stroke kel6
DESCRIPTION
strokeTRANSCRIPT
LAPORAN TUTORIAL
“STROKE”
Oleh : Kelompok 6
1. Ones Fauziah Nuraena 101001140182. Diana Putri Febriani 101001141043. Dinia Anugrah Putri 101001140794. Luthfianisa Rayyani 101001140295. Az-Zahra Mahrunnisa 101001140236. Raka Bagus Prakoso 101001141007. Cindy May Mc Guire 101001140328. Ariani Primawati 101001141879. Dewi Mulyani Rahayu 1010011400210. Ayu Insafi Mulyantari 1010011401611. Muhamad Rhio A 1010011401712. Muhammad Rezalul A 10100114030
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2014
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial STROKE.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini, dokter, tutor, pembimbing, dosen, dan rekan-rekan
kelompok kami atas kerjasamanya sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami sadar dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh
karena itu kami dengan kerendahan hati meminta maaf. Kritik dan saran sangat kami
harapkan. Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan luhur demi cita-cita kami dan
diterima baik untuk memenuhi kewajiban akademik kami.
Bandung, Februari 2014
Penyusun
CEREBRUM
Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar. Dimana permukaan luar
cerebrum merupakan gray matter yang disebut cerebral cortex dan permukaan
dalamnya disebut white matter. Juga terdapat banyak lipatan yang disebut gyrus
dan sulcus yang memisahkan lipatan-lipatan gyrus tersebut. Dalam cerebrum
terdapat 5 buah lobus, yaitu:
· Lobus frontal
Berfungsi untuk pusat gerak sadar, motivasi, agresi, dan sensasi bau.
· Lobuspariental
Berfungsi untuk pusat ingatan, kecerdasan, nalar dan sikap.
· Lobus temporal
Berfungsi untuk pusat pendengaran dan penyimpanan memory.
· Lobus occipital
Berfungsi sebagai pusat penglihatan.
· Lobus insula
Gambar : cerebrum dilihat dari superior
Pada bagian cerebral
white matter juga
terdapat 3 nerve track :
1.Association fiber
Menghubungkan area
cerebral cortex didalam
hemisphere.
Area-area di cortex
cerebri (kecuali area primer) yang dihubungkan satu sama lain dan dengan neotalamus oleh
banyak serat yang berjalan melalui corpus callosum dan substantia alba di kedua hemisfer.
Daerah-daerah ini bertanggung jawab atas proses mental dan emosional luhur, seperti
ingatan, belajar, wicara dan interpretasi sensasi.
2.Commissural fiber
Menghubungkan satu cerebral hemisphere ke hemisphere lainnya.
Tempat pertemuan antar bagian yang saling terkait.
3.Projection fiber
Menghubungkan antara cerebrum dan bagian lain dari otak dan spinal cord.
Hubungan atau sambungan antara korteks serebri dan bagian-bagian susunan saraf lainnya
atau indera-indera khusus.
Histological Structures Of The Cerebrum
Otak mengandung substansi abu-abu dan substansi putih.
1. Substansi abu-abu membentuk bagian luar otak (korteks). Substansi ini
mengandung badansel neuron, serabut tak termielinasi, astrosit protoplasma,
oligodendrosit, dan mikroglia.
2. Substansi putih membentuk bagian dalam otak. Kandungan pada substansi ini
didominasi oleh serabut termielinisasi, oligodendrosit, astrositfibrosa, dan
mikroglia.
Substansia kelabu biasanya berada pada permukaan serebrum dan serebelum,
membentuk korteks serebral dan serebelar. Kumpulan badan sel neuron yang
membentuk pulau-pulau substansia kelabu yang dikelilingi oleh substansia putih
disebut nuclei. Pada korteks serebri, substansia putih terdiri atas 6 lapis sel dengan
bentuk dan ukuran yang berbeda. Neuron-neuron pada beberapa tempat di korteks
serebri mengatur impuls aferen (sensorik), sedangkan di tempat lain neuro eferen
(motorik) mengaktifkan impuls motorik yang mengatur pergerakan volunteer. Sel-
sel dari korteks serebri dihubungkan dengan informasi sensorik yang terintegrasi
dan permulaan respons motorik volunteer. Korteks serebri memiliki 3 lapisan,
yaitu lapisan molecular luar, lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel Purkinye
besar, dan lapisan granular dalam. Sel-sel Purkinye memiliki badan sel yang
mencolok dengan dendritnya yang berkembang dengan sempurna sehingga
menyerupai kipas. Dendrit ini menempati hamper seluruh lapisan molecular dan
menjadi alasan untuk jarangnya nuclei pada lapisan itu. Lapisan granular disusun
oleh sel-sel yang sangat kecil (sel terkecil di tubuh kita) yang cenderung merata,
berbeda dengan lapisan molecular yang kurang padat sel.
Pada korteks cerebri terdiri atas 6 lapisan :
1. Molecular layer (Lamina molecularis)
2. External granular layer (Lamina granularisexterna)
3. External piramidal layer (Lamina pyramidalisexterna)
4. Internal granular layer (Lamina granularisinterna)
5. Internal piramidal layer (Lamina pyramidalisinterna)
6. Multiforme layer (Lamina multiformis)
CEREBRAL CORTEX AREA
Area fungsional korteks serebral meliputi area motorik primer, area sensorik
primer, dan area asosiasi atau sekunder yang berdekatan dengan area primer dan
berfungsi untuk integrasi dan interpretasi tingkat tinggi.
· Area motorik
1. Area motorik primer terdapat dalam girus presental. Di sini, neuron
(piramidal) mengendalikan kontraksi volunteer otot rangka. Aksonnya
menjalar dalam traktus piramidal.
2. Area promotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus presentral.
Neuron (ekstrapiramidal) mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih
dan berulang, seperti mengetik.
3. Area Broca terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya.
Area ini mungkin hanya terdapat pada 1 hemisfer saja (biasanya sebelah
kiri) dan dihubungkan dengan kemampuan wicara.
· Area sensorik
1. Area sensorik primer terdapat dalam girus postsentral. Di sini, neuron
menerima informasi sensorik umum yang berkaitan dengan nyeri, tekanan,
suhu, sentuhan, dan propriosepsi dari tubuh.
2. Area visual primer terletak dalam lobus oksipital dan menerima informasi
dari retina mata.
3. Area auditori primer terletak pada tepiatas lobus temporal, menerima
impuls saraf yang berkaitan dengan pendengaran.
4. Area olfaktori primer terletak pada permukaan medial lobus temporal,
berkaitan dengan indera penciuman.
5. Area pengecap primer (gustatori) terletak dalam lobus parietal dekat
bagian inferior girus postsentral, terlibat dalam persepsi rasa.
· Area asosiasi
1. Area asosiasi frontal, yang terletak pada lobus frontal, adalah sisi fungsi
intelektual dan fisik yang lebih tinggi.
2. Area asosiasi somatic (somestetik), yang terletak dalam lobus parietal,
berkaitan dengan interpretasi bentuk dan tekstur suatu objek dan
keterkaitan bagian-bagian tubuh secara posisional.
3. Area asosiasi visual (yang terletak pada lobus oksipital) dan area
asosiasiauditorik (yang terletak dalam lobus temporal) berperan untuk
menginterpretasi pengalaman visual dan auditori.
4. Area wicara Wernicke, yang terletak dalam bagian superior lobus
temporal, berkaitan dengan pengertian bahasa dan formulasi wicara.
Bagian ini berhubungan dengan area wicara Broca
CEREBELLUM
- Cerebellum terletak pada posterior medulla oblongata dan pons dan pada inferior dari bagian posterior cerebrum.
- Cerebellum disebut juga otak kecil, bagian otak kedua terbesar setelah cerebrum.
I. ANATOMIA. Bagian – bagian Cerebellum
- Posterior surfacea. Lobus: Anterior, Posteriorb. Hemisphere: Kanan & kiri. Zona intermediet & lateral.c. Vermis (superior): Central, culmen, declive, foliumd. Fissure: Primary=memisahkan lobus anterior dan posterior.
Horizontal=memisahkan bagian superior dan inferior (atas-bawah)- Inferior surface
a. Lobus: Anterior, Posterior, Flocculonodular (Flocculus & nodule)b. Tonsil: 2 bagian yang menonjolc. Vermis (inferior): Nodule, uvula, pyramid, tuber
d. Cerebellar peduncle: tempat melekatnya cerebellum ke brainstem. Bagian superior melekat ke midbrain, middle melekat ke pons, inferior melekat ke medulla
oblongata. Ketiganya dilekatkan oleh fiber afferent/efferent.B. 2 Bagian Cerebellum
1. Superficial layer: Gray matter(cerebellar cortex), terdapat struktur lipatan seperti ridges (bukit) yang disebut Folia
2. Deep layer: white matter, terdapat struktur seperti percabangan pohon yang disebut arbo vitae
C. Intracerebellar NucleiAdalah nuclei-nuclei yang ada di dalam cerebellum
-Terdapat pada white matter cerebellar peduncle-Terdiri dari 4 nuclei: (dari paling lateral) dentate, emboliform, globose, dan fastigia-Dari nuclei tersebut akan keluar fiber saraf: >dentate, emboliform, globose, fastigial meninggalkan cerebellum melewati superior cerebellar peduncle >fastigial meninggalkan cerebellum melewati inferior cerebellar peduncle
D. White Matter
a. Kumpulan fiber dalam 3 kelompok
- intrinsic: tidak meninggalkan cerebellum, berada pada anatar region cerebellum- afferent: tempat/jalur reseptor-reseptor dari cerebellar peduncle (sensorik)- efferent: akson keluar dari cerebellum (motorik)
b. Berdasarkan fungsi dibagi 3 regio
- vestibulocerebellum: akan berhubungan dengan fastigial nuclei. Fungsi untuk keseimbangan dan postur tubuh -spinocererebellum: akan berhubungan dengan emboliform&globose nuclei. Fungsi untuk
koordinasi otot-otot limb -neo or cerebrocerebellar: untuk koordinasi otot-otot voluntary
E. Pathway
- Pathway afferent (sensorik)
>corticopontocerebellar>cerebroolivi cerebellar>cerebroreticulocerebellar>anteriorspinocerebellar>posteriorspinocerebellar>cuneocerebellar>vestibular nerve>other afferents
- Pathway efferent (motorik)
>globose-emboliform-rubral>dentothalamic>fastigial vestibular>fastigial reticular
II. HISTOLOGI
a. Untuk memastikan struktur mikroskopik cebellum, kita bias melihat adanya lipatan-lipatan Folia di bagian cortex atau permukaan (gray matter), dan dibagian yang lebih terang dan dalam itu adalah white matter.
b. Di bagian gray matter terdapat 3 layer
-Molekular layer: lapisan paling superficial, terdapat juluran dendrite dari sel purkinje-Purkinje layer: terdapat sel sel purkinje dengan bentuk khas dengan dendrite yang sempurna menjulur dan menghadap kea rah molecular layer
-Granular layer: terdapat sel-sel granular yang banyak dan padat. Sel granular adalah produksi dari sel, misalnya sel endrokin yang menghasilkan hormon
DIENCEPHALON
Merupan area yang berada di antara cerebrum dan brainstem dan terdapat ventricle ke 3.
Memiliki 4 komponen :
1. Thalamus
2. Epithalamus
3. Subthalamus
4. Hypothalamus
THALAMUS
· Bentuk : Oval dan seperti Telur
· Mimiliki 2 Thalamic : hemisphere thalamic kiri dan kanan
· Terdapat di ventricle ke 3
· Terdapat interthalamic coonection ( interthalamic adhesion ) fungsinya untuk
menghubungkan antara thalamic hemisphere kiri dan kanan
Dan ketika Thalamus di potong secara melintang akan terlihat white matter dan gray matter
Terdapat di white matter :
1. Stratum zonale yaitu lapisan tipis white matter yang berada di atas thalamus
2. External medullary lamina yaitu lapisan white matter yang berada di lateral di bawah
dan di luar dari thalamus
3. Internal medullary lamina yaitu lapisan white matter yang berada di dalam thalamus
berupa garis di antara gray matter
Dan di dalam thalamus banyak mengandung nukleus dan yang membatasi dari setiap bagian-
bagiannya oleh internal medullary lamina, dan di dalam thalamus terdapat 7 group nuclei
yaitu :
1. Anterior nucleus
Menghubungakan thalamus dengan hypothalamus dan limbic system
Fungsi : emosi, memory, regulasi kesadaran
2. Medial nuclei
Menghubungkan thalamus dengan cerbral cortex, limbic system, dan basal ganglia
Fungsi : emosi, memory, berfikir dan mengenali sesuatu
3. Lateral nuclei
Menghubungkan thalamus dengan superior coliculli, limbic system, dan cortex
Fungsi : mengintegrasi informasi
4. Intralaminar nuclei
Lokasi : biasanya berada di dalam internal medullary lamina
Menghubungkan thalamus dengan reticular formation, cerebellum, basal ganglia, dan
cerebral cortex
Fungsi : tingkat kesadaran
5. Nuclei in ventral group
a. Ventral anterior nucleus
Fungsi : untuk perencanan pergerakan
b. Ventral lateral nucleus
Fungsi : untuk aktifitas dari pergerakan tubuh
c. Ventral posterior nucleus
Fungsi : menghantarkan impuls dari somatic sensari seperti tekanan, sentuhan, nyeri
d. Lateral geniculate nucleus
Fungsi : menyampaikan impuls visual berupa penglihatan
e. Medial geniculate nucleus
Fungsi : menyampaikan impuls auditory berupa pendengaran
6. Midline nucleus
Fungsi : memory dan penciuman
7. Reticular nucleus
Fungsi : integrasi aktifitas dari nuclei thalamic
Connection of Thalamus
· Semua nuclei thalamic akan mengirimkan axon-axonnya ke cerebral cortex ( kecuali
reticular nucleus ) dan dari cerebral coretx nantinya akan di kirimkan ke reciprocal
fiber kemudian akan di kembalikan ( timbal balik ) kembali lagi ke thalamic nuclei
· Terdapat pathway thalamus
1. Cerebellar rubo thalamic cortical ponto cerebellar loop
2. Corticalstriatal pallidal thalamic cortical loop
EPITHALAMUS
Lokasi : berada di belakang dan di pinggir dari thalamus
Terbagi menjadi 2 bagian yaitu : pineal gland dan habenular nuclei
Terdapat 1 nuclei yaitu : habenular nuclei
Fungsi : untuk penciuman dan respon emosional terhadap bau-bauan
Dan terdapat pineal gland :
· Akan mensekresikan hormon melatonin yang fungsinya untuk mengatur rasa ngantuk
· Dan mengatur jam biological tubuh
SUBTHALAMUS
· Lokasi : berada di bawah thalamus
· Mempunyai subthalamic nuclei
· Terdapat 2 nuclei yaitu red nuclei dan substansia nigra akan bekerjasama dengan
basal ganglia, cerebrum dan cerebellum yang fungsinya untuk mengontrol pergerakan
tubuh
HYPOTHALAMUS
· Lokasi : berada di depan (anterior) bawah (inferior) dari thalamus
· Fungsi : memproduksi hormon, pusat lapar dan haus, mengontrol temperature, dan
mengatur emosi dan kebiasan
· Terbagi atas 4 region hypothalamus :
1. Mamillary body
· Mamillary bodies
· Posterior hypothalamic nucleus
2. Tubular region
· Dorsomedial nucleus
· Ventromedial nucleus
· Arcuate nucleus
· Infundibulum
3. Supraoptic regiom
· Paraventricular nucleus
· Supraoptic nucleus
· Anterios hypothalamic nucleus
· Suprachiasmatic nucleus
4. Preoptic region
· Medial preoptic region
· Lateral preoptic region
BRAINSTEM
Brainstem atau batang otak merupakan bagian otak yang terletak antara Spinal Cord dan Diencepalon, brainstem ini di terdiri dari:
1. Medula Oblongata 2. Pons3. Mid Brain (Mesensepalon)
a. Letak Brainstem:· Inferior -- Diencephalon· Superior – Medulla Spinalis· Anterior – Cerebellum
b. Fungsi Brainstem:· Sebagai tempat lewatnya traktus asendens dan desendens ke berbagai pusat yang
lebih tinggi di otak depan· Mengandung pusat-pusat reflex penting yang mengatur system respirasi dan system
kardiovaskular serta pengendali kesadaran · Mengandung nuclei saraf cranial III sampai XII
1. Medula OblongataMedula Oblongata merupakan craudal brainstem juga merupakan lanjutan ke medulla spinalis
a. Letak Medula Oblongata:· Inferior – Pons dan 4th ventricle· Superior – Medula Spinalis
b. Struktur Medula Oblongata
- Anterior
Terdapat 4 bagian pada Anterior:1. Anterior Median fissure, pada masing-masing sisinya terdapat pyramid 2. Pyramid, tersusun atas berkas saraf yang disebut Corticospinal Fibers3. Decussation of pyramids
- Posterior
Pada Medula Oblongata terdapat Nuclei, yaitu kumpulan badan sel di sentral nerve system (CNS):a. The Cardiovascular center
meregulasi kecepatan dan kekuatan denyut jantung dan diameter pembuluh darah (pusat pengaturan jantung)
b. The Medullary Rhytmic Area Pusat respirasi
c. Inferior Olivary Nucleus - menerima input dari cerebral cortex, red nuclei pada midbarain dan spinal cord- neuron inferior divary nucleus memanjangkan aksonnya ke serebrum yang mengatur aktivitas cerebellar neuron.
d. Gracile and cuneate nuclei (posterior part of medulla)Untuk sensasi sentuhan, tekanan, getaran, dan sabar.
e. Solitary NucleusMenerima informasi visceral sensory
f. Gustatory Nucleus, cochlear Nuclei, vestibular nuclei
Komponen untuk sensorik pathway untuk perasa, pendengaran, keseimbangan.g. Non Vital Refleks Centers
Muntah, cekukan, menelan, batuk, bersinh. Nuclei yang menerima sensory input dari atau untuk motor output ke:
- CN IX (Glossopharyngeal)- CN X (Vagus)- CN XI (Accessory)- CN XII (Hypoglossal)
2. Pons Merupalkan jembatan penghubung antara otak, panjangnya 2,5 cm.
a. Letak Pons: -Superior – medulla oblongata -Anterior – cerebellum dan 4th ventricle
b. Struktur Pons
- Groove for basilary artery - Trigerminal nerve - Abducent nerve - Roots of facial nerve - Vestibulocochlear nerve- Middle cerebellar peduncle
Cerebellar penduncle yaitu penghubung cerebellum dan brainstem, ada 3 peduncle dalam pons yaitu: · Superior cerebellar peduncle ke Midbrain · Middle cerebellar peduncle ke Pons · Inferior cerebellar peduncle ke Medulla
c. Nuclei-nuclei Pons· pontine nuclei
Menghantarkan sinyal untuk bergerak sadar yang di organisasi di cerebral cortex yang di sampaikan kedalam cerebellum
· Pneumotaxic area dan Apneustic AreaBersama dengan medullary Rhytmicity area mengontrol pernafasan
· Nuclei berasosiasi dengan cranial nerve V (trigerminal), VI (Abduscent), VII (Vestibulococlear)
3. Mesenchephalon/ Midbrain Memanjang dari pons ke diencephalon, panjangnya 2,5 cma. Letak:
Superor – pons b. Struktur
Posterior, anterior
struktur midbrain terdiri dari posterior, anterior dan lateral
Lateral
a. Nuclei pada Midbrain · Substansia Nigra
-nucleus motorius yang besar - nuclei berpigmen gelap - mengontrol gerak otot infolunter- memberi warna Gray Mater
· Red Nuclei - terlihat kemerahan -berfungsi dengan cerebellum untuk mengkoordinasi otot rangka
· Berasosiasi dengan cranial nerve III dan IV
4. Reticular Formation
struktur yang terbentang dari midbrain sampai medulla. Reticular Formation merupakan kumpulan nuclei yang berkelompok menjadi 3, yaitu:
· Rhape · Medial Nuclear (large cell) group· Lateral Nuclear (small cell) group
Pada lateral ini terdapat: Afferent projection of reticular system
spinal cord spinoreticular tracts, the spinothalamic tracts, and the medial lemniscus.
cranial nerve nuclei ascending afferent tracts, which include the vestibular, acoustic, and visual pathways
cerebellumthe cerebelloreticular pathway. subthalamic, hypothalamic, and thalamic nuclei corpus striatum limbic system primary motor cortex of the frontal lobe somesthetic cortex of the parietal lobe.
Efferent projection of reticular system Cortico spinal tract Cortico bulbar fibers Rubro spinal tract Lateral vestibulo spinal tract Medial longitudinal fasciculus (MLF)
a. Fungsi Reticular Formation · Untuk mengontrol skeletal mucle · Untuk mengontrol sensasi somatic dan vesiceral· Untuk mangatur system saraf · Untuk mengatur endokrin system saraf · Mempengaruhi waktu biologis· Ascending reticular activating system (ARAS) yang mengatur tingkat
kesadaran seseorang , multiple ascending pathways membawa informasi
sensory ke pusat yang lebih tinggi yang di salurkan melalui reticular formation, menyebabkan seseorang yang tertidur menjadi terbangun.
CRANIAL NERVE
Terdiri dari duabelas pasang saraf kranial, yaitu:I. Saraf Olfaktori merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epitelium olfaktori
mukosa nasal. Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujunglobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada.
II. Saraf Optik merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina mata dibawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optik. Setiap saraf optik keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk rongga kranial melalui foramen optik. Serabut dari bagian nasal pada setiap mata menyilang di bagian anterior hipothalamus untuk membentuk kiasma optik; serabut pada bagian temporal setap mata lewat tanpa bersilangan. Seluruh serabut memanjang saat traktus optik, bersinapsis pada sisi lateral nuklei genikulasi thalamus, dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus okspital untuk persepsi indera penglihatan .
III. Saraf Okulomotorik merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terrdiri dari saraf motorik. Untuk neuron motorik, berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata, dan ke otot polos tertentu pada mata. Sedangkan serabut saraf sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran proprioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak.
IV. Saraf Troklear merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri saraf motorik dan saraf yang terkecil dari saraf kranial. Untuk neuron motorik berasal dari langit-
langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior bola mata. Sedangkan untuk serabut sensori, dari spindel otot oblik superior ke otak.
V. Saraf Trigeminal (saraf kranial yg terbesar), merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah, rongga nasal, serta rongga oral. Untuk neuron motorik, berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi, kecuali otot buksinator. Dan untuk badan sel neuronm sensorik terletak dalam ganglia trigeminal (semilunar). Serabut bercabang ke arah distal menjadi tiga divisi:· Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air
mata, sisi hidung, rongga nasal, dan kulit dahi serta kepala.· Cabang maksilar membawa infomasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi,
dan bibir), dan langit-langit mulut(palatum).· Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang,
dan area temporal kulit kepala. Radiks motorik saraf trigeminal mernjalar bersama cabang mandibular.
VI. Saraf Abdusen merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Untuk neuron motorik berasal dari sebuah nukleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata. Sedangkan serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.
VII. Saraf Fasial merupakan saraf gabungan. Untuk neuron motoriknya terletak dalam nuklei pons. Neuron ini menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah.
VIII. Saraf Vestibulokoklear, hanya terdiri dari saraf sensorik dan memilik dua divisi, yaitu cabang koklear dan cabang vestibular.
IX. Saraf Glosofaringeal merupakan saraf gabungan. Untuk neuron motoriknya berawal dari medula dan menginervasi otot untuk bicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring; neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.
X. Saraf Vagus merupakan saraf gabungan. Untuk neuron motoriknya berasal dari dalam medula dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, esofagus, jantung, dan visera abdominal ke medula dan pons.
XI. Saraf Aksesori Spinal merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Untuk neuron motoriknya berasal dari dua area, yaitu: Bagian kranial berawal dari medula dan menginervasi otot volunter faring dan laring. Dan bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoid. Sedangkan untuk neuron sensoriknya membawa informasi dari otot yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik; misalnya otot laring, faring.
XII. Saraf Hipoglosus merupakan cranial nerve motorik. Somatik motor akson berasal dari nucleus hipoglosal di dalam medulla oblongata, melewati hipoglosal kanal, dan menyplai impuls saraf ke otot-otot lidah. Akson ini menyampaikan impuls saraf untuk
berbicara dan mengunyah. Akson sensori yang berasal dari proprioceptors di otot lidah mengawali arahnya menuju otak di saraf hipoglosus. Dia meninggalkan saraf untuk bergabung dengan saraf spinal servical dan berakhir di medulla oblongata, masuk lagi ke system saraf pusat melalui posterior root cervical spinal nerves. Akson sensory tidak kembali ke otak pada hipoglosal nerve.
Cranial nerve Komponen
saraf
Fungsi
I. Olfactorius Sensorik Penciuman
II. Opticus Sensorik Penglihatan
III. Oculomotorius Motorik Mengangkat kelopak mata atas, konstriksi
pupil, sebagian besar gerakan ekstraokular
IV. Trochlear Motorik Gerakan mata ke bawah dan ke dalam
V. Trigeminus Motorik Otot temporalis dan maseter (menutup rahang,
mengunyah), gerakan rahang ke lateral
Sensorik Kulit wajah dan ⅔ depan kulit kepala; mukosa
mata, hidung, rongga mulut, lidah, serta gigi.
Refleks kornea atau refleks mengedip
(komponen sensorik dibawa oleh saraf cranial
V, respons motorik melalui saraf cranial VII).
VI. Abducens Motorik Deviasi mata ke lateral
VII. Facialis Motorik Otot-otot ekspresi wajah (termasuk otot dahi,
sekeliling mata, dan mulut), lakrimasi, dan
salivasi
Sensorik Pengecapan ⅔ depan lidah
VIII. Vestibulocochlearis
Cabang vestibularis Sensorik Keseimbangan
Cabang cochlearis Sensorik Pendengaran
IX. Glossopharyngeus Motorik Faring (menelan, refleks muntah), parotis
(salivasi)
Sensorik Faring, lidah posterior (termasuk rasa pahit)
X. Vagus Motorik Faring, laring (menelan, refleks muntah,
fonasi), visera abdomen
Sensorik Faring, laring (refleks muntah), visera leher,
thoraks, dan abdomen
XI. Accesorius Motorik Otot sternokleidomastoideus dan bagian atas
dari otot trapezius, pergerakan kepala dan bahu
XII. Hypoglossus Motorik Gerakan lidah
SPINAL CORD
Terletak menjulur melalui foramen vertebrae sepanjang 2/3 vertebral canal
Fungsi:
Sebagai jalur saraf yan menghubungkan otak dan PNS Mengkontrol spinal nerve Berkontribusi pada homeostasis (kondisi keseimbangan internal yg ideal) tubuh
dengan respon yang cepat Refleksi respon dari banyak stimulus Merupakan jalur input sensorik ke otak dan motor output dari otak
Lokasi: Medulla oblongata L1– L2
Segment:
· Cervical (C1-C8)1. Diameter besar2. Jumlah white matter banyak3. Bentuk oval posterior
grayhorn besar4. Anterior grayhorn kecil
· Thoracic (T1-T12)Diameter kecil karena jumlah graymatter sedikit
· Lumbar (L1-L5)1. Sedikit berbentuk bundar anterior-posterior grayhorns besar2. Lateral grayhorn kecil 3. Whitematter relative sedikit
· Sacral (S1-S5)1. Relatif kecil bentuknya2. Graymatter relative besar3. Whitematter sedikit4. Anterior – posterior grayhorn besar dan tebal
· Coccygeal Menyerupai bagian bawah dari sacral spinalis segment tetapi bentuknya sangat kecil
Enlargment (pembesaran):
o Cervical enlargement C4-T1o Lumbar / Lumbosacral enlargement T11-S1
Terdapat medullary cone / Conus Medularis
Cauda equine (seperti ekor kuda): kumpulan dari spinal nerve yang berasal dari lumbosacral enlargement dan medullary cone
Terminal filum (seperti lidi)
Komponen utama white matter:
1. Akson yang bermielin dan oligodendrosit yang memproduksi mielin2. Tidak mengandung badan sel neuron
Komponen utama graymatter:
1. Badan neuron, dendrit, sel glia yang tidak bermielinAnterior gray horn: berisi somatic motor nuclei sekelompok badan sel dari somattic mottor nuclei menimpuls saraf untuk kontraksi otot rangkaPosterior gray horn: berisi somatic dan autonomic sensory nucleiLateral gray horn: berisi autonomic motor nuclei meregulasi aktivitas otot jantung, polos dan kelenjar
VENTRICULAR SYSTEM
Sistem ventricular merupakan sistem aliran cerebrospinal fluid / CSF di dalam rongga-rongga otak (ventricle) yang dilapisi oleh epithelium ependyma. CSF tersebut dihasilkan oleh plexus choroideus yang terdapat di ventriculus lateral dan ventriculus quartus.
vVentriculus lateral- Di dalam hemispherium cerebri, berjumlah 2- Dihubungkan dengan ventriculus tertius oleh foramen interventriculare / Monro- Ventricle lateral tersusun atas :
* cornu anterius à di lobus frontalis sebelah anterior foramen interventricularBatas : anterior & superior à corpus callosum medial à septum pellucidum lateral & inferior à caput nucleus caudatus
* corpus à di lobus parietal sebelah posterior foramen interventricular Batas : posterior à dekat splenium superior à corpus callosum medial à septum pellucidum
inferior (media l ke lateral) à fornix, plexus choroideus, thalamus dorsalis, stria terminalis, v. terminalis, nucleus caudatus* cornu inferius à di lobus temporalis Batas : superior à substantia alba hemispherium cerebri medial & inferior à fimbria fornicis, hippocampus rostral / anterior à amygdala* cornu posterius à di lobus occipitalis Batas : superior à corpus callosum medial à calcar avis (tonjolan akibat fissura calcarina)
- * trigonum / atrium ventriculi lateralis à daerah pertemuan corpus, cornu posterior & cornu inferior
vVentriculus tertius- Di antara kedua ventriculus lateralis- Dihubungkan dengan ventricle quartus oleh aqueductus cerebri / aqueductus mesencephali /
Sylvius (mulut mickey mouse)- Batas : superior à lapisan tipis ependyma
lateral à thalamusinferior & inferolateral à hypothalamus & subthalamusanterior à lamina terminalis & comissura anterior
vVentriculus quartus- Berbentuk belah ketupat (rhomboid)- Terletak di atas pons & medulla oblongata, di depan cerebellum dan vellum medulare- Ke inferior berlanjut membentuk canalis centralis medulla spinalis- Ke lateral berhubungan dengan spatium subarachnoid melalui foramen Luschka / apertura
lateralis (2 buah) dan ke dorsal melalui foramen Magendie / apertura mediana (1 buah)- Batas : lateroinferior à pedunculus cerebri, tuberculum cuneatum & clava
inferior à calamus scriptorius (bagian paling inferior fossa rhomboidea)
CSF
Definisi : Cairan tidak bewarna yang terdapat di selaput otak hasil dari ultrasentrifugasi darah choroid plexus
Fungsi : 1. Untuk proteksi dari mikroorganisme asing2. untuk proteksi mekanik system saraf pusat3. untuk nutrisi system saraf pusat
Komponen : glukosa, protein, kation, anion, urea, dan beberapa sel darah putih
sirkulasi CSFdiproduksi di plexus choroideus à mengalir di sistem ventricular à spatium subarachnoid & cisterna à sirkulasi vena.
VASKULARISASI OTAK
Arteri Otak
Otak menerima suplai arteri dari dua pasang arteri, internal dan internal carotid
arteries yang terletak di dalam subarachnoid space dan percabangannya berada di rongga
cranial untuk membentuk arterial circle (of Willis).
Dua vertebral arteri masuk ke rongga cranial melalui foramen magnum dan pada
inferior Pons bergabung membentuk basilar arteri. Sedangkan dua internal carotid arteri
masuk ke rongga cranial melalui carotid canal.
1. Vertebral Artery
1. Setiap vertebral artery muncul dari bagian pertama setiap subclavian artery di bagian
bawah leher, dan masuk ke transverse foramina dari atas cervical vertebrae ke-6.
Masuk ke rongga cranial melalui foramen magnum.
2. Berlanjut seterusnya, vertebral artery memunculkan 3 cabang sebelum bergabung
membentuk basilar artery.
3. Cabang pertama bergabung dengan sisi sebelahnya membentuk anterior spinal artery.
4. Cabang kedua adalah posterior spinal artery, yang melewati mengelilingi posterior
medulla lalu kemudian ke permukaan posterior spinal cord.
5. Sebelum vertebral arteri bergabung, muncul posterior inferior cerebellar artery.
6. Basilar arteri berjalan sepanjang arah rostral di anterior pons. Cabangnya di caudal ke
rostral melipti : anterior inferior cerebellar arteries, beberapa pontine arteri, dan
superior cerebellar arteri. Di ujung basilar arteri muncul posterior cerebral arteri.
· Percabangan Bagian Cranial
1. Meningeal branches : kecil dan mensuplai tulang serta dura di posterior cranial
fossa.
2. Posterior spinal artery : mensuplai posterior I-III medulla spinalis.
3. Anterior spinal artery : mensuplai anterior II-III medulla spinalis.
4. Posterior inferior cerebellar artery : cabang terbesar; mensuplai medulla oblongata
dan choroid plexus ventrikel ke 4.
5. Medullary artery : cabang yang sangat kecil yang mendistribusi darah ke medulla
oblongata.
2. Internal Carotid Arteri
1. Dua internal carotid arteri muncul sebagai satu dari dua terminal cabang dari common
carotid arteri. Dia masuk superior ke dasar dari tengkorak setelah melewati carotid
canal.
2. Memasuki rongga cranial, setiap internal carotid arteri bercabang menjadi :
ophthalamic artery, posterior communicating artery, middle cerebral artery, dan
anterior cerebral artery.
3. Basilar Artery
Tersusun dari penyatuan 2 vertebral arteri (lower border) dan pada daerah atas
bercabang menjadi 2 posterior cerebral arteri. Memiliki cabang-cabang sebagai berikut :
1. Pontine arteries
2. Labyrinthine artery
3. Anterior inferior cerebellar artery
4. Superior cerebellar artery
5. Posterior cerebellar artery
Circle of Willis
Cerebral arterial circle (of Willis) dibentuk pada dasar dari otak dengan hubungan
vertebrobasilar dan internal carotid system. Terletak di interpenduncular fossa di bagian dasar
otak. Hubungan anastomotik ini dibentuk oleh :
a. Anterior communicating artery yang menghubungkan anterior cerebral arteri
kanan dan kiri satu sama lain.
b. Dua posterior communicating artery, satu di setiap sisi mengubungkan internal
carotid artery dengan posterior cerebral artery.
Suplai Arteri ke Area Spesifik Otak
1. Thalamus : cabang-cabang dari posterior communicating, basilar, dan posterior
cerebral arteri.
2. Midbrain : posterior cerebral, superior cerebellar, dan basilar arteri.
3. Pons : basilar dan anterior, inferior serta superior cerebral arteri.
4. Medulla Oblongata : vertebral, anterior dan posterior spinal, posterior inferior
cerebellar, dan basilar arteri.
5. Cerebellum : superior cerebellar, anterior inferior cerebllar, dan posterior inferior
cerebellar arteri.
Vena Otak
Tidak terdapat jaringan otot disetiap dinding tipisnya. Timbul pada otak dan terletak
di subarachnoid space. Menembus arachnoid mater dan meningeal layer dari dura serta
keluar ke cranial venous sinuses.
1. External Cerebral Vena
I. Superior cerebral vena
Keluar ke superior sagittal sinus.
II. Superficial middle cerebral vena
Keluar ke cavernous sinus.
III. Deep middle cerebral vena
Keluar ke straight sinus.
2. Internal Cerbral Vena
Terdapat dua internal cerebral vena; terbentuk oleh penyatuan vena thalamostriate
dan vena choroid pada ventricular foramen.
Drainase Vena pada Area Spesifik Otak
1. Midbrain : oleh vena yang terbuka ke basal atau great cerebral veins.
2. Pons : oleh vena yang terbuka ke vena basal, vena cerebellar atau neighboring
venous sinunes.
3. Medulla Oblongata : oleh vena yang terbuka ke vena spinal dan neighboring
venous sinuses.
4. Cerebellum : oleh vena yang kosong ke great cerebral vein atau venous sinuses
yang berdekatan.
Meninges
Meninges adalah tiga membrane yang membungkus susunan saraf pusat, dari lapisan terluar hingga lapisan terdalam; dura mater, arachnoid mater, dan pia mater( Mater artinya ”ibu”, menunjukan peran proteksi dan suportif membrane ini)
Dura mater adalah pembungkus inelastic kuat yang terdiri dari dua lapisan ( dura artinya “kuat”). Lapisan-lapisan ini biasanya melekat erat, tetapi beberpa tempat keduanya terpisah untuk membentuk rongga berisi darah, sinus dural, atau rongga yang lebih besar, sinus venosus. Darah vena yang berasal dari otak mengalir ke sinus ini untuk di kembalikan ke jantung.Cairan serebro spinal juga masuk kembali ke darah di salah satu dari sinus-sinus ini.
Arachnoid mater adalah lapisan halus kaya pembuluh darah dengan penampakan “sarang laba-laba” (arachnoid artinya “seperti laba-laba).Ruang antara lapisan arachnoid dan pia mater di bawahnya, ruang subarachnoid, terisioleh CSS. Penonjolan jaringan arachnoid, vili arachnoid, menembus celah-celah di dura di atasnya dan menonjol kedalam sinus dura.CSS direabsorpsi menembus permukaan vilus-vilus ini untuk masuk ke sirkulasi darah di dalam sinus.
Pia mater adalah lapisan meninges paling dalam, dan juga lapisan paling rapuh( pia artinya “lembut”). Lapisan ini memiliki banyak pembuluh darah dan melekat erat kepermukaan otak dan medulla spinalis, mengikuti setiap tonjolan dan lekukan. Di dareah-daerah tertentu, lapisan ini masuk jauh ke dalam otak untuk membawa pembuluh darah berkontak erat dengan sel-sel ependim yang melapisi ventrikel. Hubungan ini penting dalam pembentukan CCS. Dan ini adalah meninges spacenya.
JARAS SENSORIK DAN JARAS MOTORIK
A. JARAS SENSORIK
Jaras sensorik ini menyampaikan informasi dari somatic sensory reseptor ke primary
somato sensory / pusat sensorik di cerebral cortex.
Jaras sensorik ini memiliki 3 neuron :
1. First Order Neuron
Untuk menyampaikan impuls dari somatic reseptor ke brainstem atau ke spinal
cord.
2. Second Order Neuron
Untuk menyampaikan impuls dari brainstem dan spinal cord ke thalamus.
3. Third Order Neuron
Untuk menyampaikan impuls dari thalamus ke primary somatosensory area di
cerebral cortex (Cerebrum).
Jaras Sensorik memiliki 3 pathway :
1. Posterior column-medial lemnicus pathway
Posterior column-medial lemnicus pathway ini dibagi menjadi 2 :
a. Impuls yang berupa sentuhan, tekanan dan getaran dari upper trunk, neck,
limbs, dan posterior head akan masuk ke spinal cord di cervical melewati
cuneate fasciculus lalu menuju cuneate nucleus di medulla oblongata dan di
medulla oblongata ini terjadi silang, setelah itu impuls menuju thalamus dari
thalamus diteruskan ke pusat sensorik di cerebrum.
b. Impuls yang berupa sentuhan, tekanan dan getaran dari lower trunk dan lower
limbs akan masuk ke spinal cord di lumbar melewati gracile fasciculus lalu
menuju gracile nucleus di medulla oblongata dan terjadi silang, setelah itu
menuju thalamus dan diteruskan ke pusat sensorik di cerebrum.
2. Anterolateral pathway
Anterolateral pathway ini ada 2 :
a. Anterior
Impuls berupa gatal, geli, tekanan, dan sentuhan akan masuk ke bagian
anterior spinothalamic tract di spinal cord, di spinal cord ini akan terjadi
silang. Setelah itu impuls akan dilanjutkan ke medulla oblongata, kemudian ke
midbrain, lalu ke thalamus dan terakhir di pusat sensorik di cerebral cortex
(cerebrum).
b. Lateral
Impuls berupa suhu dan luka akan masuk ke bagian lateral spinothalamic tract
di spinal cord, di spinal cord ini akan terjadi silang. Setelah itu impuls akan
dilanjutkan ke medulla oblongata, kemudian ke midbrain, lalu ke thalamus dan
terakhir di pusat sensorik di cerebral cortex (cerebrum).
3. Trigeminothalamic pathway
Impuls yang diterima berupa temperature dan luka dari wajah, nasal cavity, oral
cavity, dan gigi akan diterima oleh trigeminal nerve lalu dilanjutkan bisa langsung
ke pons atau bisa juga melewati medulla oblongata. Di bagian pons impuls akan
melewati trigeminothalamic tract. Lalu akan diteruskan ke thalamus dan terakhir
ke pusat sensorik di cerebral cortex (cerebrum).
B. JARAS MOTORIK
Jaras motoric ini berjalan dari cerebral cortex menuju ke skeletal muscle.
Jaras sensorik ini memiliki 2 neuron :
1. Upper Motor Neuron
Upper Motor Neuron impuls nya berasal dari cerebral cortex dan brainstem.
Impuls dari cerebral cortex untuk pergerakan tubuh secara volunter sedangkan
dari brainstem untuk regulasi otot, mengontrol postur otot, dan membantu
keseimbangan.
2. Lower Motor Neuron
Lower Motor Neuron impulsnya berasal dari brainstem dan langsung ke otot.
Lower motor neuron ini juga disebut final common pathway karena impuls nya
disampaikan langsung ke otot.
Jaras Motorik ini memiliki 2 pathway :
1. Corticospinal Pathway
a. Lateral corticospinal pathway
Impuls yang diterima akan diteruskan dari cerebral cortex melewati midbrain
dan pons, kemudian ke pyramid di bagian medulla oblongata, di pyramid ini
akan terjadi silang (misal perintah dari otak kanan, maka anggota tubuh yang
nantinya bergerak adalah bagian kiri), setelah itu dilanjutkan ke bagian lateral
corticospinal tract di spinal cord dan di lanjutkan ke skeletal muscle atau ke
otot-otot di bagian distal.
b. Anterior corticospinal pathway
Impuls yang diterima akan diteruskan dari cerebral cortex melewati midbrain
dan pons, kemudian ke pyramid di bagian medulla oblongata, di pyramid ini
akan terjadi silang (misal perintah dari otak kanan, maka anggota tubuh yang
nantinya bergerak adalah bagian kiri), setelah itu dilanjutkan ke bagian
anterior corticospinal tract di spinal cord dan di lanjutkan ke skeletal muscle
atau ke otot-otot di bagian thrunk dan proximal limbs.
2. Corticobulbar Pathway
Impuls diterima, dari cerebral cortex di cerebrum akan melewati corticobulbar
tract di brainstem, lalu ke cerebral peduncle di midbrain, akan dilanjutkan ke pons
jika impuls yang diterima berasal dari cranial nerve nomor 5-8, dari pons akan
dilanjutkan ke skeletal muscle. Selain ke pons, impuls juga dilanjutkan ke medulla
oblongata jika berasal dari Cranial nerve 9-12, setelah dari medulla oblongata
akan dilanjutkan ke skeletal muscle.
SEL SARAF
1. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan
sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf
terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.
Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan
dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan
sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat
lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut
dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat
menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin
sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada
yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan
berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
1) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
2) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor
yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan
sumsum tulang belakang.
Perbedaan struktur dan fungsi dari ketiga jenis sel saraf tersebut lebih jelasnya bisa dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel Perbedaan sel saraf sensorik, penghubung, dan motorik
N
o
Pembeda Sensorik Penghubung Motorik
1 Ukuran
Dendrit
Panjang Pendek Pendek
2 Ukuran
Neurit
Panjang Pendek Panjang
3 Fungsi
Dendrit
Menerima
rangsangan
dari reseptor
Menerima dan
merusak
rangsangan
Menerima
rangsangan
dari sel saraf
lain
5 Fungsi
Neurit
Meneruskan
rangsangan ke
sel saraf lain
Menerima dan
meneruskan
rangsangan
Meneruskan
rangsangan ke
efektor
3) Sel saraf penghubung Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi
menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di
otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan
sel saraf motorik.
REFLEK FISIOLOGIS
Refleks adalah respon yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi di luar
kehendak, atau dengan kata lain refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa
usaha sadar. Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan
baik di dalam maupun di luar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam
memberikan jembatan (respons) terhadap rangsangan. Jalur – jalur saraf saraf yang berperan
dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai lengkung refleks. Secara sederhana
lengkung refleks terdiri dari organ reseptor, neuron aferen, neuron efektor dan organ efektor.
Sebagai contoh ialah refleks patella. Pada otot terdapat serabut intrafusal sebagai organ
reseptor yang dapat menerima sensor berupa regangan otot, lalu neuron aferen akan berjalan
menuju medula spinalis melalui ganglion posterior medulla spinalis. Akson neuron aferen
tersebut akan langsung bersinaps dengan lower motor neuron untuk meneruskan impuls dan
mengkontraksikan otot melalui serabut ekstrafusal agar tidak terjadi overstretching otot.
Namun begitu lengkung refleks tidak hanya menerima respon peregangan saja, sebagai
contoh respon sensorik kulit, aponeurosis, tulang, fasia, dll. Gerakan reflektorik dapat
dilakukan oleh semua otot seran lintang (Martini, 2006;Snell, 2002).
Refleks dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu reflek fisiologis dan reflek patologis.
Reflek fisiologis merupakan reflek yang terjadi pada orang yang normal, sedangkan reflek
patologi merupakan reflek yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem saraf.
REFLEK FISIOLOGIS
Reflek Fisiologis merupakan reflek yang terdapat pada orang yang normal. Pemeriksaan
reflek fisiologis merupakan satu kesatuan dengan pemeriksaan neurologi lainnya, dan
terutama dilakukan pada kasus-kasus mudah lelah, sulit berjalan, kelemahan/kelumpuhan,
kesemutan, nyeri otot anggota gerak, gangguan trofi otot anggota gerak, nyeri
punggung/pinggang gangguan fungsi otonom.
Interpretasi pemeriksaan refleks fisiologis tidak hanya menentukan ada/tidaknya tapi juga
tingkatannya.
Suatu refleks dikatakan meningkat bila daerah perangsangan meluas dan respon gerak
reflektorik meningkat dari keadaan normal. Rangsangan yang diberikan harus cepat dan
langsung, kerasnya rangsangan tidak boleh melebihi batas sehingga justru melukai pasien.
Sifat reaksi setelah perangsangan tergantung tounus otot sehingga otot yang diperiksa
sebaiknya dalam keadaan sedikit kontraksi, dan bila hendak dibandingkan dengan sisi
kontralateralnya maka posisi keduanya harus simetris.
Terdapat banyak jenis reflek fisiologis, namun dalam tulisan ini di jabarkan beberapa reflek
yang sering digunakan atau sering di lakukan tes terhadap reflek tersebut. Dalam tulisan ada
2 kategori reflek fisiologis yang akan dijabarkan, yaitu: reflek fisiologis pada bayi dan reflek
fisiologis secara umum atau pada orang dewasa.
Jenis-jenis Reflek Fisiologis Pada Bayi
Flexor Withdrawal
Posisi : terlentang, kepala mid position, tungkai ekstensi
Stimulasi : pada telapak kaki
Reaksi : menarik tungkai kearah fleksi
Normal : hingga umur 2 bulan.
Extensor Thrust
Posisi : terlentang, kepala mid position, satu tungkai fleksi
Stimulasi : pada telapak kaki yang fleksi
Reaksi : mendorong tungkai kearah ekstensi
Normal : hingga umur 2 bulan.
Crossed Extension
Posisi : terlentang, kepala mid position, satu tungkai fleksi
Stimulasi : fleksi kan tungkai yang lurus
Reaksi : tungkai lain akan ekstensi
Normal : hingga umur 2 bulan
ATNR (Asymetric Tonic Neck Reflex)
Posisi : terlentang, kepala mid position, lengan tungkai lurus
Stimulasi : putar kepala kesamping
Reaksi : ekstensi lengan tungkai homolateral, fleksi lengan tungkai heterolateral
Normal : hingga umur 4-6 bulan.
STNR (Symetric Tonic Neck Reflex)
Posisi : terlentang, kepala mid position, lengan tungkai lurus
Stimulasi : fleksi kan kepala
Reaksi : ekstensi tungkai, fleksi lengan
Normal : hingga umur 4-6 bulan.
Tonic Labyrinthine Supine
Posisi : terlentang, kepala mid position, lengan tungkai lurus
Stimulasi : lengan/tungkai diflesikan
Reaksi : tonus ekstensor dominan
Normal : hingga umur 4 bulan.
Tonic Labyrinthine Prone
Posisi : terlungkup.
Stimulasi : lengan/tungkai diluruskan
Reaksi : tonus ekstensor dominan
Normal : hingga umur 4 bulan.
Reaksi Asosiasi
Posisi : terlentang.
Stimulasi : disuruh meremas
Reaksi : tangan/lengan yg berlawanan ikut kontraksi
Normal : umur lebih dari12 bulan.
Positif Supporting Reaction
Posisi : pasien disangga saat berdiri menggantung.
Stimulasi : tekankan tungkai pd lantai sesaat
Reaksi : tonus ekstensor knee, plantar fleksor meningkat
Normal : umur kurang dari 4 bulan.
Negatif Supporting Reaction
Posisi : pasien disangga posisi berdiri menggantung.
Stimulasi : tekankan tungkai pada lantai sesaat kemudian diangkat kembali
Reaksi : tonus fleksor tungkai meningkat
Normal : umur kurang dari 4 bulan.
Neck Righting
Posisi : terlentang, kepala mid position, lengan tungkai lurus
Stimulasi : putar kepala satu sisi
Reaksi : badan ikut rotasi
Normal : umur kurang dari 10 bulan
Body Righting Action On The Body
Posisi : terlentang, kepala mid position, lengan tungkai lurus
Stimulasi : putar kepala satu sisi
Reaksi : rotasi segmental trunk diawali dari shoulder hingga pelvic
Normal : umur kurang dari 6 bulan
Reaksi Keseimbangan pada Kepala
Posisi : tengkurap, badan disangga dengan mata tertutup
Stimulasi : biarkan beberapa detik
Reaksi : kepala terangkat kepss normal
Normal : Umur sekitar 2-3 bulan
Optical Righting
Posisi : tengkurap, badan disangga dengan mata tertutup
Stimulasi : biarkan beberapa detik
Reaksi : kepala terangkat dan memandang kedepan
Normal : umur sekitar 2-3 bulan
Amphibian Reaction
Posisi : tengkurap
Stimulasi : angkat pelvic satu sisi
Reaksi : lengan tungkai otomatis fleksi
Normal : umur lebih dari 6 bulan
Moro
Posisi : terlentang
Stimulasi : buat kejutan
Reaksi : lengan abd dan ekstensi atau terjadi gerakan badan yang lain
Normal : umur 0-4 bulan
Landau
Posisi : dada disangga dengan posisi tengkurap
Reaksi : ekstensor meningkat
Normal : umur 6 – 24 bulan
Parachute
Posisi : tengkurep lengan diatas kepala
Stimulasi : angkat os pada pelvisnya dan dorong kedepan
Reaksi : ekstensi lengan dan jari membuka.
Normal : Umur lebih dari 6 bulan
Reaksi Keseimbangan ( lebih dari 6 bulan)
Posisi : terlentang/terlungkup pd lengan tungkai lurus
Stimulasi : angkat papan pada satu sisi
Reaksi : lengan abduksi dan ekstensi lengan dan tungkai
Posisi : merangkak/duduk/berdiri disangga lutut/berdiri
Stimulasi : dorong keberbagai arah
Reaksi : kepala bertahan pada posisi tegak, ekstremitas berlawanan terangkat untuk
keseimbangan atau ekstremitas bereaksi utk menyangga.
Jenis-jenis Reflek Fisiologis Secara Umum
a. Reflek Biceps:
Posisi : Dilakukan dengan pasien duduk, dengan membiarkan lengan untuk beristirahat di
pangkuan pasien, atau membentuk sudut sedikit lebih dari 90 derajat di siku. Minta pasien
memflexikan di siku sementara pemeriksa mengamati dan meraba fossa antecubital. Tendon
akan terlihat dan terasa seperti tali tebal.
Cara : Ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m.biceps brachii, posisi
lengan setengah diketuk pada sendi siku.
Respon : Fleksi lengan pada sendi siku
b. Reflek Triceps
Posisi : Dilakukan dengan pasien duduk. dengan Perlahan tarik lengan keluar dari tubuh
pasien, sehingga membentuk sudut kanan di bahu. atau Lengan bawah harus menjuntai ke
bawah langsung di siku
Cara : Ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit
pronasi
Respon : Ekstensi lengan bawah pada sendi siku
c. Reflek brachioradialis
Posisi : Dapat dilakukan dengan duduk. Lengan bawah harus beristirahat longgar di
pangkuan pasien (hampir sama dengan posisi pada reflek biceps).
Cara : Ketukan pada tendon otot brachioradialis (Tendon melintasi (sisi ibu jari pada
lengan bawah) jari-jari sekitar 10 cm proksimal pergelangan tangan. posisi lengan fleksi pada
sendi siku dan sedikit pronasi.
Respon : Fleksi pada lengan bawah, supinasi pada siku dan tangan
d. Reflek patella
Posisi : Dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring terlentang
Cara : Ketukan pada tendon patella
Respon : Ekstensi tungkai bawah karena kontraksi m.quadriceps femoris
e. Reflek achiles
Posisi : Pasien duduk dengan posisi kaki menggantung di tepi meja atau dengan berbaring
terlentang dengan posisi kaki di atas kaki yang lain.
Cara : Ketukan hammer pada tendon achilles
Respon : Plantar fleksi kaki krena kontraksi m.gastroenemius
f. Withdrawl Reflek
Reflek withdrawl merupakan salah satu reflek yang memiliki fungsi sebagai proteksi tubuh
ketika ada stimulus yang dapat mengancam atau membahayakan kita. Ketika terdapat
stimulus yang mengancam, secara tidak sadar tubuh akan segera menghindar dari stimulus
tersebut.
Posisi : Salah satu cara untuk mengetes reflek withdrawl ini adalah dengan pasien dalam
keadaan duduk, letakkan tangan pasien di atas meja dalam keadaan siku posisi ekstensi
Cara : Alihkan fokus pasien agar tidak tertuju pada lengan, setelah itu berikan stimulus
dengan jarum steril pada lengan.
Respon : Berupa fleksi lengan menjauhi stimulus yang diberikan.
CASE
A.Tingkat KesadaranManusia
1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
B.Reflex Patologis
Jenis-jenis Reflek Patologis :
a. Reflek Babinski:
Posisi : Pasien diposisikan berbaring terlentang dengan kedua kaki diluruskan, posisi
tangan kiri pemeriksa memegang pergelangan kaki pasien agar kaki tetap pada tempatnya
Cara : Lakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke anterior
Respon : Positif apabila terdapat gerakan dorsofleksi ibu jari kaki dan pengembangan
jari kaki lainnya
b. Reflek Chaddok
Cara : Penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari
posterior ke anterior
Respon : Positif apabila ada gerakan dorsofleksi ibu jari, disertai pengembangan jari-
jari kaki lainnya (reflek seperti babinski).
c. Reflek Schaeffer
Cara : Menekan tendon achilles.
Respon : Amati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya
(fanning) jari-jari kaki lainnya.
d. Reflek Oppenheim
Cara : Penggoresan atau pengurutan dengan cepat krista anterior tibia dari proksiml
ke distal
Respon : Amati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya
(fanning) jari-jari kaki lainnya.
e. Reflek Gordon
Cara : Memberi penekanan pada musculus gastrocnemius (otot betis)
Respon : Amati ada tidaknya gerakan dorsofleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya
(fanning) jari-jari kaki lainnya.
f. Ankle Clonus
Posisi : Pasien tidur terlentang atau setengah duduk
Cara : Lutut dalam posisi fleksi, dan dengan cara manual lakukan gerakan
dorsofleksi secara kejut
Respon : Positif bila terjadi gerakan dorsi/plantar fleksi yang terus menerus
g. Knee Clonus
Posisi : Pasien dalam posisi duduk di tepi bed
Cara : Dilakukan ketukan dengan reflek hammer pada tendon patella
Respon : Positif bila terjadi terjadi gerakan fleksi/ekstensi yang terus menerus pada
lututnya
C.Aneurisme
Aneurisma otak, disebut juga sebagai aneurisma otak atau aneurisma intrakranial (IA), adalah
tempat menggembung lemah pada dinding arteri otak yang sangat banyak seperti balon tipis
atau titik lemah pada ban dalam.Seiring waktu, aliran darah dalam arteri pound terhadap
bagian menipis dinding dan aneurisma membentuk diam-diam dari keausan pada
arteri.Sebagai dinding arteri menjadi lebih tipis secara bertahap dari pelebaran tersebut, aliran
darah menyebabkan dinding melemah membengkak luar.Tekanan ini dapat menyebabkan
aneurisma pecah dan memungkinkan darah untuk melarikan diri ke dalam ruang di sekitar
otak.Sebuah aneurisma otak pecah biasanya membutuhkan perawatan bedah canggih.
Jenis
Anneurisma saccular/ berry
aneurisma saccular adalah jenis yang paling umum dari aneurisma dan 80% sampai 90% dari
semua aneurisma intrakranial dan merupakan penyebab paling umum dari perdarahan
subarachnoid nontraumatic (SAH). Hal ini juga dikenal sebagai "berry" aneurisma karena
bentuknya. Berry aneurisma terlihat seperti kantung atau berry terbentuk di bifuraction atau
"Y" segmen arteri. Memiliki leher dan batang.Kecil, proyeksi berry seperti ini terjadi pada
bifurcations dan cabang arteri besar arteri di dasar otak, yang dikenal sebagai Lingkaran
Willis.
Aneurisma Fusiform
aneurisma fusiform adalah jenis kurang umum dari aneurisma. Tekanan dari dinding arteri
pada kedua sisi arteri atau seperti pembuluh darah yang diperluas ke segala arah.The fusiform
aneurisma tidak memiliki batang dan jarang pecah.
Tanda / Gejala
Aneurisma otak unruptured biasanya tanpa gejala. Aneurisma ini biasanya berukuran kecil,
kurang dari satu setengah inci dengan diameter. Namun, aneurisma unruptured besar kadang-
kadang dapat menekan pada otak atau saraf yang berasal dari otak dan dapat menyebabkan
berbagai gejala neurologis. Setiap orang mengalami beberapa atau semua gejala berikut,
tanpa memandang usia
a. Sakit kepala
b. Dilatasi pupil
c. Penglihatan kabur atau ganda
d. Nyeri di atas dan di belakang mata
e. Kelemahan dan mati rasa
f. Kesulitan berbicara
Ruptured aneurysm biasanya menghasilkan perdarahan subarachnoid (SAH), yang
didefinisikan sebagai perdarahan ke dalam ruang subarachnoid. Ketika darah lolos ke ruang
di sekitar otak, dapat menyebabkan gejala yang tiba-tiba.
Gejala :
a. Sakit kepala parah tiba-tiba, sakit kepala terburuk dalam hidup Anda
b. Penurunan kesadaran
c. Mual / Muntah
d. Stiff Neck
e. Tiba-tiba penglihatan kabur atau ganda
f. Nyeri tiba-tiba di atas / belakang mata atau kesulitan melihat
g. Penurunan kesadaran
h. Tiba-tiba kesulitan berjalan atau pusing
i. Kelemahan tiba-tiba dan mati rasa
j. Kepekaan terhadap cahaya (photophobia)
k. kelopak mata terkulai
Faktor Risiko
a. Merokok
b. Tekanan darah tinggi atau hipertensi
c. Dihasilkan bawaan dari kelainan bawaan pada dinding arteri
d. Riwayat keluarga aneurisma otak
e. Usia di atas 40
f. Gender, perempuan dibandingkan dengan laki-laki memiliki peningkatan insiden
aneurisma pada rasio 3: 2
g. Gangguan lain: Ehlers-Danlos Syndrome, Penyakit Ginjal polikistik, Marfan
Syndrome, dan fibromuskular Displasia (PMK)
h. Kehadiran malformasi arteri (AVM)
i. Penggunaan narkoba, terutama kokain
j. Infeksi
k. Tumor
l. Cedera kepala traumatis
Unruptured Aneurisma
Tidak semua aneurisma otak pecah. Dokter sekarang dapat mendeteksi aneurisma otak
unruptured dengan peningkatan frekuensi karena ketersediaan tumbuh metode pencitraan
non-invasif seperti MRI / MRA. Sebuah aneurisma otak unruptured mungkin atau mungkin
tidak menimbulkan gejala. Berbeda dengan aneurisma pecah yang membutuhkan perawatan
segera di hampir semua kasus, aneurisma unruptured mungkin memerlukan pengobatan. Hal
yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan apakah atau tidak untuk mengobati
aneurisma unruptured:
a. Risiko perdarahan - Apakah mungkin atau tidak bahwa aneurisma akan pecah?
b. Ukuran dan lokasi
c. Usia dan kesehatan pasien
d. Riwayat keluarga - Apakah ada riwayat keluarga? Apakah salah satu dari mereka
aneurisma pecah?
e. risiko endovascular
f. Keinginan pasien
Perdarahan subarachnoid
Ketika pecah aneurisma otak, menyebabkan perdarahan ke dalam kompartemen yang
mengelilingi otak, ruang subarachnoid dan karena itu juga dikenal sebagai subarachnoid
hemorrhage (SAH).Seringkali aneurisma menyembuhkan lebih, pendarahan berhenti, dan
orang bertahan.Dalam kasus yang lebih serius, perdarahan dapat menyebabkan kerusakan
otak dengan kelumpuhan atau koma.Dalam kasus yang paling parah, pendarahan
menyebabkan kematian.
Dalam kebanyakan kasus, setelah pecah pendarahan cepat berhenti.Darah dalam cairan
serebrospinal (CSF) meningkatkan tekanan pada otak.
a. Kerusakan Sel Otak
Darah dari aneurisma dapat bocor ke CSF (cairan serebrospinal) di ruang di sekitar
otak (ruang subarachnoid).Genangan darah membentuk bekuan.Darah dapat
mengganggu, merusak, atau menghancurkan sel-sel otak di dekatnya.Hal ini dapat
menyebabkan masalah dengan fungsi tubuh atau keterampilan mental.
b. Penumpukan cairan di Otak
Darah dari aneurisma robek dapat memblokir sirkulasi CSF.Hal ini dapat
menyebabkan penumpukan cairan dan meningkatkan tekanan pada otak.Karena darah
yang disemprotkan di sekitar dasar otak, kemungkinan penumpukan cairan ada,
menyebabkan hydrocephalus.Ruang terbuka di otak, yang disebut ventrikel, bisa
membesar.Hal ini dapat membuat pasien lesu, bingung, atau mengompol.Untuk
menghentikan penumpukan cairan, saluran pembuangan dapat ditempatkan di
ventrikel. Tabung ini disebut ventriculostomy, dan sering mengalir ke dalam tas di
samping tempat tidur pasien. Hal ini menghilangkan bocor darah dan terjebak CSF.
c. Vasospasme
Darah di sekitar pangkal otak juga dapat menghasilkan masalah yang disebut
vasospasme.Vasospasme biasanya berkembang 5-8 hari setelah perdarahan
awal.Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi dan kadang-kadang tidak cukup
darah disuplai ke otak dan stroke bisa terjadi.Untuk mengobati vasospasme, tekanan
darah sering meningkat dengan obat-obatan.Obat-obat tertentu juga diberikan untuk
mencoba untuk meringankan vasospasme.Akhirnya, kateter dapat diperkenalkan
dalam arteri dalam upaya untuk menggunakan balon atau obat dikirim ke kapal
langsung untuk membuka pembuluh menyempit.Vasospasme tidak rileks selama
beberapa hari.
Deteksi Dini dan Pemeriksaan
Aneurisma sering didiagnosis dengan menggunakan berbagai peralatan pencitraan. Apakah
seseorang dibawa ke rumah sakit sadar dari pecah atau mencari pengobatan untuk gejala
aneurisma unruptured, metode deteksi yang sama yang digunakan untuk menentukan lokasi,
ukuran, jenis, dan karakteristik lain dari aneurisma yang akan membantu dokter membuat
keputusan terbaik tentang bagaimana untuk maju. Dalam kurang dari 10% dari pasien,
aneurisma terdeteksi secara kebetulan sebagai temuan insidental atau, dalam kasus aneurisma
lebih besar, karena gejala yang timbul dari kompresi struktur otak di dekatnya.
a. CT Scan (Computed Tomography)
Scan ini mengambil gambar dari otak Anda. Ini adalah cepat dan tanpa rasa sakit tes, yang
mengharuskan Anda untuk berbaring telentang, diam, saat Anda didorong ke besar, mesin
tabung yang menciptakan gambar.Tes ini menunjukkan apakah ada darah telah bocor di
sekitar atau ke otak.
b. CTA (Computed tomografi Angiography)
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memilih untuk melakukan CT angiografi.Tes ini
menggabungkan CT scan biasa dengan pewarna kontras disuntikkan ke pembuluh
darah.Setelah pewarna disuntikkan ke pembuluh darah, maka perjalanan ke arteri otak, dan
gambar yang dibuat menggunakan CT scan. Gambar-gambar ini lebih ditingkatkan, karena
akan menunjukkan dengan tepat bagaimana cairan (darah atau pewarna) yang mengalir ke
arteri otak Anda, mengingatkan dokter untuk aneurisma potensial atau pecah.
c. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI adalah, pemindaian diagnostik menyakitkan aman yang meneliti berbagai area tubuh
Anda, dalam hal ini, kepala Anda.Melalui penggunaan magnet berbentuk donat besar dan
komputer, sinyal magnetik terlihat melalui komputer sebagai gelombang radio.Komputer ini
mampu mengubah gelombang radio tersebut ke dalam gambar.MRI membantu mencari
aneurisma.
d. MRA (Magnetic Resonance Angiography)
Scan ini menggabungkan MRI rutin dengan pewarna kontras yang disuntikkan ke dalam vena
besar. Seperti CTA, pewarna ini perjalanan ke arteri otak, dan gambar yang dibuat
menggunakan MRI. Hal ini menciptakan gambar yang lebih ditingkatkan.
e. Angiogram (Arteriogram)
Tes ini memungkinkan dokter untuk melihat ukuran, bentuk, dan lokasi aneurisma, serta
mengungkapkan pendarahan atau vasospasme.Sebuah sayatan kecil dibuat di satu sisi, atau
kedua sisi, dari pangkal paha setelah secara lokal mati rasa dan disiapkan.Kemudian, tabung
tipis (kateter) yang berulir melalui arteri dari pangkal paha ke leher.Sebuah pewarna kontras
disuntikkan dan perjalanan ke arteri otak, sinar-X yang diambil, menunjukkan semua arteri
dan kelainan, seperti aneurisma. Ada risiko yang terlibat, yang akan dijelaskan kepada Anda
dan / atau keluarga Anda sebelum prosedur.
E.BHP&IIMC
BHP· Penanganan faktor resiko yang dapat diubah :
Pengurangan konsumsi garam (makanan asin) Penguranfan konsumsi gula (makanan manis)
· Fisioterapi : Speech therapy (terapi wicara) Occupational therapy yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi
kehidupan sehari-hari misalnya mandi, makan, ganti baju, dll)· Pencegahan stroke ulang.
IIMC
“dan janganlah kamu merasa lemah, jangan pula bersedih hati, sebab kamu paling tinggi derajatnya, jika kamu orang beriman” (QS Ali – Imran : 139)