
periodontal
Periodonsia PE-4.3 4 jam
4. 6 Perawatan inisial Periodonsia PE-4.4 2 jam
5. 7 Kontrol plak Periodonsia PE-4.5 2 jam
6. Penyelarasan oklusal dan
pensplinan periodontal
Periodonsia PE-4.6 1 jam
7. Bahan dan antimikroba dalam
perawatan periodontal
Periodonsia PE-4.7 2 jam
8. Perawatan Periodontal Suportif Periodonsia PE-4.8 1 jam
20
D. Skills Lab Peridonsia
Topik skills lab Periodonsia : Splinting wire ligature
Tujuan : Mampu melakukan splinting pada gigi
Kompetensi yang diharapkan: sudah terlihat pada matriks kompetensi
Mampu melakukan pemeriksaan jaringan periodonsium dengan benar dan informatif.
Metoda:
a. Demonstrasi
b. Latihan mandiri.
Tempat:
a. FKG USU
b. Ruang Kuliah (Mahasiswa dibagi menjadi kelompok A dan B)
Penyelenggara: Departemen Periodonsia FKG USU
Peralatan:
Standar: 1. Needle holder Pelengkap: 1. Masker
2. Wire cutter 2. Sarung tangan
3. Ligature wire 3. Alas kerja
4. Amalgam stopper
5. Baki Alat (nirbecken)
Penilaian : 9%
Cara melakukan splint wire ligature (discountinue):
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk melakukan Splinting Wire Ligature
2. Mempersiapkan kawat sepanjang kira-kira 20 cm sebagai kawat utama yang akan
dilingkarkan mulai dari mesial gigi incisicus sampai dengan distal gigi kaninus
3. Mempersiapkan kawat potongan kecil sepanjang kira-kira 10 cm sebagai kawat yang
akan dipilin di interdental
4. Melingkari kawat yang dimulai dari interdental incisivus pertam (mesial gigi 11) sampai
ke interdental gigi kaninus (distal gigi kaninus).
5. Kawat dimasukkan dari permukaan labial gigi Incisivus satu kanan masuk ke permukaan
palatal kemudian dimasukkan lagi dari permukaan palatal/ disebelah distal gigi kaninus
ke permukaan labial gigi kaninus kemudian kawat dipilin dengan pilinan longgar
6. Potongan kawat kecil dimasukkan pada interdental gigi 11 dan 12 serta pada interdental
gigi 12 dan 13.
7. Ujung kawat kecil yang telah dipilin kemudian dipotong pendek dan diarahkan ke incisal
gigi agar tidak mencederai gingiva. Setelah 2 buah kawat kecil yang berada di interdental
di pilin maka ujung kawat utama yang berada pada distal 13 dipilin dengan ketat dimana
sebelumnya ujung kawat diarahkan ke bagian distal terlebih dahulu agar letak ujung
kawat utama tepat berada diinterdental 13 dan 14.
E. Tugas Kelompok.
Laporan Pemicu 5
21
Tugas kelompok, mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok dengan jumlah mahasiswa
20 – 24 orang perkelompok. Pembagian anggota kelompok sesuai dengan nomor urut
anggota diskusi kelompok yang sudah ada.
Masing-masing kelompok menyerahkan laporan pemicu 5 pada tanggal 27 Maret 2014
melalui drg. Armia Syahputra (sekretaris blok 12) untuk dinilai oleh narasumber. Bobot
penilaian masing-masing tugas kelompok : 2%.
B. TOPIC TREE
MUKOSA DAN PERIODONTAL
Penyakit dan Kelainan
Jaringan Lunak Mulut
Penyakit Periodontal
Prosedur Pemeriksaan Jaringan
Lunak Mulut dan Periodontal
Perawatan Periodontal
non-Bedah
- Pengertian dan Klasifikasi Lesi
- Lesi ulseratif
- Lesi vesikulobullosa
- Lesi putih, merah dan merah putih
- Pigmentasi
- Penyakit kelenjar saliva
- Kanker Rongga Mulut
- Kelainan lidah
- Halitosis
- Sindroma Mulut Terbakar
- Periodonsium normal
- Epidemiologi penyakit periodontal
- Patogenesis penyakit periodontal
- Etiologi penyakit periodontal
- Klasifikasi penyakit periodontal
- Penyakit dan Kelainan Gingiva
- Periodontitis
- Prognosis penyakit periodontal
- Prosedur diagnosis, diagnosis jaringan lunak
- Cara pemeriksaan periodontal dan jaringan
sekitarnya
- Rekam medik & inform concent
- Rujukan konsultasi
- Rujukan kasus periodontal
- Dasar pemikiran dan rencana
perawatan periodontal
- Perawatan emergensi
periodontal
- Alat dan instrumentasi
periodontal
- Perawatan inisial
- Kontrol plak
- Penyelarasan oklusal dan
pensplinan periodontal
- Bahan dan antimikroba
dalam perawatan periodontal
- Fase Pemeliharaan
- Skills Lab Periodontal
Perawatan Periodontal
Emerjensi dan non-Bedah
- Dasar pemikiran dan rencana perawatan periodontal
- Perawatan emergensi periodontal
- Alat dan instrumentasi periodontal
- Perawatan inisial
- Kontrol plak
- Penyelarasan oklusal dan pensplinan periodontal
- Bahan dan antimikroba dalam perawatan periodontal
- Perawatan Periodontal Suportif
22
C. SKENARIO MODUL
1. Jumlah pemicu dalam blok/permodul dan nama pemicu.
Blok 12 mempunyai 5 pemicu yaitu sebagai berikut:
Pemicu 1 : Bapak yang galau
Pemicu 2 : Benjolan dan Gusi senang berdarah
Pemicu 3 : Panas… panas… panas…
Pemicu 4 : Gigiku yang malang
Pemicu 5 : Gigi Doni yang goyang
2. Pemicu dan learning issues :
Pemicu 1
Nama Pemicu : Bapak yang Galau...........
Penyusun : drg. Sayuti Hasibuan, Sp. PM, Pitu Wulandari,drg.,S.Psi,Sp.Perio
Hari/Tanggal : selasa/25 februari 2014
Jam : 07.00 – 09.00 WIB
Seorang pasien laki-laki usia 48 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan sakit
karena terdapat luka di daerah gusi rahang atas kanan sejak 2 minggu yang lalu. Berdasarkan
anamnesis diperoleh bahwa luka-luka tersebut terjadi setelah dia memasang gigi palsu yang
dibuat oleh tukang gigi. Sebelumnya, pasien telah mengobati sendiri dengan mengkonsumsi
larutan penyegar tetapi tidak sembuh. Pasien juga mengaku perokok berat yang
mengkonsumsi rokok 2 bungkus sehari. Pemeriksaan ekstra oral tidak dijumpai adanya
kelainan. Pemeriksaan intra oral terlihat ulkus dengan bentuk yang teratur di vestibulum regio
13,14. Gigi anterior rahang bawah crowded. Protesa lepasan untuk menggantikan gigi 11,12
yang edentulous. Dorsal lidah terlihat lapisan putih dihapus hilang.
Produk:
Diskusikan kasus dan buat laporan kelompok mengenai :
1. Pemeriksaan fisik apa lagi yang dapat dilakukan terhadap luka tersebut untuk
membantu menegakkan diagnosis?
2. Jelaskan diagnosis kasus tersebut?
3. Apakah diagnosis bandingnya? Jelaskan!
4. Jelaskan diagnosis kelainan yang terjadi pada lidah!
5. Bagaimana penatalaksanaan kedua kelainan pada kasus tersebut?
More Info :
Gingiva terlihat berwarna merah pucat dan fibrous terutama di regio anterior rahang
bawah, terjadi perdarahan pada saat probing. Pada seluruh gigi dijumpai poket relatif,
terdapat plak dan kalkulus. Stein hampir terlihat pada seluruh permukaan gigi. OHIS
buruk.
6. Jelaskan diagnosis periodontal dari kasus tersebut!
7. Jelaskan etiologi utama dan pendorong dari kasus tersebut!
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan poket relatif!
9. Jelaskan pengaruh rokok terhadap kondisi periodontal!
10. Jelaskan rencana perawatan yang harus dilakukan pada kasus tersebut!
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15
menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
23
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15
menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok
dan dikumpulkan paling lambat seminggu setelah jadwal diskusi.
Bobot Penilaian: laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %
Sumber Pemelajaran:
- Text Book Ilmu Penyakit Mulut, Patologi Anatomi, Psikologi
- Jurnal- Jurnal Kedokteran Gigi
Learning issue
1. Prosedur diagnosis Penyakit Mulut
2. Perawatan jaringan lunak mulut
3. Merokok
Pemicu 2
Nama pemicu : Benjolan dan Gusi senang berdarah
Penyusun : Irmansyah Rangkuti, drg., PhD; Indri Lubis, drg
Hari / Tanggal : selasa / 04 Maret 2014
Jam : 07.00-09.00 WIB
Seorang pasien pria usia 25 tahun datang ke klinik RSGMP FKG USU dengan keluhan ada
benjolan di bibir sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan gusi sering berdarah,
terutama pada bagian depan rahang bawah yang terjadi sejak 1 tahun yang lalu. Dari
anamnesis diketahui bahwa pasien tidak teratur menyikat giginya dan sering menggigit bibir
bawahnya. Pada pemeriksaan ekstra oral terlihat bula di bibir yang letaknya setentang gigi 32
dan 33 berwarna kebiru-biruan dengan ukuran 1x2 cm, palpasi tidak sakit. Pada pemeriksaan
intra oral terlihat gingiva berwarna merah, oedematus dan mudah berdarah terutama pada
regio 33 hingga 43. Banyak dijumpai plak dan kalkulus, terdapat poket tanpa kehilangan
perlekatan, OHIS 2,3 .
Produk :
Diskusikan kasus dan buat laporan kelompok mengenai :
1. Jelaskan tahapan pemeriksaan untuk mendiagnosis kasus tersebut. !
2. Jelaskan diagnosis kasus tersebut !
3. Jelaskan diagnosis banding dari lesi pada bibir !
4. Jelaskan etiopatogenesis kasus tersebut !
5. Jelaskan rencana perawatan apa saja yang sesuai pada kasus tersebut !
6. Jelaskan tata laksana lesi pada bibir !
7. Jelaskan prognosis kasus tersebut !
8. Jelaskan level kebersihan rongga mulut pada kasus tersebut !
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitas 10-
15 menit
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara acak
- Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15
menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
24
dikumpulkan paling lambat seminggu setelah diskusi kelompok kepada Armia Syahputra,
drg (sekretaris blok 12).
- Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka nilai tugas
akan dikurangi.
Bobot Penilaian: laporan diskusi kelompok sebesar 2 %
Learning Issue :
1. Penyakit gingiva
2. Kelainan kelenjar saliva
Pemicu 3
Nama Pemicu : Panas… panas… panas…
Penyusun : Nurdiana, drg., Sp.PM, Juliana I. Saragih, M.Psi, Psikolog
Hari/Tanggal : jumat/07Maret 2014
Jam : 07.00 – 09.00 WIB
Seorang perempuan 57 tahun datang ke RSGMP USU dengan keluhan rasa terbakar yang
terjadi secara terus menerus di mulut sejak 2 tahun yang lalu. Pada anamnesis diketahui
bahwa rasa terbakar paling parah terjadi di langit-langit mulut bagian depan. Rasa terbakar
ini juga dirasakan pada lidah. Pasien juga mengatakan mulutnya kering dan mengalami
perubahan pada pengecapannya. Tidak ada rasa sakit pada saat mengunyah atau makan.
Riwayat penyakit sistemik menunjukkan pasien telah menopause. Pasien juga memiliki
riwayat ansietas yang diagnosisnya ditegakkan oleh psikolog di awal periode menopausenya.
Pemeriksaan ekstra dan intra oral tidak menunjukkan adanya kelainan.
Produk:
Diskusikan kasus diatas dan buat laporan kelompok mengenai :
1. Bagaimana prosedur diagnosis keluhan ini?
2. Apakah diagnosis kasus tersebut?
3. Jelaskan klasifikasi keluhan tersebut?
4. Apa saja faktor yang dapat memicu keluhan tersebut?
5. Bagaimana hubungan antara ansietas pada kasus tersebut dengan emosi manusia?
6. Berkaitan dengan tahap perkembangannya, bagaimana ansietas bisa terjadi pada pasien
tersebut?
7. Apa saja diagnosis banding keluhan tersebut? Jelaskan!
8. Bagaimana penatalaksanaan keluhan tersebut?
9. Obat-obatan apa yang dapat digunakan untuk keluhan tersebut?
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitas 10-
15 menit
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara
acak
- Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15
menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
dikumpulkan paling lambat pada tanggal seminggu setelah diskusi kelompok kepada
(sekretaris blok 12).
25
- Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka nilai tugas
akan dikurangi.
Bobot Penilaian: laporan diskusi kelompok sebesar … %
Learning issue
1. Kelainan jaringan lunak mulut
2. Prosedur diagnosis penyakit mulut
3. Emosi, penuaan, dan stress
Pemicu 4
Nama Pemicu : Gigiku yang malang
Penyusun : Aini Hariyani,drg.,Sp.Perio; Dr.Trelia Boel,drg.,M.Kes.,Sp.RKG(K)
Hari/Tanggal : jumat,14 Maret 2014
Jam : 07.00 – 09.00
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke Instalasi Periodonsia RSGMP FKG USU
dengan keluhan gigi goyang dan gusi sering berdarah sewaktu menyikat gigi yang telah
dirasakan sejak 3 tahun yang lalu. Dari anamnesis diketahui pasien mengaku pernah
dilakukan perawatan saraf gigi, dan pasien menyikat giginya 2 kali sehari yaitu sebelum
sarapan pagi dan setelah makan malam. Gigi geraham ada yang tanggal sendiri dan ada yang
dicabut karena goyang. Pasien rutin ke dokter gigi untuk dilakukan pembersihan karang gigi
setiap 6 bulan sekali, namun gusi masih berdarah jika menyikat gigi. Gigi depan atas telah
dipasang jacket crown sejak 2 tahun yang lalu. Pasien tidak ada menderita penyakit sistemik.
Pemeriksaan intraoral diperoleh gingiva berwarna merah, oedem dan mudah berdarah, serta
dijumpai pus dan mobiliti derajat 3 pada gigi 11 yang sudah dipasangkan crown. Adanya
kehilangan perlekatan pada gigi 11, 24, 25, 34, 35, 44, 45 dengan kedalaman poket: antara 6-
15 mm. Pada gambaran radiografi dijumpai kehilangan tulang.
Produk :
1. Jelaskan diagnosis kasus tersebut secara lengkap beserta alasannya!
26
2. Jelaskan pemeriksaan apa saja yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis kasus
tersebut !
3. Jelaskan etiologi terjadinya kasus tersebut !
4. Jelaskan patogenesis kasus tersebut !
5. Interpretasikan gambaran radiografi kasus tersebut !
6. Jelaskan jenis radiografi apa yang tepat untuk mendukung diagnosis dari kasus
tersebut!
7. Jelaskan jenis-jenis poket dan jenis poket manakah yang terbentuk pada 24, 25, 34,
35, 44, 45 beserta alasannya !
8. Jelaskan tahapan rencana perawatan yang harus dilakukan pada pasien tersebut!
9. Jelaskan jenis-jenis antibiotika dan dosis yang digunakan pada penyakit periodontal !
Apakah pada kasus tersebut perlu diberikan terapi antibiotika? Jelaskan alasannya !
10. Jelaskan instruksi kontrol plak yang harus diberikan pada pasien ini !
Laporan akan dipresentasikan.
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitas 10-
15 menit
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara acak
- Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15
menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
dikumpulkan paling lambat seminggu setelah diskusi kelompok kepada drg armia
syahputra (sekretaris blok 12).
- Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka nilai tugas
akan dikurangi.
Bobot Penilaian: laporan diskusi kelompok sebesar 2 %
Learning Issue :
1. Klasifikasi penyakit periodontal
2. Etiologi penyakit periodontal
3. Diagnosis penyakit
4. Pemeriksaan periodonsium
5. Perawatan penyakit periodontal
6. Gambaran kehilangan tulang melalui rontgen foto
Pemicu 5
Nama Pemicu : Gigi Doni yang goyang
Penyusun : Ami Angela Hrp,drg.,Sp.KGA., M.Sc, Irma Ervina,drg.,Sp.Perio (K),
Aida Fadhillah Darwis,drg
Hari/ Tanggal : jumat/ 21 maret 2014
Jam : 07.00-09.00 WIB
Anak laki-laki (Doni) usia 3 tahun 7 bulan (BB: 15 kg dan TB: 95 cm) datang ke RSGM
FKG USU bersama ibunya untuk memeriksakan rongga mulut Doni. Ibu mengatakan
bahwa gigi depan Doni goyang disertai gusi kemerahan dan mudah berdarah bila ibu
menyikat gigi Doni. Ibu melihat kemerahan di gusi Doni sejak 6 hari yang lalu dan Doni
27
tidak mau makan karena sakit. Dari anamnesis, anak tidak mempunyai riwayat penyakit
sitemik, tidak dalam perawatan dokter, tidak minum obat-obatan dan tidak ada riwayat
trauma gigi. Ibu mengatakan bahwasannya ibu dan suaminya dalam keadaan sehat namun
suaminya memiliki riwayat gigi yang mudah tanggal dengan sendirinya.
Berdasarkan pemeriksaan intraoral, seluruh gigi Doni adalah gigi sulung, terdapat
penumpukan plak yang parah, gigi 71 dan 81 hilang, inflamasi parah pada gingiva, resesi
gingiva secara general, dan abses pada gigi 55 dan 65. Perdarahan pada probing, poket
periodontal 5 mm pada gigi 54, 64, 74, 84. Hampir seluruh gigi goyang derajat 2, tidak
ada karies dan halitosis (+). Panoramik Rö terlihat kehilangan tulang horizontal dan
vertikal yang parah.
Doni menunjukkan sikap yang tidak kooperatif.
Pertanyaan :
1. Jelaskan pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan dalam menegakkan
diagnosis dari kasus tersebut! (Pedo)
More Info :
Dari hasil pemeriksaan, tidak ada kelainan sistemik.
2. Jelaskan etiologi yang mungkin menyebabkan kasus tersebut! (Pedo)
3. Jelaskan bakteri yang berperan pada kasus tersebut! (Pedo + Perio)
4. Jelaskan patogenesis penyakit periodontal pada kasus tersebut! (Pedo + Perio)
5. Jelaskan patogenesis halitosis pada kasus tersebut! (OM)
6. Jelaskan diagnosis kelainan periodontal pada kasus tersebut! (Pedo + Perio)
7. Berdasarkan tingkah laku dan tingkat kooperatif Doni, bagaimana prosedur
perawatan akan dilakukan, jelaskan! (Perio)
8. Jelaskan rencana perawatan pada kasus tersebut! (Perio)
9. Jelaskan prosedur perawatan periodontal kasus tersebut! (Pedo)
10. Jelaskan antibiotik apa yang dapat diberikan dan hitung dosis serta tuliskan resep
antibiotik yang diberikan! (Pedo)
11. Bagaimana prognosis kasus tersebut, (termasuk keadaan benih gigi permanen),
Jelaskan! (Pedo)
Produk :
28
- Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut Anda. Laporan
akan dipresentasikan
Sidang Pleno :
- Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi kelompok untuk
dipresentasikan sekitar 10-15 menit.
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dipilih secara random.
- Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-
15 menit).
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15
menit).
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok
dan dikumpulkan paling lamabat seminggu setelah diskusi kelompok kepada drg armia
syahputra (sekretaris blok 12)
Bobot Penilaian : Laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %
Learning Issue:
- Seleksi kasus periodontal pada anak
- Diagnosis, rencana perawatan dan prosedur perawatan penyakit jaringan periodontal
pada anak
- Perawatan gigi dan mulut yang sesuai dengan tingkah laku anak
- Dosis obat
- Prognosa kasus periodontal
29
BAB III
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
Evaluasi Keberhasilan Belajar Mahasiswa Program Pendidikan Akademik
A. Evaluasi untuk menentukan keberhasilan belajar
Setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan blok diakhiri dengan evaluasi.
Untuk evaluasi blok, mahasiswa wajib memenuhi persyaratan telah mengikuti minimal
80% kegiatan blok pada semester berjalan.
Evaluasi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan dengan beberapa cara
antara lain dengan :
1. Penilaian kognitif, dapat dilakukan dengan ujian tertulis dalam bentuk pilihan
ganda, Essay test, yang dilaksanakan pada akhir blok.
2. Penilaian psikomotor (praktikum, skill’s lab) dapat dilakukan dengan observasi,
portofolio dan instrumen non tes (check list, rating scale).
3. Penilaian afektif/attitude (tugas individual, tugas kelompok), dapat dilakukan
dengan observasi, portofolio dan instrumen non tes (check list, rating scale).
B. Bobot Penilaian
a. Tugas kelompok (2% x 5 pemicu) 10%
b. Skill’s Lab (3 skills lab) 25%
c. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok 10%
d. Ujian Blok 55%
Total bobot penilaian = 100%
Keterangan:
Persentase bobot penilaian ujian modul: Modul 1 = 37 %
Modul 2 = 34 %
Modul 3 = 11 %
Modul 4 = 18 %
Total nilai = 100%
Nilai 100 % dari nilai ujian modul tersebut merupakan 60% dari nilai ujian Blok.
30
C. Sistem Penilaian
Sistem penilaian blok mempergunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) karena
sesuai dengan penilaian dalam KBK.
Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah sistem yang digunakan untuk mengukur
tingkat kemampuan mahasiswa berdasarkan patokan yang telah ditetapkan sebelumnya
yaitu menentukan nilai batas lulus untuk masing-masing blok.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Derajat Penguasaan Nilai Akhir
85 - 100 % A
80 - 84 % B+
70 - 79 % B
65 - 69 % C+
55 - 64 % C
45 - 54 % D
0 - 44 % E
Nilai blok ditentukan dari hasil ujian blok dan nilai tugas-tugas atau kegiatan terstruktur
lainnya.
D. Perbaikan Nilai
Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan nilai adalah
sebagai berikut :
Perbaikan nilai blok:
Perbaikan nilai blok:
a. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok E dan D, wajib mengikuti ujian perbaikan
nilai pada masa ujian remedial di akhir semester.
b. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok C dan C+, apabila akan memperbaiki
nilainya hanya boleh mengikuti satu kali ujian remedial yaitu pada waktu ujian
remedial blok yang sedang berjalan pada semester tersebut.
c. Mahasiswa yang mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+; nilai akhir
blok yang dicatat adalah nilai tertinggi
d. Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian blok (nilai E dan D) pada masa ujian
remedial diberi kesempatan mengulang ujian blok pada masa ujian remedial pada
tahun-tahun berikutnya di semester yang sama sampai semester 7 berakhir.
Apabila mahasiswa tersebut masih mendapat nilai D dan E setelah semester 7
selesai, maka mahasiwa tersebut wajib mengikuti kuliah, diskusi kelompok dan
sidang pleno pada blok yang akan diperbaiki nilainya tersebut. Kegiatan blok
yang akan diulang wajib dimasukkan kedalam KRS mahasiswa.
e. Mahasiswa yang telah mengikuti program pendidikan profesi tidak diperkenankan
memperbaiki nilai blok yang ditawarkan pada program pendidikan akademik.
31
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
ILMU PENYAKIT MULUT
1. Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine Diagnosis & Treatment. 10th
ed.
Hamilton: BC Decker Inc. 2003
2. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK.Oral pathology. Clinical pathologic correlations. 4th
ed. St. Louis: Saunders; 2003
3. Langlais RP, Miller CS. Color atlas of common oral diseases. 3rd
ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2003
PERIODONSIA
1. Newman Michael G, Takei Henry H, Klokkevold Perry R. Carranza’s clinical
periodontology. 11th ED. California: Saunders Elsavier, 2012.
2. Cohen Edward S, Atlas of Cosmetic and Reconstructive Periodontal Surgery. 3rd ed.
2007
3. Jan Lindhe, Nickaulus P Lang, Clinical Periodontology and Implan Dentistry, 5th edition,
Blackwell Musgard; 2008, 349-53.
ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK
1. McDonald R. Dentistry for child and adolescent. 8th Ed. St Louis: Mosby, 2004.
2. Martin Duntz. Periodontal and Gingival Health and Diseases. Thomas E. Van Dyke.
United Kingdom. 2001.