bab i

22

Click here to load reader

Upload: yoga-adi-purnama

Post on 18-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kewarganegaraan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakangSetiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidup dan kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang sebenar-benarnya dan mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya. Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang mudah diwujudkan karena dalam perjalanannya kearah itu akan muncul energi baik yang positif maupun negatif yang memaksa suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efisien.Energi positif bisa muncul dari dua situasi kondisi yaitu dalam negeri dan luar negeri. Kedua situasi kondisi itu akan menjadi motor dan stimulan untuk membangkitkan kesadaran pada bangsa untuk membangun ketahanan nasional yang holistik dan komprehensif. Di sisi lain, energi negatif juga akan muncul dari dua situasi kondisi tadi, yang biasanya menjadi penghambat dan rintangan untuk membangun ketahanan nasional. Energi negatif biasanya muncul secara parsial tetapi tidak bisa dipungkiri dalam banyak hal merupakan suatu produk yang tersistem dan terstruktur dengan rapi dalam sistem operasional yang memakan waktu lama. Energi positif tersebut diatas dalam banyak wacana biasanya disebut dengan daya dan upaya penguatan pembangunan suatu bangsa dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Sementara itu, energi negatif cenderung untuk menghambat dengan tujuan akhir melemahkan bahkan menghancurkan suatu bangsa. Kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan sebuah bangsa melemahkan dan atau menghancurkan setiap tantangan, ancaman, rintangan dan gangguan itulah yang yang disebut dengan Ketahanan Nasional. Oleh karena itu, ketahanan nasional mutlak senantiasa untuk dibina dan dibangun serta ditumbuhkembangkan secara terus-menerus dengan simultan dalam upaya mempertahankan hidup dan kehidupan bangsa. Lebih jauh dari itu adalah makin tinggi tingkat ketahanan nasional suatu bangsa maka makin kuat pula posisi bangsa itu dalam pergaulan dunia. Bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 pun tidak lepas dan luput dari persoalan yang berkaitan dengan ketahanan nasional karena dalam perjalanan sejarahnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami pasang surut dalam menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup sebagai sebuah bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat. Apabila dilihat dari geopolitik dan geostrategi yang kemudian dikaitkan dengan potensi-potensi yang dimilikinya maka bangsa Indonesia berada pada posisi yang rawan dengan instabilitas nasional yang diakibatkan dari berbagai kepentingan seperti persaingan dan atau perebutan pengaruh baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal itu sudah dipastikan akan memberikan dampak bagi hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Indonesia adalah negara yang bersandar pada kekuatan hukum sehingga kekuasaan dan penyelenggaraan hidup dan kehidupan kenegaraan diatur oleh hukum yang berlaku. Dengan kata lain, hukum sebagai pranata sosial disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa yaitu menjaga ketertiban bagi seluruh rakyatnya. Kondisi kehidupan nasional itu menjadi salah satu kekuatan ketahanan nasional karena adanya jaminan kekuasaan hukum bagi semua pihak yang ada di Indonesia dan lebih jauh daripada itu adalah menjadi cermin bagaimana rakyat Indonesia mampu untuk tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah yang menempatkan hukum sebagai asas berbangsa dan bernegara dengan menyandarkan pada kepentingan dan aspirasi rakyat.B. Rumusan masalahAdapun masalah yang dirumuskan berdasarkan latarbelakang yaitu :1. Apa pengertian geostrategi?2. Apakah yang dimaksud dengan ketahanan nasional ?3. Bagaimana sejarah lahirnya ketahanan nasional ?4. Unsur-unsur apa saja yang termasuk ke dalam ketahanan nasional ?5. Apakah Indonesia ikut serta dalam perdamaian dunia ?C. Tujuan1. Mengetahui pengertian geostrategi2. Mengetahui Apakah yang dimaksud dengan ketahanan nasional3. Mengetahui sejarah lahirnya ketahanan nasional4. Mengetahui Unsur-unsur apa saja yang termasuk ke dalam ketahanan nasional5. Mengetahui Apakah Indonesia ikut serta dalam perdamaian duniaD. ManfaatAda pun manfaat penulisannya yang didapatkan adalah untuk memberikanpengetahuan dan wawasan yangluas baik kami maupun pembaca sekalipun.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian GeostrategiSetiap bangsa dalam rangka mempertahankan kehidupannya, eksistensinya dan untuk mewujudkan cita-cita serta tujuan nasionalnya perlu memiliki pemahaman tentang geopolitik dan dalam implementasinya diperlukan suatu strategi yang bersifat nasional, dan hal inilah yang disebut sebagai geostrategic. Mapping global strategy ke depan sangat diperlukan bagi setiap bangsa, dan bagi bangsa Indonesia Wawasan Nusantara merupakan konsep nasional dan ilmu geopolitik mengenai persatuan dan kesatuan dalam berbagai bidang kehidupan, sebagai perekat bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat. Sir Balford Mackinder (1861-1947) guru besar geostrategic Universitas London teori yang dikembangkannya tentang geostrategi continental, merupakan teori yang saat ini digunakan oleh negara-negara maju maupun negara-negara berkembang (Suradinata,2005: 10).Bagi bangsa Indonesia geostrategic diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan ialah maka hal itu sebagai pegangan atau bahkan doktrin pembangunan dan hal ini lazim disebut sebagai suatu ketahanan nasional. Dalam Pembukaan UUD 1945 dijelaskan setelah alinea III tentang pernyataan proklamasi, ..Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa.. pernyataan dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan fundamatal geostrategic Indonesia. Hal ini sejalan dengan kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam Negara Indonesia merupakan suatu dasar fundamental Negara, atau dalam ilmu hukum disebut sebagai staatsfundamentalnorm, atau pokok kaidah Negara fundamental, yang merupakan sumber hokum dasar Negara.Berdasarkan pengertian tersebut maka berkembangnya geostrategic Indonesia sangat terkait erat dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang terbentuk dari berbagai macam etnis, suku, ras, golongan, agama bahkan terletak dalam territorial yang terpisahkan oleh pulau-pulau dan lautan. Selain itu hal itu terwujud karena adanya proses sejarah, nasib serta tujuan untuk mencapai martabat kehidupan yang lebih baik. Dengan lain perkataan menuru Notogoro terbentuknya bangsa Indonesia merupakan proses persatuan monopluralis. Oleh karena itu prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut:1. Kesatuan sejarah, yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam suatu proses sejarah, sejak zaman pra-sejarah, Sriwijaya, Majapahit, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan sampai proklamasi 17 Agustus 1945, dan kemudian membentuk bangsa dan Negara Indonesia.2. Kesatuan nasib, yaitu segenap unsure bangsa berada dalam suatu proses sejarah yang sama dan mengalami nasib yang sama, yaitu dalam penderitaan penjajahan dan kebahagian bersama.3. Kesatuan kebudayaan, yaitu beraneka ragam kebudayaan tumbuh dan berkembang dan secara bersama-sama membentuk puncak-puncak kebudayaan nasional Indonesia.4. Kesatuan wilayah, yaitu segenap unsure bangsa Indonesia berdiam disegenap wilayah territorial yang dalam wujud berbagai pulau, dengan lautannya, namun merupakan satu kesatuan wilayah tumpah darah Negara dan bangsa Indonesia.5. Kesatuan asa kerokhanian, yaitu adanya kesatuan ide, tujuan, cita-cita dan nilai-nilai kerokhanian yang secara keseluruhan tersimpul dalam dasar filosofis Negara Indonesia Pancasila.Berbeda dengan prinsip-prinsip geostrategic yang dikembangkan oleh Rudolf Kjelle, Karl Haushoffer, Frederich Ratzel yang mengembangkan geostrategic demi kepentingan militer, bagi bangsa Indonesia geostrategic dikembangkan demi tujuan bangsa dan Negara Indonesia yang bersifat mulia, yaitu kesejahteraan dalam kehidupan bersama.Oleh karena itu geostrategic Indonesia sebagai suatu cara atau metode dalam memanfaatkan segenap konstelasi geografi Negara Indonesia dalam menentukan kebijakan, arahan serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa dengan berdasar asas kemanusiaan dan keadilan social. Dapat pula dikatakan bahwa geostrategic Indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi geografi Indonesia untuk tujuan politik, dan hal itu secara rinci dikembangkan dalam pembangunan nasional.Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka geostrategic Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah Negara Indonesia, mengingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayahtumpah darah Negara Indonesia, maka geostrategic Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.B. Pengertian Ketahanan NasionalAdapun pengertian ketahanan nasional itu sendiri merupakan kondisi dinamis bangsaIndonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Ketahanannasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untukmengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan untukmenjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuanganmencapai tujuan nasionalnya.Terdapat pula tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanannasional. Ketiga perspektif tersebut adalah sebagai berikut:1. Ketahanan nasional sebagai kondisi, perspektif ini melihat ketahanan nasionalsebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalammenjalankan suatu kegiatan khususnya dalam pembangunan negara.3. Ketahanan nasional sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satukonsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan danpenyelenggaraanbernegara.Sebagaidoktrindasarnasional,konsepketahanannasional dimasukkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) agar setiaporang, masyarakat dan penyelenggara negara menerima dan menjalankannya.Terdapat pula ciri dari ketahanan nasional yaitu untuk mempertahankan kelangsunganhidup dan mengembangkan kehidupan,maka suatu negara perlu pertahananmenghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dari luar maupun dari dalam negeri.C. Sejarah Lahirnya Ketahanan NegaraGagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalanganmiliter angkatan darat di SSKAD yg sekarang bernama SESKOAD (Sunardi, 1997). Masa itusedang meluasnya pengaruh komunisme yg berasal dari Uni Sovyet dan Cina dalammenguasai daerah-daerah Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang ditandai dengan G 30 SPKI. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka SSKAD mulai memikirkan suatu rencanadalam meningkatkan keamanan di Indonesia. Pada tahun 1968, pemikiran yang ada diSSKAD tersebut dilanjutkan oleh Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional). Tantangan danancaman terhadap bangsa harus diwujudkan dalam bentuk ketahanan bangsa yang dimanifestasikan dalam bentuk tameng yang terdiri dari unsur-unsur ideologi,ekonomi,social, dan militer.Dalam pemikiran Lemhanas tahun 1968 telah adakemajuan konseptualberupaditemukannyaunsur-unsurdaritatakehidupannasionalyangberupa ideologi,politik,ekonomi,social,dan militer .Pada tahun 1969, lahirlah istilah ketahanan nasionalyang menjadipertanda ditinggalkannya konsep kekuatan,walaupun diketahanan nasional sendiri memakaikonsep kekuatan. Konsepsi ketahanan nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisidinamis satu bangsayg mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasionaldalam menghadapi atau mengatasi tantangan, ancaman,dan hambatandari luarmaupundalam yang dapat menghancurkan kelangsungan hidup bangsa dan Negara.Konsepsi ketahanan nasional pertama kali dimasukkan dalam GBHN 1973 yaituketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasional tahun dalam GBHN 1973adalah sama dengan rumusan ketahanan nasional tahun 1972 dari Lemhanas. Konsepketahanan nasionalberikut perumusan yang demikianberlanjut padaGBHN 1978, GBHN1983, dan GBHN 1988.Dalam GBHN 1993 terjadi perubahan perumusan mengenai konsep ketahanannasional. Ketahanan nasional dirumuskan sebagai kondisi dinamis yg merupakan integrasidari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara. perumusan ketahanan nasional padaGBHN 1993 berlanjut pada GBHN 1998. Konsepsi ketahanan nasional pada GBHN 1998adalah rumusan yg terakhir. Dari rumusan GBHN 1998 dapat disimpulkan bahwa ketahanannasional mempunyai 3 makna, yaitu :1. Ketahanan nasional sebagao metode pendekatan sebagaimana tercermin dalamrumusan pertama.2. Ketahanan nasional sebagai kondisi sebagaimana tercermin dari rumusan kedua.3. Ketahanan nasional sebagai donkrin dasar nasional sebagaimana tercermin dari rumusan ketiga.Pada wujud pertama, yaitu ketahanan nasional sebagai pendekatan dimaksudkankonsepsi ketahanan nasional digunakan sebagai strategi atau cara dalam melaksanakanpembangunan.Pada wujud kedua, yaitu ketahanan nasional sebagai kondisi yang dimaksud adalahkondisi yg dinamis yg merupakan integrasi dari tiap aspek kehidupan bangsa dan negara .Adapun pada wujud ketiga,yaitu ketahanan nasional sebagai donkrin dasar nasionalmenggambarkan kondisi ideal dari bidang pembangunan.

D. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional1. Gatra dalam Ketahanan NasionalUnsur, elemen atau faktor yang mempengaruhi kekuatan/ketahanan nasional suatuNegara terdiri atas beberapa aspek. Para ahlimemberikan pendapatnya mengenai unsur-unsurkekuatan nasional suatu Negara.a. Unsur kekuatan nasional menurut Hans J. Morgenthou Unsur ketahanan nasional negara terbagi menjadi beberapa faktor, yaitu Faktor tetap (stable factors) terdiri atas geografi dan sumber daya alam. Faktor berubah ( dynamic factors ) terdiri atas kemampuan industri, militer,demografi, karakter nasional, modal nasional, moral nasional, dan kualitasdiplomasi.b. Unsur kekuatan nasional menurut James Lee RayUnsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua faktor, yaitu Tangible factorsTerdiri atas penduduk, kemampuan industry, dan militer. Intangible factorsTerdiri atas karakter nasional, moral nasional, dan kualitas kepemimpinan.c. Unsur kekuatan nasional menurut Palmer & PerkinsUnsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas tanah, sumberdaya, penduduk, teknologi,idiologi, moral, dan kepemimpinan.d. Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas ChandraUnsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas tiga, yaitu Alamiah terdiri atas geografi, sumberdaya, dan penduduk. Sosial terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik, budaya dan moralnasional. Lain-lain: ide, inteligensi, dan diplomasi, kebijakan kepemimpinan.e. Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T. MahanUnsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas letak geografi, wujud bumi, luas wilayah,jumlah penduduk, watak nasional, dan sifat pemerintahan.f. Unsur kekuatan nasional menurut ClineUnsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas sinergi antara potensi demografi dangeografi, kemampuan ekonomi, militer, strategi nasional, dan kemauan nasional.g. Unsur kekuatan nasional model IndonesiaUnsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahkan dengan gatra dalamketahanan nasional Indonesia. Pemikiran tentang gatra dalam ketahanan nasionaldirumuskan dan dikembangkan oleh Lemhanas. Unsur-unsur kekuatan nasionalIndonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.Trigatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri atas penduduk, sumber dayaalam, dan wilayah. Pancagatra adalah aspek social (intangible) yang terdiri atas idiologi, politik,ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.Bila dibandingkan perumusan unsur-unsur kekuatan nasional/ketahanan nasional diatas, pada hakikatnya dapat dilihat adanya persamaan. Unsur-unsur demikian dianggapmempengaruhi Negara dalam mengembangkan kekuatan nasionalnya untuk menjaminkelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan. Pertanyaan dasarnya adalahdalam kondisi apa atau bagaimana unsur-unsur tersebut dapat dikatakan mendukung kekuatan nasional suatu negara. Bila mana suatu unsur justru dapat melemahkan kekuatan nasionalsuatu negara? Pertanyaan demikian dapat diperinci dan diperjelas. Misalnya, penduduk yangbagaimanakahyangmampumendukungkekuatannasionalsuatunegara,wilayahataugeografi yang seperti apa dapat mengembangkan kekuatan sebuah bangsa, dan seterusnya.Jawaban eksploratif atas pertanyaan tersebut sampai pada kesimpulan bahwa pada hakikatnyaketahanan nasional adalah sebuah kondisi atau keadaan.Dalam praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat diketahui melalui pengamatanatas sejumlah gatra dalam suatu kurun waktu tertentu. Hasil pengamatan yang mendalam ituakan menggambarkan tingkat ketahanan nasional. Apakah ketahanan nasional Indonesiakuat/meningkat atau lemah/menurun. Lemah atau turunnya tingkat ketahanan nasional akanmenurun kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman yang terjadi. Apakah pengamatantersebut kita lakukan pada sejumlah gatra yang ada pada tingkat wilayah atau regional makaakan menghasilkan kondisi ketahanan regional.2.Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasionala. Unsur atau Gatra PendudukPenduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional negara yangbersangkutan, faktor yang berkaitan dengan penduduk negarameliputi dua hal berikut. Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dankepribadian. Aspek kualitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran; perataandan perimbangan penduduk di tiap wilayah negara. Terkait dengan unsur pendudukadalah faktor moral nasional dan karakter nasional. Moral nasional menunjukan padadukungan rakyat secara penuh terhadap negaranya kita menghadapi ancaman.Karakter nasional menunjukan pada ciri-ciri khusus yang dimiliki suatu bangsasehingga bias dibedakan dengan bangsa lain. Moral dan karakter nasionalmempengaruhi ketahanan suatu bangsa.b. Unsur atau Gatra WilayahWilayah turut pula menentukan kekuatan nasional negara. Hal yang terkait denganwilayah negara meliputi: Bentuk wilayah negara dapat berupa negara pantai, negara kepulawan atau negarakontinental. Luas wilayah negara; ada negara dengan wilayah yang luas dan negara denganwilayah yang sempit (kecil). Posisi geografis, astronomi dan geologis negara. Daya dukung wilayah negara; ada wilayah yang habitable dan ada wilayah yang unhabitable.c.Unsur atau Gatra Sumber Daya AlamHal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen ketahanannasional, meliputi: Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber daya alamhewani, nabati dan tambang. Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam. Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan danlingkungan hidup. Kontrol sumber daya alam.d.Unsur atau gatra di Bidang IdiologiIdiologi mengandung ketahanan suatu bangsa oleh karena idiologi bagi suatu bangsamemiliki dua fungsi pokok, yaitu Sebagai tujuan atau cinta-cinta dari kelompok masyarakat yang bersangkutan, artinyanilai-nilai yang terkandung dalam idiologi itu menjadi cita-cita yang hendak ditujusecara bersama. Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan, artinya masyarakatyang banyak dan beragam itu bersedia menjadikanidiologi sebagai milik bersama danmenjadikannya bersatu.e.Unsur atau Gatra di Bidang PolitikPolitik penyelenggaraan bernegara amat memengaruhi kekuatan nasional suatunegara. Penyelenggara bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau nondemokrasi. Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensiil atau parlementer. Bentuk pemerintah yang dipilih apakah republik atau kerajaan. Suatu negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau negara serikat.

E. Indonesia dan Perdamaian Dunia1. Pengertian Perdamaian DuniaDalam studi perdamaian, perdamaian dipahami dalam dua pengertian. Pertama,perdamaianadalahkondisitidakadanyaatauberkurangnyasegalajeniskekerasan.Kedua,perdamaian adalah transformasikonflik kreatif non-kekerasan. Daridua definisi diatas dapatdisimpulkan bahwa perdamaian adalah apa yang kita miliki ketika transformasi konflik yangkreatif berlangsung secara tanpa kekerasan. Perdamaian selain merupakan sebuahkeadaan,jugamerupakansuatuproseskreatiftanpakekerasanyang dialamidalam transformasi(faseperkembangan) suatu konflik. Umumnya pemahaman tentang kekerasan hanya merujukpadatindakan yang dilakukan secara fisik dan mempunyai akibat secara langsung. Batasan sepertiini terlalu minimalistis karena rujukannya berfokus pada peniadaan atau perusakan fisiksemata.Kendati pun demikian, pengertian perdamaian tidak berhenti di situ. Perdamaianbukan sekedar soalketiadaan kekerasan ataupun situasiyang anti kekerasan. Lebihjauh dariitu perdamaian seharusnya mengandung pengertian keadilan dan kemajuan. Perdamaiandunia tidak akan dicapai bila tingkat penyebaran penyakit, ketidakadilan, kemiskinan dankeadaan putus harapan tidak diminimalisir. Perdamaian bukan soal penggunaan metodekreatif non-kekerasan terhadap setiap bentuk kekerasan, tapi semestinya dapat menciptakansebuah situasi yang seimbang dan harmoni, yang tidak berat sebelah bagi pihak yang kuattetapi sama-sama sederajat dan seimbang bagi semua pihak. Jadi perdamaian duniamerupakan tiadanya kekerasan, kesenjangan, terjadinya konflik antar negara di seluruh dunia.2. MewujudkanPerdamaian DuniaKetika ada seseorang ataupun Negara yang lebih suka menyerukan peperangan,mungkin saja hati nuraninya telah mati. Sebab semua yang hati nuraninya masih berfungsi tentu akan memilih perdamaian. Bukankah perdamaian itu tidak sulit dan lebih memberikanharapan? Mengapa harus kita persulit? Sebenarnya tidak sesulit yang kita bayangkan, andai saja semua orang dan seluruh Negara di dunia ini mau bersama-sama saling bergandengantangan dan berkomitmen untuk terus menyerukan dan mewujudkan perdamaian dunia.Sudah saatnya kini kita hapuskan paradigma bahwa mewujudkan sebuah perdamaianitu sulit. Paradigma bahwa mewujudkan perdamaian itu sulit hanya akan terus membelenggufikiran kita dan menjadi batu sandungan yang menjegal segala upaya perdamaian itu sendiri. Penulis terkadang merasa miris, mengapa begitu mudahnya kita serukan konflik danpeperangan? Sementaraitubegitusulithanyauntuksebuahperdamaianyangmanademikehidupan bangsa juga seluruh Negara yang lebih baik. Ini tentu menjadi PR untuk bangsaIndonesia khususnya dan seluruh Negara di dunia yang masih bernurani tentunya.Kita bersama harus yakin bahwa suatu saat nanti perdamaian dunia akan benar-benarterwujudkan. Tentu yakin saja tidak cukup dan tidak akan pernah mengubah keadaan. Harusada upaya-upaya nyata yang kita lakukan bersama Negara-negara di seluruh penjuru dunia.Selama ini memang sering ada upaya-upaya diplomasi dan pertemuan antar Negara gunamenciptakan perdamaian dunia. Pada akhirnya yang dihasilkan seperti biasa yaitu butir-butirkesepakatan atau semacam perjanjian bersama yang selama ini belum banyak mampumerubah keadaan.Ada beberapa solusi atau upaya menurut Cipto Wardoyo yang harus dilakukan demimewujudkan perdamaian dunia, antara lain:a. Melalui Pendekatan Cultural (Budaya)Untuk mewujudkan perdamaian kita harus mengetahui budaya tiap-tiap masyarakatataupun sebuah Negara. Jika tidak akan percuma saja segala upaya kita. Dengan mengetahuibudaya tiap-tiapmasyarakat atau sebuahNegara makakita bisamemahami karakteristik darimasyarakat atau Negara tersebut. Atas dasar budaya dan karakteristik masyarakat atau suatuNegara,kitabisamengambillangkah-langkahyangtepatdanefektifdalammewujudkanperdamaiandisana.Pendekatanbudayainimerupakancarayangpalingefektifdalam mewujudkan perdamaian di masyarakat Indonesia serta dunia.b. Melalui Pendekatan Sosial danEkonomiDalam hal ini pendekatan sosial dan ekonomi yang dimaksudkan terkait masalahkesejahteraan dan faktor-faktor sosial di masyarakat yang turut berpengaruh terhadap upayaperwujudan perdamaian dunia. Ketikamasyarakatnya kurang sejahtera tentu saja lebih rawankonflik dan kekerasan di dalamnya. Masyarakat atau Negara yang kurang sejahtera biasanyaakan tidak perduli atas isu dan seruan perdamaian. Jangankan memikirkan perdamaian dunia, buat makan untuk hidup sehari-hari saja sangat susah, begitu fikir mereka yang kurang sejahtera. Maka untuk mendukung upaya perwujudan perdamaian dunia yang harusdilakukan terlebih dahulu adalah meningkatkan pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakatdan Negara di dunia ini.c. Melalui Pendekatan PolitikMelalui pendekatan budaya dan sosial ekonomi saja belum cukup efektif untukmewujudkan perdamaian dunia. Perlu adanya campur tangan politik, dalam artian ada agendapolitik yang menekankan danmenyerukan terwujudnya perdamaian dunia.Terlebih lagi bagiNegara-negara majudan adidayayang memilikipower ataupengaruh dimatadunia. Negara-negara maju pada saat-saat tertentu harus berani menggunakan powernya untuk melakukan sedikit penekanan pada Negara-negara yang saling berkonflik agar bersedia berdamaikembali. Bukan justru membuat situasi semakin panas, dengan niatan agar persenjataanmereka terus dibeli.d. Melalui Pendekatan Religius (Agama)Pada hakikatnya seluruh umat beragama di dunia ini pasti menginginkan adanyaperdamaian.Sebabsayakiratidakadaagamayangmengajarkankejahatan,kekerasanataupun peperangan. Semua Negara mengajarkan kebaikan, yang diantaranaya kepeduliandan perdamaian. Maka dari itu setiap kitayang mengaku beragama dan ber-Tuhan tentu harusmemiliki kepedulian dalam turut serta mewujudkan perdamaian di masyarakat maupun dikancah dunia. Para tokoh agama yang dianggap memiliki karisma dan pengaruh besar dimasyarakat harus ikut serta aktif menyerukan perdamaian.Di lingkungan masyarakat sekarang ini banyak kita telah menemukan masalah-masalah yang terjadi dan sering menimbulkan masalah di tengah tengah masyarakat yangkurang memahami satu dengan yang lainnya. Sebaiknya agar terjadiperdamaian dunia adalahkesadaran dari diri sendiri dan pemikiran, perbuatan yang tidak semena-mena agar tidakterjadi kesalahpahaman dan konflik atau keributan di tengah masyarakat.Kita harus memiliki suatu tujuan yang sama dengan orang lain untuk bersatu danberjuang demimewujudkan perdamaiandunia.Kitajuga harus salingmengalah, tidak egoisdan selalu menghargai orang lain. Jika kita hanya berpikir untuk kepentingan kita sendiritanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain, kebersamaan pun tentu tidak akanterbentuk dengan baik. Dari kebersamaan tersebut, akan menjadi awal mula bisaterbentuknya perdamaian. Setelah terbentuknya kebersamaan juga diiperlukan kesadaran. Maksud dari kesadaran itu adalah kita dituntut untuk sadar terhadap situasi sekitar kita.Contohnya dengan : Sadar dibentuknya peraturan, kita patut dan wajib mematuhi peraturan. Sadar terhadap kekurangan dan kelebihan orang lain Sadar bahwa kita memiliki perbedaan dengan orang lain seperti suku, adat-istiadat,agama, ras, dan status sosial. Sadar untuk mengendalikan diri dan menempatkan diriJadi dengan semua cara itu, kita dituntut untuk menjalin hubungan sesama denganbaik, sehingga perdamaian dunia akan cepat terwujud.3. Partisipasi Indonesia bagi Perdamaian DuniaTidak hanya lembaga yang membantu dalam perwujudan perdamaian dunia antaralain ASEAN, EEC, BENELUX, APEC, IBRD, IMF, UNDP, IDA dan masih banyak yanglainnya, Indonesia juga peran serta Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaianmerupakan amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaiandunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Disisi lain,konstelasi perubahan dunia akan selalu berpengaruh terhadap kelangsungan bangsa negaraIndonesia. Dunia yang aman dan damai tentu saja menjadi harapan semua umat manusiatermasuk bangsa Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang termasuk limabesardunia,sudahsepantasnyabangsaIndonesiaturutmemberikankontribusinyataper-damaiandunia.PeransertaIndonesiadalamkancahpemeliharaanperdamaianduniamemang sudah bukan hal yang baru. Sesuai amanat konstitusi, sejak dekade awalkemerdekaan, Indonesia sudah mengirimkan personelnya untuk terlibat aktif melaksanakan ketertiban dunia melalui berbagai misi perdamaian dibawah bendera Perserikatan BangsaBangsa (PBB). Keseriusan Indonesia untuk terlibat dalam misi perdamaian dunia telahmengalami transformasi yang signifikan seiring dengan perkembangan lingkungan strategisserta komitmen bangsa untuk lebih proaktif dalam menyikapi konflik yang terjadi. Kiprahdan profesionalitas para pejuang perdamaian baik yang tergabung dalam Kontingen Garudamaupun civilian experts telah menjadi bukti nyata bahwa bangsa Indonesia telahmendapatkan kepercayaan dalam mengemban misi mulia tersebut. Dengan tidak mengurangiapresiasi yang tinggi terhadap civilian experts Indonesia yang saat ini bertugas di misi PBB,tulisan ini hanya memberikan gambaran tentang kiprah TNI dalam keterlibatan dandedikasinya memelihara perdamaian dunia, serta roadmap menuju peacekeeper kelasdunia.Harapan untuk hidup damai tampaknya masih menjadi impian yang sulit bagisebagian bangsa di berbagai kawasan. Berakhirnya Perang Dunia II dan perang dingin yangditandai pembubaran Uni Sovyet tahun 1991, ternyata tidak membuat dunia bebas darikonflik bersenjata. Perang besar antara kedua negara raksasaAS dengan USmemang tidak terjadi, namun perang kecil dan konflik justru berkecamuk dimana-mana. Di wilayah Balkan, Baltik dan bekas Uni Sovyet, Afrika, Timur Tengah, perang dan berbagai jeniskonflik lain terus berkecamuk.Berdasarkan hal diatas, maka perdamaian menjadi impian sekaligus upaya yang seriusdiharapkan oleh banyak negara. Oleh karena itulah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa),sebagai organisasi internasional terbesar saat ini memiliki alat kelengkapan yang dinamakanDewan Keamanan. Dewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB. Tugasnya adalahmenjaga perdamaian dan keamanan antar negara.Untuk menjaga perdamaian dikawasan konflik, PBB membentuk pasukan perdamaiandalam rangka Operasi Pemeliharaan Perdamaian (OPP). Beberapa contoh pasukanperdamaian tersebut, sebagai berikut :a. ICCS(InternationalCommissionForControlandSupervision)yaitu pasukanperdamaian PBB untuk perdamaian Vietnam Selatan.b. UNDOF (United Nations Disengagement Observer Force)yaitu pasukanperdamaian PBB sebagai pengawas pertikaian senjata.c.c. UNEF (United Nations Emergency Force), yaitu pasukan perdamaian PBB untukTimur Tengah, Korea Utara, dan Korsel.d. UNFICYP (United Nations Peace Keeping Force in Cyprus), yaitu pasukanperdamaian PBB untuk perdamaiandi Cyprus.e. UNMOGIP (United Nations Military Observer Group in India and Pakistan),yaitu pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian India dan Pakistan.f. UNOC (United Nastions Operations for Congo), yaitu pasukan perdamaian PBBuntuk Kongo.g. UNTSO (United Nations Truce Supervision Organization In Palestine), yaitupasukan perdamaian PBB untuk Palestina.h. UNCRO (United Nations Confidence Restorations Operation), yaitu pasukanperdamaian PBB di Kroasia.i. UNPROFOR (United Nations Protection Forces), yaitu pasukan perdamaian PBBdi Bosnia Herzegovina.j. UNPREDEF (United Preventive Deployment Force), yaitu pasukan perdamaianPBB di FYROM (Macedonia).k. UNMIL (United Nations Mission in Liberia), yaitu pasukan perdamaian PBB diLiberia.Peran aktif Indonesia di dunia Internasional dalam upaya pemeliharaan perdamaiandunia dilaksanakan berdasarkan pada kebijakan politik, bantuan kemanusiaan maupunperanannyabaikdalambentuksebagaipengamatmiliter,stafmiliteratauKontingen Satgasoperasi pemeliharaan perdamaian sebagai duta bangsa di bawah bendera PBB. KeikutsertaanIndonesia dalam upaya perdamaian dunia adalah dengan menjadi anggota pasukanperdamaian. KeikutsertaanIndonesia dalamoperasi pemeliharaan perdamaiansudah dimulaisejak tahun 1957. Pasukan perdamaian dari Indonesia dikenal dengan nama Kontigen Garudaatau Konga. Sejak tahun 1967 sampai saat ini Garuda Indonesia telah diterjunkan keberbagaikawasan konflik bergabung dengan pasukan perdamaian PBB.Kontigen Garuda 1 diterjunkan ke Mesir pada tanggal 8 Januari 1957. Adapunsamapai sekarang ini Kontigen Garuda XIIA terakhir kali diterjunkan ke Libanon sebagaibagian dari UNFIL ( Pasukan Perdamaian PBBdi Libanon ) pada September 2006.Selain keikutsertaan melalui Kontingen Garuda dalam operasi pemeliharaan PBB,Indonesia tercatat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Sampai saat ini,Indonesia sudah 3 (tiga) kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu :a. Keanggotaan Pertama Periode 1973-1974.b. Keanggotaan Kedua Periode 19951996.c. Keanggotaan Ketiga Periode 20072008.Dukungan yang luas terhadap keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan inimerupakan cerminan pengakuan masyarakat internasional terhadap peran dan sumbanganIndonesia selama ini dalam upaya menciptakan keamanan dan perdamaian baik pada tingkatkawasan maupun global. Peran dan kontribusi Indonesia tersebut mencakup antara lainketerlibatan pasukan Indonesia di berbagai misi penjagaan perdamaian PBB sejak tahun1957, upaya perdamaian di kawasan seperti Kamboja dan Filipina Selatan, dalam konteksASEAN ikut serta menciptakan tatanan kawasan dibidang perdamaian dan keamanan, sertaperan aktif diberbagai forum pembahasan isu perlucutan senjata dan non-proliferi nuklir.Dengan terpilih menjadi anggota, berarti Indonesia akan mengemban kepercayaanmasyarakat internasional untuk berpatisipasi menjadi Dewan Keamanan sebagai badan yang efektif untuk menghadapi tantangantantangan global dibidang perdamaian dan keamanansaat ini.Keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan merupakan wujud dari upaya dibidangdiplomasi untuk melaksanakan amanat Pembukaan UUD 1945 Alenia IV, yangmemandatkan Indonesia untuk turut serta secara aktif dalam upaya menciptakan ketertibandunia yang berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanDalam pembentukan ketahan nasional di suatu bangsa diperlukan geostrategisebelumnya agar terwujudnya tujuan nasional. Dan pengertian geostrategi itu sendiri adalahsalah satu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkancita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrataegi Indonesia dirumuskan dalam wujud KonsepsiKetahanan Nasional. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsipengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dankeamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruhberlandaskan Pancasila, dan UUD 1945.Kemudian rumusan mengenai konsepsi ketahanan nasional dalam GBHN adanya tigawujud ketahanan nasional, yaitu :1. Ketahanan nasional sebagai metode pendekatan sebagaimana tercermin darirumusan pertama.2. Ketahanan nasional sebagai kondisi sebagaimana tercermin dari rumusan kedua.3. Ketahanan nasional sebagai doktrin dasar nasional sebagaimana tercermin darirumusan ketiga.Unsur, elemen atau factor yang mempengaruhi kekuatan/ketahanan nasional suatuNegara terdiri atas beberapa aspek. Paraahli memberikan pendapatnya mengenai unsur-unsurkekuatan nasional suatu Negara, seperti :1. Unsur kekuatan nasional menurut Hans J. Morgenthou terbagi menjadi dua factor,yaitu factor tetap dan factor berubah.2. Unsur kekuatan nasional menurut James Lee Ray terbagi menjadi dua factor, yaitu tangible factors dan intangible factors.3. Unsur kekuatan nasional menurut Palmer dan Perkins.4. Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas Chandra terbagi menjadi tiga, yaitualamiah, social, dan lain-lain.5. Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T. Mahan.6. Unsur kekuatan nasional menurut Cline.7. Unsur kekuatan nasional menurut model Indonesia terbagi menjadi dua, yaituTrigatra dan Pancagatra.Unsur-Unsur demikian dianggap mempengaruhi Negara dalam mengembangkankekuatan nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara yangbersangkutan.Dandalam ketahanan nasionalsuatu Negara terdapatsuatu hubungandenganpembelaan Negara.Kegiatanpembelaan Negarapada dasarnya merupakanusahadariwargaNegarauntukmewujudkanketahanannasional.DaninidiwajibkanpadawargaNegara sesuai dengan yang tercantum dalampasal 27 ayat 3 UUD 1945yang berbunyi Setiap wargaNegara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Tak hanya masalah itu, Indonesia pun ikut peran aktif di dunia Internasional dalamupaya pemeliharaan perdamaian dunia dilaksanakan berdasarkan pada kebijakan politik,bantuan kemanusiaanmaupun peranannyabaikdalambentuk sebagaipengamatmiliter,stafmiliter atau Kontingen Satgas operasi pemeliharaan perdamaian sebagai duta bangsa dibawah benderaPBB. KeikutsertaanIndonesia dalamupaya perdamaiandunia adalahdenganmenjadi anggota pasukan perdamaian sudah dimulai sejak tahun 1957. Pasukan perdamaiandari Indonesia dikenal dengan nama Kontigen Garuda atau Konga. Sejak tahun 1967 sampaisaat ini Garuda Indonesia telah diterjunkan keberbagai kawasan konflik bergabung denganpasukan perdamaian PBB.Dukungan yang luas terhadap keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan inimerupakan cerminan pengakuan masyarakat internasional terhadap peran dan sumbangan Indonesia selama ini dalam upaya menciptakan keamanan dan perdamaian baik pada tingkatkawasan maupun global. Peran dan kontribusi Indonesia tersebut mencakup antara lainketerlibatan pasukan Indonesia di berbagai misi penjagaan perdamaian PBB sejak tahun 1957, upaya perdamaian di kawasan seperti Kamboja dan Filipina Selatan, dalam konteks ASEAN ikut serta menciptakan tatanan kawasan dibidang perdamaian dan keamanan, sertaperan aktif diberbagai forum pembahasan isu perlucutan senjata dan non-proliferi nuklir.

B. SaranAdapun yang dapat disarankan agar setiap elemen masyarakat maupun pemerintahan agar lebih meningkatkan geostrategi dalam hubungannya ketahanan nasional10