perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak …digilib.unila.ac.id/56514/3/skripsi tanpa bab...

60
ii PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK DAUN SEGAR DAN DAUN KERING JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.) Skripsi Oleh Resti Amanda Putri H. JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 07-Nov-2019

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

ii

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK

DAUN SEGAR DAN DAUN KERING JAMBU BIJI MERAH (Psidium

guajava L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN

KECAMBAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.)

Skripsi

Oleh

Resti Amanda Putri H.

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

iii

ABSTRAK

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK

DAUN SEGAR DAN DAUN KERING JAMBU BIJI MERAH (Psidium

guajava L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN

KECAMBAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.)

Oleh

Resti Amanda Putri H.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan karakteristik alelopati antara

ekstrak daun segar dan daun kering jambu biji merah (Psidium guajava L.)

terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabai merah keriting

(Capsicum annuum L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai

Desember 2018 di Laboraturium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung; Penelitian ini menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor utama adalah ekstrak daun segar

dan daun kering jambu biji merah (Psidium guajava L.) yang terdiri dari beberapa

taraf konsentrasi yaitu: 0 % v/v (kontrol), 1% v/v, 3 % v/v (daun segar), dan 1 %

b/v, 3 % b/v (daun kering). Masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ulangan.

Homogenesis ragam ditentukan dengan uji Levene pada taraf nyata 5 %. Analisis

ragam dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dilakukan pada taraf nyata 5 %. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun segar dan daun kering berpengaruh

nyata terhadap panjang tunas kecambah, dan klorofil b. Namun tidak berpengaruh

Page 3: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

iii

nyata terhadap berat segar (akar, tunas, kecambah), dan berat kering (akar, tunas,

kecambah), rasio tunas akar, kadar air relative, klorofil a, dan klorofil total.

Ekstrak daun kering lebih signifikan dalam menghambat pertumbuhan kecambah

cabai merah keriting pada konsentrasi tinggi yaitu 3% dibandingkan ekstrak daun

segar pada konsentrasi yang sama. Namun ekstrak daun segar pada konsentrasi

3% sedikit meningkatkan rasio klorofil b terhadap a dari kontrol sebanyak 3%.

Sedangkan ekstrak daun kering pada konsentrasi 3% sedikit berpengaruh dalam

penurunan daya perkecambahan namun signifikan dalam menghambat

pertumbuhan kecambah cabai merah keriting, sedikit mempengaruhi rasio tunas

akar, dan sedikit menurunkan kadar air relatif pada kecambah cabai merah

keriting.

Kata Kunci : Alelopati, Capsicum annuum L., Psidium guajava L.

Page 4: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

4

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK

DAUN SEGAR DAN DAUN KERING JAMBU BIJI MERAH (Psidium

guajava L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN

KECAMBAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.)

Oleh

Resti Amanda Putri H.

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 5: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak
Page 6: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak
Page 7: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak
Page 8: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

8

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Seputih Banyak pada tanggal

24 Mei 1997. Penulis merupakan anak pertama dari

tiga bersaudara, dari Bapak Abdul Hamid dan Ibu

Titin Eka Purwanti.

Penulis menempuh pendidikan pertama di Taman

Kanak- Kanak (TK) Kartika Chandra Kirana pada

tahun 2003. Pada tahun 2004, Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di

SD Negeri Mandah, Tegineneng, Lampung Selatan. Kemudian, melanjutkan

pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Seputih Banyak pada

tahun 2010. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah

Mengengah Atas di SMA Negeri 1 Seputih Banyak pada tahun 2013.

Penulis tercatat sebagai salah satu mahasiswi Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Lampung pada tahun

2015 melalui Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Selama menjadi mahasiswa di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung,

Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Fitohormon, Ekofisiologi

Tumbuhan, dan Biologi Laut di Jurusan Biologi. Selama masa kuliah, penulis

Page 9: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

ix

aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (Himbio) FMIPA Unila sebagai

anggota Biro Dana dan Usaha pada periode 2016 – periode 2017. Penulis

melaksanakan Kerja Praktik di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung

(BPTP) di Bandar Lampung dengan judul “Pengelolaan Budidaya dan

Identifikasi Morfologi Pada Tanaman Lada (Piper nigrum L.) di Kebun

Percobaan BPTP Lampung Kecamatan Natar”. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Januari - Februari 2018. Kemudian penulis melaksanakan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Agung, Kecamatan Gunung Terang,

Kabupaten Tulang Bawang Barat pada bulan Juli - Agustus 2018. Penulis

melaksanakan penelitian pada bulan November sampai Desember tahun 2018 di

Laboraturium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

Page 10: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

10

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin,

Segala puji bagi Allah SWT. atas rahmat dan

hidayahNya, karunia dan kemudahan yang Engkau

berikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Karya

ini ku persembahkan untuk :

Bapak dan Ibuku tercinta, yang tiada pernah hentinya

memberi semangat, doa, nasehat, dan kasih sayang

serta pengorbanan yang tak tergantikan,

Keluarga besarku (Mbah Ibu, Tante iik, Tante

Maya,Tante Ica), dan adik-adikku

(Ria,rido,Rama,Thoriq) yang selalu memberi dorongan

untuk terus berjuang,

Page 11: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xi

Bapak/ibu guru dan dosen yang tanpa lelah

memberikan ilmu serta bimbingan yang bermanfaat

kepadaku,

Sahabat, teman-teman, kakak-kakak, serta adik-adik

yang selalu memberi semangat, dukungan, bantuan,

hiburan, kebersamaan yang tak terlupakan kepadaku,

serta Almamaterku Tercinta, Universitas Lampung.

Page 12: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

12

MOTTO

“Jadilah seperti tanaman padi yang semakin

berisi akan semakin menunduk”

“Ilmu tidak akan berarti tanpa diiringi dengan

budi pekerti yang baik”

“yakinkanlah pada diri sendiri bahwa jika

orang lain bisa kenapa aku tidak”

“Allah SWT. tidak akan membebani seseorang

melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

(QS. Al Baqarah ; 286)

Page 13: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

13

SANWACANA

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur penulis hanturkan kepada Allah SWT karena rahmat serta hidayah-

Nya, penulis dapat menyelesaikan salah satu syarat dalam menyelesaikan

pendidikan strata satu atau sarjana dalam bidang sains yaitu Skripsi yang berjudul

: “Perbandingan Karakteristik Alelopati antara Ekstrak Daun Segar dan

Daun Kering Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) terhadap

Perkecambahan dan Pertumbuhan Kecambah Cabai Merah Keriting

(Capsicum annuum L.)”.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada Skripsi ini. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan penulis untuk

penyempurnaan dan perbaikan. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Keluarga tercinta, Bapak Abdul Hamid dan Ibu Titin Eka Purwanti, serta

adik, tante, nenek, yang selalu mendoakan, mengarahkan dan memberikan

motivasi selama menjalani dan mengerjakan skripsi ini sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 14: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xiv

2. Ibu Dra. Martha Lulus Lande, M.P. selaku Pembimbing I yang selalu

memberikan bimbingan, masukan, dan dukungan kepada penulis dengan

sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

3. Bapak Ir. Zulkifli M.Sc. selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan arahan dengan sabar dari awal hingga akhir penelitian dan

senantiasa memberikan ilmu dan membimbing penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Tundjung Tripeni Handayani, M.S. selaku pembahas yang selalu

memberikan masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun dan

senantiasa memberikan ilmu dan dukungan kepada penulis dengan setulus

hati sehingga penulis tidak ragu untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Rochmah Agustrina, Ph. D. selaku pembimbing akademik yang selalu

memberikan arahan selama menjani perkuliahan dari semester awal hingga

akhir.

6. Bapak M. Kanedi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas MIPA,

Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. Suratman, M. Sc. selaku Dekan Fakultas MIPA, Universitas

Lampung.

8. Semua Staff Dosen dan staff jurusan Biologi Fmipa Unila atas ilmu dan

semangat yang diberikan.

9. Keluarga besar Amiroji (Pakde dan Bude, Mbk mala, Revi D), yang selalu

memberikan dukungan dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 15: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xv

10. Sahabat penulis: CGB (Trisna Ramadhanty, Nurul aniqotun mutmainah,

Sarah Amalia, Bella tamara, Retno kurnia putri, Resti safitri), Sundari ayu

oktalia, Marija putri B., Olla Apriana I., Gita puspita Sari, Aziatul fitria,

dan sahabat sma (Devi ayu liasari, Firda alfa mega, Fransiska yesi, Ni

made ariani), serta kawan kkn selama 40 hari dan kawan seangkatan yang

tidak bisa disebutkan semua, yang selalu memberikan arahan dan

semangat serta keceriaan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

11. Rekan-rekan dalam penelitian (Mak Risma rasmani,Renti Melika P., dan

lainnya), yang telah memberikan dukungan dan memberikan arahan

selama penelitian hingga akhir.

Semoga Allah SWT. membalas atas jasa dan segala kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung,……………………

Penulis,

Resti Amanda Putri H.

Page 16: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xvi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN ........................................................................... i

ABSTRAK ....................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL DALAM ...................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ vii

RIWAYAT HIDUP ......................................................................... viii

PERSEMBAHAN ............................................................................ x

MOTTO .......................................................................................... xii

SANWACANA ................................................................................ xiii

DAFTAR ISI..................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ........................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR........................................................................ xxiii

I. PENDAHULUAN .................................................................. 1A. Latar Belakang 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................ 4

C. Manfaat Penelitian .............................................................. 4

D. Kerangka Pikir .................................................................... 4

E. Hipotesis .............................................................................. 6

Page 17: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xvii

II. TINJAUAN PUSTAKA PENDAHULUAN ........................ 7

A. Tanaman Jambu Biji Merah ................................................ 7

1. Klasifikasi Tanaman Jambu Biji Merah ......................... 7

2. Deskripsi Tanaman Jambu Biji Merah ........................... 7

3. Morfologi dan Manfaat Daun Jambu Biji Merah ........... 9

4. Alelopati Daun Jambu Biji Merah .................................. 10

B. Tanaman Cabai Merah Keriting .......................................... 15

1. Klasifikasi Tanaman Cabai Merah .................................. 15

2. Deskripsi Cabai Merah Keriting ..................................... 15

3. Morfologi Cabai Merah Keriting ..................................... 18

4. Kandungan Gizi Cabai Merah Keriting ........................... 20

III. METODE PENELITIAN ...................................................... 21

A. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................. 21

B.Alat dan Bahan...................................................................... 21

1. Alat .................................................................................. 21

2. Bahan .............................................................................. ` 21

C. Variabel dan Parameter Penelitian ...................................... 22

D. Rancangan Percobaan ......................................................... 22

E. Cara Kerja ........................................................................... 23

1. Pembuatan Ekstrak Air Daun Segar Jambu Biji Merah... 23

2. Pembuatan Ekstrak Air Daun Kering Jambu Biji Merah. 24

3. Perkecambahan Benih Cabai Merah Keriting ................. 24

4. Studi Pertumbuhan Kecambah Cabai Merah Keriting .... 25

F. Pengamatan .......................................................................... 27

1. Daya Kecambah .............................................................. 27

2. Panjang Tunas Kecambah ............................................... 27

3. Berat Segar (Akar, Tunas, Kecambah) ........................... 28

Page 18: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xviii

4. Berat Kering (Akar, Tunas, Kecambah) ......................... 28

5. Rasio Tunas Akar ............................................................ 28

6. Kadar Air Relative .......................................................... 28

7. Kandungan Klorofil (a, b, dan total) ............................... 29

G. Analisis Data ....................................................................... 29

IV. HASIL DAN PENGAMATAN ............................................. 31

A. Hasil .................................................................................... 31

1. Daya Kecambah .............................................................. 31

2. Pertumbuhan Kecambah ................................................. 32

3. Berat Segar Kecambah .................................................... 33

4. Berat Kering Kecambah .................................................. 34

5. Rasio Tunas Akar ............................................................ 35

6. Kadar Air Relatif ............................................................. 35

7. Kadar Klorofil a .............................................................. 36

8. Kadar Klorofil b .............................................................. 37

9. Kadar Klorofil Total ....................................................... 38

B. Pembahasan ......................................................................... 40

V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 47A. Kesimpulan ........................................................................ 47B. Saran .................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 48

LAMPIRAN .................................................................................... 54

Page 19: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Notasi perlakuan dan ulangan ............................................. 22

Tabel 2. Pengenceran ektrak daun segar jambu biji merah ............... 23

Tabel 3. Pelarutan bubuk daun kering jambu biji merah .................. 24

Tabel 4. Uji BNJ rata-rata panjang kecambah cabai merah

keriting setelah pemberian ekstrak daun segar dan

daun kering jambu biji merah ............................................. 32

Tabel 5. Uji BNJ rata-rata berat segar kecambah cabai merah

keriting setelah pemberian ekstrak daun segar dan

daun kering jambu biji merah ............................................. 33

Tabel 6. Uji BNJ rata-rata berat kering kecambah cabai merah

keriting setelah pemberian ekstrak daun segar dan

daun kering jambu biji merah ............................................. 34

Tabel 7. Uji BNJ rata-rata rasio tunas akar kecambah cabai merah

keriting setelah pemberian ekstrak daun segar dan

daun kering jambu biji merah ............................................. 35

Tabel 8. Uji BNJ rata-rata kadar air relatif kecambah cabai merah

keriting setelah pemberian ekstrak daun segar dan

daun kering jambu biji merah ............................................. 36

Tabel 9. Uji BNJ rata-rata kadungan klorofil a setelah pemberian

ekstrak daun segar dan daun kering jambu biji merah......... 36

Tabel 10. Uji BNJ rata-rata kadungan klorofil b setelah pemberian

ekstrak daun segar dan daun kering jambu biji merah......... 37

Page 20: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xx

Tabel 11. Uji BNJ rata-rata kadungan klorofil a setelah pemberian

ekstrak daun segar dan daun kering jambu biji merah ...... 38

Tabel 12. Absolute residual value panjang kecambah cabaimerah keriting ................................................................... 54

Tabel 13. Hasil uji levene panjang kecambah cabai merah

keriting .............................................................................. 54

Tabel 14. Analisis ragam panjang kecambah dengan

vassarstats net .................................................................. 55

Tabel 15. Hasil uji BNJ panjang kecambah cabai merah

keriting .............................................................................. 55

Tabel 16. Absolute residual value berat segar tunas kecambah cabaimerah keriting ................................................................... 56

Tabel 17. Hasil uji levene berat segar tunas kecambah cabai merah

keriting .............................................................................. 56

Tabel 18. Analisis ragam berat segar tunas kecambah dengan

vassarstats net .................................................................. 57

Tabel 19. Absolute residual value berat segar akar kecambah cabaimerah keriting ................................................................... 57

Tabel 20. Hasil uji levene berat segar akar kecambah cabai merah

keriting .............................................................................. 58

Tabel 21. Analisis ragam berat segar akar kecambah dengan

vassarstats net .................................................................. 58

Tabel 22. Absolute residual value berat segar total kecambah cabaimerah keriting ................................................................... 59

Tabel 23. Hasil uji levene berat segar total kecambah cabai merah

keriting .............................................................................. 59

Tabel 24. Analisis ragam berat segar total kecambah dengan

vassarstats net .................................................................. 60

Tabel 25. Absolute residual value berat kering tunas kecambahcabai merah keriting ......................................................... 61

Page 21: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xxi

Tabel 26. Hasil uji levene berat kering tunas kecambah cabai

merah keriting ................................................................... 61

Tabel 27. Analisis ragam berat kering tunas kecambah dengan

vassarstats net .................................................................. 62

Tabel 28. Absolute residual value berat kering akar kecambahcabai merah keriting ......................................................... 62

Tabel 29. Hasil uji levene berat kering akar kecambah cabai

merah keriting ................................................................... 63

Tabel 30. Analisis ragam berat kering akar kecambah dengan

vassarstats net .................................................................. 63

Tabel 31. Absolute residual value berat kering total kecambahcabai merah keriting ......................................................... 64

Tabel 32. Hasil uji levene berat kering total kecambah cabai

merah keriting ................................................................... 64

Tabel 33. Analisis ragam berat kering total kecambah dengan

vassarstats net .................................................................. 65

Tabel 34. Absolute residual value rasio tunas akar kecambahcabai merah keriting ......................................................... 66

Tabel 35. Hasil uji levene rasio tunas akar kecambah cabai

merah keriting ................................................................... 66

Tabel 36. Analisis ragam rasio tunas akar kecambah dengan

vassarstats net .................................................................. 67

Tabel 37. Absolute residual value kadar air relatif kecambahcabai merah keriting ......................................................... 67

Tabel 38. Hasil uji levene kadar air relatif kecambah cabai

merah keriting ................................................................... 68

Tabel 39. Analisis ragam kadar air relatif kecambah dengan

vassarstats net .................................................................. 68

Tabel 40. Absolute residual value klorofil a ..................................... 69

Page 22: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xxii

Tabel 41. Hasil uji levene klorofil a .................................................. 69

Tabel 42. Analisis ragam klorofil a dengan vassarstats net ............. 70

Tabel 43. Absolute residual value klorofil b ...................................... 71

Tabel 44. Hasil uji levene klorofil b .................................................. 71

Tabel 45. Analisis ragam klorofil b dengan vassarstats net ............... 72

Tabel 46. Hasil uji BNJ klorofil total ................................................ 72

Tabel 47. Absolute residual value klorofil total ................................ 73

Tabel 48. Hasil uji levene klorofil total ............................................ 73

Tabel 49. Analisis ragam klorofil total dengan vassarstats net .......... 74

Page 23: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xxiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Morfologi Psidium guajava L. di Situ Gede ................... 9

Gambar 2. Morfologi cabai merah keriting (Capsicum annuum L)... 19

Gambar 3. Tata letak benih cabai merah dalam nampan ................... 25

Gambar 4. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan ............ 26

Gambar 5. Daya kecambah benih cabai merah keriting ................... 31

Gambar 6. Panjang kecambah cabai merah keriting terhadap kontrol

setelah perlakuan ekstrak air daun segar dan kering jambu

biji merah ....................................................................... 40

Gambar 7. Berat segar kecambah cabai merah keriting terhadap kontrol

setelah perlakuan ekstrak air daun segar dan kering jambu

biji merah ....................................................................... 42

Gambar 8. Berat kering kecambah cabai merah keriting terhadap kontrol

setelah perlakuan ekstrak air daun segar dan kering jambu

biji merah ....................................................................... 42

Gambar 9. Proporsi tunas dan akar kecambah cabai merah keriting

terhadap kontrol setelah perlakuan ekstrak air daun segar dan

kering jambu biji merah ................................................ 43

Gambar 10. Kadar air relatif kecambah cabai merah keriting terhadap

kontrol setelah perlakuan ekstrak air daun segar dan kering

jambu biji merah ............................................................ 44

Gambar 11. Rasio Klorofil B Terhadap Klorofil A Setelah Perlakuan

Page 24: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

xxiv

Ekstrak Daun Jambu Biji Merah................................... 45

Gambar 12. Pengayakan bubuk daun kering jambu biji merah sebelum

diekstraksi ................................................................... 74

Gambar 13. Pelarutan dan pengenceran ekstrak daun kering jambi biji

merah ........................................................................... 75

Gambar 14. Ekstrak daun segar jambu biji merah yang didiamkan

selama 24 jam dan penyaringan ekstrak daun segar jambu

biji merah ..................................................................... 75

Gambar 15. Pembuatan ekstrak air daun segar jambu biji merah ..... 75

Gambar 16. Seleksi benih cabai merah keriting dan perendaman benih

cabai merah keriting sesuai perlakuan selama 24 jam.. 76

Gambar 17. Penanaman benih cabai merah keriting pada

nampan ......................................................................... 76

Gambar 18. Pemindahan kecambah cabai merah keriting pada gelas

plastik yang sudah berumur 7 hari dan Pemberian ekstrak

pada kecambah cabai merah sesuai perlakuan ............. 76

Gambar 19. Pengukuran panjang tunas setelah berumur 14 hari dan

berat segar dan berat kering dengan neraca digital ....... 77

Gambar 20. Ekstrak daun cabai merah untuk analisis klorofil ......... 77

Page 25: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cabai merah keriting merupakan jenis tanaman dari famili terong-terongan

dengan nama ilmiah (Capsicum annuum L.) yang merupakan tanaman

perdu. Tanaman ini berasal dari daerah Peru yaitu benua Amerika yang

kemudian tersebar luas ke semua benua negara Amerika, Eropa dan Asia

terutama negara Indonesia (Nurfalach, 2010). Tanaman ini bernilai

ekonomis tinggi dan banyak ditanam serta dibudidayakan oleh masyarakat,

sehingga persebarannya sangat luas di seluruh Indonesia (Nursanti, 2008).

Kandungan yang terdapat pada tanaman cabai (Capsicum sp.) terdiri dari

vitamin C, B1, B2, Fosfor (P), Kalsium (Ca), dan senyawa alkali yaitu

capsaicin yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan sayuran lainnya

(Purwanto, 2012). Dalam penanaman tanaman cabai membutuhkan tanah

yang ideal seperti tanah yang gembur, mengandung cukup bahan organik,

unsur hara dan air, serta bebas dari gulma (Prabaningrum, 2016).

Jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman yang berasal dari

Amerika tropis dan termasuk family dari Myrtaceae seperti cengkeh,

allspice, dan eucalyptus. Tanaman ini banyak dibudidayakan di beberapa

Page 26: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

2

negara baik dinegara tropis maupun subtropis dikarenakan buahnya yang

dapat dimakan dan rasanya enak (Perez et al., 2008). Menurut Chapla &

Campos (2010), daun Psidium guajava memiliki kandungan alelokimia

yang terdiri dari flavonoid, terpenoid, kumarin, asam sianogen. Senyawa

alelokimia yang terdapat pada suatu tanaman dapat menyebabkan tanaman

lain menderita (Khan et al., 2014). Hal ini disebabkan oleh pelepasan

bahan kimia ke dalam lingkungan (Zhao-hui et al., 2010).

Psidium guajava tercatat sebagai salah satu spesies invasif diantara spesies

invasif lainnya yang signifikan dalam menyerang spesies lain di hutan

Tropis Kakamega, Kenya Barat (Kifcon, 1994). Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kawawa et al., (2016), tentang potensi

alelopati dari Psidium guajava dalam menghambat perkecambahan biji,

akar, dan tunas dari 4 spesies pohon asli di hutan Kakamega yaitu Cordia

africana, Diospyros mespiliformis, Croton megalocarpus, dan Markhamia

lutea. Namun tidak terlalu signifikan terhadap Diospyros mespiliformis,

dan Markhamia lutea. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

Psidium guajava berhasil menginvasi hutan Tropis Kakamega yang

disebabkan oleh adanya potensi kandungan senyawa alelokimia. Menurut

Chapla & Campos (2010), Psidium guajava dapat memodifikasi habitat

dengan merubah fungsi ekosistem dan mendesak keluar serta

menggantikan spesies asli. Kemampuan dalam menginvasi ekosistem

dikaitkan dengan kemampuannya untuk berkecambah dalam kondisi fisik,

Page 27: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

3

dan penyebaran bijinya dapat dibantu oleh vektor burung dan mamalia

(Chollom et al., 2012).

Menurut Kawawa et al., (2016), efek penghambatan dapat meningkat

dengan semakin meningkatnya konsentrasi, dan efek penghambatan yang

signifikan terjadi pada pemberian ekstrak daun kering dibandingkan

ekstrak daun segar. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Yarnia et al,. (2009) dan Ghorbanli et al., (2011), di mana dampak

penghambatan berbagai ekstrak dari spesies invasif meningkat dengan

meningkatnya konsentrasi. Ekstrak daun kering berwarna cokelat memiliki

efek penekanan yang signifikan pada spesies asli yaitu pada konsentrasi

20% dibandingkan dengan ekstrak daun hijau segar pada konsentrasi yang

sama.

Penelitian ini menggunakan tanaman jambu biji merah (Psidium guajava

L.) terutama pada bagian organ daunnya sebagai ekstrasi dengan perlakuan

yang berbeda-beda dan dilihat pengaruh serta perbedaan antara ekstrak

daun segar dan daun kering terhadap perkecambahan dan pertumbuhan

kecambah cabai merah keriting (Capsicum annuum L.).

Page 28: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

4

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik

alelopati antara ekstrak daun segar dan daun kering jambu biji merah

terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabai merah

keriting.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dari segi fisiologi tumbuhan adalah dapat

memberikan pemahaman mengenai karakteristik alelopati dari daun jambu

biji merah terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabai

merah keriting. Sedangkan dari segi agronomi diharapkan dapat menjadi

landasan dalam pengembangan budidaya cabai merah keriting.

D. Kerangka Pikiran

Tanaman cabai merah keriting merupakan salah satu tanaman yang

memiliki nilai jual tinggi dan banyak digemari serta dibudidayakan oleh

masyarakat dikarenakan banyak mengandung vitamin dan juga citarasanya

yang khas. Citarasa pedas yang dimiliki oleh cabai merah ini

menyebabkan banyak kalangan ibu rumah tangga yang menggunakannya

sebagai bahan bumbu masakan di dapur.

Pohon jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman yang tercatat

sebagai salah satu spesies invasive dalam menyerang tanaman lain yang

ada di hutan tropis Kakamega, Kenya Barat. Tanaman ini telah

Page 29: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

5

mendominasi hutan dibandingkan dengan spesies invasive lainnya karena

persebarannya yang cukup luas di hutan Kenya dan diketahui adanya

kandungan alelopati yang terdapat pada daun jambu biji. Kandungan

senyawa alelopati yang terdapat pada daun Psidium guajava ini terdiri dari

flavonoid, terpenoid, kumarin, asam sianogen. Hal ini telah dibuktikan

dengan penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2016 terhadap 4 spesies

tanaman di hutan Tropis Kakamega, Kenya Barat yaitu Cordia africana,

Diospyros mespiliformis, Croton megalocarpus, dan Markhamia lutea.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa adanya kandungan alelopati

yang terdapat pada daun jambu biji yang menyebabkan terhambatnya

perkecambahan, pertumbuhan tunas, dan akar pada pada 4 spesies tanaman

tersebut. Namun dampak alelopatinya tidak terlalu signifikan terhadap

tanaman Markhamia lutea dan Diospyros mespiliformis. Efek

penghambatan yang ditimbulkan semakin meningkat dengan

meningkatnya konsentrasi, dan efek penghambatan yang lebih signifikan

terdapat pada pemberian ekstrak daun kering dibandingkan ekstrak daun

segar.

Peneliti tertarik dalam membandingkan kandungan alelokimia yang

terdapat pada daun jambu biji baik daun segar maupun daun kering

terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabai merah

keriting. Apabila kedua daun tersebut dapat menghambat perkecambahan

dan pertumbuhan cabai merah keriting, maka perlu dipertimbangkan untuk

berada di sekitar budidaya tanaman cabai merah keriting.

Page 30: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

6

E. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Adanya perbedaan karakteristik alelopati antara ekstrak daun segar dan

daun kering jambu biji merah terhadap perkecambahan dan

pertumbuhan kecambah cabai merah keriting.

Hipotesis statistik (Statstical hypothesis)

H0 : µ0 = µ1

H1 : µ0 ≠ µ1

Keterangan :

µo = variable pertumbuhan kontrol

µ1 = variable pertumbuhan perlakuan

Hipotesis diterima jika H0 ditolak atau H1 diterima.

Page 31: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Jambu Biji Merah( Psidium guajava L.)

1. Klasifikasi Tanaman Jambu Biji Merah

Klasifikasi tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) menurut Natural

Resources and Conservation Service, USDA (2018), adalah sebagai

berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Myrtales

Suku : Myrtaceae

Marga : Psidium

Jenis : Psidium guajava L.

2. Deskripsi Tanaman Jambu Biji Merah

Tanaman jambu biji atau Psidium guajava L. adalah pohon kecil asli

Amerika Selatan yang berasal dari keluarga Myrtaceae. Pohon ini

dikenal sebagai pohon medis karena telah digunakan sebagai tanaman

obat tradisional di seluruh dunia untuk sejumlah penyakit. Ada dua

varietas yang paling umum dari jambu biji yaitu jambu biji merah

Page 32: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

8

(Psidium guajava var. pomifera) dan jambu biji putih (Psidium

guajava var. pyrifera) (Kaneria M, 2011). Tanaman jambu biji ini

dapat tumbuh pada tanah yang gembur maupun liat, di tempat yang

terbuka, dan banyak mengandung air. Tanaman jambu biji (Psidium

guajava L.) ditemukan pada ketinggian 1 m sampai 1.200 m dari

permukaan laut. Tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun.

Tanaman jambi biji ini merupakan tanaman perdu atau pohon kecil,

dengan tinggi sekitar 2 m sampai 10 m, dengan percabangan yang

banyak. Batangnya keras dan berkayu, kulit batang licin dan berwarna

coklat kehijauan (Septia, 2010).

Jambu biji (Psidium Guajava L.) banyak tersebar di Asia Tenggara

salah satunya Indonesia, Asia Selatan, India dan Sri Lanka. Jumlah dan

jenis tanaman ini cukup banyak, diperkirakan sampai saat ini sekitar

150 spesies di dunia dan mudah dijumpai di seluruh daerah tropis dan

subtropis. Tanaman ini banyak di budidayakan di pekarangan rumah

juga termasuk tanaman yang sangat adaptif karena mampu tumbuh

tanpa ada pemeliharaan khusus. Salah satunya di daerah Jawa banyak

ditanam oleh masyarakat sebagai tanaman buah, dan banyak tumbuh

alamiah di tepi dan padang rumput (Nety, 2008).

Page 33: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

9

3. Morfologi dan Manfaat Daun Jambu Biji

Berikut adalah gambar morfologi jambu biji merah meliputi

bunga,buah,daun, dan pohon.

Keterangan :

A. Pohon

B. Bunga

C. Buah

D. Daun

Gambar 1. Morfologi Psidium guajava berlokasi di Situ Gede

Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari

tangkai (Petiolus) dan helaian (Lamina) saja yang disebut daun

bertangkai (gambar 1). Apabila dilihat dari letak bagian daun

terlebarnya, daun yang terlebar berada ditengah-tengah dan memiliki

bagian jorong pada ujung daunnya dengan perbandingan panjang :

lebarnya adalah 1,5 – 2 cm : 1 cm. Daun jambu biji (Psidium guajava

L.) memiliki tulang daun yang menyirip dan memiliki 1 ibu tulang

daun yaitu dari pangkal daun ke ujung daun yang merupakan terusan

dari tangkai daun. Di samping ibu tulang daun terdapat cabang tulang-

tulang daun yang kecil sehingga susunannya sangat mirip dengan

susunan sirip ikan. Ujung daun jambu biji adalah daun yang tumpul

Page 34: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

10

dan umumnya warna daun bagian atas tampak lebih hijau

dibandingkan bagian bawah daun (Renata, 2012).

Daun jambu biji juga dapat digunakan untuk pengobatan tradisional

dan sudah banyak pembuatan produk herbal dari sediaan jambu biji.

Hal ini disebebkan karena daun jambu biji mengandung flavonoid,

tanin (17,4 %), fenolat (575,3 mg/g) dan minyak atsiri. Daun jambu

biji juga memiliki efek farmakologis seperti antidiare, antiinflamasi,

analgesic, antidiabetes, antibakteri, anti pertensi dan penambah

trombosit. Adapun Kandungan dari daun Psidium guajava L. yang

memiliki efek farmakologi sebagai antidiare karena diketahui

mengandung beberapa bahan aktif antara lain seperti flavonoid, tanin,

minyak atsiri, alkaloid, guayaverin, leukosianidin, minyak atsiri, asam

malat, damar, dan asam oksalat (Biswas et al., 2013).

4. Alelopati Daun Jambu Biji Merah

Alelopati dapat didefinisikan sebagai suatu fenomena di mana satu

tanaman dapat mempengaruhi tanaman lain melalui pelepasan bahan

kimia ke dalam lingkungan (Zhao-hui et al., 2010). Sehingga alelopati

dapat menyebabkan tanaman lain menderita (Khan et al., 2014).

Prinsip utama alelopati adalah suatu tanaman dapat menghasilkan

senyawa kimia yang dikenal sebagai bahan kimia alel atau alelokimia

yang dapat mengubah pertumbuhan dan fungsi fisiologis dari tanaman

lain yang menerimanya (Kowthar et al., 2010).

Page 35: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

11

Senyawa alelopati meliputi senyawa metabolit sekunder yang

dilaporkan memiliki aktivitas alelopati seperti fenolik, alkaloid,

terpenoid, poliasetilena, steroid, dan minyak esensial. Senyawa

alelopati termasuk ke dalam golongan metabolit sekunder. Namun ada

beberapa metabolit primer tertentu yang juga memiliki peranan dalam

alelopati, seperti asam palmitat dan stearat (Inderjit & Keating, 1999).

Pada bidang agroekosistem, sebagian besar senyawa alelopati

kemungkinan dihasilkan oleh gulma, tanaman berkayu, tanaman

pangan, dan hortikultura (semusim), serta mikroorganisme. Alelopati

yang dihasilkan dari tanaman gulma dapat dikeluarkan dalam bentuk

eksudat dari akar dan serbuk sari, luruhan organ (decomposition),

senyawa yang menguap (volatile) dari daun, batang, dan akar, dan

melalui pencucian (leaching) dari organ bagian luar (Qasem & Foy,

2001).

Alelokimia bersifat ramah lingkungan karena dilepaskan secara singkat

ke lingkungan sehingga bebas dari masalah yang terkait dengan bahan

kimia sintetis atau herbisida kimia (Dawood et al., 2012). Sedangkan

didalam tanah, senyawa alelopati atau alelokimia dapat dalam keadaan

bebas atau berikatan dengan partikel tanah yang bersifat dapat balik

(reversible) maupun tidak dapat balik (Inderjit & Keating, 1999).

Beberapa ilmuwan telah memilih untuk mencari cara alternatif dalam

mengelola gulma dan meningkatkan produksi tanaman. Salah satunya

yaitu dengan alelopati. (Dawood et al., 2012). Senyawa alelopati dari

Page 36: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

12

tumbuhan atau mikroorganisme yang berpengaruh sebagai herbisida

sangat memberikan dampak yang positif bagi kesehatan dan

kelestarian lingkungan (Singh et al. 2003).

Selain tercatat sebagai salah satu spesies invasive karena telah

mendominasi tanaman di hutan Tropis Kakamega, Kenya Barat

(Kifcon, 1994). Daun Psidium guajava ini juga dapat menghambat

tanaman gulma yaitu Cassia occidentalis. Cassia occidantalis adalah

tanaman gulma yang tersebar diseluruh dunia dengan nama yang

berbeda-beda tergantung tempat tumbuhnya. Penelitian ini dilakukan

oleh Kawawa et al., (2016), yang berhasil membuktikan bahwa adanya

efek alelopati dari ekstrak daun kering dan daun segar Psidium

guajava yang dapat menekan dan menghambat pertumbuhan dan

perkembangan dari gulma Cassia occidentalis. Sebuah perbandingan

antara kedua ekstrak daun mengungkapkan bahwa ekstrak daun kering

memiliki efek penghambatan yang signifikan terhadap Cassia

occidantalis dibandingkan dengan ekstrak daun segar pada konsentrasi

tinggi yaitu 20%.Oleh karena itu, daun Psidium guajava memiliki efek

phytotoxic kuat terhadap Cassia occidentalis. Alelokimia yang

terdapat pada daun Psidium guajava dapat digunakan sebagai molekul

utama mensintesis bioherbisida. Sehingga dapat digunakan petani

dalam pengendalian gulma dalam meningkatkan produksi tanaman.

Page 37: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

13

Alelokimia yang melekat pada Psidium guajava terdiri dari terpenoid,

flavonoid, kumarin, asam sianogen (Chapla & Campos, 2010).

Senyawa alelokimia ini memiliki aktual atau potensial phytotoxicity

(Bhadoria, 2011). Senyawa alelokimia ini dapat menghambat

perkecambahan biji dan pertumbuhannya dengan memblokir hidrolisis

nutrisi cadangan dan pembelahan sel sehingga menyebabkan

penurunan yang signifikan dalam persentase perkecambahan dan

pertumbuhan bulu kecil dan radikal pada berbagai spesies tanaman

(Khan et al., 2014). Dalam beberapa kasus, alelokimia juga mengubah

permeabilitas membran, mengganggu pembentukan klorofil,

menghambat sintesis protein dan menonaktifkan aktivitas dan fungsi

hormon dan enzim tertentu (Namkeleja et al., 2014).

Efek penghambatan terhadap respon spesies tergantung terhadap

konsentrasi yang berbeda-beda . Fenomena ini telah dilakukan oleh

Yarnia et al,. (2009) dan Ghorbanli et al., (2011), di mana dampak

penghambatan berbagai ekstrak dari spesies invasif meningkat dengan

meningkatnya konsentrasi. Diantaranya ekstrak daun kering dan daun

segar. Ekstrak daun kering berwarna cokelat memiliki efek penekanan

yang signifikan pada spesies asli yaitu pada konsentrasi 20%

dibandingkan dengan ekstrak daun hijau segar pada konsentrasi yang

sama. Berdasarkan penelitian Ashafa et al., ( 2012), menjelaskan

bahwa ekstrak daun kering dapat menurunkan presentase

perkecambahan Cassia occidentalis. Hal ini mungkin disebabkan

Page 38: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

14

karena saat proses pengeringan daun terjadi pengumpulan senyawa

alelokimia yang menyebabkan daun kering memiliki efek

penghambatan penyerapan air oleh biji Cassia occidentalis.

Penelitian lain juga membuktikan bahwa ekstrak daun kering Eugenia

dysenterica lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan tunas dan

akar pada tanaman wijen dan lobak dibandingkan dengan ekstrak air

daun segar . Ekstrak daun Eugenia dysenterica mengakibatkan

pertumbuhan abnormal bibit yaitu, akar pendek, akar jaringan gelap,

awal perkembangan akar lateral, jumlah kurang dari akar rambut dan

akar lateral dan diubah respon gravitropic. Namun pada penelitian ini

ekstrak tidak mempengaruhi perkecambahan tetapi secara drastis

mempengaruhi pertumbuhan bibit. Tanaman Eugenia dysenterica

merupakan salah satu tanaman yang berasal dari brasil dan merupakan

tanaman yang satu family dengan Psidium guajava yaitu Myrtaceae

(Pina et al., 2009).

Page 39: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

15

B. Tanaman Cabai Merah Keriting

1. Klasifikasi Tanaman Cabai Merah

Klasifikasi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) menurut

Natural Resources and Conservation Service, USDA (2018), adalah

sebagai berikut

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Solanales

Suku : Solanaceae

Marga : Capsicum

Jenis : Capsicum annuum L.

2. Deskripsi Cabai Merah Keriting

Tanaman cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) berasal dari

Amerika Tengah dan Amerika Selatan dan termasuk ke dalam family

Solanaceae. Beratus tahun sebelum Colombus mendarat di Benua

Amerika, sudah banyak species cabai yang dibudidayakan oleh

masyarakat setempat. Penyebaran tanaman ini ke Benua Eropa dan

asia dimulai pada tahun 1500. (Wahyudi, 2011). Walaupun pada

awalnya dikembangkan oleh Negara-negara di Eropa, tetapi produksi

cabai dunia saat ini justru tidak terpusat di Eropa, melainkan di daerah-

daerah tropis yang jauh dari benua dingin tersebut (Setiadi, 2012).

Seiring dengan perkembangannya di berbagai belahan dunia, telah

Page 40: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

16

ditemukan ratusan varietas cabai. Pengelompokan varietas cabai

biasanya didasarkan pada ciri-ciri bentuk dan ukuran buah, warna

buah, rasa, bentuk dan ukuran daun, bentuk dan ukuran tanaman, serta

beberapa ciri lain yang dapat membedakan antara satu kultivar dengan

kultivar yang lain (Wahyudi, 2011).

Ada beberapa jenis cabai yang umumnya dibudidayakan, antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Cabai merah

Cabai merah yang memiliki nama latin Capsicum annuum

merupakan tanaman primadona dari cabai lainnya. Cabai ini dapat

tumbuh subur tanpa memperhatikan ketinggian tempat tumbuhnya,

yaitu dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi. Cabai

merah di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok yaitu cabai

merah besar dan cabai merah keriting. Permukaan buah cabai

merah besar halus dengan panjang 10 cm serta diameter 0.5 sampai

1 cm. Sedangkan cabai merah keriting bentuknya lebih ramping

dengan panjang 8 sampai 12 cm dengan diameter 1 sampai 1.5 cm

(Nurfalach, 2010).

2. Cabai rawit

Cabai rawit memiliki nama latin Capsicum frutescens L.

merupakan tanaman semusim atau tanaman berumur pendek yang

tumbuh sebagai perdu atau semak. Tanaman ini memiliki batang

Page 41: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

17

dengan struktur yang keras dan berkayu, berwarna hijau gelap,

berbentuk bulat, halus, dan bercabang banyak. Tanaman ini

memiliki bunga yang tumbuh menunduk pada ketiak daun, dengan

mahkota berwarna putih (Palar, 2016). Cabai rawit ini mmiliki rasa

yang pedas dibandingkan dengan tanaman cabai lainnya. Cabai ini

mengandung kadar minyak atrisi yang tinggi. Bentuk buah cabai

rawit pada umumnya memiliki panjang 1 sampai 2 cm dengan

diameter 0.5 sampai 1 cm (Setiadi, 2008).

3. Cabai hibrida

Cabai ini didapatka dari hasil persilangan benih atau bibit yang

telah diseleksi dengan metode pemuliaan yang modern. Salah satu

jenis cabai hibrida yang cukup dikenal adalah paprika. Paprika

(Capsicum annuum kultivar-grossum) merupakan salah satu

komoditi sayuran yang dimanfaatkan buahnya. Buah cabai ini

terlihat seperti buah apel merah yang kecil atau menyerupai buah

tomat yang lonjong. Panjang buahnya berkisar antara 2 sampai 5

cm. Rasanya tidak pedas dan cenderung manis. Kulit dan daging

buahnya tebal, bijinya sangat sedikit. Kulit buahnya berwarna hijau

saat masih muda, setelah tua akan menjadi merah muda dan ketika

buahnya masak akan berwarna merah tua (Demmassabu, 2011).

Page 42: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

18

4. Cabai hias

Jenis cabai ini sering ditanam dan dimanfaatkan sebagai tanaman

hias dalam pot. Tanaman ini biasanya digunakan sebagai tanaman

penghias halaman atau ruang depan. Cabai hias ini memiliki

berbagai jenis antara lain cabai kapur, cabai polong, cabai jepang,

dan cabai payung. Bentuk cabai hias bervariasi yaitu menyerupai

cabai rawit, bulat seperti kelereng dan ada yang memiliki bentuk

pipih (Dermawan, 2010).

Cabai merah keriting kultivar Ferosa merupakan cabai keriting tipe

sumatera yang dikembangkan oleh PT. Benih Citra Asia. Kultivar ini

toleran terhadap penyakit antranoksa. Buah berwarna merah

mengkilap, lentur dan tidak patah. Buah lebat dan tidak mudah rontok.

Umur panen 90-100 hasil sebelum tanam dan menghasilkan produksi

1 kg/tanaman. Kultivar ini mempunyai vigor yang baik dan cocok di

semua ketinggian tempat (Keputusan Menteri Pertanian, 2011).

3. Morfologi Cabai Merah Keriting

Tanaman cabai dapat tumbuh dengan subur di berbagai tempat tanpa

memperhatikan ketinggiannya. Tanaman ini dapat tumbuh mulai dari

dataran rendah sampai dataran tinggi tergantung varietasnya. Sebagian

besar sentra produsen cabai merah berada didataran tinggi dengan

ketinggian antara 1.000 sampai 1.250 meter dari permukaan laut.

Walaupun di dataran rendah yang panas kadang-kadang dapat juga

Page 43: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

19

diperoleh hasil yang memuaskan, namun di daerah pegunungan

buahnya dapat lebih besar dan manis. Rata-rata suhu yang baik adalah

antara 210 sampai 280 0C. Suhu udara yang lebih tinggi menyebabkan

buahnya sedikit (Tim Bina Karya Tani, 2009).

Adapun buah cabai merah keriting dapat dilihat pada gambar 2. yang

dicirikan dengan bentuk buah yang panjang dan ramping serta ujung

buah lancip dengan permukaan kulit buah yang berkerut dan

cenderung mengeriting, dan berwarna merah ketika buah masak.

Daging buah tipis dengan rasa pedas dan aroma yang menyengat. Daun

berukuran lebih kecil daripada cabai besar, dengan warna hijau sampai

hijau tua. Pertumbuhan tanaman mampu mencapai ketinggian 1.5

meter pada penanaman di tanah (Wahyudi, 2011).

Gambar 2. Buah Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.) (Regita, 2013).

Page 44: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

20

4. Kandungan Gizi Cabai Merah Keriting

Adapun kandungan dari Cabai merah keriting (Capsicum annuum L.)

terdiri dari berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan

manusia. Di dalam 100 gram cabai segar terkandung energy 40 Kcal,

karbohidrat 8,81 gram, protein 1,87 gram, lemak 0,44 gram, viamin A,

thiamin 0,72 mg, riboflavin 0.086 mg, pyridoxine 0,506 mg, vitamin E

0,69 mg. Selain itu cabai merah juga mengandung lasparaginase dan

capsaicin yang berperan sebagai senyawa antikanker. Selain itu cabai

juga mengandung mineral penting seperti kalium, mangan, zat besi dan

magnesium (Syukur et al., 2013).

Page 45: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

21

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2018, di

Laboraturium Botani I, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat – alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah beaker glass,

erlenmeyer, gelas ukur, pipet volume, corong, tabung reaksi dan

raknya, mortal dan penggerus, blender, centrifuge, oven, neraca digital,

spektrofotometer UV, gunting, mistar, gelas plastik, pisau, dan

saringan.

2. Bahan

Bahan –bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih cabai

keriting tipe sumatra varietas ferosa, daun jambu biji merah, alcohol

96%, tissue, aquadest, kertas saring Whatman no.1.

Page 46: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

22

C. Variabel dan Parameter Penelitian

Variable dalam penelitian ini adalah daya kecambah, panjang tunas, berat

segar akar, berat kering akar, berat segar tunas, berat kering tunas, berat

segar kecambah, berat kering kecambah, rasio tunas akar, kadar air

relative, kandungan klorofil a, klorofil b dan klorofil total. Parameter

penelitian ini adalah nilai tengah (µ) semua variable pertumbuhan

kecambah.

D. Rancangan Percobaan

Percobaan dilaksanakan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh

Pina et al., (2009) yaitu menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)

dengan eksrak daun segar dan daun kering jambu biji merah sebagai faktor

utama. Ada 5 taraf konsentrasi yang digunakan yaitu 0 % v/v (kontrol),

1% v/v, 3 % v/v (daun segar), dan 1 % b/v, 3 % b/v (daun kering).

Masing- masing perlakuan terdiri dari 5 ulangan.

Notasi perlakuan dan ulangan ditunjukkan pada Tabel 1.Tabel 1. Notasi perlakuan dan ulanganUlangan Konsentrasi ekstrak daun jambu biji

Kontrol Daun segar Daun kering

0 % 1 % 3 % 1 % 3 %

1 K0U1 K1U1 K2U1 K3U1 K4U1

2 K0U2 K1U2 K2U2 K3U2 K4U2

3 K0U3 K1U3 K2U3 K3U3 K4U3

4 K0U4 K1U4 K2U4 K3U4 K4U4

5 K0U5 K1U5 K2U5 K3U5 K4U5

Page 47: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

23

Keterangan :

K0 = Kontrol

K1-K2 = Konsentrasi Ekstrak daun segar jambu biji merah

K3-K4 = Konsentrasi Ekstrak daun kering jambu biji merah

U1-U5 = Ulangan

E. Cara Keja

1. Pembuatan Ekstrak Daun Segar Jambu Biji Merah

Pembuatan ekstrak daun segar sesuai dengan penetian Pina et al.,

(2009), yaitu dengan mengumpulkan daun jambu biji merah dari

lapangan secukupnya, kemudian sebanyak 50 gram daun jambu biji

merah diblender dan dicampur dengan 1000 ml aquadest. Lalu

didiamkan selama 24 jam. Kemudian disaring dengan kertas saring

Whatman no.1. lalu diencerkan sesuai dengan konsentrasi yang telah

ditentukan yaitu 1% v/v dan 3% v/v.

Tabel 2. Pengenceran Ekstrak Daun Segar Jambu Biji Merah

Konsentrasi (v/v) Jumlah Ekstrak(ml)

Volume Aquadest(ml)

0 % 0 0

1 % 1 99

3 % 3 97

Page 48: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

24

2. Pembuatan Ekstrak Daun Kering Jambu Biji Merah

Pembuatan ekstrak daun kering sesuai dengan penetian Pina et al.,

(2009) dengan sedikit modifikasi, yaitu dengan mengumpulkan daun

jambu biji merah dari lapangan secukupnya, kemudian dikering-

anginkan 1 minggu dan dioven pada suhu 70o C hingga 80o C selama

2 jam, lalu diblender sampai halus lalu diayak hingga mendapatkan

bubuknya. Masing – masing bubuk daun kering jambu biji merah yang

telah didapatkan sebanyak 1 gram dan 3 gram dilarutkan ke dalam 100

ml air dan dibiarkan selama 24 jam pada suhu ruang. Kemudian

larutan disaring dengan kertas Whatman no.1 lalu didapatkan ekstrak

air daun kering jambu biji merah dengan konsentrasi 1% dan 3%.

Tabel 3. Pelarutan Bubuk Daun Kering Jambu Biji Merah

Konsentrasi (b/v) Jumlah Bubuk (gr) Jumlah aquadest(ml)

1 % 1 100

3 % 3 100

3. Perkecambahan Benih Cabai Merah Keriting

Seleksi benih dilakukan dengan cara merendam benih dalam aquades

selama 10 menit. Benih yang mengapung dibuang, sedangkan benih

yang tenggelam diambil untuk dikecambahkan. Benih yang telah

diseleksi kemudian di rendam dalam masing-masing konsentrasi

ekstrak air daun jambu biji yaitu 0 % (kontrol), 1 %, dan 3 % selama

24 jam. Selanjutnya benih cabai merah yang telah diseleksi dan

Page 49: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

25

direndam diletakkan menyebar kedalam 5 nampan plastik yang telah

dilapisi oleh tissue dan sudah dibasahi dengan aquadest untuk

dikecambahkan. Jumlah benih cabai yang digunakan dalam masing-

masing nampan plastik adalah 100 butir benih cabai merah, sehingga

total benih yang digunakan adalah 500 butir benih cabai merah

keriting. Kemudian pengamatan jumlah benih yang berkecambah

dilakukan selama 7 hari setelah penaburan benih pada masing-masing

nampan plastik yang kemudian dilanjutkan dengan perhitungan

terhadap presentase benih yang berkecambah.

Tata letak nampan adalah sebagai berikut

Gambar 3. Tata Letak Benih Cabai Merah Keriting yangdikecambahkan didalam nampan

4. Studi Pertumbuhan Kecambah

Wadah yang digunakan untuk pertumbuhan perkecambahan adalah

gelas plastik yang sudah dicuci bersih dan dilap kering. Gelas plastik

yang digunakan untuk pertumbuhan kecambah ini sebayak 25 buah.

Konsentrasi

0% v/v

Konsentrasi 1%

v/v (ekstrak daun

segar jambu biji

merah

Konsentrasi 3%

v/v (ekstrak daun

segar jambu biji

merah

Konsentrasi 1%

b/v (ekstrak daun

kering jambu biji

merah

Konsentrasi 3%

b/v (ekstrak daun

kering jambu biji

merah

Page 50: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

26

Benih yang sudah berkecambah dipindahkan kedalam gelas plastik

yang telah dilapisi dengan tissue dan dibasahi dengan aquadest.

Masing-masing gelas plastik diisi dengan 1 kecambah kemudian di

beri label dengan notasi perlakuan dan ulangan. Setiap gelas diberi

ekstrak air daun jambu sebanyak 10 ml. Kemudian dilakukan

pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman selama 7 hari.

Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan dapat dilihat pada

Gambar 4.

Gambar 4. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan

Keterangan :

= Konsentrasi 0% (Kontrol)

= Konsentrasi 1% ekstrak daun segar jambu biji

K1U1 K0U3 K1U2 K4U4 K2U4

K0U1 K1U5 K2U3U3

K1U4 K3U3

K2U4 K3U1 K0U2 K2U5 K0U5

K4U3 K2U1 K4U1 K3U5 K4U5

K3U4 K4U2 K3U2 K1U3 K0U4

Page 51: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

27

= Konsentrasi 3% ekstrak daun segar jambu biji

= Konsentrasi 1% ekstrak daun kering jambu biji

= Konsentrasi 3% ekstrak daun kering jambu biji

F. Pengamatan

1. Daya kecambah

Menurut ISTA (2006), daya kecambah dirumuskan sebagai berikut:

Daya Kecambah = × 100 %

Keterangan:

A = jumlah benih yang berkecambah

B = jumlah benih yang ditanam

2. Panjang Tunas Kecambah

Panjang tunas diukur dari pangkal batang sampai ujung tanaman

dengan menggunakan mistar atau penggaris dalam satuan cm.

pengukuran dilakukan selama 7 hari.

Page 52: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

28

3. Berat Segar (Akar, Tunas, Dan Kecambah)

Pengukuran berat segar dilakukan dengan menimbang akar, tunas

menggunakan neraca digital. Sedangkan pengukuran berat segar

kecambah dilakukan dengan menambahkan berat segar akar dan tunas.

Berat segar dinyatakan dalam satuan milligram.

4. Berat Kering (Akar, Tunas, Dan Kecambah)

Setelah mengukur berat segar tanaman cabai, kemudian dikeringkan

menggunakan oven selama 2 jam pada suhu 130 ºC untuk

menghilangkan kadar air. Kemudian ditimbang kembali menggunakan

timbangan digital sebagai berat kering dan dinyatakan dalam satuan

milligram.

5. Rasio Tunas Akar

Rasio tunas akar dinyatakan sebagai perbandingan berat kering tunas

dan akar (Yuliana et al., 2013) :

Rasio tunas akar =

6. Kadar air relatif

Kadar air relative kecambah di tentukan Menurut Yamasaki dan

Dillenburg (1999) dengan rumus :

Kadar Air Relatif = × 100%

Page 53: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

29

Keterangan :

M1 = Berat Segar

M2 = Berat Kering

7. Kandungan Klorofil (klorofil a,b, dan total)

Kandungan klorofil ditentukan menurut Miazek (2002), 0.1 gram daun

kecambah cabai merah digerus sampai halus di dalam mortar, dan

ditambahkan 10 ml etanol 95% . Ekstrak disaring kedalam tabung

reaksi. Ekstrak diukur absorbansinya pada panjang gelombang 648 dan

664 nm. Kandungan klorofil dinyatakan dalam miligram per gram

jaringan dan dihitung dalam persamaan berikut :

Chla = 13.36.A664 – 5.19.A648 (v/w×1000)

Chlb = 27.43A648 – 8.12.A664 (v/w×1000)

Chl total = 22.24 A648 – 5.24 A664 (v/w×1000)

Keterangan :

Clha = klorofil a

Clhb = klorofil b

A664 = absorbansi pada panjang gelombang 664 nm

A648 = absorbansi pada panjang gelomabang 648 nm

G. Analisis data

Data perkecambahan benih ditentukan berdasarkan jumlah persentasi

benih yang berkecambah. Data hasil pengukuran (variabel) pertumbuhan

kecambah benih diuji homogeneitasnya dengan uji Levene pada taraf

Page 54: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

30

nyata 5%. Jika terdapat perbedaan pada perlakuan maka dilanjutkan uji

lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dilakukan pada taraf

nyata 5%. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.

Page 55: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Ekstrak daun kering lebih signifikan dalam menghambat

perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabai merah keriting pada

konsentrasi tinggi yaitu 3% dibandingkan ekstrak daun segar pada

konsentrasi yang sama.

2. Daun kering lebih banyak mengandung senyawa alelokimia. Hal ini

disebabkan pada saat daun mengering atau proses pengeringan daun

terjadi pengumpulan senyawa alelokimia. Sedangkan pada daun segar

terdapat kandungan senyawa lain selain dari senyawa alelokimia

seperti air.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian efek ekstrak daun segar jambu biji merah

dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan pada tanaman

cabai merah keriting atau tanaman lainnya.

Page 56: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

48

DAFTAR PUSTAKA

Ardi. 1999. Potensi alelopati akar rimpang alang-alang (Imperata cylindrical (L.)Beauv.) terhadap Mimosa pudica L. Stigma. Vol.7. no.1. hal 66-68.

Ashafa, A. O. T., Ogbe, A. A., & Osinaike, T. 2012. Inhibitory effect of mango(Mangifera indica L .) leaf extracts on the germination of Cassiaoccidentalis seeds. African Journal of Agricultural Research. Vol. 7(3).

Biswas B, Rogers K, McLaughlin F, Daniels D, Yadav A. 2013. Antimicrobialactivities of leaf extracts of guava (Psidium guajava L.) on two gramnegative and gram positive bacteria. International Jurnal ofMicrobiology.

Bhadora, P.B.S. 2011. Allelopathy A Natural Way towards Weed Management.American Journal of Experimental Agriculture. Vol.1(1).

Chapla, T. E., & Campos, J. B. 2010. Allelopathic Evidence in Exotic Guava(Psidium guajava L.). Brazilian Archives of Biology and Technology.Vol. 53(6).

Chollom, S. C., Agada, G. O. A., Bot, D. Y., Okolo, M. O., Dantong, D. D.,Choji, T. P., Bigwan, E. I. (2012). Phytochemica l Analysis andAntiviral Potential of Aqueous Leaf Extract of Psidium guajavaAgainst Newcastle Disease Virus in ovo. Journal of AppliedPharmaceautical Science. Vol. 2(10).

Dawood, M.G., El-wadi M.E & El-rokiek, K. 2012.Physiological Impact ofFenugreek, Guava and Lantana on the Growth and Some ChemicalParameters of Sunflower Plants and Associated Weeds. Journal ofAmerican Science. Vol. 8(6).

Ghorbanli, M., Gran A. dan Zolfaghary A. 2011. Studi tentang allelopati potensialdi tiga spesies Glaucium Mill. pada Sinapis arvensis L. Iranian Journalof Plant Physiology. Vol. 2(1).

Harpenas, Asep & R. Darmawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. PenebarSwadaya. Jakarta.

Page 57: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

49

Hidayati, N., Rina, L. H., Arie T., dan Sudjino. 2017. Pengaruh KekeringanTerhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Nyamplung(Callophylum inophyllum L.) dan Johar (Cassia florida Vahl.) dariPovenan yang berbeda. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. Vol 11. No2. Hal 7.

Inderjit, Keating KI. 1999. Allelopathy: principles, procedures, processes, andpromises for biological control. Advances in Agronomy. Vol 67. SanDiego.

ISTA. 2006. International Rules For Seed Testing: Edition 2006. TheInternational Seed Testing Association. Bassersdorf. Switerland.

Kaneria M, Chanda S. 2011. Phytochemical and Pharmacognostic Evaluation ofLeaves of Psidium guajava L. (Myrtaceae). Pharmacog Juournal. Vol.3.

Kawawa, R.C.A., Muyekho F. N., Obiri, J.F., Agevi, H., and Obiet, L . 2016. TheAllelopathic Impact of Psidium guajava L. Leaf Extracts on theGermination and Growth of Cassia occidentalis L. Seeds . Journal ofAgriculture and Veterinary Science. Vol. 9.

Kawawa, R. C. A., Obiri, J. F., & Muyekho, F. N. 2016. The role of Psidiumguajava L., seed bank asa strategy for its successful invasion ofKakamega Rainforest, Western Kenya. Asian Journal of Basic andApplied Sciences. Vol. 3(2), 1–6.

Keputusan Menteri Pertanian. 2011. Pelepasan Cabai Keriting Ferosa SebagaiVarietas unggul. Departemen Pertanian. Hal.4.

Khan, R. A., Iqbal, K., Hussain, A., & Azeem, S. 2014. International journal ofenvironment. International Journal of Enviroment. Vol.1(3).

KIFCON - Kenya Indigenous Forest Conservation Programme. 1994. KakamegaForest: The Official Guide. Forest Dept., Nairobi. Kenya.

Kitajima K, Hogan KP (2003). Increases of chlorophyll a/b ratios duringacclimation of tropical woody seedlings to nitrogen limitation and highlight. Plant Cell and Environment. Vol. 26(6):857- 865.

Kowthar, G., El-masry, R. R., Messiha, N. K., & Ahmed, S. A. 2010. TheAllelopathic Effect of Mango Leaves on the Growth and PropagativeCapacity of Purple Nutsedge ( Cyperus rotundus L .). Journal ofAmerican Science. Vol. 6(9).

Page 58: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

50

Marpaung, Y. A. Br., dan A. Hartana. 2014. Status Taksonomi Psidium cujavillusBurm.f. Floribunda. Vol. 5 (1). Bogor.

Miazek, K. 2002. Chlorophyll Extraction From Harvested Plant MaterialSupervisor. Prof. Dr. Ha. Inz. Stainslaw Lekadowicz.

Namkeleja, HS, Tarimo, MTC, & Ndakidemi, PA. 2014. Alelopati EfekArgemone mexicana untuk Pertumbuhan asli Spesies Tumbuhan.American Journal of Ilmu Tanaman. Vol. 5.

Nety Nurazizah. 2008. Isolasi dan Identifikasi Jamur Endofit Dari Daun JambuBiji (Psidium guajava L.) sebagai Anti bakteri Dari Bakteri E.Coli danStaphylococus Aureus. UIN Malang. Malang.

Nurfalach, D.R. 2010. Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) DiUPTD Perbibitan Tanaman Hortikultura Desa Pakopen KecamatanBandungan Kabupaten Semarang. Universitas Sebelas Maret.Surakarta.

Nursanti. 2008. Pemanfaatan Pupuk Bio-organik terhadap Beberapa Sifat KimiaUltisol dan Populasi Mikroba Rhizosfer serta Hasil Cabai (Capsicumannuum L.). Jurnal Agronomi. Vol. 12 (2). Jambi.

Palar, N., Paulus, A. P., dan Ellen, G. T. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhiharga cabai rawit di kota Manado. Universitas Sam Ratulangi.Manado.

Pane, S. I., L. Mawarni, T. Irmansyah. 2013. Respon Pertumbuhan KedelaiTerhadap Pemangkasan Dan Pemberian Kompos TKKS Pada LahanTernaungi. Jurnal Online Agroeteknologi. Vol. 2 (1).

Pebriani, Riza L., Mukarlina. 2013. Potensi Ekstrak Daun Sembung Rambat(Mikania micrantha H.B.K) Sebagai Bioherbisida Terhadap GulmaMaman Ungu (Cleome rutidosperma D.C) dan Rumput Bahia(Pashpalum notatum Flugge). Protobiont. Vol. 2 (2). Hal 32-38.

Perez Gutierrez RM, Mitchell S, Solis RV. 2008. Psidium guajava L.: Sebuahreview penggunaan tradisional, fitokimia dan farmakologi. JournalEthnopharmacol. Vol. 117.

Pina, G. O., F. Borghetti, C. E. S. Silveira, L. A. R. Pereira. 2009. Effects OfEugenia dysenterica Leaf Extracts On The Growth OfSesame And Radish. Allelopathy Journal. Vol. 23 (2).

Prabaningrum, L., T. K. Moekasan, W. Setiawati, M. Prathama, A. Rahayu. 2016.Modul Pendampingan Pengembangan Kawasan Pengelolaan TanamanTerpadu Cabai. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura

Page 59: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

51

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. KementerianPertanian.

Purwanto, J. dan Aminah, A. Titik,S. 2012. Pengaruh media tanam arang sekamdan batang pakis terhadap pertumbuhan cabai merah keriting(Capsicum annum L.) Ditinjau dari intensitas penyiraman air kelapa.:Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi UMS. Surakarta.

Qasem JR, Foy CL. 2001. Weed allelopathy, its ecological impacts and futureprospects. Journal of Crop Production. Vol. 4.

Renata Ayuni. 2012. Khasiat Selangit Daun-Daun Ajaib Tumpas BeragamPenyakit, Alaska. Yogyakarta. Hlm. 130.

Regita, Arie. 2013 Ketahanan Kultivar Cabai Merah (Capsicum annuum L.)Terhadap Jamur Colletotrichum capsici (Syd.) Butler & bisby PenyebabPenyakit Antraknosa. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung.

Skrzypek, E., Repka, P., Swakon,A,S., Krasny, B,B., Mozdzen, K. 2015.Allelopathic Effect of Aqueous Extracts from the Leaves ofPeppermint (Mentha × piperita L.) on Selected PhysiologicalProcesses of Common Sunflower (Helianthus annuus L.). Academic

Press. Vol. 43(2):335-342.

Septia Anggraini. 2010. Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet EkstrakDaun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Dengan Bahan PenghancurSodium Starch Glycolate Dan Bahan Pengisi Manitol. UniversitasMuhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Setiadi.2008. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta. hal. 183

Setiadi. 2012. Bertanam Cabai di Lahan dan Pot. Penebar Swadaya. Jakarta.

Singh HP, Batish DR, Kohli RK. 2003. Allelopathic interaction andallelochemicals: new possibilities for sustainable weed management.Journal Critical Reviews in Plant Science. Vol. 22.

Syukur, M., Yunianti, dan Dermawan. 2013. Sukses Panen Cabai Tiap Hari.Penebar Swadaya. Jakarta.

Tim Bina Karya Tani.2009. Pedoman Bertanam Cabai. Cetakan I. Yrama Widya.Bandung.

Tulung, S. M. T., dan S. Demassabu. 2011. Pertumbuhan dan Hasil Paprika(Capsicum annum var. grossum) Pada Berbagai Jenis Naungan. JournalEugnia. Vol. 17 nomor. 2.

Page 60: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak

52

USDA. 2018. Klasifikasi Tananaman Jambu Biji. Natural Resources ConservationService. USA

USDA. 2018. Klasifikasi Tananaman Cabai Merah. Natural ResourcesConservation Service. USA.

Wahyudi.2011. Panen Cabai Sepanjang Tahun. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Yamasaki, S. dan Dillenburg, L. R. 1999. Meansurement Of Leaf Relative ContentIn Araucaria Angusitifolia Revista Brarileira De Fisiologis Fegetal.Vol. 11 No. 2

Yarnia, M., Khorshidi B., and Farajzadeh, M. T. E. 2009. Allelopathic effects ofsorghum extracts on Amaranthus retroflexus seed germination andgrowth. Journal of Food, Agriculture & Environment. Vol. 7.

Yuliana, N., Ermavitalini. D., dan Agisimanto, D. 2013. Efektivitas metapolin(Mt) dan NAA terhadap pertumbuhan in vitro stroberi (Fragarlaananassa Var. Dorit) pada media Ms cair dan ketahanannya di mediaaklimitasi. Jurnal Sains dan Seni Pornits. Vol.2.

Zhao-hui, L., Qiang, W., Xiao, R., Cun-De, P., & De-An, J. 2010. Fenolat danTanaman allelopathy. Molekul. Vol.15.