stroke kel6

81
LAPORAN TUTORIAL “STROKE” Oleh : Kelompok 6 1. Ones Fauziah Nuraena 10100114018 2. Diana Putri Febriani 10100114104 3. Dinia Anugrah Putri 10100114079 4. Luthfianisa Rayyani 10100114029 5. Az-Zahra Mahrunnisa 10100114023 6. Raka Bagus Prakoso 10100114100 7. Cindy May Mc Guire 10100114032 8. Ariani Primawati 10100114187 9. Dewi Mulyani Rahayu 10100114002 10. Ayu Insafi Mulyantari 10100114016 11. Muhamad Rhio A 10100114017 12. Muhammad Rezalul A 10100114030 UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Upload: ayu-insafi

Post on 16-Jan-2016

250 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

stroke

TRANSCRIPT

Page 1: Stroke Kel6

LAPORAN TUTORIAL

“STROKE”

Oleh : Kelompok 6

1. Ones Fauziah Nuraena 101001140182. Diana Putri Febriani 101001141043. Dinia Anugrah Putri 101001140794. Luthfianisa Rayyani 101001140295. Az-Zahra Mahrunnisa 101001140236. Raka Bagus Prakoso 101001141007. Cindy May Mc Guire 101001140328. Ariani Primawati 101001141879. Dewi Mulyani Rahayu 1010011400210. Ayu Insafi Mulyantari 1010011401611. Muhamad Rhio A 1010011401712. Muhammad Rezalul A 10100114030

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2014

Page 2: Stroke Kel6

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial STROKE.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami

dalam menyelesaikan laporan ini, dokter, tutor, pembimbing, dosen, dan rekan-rekan

kelompok kami atas kerjasamanya sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Kami sadar dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh

karena itu kami dengan kerendahan hati meminta maaf. Kritik dan saran sangat kami

harapkan. Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan luhur demi cita-cita kami dan

diterima baik untuk memenuhi kewajiban akademik kami.

Bandung, Februari 2014

Penyusun

Page 3: Stroke Kel6

CEREBRUM

Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar. Dimana permukaan luar

cerebrum merupakan gray matter yang disebut cerebral cortex dan permukaan

dalamnya disebut white matter. Juga terdapat banyak lipatan yang disebut gyrus

dan sulcus yang memisahkan lipatan-lipatan gyrus tersebut. Dalam cerebrum

terdapat 5 buah lobus, yaitu:

· Lobus frontal

Berfungsi untuk pusat gerak sadar, motivasi, agresi, dan sensasi bau.

· Lobuspariental

Berfungsi untuk pusat ingatan, kecerdasan, nalar dan sikap.

· Lobus temporal

Berfungsi untuk pusat pendengaran dan penyimpanan memory.

· Lobus occipital

Berfungsi sebagai pusat penglihatan.

· Lobus insula

Gambar : cerebrum dilihat dari superior

Pada bagian cerebral

white matter juga

terdapat 3 nerve track :

1.Association fiber

Menghubungkan area

cerebral cortex didalam

hemisphere.

Area-area di cortex

cerebri (kecuali area primer) yang dihubungkan satu sama lain dan dengan neotalamus oleh

Page 4: Stroke Kel6

banyak serat yang berjalan melalui corpus callosum dan substantia alba di kedua hemisfer.

Daerah-daerah ini bertanggung jawab atas proses mental dan emosional luhur, seperti

ingatan, belajar, wicara dan interpretasi sensasi.

2.Commissural fiber

Menghubungkan satu cerebral hemisphere ke hemisphere lainnya.

Tempat pertemuan antar bagian yang saling terkait.

3.Projection fiber

Menghubungkan antara cerebrum dan bagian lain dari otak dan spinal cord.

Hubungan atau sambungan antara korteks serebri dan bagian-bagian susunan saraf lainnya

atau indera-indera khusus.

Histological Structures Of The Cerebrum

Otak mengandung substansi abu-abu dan substansi putih.

1. Substansi abu-abu membentuk bagian luar otak (korteks). Substansi ini

mengandung badansel neuron, serabut tak termielinasi, astrosit protoplasma,

oligodendrosit, dan mikroglia.

2. Substansi putih membentuk bagian dalam otak. Kandungan pada substansi ini

didominasi oleh serabut termielinisasi, oligodendrosit, astrositfibrosa, dan

mikroglia.

Substansia kelabu biasanya berada pada permukaan serebrum dan serebelum,

membentuk korteks serebral dan serebelar. Kumpulan badan sel neuron yang

membentuk pulau-pulau substansia kelabu yang dikelilingi oleh substansia putih

disebut nuclei. Pada korteks serebri, substansia putih terdiri atas 6 lapis sel dengan

bentuk dan ukuran yang berbeda. Neuron-neuron pada beberapa tempat di korteks

serebri mengatur impuls aferen (sensorik), sedangkan di tempat lain neuro eferen

(motorik) mengaktifkan impuls motorik yang mengatur pergerakan volunteer. Sel-

sel dari korteks serebri dihubungkan dengan informasi sensorik yang terintegrasi

dan permulaan respons motorik volunteer. Korteks serebri memiliki 3 lapisan,

yaitu lapisan molecular luar, lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel Purkinye

besar, dan lapisan granular dalam. Sel-sel Purkinye memiliki badan sel yang

Page 5: Stroke Kel6

mencolok dengan dendritnya yang berkembang dengan sempurna sehingga

menyerupai kipas. Dendrit ini menempati hamper seluruh lapisan molecular dan

menjadi alasan untuk jarangnya nuclei pada lapisan itu. Lapisan granular disusun

oleh sel-sel yang sangat kecil (sel terkecil di tubuh kita) yang cenderung merata,

berbeda dengan lapisan molecular yang kurang padat sel.

Pada korteks cerebri terdiri atas 6 lapisan :

1. Molecular layer (Lamina molecularis)

2. External granular layer (Lamina granularisexterna)

3. External piramidal layer (Lamina pyramidalisexterna)

4. Internal granular layer (Lamina granularisinterna)

5. Internal piramidal layer (Lamina pyramidalisinterna)

6. Multiforme layer (Lamina multiformis)

Page 6: Stroke Kel6

CEREBRAL CORTEX AREA

Area fungsional korteks serebral meliputi area motorik primer, area sensorik

primer, dan area asosiasi atau sekunder yang berdekatan dengan area primer dan

berfungsi untuk integrasi dan interpretasi tingkat tinggi.

· Area motorik

1. Area motorik primer terdapat dalam girus presental. Di sini, neuron

(piramidal) mengendalikan kontraksi volunteer otot rangka. Aksonnya

menjalar dalam traktus piramidal.

2. Area promotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus presentral.

Neuron (ekstrapiramidal) mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih

dan berulang, seperti mengetik.

3. Area Broca terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya.

Area ini mungkin hanya terdapat pada 1 hemisfer saja (biasanya sebelah

kiri) dan dihubungkan dengan kemampuan wicara.

· Area sensorik

1. Area sensorik primer terdapat dalam girus postsentral. Di sini, neuron

menerima informasi sensorik umum yang berkaitan dengan nyeri, tekanan,

suhu, sentuhan, dan propriosepsi dari tubuh.

2. Area visual primer terletak dalam lobus oksipital dan menerima informasi

dari retina mata.

3. Area auditori primer terletak pada tepiatas lobus temporal, menerima

Page 7: Stroke Kel6

impuls saraf yang berkaitan dengan pendengaran.

4. Area olfaktori primer terletak pada permukaan medial lobus temporal,

berkaitan dengan indera penciuman.

5. Area pengecap primer (gustatori) terletak dalam lobus parietal dekat

bagian inferior girus postsentral, terlibat dalam persepsi rasa.

· Area asosiasi

1. Area asosiasi frontal, yang terletak pada lobus frontal, adalah sisi fungsi

intelektual dan fisik yang lebih tinggi.

2. Area asosiasi somatic (somestetik), yang terletak dalam lobus parietal,

berkaitan dengan interpretasi bentuk dan tekstur suatu objek dan

keterkaitan bagian-bagian tubuh secara posisional.

3. Area asosiasi visual (yang terletak pada lobus oksipital) dan area

asosiasiauditorik (yang terletak dalam lobus temporal) berperan untuk

menginterpretasi pengalaman visual dan auditori.

4. Area wicara Wernicke, yang terletak dalam bagian superior lobus

temporal, berkaitan dengan pengertian bahasa dan formulasi wicara.

Bagian ini berhubungan dengan area wicara Broca

Page 8: Stroke Kel6

CEREBELLUM

- Cerebellum terletak pada posterior medulla oblongata dan pons dan pada inferior dari bagian posterior cerebrum.

- Cerebellum disebut juga otak kecil, bagian otak kedua terbesar setelah cerebrum.

I. ANATOMIA. Bagian – bagian Cerebellum

- Posterior surfacea. Lobus: Anterior, Posteriorb. Hemisphere: Kanan & kiri. Zona intermediet & lateral.c. Vermis (superior): Central, culmen, declive, foliumd. Fissure: Primary=memisahkan lobus anterior dan posterior.

Horizontal=memisahkan bagian superior dan inferior (atas-bawah)- Inferior surface

a. Lobus: Anterior, Posterior, Flocculonodular (Flocculus & nodule)b. Tonsil: 2 bagian yang menonjolc. Vermis (inferior): Nodule, uvula, pyramid, tuber

Page 9: Stroke Kel6

d. Cerebellar peduncle: tempat melekatnya cerebellum ke brainstem. Bagian superior melekat ke midbrain, middle melekat ke pons, inferior melekat ke medulla

oblongata. Ketiganya dilekatkan oleh fiber afferent/efferent.B. 2 Bagian Cerebellum

1. Superficial layer: Gray matter(cerebellar cortex), terdapat struktur lipatan seperti ridges (bukit) yang disebut Folia

2. Deep layer: white matter, terdapat struktur seperti percabangan pohon yang disebut arbo vitae

C. Intracerebellar NucleiAdalah nuclei-nuclei yang ada di dalam cerebellum

-Terdapat pada white matter cerebellar peduncle-Terdiri dari 4 nuclei: (dari paling lateral) dentate, emboliform, globose, dan fastigia-Dari nuclei tersebut akan keluar fiber saraf: >dentate, emboliform, globose, fastigial meninggalkan cerebellum melewati superior cerebellar peduncle >fastigial meninggalkan cerebellum melewati inferior cerebellar peduncle

D. White Matter

a. Kumpulan fiber dalam 3 kelompok

- intrinsic: tidak meninggalkan cerebellum, berada pada anatar region cerebellum- afferent: tempat/jalur reseptor-reseptor dari cerebellar peduncle (sensorik)- efferent: akson keluar dari cerebellum (motorik)

b. Berdasarkan fungsi dibagi 3 regio

- vestibulocerebellum: akan berhubungan dengan fastigial nuclei. Fungsi untuk keseimbangan dan postur tubuh -spinocererebellum: akan berhubungan dengan emboliform&globose nuclei. Fungsi untuk

Page 10: Stroke Kel6

koordinasi otot-otot limb -neo or cerebrocerebellar: untuk koordinasi otot-otot voluntary

E. Pathway

- Pathway afferent (sensorik)

>corticopontocerebellar>cerebroolivi cerebellar>cerebroreticulocerebellar>anteriorspinocerebellar>posteriorspinocerebellar>cuneocerebellar>vestibular nerve>other afferents

- Pathway efferent (motorik)

>globose-emboliform-rubral>dentothalamic>fastigial vestibular>fastigial reticular

II. HISTOLOGI

a. Untuk memastikan struktur mikroskopik cebellum, kita bias melihat adanya lipatan-lipatan Folia di bagian cortex atau permukaan (gray matter), dan dibagian yang lebih terang dan dalam itu adalah white matter.

b. Di bagian gray matter terdapat 3 layer

-Molekular layer: lapisan paling superficial, terdapat juluran dendrite dari sel purkinje-Purkinje layer: terdapat sel sel purkinje dengan bentuk khas dengan dendrite yang sempurna menjulur dan menghadap kea rah molecular layer

Page 11: Stroke Kel6

-Granular layer: terdapat sel-sel granular yang banyak dan padat. Sel granular adalah produksi dari sel, misalnya sel endrokin yang menghasilkan hormon

Page 12: Stroke Kel6

DIENCEPHALON

Merupan area yang berada di antara cerebrum dan brainstem dan terdapat ventricle ke 3.

Memiliki 4 komponen :

1. Thalamus

2. Epithalamus

3. Subthalamus

4. Hypothalamus

Page 13: Stroke Kel6

THALAMUS

· Bentuk : Oval dan seperti Telur

· Mimiliki 2 Thalamic : hemisphere thalamic kiri dan kanan

· Terdapat di ventricle ke 3

· Terdapat interthalamic coonection ( interthalamic adhesion ) fungsinya untuk

menghubungkan antara thalamic hemisphere kiri dan kanan

Dan ketika Thalamus di potong secara melintang akan terlihat white matter dan gray matter

Terdapat di white matter :

1. Stratum zonale yaitu lapisan tipis white matter yang berada di atas thalamus

2. External medullary lamina yaitu lapisan white matter yang berada di lateral di bawah

dan di luar dari thalamus

3. Internal medullary lamina yaitu lapisan white matter yang berada di dalam thalamus

berupa garis di antara gray matter

Page 14: Stroke Kel6

Dan di dalam thalamus banyak mengandung nukleus dan yang membatasi dari setiap bagian-

bagiannya oleh internal medullary lamina, dan di dalam thalamus terdapat 7 group nuclei

yaitu :

1. Anterior nucleus

Menghubungakan thalamus dengan hypothalamus dan limbic system

Fungsi : emosi, memory, regulasi kesadaran

2. Medial nuclei

Menghubungkan thalamus dengan cerbral cortex, limbic system, dan basal ganglia

Fungsi : emosi, memory, berfikir dan mengenali sesuatu

3. Lateral nuclei

Menghubungkan thalamus dengan superior coliculli, limbic system, dan cortex

Fungsi : mengintegrasi informasi

4. Intralaminar nuclei

Lokasi : biasanya berada di dalam internal medullary lamina

Page 15: Stroke Kel6

Menghubungkan thalamus dengan reticular formation, cerebellum, basal ganglia, dan

cerebral cortex

Fungsi : tingkat kesadaran

5. Nuclei in ventral group

a. Ventral anterior nucleus

Fungsi : untuk perencanan pergerakan

b. Ventral lateral nucleus

Fungsi : untuk aktifitas dari pergerakan tubuh

c. Ventral posterior nucleus

Fungsi : menghantarkan impuls dari somatic sensari seperti tekanan, sentuhan, nyeri

d. Lateral geniculate nucleus

Fungsi : menyampaikan impuls visual berupa penglihatan

e. Medial geniculate nucleus

Fungsi : menyampaikan impuls auditory berupa pendengaran

6. Midline nucleus

Fungsi : memory dan penciuman

7. Reticular nucleus

Fungsi : integrasi aktifitas dari nuclei thalamic

Connection of Thalamus

· Semua nuclei thalamic akan mengirimkan axon-axonnya ke cerebral cortex ( kecuali

reticular nucleus ) dan dari cerebral coretx nantinya akan di kirimkan ke reciprocal

fiber kemudian akan di kembalikan ( timbal balik ) kembali lagi ke thalamic nuclei

· Terdapat pathway thalamus

1. Cerebellar rubo thalamic cortical ponto cerebellar loop

2. Corticalstriatal pallidal thalamic cortical loop

EPITHALAMUS

Lokasi : berada di belakang dan di pinggir dari thalamus

Terbagi menjadi 2 bagian yaitu : pineal gland dan habenular nuclei

Terdapat 1 nuclei yaitu : habenular nuclei

Fungsi : untuk penciuman dan respon emosional terhadap bau-bauan

Page 16: Stroke Kel6

Dan terdapat pineal gland :

· Akan mensekresikan hormon melatonin yang fungsinya untuk mengatur rasa ngantuk

· Dan mengatur jam biological tubuh

SUBTHALAMUS

· Lokasi : berada di bawah thalamus

· Mempunyai subthalamic nuclei

· Terdapat 2 nuclei yaitu red nuclei dan substansia nigra akan bekerjasama dengan

basal ganglia, cerebrum dan cerebellum yang fungsinya untuk mengontrol pergerakan

tubuh

HYPOTHALAMUS

· Lokasi : berada di depan (anterior) bawah (inferior) dari thalamus

· Fungsi : memproduksi hormon, pusat lapar dan haus, mengontrol temperature, dan

mengatur emosi dan kebiasan

· Terbagi atas 4 region hypothalamus :

1. Mamillary body

· Mamillary bodies

· Posterior hypothalamic nucleus

2. Tubular region

· Dorsomedial nucleus

· Ventromedial nucleus

· Arcuate nucleus

· Infundibulum

3. Supraoptic regiom

· Paraventricular nucleus

· Supraoptic nucleus

· Anterios hypothalamic nucleus

· Suprachiasmatic nucleus

4. Preoptic region

· Medial preoptic region

· Lateral preoptic region

Page 17: Stroke Kel6

BRAINSTEM

Brainstem atau batang otak merupakan bagian otak yang terletak antara Spinal Cord dan Diencepalon, brainstem ini di terdiri dari:

1. Medula Oblongata 2. Pons3. Mid Brain (Mesensepalon)

a. Letak Brainstem:· Inferior -- Diencephalon· Superior – Medulla Spinalis· Anterior – Cerebellum

b. Fungsi Brainstem:· Sebagai tempat lewatnya traktus asendens dan desendens ke berbagai pusat yang

lebih tinggi di otak depan· Mengandung pusat-pusat reflex penting yang mengatur system respirasi dan system

kardiovaskular serta pengendali kesadaran · Mengandung nuclei saraf cranial III sampai XII

1. Medula OblongataMedula Oblongata merupakan craudal brainstem juga merupakan lanjutan ke medulla spinalis

a. Letak Medula Oblongata:· Inferior – Pons dan 4th ventricle· Superior – Medula Spinalis

b. Struktur Medula Oblongata

Page 18: Stroke Kel6

- Anterior

Terdapat 4 bagian pada Anterior:1. Anterior Median fissure, pada masing-masing sisinya terdapat pyramid 2. Pyramid, tersusun atas berkas saraf yang disebut Corticospinal Fibers3. Decussation of pyramids

- Posterior

Pada Medula Oblongata terdapat Nuclei, yaitu kumpulan badan sel di sentral nerve system (CNS):a. The Cardiovascular center

meregulasi kecepatan dan kekuatan denyut jantung dan diameter pembuluh darah (pusat pengaturan jantung)

b. The Medullary Rhytmic Area Pusat respirasi

c. Inferior Olivary Nucleus - menerima input dari cerebral cortex, red nuclei pada midbarain dan spinal cord- neuron inferior divary nucleus memanjangkan aksonnya ke serebrum yang mengatur aktivitas cerebellar neuron.

d. Gracile and cuneate nuclei (posterior part of medulla)Untuk sensasi sentuhan, tekanan, getaran, dan sabar.

e. Solitary NucleusMenerima informasi visceral sensory

f. Gustatory Nucleus, cochlear Nuclei, vestibular nuclei

Page 19: Stroke Kel6

Komponen untuk sensorik pathway untuk perasa, pendengaran, keseimbangan.g. Non Vital Refleks Centers

Muntah, cekukan, menelan, batuk, bersinh. Nuclei yang menerima sensory input dari atau untuk motor output ke:

- CN IX (Glossopharyngeal)- CN X (Vagus)- CN XI (Accessory)- CN XII (Hypoglossal)

2. Pons Merupalkan jembatan penghubung antara otak, panjangnya 2,5 cm.

a. Letak Pons: -Superior – medulla oblongata -Anterior – cerebellum dan 4th ventricle

b. Struktur Pons

- Groove for basilary artery - Trigerminal nerve - Abducent nerve - Roots of facial nerve - Vestibulocochlear nerve- Middle cerebellar peduncle

Cerebellar penduncle yaitu penghubung cerebellum dan brainstem, ada 3 peduncle dalam pons yaitu: · Superior cerebellar peduncle ke Midbrain · Middle cerebellar peduncle ke Pons · Inferior cerebellar peduncle ke Medulla

c. Nuclei-nuclei Pons· pontine nuclei

Menghantarkan sinyal untuk bergerak sadar yang di organisasi di cerebral cortex yang di sampaikan kedalam cerebellum

Page 20: Stroke Kel6

· Pneumotaxic area dan Apneustic AreaBersama dengan medullary Rhytmicity area mengontrol pernafasan

· Nuclei berasosiasi dengan cranial nerve V (trigerminal), VI (Abduscent), VII (Vestibulococlear)

3. Mesenchephalon/ Midbrain Memanjang dari pons ke diencephalon, panjangnya 2,5 cma. Letak:

Superor – pons b. Struktur

Posterior, anterior

struktur midbrain terdiri dari posterior, anterior dan lateral

Lateral

Page 21: Stroke Kel6

a. Nuclei pada Midbrain · Substansia Nigra

-nucleus motorius yang besar - nuclei berpigmen gelap - mengontrol gerak otot infolunter- memberi warna Gray Mater

· Red Nuclei - terlihat kemerahan -berfungsi dengan cerebellum untuk mengkoordinasi otot rangka

· Berasosiasi dengan cranial nerve III dan IV

4. Reticular Formation

Page 22: Stroke Kel6

struktur yang terbentang dari midbrain sampai medulla. Reticular Formation merupakan kumpulan nuclei yang berkelompok menjadi 3, yaitu:

· Rhape · Medial Nuclear (large cell) group· Lateral Nuclear (small cell) group

Pada lateral ini terdapat: Afferent projection of reticular system

spinal cord spinoreticular tracts, the spinothalamic tracts, and the medial lemniscus.

cranial nerve nuclei ascending afferent tracts, which include the vestibular, acoustic, and visual pathways

cerebellumthe cerebelloreticular pathway. subthalamic, hypothalamic, and thalamic nuclei corpus striatum limbic system primary motor cortex of the frontal lobe somesthetic cortex of the parietal lobe.

Efferent projection of reticular system Cortico spinal tract Cortico bulbar fibers Rubro spinal tract Lateral vestibulo spinal tract Medial longitudinal fasciculus (MLF)

a. Fungsi Reticular Formation · Untuk mengontrol skeletal mucle · Untuk mengontrol sensasi somatic dan vesiceral· Untuk mangatur system saraf · Untuk mengatur endokrin system saraf · Mempengaruhi waktu biologis· Ascending reticular activating system (ARAS) yang mengatur tingkat

kesadaran seseorang , multiple ascending pathways membawa informasi

Page 23: Stroke Kel6

sensory ke pusat yang lebih tinggi yang di salurkan melalui reticular formation, menyebabkan seseorang yang tertidur menjadi terbangun.

CRANIAL NERVE

Terdiri dari duabelas pasang saraf kranial, yaitu:I. Saraf Olfaktori merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epitelium olfaktori

mukosa nasal. Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujunglobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada.

II. Saraf Optik merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina mata dibawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optik. Setiap saraf optik keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk rongga kranial melalui foramen optik. Serabut dari bagian nasal pada setiap mata menyilang di bagian anterior hipothalamus untuk membentuk kiasma optik; serabut pada bagian temporal setap mata lewat tanpa bersilangan. Seluruh serabut memanjang saat traktus optik, bersinapsis pada sisi lateral nuklei genikulasi thalamus, dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus okspital untuk persepsi indera penglihatan .

III. Saraf Okulomotorik merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terrdiri dari saraf motorik. Untuk neuron motorik, berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata, dan ke otot polos tertentu pada mata. Sedangkan serabut saraf sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran proprioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak.

IV. Saraf Troklear merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri saraf motorik dan saraf yang terkecil dari saraf kranial. Untuk neuron motorik berasal dari langit-

Page 24: Stroke Kel6

langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior bola mata. Sedangkan untuk serabut sensori, dari spindel otot oblik superior ke otak.

V. Saraf Trigeminal (saraf kranial yg terbesar), merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah, rongga nasal, serta rongga oral. Untuk neuron motorik, berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi, kecuali otot buksinator. Dan untuk badan sel neuronm sensorik terletak dalam ganglia trigeminal (semilunar). Serabut bercabang ke arah distal menjadi tiga divisi:· Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air

mata, sisi hidung, rongga nasal, dan kulit dahi serta kepala.· Cabang maksilar membawa infomasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi,

dan bibir), dan langit-langit mulut(palatum).· Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang,

dan area temporal kulit kepala. Radiks motorik saraf trigeminal mernjalar bersama cabang mandibular.

VI. Saraf Abdusen merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Untuk neuron motorik berasal dari sebuah nukleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata. Sedangkan serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.

VII. Saraf Fasial merupakan saraf gabungan. Untuk neuron motoriknya terletak dalam nuklei pons. Neuron ini menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah.

VIII. Saraf Vestibulokoklear, hanya terdiri dari saraf sensorik dan memilik dua divisi, yaitu cabang koklear dan cabang vestibular.

IX. Saraf Glosofaringeal merupakan saraf gabungan. Untuk neuron motoriknya berawal dari medula dan menginervasi otot untuk bicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring; neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.

X. Saraf Vagus merupakan saraf gabungan. Untuk neuron motoriknya berasal dari dalam medula dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, esofagus, jantung, dan visera abdominal ke medula dan pons.

XI. Saraf Aksesori Spinal merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Untuk neuron motoriknya berasal dari dua area, yaitu: Bagian kranial berawal dari medula dan menginervasi otot volunter faring dan laring. Dan bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoid. Sedangkan untuk neuron sensoriknya membawa informasi dari otot yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik; misalnya otot laring, faring.

XII. Saraf Hipoglosus merupakan cranial nerve motorik. Somatik motor akson berasal dari nucleus hipoglosal di dalam medulla oblongata, melewati hipoglosal kanal, dan menyplai impuls saraf ke otot-otot lidah. Akson ini menyampaikan impuls saraf untuk

Page 25: Stroke Kel6

berbicara dan mengunyah. Akson sensori yang berasal dari proprioceptors di otot lidah mengawali arahnya menuju otak di saraf hipoglosus. Dia meninggalkan saraf untuk bergabung dengan saraf spinal servical dan berakhir di medulla oblongata, masuk lagi ke system saraf pusat melalui posterior root cervical spinal nerves. Akson sensory tidak kembali ke otak pada hipoglosal nerve.

Cranial nerve Komponen

saraf

Fungsi

I. Olfactorius Sensorik Penciuman

II. Opticus Sensorik Penglihatan

III. Oculomotorius Motorik Mengangkat kelopak mata atas, konstriksi

pupil, sebagian besar gerakan ekstraokular

IV. Trochlear Motorik Gerakan mata ke bawah dan ke dalam

V. Trigeminus Motorik Otot temporalis dan maseter (menutup rahang,

mengunyah), gerakan rahang ke lateral

Sensorik Kulit wajah dan ⅔ depan kulit kepala; mukosa

mata, hidung, rongga mulut, lidah, serta gigi.

Refleks kornea atau refleks mengedip

(komponen sensorik dibawa oleh saraf cranial

V, respons motorik melalui saraf cranial VII).

VI. Abducens Motorik Deviasi mata ke lateral

VII. Facialis Motorik Otot-otot ekspresi wajah (termasuk otot dahi,

sekeliling mata, dan mulut), lakrimasi, dan

salivasi

Sensorik Pengecapan ⅔ depan lidah

VIII. Vestibulocochlearis

Cabang vestibularis Sensorik Keseimbangan

Cabang cochlearis Sensorik Pendengaran

IX. Glossopharyngeus Motorik Faring (menelan, refleks muntah), parotis

(salivasi)

Sensorik Faring, lidah posterior (termasuk rasa pahit)

X. Vagus Motorik Faring, laring (menelan, refleks muntah,

fonasi), visera abdomen

Sensorik Faring, laring (refleks muntah), visera leher,

Page 26: Stroke Kel6

thoraks, dan abdomen

XI. Accesorius Motorik Otot sternokleidomastoideus dan bagian atas

dari otot trapezius, pergerakan kepala dan bahu

XII. Hypoglossus Motorik Gerakan lidah

SPINAL CORD

Terletak menjulur melalui foramen vertebrae sepanjang 2/3 vertebral canal

Fungsi:

Sebagai jalur saraf yan menghubungkan otak dan PNS Mengkontrol spinal nerve Berkontribusi pada homeostasis (kondisi keseimbangan internal yg ideal) tubuh

dengan respon yang cepat Refleksi respon dari banyak stimulus Merupakan jalur input sensorik ke otak dan motor output dari otak

Lokasi: Medulla oblongata L1– L2

Page 27: Stroke Kel6

Segment:

· Cervical (C1-C8)1. Diameter besar2. Jumlah white matter banyak3. Bentuk oval posterior

grayhorn besar4. Anterior grayhorn kecil

· Thoracic (T1-T12)Diameter kecil karena jumlah graymatter sedikit

· Lumbar (L1-L5)1. Sedikit berbentuk bundar anterior-posterior grayhorns besar2. Lateral grayhorn kecil 3. Whitematter relative sedikit

· Sacral (S1-S5)1. Relatif kecil bentuknya2. Graymatter relative besar3. Whitematter sedikit4. Anterior – posterior grayhorn besar dan tebal

· Coccygeal Menyerupai bagian bawah dari sacral spinalis segment tetapi bentuknya sangat kecil

Enlargment (pembesaran):

o Cervical enlargement C4-T1o Lumbar / Lumbosacral enlargement T11-S1

Terdapat medullary cone / Conus Medularis

Cauda equine (seperti ekor kuda): kumpulan dari spinal nerve yang berasal dari lumbosacral enlargement dan medullary cone

Terminal filum (seperti lidi)

Page 28: Stroke Kel6

Komponen utama white matter:

1. Akson yang bermielin dan oligodendrosit yang memproduksi mielin2. Tidak mengandung badan sel neuron

Komponen utama graymatter:

1. Badan neuron, dendrit, sel glia yang tidak bermielinAnterior gray horn: berisi somatic motor nuclei sekelompok badan sel dari somattic mottor nuclei menimpuls saraf untuk kontraksi otot rangkaPosterior gray horn: berisi somatic dan autonomic sensory nucleiLateral gray horn: berisi autonomic motor nuclei meregulasi aktivitas otot jantung, polos dan kelenjar

Page 29: Stroke Kel6

VENTRICULAR SYSTEM

Sistem ventricular merupakan sistem aliran cerebrospinal fluid / CSF di dalam rongga-rongga otak (ventricle) yang dilapisi oleh epithelium ependyma. CSF tersebut dihasilkan oleh plexus choroideus yang terdapat di ventriculus lateral dan ventriculus quartus.

vVentriculus lateral-    Di dalam hemispherium cerebri, berjumlah 2-    Dihubungkan dengan ventriculus tertius oleh foramen interventriculare / Monro-    Ventricle lateral tersusun atas :

* cornu anterius à di lobus frontalis sebelah anterior foramen interventricularBatas :    anterior & superior à corpus callosum                medial à septum pellucidum                lateral & inferior à caput nucleus caudatus 

* corpus à di lobus parietal sebelah posterior foramen interventricular                        Batas :    posterior à dekat splenium                                        superior à corpus callosum                                        medial à septum pellucidum

inferior (media l ke lateral) à fornix, plexus choroideus, thalamus dorsalis, stria terminalis, v. terminalis, nucleus caudatus* cornu inferius à di lobus temporalis                        Batas :    superior à substantia alba hemispherium cerebri                                        medial & inferior à fimbria fornicis, hippocampus                                        rostral / anterior à amygdala* cornu posterius à di lobus occipitalis                        Batas :    superior à corpus callosum                                        medial à calcar avis (tonjolan akibat fissura calcarina)

-    * trigonum / atrium ventriculi lateralis à daerah pertemuan corpus, cornu posterior & cornu inferior

vVentriculus tertius-    Di antara kedua ventriculus lateralis-    Dihubungkan dengan ventricle quartus oleh aqueductus cerebri /  aqueductus mesencephali /

Sylvius (mulut mickey mouse)-    Batas :            superior à lapisan tipis ependyma

lateral à thalamusinferior & inferolateral à hypothalamus & subthalamusanterior à lamina terminalis & comissura anterior

vVentriculus quartus-    Berbentuk belah ketupat (rhomboid)-    Terletak di atas pons & medulla oblongata, di depan cerebellum dan vellum medulare-    Ke inferior berlanjut membentuk canalis centralis medulla spinalis-    Ke lateral berhubungan dengan spatium subarachnoid melalui foramen Luschka / apertura

lateralis (2 buah) dan ke dorsal melalui foramen Magendie / apertura mediana (1 buah)-    Batas :            lateroinferior à pedunculus cerebri, tuberculum cuneatum & clava

inferior à calamus scriptorius (bagian paling inferior fossa rhomboidea)

Page 31: Stroke Kel6

CSF

Definisi : Cairan tidak bewarna yang terdapat di selaput otak hasil dari ultrasentrifugasi darah choroid plexus

Fungsi : 1. Untuk proteksi dari mikroorganisme asing2. untuk proteksi mekanik system saraf pusat3. untuk nutrisi system saraf pusat

Komponen : glukosa, protein, kation, anion, urea, dan beberapa sel darah putih

sirkulasi CSFdiproduksi di plexus choroideus à mengalir di sistem ventricular à spatium subarachnoid & cisterna à sirkulasi vena. 

Page 32: Stroke Kel6

VASKULARISASI OTAK

Arteri Otak

Otak menerima suplai arteri dari dua pasang arteri, internal dan internal carotid

arteries yang terletak di dalam subarachnoid space dan percabangannya berada di rongga

cranial untuk membentuk arterial circle (of Willis).

Dua vertebral arteri masuk ke rongga cranial melalui foramen magnum dan pada

inferior Pons bergabung membentuk basilar arteri. Sedangkan dua internal carotid arteri

masuk ke rongga cranial melalui carotid canal.

1. Vertebral Artery

1. Setiap vertebral artery muncul dari bagian pertama setiap subclavian artery di bagian

bawah leher, dan masuk ke transverse foramina dari atas cervical vertebrae ke-6.

Masuk ke rongga cranial melalui foramen magnum.

2. Berlanjut seterusnya, vertebral artery memunculkan 3 cabang sebelum bergabung

membentuk basilar artery.

3. Cabang pertama bergabung dengan sisi sebelahnya membentuk anterior spinal artery.

4. Cabang kedua adalah posterior spinal artery, yang melewati mengelilingi posterior

medulla lalu kemudian ke permukaan posterior spinal cord.

5. Sebelum vertebral arteri bergabung, muncul posterior inferior cerebellar artery.

6. Basilar arteri berjalan sepanjang arah rostral di anterior pons. Cabangnya di caudal ke

rostral melipti : anterior inferior cerebellar arteries, beberapa pontine arteri, dan

superior cerebellar arteri. Di ujung basilar arteri muncul posterior cerebral arteri.

· Percabangan Bagian Cranial

Page 33: Stroke Kel6

1. Meningeal branches : kecil dan mensuplai tulang serta dura di posterior cranial

fossa.

2. Posterior spinal artery : mensuplai posterior I-III medulla spinalis.

3. Anterior spinal artery : mensuplai anterior II-III medulla spinalis.

4. Posterior inferior cerebellar artery : cabang terbesar; mensuplai medulla oblongata

dan choroid plexus ventrikel ke 4.

5. Medullary artery : cabang yang sangat kecil yang mendistribusi darah ke medulla

oblongata.

2. Internal Carotid Arteri

1. Dua internal carotid arteri muncul sebagai satu dari dua terminal cabang dari common

carotid arteri. Dia masuk superior ke dasar dari tengkorak setelah melewati carotid

canal.

2. Memasuki rongga cranial, setiap internal carotid arteri bercabang menjadi :

ophthalamic artery, posterior communicating artery, middle cerebral artery, dan

anterior cerebral artery.

3. Basilar Artery

Tersusun dari penyatuan 2 vertebral arteri (lower border) dan pada daerah atas

bercabang menjadi 2 posterior cerebral arteri. Memiliki cabang-cabang sebagai berikut :

1. Pontine arteries

2. Labyrinthine artery

3. Anterior inferior cerebellar artery

4. Superior cerebellar artery

5. Posterior cerebellar artery

Page 34: Stroke Kel6

Circle of Willis

Cerebral arterial circle (of Willis) dibentuk pada dasar dari otak dengan hubungan

vertebrobasilar dan internal carotid system. Terletak di interpenduncular fossa di bagian dasar

otak. Hubungan anastomotik ini dibentuk oleh :

a. Anterior communicating artery yang menghubungkan anterior cerebral arteri

kanan dan kiri satu sama lain.

b. Dua posterior communicating artery, satu di setiap sisi mengubungkan internal

carotid artery dengan posterior cerebral artery.

Page 35: Stroke Kel6

Suplai Arteri ke Area Spesifik Otak

1. Thalamus : cabang-cabang dari posterior communicating, basilar, dan posterior

cerebral arteri.

2. Midbrain : posterior cerebral, superior cerebellar, dan basilar arteri.

3. Pons : basilar dan anterior, inferior serta superior cerebral arteri.

4. Medulla Oblongata : vertebral, anterior dan posterior spinal, posterior inferior

cerebellar, dan basilar arteri.

5. Cerebellum : superior cerebellar, anterior inferior cerebllar, dan posterior inferior

cerebellar arteri.

Page 36: Stroke Kel6

Vena Otak

Tidak terdapat jaringan otot disetiap dinding tipisnya. Timbul pada otak dan terletak

di subarachnoid space. Menembus arachnoid mater dan meningeal layer dari dura serta

keluar ke cranial venous sinuses.

1. External Cerebral Vena

I. Superior cerebral vena

Keluar ke superior sagittal sinus.

II. Superficial middle cerebral vena

Keluar ke cavernous sinus.

III. Deep middle cerebral vena

Keluar ke straight sinus.

2. Internal Cerbral Vena

Terdapat dua internal cerebral vena; terbentuk oleh penyatuan vena thalamostriate

dan vena choroid pada ventricular foramen.

Page 37: Stroke Kel6

Drainase Vena pada Area Spesifik Otak

1. Midbrain : oleh vena yang terbuka ke basal atau great cerebral veins.

2. Pons : oleh vena yang terbuka ke vena basal, vena cerebellar atau neighboring

venous sinunes.

3. Medulla Oblongata : oleh vena yang terbuka ke vena spinal dan neighboring

venous sinuses.

4. Cerebellum : oleh vena yang kosong ke great cerebral vein atau venous sinuses

yang berdekatan.

Page 38: Stroke Kel6

Meninges

Meninges adalah tiga membrane yang membungkus susunan saraf pusat, dari lapisan terluar hingga lapisan terdalam; dura mater, arachnoid mater, dan pia mater( Mater artinya ”ibu”, menunjukan peran proteksi dan suportif membrane ini)

Dura mater adalah pembungkus inelastic kuat yang terdiri dari dua lapisan ( dura artinya “kuat”). Lapisan-lapisan ini biasanya melekat erat, tetapi beberpa tempat keduanya terpisah untuk membentuk rongga berisi darah, sinus dural, atau rongga yang lebih besar, sinus venosus. Darah vena yang berasal dari otak mengalir ke sinus ini untuk di kembalikan ke jantung.Cairan serebro spinal juga masuk kembali ke darah di salah satu dari sinus-sinus ini.

Arachnoid mater adalah lapisan halus kaya pembuluh darah dengan penampakan “sarang laba-laba” (arachnoid artinya “seperti laba-laba).Ruang antara lapisan arachnoid dan pia mater di bawahnya, ruang subarachnoid, terisioleh CSS. Penonjolan jaringan arachnoid, vili arachnoid, menembus celah-celah di dura di atasnya dan menonjol kedalam sinus dura.CSS direabsorpsi menembus permukaan vilus-vilus ini untuk masuk ke sirkulasi darah di dalam sinus.

Pia mater adalah lapisan meninges paling dalam, dan juga lapisan paling rapuh( pia artinya “lembut”). Lapisan ini memiliki banyak pembuluh darah dan melekat erat kepermukaan otak dan medulla spinalis, mengikuti setiap tonjolan dan lekukan. Di dareah-daerah tertentu, lapisan ini masuk jauh ke dalam otak untuk membawa pembuluh darah berkontak erat dengan sel-sel ependim yang melapisi ventrikel. Hubungan ini penting dalam pembentukan CCS. Dan ini adalah meninges spacenya.

Page 39: Stroke Kel6

JARAS SENSORIK DAN JARAS MOTORIK

A. JARAS SENSORIK

Jaras sensorik ini menyampaikan informasi dari somatic sensory reseptor ke primary

somato sensory / pusat sensorik di cerebral cortex.

Jaras sensorik ini memiliki 3 neuron :

1. First Order Neuron

Untuk menyampaikan impuls dari somatic reseptor ke brainstem atau ke spinal

cord.

2. Second Order Neuron

Untuk menyampaikan impuls dari brainstem dan spinal cord ke thalamus.

3. Third Order Neuron

Untuk menyampaikan impuls dari thalamus ke primary somatosensory area di

cerebral cortex (Cerebrum).

Jaras Sensorik memiliki 3 pathway :

1. Posterior column-medial lemnicus pathway

Posterior column-medial lemnicus pathway ini dibagi menjadi 2 :

a. Impuls yang berupa sentuhan, tekanan dan getaran dari upper trunk, neck,

limbs, dan posterior head akan masuk ke spinal cord di cervical melewati

cuneate fasciculus lalu menuju cuneate nucleus di medulla oblongata dan di

medulla oblongata ini terjadi silang, setelah itu impuls menuju thalamus dari

thalamus diteruskan ke pusat sensorik di cerebrum.

b. Impuls yang berupa sentuhan, tekanan dan getaran dari lower trunk dan lower

limbs akan masuk ke spinal cord di lumbar melewati gracile fasciculus lalu

menuju gracile nucleus di medulla oblongata dan terjadi silang, setelah itu

menuju thalamus dan diteruskan ke pusat sensorik di cerebrum.

Page 40: Stroke Kel6

2. Anterolateral pathway

Anterolateral pathway ini ada 2 :

a. Anterior

Impuls berupa gatal, geli, tekanan, dan sentuhan akan masuk ke bagian

anterior spinothalamic tract di spinal cord, di spinal cord ini akan terjadi

silang. Setelah itu impuls akan dilanjutkan ke medulla oblongata, kemudian ke

midbrain, lalu ke thalamus dan terakhir di pusat sensorik di cerebral cortex

(cerebrum).

b. Lateral

Impuls berupa suhu dan luka akan masuk ke bagian lateral spinothalamic tract

di spinal cord, di spinal cord ini akan terjadi silang. Setelah itu impuls akan

dilanjutkan ke medulla oblongata, kemudian ke midbrain, lalu ke thalamus dan

terakhir di pusat sensorik di cerebral cortex (cerebrum).

Page 41: Stroke Kel6

3. Trigeminothalamic pathway

Impuls yang diterima berupa temperature dan luka dari wajah, nasal cavity, oral

cavity, dan gigi akan diterima oleh trigeminal nerve lalu dilanjutkan bisa langsung

ke pons atau bisa juga melewati medulla oblongata. Di bagian pons impuls akan

melewati trigeminothalamic tract. Lalu akan diteruskan ke thalamus dan terakhir

ke pusat sensorik di cerebral cortex (cerebrum).

Page 42: Stroke Kel6

B. JARAS MOTORIK

Jaras motoric ini berjalan dari cerebral cortex menuju ke skeletal muscle.

Jaras sensorik ini memiliki 2 neuron :

1. Upper Motor Neuron

Upper Motor Neuron impuls nya berasal dari cerebral cortex dan brainstem.

Impuls dari cerebral cortex untuk pergerakan tubuh secara volunter sedangkan

dari brainstem untuk regulasi otot, mengontrol postur otot, dan membantu

keseimbangan.

2. Lower Motor Neuron

Lower Motor Neuron impulsnya berasal dari brainstem dan langsung ke otot.

Lower motor neuron ini juga disebut final common pathway karena impuls nya

disampaikan langsung ke otot.

Jaras Motorik ini memiliki 2 pathway :

1. Corticospinal Pathway

a. Lateral corticospinal pathway

Impuls yang diterima akan diteruskan dari cerebral cortex melewati midbrain

dan pons, kemudian ke pyramid di bagian medulla oblongata, di pyramid ini

akan terjadi silang (misal perintah dari otak kanan, maka anggota tubuh yang

nantinya bergerak adalah bagian kiri), setelah itu dilanjutkan ke bagian lateral

corticospinal tract di spinal cord dan di lanjutkan ke skeletal muscle atau ke

otot-otot di bagian distal.

b. Anterior corticospinal pathway

Impuls yang diterima akan diteruskan dari cerebral cortex melewati midbrain

dan pons, kemudian ke pyramid di bagian medulla oblongata, di pyramid ini

akan terjadi silang (misal perintah dari otak kanan, maka anggota tubuh yang

nantinya bergerak adalah bagian kiri), setelah itu dilanjutkan ke bagian

anterior corticospinal tract di spinal cord dan di lanjutkan ke skeletal muscle

atau ke otot-otot di bagian thrunk dan proximal limbs.

Page 43: Stroke Kel6

2. Corticobulbar Pathway

Impuls diterima, dari cerebral cortex di cerebrum akan melewati corticobulbar

tract di brainstem, lalu ke cerebral peduncle di midbrain, akan dilanjutkan ke pons

jika impuls yang diterima berasal dari cranial nerve nomor 5-8, dari pons akan

dilanjutkan ke skeletal muscle. Selain ke pons, impuls juga dilanjutkan ke medulla

oblongata jika berasal dari Cranial nerve 9-12, setelah dari medulla oblongata

akan dilanjutkan ke skeletal muscle.

Page 44: Stroke Kel6

SEL SARAF

1. Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk

suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan

sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk

menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf

terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.

Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan

dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan

sel.

c. Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran

sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat

lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut

dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat

menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin

sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada

yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan

berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

1) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu

alat indera.

Page 45: Stroke Kel6

2) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor

yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan

sumsum tulang belakang.

Perbedaan struktur dan fungsi dari ketiga jenis sel saraf tersebut lebih jelasnya bisa dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel Perbedaan sel saraf sensorik, penghubung, dan motorik

N

o

Pembeda Sensorik Penghubung Motorik

1 Ukuran

Dendrit

Panjang Pendek Pendek

2 Ukuran

Neurit

Panjang Pendek Panjang

3 Fungsi

Dendrit

Menerima

rangsangan

dari reseptor

Menerima dan

merusak

rangsangan

Menerima

rangsangan

dari sel saraf

lain

5 Fungsi

Neurit

Meneruskan

rangsangan ke

sel saraf lain

Menerima dan

meneruskan

rangsangan

Meneruskan

rangsangan ke

efektor

3) Sel saraf penghubung Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi

menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di

otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan

sel saraf motorik.

Page 46: Stroke Kel6

REFLEK FISIOLOGIS

Refleks adalah respon yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi di luar

kehendak, atau dengan kata lain refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa

usaha sadar. Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan

baik di dalam maupun di luar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam

memberikan jembatan (respons) terhadap rangsangan. Jalur – jalur saraf saraf yang berperan

dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai lengkung refleks. Secara sederhana

lengkung refleks terdiri dari organ reseptor, neuron aferen, neuron efektor dan organ efektor.

Sebagai contoh ialah refleks patella. Pada otot terdapat serabut intrafusal sebagai organ

reseptor yang dapat menerima sensor berupa regangan otot, lalu neuron aferen akan berjalan

menuju medula spinalis melalui ganglion posterior medulla spinalis. Akson neuron aferen

tersebut akan langsung bersinaps dengan lower motor neuron untuk meneruskan impuls dan

mengkontraksikan otot melalui serabut ekstrafusal agar tidak terjadi overstretching otot.

Namun begitu lengkung refleks tidak hanya menerima respon peregangan saja, sebagai

contoh respon sensorik kulit, aponeurosis, tulang, fasia, dll. Gerakan reflektorik dapat

dilakukan oleh semua otot seran lintang (Martini, 2006;Snell, 2002).

Refleks dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu reflek fisiologis dan reflek patologis.

Reflek fisiologis merupakan reflek yang terjadi pada orang yang normal, sedangkan reflek

patologi merupakan reflek yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem saraf.

REFLEK FISIOLOGIS

Reflek Fisiologis merupakan reflek yang terdapat pada orang yang normal. Pemeriksaan

reflek fisiologis merupakan satu kesatuan dengan pemeriksaan neurologi lainnya, dan

terutama dilakukan pada kasus-kasus mudah lelah, sulit berjalan, kelemahan/kelumpuhan,

kesemutan, nyeri otot anggota gerak, gangguan trofi otot anggota gerak, nyeri

punggung/pinggang gangguan fungsi otonom.

Interpretasi pemeriksaan refleks fisiologis tidak hanya menentukan ada/tidaknya tapi juga

tingkatannya.

Suatu refleks dikatakan meningkat bila daerah perangsangan meluas dan respon gerak

Page 47: Stroke Kel6

reflektorik meningkat dari keadaan normal. Rangsangan yang diberikan harus cepat dan

langsung, kerasnya rangsangan tidak boleh melebihi batas sehingga justru melukai pasien.

Sifat reaksi setelah perangsangan tergantung tounus otot sehingga otot yang diperiksa

sebaiknya dalam keadaan sedikit kontraksi, dan bila hendak dibandingkan dengan sisi

kontralateralnya maka posisi keduanya harus simetris.

Terdapat banyak jenis reflek fisiologis, namun dalam tulisan ini di jabarkan beberapa reflek

yang sering digunakan atau sering di lakukan tes terhadap reflek tersebut. Dalam tulisan ada

2 kategori reflek fisiologis yang akan dijabarkan, yaitu: reflek fisiologis pada bayi dan reflek

fisiologis secara umum atau pada orang dewasa.

Jenis-jenis Reflek Fisiologis Pada Bayi

Flexor Withdrawal

Posisi : terlentang, kepala mid position, tungkai ekstensi

Stimulasi : pada telapak kaki

Reaksi : menarik tungkai kearah fleksi

Normal : hingga umur 2 bulan.

Extensor Thrust

Posisi : terlentang, kepala mid position, satu tungkai fleksi

Stimulasi : pada telapak kaki yang fleksi

Reaksi : mendorong tungkai kearah ekstensi

Normal : hingga umur 2 bulan.

Crossed Extension

Posisi : terlentang, kepala mid position, satu tungkai fleksi

Stimulasi : fleksi kan tungkai yang lurus

Reaksi : tungkai lain akan ekstensi

Normal : hingga umur 2 bulan

Page 48: Stroke Kel6

ATNR (Asymetric Tonic Neck Reflex)

Posisi : terlentang, kepala mid position, lengan tungkai lurus

Stimulasi : putar kepala kesamping

Reaksi : ekstensi lengan tungkai homolateral, fleksi lengan tungkai heterolateral

Normal : hingga umur 4-6 bulan.

STNR (Symetric Tonic Neck Reflex)

Posisi : terlentang, kepala mid position, lengan tungkai lurus

Stimulasi : fleksi kan kepala

Reaksi : ekstensi tungkai, fleksi lengan

Normal : hingga umur 4-6 bulan.

Tonic Labyrinthine Supine

Posisi : terlentang, kepala mid position, lengan tungkai lurus

Stimulasi : lengan/tungkai diflesikan

Reaksi : tonus ekstensor dominan

Normal : hingga umur 4 bulan.

Tonic Labyrinthine Prone

Posisi : terlungkup.

Stimulasi : lengan/tungkai diluruskan

Reaksi : tonus ekstensor dominan

Normal : hingga umur 4 bulan.

Reaksi Asosiasi

Posisi : terlentang.

Page 49: Stroke Kel6

Stimulasi : disuruh meremas

Reaksi : tangan/lengan yg berlawanan ikut kontraksi

Normal : umur lebih dari12 bulan.

Positif Supporting Reaction

Posisi : pasien disangga saat berdiri menggantung.

Stimulasi : tekankan tungkai pd lantai sesaat

Reaksi : tonus ekstensor knee, plantar fleksor meningkat

Normal : umur kurang dari 4 bulan.

Negatif Supporting Reaction

Posisi : pasien disangga posisi berdiri menggantung.

Stimulasi : tekankan tungkai pada lantai sesaat kemudian diangkat kembali

Reaksi : tonus fleksor tungkai meningkat

Normal : umur kurang dari 4 bulan.

Neck Righting

Posisi : terlentang, kepala mid position, lengan tungkai lurus

Stimulasi : putar kepala satu sisi

Reaksi : badan ikut rotasi

Normal : umur kurang dari 10 bulan

Body Righting Action On The Body

Posisi : terlentang, kepala mid position, lengan tungkai lurus

Stimulasi : putar kepala satu sisi

Reaksi : rotasi segmental trunk diawali dari shoulder hingga pelvic

Normal : umur kurang dari 6 bulan

Page 50: Stroke Kel6

Reaksi Keseimbangan pada Kepala

Posisi : tengkurap, badan disangga dengan mata tertutup

Stimulasi : biarkan beberapa detik

Reaksi : kepala terangkat kepss normal

Normal : Umur sekitar 2-3 bulan

Optical Righting

Posisi : tengkurap, badan disangga dengan mata tertutup

Stimulasi : biarkan beberapa detik

Reaksi : kepala terangkat dan memandang kedepan

Normal : umur sekitar 2-3 bulan

Amphibian Reaction

Posisi : tengkurap

Stimulasi : angkat pelvic satu sisi

Reaksi : lengan tungkai otomatis fleksi

Normal : umur lebih dari 6 bulan

Moro

Posisi : terlentang

Stimulasi : buat kejutan

Reaksi : lengan abd dan ekstensi atau terjadi gerakan badan yang lain

Normal : umur 0-4 bulan

Landau

Posisi : dada disangga dengan posisi tengkurap

Reaksi : ekstensor meningkat

Page 51: Stroke Kel6

Normal : umur 6 – 24 bulan

Parachute

Posisi : tengkurep lengan diatas kepala

Stimulasi : angkat os pada pelvisnya dan dorong kedepan

Reaksi : ekstensi lengan dan jari membuka.

Normal : Umur lebih dari 6 bulan

Reaksi Keseimbangan ( lebih dari 6 bulan)

Posisi : terlentang/terlungkup pd lengan tungkai lurus

Stimulasi : angkat papan pada satu sisi

Reaksi : lengan abduksi dan ekstensi lengan dan tungkai

Posisi : merangkak/duduk/berdiri disangga lutut/berdiri

Stimulasi : dorong keberbagai arah

Reaksi : kepala bertahan pada posisi tegak, ekstremitas berlawanan terangkat untuk

keseimbangan atau ekstremitas bereaksi utk menyangga.

Jenis-jenis Reflek Fisiologis Secara Umum

a. Reflek Biceps:

Posisi : Dilakukan dengan pasien duduk, dengan membiarkan lengan untuk beristirahat di

pangkuan pasien, atau membentuk sudut sedikit lebih dari 90 derajat di siku. Minta pasien

memflexikan di siku sementara pemeriksa mengamati dan meraba fossa antecubital. Tendon

akan terlihat dan terasa seperti tali tebal.

Cara : Ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m.biceps brachii, posisi

lengan setengah diketuk pada sendi siku.

Respon : Fleksi lengan pada sendi siku

Page 52: Stroke Kel6

b. Reflek Triceps

Posisi : Dilakukan dengan pasien duduk. dengan Perlahan tarik lengan keluar dari tubuh

pasien, sehingga membentuk sudut kanan di bahu. atau Lengan bawah harus menjuntai ke

bawah langsung di siku

Cara : Ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit

pronasi

Respon : Ekstensi lengan bawah pada sendi siku

c. Reflek brachioradialis

Posisi : Dapat dilakukan dengan duduk. Lengan bawah harus beristirahat longgar di

pangkuan pasien (hampir sama dengan posisi pada reflek biceps).

Cara : Ketukan pada tendon otot brachioradialis (Tendon melintasi (sisi ibu jari pada

lengan bawah) jari-jari sekitar 10 cm proksimal pergelangan tangan. posisi lengan fleksi pada

sendi siku dan sedikit pronasi.

Respon : Fleksi pada lengan bawah, supinasi pada siku dan tangan

d. Reflek patella

Posisi : Dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring terlentang

Cara : Ketukan pada tendon patella

Respon : Ekstensi tungkai bawah karena kontraksi m.quadriceps femoris

e. Reflek achiles

Posisi : Pasien duduk dengan posisi kaki menggantung di tepi meja atau dengan berbaring

terlentang dengan posisi kaki di atas kaki yang lain.

Page 53: Stroke Kel6

Cara : Ketukan hammer pada tendon achilles

Respon : Plantar fleksi kaki krena kontraksi m.gastroenemius

f. Withdrawl Reflek

Reflek withdrawl merupakan salah satu reflek yang memiliki fungsi sebagai proteksi tubuh

ketika ada stimulus yang dapat mengancam atau membahayakan kita. Ketika terdapat

stimulus yang mengancam, secara tidak sadar tubuh akan segera menghindar dari stimulus

tersebut.

Posisi : Salah satu cara untuk mengetes reflek withdrawl ini adalah dengan pasien dalam

keadaan duduk, letakkan tangan pasien di atas meja dalam keadaan siku posisi ekstensi

Cara : Alihkan fokus pasien agar tidak tertuju pada lengan, setelah itu berikan stimulus

dengan jarum steril pada lengan.

Respon : Berupa fleksi lengan menjauhi stimulus yang diberikan.

Page 54: Stroke Kel6

CASE

A.Tingkat KesadaranManusia

1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..

2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.

3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.

4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.

5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.

6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).

B.Reflex Patologis

Jenis-jenis Reflek Patologis :

a. Reflek Babinski:

Posisi : Pasien diposisikan berbaring terlentang dengan kedua kaki diluruskan, posisi

tangan kiri pemeriksa memegang pergelangan kaki pasien agar kaki tetap pada tempatnya

Cara : Lakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke anterior

Respon : Positif apabila terdapat gerakan dorsofleksi ibu jari kaki dan pengembangan

jari kaki lainnya

b. Reflek Chaddok

Cara : Penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari

posterior ke anterior

Respon : Positif apabila ada gerakan dorsofleksi ibu jari, disertai pengembangan jari-

jari kaki lainnya (reflek seperti babinski).

c. Reflek Schaeffer

Page 55: Stroke Kel6

Cara : Menekan tendon achilles.

Respon : Amati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya

(fanning) jari-jari kaki lainnya.

d. Reflek Oppenheim

Cara : Penggoresan atau pengurutan dengan cepat krista anterior tibia dari proksiml

ke distal

Respon : Amati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya

(fanning) jari-jari kaki lainnya.

e. Reflek Gordon

Cara : Memberi penekanan pada musculus gastrocnemius (otot betis)

Respon : Amati ada tidaknya gerakan dorsofleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya

(fanning) jari-jari kaki lainnya.

f. Ankle Clonus

Posisi : Pasien tidur terlentang atau setengah duduk

Cara : Lutut dalam posisi fleksi, dan dengan cara manual lakukan gerakan

dorsofleksi secara kejut

Respon : Positif bila terjadi gerakan dorsi/plantar fleksi yang terus menerus

g. Knee Clonus

Posisi : Pasien dalam posisi duduk di tepi bed

Cara : Dilakukan ketukan dengan reflek hammer pada tendon patella

Respon : Positif bila terjadi terjadi gerakan fleksi/ekstensi yang terus menerus pada

lututnya

C.Aneurisme

Aneurisma otak, disebut juga sebagai aneurisma otak atau aneurisma intrakranial (IA), adalah

tempat menggembung lemah pada dinding arteri otak yang sangat banyak seperti balon tipis

Page 56: Stroke Kel6

atau titik lemah pada ban dalam.Seiring waktu, aliran darah dalam arteri pound terhadap

bagian menipis dinding dan aneurisma membentuk diam-diam dari keausan pada

arteri.Sebagai dinding arteri menjadi lebih tipis secara bertahap dari pelebaran tersebut, aliran

darah menyebabkan dinding melemah membengkak luar.Tekanan ini dapat menyebabkan

aneurisma pecah dan memungkinkan darah untuk melarikan diri ke dalam ruang di sekitar

otak.Sebuah aneurisma otak pecah biasanya membutuhkan perawatan bedah canggih.

Jenis

Anneurisma saccular/ berry

aneurisma saccular adalah jenis yang paling umum dari aneurisma dan 80% sampai 90% dari

semua aneurisma intrakranial dan merupakan penyebab paling umum dari perdarahan

subarachnoid nontraumatic (SAH). Hal ini juga dikenal sebagai "berry" aneurisma karena

bentuknya. Berry aneurisma terlihat seperti kantung atau berry terbentuk di bifuraction atau

"Y" segmen arteri. Memiliki leher dan batang.Kecil, proyeksi berry seperti ini terjadi pada

bifurcations dan cabang arteri besar arteri di dasar otak, yang dikenal sebagai Lingkaran

Willis.

Aneurisma Fusiform

aneurisma fusiform adalah jenis kurang umum dari aneurisma. Tekanan dari dinding arteri

pada kedua sisi arteri atau seperti pembuluh darah yang diperluas ke segala arah.The fusiform

aneurisma tidak memiliki batang dan jarang pecah.

Tanda / Gejala

Aneurisma otak unruptured biasanya tanpa gejala. Aneurisma ini biasanya berukuran kecil,

kurang dari satu setengah inci dengan diameter. Namun, aneurisma unruptured besar kadang-

kadang dapat menekan pada otak atau saraf yang berasal dari otak dan dapat menyebabkan

berbagai gejala neurologis. Setiap orang mengalami beberapa atau semua gejala berikut,

tanpa memandang usia

a. Sakit kepala

b. Dilatasi pupil

c. Penglihatan kabur atau ganda

d. Nyeri di atas dan di belakang mata

e. Kelemahan dan mati rasa

Page 57: Stroke Kel6

f. Kesulitan berbicara

Ruptured aneurysm biasanya menghasilkan perdarahan subarachnoid (SAH), yang

didefinisikan sebagai perdarahan ke dalam ruang subarachnoid. Ketika darah lolos ke ruang

di sekitar otak, dapat menyebabkan gejala yang tiba-tiba.

Gejala :

a. Sakit kepala parah tiba-tiba, sakit kepala terburuk dalam hidup Anda

b. Penurunan kesadaran

c. Mual / Muntah

d. Stiff Neck

e. Tiba-tiba penglihatan kabur atau ganda

f. Nyeri tiba-tiba di atas / belakang mata atau kesulitan melihat

g. Penurunan kesadaran

h. Tiba-tiba kesulitan berjalan atau pusing

i. Kelemahan tiba-tiba dan mati rasa

j. Kepekaan terhadap cahaya (photophobia)

k. kelopak mata terkulai

Faktor Risiko

a. Merokok

b. Tekanan darah tinggi atau hipertensi

c. Dihasilkan bawaan dari kelainan bawaan pada dinding arteri

d. Riwayat keluarga aneurisma otak

e. Usia di atas 40

f. Gender, perempuan dibandingkan dengan laki-laki memiliki peningkatan insiden

aneurisma pada rasio 3: 2

g. Gangguan lain: Ehlers-Danlos Syndrome, Penyakit Ginjal polikistik, Marfan

Syndrome, dan fibromuskular Displasia (PMK)

h. Kehadiran malformasi arteri (AVM)

i. Penggunaan narkoba, terutama kokain

j. Infeksi

k. Tumor

l. Cedera kepala traumatis

Page 58: Stroke Kel6

Unruptured Aneurisma

Tidak semua aneurisma otak pecah. Dokter sekarang dapat mendeteksi aneurisma otak

unruptured dengan peningkatan frekuensi karena ketersediaan tumbuh metode pencitraan

non-invasif seperti MRI / MRA. Sebuah aneurisma otak unruptured mungkin atau mungkin

tidak menimbulkan gejala. Berbeda dengan aneurisma pecah yang membutuhkan perawatan

segera di hampir semua kasus, aneurisma unruptured mungkin memerlukan pengobatan. Hal

yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan apakah atau tidak untuk mengobati

aneurisma unruptured:

a. Risiko perdarahan - Apakah mungkin atau tidak bahwa aneurisma akan pecah?

b. Ukuran dan lokasi

c. Usia dan kesehatan pasien

d. Riwayat keluarga - Apakah ada riwayat keluarga? Apakah salah satu dari mereka

aneurisma pecah?

e. risiko endovascular

f. Keinginan pasien

Perdarahan subarachnoid

Ketika pecah aneurisma otak, menyebabkan perdarahan ke dalam kompartemen yang

mengelilingi otak, ruang subarachnoid dan karena itu juga dikenal sebagai subarachnoid

hemorrhage (SAH).Seringkali aneurisma menyembuhkan lebih, pendarahan berhenti, dan

orang bertahan.Dalam kasus yang lebih serius, perdarahan dapat menyebabkan kerusakan

otak dengan kelumpuhan atau koma.Dalam kasus yang paling parah, pendarahan

menyebabkan kematian.

Dalam kebanyakan kasus, setelah pecah pendarahan cepat berhenti.Darah dalam cairan

serebrospinal (CSF) meningkatkan tekanan pada otak.

a. Kerusakan Sel Otak

Darah dari aneurisma dapat bocor ke CSF (cairan serebrospinal) di ruang di sekitar

otak (ruang subarachnoid).Genangan darah membentuk bekuan.Darah dapat

mengganggu, merusak, atau menghancurkan sel-sel otak di dekatnya.Hal ini dapat

menyebabkan masalah dengan fungsi tubuh atau keterampilan mental.

Page 59: Stroke Kel6

b. Penumpukan cairan di Otak

Darah dari aneurisma robek dapat memblokir sirkulasi CSF.Hal ini dapat

menyebabkan penumpukan cairan dan meningkatkan tekanan pada otak.Karena darah

yang disemprotkan di sekitar dasar otak, kemungkinan penumpukan cairan ada,

menyebabkan hydrocephalus.Ruang terbuka di otak, yang disebut ventrikel, bisa

membesar.Hal ini dapat membuat pasien lesu, bingung, atau mengompol.Untuk

menghentikan penumpukan cairan, saluran pembuangan dapat ditempatkan di

ventrikel. Tabung ini disebut ventriculostomy, dan sering mengalir ke dalam tas di

samping tempat tidur pasien. Hal ini menghilangkan bocor darah dan terjebak CSF.

c. Vasospasme

Darah di sekitar pangkal otak juga dapat menghasilkan masalah yang disebut

vasospasme.Vasospasme biasanya berkembang 5-8 hari setelah perdarahan

awal.Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi dan kadang-kadang tidak cukup

darah disuplai ke otak dan stroke bisa terjadi.Untuk mengobati vasospasme, tekanan

darah sering meningkat dengan obat-obatan.Obat-obat tertentu juga diberikan untuk

mencoba untuk meringankan vasospasme.Akhirnya, kateter dapat diperkenalkan

dalam arteri dalam upaya untuk menggunakan balon atau obat dikirim ke kapal

langsung untuk membuka pembuluh menyempit.Vasospasme tidak rileks selama

beberapa hari.

Deteksi Dini dan Pemeriksaan

Aneurisma sering didiagnosis dengan menggunakan berbagai peralatan pencitraan. Apakah

seseorang dibawa ke rumah sakit sadar dari pecah atau mencari pengobatan untuk gejala

aneurisma unruptured, metode deteksi yang sama yang digunakan untuk menentukan lokasi,

ukuran, jenis, dan karakteristik lain dari aneurisma yang akan membantu dokter membuat

keputusan terbaik tentang bagaimana untuk maju. Dalam kurang dari 10% dari pasien,

aneurisma terdeteksi secara kebetulan sebagai temuan insidental atau, dalam kasus aneurisma

lebih besar, karena gejala yang timbul dari kompresi struktur otak di dekatnya.

a. CT Scan (Computed Tomography)

Scan ini mengambil gambar dari otak Anda. Ini adalah cepat dan tanpa rasa sakit tes, yang

mengharuskan Anda untuk berbaring telentang, diam, saat Anda didorong ke besar, mesin

tabung yang menciptakan gambar.Tes ini menunjukkan apakah ada darah telah bocor di

sekitar atau ke otak.

Page 60: Stroke Kel6

b. CTA (Computed tomografi Angiography)

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memilih untuk melakukan CT angiografi.Tes ini

menggabungkan CT scan biasa dengan pewarna kontras disuntikkan ke pembuluh

darah.Setelah pewarna disuntikkan ke pembuluh darah, maka perjalanan ke arteri otak, dan

gambar yang dibuat menggunakan CT scan. Gambar-gambar ini lebih ditingkatkan, karena

akan menunjukkan dengan tepat bagaimana cairan (darah atau pewarna) yang mengalir ke

arteri otak Anda, mengingatkan dokter untuk aneurisma potensial atau pecah.

c. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

MRI adalah, pemindaian diagnostik menyakitkan aman yang meneliti berbagai area tubuh

Anda, dalam hal ini, kepala Anda.Melalui penggunaan magnet berbentuk donat besar dan

komputer, sinyal magnetik terlihat melalui komputer sebagai gelombang radio.Komputer ini

mampu mengubah gelombang radio tersebut ke dalam gambar.MRI membantu mencari

aneurisma.

d. MRA (Magnetic Resonance Angiography)

Scan ini menggabungkan MRI rutin dengan pewarna kontras yang disuntikkan ke dalam vena

besar. Seperti CTA, pewarna ini perjalanan ke arteri otak, dan gambar yang dibuat

menggunakan MRI. Hal ini menciptakan gambar yang lebih ditingkatkan.

e. Angiogram (Arteriogram)

Tes ini memungkinkan dokter untuk melihat ukuran, bentuk, dan lokasi aneurisma, serta

mengungkapkan pendarahan atau vasospasme.Sebuah sayatan kecil dibuat di satu sisi, atau

kedua sisi, dari pangkal paha setelah secara lokal mati rasa dan disiapkan.Kemudian, tabung

tipis (kateter) yang berulir melalui arteri dari pangkal paha ke leher.Sebuah pewarna kontras

disuntikkan dan perjalanan ke arteri otak, sinar-X yang diambil, menunjukkan semua arteri

dan kelainan, seperti aneurisma. Ada risiko yang terlibat, yang akan dijelaskan kepada Anda

dan / atau keluarga Anda sebelum prosedur.

Page 61: Stroke Kel6

E.BHP&IIMC

BHP· Penanganan faktor resiko yang dapat diubah :

Pengurangan konsumsi garam (makanan asin) Penguranfan konsumsi gula (makanan manis)

· Fisioterapi : Speech therapy (terapi wicara) Occupational therapy yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi

kehidupan sehari-hari misalnya mandi, makan, ganti baju, dll)· Pencegahan stroke ulang.

IIMC

“dan janganlah kamu merasa lemah, jangan pula bersedih hati, sebab kamu paling tinggi derajatnya, jika kamu orang beriman” (QS Ali – Imran : 139)