presentasi kti

54
Status Gizi Balita di Kelurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam Januari-Maret 2013 1 April 2013 Faktor-faktor yang m empengaruhi Disusun oleh : - Elly Lestari - Theresia L K - Indar Dwi Handika - Linda Syaidarita - Made Nuriyadi - Ilham Rianda - Kal

Upload: nurhasanah2112

Post on 28-Nov-2015

92 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

presentasi

TRANSCRIPT

Page 1: PRESENTASI KTI

1

Status Gizi Balita di Kelurahan Tanjung Uma Kecamatan

Lubuk Baja Kota BatamJanuari-Maret 2013

April 2013

Faktor-faktor yang mempengaruhi

Disusun oleh :- Elly Lestari- Theresia L K - Indar Dwi Handika- Linda Syaidarita- Made Nuriyadi- Ilham Rianda - Kalven Adora

Page 2: PRESENTASI KTI

2

BAB I PENDAHULUAN

Page 3: PRESENTASI KTI

3

Latar belakang• Status gizi adalah salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat

terkait sistem pangan dan gizi, menggambarkan ketersediaan pangan untuk kelangsungan hidup disetiap siklus kehidupan, sejak dalam kandungan, bayi, anak, dewasa serta usia lanjut, dan pada periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.

Susenas (2005)Riskesdas (2007)

Riskesdas (2010)

0123456789

8.8%

5.4%4.9%

Persentase Gizi Buruk

Survey Riskesdas tahun 2007, persentase balita gizi buruk di Indonesia sebesar 5.4% dan menurun dibandingkan Susenas tahun 2005 sebesar 8.8%, namun masih menjadi masalah utama jika ditemukan disuatu daerah lebih dari 1% balita status gizi buruk. Survey Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, dari 13.0% berstatus gizi kurang terdapat 4.9% berstatus gizi buruk.

Page 4: PRESENTASI KTI

4

Persentase balita status gizi kurang berdasarkan indikator BB/TB

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Presentase 0.40 0.41 0.43 0.51 0.46 0.39 0.46 0.45

Tabel 1: Persentase balita status gizi sangat kurus Kota BatamSumber : Berdasarkan hasil PSG kota Batam periode 2005 s/d 2012

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 20120

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Persentase balita status gizi sangat kurus Kota Batam

Page 5: PRESENTASI KTI

5

• Hasil register pemantauan pertumbuhan dan laporan gizi buruk, dari 323 orang balita gizi buruk hasil PSG cakupan Kota Batam tahun 2012, terdapat balita gizi buruk sebanyak 9 (2.78%) Balita yang terdapat di wilayah kerja UPT Puskesmas Lubuk Baja Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam yaitu terdiri dari 5 orang balita jenis kelamin laki-laki dan 4 orang balita jenis kelamin perempuan .

Laki-laki56%

Perempuan44%

PSG wilayah kerja UPT Puskesmas Lubuk Baja Kecamatan Lubuk Baja

Kota Batam 2012

Page 6: PRESENTASI KTI

6

Berdasarkan data profil Puskesmas Lubuk Baja Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam pada tahun 2010, balita yang ditimbang tercatat 1 (0.00%) balita dengan status gizi buruk, kemudian pada tahun 2011 tercatat 3 (0.025%) balita dengan status gizi buruk, pada tahun 2012 tercatat 4 (0.06%) balita dengan status gizi buruk.

2010 2011 20120

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

Persentase status gizi buruk berdasarkan profil Puskesmas Lubuk Baja

Page 7: PRESENTASI KTI

7

Dari hasil data di atas, Secara persentase angka tersebut bukan

merupakan suatu masalah gizi berdasarkan MDGs. Akan tetapi,

persentase atau jumlah balita dengan status gizi buruk dalam tiga

tahun terakhir di wilayah kerja UPT Puskesmas Lubuk Baja Kecamatan

Lubuk Baja Kota Batam terjadi peningkatan.

Selain itu, masalah gizi memerlukan penanganan yang lebih

inovatif dan terpadu karena masih merupakan menjadi masalah

nasional dan terus berkelanjutan. Angka tersebut bisa terjadi

peningkatan pada masa mendatang dikarenakan masalah status gizi

dipengaruhi oleh multifaktor yang sudah mengakar di masyarakat.

Untuk itu diperlukan kesadaran gizi bagi masyarakat yang menjadi

norma sosial sehingga keberadaannya lebih kokoh berkembang di

masyarakat secara berkelanjutan.

Page 8: PRESENTASI KTI

8

Rumusan MasalahApakah faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita di

Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT Puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam Januari-Maret 2013.

Tujuan Penelitian1. Tujuan umum

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita di

Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT Puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam Januari-Maret 2013.

Page 9: PRESENTASI KTI

9

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu terhadap status gizi

balita di Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT Puskesmas

Lubuk Baja Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam Januari-Maret 2013.

b. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap status gizi balita di

Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT Puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam Januari-Maret 2013.

c. Mengetahui hubungan tingkat pendapatan keluarga terhadap status

gizi balita di Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT Puskesmas

Lubuk Baja Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam Januari-Maret 2013.

Page 10: PRESENTASI KTI

10

d. Mengetahui hubungan faktor Jumlah anggota keluarga terhadap status gizi

balita di Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT Puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam Januari-Maret 2013

e. Mengetahui hubungan pola pemberian ASI terhadap status gizi balita di

Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT Puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam Januari-Maret 2013.

f. Mengetahui hubungan pola pemberian MP-ASI terhadap status gizi balita di

Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT Puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam Januari-Maret 2013.

g. Mengetahui hubungan status infeksi balita terhadap status gizi balita di

Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT Puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam Januari-Maret 2013.

Page 11: PRESENTASI KTI

11

BAB III KERANGKA TEORI,

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS

Page 12: PRESENTASI KTI

12

Pantangan makan balita

Pendapatan keluarga

Besarnya jumlah keluarga

Asupan zat giziStatus

kesehatan balita/Infeksi

Daya beliKetahanan

pangan keluarga

Pola asuhSanitasi

lingkungan

Status gizi balitaStatus gizi balita

PredisposisingPengetahuan, sikap,

kepercayaan dan tradisi

ReinforcingDukungan petugas, tokoh masyarakat

dan keluarga

EnablingFasilitas dan sarana

kesehatan

•Kerangka Teori

Sumber: Sajogyo, dkk. (1994), Santoso dan Anne Lies. (2004), Soehardjo, dkk. (1986) dalam Dewi Andarwati (2007) dan Sri Dara Ayu (2008, UNICEF1990) dalam Rancangan AKSI Pangan dan Gizi 2011-2015 dengan beberapa penyesuaian.

Page 13: PRESENTASI KTI

13

Faktor-faktor yang mempengaruhi

1. Pendidikan Ibu

2. Pengetahuan Ibu

3. Pendapatan Keluarga

4. Jumlah Anggota keluarga

5. Pola Pemberian ASI

6. Pola Pemberian MP ASI

7. Satus kesehatan (infeksi) Balita

Faktor-faktor yang mempengaruhi

1. Pendidikan Ibu

2. Pengetahuan Ibu

3. Pendapatan Keluarga

4. Jumlah Anggota keluarga

5. Pola Pemberian ASI

6. Pola Pemberian MP ASI

7. Satus kesehatan (infeksi) Balita

Variabel Independen Variabel dependen

Status gizi Balita

Status gizi Balita

• Kerangka Konsep

Page 14: PRESENTASI KTI

14

•HipotesisHipotesis mayor

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita di Kelurahan Tanjung

Uma wilayah kerja UPT puskesmas Lubuk Baja Kecamatan Lubuk Baja Kota batam.

Hipotesis minor

1. Terdapat pengaruh faktor tingkat pendidikan ibu terhadap status gizi balita di

Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota batam.

2. Terdapat pengaruh faktor tingkat pengetahuan ibu terhadap status gizi balita

di Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota batam.

3. Terdapat pengaruh faktor tingkat pendapatan keluarga terhadap status gizi

balita di Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota batam.

Page 15: PRESENTASI KTI

15

4. Terdapat pengaruh faktor jumlah anggota keluarga terhadap status gizi

balita di Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT puskesmas Lubuk

Baja Kecamatan Lubuk Baja Kota batam.

5. Terdapat pengaruh faktor pola pemberian ASI terhadap status gizi balita di

Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota batam.

6. Terdapat pengaruh faktor pola pemberian MP ASI terhadap status gizi

balita di Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT puskesmas Lubuk

Baja Kecamatan Lubuk Baja Kota batam.

7. Terdapat pengaruh faktor status infeksi balita terhadap status gizi balita di

Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja UPT puskesmas Lubuk Baja

Kecamatan Lubuk Baja Kota batam.

4.  

Page 16: PRESENTASI KTI

16

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Page 17: PRESENTASI KTI

17

Rancangan Penelitian :• Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik • Pendekatan cross sectional

Lokasi dan Waktu Penelitian•Lokasi : Kelurahan Tanjung Uma wilayah Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam. •Waktu : Dilakukan pada tanggal 18 Maret sampai dengan 26 April

2013.

Page 18: PRESENTASI KTI

18

Subjek Penelitian

•PopulasiPopulasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang berada di Kelurahan Tanjung Uma wilayah kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam

Jumlah populasi = 1050 orang

•Sampel Besar sampel Rumus Slovin:

n

Keterangan:n: Jumlah sampelN: Jumlah populasie : Batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Maka sample yang dibutuhkan dari populasi yaitu:

n = 91 sample

Page 19: PRESENTASI KTI

19

Jenis sample

Kriteria inklusi: • Semua ibu yang mempunyai balita usia 0 sampai 59 bulan.• Ibu yang mempunyai balita yang berdomisili di cakupan lokasi

penelitian.

Kriteria eksklusi: • Ibu yang mempunyai balita yang menolak diikutsertakan menjadi

responden penelitian.• Responden penelitian yang tidak ada di tempat saat pengumpulan

data penelitian dilakukan.

Page 20: PRESENTASI KTI

20

Teknik Pengumpulan Data1. Sumber data

• Data primerKuesioner dan pengukuran berat badan dan tinggi badan

• Data sekunderDinas kesehatan dan puskesmas

2. InstrumenDacin atau timbangan balita Kuesioner

3. Teknik samplingSecara random samplingDengan teknik cluster random sampling

Page 21: PRESENTASI KTI

21

No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala1 Status gizi balita Keadaan status gizi balita yang

dinyatakan oleh berat badan/umur.Z-score 1. Obese : apabila nilai Z

score yang diperoleh > 3 SD

2. Gizi lebih: Apabila nilai Z score yang diperoleh > 2 - 3 SD.

3. Gizi baik: Apabila nilai Z score yang diperoleh -2 SD s.d +2 SD

4. Gizi Kurang: Apabila nilai Z score yang diperoleh < -2 SD s.d -3 SD.

5. Gizi buruk: Apabila nilai Z score yang diperoleh <-3 SD.

Rasio

Definisi operasional

Page 22: PRESENTASI KTI

22

No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala2 Tingkat

pendidikan ibu

Tingkat atau jenjang pendidikan formal yang ditamatkan oleh responden.

Kuesioner 1. Rendah: tidak sekolah, SD, SMP.

2. Tinggi: SMA, Perguruan tinggi dan lain-lain

Ordinal

3 Tingkat pengetahuan ibu

Tingkat pengetahuan ibu balita tentang status gizi balita.

Kuesioner 1. Kurang 2. Cukup

Ordinal

4 Pendapatan keluarga

Tingkat penghasilan keluarga per bulan sesuai dengan UMR Rp 2050.000,-

Kuesioner 1. < UMR Kurang dari Rp2050.000,-

2. >UMR Lebih atau sama dengan Rp 2050.000,-

Ordinal

5 Jumlah anggota keluarga

Jumlah anggota keluarga tinggal dalam satu rumah.

Kuesioner 1. ≤4 orang2. >4 orang

Ordinal

6 Pola pemberian ASI eklusif

Pemberian ASI eksklusif pada balita yaitu diberikan sampai usia 6 bulan tanpa diberikan makan tambahan.

Kuesioner 1. Tidak diberikan2. Diberikan

Ordinal

7 Pola pemberian MP-ASI

Pemberian MP ASI pada balita, yang diberikan setelah usia balita 6 bulan.

Kuesioner 1. Tidak diberikan2. Diberikan <6 bulan3. Diberikan ≥6 bulan

Interval

8 Status Infeksi Status penyakit infeksi pada balita minimal dalam 2 minggu terakhir.

Kuesioner 1. Balita sakit2. Balita sehat

Ordinal

Page 23: PRESENTASI KTI

23

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 24: PRESENTASI KTI

24

1. Faktor pendidikan ibu terhadap status gizi balitaStatus Gizi Balita

TotalGizi Kurang (< -2

SD s.d -3 SD)Gizi Baik (-2 SD

s.d 2 SD)

Tingkat Pendidikan Ibu Rendah (tidak sekolah, SD, SMP)

Count 5 51 56

% within Tingkat Pendidikan Ibu 8.9% 91.1% 100.0%

Tinggi (SMA, Perguruan Tinggi, dll)

Count 2 33 35

% within Tingkat Pendidikan Ibu 5.7% 94.3% 100.0%

Total Count 7 84 91

% within Tingkat Pendidikan Ibu 7.7% 92.3% 100.0%

Tabel 6: Chi-Square Tests faktor pendidikan ibu mempengaruhi status gizi balita

Value DfAsymp. Sig. (2-

sided)Exact Sig. (2-

sided)Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .313a 1 .576

Continuity Correctionb .024 1 .876

Likelihood Ratio .325 1 .568

Fisher's Exact Test .703 .450

Linear-by-Linear Association .310 1 .578

N of Valid Casesb 91

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.69.

b. Computed only for a 2x2 table

Rendah Tinggi0

2

4

6

8

10

Persentase Gizi Kurang

Page 25: PRESENTASI KTI

25

• Pada penelitian ini didapat nilai p=0.703 (nilai p>0.05) mengenai hubungan

faktor pendidikan ibu terhadap status gizi balita yang menunjukan tidak ada

hubungan yang bermakna.

• Hal ini diduga karena tingkat pendidikan tidak secara langsung dan tidak mutlak

menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, informasi tentang gizi

tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal.

• Sehingga dapat diasumsikan bahwa tingkat pendidikan ibu ditentukan seberapa

besar mempengaruhi faktor pengetahuan ibu tentang gizi balita, dan berapa

banyak faktor-faktor lain yang berkontribusi pada status gizi balita dalam

keluarga, misalnya pemanfaatan layanan kesehatan, ekonomi keluarga.

Page 26: PRESENTASI KTI

26

2. Faktor Pengetahuan ibu terhadap status gizi balitaStatus Gizi Balita

TotalGizi Kurang (< -2

SD s.d -3 SD)Gizi Baik (-2 SD

s.d 2 SD)

Pengetahuan Ibu Balita Kurang Count 3 29 32

% within Pengetahuan Ibu Balita 9.4% 90.6% 100.0%

Cukup Count 4 55 59

% within Pengetahuan Ibu Balita 6.8% 93.2% 100.0%

Total Count 7 84 91

% within Pengetahuan Ibu Balita 7.7% 92.3% 100.0%

Tabel 8: Chi-Square Tests faktor pengetahuan ibu mempengaruhi status gizi balita

Value DfAsymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .197a 1 .657

Continuity Correctionb .001 1 .975

Likelihood Ratio .192 1 .661

Fisher's Exact Test .693 .473

Linear-by-Linear Association .195 1 .659

N of Valid Casesb 91

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.46.

b. Computed only for a 2x2 table

Kurang Cukup0

2

4

6

8

10

Persentase Gizi Kurang

Page 27: PRESENTASI KTI

27

Pada penelitian ini, didapat nilai p=0.693 (nilai p>0.05) yang

menunjukkan tidak adanya hubungan antara kedua variabel faktor

pengetahuan ibu terhadap status gizi balita.

Dalam pengukuran faktor pengetahuan tidak mudah karena

pengetahuan dalam cakupan domain kognitif mempunyai tingkatan

yaitu tahu (know), memahami (comrephensio), aplikasi (aplicatio),

analisis (analysis) sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation). pada

tahap bagaimana pengetahuan ibu mempengaruhi status gizi balita,

tentu tingkatan aplikasi pengetahuan sangat menentukan status gizi

balita, selain itu faktor lain seperti kepercayaan ibu terhadap

makanan, ketahanan pangan keluarga, status kesehatan balita.

Page 28: PRESENTASI KTI

28

3. Faktor pendapatan keluarga terhadap status gizi balitaStatus Gizi Balita

TotalGizi Kurang (< -2

SD s.d -3 SD)Gizi Baik (-2 SD

s.d 2 SD)

Pendapatan Keluarga < Rp 2.050.000,- Count 4 40 44

% within Pendapatan Keluarga 9.1% 90.9% 100.0%

Rp. 2.050.000,- atau Lebih

Count 3 44 47

% within Pendapatan Keluarga 6.4% 93.6% 100.0%

Total Count 7 84 91

% within Pendapatan Keluarga 7.7% 92.3% 100.0%

Tabel 12: Chi-Square Tests faktor pendapatan keluarga mempengaruhi status gizi balita

Value DfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .235a 1 .628

Continuity Correctionb .008 1 .928

Likelihood Ratio .235 1 .628

Fisher's Exact Test .708 .463

Linear-by-Linear Association .232 1 .630

N of Valid Casesb 91

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.38.

b. Computed only for a 2x2 table

< Rp 2.050.000 > Rp 2.050.0000

2

4

6

8

10

Persentase Gizi Kurang

Page 29: PRESENTASI KTI

29

• Hal ini dikarenakan sebagian besar respoden mempunyai balita yang

masih diberikan ASI ekslusif, dimana ASI mempunyai nilai ekonomis

sehingga memperkecil pengaruh pendapatan keluarga. Selain itu

status gizi dipengaruhi oleh multifaktor seperti pola asuh,

pemanfaatan layanan kesehatan.

Page 30: PRESENTASI KTI

30

4. Faktor jumlah Keluarga yang mempengaruhi status gizi balita Status Gizi Balita

TotalGizi Kurang

(< -2 SD s.d -3 SD)Gizi Baik

(-2 SD s.d 2 SD)

Jumlah Anggota Rumah Tangga

< 4 atau = 4 orang Count 1 56 57

% within Jumlah Anggota Rumah Tangga 1.8% 98.2% 100.0%

> 4 orang Count 6 28 34

% within Jumlah Anggota Rumah Tangga 17.6% 82.4% 100.0%

Total Count 7 84 91

% within Jumlah Anggota Rumah Tangga 7.7% 92.3% 100.0%

Tabel 14: Chi-Square Tests faktor jumlah keluarga mempengaruhi status gizi balita

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square7.576a 1 .006

Continuity Correctionb

5.503 1 .019

Likelihood Ratio7.600 1 .006

Fisher's Exact Test.010 .010

Linear-by-Linear Association7.492 1 .006

N of Valid Casesb

91

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.62.

b. Computed only for a 2x2 table

4 orang atau kurang

> 4 orang0

5

10

15

20

Persentase Gizi Kurang

Page 31: PRESENTASI KTI

31

Tabel 15: Risk Estimate faktor jumlah keluarga terhadap status gizi balita

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Jumlah Anggota Rumah Tangga (< 4 atau = 4 orang / > 4 orang)

.083 .010 .726

For cohort Status Gizi Balita = Gizi Kurang (< -2 SD s.d -3 SD)

.099 .012 .791

For cohort Status Gizi Balita = Gizi Baik (-2 SD s.d 2 SD)

1.193 1.017 1.399

N of Valid Cases 91

Kasus status gizi kurang lebih banyak ditemukan pada keluarga besar dari pada keluarga kecil, termasuk jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak terlalu banyak.. Sehingga anak-anak yang dihasilkan dari keluarga demikian lebih banyak yang kurus, punya daya pikir yang lemah, dan mudah terkena penyakit.

Menurut Anderson et al., (2008) dalam jurnal kesehatan masyarakat oleh Lutviana et Budiona, diharapkan keluarga kecil selain kesejahteraan lebih terjamin maka kebutuhan pangan akan lebih baik terpenuhi dibandingkan keluarga dengan jumlah besar.

Page 32: PRESENTASI KTI

32

5. Faktor pola pemberian ASI yang mempengaruhi status gizi balita.Status Gizi Balita

TotalGizi Kurang

(< -2 SD s.d -3 SD)Gizi Baik

(-2 SD s.d 2 SD)

Pemberian ASI eksklusif Tidak ASI Eksklusif Count 4 46 50

% within Pemberian ASI eksklusif

8.0% 92.0% 100.0%

ASI Eksklusif Count 3 38 41

% within Pemberian ASI eksklusif

7.3% 92.7% 100.0%

Total Count 7 84 91

% within Pemberian ASI eksklusif

7.7% 92.3% 100.0%

Tabel 17: Chi-Square Tests hubungan faktor pola pemberian ASI eksklusif dengan status

gizi balita.Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .015a 1 .903

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .015 1 .903

Fisher's Exact Test 1.000 .611

Linear-by-Linear Association

.015 1 .904

N of Valid Casesb 91

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.15.

b. Computed only for a 2x2 table

Tidak ASI ekslusif

ASI ekslusif6.8

7.2

7.6

8

Persentase Gizi Kurang

Page 33: PRESENTASI KTI

33

Dari uraian diatas, jika pemberian ASI dapat terlaksana dengan

baik, tentu akan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan

perkembangan anak di usia balita. Hasil Chi Square Tests

memberikan nilai p=1.000 (nilai p>0.05) yang memberikan makna

bahwa tidak ada hubungan faktor pemberian ASI ekslusif terhadap

status gizi balita.

Hal ini diduga disebabkan faktor pemberian PASI dan MP ASI

karena keyakinan ibu bahwa bayi tidak akan cukup memperoleh zat

gizi jika hanya diberi ASI sampai umur 6 bulan. Atau kurangnya

kemampuan ibu dalam merawat balita, sanitasi lingkungan yang tidak

sehat, serta frekuensi dan durasi pemberian ASI yang tidak sesuai.

Page 34: PRESENTASI KTI

34

6. Faktor pola pemberian MP ASI yang mempengaruhi status gizi balita.Status Gizi Balita

TotalGizi Kurang

(< -2 SD s.d -3 SD)Gizi Baik

(-2 SD s.d 2 SD)

Usia Pemberian MP-ASI Belum diberikan Count 2 23 25

% within Usia Pemberian MP-ASI 8.0% 92.0% 100.0%

Diberikan < 6 Bulan Count 4 40 44

% within Usia Pemberian MP-ASI 9.1% 90.9% 100.0%

Diberikan > 6 Bulan Count 1 21 22

% within Usia Pemberian MP-ASI 4.5% 95.5% 100.0%

Total Count 7 84 91

% within Usia Pemberian MP-ASI 7.7% 92.3% 100.0%

Tabel 19: Chi-Square Tests pengaruh faktor pemberian MP ASI terhadap status gizi balita.

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square .431a 2 .806

Likelihood Ratio .474 2 .789

Linear-by-Linear Association

.176 1 .675

N of Valid Cases 91

a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.69.

Belum

dibe

rikan

< 6 bu

lan

> 6 bu

lan048

Persentase Gizi Kurang

Page 35: PRESENTASI KTI

35

Pada hasil penelitian ini nilai p=0.431 (nilai p>0.05) artinya tidak ada

hubungan bermakna antara pola pemberian MP ASI terhadap status gizi

balita.

Adanya faktor lain yang mempengaruhi status gizi balita, kemudian

untuk mengetahui pola pemberian MP ASI perlu diketahui frekuensi,

kuantitas, kualitas, dan jenis serta ragam MP ASI yang tepat, disamping

dapat terjadi bias recall mengenai daya ingat responden dalam

menginagat makanan dan minuman yang diberikan pada balita, bias

pengukuran mengenai jumlah makanan yang dikonsumsi, kebenaran

responden dalam mengisi kuesioner.

Page 36: PRESENTASI KTI

36

7. Faktor status infeksi balita yang mempengaruhi status gizi balita.Status Gizi Balita

TotalGizi Kurang

(< -2 SD s.d -3 SD)Gizi Baik

(-2 SD s.d 2 SD)

Status Infeksi Balita Balita sakit Count 7 50 57

% within Status Kesehatan Balita

12.3% 87.7% 100.0%

Balita sehat Count 0 34 34

% within Status Kesehatan Balita

.0% 100.0% 100.0%

Total Count 7 84 91

% within Status Kesehatan Balita

7.7% 92.3% 100.0%

Tabel 21: Chi-Square Tests pengaruh faktor status infeksi balita terhadap gizi balita.

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 4.523a 1 .033

Continuity Correctionb 2.959 1 .085

Likelihood Ratio 6.894 1 .009

Fisher's Exact Test .043 .033

Linear-by-Linear Association 4.474 1 .034

N of Valid Casesb 91

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.62.

b. Computed only for a 2x2 table

Tabel 22 : Risk Estimate faktor status infeksi balita terhadap status gizi balita

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

For cohort Status Gizi Balita = Gizi Baik (-2 SD s.d 2 SD) .877 .796 .967

N of Valid Cases 91Balita sakit Balita sehat0

4

8

12

Persentase Gizi Kurang

Page 37: PRESENTASI KTI

37

Status infeksi balita merupakan salah satu faktor yang secara

langsung yang dapat mempengaruhi status gizi balita, dan kedua

bersinergis dengan faktor pemberian asupan zat gizi, pada balita yang

menderita penyakit infeksi akan mempengaruhi pola pemberian asupan

zat gizi akibat kurangnya nafsu makan balita yang akan mempengaruhi

status gizi balita, dan pada balita status gizi kurang akibat asupan zat

gizi kurang akan menyebakan balita mudah terkena penyakit infeksi

karena penurunan daya tahan tubuh.

Dengan demikian faktor status infeksi balita juga terkait dengan

pola asuh, sanitasi lingkungan, pendapatan keluarga, pengetahuan dan

sikap ibu balita. Hal ini menjelaskan bahwa penyakit infeksi mempunyai

pengaruh yang kuat terhadap terjadinya gizi kurang pada balita.

Page 38: PRESENTASI KTI

38

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Page 39: PRESENTASI KTI

39

KesimpulanBerdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dan tidak mempengaruhi status gizi balita di kelurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja kota Batam, yaitu:

1. Tidak terdapat hubungan antara faktor pendidikan ibu dengan status gizi balita di kelurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja kota Batam, dan hasil penelitian ini tidak sesuai dengan literatur teori yang ada.

2. Tidak terdapat hubungan antara faktor pengetahuan ibu dengan status gizi balita di kelurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan literatur teori dan penelitian yang telah ada sebelumnya.

3. Tidak terdapat hubungan antara faktor pendapatan keluarga dengan status gizi balita di Kelurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam, dan hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada.

Page 40: PRESENTASI KTI

40

4. Terdapat hubungan antara faktor jumlah anggota keluarga dengan status gizi balita di Kelurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam, dan hasil penelitian ini memiliki korelasi dengan teori yang ada.

5. Tidak terdapat hubungan antara faktor pola pemberian ASI dengan status gizi balita di Kelurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam, dan hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang telah ada.

6. Tidak terdapat hubungan antara faktor pola pemberian MP ASI dengan status gizi balita di Kelurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam, dan hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang ada.

7. Terdapat hubungan antara faktor status kesehatan balita dengan status gizi balita di Kelurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja kota Batam, dan hasil penelitian ini mempunyai korelasi dengan teori yang ada.

Page 41: PRESENTASI KTI

41

Saran • Instansi terkait (Puskesmas, Kader Kesehatan)

1. Meningkatkan intensitas pelaksanaan program gizi berupa penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif, imunisasi, pola asuh, pemilihan makanan yang baik bagi bailta, pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan lain-lain, guna meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menjaga status gizi balita.

2. Meningkatkan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan Kelurahan Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat demi menjaga kesehatan masyarakat khususnya balita.

• Masyarakat Mengambil sikap dan perilaku yang mendorong program kesehatan mengenai status gizi masyarakat terutama status gizi balita, dan sikap dan perilaku optimal keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi balita.

• PenelitiDiharapkan bagi akademisi, staf pelayanan kesehatan dan pihak terkait untuk melakukan penelitian lebih lanjut demi menggali berbagai permasalahan status gizi balita dan pemecahan masalahnya.

Page 42: PRESENTASI KTI

42

DOKUMENTASI KEGIATAN SELAMA DI PUSKESMAS LUBUK BAJA KOTA BATAM

Page 43: PRESENTASI KTI

43

Orientasi di Puskesmas

Page 44: PRESENTASI KTI

44

Page 45: PRESENTASI KTI

45

Pengarahan dan bimbingan di Puskesmas

Page 46: PRESENTASI KTI

46

Pengumpulan data

Page 47: PRESENTASI KTI

47

Page 48: PRESENTASI KTI

48

Penyuluhan ASI eksklusif

Page 49: PRESENTASI KTI

49

Imunisasi

Page 50: PRESENTASI KTI

50

Penyuluhan dan pengobatan Lansia

Page 51: PRESENTASI KTI

51

Page 52: PRESENTASI KTI

52

Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

Page 53: PRESENTASI KTI

53

Page 54: PRESENTASI KTI

54

TERIMA KASIH