askep pasien dengan stroke

Upload: ekho-wiartama

Post on 01-Mar-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    1/27

    ASKEP PASIEN DENGAN STROKE

    I. Landasan teori

    Istilah stroke atau penyakit serebrosvaskular mengacu kepada setiap gangguanneurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah

    melalui sistem suplai arteri otak. Istilah stroke biasanya digunakan secara spesifik untuk

    menjelaskan infark serebrum. Istilah yang lebih lama dan masih sering digunakan adalahcerebrovascular accident (CVA). Namun istilah ini sulit dipertahankan secara ilmiah

    karena patologi yang mendasari bisanya sudah ada sejak lama danatau mudah

    diindentifikasi. !arena itu" proses bagaimana berbagai gangguan patologik (misalnya"hipertensi) menyebabkan stroke merupakan hal yang dapat diduga" reproducible" dan

    bahkan dapat dimodifikasi. Dengandemikian" timbulnya stroke sama sekali bukanlah

    suatu #kecelakaan$. Istilah lain yang digunakan dalam usaha penerangan masyarakat

    adalah serangan otak.

    Jenis Stroke%troke dapat dibedakan menjadi & yaitu'

    . %troke Iskemia. %ekitar *+,-+ stroke adalah stroke iskemik" yang terjadi

    akibat obstruksi atau bekuan disatu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum.bstruksi bias disebkan oleh bekuan(trumbus)yang terdapat di dalam suatu

    pembuluh otak atau pembuluh organ distal" bekuan dapat terlepas" atau mungkin

    terbentuk di dalam suatu organ seperti jantung dan diba/a melalui system arteri

    ke otak sebagai suatu embolus.&. %troke 0emoragik. %troke hemoragik yang merupakan sekitar -+,&*+ dari

    semua stroke" dapat terjadi apabila lesi vaskuler intraserebrum mengalami rutursehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau langsung ke dalamjaringan otak.

    Etiologi

    . Infark otak (*+)

    Embolia. 1mboli kardiogenik

    2 3ibrilasi atrium atau aritmia lain2 4rombus mural ventrikel kiri2 5enyakit katup mitral atau aorta

    2 1ndokarditis (infeksi atau non,infeksi)

    b. 1mboli paradoksal (foramen ovale paten)

    c. 1mboli arkus aortaAterotrombotik (penyakit pembuluh darah sedang-besar)a. 5enyakit ekstrakranial

    Arteri karotis interna

    http://kmbbkp.blogspot.com/2010/03/askep-stroke.htmlhttp://kmbbkp.blogspot.com/2010/03/askep-stroke.htmlhttp://kmbbkp.blogspot.com/2010/03/askep-stroke.htmlhttp://kmbbkp.blogspot.com/2010/03/askep-stroke.htmlhttp://kmbbkp.blogspot.com/2010/03/askep-stroke.html
  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    2/27

    Arteri vertebralis

    b. 5enyakit intrakranial

    Arteri karotis interna

    Arteri serebri media

    Arteri basilaris 6akuner (oklusi arteri perforans kecil)

    &. 5erdarahan intraserebral (-+)

    0ipertensif

    7alformasi arteri,vena

    Anglopati amiloid

    8. 5erdarahan subaraknoid (-+)9. 5enyebab lain (dapat menimbulkan infark atau perdarahan)

    4rombosis sinus dura

    :iseksi arteri karotis atau vertebralis

    Vaskulitis sistem saraf pusat

    5enyakit moya,moya (oklusi arteri besar intrakranial yang progresif)

    7igren

    !ondisi hiperkoagulasi

    5enyalahgunaan obat (kokain atau amfetamin)

    !elainan hematologis (anemia sel sabit" polisitemia" atau leukemia)

    7iksoma atrium

    Manifestasi Klinis

    5ada stroke non hemoragik (iskemik) gejala utamanya adalah timbulnya defisit

    neurologis secara mendadaksubakut" didahului gejala prodromal" terjadi pada /aktu

    istirahat atau bangun pagi dan kesadaran biasanya tak menurun" kecuali bila embolus

    http://1.bp.blogspot.com/_yR797S0PE8Q/S5nWZEqJCRI/AAAAAAAAAB0/w7rqx_GZ7W8/s1600-h/stroke-1.jpg
  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    3/27

    cukup besar. ;iasanya terjadi pada usia < -* tahun.

    7enurut =0" dalam Internal %tatistical Classification of :isease and >ealied helathprobel *th>evision" stroke hemoragik dibagi atas'

    . 5erdarahan intraserebral (5I%)

    &. 5erdarahan subaraknoid (5%A)

    %troke akibat 5I% mempunyai gejala prodromal yang tidak jelas" kecuali nyeri kepalakarena hipertensi. %erangan seringkali siang hari" saat aktivitas" atau emosimarah. %ifat

    nyeri kepalanya hebat sekali. 7ual dan muntah sering terdapat pada permulaan serangan.

    0emiparesishemiplegi biasa terjadi sejak permulaan serangan. !esadaran biasanyamenurun dan cepat masuk koma (?-+ terjadi kurang dari setengah jam &8 + antara @ s.d

    & jam" dan & + terjadi setelah & jam sampai jam)

    Patofisiologi

    Bangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi di mana saja di dalam arteri,arteri yang

    membentuk sirkulus =illish arteria karotis interna dan sistem vertebrobasilar atau semua

    cabang,cabangnya. %ecara umum" apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama- sampai &* menit" akan terjadi infark atau kematian jaringan. 5erlu diingat bah/a

    klusi di suatu arteri tidak selalu menyebabkan infark di daerah otak yang diperdarahi

    oleh arteri tersebut. Alasannya adalah bah/a mungkin terdapat sirkulasi kolateral yangmemadai ke daerah tersebut. 5roses patologik yang mendasari mungkin salah satu dari

    berbatgai proses yang terjadi di dalam pembuluh darah yang memperdarahi otak.

    5atologinya dapat berupa '. keadaan penyakit pada pembuluh itu sendiri" seperti pada aterosklerosis dan

    trombosis" robeknya dinding pembuluh" atau peradangan

    &. berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah" misalnya syok atau

    hiperviskositas darah8. gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi yang berasal dari

    jantung atau pembuluh ekstrkranium

    9. ruptur vaskular di dalam jaringan otak atau ruang subaraknoid.

    Diagnosis

    . !linis anamnesis dan pemeriksaan fisis,neurologis.

    &. %ystem skor untuk membedakan jenis stroke.

    8. C4 %can merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan infark denganperdarahan.

    9. %ken resonansi magnetic(7>I) lebih sensitive dari C4 %can dalam mendeteksi

    infark serebri dini dan infark batang otak.

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    4/27

    %kor %troke %I>I>AD' (&"-Ederajat kesadaran)F(&Evomitus)F(&ENyeri kepala)

    F(*"Etekanan diastolic),(8Epetanda ateroma),&

    %kor

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    5/27

    %etelah fase akut" pera/at mengkaji fungsi,fungsi berikut ' status mental (memori" lapang

    perhatian" pesepsi" orientasi" afek" bicarabahasa)" sensasipersepsi (biasanya pasienmengalami penurunan kesadaran terhadap nyeri dan suhu)" control motorik (gerakan

    ekstremitas atas dan ba/ah) dan fungsi kandung kemih.

    5engkajian kepera/atan berlanjut untuk memfokuskan pada kerusakan fungsi pada

    aktivitas sehari,hari pasien karena kualitas hidup setelah stroke sangat berkaitan denganstatus fungsi pasien.

    III. Diagnosa Keperaatan;erdasarkan data pengkajian" diagnose kepera/atan utama untuk pasien stroke meluputi

    hal berikut'

    . !erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi aktivitas ditandai

    denganekstremitas kanan atas dan ba/ah tidak dapat digerakkan&. !erusakan komunitas verbal berhubungan denganpenurunan sirkulasi ke otak

    ditandai degan sulit bicara" sulit dalam mengekspresikan pikiran secara verbal dan

    sulit mengekspresikan melalui /ajah atau tubuh.8. !etidakberdayaan" berhubungan dengan interaksi interpersonal ditandai degan

    tergantung pada orang lain dalam melakukan aktivitas.

    9. >esiko cedera" berhubungan dengankerusakan mobilitas.-. >esiko jatuh" berhubungan dengankeruskan mobilitas fisik.

    ?. >esiko kerusakan integritas kulit" berhubungan dengani!o"ilisasifisik

    I#. T$%$an &NO'(DX 1.

    NC 6abel ' 7obility level (*&*)

    , ;alance performance (*&**), ;ody positioning performance (*&**&)

    , 7uscle movement (*&**8)

    , Doint movement (*&**9)

    NC label' %ensory f$n)tion' 5roprioceptim (&9*&)

    , 0ead position discrimination (&9*&*)

    , 0ead movement discrimination (&9*&*&, 6imb movement discrimination (&9*&*8)

    , 6imb position discrimination (&9*&*9)

    DX 2.

    NC label' Communication Ability (**&)

    , se of sign language (**&*9), se of non,verbal language (**&*-)

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    6/27

    NC label' Communication 1Epressive Ability (**8)

    , se of sign language (**8*?), se of non,verbal language (**8*J)

    NC label' Communication receptive abilty (**9), Intepretation of sign language (**9*9)

    , Interpretation of non verbal language (**9*-)

    DX 3.

    NC label' 3amily participation in professional care (&?*-)

    , Collaborates in determining treatment (&?*-*?)

    , 7akes decisions in /hen patient is unable to do so (&?*-*), 5articipates in decisions /ith patient (&?*-*)

    DX 4.

    NC label' Neurological status (**), Neurological f$n)tion' cranial sensory motor f$n)tion(***8)

    , Communication (***J), ;reathing pattern (**)

    , Vital signs =N6 (**&)

    , 0eadaches not present (**-)

    DX 6

    NC label' 4issue integrity' %kin and mucous membranes (*)

    , %ensation I1> (**&), 1lasticity I1> (**8)

    , 5igmentation I1> (**?)

    , 4eEture I1> (**), Color I1> (**J)

    , 4hickness I1> (**)

    , 4issue lesion,free (**)

    #. Inter*ensi &NI'(DX 1

    NIC label' positioning (*9*)

    , 4empatkan di tempat tidur untuk terapi, 4empatkan di posisi yang menunjukkan terapi, 7enghentikan atau bantu dari peralatan tubuh jika perlu

    , 7engindentifikasi kondisi kulit

    , 7empertahankan posisi dan integritas kulit

    DX 2

    NIC label' Communication 1nhancement ' speech deficit (9J?)

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    7/27

    , ;eri satu gambaran sederhana di suatu /aktu jika diperlukan

    , Bunakan kata yang sederhana dan kalimat pendek" jika diperlukan

    , Bunakan isyarat tangan" jika diperlukan, ;erdiri di depan pasien jika bicara

    , 7eminta keluarga yang mengerti perkataan pasien" jika diperlukan

    , 7emperbolehkan pasien untuk sering kali mendengarkan bahasa percakapan" jikadiperlukan.

    DX 3.

    NIC label' %elf,>esponsibility 3acilitation (99*)

    , 5egang tanggung ja/ab pasien untuk kebiasaannya

    , :ukungan keluarga untuk tingkat tanggung ja/ab yang pasien pegang

    DX 4

    NIC label' 3all 5revention (?9*)

    , Identifikasi kekurangan fisik dari pasien yang memungkinkan untuk jatuh dalam

    kegiatan, Ajarkan pasien bagaimana jatuh atau untuk meminimalkan luka

    , Da/ab cahaya (lampu panggilan), 4empatkan tempat tidur pengobatan pada posisi yang rendah.

    DX 6.

    NIC label' %kin %urveillance (8-*)

    , 6ihat kulit dan membran mukosa dari kemerahan" panas tinggi atau luka

    , 7elihat kulit dari area kemerahan dan luka

    , 7onitor /arna kulit, 7onitor suhu kulit

    #I. E*al$asi0asil yang diharapkan'

    . 7encapai peningkatan mobilisasi

    !erusakan kulit terhindar" tidak ada kontraktur dan fotdrop

    ;erpartisipasi dalam program latihan

    7encapai keseimbangan saat duduk

    5enggunaan sisi tubuh yang tidak sakit untuk kompensasi hilangnya pada fungsi

    yang hemiplegia

    &. :apat mera/at diri" dalam bentuk pera/atan kebersihan dan dan menggunakan

    adaptasi terhadap alat,alat.

    8. ;erpartisipasi dalam peningkatan kognitif

    9. Adanya peningkatan komunikasi. 7empertahankan kulit yang utuh tanpa adanya

    kerusakan" memperlihatkan tugor kulit yang tetap normal dan berpartisipasi dalam

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    8/27

    aktivitas membalikkan

    tubuh dan posisi.

    -. 4idak terjadi komplikasi

    4ekanan darah dan kecepatan jantung dalam batas normal untuk pasien.

    Bas darah arteri dalam batas normal.

    DA+TAR P,STAKA

    . Alimul 0idayat" A. aKiK. &**9.5engantatr !ebutuhan :asar 7anusia' Aplikasi!onsep dan 5roses !epera/atan. Dakarta ' %alemba 7adika.

    &. Doanne C. 7c closkey ' ?. I=A Intervention 5rojet (NIC). 7osby L Mear

    ;ook.8. 7anjoer" Arif dkk. &***. !apita %elekta !edokteran Dilid &. Dakarta ' 7edia

    Aescalapius 3akultas !edokteran I.

    9. 7arion Dohson dkk. &***. I=A Intervention 5rojet (NC). 7osby L Mear ;ook.-. 5otter dan 5ery. &**-. 3undamental kepera/atan Volume . januari ' 1BC

    ?. 5rice" %ylvia Anderson.&**-. 5atofisiologi' konsep klinis proses,proses penyakit.

    jakarta'1BC

    J. 5riharjo" >obert. &**?. 5engkajian 3isik !epera/atan. Dakarta ' 1BC.. %antosa" ;udi. &**-. 5anduan :iagnosa kepera/atan Nanda ' 5rima 7edika.

    . %maltKer" %uKanne C..&**. ;uku ajar kepera/atan medical,bedah ;runner

    %uddarth. Dakarta '1BC

    ;y' 6uh 5utu MuniartiniOO.. (PQP)

    *9.*J.?&A.:efenisi

    Cerebro vascular accident (CVA) atau stroke adalah gangg$ansuplai oksigen ke sel,selsyaraf yang dapat disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya satu atau lebih pembuluh

    darah yang memperdarahi otak" danterjadi dengantiba,tiba. :apat digolongkan menjadi

    tiga yaitu' trombosis" emboli" danperdarahan serebral (!epera/atan 5.!. %int Carolus"9). %edangkan menurut 6ynda Duall Carpenito (-) cedera serebrovaskular atau

    stroke meliputi a/itan tiba,tiba defisit neurologis karena insufiensi suplai darah ke suatu

    bagian dari otak. Insufiensi suplai darah disebabkan oleh trombus" biasanya sekunder

    terhadap aterosklerosis" terhadap embolisme berasal dari tempat lain dalam tubuh" atauterhadap ruptur arteri (aneurisma).

    7enurut =0 () stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh

    gangg$analiran darah yang timbul secara mendadak dengantanda dangejala sesuai

    dengandaerah fokal pada otak yang terganggu.

    7enurut patologi anatomi stroke dapat dibagi menjadi dua yaitu'

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    9/27

    .%troke 0aemorhagi

    7erupakan perdarahan serebral danmungkin perdarahan subarachnoid. :isebabkan oleh

    pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu. ;iasanya kejadianya saatmelakukan aktifitas atau saat aktif" namun bisa juga terjadi saat istirahat. !esadaran

    pasien umumnya menurun.

    &.%troke Non 0aemorhagi:apat berupa iskemia atau emboli dantrombosis serebral" biasanya terjadi saat setelah

    lama beristirahat" baru bangun tidur atau di pagi hari. 4idak terjadi perdarahan namun

    terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia danselanjutnyadapat timbul edema sekunder. !esadaran umumnya baik.

    %edangkan menurut perjalanan penyakit atau stadiumnya stroke terdiri dari'

    .4IA (trans iskemik attack) gangg$anneurologis stempat yang terjadi selama beberapa

    menit sampai beberapa jam saja. Bejala yang timbul akan hilang denganspontan dansempurna dalam /aktu kurang dari &9 jam.

    &.>IN: stroke yang proses terjadinya &9,J& jam.

    8.%troke involusi" yaitu stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangg$an

    neurologis terlihat semakin berat danbertambah buruk dengangejala yang belummenetap" proses dapat berjalan lebih dari J& jam atau beberapa hari.

    9.%troke komplit dimana gangg$anneurologi yang timbul sudah menetap ataupermanen" sesuai denganistilahnya stroke komplit dapat dia/ali oleh serangan 4IA

    berulang.

    ;.1tiologi

    ;eberapa keadaan di ba/ah ini yang dapat menyebabkan stroke antara lain'

    .4rombosis Cerebral

    4rombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehinggamenyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dankongesti

    disekitarnya. 4rombisis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun

    tidur. 0al ini akibat penurunan aktifitas simpatis danpenurunan tekanan darah yangdapat menyebabkan iskemi serebral. 4anda dangejala neurologis seringkali memburuk

    pada 9 jam setelah trombosis. !eadaan yang dapat menyebabkan trombosis otak antara

    lain'a.Arteriosklerosis

    Arteriosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau

    elastisitas dinding pembuluh darah. 7anifestasi klinis arteriosklerosis bermacam,macam.

    !erusakan dapat terjadi melalui mekanisme berikut'6umen arteri menyempit danmengakibatkan berkurangnya aliran darah.

    klusi mendadak pembuluh darah karena terjadi trombosis.

    7erupakan tempat terbentuknya trombus" kemudian melepaskan kepingan trombus(embolus).

    :inding arteri menjadi lemah danterjadi aneurisma kemudian robek danterjadi

    perdarahan.b.0ypercoagulasi pada polysitemia

    :arah bertambah kental" peningkatan viskositas " hematokrit meningkat dapat

    melambatkan aliran darah serebral.

    c.Arteritis (>adang pada arteri)

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    10/27

    &.1mboli

    Abnormalitas pada jantung kiri" seperti endokarditis inefektif" penyakit jantung reumatik"

    daninfark miokard" serta infeksi pulmunal adalah tempat,tempat di asal emboli.

    7ungkin saja bah/a pemasangan katup jantung prostetik dapat mencetuskan stroke"

    karena terdapat peningkatan insiden embolisme setelah prosedur ini. >esiko strokesetelah pemasangan katup jantung dapat dikurangi denganterapi antikoagulan

    pascaoperatif. !egagalan pacu jantung" fibrilasi atrium" dankardioversi untuk fibrilasi

    atrium adalah kemungkinan penyebab lain dari emboli serebral danstroke. 1mbolusbiasanya menyumbat arteri serebral tengah atau cabang,cabangnya" yang merusak

    sirkulasi serebral.

    8.0aemoragi!ebanyakan perdarahan serebral disebabkab oleh pecahnya arteriosklerosis dan

    hipertensi pembuluh darah. 5ecahnya menyebabkan jumlah perdarahan yang banyak"

    sementara pecahnya vena atau kapiler menyebabkan perdarahan yang lebih sedikit.

    4ergantung pada lokasi danluasnya perdarahan dapat terjadi gangg$anf$ngsiyangpemulihanya lambat" atau otak dapat mengalami hernia yang dapat mengakibatkan

    kematian dalam tiga hari pardarahan pertama. 6okasi perdarahan bisa terjadi di serebral"ekstradural" subdural" subarachnoid" danintraserebral.

    9.0ipoksia %istemik

    a.0ipertensi yang parahb.Cardiac pulmonary arrest

    c.Cardiac output turun akibat aritmmia.

    -.0ipoksia %etempata.%pasme arteri serebral" yang disertai perdarahan subarachnoid.

    b.Vasokonstriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.

    C.5atofisiologi

    Infark serebral adalah berkurangnya suplai f$ngsike area tertentu di otak. 6uasnya infarkbergantung pada faktor,faktor seperti lokasi danbesarnya pembuluh darah yang

    tersumbat. %uplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangg$an

    lokal (trombus" emboli" perdarahan" danspasme vaskular) atau oleh karena gangg$an

    umum (hipoksia karena gangg$anparu danjantung). Arterosklerosis sering ataucenderung sebagai faktor penting terhadap otak" trombus dapat berasal dari flak

    arterosklerosis" atau darah beku pada area yang stenosis" dimana aliran darah akan lambat

    atau terjadi turbulensi. 4rombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terba/asebagai emboli dalam aliran darah. 4rombus dapat mengakibatkan'

    .Iskemia jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan.

    &.1dema dankongesti disekitar area.Area edema ini menyababkan disfungsi yang lebih besar dari pada area infark itu sendiri.

    1dema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang,kadang beberapa hari. Dengan

    berkurangnya edema" pasien mulai menunjukkan parbaikan" CVA. !arena trombosis

    biasanya tidak fatal" jika terjadi perdarahan masif. klusi pada pembuluh darah serebral

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    11/27

    oleh embolus menyebabkan edema dannekrosis diikuti trombosis. Dika terjadi septik

    infeksi akan meluas pada dinding pembuluh darah maka akan terjadi abses atau

    ensefalitis" atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang tersumbatmenyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. 0al ini akan menyababkan perdarahan

    serebral" jika aneurisama pecah danruptur. 5erdarahan pada otak lebih disebabkan oleh

    ruptur arteriosklerosis danhipertensi pembuluh darah. 5erdarahan intrserebral yangsangat luas akan menyababkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit serebro

    vaskuler. Dika sirkulasi serebral terhambat" dapat berkembang anoksia serebral.

    5erubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat reversibel untuk jangka 9,? menit.5erubahan irreversibel bila anoksia lebih dari * menit. Anoksia serebral dapat terjadi

    oleh karena gangg$anyang bervariasi salah satunya cardiac arrest.

    A.7anifestasi !linis%troke dapat menyebabkan berbagai defisit neurologik" bergantung pada lokasi lesi

    (pembuluh darah mana yang tersumbat)" ukuran area yang perfusinya tidak adekuat" dan

    aliran jumlah darah kolateral (sekunder atau aksesori). +$ngsiotak yang rusak tidak

    dapat membaik sepenuhnya.%troke adalah penyakit motor neuron atas danmengakibatkan kehilangan kontrol

    volunter terhadap gerakan motorik. !arena neuron motor atas melintas" gangg$ankontrol motor pada salah asatu sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada neuron

    motor atas pada sisi yang berla/anan dari otak. :isfungsi motor yang paling umum

    adalah hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena lesi pada sisi otak yangberla/anan. 0emiparesis" atau kelemahan salah satu sisi tubuh" adalah tanda yang lain.

    :ia/al tahapan stroke" gambaran klinis yang muncul biasanya adalah paralisis dan

    hilang atau menurunya refleks tendon dalam. Apabila refleks tendon dalan ini muncul

    kembali (biasanya dalam 9 jam)" peningkatan tonus disertai denganspatisitas(peningkatan tonus otot abnormal) pada ekstremitas yang terkena dapat dilihat .

    !ehilangan komunikasi.+$ngsiotak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan

    komunikasi.%troke adalah penyebab afasia paling umum. :isfungsi bahasa dankomunikasi dapat dimanifestasikan oleh hal berikut'

    .:isartria (kesulitan berbicara)" ditunjukkan denganbicara yang sulit dimengerti yang

    disebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung ja/ab untuk menghasilkan bicara.&.:isfasia atau afasia (bicara defektif atau kehilangan bicara)" yang terutama ekspresif

    atau reseptif.

    8.Apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari sebelumnya)"

    seperti terlihat ketika pasien mengambil sisir danberusaha untuk menyisir rambutnya.

    Gangg$anpersepsi. 5ersepsi adalah ketidakmampuan untuk menginterpretasikan

    sensasi. %troke dapat mengakibatkan difungsi persepsi visual" gangg$andalam hubungan

    visual,spasial dankehilangan sensori.

    Gangg$anhubungan visual,spasial (mendapatkan hubungan dua atau lebih objek dalam

    area spasial) sering terlihat pada pasien denganhemiplegia kiri. !ehilangan sensori

    karena stroke dapat berubah kerusakan sentuhan ringan atau mungkin lebih berat dengankehilangan propiosepsi (kemampuan untuk merasakan posisi dangerakan bagian tubuh)

    serta kesulitan dalam menginterpretasikan stimuli visual" taktil" danauditorius.

    !erusakan f$ngsikognitif danefek psikologik. ;ila kerusakan telah terjadi pada lobus

    frontal" mempelajari kapasitas" memori" atau f$ngsiintelektual" kortikal yang lebih tinggi

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    12/27

    mungkin rusak. 7asalah psikologik lain juga umum terjadi dandimanifestasikan oleh

    labilitas emosional" bermusuhan" frustasi" demdam" dankerang kerjasama.

    :isfungsi kandung kemih. %etelah stroke pasien mungkin mengalami inkontinensiaurianarius sementara karena konfusi" ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan

    danketidakmampuan menggunakan urinal atau bedpan karena kerusakan kontrol

    motorik danpostural. !adang,kadang setelah stroke kandung kemih menjadi atonik"dengankerusakan sensasi dalanm respon terhadap pengisian kandung kemih.

    ;.3aktor >esiko %troke:alam upaya pencegahannya maka diperlukan identifikasi karakteristik

    epidemiologiknya yang dapat merupakan sebagai faktor resiko stroke. 3aktor resiko ini

    menyebabkan orang menjadi lebih rentan atau mudah mengalami stroke. 3aktor,faktor

    resiko yang selama ini telah diidentifikasi dapat berupa hipertensi" diabetes militus"ri/ayat stroke sebelumnya" obesitas dankebiasaan merokok. %elain itu" disebutkan juga

    beberapa faktor yang dicurigai berkaitan denganstroke seperti alkohol" kontrasepsi

    hormonal" trauma danherpes Koster.

    :iantara faktor resiko diatas" dapat disebutkan 9 major risk factors dari stroke'.0ipertensi

    &.4ransient Ischemic Attack(4IA)8.0ipercholesterolemia

    9.:iabetes 7ilitus

    C.5emeriksaan :iagnostik

    .Angiografi serebral' membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik. %eperti

    perdarahan" atau obstruksi arteri" adanya titik oklusi atau ruptur.

    &.C4 %can' memperlihatkan adanya edema" hematoma" iskemia danadanya infark.8.5ungsi lumbal'menunjukkan adanya tekanan normal danbiasanya ada trombosis"

    emboli serebral" dan4IA. 4ekanan meningkat dancairan yang mengandung darah

    menunjukkan adanya hemoragik subaraknoid atau perdarahan intra kranial. !adar proteintotal meningkat pada kasus trombosis sehubungan denganadanya proses inflamasi.

    9.7>I' menunjukkan daerah yang mengalami infark" hemoragik" malformasi arteriovena

    (7VA).-.ltrasonografi :oppler' mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah sistem arteri

    karotis"arteriosklerotik).

    ?.11B' mengidentifikasi masalah didasarkan pada gelombang otak danmungkin

    memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.J.%inar R 4engkorak' menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang

    berla/anan dari massa yang meluas.

    :.5enatalaksanaan mum %troke

    .ntuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor,faktor kritis sebagai berikut

    ;erusaha menstabilkan tanda,tanda vital dengana.7empertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir yang sering"

    oksigenasi" kalau perlu lakukan trakeostomi" membantu pernafasan.

    b.7engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien" termasuk berusaha memperbaiki

    hipotensi danhipertensi.

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    13/27

    &.>ehidrasi yang cukup.

    8.Assessment gangg$anmenelan dantata cara pemberian nutrisi bila ada gangg$an

    menelan.9.7era/at kandung kemih" sedapat mungkin jangan memakai kateter.

    -.;erusaha menemukan danmemperbaiki aritmia jantung.

    ?.7enempatkan pasien dalam posisi yang tepat" harus dilakukan secepat mungkin pasienharus dirubah posisi tiap & jam dandilakukan latihan,latihan gerak pasif.

    J.5erbaikan adanya komplikasi sistemik.

    . 5enanganan daerah 5enumbra (jaringan iskemik yang tanpa dilakukan upayapengobatan akan menjadi infark). !arena daerah ini akan terjadi rantai reaksi metabolic

    antara lain masuknya ion kalsium danlaktat kedalam cel sehingga terjadi edema cel dan

    akhirnya necrosis.

    4indakan

    paya perbaikan status umum (4:" gula darah" hydrasi" keseimbangan cairan asam basa"

    kardio respirasi)

    Anti trombosis (heparin" /afarin) untuk mencegah perluasan infark bila /aktu masihdalam $theurapeutik /in,do/n$ (G? jam).

    5erbaikan metabolic sekitar lesi sampai saat ini masih eksperimental.

    4indakan !onsevatif

    . vasodilasator meningkatkan aliran darah serebral (A:%) secara percobaan" tetapimaknanya 'pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.

    &.:apat diberikan histamin" aminophilin" asetaKolamid" papaverin intra arterial.

    8.Anti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan

    agregasi trombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma.

    4indakan 5embedahan

    4ujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral '.1ndosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis" yaitu denganmembuka

    arteri karotis di leher.

    &.>evaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan danmanfaatnya palingdirasakan oleh pasien 4IA.

    8.1valuasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut.

    9.tasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.

    1.Asuhan kepera/atan

    .5engkajian

    6embar alir neurologik dipertahankan untuk menunjukkan parameter pengkajiankepera/atan diba/ah ini'

    a.5erubahan pada tingkat kesadaran atau responsivitas yang dibuktikan oleh gerakan"

    menolak terhadap perubahan posisi" danrespon terhadap stimulasi' berorientasi terhadaptempat" /aktu" danorang.

    b.Adanya atau tidak adanya gerakan volunter atau involunter ekstremitas' tonus otot

    postur tubuh danposisi kepala

    c.!ekakuan atau flaksiditas leher.

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    14/27

    d.7embuka mata" ukuran pupil komparatif danreaksi pupil terhadap cahaya" danposisi

    okular.

    e.=arna /ajah danekstremitas suhu dankelembaban kulit.f.!ualitas danfrekuensi nadi danpernafasan gas darah arteri sesuai indikasi" suhu

    tubuh" dantekanan arteri.

    g.!emampuan untuk bicara.h.Volume cairan yang diminum atau diberikan danvolume urin yang dikeluarkan setiap

    &9 jam.

    !etika pasien mulai sadar" tanda keletihan dankonfusi ekstrem tampak sebagai akibatedema serebral yang mengikuti stroke. ;ila terjadi lesi pada hemisfer dominan pasien

    juga mengalami afasia. 6esi hemisfer non dominan dapat mengakibatkan apraksia

    (ketidakmampuan untuk melakukan gerakan yang dipejari sebelumnya).

    %etelah fase akut" pera/at mengkaji f$ngsi,f$ngsiberikut' satus mental (memori" lapangperhatian" persepsi" orientasi" afek" bicara atau bahasa)" sensasi atau persepsi(biasanya

    pasien mengalami penurunan kesadaran terhadap nyeri dansuhu) kontrol motorik

    (gerakan ekstremitas atas danba/ah) danf$ngsikandung kemih.

    &.:iagnosa !epera/atan

    a.5enururnan perfusi jaringan otak berhubungan denganmenurunnya supplay darahserebral adanya oklusi otak" perdarahan" vasospasme danedema otak.

    b.;ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengantidak sadar atau menurunnya

    refleks batuk.c.!erusakan !o"ilitasfisik berhubungan denganparestesia" flaciad" paralisis sekunder

    rusaknya sistem motorik

    d.!erusakan komunikasi verbal atau tulis berhubungan dengangangg$ansirkulasi

    serebral" gangg$anneuromuskular" kehilangan kontrol tonus otot facial atau oral"kehilangan memori" dankelemahan secara umum.

    e.:efisit pera/atan diri berhubungan denganpenurunan !o"ilitasfisik .

    f.>esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan!o"ilitasyang lama.:iposkan oleh Asuhan !epera/atan di *&.8?

    Askep Osteo!ielitis

    >> 03 January 2010

    Askep steomielitis' S

    AS,-AN KEPERAATAN PADA K/IEN DENGAN OSTEOMIE/ITIS

    A. TINJA,AN TEORI

    http://gerontiklansia.blogspot.com/2008/09/cva.htmlhttp://askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-osteomielitis.htmlhttp://askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-osteomielitis.htmlhttp://askep-askeb-kita.blogspot.com/http://askep-askeb-kita.blogspot.com/http://askep-askeb-kita.blogspot.com/http://askep-askeb-kita.blogspot.com/http://askep-askeb-kita.blogspot.com/http://askep-askeb-kita.blogspot.com/http://gerontiklansia.blogspot.com/2008/09/cva.htmlhttp://askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-osteomielitis.htmlhttp://askep-askeb-kita.blogspot.com/http://askep-askeb-kita.blogspot.com/
  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    15/27

    Pengertian

    steomielitis adalah infeksi tulang" lebih sulitdi sembuhkan dari pada infeksi jaringan

    lunak" karena terbatasnya asupan darah" respons jaringan terhadap inflamasi " tingginyatekanan jaringan danpembentukan involukrum (5embentukan tulang baru disekeliling

    jaringan tulang mati). steomielitis dapat menjadi masalah kronis yang akan

    mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan kehilangan ekstremitas.

    Infeksi disebabkan oleh penyebaran he!atogen(melalui darah) dari fukos infeksi di

    tempat lain ( misalnya ' tonsil yang terinfeksi" lepuh" gigi terinfeksi" infeksi saluran

    nafas ). steomielitis akibat penyebaran hematogen biasanya terjadi di tempat di mana

    terdapat trauma atau di mana terdapat resistensi rendah" kemungkinan akibat trauma

    subklinis (tak jelas).

    Infeksi dapat berhubungan denganpenyebaran infeksi jaringan lunak (misalnya ' ulkus

    dekubitus yang terinfeksi atau ulkus vaskuler) atau kontaminasi langsung tulang( misalnya ' fraktur terbuka" cedera traumatic seperti luka tembak" pembedahan tulang).

    5asien yang beresiko tinggi mengalami steomielitis adalah mereka yang nutrisinya

    buruk" lansia" kegemukan" atau penderita diabetes mellitus. %elain itu" pasien yangmenderita artitis rheumatoid" telah di ra/at lama di rumah sakit" mendapat terapi

    kortikosteroid jangka panjang" menjalani pembedahan sendi sebelum operasi sekarang"

    atau sedang mengalami sepsis rentan" begitu pula yang menjalani pembedahan ortopedi

    lama" mengalami infeksi luka mengeluarkan pus" mengalami nefrosis insisi margial ataudehidrasi luka" atau memerlukan evakuasi hematoma pascaoperasi.

    Etiologi

    %taphylococcus aureus J*+ L * +

    5roteus

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    16/27

    5seudomonas

    1scerehia Coli

    :ilakukan kultur

    A/itan steomielitis '

    T %etelah pembedahan ortopedi terjadi 8 bulan pertama (Akut 3ulminan,%tadium )

    T Antara 9,&9 bulan setelah pembedahan (A/itan 6ambat,%tadium &)

    T 5enyebaran hematogen lebih dari & tahun setelah pembedahan (A/itan 6ama,%tadium

    8)

    Patofisiologi

    %taphylococcus aureus merupakan penyebab J*+ sampai *+ infeksi tulang. rganisme

    patogenik lainnya yang sering dijumpai pada steomielitis meliputi ' 5roteus"

    5seudomonas" dan1scerichia Coli. 4erdapat peningkatan insiden infeksi resistensi

    penisilin" nosokomial" gram negative dananaerobik.

    A/itan steomielitis stelah pembedahan ortopedi dapat terjadi dalam 8 bulan pertama

    (ak$t f$l!inan 0 stadi$! 1) dansering berhubngan denganpenumpukan hematoma

    atau infeksi superficial. Infeksi aitan la!"at &stadi$! 2( terjadi antara 9 sampai &9bulan setelah pembedahan. steomielitis aitan la!a&stadi$! 3(biasanya akibat

    penyebaran hematogen danterjadi & tahun atau lebih setelah pembedahan.

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    17/27

    >espon inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi" peningkatan

    vaskularisasi" danedema. %etelah & atau 8 hari" trombisis pada pembuluh darah terjadipada tempat tersebut" mengakibatkan iskemia dannefrosis tulang sehubungan dengan

    penigkatan tekanan jaringan danmedula. Infeksi kemudian berkembang ke kavitasmedularis danke ba/ah periosteum dandapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi di

    sekitarnya. !ecuali bila proses infeksi dapat dikontrol a/al" kemudian akan membentukabses tulang.

    5ada perjalanan alamiahnya" abses dapat keluar spontan namun yang lebih sering harus

    dilakukan insisi dandrainase oleh ahli bedah. Abses yang terbentuk dalam dindingnyaterbentuk daerah jaringan mati &se4$estr$!( tidak mudah mencari danmengalir keluar.

    >ongga tidak dapat mengempis danmenyembuh" seperti yang terjadi pada jaringan

    lunak. 4erjadi pertumbuhan tulang baru &in*ol$kr$!( danmengelilingi seUuestrum. Dadimeskipun tampak terjadi proses penyembuhan" namun seUuestrum infeksius kronis yang

    ada tetap rentan mengeluarkan abses kambuhan sepanjang hidup pasien. :inamakan

    osteomielitis tipe kronis.

    Klasifikasi

    steomielitis dapat diklasifikasikan dua macam yaitu'

    steomielitis 5rimer

    5enyebarannya secara hematogen dimana mikroorganisme berasal dari focus ditempat

    lain danberedar melalui sirkulasi darah.

    steomielitis %ekunder (steomielitis 5erkontinuitatum)

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    18/27

    4erjadi akibat penyebaran kuman dari sekitarnya akibat dari bisul" luka fraktur dan

    sebagainya.

    Tanda danGe%ala

    Bambaran klinis osteomielitis tergantung dari stadium patogenesis dari penyakit" dapat

    berkembang secara progresif atau cepat. 5ada keadaan ini mungkin ditemukan adanya

    infeksi bacterial pada kulit dansaluran napas bagian atas. Bejala lain dapat berupa nyeriyang konstan pada daerah infeksi danterdapat gangg$anf$ngsianggota gerak yang

    bersangkutan.

    Manifstasi Klinis

    Dika infeksi diba/a oleh darah" biasanya a/aitan mendadak" sering terjadi denganmanifetasi klinis septikema (misalnya ' menggigil" demam tinggi" tachycardia dan

    malaise umum). Bejala sistemik pada a/alnya dapat menutupi gejala local secara

    lengkap. %etelah infeksi menyebar dari rongga sumsum ke korteks tulang" akan mengenaiposterium" danjaringan lunak" denganbagian yang terinfeksi menjadi nyeri" bengkak"

    dansangat nyeri tekan. 5asien menggambarkan nyeri konstan berdenyut yang semakin

    memberat dengangerakan danberhubungan dengantekanan pus yang terkumpul.

    ;ila osteomielitis terjadi akibat penyebaran dari infeksi di sekitarnya atau kontaminasi

    langsung" tidak akan ada gejala septikemia. :aerah terinfeksi membengkak" hangat"

    nyeri" dannyeri tekan.

    5ada pasein denganosteomielitis kronik ditandai denganpus yang selalu mengalir

    keluar dari sinus atau mengalami periode berulang nyeri" inflamasi" pembengkakan danpengeluaran pus. Infeksi derajat rendah terjadi pada jaringan parut akibat kurangnya

    asupan darah.

    E*al$asi Diagnostik

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    19/27

    5ada steomielitis akut pemeriksaan sinar,E hanya menunjukan pembengkakan jaringan

    lunak. 5ada sekitar & minggu terdapat daerah dekalsifikasi ireguler" nefrosis tulang"pengangkatan periosteum danpembentukan tulang baru. 5emindaian tulang dan7>I

    dapat membantu diagnosis definitive a/al. 5emeriksaan darah memperhatikanpeningkatan leukosit danpeningkatan laju endap darah. !ulur darah dankultur abses

    diperlukan untuk menentukan jenis antibiotika yang sesuai.

    5ada steomielitis kronik" besar" kavitas ireguler" peningkatan periosteum" seUuestra atau

    pembentukan tulang padat terlihat pada sinar,E. 5emindaian tulang dapat dilakukan untuk

    mengidentifikasi area terinfeksi. 6aju sedimentasi danjumlah sel darah putih biasanyanormal. Anemia" dikaitkan denganinfeksi kronik. Abses ini dibiakkan untuk menentukan

    organisme infektif danterapi antibiotic yang tepat.

    Pe!eriksaan pen$n%ang

    . 5emeriksaan darah

    %el darah putih meningkat sampai 8*.*** 6 grdl disertai peningkatan laju

    endapan darah.

    &. 5emeriksaan titer antibodi L anti staphylococcus

    5emeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri (-*+ positif) dandiikuti

    denganuji sensitivitas.

    8. 5emeriksaan feses

    5emeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi oleh

    bakteri %almonella.

    9. 5emeriksaan ;iopsi tulang.

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    20/27

    -. 5emeriksaan ultra sound

    5emeriksaan ini dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi.

    ?. 5emeriksaan radiologis

    5emeriksaan photo polos dalam * hari pertama tidak ditemukan kelainanradiologik" setelah dua minggu akan terlihat berupa refraksi tulang yang bersifat

    difus.

    Prinsip penatalaksanaan

    :aerah yang terkena harus diimobilisasi untuk mengurangi ketidaknyamanan dan

    mencegah terjadinya fraktur. :apat dilakukan rendaman salin hangat selama &* menitbeberapa kali per hari untuk meningkatkan aliran darah.

    %asaran a/al terapi adalah mengontrol danmenghentikan proses infeksi. !ultur darah"

    s/ab dankultur abses dilakukan untuk mengidentifikasi organisme danmemilih

    antibiotika yang terbaik. !adang" infeksi disebabkan oleh lebih dari satu pathogen.

    ;egitu spesimen kultur diperoleh dimulai terapi antibiotika intravena" denganasumsi

    bah/a denganinfeksistaphylococcusyang peka terhadap peningkatan semi sintetik atau

    sefalosporin. 4ujuannya adalah mengontrol infeksi sebelum aliran darah ke daerahtersebut menurun akibat terjadinya trombosis. 5emberian dosis antibiotika terus menerus

    sesuai /aktu sangat penting untuk mencapai kadar antibiotika dalam darah yang terus,

    menerus tinggi. Antibiotika yang paling sensitif terhadap organisme penyebab yang

    diberikan bila telah diketahui biakan dansensitivitasnya. ;ila infeksi tampak telahterkontrol antibiotika dapat diberikan per oral dandilanjutkan sampai 8 bulan. ntuk

    meningkatkan absorpsi antibiotika oral" jangan diminum bersama makanan.

    ;ila pasien tidak menunjukkan respons terhadap terapi antibioka" tulang yang terkenaharus dilakukan pembedahan" jaringan purulen dannekrotik dinagkat dandaerah itu

    diirigasi secara langsung denganlarutan salin fisiologis steril. 4erapi antibiotika

    dilanjutkan.

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    21/27

    5ada osteomielitis kronik" antibiotika merupakan ajuvan terhadap debridemen bedah.

    :ilakukan se4$estrekto!i (pangangkatan involukrum secukupnya supaya ahli bedahdapat mengangkat seUuestrum). !adang harus dilakukan pengangkatan tulang untuk

    menjalankan rongga yang dalam menjadi cekungan yang dangkal (sa$)eri5ation). %emuatulang dankartilago yang terinfeksi danmati diangkat supaya dapat terjadi

    penyembuhan yang permanen.

    6uka dapat ditutup rapat untuk menutup rongga mati (dead space) atau dipasang tampon

    agar dapat diisi oleh jaringan grunulasi atau dilakukangraftingdikemudian hari. :apat

    dipasang drainase berpenghisap untuk mengontrol hematoma danmembuang debris.:apat diberikan irigasi larutan salin normal selama J sampai hari. :apat terjadi infeksi

    samping dangan pemberian irigasi ini.

    >ongga yang didebridemen dapat diisi dangan grafit tulang kanselus untuk merangsangpenyembuhan. 5ada defek yang sangat besar" rongga dapat diisi dengantransfer tulang

    berpembuluh darah atau flap otot (dimana suatu otot diambil dari jaringan sekitarnya

    namun denganpembuluh darah yang utuh). 4eknik bedah mikro ini akan meningkatkan

    asupan darah" perbaikan asupan darah kemudian akan memungkinkan penyembuhantulang daneradikasi infeksi. 5rosedur bedah ini dapat dilakukan secara bertahap untuk

    menyakinkan penyembuhan. :ebridemen bedah dapat melemahkan tulang" yang

    kemudian memerlukan stabilisasi atau penyokong denganfiksasi interna atau alat

    penyokong eksterna untuk mencegah terjadinya patah tulang.

    Pen)egahan

    5encegahan steomielitis adalah sasaran utamanya. 5enanganan infeksi fokal dapat

    menurunkan angka penyebaran hematogen. 5enanganan infeksi jaringan lunak dapatmengontrol erosi tulang. 5emilihan pasien denganteliti danperhatikan terhadap

    lingkungan operasi danteknik pembedahan dapat menurunkan insiden osteomielitispascaoperasi.

    Antibioika profilaksis" diberikan untuk mencapai kadar jaringan yang memadai saat

    pembedahan dan%elma &9 sampai 9 jam setelah operasi akan sangat membantu. 4eknik

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    22/27

    pera/atan luka pascaoperasi aseptic akan menurunkan insiden infeksi superficial dan

    potensial terjadinya osteomielitis.

    6. AS,-AN KEPERAATAN

    1( Pengka%ian

    . >i/ayat kepera/atan

    v Identifikasi a/itan gejala akut ' nyeri akut" pembangkakan" eritma" demam atau

    keluarnya pus dari sinus disertai nyeri" pembengkakan dandemam.

    v !aji faktor resiko ' 6ansia" :7" terapi kortikosteroid jangka panjang" cedera" infeksi

    danri/ayat bedah ortopedi sebelumnya.

    v 0al,hal yang dikaji meliputi umur" pernah tidaknya trauma" luka terbuka" tindakan

    operasi khususnya operasi tulang" danterapi radiasi. 3aktor,faktor tersebut adalahsumber potensial terjadinya infeksi.

    . 5emeriksaan fisik

    Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak danterasa lembek bila dipalpasi.

    ;isa juga terdapat eritema atau kemerahan danpanas. 1fek sistemik menunjukkanadanya demam biasanya diatas 8*" takhikardi" irritable" lemah bengkak" nyeri" maupun

    eritema.

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    23/27

    . >i/ayat psikososial

    5asien seringkali merasa ketakutan" kha/atir infeksinya tidak dapat sembuh" takutdiamputasi. ;iasanya pasien dira/at lama di rumah sakit sehingga pera/at perlu

    mengfkaji perubahan,perubahan kehidupan khususnya hubungannya dengankeluarga"

    pekerjaan atau sekolah.

    . 5emeriksaan diagnostik

    0asil laboratorium menunjukan adanya leukositosis danlaju endap darah meningkat.

    -*+ pasien yang mengalami infeksi hematogen secara dini adanya osteomielitis maka

    dilakukan scanning tulang. %elain itu dapat pula denganbiopsi tulang atau 7>I.

    &) Diagnosa keperaatan

    :iagnosa kepera/atan yang mungkin muncul pada pasien denganosteomielitis adalah '

    ) Nyeri berhubungan denganinflamasi danpembengkakan.

    &) Gangg$anmobilisasi fisik berhubungan dengannyeri" alat imobilisasi danketerbatasan menahan beban berat badan.

    8) >esiko terhadap perluasan infeksi berhubungan denganpembentukan abses tulang.

    9) !urang pengetahuan tentang program pengobatan.

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    24/27

    3( Peren)anaan danI!ple!antasi

    %asaran pasien meliputi peradaan nyeri" perbaikan !o"ilitasfisik dalam batas,batasterapeutik" kontrol daneradikasi infeksi danpemahaman mengenai program pengobatan.

    7( Inter*ensi Keperaatan

    Peradaan N8eri 9 ;agian yang terkena harus diimobilisasi denganbidai untuk

    mengurangi nyeri danspasme otot. %endi diatas dandiba/ah bagian yang terkena harusdibuat sedemikian sehingga masih dapat digerakkan sesuai rentangnya namun dengan

    lembut. 6ukanya sendiri kadang terasa nyeri danharus ditangani denganhati,hati dan

    perlahan.

    5eninggian dapat mengurangi pembengkakan danketidaknyamanan yang

    ditimbulkannya %tatus neurovaskuler ektremitas yang terkena harus terpantau. 4eknik

    untuk mengurangi persepsi nyeri dananalgesic yang diresepkan cukup berguna.

    Per"aikan Mo"ilitas +isik 9 5rogram pengobatan membatasi aktivitas. 4ulang menjadilemah akibat proses infeksi danharus dilindungi denganalat imobilisasi dan

    penghindaran stress pada tulang. 5asien harus memahami rasional pembatasan aktivitas.

    4etapi partisipasi aktif dalam kehidupan sehari,hari dalam batas fisik tetap dianjurkanuntuk mempertahankan rasa sehat secara umum.

    Mengontrol Proses Infeksi 9 5era/at memantau respons pasien terhadap terapi

    antibiotika danmelakukan observasi tempat pemasangan infus adanya bukti flebitis atauinfiltrasi.

    ;ila diperlukan pembedahan" harus dilakukan upaya untuk menyakinkan adanya

    peredaran darah yang memadai (penghisapan luka untuk mencegah penumpukan cairan"

    peninggian daerah untuk memperbaiki aliaran balik vena" menghindari tekanan pada

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    25/27

    daerah yang di,grafit)" untuk mempertahankan imobilitas yang dibutuhkan danuntuk

    memenuhi pembatasan beban berat badan.

    !esehatan umum dannutrisi pasien harus dipantau. :iet protein seimbang" vitamin Cdanvitamin : dipilih untuk meyakinkan adanya keseimbangan nitrogen dan

    merangasang penyembuhan.

    Pendidikan Pasien danPerti!"angan Peraatan di R$!ah9 5enangananosteomielitis" termasuk pera/atan luka danterapi antibiotika intravena" dapat dilakukan

    di rumah. 5asien harus dalam keadaan stabil secara medis dantelah termotivasi serta

    keluarga mendukung. 6ingkungan rumah harus bersifat kondusif terhadap promosi

    kesehatan dansesuai denganprogram pengobatan terapeutik.

    5asien dankeluarganya harus memahami benar protokol antibiotika. %elain itu"

    penggantian balutan secara stesil danteknik kompres hangat harus diajarkan. 5endidikan

    pasien sebelum pemulangan dari rumah sakit dansupervise serta dukungan yangmemadai dari pera/atan di rumah sangat penting dalam keberhasilan penatalaksanaan

    osteomielitis di rumah.

    5asein tersebut harus dipantau dengancermat mengenai bertambahnya daerah nyeri ataupeningkatan suhu yang mendadak. 5asien diminta untuk melakukan obsevasi dan

    melaporkan bila terjadi peningkatan suhu" keluar pus" bau" danbertambahnya inflamasi.

    :( E*al$asi

    -asil 8ang diharapkan 9

    . 7engalami 5eredaan Nyeri

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    26/27

    7elaporkan berkurangnya nyeri

    4idak mengalami nyeri tekan di tempat terjadinya infeksi

    4idak mengalami ketidaknyamanan bila bergerak

    . 5eningkatan !o"ilitasfisik

    ;erpartisipasi dalam aktivitas pera/atan diri

    7empertahankan f$ngsipenuh ektremitas yang sehat

    7emperlihatkan penggunaan alat imobilisasi danalat bantu denganaman

    . 4idak adanya infeksi

    7emakai antibiotika sesuai resep

    %uhu badan normal

    4idak ada pembengkakan

    4idak ada pus

    Angka leukosit danlaju endap darah kembali normal

  • 7/26/2019 Askep Pasien Dengan Stroke

    27/27

    ;iarkan darah negatif

    . 7amatuhi rencana terapeutik

    7emakai antibiotika sesuai resep

    7elindungi tulang yang lemah

    7emperlihatkan pera/atan luka yang benar

    7elaporkan bila ada masalah segera

    7akan diet seimbang dengantinggi protein danvitamin C dan:

    7ematuhi perjanjian untuk tindak lanjut

    7elaporkan peningkatan kekuatan

    4idak melaporkan penigkatan suhu badan atau kekambuhan nyeri"

    pembengkakan" atau gejala lain di tempat tersebut.

    >ead more' http'/ebcache.googleusercontent.comsearchW

    UHcache'dQe>aukf&-9D'askep,askeb.cK.cc&***askep,osteomielitis.htmlFaskepFgerontikFdenganFgangguanFmobilitasFdanFfungsiFmotilitascdHhlHidctHclnkglHidXiEKK*hA&V%aE

    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:d_eRaukf254J:askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-osteomielitis.html+askep+gerontik+dengan+gangguan+mobilitas+dan+fungsi+motilitas&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id#ixzz10hA2VSaxhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:d_eRaukf254J:askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-osteomielitis.html+askep+gerontik+dengan+gangguan+mobilitas+dan+fungsi+motilitas&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id#ixzz10hA2VSaxhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:d_eRaukf254J:askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-osteomielitis.html+askep+gerontik+dengan+gangguan+mobilitas+dan+fungsi+motilitas&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id#ixzz10hA2VSaxhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:d_eRaukf254J:askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-osteomielitis.html+askep+gerontik+dengan+gangguan+mobilitas+dan+fungsi+motilitas&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id#ixzz10hA2VSaxhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:d_eRaukf254J:askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-osteomielitis.html+askep+gerontik+dengan+gangguan+mobilitas+dan+fungsi+motilitas&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id#ixzz10hA2VSaxhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:d_eRaukf254J:askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-osteomielitis.html+askep+gerontik+dengan+gangguan+mobilitas+dan+fungsi+motilitas&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id#ixzz10hA2VSaxhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:d_eRaukf254J:askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-osteomielitis.html+askep+gerontik+dengan+gangguan+mobilitas+dan+fungsi+motilitas&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id#ixzz10hA2VSax