askep diare

13
1. Asuhan Keperawatan ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN (DIARE) A. Pengkajian 1. Identitas klien a. Nama : Bayi.C b. Usia : 10 bulan c. Jenis Kelamin : Perempuan d. Alamat : - e. Diagnosa medis : - 2. Identitas penanggung jawab a. Nama : - b. Usia : - c. Alamat : - d. Hubungan dengan klien : - 3. Riwayat kesehatan : - a. Keluhan utama Sebelum masuk RS : Saat masuk RS : Saat masuk dikaji : mengeluh mual sejak 5 hari yang lalu, nyeri pada bagian perut kanan. b. Riwayat penyakit sekarang (PQRST) : - c. Riwayat kesehaatan masa lalu :- d. Riwayat kesehatan keluarga : - 4. Pemfis a. Keadaan umum Kesadaran (Glasco Coma Scale) : Sadar penuh (composmentis)

Upload: ikenurjanah16

Post on 13-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ASKEP DIARE

TRANSCRIPT

1. Asuhan KeperawatanASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN (DIARE)A. Pengkajian1. Identitas kliena. Nama: Bayi.Cb. Usia: 10 bulanc. Jenis Kelamin: Perempuand. Alamat: -e. Diagnosa medis: -2. Identitas penanggung jawaba. Nama: -b. Usia: -c. Alamat: -d. Hubungan dengan klien: -3. Riwayat kesehatan : -a. Keluhan utama Sebelum masuk RS: Saat masuk RS : Saat masuk dikaji : mengeluh mual sejak 5 hari yang lalu, nyeri pada bagian perut kanan.b. Riwayat penyakit sekarang (PQRST): -c. Riwayat kesehaatan masa lalu:-d. Riwayat kesehatan keluarga: -4. Pemfisa. Keadaan umum Kesadaran (Glasco Coma Scale): Sadar penuh (composmentis)b. TTV TD: - HR: - RR:- T: -c. Pemfis head to toe1) Bagian kepala dan leher Kepala: - Rambut: - Mata: sklera ikterik Telinga: - Hidung: - Mulut: - Leher: - Keluhan: -2) Dada Inspeksi : - Palpasi : - Perkusi : - Auskultasi : -3) Thoraks Inspeksi : - Palpasi: - Perkusi: - Auskultasi:- Keluhan: -4) Abdomen a) Inspeksi : kembung, begahb) Auskultasi : - c) Palpasi : -d) Perkusi : hyper resonan5) Ekstremitasa) Inspeksi: ekstremitas ikterikb) Palpasi: -c) Perkusi: -d) Auskultasi: -Pemeriksaan EchocardiografiHasil

Bilirubin totalBilirubin direkSGOTSGPTHBSAGHbHtLeukositTrombosit8,40 mg/dl8, 28 mg/ dl574,2 mg/dl1241,9 mgdl(+)14,3 gr%43%6600 mm291.000

6) Data penunjang (LAB) :

7) Diberikan terapi:a) IV : infus RLb) Oral : Sucralfat syrup (4X1), Curcuma (3X1) tablet, Ranitidin injeksi (2X1 ampul)

analisis dataNoHasil pengkajianEtiologiMasalah

1DS : -DO : klien sering buang air kecil 3-6X/ hari dengan konsistensi warna seperti teh pekat, 1X/hari kuning pucat terpasang infus RLFactor infeksi

Masuk kedalam saluran pencernaancBakteri mengeluarkan toksin

Sekresi cairan dan elektrolit dalam rongga usus meningkat

Gastroenteritis

Output meningkat dan absorbsi menurun

Dehidrasi

Kekurangan volume cairanKekurangan volume cairan

2DS : klien mengeluh mual sejak 5 hari yang laluDO : makan 3X/hari (hanya 2 sendok tiap makan) diet DH III TKTP sukralfat syrup 4x1, curcuma 3X1Intoleransi laktosa

Peningkatan enzim asam laktat

Meningkatkan stimulus sekresi getah lambung

Kadar asam lambung meningkat

Mual, muntah dan nafsu makan turun

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhNutrisi kurang dari kebutuhan

3DS :` -DO : suhu 38,8o C akral teraba panas kulit berwarna kemerahan mukosa bibir keringFaktor infeksi

Masuk ke saluran pencernaan

Bakteri mengeluarkan toksin

Sekresi cairan dan elektrolit dalam rongga usus meningkat

Gastroenteritis

Output meningkat dan absorbsi menurun

Dehidrasi

Kekurangan volume cairan tubuh

Merangsang pusat pengaturan suhu di hipotalamus

hipertermiHipertermi

asuhan keperawatanNODX KEPERAWATANTUJUAN (NOC)INTERVENSI (NIC)RASIONAL

1Kekurangan volume cairan dari kebutuhan berhubungan dengan output yang berlebih kekurangan volume cairan akan teratasi, dibuktikan oleh kesimbangan cairan, keseimbangan elektrolit dan asam-basa, hidrasi yang adekuat, dan status nutrisi: asupan makanan dan cairan yang adekuat. keseimbangan elektrolit dan asam-basa akan di capai, dibuktikan olej indikator gangguan berikut 4 (1-5 : gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan atau tidak ada gangguan) : frekuensi nadi dan irama jantung apical frekuensi dan irama napas kewaspadaan mental dan orientasi kognitif elektrolit serum (natrium, kalasium, kalium, dan magnesium) BUN

manajemen cairan pemantauan cairan terapi intravena (IV) Aktivitas Keperawatan Pengkajian : pantau warna, jumlah, dan frekuensi kehilangan cairan observasi khsusnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit (diare, diaphoresis) pantau hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan (misalnya, kadar hematocrit, BUN, albumin, protein total, osmolalitas serum, dan berat jenis urine) manajemen cairan (NIC) : pantau status hidrasi (misalnya kelembapan, membrane mukosa, keadekuatan nadi, dan tekanan darah ortostatik) timbang BB setiap hari dan pantau kecenderungannya pertahankan catatan asupan dan haluaranaktivitas kolaboratif manajemen cairan (NIC) : berikan terapi IV, sesuai programaktivitas lain manajemen cairan (NIC) : tingkatkan supan oral (misalnya beri cairan di antara waktu makan, cetak agar-agar dalam bentuk lucu,) berikan cairan sesuai kebutuhan meningkatkan keseimbangan eletrolit dan mencegah komplikasi akibat dari kadar elektrolit serum yang tidak normal atau yang tidak di harapkan. meningkatkan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat kadar cairan yang abnormal atau yagn tidak diharapkan mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan memberikan dan memantau cairan dan obat intravena mebantu atau menyediakan asupan makanan dan cairan dalam diet sedang.

2Nutrisi, ketidakseimbangan : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah memperlihatkan status gizi : asupan makanan dan cairan, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut 4 (1-5 : tidak adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, sangat adekuat) makanan oral, pemberian makanan lewat slang, atau nutrisi parenteral total asupan cairan oral atau IV manajemen nutrisi pemantauan nutrisi bantuan menaikkan berat badanAktvitas Keperawatan pantau nilai laboratorium, khususnya transferrin, albumin, dan elektrolit manajemen nutrisi (NIC) : ketahui makanan kesukaan pasien tentukan kemmapuan pasien untuk mmenuhi kebutuhan nutrisi pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asuppan timbang pasien pada interval yang tepatpenyuluhan untuk pasien/ keluarga Manajemen Nutrisi (NIC): berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana kebutuhannya.Aktivitas kolaboratif manajemen nutrisi (NIC) : tentukan dengan melakukan kolaborasi bersama ahli gizi, jika diperlukan, jumlah kalori dan jenis zat gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi (khususnya untuk pasien dengan kebutuhan energy tinggi, seperti pasin pascabedah dan luka baakar, traum, demam, dan luka). berikan obat anti emetic dan / atau analgetik sebelum makan atau sesuai dengan jadwal yang dianjurkan. membantu atau menyediakan asupan makanan dan cairan diet seimbang pemberian makanan dan cairan untuk mendukung proses metabolic pasien yang malnutrisi atau beresiko tinggi terhadap malnutrisi atau beresiko tinggi terhadap malnutrisi. menugmpulkan dan menganalisis data pasien untuk mrncegah dan meminimalkankurang gizi

3Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi atau infeksi pasien akan menunjukan termoregulasi, yang dibuktikan oleh indikator gangguan sebagai berikut 4 (1-5 : gangguan ekstreme, bert, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan) : peningkatan suhu kulit hipertermi dehidrasi mengantukdengan pasien(bayi) akan: tidak mengalami gawat napas, gelisah atau letargi,mengunakan sikap tubuh yang dapat mengurangi panas regulasi tubuh pementauan tanda vitalAktivitas KeperawatanPengkajian : pantau hidrasi (misalnya turgor kulit, kelembapan membrane mukosa) pantau tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi pernafasan kaji ketepatan jenis pakaian sesuai dengan suhu lingkungan. regulasi suhu (NIC) : pantau suhu minimal setiap dua jam, sesuai dengan kebutuhan pasang alat pantau suhu inti tubuh kontinu, jika perlu pantau warna kulit dan suhuAktivitas Kolaboratif regulasi suhu (NIC) : berikan obat antipiretik, jika perlu gunakan matras dingin dan mandi air hangat untuk mengatasi gangguan suhu tubuh, jika perlu.Aktivitas Lain lepaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan selimut saja gunsksn waslap dingin (atai kantong es yang di balut dengan kain) di aksila, kening, tengkuk dan lipatan paha anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2 liter sehari, atau sesuai kebutuhan mencapai atau mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal mengumpulkan dan menganalisis data kardio vascular, pernafasan, dan suhu tubuh untuk menetukan serta mencegah komplikasi.