Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi BesiWorking Diagnosis1. AnamnesisBadan terasa lemah lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga berdenging. Working Diagnosis2. Pemeriksaan FisikUmumnya pasien tampak pucatKoilonichia

Atrofi papil lidah

Working DiagnosisStomatitis angular (cheilitis)

Atrofi mukosa lambung (dilihat menggunakan endoskopi)

Working Diagnosis3. Pemeriksaan LaboratoriumMCV dan MCH menurunAnisositosisHapusan darah tepi menunjukkan hipokrom mikrositerEosinofilia pada infeksi cacing tambangBesi serum menurun< 50 g/dlTIBC meningkat> 350 g/dlSaturasi transferin < 15 %Feritin serum 100 mg/dl

DefinisiAnemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang paling parah, yang ditandai oleh penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun.

EpidemiologiAfrikaAmerika LatinIndonesiaLaki dewasa6%3%16-50%Wanita tak hamil20%17-21%25-48%Hamil60%39-46%46-92%

KomplikasiGangguan jantung (takikardi, berdebar-debar, hipertrofi jantung, bahkan sampai gagal jantung)Gangguan kehamilan (bayi lahir prematur ataupun bayi lahir dengan berat badan yang rendah)Gangguan pertumbuhan & mudah infeksi, bila terjadi pada anak.Cepat lelah, pucat, lemas, nafas cepat dan sakit kepalaUjung-ujung akral dingin

SKDIAnemia Defisiensi Besi 4ALulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter

Peresepan Obat