bab i alelopati

11
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bel akang Alelopati merupakan pelepasan senyawa kimia yang bersifat toksik sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman lain disekitarnya. Senyawa yang dikeluarkan disebut alelokemi (Kurniasih, 2002). Molish, yang pertama kali mengemukakan alelopati men!elaskan  bahwa alelopati merupakan interaksi biokimiawi seara timbal balik, yang  berupa hambatan maupun rangsangan pada semua !enis tumbuhan atau mikroorganisme. Sedangkan , "ie mendefinisikan alelopati sebagai  pengaruh langsung maupu n tidak langsung terhadap tumbuhan atau mikroorganisme baik berupa perangsangan (positif) dan penghambatan (negatif) (#unaedi, 200$). Alelopati dapat memberikan dampak negatif terhadap  perkeambahan bi!i, keambah men!adai tidak normal, pertumbuh an akar terhambat, ter!adi perubahan susunan sel%sel akar dan lain sebagainya (&riyono , &anpa taun). Sutikno, ('0) menambahkan alelopati dapat menghambat pertumbuhan dengan menghambat sintesis protein, mempengaruhi pembesaran sel, menghambat respirasi akar, serta menurunkan permeabilitas membran pada sel tumbuhan. afsa dkk, (20'2) dalam penelitiannya mengenai efek alelopati  Ageratum conyzoides terhadap pertumbuhan sawi menun!ukkan bahwa adanya alelopati menghambat pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, !umlah daun dan berat kering dari sawi. &e rhambatnya  perkeembahan bi!i '00* ter!adi pada konsentrasi alelopati $00 g+l. &umbuh an kayu putih (  Melaleuca leucadendra (). ), merupakan salah satu tumbuhan yanag mengandung minyak atsiri. Menurut Siregar dan -opelena, (20'0) daun kayu putih mengandung a%pinene, sineol, a% terpineol, kariofilen, a%karyofilen, ledol, dan elemol. Sineol merupakan kandungan yang ukup besar dalam kayu putih. erdasarkan kandungan yang dimilikinya, kayu putih dapat men!adi alelopati bagi tanaman lain. Senyawa alelopati pada umumnya merupakan golongan metabolit sekunder seperti fenolik, terpenoid, alkaloid, steroid, dan poliasetilena (#unaedi dkk, 200/). Keraten '$ dalam 1inting, 20'2 menambahkan 1

Upload: iskhawatunamanah

Post on 04-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 1/11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alelopati merupakan pelepasan senyawa kimia yang bersifat toksik

sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman lain

disekitarnya. Senyawa yang dikeluarkan disebut alelokemi (Kurniasih,

2002). Molish, yang pertama kali mengemukakan alelopati men!elaskan

 bahwa alelopati merupakan interaksi biokimiawi seara timbal balik, yang

 berupa hambatan maupun rangsangan pada semua !enis tumbuhan atau

mikroorganisme. Sedangkan , "ie mendefinisikan alelopati sebagai

 pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap tumbuhan ataumikroorganisme baik berupa perangsangan (positif) dan penghambatan

(negatif) (#unaedi, 200$).

Alelopati dapat memberikan dampak negatif terhadap

 perkeambahan bi!i, keambah men!adai tidak normal, pertumbuhan akar

terhambat, ter!adi perubahan susunan sel%sel akar dan lain sebagainya

(&riyono, &anpa taun). Sutikno, ('0) menambahkan alelopati dapat

menghambat pertumbuhan dengan menghambat sintesis protein,

mempengaruhi pembesaran sel, menghambat respirasi akar, serta

menurunkan permeabilitas membran pada sel tumbuhan.

afsa dkk, (20'2) dalam penelitiannya mengenai efek alelopati

 Ageratum conyzoides terhadap pertumbuhan sawi menun!ukkan bahwa

adanya alelopati menghambat pertumbuhan tanaman meliputi tinggi

tanaman, !umlah daun dan berat kering dari sawi. &erhambatnya

 perkeembahan bi!i '00* ter!adi pada konsentrasi alelopati $00 g+l.

&umbuhan kayu putih ( Melaleuca leucadendra (). ), merupakan

salah satu tumbuhan yanag mengandung minyak atsiri. Menurut Siregar

dan -opelena, (20'0) daun kayu putih mengandung a%pinene, sineol, a%

terpineol, kariofilen, a%karyofilen, ledol, dan elemol. Sineol merupakan

kandungan yang ukup besar dalam kayu putih. erdasarkan kandungan

yang dimilikinya, kayu putih dapat men!adi alelopati bagi tanaman lain.

Senyawa alelopati pada umumnya merupakan golongan metabolit

sekunder seperti fenolik, terpenoid, alkaloid, steroid, dan poliasetilena

(#unaedi dkk, 200/). Keraten '$ dalam 1inting, 20'2 menambahkan

1

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 2/11

 bahwa senyawa alelokemi banyak terdapat pada metabolit sekunder yang

 banyak terdapat pada minyak atsiri.

Kayu putih yang mengandung senyawa alelokemi diduga dapat

memberikan pengaruh terhadap perkeambahan tanaman kaang hi!au

sehingga dilakukan peneltian mengenai pengaruh ekstrak daun kayu putih

( Melaleuca leucadendra (). ),terhadap perkeambahan dan

 pertumbuhan kaang hi!au (igna radiata).

B. Rumusan Masalah

erdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

 penelitian ini adalah3

1. Bagaimana pengaruh pengaruh ekstrak daun kayu putih ( Melaleuca

leucadendra (). ),terhadap perkeambahan dan pertumbuhan kaanghi!au (igna radiata).

C. Tuuan

Adapun tu!uan dari penelitian ini adalah 3

1. 4ntuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kayu putih ( Melaleuca

leucadendra (). ), terhadap perkeambahan dan pertumbuhan

kaang hi!au (igna radiata).

BAB II

!A"IAN PU#TA!A

A. Alel$pati

Alelopati merupakan pelepasan senyawa kimia yang bersifat toksik

sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman lain

2

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 3/11

disekitarnya. Senyawa yang dikeluarkan disebut alelokemi (Kurniasih,

2002). Molish, yang pertama kali mengemukakan alelopati men!elaskan

 bahwa alelopati merupakan interaksi biokimiawi seara timbal balik, yang

 berupa hambatan maupun rangsangan pada semua !enis tumbuhan atau

mikroorganisme. Sedangkan , "ie mendefinisikan alelopati sebagai

 pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap tumbuhan atau

mikroorganisme baik berupa perangsangan (positif) dan penghambatan

(negatif) (#unaedi, 200$). &he 5nternational Allelopathy Soiety

menambahkan bahwa alelopati merupakan suatu proses yang dipengaruhi

oleh metabolit sekunder dari tanaman, alga, bakteri dan fingu yang

memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sistem

 pertanian dan biologi ("oger et al , 200/).

Kristanto, tanpa tahun mengatakan bahwa senyawa alelopati banyak

terkandung pada !aringan tanaman seperti, daun, akar, ubi, rhi6ome,

 batang, bunga, buah, dan bi!i. Senyawa ini dapat dikeluarkan melalui

tanaman melalui berbagai ara seperti (&riyono, tanpa tahun). 3

a. Penguapan

Kelompok tumbuhan yang mengeluarkan senyawa alelokemi

melalui penguapan adalah Artemisia, Sal7ia, dan 8ualyptus. Senyawa

kimia yang dikeluarkannya seperti terpenoid dapat diserap oleh

tumbuhan di sekitarnya dalam bentuk uap, embun dan dapat masuk ke

dalam tanah yang akan diserap akar.

%. Eksu&at akar

Senyawa kimia seperti asam%asam ben6oat, sinamat, dan fenolat

merupakan senyawa alelokemi yang dikeluarkan melalui akar tanaman

(eksudat akar).

'. Pen'u'ianSenyawa alelokemi beberapa tumbuhan seperti Crysanthemum

dapat keluar dari !aringan tanaman karena terui oleh air hu!an atau

tetesan embun. asil uian Crysanthemum sangat  beraun, sehingga

menyebabkan tidak ada tumbuhan yang mampu hidup di bawah

naungannya.

&. Pem%usukan $rgan tanaman

Setelah tumbuhan atau bagian%bagian organnya mati, senyawa%

senyawa kimia yang mudah larut dapat terui dengan epat. Sel%sel

3

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 4/11

 pada bagian%bagian organ yang mati akan kehilangan permeabilitas

membrannya dan dengan mudah senyawa%senyawa kimia yang ada

didalamnya dilepaskan. eberapa !enis mulsa dapat merauni tanaman

 budidaya atau !enis%!enis tanaman yang ditanam pada musim

 berikutnya.

1. Pengaruh alel$kemi terha&ap perke'am%ahan &an pertum%uhan

tanaman

Alelopati dapat memberikan dampak negatif terhadap

 perkeambahan bi!i, keambah men!adi tidak normal, pertumbuhan

akar terhambat, ter!adi perubahan susunan sel%sel akar dan lain

sebagainya (&riyono, &anpa taun). Sutikno, ('0) menambahkan

alelopati dapat menghambat pertumbuhan dengan menghambat sintesis

 protein, mempengaruhi pembesaran sel, menghambat respirasi akar,

serta menurunkan permeabilitas membran pada sel tumbuhan.

Senyawa alelopati !uga dapat menghambat akti7itas hormon giberelin

dan auksin, serta menganggu proses membuka dan menutupnya

stomata ("ie, '9: Salempessy, ': &etelay, 200;).

Senyawa alelokemi dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman

melalui penghamabatan akti7itas en6im nitrat reduktase dan

fotosintesis. Kristanto dalam penelitiannya mengenai .... menerangkan

 bahwa senyawa alelokemi dapat menurunkan akti7itas en6im nitrat

reduktase, serapan nitrogen dan kandungan protein kasar hi!auan.

<enuruan permiabilitas sel dan akti7itas en6im oleh senyawa alelopati

dapat menurunkan penyerapan unsur hara, seperti nitrogen.

Kristanto, (&anpa tahun) !uga menerangkan bahwa senyawa

alelokemi dapat mempengaruhi proses fotosintesis, la!u pertumbuhan

relatif, dan produksi hi!aun. &erhambatnya fotosintesis dikarenakan

kandungan klorofil yang rendah akibat terhambatnya penyerapan unsur 

hara. Menurunnya fotosintesis akan mempengaruhi pertumbuhan la!u

relatif yang merupakan gambaran dari la!u akumulasi bahan kering

tanaman.

<enurunan fotosintesis dipengaruhi oleh penurunan penyerapan

unsur hara Mn dan =l yang mengahambat reaksi fotolisis air. al

4

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 5/11

inilah yang menyebabkan penurunan fotosintesis karena fotosintesis

membutuhkan air.

afsa dkk, (20'2) dalam penelitiannya mengenai efek alelopati

 Ageratum conyzoides terhadap pertumbuhan sawi menun!ukkan bahwa

adanya alelopati menghambat pertumbuhan tanaman meliputi tinggi

tanaman, !umlah daun dan berat kering dari sawi. &erhambatnya

 perkeembahan bi!i '00* ter!adi pada konsentrasi alelopati $00 g+l.

B. !a(u putih ( Melaleuca leucadendra (). )

&umbuhan kayu putih ( Melaleuca leucadendra (). ), merupakan

salah satu !enis tumbuhan yang mampu menghasilkan minyak atsiru.

agian tumbuhan yang dapat menghasilkan minyak atsiri adalah daun.

>aun tumbuhan ini mampu menghasilkan minyak atsiri sebesar 0,$%',$*

tergantung pada efekti7itas penyulingan dan kadar minyak yang

terkandung terhadap bahan yang disuling (utony, '9 dalam Siregar,

20'0).

Menurut Siregar, (20'0) daun kayu putih mengandung a%pinene,

sineol, a%terpineol, kariofilen, a%karyofilen, ledol, dan elemol. Sineol

merupakan kandungan yang ukup besar dalam kayu putih. erdasarkan

kandungan yang dimilikinya, kayu putih dapat men!adi alelopati bagi

tanaman lain. Senyawa alelopati pada umumnya merupakan golongan

metabolit sekunder seperti fenolik, terpenoid, alkaloid, steroid, dan

 poliasetilena (#unaedi dkk, 200/). Keraten '$ dalam 1inting, 20'2

menambahkan bahwa senyawa alelokemi banyak terdapat pada metabolit

sekunder yang banyak terdapat pada minyak atsiri.

Ta%el 1. Kandungan senyawa kimia dalam daun kayu putih ( Melaleuca

leucadendra (). ),

#en(a)a kimia Persentase

*+,

? @ pinena ',2'

sineol /0,0;

terpinolena 0,9

9, '', '', %tetrametil ',99

? linalool ',$

B terpineol '9,/

kariofilena ',2/

B kariofilena 0,$2

isokariofilena 0,

5

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 6/11

dehidro @ ',',9,, % tetrametil elemol $,;2

BAB III

MET-DE PENELITIAN

A. "enis Penelitian

<enelitian ini merupakan penelitian eksperimental karena terdapat

7ariabel%7ariabel penelitian meliputi 7ariabel kontrol, 7ariabel bebas, dan

7ariabel respon.

B. aria%el penelitian

'. ariabel kontrol 3 !enis bi!i, !enis tanaman alelopati

2. ariabel bebas 3 konsentrasi alelopati

;. ariabel respon 3 perkeambahan bi!iC. /aktu &an tempat penelitian

<enelitian ini dilakukan pada tanggal / Maret 20'$ di laboratorium

Cisiologi &anaman ='0 #urusan iologi Cakultas Matematika dan 5lmu

<engetahuan Alam 4ni7ersitas -egeri Surabaya.

D. Pr$se&ur penelitian

a. Alat &an %ahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah awan petri, orong

 penyaringan, mortar, alu, pisau, gunting, ketas saring. Sedangkan

 bahan yang digunakan adalah daun kayu putih dan bi!i kaang hi!au.

6

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 7/11

%. Pr$se&ur kera

1. Memilih bi!i kaang hi!au yang terbaik dan menaruhnya ke dalam

awan petri yang telah dilapisi tissue sebanyak '0 bi!i tiap awan

 petri.2. Membuat ekstrak kayu putih dengan ara sebagai berikut 3

a. Menghaluskan daun kayu putih dengan ara menggerusnya

menggunkan mortar dan alu

 b. Membuat ekstrak dengan perbandingan bagian tumbuhan dengan

akuades yaitu '030 : '03'90 : dan '032'0 dan dibiarkan selama 29

 !am. Setelah 29 !am ekstrak disaring menggunakan kertas saring.

;. 8kstrak yang telah dibuat kemudian disiramkan sebanyak $ ml ke

masing%masing awan petri sesuai dengan perlakuan.

9. Mengamati perkeambahan dan pertumbuhan bi!i setiap hari selama

sepuluh hari.

$. Menentukan persentase perkeambahan dan membandingkannya

dengan perkeambahan yang hanya disiram menggunakan akuades

(kontrol)

'. Alur

7

Memilah bi!i yang baik dan

memasukkannya dalam awan petri

<embuatan ekstrak kayu putih sesuai

 perbandingan

<emberian ekstrak kayu putih ke

kaang hi!au sesuai perbandingan

<engamatan perkeambahan dan

 pertumbuhan bi!i kaang hi!au

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 8/11

BAB I

HA#IL DAN PEMBAHA#AN

A. Hasilerdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa senyawa

alelokemi yang terdapat pada daun kayu putih mampu memengaruhi

 perkeambahan dan pertumbuhan bi!i kaang hi!au. Semakin besar

konsentrasi ekstrak daun kayu putih yang diberikan makan perkeambahan

 bi!i kaang hi!au semakin terhambat. >ata hasil penelitian disa!ikan dalam

Ta%el 1 berikut ini.

Ta%el 1. <engaruh alelopati daun kayu putih terhadap perkeambahan bi!i

kaang hi!au.

Perlakuan Hari ke0

1 2 3 4 5 6 7 8 19 "umlah

Akua&es 2 % % % % % % % % 19

19:69 9 2 % % % % % %2 %2 %

19:139 $ ; % % % % % %' % % 6

19:19 / ; % % % % % % % % 8 

B. Analisis &ata

erdasarkan data tersebut dapat dianalisis bahwa senyawa alelokemi

yang terdapat pada daun kayu putih mampu memengaruhi perkeambahan

dan pertumbuhan bi!i kaang hi!au. <erlakuan kontrol menun!ukkan

 perkeambahan yang ber!alan normal yang ditun!ukkan dengan

tumbuhnya semua bi!i dan tidak mengalami kematian sampai pada hari ke

sepuluh. >ata di atas menun!ukkan bahwa Semakin besar konsentrasi

ekstrak daun kayu putih yang diberikan makan perkeambahan bi!i kaang

hi!au semakin terhambat. <ada perlakuan '030, bi!i yang tumbuh

 ber!umlah enam bi!i, namun pada hari ke delapan dan kesembilan berturut%

8

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 9/11

turut mengalami kematian sebanyak empat kaambah, sehingga keambah

yang tersisa sebanyak dua buah. <ada perbandingan '03'90 !umlah bi!i

yang tumbuh pada hari kesepuluh sebanyak bi!i sedangkan pada

 perbandingan '032'0 sebanyak bi!i.

C. Pem%ahasan

Alelopati merupakan pelepasan senyawa kimia yang bersifat toksik

sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman lain

disekitarnya. Senyawa yang dikeluarkan disebut alelokemi (Kurniasih,

2002). Molish, yang pertama kali mengemukakan alelopati men!elaskan

 bahwa alelopati merupakan interaksi biokimiawi seara timbal balik, yang

 berupa hambatan maupun rangsangan pada semua !enis tumbuhan atau

mikroorganisme. Sedangkan , "ie mendefinisikan alelopati sebagai

 pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap tumbuhan atau

mikroorganisme baik berupa perangsangan (positif) dan penghambatan

(negatif) (#unaedi, 200$).

erdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa pemberian ekstrak 

daun kayu putih dengan berbagai konsentrasi dapat menghambat

 perkeambahan bi!i kaang hi!au. al tesebut dikarenakan kandungan

senyawa kimia yang terdapat pada daun kayu putih. Menurut Siregar,

(20'0) daun kayu putih mengandung a%pinene, sineol, a%terpineol,

kariofilen, a%karyofilen, ledol, dan elemol. Sineol merupakan kandungan

yang ukup besar dalam kayu putih. erdasarkan kandungan yang

dimilikinya, kayu putih dapat men!adi alelopati bagi tanaman lain.

Senyawa alelopati pada umumnya merupakan golongan metabolit

sekunder seperti fenolik, terpenoid, alkaloid, steroid, dan poliasetilena

(#unaedi dkk, 200/). Keraten '$ dalam 1inting, 20'2 menambahkan bahwa senyawa alelokemi banyak terdapat pada metabolit sekunder yang

 banyak terdapat pada minyak atsiri.

>ata yang diperoleh menun!ukkan bahwa semakin besar konsentrasi

ekstrak daun kayu putih yang diberikan maka perkeambahan bi!i kaang

hi!au semakin terhambat. Menurut "ie, ('9): Salempessy, ('):

&etelay, (200;) senyawa alelopati !uga dapat menghambat akti7itas

hormon giberelin dan auksin, serta menganggu proses membuka dan

menutupnya stomata. ormon giberelin merupakan hormon yang dapat

9

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 10/11

memau perkeambahan bi!i dengan mengaktifkan en6im protease yang

dapat memeah glukosa sebagai energe dalam melakukan perkeambahan.

&erhambatnya akti7itas hormon giberelin akan menganggu

 perkeambahan bi!i.&riyono , (&anpa tahun) menambahkan bahwa

alelopati dapat memberikan dampak negatif terhadap perkeambahan bi!i,

keambah men!adi tidak normal, pertumbuhan akar terhambat, ter!adi

 perubahan susunan sel%sel akar dan lain sebagainya (&riyono, &anpa taun).

Selain menghambat perkeambahan bi!i, alelokemi !uga

menghambat pertumbuhan dari tanaman. <ada perlakuan '030, bi!i yang

tumbuh ber!umlah enam bi!i, namun pada hari ke delapan dan kesembilan

 berturut%turut mengalami kematian sebanyak empat kaambah, sehinggakeambah yang tersisa sebanyak dua buah. <ada perbandingan '03'90

 !umlah bi!i yang tumbuh pada hari kesepuluh sebanyak bi!i sedangkan

 pada perbandingan '032'0 sebanyak bi!i. Kematian yang dialami

tanaman kaang hi!au pada perlakuan perbandingan '030 dan '03'90

merupakan efek dari adannya senyawa alelokemi. Senyawa alelokemi

dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui penghamabatan

akti7itas en6im nitrat reduktase dan fotosintesis. Kristanto dalam

menerangkan bahwa senyawa alelokemi dapat menurunkan akti7itas

en6im nitrat reduktase, serapan nitrogen dan kandungan protein kasar

hi!auan. <enuruan permiabilitas sel dan akti7itas en6im oleh senyawa

alelopati dapat menurunkan penyerapan unsur hara, seperti nitrogen.

Kristanto, (&anpa tahun) !uga menerangkan bahwa senyawa

alelokemi dapat mempengaruhi proses fotosintesis, la!u pertumbuhan

relatif, dan produksi hi!aun. &erhambatnya fotosintesis dikarenakan

kandungan klorofil yang rendah akibat terhambatnya penyerapan unsur

hara. Menurunnya fotosintesis akan mempengaruhi pertumbuhan la!u

relatif yang merupakan gambaran dari la!u akumulasi bahan kering

tanaman.

<enurunan fotosintesis dipengaruhi oleh penurunan penyerapan

unsur hara Mn dan =l yang mengahambat reaksi fotolisis air. al inilah

yang menyebabkan penurunan fotosintesis karena fotosintesis

membutuhkan air.

10

7/21/2019 BAB I Alelopati

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-alelopati 11/11

BAB

PENUTUP

A. #impulan

erdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

 bahwa senyawa alelokemi yang terdapat pada daun kayu putih mampu

memengaruhi perkeambahan dan pertumbuhan bi!i kaang hi!au.

Semakin besar konsentrasi ekstrak daun kayu putih yang diberikan makan

 perkeambahan bi!i kaang hi!au semakin terhambat.

B. #aran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah 3

'. Mengu!i alelopati dari tanaman lain yang mempunyai efekti7itashambat lebih besar sehingga berpotensi sebagai herbisida.

11