bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/ckimages/files/kti-sifa.docx · web viewanalisis tingkat...

33
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PESERTA TERHADAP PELAKSANAAN DIKLAT PTK POLA BARU GURU MADRASAH DI JEMBRANA Oleh : Sifa ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan reaksi peserta yang terdiri atas : tingkat kepuasan peserta, relevansi dan efektivitas terhadap kualitas diklat PTK Pola Baru Tahun 2016. Analisis ini dilaksanakan dengan Model Evaluasi 4 level Kirkpatrick. Model ini meliputi 4 (empat) level atau tahap yaitu level 1 berupa reaksi (reaction), level 2 berupa pembelajaran (learning), level 3 berupa perilaku (behavior) dan level 4 berupa hasil (result). Jenis penelitian yang diterapkan berupa penelitian deskriptif kuantitatif. Metode perolehan data yang digunakan berupa metode angket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa: instrumen smile face, instrumen bull eyes dan instrumen penilaian peserta diklat, serta kuesioner evaluasi kepuasan diklat. Metode analisis data berupa analisis deskriptif kuantitatif dengan menerapkan rumus persentase. Model Evaluasi Kirkpatrick pada penelitian ini peneliti batasi pada level 1 (tahap reaksi). Hasil analisis menggambarkan bahwa tingkat kepuasan peserta terhadap pelaksanaan diklat pada katagori sangat memuaskan 85,00. Untuk tingkat relevansi pada katagori sangat relevan 85,00 dan untuk tingkat efektivitas pada katagori sangat efektif 85,00. Selain data dalam bentuk angka-angka, hasil penelitian ini juga menggambarkan tingkat kepuasan peserta melalui deskripsi dari data kuesioner terbuka yang intinya melalui pembimbingan langsung oleh widyaiswara pada proses pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan refleksi dalam suasana kekeluargaan penuh motivasi dan semangat kerja keras 1

Upload: duongdang

Post on 05-Jun-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PESERTA TERHADAP PELAKSANAAN DIKLAT PTK POLA BARU

GURU MADRASAH DI JEMBRANA

Oleh : Sifa

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan reaksi peserta yang terdiri atas : tingkat kepuasan peserta, relevansi dan efektivitas terhadap kualitas diklat PTK Pola Baru Tahun 2016. Analisis ini dilaksanakan dengan Model Evaluasi 4 level Kirkpatrick. Model ini meliputi 4 (empat) level atau tahap yaitu level 1 berupa reaksi (reaction), level 2 berupa pembelajaran (learning), level 3 berupa perilaku (behavior) dan level 4 berupa hasil (result). Jenis penelitian yang diterapkan berupa penelitian deskriptif kuantitatif. Metode perolehan data yang digunakan berupa metode angket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa: instrumen smile face, instrumen bull eyes dan instrumen penilaian peserta diklat, serta kuesioner evaluasi kepuasan diklat. Metode analisis data berupa analisis deskriptif kuantitatif dengan menerapkan rumus persentase. Model Evaluasi Kirkpatrick pada penelitian ini peneliti batasi pada level 1 (tahap reaksi). Hasil analisis menggambarkan bahwa tingkat kepuasan peserta terhadap pelaksanaan diklat pada katagori sangat memuaskan 85,00. Untuk tingkat relevansi pada katagori sangat relevan 85,00 dan untuk tingkat efektivitas pada katagori sangat efektif 85,00. Selain data dalam bentuk angka-angka, hasil penelitian ini juga menggambarkan tingkat kepuasan peserta melalui deskripsi dari data kuesioner terbuka yang intinya melalui pembimbingan langsung oleh widyaiswara pada proses pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan refleksi dalam suasana kekeluargaan penuh motivasi dan semangat kerja keras sampai proses penyusunan laporan dan seminar hasil memberikan pengalaman nyata berupa praktik PTK serta menghasilkan karya tulis Penelitian Tindakan Kelas yang siap diajukan sebagai angka kredit untuk kenaikan pangkat.(Rekomendasi masukan)

Kata kunci : kepuasan, relevansi, efektivitas, Model Kirkpatrick

A. Latar Belakang MasalahUpaya peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan di Balai Diklat

Keagamaan Denpasar selalu dilakukan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Agama nomor 75 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan diklat pegawai pada Kementerian Agama yang menyatakan bahwa tujuan penyelenggaraan diklat antara lain: (1) meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap pegawai untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional yang dilandasi kepribadian dan kode etik pegawai sesuai dengan kebutuhan Kementerian Agama; (2) menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaru dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; (3) memantapkan orientasi

1

Page 2: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi kepada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; dan (4) meniptakan pegawai yang berkualitas, profesional, berintegritas, dan bertanggung jawab.

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) berkualitas menjadi penting bagi guru sebagai Aparatur Spil Negara (ASN). Selain sebagai salah satu bentuk pengembangan diri, diklat juga berperan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru. Undang- undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 3 huruf d menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai profesi berlandaskan pada prinsip salah satunya kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. Pasal 70 Undang-undang yang sama menyatakan bahwa sebagai upaya mengembangkan kompetensi bagi ASN tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat). Guru sebagai ujung tombak pendidikan perlu mendapat perhatian. Salah satu jenis diklat yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berbasis penelitian adalah Diklat Penelitian Tindakan Kelas.

Berdasarkan hasil kuesioner pradiklat yang diberikan kepada calon peserta diklat PenleitianPTK di sebuah wilayah kerja BDK Denpasar menunjukkan hasil antara lain sebagai berikut: (tambahkan informasi tentang kapan pelaksanaan kuesioner ini diberikan)1. Dari 40 calon peserta terdapat 14 orang yang sudah pernah mengikuti diklat PTK yang diselenggarakan oleh BDK Denpasar pada tahun 2010 /2011 dan 26 lainnya belum pernah.2. Dari 40 calon peserta, terdapat 12 orang yang tidak pernah menulis proposal PTK, dan 25 orang menyatakan pernah tetapi tidak tuntas.3. Dari 40 calon peserta yang menyatakan kesulitan ketika hendak melakukan PTK sebanyak 23 orang pada aspek menyusun proposal, 24 orang pada aspek penyusunan instrumen, 19 orang pada aspek teori pembelajaran, dan 14 orang yang menyatakan kesulitan pada penentuan judul PTK.4. Prioritas mata diklat yang diharapkan calon peserta PTK terletak pada mata diklat penyusunan laporan PTK yakni sebanyak 30 orang, selanjutnya mata diklat Teknik Penyusunan Proposal PTK sebanyak 25 orang, dan 22 orang pada praktik pelaksanaan PTK

Hasil kuesioner di atas merupakan sampel informasi dari guru di wilayah kerja BDK Denpasar. Berdasar informasi tersebut, dilakukan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan diklat PTK dengan menerapkan Diklat PTK Pola Baru. Sebagai pilot projek dilakukanlah diklat PTK pola baru pertama kali di Kankemenag Kabupaten Jembrana.

Permasalahan yang dihadapi guru pada pelaksanaan PTK dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) proses penentuan judul; (2) penyusunan proposal, (3) penyusunan instrumen, (4) teori pembelajaran, (5) praktik pelaksanaan PTK, dan (6) penyusunan laporan PTK. Prioritas mata diklat yang diharapkan peserta diklat PTK adalah praktik pelaksanaan PTK dan penyusunan laporan PTK. Dari permasalahan yang sering dihadapi guru dalam pelaksanaan PTK, maka BDK Denpasar mencoba terobosan baru dengan melaksanakan Diklat PTK Pola Baru di Kankemenag Kabupaten Jembrana. Letak kebaruan dalam

2

Page 3: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

pelaksanaan diklat ini adalah adanya pendampingan pelaksanaan penelitian tindakan kelas berupa siklus – siklus tindakan dilanjutkan dengan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pada pertemuan/ pembelajaran dalam siklus tindakan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta diklat terhadap pelaksanaan Diklat ini maka penulis mencoba melakukan penelitian sederhana terkait pelaksanaan diklat dimaksud.

Terkait dengan uraian pada latar belakang tulisan ini perumusan masalah yang diangkat adalah “Bagaimana tingkat kepuasan peserta diklat terhadap penyelenggaraan PTK Pola Baru di Kankemenag Kabupaten Jembrana?”

Tulisan ini bertujuan untuk menjaring informasi tentang tingkat kepuasan peserta diklat terhadap pelaksanaan diklat PTK pola baru dan sekaligus merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan diklat dimaksud.

(Tambahkan penjelasan ttg pentingnya evaluasi)

Manfaat penelitian bagi lembaga diklat merupakan umpan balik (feed back) peserta diklat (user) terhadap program kediklatan, untuk selanjutnya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pelaksanaan diklat sejenis di masa yang akan datang.

B. Landasan TeoritisKonsep Dasar tentang Tingkat kepuasan

Kepuasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (online) adalah perihal (yang bersifat puas); kesenangan; kelegaan. (KBBI online). Tingkat kepuasan merupakan satu komponen psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran aspek dan gejala di sekitarnya. Kepuasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kepuasan ke.pu.as.an[n] perihal (yang bersifat) puas; kesenangan; kelegaan dsb: dikejarnya ~ dirinya meskipun dng segala pengorbanan; keinginan itu hanya ditujukan kpd ~ jasmani.

Konsep kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa dibahas oleh oleh para ahli. Antara lain yang menggambarkan dimensi mutu pengguna jasa (user) atau pelanggan terhadap jasa atau produk. Penulis menggunakan pendapat Kennedy & Young (1989, dalam Supranto, 2001). Dimensi mutu sebagai tolok ukur organisasi penghasil jasa mencakup empat hal yakni: availability (keberadaan), responsiveness (ketanggapan), convenience (menyenangkan) dan time liness (tepat waktu).

Penerapan Dimensi Mutu Model Kennedy & Young penulis gunakan untuk menyusun kuesioner kepuasan pelanggan. Dalam hal ini kepuasan peserta diklat.

Model KirkpatrickPelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) memerlukan proses

evaluasi untuk mengetahui bagaimana respon peserta diklat dan untuk mengetahui apakah tujuan diklat sudah tercapai atau belum. Salah satu model evaluasi pendidikan dan pelatihan yang banyak dikembangkan adalah model evaluasi Kirkpatrick. Model evaluasi diklat ini dikembangkan oleh Donald L. Kirkpatrick

3

Page 4: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

(2007) dengan menggunakan empat level dalam membuat kategori hasil diklat. Empat level tersebut adalah reaksi (reaction), pembelajaran (learning), perilaku (behavior), dan hasil (result). Bagaimana reaksi peserta diklat terhadap pelatihan? Tentang apa yang peserta “ rasakan dan pikirkan ”, satisfaction (kepuasan), usefulness (kebermanfaatan), motivation (kesemangatan). Jika diilustrasikan dalam diagram tampak sebagai berikut:

Gambar 2.1 Ilustrasi empat level dalam evaluasimenurut Kirk Patric

Model Kirkpatrick ini memiliki kelebihan antara lain : sederhana, mudah dipahami, programnya sudah tersedia, fleksibel, hasilnya bisa menjelaskan dengan lengkap dan sudah banyak digunakan (Syafril, 2015). Model Kirkpatrick meliputi 4 (empat)  level antara lain :Evaluasi Tahap 1 (reaction level)

Tahap 1 menilai reaksi dari peserta pelatihan atau reaction level berupa perasaan, pemikiran dan keinginan tentang pelaksanaan pelatihan, narasumber dan lingkungan pelatihan. Pada level ini para peserta diklat memberikan reaksi terhadap diklat yang dilaksanakan. Peserta diminta untuk merasakan dan memikirkan apa yang telah dijalani setiap harinya setelah diklat.  Reaksi merupakan hal yang sangat penting diketahui dalam suatu pelatihan karena dengan reaksi yang positif akan mempengaruhi proses belajar, sikap dan berdampak pada dirinya sendiri maupun lembaga (tempat kerja).

Evaluasi reaksi peserta pelatihan berarti mengukur kepuasan peserta. Program pelatihan dianggap efektif apabila proses pelatihan dirasa menyenangkan dan memuaskan bagi peserta pelatihan, sehingga mereka tertarik dan termotivasi. Jika mereka sudah tertarik dan termotivasi maka memunculkan reaksi menyenangkan bagi peserta.

4

Level 4 – Hasil (dampak)Apa dampaknya?

Level 3 – behavior (perilaku)Apakah KSA diterapkan dalam pekerjaan?

Level 2 – learning Hasil belajar (dampak)Apakah peserta telah menguasai/mencapai tujuan?

Level 1 – reaction (Reaksi / tanggapan / tingkat kepuasan)

Bagaimana tanggapan peserta terhadap pelatihan?

Page 5: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

Evaluasi di level satu bukan mengukur apa yang telah dipelajari pserta, namun mengukur minat, motivasi, dan tingkat perhatian dari peserta pelatihan (Smidt dalam Syafril). Ada beberapa alasan pentingnya mengukur reaksi menurut Kirkpatric yakni: (1) untuk memberikan saran dan masukan yang berharga kepada penyelenggara pelatihan dalam meningkatkan program pelatihan di masa yang akan datang; (2) memberikan saran dan masukan kepada pengajar mengenai tingkat efektifitas mereka dalam mengajar; (3) dapat memberikan informasi kuantitatif kepada pembuat keputusan terkait dengan pelaksanaan program pelatihan; (4) memberikan informasi kuantitatif kepada pengajar yang dapat digunakan sebagai dasar untuk embuat standar pengajaran pada program yang akan datang. Untuk mengukur reaksi dapat dilakukan dengan reaction sheet dalam bentuk angket sehingga lebih mudah dan lebih efektif.

Langkah – langkah dalam melaksanakan evaluasi level 1 (1). Tentukan hal- hal yang dapat menginformasikan kepuasan peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan seperti fasilitas, jadwal, kualitas makanan (konsumsi), kualitas pengajar, kualitas diktat atau modul, kualitas media pembelajaran, strategi pembelajaran yang diterapkan pengajar, kesigapan dan keramahan panitia, serta informasi lainnya yang dibutuhkan; (2) Informasi-informasi tersebut dikemas dalam suatu format isian yang mudah dimengerti oleh subjek evaluasi, serta dapat mengkuantitatifkan informasi- informasi tersebut, tambhakan juga kolom komentar dan saran sebagai informasi tambahan; (3)Lakukan evaluasi di level ini segera, baik ketika kegiatan berlangsung, mapun setelah kegiatan pelatihan berakhir. (Model Evaluasi Kirkpatric dalam Syafril, 2015)

Evaluasi Tahap 2 (learning level)Tahap ini mengukur proses belajar dalam pelatihan yang merupakan

pengalihan pengetahuan (transfer of learning). Pada level ini para peserta diklat diukur perubahan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan  setelah mengikuti diklat. Apakah terjadi perubahan atau terjadi suatu peningkatan. Diklat akan efektif bila telah terjadi perubahan atau peningkatan terhadap kemampuan pengetahuan, keterampilan serta sikap peserta diklat. Dengan kata lain pada tahap mengukur perilaku atau behavior level dilakukan dengan menjawab pertanyaan, “Bila seseorang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan maka perubahan perilaku apa yang terjadi? Perubahan perilaku dapat terjadi pada saat selesai pelatihan (pasca diklat).Evaluasi Level 3 (behavior level)

Pada level ini peneliti mengukur berkenaan berbagai hal tentang perilaku peserta diklat setelah mengikuti diklat. Bentuk prilaku tersebut akan menjawab 2 (dua) pertayaan yaitu :

1)  Apakah peserta sudah berubah perilakunya berdasarkan apa yang sudah mereka pelajari dari diklat ?2)  Apakah mereka mengaplikasikan apa yang sudah mereka pelajari

Evaluasi Level 4 : Hasil (Result)

5

Page 6: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

Pada level ini para peserta  mengukur berkenaan berbagai hal tentang perilaku peserta diklat setelah mengikuti diklat. Bentuk prilaku tersebut akan menjawab pertanyaan yaitu “Apakah perubahan perilaku telah merubah cara organisasi bekerja?” atau “ Hasil akhir apa yang diharapkan sebagai akibat pelatihan yang sudah dilaksanakan?”

Pada penelitian ini peneliti membatasi pada level 1 atau reaksi. Instrumen yang digunakan meliputi: instrumen bull eyes, smile face, dan kuesioner kepuasan peserta diklat. (instrumen terlampir)

2.1.2.1 Relevansi(Tambahkan dengan penjelasan tentang relevansi terhadap diklat) Salah

satu komponen yang mampu memberikan kepuasan kepada peserta diklat pada evaluasi level satu ini adalah relevansi. Relevansi dapat diartikan sebagai kaitan atau hubungan. Dalam hal ini bagaimanakah kesesuaian isi pelatihan dengan pekerjaan yang dilakukan. Di samping itu relevansi dapat dilihat dari bagaimana pelatihan yang dilakukan memiliki  kaitan dengan kemampuan  peserta untuk menerapkannya dalam pekerjaan.

Secara umum, arti relevansi adalah kecocokan. Relevan adalah bersangkut paut, berguna secara langsung (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Relevansi berarti kaitan, hubungan (kamus bahasa Indonesia). Menurut Green (1995 dalam akbar, 2012), relevansi ialah sesuatu sifat yang terdapat pada dokumen yang dapat membantu pengarang dalam memecahkan kebutuhan akan informasi. Dokumen dinilai relevan bila dokumen tersebut mempunyai topik yang sama, atau berhubungan dengan subjek yang diteliti (topical relevance). Dengan kata lain relevansi dapat dipandang pula sebagai suatu sifat yang terdapat pada pelaksanaan diklat yang dapat membantu peserta diklat dalam memecahkan kebutuhan akan informasi yang diterima selama diklat. Diklat yang dikuti dinilai relevan bila diklat tersebut memiliki  materi  tatar yang sama atau yang berhubungan dengan  peserta diklat itu sendiri.2.1.2.2    Efektivitas

Efektivitas juga termasuk salah satu komponen dalam evaluasi diklat level 1 menurut Kirkpatric. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dalam setiap organisasi. Efektivitas disebut juga efektif, apabila tercapainya tujuan atau sasaran yang telah ditemukan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Soewarno yang mengatakan bahwa efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Caster I. Bernard, efektivitas adalah tercapainya sasaran yang telah disepakati bersama (Bernard, 1992 dalam Simangunsong, 2011). Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986 dalam Danfar 2009) yang menjelaskan bahwa :“Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.

Dari pengertian-pengertian efektifitas tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,

6

Page 7: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mencari tingkat efektifitas dapat digunakan rumus Efektifitas = Ouput Aktual/Output. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau sama dengan 1 (satu) maka akan tercapai efektifitas. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang daripada 1 (satu), maka efektifitas tidak tercapai.

Kepuasan Peserta DiklatMenurut teori equlity, seseorang akan puas bila rasio hasil (outcome) yang

diperolehnya dibandingkan dengan input yang digunakan akan dirasakan fair atau adil. Istilah kepuasan pelanggan dalam hal ini kepuasan peserta diklat merupakan label yang digunakan peserta diklat untuk meringkas suatu himpunan tindakan yang dilakukan oleh pengelola diklat.   Kotler (2004 dalam Baskoro 2011) menyatakan bahwa kepuasan peserta diklat merupakan tingkatan anggapan kinerja akan sesuai dengan harapan peserta diklat. Bila kinerja pengelola diklat jauh dari harapan peserta diklat, maka peserta diklat akan menyatakan tidak puas. Sebaliknya jika kinerja pengelola diklat memenuhi harapan peserta diklat, maka peserta diklat akan menyatakan kepuasannya. Dengan kata lain, kepuasan akan terjadi apabila peserta diklat merasakan bahwa rasio hasil terhadap inputnya proporsional terhadap rasio yang sama yang diperoleh orang lain.

Deskripsi Diklat PTK Pola BaruSecara garis besar penyelenggaraan diklat PTK Pola Baru terinspirasi oleh

penyelenggaraan Diklat Pim Pola Baru. Indikator khususnya terletak pada sistem pelaksanaan di kampus dan di tempat kerja secara sinergi dan berkesinambungan. Penyelenggaraan Diklat PTK Pola Baru tetap mengacu kepada Kurikulum Silabus yang dikeluarkan oleh Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Jakarta.

Ada inovasi yang dilakukan dalam pelaksanaan Diklat PTK Pola Baru. Diawali dari proses rekruitmen calon peserta diklat. Balai Diklat mengumumkan tentang rencana penyelenggaraan diklat PTK bagi guru Madrasah di lingkungan Kankemenag Kabupaten Jembrana melalui website BDK. Bagi guru yang berminat diberi kesempatan mengirimkan proposal PTK ke alamat email BDK dan widyaiswara yang ditunjuk dalam jangka waktu 1 bulan.

Setelah habis masa pengiriman proposal PTK, sejumlah proposal diseleksi sesuai dengan kriteria. Dipilihlah 40 proposal yang masuk sesuai kriteria. Empat puluh guru pemilik proposal dimaksud selanjutnya ditentukan sebagai calon peserta diklat PTK Pola Baru.

Sepuluh hari diklat PTK dalam Kursil dipilah pelaksanaannya menjadi 3 (tiga) tahap. Tiga hari pertama peserta diklat di kampus mengikuti pengarahan program, dilanjutkan pembelajaran mata diklat Konsep Dasar PTK dengan maksud menyamakan tingkat kepuasan terhadap konsep PTK dengan teknik peserta diklat mempresentasikan proposal PTK masing- masing.

Pada mata diklat Proposal PTK, peserta saling mengkritisi proposal dibawah bimbingan widyaiswara untuk menyempurnakan proposal mereka. Aktivitas selanjutnya adalah praktik penyusunan instrumen PTK lengkap dengan

7

Page 8: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

RPP sesuai tindakan dan merencanakan teknik pelaksanaan pertemuan pada setiap siklus.

Pada mata diklat Praktik PTK, pelaksanaan diklat dilakukan di sekolah masing- masing peserta diklat. Peserta dikelompokkan ke dalam kluster sesuai dengan letak sekolah. Mengingat madrasah di Jembrana tersebar dalam empat daerah maka pembimbing (widyaiswara) dipilah ke dalam empat kluster. Tiap kluster dibimbing oleh dua widyaiswara.

Widyaiswara hadir mendampingi sekaligus membimbing pelaksanaan tindakan dan refleksi dalam setiap pertemuan yang sudah direncanakan oleh para guru. Jadwal pelaksanaan tindakan sebelumnya sudah dikomunikasikan kepada widyaiswara pada pertemuan awal di kampus. Demikian proses ini berlangsung sampai guru melaksanakan pertemuan terakhir pada pelaksanaan siklus penelitian tindakannya. Proses pembimbingan praktik PTK di sekolah oleh widyaiswara dilakukan selama 5 hari kerja.

Pada mata diklat Pelaporan PTK, peserta diklat menyusun laporan penelitian tindakannya secara bertahap dikonsultasikan kepada widyaiswara melalui email. Pada batas waktu yang telah ditentukan, peserta menyerahkan laporan hasil penelitian tindakan ke Balai Diklat lengkap dengan lampirannya.

Mata diklat Pelaporan PTK dilaksanakan dengan presentasi Laporan Hasil PTK pada tiap jenjang madrasah di kampus BDK dengan menghadirkan narasumber dariTim Penilai Angka Kredit Guru Kementerian Agama Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari kerja. Di hari terakhir peserta melakukan perbaikan atau revisi laporan penelitian sesuai dengan masukan dari nara sumber.

C. Metode Penelitian Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia (Nana Syaodih, 2009). Tujuan penelitian deskripsi ialah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian deskriptif ini tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya (Sukmadinata, 2007).

Di dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel atau merancang sesuatu yang diharapkan terjadi pada variabel, tetapi semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek, komponen atau variabel berjalan sebagaimana adanya. Satu-satunya unsur manipulasi atau perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi, wawancara, pengedaran angket, atau studi dokumentasi (Nana Syaodih, 2009).

Hasil penelitian ini berupa deskripsi tingkat kepuasan peserta diklat terhadap penyelenggaraan diklat PTK Pola baru bagi guru madrasah di Kementerian Agama Kabupaten Jembrana Tahun 2016.

8

Page 9: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

Populasi dan SampelPopulasi

Populasi berarti keseluruhan obyek penelitian. (Suharsini Arikunto, 2006) Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) peserta diklat PTK Pola Baru pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar berjumlah 40 (empat puluh) orang. Sampel

Sampel penelitian ini adalah guru madrasah peserta diklat PTK Pola baru di Kankemenag Kabupaten Jembrana Tahun 2016 berjumlah 40 (empat puluh) orang. Hal ini mengacu kepada pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa,“Untuk sekedar ancer-ancer, jika obyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat dinilai antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih”.(Suharsimi, 2006)

Pendapat ahli lain menyatakan bahwa penentuan sampel sebuah penelitian sangat tergantung pada jumlah populasi yang ada, dan untuk penarikan sampelnya dilakukan dengan berbagai cara menurut tehnik yang dinilai paling tepat dan sesuai. (Sukardi, 2007: 53)

Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data merupakan langkah yang sangat strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data. Data penelitian ini berupa data empirik di lapangan. Hal ini dilakukan karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran apa adanya tentang tingkat kepuasan peserta diklat yang meliputi: tingkat kepuasan, relevansi dan efektivitas diklat PTK Pola Baru.

Data yang diperoleh dengan menggunakan metode angket dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk memperoleh informasi tentang tingkat kepuasan yang dijabarkan dalam instrumen berupa: (1) instrumen bull eyes; (2) Instrumen Smile Face; dan (3) Instrumen Evaluasi Peserta. (4) kuesioner evaluasi

Metode dokumentasi peneliti gunakan untuk memperoleh data pendukung berupa sampel dokumentasi pelaksanaan diklat PTK Pola Baru berupa foto- foto kegiatan pendampingan dan produk berupa naskah laporan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah diseminarkan di Balai Diklat Keagamaan Denpasar.

Instrumen PenelitianUntuk memperoleh data penelitian, peneliti menggunakan empat instrumen. Keempat instrumen dimaksud adalah: Instrumen Bull Eyes

Instrumen ini berupa diagram yang menggambarkan tingkat kepuasan responden (peserta diklat) terhadap penyelenggaraan diklat yang divisualisasikan dalam sebuah lingkaran seperti tampak pada gambar di bawah ini:

9

Page 10: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

Kriteria kepuasan peserta diklat antara lain : Pelayanan adiminstrasi, Alokasi waktu, konsumsi, strategi pembelajaran, akomodasi, fasilitator, materi dan tempat pelatihan. (instrumen terdapat pada lampiran 1)Instrumen Smile Face

Kriteria kepuasan peserta diklat dengan menggunakan gambar wajah dengan berbagai ekspresi. Ekspresi 1 adalah tersenyum lebar. Ekspresi 2 adalah tersenyum. Ekspresi 3 adalah senyum datar. Ekspresi 4 adalah mengantuk dan ekspresi ke 5 adalah cemberut. Teknik analisis dengan cara menghitung berapa jumlah ekspresi  1, berapa jumlah ekspresi 2 dan seterusnya. Ekspresi 1 dan 2 merupakan kondisi layanan peserta yang dianggap baik oleh peserta. (lembar instrumen dapat dilihat pada lampiran 2}

Instrumen Evaluasi PesertaInstrumen evaluasi peserta berupa daftar pertanyaan tertutup dengan

menerapkan skala likert. Kisi- kisi instrumen evaluasi peserta meliputi: penilaian terhadap: kesesuaian isi pelatihan dengan pekerjaan peserta diklat; penguasaan materi para pelatih (widyaiswara), kualitas materi pelatihan, metode pengajaran/ pelatihan, dan penilaian terhadap keterkaitan dengan kemampuan peserta diklat menerapkannya pada pekerjaan sehari- hari. (instrumen evaluasi terdapat pada lampiran 3)

Angket Evaluasi Kepuasan Peserta DiklatAngket ini berisi 30 (tiga puluh) pertanyaan /pernyataan terkait tingkat

kepuasan terhadap penyelenggaraan Diklat PTK Pola baru, baik dari aspek kepanitiaan, ketersediaan sarana prasarana, pola penyelenggaraan, widyaiswara, pelayanan panitia, dan tanggapan terhadap penyelenggaraan diklat PTK Pola Baru secara keseluruhan.

Angket ini diberikan setelah peserta diklat usai mengikuti kegiatan diklat. Tujuan pemberian angket ini adalah untuk mengecek kembali tingkat kepuasan atau tanggapan peserta diklat dan sebagai bentuk cross cek terhadap informasi yang pernah diberikan pada saat pelaksanaan diklat. Selengkapnya angket dapat dibaca pada lampiran 4).

Metode Analisis DataData berupa angket yang diperoleh, dianalisis dengan metode analisis

deskriptif kuantitatif sederhana yakni dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut:

Analisis persentase. Rumus yang digunakan adalah:

F P = x 100 % N

KeteranganP = PersentaseF = Frekwensi jawabanN = Jumlah sampel

10

Page 11: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

1. Angket dari instrumen Bull Eyes dianalisis dengan menerapkan rumus persentase. Selanjutnya hasil persentase dibandingkan dengan tabel tingkat kepuasan. Kriteria kepuasan peserta diklat antara lain : Pelayanan adiminstrasi, Alokasi waktu, konsumsi, strategi pembelajaran, akomodasi, fasilitator, materi dan tempat pelatihan.

Katagori tingkat kepuasan peserta.

  Sumber : hasil penelitian Bachtiar widyaiswara LPMP Mataram

• Instrumen ini digunakan pada pertemuan ke-8 akhir sesi pelaksanaan siklus PTK peserta diklat.

• Pengolahan data dilakukan dengan melihat kecenderungan jumlah titik pada setiap aspek, semakin mendekati pusat menunjukan hal yang positif (sangat baik, baik, cukup, kurang). Jika di temukan titik yang jauh dari pusat harus menjadi perhatian, sehingga pelatihan sesuai dengan kebutuhan.

• Hasil analisis data digunakan sebagai dasar strategi perbaikan proses belajar penyelenggaraan pelatihan seperti saran prasaran dan daya dukung lainya untuk membuat pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan.

2.    Instrumen Smile FaceKriteria kepuasan peserta diklat dengan menggunakan gambar wajah dengan berbagai ekspresi. Ekspresi 1 adalah tersenyum lebar. Ekspresi 2 adalah tersenyum. Ekspresi 3 adalah senyum datar. Ekspresi 4 adalah mengantuk dan ekspresi ke 5 adalah cemberut. Teknik analisis dengan cara menghitung berapa jumlah ekspresi  1, berapa jumlah ekspresi 2 dan seterusnya. Ekspresi 1 dan 2 merupakan kondisi layanan peserta yang dianggap baik oleh peserta.• Instrumen ini digunakan pada pertemuan ke-delapan (pembimbingan

akhir dalam siklus dan bimbingan penyusunan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas). Hal ini diasumsikan sebagai akumulasi respon peserta selama delapan kali pertemuan (88,8%) yakni dari pembimbingan penyusunan instrumen penelitian, bimbingan praktik pelaksanaan tindakan di lapangan selama empat kali pertemuan sampai pada proses bimbingan penyusunan laporan akhir penelitian.

• Pengolahan data dilakukan dengan menghitung frekuensi masing-masing jenis gambar gambar smile face

• Hasil analisis data sebagai feedback - Instant feedback kepada fasilitator sebagai dasar perbaikan pada kegiatan diklat PTK tahun berikutnya.

11

Page 12: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

3.    Instrumen Evaluasi PesertaInstrumen ini terdiri atas 6 buah pertanyaan pilihan ganda. Untuk pertanyaan 1 dan 6 untuk mengukur relevansi sedangkan untuk pertanyaan 2 s.d 5 untuk mengukur efektivitas.

Semua data mentah yang telah diperoleh akan dikelompokkan berdasarkan kelompoknya untuk kemudian dianalisis. Menurut Arikunto (2002:213) menyatakan bahwa “ analisis data diskriptif kuantitatif digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisah-pisah menurut katagori untuk mendapatkan kesimpulan.” D. Hasil Penelitian dan AnalisisTemuan dan Pembahasan

Temuan Hasil Penelitian tentang Kepuasan Peserta DiklatData dikumpulkan pada pertemuan ke – delapan. Peneliti berasumsi pada

pertemuan akhir proses pembimbingan, atau 80% proses kediklatan, peserta diklat sudah mampu memberikan penilaian terkait proses diklat. Mengingat peserta diklat terbagi atas empat kluster sesuai wilayah tugas responden maka peneliti memberikan angket smile face dan bull eyes hanya sekali. Kluster pertama meliputi madrasah di wilayah Jembrana paling timur yakni wilayah Mendoyo, dilanjutkan kluster kedua madrasah di wilayah Negara, dan kluster III meliputi madrasah di Cupel dan Banyubiru, serta kluster IV meliputi madrasah yang terletak di Gilimanuk. Tingkat kepuasan peserta diklat diukur dengan instrumen smile face dan bull eyes yang dilaksanakan  pada pertemuan ke- delapan tampak pada deskripsi data sebagai berikut:

Tabel 1 Rekapitulasi data Smile face

Hasil Kluster

Hasil Data

TersenyumLebar

Tersenyum

SenyumDatar

Mengantuk

Cemberut

jumlah

I 1 7 0 2 0 2II 2 8 0 0 0 10III 8 2 0 0 0 10IV 2 8 0 0 0 10Jumlah 13 25 0 2 0 40

12

Page 13: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

Tabel 2 Rekapitulasi data Bull Eye

Pertemuan ke- 8 dari 4 kluster.

Unsur/Katagori SangatMemuaskan Memuaskan Cukup Kurang abstain

Strategi Pembelajaran

25 10 0 0 5

Materi/ bahan pelatihan

28 5 0 0 6

Penguasaan Materi Pelatih

27 6 0 0 7

Alokasi waktu 18 18 0 0 4Media pembelajaran

21 13 0 0 6

Organisasi Kelas 17 9 0 0 4Respon Pelatih 32 42 1 0 3EfektifitasKelompokBelajar

23 12 0 0 5

Analisis Data dari Instrumen Smile Face

Data dalam tabel 1 rekapitulasi data instrumen smile face diperoleh hasil 13 tersenyum lebar dan 25 tersenyum dari 40 responden atau 32,5 % menyatakan sangat memuaskan; dan 62,5 % menyatakan puas, dan hanya 2 responden atau 5% yang menyatakan mengantuk.

Analisis Data dari instrumen Bull Eyes

Berdasar Tabel 2.2 dapat dikatakan bahwa dari unsur Strategi Pembelajaran diperoleh data 25 responden atau 65,5% menyatakan sangat memuaskan, 10 responden atau 25% menyatakan memuaskan dan 5 responden abstain.

Kategori materi atau bahan pelatihan menunjukkan data 28 responden atau 70% sangat memuaskan, 5 responden atau 12,5 % menyatakan memuaskan dan 7 responden abstain.

Kategori penguasaan materi pelatih diperoleh data 27 responden atau 67,5% sangat memuaskan dan 6 responden atau 15% menyatakan memuaskan dan 7 responden abstain.

Kategori alokasi waktu terdapat 18 responden 45% menyatakan sangat memuaskan, 18 responden atau 45% menyatakan memuaskan dan 4 responden abstain.

13

Page 14: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

Kategori media pembelajaran diperoleh data 21 responden atau 52,5% menyatakan sangat memuaskan, dan 13 responden atau 32,5% menyatakan memuaskan, hanya 6 responden abstain.

Kategori pengorganisasian kelas dari 40 responden diperoleh data 17 responden menyatakan sangat memuaskan 37,5 %, 9 responden atau 22,5% memuaskan dan abstain 4 responden.

Kategori respon pelatih diperoleh data 32 responden atau 80% menyatakan sangat memuaskan, 8 responden atau 20% menyatakan memuaskan.

Kategori efektivitas kelompok belajar diperoleh data 23 atau 57,5% responden menyatakan sangat memuaskan, dan 12 responden atau 30% menyatakan memuaskan.

(Data dimaknai .. apa maksudnya 75%...

Hasil relevansi dan efektifitas dengan instrumen evaluasi pesertaBerdasarkan hasil pengisian instrumen evaluasi peserta diperoleh

rekapitulasi hasil data relevansi dan efektivitas diklat seperti tertera pada lampiran 6 dan 7 dapat dinyatakan sebagai berikut:

Tabel 2.3

Perhitungan Efektivitas

Perta

nyaa

n N

o…

RekapitulasiTotal Persentase1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

sang

at B

aik

Bai

k

Cuk

up

Kur

ang

Sang

at

Kur

ang

sang

at B

aik

Bai

k

Cuk

up

Kur

ang

Sang

at

Kur

ang

1 27 7 0 0 0 67.5 17.5 0 0 0

2 25 9 0 0 0 62.5 22.5 0 0 0

3 26 8 0 0 0 65 20 0 0 0

4 21 12 0 0 0 52.5 30 0 0 0

5 22 12 0 0 0 55 30 0 0 0

6 18 16 0 0 0 45 40 0 0 0

EfektivitasJumlah Rerata persentase peserta yang memberikan Jawaban pertanyaan 2 - 5( Q2 + Q3 + Q4 + Q5 ) Sangat Baik ( excellent ) dan Baik ( Good ).

14

Page 15: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

= ( Q2 + Q3 + Q4 + Q5 ) / 4

Q2 = 62,5 % + 22,5 % = 85 %

85.00%

Q3 = 65 % + 20 % =

85.00%

Q4 = 52,5% + 30 % = 85%Q5 = 55% + 30 = 85%

= ( Q2 + Q3 + Q4 + Q5 ) / 485% + 85% + 85% +85% /4 = 85 %

Tabel 2.4Perhitungan Relevansi

Perta

nyaa

n N

o…

RekapitulasiTotal Persentase1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

sang

at B

aik

Bai

k

Cuk

up

Kur

ang

Sang

at

Kur

ang

sang

at B

aik

Bai

k

Cuk

up

Kur

ang

Sang

at

Kur

ang

1 27 7 0 0 0 67.5 17.5 0 0 0

2 25 9 0 0 0 62.5 22.5 0 0 0

3 26 8 0 0 0 65 20 0 0 0

4 21 12 0 0 0 52.5 30 0 0 0

5 22 12 0 0 0 55 30 0 0 0

6 18 16 0 0 0 45 40 0 0 0

15

Page 16: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

RelevansiJumlah Rerata persentase peserta yang merespon pertanyaan 1 + 6( Q1 + Q6 ) Sangat Baik ( excellent ) dan Baik ( Good).= ( Q1 + Q6 ) /2

Q1 = 67,5 % + 17,5 % = 85 %Q6 = 45% + 40 % =' 85 %

= ( Q1 +Q)/2= (85 % + 85 %)/2= 85 %

AnalisisTingkat Kepuasan Peserta Diklat PTK Pola Baru

Tingkat kepuasan peserta diklat dapat diukur dengan instrument Smile Face dan Bull Eyes. Berdasarkan hasil rekapitulasi data Smile Face di atas terlihat bahwa yang tersenyum lebar 32,5 % dan yang tersenyum 62,5 % sehingga berjumlah 95%. Dari data tersebut bisa dikatakan bahwa peserta diklat merasa nyaman atau menikmati diklat yang diikutinya. Berdasarkan hasil pengisian instrumen kepuasan peserta Diklat PTK Pola Baru melalui alat ukur Bull Eyes diperoleh bahwa peserta yang merespon terhadap pelayanan administrasi, alokasi waktu, konsumsi, strategi, akomodasi fasilitator, materi dan tempat pelatihan menunjukkan bahwa peserta yang menyatakan sangat memuaskan % dan memuaskan 19.06 % itu artinya bahwa sebagian besar dari peserta diklat puas terhadap penyelenggaraan diklat yang diikuti.Tingkat Relevansi Diklat PTK Pola Baru

Berdasarkan data relevansi diklat pada tabel 2.3, dapat disimpulkan bahwa tingkat relevansi pelaksanaan diklat dengan kaitan dengan kemampuan  peserta untuk menerapkannya dalam pekerjaan sebesar 85,00%. Hal Ini dapat diperoleh gambaran bahwa tingkat relevansi diklat ini ditinjau dari isi / materi diklat yang diberikan kepada peserta diklat sangat relevan.

Tingkat Efektivitas Diklat PTK Pola BaruBerdasarkan hasil pengisian instrumen evaluasi peserta Diklat PTK Pola

Baru seperti pada tabel 2.4, untuk tingkat Efektivitas dapat diperoleh gambaran bahwa tingkat efektifitas pelaksanaan diklat dengan menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan sebesar 85,00 % dengan kategori sangat efektif. Hal ini dapat dimaknai bahwa penilaian peserta terhadap penguasaan materi para

16

Page 17: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

pelatih, kualitas materi pelatihan yang disediakan, metode pengajaran serta penilaian secara keseluruhan sudah sangat efektif. Target Kompetensi dari Diklat PTK Pola Baru adalah ASN mampu melaksanakan tupoksinya secara profesional.

Data Tingkat Kepuasan dari Instrumen Kuesioner Evaluasi DiklatKuesioner diklat yang dibagikan kepada peserta diklat sejumlah 40 dan

kembali sejumlah 26 kuesioner. Dari 26 kuesioner yang kembali diperoleh hasil sebagai berikut:Rekapitulasi Kuesioner Tingkat Kepuasan Peserta Diklat PTK Pola Baru

1. Kepuasan secara keseluruhan : dari 26 responden yang menyatakan sangat puas 13 orang atau 50 %, menyatakan puas 12 orang atau 46 %, dan yang menyatakan kurang puas hanya 1 orang atau 3,8 %

2. Kepuasan terhadap teknis pelaksanaan diklat on kampus dan of kampus.Dari 26 responden yang menyatakan sangat puas 10 orang atau 38,5% dan yang menyatakan puas sejumlah 15 orang atau 58 % dan 1 orang abstain.

3. Kepuasan terhadap penerapan strategi / metode pembelajaran yang diterapkan oleh widyaiswara diperoleh data 20 responden atau 77 % menyatakan puas, dan 6 responden atau 23,03% menyatakan sangat puas.

4. Kepuasan terhadap materi / bahan diklat PTK Pola Baru 16 orang atau 61,5 % menyatakan puas, dan 9 orang atau 35 % menyatakan sangat puas.

5. Kepuasan terhadap penguasaan materi widyaiswara pengampu diklat PTK Pola Baru 18 orang atau 69% menyatakan puas, dan 6 orang atau 23,07% menyatakan sangat puas.

6. Kepuasan terhadap pembagian waktu /alokasi waktu dalam penyelenggaraan diklat 17 atau 65,3 % menyatakan puas, 6 orang atau 23,07 % menyatakan sangat puas, dan 3 orang atau 11, 53% menyatakan kurang puas

7. Kepuasan terhadap penggunaan media pembelajaran oleh widyaiswara 8. Kepuasan terhadap pengorganisasian kelas selama diklat PTK Pola baru

20 responden menyatakan puas, dan 5 responden menyatakan sangat puas, 1 responden abstain

9. Kepuasan terhadap respon pelatih (widyaiswara) kepada peserta diklat 17 responden menyatakan puas, 7 responden menyatakan sangat puas, dan 1 responden yang menyatakan kurang puas

10. Kepuasan terhadap efektivitas kelompok belajar dalam pelaksanaan diklat PTK Pola Baru 16 responden menyatakan puas, dan 10 responden menyatakan sangat puas

11. Kepuasan terhadap pelayanan konsumsi yang disediakan panitia selama diklat PTK Pola Baru

12 orang menyatakan puas, 10 orang menyatakan sangat puas dan 3 orang menyatakan kurang puas

12. Kepuasan terhadap pelayanan sarana prasarana diklat oleh panitia 22 responden atau 84,7 menyatakan puas, 3 responden atau 11,53 menyatakan sangat puas, dan 1 responden menyatakan kurang puas

17

Page 18: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

13. Kepuasan terhadap pelayanan akomodasi selama penyelenggaraan diklat PTK Pola Baru 22 responden atau 84,7 %menyatakan puas, dan 3 respnden menyatakan sangat puas, serta 1 abstein

14. Kepuasan terhadap pelayanan administrasi oleh panitia 22 responden atau 84,7 %menyatakan puas, 6 responden atau 23,07% menyaakan sangat puas

15. Kepuasan terhadap kesigapan pelayanan panitia kepada peserta 20 responden atau 77 %menyatakan puas, dan 6 responden 23% menyatakan sangat puas

16. Kepuasan terhadap keramahan panitia kepada peserta diklat, 18 responden atau 69% menyatakan puas, dan 8 responden 31% menyatakan sangat puas

17. Kepuasan terhadap penyediaan narasumber seminar hasil PTK 17 responden 65,38% menyatakan puas, dan 9 responden menyatakan sangat puas

18. Kepuasan terhadap penyelenggaraan seminar hasil PTK 17 responden 65,38% menyatakan puas, dan 9 responden menyatakan sangat puas

19. Kepuasan terhadap penyediaan piagam seminar hasil PTK oleh panitia 15 responden menyatakan puas, 5 responden menyatakan sangat puas serta 5 responden menyatakan kurang puas

20. Kepuasan terhadap penyelenggaraan diklat PTK Pola Baru secara keseluruhan 12 menyatakan puas dan 12 responden menyatakan sangat puas dan 2 responden menyatakan kurang puas

21. Kepuasan terhadap kesesuaian isi / materi pelatihan dengan pekerjaan peserta 15 responden menyatakan puas, dan 11 menyatakan sangat puas

22. Kepuasan terhadap penguasaan materi para widyaiswara 13 responden menyatakan puas, dan 13 responden menyatakan sangat puas

23. Kepuasan terhadap kualitas materi pelatihan 15 responden menyatakan puas, dan 11 responden menyatakan sangat puas

24. Kepuasan terhadap kemanfaatan mata- mata diklat 9 responden menyatakan bermanfaat, dan 17 responden menyatakan sangat bermanfaat

25. Kepuasan dalam keterkaitan penerapan konsep/ praktik PTK dalam pekerjaan peserta 12 responden menyatakan puas, dan 14 responden menyatakan sangat puas

26. Tingkat kesulitan menindaklanjuti diklat PTK Pola baru dengan melakukan PTK yang lain 15 responden menyatakan tidak sulit, dan 6 responden menyatakan cukup sulit, 4responden menyatakan sulit, dan 1 responden menyatakan sangat sulit.

27. Tingkat kesulitan menindaklanjuti hasil penelitian tindakan kelas dalam pembuatan artikel hasil PTK 15 responden menyatakan tidak sulit, 7 responden menyatakan cukup sulit, 1 responden menyatakan sulit, 3 responden abstain

28. Kepuasan dalam memanfaatkan hasil PTK sebagai bahan ususlan DUPAK guru 22 responden menyatakan tidak sulit, dan 4 responden menyatakan cukupsulit

18

Page 19: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

29. Tingkat kesulitan peserta dalam melakukan penelitian baru selain PTK, 11 responden menyatakan tidak sulit, 14 responden menyatakan cukup sulit, dan 2 responden menyatakan sulit.

30. Tingkat kesulitan materi PTK Pola baru menurut peserta 10 responden menyatakan tidak sulit, dan 14 responden menyatakan cukup sulit, dan 2 responden menyatakan sulit.

Deskripsi Data peserta diklat terhadap kuesioner terbuka dengan pertanyaan : “Apa yang Anda sukai dari diklat ini?”

Dari 40 (empat puluh) peserta diklat yang memberikan informasi terkait pertanyaan di atas sejumlah 28 peserta. Jawaban atau informasi tersebut tampak dalam deskripsi data berikut ini:

1. Mendapat banyak pengetahuan, pengalaman, tanpa meninggalkan tugas dan kewajiban

2. Saya bisa tahu bagaimana menyusun PTK yang benar3. Alokasi waktu yang cukup sehingga semua tahapan PTK dapat dikerjakan

secara maksimal4. Selain mendapatkan ilmu pembuatan PTK juga mendapat ilmu tentang

pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik tanpa meninggalkan kewajiban di madrasah, tq

5. Bimbingan yang diberikan oleh widyaiswara sangat bermanfaat6. Menambah pengetahuan dan informasi baru tentang PTK7. Pengalaman berharga dalam pembuatan PTK8. Menambah pengetahuan dan kebersamaan9. Dengan pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas proses belajar mengajar10. Lebih banyak praktik daripada teori11. Lebih banyak tahu tentang penulisan PTK dan proses PTK beserta

sistematika penyusunan laporannya12. Mendapatkan ilmu tentang penyusunan PTK13. Belajar melakukan dan menulis PTK dengan benar14. Metode pembelajaran15. Pengetahuan penyusunan/ sistematika PTK yang benar16. Bertambah wawasan dalam melakukan PTK; kerja keras dan semangat;

sebagai motivasi dan penyegaran17. Mendapatkan pengetahuan baru, mendapatkan hasil berupa PTK yang

dapat dipergunakan untuk kenaikan pangkat, dan silaturahmi18. Manfaat dari pelatihan ini dipakai untuk naik pangkat19. Belajar membuat PTK dari awal sampai akhir20. Saya berhasil menyelesaikan PTK21. Dapat menyelesaikan PTK dan menambah pengetahuan22. Bagin refleksi mendapat bimbingan, adanya sharing dan ada solusi dalam

menyelesaikan masalah23. Refleksi bersama pembimbing sharing masalah yang dihadapi dan

mendapatkan solusi dengan suasana yang sangat menyenangkan

19

Page 20: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

24. Bagian refleksi mendapat banyak ilmu dan pengalaman dan mendapat solusi dalam suasana kekeluargaan

25. Mendapatkan ilmu26. Pembimbingan yang sangat sabar dan selalu memberi semangat27. Motivasi dan dukungan pembimbing28. Kesabaran dan ketelatenan pembimbing dan ada kesempatan menguji

kebenaran teori dalam praktik

Intinya melalui pembimbingan langsung dalam praktik pelaksanaan tindakan dalam siklus PTK dilanjutkan dengan pendampingan saat refleksi dalam suasana kekeluargaan sampai pada penyusunan laporan dan seminar hasil memberikan hasil yang optimal sehingga peserta diklat mampu menyusun sebuah Laporan PTK yang bisa diajukan sebagai angka kredit guru untuk kenaikan pangkat.

E. Kesimpulan dan Rekomendasi

20

Page 21: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tingkat kepuasan peserta diklat PTK Pola baru bagi guru di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Jembrana pada tahun 2016 dapat dikatakan memuaskan. Data yang diperoleh menunjukkan tingkat kepuasan peserta diklat mencapai 85,00%, tingkat relevansi juga mencapai angka 85,00%, dan tingkat efektivitasnya juga mencapai angka 85,00%.

Selain data berupa angka-angka, tingkat kepuasan peserta juga terdeskripsikan melalui data kuesioner terbuka dengan pertanyaan: “Apa yang Anda sukai dalam pelatihan ini?”

Inti jawaban atau pernyataan kepuasan peserta diklat dapat disimpulkan melalui pembimbingan langsung oleh widyaiswara pada proses pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan refleksi dalam suasana kekeluargaan penuh motivasi dan semangat kerja keras sampai proses penyusunan laporan dan seminar hasil memberikan pengalaman nyata berupa praktik PTK serta menghasilkan karya tulis Penelitian Tindakan Kelas yang siap diajukan sebagai angka kredit untuk kenaikan pangkat.

Rekomendasi.Berdasarkan simpulan yang dihasilkan, maka dalam upaya

mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan diklat perlu dilakukan berbagai hal sebagai berikut :

1. Diklat Penelitian Tindakan Kelas perlu dilaksanakan lagi dengan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan khususnya terkait prosedur teknis pendampingan terhadap peserta diklat dalam melaksanakan tindakan pada siklus penelitiannya.

2. Model evaluasi diklat menurut Kirkpatrick bisa diterapkan sebagai alternatif model evaluasi/analisis diklat pada jenis diklat lain terutama program diklat inovatif.

3. Untuk memperoleh data otentik mengenai tindak lanjut alumni diklat terhadap diklat yang diikuti, perlu diterapkan evaluasi diklat model empat level Kirkpatrick pada level-level di atasnya. Hal ini terkait dengan kebermanfaatan diklat berupa output dan outcome diklat di masa pasca diklat.

21

Page 22: bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI-sifa.docx · Web viewANALISIS TINGKAT KEPUASAN . PESERTA. TERHADAP PELAKSANAAN . DIKLAT. PTK POLA BARU . GURU MADRASAH DI

DAFTAR PUSTAKA

Farjad, Shahrooz. (2012). The Evaluation Effectiveness of Training Courses in University by Kirkpatrick Model (Case Study: Islamshahr University). Procedia-Social and Behavioral Sciences 46 (2012) 2837-2841. Doi: 10.1016/j. Sbspro.2012.05.573.

Ikramina, F.., and Gustomo, A. (2014). Analysis Of Training Evaluation Process Using Kirkpatrick’s Training Evaluation Model at PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Journal of Business and Management Vol.3, No. 1, 2014: 102-111

KBBI daring, diunduh tanggal 28 Agustus 2017 pukul 09.30

Sugiyono, 2010 .Metode Penelitian Kuantitatif R &D, Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto, 2006 Prosedur Penelitian suatu Pendekatan PraktikSukardi, 2007 Metodologi Penelitian, Kompetensi dan Praktiknya

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2009 Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Roosda Karya

Supranto, J. (2001) Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Syafril Ramadhon, 2015 Penerapan Model Empat Level Kirkpatrick dalam Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur di Pusdiklat Migas (Jurnal Forum Diklat Vol 06 No 1)

Syamsu Qamar Badu, 2013 The Implementation of Kirkpatrick's Evaluation Model in the Learning of Initial Value and Boundary Condition Problems International Journal of Learning & Development ISSN 2164-4063 2013, Vol. 3, No. 5

22