skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/nor nazatul azira.pdf ·...

87
Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen Undang- Undang Keluarga Islam Negeri Johor (Studi Kasus Di Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah Pada Fakultas Syariah NOR NAZATUL AZIRA BINTI MOHD RIDZUAN NIM: SHK 101180019 PEMBIMBING : DR. YULIATIN, S.Ag, M.HI H.M. ZAKI, S.Ag., M.Ag PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN J A M B I 1441 H / 2020

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen Undang-

Undang Keluarga Islam Negeri Johor (Studi Kasus Di Mahkamah Tinggi

Syariah Johor, Malaysia)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Program Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah Pada Fakultas

Syariah

NOR NAZATUL AZIRA BINTI MOHD RIDZUAN

NIM: SHK 101180019

PEMBIMBING :

DR. YULIATIN, S.Ag, M.HI

H.M. ZAKI, S.Ag., M.Ag

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

J A M B I

1441 H / 2020

Page 2: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

i

Page 3: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

ii

Page 4: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

iii

Page 5: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

iv

Page 6: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

v

MOTTO

فيومن مالهم أع وهوكافرفأولئكحبطت دينهفيمت عن من كم تدد ير

فيهاخالدون حابالنارهم خرةوأولئكأص وال يا .الدن

Artinya: Dan sesiapa diantara kamu yang murtad (berpaling tadah) dari agamanya

(agama Islam), lalu ia mati sedang ia tetap kafir, maka orang yang demikian rosak

binasalah amal usahanya (yang baik) di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah ahli

neraka, mereka kekal di dalamnya (selama-lamanya) (al-Baqarah. 2: 217)

سكوا بعصمال كوافرولتم

Artinya: Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan

perempuan-perempuan kafir. (al-Mumtahanah.60: 10)

Page 7: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

vi

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor (Studi Kasus di Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia) dikaji untuk memberi penjelasan

tentang apa saja akibat terhadap perkawinan yang salah satunya murtad. Sebagai tujuan antaranya untuk mengkaji penyelesaian kasus murtad menurut Seksyen 46

Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor dan keputusan hakim terhadap kasus murtad di Mahkamah Tinggi Syariah Negeri Johor. Skripsi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data-

data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Diharapkan penelitian ini dapat memberi kontribusi kepada ahli hukum dan mahasiswa kedepannya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh pembahasan sebagai berikut. Pertama, memberi paparan tentang akibat terhadap perkawinan jika salah satunya murtad. Kedua, menjelaskan tentang penyelesaian kasus murtad menurut Seksyen

46 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor. Hasil kajian penulis, terdapat 3 akibat yang memberi impak besar terhadap perkawinan antaranya adalah

pembubaran perkawinan antara pihak suami dan istri, kesan terhadap agama dan hak penjagaan anak dan kesan terhadap nafkah. Ketiga, keputusan hakim terhadap kasus murtad di Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia yang sejajar dengan

peruntukan di dalam Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor.

Kata kunci: murtad, perkawinan

Page 8: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

vii

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang kucintai:

Ayahanda Hairuddin Bin Md Bakri dan Riduwan Bin Hassan serta Ibunda Salmah

Binti Jaffar dan Masri Binti Md Nordin yang telah mendidik dan mengasuh

anakanda dari kecil hingga dewasa dengan penuh kasih sayang, agar kelak

anakanda menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan bermanafaat

bagi Agama, Nusa dan Bangsa, seterusnya dapat meraih cita-cita murni.

Saudara-saudaraku Nor Nazirah, Nazrul Raizlan, Denish Aiman Haykal, Zaim

Sariy dan Ibu Zuriha sekeluarga. Terima kasih di atas segala perhatian dan doa

yang diberikan, semoga segala sesuatu yang terjadi di antara kita merupakan

rahmat dan anugerah dari-Nya, serta menjadi sesuatu yang indah buat selama-

lamanya.

Terima kasih juga kepada Puan Azlina atas bantuan dan kesabaran dalam

membantu saya sepanjang kajian saya di Mahkamah Tinggi Syariah Johor Bahru.

Sahabat-sahabatku, Aisyah Izzati, Ainaa Abd Malek serta teman temanku lain

yang tergabung dalam Persatuan Kebangsaan Pelajar-pelajar Malaysia di

Indonesia Cabang Jambi, serta teman-teman dari Indonesia maupun teman-teman

yang berada di Malaysia, yang setia telah memberikan semangat dan dorongan di

kala suka maupun duka, semoga persahabatan kita tetap terjalin dengan baik

selamanya.

Terima kasih atas segalanya.

Page 9: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salaam turut dilimpahkan

kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang sangat dicinta i.

Alhamdulillah dalam usaha menyelesaikan skripsi ini penulis senantiasa diberi

nikmat kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang diberi judul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46

Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor (Studi Kasus di

Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia).

Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran terhadap pengembangan

ilmu syariah dalam bagian hukum. Juga memenuhi sebagian persyaratan guna

memperoleh gelar Program Sarjana Strata Satu (S1) dalam Jurusan Hukum

Keluarga pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi, Indonesia.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis akui tidak terlepas dari menerima

hambatan dan halangan baik dalam masa pengumpulan data maupun

penyusunannya. Situasi yang mencabar dari awal hingga ke akhir menambahkan

lagi daya usaha untuk menyelesaikan skipsi ini agar selari dengan penjadualan. Dan

berkat kesabaran dan sokongan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat juga

diselesaikan dengan baik seperti yang diharapkan

Page 10: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

ix

Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah jutaan terima kasih

kepada semua pihak yang turut membantu sama ada secara langsung maupun secara

tidak langsung menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi,

Indonesia, Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.EI selaku Wakil Rektor I,

Bapak Dr. As’ad Isma, M. Pd selaku Wakil Rektor II, dan Bapak Dr. Bahrul

Ulum, S. Ag., MA selaku Wakil Rektor III.

2. Bapak Dr. Sayuti, S. Ag., MH selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi, Indonesia.

3. Bapak Agus Salim, MA., M.I.R., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik, Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH, MH selaku Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan dan Bapak Dr. H.

Ishaq, SH, MH selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama di Fakultas Syariah UIN STS Jambi, Indonesia.

4. Ibu Mustiah, S.Ag., M.Sy, selaku Ketua Jurusan Hukum Keluarga dan

Bapak Irsyadunnas N, S.H, MH selaku Sekretaris Jurusan Hukum Keluarga

Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Ibu Yuliatin, S. Ag., M. HI, selaku Pembimbing I dan Bapak M. Zaki,

S.Ag., M.Ag. selaku pembimbing II yang telah banyak memberi masukan,

tunjuk ajar dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen, asisten dosen dan seluruh karyawan dan karyawati

Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi yang bersangkutan.

Page 11: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

x

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih ada kekurangan dan jauh

dari kesempurnaan baik dari segi teknis penulisan, analisis data, penyusunan

maklumat maupun dalam mengungkapkan argumentasi pada bahan skripsi ini. Oleh

karenanya diharapkan kepada semua pihak dapat memberikan kontribus i

pemikiran, tanggapan dan masukan berupa saran, nasihat dan kritik demi kebaikan

skripsi ini. Semoga apa yang diberikan dicatatkan sebagai amal jariah di sisi Allah

SWT dan mendapatkan ganjaran yang selayaknya kelak.

Jambi 23 Maret 2020,

Penulis,

RIDZUANNOR NAZATUL AZIRA BINTI MOHD

NIM : SHK 101180019

Page 12: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………..……………………….…i

PERNYATAAN KEASLIAN ……………………..………………....……..ii

PERSETUJUAN PEMBIMBIMBING ……………..……………………..iii

SURAT PERNYATAAN ……………………………….…………………..iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ………………………...……………....v

MOTTO ………………………………………………………………….…vi

ABSTRAK ………………………………………………………………....vii

PERSEMBAHAN ………………………………………………………...viii

KATA PENGANTAR ………………………………………………….…..ix

DAFTAR ISI …………………………………………………………...…..xii

DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………….…xiv

DAFTAR TABEL …………………………………………………………xvi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………..xvii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1

B. Rumusan Permasalahan ……………………………………...… 8

C. Batasan Masalah……………………………………………….. 8

D. Tujuan Penelitian....................................................................… 9

E. Kegunaan Penelitian…………………………………………… 9

F. Kerangka Teoritis………………...........................................….. 10

G. Tinjauan Pustaka……………………………………………..… 16

BAB II: METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian………………………………………….. 19

B. Jenis Penelitian………………………………………………….. 20

C. Jenis dan Sumber Data…………………………….…………… 20

D. Metode Pengumpulan Data…………………………………….. 22

E. Teknis Analisis Data……………………………………….……. 23

F. Sistematika Peulisan ……………………………………………. 25

Page 13: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

xii

G. Jadwal Penelitian………………………………………………… 26

BAB III: GAMBARAN UMUM MAHKAMAH TINGGI SYARIAH JOHOR

A. Sejarah dan Perkembangan Mahkamah Syariah…………………. 28

B. Peranan dan Fungsi Mahkamah Syariah …………………………. 32

C. Visi, Misi dan Motto Mahkamah Syariah ………………………. .34

D. Struktur Organisasi Mahkamah Syariah ………………………… 35

E. Piagam Pelanggan Mahkamah Syariah ………………………….. 36

F. Logo Mahkamah Syariah ………………………………………… 37

BAB IV: PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Akibat Terhadap Perkawinan yang Salah Seorang Pasangan Murtad ……………………………………………………………………. 39

B. Penyelesaian Kasus Murtad Menurut Seksyen 46 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam negeri Johor …………………………….49

C. Keputusan hakim Terhadap Kasus Murtad di Mahkamah Tinggi

Syariah Johor ……………………………..……………………… 56

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………..… 60

B. Saran-Saran ……………………………………………………..… 61

C. Kata Penutup ………………………………………………..…….. 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 14: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

xiii

DAFTAR SINGKATAN

UIN STS : Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin

SWT. : Subhanahuwata’ala.

SAW. : Sallallahu alaihiwasallam.

ra. : Radiallahu’an.

No. : Nomor.

Q.S : Al-Quran Dan Sunnah.

cet. : Cetakan.

Hlm : Halaman.

t.t : Tanpa Tahun

riddah : Murtad

Syafie : Imam Syafie

Syafiiyyah : Pengikut Imam Syafie

AUKI : Undang Undang Keluarga Islam Wilayah Persekutuan

Page 15: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

xiv

Page 16: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Statistik kasus pembubaran perkawinan …………….………...... 7

Tabel 2: Carta alir prosedur pembubaran perkawinan …………………… 51

Page 17: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Struktur Organisasi Mahkamah Tinggi Syariah Johor …………… 35

Gambar 2: Logo Mahkamah Tinggi Syariah Johor …………………….…….. 37

Page 18: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan adalah satu ibadah dan sunnah Rasulullah yang

merupakan pelaksanaan terhadap tuntutan fitrah manusiawi. Ia bertujuan

menjalinkan ikatan teguh di antara laki-laki dan perempuan melalui akad

nikah yang sah. Perkawinan disyariatkan dalam Islam melalui akad nikah

yang sah untuk mengembangkan zurriyat manusia melalui cara yang halal

sebagai penyambung keturunan untuk kesejahteraan hidup di dunia dan

akhirat. Allah berfirman di dalam al-Quran surah An-Nisa ayat 1:

نف سواحدةوخلقمن ها من ربكمالذيخلقكم الناساتقوا من همارجالياأيها جهاوبث زو ونساءكثيرا

Artinya: “Wahai sekalian manusia! Bertaqwalah kepada Tuhanmu yang

telah menjadikan kamu dari diri yang satu (Adam) dan yang menjadikan

darinya pasangan (istrinya Hawa) dan yang membiakkan darinya zuriat

keturunan lelaki dan perempuan yang ramai.”1

Islam memandang urusan perkawinan itu sebagai urusan yang

sangat penting. Oleh itu, Islam menetapkan kaedah tertentu dalam

pemilihan pasangan bagi menjamin rumah tangga yang bahagia.2

1Jawidah Dakir diakses tanggal 27 Maret 2019 09:30 WIB daripada

http://journalarticle.ukm.my/7641/1/4024-9279-1-SM.pdf, 1996. 2 Sunan Abi Daud, Kitab Al- Nikah, Sahih Sunan Abi Daud, No 2082.

Page 19: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

2

Justeru itu pengabaian pada kaedah ini bisa menjadi mudarat besar

pada masa hadapan terutamanya golongan wanita. Merekalah yang paling

teruk menerima kesan apabila suami mengabaikan hak istri, tidak

menggauli istri dengan baik, tidak melaksanakan tanggungjawab dengan

keluarga sebaiknya dan sebagainya.

Oleh itu, Islam menggariskan beberapa kriteria dalam pemilihan

pasangan hidup sebelum pernikahan dilakukan.3 Antara ciri pertama yang

sangat ditekankan dalam Islam adalah pemilihan atas dasar agama yaitu

agama Islam. Sebuah perkawinan mestilah dibentuk dengan suami yang

beragama Islam dan istri juga mesti beragama Islam bersesuaian dengan

konsep memilih pasangan yang berlandaskan agama.

Namun, masyarakat Islam di Malaysia digemparkan dengan isu

murtad baik yang terkait permohonan masuk Islam atau keluar dari Islam.

Tidak dapat dinafikan bahwa isu murtad ini bukan perkara baru, malahan

sebelum ini telah ada kasus murtad berlaku di negara Malaysia walaupun

ianya amat terpencil seperti Kamariah Ali dan Lina Joy. Namun demikian,

jika penelitian dibuat, walaupun bilangan kasus murtad ini agak kecil tetapi

pada hakikatnya ianya merupakan krisis akidah yang mula berkembang di

kalangan orang Islam di Malaysia yang semestinya dapat dihindari.4

3 Zamali Tarmudi, Razizi Tarmuji, Nor Alhana Abd Malik, Malaysian Journal of

Mathematical Sciences, “Pemilihan Pasangan Hidup Bercirikan Nilai-Nilai Islam” Pendekatan

Kabur, Kota Kinabalu Sabah, Malaysia. 4 Siti Zaleha Ibrahim, Nur Sarah Tajul Urus & Dr. Mohd Faisal Mohamed, “Perpindahan

agama & Kesannya Terhadap Komuniti: Satu SorotanTerhadap Kasus-Kasus Murtad & Masuk

Islam di Malaysia”, Journal of Sciences & Humanities, hlm. 205.

Page 20: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

3

Menyorot kembali tanggal 29 September 2001 yang penuh

bersejarah yang mana Dato’ Seri Dr. Mahathir Mohamad (kini Tun Dr.

Mahathir) bertempat di Menara PGRM, Kuala Lumpur dalam rangka Acara

Peresmian Persidangan Perwakilan ke-30 Parti Gerakan Rakyat Malaysia

(Gerakan) telah menegaskan bahwa Malaysia adalah sebuah negara Islam.

Di antara ucapan beliau dalam persidangan tersebut ialah :

“Walaupun kita umumkan Islam sebagai agama resmi, penganut

agama lain bebas menganuti agama mereka. Ini adalah sejajar dengan ajaran

Islam. Tidak ada paksaan dalam Islam. Dan Islam tidak suka kepada

kekacauan yang mungkin berlaku jika undang-undang Islam coba

dikuatkuasakan ke atas orang bukan Islam. Jika kerana ini orang bukan

Islam menganggap Malaysia sebagai negara sekular, ini adalah tafsiran

mereka dan mereka bebas membuat tafsiran mereka.”5

Isu murtad semakin banyak dibahas di berbagai media setelah

seorang menteri mengeluarkan kenyataan bahwa antara tahun 2000

sehingga tahun 2010, Mahkamah Syariah menerima sejumlah 863 perkara

permohonan murtad oleh umat Islam di seluruh negara.6 Jumlah ini

menggambarkan bahwa terdapat kecenderungan dan keberanian sejumlah

kalangan orang Islam untuk mengajukan permohonan murtad dan keadaan

ini amat mengkhawatirkan sekiranya tidak dikawal. Di samping itu,

dokumentasi Kantor Peguam Negara sehingga 30 April 2010, sebanyak 689

5 Sinar harian, 23 Ogos 2011. 6 “Jamil Khir: Permohonan Murtad 135 orang diluluskan”, laman sesawang Malaysia

kini, dicapai 2 September 2015, http://www.malaysiakini.com/ news/166920, pada 15 Jun 2011.

Page 21: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

4

orang Melayu telah mengajukan permohonan menukar nama atas alasan

murtad, kebanyakan beralih ke agama Kristen. Di dapati Selangor

mencatatkan angka tertinggi orang Melayu yang memohon untuk murtad

yaitu sebanyak 191 manakala Wilayah Persekutuan mencatatkan sebanyak

175 dan Johor sebanyak 30 orang.7

Gerakan memurtadkan orang-orang Islam di bumi Malaysia ini

dikatakan telah bermula setelah kejatuhan kerajaan Melaka. Kedatangan

Portugis pada 1511 di Melaka yang diketuai oleh Alfonso de Albuqurque

membawa bersama para pendakwah Kristen dalam misi 3G (Goal, Gospel

and Glory) di bumi yang dinamakan ´Semenanjung Emas´. Berdasarkan itu,

terbina A Famosa sebagai kota tempat berlindung bagi orang-orang

Portugis. Portugis meninggalkan kesan ´kristianisasi´ ke atas alam Melayu

dan dianggap berjaya menyebarkan ajaran Kristen secara halus kepada

penduduk ketika itu. Di dalam kota A Famosa, yaitu sebuah binaan

bercirikan Portugis itu terdapat sebuah kubur milik Ketua Paderi Kristian di

Melaka. Gejala murtad di Malaysia dikatakan menjadi semakin serius dan

menurut Peguam Zulkifli Nordin, murtad di kalangan orang Melayu kini

sudah menjadi suatu ancaman yang perlu diberi perhatian. Berdasarkan

Indeks Pencemaran Akidah yang dikeluarkan oleh Kantor Statistik dan

Perangkaan pada tahun 1989 sahaja, seramai 4776 orang Melayu memohon

untuk menukar nama dari Melayu kepada bukan Melayu atas alasan keluar

7 Dr. Farawahida Binti Mohd Yusuf, “Kaedah Penyelesaian Dalam Menangani

Pertukaran Agama Dalam Kalangan Masyarakat Melayu-Islam di Johor, Selangor dan Wilayah

Persekutuan Kuala Lumpur”, Universiti Teknologi Malaysia, hlm. 8.

Page 22: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

5

dari Islam. Kasus Aisyah Bukhari bukanlah kasus pertama yang murtad di

Malaysia, bahkan sebelumnya beratus kasus dikatakan timbul tetapi ditutup

oleh pihak tertentu. Selain kasus Aisyah, 40 fail murtad pernah dikendalikan

oleh peguam Zulkifli Nordin.8

Murtad juga sering kali dikaitkan dengan isu kebebasan beragama.

Ada pihak yang mengatakan setiap individu termasuk orang Islam perlu

diberikan hak untuk menganut agama yang dikehendakinya.9 Pernyataan ini

seharusnya ditolak karena pada hakikatnya membuat permohonan murtad

merupakan kesalahan di dalam kepercayaan agama Islam dan ia tidak

seharusnya diletakkan di bawah hak asasi individu, sebaliknya ia adalah

persoalan berhubung doktrin sebuah agama.10 Persoalan yang perlu dinila i

dan dirasakan sangat relevan, sekalipun penganut agama lain akan

tersinggung apabila terdapat di kalangan mereka yang melanggar

kepercayaan mereka sendiri. Situasi ini perlu difahami oleh seluruh

masyarakat yang beragam kaum agar dapat menghormati prinsip agama

lain.11

Salah satu kasus yang pernah berlaku di Malaysia melibatkan

seorang suami yang murtad yaitu keluar dari agama Islam seterusnya istri

tersebut memohon untuk membubarkan perkawinan atas alasan suaminya

8 Harakah Daily, 30 Mei 2007

9Lee Min Choon, 1999: Nurjanaah Abdullah @ Chew Li Hua, 2007: 264. 10 Helwa Mohammad Zainal dan Jasri Jamal, “Kedudukan Murtad dan Penyebaran

Agama Bukan Islam Menurut Perspektif Undang-Undang di Malaysia: Satu Analisa Isu dan

Cabaran” Jurnal Undang-Undang dan Masyarakat, 2014 : 36. 11 Nor Ashikin Md Nasir, diakses pada tanggal 5 April 2019 6:02 WIB daripada

https://umexpert.um.edu.my/file/publication/00002828_136028.pdf

Page 23: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

6

telah memeluk agama selain Islam. Dalam kasus ini, Tham Eng Cheng telah

memeluk agama Islam di Kantor Kadi Daerah Johor Bahru dengan menukar

namanya kepada Mohd Tham Abdullah (Tham) dan bernikah dengan

pemohon, Zaimas Ibrahim. Setelah memperoleh dua orang anak hasil dari

perkawinannya dengan pemohon, Tham telah mengisytiharkan dirinya

keluar daripada agama Islam sekaligus mengambilpakai nama Jeffrey

Vincent Tham. Berdasarkan perkembangan ini, pemohon memohon

perintah bagi membubarkan perkawinannya dengan Tham atas alasan

bahwa Tham telah murtad.12

Walaupun kasus sebegini banyak dilaporkan, akan tetapi kasus ini

tidak menunjukkan sebarang penurunan. Kasus-kasus yang dilaporkan

sukar untuk menemui solusinya karena Undang-Undang Keluarga Islam

tidak mengenakan hukuman yang khusus dan berat untuk pelaku yang

berpindah agama atau murtad. Menurut data daripada Kantor Kehakiman

Syariah Islam Negeri Johor, terdapat 109 kasus pembubaran perkawinan

karena murtad. Data ini hanyalah catatan resmi yang diketahui, masih

banyak lagi kejadian yang dipercayai tidak dilaporkan.

12 Permohonan ex p Zaimas Ibrahim : 2004.

Page 24: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

7

Tabel 1

Statistik kasus pembubaran perkawinan karena murtad di Johor

Tahun 2013-2018

Sumber dari Kantor Kehakiman Syariah Johor Malaysia (Laporan

Statistik Tahunan) pada 24 November 2019.

Berdasarkan tabel di atas pada tahun 2013, sebanyak 14 kasus yaitu

13% dilaporkan dan meningkat pada tahun 2014 dengan jumlah 26 kasus

yaitu 24%. Pada tahun 2015 terdapat penurunan 4% menjadikan jumlah

kasus menurun. Menurun kepada 18% pada tahun 2016 dengan jumlah 21

kasus. Pada tahun 2017 kembali meningkat dengan 21 kasus yaitu 19%

seterusnya pada tahun 2018 telah menunjukkan jumlah kasus yang menurun

tetapi masih pada tahap yang membimbangkan yaitu sebanyak 6 kasus.

Permasalahan yang sering berlaku seperti contoh perbahasan di atas

menarik perhatian peneliti untuk mengkaji apa saja akibat terhadap

No.

Tahun

Jumlah Kasus %

1.

2013

14 13

2.

2014

26 24

3.

2015

22 20

4.

2016

19 18

5.

2017

21 19

6.

2018

7 6

Page 25: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

8

perkawinan yang salah seorang pasangan murtad serta bagaimana

penyelesaian kasus murtad menurut Seksyen 46 Enakmen Undang-Undang

Keluarga Islam Negeri Johor dan bagaimana keputusan hakim terhadap

kasus murtad di Mahkamah Tinggi Syariah Negeri Johor dengan

mengangkat judul “Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut

Seksyen 46 Enakmen Undang Undang Keluarga Islam Negeri Johor

(Studi Kasus di Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia).”

B. Rumusan masalah

Berdasarkan pembahasan dalam latar belakang permasalahan di

atas, maka yang menjadi rumusan masalah yang akan dikaji dalam

penelitian ini, yaitu:

1. Apa saja akibat terhadap perkawinan yang salah seorang pasangan murtad?

2. Bagaimana penyelesaian kasus murtad menurut Seksyen 46 Enakmen

Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor?

3. Bagaimana keputusan hakim terhadap kasus murtad di Mahkamah Tinggi

Syariah Negeri Johor?

C. Batasan masalah

Agar masalah dalam penulisan ini tidak meluas dan tepat pada

sasarannya, maka peneliti membatasi permasalahan hanya pada murtad

salah seorang suami/isteri di negeri Johor. Penulis tertarik untuk mengkaji

tentang apa saja akibat terhadap perkawinan yang salah seorang murtad,

penyelesaian kasus murtad menurut Seksyen 46 Enakmen Undang-Undang

Page 26: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

9

Keluarga Islam Negeri Johor dan keputusan hakim terhadap kasus murtad

di Mahkamah Tinggi Syariah Johor.

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, perlu

dikemukakan pula tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam penelit ian,

yaitu:

1. Untuk mengurai apa saja akibat terhadap perkawinan jika salah seorang

murtad.

2. Ingin mengkaji penyelesaian kasus menurut Seksyen 46 Enakmen Undang-

Undang Keluarga Islam Negeri Johor.

3. Untuk menjelaskan keputusan hakim terhadap kasus murtad di Mahkamah

Tinggi Syariah Johor.

E. Kegunaan penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan, perlu pula

dikemukakan kegunaan yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Adapun

kegunaan dari penelitian ini terdiri atas kegunaan secara teoritis dan praktis.

Kegunaan secara teoritis yaitu:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya.

2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai referensi

yang dapat ikut menunjang ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang

hukum keluarga.

Page 27: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

10

Adapun kegunaan secara praktis yaitu:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada penelit i

sendiri dalam pengembangan wawasan ilmu pengetahuan peneliti.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai penegak hukum

dan mahasiswa untuk melanjutkan hasil kajian yang lebih baik untuk

kepentingan ilmu khususnya studi hukum keluarga.

F. Kerangka Teori

Kerangka teori yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah

teori maqasid syariah dan teori Hak Asasi Manusia. Maqasid Syariah

menjelaskan hikmah-hikmah disebalik hukum-hakam. Al-maqasid juga

adalah tujuan-tujuan baik yang mahu dicapai oleh syariat menerusi

pengharaman sebahagian daripada perkara, ataupun dengan

mengharuskannya.

Definisi maqasid syariah dari segi istilah boleh difahami

berdasarkan kepada takrif yang dijelaskan oleh para ulama. Berdasarkan

penelitian penulisan maqasid syariah, para ulama memahami maqasid

syariah dalam tiga maksud yang berkaitan yaitu rahsia agama dan hikmah

sesuatu hukum. Al-Dahlawi berpendapat bahwa maqasid syariah adalah

ilmu yang menyentuh rahsia-rahsia agama, yang membahaskan hikmah

sesuatu hukum syarak, rahsia keumuman dan pengkhususan sesuatu hukum.

Manakala A’llal al-Fashi berpendapat bahwa ia adalah tujuan hukum syarak

dan rahsia Allah S.W.T dalam menetapkan sesuatu hukum daripada hukum-

Page 28: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

11

hukum-Nya.13 Syeikh Tahir Asyur berpendapat maqasid syariah adalah

makna-makna dan hikmah-hikmah yang diambil kira oleh syarak dalam

keseluruhan atau sebahagian dari pensyariatannya.

Antara ulama yang memberikan sumbangan dalam ilmu maqasid

adalah Abd. Al-Malik Al-Juwayni, Abu Hamid Al-Ghazali, Fakhr Ad-Din

Ar-Razi, Al-Amidi, Najm Ad-Din At-Tufi dan Al-Qarafi. Maqasid syariah

bertujuan untuk melindungi ataupun memelihara enam perkara berikut:

-Ad-din (agama)

-An-nafs (nyawa)

-Al-‘aql (akal)

-An-naql (keturunan)

-Al-‘irdh (harga diri)

Al-mal (harta)14

Seterusnya teori Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang

melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang

Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung

tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi

kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. 15

13 Abdul Karm Ali, Raihanah Hj Azhari, “Hukum Islam Semasa Bagi Masyarakat

Malaysia Yang Membangun”, (Kuala Lumpur, Akademi Pengajian Islam) Universiti Malaya, hlm.

61.

14 Jasser Auda, Memahami Maqasid Syariah, cetakan ke-2, (Malaysia: PTS

Publications), hlm. 4.

15 Komaruddin Hidayat, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani ,

(Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2000), hlm. 292.

Page 29: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

12

Menurut Teori HAM yaitu hak-hak alami menyatakan bahwa hak-

hak secara semula dimiliki oleh seluruh manusia pada segala waktu dan

tempat berdasarkan takdirnya terlahir sebagai seorang manusia. Walaupun

begitu, menjaga agama merupakan suatu perkara yang wajib dijaga oleh

seluruh penganutnya dan hukuman bagi kasus perpindahan agama harus

lebih diperkukuhkan.

Menukar agama dikategorikan dalam jenayah murtad yang

hukumnya adalah hudud. Hukuman hudud ini secara jelas terbahagi kepada

tujuh bahagian dan diterangkan secara nyata di dalam al-Quran dan hadis

Nabi Muhammad saw iaitu jenayah zina, jenayah menuduh zina(qaza f),

jenayah mencuri, jenayah merompak, jenayah memberontak, jenayah

minum arak dan jenayah murtad.16

Jenayah murtad atau riddah dari segi bahasa bermaksud kembali.

Manakala dari segi istilah bermaksud memutuskan Islam (keluar agama

Islam) dan memeluk mana-mana agama atau mana-mana akidah lain atau

mana-mana ajaran sesat dan menyeleweng sama ada dengan niat atau

perkara atau perbuatan.17

i. Murtad melalui perkataan

Murtad boleh berlaku melalui perkataan, ucapan dan

percakapan. Apabila ucapan dan kata-kata tersebut

16 Siti Zaleha Ibrahim, Nur Sarah Tajul Urus & Dr Mohd Faisal Mohamed, 3 November

2016 “Perpindahan agama dan kesannya terhadap komuniti : satu sorotan terhadap kasus kasus

murtad dan masuk islam di Malaysia” Journal Sciences and Humanities. 17 Muhammad al- Syarbini 1958.

Page 30: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

13

mempunyai agenda yang menolak hukum dan prinsip ajaran

Islam yang diketahui oleh semua orang.

Begitu juga dengan kata-kata yang menghina apa-

apa ajaran Islam, Allah Taala, hukum Islam, Nabi

Muhammad saw, para Nabi dan sebagainya. Seseorang itu

dikira murtad apabila dia melafazkan perkataan yang

mengingkari kewajipan berzakat, berpuasa, bersembahyang

lima waktu, menunaikan haji dan lain-lain.

Malahan, sama sahaja hukumnya jika dia berkata

dengan yakin bahwa perbuatan meminum arak tidak haram,

berzina harus, riba tidak haram, al-Quran bukan kalam Allah

Taala atau kata-kata yang merendahkan dan menghina

Sunnah Rasulullah saw. Semua ungkapan sedemikian dikira

sebagai ucapan yang mengejek ajaran Islam, dengan kata-

kata sedemikian seseorang itu boleh menjadi murtad.

ii. Murtad melalui perbuatan

Apabila seseorang Islam melakukan apa-apa

perbuatan atau sebarang tingkah laku yang boleh

membatalkan imannya, orang itu boleh menjadi murtad.

Misalnya, seseorang itu melakukan perbuatan seperti orang

kafir dengan sujud kepada berhala, matahari, bulan,

manusia, kepada malaikat, menyembah batu, pokok atau

kepada mana-mana makhluk lain atau melakukan ibadah

Page 31: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

14

kepada perkara selain daripada Allah Taala. (Abdul Karim

Zaydan 1994)

Begitu juga dengan perbuatan yang menghina,

merendah dan mempersendakan Islam seperti

mencampakkan al-Quran ke tempat-tempat kotor secara

sengaja atau kitab-kitab hadis dan tafsir atau memijak-

mijaknya dengan niat menghina. Mengengkari wajibnya

atau mengatakan ia tidak wajib. Begitu juga seseorang yang

meninggalkan sembahyang fardu atau puasa Ramadan

dalam keadaan sedar.

Maka, dia boleh menjadi murtad kerana mengingkar i

satu perkara yang memang diketahui ramai bahwa perkara

itu adalah wajib ke atas setiap orang Islam. Tetapi kalau dia

meninggalkan kerana malas, sedangkan dia yakin

sembahyang atau puasa itu wajib, maka ia tidak menjadi

murtad.

iii. Murtad melalui kepercayaan

Murtad melalui kepercayaan, akidah atau niat akan berlaku

apabila seseorang itu mengengkari dalam hatinya mengena i

kebenaran ajaran Islam seperti dia meyakini bahwa ajaran Islam

sama sahaja dengan anutan agama lain.

Page 32: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

15

Begitu pun bagi memastikan kasusahihan riddah seseorang,

pihak yang berkuasa mensabitkan murtad perlu memastikan dua

unsur penting ini telah berlaku iaitu si murtad telah benar-benar

menjadi penganut Islam sebelum riddahnya. Ini bermakna seseorang

yang munafiq iaitu menzahirkan Islam tetapi menyembunyikan

kekufuran di dalam hatinya, riddahnya tidak dikira kerana dari awal

lagi Islamnya adalah tidak sah di sisi Allah. Si murtad juga perlu

dipastikan memutuskan Islamnya dengan rela dan redanya. Ini

bermakna sesiapa yang terlepas cakap yang boleh membawa kepada

riddah seperti ia melatah memuji berhala, maka riddahnya tidak

dikira kerana ia bukan datang dari hatinya dan redanya.

Murtad menurut syarak berpaling dari Islam kepada

kekufuran atau keluar daripada cahaya dan kebenaran Islam kepada

kegelapan dan kekufuran. Murtad adalah perbuatan yang dimurkai

Allah S.W.T dan ianya merupakan perbuatan jenayah terhadap

agama Islam. Di Malaysia, isu murtad mula menggemparkan negara

apabila Mufti Kerajaan Negeri Perak, Dato’ Seri Haji Dr. Harussani

Haji Zakaria memberitahu kini terdapat hampir 250,000 umat Islam

yang murtad di negara ini. Bilangan tersebut termasuklah kira-kira

100,000 orang Islam Melayu yang telah mengisytiharkan diri

mereka memeluk agama Kristian.18

18 www.harakahdaily.net 14 Februari 2006 “Mufti Perak Dakwa 250,000 Murtad di

Negara Ini”.

Page 33: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

16

G. Tinjauan pustaka

Kajian mengenai Murtad banyak telah dibahas oleh para penelit i

terdahulu. Diantaranya yaitu:

1. Ramadhan Syahmedi Siregar19, judul skripsinya “Status Perkawinan Salah

Satu Pasangan Murtad”. Penelitian ini membahas tentang status perkawinan

salah satu pasangan murtad perspektif Undang-Undang No. 1 Tahun 1974

dan Kompilasi Hukum Islam. Status perkawinan yang salah satu pasangan

murtad atau berpindah agama dalam pandangan Undang-Undang No.1

Tahun 1974 berbeda dengan pandangan fiqh. Dalam pandangan Undang-

Undang tidak serta merta terjadibubarnya perkawinan, akan tetapi harus

melalui proses pengadilan. Sementara fiqh memandang jika salah satu

pasangan berpindah agama otomatis terjadi putusnya perkawinan setelah

salah satu pasangan menyatakan bahwa dianya telah murtad tanpa

menunggu adanya proses pengadilan karena Undang-Undang No.1 Tahun

1974 menyebutkan bahwa: Perceraian hanya dapat dilakukan di depan

sidang pengadilan. Selanjutnya pada pasal 39 ayat (2) disebutkan, untuk

melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami istri itu

tidak dapat hidup rukun sebagai suami istri.

2. Zanariah Dimon & Zaini Yusnita Mat Jusoh20, judul skripsinya “018

Pengesahan Status Agama di Mahkamah Syariah: Satu Sorotan.” Penelit ian

19 Ramadhan Syahmedi Siregar, Pensyarah Fakultas Syariah, IAIN North Sumatera JI.

Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, 20371. 20 Zanariah Dimon & Zaini Yusnita Mat Jusoh, Mahasiswa di Kolej Universiti Islam

Selangor.

Page 34: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

17

ini mengkaji tentang menukar status agama dan implikasinya menurut

undang-undang. Peneliti tersebut menyimpulkan bahwa hanya Mahkamah

Syariah yang mempunyai kuasa untuk menegaskan status agama seseorang

sekalipun Islam atau sebaliknya pada masa hidupnya atau selepas

kematiannya. Peruntukan ini bertujuan mengurangkan gejala murtad dan

memberi kuasa mutlak kepada Mahkamah Syariah dalam memutuskan

persoalan akidah.

3. Siti Zalehah Ibrahim, Nur Sarah Tajul Urus & Dr Mohd Faisal Mohamed21,

judul skripsinya “Perpindahan agama dan Kesannya Terhadap Komunit i:

Satu Sorotan Tentang Kasus Murtad dan Masuk Islam di Malaysia”. Penelit i

ini menganalisis tentang tanggapan masyarakat terutama pihak keluarga

dalam kasus-kasus perpindahan agama. Perpindahan agama menurut Islam

adalah tidak dibenarkan dan merupakan jenayah yang boleh dikenakan

tindakan tegas terhadap pelakunya. Kemasukan seseorang ke dalam agama

Islam juga perlu melalui prosedur yang jelas dan diiktiraf mengikut undang-

undang bagi mengelakkan kekeliruan di kalangan waris dan ahli keluarga

pihak yang masuk Islam khususnya apabila melibatkan kasus-kasus

kematian.

Setelah peneliti membuat tinjauan, terdapat persamaan perkara yang

diteliti yaitu meneliti perkara berkaitan “Murtad.” Perbedaan antara

peneliti dahulu dan peneliti sekarang adalah peneliti dahulu mengkaji

21 Siti Zalehah Ibrahim, Nur Sarah Tajul Urus $ Dr. Mohd Faisal Mohamed, Mahasiswa

di Universiti Kebangsaan Malaysia.

Page 35: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

18

tentang status perkawinan salah satu pasangan murtad menurut Undang-

Undang No.1 Tahun 1974 & menurut Kompilasi Hukum Islam, menukar

status agama dan implikasinya menurut undang-undang serta perpindahan

agama dan kesannya terhadap komuniti.

Sedangkan peneliti membahas tentang apa saja akibat terhadap

perkawinan yang salah seorang murtad, penyelesaian kasus murtad menurut

Seksyen 46 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor dan

keputusan hakim terhadap kasus murtad di Mahkamah Tinggi Syariah

Negeri Johor. Kajian penelitian lebih dikhususkan lagi bertujuan untuk

melengkapkan dan mengutuhkan kajian-kajian yang lalu.

Page 36: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

19

BAB II

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan satu sarana dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta seni. Dengan demikian penelitian itu bertujuan

untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten.

Antara metode penelitian yang digunakan peneliti adalah:

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif empiris.

Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengena i

pemberlakuan ketentuan hukum normatif (kodifikasi, undang-undang atau

kontrak) secara langsung pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi

dalam masyarakat.22

Penelitian hukum normatif adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan

bahan baku utama, menelaah hal yang bersifat teoritis yang menyangkut asas-

asas hukum, konsepsi hukum, pandangan dan doktrin-doktrin hukum, peraturan

dan sistem hukum dengan menggunakan data sekunder, diantaranya: asas,

kaedah, norma dan aturan hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-

undangan dan dokumen lain yang berhubungan erat dengan penelit ian.

Misalnya penulis meneliti Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam (Johor)

2003.

Penelitian hukum empiris dilakukan dengan meneliti secara langsung ke

lapangan untuk melihat secara langsung penerapan perundang-undangan atau

22 Sayuti Una, MH, “Pedoman Penelitian Skripsi”, (Jambi: Syariah Press, 2012), hlm 41.

Page 37: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

20

aturan hukum yang berkaitan dengan penegakan hukum, serta melakukan

wawancara dengan beberapa responden yang dianggap dapat memberikan

informasi mengenai pelaksanaan penegakan hukum tersebut.23 Lingkungan

penelitian yaitu di Mahkamah Tinggi Syariah Johor.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

Penulis memusatkan perhatiannya pada gejala-gejala yang mempunya i

karakteristik tertentu dalam kehidupan manusia yang berkaitan dengan

penelitian yang dibuat. Penulis akan turun ke tempat kajian lapangan untuk

mengumpulkan maklumat yang diperlukan. Seterusnya, pendekatan penelit ian

yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan yuridis dan sosiologis yaitu

penelitian dibuat berdasarkan enakmen perundan-undangan dan membuat

pemerhatian terhadap masyarakat mengenai gejala-gejala yang tertentu

berkaitan dengan penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini ada dua jenis dan sumber data yang digunakan untuk

memperoleh data informasi sesuai dengan tujuan penelitian yaitu data

lapangan/studi lapangan (data primer) dan data kepustakaan (data sekunder).

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber

pertama. Menurut Peter Mahmud Marzuki, ia merupakan bahan hukum

23 Ishaq, “Metode Penelitian Hukum dan Penelitian Skripsi, Tesis Serta Disertasi”,

(Jambi: STAIN Press, 2015), hlm 66-70.

Page 38: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

21

yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas.24 Data primer tidak

boleh diperoleh dari apa-apa perantara atau pihak kedua, ketiga dan

seterusnya. Data juga hendaklah diperoleh secara langsung baik melalui

observasi, wawancara dan informasi pertama kali dari pihak-pihak

tertentu.25 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada

pegawai syariah di Mahkamah Tinggi Syariah Negeri Johor serta pegawai

Bahagian Sokongan Keluarga yang terkait dengan penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah bahan yang bersifat untuk melengkapi data

primer. Ia merupakan data yang diperoleh dari bahan perpustakaan atau

literatur yang mempunyai hubungannya dengan objek penelitian. 26

Bersangkutan dengan penelitian ini, data sekunder diperoleh adalah melalui

bahan-bahan bacaan dalam web. Bahan bacaan seperti buku-buku yang

membahas tentang perpindahan agama serta artikel atau jurnal yang terkait.

2. Sumber Data

Sumber data adalah tempat diperolehnya data. Adapun sumber data dalam

penelitian ini terdiri daripada:

24 Peter Mahmud Rezeki dalam H. Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan

Skripsi, Tesis, Serta Disertasi, Cetakan ke-4, Kerinci: Stain Kerinci Press, 2015, hlm. 155.

25 Sayuti Una,MH, Pedoman Penelitian Skripsi, (Jambi: Syariah Press. 2012), hlm 42. 26 Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi, Cetakan

ke-4, Kerinci: Stain Kerinci Press, 2015, hlm. 155.

Page 39: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

22

a. Sumber data primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung

di lapangan dengan cara melakukan wawancara kepada pegawai syariah di

Mahkamah Tinggi Syariah Negeri Johor yang terkait dengan penelitian.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari perpustakaan

atau literatur yang mempunyai kaitannya dengan objek penelitian. Adapun

sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh

daripada buku-buku dan maklumat daripada tempat lapangan kajian

peneliti.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk menggali data dan fakta yang diperlukan dalam

penelitian.27 Adapun jenis pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Observasi (pengamatan)

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan

diteliti.28 Observasi dilakukan oleh penulis dengan cara pengamatan dan

pencatatan berkaitan penelitian murtad pasangan dalam perkawinan di

Mahkamah Tinggi Syariah Johor.

27 Asep Saepul Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam Pendidikan ,

Yogyakarta: Deepublish, 2014, hlm. 47.

28 Sayuti Una, MH, “Pedoman Penelitian Skripsi”, (Jambi: Syariah Press, 2012), hlm. 43.

Page 40: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

23

b. Interview atau wawancara

Wawancara adalah satu cara pengumpulan data yang diperoleh

secara lisan bagi mencapai sesuatu tujuan. Informasi yang diberikan bisa

berkembang dengan sendirinya. Teknis yang digunakan adalah wawancara

terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilaksanakan

secara berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan

sebelumnya.29 Dalam penelitian ini, penulis telah mewawancarai dua orang

dari Mahkamah Tinggi Syariah Johor yaitu Ibu Azlina Binti Yatin sebagai

Penolong Pendaftar Mahkamah Tinggi Syariah Johor dan Ibu Masrita Binti

Misbah sebagai Penolong Pendaftar Mahkamah Rendah Syariah Johor.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pelengkap dari teknis pengumpulan data

wawancara. Dokumentasi yang diartikan sesuatu yang tertulis atau tercatat

yang dapat diguna sebagai bukti atau keterangan seperti naskah, catatan dan

sebagainya.30 Penulis mengumpulkan bahan-bahan seperti naskah, buku-

buku ilmiah, karya seseorang seperti disertasi, skripsi, tesis, jurnal dan

sebagainya.

E. Teknis Analisis Data

Untuk menganalisis data dan informasi yang sesuai dengan permasalahan

yang dikaji peneliti, maka peneliti menggunakan analisis data kualitatif yaitu

29 Sayuti Una, MH, “Pedoman Penelitian Skripsi”, (Jambi: Syariah Press, 2012), hlm. 43. 30 Ibid

Page 41: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

24

analisa data yang menguraikan gambar dari data yang diperoleh dan

menghubungkannya satu sama lain untuk mendapatkan suatu kejelasan

terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya.31 Dengan cara berfikirnya terdiri

atas: (a) reduksi data, (b) penyajian data, (c) penarikan kesimpulan.32

a. Reduksi Data

Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang terpenting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya bila perlu.33 Metode ini digunakan dalam

memproses pemilihan data, menajamkan, menggolongkan, membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasi data sehingga dapat ditarik dan diverifikas i.

b. Penyajian Data

Penyajian data adalah langkah setelah mereduksi data. Penyajian

data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antara kategori, dan

seumpamanya. Yang paling seiring digunakan untuk penyajian data dalam

penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.34 Pada teknis ini,

penulis berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi informas i

yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Penyajian data

merupakan cara bagaimana data itu mudah difahami oleh pembaca dan

31 Asep Saepul Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam Pendidikan ,

Yogyakarta: Deepublish, 2014, hlm. 196. 32 Ibid

33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), hlm. 247.

34 Ibid, hlm. 252.

Page 42: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

25

pembahasan itu bisa menarik seseorang membaca penelitian samada dalam

penyajian verbal, penyajian visual atau penyajian matematis. Penyajian data

dilakukan dalam bentuk uraian singkat dan terkait hubungan antara kategori

supaya memudahkan untuk memahami apa yang terjadi.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah langkah ketiga dalam analisis data

kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kukuh yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat penulis kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukan merupakan kesimpulan kredibel.35

F. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan dalam perbahasan skripsi ini menguraikan bab-bab

yang saling terkait dan melengkapkan keseluruhan perbahasan ini.

Adapun bab-bab ini yaitu:

I. Bab I, merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelit ian,

kegunaan penelitian, kerangka teori dan tinjauan pustaka.

35 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), hlm. 252.

Page 43: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

26

II. Bab II, membahas tentang metode penelitian dan subnya adalah pendekatan

penelitian, jenis penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data serta metode analisis data, sistematika penulisan dan jadwal penelit ian.

III. Bab III, memberi gambaran umum terkait dengan tempat penelitian seperti

sejarah dan perkembangan, struktur organisasi, Visi, Misi dan Objektif, logo

serta piagam pelanggan dan fungsi Mahkamah Tinggi Syariah Johor.

IV. Bab IV, berisi tentang kajian tentang apa saja akibat terhadap perkawinan

yang salah seorang pasangan murtad. Kemudian pembahasan tentang

penyelesaian kasus murtad menurut Seksyen 46 Enakmen Undang-Undang

Keluarga Islam Negeri Johor serta keputusan hakim terhadap kasus murtad

di Mahkamah Tinggi Syariah Johor.

V. Bab V, yaitu berkaitan kesimpulan yang merupakan gambaran rangkuman

keseluruhan penelitian dan saran-saran sebagai manfaat bagi semua pihak

yang terkait dengan penelitian. Kesimpulan bertujuan agar pembaca dapat

melihat gambaran seutuhnya dari pembahasan dan penelitian yang telah

dilakukan.36

G. Jadwal Penelitian

Penulis membuat jadwal agar penelitian dan penulisan skripsi

terencana dengan waktu yang efektif sehingga dapat selesai tepat pada

waktunya maka penulis membagi langkah-langkah penelitian yang

dilakukan dalam bentuk jadwal untuk pedoman. Jadwal penelitian itu tentu

36 Asep Saepul Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam Pendidikan ,

Yogyakarta: Deepublish, 2014, hlm. 221.

Page 44: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

27

saja tidak sekadar pelengkap yang menghiasi sebuah rancangan proposal

skripsi penulis, tapi jauh lebih penting adalah konsisten berdasarkan jadwal

yang sudah dibuat. Adapun jadwal penelitian adalah seperti berikut:

Page 45: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

28

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah dan Perkembangan Mahkamah Tinggi Syariah Johor,

Malaysia.

Malaysia mempunyai empat belas federal provinsi, dengan hampir

semua kekuatan kehakiman berada di sistem peradilan federal. Sistem

pengadilan Malaysia berasal dari piagam 1807 yang dikenal dengan Piagam

Peradilan Pertama yang memberi Syarikat Hindia Timur Inggeris hak

daripada Kerajaan Diraja British untuk mengadakan Pengadilan Tinggi di

Pulau Pinang.

Sebelum pembentukan Malaysia pada tahun 1963, ada tiga

Mahkamah/Peradilan Agung di Komanwel Asia Tenggara, yaitu Pengadilan

Agung Tanah Melayu, Pengadilan Agung Singapura dan Pengadilan Agung

Sarawak, Kalimantan Utara & Brunei.37

Mahkamah Syariah adalah institusi kehakiman yang membicarakan

serta menjatuhkan hukuman ke atas orang Islam bagi kesalahan sivil dan

jenayah agama mengikut bidang kuasa yang diperuntukan untuknya.

37 http://www.kehakiman.gov.my/ms/mengenai-kami/sejarah-kehakiman

Page 46: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

29

Pada kurun 15, Islam telah bertapak di Melaka. Undang-undang

Islam mula digunakan apabila pembesar dan raja-raja memeluk agama

Islam. Risalah Hukum Kanun, Undang-Undang Melaka dan Undang-

Undang Pahang adalah undang-undang Islam yang telah wujud ketika itu.

“Sebelum kedatangan British undang-undang Islam adalah undang-undang

negara di Malaysia. Mazhab yang diikuti ialah Mazhab Syafie”. Kejatuhan

Melaka pada 1511 dan kemudiannya Belanda telah menjajah Melaka.

Walaubagaimanapun kedudukan dan pelaksanaan undang-undang Islam

tidak terjejas. Mulai tahun 1786, kedatangan Inggeris mengambil Pulau

Pinang dan Kedah menjadi titik mula usaha pengenepian Undang-Undang

Islam. Mereka menganggap Pulau Pinang ketika itu tidak mempunya i

sebarang sistem perundangan dan mendakwa undang-undang Islam yang

diamalkan adalah zalim. Dakwaan mereka palsu karena ketika itu Tanah

Melayu telah mempunyai Undang-Undang Islam yang bertulis.

Pada 1880, Inggeris mula memenuhi kehendak Tanah Melayu

dengan akhirnya bersetuju menggubal Ordinan Perkawinan Mohammedan

No. 5 Tahun 1880 yaitu kawin dan cerai umat Islam. Pada tahun 1948,

ordinan Mahkamah Persekutuan dan sistem kehakiman persekutuan

memisahkan Mahkamah Syariah dan hierarki mahkamah. Pada masa

pemerintahan kuasa asing, segala urusan agama diberi kuasa kepada raja-

raja Melayu tetapi terhadap bidang yang terbatas perkawinan, adat istiadat

dan agama. Sejak tahun 1952 Enakmen Pentadbiran Undang-Undang

Selangor No. 3 Tahun 1952 diluluskan dan dikuatkuasakan. Ia merupakan

Page 47: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

30

Undang-Undang Pentadbiran Agama Islam yang pertama terlengkap ketika

itu yang mengatur pentadbiran perundangan Islam. Penguatkuasaan

undang-undang itu adalah khas untuk umat Islam dan terhad kepada bidang

munakahat, waris kesalahan matrimoni dan kesalahan takzir sahaja.

Kemudiannya langkah negeri Selangor itu diikuti oleh negeri-negeri lain di

Malaysia Barat.38

Sultan adalah sebagai Ketua Agama dan mempunyai bidang kuasa

perkara berkaitan dengan hal-hal agama Islam. Keadaan ini diamalkan sejak

sebelum kemerdekaan diperoleh. Sultan bagi setiap negeri di Malaysia

dilantik sebagai Ketua Agama yang bertanggungjawab terhadap

pentadbiran agama Islam. Bagi negeri yang tidak mempunyai institus i

beraja seperti Melaka, Pulau Pinang, Wilayah Persekutuan dan Sabah,

Ketua Agama yang bertanggungjawab terhadap pentadbiran agama Islam

ialah Yang di-Pertuan Agong.

Mahkamah Syariah dinamakan Mahkamah Kadi bagi menjalankan

peraturan dan peruntukan Undang-Undang Pentadbiran Agama Islam bagi

setiap negeri di Malaysia. Setiap negeri ditubuhkan sebuah Kantor Agama

Islam untuk mentadbir perkara yang berkaitan dengan undang-undang di

bawah peruntukan pentadbiran agama Islam. Mahkamah Syariah adalah

satu badan penting yang berada di bawah pentadbiran Kantor Agama Islam

pada setiap negeri. Mahkamah Syariah juga ditubuhkan di setiap daerah

38 https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Syariah_di_Malaysia

Page 48: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

31

bagi kebanyakan negeri untuk memudahkan lagi menjalankan pentadbiran

agama Islam. Ketua bagi setiap daerah berkenaan dilantik seorang Kadi

Daerah.39

Penubuhan mahkamah di Negeri Johor ini adalah mengikut

Enakmen Pentadbiran Negeri Johor yaitu Enakmen bil 14 pada tahun 1978.

Enakmen diwujudkan bagi menyatukan dan meminda undang-undang yang

berkaitan dengan penubuhan, pentadbiran dan penyusunan semua perkara

yang melibatkan Agama Islam dan mahkamah-mahkamah di negeri Johor.

Mahkamah Syariah di Johor telah ditubuhkan pada 1 Januari 1978 oleh

Kantor Agama Johor dan lebih dikenali pada masa kini sebagai Mahkamah

Kadi. Mahkamahnya dibahagikan kepada dua jenis yaitu mahkamah kadi

dan mahkamah rayuan. Pada masa kini, hakim-hakim mahkamah syariah ini

adalah terdiri daripada kadi-kadi daripada daerah itu sendiri.

Enakmen Pentadbiran Negeri Johor menyatakan bahwa bidang

kuasa bagi kasus jenayah seperti kasus-kasus khalwat, minum arak, tidak

berpuasa dalam bulan ramadhan dan lain-lain dan bagi kasus mal/sivil yaitu

seperti kasus cerai, tuntutan anak, nafkah dan sebagainya adalah dengan

menghukum bagi setiap kesalahan denda sebanyak tidak kurang dari

RM1000 atau hukuman penjara tidak melebihi 6 bulan atau kedua-duanya

sekali.40

39 https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Syariah_di_Malaysia 40 http://syariah.johor.gov.my/profil-kantor/maklumat-kantor/sejarah/

Page 49: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

32

Mahkamah Syariah diberi nama Mahkamah Kadi (dahulunya

sebelum pemisahan antara dua agensi ini berlaku) telah diberi kuasa

menjalankan peraturan dan peruntukan Undang-Undang Pentadbiran

Agama Islam bagi setiap negeri dan daerah di Malaysia. Bidang kuasa yang

diberikan adalah seperti perkawinan, penceraian, kekeluargaan serta

penyelesaian harta pusaka kecil.

Mahkamah Syariah menjalankan tugas yang berasingan dengan

Kantor Agama. Kantor Agama menjalankan pentadbiran dalam hal-hal

yang bersangkut dengan masyarakat Islam seperti urusan zakat, baitulmal,

dakwah, pendidikan, pengurusan masjid dan sebagainya mengikut kuasa

bagi setiap negeri berkenaan di Malaysia. Pada masa kini semua Mahkamah

Syariah telah terpisah pentadbirannya dengan Kantor Agama Islam.

Mahkamah Syariah telah ditukar identitinya menjadi Kantor Kehakiman

Syariah negeri. Kebanyakan negeri menjadi Majlis Mesyuarat Dewan

Undangan Negeri Sebagai institusi yang tertinggi (pembuat dasar) dan

diikuti Majlis Agama & Istiadat Kantor Mufti, Kantor Kehakiman Syariah

dan Kantor Agama Islam.

B. Peranan dan Fungsi Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia.

Berikut merupakan peranan dan fungsi Pengadilan Tinggi Syariah

Johor, Malaysia:

1. Mengekalkan perundangan Islam yang diperuntukan kepada

mahkamah ini bagi menjamin setiap muslim patuh dan tidak

Page 50: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

33

melanggar perintah Allah s.w.t berdasarkan al-Quran dan as-

Sunnah.

2. Menjalankan pentadbiran agama Islam al-Quran dan as-Sunnah bagi

menjamin kesejahteraan orang Islam.41

3. Melahirkan keluarga Islam yang berpegang teguh pada ajaran Islam

serta mengawasi mereka supaya menjalani kehidupan mengikut

syariat Islam.

4. Menyelamatkan umat Islam daripada perpecahan dan keruntuhan

rumahtangga.

5. Menjadi tempat rujukan untuk mendapatkan khidmat nasihat serta

menyelesaikan masalah rumahtangga.

6. Memberi bimbingan dan nasihat kaunseling kepada pasangan yang

ingin berumahtangga agar dapat membina rumahtangga yang

bahagia sebagaimana tuntutan agama.

7. Menjadi tempat membuat rayuan daripada pihak istri untuk

mendapatkan nafkah daripada suaminya yang sudah bercerai.

8. Menjadi tempat menyelesaikan masalah sosial dalam masyarakat

seperti judi, riba, minum arak, khalwat dan lain-lain perkara

mungkar.

9. Membantu serta menyelesaikan pembahagian harta pusaka dan hal-

hal yang berkaitan seperti wasiat.42

41 http://ms.m.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Syariah_di_Malaysia 42 Ibid

Page 51: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

34

10. Badan yang dilantik oleh kerajaan yang bertanggungjawab memberi

penerangan berkait dengan keagamaan, kekeluargaan dan sentiasa

berdakwah sepanjang masa.

11. Menerapkan nilai-nilai Islam agar orang Islam mengamalkan sistem

dan cara hidup Islam secara menyeluruh dalam kehidupan mereka.

C. Visi, Misi dan Motto Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia.

Setiap badan pemerintahan di Malaysia harus memiliki visi, misi

dan motto departemen bagi memfokuskan tiap tujuan kerja. Ini adalah visi,

misi dan motto bagi Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia yaitu :

1. Visi: Menjadi institusi kehakiman syariah yang berwibawa

2. Misi: Melaksanakan perbicaran, pengurusan mahkamah dan

perkhidmatan sokongan secara profesional, berkesan.dan

sistematik berasaskan undang-undang dan Hukum Syarak.

3. Motto: Towards judicial excellence.43

43 http://www.kehakiman.gov.my/ms/mengenai-kami/visi-misi-dan-moto

Page 52: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

35

D. Struktur Organisasi Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia.

Adapun struktur organisasi adalah seperti berikut:

Dokumentasi dari: Mahkamah Syariah Johor Bahru (Struktur Organisasi di

Mahkamah Syariah).

Page 53: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

36

E. Piagam Pelanggan Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia.

Dengan adanya piagam pelanggan sebuah organisasi itu memilik i

tanggungjawab untuk memenuhi setiap komitmen yang dinyatakan. Jelas,

piagam pelanggan mempunyai peran penting bagi sebuah organisasi. Juga

melaksanakan visi, misi dan motto yang telah ditetapkan, maka piagam

pelanggan yang disediakan adalah seperti berikut:

1. Menetapkan tarikh sebutan/bicara kepada pelanggan pada hari

pendaftaran kasus apabila segala dokumen didapati lengkap.

2. Menyebutkan/membicarakan kasus mal dan jenayah dalam

masa 21 hari selepas didaftarkan.

3. Menyebut/membicarakan dalam setahun sekurang-kurangnya

70% kasus mal dan jenayah yang telah didaftarkan.

4. Menyiasat keatas setiap aduan pelanggan yang diterima dalam

tempoh 14 hari dari tarikh aduan itu diterima.

5. Mendengar rayuan kali pertama dalam masa 30 hari selepas

rekod rayuan diterima daripada mahkamah yang keputusannya

dirayu.44

44 http://syariah.johor.gov.my/profil-kantor/maklumat-kantor/piagam-pelanggan/

Page 54: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

37

F. Logo Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia.

Logo Mahkamah Tinggi Syariah adalah dari logo jata negara

Malaysia. Jata negara adalah sebagai tanda lambing Persekutuan Tanah

Melayu sejak 30 Mei 1952. Ini menunjukkan setiap mahkamah di Malaysia

menggunakan logo ini sebagai panduan dalam memutuskan putusan dan

membuat undang-undang di Malaysia. Adapun logo Mahkamah Tinggi

Syariah dapat digambarkan di bawah ini:

Dokumentasi dari: Mahkamah Tinggi Syariah Johor, Malaysia

Adapun logo tersebut mempunyai banyak arti yang menunjukkan Malaysia

sebuah negara berprinsip. Bintang pecah empat belas melambangkan 13 buah

provinsi dan juga kerajaan persekutuan Malaysia. 13 buah provinsi yaitu Johor,

Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Perak, Perlis, Pulau Pinang,

Sabah, Sarawak, Selangor, Terengganu dan juga kerajaan persekutuan Kuala

Lumpur, Labuan dan Putrajaya. Anak bulan bermaksud agama Islam adalah agama

rasmi Malaysia. Lima keris menandakan Negeri-Negeri Melayu Tidak Bersekutu

Page 55: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

38

terdahulu (Johor, Kedah, Perlis, Kelantan dan Terengganu). Bahagian sebelah kiri

jata adalah pokok pinang dan pokok Melaka yang merupakan sebagian dari Negeri-

Negeri Selat. Empat jalur di bagian tengah berwarna merah, hitam, putih dan kuning

adalah mewakili provinsi Pahang, Selangor, Perak dan Negeri Sembilan yang

merupakan Negeri-Negeri Melayu Bersekutu pada mulanya. Tiga bagian di kiri dan

kanan mewakili Sabah dan Sarawak. Di tengahnya adalah bunga raya mewakili

bunga kebangsaan Malaysia. Dua ekor harimau mewakili lambang haiwan resmi

Malaysia yaitu Harimau Malaya yang berarti berani serta memiliki slogan

“Bersekutu Bertambah Ilmu” merupakan slogan yang mewakili jata negara

Malaysia adapun warna kuning melambangkan warna diraja bagi duli-duli yang

Maha Mulia Raja-raja di Malaysia.45

45 Akasyah Ismail,Sejarah,(Kuala Lumpur: Visual Pelangi), 1984, hlm. 101.

Page 56: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

39

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Akibat Terhadap Perkawinan Yang Salah Seorang Pasangan Murtad

Akibat adalah sesuatu yang merupakan akhir atau hasil suatu

peristiwa (perbuatan, keputusan) pensyaratan atau keadaan yang

mendahuluinya.46 Murtad ialah menukar kepercayaan dan pegangan

daripada satu agama kepada agama lain tidak kira sama ada dari agama

Islam kepada agama lain ataupun sebaliknya. Kesan murtad boleh terjadi

kepada ahli dalam komuniti berkaitan sekalipun yang melibatkan waris atau

keluarga kepada pihak yang masuk Islam atau pihak yang keluar Islam.

Jadi, dapat disimpulkan di sini akibat terhadap perkawinan yang

salah seorang pasangan murtad adalah seperti berikut yaitu:

1. Pembubaran Perkawinan Antara Pihak Suami dan Istri

Dalam wawancara dengan Ibu Azlina47, beliau menyatakan bahwa

akibat perkawinan jika salah satu pasangan murtad adalah berlakunya

pembubaran perkawinan antara pihak suami dan istri. Oleh sebab

kesalahan keluar daripada agama Islam membabitkan hukuman di

bawah bidang kuasa mahkamah syariah maka kuasa mahkamah di

dalam mengadili perkara ini telah disebut dengan jelas di dalam

46 https://kbbi.web.id/akibat

47 Wawancara dengan Ibu Azlina Binti Yatin, Pembantu Pendaftar Mahkamah Tinggi

Syariah Johor Bahru-Malaysia, 24 November 2019.

Page 57: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

40

kebanyakan Enakmen Pentadbiran Agama Islam negeri-negeri di

Malaysia. Misalnya di Selangor, di bawah Seksyen 61(3)(b) Enakmen

Pentadbiran Agama Islam (Negeri Selangor) 2003 telah diperuntukan

bahwa Mahkamah Tinggi Syariah hendaklah dalam bidang kuasa

malnya, mendengar dan memutuskan semua tindakan dan prosiding jika

semua pihak dalam prosiding itu adalah orang Islam dan tindakan atau

prosiding itu antara lain48, adalah berhubungan dengan pengisytiharan

bahwa seseorang itu bukan lagi orang Islam. Oleh sebab mahkamah

syariah mempunyai bidang kuasa untuk menentukan kesahan seseorang

itu masuk Islam, maka mahkamah syariah jugalah yang mempunya i

bidang kuasa untuk menentukan seseorang itu masih lagi seorang islam

ataupun sudah meninggalkan agama Islam sebagai agamanya.

Peruntukan yang sama juga ada dinyatakan di dalam Akta Undang-

Undang Keluarga Wilayah Persekutuan yang difahami secara literal

menunjukkan bahwa apabila seseorang yang asalnya bukan Islam, dan

kemudiannya memeluk agama Islam, maka dia boleh dianggap secara

otomatis akan turut tertakluk di bawah undang-undang Islam dan

dibicarakan di mahkamah syariah. Oleh itu, segala perkara berkaitan

dengan Undang-Undang Keluarga Islam akan turut terpakai ke atas

saudara baharu tersebut. Pada masa yang sama, Akta Undang-Undang

Keluarga Islam juga memperuntukan bahwa sesuatu perkawinan akan

48 Zaini Yusnita Mat Jusoh, Sharifah Hana Abd Rahman, “Pembubaran Perkawinan

Kerana Pertukaran Agama: Satu Tinjauan Perundangan”, Kolej Universiti Islam Selangor, hlm 4.

Page 58: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

41

terbubar apabila salah seorang daripada pasangan bertindak untuk

murtad atau keluar daripada agama Islam sebagaimana di bawah

Seksyen 46 Akta Undang-Undang Keluarga Islam memperuntukan:

(1)Jika salah satu pihak kepada suatu perkawinan itu murtad atau

memeluk sesuatu kepercayaan selain Islam, maka perbuatan yang

demikian tidak boleh dengan sendirinya berkuat kuasa membubarkan

perkawinan itu melainkan dan sehingga disahkan sedemikian oleh

mahkamah. (2) Jika salah satu pihak kepada sesuatu perkawinan bukan

Islam memeluk agama Islam, maka perbuatan yang demikian tidak

boleh dengan sendirinya berkuat kuasa membubarkan perkawinan itu

melainkan dan sehingga disahkan sedemikian oleh mahkamah.

Peruntukan tersebut menunjukkan bahwa status berlainan agama

akan menjadi sebab sesuatu perkawinan tidak terbubar dengan sendiri

tetapi perlu disahkan oleh mahkamah syariah. Oleh itu, apabila berlaku

kasus yang melibatkan salah seorang daripada pasangan bukan

beragama Islam, maka peruntukan ini boleh difahami bahwa pasangan

yang memeluk Islam berhak untuk ke mahkamah syariah menggunakan

seksyen 46 dan membubarkan perkawinan menggunakan kuasa

mahkamah syariah.49

49Zaini Yusnita Mat Jusoh, Sharifah Hana Abd Rahman , “Pembubaran Perkawinan

Kerana Pertukaran Agama: Satu Tinjauan Perundangan”, Kolej Universiti Islam Selangor, hlm 5.

Page 59: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

42

2. Kesan Terhadap Agama dan Hak Penjagaan Anak

Menurut Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor

2003 tentang seseorang yang mempunyai hak mendidik seseorang

kanak-kanak, adalah berhak menjalankan hak terhadap hadhanah jika

(a) dia adalah seorang Islam (b) dia adalah sempurna akal (c) dia

berumur yang melayakkan dia memberi kepada kanak-kanak itu jagaan

dan kasih sayang yang mungkin diperlukan oleh kanak-kanak itu (d) dia

tinggal di tempat di mana kanak-kanak itu tidak mungkin menghadap i

apa-apa akibat buruk dari segi akhlak atau jasmani.50

Isu yang pasti berbangkit selepas salah satu pasangan murtad adalah

tentang penentuan agama dan hak penjagaan anak.51 Dalam hal ini, ibu

bapa berkenaan berusaha mendapatkan hak penjagaan anak-anak bagi

memastikan anak-anak mereka mengikuti agama anutan mereka. Dalam

kasus begini, samaada ibu atau ayah, sudah pasti wujud penghakiman

dan hanya satu pihak sahaja akan mendapat hak jagaan terhadap anak-

anak tersebut. Merujuk Undang-undang Keluarga Islam di Malaysia,

sebagai contoh, Akta Undang-undang Keluarga Islam Wilayah

Persekutuan 1984 (AUKI) melalui Seksyen 81 menyatakan bahwa hak

penjagaan anak-anak kecil yang utama ialah bersama-sama dengan ibu

samaada semasa dalam perkawinan mahupun apabila berlaku

50 Fasal 83 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor 2003

51 Zuliza Mohd Kusrin, “Pemelukan Islam Pasangan Berkahwinan Sivil: Isu Berbangkit

dan Cadangan Penambahbaikan menurut Undang Undang Malaysia” Fakulti Pengajian Islam,

Universiti Kebangsaan Malaysia, hlm 30.

Page 60: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

43

pembubaran perkawinan. Walaupun ibu merupakan pihak yang utama,

namun Seksyen 82 pula menjelaskan tentang syarat kelayakan yang

perlu, iaitu si ibu mestilah beragama Islam. Syarat kelayakan

dilengkapkan lagi dengan peruntukan Seksyen 83 Akta Undang-Undang

Keluarga Islam yang menjelaskan bahwa ibu akan hilang hak hadanah

jika tidak mengamalkan ajaran agama Islam atau murtad.52 Hal ini

menunjukkan bahwa sekiranya ibu tersebut bukan beragama Islam,

maka pihak lain, termasuklah bapa yang beragama Islam akan

dipertimbangkan oleh mahkamah untuk mendapat hak jagaan terhadap

anak-anak yang ada. Apabila satu pihak memeluk Islam, contohnya

bapa memeluk Islam dan ibu bukan Islam, maka peruntukan ini

menunjukkan bahwa seharusnya bapa akan mendapat hak jagaan

tersebut, dan bukanlah si ibu. Namun begitu, dalam banyak kasus si

bapa memeluk Islam dan mahkamah sivil memberikan hak jagaan

kepada si ibu. Keputusan ini jelas bertentangan dengan undang-undang

keluarga Islam yang ada.

Penentuan agama anak-anak kebiasaannya dipengaruhi oleh

keputusan hak hadanah. Berdasarkan keputusan kasus mahkamah,

wujud tiga pendekatan berbeza dalam kalangan para hakim dalam

menangani isu ini, yang sekaligus memberikan impak berbeza dalam

menentukan agama anak-anak. Pertama, kanak-kanak tersebut secara

otomatis menjadi seorang Muslim dengan mengikut agama ibu atau

52 Ibid

Page 61: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

44

bapanya yang Islam. Kedua, pertukaran agama kanak-kanak kepada

agama lain adalah tertakluk pada kebenaran daripada salah satu pihak,

sama ada ibu atau bapanya atau penjaganya. Ketiga, penentuan agama

kanak-kanak tersebut adalah tertakluk pada keizinan daripada kedua-

dua ibu bapanya.53

Menurut peruntukan Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam

Negeri Johor, hak seseorang perempuan terhadap hadhanah adalah

hilang apabila (a) jika perempuan itu berkawin dengan seseorang yang

tidak mempunyai pertalian dengan kanak-kanak itu yang orang itu

dilarang berkawin dengan kanak-kanak itu, jika penjagaannya dalam hal

sedemikian akan menjejaskan kebajikan kanak-kanak itu tetapi haknya

untuk penjagaan akan kembali semula jika perkawinan itu dibubarkan

(b) jika perempuan itu berkelakuan buruk secara keterlaluan dan terbuka

(c)jika perempuan itu menukar tempat tinggalnya dengan tujuan untuk

mencegah bapa kanak-kanak itu dari menjalankan pengawasan yang

perlu ke atas kanak-kanak itu, kecuali bahwa seseorang istri yang

bercerai boleh mengambil anaknya sendiri ke tempat lahir istri itu (d)

jika perempuan itu murtad (e) jika perempuan itu mencuaikan atau

menganiaya anak itu.54

53 Zuliza Mohd Kusrin,“Pemelukan Islam Pasangan Berkahwinan Sivil: Isu Berbangkit

dan Cadangan Penambahbaikan menurut Undang Undang Malaysia” Fakulti Pengajian Islam,

Universiti Kebangsaan Malaysia, hlm 31.

54 Fasal 84 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor 2003.

Page 62: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

45

Jelas di sini, sekiranya si ibu murtad, maka hak penjagaan anak serta

merta ditarik oleh pihak mahkamah karena melanggar peruntukan

undang-undang yang telah ditetapkan.

3. Kesan Terhadap Nafkah

Melihat kepada perundangan Malaysia, kesan murtad terhadap

nafkah diperuntukan dibawah Seksyen 59(1) Akta Undang-Undang

Keluarga Islam Wilayah Persekutuan 1984, seseorang suami yang telah

bercerai dengan istrinya, maka ia berkewajipan membayar nafkah iddah

kepada bekas istrinya berdasarkan kepada hukum syara’. Sekiranya pihak

suami mengabaikan tanggunjawabnya, pihak istri boleh memohon perintah

daripada Mahkamah Syariah. Bagaimanapun, berdasarkan kepada Seksyen

59(2) dan Seksyen 65(1) hak nafkah untuk istri akan gugur sekiranya

berlaku nusyuz samaada akibat daripada perceraian atau sebaliknya.

Seksyen 72(1) Akta Undang-Undang Keluarga Islam Wilayah Persekutuan

1984 menjelaskan adalah menjadi kewajipan seorang lelaki menanggung

nafkah anaknya, sama ada anak itu berada dalam jagaannya atau dalam

jagaan seseorang yang lain, sama ada dengan mengadakan bagi mereka

tempat tinggal, pakaian, makanan, perubatan, dan pelajaran sebagaimana

munasabah memandang kepada kemampuan dan taraf kehidupannya atau

membayar kosnya. Dan seksyen ini hendaklah baca bersama Seksyen 73(1)

Page 63: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

46

dan (2). Peruntukan ini, menunjukkan bahwa adalah menjadi kewajipan

seorang bapa menunaikan tanggungjawab keatas hak nafkah anaknya.55

Nafkah berasal daripada perkataan Arab yang bermaksud

membelanjakan harta atau seumpamanya dalam hal kebajikan sahaja.

Namun,perkataan ini diartikan dengan maksud khusus iaitu membelanjakan

untuk orang-orang yang dibawah tanggungannya seperti istri, anak-anak,

ibu bapa atau lain-lain. Manakala dari segi syara’ pula ia bermaksud

mencukupkan perbelanjaan untuk orang-orang yang dibawah

tanggungannya sama ada dalam bentuk pakaian, makanan atau tempat

tinggal atau dengan perkataan lain sesuatu yang diwajibkan (dibelanjakan)

demi menjaga keperluan-keperluan asasi hidup (orang-orang yang dibawah

tanggungannya). Sepertimana yang disebutkan makanan,56 ia memberi

maksud makanan asasi seperti roti, nasi atau sebagainya. Pakaian pula

berarti sesuatu yang diletakkan pada tubuh badan. Manakala tempat tingga l

pula bermaksud rumah kediaman yang sesuai dan segala peralatan asasi

rumah seperti lampu, alat-alat pembersih, api, air dan lain-lain lagi

berdasarkan tuntutan uruf masyarakat.

Namun begitu, sesetengah ulama berpendapat keperluan-keperluan

yang disebutkan di atas perlu mengambil kira keadaan senang dan susahnya

55 Akta Undang-Undang Keluarga Islam Wilayah Persekutuan 1984.

56 Siti Zaleha Ibrahim, Nur Sarah Tajul Urus & Dr Mohd Faisal Mohamed,“Perpindahan

agama dan kesannya terhadap komuniti : satu sorotan terhadap kasus kasus murtad dan masuk

islam di Malaysia” Journal Sciences and Humanities, hlm 210.

Page 64: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

47

seorang suami atau orang yang bertanggungjawab terhadap orang yang

berada dibawah tanggungannya.57 Pandangan ini disepakati oleh mazhab

Syafi’e dan Zahiri. Bagi ulama mazhab Hanafi dan Hambali berpendapat

bahwa kemampuan diukur daripada kedua-dua pihak, suami dan istri.

Kesan pertukaran agama terhadap nafkah diambil kira dari suami

yang murtad, istri yang murtad dan suami istri yang murtad secara bersama.

Melihat kepada suami yang murtad, Mazhab Syafi’e, Hanafi dan Hambali

berpendapat suami yang murtad masih berkewajipan memberi nafkah

kepada istrinya yang masih Muslim, ini kerana perpisahan berlaku

disebabkan oleh perbuatan suami. Bagi istri yang murtad, Mazhab Syafi’e,

Hambali dan Hanafi bersepakat bahwa istri yang murtad tidak berhak lagi

untuk mendapatkan tanggungan dari suaminya yang Muslim, ini kerana istri

adalah penyebab kepada pembubaran ikatan perkawinan tersebut. Dan bagi

suami istri murtad secara bersama, Mazhab Syafi’e berpendapat si istri tidak

lagi menerima apa jua bentuk nafkah dari suaminya. Ini kerana si istri

dengan riddah tersebut telah dianggap sebagai derhaka kepada suaminya

walaupun pada masa yang sama suaminya juga murtad.58

Berhubung dengan murtad suami pula, ia juga tidak terdapat

peruntukan yang khusus di dalam Akta Undang-Undang Keluarga Islam

57 Ibid

58 Siti Zaleha Ibrahim, Nur Sarah Tajul Urus & Dr Mohd Faisal Mohamed,“Perpindahan

agama dan kesannya terhadap komuniti : satu sorotan terhadap kasus kasus murtad dan masuk

islam di Malaysia” Journal Sciences and Humanities, hlm 211.

Page 65: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

48

tentang kesannya terhadap nafkah istri. Walaubagaimanapun, pentafsiran

dibuat berdasarkan kepada Seksyen 56 Akta Undang-Undang Keluarga

Islam (Wilayah Persekutuan) 1984 menjelaskan, si istri yang diceraikan

tanpa alasan yang utuh boleh memohon nafkah dan mut’ah daripada

suaminya melalui Mahkamah Syariah. Ungkapan “diceraikan tanpa sebab

yang utuh” seharusnya diperluaskan pengertiannya sehingga boleh meliputi

riddah suami. Ini karena murtad bukanlah alasan yang diakui sebagai “suatu

yang patut”. Oleh itu seorang lelaki yang telah murtad pada hakikatnya telah

menceraikan tanpa sebab yang wajar dan patut. Maka wajarlah ia

bertanggungjawab diatas pembubaran itu sama ada segala nafkah yang

belum diselesaikan termasuklah nafkah iddah bekas istri. Akhirnya, kesan

murtad bapa terhadap nafkah anak. Seksyen 72(1) Akta undang-Undang

Keluarga Islam (Wilayah Persekutuan) 1984 menjelaskan adalah menjadi

kewajipan seorang lelaki menanggung nafkah anaknya, samaada anak itu

berada dalam jagaannya atau dalam jagaan seseorang yang lain,59 sama ada

dengan mengadakan bagi mereka tempat tinggal, pakaian, makanan,

perubatan, dan pelajaran sebagaimana munasabah memandang kepada

kemampuan dan taraf kehidupannya atau membayar kosnya.

Namun disini, Mahkamah Syariah hanya mendengar kasus-kasus

berkaitan dengan orang Islam sahaja. Maka panel kehakiman yang layak

59 Siti Zaleha Ibrahim, Nur Sarah Tajul Urus & Dr Mohd Faisal Mohamed, “Perpindahan

agama dan kesannya terhadap komuniti : satu sorotan terhadap kasus kasus murtad dan masuk

islam di Malaysia” Journal Sciences and Humanities, hlm 211.

Page 66: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

49

membuat perintah tersebut ialah Mahkamah Sivil. Persamaan di antara

Mahkamah Syariah dan Sivil dapat dilihat bahwa kedua-duanya menit ik

beratkan kepada nafkah anak-anak agar ianya terbela.60

B. Bagaimana Penyelesaian Kasus Murtad Menurut Seksyen 46 Enakmen

Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor

Perkawinan yang tidak mengikuti ketetapan syarak akan

mengundang masalah dalam sesebuah keluarga. Perkawinan yang tidak

mematuhi Undang-Undang Keluarga Islam terpaksa dibubarkan karena

tidak menepati syarak. Berdasarkan statistik kasus pembubaran perkawinan

karena murtad yang dibahaskan di latar belakang masalah, maka penulis

akan menjelaskan tentang prosedur pembubaran perkawinan di Mahkamah

Syariah Negeri Johor agar dapat menjadi pedoman kepada masyarakat

untuk mengajukan permohonan pembubaran perkawinan di Mahkamah

dengan lebih mudah dan lancar. Jika hendak memohon untuk dibubarkan

sesuatu perkawinan, maka pemohon yang terlibat perlulah melalui prosedur

yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Syariah.

Melalui peruntukan Fasal 11 Enakmen Undang-Undang Keluarga

Islam Negeri Johor 200361 memperuntukan bahwa “sesuatu perkawinan

adalah tidak sah melainkan jika cukup semua syarat yang perlu, menurut

Hukum Syarak, untuk menjadikannya sah”. Jika sesuatu perkawinan itu

batal dari akad nikahnya maka perkawinan itu boleh dimohon untuk

60 Ibid

61 Fasal 11 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor 2003.

Page 67: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

50

dibubarkan. Selain itu dalam Fasal 12 Enakmen Undang-Undang Keluarga

Islam Negeri Johor memperuntukan bahwa (1) Sesuatu perkawinan yang

bertentangan dengan Enakmen ini tidak boleh didaftarkan di bawah

Enakmen ini. (2) Walau apa pun subseksyen (1) dan tanpa menjejaskan

subseksyen 40 (2), sesuatu perkawinan yang telah diupacarakan berlawanan

dengan mana-mana peruntukan Bagian ini tetapi sebaliknya sah mengikut

Hukum Syarak boleh didaftarkan di bawah Enakmen ini dengan perintah

daripada Mahkamah.62

Oleh itu, jika telah tersedar akan perkawinannya itu adalah fasid dan

batal, maka haruslah dengan segera melaporkan ke pengadilan dengan

membuat permohonan pembubaran perkawinan. Jika hendak memohon

untuk dibubarkan perkawinan, maka pemohon yang terlibat harus melalui

prosedur yang telah ditetapkan oleh mahkamah Syariah. Antara gambaran

umum prosedur pembubaran perkawinan adalah berdasarkan carta aliran

tersebut:

62 Fasal 12 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor 2003.

Page 68: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

51

Tabel 2

Carta Alir Prosedur Pembubaran Perkawinan

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk

menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi

berulang-ulang. Di dalam suatu sistem, biasanya terdiri daripada beberapa

prosedur-prosedur itu saling terkait dan saling mempengaruhi. Akibatnya

jika terjadi perubahan, maka akan mempengaruhi prosedur-prosedur yang

lain. Selain itu, definisi lain prosedur merupakan urutan pekerjaan klerikal

yang melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun

untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi yang

sering terjadi. Seterusnya, definisi lain bagi prosedur adalah urut-urutan

yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus

Mula PendaftaranSebutan Kasus dalam Tempoh

21 Hari

Sebutan Kasus didepan

PendaftarPerbicaraan Kuputusan

Tamat

Page 69: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

52

dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya.

Maka berdasarkan definisi dapatlah dirumuskan bahwa prosedur

adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus

dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar selalu

memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama, mengindikas ikan

rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah- langkah, keputusan-keputusan,

perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui

serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan,

suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan

sebuah perubahan.63

Seterusnya, hasil dari penelitian di Mahkamah Syariah Negeri Johor

maka penulis dapat mengetahui dengan lebih mendalam lagi berkaitan

dengan prosedur pembubaran perkawinan. Prosedur pertama yang perlu

dilakukan bagi setiap permohonan pembubaran perkawinan adalah:

a.Pendaftaran

Pemohon yang ingin mengajukan permohonan pembubaran

perkawinan haruslah ke kaunter pendaftar terlebih dahulu bagi

mendapatkan borang permohonan. Setiap permohonan pembubaran

perkawinan hendaklah diajukan kepada mahkamah syariah dalam daerah

hukum dimana perkawinan pasangan tersebut berlangsung atau mahkamah

63 Muhammad Salihin Abdul Ghani, “Prosedur Faraq Perkawinan di Malaysia”,

Fakultas Syariah, hlm. 52.

Page 70: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

53

syariah dalam daerah hukum dimana tempat tinggal kedua suami istri

menetap dan pihak pemohon harus menunjukkan sebab-sebab yang kukuh

mengenai pengajuan permohonan pembubaran tersebut. Selain itu, pihak

pemohon diminta untuk membawa bukti mengenai sertifikat nikah serta

dokumen yang berkaitan harus ditunjukkan kepada pihak mahkamah

terlebih dahulu agar pihak mahkamah dapat menjalankan pengesahan

terlebih dahulu dari pihak berkuasa agama dari tempat pernikahan tersebut

dilaporkan. Di samping itu, perlu disertakan semasa permohonan

pembubaran perkawinan di Mahkamah adalah :

i. Permohonan

ii. Afidavit sokongan

iii. Salinan kad pengenalan

iv. Sertifikat nikah

v. Surat pengesahan perkawinan

vi. Lain-lain lampiran yang diperlukan untuk menyokong kasus.64

b. Sebutan Kasus dalam Tempoh 21 Hari

Sekiranya terdapat kasus pembubaran perkawinan tersebut, pihak

mahkamah akan memutuskan untuk membubarkan sementara terhadap

pasangan dan didaftarkan kasus tersebut ke mahkamah tinggi syariah untuk

disidangkan. Panggilan sidang secara resmi disampaikan kepada pribadi

yang bersangkutan atau kuasa sahnya, dalam tempoh 21 hari daripada

64 Diakui oleh Puan Azlina Binti Yatin, Pembantu Pendaftar Mahkamah Rendah Syariah

Negeri Johor, 1 Januari 2020.

Page 71: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

54

tanggal pendaftaran kasus, pihak-pihak akan diberikan tanggal sebutan

kasus kali pertama ataupun terus kepada persidangan, tergantung

kesesuaian waktu dan juga dokumen yang di failkan. Ketika persidangan,

pihak-pihak dan saksi akan ditanya perkara yang berkaitan rukun nikah serta

lain-lain pengesahan dokumen yang dilampirkan. Oleh karena itu, salinan

asli semua dokumen berkaitan hendaklah dibawa ketika di mahkamah.

c. Sebutan Kasus di depan Pendaftar

Menurut tambahan perundangan Enakmen Pendaftaran Nikah dan

Cerai Orang-Orang islam, yang menyebut bahwa surat permohonan harus

didaftar terlebih dahulu oleh Pendaftar Nikah Cerai Dan Rujuk. Menurut

Enakmen 4 Tahun 2001 Enakmen Tatacara Mal Mahkamah Syariah yang

menyebut bahwa “pendaftar hendaklah memeriksa perkara dengan

sempurna dan memberi nomor perkara pada tergugat sekiranya perkara

tersebut tidak sempurna, pendaftar bisa menolak perkara tersebut manakala

surat kuasa untuk membayar telah ditentukan berapa jumlah uang muka

yang harus dibayar, lalu tergugat membayar biaya perkara setelah itu

pemohon menerima kuitansi asli”.65

d. Perbicaraan

Di dalam perbicaraan hakim akan mendengar, menelit i,

membahaskan, menilai, seterusnya membuat kesimpulan bagi setiap kasus

yang dibicarakan. Dalam perbicaraan juga, para pihak dikehendaki

65 Diakui oleh Puan Azlina Binti Yatin, Pembantu Pendaftar Mahkamah Rendah Syariah

Negeri Johor, 1 Januari 2020

Page 72: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

55

menghadirkan para saksi bagi menjelaskan apa yang terjadi sebagai bukti

suatu kasus. Selain saksi, para pihak juga dikehendaki membawa dokumen-

dokumen yang bisa mensabitkan bahwa pihak defendan bersalah menurut

hukum syarak dan telah melanggar Undang-Undang Keluarga Islam Negeri

Johor sehingga bisa menyebabkan terjadinya pembubaran perkawinan. Jika

terdapat bantahan, hakim akan meminta pihak defendan mengfai lkan

bantahan terhadap plaintif dan perbicaraan tersebut akan ditangguhkan ke

tanggal yang ditetapkan. Namun, jika hakim berpuas hati dengan bukti dan

saksi yang telah dikemukakan maka hakim akan membuat keputusan.

e. Keputusan

Di dalam persidangan sekiranya hakim memutuskan tidak ada

kesalahan terhadap pernikahan mereka maka kasus itu akan ditolak. Apabila

mahkamah merasa puas dalam persidangan dengan segala keterangan lisan

dan keterangan dokumen bahwa pernikahan tersebut selaras dengan hukum

syara’ maka mahkamah yang berwenang untuk memutuskan tentang

pernikahan tersebut. 66

Selain itu, jika mahkamah memutuskan pernikahan itu adalah fasid

atau tidak sah, maka pihak mahkamah akan membatalkan sertifikat nikah

pihak-pihak tersebut dengan cara memerintahkan supaya membubarkan

perkawinan atau memutuskan perkawinan tersebut. Mereka perlu bernikah

kembali menurut hukum syara’ dan mematuhi rukun nikah yang ditetapkan.

66 Prosedur Mahkamah yang diakui oleh Puan Azlina Binti Yatin, Pembantu Pendaftar Mahkamah Tinggi Syariah Negeri Johor, 24 Disember 2019.

Page 73: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

56

Bagi pernikahan yang sah di mahkamah, setelah mendapat perintah perlu

merujuk ke Bagian Penguatkuasaan dan Pendakwaan Syariah di Kantor

Agama karena pihak pihak Penguatkuasaan Syariah akan menyelid ik i

mereka sekali lagi dan memperpanjangkan kasus kepada bagian syariah.

C. Bagaimana Keputusan Hakim Terhadap Kasus Murtad di

Mahkamah Tinggi Syariah Negeri Johor

Menurut Fasal 6 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri

Johor 2003 menyatakan bahwa perkawinan yang masih berterusan

hendaklah disifatkan sebagai didaftarkan di bawah Enakmen ini dah boleh

dibubarkan di bawah Enakmen ini. (1) Tiada apa-apa jua dalam Enakmen

ini boleh menyentuh sahnya sesuatu perkawinan Islam yang telah

diakadnikahkan di bawah mana-mana jua undang-undang di mana-mana jua

pun sebelum tarikh yang ditetapkan. (2) Perkawinan sedemikian, jika sah di

bawah undang-undang yang di bawahnya ia telah diakadnikahkan,

hendaklah disifatkan sebagai didaftarkan di bawah Enakmen ini. (3) Tiap-

tiap perkawinan sedemikian, melainkan jika tidak diakui di bawah undang-

undang yang dibawahnya ianya telah diakadnikahkan, hendaklah diteruskan

sehingga dibubarkan –

(a) dengan kematian salah seorang pihak yang berkawin itu;

(b) dengan apa-apa talaq sebagimana yang dilafazkan di Enakmen ini;

(c) dengan perintah mahkamah yang layak berbidang kuasa; atau

Page 74: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

57

(d) dengan penetapan pembatalan yang dibuat oleh Mahkamah yang layak

berbidang kuasa;67

Oleh itu, jelas disini bahwa setiap orang akan bertanggungjawab dan

berkewajiban untuk melaporkan segera kepada mahkamah jika didapati

perkawinan tersebut tidak sah atau perkawinan tersebut melanggar

peruntukan Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor dan

mahkamah berkuat kuasa sepenuhnya untuk membubarkan perkawinan

yang melanggar peruntukan ini.

Undang-undang di negeri Terengganu, Melaka, Perak dan Sabah

memperuntukan bahwa tindakan keluar agama merupakan suatu kesalahan

jenayah syariah. Di Sabah, perbuatan ini boleh didakwa di bawah dua

seksyen yang berbeza, iaitu seksyen 55(2) dan seksyen 63 Enakmen

Kesalahan Jenayah Syariah Sabah 1995. Seksyen 55(2) bagi kesalahan

mendakwa sebagai bukan Islam memperuntukan bahwa: Seseorang Islam

yang mendakwa dirinya sebagai seorang bukan Islam adalah bersalah atas

suatu kesalahan mengikut subseksyen (1) dan boleh, apabila disabitkan,

dikenakan hukuman sama seperti hukuman yang dikenakan dalam

subseksyen tersebut.

Manakala seksyen 63 bagi kesalahan percubaan untuk murtad pula

menyatakan bahwa: (1)Apabila seseorang Islam dengan sengaja, sama

ada dengan perbuatan atau perkataan atau dengan cara apa-apa jua pun,

mengaku hendak keluar dari agama Islam atau mengisytiharkan dirinya

67 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor 2003

Page 75: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

58

sebagai orang yang bukan Islam, mahkamah hendaklah, jika berpuas ha ti

bahwa seseorang itu telah cuba menukarkan iktikad dan kepercayaan

agama Islam sama ada dengan pengakuan atau perbuatannya sendiri,

memerintahkan orang itu supaya ditahan di Pusat Bimbingan Islam untuk

tempoh tidak melebihi 36 bulan untuk tujuan pendidikan dan orang itu

diminta bertaubat mengikut hukum syarak. (2) Jika seseorang yang telah

diperintahkan supaya ditahan di bawah subseksyen (1): (a) bertaubat

dengan serta-merta, mahkamah hendaklah setelah mengesahkan taubatnya

itu, membebaskan orang tersebut; atau (b) jika orang itu pada bila-bila

masa semasa dalam tahanan telah bertaubat, pegawai penjaga hendaklah

melaporkan perkara itu kepada mahkamah dan mahkamah hendaklah

memanggil orang itu dan setelah mengesahkan taubatnya itu,68 hendaklah

membuat satu perintah untuk membebaskannya. (3) Pegawai penjaga

hendaklah menyerahkan satu laporan kemajuan berhubung dengan orang

yang ditahan itu kepada mahkamah pada setiap minggu. (4) Pusat

Bimbingan Islam hendaklah diwartakan sebagai pusat tahanan di dalam

warta.

Di negeri Terengganu, perbuatan mendakwa sebagai bukan Islam

merupakan suatu kesalahan di bawah seksyen 7 Enakmen Kesalahan

Jenayah Syariah (Takzir) 2001 yang menetapkan bahwa: Seseorang Islam

yang mendakwa dirinya sebagai seorang bukan Islam untuk mengelakkan

68 Siti Zubaidah Binti Ismail, “Amalan Mahkamah Syariah Mengisytiharkan Status

Agama Dalam Kasus Permohonan Keluar Islam”, University of Malaya, hlm 10.

Page 76: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

59

dirinya daripada diambil apa-apa tindakan di bawah enakmen ini atau

mana- mana undang-undang yang berkuat kuasa adalah melakukan suatu

kesalahan dan apabila disabitkan, boleh didenda tidak melebihi RM5000

ribu atau penjara selama tempoh tidak melebihi tiga tahun atau kedua-

duanya.

Peruntukan di negeri Terengganu didapati sama dengan seksyen 12

Enakmen Kesalahan Jenayah Syariah Perak 1992 dan seksyen 55(2)

Enakmen Kesalahan Jenayah Syariah Sabah 1995.69 Bidang kuasa jenayah

mahkamah-mahkamah syariah di peringkat negeri merangkumi hukuman

maksima 3 tahun penjara atau 6 sebatan atau RM5000 denda atau kombinasi

mana-mana hukuman (Akta Mahkamah Syariah) Bidang Kuasa Jenayah

Pindaan 1984) dan hanya boleh dikuatkuasakan kepada orang Islam sahaja.

69Ibid, hlm 11.

Page 77: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bagian akhir dari tulisan ini, penulis akan memberikan

beberapa kesimpulan sebagai titik akhir dari uraian dan kajian

penulis, yaitu sebagai berikut:

1. Akibat terhadap perkawinan yang salah seorang pasangan murtad

adalah pembubaran perkawinan antara pihak suami dan istri. Dari

sudut perundang-undangan, mahkamah syariah mempunyai hak

untuk membubarkan perkawinan jika salah sseorang pasangan

murtad dalam perkawinan. Selain itu, kesan terhadap agama dan hak

penjagaan anak adalah diberikan kepada pihak yang beragama

Islam. Walaupun hak penjagaan lebih kepada pihak ibu tetapi status

agama Islam itu lebih didahulukan berbanding hak. Selanjutnya

kesan terhadap nafkah. Adalah sangat harus diberi paparan bahwa

nafkah terletak dibahu suami atau ayah maka dengan itu walaupun

si suami sudah murtad, beliau tetap harus memberi nafkah kepada

bekas istri dan anak sekalipun mereka sudah membubarkan

perkawinan.

2. Penyelesaian kasus murtad menurut Enakmen Undang-Undang

Keluarga Islam adalah secara berperingkat yang dimulai dengan

pendaftaran. Di peringkat ini, pemohon hendaklah mengamb il

borang permohonan di Mahkamah Syariah bagi mengajukan

Page 78: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

61

permohonan kepada mahkamah. Seterusnya adalah sebutan kasus

dalam tempoh 21 hari dimana pada waktu ini panggilan siding

secara resmi akan disampaikan kepada pribadi yang bersangkutan

dalam tempoh 21 hari daripada tanggal kasus didaftarkan.

Selanjutnya adalah sebutan kasus di depan pendaftarar dan pendaftar

haruslah memeriksa perkara dengan sempurna dan memberi nomor

perkara kepada tergugat dan sekiranya perkara tersebut tidak

sempurna, pendaftar bisa menolak permohonan tersebut. Seterusnya

adalah perbicaraan dimana proses ini hakim akan menelit i,

membahas, menilai seterusnya membuat kesimpulan bagi kasus

yang dibicarakan. Dan yang terakhir adalah keputusan hakim.

Mahkamah mempunyai bidangkuasa yang cukup untuk menolak

permohonan pembubaran perkawinan atau mengesahkan

pembubaran perkawinan.

3. Keputusan hakim terhadap kasus murtad di Mahkamah Tinggi

Syariah Negeri Johor adalah bertetapan dengan peruntukan seksyen

46 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor.

B. Saran-saran

Dari pembahasan dan kesimpulan yang telah ditulis penelit i,

ada beberapa saran yang bisa peneliti kemukakan seperti berikut:

1. Pihak berkuasa berwenang perlu menjalankan sesi penerangan

secara berterusan kepada masyarakat mengenai konsekuensi yang

Page 79: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

62

terjadi kepada perkawinan jika salah satu pasangan berpindah

agama.

2. Peraturan berkaitan urusan permohonan nikah perlu diperketat bagi

mengawal berlakunya kasus pembubaran perkawinan karena murtad

serta perkara lain berkaitan dengan agama Islam.

3. Melakukan penilaian semula terhadap kandungan modul kursus

perkawinan bagi menangani permasalahan pembubaran perkawinan

akibat murtad. Hal ini bagi memastikan modul yang dibina untuk

kursus-kursus perkawinan menepati permasalahan semasa, terutama

berkaitan akibat daripada perkawinan yang salah seorang pasangan

murtad.

C. Kata Penutup

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan sekalian alam atas

petunjuk dan redhonya dapatlah penulis mengakhiri penelitan

skripsi yang sederhana beserta segenap usaha yang semampunya,

meskipun banyaknya halangan, hambatan, rintangan dan dugaan

yang berliku namun ia bukanlah menjadi suatu kegagalan buat

penulis melainkan menjadikannya sebuah motivasi berguna agar

bisa mencapai kejayaan yang diimpikan.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata

sempurna, bahkan masih banyak kekurangan yang ada dalam

penelitian ini. Maka dari sudut hati yang paling dalam serta

Page 80: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

63

kerendahan hati penulis, segala kritikan dan teguran yang membina

untuk masa akan dating amatlah penulis hargai.

Semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan pahala

berganda buat pihak yang telah membantu penulis menyelesa ikan

skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan hidayah, petunjuk,

rahmat dan diredhainya serta mengurniakan ganjaran syurga buat

kita semua. Amin ya Rabbal Alamin.

Page 81: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Anonim, Alquran dan Terjemahnya, Kuala Lumpur: Darul Iman, 2014,

2014.

A. Rahman I. Doi, Orang Bukan Islam di bawah Undang-Undang Syariah, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1992.

Asep Saepul Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam Pendidikan, Yogyakarta: Deepublish, 2014.

Akasyah Ismail,Sejarah (Kuala Lumpur: Visual Pelangi), 1984.

Baharudin Ahmad, dan Illy Yanti, Eksistensi dan Implementasi Hukum Islam di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

H. Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi, Cetakan ke-4, Kerinci: Stain Kerinci Press, 2015.

Jasser Auda, Memahami Maqasid Syariah, cetakan ke-2, Malaysia: PTS Publications.

Kamus Dewan Edisi Keempat , Kuala Lumpur: Terbitan Dewan Bahasa dan Pustaka, 2007.

Kamus Za’ba, Kuala Lumpur: Terbitan Pustaka Antara Books Sdn. Bhd, 2000.

Komaruddin Hidayat, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2000.

Peter Mahmud Rezeki dalam H. Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi, Cetakan ke-4, Kerinci:

Stain Kerinci Press, 2015.

Sayuti Una, MH, Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Syariah press, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012.

Yusuf al-Qardhawi, Fiqh Daulah Dari Perspektif Islam, Terjemahan dari Ustaz Hj Juanda Hj Jaya, Selangor: Maktabah al-Qardhawi.

Page 82: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

B. Jurnal, Skripsi, Surat Khabar

Abdul Karm Ali, Raihanah Hj Azhari, “Hukum Islam Semasa Bagi Masyarakat Malaysia Yang Membangun”, (Kuala Lumpur, Akademi Pengajian Islam) Universiti Malaya.

Alias Osman, “Asas-Asas Pemikiran Politik Islam”, Kuala Lumpur: Pustaka Salam.

Farahwahida Mohd Yusof, Azmi Shah Suratman, “Cabaran Pertukaran Agama Dalam Kalangan Masyarakat Islam di Malaysia” Fakulti Tamadun Islam, Universiti Teknologi Malaysia.

Muhammad Salihin Abdul Ghani, “Prosedur Faraq Perkawinan di

Malaysia”, Fakultas Syariah, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Nor Ashikin Md Nasir, Mahasiswa Fakultas Undang-Undang Syariah, Universiti Malaya.

Ramadhan Syahmedi Siregar, Pensyarah Fakultas Syariah, IAIN North Sumatera, JI. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, 20371.

Siti Zaleha Ibrahim, Nur Sarah Tajul Urus & Dr Mohd Faisal Mohamed, 3 November 2016 “Perpindahan agama dan kesannya terhadap komuniti : satu sorotan terhadap kasus kasus murtad dan masuk

islam di Malaysia” Journal Sciences and Humanities. Siti Zubaidah Binti Ismail, “Amalan Mahkamah Syariah Mengisytiharkan

Status Agama Dalam Kasus Permohonan Keluar Islam”, University of Malaya.

Sinar Harian, 23 Ogos 2011.

Zanariah Dimon, Zaini Yusnita Mat Jusoh, “018 Pengesahan Status

Agama di Mahkamah Syariah: Satu Sorotan.” Kertas kerja mahasiswa dari Kolej Universiti Islam Selangor.

Zamali Tarmudi, Razizi Tarmuji, Nor Alhana Abd Malik, Malaysian Journal of Mathematical Sciences, “Pemilihan Pasangan Hidup

Bercirikan Nilai-Nilai Islam” Pendekatan Kabur, Kota Kinabalu Sabah, Malaysia.

Zaini Yusnita Mat Jusoh, Sharifah Hana Abd Rahman, “Pembubaran Perkahwinan Kerana Pertukaran Agama: Satu Tinjauan Perundangan”, Kolej Universiti Islam Selangor.

Page 83: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

Zuliza Mohd Kusrin, “Pemelukan Islam Pasangan Berkahwinan Sivil: Isu Berbangkit dan Cadangan Penambahbaikan menurut Undang Undang Malaysia” Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia.

C. Undang-Undang

Akta Undang-Undang Keluarga Islam Wilayah Persekutuan 1984.

Lina Joy lwn Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan dan yang lain

(2007).

Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Johor 2003.

D. Internet

https://www.malaysiakini.com/news/414764 diakses tanggal 12 Juli 2019.

https://akarimomar.wordpress.com/.2017/12/30/10000-melayu-kristian

diakses tanggal 12 Juli 2019.

https://my.usembassy.gov/ms/irf2017_my-053018-ms/ diakses tanggal 12

Juli 2019.

http://www.kehakiman.gov.my/ms/mengenai-kami/visi-misi-dan-moto

diakses tanggal 3 Desember 2019

http://www.kehakiman.gov.my/johor/ms/node/234 diakses 3 Desember 2019.

https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Syariah_di_Malaysia diakses

1 Januari 2020.

http://syariah.johor.gov.my/profil-kantor/maklumat-kantor/sejarah/

diakses 1 Januari 2020.

https://kbbi.web.id/akibat diakses tanggal 5 Januari 2020.

Page 84: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

CURRICULUM VITAE

Nama : Nor Nazatul Azira Binti Mohd Ridzuan

NIM : SHK 101180019

Fakultas : Syariah

Jurusan : Hukum Keluarga (HK)

Tempat/Tanggal Lahir : Malaysia / 13 Juli 1997

Alamat Asal : No 6, Jalan Bunga Raya 8, Taman Sri Lalang, 86000 Kluang, Johor Malaysia

Alamat Sekarang : Mess Pelajar Malaysia, No. 44, RT. 24,

RW. 08, Jalan Melur 2, Kelurahan Simpang IV Sipin, Telanaipura, 36124,

Jambi, Indonesia.

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan :

No Jenis Pendidikan Tempat Tahun Tamat

1 2

3

4

Sekolah Ren. Sri Lalang Sekolah Men. Sri Lalang

Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH)

UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Johor, Malaysia Johor, Malaysia

Johor, Malaysia

Jambi, Indonesia

2009 2014

2018

2020

Page 85: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

LAMPIRAN

Page 86: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

Peneliti bersama Ibu Azlina Binti Yatin.

Page 87: Skripsi - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/2443/1/NOR NAZATUL AZIRA.pdf · ABSTRAK Skripsi yang berjudul Murtad Salah Seorang Suami/Isteri Menurut Seksyen 46 Enakmen

Peneliti bersama Ibu Masrita Binti Misbah.

Peneliti bersama beberapa masyarakat Johor.