repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/dewi hasanah dan kaver.pdf · kepuasan...

200

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,
Page 2: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

KEPUASAN LAYANAN PERPUSTAKAAN

Page 3: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan iii .

ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Hak cipta dilindungi oleh Undang - undang.Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit.

Isi diluar tanggung jawab percetakan.

Ketentuan pidana pasal 72 UU No. 19 tahun 20021. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat

1 atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratur juta rupiah).

Page 4: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan iii .

ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

KEPUASAN LAYANAN PERPUSTAKAAN

Prof. Dr. H. Mukhtar, M.PdProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA

Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Editor:Murjoko, S.Kom

Layout & Desain Kaver;Murjoko, S.Kom

PUSAKA2017

Page 5: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan v .

iv Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

KEPUASAN LAYANAN PERPUSTAKAAN

Prof. Dr. H. Mukhtar, M.PdProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMADr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag@Nopember 2017

Hak Cipta dilindungi Undang-UndangAll right reserved

Editor: Murjoko, S.Kom

Layout & Desain Cover: Murjoko, S.Kom

Diterbitkan oleh: Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA)email: [email protected]

Cetakan I, Nopember 2017viii + 190 halaman; 15,5 x 23 cm.ISBN:

Page 6: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan v .

iv Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr, wb

Segala puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku ini. Shalawat beriring salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Buku yang berbicara tentang “Kepuasan Layanan Perpustakaan” masih sangat langka, padahal perpustakaan merupakan jantung perguruan tinggi, serta menjadi faktor penentu kesuksesan belajar di perguruan tinggi. Karena itu, buku ini dihadirkan ke hadapan pembaca untuk memenuhi kelangkaan buku tersebut. Penulis menyadari bahwa penulisan buku ini belum sempurna, dan penulis menyadari banyak keterbatasan dalam menuangkan ide, gagasan, serta alur pikir. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari para pembaca demi perbaikan selanjutnya.Penulisan buku ini, dilatar belakangi oleh layanan perpustakaan perguruan tinggi negeri yang ada di Provinsi Jambi yang belum maksimal, padahal eksistensi perpustakaan memberikan konstribusi secara langsung maupun tidak langsung pada peningkatan sumber daya manusia yang dilahirkan oleh perguruan tinggi bersangkutan. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang telah melakukan editan, masukan, sehingga buku ini hadir di tangan pembaca. Tentulah tanpa masukan, kritikan dan saran mereka, buku ini tidak dapat terwujud.Semoga buku ini dapat memberi secuil kontribusi kepada siapa yang memerlukannya, dan semoga bernilai pahala di sisi Allah SWT. Amin Ya Rabbal’alamin. Wassalamualaikum wr, wb.

Jambi, 4 Nopember 2017Penulis,

Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Page 7: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan vii .

vi Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Page 8: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan vii .

vi Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

HlmPengantar Penulis ............................................................................................ vDaftar Isi .......................................................................................................... vii

Bagian Pertama. Pendahuluan ................................................................ 1

Bagian Kedua. Teori Kepuasan layanan Perpustakaan ................... 19A. Landasan Teori, Konstruk, dan Indikator ............................................ 19

1. Kepuasan Layanan Perpustakaan ....................................................... 192. Budaya Organisasi ................................................................................. 273. Manajemen Pengetahuan ..................................................................... 324. Motivasi Kerja ....................................................................................... 44

B. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 511. Korelasi antara Budaya Organisasi dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan .......................................................................................... 522. Korelasi antara Manajemen Pengetahuan dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan .......................................................................... 533. Korelasi antara Motivasi Kerja dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan .......................................................................................... 534. Korelasi antara Budaya Organisasi, Manajemen Pengetahuan, dan Motivasi Kerja secara Simultan dengan Kepuasan

#DAFTAR PUSTAKA

Page 9: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 1 .

viii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Layanan Perpustakaan .......................................................................... 54C. Hipotesis Deskriptif ................................................................................. 55D. Penelitian yang relevan .............................................................................. 55

Bagian Ketiga. Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................ 63A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...................................................................... 63B. Hasil Penelitian ........................................................................................... 89C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 158

Bagian Keempat. Kesimpulan, Implikasi, dan saran ....................... 171A. Kesimpulan ................................................................................................. 171B. Implikasi ...................................................................................................... 172C. Saran ............................................................................................................. 178D. Penutup ....................................................................................................... 179

Daftar Pustaka ................................................................................................. 181Riwayat Penulis ................................................................................................ 189

*****

Page 10: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 1 .

viii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

#BAGIAN PERTAMA

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam membangun sendi kehidupan manusia bermartabat dan menjadi satu tolok ukur keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Proses pendidikan berlangsung terutama di perguruan tinggi mengharuskan komponen organisasi yang terdapat di dalamnya mempunyai peran dan tanggung jawab untuk mengarahkan segala aktivitas dan upaya organisasi untuk mewujudkan capaian misi dan tujuan agar sejalan dengan amanat dari Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-undang Republik Indonesia No 20 pasal 1 berbunyi “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.1

Penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi memiliki peran yang signifikan dalam tujuan untuk menciptakan manusia potensial sebagaai generasi harapan, sumber daya manusia unggul dalam membangun Indonesia yang bermartabat. Oleh karena itu keterlibatan karyawan atau individu dalam organisasi merupakan unsur utama kekuatan mencapai keberhasilan organisasi. Sebuah organisasi di

1 Syaiful Sagala, Organisasi Pendidikan (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013), hal. 5.

Page 11: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 3 .

2 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dalamnya terdapat sekumpulan orang diarahkan memiliki tujuan sama, sepakat untuk saling bekerja sama melaksanakan peran dan tanggungjawab masing-masing untuk mencapai tujuan yang ditetapkan2. Masing-masing memiliki tugas yang telah ditetapkan, kemudian melaksanakan fungsi dan aturan yanga berlaku, dan pembagian dalam kerja sehingga berimbas pada terciptanya perilaku berupa kinerja yang maksimal. Perilaku atau kinerja tersebut dapat berupa aktivitas menyediakan layanan atau memberikan produk yang terbaik.

Ajaran Islam telah memberikan tuntunan menjalankan kehidupan manusia di mana kemuliaan penciptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi dalam misi pengabdian kepada Allah SWT, mengisyaratkan bahwa manusia sebagai individu yang bertugas untuk beribadah yang dimaknai sebagai bentuk pengabdian kepadaNya, untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya maupun manfaat kepada makhluk hidup lain seperti dinyatakan dalam Firman Allah SWT (Qs:51: 56) yang artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. “ 3

Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw diungkapkan “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain”, dipahami bahwa manusia dituntun untuk senantiasa upaya membangun diri, memfungsikan untuk dapat berperan bagi kehidupan yang berada di luar dirinya sebagai bagian dari lingkungan. Termasuk peran tersebut melaksanakan aktivitas yaitu menyediakan layanan sehingga menghasilkan kepuasan atas layanan yang telah diberikan.

Memberikan layanan publik dalam bentuk jasa oleh individu ataupun oleh organisasi hendaklah memperhitungkan ekpektasi (harapan) yang pada hakikatnya memunculkan konsep kepuasan pengguna dari layanan. Dengan demikian kepuasan layanan sangat erat berkaitan dengan mutu atau kualitas atas apa yang telah diberikan. Rasulluah SAW. telah memberikan contoh dan tuntunan untuk berperilaku sebagaimana sabda berikut ini:Artinya: ”Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda:

2 Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi (Jakarta: PT Elex Media Komputindo), hal.2.

3 Kementerian Agama RI, Op.Cit., hal.1043.

Page 12: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 3 .

2 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Barang siapa diantara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata sopan atau diam, dan barang siapa di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya(HR. Bukhari)”.4

Menyebarkan kebajikan dalam kehidupan di dunia ini pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan ridla Allah SWT, dengan meniatkan seluruh kerja, usaha, dan kehidupan hanya kepadaNya sebagaimana dalam firmanNya (Q.S. 6 :162) yang artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” 5

Untuk dapat mewujudkan kerihaan Allah SWT maka perbuatan kebajikan yang dilaksanakan dalam kehidupan ini hendaknya dengan sandaran pengetahuan, ini mendorong manusia untuk menuntut ilmu, memahami pentingnya ilmu dan pengembangannya untuk kehidupan diri dan orang lain. Disadari bahwa manusia akan mempertanggungjawabkan yang telah diberikan Allah kepada kita di hari kemudian. Hal ini dinyatakan dalam Surat al Isra’ (17) : 36 yang artinya: ”Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.”

Perguruan tinggi merupakan satu institusi penyelenggara program pendidikan khususnya pendidikan tinggi yang dalam penyelenggaraannya membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan, sistem pengelolaan dan budaya organisasi yang mumpuni berorientasi pada capaian tujuan yang diharapkan dari program Tri Dharma perguruan tinggi khususnya bidang pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan output perguruan tinggi berintelektual, berkarakter dan kompeten dalam bidangnya. Untuk mewujudkan misi tersebut, peran serta dan keterlibatan unit layanan termasuk perpustakaaan perguruan tinggi menjadi sebuah keniscayaan.Islam menganjurkan manusia untuk memberikan, melakukan sesuatu

kebajikan dan menjauhi sesuatu yang menyebabkan tercela bagi diri dan orang lain sebagaimana firman Allah Swt dalam (Qs. 4: 46)

4 http://syaamilquran.com/hadits-hadits-tentang-keutamaan-mengajarkan-kebaikan.htm, diakses pada tanggal 25 Mei 2017.

5 Kemenag RI, Op.Cit., hal 297.

Page 13: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 5 .

4 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

yang Artinya: “ Barang siapa yang mengerjakan amal yang sholeh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba(Nya)” 6

Dari teks ayat di atas dapat dimaknai secara komprehensif bagi individu ataupun dalam kelompok di suatu organisasi untuk mengkondisikan aktivitas dalam bekerja untuk memberikan kebajikan, memberi kepuasan terhadap orang yang dilayani, karena kebajikan tersebut pada hakikatnya membuka pintu pertemuan dengan Sang Khalik, pemilik atas segala kebajikan sebagaimana diungkapkan Alquran Surat al Kahfi (18) : 110.Artinya: ”Barang siapa mengharap perjumpaan dengan TuhanNya maka hendaklah

ia mengerjakan amal yang sholeh dalam beribadah dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.” 7

Perpustakaan merupakan unit pelaksana teknis layanan informasi di sebuah perguruan tinggi dinyatakan dalam aturan seperti berikut8:

a. Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi Standar Nasional Perpustakaan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan

b. Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

c. Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi

d. Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk pengembangan perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional perpustakaan. Keberadaan perpustakaan menjadi satu kriteria dari standar

ukuran penilaian kualitas perguruan tinggi terakreditasi oleh BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi); artinya kesiapan

6 Ibid., hal 959.7 Ibid, hal 605.8 http://www.perpustakaan.kemenkeu.go.id/folderdokumen/UU43_2007perpustakaan.

pdf.

Page 14: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 5 .

4 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

perpustakaan merupakan sebuah esensi komitmen pada pencapaian tiga program dalam Tri Dharma. Perpustakaan merupakan unit kerja yang mengarahkan pada pelayanan prima, tugas dan tanggungjawab memberikan pelayanan bagi civitas akademika dan pihak eksternal lain yang berinteraksi dengan perpustakaan.

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam dengan sistem baku untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi pemustaka9. Untuk perpustakaan perguruan tinggi menyediakan layanan informasi secara terbuka bagi civitas akademika dan memungkinkan terbuka untuk publik10, pusat informasi beragam jenis sumber belajar11, dan sumber dokumentasi pustaka yang mendukung misi program di perguruan tinggi.12 Oleh karena itu keberadaan perpustakaan menjadi bagian integral perguruan tinggi untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar di perguruan tinggi.13 Dengan perubahan pola sistem pembelajaran di pendidikan tinggi saat ini, perpustakaan sebagai jantung bagi sarana informasi mahasiswa, ini sejalan dengan pandangan Line dan Thompson bahwa mahasiswa bukan satu-satunya menjadi alasan terbukanya layanan di perpustakaan, namun mereka adalah pemustaka yang mendominasi waktu kunjungan di perpustakaan. Kelompok pemustaka tersebut yang paling sering dilayani dan pengguna utama beragam jenis layanan referensi dasar yang diberikan.

Model perpustakaan di mana aktivitas pemustaka biasanya mendatangi langsung untuk melakukan menemukan referensi, melakukan peminjaman, pengembalian, penggunaan layanan fotocopi atau peminjaman antar perpustaakan, saat ini telah mengalami

9 Loc. Cit.10 http://www.perpusnas.go.id/assets/uploads/2016/10/standar_nasional_perpustakaan-

sekolah.pdf.11 Wang et.al, An Examination of Library Use for Improving Services on the IT Impact (Hongkong

: China: Paper presented at the International Conference on Virtual Environments, Human-Computer Interfaces and Measurements Systems (VECIMS 2009).

12 Huang, R,. Study and Analysis of Information on the Reader›s Potential Discontent in an Academic Library (Library Management, 2007:28(1/2), 27-35.

13 http://kelembagaan.pnri.go.id/Digital_Docs/pdf/about_official_archives/public/normal/PP%20 Nomor%2024%20Tahun%202014.pdf.

Page 15: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 7 .

6 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

perubahan terutama pada perguruan tinggi terbaik. Beberapa penelitian terkait menyatakan bahwa inti layanan perpustakaan adalah users-oriented (layanan berorientasi kebutuhan dan harapan pengguna). Perkembangan teknologi informasi saat ini juga berdampak pada organisasi perpustakaan, membandingkan operasionalisasi perguruan tinggi di Eropa, Amerika, dan negara-negara di benua Asia telah mengembangkan layanan pustaka yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Di wilayah Eropa misalnya, perkembangan perpustakaan perguruan tinggi telah berlangsung lama seperti Inggris, Universities Grant Committee (UGC) dalam laporannya tahun 1921 menyatakan bahwa untuk pembiayaan di perguruan tinggi di sana memberikan perhatian besar berupa 2,7 sampai. 8,1 % dari anggaran belanja tahunan perguruan tinggi induknya untuk perpustakaan. Sementara untuk Indonesia, 5 persen dari belanja operasional bagi perguruan tinggi disediakan untuk perpustakaan,14 namun faktanya masih belum dapat dilaksanakan. Perpustakaan seharusnya mengacu pada standar-standar layanan yang telah diatur baik bertaraf nasional atau internasional.15

Standar nasional perpustakaan adalah kriteria minimal yang digunakan sebagai acuan penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengem-bangan perpustakaan meliputi standar koleksi, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan, standar tenaga, standar penyelenggaraan, dan standar pengelolaan bertujuan untuk dapat melaksanakan fungsi penyedia layanan bagi pemustaka. Dengan demikian memberikan layanan prima menjadi slogan utama dalam implementasi tugas dan tanggungjawab perpustakaan.

Kata layanan atau pelayanan dimaknai setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.16 Layanan dapat berupa produk atau barang pihak produsen/perusahaan, atau layanan yang ditawarkan di organisasi

14 Ridwan Siregar, Revitalisasi Peran Strategis Perpustakaan Dalam Menunjang Pembelajaran Berbasis Mahasiswa (Medan: Universitas Sumatera Utara, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi: 2006, Vol.2 No.2).

15 Old.perpusnas.go.id/iFileDownload.aspx?...Attachment%5CPedoman%5Cstandar%20.16 Kottler, Philip and Kevin Lane Keller, Marketing Management (New Jersey: Pearson

Education Inc, 2012, 14th ed), hal. 356.

Page 16: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 7 .

6 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

bisnis dan pemerintahan kepada pengguna layanan. Kualitas layanan menjadi penilaian oleh pengguna, biasanya dengan membandingkan apa yang diharapkan dengan dan apa yang diterima oleh pengguna layanan. Apabila layanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan layanan yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan, atau di sisi lain ketidakpuasan muncul karena kualitas layanan buruk atau lebih rendah dari apa yang diharapkan. Dengan kata lain kualitas menjadi ukuran sejauh mana organisasi penyedia layanan dapat memenuhi harapan atau dalam aspek tertentu sesuai dengan yang dirasakan pengguna.

Kepuasan didefinisikan pernyataan perasaan dari seseorang yang telah memperoleh kinerja layanan atau hasil untuk pemenuhan terhadap harapannnya.17 Kepuasan dimaknai juga hasil dari penilaian bahwa produk atau jasa pelayanan telah memberikan kenikmatan, yaitu kemampuan sutu organisasi untuk mengatur, mengelola, melaksanakan sistem dan standar layanan untuk memenuhi harapan pengguna sehingga kepuasan terjadi apabila kebutuhan, keinginan dapat terpenuhi. Organisasi dalam hal ini harus mengetahui harapan pelanggan dari produk atau layanan yang ada.

Layanan perpustakaan yang prima bertujuan untuk mendukung keberhasilan program perguruan tinggi, hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas layanan secara konsisten. Untuk itu mesti didukung oleh penyedia layanan, yaitu staf karyawan bersama pimpinan perpustakaan yang memiliki pengetahuan, kemampuan (skill) tentang layanan perpustakaan, lingkungan atau budaya pekerjaan yang mendukung layanan prima, dan aspek individual dalam melaksanakan tugas dengan harapan layanan yang diberikan dapat menghadirkan kepuasan pengguna. Ini menjadi suatu tantangan perpustakaan dalam memenuhi harapan pengguna terutama kalangan mahasiswa dengan kebutuhan mereka yang beragam.

Kepuasan layanan dapat dibangun oleh produktifitas kerja, menurut Larsen dan Mitchell terbentuk oleh perpaduan antara individu dan pekerjaan.18 Organisasi membutuhkan orang yang tepat dan kondisi

17 Algifari, Mengukur Kualitas Layanan dengan Indeks Kepuasan, Metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Model Kano (Yogyakarta :BPFE, 2016), hal 3.

18 Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja (Bandung: Mandar Maju,

Page 17: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 9 .

8 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

memungkinkan mereka untuk bekerja optimal. Motivasi menjadi daya kekuatan bersumber dari dalam dan luar yang mampu memberikan arah, intensitas, dan kemauan bekerja,19 serta sistem nilai bersama anggota sebagai konsep identitas untuk meningkatkan komitmen organisasi dan konsistensi dan prilaku karyawan.20

Seperangkat nilai-nilai, keyakinan, dan sikap utama yang mengikat dan menciptakan makna kebersamaan merupakan pengertian budaya organisasi.21Budaya organisasi menjadi sebuah pengertian bersama dipegang oleh anggota organisasi, hal ini menjadi pembeda antara organisasi dengan organisasi lain, karakter menjadi pengikat secara bersama di kalangan anggota, kemudian diyakini menjadi norma dan nilai yang sama memandu perilaku dalam organisasi.

Organisasi dapat meraih keunggulan ditentukan oleh strategi dan struktur yang mapan, kualitas yang dianut berupa keyakinan, tata nilai, dan asumsi cara kerja dapat juga menjadi landasan bagi orang di organisasi. Karakter tersebut memberi nilai organisasi terutama dalam kualitas layanan yang dapat menciptakan kepuasan layanan. Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan layanan telah dilakukan oleh penelitian Shirley A. Hopkins et .al membuktikan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan layanan22.

Manajemen pengetahuan diperlukan di perpustakan berkaitan dengan sistem pengelolaan perpustakaan, meliputi setiap proses dan praktek yang berkaitan dengan penciptaan, akuisisi, berbagi dan penggunaan pengetahuan, ketrampilan dan keahlian. Pengetahuan dalam organisasi, menurut para ahli antara lain Prusak dan Davenport, Foss dan Pederson dikutip oleh Sheng Wang dan Raymond A. Noe23, menjadi sumber daya utama harus dimiliki oleh organisasi unggul, yang

2009), hal. 65-66.19 Colquitt, Jason A. et.al, Organizational Behavior (New York: McGraw Hill, Inc. 2009),

hal.176.20 Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi (Jakarta: Rajawali

Pers,2009), hal. 373. 21 Jabnoun, Islam and Management (Riyadh: International Islamic Publishing House, 2008),

hal 32.22 Hopkins, Shirley A., et.al, Cultural Effects on Customer Satisfaction with Service Encounters

(Journal of Service Science : Vol. 2 No 1,2009).23 Wang, Sheng and Raymond A.Noe, Knowledge Sharing: A Review and Directions for Future

Research (Human Resource Management Review 20:2010), hal 115-131.

Page 18: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 9 .

8 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

mampu bersaing dalam era ekonomi yang penuh dinamika saat ini. Manajemen pengetahuan dimungkinkan dapat membantu

penyebaran pengetahuan individu atau kelompok di suatu organisasi, yang dalam praktisnya dilakukan melalui perpaduan teknologi, manusia dan struktur organisasi berbasis kognisi. Untuk mencapai tujuan seperti itu, organisasi sangat bergantung pada tersedianya karyawan atau staf dan sistem pelatihan agar dapat melakukan rekruitmen atau mendapatkan orang-orang yang tepat. Organisasi mengembangkan sumber daya berbasis pengetahuan atau disebut manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan diperlukan dalam kaitannya dengan pemanfaatan teknologi untuk mengorganisasikan, menyaring, mendistribusi informasi dalam organisasi sehingga informasi berubah menjadi pengetahuan yang digunakan secara tepat, pada waktu yang tepat. Manajemen pengetahuan memberikan pengaruh terhadap kepuasan layanan sebagaimana hasil penelitian oleh Muhammad Saufi Che Rusuli menunjukkan penerapan manajemen pengetahuan di perpustakaan mempengaruhi kepuasan layanan 24

Motivasi merupakan kekuatan yang mengarahkan individu, tingkat dan daya tahan seseorang dalam menyelesaikan suatu kerja.25 Motivasi sebagai keadaan individu untuk mencapai tujuan didasari oleh kebutuhan, keinginan, dorongan yang melahirkan perilaku. Bagi sebuah organisasi motivasi sebagai daya pendorong anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam bentuk keahlian, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan.

Perilaku seseorang didasari oleh sesuatu baik berupa adanya memenuhi keinginan, kebutuhan dan kemauan; lebih tepatnya suatu keadaan seseorang yang mendorong, mengaktifkan, mengarahkan untuk mencapai tujuan yang disebut dengan motivasi; dorongan untuk tujuan dengan mengerahkan kemampuan dan aktivitas yang tinggi, tenaga, biaya, waktu, dan peluang Ada beberapa komponen yang terdapat dalam motivasi yaitu direction, apa yang dilakukan seseorang; effort, seberapa

24 Muhammad Saufi Che Rusuli., Linkage Between Knowledge Management Practices and Library Users’ Satisfaction at Malaysian University Libraries (Faculty of Technology Management and Business , Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, 2014), hal iv.

25 Schermerhorn et .al, Behavior (USA: John Wiley & Sons, Inc., 2010) hal. 111.

Page 19: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 11 .

10 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

keras ia mencoba; dan persistence, berapa lama terus mencoba. Adapun motivasi kerja adalah dorongan oleh seseorang dalam melaksanakan aktivitas, tugas berkaitan dalam pekerjaannya. Penelitian tentang motivasi berpengaruh terhadap kepuasan layanan perpustakaan telah dilakukan antara lain oleh Seongsin Lee26 dan Quratul Ain Manzoor.27 Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh motivasi terhadap kepuasan layanan perpustakaan.

Perpustakaan perguruan tinggi sebagai penyedia layanan informasi dan akses bagi wawasan akademik terutama kalangan mahasiswa mengelola 2 kegiatan yaitu layanan teknis dan layanan pemustaka. Layanan teknis berupa kegiatan pengadaan, pengolahan, perawatan koleksi perpustakaan. Pengadaan sebagai proses menyiapkan kebutuhan koleksi. Pengolahan dan perawatan dimana pengkatalogan dan pengklasifikasian, koleksi pustaka. input anggota baru menjadi tugas layanan sirkulasi dan referensi, berupa peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan serta pelayanan administrasi perpustakaan atau layanan pemustaka. Jenis layanan ini menjadi tugas yang secara rutin dan menjadi kegiatan utama oleh staf karyawan perpustakaan.

Berdasarkan penelusuran terhadap akreditasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terakreditasi baik universitas, institut dan sekolah tinggi berada di provinsi Jambi maka diperoleh 2 PTN terakreditasi B yaitu Universitas Jambi (selanjutnya ditulis UNJA) dan Universitas Islam negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (ditulis dengan UIN STS Jambi).28 Keduanya menjadi target penelitian ini dengan asumsi bahwa keduanya telah memenuhi kriteria standar penilaian termasuk dalam eksistensi da layanan perpustakaan bagi civitas akademika

Berdasarkan survey pendahuluan di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi (UNJA) dan perpustakaan Universitas Islam negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS Jambi) telah menyelenggaraakan layanan mengacu kepada Standar Operasional Prosedur (SOP) tertentu. Standar tersebut diatur untuk

26 Seongsin Lee, Academic Library Service Consumer (User) Motivation Study Based on Expectancy Theory (Florida State University : DigiNole Common), 2007, hal xi.

27 Quratul Ain Manzoor, Impact of Employee Motvation on O ganizational Effectiveness

(European Journal of Business Online), Vol 3 :No.3. 28 Penelusuran dari http://ban-pt.kemdiknas.go.id/hasil-aipt.php.

Page 20: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 11 .

10 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

menjelaskan langkah-langkah sistematis berupa aktivitas prosedural yang telah diketahui, dilpahami, dan dilaksanakan dalam operasional penyelenggaraan layanan perpustakaan. Tabel berikut ini mengemukakan standar tersebut:

Tabel 1.1 SOP Perpustakaan UNJA29

No Jenis SOP Ruang Lingkup

1

Administrasi

a. surat masuk dan keluar

b. surat bebas pustaka

c. laporan kerja praktek, karya ilmiah dan laporan penelitian

d. surat keterangan diklat karyawan/staf

e. penerimaan skripsi

2 Pengadaan Bahan Pustaka a. pembelian bahan pustaka

b. sumbangan

c. denda

3 Pengolahan dan Perawatan Bahan Pustaka

a. Pengolahan bahan pustaka

b. Perawatan bahan pustaka

4 Pelayanan Sirkulasi dan Referensi

a. Pendaftaran anggota

b. peminjaman, pengembalian bahan pustaka

c. perpanjangan waktu peminjaman

d. denda keterlambatan pengembalian

29 Dokumentasi Perpustakaan Universitas Jambi, 2016

Page 21: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 13 .

12 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi berdasarkan pada acuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 14 tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan di mana di dalamnya mengatur secara menyeluruh beberapa standar yang menjadi pedoman layanan perpustakaan. Standar baku penyelenggaraan tersebut kemudian disusun dalam operasionalisasi aktivitas layanan kepada pemustaka dan menjadi pedoman teknis bagi pihak penyedia layanan di perpustakaan termasuk di perguruan tinggi.

Perpustakaan UNJA dalam menyelenggarakan layanan pemustaka berpijak pada jenis standar operasional perpustakaan (SOP). Masing-masing standar diklasifikasikan sebagai berikut: 1) SOP layanan administrasi, 2) SOP pengadaan bahan pustaka, 3) SOP pengolahan dan perawatan bahan pustaka, dan 4) SOP pelayanan sirkulasi dan referensi meliputi SOP pendaftaran Anggota, SOP peminjaman dan pengembalian bahan Pustaka, SOP perpanjangan waktu peminjaman pustaka dan denda keterlambatan pengembalian.

Kegiatan layanan perpustakaan dapat diuraikan sebagai berikut: SOP pengadaan bahan pustaka melaksanakan aktivitas pengadaan bahan pustaka melalui beberapa aktivitas: melakukan pembelian bahan pustaka secara langsung atau penawaran ke penerbit, pengadaan dari sumbangan buku atau referensi lain dari mahasiswa dan dosen, serta institusi penyumbang, dan pengadaan buku dari denda bersumber dari mahasiswa karena kasus tertentu. Prosedur pengadaan diawali dari penelusuran kebutuhan bahan pustaka dengan melibatkan, berkoordinasi dan mengirimkan surat edaran pengadaan pustaka kepada pihak fakultas dan program studi. Usulan judul buku dari ketua program studi selanjutnya diseleksi judul-judul buku dari data base katalog online. Pendataan atau input berbagai judul buku/pustaka yang dibutuhkan berdasarkan anggaran yang tersedia, dan seleksi akhir untuk pengadaan pustaka dan melakukan pemesanan ke penerbit.

SOP pengolahan dan perawatan bahan pustaka meliputi beberapa aktivitas antara lain mendata dan memberikan nomor inventarisasi bahan pustaka, Pengatalogan dan pengklasifikasian bahan pustaka, Pelabelan, penyampulan dan stempel bahan pustaka. Sementara itu perawatan bahan pustaka terdiri dari aktivitas merawat, menyeleksi kelayakan bahan

Page 22: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 13 .

12 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

pustaka yang tersedia di ruang koleksi dan referensi dan melakukan shelving berdasarkan subjek dan kategori.

SOP Pelayanan sirkulasi dan referensi terdiri beberapa ruang lingkup aktivitas dengan SOP masing-masing yaitu SOP pendaftaran anggota, SOP peminjaman dan pengembalian bahan Pustaka, SOP perpanjangan waktu peminjaman Pustaka, dan SOP denda keterlambatan pengembalian dan penggantian kehilangan.

SOP registrasi anggota ditujukan kepada anggota perpustakan baru terdiri dari 5 aktivitas yaitu melayani anggota baru yang datang secara langsung, meminta untuk mengisi form yang disediakan, memeriksa kelengkapan adminitrasi yang disyaratkan, menginput data anggota baru hingga menyediakan kartu anggota baru.

SOP peminjaman dan pengembalian bahan pustaka meliputi aktivitas dengan menginput nomor induk peminjam dan kode bahan pustaka yang akan dipinjam sebaliknya pengembalian dilakukan menginput nomor induk peminjam dan kode bahan pustaka yang akan dikembalikan. SOP Perpanjangan terdiri dari kegiatan menginput nomor induk peminjam dan kode bahan pustaka yang akan diperpanjang. Baik kegiatan peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan dilaksanakan bagi layanan di ruang koleksi sementara ruang referensi disediakan bagi pemustaka untuk membaca dan meminta layanan fotocopy. Semua aktivitas mewajibkan pengunjung untuk mengisi buku tamu kunjungan perpustakaan, melakukan penelusuran koleksi melalui OPAC (Online Public Access Catalog) atau langsung menuju ke rak koleksi.

SOP denda keterlambatan pengembalian dan penggantian kehilangan terdiri dari menerima denda dan penggantian bahan pustaka yang terlambat atau dihilangkan baik berupa uang atau bahan pustaka sesuai dengan aturan yang berlaku.

SOP administrasi terdiri dari beberapa aktivitas teknis administrasi pelayanan bagi pengguna berupa menerima penyerahkan skripsi bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan, menyediakan surat bebas pustaka, menyusun laporan kerja praktek, karya ilmiah, laporan penelitian, studi literatur, dan membuat surat keterangan diklat bagi staf perpustakaan, menyusun surat dan membuat surat yang akan dikeluarkan oleh pihak perpustakaan.

Kegiatan layanan di perpustakaan UNJA dilaksanakan setiap

Page 23: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 15 .

14 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

hari kerja dimulai pada jam 8.00 hingga 15.30 Wib dengan waktu istirahat pada siang hari jam 12.00 -13.00. Layanan kepada pengunjung dimulai dari bagian depan (front desk) di mana diminta untuk mengisi form kunjungan yang tersedia. Pengunjung dapat menempatkan di rak penyimpanan perlengkapan/alat tulis yang mereka bawa untuk memberikan kenyamanan bagi kunjungan dan pencarian informasi yang dibutuhkan pengunjung. Pengunjung kemudian dapat melakukan interaksi pada ruang layanan baik referensi dan sirkulasi baik untuk peminjaman, pengembalian, foto copy atau lainnya.30 Prosedur dan cara mendapatkan layanan di perpustakaan berdasarkan peraturan atau pedoman yang telah ditetapkan.

Berdasarkan telaah dari sumber dokumen yang diperoleh dari perpustakaan UIN STS Jambi dan observasi awal dalam layanan yang diberikan maka kenyataannya Pusat Perpustakaan telah melaksanakan layanan dimana dalam pelaksanaannya telah mengacu pada prosedur standar nasional perpustakaan yang ada. Deskripsi SOP perpustakaan UIN STS Jambi dapat dilihat dari tabel dikemukakan berikut:

Tabel 1.2 SOP Perpustakaan UIN STS Jambi31

No Jenis SOP Ruang Lingkup1 Tata Usaha (Administrasi) a. pembuatan kartu anggota

b. pengajuan bebas pustakac. surat masuk dan keluard. layanan riset dan praktek

kerjae. keterangan diklat karyawanf. menerima skripsi, artikel

2 Pengolahan Bahan Pustaka a. Pengadaan bahan pustakab. Pengolahan bahan pustakac. perawatan bahan pustaka

30 Observasi Perpustakaan Universitas Jambi, 23 Juni 2016. 31 Dokumentasi Perpustakaan UIN STS Jambi 2016.

Page 24: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 15 .

14 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

3 Pelayanan Sirkulasi a. peminjaman /pengembalian bahan pustaka

b. perpanjangan waktuc. denda keterlambatan

4 Pelayanan Referensi a. koleksi referensi, dan foto copy

b. peminjaman/pengembalian untuk munaqosyah

5 Teknologi Informasi a. pemeriksaan berkala komputer dan jaringan

b. pener imaan/pencata tan , pengaduan atau gangguan

c. analisis untuk perbaikand. pelaporan dan upaya

perbaikan

Layanan referensi menyediakan layanan membaca di tempat dimana pemustaka hanya mendapatkan kesempatan untuk membaca literatur seperti ensiklopedia, kamus, buku ilmiah lain, karya tulis ilmiah berupa skripsi, tesis dan disertasi. Selain itu disediakan layanan untuk memfotocopy bahan yang dibutuhkan dengan prosedur yang ditentukan. Untuk layanan skripsi dan serial, pemustaka bisa melakukan penelusuran melalui rak yang tersedia, melakukan pencatatan ke file, pengajuan fotocopy skripsi dan serial, pengisian nota fotocopy dan penyerahan kembali setelah kepada petugas skripsi/ serial. SOP penyerahan skripsi melakukan layanan terhadap mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikan atau studi dengan kewajian menyerahkan hardcopy dan soft copy skripsi yang telah mendapat penetapan fakultas masing-masing melalui form penyerahan ke bagian administrasi perpustakaan.

Aktivitas perpustakaan didukung oleh pemanfaatan teknologi, maka terdapat SOP pemeliharaan komputer dan jaringan terdiri dari beberapa aktivitas yaitu pemeriksaan secara berkala dan penerimaan dan melakukan pencatatan terhadap pengaduan dan kerusakan, pengidentifikasian dan penganalisaan pengaduan/ kerusakan untuk dilaporkan.Bagian administrasi melaksanakan beberapa ruang lingkup aktivitas berupa SOP temu balik informasi yaitu aktivitas yang dilakukan kepada pemustaka untuk mendapatkan baik kebutuhan atau layanan

Page 25: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 17 .

16 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

informasi yang diperlukan dari pengelola perpustakaan, SOP layanan riset bagi penelitian terkait perpustakaan meliputi pengajuan surat permohonan kesediaan tempat penelitian dan kemudahan untuk akses memperoleh data dari perpustakaan. Sementara itu layanan praktek kerja lapangan menyelenggarakan layanan untuk menerima pengajuan permohonan praktek lapangan, praktek di perpustakaan, dan melakukan pembimbingan praktek kepada mahasiswa.

SOP pengadaan terdiri 4 aktivitas utama yaitu menginput bahan pustaka yang dibutuhkan melalui permintaan judul-judul bahan pustaka ke program studi dan fakultas, seleksi judul-judul baru, pengumpulan database judul baru, pengajuan daftar judul buku baru ke bagian perencanaan. Aktivitas ini berkaitan erat upaya memenuhi kebutuhan pengguna yaitu pemustaka. Oleh karena itu aktivitas ini dimulai dari mengumpulkan data kebutuhan dari pengguna yang berbeda yang dapat dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan program studi atau pihak tertentu, melakukan seleksi atas kebutuhan yang menjadi prioritas, dan usul pengajuan pengadaan koleksi pustaka ke bagian perencanaan.

SOP pengolahan buku pustaka merupakan kegiatan awal dari rangkaian pengolahan terhadap koleksi yang akan disajikan kepada pemustaka. layanan melakukan 10 aktivitas berupa menerima kedatangan buku baru atau telah rusak, verifikasi data, pemberian nomor induk registrasi, pembubuhan stempel kepemilikan, klasifikasi koleksi scan cover buku, inputing data koleksi, penempelan label, barcode, pemasangan kelengkapan buku lainnya, dan penyerahan koleksi ke bagian layanan.

Survey awal menunjukkan bahwa jadwal layanan perpustakaan UIN STS Jambi dilaksanakan pada setiap hari kerja yaitu Senin - Jum’at dimulai dari jam 8.00-15.30 WIB, sedangkan istirahat dari jam 12.00-13.00 WIB.32 Kegiatan layanan perpustakaan melaksanakan prosedur terutama dalam kegiatan layanan koleksi yang kesehariannya berhubungan langsung dengan pemustaka. Aktivitas layanan koleksi bahaan pustaka terdiri dari peminjaman dan pengembalian bahan pustaka sesuai dengan aturan yang telah dibakukan. Masa perpanjangan waktu peminjaman dan pengembalian bahan pustaka demikian juga telah diatur dengan

32 Observasi Perpustakaan UIN STS Jambi, 3 – 6 Februari 2017.

Page 26: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 17 .

16 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

berpedomana pada tata aturan yang tersedia. Adapun layanan referensi diperuntukkan untuk pemustaka yang

diberikan kesempatan membaca di tempat. Pemustaka diperkenankan untuk mencatat atau meminta bantuan untuk foto copy dengan menghubungi pengelola. Kegiatan di ruang layanan referensi menyediakan karya tulis skripsi, thesis, karya penelitian dan jurnal ilmiah, serta ensiklopedia, yang semua koleksi tersebut ditempatkan dalam rak-rakl yang sudah disediakan.

Namun berdasarkan penelusuran awal mengenai tanggapan pemustaka menunjukkan layanan perpustakaan yang belum optimal sehingga memberikan ketidakpuasan mereka terhadap layanan perpustakaan. Ketidakpuasan layanan terutama ditemukan pada indikator ketersediaan koleksi perpustakaan untuk kebutuhan perkuliahan dan bahan penelitian masih belum memadai, koleksi referensi yang tidak mutakhir, kemudahan untuk mendapatkan buku-buku yang dicari, informasi tentang ketersediaan koleksi dengan kebutuhan, pengorganisasian atau tata letak koleksi belum tertata baik dan rapi, dan akses koneksi jaringan yang lamban. Selain itu layanan yang diberikan bersifat formalitas, kurang cepat dam terkesan dengan performa yang kurang ramah, acuh tak acuh, dan tidak responsif sehingga hal ini memberikan tanggapan ketidakpuasan mereka atas layanan.

Dari temuan di atas dipahami bahwa perpustakaan UNJA dan UIN STS Jambi pada kenyataannya telah memiliki standar kerja operasional yang mengarahkan aktivitas layanan yang tersedia. Standar kerja atau berupa SOP layanan tertentu mengacu kepada aktivitas dengan sistem dan aturan kerja yang jelas, terencana dan sistematis. Namun kenyataannya aktivitas penyelenggaraan layanan masih dirasakan belum memberikan kepuasan. Terdapat beberapa faktor yang mengindikasikan ketidakpuasan layanan antara lain faktor institusi di mana budaya organisasi dan manajemen pengetahuan yang dilakukan di perpustakaan dan faktor individu berupa motivasi kerja yang diduga berhubungan antara aktivitas layanan dan kepuasan layanan yang telah diberikan. Berpijak dari faktor-faktor tersebut maka peneliti tertarik untuk menganalisa tentang kepuasan layanan perpustakaan yang diduga berhubungan dengan budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja di perpustakaan PTN di provinsi Jambi.

Page 27: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 19 .

18 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Page 28: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 19 .

18 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

#BAGIAN KEDUATEORI KEPUASAN LAYANAN

PERPUSTAKAAN

A. Landasan Teori, Konstruk, dan Indikator

1. Kepuasan Layanan Perpustakaan

Pelayanan menjadi fokus utama di sebuah organisasi baik di sektor publik dan bisnis di mana memberikan layanan pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi harapan penggunanya. Layanan yang memadai akan memunculkan tanggapan positif dari pengguna, inilah yang kemudian melahirkan konsep kepuasan. Layanan atau pelayanan menjadi bagian utama dari konsep pemasaran yaitu bagaimana memahami pelanggan dan perilaku pelangan. Kottler mendefinisikan layanan adalah kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain yang pada dasarnya tidak menghasilkan kepemilikan.1

Layanan yang diterima oleh pengguna dan sesuai dengan harapan membentuk makna kepuasaan. Berdasarkan konsep etimologi kata kepuasaan berasal dari bahasa Latin dari 2 akar kata yaitu “satis “ artinya “cukup”, memadai, dan “faction” dari kata “facere” artinya membuat atau melakukan. Kata kepuasan mulanya dipahami bentuk dari tidak melakukan kesalahan atas suatu kegiatan, lalu berubah berikutnya dengan pemahaman kepuasan menghilangkan dari ketidakpastian. Sekarang

1 Kottler, Philip and Kevin Lane Keller, Loc. Cit..

Page 29: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 21 .

20 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

ini makna kepuasan mencakup pemahaman yang luas yaitu satisfaction atau kepuasan berkaitan erat dengan kata satisfactory, (adequate) berarti kepuasan yang memadai, satisfy (make pleased or contented) atau memenuhi kepuasan, dan satiation (enough) atau kepuasan yang cukup.

Memberikan layanan memadai selayaknya memperhitungkan harapan pengguna layanan yang ini merupakan hakikat konsep kepuasan layanan pengguna. Kepuasan layanan berkaitan dengan mutu atau kualitas dari layanan atau produk tertentu. Rasulluah SAW. merupakan model terbaik dalam penerapan berperilaku mulia. Salah satu tuntunan dikemukakan dalam hadits berikut ini:Artinya: ”Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda:

Barang siapa diantara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata sopan atau diam, dan barang siapa di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya(HR. Bukhari)”.2

Hadits di atas mengungkapkan implementasi dari hamba yang beriman kepada Allah SWT dengan berperilaku mulia melalui memuliakan orang lain baik tutur kata dan perbuatan kepada siapapun. Menyebarkan kebajikan, kemaslahatan dalam setiap aspek kehidupan bertujuan untuk meraih ridla Allah SWT. sesuai dengan firmanNya: Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”(Q.S.6 :162).3

Konsep kepuasan berkembang dan telah dikaji oleh banyak ahli.4 Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan.5 Kepuasan tidak bisa dipisahkan pada siapa, bagaimana dan apa yang telah didapatkan oleh pelanggan, dengan kata lain bergantung pada kualitas produk dan kualitas layanan. Kualitas

2 http://syaamilquran.com/hadits-hadits-tentang-keutamaan-mengajarkan-kebaikan.htm diakses pada 25 Mei 2017.

3 Kemenag RI, Op.Cit., hal 297.4 Clinton, Aigbavboa and Wellington Thwala, A Theoretical Framework of Users’

Satisfaction/Dissatisfaction Theories and Models (Thailand: 2nd International Conference on Arts, Behavioral Sciences and Economics Issues, 2013), hal.1.

5 Kottler, Op.Cit., hal.128.

Page 30: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 21 .

20 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

(value) adalah manfaat atau keuntungan yang memberikan kepuasan atas kebutuhan seseorang. Kualitas adalah ketepatan dalam penggunaan atau kesesuaian dengan kebutuhan. Dengan begitu kualitas merupakan keseluruhan gambaran dan karaktersitik suatu produk atau jasa sehingga menghasilkan kemampuan untuk memberikan kepuasan baik kebutuhan yang dinyatakan atau tidak dinyatakan.

Kepuasan (positive disconfirmation) dapat dirasakan seseorang bila suatu produk atau layanan yang diterima lebih baik dari apa yang diharapkan (ekspektasi). Sebaliknya produk atau layanan yang diterima lebih rendah, buruk dari apa yang diharapkan menjadi penyebab ketidakpuasan (negative diconfirmation). Konsep kepuasan bermula dari teori tentang membandingkan level kemampuan produk atau jasa memberikan yang lebih baik dari apa yang menjadi ekspektasi dari produk atau layanan tersebut.

Beberapa pandangan tentang kepuasan telah diungkapkan oleh para ahli antara lain Kottler mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang atau tidak senang seseorang dari membandingkan produk atau jasa yang diterimanya dihubungkan dengan harapannya. Hoyer and MacInnis mengungkapkan bahwa kata kepuasan dapat dihubungkan dengan peraaan menerima, senang, lega, gembira, dan puas, yang menurut Hansemark dan Albinsson adalah sikap keseluruhan pelanggan terhadap penyedia layanan atau reaksi emotif dari perbedaan apa yang telah dipikirkan pengguna dari apa yang diterima karena terpenuhinya kebutuhan, tujuan atau keinginan seseorang. Dari banyaknya penelitian kepuasan, yang kemudian melahirkan beragam model ekspektasi disconfirmation kepuasan.6

Penggabungan makna kepuasan dan layanan memberikan implikasi bahwa kepuasan atau sebaliknya ketidakpuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau tercipta sebagai hasil dari kemampuan pemimpin yang efektif dan kinerja kepemimpinannya yang berupaya untuk menciptakan kualitas layanan.7 Kepuasan pelanggan merupakan respons seseorang karena adanya

6 Ibid., hal 497 Kiran, K. Service Quality and Customer Satisfaction in Academic Libraries: Perspectives

from a Malaysian University ( Library Review, 59(4),2010), hal. 261-264.

Page 31: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 23 .

22 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

perbedaan antara harapan dengan kinerja atau hasil yang dirasakan dari menerima hasil pekerjaan atau merasakan suatu produk.

Kualitas layanan berhubungan erat dengan kepuasan. Kualitas memberikan suatu dorongan bagi pelanggan untuk menjalin hubungan kerja atau partner yang saling menguntungkan dalam waktu yang panjang dengan perusahaan atau organisasi dan ikatan ini memungkinkan memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Ini dalam upaya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan sisi lain kepuasan pelanggan dapat menciptakan kerjasama yang baik antara pelanggan dengan penyedia layanan atau organisasi publik tersebut.

Teori tentang kepuasan dikemukakan antara lain oleh Herzberg, tokoh utama yang kemudian dikenal dengan dengan istilah teori Herzberg atau teori 2 faktor Herzberg (Herzberg Two-Factor Theory). Teori ini menyatakan dua faktor kepuasan di mana keduanya berjalan secara bersamaan dan berimbang, yaitu kepuasan tidak diakibatkan oleh karena hilang atau ketiadaan faktor ketidakpuasan dalam bekerja, tetapi karena adanya faktor motivati (motivational factors). Faktor motivasi merupakan faktor dari diri yang apabila dimiliki oleh seseorang dalam pekerjaan itu akan menimbulkan motivasi tinggi untuk menghasilkan prestasi yang baik. Faktor yang dimaksud adalah prestasi, penghargaan, tangungjawab, minat, dan pengembangan karir.

Ke dua, faktor ektsrinsik (hygiene factors) merupakan faktor dari luar diri individu yang menyebabkan seseorang tidak mendapatkan kepuasan apabila kondisi yang termasuk di dalam faktor tersebut tersebut tidak ada. Faktor tersebut antara lain berupa adanya upah, jaminan pekerjaan, kondisi kerja, status, dan hubungan yang terjalin antar rekan kerja. Model Teori Herzberg dua faktor dapat dilihat melalui gambar berikut:

Page 32: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 23 .

22 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Gambar 2.1 Teori 2 Faktor Herzberg8

Teori kepuasan berikutnya adalah Expectancy Theory dikemukakan oleh Vroom. Teori ini menyatakan bahwa prestasi merupakan kombinasi atas kemampuan, usaha dan ketrampilan, dan kejelasan tugas dan tanggungjawab. Seseorang yang memahami tugas dan tanggung jawab, memiliki kemampuan, ketrampilan dalam pekerjaannya menjadi aspek pendukung utama dalam memotivasinya untuk berprestasi. Prestasi tinggi perlu didukung pula oleh adanya imbalan intrinsik dan ekstrinsik dengan prinsip keadilan, maka ketiga faktor tersebut menghasilkan :

Gambar 2. 2. Teori Ekspektansi Vroom

8 https://wikispaces.psu.edu/display/PSYCH484/10.+Job+Design

Page 33: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 25 .

24 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Terdapat beberapa teoori tentang kepuasan layanan yang pernah diungkapkan oleh para ahli, diantara yang pernah mengungkapkan tentang kepuasan adalah Porter-Lawler, Menurut Porter-Lawler bahwa kepuasan pada prinsipnya adalah kombinasi dari beberapa aspek yang satu sama lain saling berhubungan. Aspek-aspek inilah yang dapat mempengaruhi kepuasan, dan gambar yang disajikan berikut akan menjelaskan tentang aspek-aspek yang dimaksud oleh Porter-Lawler:

Gambar 2. 3 Model Teeori Porter dan Lawler

Pada prinsipnya kepuasan karyawan diperoleh dari terdapatnya beberapa kombinasi komponen berikut ini yaitu 1) kombinasi dari persepsi individu atas usahanya dengan kemungkinan perolehan imbalan, 2) tingkat usaha yang dilakukan, 3) usaha yang disesuaikan dengan kemampuan/keahlian seseorang, 4) persepsi tugas untuk mencapai kinerja, 5) tingkat prestasi kerja untuk mendapatkan imbalan intrinsik dan ekstrinsik, 6)imbalan akan dibandingkan dengan usaha yang telah dikeluarkan, dan 7) setelah dibandingkan akan menentukan tingkat kepuasan

Ajaran Islam memberi tuntunan kepada manusia dalam berinteraksi dengan sesama sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Saw antara lain dalam sikap berkomunikasi secara lemah lembut dan pemaaf, dan bermusyawarah dalam urusan dunia walaupun terdapat perbedaan pandangan, umur atau kepentingan. Ini dinyatakan dalam Firman Allah

Page 34: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 25 .

24 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Swt sebagaimana berikut ini:Artinya: “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah

lembut terhadap mereka.Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakkal.”( Q.S: 3:159) 9:

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan sebagaimana berikut10:

1. Sistem keluhan dan saran

Menyediakan kotak saran atau hotline service bagi suatu organisasi yang lazim dipergunakan bertujuan untuk menyediakan alat komunikasi yang mudah dan fleksibel pada tempat layanan publik dimana pelanggan dapat menyampaikan keluhan, saran, pendapat dan komentar atas ketersedian dan kemudahan dari layanan yang telah diterima. Metode ini dilakukan oleh organisasi pelayanan dengan menghubungi para pelanggan yang sudah hilang kontak (tidak menggunakan layanan) atau telah beralih kepada pihak lain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui alasan dan mengambil kebijakan untuk perbaikan/penyempurnaan.

2. Konsumen Bayangan (Gost shopping)

Metode ini dilakukan dengan memperkerjakan orang tertentu untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial suatu produk/pe-layanan organisasi lain yang kemudian melaporkan temuan untuk digunakan bagi pertimbangan keputusan organisasinya.

3. Survey kepuasan konsumen

Metode survey merupakan cara terbaik untuk mendaptkan feedback atau tanggapan balik tentang kepuasan layanan. Metode survey ini dapat

9 Kementerian Agama RI, Op.cit., hal. 139.10 Beard, Ross, The Secrets To High Customer Satisfaction (ClientHeartbeat.com, 2013), hal.

10.

Page 35: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 27 .

26 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dilakukan melalui survey online, pemberian kuesioner, melalui telepon, pos, atau wawancara secara langsung. Penggunaan kepuasan pelanggan yang berorientasi jasa dipengaruhi oleh beberapa hal seperti pemahaman pengguna jasa akan jenis layanan dan sikap yang ditunjukkan karyawan.

4. Analisis konsumen yang beralih

Metode ini dilakukan dengan menghubungi konsumen yang beralih kepada perusahaan atau produsen lain untuk mengetahui faktor penyebab tidak lagi menggunakan produk atau jasa mereka.

Kualitas layanan telah dikembangkan Parasuraman et.al dalam dimensi seperti berikut:

Tabel 2.1 Model Kualitas LayananNo Dimensi Aspek-aspek1 Tangible - Penampilan fasilitas fisik

- Peralatan- Personel- Material komunikasi

2 Reliablity - Kemampuan penyedia jasa(keandalan, kepercayaan)

- Pelayanan tepat dan akurat

3Responsiveness - Kemauan penyedia jasa untuk

membantu- Layanan tanggap

4 Emphathy - Mudah untuk dihubungi (access)- Informatif, digunakan bahasa yang

mudah dipahami- mendengarkan apa yang disampaikan

(communicative)- mengetahui , mengenali kebutuhan

(understanding)Dari karakteristik kualitas layanan di atas, terdapat dimensi tentang

kualitas layanan yang dikemukakan dalam aspek yang lebih terperinci

Page 36: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 27 .

26 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

sehingga menjadi 10 karakteristik sebagimana berikut11:1. Ketersediaan fasilitas fisik untuk pelayanan (tangible)2. Ketepatan petugas dalam memberikan layanan (reliability)3. Kemauan dan kesiapan petugas dalam memberikan layanan

(responsiveness)4. Ketrampilan dan pengetahuan petugas dalam memberikan layanan

(competence)5. Sikap (sopan, respek, perhatian, keramahan) petugas dalam

memberikan layanan (courtessy)6. Kejujuran dan dapat dipercaya terhadap petugas dalam memberikan

layanan (credibility)7. Keamanan (fisik, keuangan,kerahasiaan) yang harus diberikan oleh

petugas layanan (security)8. Kemudahan untuk dihubungi atau ditemui petugas yang

memberikan layanan (access)9. Cara berkomunikasi yang dimilki oleh petugas dalam memberikan

layanan (communication)10. Usaha petugas memahami kebutuhan konsumen (understanding).

Berdasarkan uraian dari berbagai teori tentang kepuasan layanan maka dapat disintesakan bahwa kepuasan layanan perpustakaan adalah pernyataan perasaan seseorang atas layanan yang telah diterima atau diperoleh dari perpustakaan. Indikator kepuasan layanan meliputi: ketersediaan koleksi dan fasilitas, akurasi, keandalan layanan, tanggap dalam melayani, sikap melayani, perhatian, perhatian akan kebutuhan pengguna, dan kenyamanan dan kenyamanan.

2. Budaya Organisasi

Sebuah organisasi diyakini akan mencapai keunggulan tidak saja ditentukan oleh strategi dan struktur organisasi yang sesuai, juga oleh kualitas yang dimiliki berbentuk dalam prosedur kerja yang efektif diikuti oleh nilai, norma dan aturan yang berlaku bagi anggota12 dan

11 Algifari, Op.Cit., hal 4-5.12 Jabnoun, Islam and Management (Riyadh: International Islamic Publishing House, 2008),

hal 32.

Page 37: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 29 .

28 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

ini mempengaruhi setiap tindakan individu maupun tindakan yang dilakukan oleh orang lain.13

Kata budaya organisasi didefinisikan oleh Marvin Bower sebagai the way the things are done around here, sementara Terrence E. Deal and Allan A.Kennedy menyatakan sebagai “the dominat values espoused by an organization”. Adapun menurut RT Pascale and AG Athos budaya organisasi adalah the basic assumptions and beliefs that guides an organization’s policy toward employees and customers.14 Di sisi lain Hodge menyatakan bahwa budaya didefinisikan sebagi kualitas kehidupan dalam sebuah organisasi termanifestasikan dalam aturan-aturan (norma-norma), tata kerja, gaya kepemimpinan, seorang atasan atau bawahan15 yang memiliki dua karakteristik yaitu karakteristik organisasi yang kelihatan dan tidak kelihatan (observable and unobservable). Karakteristik pertama mencakup aspek arsitektur, seragam, pola prilaku, peraturan, mitos, bahasa, seremoni dalam organisasi. Kedua, karakteristik tidak kelihatan berupa norma, kepercayaan, asumsi para anggota untuk mengelola masalah dan keadaan di sekitarnya.16.

Budaya organisasi pada dasarnya mengacu pada proses sosialisasi orang sehingga mereka memiliki perspektif mereka. Budaya organisasi adalah nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh anggota organisasi dan mempengaruhi cara bertindak.17 Dalam sebuah organisasi nilai-nilai dan praktek-praktek yang dianut bersama (shared) berkembang pesat dan mempengaruhi bagaimana sebuah organisasi dijalankan.

Budaya mempengaruhi nilai etika berinteraksi, dalam berpikir dan bertindak individu dalam organisasi dan memungkinkan dianut bersama dalam organisasi. Bentuk interaksi yang dilakukan di organisasi

13 Didit Darmawan, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi (Surabaya, Penerbit Pena Semesta, 2013), hal 144.

14 A.B.Susanto dkk, A Strategic Management Approch :Corporate Culture & Organizational Culture (Jakarta: The Jakarta Consulting Group, 2008), hal 7.

15 Choirul Fuad Yusuf (ed), Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan (Jakarta: Penerbit Pena Citasatria, 2008), hal 15.

16 Abdul Aziz Wahab, Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 213.

17 Robbins, Stephen P., Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi.(Jakarta: Penerbit Erlangga), hal. 279.

Page 38: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 29 .

28 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

sebagaimana dikemukakan di surah al Furqan : 63 berikut:Artinya: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah)

orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati daan apablia orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (Q.S. 25: 63)18

Konteks budaya organisasi memuat organizational culture refers to a system of shared norms, beliefs, values, and assumptions which bind people together, thereby creating shared meanings” 19 bahwa budaya adalah seperangkat nilai-nilai, keyakinan, dan sikap utama yang mengikat orang dan menciptakan makna kebersamaan. Budaya adalah the system of shared beliefs and values that guides behavior in organization,20 berupa pola dari nilai-nilai yang dapat mengarahkan prilaku.21

Agama Islam sebagai ajaran membawa rahmat lil alamin mendorong manusia untuk tidak membatasi dan cenderung terikat pada suku, agama dan rasa tertentu bahkan menganjurkan kebersamaan, kesatuan diantara sesama manusia dengan tujuan untuk menyeru kepada kebaikan sebagaimana dikemukakan berikut :Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang

menyeru kepada kebaikan, menyuruh (berbuat) ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, Merekalah itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S: 3: 104)22

Firman Allah SWT berikut ini memberikan penjelasan berkaitan dengan tujuan manusia membentuk organisasi (kelompok): Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan taqwa dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertaqwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya”. (Q. S: 4: 2)23

18 Kemenag RI., Op.Cit., hal 727.19 Gray, A. Clifford F. & Erick W. Larson, Project Management the Managerial Process (New

York: McGraw–Hill, 2003), hal. 74. 20 Schermerhorn, John R., Introduction to Management (New York: John Wiley & Sons, 2010,

10th edition), hal. 69. 21 Daft, Richard L . Era Baru Manajemen (Jakarta: Salemba, 2010), hal.99. 22 Kementerian Agama RI, Op.Cit., hal. 123.23 Ibid., hal. 209.

Page 39: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 31 .

30 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Ayat tersebut memberikan tuntunan bagi manusia untuk menyebarkan nilai kebajikan dengan menciptakan nilai baik dalam kelompoknya, bersama untuk menciptakan budaya yang membawa kemaslahatan bersama sebagai dasar bagi tercapainya tujuan bersama.

Sebuah organisasi memiliki nilai, norma bersama anggota dan yang membedakan organisasi dari organisasi lainnya24 Sistem inilah merupakan karakter penting yang bernilai bagi organisasi. Sistem nilai membentuk pola teladan dari penerimaan dasar ketika ditemukan atau yang dikembangkan kelompok tertentu sebagai upaya belajar dalam mengatasi permasalahan dari adaptasi eksternal dan integrasi internal, sekaligus juga mengajarkan ke anggota yang baru sebagai cara yang benar untuk merasa, berfikir, dan merasakan hubungan dengan masalah.

Pada gambar 2.4 memperlihatkan fungsi dari budaya organisasi dimana terdapat 4 fungsi utama budaya organisasi antara lain menunjukkan identitas organisasi, memperlihatkan komitmen bersama diantara anggota, memelihara stabiltas sistem kelompok, dan menjadi identitas yang memaknai organisasi tersebut. Bentuk hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan seperti sajian gambar 2.5.

Gambar 2. 4 Model Fungsi Budaya Organisasi25

24 . Robbins, Stephen R, Manajemen (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010), hal. 63.25 Kreitner & Kinicki, Organizational Behavior (New York: McGraw Hill, Inc, 2010), hal.60-

70.

Page 40: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 31 .

30 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Gambar 2. 5 Model Hubungan Budaya Organisasi dan Kepuasan

Terdapat 7 karakteristik yang melekat pada budaya organisasi yang dapat memberikan pengaruh pada tingkat kepuasan dan tingkat performance atau kinerja karyawan seperti dijelaskan dalam gambar di atas. Ke tujuh faktor karaterisitk tersebut adalah:1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko Organisasi mendorong karyawan bersikap inovatif dan berani

mengambil resiko disamping bagaimana organisasi menghargai tindakan pengambilan resiko dan membangkitkan gagasan karyawan.

2. Perhatian terhadap detail Organisasi mengharapkan karyawan memperlihatkan kecermatan,

analisis dan perhatian terhadap rincian.3. Manajemen memusatkan perhatian terhadap hasil dibandingkan

perhatian terhadap teknik dan proses untuk mencapai hasil4. Orientasi terhadap manusia Keputusan manajemen memperhitungkan pengaruh hasil terhadap

orang-orang dalam organisasi.5. Orientasi terhadap tim Kegiatan kerja diorganisasikan pada kelompok dalam sebuah team

work, tidak hanya pada individu-individu untuk mendukung kerja sama

6. Agresivitas Organisasi mengharapkan individu untuk bersikap agresif dan

kompetitif dalam melaksanakan kegiatan kerja dibutuhkan agar budaya organisasi terbangun secara kondusif untuk kemajuan dan perkembangaan yang berkelanjutan

Page 41: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 33 .

32 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

7. Stabilitas Kegiatan organisasi menekankan status quo sebagai kontras pada

perubahan yang mengarahkan pada ketercapaian tujuan oganisasi.

Berdasarkan telaah konsep maka dapat disintesakan budaya organisasi adalah seperangkat nilai, kepercayaan, pemahaman, serta norma inti yang dipegang bersama oleh anggota organisasi yang memberikan kesadaran terhadap tindakan dalam mewujudkan tujuan. Indikatornya meliputi aturan/norma, dukungan dan kerja sama, identifikasi diri sebagai bagian dari organisasi, arahan, bimbingan dan komunikasi antara atasan dan bawahan dan imbalan/penghargaan terhadap prestasi.

3. Manajemen Pengetahuan

Konsep keunggulan sebuah organisasi disadari saat ini berlandaskan pada organisasi yang memiliki sumber daya strategis yang dapat ditandai dengan kriteria langka, berharga, sulit ditiru dan sulit tergantikan. Menciptakan organisasi unggul memerlukan pengelolaan pengetahuan, yaitu pengelolaan keterampilan anggota organisasi yang memiliki kompetensi dan yang sejalan dengan kebutuhan organisasi. Konsep ini dipahami bahwa pengetahuan harus dikelola (managed), direncanakan dan diimplementasikan; pengetahuan yang dikelola secara tepat diyakini dapat membantu peningkatan kualitas dan daya saing organisasi. Oleh karena itu pengetahuan dipandang sebagai kekuatan penggerak bagi organisasi sebagai nilai kompetitif dari oganisasi lain.

Organisasi terdiri dari sekelompok orang yang memiliki keunikan berupa nilai, norma dan kebiasaan yang dianut, tetapi dengan kemampuan atau pengetahuan berbeda. Manusia adalah makhluk sosial, ia hidup dan berinteraksi dalam lingkungan dengan cara yang teratur. Maka di sini manusia harus mengatur kelompok yang ada melalui sistem manajemen untuk menciptakan keharmonisan dan ketercapaian tujuan. Setiap aktivitas dalam kehidupan pada hakikatnya menggunakan manajemen sehingga akan kelihatan mana yang lebih baik hasilnya, sebagaimana firman Allah SWT berikut :Artinya:”Yang menjadikan mati dan hidup, sup[aya Dia menguji kamu, siapa

Page 42: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 33 .

32 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dianagara kamu yang lebih baik amalnya.”(Q.S.67:2)26

Dalam konteks organisasi profesionalitas indididu yang umumnya dimaknai pengetahuan, keterampilan sebagai andalan dalam menggerakkan aktivitas organisasi. Dengan itu seharusnya msing-masing mendapatkan tugas, peran yang sesuai sehingga memaksimalkan tercapainya tujuan, dan ini sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW berikut: Artinya: Dari Abu Hurairah berkata: Bersabda Rasulullah SAW:Jika suatu

pekerjaan diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”(HR.Bukhari).

Lebih jauh Islam memberikan penghargaan terhadap keutamaan menuntut ilmu yaitu dalam upaya peningkatan kualitas dan pengembangan potensi menuju kesempurnaan fitrah manusia. Kedudukan orang yang berimu dijamin oleh Allah SWT seperti dikemukakan berikut ini:

Artinya:”Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. 58:11)27

Al Ghazali, tokoh filosuf muslim, membagi jenis ilmu atas ilmu dikelompokkan sebagai fardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Yang pertama adalah ilmu yang mesti dipelajari oleh setiap muslim berupa ilmu yang bersumber dari kitab suci Alqur’an. Kedua, ilmu fardlu kifayah yaitu ilmu yang dipelajari untuk dimanfaatkan dalam upaya melancarkan urusan duniawi seperti bidang matematika, ilmu kimia, pertanian, dan lainnya. Kedua ilmu tersebut merupakan jalan manusia untuk mendapatkan kebahagiaan hidup manusia. Pentingnya ilmu mendorong manusia untuk mencari ilmu tanpa batasana usia dan sekaligus semakin mendekatkan hamba kepada penciptaNya.

Teori tentang manajemen pengetahuan telah dibahas oleh para ahli. Pertama dijelaskan secara terpisah makna masing-masing. Konsep manajemen pada prinsipnya berkaitan dengan proses aktivitas yang berkaitan dengan melaksanakan fungsi-fungsi yaitu mengarahkan

26 Ali Muhammad Taufik, Praktek Manajemen Berbasis Al-Qur’an (Jakarta, Gema Insani), hal 47.

27 Kemenag RI., Op.Cit., hal

Page 43: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 35 .

34 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

tujuan ( setting direction, aims, and objectives), merencanakan untuk mencapai tujuan (planning how progress will be made or a goal achieved, mengatur sumber manusia, material, waktu (organizing available resources (people, time, materials) untuk tercapainya tujuan, mengontrol jalannya proses (controlling the process) dan melakukaan perbaikan ketika diperlukan(setting and improving organizational standard) .28 Sementara Definisi lain menyatakan bahwa manajemen adalah seni melaksanakaan pekerjaan melalui orang-orang.29 Newman dan Terry mengemukakan tujuan manajemen sebagai fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain30

Adapun pengetahuan dapat dijelaskan dari beberapa bidang aspek kajian ilmu : Berdasarkan perspektif ilmu kognititf pengetahuan adalah Pengetahuan adalah pengertian, pemahaman dan apa dan bagaimana sesuatu diketahui secara praktis sehingga membentuk seseorang menjadi tahu. Pengetahuan menjadi satu, jika tidak dapat dikatakan yang utama dari faktor yang memungkinkan terciptanya prilaku kecakapan personal, organisasi dan masyarakat. Dalam pandangan ini pengetahuan sendiri dapat dipindahkan kebentuk lain misalnya ke dalam buku, teknologi, pengalaman dan tradisi yang ditemukan dan dipergunakan di dalam kegiatan atau masyarakat. Transformasi atau pemindahan pengetahuan dapat menciptakan keahlian yang bilamana dipergunakan secara tepat akan meningkatkan efektifitas.

Makna lain dari pengetahuan adalah informasi yang memiliki nilai dan berguna, namun pengetahuan sendiri tidaklah pada informasi, ia dimiliki bersumber dari pengalaman seseorang. Informasi yang semula telah tersedia dapat dikembangkan, diperbaharui hingga menjadi sumber bagi pengetahuan. Pengetahuan juga meliputi kebiasaan, keahlian atau kepakaran, keterampilan, pemahaman, atau pengertian yang diperoleh dari pengalaman, latihan atau melalui melalui proses belajar.

Memahami makna pengetahuan dapat juga ditelaah dari pandangan Peter F. Drucker, definisi pengetahuan adalah informasi yang dapat

28 K.B.Everard et.al, Effective School Management (Great Britain: Paul Chapman Publishing), hal. 4.

29 Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara), hal. 6.

30 Marihot Amh Manullang, Manajemen Personalia (Jogyakarta: Gadjah Mada University Press), hal. 2.

Page 44: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 35 .

34 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

merubah seseorang atau sesuatu, pengetahuan menjadi dasar dalam bertindak atau pengetahuan menjadikan seseorang atau individu ataupun suatu institusi memiliki kecakapan dalam melakukan tindakan yang benar. Makna pengetahuan secara filosofis adalah hasil kegiatan berfikir yang mempunyai arti bagi manusia diperlukan untuk memecahkan berbagai persoalan terkait dalam hidup. Pengetahuan dengan demikian menjadi produk dari berfikirnya manusia yang menuntun ke arah kebaikan, kelayakan dan kesempurnaan,

Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk berpengetahuan yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya dan menolak atas sesuatu yang tidak didasarksan atas pengetahuan yang benar. Di sisi lain manusia dimintakan pertanggungjawaban atas apa yang telah diketahui sebagaimana firmanNya berikut Ini :Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui

karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya”. (Q.S:17:36)31

Di era perkembangan informasi dan teknologi dirasakan oleh organisasi layanan, kebutuhan akan profesionalitas berupa kompetensi dan ketrampilan menjadi bagian penting dalam organisasi. Oleh karena itu organisasi umumnya menempatkan pengetahuan sebagai aset berharga bagi organisasi. Dengan demikian sistem manajemen organisasi berpijak pada kualitas sumber daya manusia baik dalam aspek kualitas fisik dan non fisik berupa kemampuan bekerja, berfikir, dan ketrampilan (kompetensi). Karena itu kepada orang yang tepat diberikan peran, posisi, dan tanggung jawab, sabda Rasulullah SAW:Artinya: “Dari Abu Hurairah berkata: bersabda Rasulullah SAW: Jika suatu

pekerjaan diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancuraannya.”(HR.Bukhari)

Pengetahuan seringkali dimaknai sama dengan informasi dan data, kenyataannya ketiga istilah tersebut berbeda seperti dicermati dari bagan beriku :

31 Kemenag RI, Op.Cit., hal.567.

Page 45: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 37 .

36 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Gambar 2. 6 Hierarki Data, Informasi, dan Pengetahuan32

Gambar tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan berada di posisi teratas, dibawahnya terdapat informasi dan data. Data merupakan simbol atau fakta, sedangkan informasi bermakna data yang diproses sehingga dapat dimanfaatkan, dan biasanya menjawab pertanyaan tentang “who”, “what”, “where” dan “when, sedangkan pengetahuan adalah aplikasi dari data dan informasi dan menjawab pertanyaan “how”. Artinya pengetahuan adalah informasi yang telah dianalisis, diorganisasikan sehingga dapat dimengerti dan digunakan untuk memecahkan masalah serta mengambil keputusan.

Pengetahuan pada prinsipnya terbagi atas 2 jenis yaitu pengetahuan eksplisit (explisit knowledge) dan pengetahuan tacit (tacit knowledge). pengetahuan eksplisit disebut pengetahuan formal/objektif dapat ditemukan dalam bentuk atau berupa bahasa (kata), nomor dan kata (tanda matematika, biasanya disampaikan melalui bentuk penyajian data, formulasi ilmiah, spesifikasi, atau manual. Pengetahuan ini dapat diteruskan dari satu individu ke individu lainnya secara formal dan sistematis. Di sisi lain pengetahuan tacit (pengetahuan subjektif/personal) tersimpan dalam pengalaman individu dan faktor-faktor tak berwujud seperti kepercayaan pribadi, perspektif, dan sistem nilai. Kesulitan memahami pengetahuan tacit adalah bersifat sangat personal dan sulit

32 Uriarte Jr, Filemon. A., Introduction to Knowledge Management (Jakarta: ASEAN Foundation, 2008), hal. 13.

Page 46: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 37 .

36 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

untuk dirumuskan, dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang lain. Jenis pengetahuan tacit berupa pemahaman pribadi, intuisi dan firasat, untuk diketahui orang lain perlu diubah dalam bentuk kata-kata, model, atau angka-angka.

Kedua pengetahuan di atas tidaklah sama namun tidak dapat dipisahkan antara keduanya, bahkan saling melengkapi. Tanpa pengetahuan tacit, sangat sulit bahkan mustahil memahami pengetahuan eksplisit. Dalam contoh yang mudah dipahami adalah ketika seseorang tanpa pengetahuan teknis akan mengalami kesulitan untuk memahami konsep matematika tanpa menggunakan formulasi matematika atau penggunaan diagram alur proses kimiawi, yang dapat ditemukan di database di perpustakaan. Sebaliknya pengetahuan eksplisit membutuhkan pengetahuan tacit, bisa jadi akan selamanya tersimpan dan berada di kepala seseorang atau pihak tertentu jika tidak di pelajari, dishare untuk bersama di dalam organisasi.

Dalam memahami manajemen pengetahuan, para ahli memaknainya dengan perspektif yang berbeda. Beberapa pemaknaan tersebut antara lain: manajemen pengetahuan adalah “a set of practices that helps to improve the use and sharing of data and information in decision-making” 33 yaitu aktivitas berupa praktek yang dilaksanakan oleh organisasi melalui penciptaaan dan berbagi data dan informasi untuk peningkatan kualitas organisasi.

Manajemen pengetahuan adalah a form of expertise- centered management which draws out tacit knowledge making it accessible for specific purposes to improve the performance of organizations berupa bentuk manajemen berbasis pengetahuan yang mengubah pengetahuan tacit, mengelolanya untuk meningkatkan keunggulan suatu organisasi.34 Pengetahuan diyakini sebagai aset berharga di organisasi, oleh karena itu organisasi perlu melakukan “a process or practice of creating, acquiring, capturing, sharing, and using knowledge, wherever it resides, to enhance learning and performance in organizations35. Definisi yang sederhana manajemen pengetahuan

33 Petrides, Lisa A and Thad R. Nodine, Knowledge in Education: Defining the Landscape (California:The Institute for the Study of Knowledge Management in Education), hal. 8.

34 Kumar, Sharma Ajay, Knowledge Management and New Generation of Libraries Information Services: A Concepts (International Journal of Library and Information Services , Vol.1 (2) 2010), hal 024-030.

35 Skyrme & Amidon dalam Rusuli, Muhamad Saufi Che, Linkage Between Knowledge

Page 47: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 39 .

38 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

berhubungan dengan “the process or practice of creating, acquiring, capturing, sharing, and using knowledge yait upaya menciptakan, memahami, membagi, dan menggunakan pengetahuan untuk peningkatan kualitas organisasi.36

Sementara itu definisi komprehensif manajemen pengetahuan ini dapat ditelaah pada tabel berikut37:

Tabel 2. 2 Definisi Manajemen Pengetahuan

Ada 3 pendekatan utama yang dapat menjelaskan definsi tersebut, yaitu pendekataan berorientasi tujuan, pendekatan produk (hasil), dan pendekatan berbasis teknologi. Pertama, manajemen pengetahuan berupaya menempatkan pengetahuan pada tempat, waktu dan format yang sesuai. Pendekatan kedua berorientasi pada hasil, manajemen pengetahuan hendaknya dikelola secara sistematis sehingga pengetahuan yang tersedia dapat diidentifikasi, diciptakan, dikumpulkan, dishare, dan dapat diterapkan. Sedangkan manajemen pengetahuan beroritenasi pada teknologi adalah penggunaan teknologi sebagai faktor pendukung utama kegiatan manajemen dan berkolaborasi dengan kemampuan atau kompetensi karyawan.

Sementara definisi lain manajemen pengetahuan adalah suatu proses formal dan terarah dalam memberikan gambaran informasi di suatu perusahaan yang dapat bermanfaat bagi anggota lain di perusahaan yang sama, lalu disusun sedemikian rupa sehingga dengan

Management Practices and Library Users’ Satisfaction At Malaysian University Libraries (Malaysia: Faculty of Technology Management and Business Universiti Tun Hussein Onn, 2014), hal.19.

36 Jain, P., An Empirical Study of Knowledge Management in Academic Libraries in East and Southern Africa (Library Review: 56(5), 2007), hal. 377-392.

37 Benjamins, V.R. dalam Filemon. A. Uriarte, Jr, Op.Cit., hal 24.

Page 48: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 39 .

38 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

mudah dapat diperoleh anggota lain.38Definisi ini mengapresiasi perbedaan informasi dan pengetahuan. Pengetahuan merupakan informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang, sebagai dasar bertindak seseorang atau organisasi secara berbeda serta tindakan tersebut akan lebih efektif dari sebelumnya.

Proses transformasi informasi kepada pengetahuan digambarkan melalui tahapan berikut:

Gambar 2.7 Transformasi PengetahuanTahap pertama transformasi pengetahuan adalah comparison yaitu

tahap membandingkan informasi pada situasi tertentu dengan situasi yang lain yang telah diketahui. Tahap kedua, consequences yaitu menemukan implikasi-implikasi dari informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan atau tindakan. Memasuki tahap connection dimana terdapat proses untuk menemukan hubungan-hubungan bagian-bagian kecil dari informasi yang ada hingga pada tahap terakhir, conservation yaitu membicarakan pandangan, pendapat serta tindakan orang lain terkait informasi tersebut.

Nonaka dan Takeuchi mengemukakan teori di mana pengetahuan individu (tacit) dapat menjadi pengetahuan organisasi melalui penciptaan pengetahuan dalam organisasi dengan interaksi lingkungan. Interaksi secara dinamis menjadi esensi terbangunnya pengetahuan organisasi melalui deskripsi berikut39:

38 Riccio, Holly M, Knowledge Management (All Spectrum, 2011), hal. 25.39 Sarrafzadeh, Maryam, The Implication of Knowledge Management for the Library and Information

Professsion (RMIT University, 2008).

43

Ada 3 pendekatan utama yang dapat menjelaskan definsi tersebut, yaitu pendekataan berorientasi tujuan, pendekatan produk (hasil), dan pendekatan berbasis teknologi. Pertama, manajemen pengetahuan berupaya menempatkan pengetahuan pada tempat, waktu dan format yang sesuai. Pendekatan kedua berorientasi pada hasil, manajemen pengetahuan hendaknya dikelola secara sistematis sehingga pengetahuan yang tersedia dapat diidentifikasi, diciptakan, dikumpulkan, dishare, dan dapat diterapkan. Sedangkan manajemen pengetahuan beroritenasi pada teknologi adalah penggunaan teknologi sebagai faktor pendukung utama kegiatan manajemen dan berkolaborasi dengan kemampuan atau kompetensi karyawan.

Sementara definisi lain manajemen pengetahuan adalah suatu proses formal dan terarah dalam memberikan gambaran informasi di suatu perusahaan yang dapat bermanfaat bagi anggota lain di perusahaan yang sama, lalu disusun sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat diperoleh anggota lain.38Definisi ini mengapresiasi perbedaan informasi dan pengetahuan. Pengetahuan merupakan informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang, sebagai dasar bertindak seseorang atau organisasi secara berbeda serta tindakan tersebut akan lebih efektif dari sebelumnya.

Proses transformasi informasi kepada pengetahuan digambarkan melalui tahapan berikut:

Gambar 2.7 Transformasi Pengetahuan

Tahap pertama transformasi pengetahuan adalah comparison yaitu tahap membandingkan informasi pada situasi tertentu dengan situasi yang lain yang telah diketahui. Tahap kedua, consequences yaitu menemukan implikasi-implikasi dari informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan atau tindakan. Memasuki tahap connection dimana terdapat proses untuk menemukan hubungan-

38 Riccio, Holly M, Knowledge Management (All Spectrum, 2011), hal. 25.

consequences comparison connection conservation

Page 49: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 41 .

40 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Gambar 2.8 Model Penciptaan Pengetahuan NonakaPenjelasan atagambar di atas bahwa pengetahuan diciptakan melalui

menyatukan perbedaan pandangan banyak orang. Pengetahuan individu dapat menjadi pengetahuan social, menyatu dengan pengetahuan dimiliki oleh orang lain, sehingga pengetahuan akan senantiasa mengalami perkembangan. Organisasi modern meyakini pengetahuan sebagai faktor terciptanya keunggulan organisasi, melalui konversi pengetahuan (proses transformasi pengetahuan) yang dilakukan melalui SECI: Socialization, Externalization, Combination, Internalization.

Teori lain dikemukakan oleh J.W. Cresswell bahwa manajemen pengetahuan dibangun berdasarkan paradigma manajemen yang digunakan untuk mencerminkan karakteristik lingkungan terkini oleh suatu organisasi atau perusahaan. Paradigma manajemen merupakan pijakan membangun manajemen pengetahuan, dan di sisi lain menggambarkan lingkungan organisasi tertentu.

Gambar 2.9 Model Teori Manajemen Creswell40

40 Cresswell, John W., Education Research Planning, Conducting, and Evaluating Qualitative and Qualitative Research (Boston: Pearson, 2012), hal.4.

45

lingkungan terkini oleh suatu organisasi atau perusahaan. Paradigma manajemen merupakan pijakan membangun manajemen pengetahuan, dan di sisi lain menggambarkan lingkungan organisasi tertentu.

Gambar 2.9 Model Teori Manajemen Creswell40 Hubungan tersebut dijelaskan lebih rinci dalam gambar

berikut:

Paradigma Manajemen

40Cresswell, John W., Education Research Planning, Conducting, and Evaluating

Qualitative and Qualitative Research (Boston: Pearson, 2012), hal.4.

Company as wealth

multiplying institution

Customer value strategy

Continuous improvement

Employee empowerment

Boundaryless Organization

Manajemen

Pengetahuan Paradigma

Manajemen

Karakteristik

Lingkungan

Manajemen

Pengetahuan

Customer mengendalikan persaingan menjadi ketat, perubahan menjadi pesat, serempak, radikal, dan preservasif

Manajemen Pengetahuan

Karekteristik Lingkungan

Page 50: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 41 .

40 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Hubungan tersebut dijelaskan lebih rinci dalam gambar berikut:

Gambar 2.10 Model Manajemen Pengetahuan

Manajemen pengetahuan adalah proses untuk mengembangkan sistem yang lebih baik dalam rangka menciptakan, menangkap, dan menyebarkan pengetahuan di dalam organisasi, sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa know-how sebagai akumulasi keterampilan melaksanakan pekerjaan dapat menjadi nilai tambah yang bisa menjadi bernilai dalam organisasi. Sebagai proses untuk membangkitkan nilai organisasi berbasis pengetahuan maka melibatkan seluruh anggota di organisasi, memungkinkan organisasi lain dalam berbagi untuk menemukan praktik yang terbaik. Manajemen pengetahuan dibangun berdasarkan human-centered approach di mana di dalamnya terdapat 3 komponen utama untuk dapat membangkitkan nilai dari organisasi yaitu orang (people), proses (process), dan teknologi (technology). Hubungan ketiga komponen tersebut terlihat pada model berikut:

45

lingkungan terkini oleh suatu organisasi atau perusahaan. Paradigma manajemen merupakan pijakan membangun manajemen pengetahuan, dan di sisi lain menggambarkan lingkungan organisasi tertentu.

Gambar 2.9 Model Teori Manajemen Creswell40 Hubungan tersebut dijelaskan lebih rinci dalam gambar

berikut:

Paradigma Manajemen

40Cresswell, John W., Education Research Planning, Conducting, and Evaluating

Qualitative and Qualitative Research (Boston: Pearson, 2012), hal.4.

Company as wealth

multiplying institution

Customer value strategy

Continuous improvement

Employee empowerment

Boundaryless Organization

Manajemen

Pengetahuan Paradigma

Manajemen

Karakteristik

Lingkungan

Manajemen

Pengetahuan

Customer mengendalikan persaingan menjadi ketat, perubahan menjadi pesat, serempak, radikal, dan preservasif

Manajemen Pengetahuan

Karekteristik Lingkungan

Page 51: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 43 .

42 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Gambar 2.11 Komponen Manajemen Pengetahuan41

Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagaimana berikut:a. Manajemen pengetahuan dibangun dari pengetahuan yang ada

pada manusia di organisasi. Mereka terlibat dalam pekerjaan dan seringkali terjadi interaksi berbagi, transfer pengetahuan, mengelola pengetahuan dan menggunakan pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan kerja.

b. Aktivitas berbagi pengetahuan akan lebih efektif apabila proses yang diterapkan di organisasi mendukung untuk itu. Proses yang jelas tersebut akan meningkatkan tumbuhnya pengetahuan di organisasi. Proses merupakan aspek berkaitan dengan kualitas pengetahuan yang dikelola. Integrasi proses manajemen pengetahuan ke dalam organisasi mendorong berkembangnyaa manajemen pengetahuan di tempat kerja.

c. Teknologi merupakan aspek penghubung antara komponen manusia dan proses dalam organisasi. Teknologi berfungsi untuk lebih memudahkan konversi pengetahuan dalam dan menciptakan efiensi kegiatan.

Dalam implementasi manajemen pengetahuan di perpustakaan, Broadbent dalam Ross menegaskan kegiatan pengelolaan tidak hanya berhubungan dengan mengatur, mengolah buku, jurnal, bahan pustaka,

41 Petrides, Lisa A and Thad R. Nodine, Op.Cit., hal. 11.

Page 52: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 43 .

42 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

atau pengguna dengan menemukan kebutuhan mereka, tetapi manajemen pengetahuan sebagai “capturing that the internal knowledge generated by a firm and sharing” , kemampuan menangkap pengetahuan internal yang diterapkan organisasi lalu pengetahuan dibagi bersama. Manajemen berupaya mengkombinasikan semua sumber secara produktif untuk men-capai tujuan organisasi,42 Nilai manfaat dapat dirasakan baik secara individual, masyarakat dimana praktek dilakukan, dan tentunya organisasi. Penjelasan nilai manfaatnya sebagai berikut: a. Bagi individu di organisasi adalah untuk:

1. membantu seseorang dalam memahami pekerjaaan dan mengatasi persoalan yang terjadi pada pekerjaan.

2. membangun jalinan ikatan bersama (sense of bonds) di antara anggota organisasi.

3. menciptakan individu atau karyawan yang senantiasa up to date dengan perkembangan

4. menyiapkan diri untuk dapat berkontribusi pada pekerjaanb. Bagi komunitas dimana praktek tersebut diadakan adalah untuk :

1. mengembangkan ketrampilan profesional2. meningkatkan bimbingan bersama rekan-rekan karyawan3. Menciptakan jaringan kerja sama dan kolaborasi yang efektif4. mengembangkan dasar etika profesional dalam membangun

sistem “bahasa” yang samac. Bagi organisasi untuk :

1. mengarahkan strategi yang tepat dan mengatasi masalah yang muncul

2. Melaksanakan praktek yang terbaik bagi organisasi3. meningkatkan pengetahuan yang relevan dengan target

capaian dan layanan yang sesuai4. menumbuhkembangkan ide kreatif dan inovatif5. membangun memori organisasi Berpijak pada landasan teori yang telah dikemukakan maka dapat

disintesakan manajemen pengetahuan adalah proses membangkitkan

42 Payaman J. Simanjuntak, Manajemen & Evaluasi Kinerja (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2011), hal. 8.

Page 53: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 45 .

44 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

nilai organisasi dari melibatkan karyawan berbasis pengetahuan untuk tercapainya tujuan organisasi dengan indikator mengetahui tugas, memperoleh pengetahuan, membagi pengalaman, mengembangkan pengetahuan, dan mendapatkan pengalaman.

4. Motivasi Kerja

Memahami tentang manusia pada hakikatnya mendalami perilaku indvidu berdasarkan pada dorongan berorientasi pada tujuan atau karena keinginan untuk mewujudkan suatu tujuan. Tujuan berada di luar diri seseorang berupa harapan (hope) memperoleh sesuatu yang disebabkan oleh adanya ganjaran (reward) atau faktor-faktor lain. Perilaku merupakan suatu aktivitas yang membedakan setiap dari manusia adalah pada kemampuan yang dimiiiki dan kemauan. Kemauan inilah populer dinamakan motif dan motivasi.

Kata “motivasi” berasal dari “movere” dari bahasa Latin artinya “mengerahkan.43 Para ahli mengembangkan pemaknaan yang beragam tentang motivasi. Motivasi seringkali disamakan dengan kata motif padahal prinsip keduanya berbeda. Beberapa makna dari para ahli dapat ditelaah berikut:

Abraham Sperling mendefinisikan motif adalah “a tendency to activity, started by a drive and ended by an adjustmen44artinya motif adalah suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dari dalam diri dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Adapun motivasi adalah gerakan atau sesuatu yang bergerak, artinya yang menggerakkan terjadinya tindakan.45 Schermerhorn et .al mengemukakan lebih luas bahwa “motivation is the individual forces that account for direction, level and persistence of a person’s effort expended at work”,46 dimana motivasi adalah kekuatan mengarahkan individu, tingkat dan daya tahan seseorang dalam menyelesaikan suatu kerja. Berbeda dengan sebelumnya menurut Mathis bahwa motivasi adalah ”The desire within a person causing that person

43 Schunk, Dale H. et.al., Motivation in Education: Theory, Research, and Applications (USA: Pearson Education, 2008), hal. 5.

44 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal.93.

45 Hikmat, Manajemen Pendidikan ( (Bandung; Pustaka setia, 2011), hal.271.46 Schermerhorn et .al, Op.Cit. (USA: John Wiley & Sons, Inc., 2010) hal . 111.

Page 54: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 45 .

44 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

to act”47 dimaknai keinginan sesorang yang meyebabkan tindakan yang mengarahkan kepada tujuan. Oleh karena itu kata need, want dan desire memilki makna yang sejalan dengan motif atau motivasi .

Bagi sebuah organisasi motivasi sebagai daya pendorong yang mengakibatkan anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam bentuk keahlian, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisai yang telah ditentukan sebelumnya”48

Motivasi mendorong manusia untuk berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan diri dan lingkungannya. Motivasi menyebabkan orang berperilaku tertentu yang kemungkinan disebabkan oleh faktor dari diri dan dari luar diri seseorang. Faktor dari diri adalah nilai-nilai hidup yang dihayati dengan sepenuh jiwa seperti hidup untk bekerja sebagai bagian dari ibadah atau bekerja adalah jati diri, membuat sikap pantang menyerah; sedangkan dari luar seperti harapan akan karir, penghargaan di masyarakat.49 Sejalan dengan ini ajaran Islam menuntun manusia untuk senantiasa mengusahakan kemauan, kesungguhan diri untuk berusaha sekuat tenaga, sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah Swt : Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan Aapabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tak ada yang dapaat menolaknya dan tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”(Q.S.13:11)50

Selanjutnya Islam menganjurkan kepada manusia untuk mempertimbangkan sesuatu yang mendasari bertindak atau melakukan perbuatan tertentu sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW berikut:Artinya: “Jika kamu melakukan perbuatan atau kegiatan, maka

pertimbangkan akibatnya. Apabila baik lanjutkanlah, dan apabila

47 Mathis, Richard L, Human Resource Management (USA: Cengage Learning, 2010), hal 157.

48 Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), hal. 138.

49 Hanif Ismail dan Darsono Prawironegoro, Sistem Pengendalian Manajemen : Konsep dan Aplikasi ( Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009), hal 41.

50 Kemenag RI, Op.Cit., hal 497.

Page 55: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 47 .

46 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

buruk menjauhlah.” (HR.Ibnul Mubarok)

Kreitner & Kinicki berpandangan bahwa istilah motivasi berkaitan dengan proses mental seseorang yang memberi arah, kemauan dan kesungguhan tindakan secara suka rela untuk mencapai tujuan.51 Motivasi adalah proses langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis. Dorongan ditunjukkan untuk memenuhi tujuan atau insentif tertentu, yang digambarkan melalui skema berikut ini :

Pada kenyataannya motif dikelompokkan atas tiga kategori: motif primer, motif umum, dan motif sekunder. Motif primer merupakan motif dengan karakteristik tidak dipelajari dan lebih kepada aspek fisiologis manusia seperti rasa haus, rasa sakit, atau dorongan seks. Motif umum juga bersifat tidak dipelajari, cenderung kepada aspek psikologis manusia berupa keingintahuan, manipulasi, aktivitas, dan afeksi. Terakhir, motif sekunder dengan karakteristik dapat dipelajari, motif ini berkaitan erat dengan studi perilaku organisasi seperti kebutuhan akan kekuasaan, berprestasi, dan afiliasi.

Perilaku atau tindakan manusia kenyataannya berdasarkan oleh dorongan bermakna sama dengan motivasi karena faktor kebutuhan adalah dorongan melahirkan perilaku berkaitan erat dengan adanya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan.Ini terlihat pada model berikut ini:

Gambar 2.12 Model Hubungan Motivasi dengan Perilaku

Memahami konsep motivasi sebagai energi pendorong individu untuk mencapai tujuan memenuhi kebutuhan/harapan seperti model:

51 Kreitner & Kinicki, Op.Cit., hal. 212.

diri seseorang. Faktor dari diri adalah nilai-nilai hidup yang dihayati dengan sepenuh

jiwa seperti hidup untk bekerja sebagai bagian dari ibadah atau bekerja adalah jati diri,

membuat sikap pantang menyerah; sedangkan dari luar seperti harapan akan karir,

penghargaan di masyarakat.49 Sejalan dengan ini ajaran Islam menuntun manusia

untuk senantiasa mengusahakan kemauan, kesungguhan diri untuk berusaha sekuat

tenaga, sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah Swt :

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelummereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan Aapabila Allahmenghendaki keburukan terhadap suatu kaum maka tak ada yang dapaatmenolaknya dan tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”(Q.S.13:11)50

Selanjutnya Islam menganjurkan kepada manusia untuk mempertimbangkan

sesuatu yang mendasari bertindak atau melakukan perbuatan tertentu sebagaimana

sabda Nabi Muhammad SAW berikut:

Artinya: “Jika kamu melakukan perbuatan atau kegiatan, maka pertimbangkan

akibatnya. Apabila baik lanjutkanlah, dan apabila buruk menjauhlah.”

(HR.Ibnul Mubarok)

Kreitner & Kinicki berpandangan bahwa istilah motivasi berkaitan

dengan proses mental seseorang yang memberi arah, kemauan dan kesungguhan

tindakan secara suka rela untuk mencapai tujuan.51 Motivasi adalah proses langkah

awal seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis.

Dorongan ditunjukkan untuk memenuhi tujuan atau insentif tertentu, yang

digambarkan melalui skema berikut ini :

KEBUTUHAN DORONGAN INSENTIF

Pada kenyataannya motif dikelompokkan atas tiga kategori: motif primer,

motif umum, dan motif sekunder. Motif primer merupakan motif dengan

karakteristik tidak dipelajari dan lebih kepada aspek fisiologis manusia seperti rasa

haus, rasa sakit, atau dorongan seks. Motif umum juga bersifat tidak dipelajari,

49 Hanif Ismail dan Darsono Prawironegoro, Sistem Pengendalian Manajemen : Konsep dan Aplikasi (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009), hal 41.

50 Kemenag RI, Op.Cit., hal 497.51 Kreitner & Kinicki, Op.Cit., hal. 212.

52

Gambar 2.12 Model Hubungan Motivasi dengan Perilaku

Memahami konsep motivasi sebagai energi pendorong individu untuk mencapai tujuan memenuhi kebutuhan/harapan seperti model:

result in to achieve

feedback which provide

Gambar 2.13 Model Kerja Motivasi52

Kenyataannya setiap manusia cenderung mengembangkan pola motivasi karena interaksinya dengan lingkungan sosial. Ada empat pola motivasi yang dimaksud yaitu:

1.Motivasi prestasi merupakan dorongan bersumber dari dalam diri untuk mengatasi tantangan dan hambatan untuk meraih tujuan

52Mullins, Laurie J., Management and Organizational Behavior (England: Prentice Hall,

2010), hal. 253.

MOTIVATION BEHAVIOR HUMAN NEEDS

NEEDS OR

EXPECTATIONS

DRIVING

FORCE

DESIRE

FULFILMENT

Page 56: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 47 .

46 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Gambar 2.13 Model Kerja Motivasi52

Kenyataannya setiap manusia cenderung mengembangkan pola motivasi karena interaksinya dengan lingkungan sosial. Ada empat pola motivasi yang dimaksud yaitu:1. Motivasi prestasi merupakan dorongan bersumber dari dalam diri

untuk mengatasi tantangan dan hambatan untuk meraih tujuan2. Motivasi afiliasi merupakan dorongan untuk berhubungan dengan

orang lain atas dasar sosial upaya untuk diirnya mencapai beberapa tujuan

3. Motivasi kompetensi merupakan dorongan untuk mencapai keunggulan dalam bekerja

4. Motivasi kekuasaan merupakan dorongan untuk mempengaruhi orang lain dan mengubah sistuasi.

Penelaahan teori motivasi telah banyak diungkapkan oleh para ahli, dan pada umumnya merujuk kepada teori tentang kebutuhan dan kepuasan yang kemudian berkembang teori-teori motivasi lain. Pertama, teori kebutuhan (needs hierarchy) sebagai pijakan tentang teori motivasi. Maslow, pengemuka teori kebutuhan menyatakan bahwa motivasi didasarkan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan kerja bersumber dari aspek biologis dan psikologis dari materi maupun nonmateri. Teori ini disusun dalam hierarki, bermula dari kebutuhan manusia yang terendah hingga tertinggi (kebutuhan fisiologis kepada kebutuhan aktualisasi diri) dan satu terpenuhi maka akan termotivasi kepada kebutuhan

52 Mullins, Laurie J., Management and Organizational Behavior (England: Prentice Hall, 2010), hal. 253.

52

Gambar 2.12 Model Hubungan Motivasi dengan Perilaku

Memahami konsep motivasi sebagai energi pendorong individu untuk mencapai tujuan memenuhi kebutuhan/harapan seperti model:

result in to achieve

feedback which provide

Gambar 2.13 Model Kerja Motivasi52

Kenyataannya setiap manusia cenderung mengembangkan pola motivasi karena interaksinya dengan lingkungan sosial. Ada empat pola motivasi yang dimaksud yaitu:

1.Motivasi prestasi merupakan dorongan bersumber dari dalam diri untuk mengatasi tantangan dan hambatan untuk meraih tujuan

52Mullins, Laurie J., Management and Organizational Behavior (England: Prentice Hall,

2010), hal. 253.

MOTIVATION BEHAVIOR HUMAN NEEDS

NEEDS OR

EXPECTATIONS

DRIVING

FORCE

DESIRE

FULFILMENT

Page 57: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 49 .

48 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

berikutnya.53 Hieraki kebutuhan digambarkan seperti berikut ini:

Gambar 2. 14 Teori Kebutuhan Maslow

Teori lain berkaitan dengan motivasi adalah teori dua faktor Herzberg yang diambil dari nama belakang tokohnya, Frederick Herzberg. Teori ini mengidentifikasi adanya dua dimensi pekerjaan dasar yaitu pertama kondisi luar (dissatisfactiers–satisfiers) dan kondisi dalam (intrinsic motivation). Yang termasuk faktor ekstrinsik adalah kebijakan administratif, kondisi lingkungan kerja, hubungan antar pegawai, manfaat sampingan, dan peningkatan dalam penggajian, dan biaya hidup. Faktor higienis merupakan sebutan lain faktor luar karena meskipun merupakan prasyarat penting bagi kepuasan bekerja, kondisi tersebut tidak membangkitkan performa tinggi, sebaliknya berpengaruh dalam menghilangkan halangan dalam lingkungan pekerjaan daripada terkait langsung dengan motivasi kerja atau disebut juga faktor pemelihara (maintenance factor).

Faktor kedua adalah intrinsic condition/motivator yang berkaitan tugas akan memberikan perasaan telah mencapai prestasi (achievement) dan pengakuan (recognition),apakah tugas (the work it self) cukup menarik dan sesuatu yang ingin dikenang setelah selesai bekerja, apakah tugas itu memberikan rasa keterlibatan dalam lingkungan pekerjaannya, menimbulkan dorongan tanggung jawab untuk menyelesaikannya.

53 Robbins, Op.Cit., hal.237.

2. Motivasi afiliasi merupakan dorongan untuk berhubungan dengan orang lain

atas dasar sosial upaya untuk diirnya mencapai beberapa tujuan

3. Motivasi kompetensi merupakan dorongan untuk mencapai keunggulan dalam

bekerja

4. Motivasi kekuasaan merupakan dorongan untuk mempengaruhi orang lain dan

mengubah sistuasi.

Penelaahan teori motivasi telah banyak diungkapkan oleh para ahli, dan pada

umumnya merujuk kepada teori tentang kebutuhan dan kepuasan yang kemudian

berkembang teori-teori motivasi lain. Pertama, teori kebutuhan (needs hierarchy)

sebagai pijakan tentang teori motivasi. Maslow, pengemuka teori kebutuhan

menyatakan bahwa motivasi didasarkan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan kerja

bersumber dari aspek biologis dan psikologis dari materi maupun nonmateri. Teori

ini disusun dalam hierarki, bermula dari kebutuhan manusia yang terendah hingga

tertinggi (kebutuhan fisiologis kepada kebutuhan aktualisasi diri) dan satu terpenuhi

maka akan termotivasi kepada kebutuhan berikutnya.53 Hieraki kebutuhan

digambarkan seperti berikut ini:

Gambar 2. 14 Teori Kebutuhan Maslow

53 Robbins, Op.Cit., hal.237.

Page 58: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 49 .

48 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Apakah tugas memberikan suatu tantangan sehingga memberikan adanya rasa pertumbuhan kemampuan (advancement). Kondisi-kondisi tersebut keberadaanya sangat menentukan disebut juga faktor motivasi. Teori ini mengindentifikasi faktor yang memberi pengaruh dorongan berprestasi dalam bekerja.

Kebutuhan manusia beragam dan kemungkinan masing-masing berbeda dalam tingkat dan upaya untuk memenuhniya. Namun adanya kebutuhan, keinginan, dan harapan mendorong, mengarahkannya untuk bekerja. Hal ini sejalan dengan tuntunan Islam manusia bekerja, berikhtiar, dan memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki sebagaimana firman Allah SWT: Artinya:”Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranalah kamu di

bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (Q.S.62: 10)54

Teori kedua dikemukakan McClelland dimana mengemukakan teori lain dengan membagi motivasi atas tiga aspek sebagai landasan seseorang dalam bekerja. Ketiga faktor tersebut adalah55:

1. Kebutuhan berprestasi (Need for achievement/nAch) merupakan daya penggerak untuk meraih sukses, diukur berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri seseorang. Kebutuhan ini erat dengan pekerjaan dan mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk mencapai prestasi yang tertentu

2. Kebutuhan Afiliasi (Need for Affiliation/nAff) merupakan kebutuhan akan kehangatan dan dukungan dalam hubungannya dengan orang lain. Kebutuhan ini mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan hubungan dengan orang lain

3. Kebutuhan kekuasaan (Need for Power/nPow) dimana kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini menyebabkan tidak atau kurang pedulinya seseorang atas perasaan orang lain.

Teori motivasi lain adalah teori keadilan (equity theory) yang

54 Kemenag RI, Op.Cit., hal 554.55 Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah (Yogyakarta: Multi

Presindo, 2013), hal .126.

Page 59: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 51 .

50 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

membandingkan usaha dan imbalan seseorang dengan usaha dan imbalan yang diterima oleh orang lain dalam situasi kerja yang serupa. Teori ini berasumsi bahwa individu itu dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil di dalam melakukan pekerjaan, mereka yang bekerja adalah untuk mendapatkan imbalan dari organisasi

Terdapat teori tentang motivasi yang berkaitan dengan harapan (ekspektansi) individu terhadap sesuatu. Pandangan ini dikemukakan oleh Vroom menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi yang mendorong keinginan, mengarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai untuk mencapai tujuan. Terdapat 3 faktor motivasi kerja yaitu Performance outcome expectancy yaitu tindakan karena mengharapkan hasil tindakannya; valence yaitu takaran tentang kekuatan keinginan terhadap hasil yang dicapai dan effort performance expectancy yaitu harapan mendapatkan sukses yang menentukan keputusan perilaku yang akan dilakukan. Teori Ekspektansi Vroom digambarkan sebagaimana berikut:

Gambar 2.15 Teori Motivasi Vroom

Adapun motivasi kerja adalah keadaan yang mendorong keinginan melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai keinginan. Motivasi kerja merupakan suatu kekuatan akan mewujudkan sesuatu dalam mencapai kepuasan diri pada tipe kegiatan yang spesifik dan arah tersebut positif (arah mendekati objek yang menjadi tujuan.56 Selain itu motivasi kerja

56 Danang Sunyoto,Teori,Kuesioner dan Proses Analisis Data; Perilaku (Jakarta:PT Buku Seru, 2013), hal 1.

Page 60: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 51 .

50 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

menjadi kekuatan energik yang bersumber dari dalam dan luar diri yang mengarahkan prilaku seseorang dalam bekerja, dan menentukan bentuk, arah, dan intensitas.57. Gambaran individu yang termotivasi dalam kerja akan memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab, melaksanakan tugas sebaik mungkin, dan inti dari tanggung jawab adalah kewajiban. Pemberian motivasi oleh dari orang lain pada praktiknya jauh lebih rumit dari motivasi yang lahir dari diri sendiri. Kerumitan ini disebabkan perbedaan yang dapat diidentifikasikan antara lain:a) Kebutuhan yang tidak sama pada setiap orang, berubah sepanjang

waktu.b) Perasaan dan emosic) Aspek dari diri pribadi seseorang berupa kepribadian, sikap, penga-

laman, budaya, minat, harapan, keinginan, dan lingkungand) Pemuasan kebutuhan yang tidak seimbang antara tanggung jawab dan

wewenang.

Berdasarkan telaah konseptual yang telah dikemukakan, maka dalam penelitian ini motivasi kerja dapat disintesakan sebagai dorongan kerja pada seseorang yang diwujudkan dalam sikap berperilaku atau tindakan untuk mencapai tujuan. Ada 2 aspek yaitu internal kemauan untuk lebih baik, bertanggung jawab, apresiasi harga diri, dan peningkatan diri; di sisi lain faktor eksternal yaitu suasana kerja, prosedur kerja yang jelas, ada target pencapaian kerja, dan prestasi kerja.

B. Kerangka Berfikir

Penelitian ini menggunakan 4 variabel dengan rincian terdapat tiga variabel independen yaitu budaya organisasi (X1), manajemen pengetahuan (X2) dan motivasi kerja (X3) dan satu variabel dependen yaitu kepuasan layanan perpustakaan (Y). Dalam pendekatan penelitian korelasi akan menganalisa sejauh mana tingkat hubungan atau korelasi

57 Pinder, Craig C., Work Motivation in Organizational Behavior (Great Britain, Psychology Press, 2008), hal.8-9.

Page 61: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 53 .

52 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

variabel-variavel tersebut. Penjelasan berikut akan memuat kerangka berfikir penelitian ini.

1. Korelasi Antara Budaya Organisasi Dengan Kepuasan Layanan Perpustakan

Kepuasan layanan merupakan respons yang muncul dari seseorang disebabkan adanya perbedaan antara harapan dengan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengguna layanan memiliki penilaian atas kualitas layanan dan jika dihubungkan dengan target capaian suatu organisasi maka kepuasan layanan diindikasikan apa yang telah didapatkan oleh pengguna tersebut sesuai dengan yang ia harapkan dari organisasi layanan. Semakin baik kualitas layanan akan mengindikasikan keberhasilan bagi organisasi. Oleh karena itu sistem kelembagaan menjadi budaya organisasi yang dimiliki, dilaksanakan untuk membangun kebersamaan dalam bekerja, berinovasi, dan kinerja yang didasari oleh kesadaran untuk memberikan layanan prima.

Budaya organisasi merupakan perangkat organisasi yang bersifat abstrak, namun dapat memberi kondisi terciptanya etika kerja yang maksimal. Budaya organisasi dapat mempengaruhi pada kinerja individu dalam organiasi implementasinya terwujud dalam melaksanakan peran dan tugas masing-masing sebagai kesungguhan untuk mewujudkan tujuan yang sinergis dalam organisasi. Ia juga memberi kejelasan dalam memahami lingkungan, sehingga mampu mengidentifikasi ketidakpastian, kebingungan dan ketidakjelasan. Adapun berbagai permasalahan, bentuk tantangan apapun dalam organisasi dapat diberikan solusi secara tepat karena adanya pengalaman yang diturunkan kepada para anggota baru.

Berdasarkan kerangka berfikir tersebut maka diduga terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan perpustakaan. Kualitas layanan prima tercermin dari budaya organisasi akan menciptakan kepuasan atas layanan perpustakaan.

Page 62: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 53 .

52 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

2. Korelasi Antara Manajemen Pengetahuan Dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan

Berpengetahuan merupakan dorongan dasar bagi eksistensi manusia untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermartabat. Pengetahuan sebagai aset bernilai bagi individu dan bagi organisasi dalam melaksanakan fungsi dan perannya. Dalam organisasi pengetahuan tidak terbatas pada kemampuan pada individu tetapi pengetahuan berupa aset yang hendaknya dikelola, dibagi, disimpan, diolah, dan dipergunakan untuk kepentingan organisasi. Manajemen pengetahuan adalah suatu proses mewujudkan fungsi organisasi yang berdasarkan pada pengetahuan untuk diterapkan di organisasi, mendayagunakan sumber pengetahuan secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

Kepuasan layanan tercipta karena adanya kesesuaian harapan yang diterima dari aktivitas layanan atau produk yang diberikan. Kemampuan untuk memenuhi atau menyeimbangkan beragamnya kebutuhkan atau harapan menuntut penyedia layanan untuk mengupayakan pola kerja yang terstandar dan sistematis. Pengelolaan perpustakaan berbasis pengetahuan memaksimalkan peran manusia dan teknologi dan proses sebagai komponen utama manajemen pengetahuan.Tanggapan positif dari pemustaka terhadap layanan menjadi indikator kualitas layanan, melahirkan kepuasan pemustaka karena melibatkan pengetahuan manusia, proses dan berbantukan teknologi sebagai pendukung.

Berdasarkan pijakan pemikiran tersebut maka diduga terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen pengetahuan dengan kepuasan layanan perpustakaan. Organisasi yang memiliki sumber manusia melalui kemampuan mengelola pengetahuan untuk menciptakan produktifitas dan keunggulan organisasi akan dapat menunjukkan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas, peran layanan yang berkualitas dan melahirkan kepuasan atas layanan di pihak pemustaka.

3). Korelasi Antara Motivasi Kerja Dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan

Kesuksesan dalam kehidupan seseorang berlandaskan pada tiga hal yaitu harapan, visi dan tindakan. Ketiganya berhubungan erat dengan

Page 63: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 55 .

54 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

motivasi di mana harapan merupakan sebuah energi pendorong dari dalam individu yang menjadi daya kekuatan untuk melakukan suatu tindakan, visi memberikan arah kejelasan (fokus) tindakan, dan action atau tindakan merupakan sesuatu yang dapat membawa energi perubahan di dalam lingkungan atau tempat individu berada. Ketiga aspek ini merupakan hakikat dari motivasi. Motivasi berhubungan dengan kemauan dan tindakan tepat ketika mewujudkan peran, tugas layanan yang berimbas pada harapan yang sesuai dengan keinginan pemustaka, dalam hal ini kepuasan akan dapat dirasakan.

Berdasarkan pijakan teoritis tersebut maka diduga terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kepuasan layanan perpustakaan. Motivasi kerja tinggi akan menciptakan produktifitas, kesungguhan dalam berkarya, jelas dalam tindakan yang dikerjakan dan hasil dilakukan berdampak kepada pengguna layanan. Dengan demikian kualitas melakukan pekerjaan atau layanan akan terlihat pada bentuk kepuasan layanan yang telah diberikan.

4. Korelasi Antara Budaya Organisasi, Manajemen Pengetahuan, dan Motivasi Kerja Secara Simultan Dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan

Pencapaian tujuan organisasi melibatkan bagian atau unit kerja yang lebih kecil dengan pembagian kerja, sistem kerja dan mekanisme kerja yang jelas dan tepat sasaran sehingga target pencapaian kerja organisasi tercipta secara maksimal. Perilaku organsisasi ditunjukkan oleh beberapa komponen yang saling mendukung dalam pencapaian tujuan. Budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja tinggi berhubungan dengan aksentuasi sikap, nilai, kebiasaan, dan tindakan nyata dalam bekerja untuk tujuan organisasi.

Berdasarkan dasar pijakan tersebut maka diduga terdapat hubungan yang siginifikan antara budaya oganisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja dengan kepuasan layanan. Seseorang yang memahami niilai-nilai bersama untuk organisasinya, motivasi kerja yang tinggi serta manajemen pengetahuan yang baik akan berdampak pada perilaku, memberikan kualitas pada pekerjaan dan menciptakan kepuasan atas

Page 64: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 55 .

54 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

layanan yang telah diberikan.

C. Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif penelitian ini dikemukakan berikut ini:1. Terdapat korelasi positif signifikan antara budaya organisasi (X1)

dengan kepuasan layanan perpustakaan (Y)2. Terdapat korelasi positif signifikan antara manajemen pengetahuan

(X2) dengan kepuasan layanan perpustakaan (Y)3. Terdapat korelasi positif signifikan antara motivasi kerja (X3)

dengan kepuasan layanan perpustakaan (Y)4. Terdapat korelasi positif signifikan antara budaya organisasi (X1),

manajemen pengetahuan (X2), dan motivasi kerja (X3) dengan kepuasan layanan perpustakaan (Y)

D. Penelitian yang Relevan

Dari telaah literatur terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini di mana kesesuaian ini terlihat pada kesamaan satu atau dua variabel penelitian yang digunakan, pendekatan peneltian atau landasan berfikir pada penelitian ini. Beberapa penelitian tersebut dikemukakan di bawah ini :

Seongsin Lee dengan disertasi berjudul Academic Library Service Consumer (User) Motivation Study Based on Expectancy Theory58. Penelitian ini menggunakan lima variabel penelitian yaitu consumers ìnteraction, service quality, performance of the service, needs satisfaction, consumer satisfaction di perpustakaan perguruan tinggi dengan layanan. Penghitungan dengan regresi linear berganda menunjukkan bahwa motivasi pemustaka perguruan tingggi dipengaruhi oleh beberapa faktor berupa pengalaman lalu pengguna, kualitas layanan, kinerja atas layanan kepada pemustaka dan kepuasan pemustaka atas layanan yang diberikan.

Bedanya dengan penelitian penulis adalah fokus pada motivasi berpijak teori ekpektansi dengan beberapa faktor seperti pengalaman sebelumnnya dari pemustaka, kualitas interaksi layanan, kinerja dari layanan yang dihubungkan dengan kepuasan atas terpenuhi kebutuhan

58 Lee, Seongsin, Op.Cit, hal xi.

Page 65: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 57 .

56 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dan layanan, sementara penulis menganalisis hubungan 3 variabel yaitu budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja dengan kepuasan layanan perpustakaan.

Adeyinka Tella et.all berjudul Work Motivation, Job Satisfaction,Organizational Commitment of Library Personnel in Academic and Research and Libraries in Oyo State, Nigeria. 59Dari hasil penghitungan dengan analisia korelasi dan t-tes menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara motivasi kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi korelasi negatif terjadi pada motivasi kerja dengan komitmen organisasi.

Penelitian ini memilki kesamaan dengan penelitian oleh penulis dimana terdapat kesamaan pada tema yang diangkat dalam penelitian dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Pertama, pada tema atau variabel terdapat kesamaan yaitu mengkaji tentang motivasi kerja dengan kepuasan layanan, dan kedua pada teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan pendekatan analisis korelasi untuk melihat tingkat hubungan antara variabel dalam penelitian.

Muhammad Bilal Ahmad, Ejaz Wasay, dan Saif Ullah Malik berjudul Impact Of Employee Motivation On Customer Satisfaction: Study Of Airline Industry In Pakistan.60 Motivasi kerja antara lain berhubungan dengan lingkungan kerja, gaji (pay and benefits), sistem manajemen, dan visi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan layanan.

Perbedaan dengan peneltian penulis yaitu pada pada penamaan variabel yang dipakai yaitu untuk budaya organisasi dengan lingkungan kerja, namun dalam pendekatan penelitian memiliki kesamaan dengan pendekatan kuantatif.

Kamariah Nor Mohd Desa dan Norliya Ahmad Kassim berjudul Quality Library Services Of Malaysian Universities.61 Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap kualitas layanan perpustakaan perguruan tinggi secara umum menunjukkan tingkat

59 Tella, Tella et al, Work Motivation, Job Satisfaction, and Organisational Commitment of Library Personnel in Academic and Research Libraries in Oyo State, Nigeria (Library Philosophy and Practice (e-journal), 2007.

60 Muhammad Bilal Ahmad et.al. Impact of Customer Motivation on Customer Satisfaction: Study of Airline Industry in Pakistan (International Journal of Contemporary Research in Business: VOL 4, NO 6), 2012).

61 Kamariah Nor Mohd Desa dan Norliya Ahmad Kassim, Quality Library Services Of Malaysian Universities (Proceeding ITMAR:Vol. 1,2014), hal 1-12.

Page 66: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 57 .

56 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

kepuasan tinggi dengan mean sebesar 5.720, dan kepuasan pengguna terhadap kualitas karyawan (performance) sebesar 5.405 dengan perolehan standar deviasi sebesar 0.86.

Daniel Pereira, Ni Gusti Ketut Giantari dan I Putu Gede Sukaatmadja dengan penelitian berjudul Pengaruh Service Quality Terhadap Satisfaction dan Customer Loyalty Koperasi Dadirah Di Dili Timor Leste.62 Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bahwa kualitas layanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan layanan dapat diterima, dan terhadap customer loyalty. namun kepuasan layanan terhadap customer loyalty ditolak. Aspek yang memiliki kesamaan dengan penelitian terakhir di mana peneliti juga menggunakan variabel budaya organisasi dan kepuasan layanan perpustakaan.

Penelitian Shixing Wen dengan judul Implementing Knowledge Management in Academic Libraries: A Pragmatic Approach63, yang menganalisis dengan menggunakan pendekatan pragmatis penerapan konsep menajemen penegetahuan di perpustakaan melibatkan perbaikan staf, penggunaan teknologi dan perbaikan struktur manajemen organisasi.

Muhammad Saufi Che Rusuli dalam disertasi berjudul Linkage Between Knowledge Management Practices and Library Users’ Satisfaction at Malaysian University Libraries.64 Penelitian kuantitatif menggunakan questionnaire menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modeling) menunjukkan bahwa dari 6 komponen Knowledge Management Practices yaitu creation, acquisition, capture, sharing, recording and preservation berada pada level yang tinggi, artinya komponen tersebut telah diterapkan penggunaannya di perpustakaan-perpustakaan di Malayasia kecuali dua komponen saja tidak dilakukan yaitu knowledge creation and acquisition .

Rakesh Mohindra dan Anil Kumar penelitian User Satisfaction Regarding Quality of Library Services of A.C. Joshi Library, Panjab University,

62 Daniel Pereira, Ni Gusti Ketut Giantari, Putu Gede Sukaatmadja. Pengaruh Service Quality Terhadap Satisfaction Dan Customer Loyalty Koperasi Dadirah Di Dili Timor Leste (Bali: e-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 2016).

63 Weng, Shixing , Knowledge Management in Academic Libraries: A Pragmatic Approach (International Federation of Library Associations a nd Institutions,2009).

64 Muhammad Saufi Che Rusuli., Linkage Between Knowledge Management Practices and Library Users’ Satisfaction at Malaysian University Libraries (Faculty of Technology Management and Business , Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, 2014), hal iv.

Page 67: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 59 .

58 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Chandigarh.65 Kualitas layanan yang dapat menciptakan kepuasan layanan perpustakaan di mana hasil penelitian memperlihatkan beberapa atribut yang menandai kualitas yang berpengaruh pada kepuasan layanan. Atribut kulaitas antara lain lingkungan perpustakan, koleksi yang tersedia, staf layanan profesional, dan prosedur atau aktivitas dalam melayani. Berbeda dengan penelitian tersebut, Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada variabel kepuasan layanan perpustakaan dengan melihat hubungan dengan budaya organisasi.

Shirley A. Hopkins et.al dalam peneltian dengan judul Cultural Effects on Customer Satisfaction With Service Encounters, 66 memberikan kesimpulan terdapatnya hubungan secara langsung antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan dan menjadi salah satu faktor penentu dalam keberhasilan organisasi berfokus pada pelayanan atau jasa.

Quratul Ain Manzoor dalam penelitian Impact of Employee Motivation on Organizational Effectiveness67 mengungkapkan bahwa motivasi karyawan meliputi 2 faktor utama berupa penghargaan dan pemberdayaan karyawan akan dapat meningkatkan efektifitas organisasi. Oleh karena itu organisasi unggul dapat dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan sejalan dengan visi misi, aturan dan nilai yang dianut bersama, kebijakan yang ditempuh dan sturktur organisasi sehingga memberikan ruang bagi anggota untuk bekerja maksimal dan memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapai.

Disertasi oleh Chia Yip Ping yaitu User Evaluation of Chinese Studies Collection in Academic Library68. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan layanan perpustakaan perguruan tinggi dipengaruhi oleh ketersediaan koleksi pustaka yang menjadi kebutuhan utama oleh mahasiswa, fasilitas yang tersedia dan mendukung kemudahan, kecepatan, dan keakuratan penyedia layanan di perpustakaan. Faktor-

65 Mohindra, Rakesh dan Anil Kumar, User Satisfaction Regarding Quality of Library Services of A.C. Joshi Library, Panjab University Chandigarh (Desidoc Journal of Information Tecnology, Vol. 35 No 1 ,2015), hal 54 -60.

66 Hopkins et.al, Cultural Effects on Customer Satisfaction with Service Encounters (Journal of Service Science : Vol. 2 No 1,2009).

67 Quratul Ain Manzoor, Impact of Employee Motivation on Organizational Effectiveness (European Journal of Business Online), Vol 3 :No.3.

68 Yip Ping, Chip, User Evaluationof Chinese Studies Collection in Academic Library Kuala Lumpur: University of Malaya (Faculty of Computer Science and Information Technology: 2008).

Page 68: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 59 .

58 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

faktor tersebut merupakan bagian dari kualitas layanan di perpustakaan. Berbeda dengan penelitian di atas, peneliti saat ini memperluas bidang kajian meliputi budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja yang menjadi variabel bebas yang diduga berkaitan atau berkorelasi dengan bagaaimana menghasilkan kepuasan layanan.

Sri Indra Maiyanti, Irmeilyana dan Verawaty dengan penelitian terkait dengan artikel berjudul Aplied Customer Satisfaction Index (CSI) and Importance- Performance Analysis (IPA) to know Student Satisfaction Level of Sriwijaya University Library Services. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan layanan secara keseluruhan berada pada level cukup. Ada beberapa komponen layanan yang mesti ditingkatkan kualitasnya antara lain sikap staf dalam melayani, ketersediaan bahan pustaka, keberadaan dan keamanan rak pemyimpanan pengunjung, akses penelusuran jurnal dan informasi yang dibutuhkan, ketersediaan layanan fotocopy, dan kebersihan perpustakaan.

Mukesh Saikia dan Anjan Gohain dengan judul Use and User’s Satisfaction in Library Resources and Services : A Study in Tezpur University (India),69 di mana penelitian menyimpulkan kepuasan pemustaka berkaitan dengan ketersediaan sumber referensi dan layanan yang tersedia dimana 82.39% pemustaka mendapatkannya melalui peminjaman buku teks, 79.87 melalui peminjaman jurnal, 75.47% dengan membaca surat kabar, dan kebutuhan ketersediaan dan kemudahan e-jurnal semakin meningkat.

Abdul Ghafoor Awan et.al dengan penelitian berjudul Relationship Between Employees Motivation & Customer Satisfaction – A Case Study of Selected Banks in Pakistan.70 Penelitian dilakukan terhadap karyawan beberapa bank ternama di Pakistan dan disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan layanan yang diberikan yang mempengaruhi kepuasan pengguna. Faktor yang menjadi pendukung motivasi kerja karyawan adalah iklim kerja, prosedur kerja yang jelas,

69 Saikia, Saikia dan Anjan Gohain, Use and User’s Satisfaction in Library Resources and Services : A Study in Tezpur University (India) (Academic Journal, Vol 5(6), 2013),: hal 167 – 175.

70 Awan, Abdul Ghafoor et.al, Relationship Between Employees Motivation & Customer Satisfaction – A Case Study of Selected Banks in Pakistan (Global journal of Human Resource Management,2014), Vol. 2, hal 1-12.

Page 69: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 61 .

60 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

pelatihan terhadap staf, sistem manajemen yang teratur, dan kompensasi yang diberikan atas kinerja.

Ali Akbar Pourahmad et.al berjudul Service quality assessment in the Academic Library: Use of Hybrid Fuzzy Expert System.71 Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan rancangan sistem hybrid fuzzy memperoleh tingkat akurasi 98.002% dapat mengindikasikan kualitas layanan dan menentukan level kepuasan layanan selain dapat mengukur kinerja perpustakaan dan termasuk di dalamnya kelemahan dan keunggulan perpustakaan. Perbedaaan dengan penelitian penulis adalah pengujian satu sistem rancangan untuk mendapatkan kualitas layanan.

Ansori dalam disertasi berjudul Pengaruh Motivasi Berprestasi, Iklim Oganisasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dosen Pada perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di Lingkungan Kopertais Wilayah XIII Jambi.72 Penelitian ini mengungkapkan bahwa motivasi berprestasi, iklim organisasi, dan komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Pada kenyataannya penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliiti pada dua variabel bebas yaitu motivasi dan iklim organisasi yang berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini menganalisa terhadap 3 variabel bebas (independen) yaitu budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja berkorelasi dengan kepuasan layanan perpustakaan sebagai variabel terikat (dependen). Dengan kata lain penulis melakukan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif untuk membuktikan siginifikansi korelasi antara budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja dengan kepuasan layanan perpustakan perguruan tinggi negeri di Propinsi Jambi.

71 Pourahmad, Ali Akbar et.al, Service Quality Assessment in the Academic Llibrary: Use of Hybrid Fuzzy Expert System (African Journal of Business and Management:Vol.6(46): 2012), hal 11511 – 11529.

72 Ansori, Pengaruh Motivasi Berprestasi, Iklim Oganisasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dosen Pada perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di Lingkungan Kopertais Wilayah XIII Jambi (Jambi, Program Pascasarjana UIN STS Jambi, 2017).

Page 70: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 61 .

60 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Page 71: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 63 .

62 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Page 72: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 63 .

62 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

#BAGIAN KETIGAHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini dikemukakan hasil dari pengolahan data penelitian yang akan dibagi ke dalam 2 bagian. Pertama, mengemukakan hasil yang diperoleh dari penelitian untuk menjelaskan jawaban dari hipotesis yang telah diajukan. Bagian kedua akan menelaah pembahasan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya.

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terakreditasi B di Propinsi Jambi. Dari penelusuran terhadap BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) terdapat 2 PTN yaitu Perpustakaan Universitas Jambi dan Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penjelasan berikut akan

Page 73: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 65 .

64 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

mendeskripsikan keadaan umum kedua perpustakaan perguruan tinggi tersebut.

1. Perpustakaan UIN Sulthan Taha Saifuddin Jambi

a. Historis

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi merupakan satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN ) yang tumbuh, berkembang dan menjadi salah satu perguruan tinggi diminati untuk melanjutkan pendidikan para pelajar SMA/SMK dan MA/Pesantren di propinsi Jambi. Kehadiran UIN STS Jambi yang tercatat baru saja dilahirkan (setelah berubah statusnya dari IAIN kepada UIN dengan SK Peraturan Presiden Republik Indonesai No 47 tahun 2017) menjadi sebuah tantangan dan peluang untuk berkompetisi, memajukan keunggulan bersaing di antara perguruan tinggi lain di propinsi Jambi untuk memajukan Pendidikan Tinggi. Oleh karena itu unit-unit institusi di UIN STS Jambi berperan serta dalam mewujudkan program Tridharma Perguruan Tinggi termasuk Pusat Perpustakaan UIN STS Jambi.

Keberadaan Pusat Perpustakaan UIN STS Jambi telah didirikan bersamaan dengan saat didirikannya (IAIN STS Jambi) pada tahun 1963. Pada awalnya gedung perpustakaan menempati salah satu ruangan kuliah yang berada di lokasi kampus I di wilayah Telanaipura kota Jambi. Pada tahun 1971 perpustakaan menempati gedung sendiri seluas 340m2. dengan organisasi dan manajemen penyelenggaraan yang sederhana dimana sistem pengolahan pustaka dan sistem layanan yang belum secara profesional karena terbatasnya tenaga perpustakaan yang kompeten di bidang ilmu perpustakaan.

Seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi dan pemberdayaan sumber daya manusia serta fungsi yang signifikan perpustakaan sebagai jantung perguruan tinggi, maka perpustakaan didirikan di kampus II di daerah Mendalo dengan luas 3700 m2 dan resmi dibuka pada tahun akademik 2002/2003. Hingga tahun 2016 kondisi perpustakaan semakin mereformasi diri dengan peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, layanan terotomatisasi,

Page 74: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 65 .

64 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

alokasi anggaran termasuk sistem pengembangan koleksi.Adapun pimpinan perpustakaan UIN STS Jambi hingga saat ini

adalah sebagai berikut :1. Drs. Rafi’i Nazori 2. Drs. Mahmud Manan 3. Dra. Zulfa Ahmad 4. Drs. Bakri Yusuf 5. Drs.Moh. Yusuf 6. Drs. A. Gani.AM 7. Drs. Bukhari Katutu, MM.8. Drs. Marsaid, MA9. Dr. Saidah Ahmad, M.Pd.

Pimpinan atau kepala Pusat perpustakaan adalah Dr. Raudhoh, S.Ag., SS., M.Pd.I yang telah menduduki jabatan tersebut sejak tahun 2016 hingga saat ini.

b. Visi Misi

Perpustakaan sebagai jantung perguruan tinggi memiliki amanah yang sangat mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, maka seharusnya perpustakaan mampu menghdidupkan dinamika perguruan tinggi tersebut. Berikut visi misi perpustakaan UIN STS Jambi1:

Visi : “Mewujudkan Perpustakaan yang Inovatif, Responsif dan Kompetitif”

Misi penyelenggaraan Pusat Perpustakaan UIN STS Jambi adalah :1. Menyediakan koleksi yang up to date (mutakhir) dan relevan dengan

kebutuhan civitas kademika2. Memberikan layanan prima kepada pemustaka3. Mengembangkan jaringan kerja sama antar perpustakaan perguruan

tinggi Islam maupun lembaga informasi dan dokumentasi lainnya4. Mengembangkan sistem perpustakaan berbasis digital.

Berdasarkan visi misi tersebut maka tujuan penyelenggaraan perpustakaan

1 Dokumentasi Perpustakaan UIN STS Jambi, 2017.

Page 75: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 67 .

66 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

UIN STS Jambi adalah :1. memperkenalkan status Pusat Perpustakaan IAIN STS Jambi serta

tugas-tugas yang diembannya 2. memperkenalkan tentang bentuk organisasi dan manajemen

penyelenggaraan Pusat Perpustakaan IAIN STS Jambi 3. memperkenalkan tentang berbagai ragam bahan informasi 4. memberikan informasi tentang sistem dan pola kebijakan bahan

pustaka5. memperkenalkan sistem pengelolaan bahan pustaka6. memperkenalkan sistem dan bentuk layanan sirkulasi/referensi

serta tata tertib pemustaka7. memperkenalkan staf penyelenggara Pusat Perpustakaan IAIN STS

Jambi8. menjadikan perpustakaan sebagai sahabat dalam studi civitas

akademika.

c. Dasar Hukum :

Dasar hukum penyelenggaraan perpustakaan adalah sebagai berikut:1. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional2. UU No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan3. PP No 30 tahun 1990 dan No 60 tahun 1999 tentang Pendidikan

Tinggi4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0068/U/1991

tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi 5. SK Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 162/1967 tentang

Persyaratan Minimal Perguruan Tinggi6. SK Edaran bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta

Kepala Badan Administrasi Negara No. 53649/MPK/1998, No. 15/SE/1988

7. SK Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya no.09/MENPAN/2014

8. PP No. 30 tahun 1990 pasal 34 tentang unit pelaksana teknis, Perpustakaan merupakan unsur penunjang, sebagai pelengkap bagi pendidikan,penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat.

Page 76: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 67 .

66 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Kedudukan-nya di luar lingkup fakultas dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor yang pembinaaan sehari-hari dilaksanakan oleh Pembantu Rektor I

9. Keputusan Menteri Agama RI No. 339 tahun 1993 jo tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja IAIN STS Jambi

10. Keputusan Menteri Agama RI No. 37 tahun 2008 tentang Statuta IAIN STS Jambi.

d. Tugas dan Fungsi

Pusat Perpustakaan sebagai salah satu unsur yang ada di UIN STS Jambi dalam menunjang program pendidikan dan keberlangsungan pendidikan yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi proses belajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu Pusat Perpustakaan dapat membantu dalam memperluas pengetahuan dan wawasan bagi anggotanya.

Untuk mensukseskan tugas dimaksud, Pusat Perpustakaan memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Menyusun konsep rencana dan program kerja2. Menyajikan sumber-sumber informasi kepada masyarakat akademik

untuk kepentingan pendidikan dan penelitian3. Menrencanakan pengembangan perpustakaan untuk mewujudkan

perpustakaan digital4. Mengembangkan SDM pustakawan yang lebih profesional5. Memberikan pelayanan kepada pengguna yang lebih efektif dan

efisien6. Memelihara dan melestarikan bahan pustaka7. Mengolah bahan-bahan pustaka 8. Pelaksanaan administrasi perpustakaan 9. Penyusunan bibliografi, indeks dan sejenisnya 10. Pengendalian dan pengevaluasian kinerja pustakawan maupun

tenaga kepustakaan 11. Pelaksanaan kerja sama antar perpustakaan perguruan tinggi dan/

atau badan lain di dalam dan di luar negeri 12. Pelaksanaan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan

serta penyusunan laporan.

Page 77: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 69 .

68 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

e. Struktur Organisasi dan Data Kepegawaian

Struktur organisasi Pusat Perpustakaan UIN STS Jambi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama STS Jambi No. 410 tahun 1993 2:

Gambar 4.1: Struktur Organisasi Pusat Perpustakaan UIN STS Jambi

Pusat Perpustakaan merupakan salah satu dari unit organisasi di UIN STS Jambi dalam tugas dan fungsinya menyelenggarakan layanan informasi dan bahan pustaka kepada civitas akademika terutama untuk kepentingan penyelenggaraan program pendidikan, perkuliahan mahasiswa dan penelitian. Dengan fungsinya tersebut perpustakaan UIN STS Jambi memiliki peran yang signifikan dalam menciptakan keunggulan institusi terutama menjadi pusat layanan bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengembangan penelitian yang menjadi program Tri Dharma PT. Perpustakaan UIN STS Jambi dipimpin oleh Kepala Pusat Perpustakaan yang ditunjuk oleh Rektor, adapun pembinaan dan koordiansi tugas perpustakaan dilakukan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga.

Perpustakaan UIN STS Jambi melayani beberapan layanan dipimpin masing-masing oleh kepala urusan (Kaur) dari kelompok

2 Dokumentasi Perpustakaan UIN STS Jambi, 2017. .

5

4. Mengembangkan SDM pustakawan yang lebih profesional

5. Memberikan pelayanan kepada pengguna yang lebih efektif dan efisien

6. Memelihara dan melestarikan bahan pustaka

7. Mengolah bahan-bahan pustaka

8. Pelaksanaan administrasi perpustakaan

9. Penyusunan bibliografi, indeks dan sejenisnya

10. Pengendalian dan pengevaluasian kinerja pustakawan maupun tenaga kepustakaan

11. Pelaksanaan kerja sama antar perpustakaan perguruan tinggi dan/atau badan lain

di dalam dan di luar negeri

12. Pelaksanaan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta

penyusunan laporan.

e. Struktur Organisasi dan Data Kepegawaian

Struktur organisasi Pusat Perpustakaan UIN STS Jambi berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Agama STS Jambi No. 410 tahun 1993 2:

2 Dokumentasi Perpustakaan UIN STS Jambi, 2017..

Rektor

Wakil RektorBidang Akademik dan

Pengembangan Lembaga

KepalaPerpustakaan

KelompokPustakawanUmum

KaurProcessing iiingf

UnitSkripsi/Seri

al

Kaur ITTataUsaha

KaurSirkulasi

KaurReferen

sisi

Page 78: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 69 .

68 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Pustakawan. Dalam melaksanakan dibantu oleh staf karyawan. Layanan yang dimaksud adalah layanan pengolahan (processing), layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan informasi dan teknologi, dan bagian administrasi atau tata usaha. Aktivitas layanan diselenggarakan oleh staf atau karyawan secara reguler berdasarkan jadwal tertentu pada ruangan yang tersedia. Jenis layanan dikoordinasikan oleh Kepala Urusan (Kaur) layanan masing-masing oleh pustakawan, dan bersama staf yang telah ditentukan mengatur, menyelenggarakan, memfasilitasi pemustaka yang membutuhkan layanan atau kebutuhan khusus berkaitan dengan referensi dan bahan pustaka.

Perpustakaan UIN STS Jambi memiliki 16 personel kepegawaian, meliputi 1 orang Kepala Pusat Perpustakaan, 5 pustakawan, dan 10 staf karyawan. Tenaga kepegawaian perpustakaan UIN STS memiliki latar belakng pendidikan pendidikan yang beragam mulai dari tamatan SMA hingga mereka yang telah menempuh pendidikan strata tiga. Masing-masing personal memilki tugas danntanggung jawab yang berbeda sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah diatur sehingga secara keseluruhan personel perpustakaan saling melengkapi dalam menyelenggarakan fungsi layanan sebagai tugas utama.

Berikut ditampilkan deskripsi personel Pusat Perpustakaan UIN STS Jambi dengan tinjauan dari tugas pokok dan latarbelakang pendidikan, sebagaimana disajikan pada tabel berikut3:

Tabel 4.1 Personalia Pusat Perpustakaan UIN STS Jambi

No Nama Jabatan Pendidikan

1 Dr.Raudhoh, S.Ag.,SS., M.Pd.I Kepala S3

2 Moh. Isnaini, M.Hum Kaur Sirkulasi/Pustakawan S2

3 Angkasa, S.Sos., M.Ud. Kaur Referensi/Pustakawan S2

4 Aqlina Usman, S.Sos Kaur. Pengo-lahan/Pustakawan S1

3 Dokumentasi Perpustakaan UIN STS Jambi, 2017.

Page 79: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 71 .

70 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

5 Sukardiono, S.SIPKepala bagian Skripsi/Pustakawan

S1

6 Mediandri, S.IP Kepala bagian Serial/Pustakawan S1

7 Summiyani, M.Pd.I Staf Tata Usaha S2

8 Hamziyati.S.Ag Staf bagian Pengolahan S1

9 Imawaddah,S.Pd.I Staf layanan Sirkulasi S1

10 Dasril Oktavian.S.Kom Kaur Informasi Teknologi S1

11 Ida Laila, S.IP Staf PengolahanS1

12 Dahliawati, M.Pd. Staf layanan Sirkulasi S2

13 Khairul Akman,S.Pd.IStaf. Layanan Serial S1

14 HavisStaf Tata Usaha

SMA

15 KartinaStaf bagian Skripsi SMA

16 Kristanto Staf layanan Sirkulasi SMA

Berdasarkan data pada tabel tersebut diketahui bahwa dari aspek pendidikan terakhir personel perpustakaan, terdapat 1 orang dengan latar belakang pendidikan S3, 4 orang dengan pendidikan terakhir program magister (S2), 8 berpendidikan Strata satu(S1), dan 3 orang berpendidikan SMA. Selain itu data kepegawaian menunjukkan bahwa terdapat 5 orang sebagai pustakawan yang masing-masing sebagai Kaur pada bidang layanan tertentu dibantu oleh beberapa staf,

Dalam aktivitas layanan perpustakaan di masing-masing ruangan atau unit layanan dikelola oleh satu orang pustakawan yang memiliki wewenang sebagai penanggung jawab layanan tersebut, sedangkan untuk menyelenggarakan layanan kepada pemustaka yang datang di masing-masing unit layanan diselenggarakan oleh staf pegawai yang

Page 80: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 71 .

70 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

telah ditentukan, dan masing-msing unit layanan melaksanakan fungsi dan tugas secara reguler berikut jadwal yang teratur, sehingga dengan begitu pengunjung atau pemustaka dapat menggunakan waktu yang tersedia seefektif mungkin dan dapat berhubungan dengan pelaksana layanan di tempat.

f. Keadaan Pengunjung Perpustakaan

Civitas akademika terutama para mahasiswa UIN STS jambi merupakan anggota perpustakaan yang membutuhkan layanan berupa informasi dan kemudahan penelusuran bahan pustaka untuk kebutuhan perkuliahan dan penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu keberadaan perpustakaan di kampus sangat penting dan sudah dia tur dalam penyelenggaraan perguruan tinggi.

Tabel berikut merepresentasikan pengunjung pusat perpustakaan UIN STS Jambi bersumber dari perpustakaan UIN Jambi. Jumlah pengunjung dibedakan atas jenis fakultas yang tersedia sehingga memberikan informasi yang lebih spesifik tentang distribusi data pengunjung yang sebahagian besar dari kalangan mahasiswa. Berbeda fakultas akan memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi untuk pengunjung berdasarkan tingkat atau frekuensi kunjungan secara reguler dalam harian, bulanan bahkan untuk tahunan. Rekapitulasi anggota perpustakaan UIN STS Jambi tahun 2014 - 2016 sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Anggota Perpustaakaan UIN STS Jambi Tahun 2014 - 20164

No Fakultas Tahun Total2014 2015 20161 Syari’ah 767 286 617 1.6702 Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan 768 690 1.063 2.521

3 Adab 208 196 256 6604 Ushuluddin 161 137 239 5375 Ekonomi dan Bisnis Islam - 246 477 7236 Dosen/Karyawan 5 3 20 28

Total 1.909 1.558 2.672 6.139

4 Dokumentasi Perpustakaan UIN STS Jambi, 2017

Page 81: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 73 .

72 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Untuk tahun 2016 Pusat Perpustakaan UIN Jambi menunjukkan peningkatan pengunjung pada waktu aktif perkuliahan seperti berikut :

Tabel 4. 3 Jumlah Pengunjung Perpustakaan tahun 20165

No Bulan Jumlah Pengunjung1 Januari 1.6402 Februari 1.1653 Maret 3.7204 April 4.4345 Mei 3.4996 Juni 1.7647 Juli 2248 Agustus 8659 September 4.82010 Oktober 385711 November 2.34912 Desember 1.027

Total 29.364

Pada tabel tersebut jumlah kunjungan yang sangat meningkat terdapat pada semesetr genap tahun akademik 2015/2016 yaitu pada bulan Maret, April dan Mei 2016, sedangkan pada semester ganjil tahun akademik 2016/2017 tingginya angka kunjungan ke pada bulan September, Oktober dan Nopember 2016. Periode bulan tersebut adalah masa di mana pengunjung membutuhkan informasi dan literatur untuk mendukung perkuliahan dan telaah refreensi bagi penelitian.

g. Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan merupakan sebuah daya tarik utama pemustaka untuk hadir mengakses informasi. Pengembangan koleksi menjadi fokus utama untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan, karena itu koleksi diharapkan senantiasa memadai jumlahnya, relevan, mutakhir sesuai dengan kebutuhan pendidikan pemustaka. Setiap tahun Pusat Perpustakaan UIN STS Jambi melakukan pembaharuan melalui program pengadaan.

5 Dokumentasi Perpustakaan UIN STS Jambi, 2017.

.

Page 82: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 73 .

72 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Koleksi perpustakaan yang tersedia terdiri dari beragam jenis diatur berdasarkan standar tertentu. Pengaturan koleksi yang ada dilakukan berdasarkan pedoman standar baku penyelenggaraan perpustakaan sehingga pengaturan koleksi pada rak-rak penyajian yang telah tersedia akan memberikan manfaat bagi pemustaka untuk secara efektif dan efesien menelusuri informasi dan bahan referensi yang diperlukan. Hal ini tentu berdampak pada kemudahan, kenyamanan, keakuratan dalam menggunakan perpustakaan. Dengan kata lain ini salah satu bentuk layanan prima perpustakaan untuk menghadirkan kepuasan pemustaka terhadap layanan yang diselenggarakan pihak perpustakaan.

Koleksi yang tersedia di perpustakaan UIN STS Jambi berdasarkan klasifikasi keilmuan dan jumlah masing-masing digolongkan atas 2 klasifikasi yaitu klasifikasi umum dan Agama. Lebih rinci tentang koleksi perpustakaan berdasarkan klasifikasi umum dapat dilihat pada tabel di bawah ini6:

Tabel 4. 4 Koleksi Klasifikasi Umum Pusat Perpustakaan UIN STS Jambi

Kelas Buku /Monograf JumlahJudul Eksemplar

000 Karya Umum 149 1.478100 Filsafat 805 8.888200 Agama 332 3.793300 Ilmu Sosial 4.046 35.431400 Bahasa 1.058 9.814500 Ilmu Pengetahauan Murni 134 2.270600 Ilmu Terapan (Teknologi) 841 2.337700 Kesenian 211 2.463800 Kesusasteraan 97 1.475900 Sejarah, Geografi, Biografi 343 900

Jumlah 8.016 68.435

Berbeda dengan klasifikasi atas koleksi perpustakaan yang telah dikemukakan terdapa juga koleksi perpustakaan berdasarkan klasifikasi Islam. Koleksi tersebut berkaitan dengan bidang kajian keilmuan yang menjadi karakter khas yang berada pada identitas Perguruan Tinggi

6 Dokumentasi Perpustakaan UIN STS Jambi Januari 2017.

Page 83: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 75 .

74 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Keagamaan. Oleh karena itu koleksi berdasarkan studi atau kajian agama Islam menjadi utama tersedia dan ditempatkan pada bagian khusus di ruang layanan baik di ruang koleksi dan ruang referensi. Keragaman koleksi perpustakaan berdasarkan kajian keagamaan disajikan berikut7 :

Tabel 4. 5 Koleksi Perpustakaan Untuk Klasifikasi IslamKelas Buku /Monograf Jumlah

Judul Eksemplar2X0 Islam (Umum) 407 3.1152X1 Al-Quran dan Ilmu Berkaitan 978 8.1292X2 Hadits dan Ilmu Berkaitan 611 9.2052X3 Aqaid dan Ilmu Kalam 360 3.5312X4 Fiqh 1.475 11.0642X5 Akhlak dan tasawuf 381 1.6612X6 Sosial Budaya Islam 1.136 9.6882X7 Filsafat dan Perkembangan

Islam 342 4.555

2X8 Aliran dan Sekte 164 5842X9 Tarikh dan Biografi 882 7.374Jumlah 6.736 58.906

Berdasarkan jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan UIN STS Jambi menunjukkan bahwa koleksi berdasarkan klasifikasi keilmuan yang berbeda memilki jumlah pada masing-masing dalam proporsi yang tidak jauh yang berbeda. Artinya ketersediaan koleksi telah mempertimbangkan keragaman bidang ilmu yang ada di perguruan tinggi atau perbedaan fakultas dan program studi yang dimiliki.

Berdasarkan pengamatan yang telah dillakukan oleh peneliti diperoleh bahwa organisasi atau pengaturan terhadap koleksi yang dilayankan sudah memadai dimana koleksi telah ditempatkan pada rak-rak tersedia, petugas perpustakaan melakukan proses pengaturan secara berkala, mengembalikan buku-buku yang telah dipergunakan ketempat rak yang sesuai dan melakukan pengecekan kembali setelah jam layanan berakhir. Hal ini bertujuan untuk memberikan layanan yang

7 Dokumentasi Perpustakaan UIN STS Jambi, Januari 2017.

Page 84: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 75 .

74 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

optimal sehingga memberi kemudahan, kenyamanan pemustaka untuk mendapatkan koleksi.

Untuk mempermudah penelusuran (temu kembali informasi) pada koleksi di rak maka koleksi dlakukan berdasarkan klasifikasi subjek yang sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Terdapat 2 area yang berbeda ditempatkan di ruang layanan koleksi, pertama area yang menempatkan koleksi umum dan yang lain area untuk koleksi Islam. Pada masing –masing jenis koleksi telah disusun berdasarkan bagan klasifikasi tersendiri. Sistem yang telah tertata dengan baik ditunjukkan pada pengaturan atau organisasi koleksi ini dimana perpustakaan UIN STS Jambi mengikuti bagan DCC (Dewey Decimal Classification, salah satu standar baku pengorganisasi koleksi perpustakaan.

Adapun untuk koleksi Islam disusun berdasarkan pengembangan dari kelas 290 (agama lain dan perbandingan agama). Penempatan koleksi baik buku dan lain-lain pada rak diposisikan berdiri dengan punggung buku menghadap ke depan, lalu dijajarkan di rak. Dengan posisi sperti itu diharapkan tajuk judul dan pengarang yang tertera dengan mudah dapat dibaca oleh pemustaka dan memberi kenyamanan dalam menelusuri koleksi yang begitu banyak. Untuk layanan referensi termasuk di dalamnya buku ensiklopeda, kamus, dan karya ilmiah berupa skripsi,thesis, disertasi dan jurnal disusun juga berdasarkan kesesuaian bidang ilmu, sementara karya ilmiah disusun berdasarkan Fakultas program studi dengan menggunakan sistem pelabelan kombinasi dua warna sebagai penanda fakultas dan program studi.

Namun dari proporsial jumlah masing-masing judul untuk klasifikasi yang tersedia di koleksi perpustakaan sepertinya masih belum memadai, demikian juga pada koleksi yang sangat dibutuhkan untuk spesifikasi ilmu dan kemutakhiran (buku terbitan terbaru) koleksi masih belum memadai. Pengadaan koleksi yang proporsional untuk spesifikasi kesesuaian ilmu perlu mendapatkan perhatian dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas koleksi dan layanan.

h. Sistem Layanan

Terdapat beberapa jenis layanan yang dilakukan kepada pemustaka di perpustakaan UIN STS Jambi antara lain layanan sirkulasi, referensi

Page 85: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 77 .

76 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

skripsi, munaqasah, fotocopy, bebas pustaka, Corner Bank Indonesia, dan layanan penelusuran secara online (OPAC).

Pada layanan sirkulasi berupa peminjaman dan pengembalian bahan pustaka dilakukan secara terkomputerisasi. Namun saat terjadi kendala misalnya pemadaman listrik dilakukan secara manual. Sementara layanan referensi menyediakan koleksi khusus berupa kamus, biografi, indeks, ensiklopedia, buku-buku tertentu, koleksi serial seperti jurnal, koran dan majalah. Pemustaka hanya diperkenankan baca di tempat atau memfotocopy bahan di bagian Tata Usaha. Aturan ini juga berlaku untuk koleksi skripsi, thesis dan disertasi.

Penyelenggaraan layanan sebagaimana diperoleh dari dokumentasi perpustakaan UIN STS Jambi diperoleh informasi :

Jam buka yaitu hari Senin hingga Kamis pukul 08.00 – 15.30 WIB, jeda untuk istirahat siang jam 12.00.- 13.00 Wib. Pada hari Jumat, layanan dilakukan jam 08.00 – 16.00 WIB, dengan waktu istirahat (11.30 – 13.30 Wib) untuk melaksanakan sholat Jum’at dan makan siang.

Layanan penelusuran koleksi menerapkan layanan terbuka (open access) artinya pemustaka dapat mencari koleksi bahan pustaka langsung ke rak koleksi yang telah tersedia. Untuk memberikan efektitifas dan efisiensi bagi pemustaka disediakan penelusuran informasi tentang ketersediaan koleksi melalui seperangkat komputer di depan ruangan layanan. Layanan ini bertujuan untuk penelusuran katalog secara online (OPAC) melalui http;//pustaka.iainjambi.ac.id. Pemustaka dapat menelusuri koleksi melalui tajuk/ entri pengarang, judul, subjek ataupun melalui ketiga tajuk sekaligus untuk mendapatkan koleksi yang valid. OPAC ini dapat mengetahui status koleksi; apakah rusak, hilang atau sedang dipinjam. Jika status koleksi layak pinjam, pemustaka dapat mencari dokumen langsung ke rak penyimpanan.

Adapun ketentuan tentang jumlah bahan pustaka yang boleh dipinjam dapat diketahui dari tabel berikut :

Tabel 4. 6 Ketentuan Peminjaman Bahan Pustaka8

Status anggota Jumlah (eks) Waktu tempo (minggu)

Perpanjangan (minggu)

Mahasiswa D3/S1 3 1 1

8 Dokumentasi Pedoman Perpustakaan IAN STS Jambi 2016

Page 86: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 77 .

76 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Mahasiswa Pasca-sarjana 4 2 2Dosen/Karyawan 4 4 1

Layanan Munaqosyah diberikan kepada pemustaka yaitu mahasiwa program akhir berupa peminjaman buku-buku untuk keperluan munaqosyah tanpa batasan eksemplar dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pemustaka tersebut. Terdapat juga layanan bebas pustaka bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan studi atau pindah studi.

Sejak April 2016 Perpustakaan UIN STS Jambi telah menjalin kerja sama dengan Bank Indonesia cabang melalui Corner Bank Indonesia. Koleksi berupa buku-buku wirausaha (enterpreneurship) dilengkapi fasilitas monitor dan sofa ditempatkan dan dilayankan di satu sisi ruang sirkulasi.

Memberikan layanan prima menjadi motto penyelenggaraan perpustakaan, maka dalam kegiatan tersebut diatur ketentuan berupa tata tertib bagi pemustaka (anggota perpustakaan). Tata tertib tersebut dapat dicermati berikut Ini :1. Pengunjung mengisi presensi 2. Tidak membawa makanan/minuman3. Tidak membawa senjata tajam, berbahaya4. Tidak Merokok5. Meninggalkan tas, jaket, topi di loker 6. Berpakaian sopan dan menutup aurat7. Memperlakukan koleksi dengan baik (tidak merobek, melipat,

mencoret apalagi mencuri) 8. Menunjukkan kartu anggota/slip peminjaman di saat melakukan

transaksi9. Kartu perpustakaan hanya berlaku untuk pemiliknya, tidak dapat

dipinjamkan/meminjam kepada anggota lain10 membawa benda berharga (dompet, perhiasan, laptop, hp, kunci

kendaraan) ke dalam ruang baca11. Melakukan perpanjangan keanggotaan setiap tahun untuk aktivasi

keanggotaan12. Menjaga ketenangan dan kebersihan selama berada di perpustakaan

Page 87: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 79 .

78 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

13. Menjaga pergaulan laki-laki dan perempuan selama berada di perpustakaan

14. Dapat memfotocopy dokumen di ruang tata usaha dengan izin petugas

15. Dapat meminta bantuan/bimbingan staf/pustakawan untuk mengakses informasi

16. Melaporkan kehilangan kartu anggota atau slip peminjaman ke bagian sirkulasi agar tidak terjadi penyalahgunaan sekaligus mengurus penggantiannya.Peraturan atau tata tertib layanan perpustakaan pada prinsipnya

disusun untuk mengatur secara keseluruhan teknis penyelenggaraan kegiatan layanan. Selain itu peraturaturan disusun untuk memberikan kejelasan bagi pemustaka yang menggunakannya. Dengan demikian diharapkan baik pengunjung ataupun pelaksana layanan dapat dapat memahami dan melakasanakan pedoman dan tata tertib tersebut dengan cermat.

2. Perpustakaan Universitas Jambi

a. Historis

UPT Perpustakaan adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang perpustakan yang berada di bawah Rektor UNJA dan pembinaannya di bawah Wakil Rektor I. Dalam pelaksanaan administrasi UPT perpustakaan berada di bawah naungan Biro Administrasi Akademik (BAK) UNJA. Perpustakaan UNJA didirikan bersamaan dengan berdirinya UNJA yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) nomor 25 tahun 1963 tanggal 23 Maret 1963 yang diresmikan pada 1 April 1963.9

Sejak didirikan hingga sekarang perpustakaan Unja telah tiga kali berpindah lokasi : 1. Lokasi 1, Jalan Merdeka No.16 kota Jambi2. Lokasi 2, Jalan Prof. Dr. Sri Soedewi Mschun Sofyan, SH Telanaipura

Jambi, pada tahun 1975

9 Dokumentasi UPT Perpustakaan UNJA, 2016.

Page 88: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 79 .

78 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

3. Lokasi 3, Kampus Pinang Masak Universitas Jambi, Jalan Jambi-Muara Bulian Km 15 Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi hingga sekarang. Adapun pimpinan perpustakaan yang pernah menjabat hingga saat

ini telah mengalami beberapa kali pergantian yaitu :1. Prof. Dr.Hendra Esmara (menjabat dari tahun 1963 - tahun 1966)2. Drs. Sjahril Zawir (dari tahun 1966-1999) 3. Prof. Dr.Ir.Ali,MA.Rachman (dari tahun 1999 – 2000). Saat itu

beliau adalah sebagai Pembantu Rektor I4. Drs. Azhar Wahab (dari tahun 2000 - 2006) 5. Syafri Syah,SH, MH. (dari tahun 2006-2013) 6. M.Hosen, SH., MH. (dari tahun 2013 hingga sekarang)

b. Visi Misi

Visi perpustakaan Unja adalah“Menjadikan Perpustakaan Universitas Jambi Sebagai Pusat Perpustakaan, Pusat Dokumentasi dan Pusat Informasi Ilmiah,Teknologi dan Sains di Seluruh PTN di Sumatera Umumnya dan Masyarakat Jambi Khususnya Untuk Menyiapkan Insan Yang Bermoral Sebagai Pelaksanaan Tri Dharma Pendidikan Tinggi”

Misi yang diemban perpustakaan UNJA adalah:1. Mendukung keberhasilan misi Universitas Jambi dengan memberikan

layanan sebaik-baiknya dan mendorong civitas akademika untuk memanfaatkan perpustakaan

2. Mendukung pengembangan masyarakat akademis dengan cara memberikan layanan ilmu pengetahuan dan teknologi

3. Mengembangkan koleksi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk bahan informasi bagi masyarakat akademika khususnya Universitas Jambi dan masyarakat Jambi dengan cara mengumpulkan, mengelola serta menyebarluaskan/mempublikasukan informasi ilmiah di Universitas Jambi

4. Menyediakan koleksi dan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bahan belajar dan mengajar bagi civitas akademika Universitas Jambi

5. Membantu civitas akademika Universitas Jambi untuk mendapatkan

Page 89: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 81 .

80 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

informasi yang tidak tersedia di perpustakan dengan cara menjalin kerja sama dengan perpustakaan lain

6. Menunjang sistem jaringan informasi pada perguruan tinggi di tingkat nasional di bidang IPTEK.

Selanjutnya berdasarkan visi misi tersebut penyelenggaraan perpustakaan Unja bertujuan untuk :1. Mendukung sistem belajar mengajar civitas akademika UNJA

sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu tinggi2. Mendukung terselenggaranya penelitian dan pengabdian masyarakat

bagi civitas akademika UNJA sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang dengan baik

3. Melakukan kerja sama dengan fihak-fihak luar UNJA dalam pengumpulan dan pengolahacn serta penyebarluasan informasi, ilmu pengetahuan dan teknolologi

4. Meningkatkan cara akses infromasi terutama di dalam kampus UNJA.

c. Struktur Organisasi dan Data Kepegawaian

Perpustakaan merupakan salah satu dari unit yang ada di UNJA, menyelenggarakan layanan informasi dan bahan pustaka kepada civitas akadamika terutama untuk kepentingan penyekenggaraan program pendidikan, perkuliahan mahasiswa dan penelitian. Fungsi unit organisasi sangat signifikan dalam menciptakan keunggulan, menjadi pusat layanan bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengembangan penelitian yang menunjang program TriDharma PT.

Perpustakaan UNJA dipimpin oleh Kepala Pusat Perpustakaan ditunjuk oleh Rektor, dan dalam pembinaan dan koordiansi tugas perpustakaan dilakukan bersinergi dengan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga. Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan dibantu oleh Kepala Sub. Bagian umum (Ka. Sub.Bag Umum) yang bertugas dalam mengatur administrasi dan pengelolaan secara keseluruhan perpustakaan.

Perpustakaan melayani beberapan layanan yang dikelola langsung oleh kelompok Pustakawan, dan dibantu dalam melaksanakan tugas-

Page 90: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 81 .

80 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

tugas layanan oleh staf perpustakaan. Layanan yang diselenggarakan meliputi layanan sirkulasi dan layanan referensi, layanan informasi dan teknologi serta bagian pengadministrasian atau tata usaha. Masing-masing bagian melaksanakan tugas, fungsi sesuai dengan tanggung jawab yang telah dibebankan, dan melaksanakan atau berkoordinasi dalam menyelenggarakan layanan prima kepada pemustaka yang mayoritas dari kalangan mahasiswa. Struktur organisasi merupakan bagan yang dapat menjelaskan susunan personalia yang melaksanakan fungsi, tugas, wewenang tertentu di suatu organisasi. Struktur juga menggambarkan keadaan secara menyeluruh sumber daya manusia (personalia ) yang dimiliki dan karenanya akan ada di suatu organisasi. Adapun struktur organisasi Perpustakaan Universitas Jambi secara umum dapat dipahami dari gambar yang disajikan berikut ini:10

Gambar 4. 2: Struktur Organisasi Perpustakaan UNJA

Personalia yang terdapat di Perpustakaan UNJA berjumlah 23 orang pegawai, dengan rincian sebagai berikut: 1 orang Pimpinan atau Kepala Perpustakaan, 1 Kepala sub. bagian Umum, 7 pustakawan, 7

Dokumentasi UPT Perpustakaan UNJA, 2017. 10

19

Gambar 4. 2: Struktur Organisasi Perpustakaan UNJA

Personalia yang terdapat di Perpustakaan UNJA berjumlah 23 orang pegawai,

dengan rincian sebagai berikut: 1 orang Pimpinan atau Kepala Perpustakaan, 1

Kepala sub. bagian Umum, 7 pustakawan, 7 tenaga Administasi, serta 7 tenaga

kontrak, masing-masing memiliki latar belakang pendidikan dan tugas serta fungsi

yang telah ditentukan. Dalam Berikut daftar kepegawaian perpustakaan Unja

berdasarkan dokumentasi tahun 2016/2017:

Tabel 4. 7 Daftar Kepegawaian Perpustakaan UNJA :No N a m a Nama Jabatan Golongan Status

1 M.Hosen, SH., MH Kepala Perpustakaan IV/a S2

2 M.Ali Akbar,SP Kepala Sub.Bagian TU III/c S1

3 Hj.Elyati Amma Pengadministrasian Umum III/c DIII

4 Slamet Margono,S.Sos Pustakawan Muda III/d S1

5 Lutriani,S.Sos., M.Si Pustakawan Muda III/d S2

Rektor

Wakil RektorBidang Akademik

KepalaPerpustakaan

Ka.Sub.Bag.Umum

StafPustakapustakaPustaka Staf Staf

Page 91: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 83 .

82 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

tenaga Administasi, serta 7 tenaga kontrak, masing-masing memiliki latar belakang pendidikan dan tugas serta fungsi yang telah ditentukan. Dalam Berikut daftar kepegawaian perpustakaan Unja berdasarkan dokumentasi tahun 2016/2017:

Tabel 4. 7 Daftar Kepegawaian Perpustakaan UNJA :No N a m a Nama Jabatan Gol Status 1 M.Hosen, SH., MH Kepala Perpustakaan IV/a S22 M.Ali Akbar,SP Kepala Sub.Bagian TU III/c S13 Hj.Elyati Amma Pengadministrasian Umum III/c DIII4 Slamet Margono,S.Sos Pustakawan Muda III/d S15 Lutriani,S.Sos., M.Si Pustakawan Muda III/d S26 Hapsah Pengadministrasian Umum III/b S1

7 Sukarmi Petugas Perpustakaan III/b SMA

8 Maryanti Pengadministrasian Umum III/a S1

9 Hermanetty,SE Pustakawan Muda III/b S1

10 Santi Kumala D, S.Pd Pustakawan Pertama III/a S1

11 Efma Suharni, A.Ma Pustakawan Pelaksana Lanjut III/b D II

12 Kasmawati, Dip.Lib Pustakawan Pelaksana Lanjut III/b D III

13 Nora Veronika,A.Md Pustakawan Pelaksana Lanjut III/b D III

14 Rd.BambangHermanto Petugas perpustakaan II/c SMP

15 Syariah Pengadministrasian Umum II/d SMA

16 Sulaiman Satpam II/a SMA

17 Deni Petugas perpustakaan II/a SMA

18 Pradhini Adawiya,SH Petugas perpustakaan Tenaga kontrak S1

19 Putma Mujiburrahman, S.I.Pus Petugas perpustakaan Tenaga

kontrak S1

20 Iqradina ta Mulyadi, SE Petugas perpustakaan Tenaga kontrak S1

21 Yessi Lestari,S.Pd Petugas perpustakaan Tenaga kontrak S1

Page 92: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 83 .

82 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

22 Henny Febriyani,SH Petugas perpustakaan Tenaga kontrak S1

23 Fajar Maulana Putra,S.Pi Petugas perpustakaan Tenaga

kontrak S1

Berdasarkan kondisi umum data pegawai yang ada di perpustakaan UNJA tersebut memperlihatkan sebagian besar dari mereka memiliki latar belakang pendidikan S1 sebanyak 11 orang, 2 orang berpendidikan terakhir program magister (S2), 4 orang berpendidikan Diploma, 5 orang dengan pendidikan terakhir SMA dan 1 orang dengan pendidikan terakhir SMP.

Adapun jumlah pustakawan di perpustakaan Unja sebanyak 7 orang dengan rincian 3 pustakawan muda, 1 pustakawan pertama, dan 3 pustakawan pelaksana lanjutan, serta untuk melaksanakan kegiatan layanan dibantu oleh 9 staf perpustakaan. Selain itu terdapat 4 pegawai bertugas dan bertanggungjawab sebagai pengadminitrasian umum, dan 1 orang sebagai satpam.

d. Koleksi dan Sistem Layanan Perpustakaan.

Perpustakaan UNJA memiliki jumlah koleksi pustaka yang telah dikelompokkan ke dalam keragaman bidang kajian. Koleksi terdiri dari latarbelakang kajian ilmu yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan informasi dari fakultas dan program studi yang ada di perguruan tinggi ini. Karena itu perpustakaan senantiasa melakukan pengembangan koleksi untuk senantiasa berupaya meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Koleksi yang jumlahnya sesuai, relevan dengan banyak dan beragamnya kebutuhan yang diinginkan pemustaka, mutakhir merupakan prioritas dalam menciptakan layanan yang prima. Dalam hal ini setiap tahun Perpustakaan UNJA selalu melakukan pembaharuan melalui program pengadaan .

Koleksi yang tersedia di perpustakaan UNJA terdiri dari beragam jenis berupa buku teks, bibiliografi, ensiklopedia, buku populer, jurnal, proseding, laporan peneltian dan karya tulis baik skripsi, tesis dan disertasi yang tertulis baik dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Pengelompokan koleksi perpustakaan berdasarkan kriteria standar baku

Page 93: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 85 .

84 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

yang telah diatur berdasarkan bagan DCC (Dewey Decimal Classification) dalam kategori berdasarkan bidang keilmuan dengan rincian pada aspek studi yang tertentu.

Pengaturan koleksi perpustakaan UNJA menurut golongan ilmu berdasarkan dokumentasi yang diperoleh dari perpustakaan UNJA mengacu pada aspek berikut:

Tabel 4. 8 Jenis Koleksi Berdasarkan Penggolongan IlmuKelas Koleksi

000 Karya Umum

100 Filsafat200 Agama300 Ilmu Sosial400 Bahasa500 Ilmu Pengetahauan Murni600 Ilmu Terapan (Teknologi)700 Kesenian800 Kesusasteraan900 Sejarah, Geografi, Biografi

Sistem pengklasifikasian koleksi dari kategorisasi ilmu tertentu selanjutnya disusun masing-masing berdasarkan kelas yang masing-masing memilki bidang kajian keilmuan yang spesifik. Tujuan penandaan tersebut adalah memudahkan pemustaka dalam menelusuri, menemukan, atau membaca koleksi yang sesuai dengan kebutuhan.

Kegiatan shelving ( penyusun buku di rak) dilakukan dengan sistem penyusunan berdasarkan subjek sesuai dengan disiplin ilmu untuk mempermudah menemukan koleksi yang telah disusun secara teratur. Koleksi buku, dan karya lain ditempatkan pada posisi berdiri dengan punggung buku yang telah diberi label tertentu menghadap ke depan, lalu diletakkan berjajar di rak yang ada. Dengan posisi yang demikian, tajuk judul dan pengarang dapat secara mudah diketahui dan dibaca disamping bertujuan untuk mengoptimalisasikan luas ruangan. Karya ilmiah berupa skripsi, tesis, dan disertasi diatur dengan menggunakan pelabelan tertentu, namun pemustaka hanya diberikan layanan untuk membaca ditempat saja.

Page 94: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 85 .

84 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Secara umum jenis koleksi yang ada di perpustakaan UNJA berdasarkan golongan ilmu terdapat pada tabel berikut:

Tabel 4. 9 Koleksi Perpustakaan UNJA tahun 201711

Jenis Judul Jumlah (Eksemplar)Buku Teks 20.428 34.925Jurnal (bentuk hardcopy) 1.395 2.172Jurnal (bentuk CD) 175 -Jurnal Internasional 97 1.421Jurnal nasional 414 7.629Jurnal terakreditasi 42 280Data Prosiding 33 -

Ada beberapa jenis kegiatan layanan rutin yang diselenggarakan di perpustakaan antara lain : layanan peminjaman buku, membaca buku, pembuatan kartu anggota, referensi, layanan bebas pustaka, layanan internet, layanan skripsi, tesis dan disertasi, dan layanan jurnal , majalah, dan surat kabar. Layanan diberikan dengan mengikuti prosedur dan jadwal kegiatan layanan yang telah dietatapkan sehingga pemustaka atau pengguna yang memerlukan layanan akan mendapatkan kepastian, ketepatan dan kemudahan dalam memperoleh layanan yang prima.

Penyelenggaraan aktivitas atau kegiatan seperti dikemukakan di atas dilaksanakan oleh pesonel perpustakaan yang terdiri dari kelompok pustakawan dan staf perpustakaan, dalam pelaksanannya telah diatur jadwal dan dibebankan tugas, peran sesuai dengan standar operasional prosedur sehingga diharapkan prosedur dalam penyediaan layanan berjalan sesuai dengan moto pelayanan yaitu memberikan prima bagi beragam kebutuhan yang diinginkan pemustaka baik berkaitan dengan penelusuran bahan atau koleksi pustaka, informasi tertentu, atau pengurusan administrasi perpustakaan.

Adapun layanan penyelenggaraan perpustakaan sebagai berikut : Jam buka pada hari Senin sampai Kamis pukul 08.00 – 15.30 WIB

sedangkan hari Jumat pukul 08.00 – 16.00 WIB. Diantara waktu tersebut terdapat jam istirahat pada pukul 12.00 – 13. 00 WIB.

Selain kegiatan-kegiatan rutinitas yang diselengarakan di atas,

11 Dokumentasi UPT Perpustakaan UNJA , Februari 2017.

Page 95: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 87 .

86 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

terdapat beberapa kegiatan yang bersifat menyesuaikan dengan kebutuhan (insidental) dan menyesuaikan kebutuhan pada tahun berjalan antara lain:1. Kegiatan stok opname bahan pustaka2. Kegiatan pelatihan penguatan sumber daya perpustakaan3. Kegiatan pengolahan data bahan pustaka hasil pengadaan,

sumbangan dan hadiah.Perpustakaan UNJA juga setiap tahun menganggarkan dana untuk

kegiatan promosi dan publikasi. Kegiatan promosi biasanya memasang spanduk dan mencetak brosur yang berisi tentang profil perpustakaan.

Pusat Perpustakaan UNJA telah melakukan inovasi dalam sistem informasi yang berkaitan dengan otomatisasi perpsutakaan. Hal ini diimplentasikan melalui aplikasi software SLIMS (Senayan Library Information Management System) yaitu software berbasis web yang digunakan untuk memenuhi otomatisasi perpustakaan, antara lain berupa menu OPAC (Online Public Acces Catalog), sirkulasi meliputi layanan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan, keanggotaan perpustakaan, pengolahan koleksi, dan sistem dan pelaporan.Inovasi sistem informasi berbasis digital pada layanan perpustakaan sudah terlaksana beberapa tahun terakhir, bahkan semakin ditingkatkan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang dengan ringannya dapat diakses dengan mudah, dan cepat oleh pengguna. Oleh karena itu Pusat Perpustakaan senantiasa melakukan peningkatan sistem layanan dan berkomitmen untuk menjadikan perpustakaan sebagai pilihan utama pemustaka yang membutuhkan informasi akademik.

e. Keadaan Pengunjung

Berdasarkan data yang diperoleh dari perpustakaan jumlah pengunjung perpustakaan UNJA mengalami peningkatan yang signifikan 3 tahun terakhir terutama pada pengunjung berasal dari beberapa fakultas tertentu. Di sisi lain terdapat pula penurunan jumlah pengunjung pada fakultas tertentu karena pemisahan program studi yang bertransformasi menjadi sebuah fakultas baru seperti Teknologi Pertanian semula bergabung ke Fakultas Pertanian.

Tabel berikut ini menyajikan keadaan atau deskripsi pengunjung

Page 96: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 87 .

86 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

perpustakaan UNJA selama 3 tahun terakhir :Tabel 4. 10 Rekapitulasi Data Pengunjung Perpustakaan Tahun 2014-016

NO FAKULTAS 2014 2015 2016

1. Hukum 673 1.657 2.183

2. Ekonomi 1.870 592 6563. Pertanian 1.270 1607 1.2344. Peternakan 503 354 351

5. Keguruan dan Ilmu Pendidikan 11.985 10.992 13.0866. Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan 315 127 857. Sains dan Teknologi 1.246 2021 1.3778. FISIP 156 352 5269. Ilmu Budaya 265 510 56210. Teknologi Pertanian 25 20 1311. Pascasarjana - - -12 Teknik - 2 2713 Ilmu Keolahragaan - 28 2314 Kehutanan - 347 365

15 Umum 29 42 66

Total 18.337 18.651 20.554

Adapun pengunjung perpustakaan dari bulan Januari hingga Desember 2016 bersumber dari dokumentasi perpustakaan UNJA disajikan sebagai berikut :

Tabel 4. 11 Rekapitulasi Pengunjung Perpustakaan UNJA Tahun 2016

No Bulan Jumlah Pengunjung (orang)

1 Januari 9442 Februari 2.1323 Maret 2.519

Page 97: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 89 .

88 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

4 April 1.5875 Mei 1.4156 Juni 4837 Juli 4048 Agustus 1.7249 September 2.89210 Oktober 2.77311 November 2.17212 Desember 1.509

Total 20.554

Berdasarkan data jumlah pengunjung perpustakaan UNJA dapat dinyataakan bahwa kunjungan pemustaka menunjukkan keadaan yang bersifat fluktuatif dimana tingkat kunjungan mengalami naik turun pada waktu tertentu, dimana terdapat pada bulan-bulan yang tertentu kunjungan pemustaka menunjukkan jumlah atau angka yang tinggi, Keadaan ini bila dicermati berlangsung di semester ganjil tahun akademik 2016/2017 yaitu kunjungan dilakukan pada bulan September, Oktober, dan Nopember.

Sedangkan pada semester genap, angka pengunjung yang tinggi di bulan Februari, Maret dan April. Tingginya angka kunjungan karena kebutuhan sebagian besar pengunjung dari mahasiswa memerlukan referensi buku dan informasi untuk kebutuhan perkuliahan, pengembangan wawasan,dan penelusuran literatur untuk informasi dibutuhkan bagi penelitian.

Angka kunjungan pemustaka ke perpustakaan perguruan tinggi di UNJA dengan demikian memiliki hubungan dengan tingkat kebutuhan mereka terhadap informasi dan referensi untuk karya tulis atau tugas-tugas perkuliahan dan pembelajaran, pengembangan wawasan ilmiah, dan kebutuhan untuk referensi yang menjadi tugas utama dalam penelitian mahasiswa dan tenaga pengajar.

Dengan jumlah fakukltas yang bertambah yaitu dengan dibukanya program studi yang baru di beberapa fakultas dan didirikannya fakultas yang baru menjadikan Universitas Jambi memilki jumlah mahasiswa yang semakin bertambah, seklaigus juga ini dapa memberikan kontribusi

Page 98: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 89 .

88 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

bagi bertambahnyaa jumlah pemustaka yang mengunjungi perpustakaan. Dengan perkembangan teknologi informasi yanag semakin canggih saat ini menjadikan perpustakaan di perguruan tinggi berupaya untk memperbaiki kuaitas dan sekaligus melakukan perubahan menuju kepada pelayanan yang semakin baik dan semakin prima.

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Data penelitian yang disajikan meliputi empat variabel penelitian yaitu kepuasan layanan perpustakaan (variabel Y), budaya organisasi (variabel X1), manajemen pengetahuan (variabel X2), dan motivasi kerja (variabel X3). Pada bagian awal dikemukakan deskripsi umum data penelitian yaitu informasi berkaitan dengan gejala pusat (central tendency) terdiri dari skor tertinggi, skor terendah, rata-rata (mean), nilai yang sering muncul pada jawaban responden (modus), nilai tengah (median), simpangan baku (standar deviasi) serta varians sampel. Selain itu disajikan pula tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram. Rangkuman data variabel penelitian disajikan berikut ini:

Page 99: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 91 .

90 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Tabel 4 12 Rangkuman Deskripsi Varibel PenelitianA

spec

ts

Kep

uasa

n La

yana

n Pe

rpus

taka

an

(Y)

Bud

aya

Org

anis

asi(X

1)

Man

ajem

en

Peng

etah

uan

(X2)

Mot

ivas

i Ker

ja

(X3)

N Valid

Missing

206 206 206 2060 0 0 0

Mean 135.96 131,7 132.17 131.74Median 135.00 132 135.00 131.00Mode 135 132 135 135Std. Deviation 14.203 14,003 14.124 13.1Variance 201.720 196,1 199.475 171.070Range 66 59 65 59Minimum 103 99 100 101Maximum 169 158 165 160Sum 28007 27133 27226 27139

a. Deskripsi Data Variabel Kepuasan Layanan (Variabel Y)

Data variabel kepuasan layanan berdasarkan perolehan skor terendah dan tertinggi.12 Data skor tersebut disajikan sebagai berikut: skor terendah sebesar 103, skor tertinggi sebesar. Rentang data diperoleh dari data terbesar = 169 dikurangi data terkecil = 100, lalu ditambah 1, maka rentang data = 169 – 103 + 1 = 67.Selanjutnya memperoleh jumlah kelas interval dengan rumus: K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 Log 206

= 1 + (3,3)( 2.31)

= 1 + 7,623

12 Lampiran 12, hal 292-293.

Page 100: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 91 .

90 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

= 8,623 dibulatkan menjadi 9

Panjang kelas = rentang kelas dibagi jumlah kelas

= = 7,44 dibulatkan menjadi 8

Tabel berikut menyajikan deskripsi frekuensi data variabel kepuasan layanan perpustakaan (Y) :

Tabel 4 13 Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Layanan Perpustakaan (Y)

No Interval Frekuensi Relatif (%)1 110 - 103 4 1,92 118 – 111 20 9,73 126 – 119 32 15,54 134 – 127 44 21,45 142 – 135 36 18,46 150 – 143 38 17,57 158 – 151 18 8,88 166 – 159 10 9 ,49 174 – 167 4 1,9Jumlah 206 100

Dari tabel 4.13 menunjukkan bahwa skor kepuasan layanan perpustakaan dengan frekuensi terbanyak terletak antara skor 127 -134 (kelas interval ke 4) artinya bahwa kepuasan layanan perpustakaan cukup tinggi yaitu sebanyak 21,4 % dari responden penelitian.

Berdasarkan data tersebut dilakukan tahapan berikut yaitu untuk memperoleh mean, modus, median, dan standar deviasi atau simpnagan baku. Prosedur penghitungan secara manual dilakukan melalui langkah-langkah berikut :

1. Menghitung mean menggunakan rumus13: Me =

13 Sugiyono, Op.Cit., hal 54.

Page 101: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 93 .

92 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Untuk memperoleh nilai pada masing-masing komponen dari rumus, maka disusun penghitungan menggunakan tabel kerja penolong sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 14 Tabel Kerja Menghitung MeanInterval fi Xi fixi

103 - 110 4 106,5 426111 - 118 20 114,5 2290119 - 126 32 122,5 3920127 - 134 44 130,5 5742135 - 142 36 138,5 5263

143 - 150 38 144,5 5202

151 - 158 18 152,5 2781159 - 166 10 160,6 1625

167- 174 4 168,5 682

Jumlah 206 27931

Me =

Me = = 135,59 dibulatkan 135,6

1. Menghitung median (Md) dengan rumus:

Md = b + p

½ n = ½ X 206 = 103

Median terletak pada interval ke lima karena sampai interval ini frekuensi lebih dari 103 tepatnya 138. Interval ke lima merupakan kelas median batas bawah (b) 135 - 0,5 = 134,5. Panjang kelas median (p) =

Page 102: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 93 .

92 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

8, frekuensi = 38. Jadi F = 4 + 20 + 32 + 44 = 100.

Md = 134,5 + 8

= 134,5 + 0,67= 135,1 dibulatkan menjadi 135

2. Menghitung Modus dalam bentuk data bergolong (distribusi frekuensi):

Mo = b + p

Diketahui : kelas modus = kelas ke 4 (f terbesar 44)

b = 127 – 0,5 = 126,5

b1 = 44- 32 = 12

b2 = 44- 38 = 6

Mo = 126,5 + 8

= 126,5 + 5,3

= 131,8 dibulatkan menjadi 132

Perolehan skor modus adalah sebesar 132.

Berikutnya adalah melakukan penghitungan untuk memperoleh skor standar deviasi. Adapun rumus yang dipergunakan adalah:

S =

Page 103: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 95 .

94 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Penghitungan standar deviasi memerlukan tabel kerja atau pendukung untuk memberikan kemudahan dalam penghitungan. Tabel kerja disajikan sebagaImana berikut :

Tabel 4. 15 Tabel Menghitung Standar DeviasiInterval fi xi xi - x (xi - x)² fi ( xi - x)²

103 - 110 4 106,5 -29,51 871,109 3484,4111 - 118 20 114,5 -21,51 462,876 9257,5119 -126 32 122,5 -13,51 182,643 5844,6127- 134 44 130,5 -5,51 30,410 1338,1135- 142 36 138,5 2,49 6,177 222,4

143 - 150 38 146,5 10,49 109,944 4177,9

151- 158 18 154,5 18,49 341,711 6150,8159 - 166 10 162,5 26,49 701,478 7014,8167 -174 4 170,5 34,49 1189,245 4757,0 Jumlah 206 42247,5

Sehigga dperoleh penghitungan :

S =

=

= = 14,4

Dari penghitungan di atas maka diperoleh standar deviasi kepuasan layanan perpustakaan dari 206 responden sebesar 14,3.

Hasil penghitungan secara manual data kepuasan layanan perpustakaan (Y) menunjukkan kesesuaian hasil yang dieroleh dengan penghitungan menggunakan program SPSS baik dalam perolehan mean, median, modus, dan standar deviasi. Deskripsi data tersebut dirangkum sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini:

Page 104: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 95 .

94 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Tabel 4. 16 Deskripsi Data Kepuasan Layanan Perpustakaan dengan SPSS

Kep.Layanan Perpust_Y N Valid Missing

2060

Mean 135.96Median 135.00Mode 135Std. Deviation 14.203Variance 201.720Skewness .199Std. Error of Skewness .169Kurtosis -.507Std. Error of Kurtosis .337Range 66Minimum 103Maximum 169Sum 28007

Berdasarkan tabel di atas nilai mean, median, dan modus terletak pada kelas interval 127-134. Secara umum sebaran data kepuasan layanan perpustakaan (Y) dilihat pada histogram berikut:

Page 105: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 97 .

96 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Gambar 4.3: Histogram Kepuasan Layanan (Y)

Kesimpulan penghitungaan terhadap variabel Y menunjukkan sebaran data variabel terbanyak terdapat pada kelas interval ke-3 (127- 134) dan ke- 4 (134 – 146) dengan total sebesar 80 responden 38,83 %) dari 206 responden.

b. Deskripsi Data Variabel Budaya Organisasi

Deskripsi umum data variabel budaya organisasi (X1) menyajikan jumlah data (sum), mean, median, modus, standar deviasi, skor terendah dan skor tertinggi melalui cara penghitungan yang sama dengan variabel kepuasan layanan. Pengolahan data selengkapnya disajikan pada lampiran 13.14 Langkah penghitungan sebagai berikut:

Menghitung rentang data dimana data terbesar = 158 dikurangi data terkecil = 99 ditambah 1, sehingga diperoleh 158 – 99 + 1 = 60.

Menghitung kelas interval dengan rumus: K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 Log 206 = 1 + (3,3)( 2.31)

295.-Lampiran 13, hal 294 14

Page 106: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 97 .

96 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

= 1 + 7,623 = 8,623 dibulatkan menjadi 8

Panjang kelas diperoleh dari rentang kelas dibagi jumlah kelas, sehingga diperoleh nilai:

= = 7,5 dibulatkan 8

Distribusi frekuensi data variabel budaya organisasi (X1) disajikan pada tabel distribusi di bawah ini:

Tabel 4. 17 Distribusi Frekuensi variabel budaya Organisasi (X1)No Interval Frekuensi Relatif (%)1 106 - 99 9 4,42 114 -107 13 6,33 122 - 115 29 14,14 130 - 123 43 20,95 138 -131 51 24,86 146 – 139 25 12,17 154 – 147 23 11,18 162 – 155 13 6,3

Jumlah 206 100

Berdasarkan distrIbusi frekuensi di atas penghitungan untuk memperoleh skor mean, modus, median dan standar deviasi dilakukan. Penghitungan rataan (mean) menggunakan tabel pendukung untuk memudahkan melakukan analisis penghitungannya. Memperoleh mean menggunakan rumus berikut:

Me =

Page 107: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 99 .

98 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Tabel 4. 18Tabel Tabel Kerja Mneghitung MeanKelas Interval Fi Xi fixi/ x̅

99- 106 9 102,5 922,5107- 114 13 110,5 1436,5115- 122 29 118,5 3436,5123- 130 43 126,5 5439,5131- 138 51 134,5 6859,5139 – 146 25 142,5 3562,5147 – 154 23 150,5 3461,5 155 – 162 13 158,5 2060,5

206 27179,0

Me =

=

= 131,9

Mean diperoleh skor sebesar 131,9.Menghitung median (Md) dengan menggunakan rumus:

Md = b + p ½ n = ½ X 206 = 103

Median terletak pada interval ke 5 karena sampai interval ini frekuensi lebih dari 103, tepatnya 145. Interval ke lima merupakan kelas median batas bawah (b) 131– 0,5 = 130,5. Panjang kelas median (p) = 8, frekuensi = 51. F = 9 + 13+ 29 + 43 = 94. Memasukkan angka ke dalam rumus :

Md = b + p

= 130, 5 + 8

Page 108: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 99 .

98 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

= 130,5 + 1,41

= 131,91

Jadi median (Md) = 131,91 dibulatkan menjadi 132. Tahapan penghitungan modus dengan menggunakan rumus berikut:

Mo = b + p Kelas modus = kelas ke 5 (f terbesar 54)b = 131 – 0,5 = 130,5b1 = 51 – 43 = 8b2 = 51 – 25 = 26

sehingga Mo = 130,5 + 8 = 130,5 + 1,88 = 132, 3 dibulatkan menjadi 132

Jadi modus yang diperoleh sebesar 132.

Pada tahap ini penghitungan telah memperoleh hasil atau data tentang skor tertinggi dan terendah, mean, median, dan modus Berikutnya adalah melakukan penghitungan untuk memperoleh skor standar deviasi atau simpangan baku. Dengan menggunakan tabel kerja penolong menghitung standar deviasi maka diperoleh hitungan seperti dsajikan berikut:

Tabel 4. 19 Tabel Kerja Mengitung Standar DeviasiInterval Fi Xi fixi/ x ̅ xi-x (xi-x)² fi(xi-x)²99- 106 9 102,5 922,5 -29,79 887,230 7985,071107- 114 13 110,5 1436,5 -21,786 474,648 6170,418115- 122 25 118,5 3436,5 -13,437 180,550 5235,95131- 138 51 134,5 6859,5 2,563 6,570 335,05139 –146 25 142,5 3562,5 10,563 111,579 2789,48147 –154 23 150,5 3461,5 18,563 344,589 7925,55155 –162 13 158,5 2060,5 26,563 705,599 9172,78

206 40502,68

Setelah diperoleh nilai pada tabel kerja menghitung mean, maka

Page 109: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 101 .

100 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

selanjutnya menggunakan rumus berikut untuk memperoleh nilai standar deviasi:

S =

=

= = 14,055 dibulatkan menjadi 14,06

Penghitungan di atas mendapatkan skor standar deviasi sebesar

14,6. Dengan demikian telah diperoleh skor untuk masing-masing dari data variabel budaya organisasi (X1) yang meliputi skor mean atau rataan, median, modus, dan terakhir standar deviasi. Berikut ditampilkan rangkuman deskripsi data seperti disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 20 Deskripsi Data Budaya Organisasi

Budaya Organisasi (X1)

N 206Mean 131,7

Standar Error Mean 0,97

Median 132

Modus 132

Standar deviasi 14,003Varians 196,1Rentang skor 59Skor minimum 99Maksimum 158Total 27133

Penghitungan di atas menunjukkan hasil penghitungan yang sama dengan penghitungan menggunakan program SPSS, hasil penyajian data dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 110: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 101 .

100 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Tabel 4. 21 Deskripsi Data Budaya Organisasi Dengan SPSSBO_X1

Total Valid 206

Mean 131.71 Std. Error of Mean .976Median 132.00Mode 132Std. Deviation 14.004Variance 196.108Range 59Minimum 99Maximum 158Sum 27133

Penghitungan terhadap variabel budaya organisasi (X1) menunjukkan perolehan nilai mean atau rataan sebesar 131,71, median dan modus dengan nilai yang sama yaitu 132, dan standar deviasi sebesar 14,004, sementara skor tertinggi pada sebaran data adalah 158 dan terkecil sebesar 99.S sebaran data sebagaimana disajikan pada histogram di bawah ini menunjukkan nilai skor budaya organisasi dengan frekuensi responden terbanyak berkisar antara 131 – 138 (kelas interval ke 5) yaitu sebanyak 51 responden (24,8 %).

Page 111: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 103 .

102 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Gambar 4.4: Histogram Budaya Organisasi (X1)

c. Deskripsi Data Variabel Manajemen Pengetahuan (X2)

Penghitungan dengan cara yang sama juga dilakukan untuk data variabel manajemen pengetahuan (X2). Pengolahan data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 14.15 Tahapan pertama adalah menentukan interval, rentang data dan panjang kelas sebagaimana hasilnya dikemukakan berikut:

Rentang data diperoleh dari menghitung skor data terbesar dikurangi skor data terkecil , lalu ditambah 1, maka diperoleh:

= 165 dikurangi data terkecil = 100 ditambah 1 = 165 – 100 + 1 = 66.Kelas interval K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 Log 206 = 1 + (3,3)( 2.31) = 1 + 7,623 = 8,623 dibulatkan menjadi 9 Penghitungan panjang kelas diperoleh dengan membagi

rentang kelas dengan jumlah kelas ;

15 Lampiran 14, hal 296-297.

Page 112: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 103 .

102 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Panjang kelas = rentang kelas : jumlah kelas

= = 7,42 pembuatan nilai menjadi 8.Berdasarkan penghitungan di atas maka diperoleh kelas interval

dan panjang kelas, kemudian disusun tabel kerja berupa frekuensi dsitribusi untuk mendapatkan nilai mean, median, modus. Tabel 4. 22 Distribusi Frekuensi Variabel Manajemen Pengetahuan

(X2)

Interval frekuensi Relatif (%)100- 107 7 3,4108 -115 25 12,14116- 123 21 10,20124 - 131 45 21,85132 - 139 44 21,36140 -147 33 16,02148 -155 22 10,68156 -163 6 2,91164 -171 3 1,46

Jumlah 206 100

Menghitung nilai mean dengan rumus berikut:

Me =

Tabel berikut merupakan tabel kerja penolong untuk menghitung mean (rataan) :

Tabel 4. 23 Tabel Kerja Menghitung MeanInterval fi xi fixi/ x ̅100- 107 7 103,5 724,5108 -115 25 111,5 2787,5116- 123 21 119,5 2509,5124 - 131 45 127,5 5737,5132 - 139 44 135,5 5962140 -147 33 143,5 4735,5

Page 113: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 105 .

104 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

148 -155 22 151,5 3333156 -163 6 159,5 957164 -171 3 167,5 502,5

Jumlah 206 27249

Me =

= = 132,3

Diketahui mean atau rataan variabel budaya organisasi (X2 ) sebesar 132, 3. Selanjutnya melakukan penghitungan untuk memperoleh skor median.

Rumus yang digunakan untuk memperoleh nilai (Md) adalah:

Md = b + p ½ n = ½ X 206 = 103

Median terletak pada interval ke lima karena sampai interval ini frekuensi lebih dari 103 tepatnya 142. Interval kelima merupakan kelas median batas bawah (b) 132– 0,5 = 131,5. Panjang kelas median (p) = 8, frekuensi = 39. Jadi F = 7 +25+ 21 + 45 = 98

Md

=131,5 + 8 = 131,5 + 0,91 = 132,41

Maka median (md) diperoleh sebesar 132,41. Langkah berikutnya adalah menghitung untuk memperoleh nilai modus melalui penggunaan rumus berikut ini:

Mo = b + p

Untuk memperoleh nilai modus harus diketahui nilai b dan p .

Page 114: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 105 .

104 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Kelas modus = kelas ke 3 (f terbesar 45)b = 124 – 0,5 = 123,5 b1 = 45 – 21 = 24 b2 = 45 – 44 = 1

Mo = b + p

= 123,5 + 8 = 123,5 + 7,68 = 131,18Nilai modus diperoleh sebesar 131,18.

Langkah berikutnya membuat tabel penolong dipergunakan untuk menghitung standar deviasi (simpangan baku). Tabel tersebut memudahkan penghitungan untuk data bergolong, sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 24 Tabel distribusi Variabel Manajemen Pengetahuan (X2) Interval fi xi fixi/ x ̅ xi-x (xi-x)² fi(xi-x)²

100- 107 7 103,5 724,5 -28,8 828,1 5796,689108 -115 25 111,5 2787,5 -20,8 431,7 10791,78116- 123 21 119,5 2509,5 -12,8 163,2 3428,125124 – 131 45 127,5 5737,5 -4,8 22,8 1026,758132 – 139 44 135,5 5962 3,2 10,4 457,1454140 -147 33 143,5 4735,5 11,2 126,0 4156,762148 -155 22 151,5 3333 19,2 369,5 8129,777156 -163 6 159,5 957 27,2 741,1 4446,649164 -171 3 167,5 502,5 35,2 1240,7 3722,043 Jumlah 206 27249 41955,73

Langkah menghitung standar deviasi atau simpangan baku menggunakan rumus:

S =

=

Page 115: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 107 .

106 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

= √ 204,66 = 14,3

Dengan demikian telah diperoleh nilai untuk penghitungan mean, median, modus, dan standar deviasi dan rangkuman deskripsi data variabel manajemen pengetahuan (X2) dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 25 Rangkuman Deskripsi Data Manajemen Pengetahuan (X2):No Deskripsi Hasil1 Skor minimum 1002 Skor maksimum 1653 Mean 132,174 Median 1355 Modus 1356 Standar deviasi 14,127 Varians 199,4758 Skor Total 272269 Rentang Skor 65

Hasil penghitungan secara manual menunjukkan hasil yang relevan pada penghitungan menggunakan program SPSS.

Tabel 4. 26 Rangkuman Hitung Data Dengan SPSS Statistics

Manaj. Pengetahuan_X2N Valid 206Missing 0

Mean 132.17Median 135.00Mode 135Std. Deviation 14.124Variance 199.475Skewness .038Std. Error of Skewness .169Kurtosis -.275Std. Error of Kurtosis .337Range 65

Page 116: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 107 .

106 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Berdasarkan tabel di atas nilai mean diperoleh sebesar 132, 17, median dan modus terletak pada nilai sama sebesar 135. Secara keseluruhan sebaran data variabel manajemen pengetahuan (X2) dapat dilihat sebagaimana disajikan dalam histogram berikut:

Gambar 4.5: Histogram Manajemen Pengetahuan (X2)

d. Deskripsi Data Variabel Motivasi Kerja (X3)

Pengolahan data motivasi kerja leih lengkap disajikan pada lampiran 14. 16Data variabel motivasi (X3) mendapatkan skor terendah dan skor tertinggi di mana diketahui skor terbesar = 160, skor terkecil = 101.

Rentang interval = Skor terbesar dikurangi data terkecil ditambah 1 = 160 – 101 + 1 = 59 +1 = 60Kelas interval diperoleh dengan: K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 Log 206 = 1 + (3,3)( 2.31)

= 1 + 7,623

16 Lihat lampiran 15, hal 298-299.

Page 117: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 109 .

108 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

= 8,6 dibulatkan menjadi 9 Panjang kelas = rentang kelas dibagi jumlah kelas

= = 6,66 dibulatkan menjadi 7.

Berikut distribusi frekuensi data motivasi kerja (X3) disajikan

dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 27 Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja (X3)

Interval Frekuensi Relatif (%)

106 – 100 4 1,9113 – 107 10 9,4120 – 114 30 14,6127 – 121 35 17134 – 128 41 19,9141 – 135 34 16,5148- 142 30 14,6155 – 149 13 6,3162 -156 9 4,4 Jumlah 206 100

Dengan menggunakan distribusi frekuensi langkah berikutnya adalah penghitungan rataan (mean) dengan menggunakan rumus :

Me =

Untuk memperoleh nilai mean diperlukan tabel kerja berikut :

Tabel 4. 28 Tabel Kerja Untuk MeanInterval fi xi fixi/ x ̅

100 – 106 4 103 412107 – 113 10 110 1100

Page 118: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 109 .

108 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

114 – 120 30 117 3510121 – 127 35 124 4464128 – 134 41 131 5371135 – 141 34 138 3864142 -148 30 145 5220149 – 155 13 152 1824156- 162 9 159 1431

206 27196

Me =

= = 132,02

Menghitung median (Md) dengan rumus:

Md = b + p

Median terletak pada interval ke empat karena sampai interval ini frekuensi lebih dari 103, tepatnya 121. Interval ke lima merupakan kelas median batas bawah (b) 128 – 0,5 = 127,5.Panjang kelas median (p) = 8, frekuensi = 41. Jadi F = 4+ 10 + 30 +35 = 80.

Md = 127, 5 + 8 = 127,5 + 1,16 = 128,66Melakukan penghitungan untuk memperoleh skor modus

melalui rumus: Mo = b + p

= 127,,5 + 8 = 127,5 + 3,69 = 131,19Membuat tabel penolong untuk menghitung standar deviasi(

Page 119: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 111 .

110 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

simpangan baku) seperti disajikan berikut :Tabel 4 29 Tabel Distribusi Motivasi kerja (X3)

Interval fi xi fixi/ x ̅ xi-x (xi-x)² fi(xi-x)²100-106 4 103 412 -29,02 842,13 3368,51107 – 113 10 110 1100 -22,02 484,85 4848,55114 – 120 30 117 3510 -15,02 225,58 6767,49121- 127 35 124 4464 -8,02 64,31 2315,20128 – 134 41 131 5371 -1,02 1,04 42,61135 – 141 34 138 3864 5,98 35,77 1001,49142 – 148 30 145 5220 12,98 168,50 6065,84149 – 155 13 152 1824 19,98 399,22 4790,68156 – 162 9 159 1431 26,98 727,95 6551,57 206 35751,92

Memperoleh skor standar deviasi dengan menggunakan rumus:

S =

=

= = 13,1Hasil Penghitungan keluruhan deskripsi variabel motivasi kerja

(X3) dapat dilihat dalam rangkuman hasil penghitungan dari tabel berikut:

Tabel 4. 30 Deskripsi Data Motivasi Kerja (X3)

Deskripsi Hasil Mean 131,7Standard Error 0,9Median 131,0Modus 135,0Standar Deviasi 13,1Varians 171,1Kurtosis -0,4

Page 120: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 111 .

110 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Skewness 0,1Rentang Skor 59,0Skor Minimum 101,0Skor Maksimum 160,0Total 27139N 206

Hasil penghitungan tersebut menunjukkan responden sebanyak 206

orang mendapatkan skor maksimum 160, terndah 101 dengan rentang skor sebesar 59. Mean atau rataan sebesar 131, 7 dan skor terbanyak berada pada nilai 135. Hasil ini sama dengan hasil hitung menggunakan SPSS seperti disajikan dalam rangkuman deskripsi data motivasi kerja (X3) di bawah ini:

Tabel 4 31 Deskripsi Data Motivasi Kerja Dengan SPSS

Motivasi Kerja (X3)N Valid 206Mean 131.74Median 131.00Mode 135Std. Deviation 13.1Variance 171.070Range 59Minimum 101Maximum 160Sum 27139

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai mean dan median, terletak pada kelas interval kelima yaitu 128 -134. Secara keseluruhan sebaran data motivasi kerja dapat dilihat dalam histogram di bawah ini:

Page 121: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 113 .

112 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Gambar 4.6: Histogram Skor Variabel Motivasi Kerja (X3)

2. Pengujian Persyaratan Analisis

a.Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk memeriksa apakah data populasi berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat yaitu dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul dengan kurva normal baku dengan ketentuan:

Jika maka distribusi data normalJika χ2

hitung ≥ χ2tabel, maka distribusi data tidak normal

Untuk menentukan harga χ2

tabel diketahui dengan melihat jumlah derajat kebebasan (dk). Berdasarkan nilai χ2

tabel dibandingkan dengan χ2

hitung. (diketahui nilai χ2hitung lebih kecil dari nilai χ2

tabel) maka diperoleh kesimpulan bahwa distribusi data pada variabel tertentu adalah normal.

Page 122: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 113 .

112 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Uji normalitas penelitian ini meliputi 4 variabel penelitian yaitu Uji normalitas variabel budaya organisasi , uji normalitas variabel manajemen pengetahuan, uji normalitas variabel motivasi kerja dan uji normalitas variabel kepuasan layanan perpustakaan. Berikut dikemukakan hasil penghitungan uji normalitas masing-masing variabel dalam penelitian ini:

1. Uji Normalitas Variabel Budaya Organisasi (X1)

Perhitungan uji normalitas variabel budaya organisasi dilakukan dengan berpedoman pada langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, memperoleh nilai mean (rata-rata) dan standar deviasi (simpangan baku). Berdasarkan deskripsi data terdahulu diketahui :

Nilai mean (M) = 132, 28Kedua, melakukan penghitungan dengan dibantu oleh penggunaan

tabel penolong untuk distribusi skor baku variabel budaya organisasi sehingga skor yang diperoleh untuk standar deviasi (S) = 13,6

Tabel 4. 32 Distribusi Frekuensi Skor Baku Budaya OrganisasiInterval Fi Xi fixi/ x ̅ xi-x (xi-x)² fi(xi-x)²99- 106 9 102,5 922,5 -29,79 887,230 7985,071107- 114 13 110,5 1436,5 -21,786 474,648 6170,418115- 122 25 118,5 3436,5 -13,437 180,550 5235,95123- 130 39 126,5 5439,5 -5,437 29,560 1271,07131- 138 54 134,5 6859,5 2,563 6,570 335,05139 –146 33 142,5 3562,5 10,563 111,579 2789,48147 –154 25 150,5 3461,5 18,563 344,589 7925,55155 –162 8 158,5 2060,5 26,563 705,599 9172,78

206 40502,68

Langkah berikutnya adalah menyusun frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. menentukan batas kelas ( yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 sehingga diperoleh skor 98,5; 106,5; 114,5; 122,5, 130,5; 138,5, 146,5; 154,5;162,5.

Page 123: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 115 .

114 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

b. mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

= -2,38.

Penghitungan dilakukan dengan cara yang sama pada nilai Z-score lain, sehingga diperoleh nilai – 1,81; -1,24; -0,67; -0,10; 0,47; 1,04; 1,61; dan 2,17.

c. mencari luas Z dari tabel kurva normal dari O –Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

d. mencari luas tiap kelas interval dengan mengurangkan angka-angka O – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya. Nilai angka baris pertama – baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, sehingga diperoleh nilai 0,02649; 0,07222; 0,14360; 0,20830; 0,22043; 0,17019; 0,09586; 0,03938; 0,48516.

e. mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n=206), diperoleh nilai (0,02649) (206) = 5,4568; 14,8769; 29,5816; 42,9093; 45,4093; 35,0598; 19,7475 daan 8,1131.

Penghitungan lebih detail berkaitan dengan uji normalitas pada variabel budaya organisasi dapat dilihat pada lampiran 16.17 Berdasarkan langkah penghitungan tersebut diperoleh tabel distribusi yang diharapkan dari hasil pengamatan terhadap variabel budaya organisasi (X1) sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. 33 Frekuensi Yang Diharapkan (Ei) Dari Hasil Pengamatan (fi)

Kel

as

Inte

rval

bata

s xi

nila

i z

luas

Z

fi Ei

fi-E

i

(fi-E

i)²

(fi-E

i)²/E

i

99-106 98,5 -2,38 0,02649 9 5,4568 3,5432 12,554 2,301107-114 106,5 -1,81 0,07222 13 14,8769 -1,8769 3,523 0,237115-122 114,5 -1,24 0,14360 29 29,5816 -0,5816 0,338 0,011123-130 122,5 -0,67 0,20830 43 42,9093 0,0907 0,008 0,000

17 Lihat lampiran 16, hal.300-301.

Page 124: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 115 .

114 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

131-138 130,5 -0,10 0,22043 51 45,4093 5,5907 31,256 0,688139-146 138,5 0,47 0,17019 25 35,0598 -10,0598 101,199 2,886147-154 146,5 1,04 0,09586 23 19,7475 3,2525 10,579 0,536155-162 154,5 1,61 0,03938 13 8,1131 4,8869 23,882 2,944163 162,5 2,17 0,48516 206 9,60

Nilai 2hitung diperoleh sebesar 9,60, sedangkan untuk nilai

2tabel dengan dk 8 - 3 = 5 pada taraf signifikansi (α) 5 % diketahui

sebesar 11,07. Oleh karena diketahui nilai 2hitung < 2

tabel yang dinyatakan dengan ( 9,60 < 11,07), maka dapat disimpulkan bahwa data variabel budaya organisasi (X1) merupakan data yang berdistribusi normal.

2) Uji Normalitas Variabel Manajemen Pengetahuan (X2)

Pengujian normalitas data variabel manajemen pengetahuan (X2) dilakukan dengan cara yang sama dengan pengolahan data sebelumnya. Hasil penghitungan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 17.18 Langkah penghitungan dikemukakan berikut: pertama, menyusun tabel distribusi frekuensi:

Tabel 4. 34 Distribusi Frekuensi Skor Baku Manajemen Pengetahuan

Kel

as

Inte

rval

fi xi fixi/

xi-x

(xi-x

fi(xi

-x)²

100- 107 7 103,5 724,5 -28,8 828,1 5796,689108 - 115 25 111,5 2787,5 -20,8 431,7 10791,78116 - 123 21 119,5 2509,5 -12,8 163,2 3428,125124 - 131 45 127,5 5737,5 -4,8 22,8 1026,758132 - 139 44 135,5 5962 3,2 10,4 457,1454140 – 147 33 143,5 4735,5 11,2 126,0 4156,762148 - 155 22 151,5 3333 19,2 369,5 8129,777

18 Lampiran 17, hal.302 – 304.

Page 125: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 117 .

116 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

156 - 163 6 159,5 957 27,2 741,1 4446,649164 -171 3 167,5 502,5 35,2 1240,7 3722,043 206 27249 41955,73

Dari tabel distribusi diperoleh mean (rataan) dengan skor sebesar 132,17 dan simpangan baku (Sd) sebesar 14,1. Langkah berikut adalah menyusun frekuensi yang diharapkan melalui :

a. menentukan batas kelas ( yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 sehingga di peroleh 99,5; 107,5; 115,5; 123,5; 131,5; 139,5; 147,5; 155,5; 163,5; dan 171,5

b. mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

= -2,3.

Penghitungan dilakukan sama pada nilai Z-score lain, sehingga nilai yang diperoleh yaitu -1,7; -1,2; -0,6; -0,1; 0,5; 1,1; 1,6; 2,2; 2,7.

c. mencari luas Z dari tabel kurva normal dari O –Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

d. mencari luas tiap kelas interval dengan mengurangkan angka-angka O – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya. Nilai angka baris pertama – baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, sehingga diperoleh 0,0307; 0,0988; 0,1493; 0,2086; 0,2148; 0,1632; 0,0914; 0,0377; 0,0115; dan 0,4969.

e. mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n=206), diperoleh nilai 0,0307 (206) = 6,3173. Berikut nilai yang diperoleh yaitu 16, 2354; 30,7592; 42,9670; 44,2568; 33,6135; 18,8237; 7,7713; 2,3648.

Dari tahapan penghitungan tersebut maka diperoleh hasil yang kemudian dibuat dalam tabel distribusi yang diharapkan dari hasil pengamatan terhadap variabel X2. Berikut ditampilkan tabel distribusi yang dimaksud, yaitu pada tabel berikut ini:

Page 126: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 117 .

116 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Tabel 4 35 Frekuensi Diharapkan (Ei) dari Hasil Pengamatan (fi)

Kel

as

Inte

rval

bata

s xi

fi Nila

i Z

Luas

Z

(oz) Ei

fi-ei

(fi-e

i)²

(fi-e

i)²/e

i

100 – 106 99,5 7 -2,3 0,0307 6,3173 0,6827 0,4661 0,0738

107 – 113 107,5 25 -1,7 0,0788 16,2354 8,7646 76,8183 4,7315

114 – 120 115,5 21 -1,2 0,1493 30,7592 -9,7592 95,2410 3,0963

121 – 127 123,5 45 -0,6 0,2086 42,9670 2,0330 4,1332 0,0962

128- 134 131,5 44 -0,1 0,2148 44,2568 -0,2568 0,0659 0,0015

135 - 141 139,5 33 0,5 0,1632 33,6135 -0,6135 0,3764 0,0112

142 – 148 147,5 22 1,1 0,0914 18,8237 3,1763 10,0886 0,5360

149 – 155 155,5 6 1,6 0,0377 7,7713 -1,7713 3,1376 0,4037

156 – 162 163,5 3 2,2 0,0115 2,3648 0,6352 0,4035 0,1706

171,5 2,7 0,4969

206 9,121

Berdasarkan penghitungan di atas, maka diperoleh nilai 2hitung sebesar 9,121. Nilai 2

tabel dengan dk = 9 -3 = 6 pada taraf signifikansi (α) 5 % diperoleh sebesar 12,590. Dengan membandingkan nilai keduanya, yaitu antara nilai 2

hitung dengan 2tabel menunjukkan

nilai 2hitung < 2

tabel dimana 9,121 < 12,590, maka dapat dinyatakan distribusi data variabel manajemen pengetahuan (X2) adalah normal.

3) Uji Normalitas Variabel Motivasi Kerja (X3)

Prosedur serupa juga dilakukan untuk menjawab hipotesis pada uji normalitas variabel motivasi kerja (X3), selengkapnya penghitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran 18.19 Beberapa langkah yang serupa hingga diperoleh kesimpulan apakah distribusi data variabel tersebut bersifat normal atau tidak. Adapun tahapan yang dilakukan dikemukakan sebagai berikut:

Pertama, menyusun tabel distribusi frekuensi seperti ditampilkan berikut :

Lampiran 18, hal. 304 – 305. 19

Page 127: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 119 .

118 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Tabel 4. 36 Tabel Distribusi Motivasi Kerja Interval fi xi fixi/ x ̅ xi-x (xi-x)² fi(xi-x)²

100- 106 4 103 412 -29,09 846,08 3384,30107- 113 10 110 1100 -22,09 487,85 4878,52114 - 120 30 117 3510 -15,09 227,63 6828,87121 - 127 33 124 4092 -8,09 65,41 2158,39128 - 134 41 131 5371 -1,09 1,18 48,48135 -141 35 138 4830 5,91 34,96 1223,57142 - 148 32 145 4640 12,91 166,74 5335,55149 - 155 12 152 1824 19,91 396,51 4758,15156 - 162 9 159 1431 26,91 724,29 6518,60 35134,43 206 27210 171,39 132,09 13

Diketahui mean sebesar = 132,09 dan standar deviasi sebesar 13.Tahapan berikutnya adalah menyusun frekuensi yang diharapkan

dengan mengikuti pola yang sama dengan penghitungan sebelumnya yaitu:

a. menentukan batas kelas ( yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 sehingga di peroleh skor 99,5; 106,5; 113,5; 120,5, 127,5; 134,5, 141,5; 148,5;155,5, dan 162,5.

b. mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

= -2,49. Penghitungan dilakukan sama pada nilai Z-score lain dan diperoleh nilai -1,95; -1,42; -0,89; -0,35; 0,18; 0,72; 1,25; 1,79, dan 2,32.

c. mencari luas Z dari tabel kurva normal dari O –Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

d. mencari luas tiap kelas interval dengan mengurangkan angka-angka O – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya.

Page 128: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 119 .

118 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Diperoleh nilai angka baris pertama – baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, sehingga diperoleh nilai 0,01892; 0,05251; 0,11022; 0,17497; 0,21009; 0,19082; 0,13110; 0,06812; 0,02677 dan 0,48991.

e. mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n=206), diperoleh nilai 0,01892 (206) = 3,897. Demikian penghitungan ini dilakukan terhadap nilai-nilai yang lain dan diperoleh nilai 10,187; 22,705; 36,043; 43,279; 39309; 27,006; 14,033; 5,515.

Dari langkah-langkah penghitungan tersebut maka diperoleh frekuensi yang diharapkan dari hasil pengamatan untuk variabel motivasi kerja (x3), sebagaimana dapat dicermati pada tabel 4.38 berikut:

Tabel 4 37 Frekuensi Yang Diharapkan (fe) dari hasil Pengamatan (fo)

Int

erva

l

bata

s ke

las

Nila

i z

Luas

0-Z

fi ei

fi-ei

(fi-e

i)²

(fi-e

i)²/e

i

100-106 99,5 -2,49 0,01892 4 3,897 0,103 0,011 0,003107 – 113 106,5 -1,95 0,05251 10 10,817 -0,817 0,668 0,062114 -120 113,5 -1,42 0,11022 30 22,705 7,295 53,221 2,344121 - 127 120,5 -0,89 0,17497 33 36,043 -3,043 9,260 0,257128 - 134 127,5 -0,35 0,21009 41 43,279 -2,279 5,192 0,120135 - 141 134,5 0,18 0,19082 35 39,309 -4,309 18,565 0,472142 - 148 141,5 0,72 0,13110 32 27,006 4,994 24,942 0,924149 - 155 148,5 1,25 0,06812 13 14,033 -2,033 4,133 0,295156 - 162 155,5 1,79 0,02677 9 5,515 3,485 12,148 2,203 162,5 2,32 0,48991 206 6,679

Berdasarkan penghitungan di atas, maka diperoleh nilai 2hitung

= 6,679, sedangkan nilai 2tabel dengan dk = 9 -3 = 6 pada taraf

signifikansi (α) 5 % = 12,592. Dengan membandingkan nilai keduanya dimana nilai 2

hitung menunjukkan nilai yang lebih kecil dari 2tabel

sebagaimana dinyatakan dengan 6,679 < 12,592, maka hasil tersebut menunjukkan bahwa distribusi data variabel motivasi kerja (X3) adalah normal.

Page 129: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 121 .

120 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

4) Uji Normalitas Variabel Kepuasan Layanan (Y)

Uji normalitas data untuk variabel kepuasan layanan (Y) menggunakan langkah-langkah yang sama dengan penghitungan pada 3 variabel sebelumnya.Penghitungan untuk uji normalitas tersebut disajikan selengkapnya pada bagian lampiran 19.20

Berikut ini dikemukakan langkah awal dalam penghitungan tersebut yaitu menyusun tabel distribusi frekuensi seperti sdisajikan berikut:

Tabel 4. 38 Distribusi Frekuensi Skor Baku Kepuasan Layanan (Y)Interval fi xi xi - x (xi - x)² fi ( xi - x)² fixi

103- 110 4 106,5 -29,51 871,109 3484,4 426111 - 118 20 114,5 -21,51 462,876 9257,5 2290119 - 126 32 122,5 -13,51 182,643 5844,6 3920127- 134 44 130,5 -5,51 30,410 1338,1 5742135 - 142 36 138,5 2,49 6,177 222,4 4986143 -150 38 146,5 10,49 109,944 4177,9 5567151- 158 18 154,5 18,49 341,711 6150,8 2781159- 166 10 162,5 26,49 701,478 7014,8 1625

167- 174 4 170,5 34,49 1189,245 4757,0 682 206 42247,5 28019

Tahapan penghitungan berikutnya adalah menyusun frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a. menentukan batas kelas ( yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 sehingga di peroleh skor 99,5; 106,5; 113,5; 120,5, 127,5; 134,5, 141,5; 148,5;155,5, dan 162,5

b. mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

= -2,25. Penghitungan dilakukan sama pada nilai Z-score lain.

c.mencari luas Z dari tabel kurva normal dari O –Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

c. .mencari luas tiap kelas interval dengan mengurangkan angka-angka

20 Lampiran 19, hal.306-307.

Page 130: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 121 .

120 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

O – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya. Nilai angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, sehingga diperoleh nilai 0,03061, 0,07462, 0,13812 dstnya, hingga diselesaikan penghitungan pada nilai yang lain.

d. mencari frekuensi yang diharapkan dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n=206). Diperoleh nilai 0,03061 (206) = 6,306. Selanjutnya dilakukan penghitungan terhadap nilai pada bagian atau sel lainnya dan hasil akhirnya dapat dilihat di tabel berikut. Dari langkah penghitungan tersebut diperoleh nilai normalitas

dalam bentuk sajian tabel distribusi yang diharapkan dari hasil pengamatan terhadap variabel motivasi kerja (X3). Lebih lengkapnya infromasi tentang hasil penghitungan ditunjukkan pada tabel disajikan berikut ini :

Tabel 4. 39 Frekuensi Yang Diharapkan (Ei) dari Hasil Pengamatan (fi)

Int

erva

l Kel

as

Bat

as k

elas

nila

i Z

luas

z (o

-z)

fi ei fi-ei

(fi-e

i)²

(fi-e

i)²/e

i103- 110 102,5 -2,33 0,028 4 5,763 -1,76 3,11 0,54111- 118 110,5 -1,78 0,073 20 15,134 4,87 23,68 1,56119 – 126 118,5 -1,22 0,143 32 29,358 2,64 6,98 0,24127 – 134 126,5 -0,66 0,204 44 42,076 1,92 3,70 0,09135 - 142 134,5 -0,11 0,216 36 44,556 -8,56 73,21 1,64143 – 150 142,5 0,45 0,169 38 34,863 3,14 9,84 0,28151 -158 150,5 1,01 0,098 18 20,155 -2,16 4,64 0,23

159 -166 158,5 1,57 0,042 10 8,608 1,39 1,94 0,23167 -174 166,5 2,12 0,013 4 2,715 1,28 1,65 0,61

174,5 2,68 Total 206 5,419

Dari hasi l penghitungan menunjukkan bahwa nilai 2hitung sebesar

5,419, sedangkan 2tabel taraf signifikansi (α) 5 % sebesar 12,592.

Page 131: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 123 .

122 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Dengan membandingkan kedua nilai tersebut di mana nilai 2hitung

lebih kecil dari nilai 2

tabel atau 5,419 < 12,592, maka dapat dinyatakan bahwa data variabel motivasi kerja (X3) memiliki distribusi normal.

Penghitungan normalitas terhadap variabel penelitian membuktikan bahwa bahwa keseluruhan variabel baik variabel budaya organisasi (X1), manajemen pengetahuan (X2), motivasi kerja (X3), dan kepuasan layanan perpustakaan (Y) menghasilkan nilai hitung lebih kecil dari nilai tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan masing-masing variabel penelitian dari instrumen penelitian berdistribusi normal sehingga dapat dilakukan pengujian berikutnya.

Rangkuman dari penghitungan uji normalitas variabel penelitian tersebut ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 40 Rangkuman Uji Normalitas Variabel Penelitian No Variabel hitung X

2 tabel X2 Kesimpulan

1 X1 9,60 11,67 Berdistribusi Normal2 X2 9,121 12,592 Berdistribusi Normal3 X3 6,679 12,592 Berdistribusi Normal4 Y 5,419 12,592 Berdistribusi Normal

f. Uji Homogenitas VariansPengujian homogenitas dilakukan terhadap variabel penelitian ini untuk mengetahui varians bersifat homogen atau tidak. Kriteria penentuan data tersebut dinyatakan homogen jika :

Ho diterima jika χ2hitung < χ

2tabel

Ho ditolak jika χ2hitung > χ2

tabel (taraf signifikansi α=0.05)

2. Uji Homogenitas Variabel Budaya Organisasi (X1) atas Kepuasan Layanan Perpustakaan (Y)

Langkah untuk uji homogenitas dilakukan terhadap distribusi data yang telah ada21, dan selanjutnya beberapa tahapan penghitungan

21 Syofian Siregar, Op.Cit., hal 168-169.

Page 132: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 123 .

122 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

sebagaimana dikemukakan berikut:(1) Membuat tabel kerja penolong22 sehingga diperoleh hasil akhir

nX1 X12 Y Y2

20627133 3613987 28007 3849081

(2) Menentukan nilai F hitung : menggunakan rumus :

=

Dimana

Untuk mendapatkan nilai dipergunakan rumus :

6,108 = 14,004

= 14,202

(3) Menghitung nilai F hitung sehingga diperoleh hasinya sebagai berikut:

=

22 Lampiran 20, hal. 308 – 313.

Page 133: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 125 .

124 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

= = 1,014

(4)Menentukan kriteria penilaian syarat homogen adalah X2 hitung < X2 tabel,

Dari penghitungan diperoleh nilai X2 hitung sebesar 1,014, sementara nilai pada X1 tabel diperoleh Ftabel = 1,26. Berdasarkan perolehan tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung < Ftabel yaitu 1,19 < 1,26. Dengan diketahui nilai Fhitung lebih kecil dari nilai yang terdapat dalam tabel, sehingga variabel X1 atas variabel Y dinyatakan homogen. Dengan demikian Ho diterima atau galat X1 atas Y adalah homogen.

1) Uji Homogenitas Variabel Manajemen Pengetahuan (X2) atas Kepuasan Layanan Perpustakaan (Y)

Proses pengujian yang sama dilakukan terhadap variabel manajemen pengetahuan atas kepuasan layanan. Penghitungan secara lengkap disajikan dalam bagian akhir yaitu di lampiran 16 dari tulisan ini.23

Berdasarkan hasil penghitungan dengan langkah-langkah yang sama diperoleh nilai χ2

hitung = 1,01, sedangkan χ2tabel = 1, 26. Oleh

karena diketahui nilai χ2hitung < χ2

tabel yaitu (1,01 <1,26), maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, data variabel X1atas variabel Y tersebut adalah homogen.

2) Uji Homogenitas Variabel Motivasi Kerja (X3) atas Kepuasan

Layanan Perpustakaan (Y)Proses pengujian yang sama dilakukan terhadap variabel motivasi

kerja atas kepuasan layanan. Hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran. 24Dari hasil penghitungan dengan langkah yang sama terhadap uji homogenitas variabel sebelumnya maka diperoleh nilai χ2

hitung = 1,09. Adapun nilai χ2tabel = 1,26, karena nilai χ2

hitung < χ2tabel

(1,09 <1,26) maka dapat dinyatakan Ho diterima. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa data variabel motivasi kerja atas kepuasan layanan

23 Tabel kerja penghitungan disajikan pada lampiran 21, hal 314 – 318.24 Lampiran 22, hal. 319 323.

Page 134: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 125 .

124 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

bersifat homogen. Hasil penghitungan untuk uji homogenitas variabel penelitian

masing-masing yaitu galat variabel X1 atas Y, galat variabel X2 atas Y, dan galat X3 atas Y membuktikan bahwa semua variabel penelitian ini bersifat homogen. Hasil kesimpulan dari penghitungan telah dirangkum dalam tabel yang ditampilkan berikut ini:

Tabel 4. 41 Rangkuman Penghitungan Uji Homogenitas Variabel

No Galat Jumlah sampel

X0.05) 2)Kesimpulan

χ2hitung χ2

tabel

1 X1 atas Y 206

1,011,26 Homogen2 X2 atas Y 1,01

3 X3 atas Y 1,09

c. Uji Linearitas Koefisien Regresi

Pengujian persyaratan analisis yang ketiga menggunakan uji linearitas koefisien regresi. Pengujian linearitas atau seringkali dikenal dengan uji tuna25 bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Jika hasil pengujian menunjukkan atau dinyatakan linear, maka dapat dilanjutkan dengan analisis data menguji hipotesis. Dalam penelitian ini uji llinearitas atau uji tuna menggunakan uji F.

Pengujian linearitas dilakukan untuk 3 kelompok data; setiap atau satu variabel terikat akan dihubungkan dengan variabel bebas. Uji linearitas pada penelitian ini meliputi kelompok pertama untuk variabel kepuasan layanan perpustakaan (Y) dengan variabel budaya organisasi (X1), kedua untuk variabel kepuasan layanan perpustakaan (Y) dengan manajemen pengetahuan (X2), dan ketiga untuk variabel kepuasan layanan perpustakaan (Y) dengan motivasi kerja (X3). Adapun statistik uji hipotesis dirumuskan dalam pernyataan: :

Ho : Y = α + bX (linear)Hi : Y ≠ α + bX (tidak linear)

25 Sugiyono, Op.Cit., hal 265-266.

Page 135: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 127 .

126 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Penghitungan statistik adalah Fhitung dimana Fhitung diperoleh dari kuadrat tengah tuna cocok dibagi dengan kuadrat tengah galat murni pada ANOVA. Statistik uji hipotesis dinyatakan dengan Fhitung dimana H0

diterima jika nilai Fhitung < Ftabel, atau Ho di tolak bila Fhitung > Ftabel.

Penjelasan setiap uji linearitas variabel penelitian dikemukakan dalam penjelasan berikut:

1) Uji Linearitas Budaya Organisasi (X1) Atas Kepuasan Layanan Perpustakaan (Y)

Pengujian linearitas budaya organisasi (X1) atas kepuasan layanan perpustakaan (Y) ditampilkan pada lampiran 23.26 Langkah atau tahapan penghitungan dikemukakan berikut ini:a. mendapatkan persamaan regresi, melalui rumus persamaan regresi:

Y = a + bX1. Diketahui :

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikana = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen

X= subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk memperoleh nilai masing– masing persamaan dilakukan penghitungan harga a dan b dengan menggunakan rumus :

= = 59,70

26 Lampiran 23, hal 324 – 336.

Page 136: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 127 .

126 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

= = 0,58

Setelah harga a dan b ditemukan maka persamaan regresi linear untuk variabel X1 terhadap Y disusun dan diperoleh nilai berikut:

Y = a + b X1 = 59,70 + 0,58 X1

b. Pengujian Anava Sebelum melakukan analisa anava, maka dilakukan tahapan penghitungan:

JK (T) = = 3849081

JK (a) = = = 3807728,39

JK( ) = b

= 0,58

= 13476,39

Page 137: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 129 .

128 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

JK(s) = JK (T) - JK (a) - JK( ) = 3849081 - 3807728,39 - 13476,39 = 27875,90

Untuk memperoleh nilai JK (G) diperlukan penghitungan dengan bantuan tabel kerja yang disajikan berikut ini:

Tabel 4 .42 Tabel Anava Untuk Regresi LinearY = 59,70 + 0,58 X1

Sumber variasi Dk JK KT Fhitung Ftabel

Total 206 3849081Koefisien (a) 1 3807728,39 3807728,39

Regresi (b|a) 1 13476,40 13476,40 98,625 3,89Sisa 204 27875,9 136,65Tuna Cocok 50 2013,71 37,29 0,22 1,44Galat (Error) 104 2586,1933 170,15

Keterangan:dk = derajat kebebasanJk = jumlah kuadratRJK = Rata-rata jumlah kuadrat

Dari penghitungan diperoleh nilai JK (G) =

JKG) =

=

+ .... +

Page 138: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 129 .

128 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

= 2586,1933JK (TC) = JK (S) – JK (G)

= 27875,90 - 2586,1933 = 2013,71c. Uji Keberartian dan Linearitas Rumusan untuk menguji keberartian dinyatakan dengan hipotesis berikut:

Ho : koefisien arah regresi tidak berarti ( (b = 0)

Ha: koefisien berarti ( b )Untuk menguji Ho dipergunakan rumus :

Fhitung = Diketahui :

Fhitung = = 98,625

Berdasarkan hasil uji keberartian diperoleh nilai F hitung = 98,625 sedangkan Ftabel dengan taraf signifikansi α (0,05) diiperoleh sebesar 3,89. Oleh karena perolehan nilai Fhitung > Ftabel yaitu (98,625 > 3,89), maka dapat diberikan kesimpulan bahwa koefisien regresi berarti. Dengan kata lain hipotesis nol ditolak dan Ha diterima.

Penghitungan menggunakan program SPSS menunjukkan skor koefisien regresi linear sebesar 98,625 dengan signifikansi 0,00 < 0,05, Hasil hitung dengan menggunakan program SPSS disajikan pada tabel anova disajikan berikut ini:

Page 139: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 131 .

130 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Tabel 4. 43 Uji Anova Variabel X1 atas Variabel YANOVAb

Model Sum ofSquares df Mean

Square F .Sig

1Regression 13476.704 1 13476.704 98.625 000a.Residual 27875.903 204 136.647Total 41352.607 205

a. Predictors: (Constant), X1b. Dependent Variable: Y

Adapun untuk menguji lineritas di digunakan rumus berikut:

Fhitung =

= = 0,22Berdasarkan penghitungan untuk uji linearitas diperoleh nilai F

hitung tuna cocok = 0,22, sedangkan Ftabel = 1,44 (Fhitung < Ftabel. = 0,22 <1,44) sehingga dapat dinyatakan bahwa persamaan regresinya linear.

2) Uji Linearitas Manajemen Pengetahuan (X2) Atas Kepuasan Layanan (Y)Pengujian dilakukan pada variabel manajemen pengetahuan atas

kepuasan layanan perpustakaan dengan melakukan penghitungan yang sama seperti dikemukakan sebelumnya. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui X2 sebesar 111, 376 + 0,17 = 111, 543. Untuk memperoleh besaran nilai signifikansi dan linear terhadap persamaan regresi variabel X2 atas Y digunakan uji F, dan dari hasil penghitungan dapat dilihat dari tabel berikut ini27:

27 Lampiran 24, hal 337-346.

Page 140: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 131 .

130 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Tabel 4. 44 Hasil Uji Signifikansi Linearitas Regresi Variabel X2 Atas Variabel Y

Sumber Variasi dk JK RJK Fhitung Ftabel

Total 206 3720622

Koefisien (a)

Regresi (b|a)

1

1

3671650,50

995,11

3671650,50

995,11 4,231 3,86

Sisa 204 47976,4 235,18Tuna cocokGalat error

14192

5276,142700,32

376,86222,40

1,69 1,98

Pengujian menggunakan program SPSS menunjukkan hasil hitung sama dengan penghitungan manual yang ditunjukkan melalui uji Anova berikut:

Tabel 4. 45 Uji Anova Variabel X2 atas Variabel YModel Sum of quares df Mean Square F Sig.1 Regression 995.114 1 995.114 4.231 .041a

Residual 47976.381 204 235.178Total 48971.495 205

a. Predictors: (Constant), MP

Nilai Fhitung diketahui sebesar 4,231, kemudian dibandingkan dengan nilai yang tertera dalam Ftabel = 3,86. Perbandingan antara keduanya memberikan kesimpulan bahwa nilai Fhitung > Ftabel (4,231 > 3,86) sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau koefisien regresinya signifikan. Pada uji linearitas diperoleh nilai Fhitung tuna cocok = 1,69 sedangkan Ftabel =1,98 (Fhitung < Ftabel.) dan dapat diberi kesimpulan bahwa antara variabel X2 dengan variabel Y terdapat persamaan yang linear.

3) Uji Linearitas Motivasi Kerja (X3) Atas Kepuasan Layanan (Y)Perhitungan yang sama dilakukan atas variabel motivasi (X3) dan

Page 141: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 133 .

132 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

kepuasan layanan (Y)28. Berikut dikemukakan hasil uji signifikansi dan linearitas yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. 46 Hasil Uji Signifikansi Linearitas Regresi Variabel X3 Atas Variabel Y

Sumber Variasi

Dk JK RJK Fhitung Ftabel

Total 206 3720622 3720622

Koefisien (a)

Regresi (b|a)

1

1

3671650,50

998,597

3671650,50

998,597 4,246 3,86

Sisa 204 47972,90 235,16

Tuna cocok

Galat error

47

155

12362,37

35610,53

263,029

229,7454

1,14 1,44

Hasil penghitungan mendapatkan nilai yang sama besaran nilai dengan menggunakan program SPSS :

ModelSum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 998.597 1 998.597 4.246 .041a

Residual 47972.898 204 235.161Total 48971.495 205

a. Predictors: (Constant), MK

b. Dependent Variable: KP

Tabel 4. 47 Uji Anova Variabel X3 Atas Y

Dari tabel di atas ketahui bahwa Fhitung = 4,246. sedangkan Ftabel = 3,89. Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung

> Ftabel sehingga dinyatakan hipotesis diterima atau koefisien regresi

28 Lampiran 25, hal 347 – 358.

Page 142: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 133 .

132 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

signifikan. Uji linearitas diperoleh dari nilai F hitung tuna cocok = 1,145 dibandingkan dengan nilai Ftabel = 1,44. Ini mengindikasikan Fhitung < Ftabel. (1,14 <1,44) sehingga dinyatakan bahwa persamaan regresi motivasi kerja atas kepuasan layanan perpustakaan linear.

2. Pengujian Hipotesis

Beberapa tahapan pengujian persyaratan analisis telah dilakukan dan hasil dari pengujian persyaratan analisis menunjukkan bahwa skor setiap variabel penelitian telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan pengujian hipotesis asosiatif yaitu pengujian model kausalitas dengan metode analisis korelasi. Untuk mencari hubungan antara variabel penelitian dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya, dalam hal ini korelasi adalah angka yang menunjukkan arah dinyatakan dengan bentuk hubungan positif (+1) dan negatif (-1 ) dan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien regresi.29

Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan rumus korelasi30 dan penghitungan mengunakan software SPSS 21.00 dan Excel. Terdapat 4 hipotesis yang diuji meliputi: korelasi budaya organisasi dengan kepuasan layanan perpustakaan, korelasi manajemen pengetahuan dengan kepuasan layanan perpustakaan, korelasi motivasi kerja dengan kepuasan layanan perpustakaan, dan korelasi budaya organisasi, dengan kepuasan layanan perpustakaan. Konstelasi model hubungan antara variabel-variabel penelitian tersebut dapat dicermati dari diagram berikut ini:

dapa

X1Y

29 Ibid, hal 260.30 Ibid, hal 228 dan 280.

Page 143: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 135 .

134 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

X2Y

3Y

Gambar 4.6: Model Hubungan antara X1, X2,X3 dan Y

Secara rinci bahasan berikut merupakan langkah-langkah analisis untuk memperoleh jawaban hipotesis penelitian:

a. Persamaan Regresi Linier Berganda 3 PrediktorPersamaan regresi linier berganda yang dipergunakan dalam

penelitian adalah persamaan regresi berganda 3 prediktor yaitu untuk mendapatkan persamaan regresi untuk hubungan antara variabel budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja secara bersama–sama terhadap kepuasan layanan perpustakaan.

Adapun langkah–langkah yang dilakukan antara lain : 1. Menyusun model regresi berganda dengan 3 prediktor :

Y = a + 1X1 + b2 X2 + 3 X3+

Untuk memperoleh nilai masing-masing maka langkah pertama adalah menduga parameter model regresi berganda melalui

penghitungan

Untuk memperoleh nilai ß dilakukan penghitungan nilai matriks X terlebih dahulu sehingga diperoleh matriks X =

X=

Page 144: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 135 .

134 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dan XT =

Berikutnya mencari perkalian matriks , dan diperoleh

nilai untuk X =

X T X =

Penghitungan tersebut menghasilkan perkalian seperti di bawah ini

Page 145: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 137 .

136 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Maka diperoleh nilai X =

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai untuk [XTX]-1 dimana

rumus yang dipergunakan adalah :

XTX]-1 = Dari penghitungan diperoleh nilai XTX]-1 =

=

Penghitungan dengan cara yang sama dilakukan untuk mendapatkan nilai dari mencari perkalian matriks XTY. melalui pengolahan data terhadap skor pada variabel X1, X2, X3 dan Y maka susunan matriksnya sebagai berikut :disusun perkalian matriks XTY =

XTY

Page 146: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 137 .

136 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

=

Perkalian matriks XTY seperti disajikan mendapatkan hasil seperti disajikan berikut ini :

=

=

Melakukan penghitungan untuk memperoleh nilai dengan menggunakan rumus berikut :

=

Page 147: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 139 .

138 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

nilai yang diperoleh =

Berdasarkan hasil penghitungan terhadap nilai

, maka diperoleh nilai masing–masing sebesar

, dan Dengan demikian hasil yang diperoleh untuk model persamaan regresi berganda dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut :

Y = + 1X1 + b2 X2 + 3 X3

= 16,890 + 0,276 X1 + 0,115 X2 + 0,512 X3

Penghitungan secara manual koefisien persamaan regresi berganda di atas tenyata sejalan dengan hasil penghitungan melalui penghitungan program SPSS, keduanya menunjukkan nilai yang persis sama. Berikut tampilan hasil hitung dengan program SPSS.

Page 148: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 139 .

138 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Tabel 4. 48 Koefisen Persamaan Variabel X1,X2, X3 Dengan Y Coefficient

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta1 (Constant) 16.890 8.473 1.993 .048

X1 .276 .061 .273 4.561 .000X2 .115 .055 .114 2.073 .039X3 .512 .065 .472 7.902 .000

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan proses penghitungan pengolahan data yang dilakukan maka diperoleh persamaan regresi persamaan regresi linear ganda Y = 16,890 + 0,276 X1 + 0,115 X2 +0,512 X3 . Dari persamaan regresi linear berganda tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai konstanta positif sebesar 16,890 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel budaya organisasi (X1), variabel manajemen pengetahuan (X2), dan variabel motivasi kerja (X3), maka nilai kepuasan layanan perpustaakaan sebesar 16,890.

Koefisien regresi variabel budaya organisasi (X1) sebesar 0,276 menunjukkan bahwa setiap penambahan (dengan tanda +) 1 skor atau nilai variabel budaya organisasi akan memberikan kenaikan pada nilai kepuasan layanan perpustakaan sebesar 0,276. Demikian juga koefisien regresi variabel manajemen pengetahuan atau X2 yaitu dengan nilai sebesar 0,115 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 skor atau nilai variabel manajemen pengetahuan akan memberikan kenaikan nilai kepuasan layanan perpustakaan sebesar 0,115. Pernyataan sebelumnya yaitu koefisien regresi variabel motivasi kerja atau X3 0 dengan nilai sebesar 0,512 akan memberikan kenaikan terhadap variabel kepuasan layanan perpustakaan dimana satu skor atau nilai variabel motivasi kerja akan menunjukkan bahwa setiap penambahan dengan 1 skor atau nilai tersebut akan memberikan kenaikan juga pada skor atau nilai variabel kepuasan layanan perpustaakaan sebesar 0,512.

Page 149: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 141 .

140 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

b. Koefisien Determinasi Tahapan penghitungan berikutnya adalah memperoleh nilai koefisien determinasi dimana tahapan penghitungan ini dilakukan untuk menjawab korelasi secara bersama-sama antara 3 prediktor dengan variabel terikat, yang dimaksud di sini adalah variabel budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja. Dalam hal ini untuk memperoleh nilai koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R2

menggunakan rumus berikut: R ² = Untuk memperoleh nilai koefisien determinasi terdapat

beberapa tahapan penghitungan, sebagaimana dikemukakan di bawah ini :Pertama, mencari nilai JK (S) dengan memasukkan nilai pada rumus berikut ini: = YT Y – bT XTY

= 3849081 - 3829000 JK (S) = 20043

Selannjutnya mencari nilai JK(T), dengan menggunakan rumus berikut: JK(T) = Y -

= 3849081 - 3807728,4 JK (T ) = 41352, 607

Setelah mengetahui nilai masing-masing, penghitungan akhir memasukkan nilai untuk mendapatkan nilai JK(R ) melalui rumus

JK(R) = JK(T) - JK(S) = 41352, 607 - 20043 = 21309,607 Berdasarkan langkah penghitungan di atas, maka tahapan akhir

dari penghitungan adalah memperoleh nilai koefisien determinasi . Penghitungan uji koefisien determinasi (R2) mengunakan rumus berikut:

R2 = =

= (0,515) X (100 %) = 51,5 % R² diperoleh nilai sebesar 0,515 artinya kontribusi variabel

Page 150: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 141 .

140 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja secara bersama-sama atau simultan terhadap kepuasan layanan perpustakaan sebesar 0,515. Temuan ini menghasilkan pernyataan kesimpulan bahwa budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja kerja memberikan kontribusi terhadap kepuasan layanan sebesar 51,5 %, sedangan sebesar 48,5 % oleh faktor-faktor lain.

Hasil uji korelasi berganda dan determinasi secara manual di atas menunjukkan kesesuaian dengan hasil output penghitungan menggunakan SPSS. Ini bermakna bahwa hasil penghitungan manual sinkron atau sesuai dengan hasil hitung dengan SPSS.

Tabel 4. 49 Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the Estimate

1 .718a .515 .508 9.961a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Berdasarkan hasil penghitungan diatas maka diketahui nilai korelasi berganda RY(X1,2,3) diperoleh nilai sebesar 0,718. Selanjutnya penghitungan koefisien determinasi (R2), menunjukkan nilai sebesar 0,515. Hasil tersebut membuktikan bahwa variabel budaya organisasi (X1), manajemen pengetahuan (X2), dan motivasi kerja (X3) secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kepuasan layanan perpustakaan (Y) sebesar 0,515 atau 51,5 %, atau 48,5 % lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.

c. Uji Parsial (Uji T)Setelah mengetahui persamaan regresi dan koefisien determinasi, maka pengujian dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian 1, 2 dan 3. Adapun hipotesis penelitian yang dimaksud adalah korelasi antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan perpustakaan, korelasi antara manajemen pengetahuan dengan kepuasan layanan perpustakaan, dan korelasi antara motivasi kerja dengan kepuasan layanan perpustakaan. Untuk menjawab 3 hipotesis penelitian tersebut baik hipotesis 1, hipotesis 2 dan hipotesis 3 menggunakan uji T.

Penghitungan dengan uji T atau parsial tersebut pada prinsipnya untuk mengetahui tingkat siginfikansi hubungan satu variabel terikat

Page 151: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 143 .

142 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dengan satu variabel bebas. Kriteria kesimpulan dari hasil penghitungan akan dijabarkan secara terpisah berdasarkan urutan hipotesis penelitian:

Berdasarkan konstelasi yang dikemukakan tersebut dilakukan perhitungan yang digunakan untuk menguji 4 hipotesis penelitian dan memberikan interprestasi terhadap hasil pengujian, dan keempat hipotesisi tersebut meliputi : korelasi antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan perpustakaan, korelasi antara manajemen pengetahuan dengan kepuasan layanan, korelasi antara motivasi kerja dengan kepuasan layanan, dan korelasi antara budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kepuasan layanan perpustakaan.

Secara rinci bahasan berikut akan menjawab hipotesis yaitu :

c. Persamaan Regresi Linier Berganda 3 PrediktorPersamaan regresi linier berganda yang dipergunakan dalam penelitian adalah persamaan regresi berganda 3 prediktor yaitu untuk mengetahui persamaan regresi hubungan antara budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja secara bersama–sama terhadap kepuasan layanan perpustakaan. Untuk memperoleh nilai masing masing a, b1, b2, b3. Adapun langkah–langkah yang dilakukan antara lain : 2. Menyusun model regresi berganda dengan 3 prediktor :

Y = a + 1X1 + b2 X2 + 3 X3+

Untuk memperoleh nilai masing-masing maka langkah pertama adalah menduga parameter model regresi berganda melalui

penghitungan

Untuk memperoleh nilai ß dilakukan penghitungan nilai matriks X terlebih dahulu sehingga diperoleh matriks X =

Page 152: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 143 .

142 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

X=

dan XT =

Berikutnya mencari perkalian matriks , dan diperoleh

nilai untuk X =

X T X =

Page 153: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 145 .

144 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Penghitungan tersebut menghasiilkan perkalian seperti di bawah ini :

Maka diperoleh nilai X =

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai untuk [XTX]-1 dimana

rumus yang dipergunakan adalah :

XTX]-1 =

Dari penghitungan diperoleh nilai XTX]-1 =

Page 154: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 145 .

144 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

=

Penghitungan dengan cara yang sama dilakjukan untuk mendapatkan nilai dari mencari perkalian matriks XTY. melalui pengolahan data terhadap skor pada variabel X1, X2, X3 dan Y maka susunan matriksnya sebagai berikut : disusun perkalian matriks XTY =

XTY

=

Perkalian matriks XTY seperti disajikan mendapatkan hasil seperti disajikan berikut ini :

=

Page 155: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 147 .

146 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

=

Melakukan penghitungan untuk memperoleh nilai dengan menggunakan rumus berikut :

=

nilai yang diperoleh =

Berdasarkan hasil penghitungan terhadap nilai , maka

diperoleh nilai masing –masing sebesar

, dan Dengan demikian hasil yang diperoleh untuk model persamaan regresi

Page 156: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 147 .

146 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

berganda dalam penelitian ini sebagai berikut :

Y = + 1X1 + b2 X2 + 3 X3

= 16,890 + 0,276 X1 + 0,115 X2 + 0,512 X3

Penghitungan secara manual koefisien persamaan variabel-variabel di atas tenyata sejalan dengan hasil penghitungan melalui penghitungan program SPSS, keduanya menunjukkan nilai yang persis sama . Berikut tampilan hasil hitung dengan program SPSS:

Tabel 4. 50 Koefisen Variabel X1,X2, X3 Terhadap Y Coefficient

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta1 (Constant) 16.890 8.473 1.993 .048

X1 .276 .061 .273 4.561 .000X2 .115 .055 .114 2.073 .039X3 .512 .065 .472 7.902 .000

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan proses penghitungan pengolahan data yang dilakukan maka diperoleh persamaan regresi persamaan regresi linear ganda Y = 16,890 + 0,276 X1 + 0,115 X2 +0,512 X3 . Dari persamaan regresi linear berganda tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai konstanta positif sebesar 16,890 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel budaya organisasi (X1), variabel manajemen pengetahuan (X2), dan variabel motivasi kerja (X3), maka nilai kepuasan layanan

Page 157: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 149 .

148 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

perpustaakaan sebesar 16,890.Koefisien regresi variabel budaya organisasi (X1) sebesar 0,276

menunjukkan bahwa setiap penambahan (dengan tanda +) 1 skor atau nilai variabel budaya organisasi akan memberikan kenaikan pada nilai kepuasan layanan perpustakaan sebesar 0,276. Demikian juga koefisien regresi variabel manajemen pengetahuan atau X2 yaitu dengan nilai sebesar 0,115 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 skor atau nilai variabel manajemen pengetahuan akan memberikan kenaikan nilai kepuasan layanan perpustakaan sebesar 0,115. Pernyataan sebelumnya yaitu koefisien regresi variabel motivasi kerja atau X3 0 dengan nilai sebesar 0,512 akan memberikan kenaikan terhadap variabel kepuasan layanan perpustakaan dimana satu skor atau nilai variabel motivasi kerja akan menunjukkan bahwa setiap penambahan dengan 1 skor atau nilai tersebut akan memberikan kenaikan juga pada skor atau nilai variabel kepuasan layanan perpustaaakaan sebesar 0,512.

d. Koefisien DeterminasiTahapan penghitungan berikut adalah memperoleh nilai koefisien determinasi dimana tahapan penghitungan ini dilakukan untuk menjawab korelasi secara simultan atau bersama-sama antara 3 prediktor dengan variabel terikat, yang dimaksud di sini adalah variabel budaya organisasi, variabel manajemen pengetahuan, dan variabel motivasi kerja. Dalam hal ini untuk memperoleh nilai koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R2 menggunakan rumus berikut:

R ² =

Untuk memperoleh nilai koefisien determinasi terdapat beberapa tahapan penghitungan , sebagaimana dikemukakan di bawah ini :Pertama, mencari nilai JK (S) dengan memasukkan nilai pada rumus berikut ini: = YT Y – bT XTY

= 3849081 - 3829000 JK (S) = 20043

Selanjutnya ilakukan tahapana mencari mencari nilai JK(T), d engan menggunakan rumus berikut : :

Page 158: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 149 .

148 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

= Y - = 3849081 - 3807728,4 JK (T ) = 41352, 607

Setelah mengetahui nilai masig-masing , penghitungan akhir akan memasukkan nilai. Pengihitungan menghasilkan nilai

perolehan JK(T) = JK(R) + Me =

= = 132,02Kedua, menghitung median (Md) dengan rumus:

Md = b + p Median terletak pada interval ke empat karena sampai interval

ini frekuensi lebih dari 103, tepatnya 121. Interval ke lima merupakan kelas median batas bawah (b) 128 – 0,5 = 127,5.Panjang kelas median (p) = 8, frekuensi = 41. Jadi F = 4+ 10 + 30 +35 = 80.

Md = 127, 5 + 8 = 127,5 + 1,16 = 128,66

Ketiga, melakukan penghitungan untuk memperoleh skor modus

melalui rumus : Mo = b + p

= 127,,5 + 8 = 127,5 + 3,69 = 131,19

JK(T) - JK(S) = 41352, 607 - 20043 = 21309,607 Berdasarkan langkah penghitungan di atas , maka tahapan terakhir

dari penghitungan adalah memperoleh nilai koefisien determinasi .

Page 159: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 151 .

150 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Pernyataan uji koefisien sebagaimana mengunakan rumus berikut::

: R2 =

= = (0,515) X (100 %) = 51,5 %

Penghitumgan sebesar di atas menghasilkan nilai niai R² (determinasi) = 0,515. .Kontribusi budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja secara bersama-sama atau simultan terhadap kepuasan layanan perpustakaan adalah sebesar 0,515. Temuan ini menjelaskan bahwa budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja kerja memberikan kontribusi atau sumbangan terhadap kepuasan layanan sebesar 51,5 %, sedangan sisa nya sebesar 48,5 %dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. .

Hasil uji korelasi berganda dan determinasi secara manual di atas ternyata sinkron atau sejalan dengan uji hasil out put dengan menggunakan SPSS . Artinya bahwa hasil uji dengan penghitungan manual menunjukkan hasil yang sesuai sama dengan menggunakan program SPSS.Tabel berikut menyajikan hasil penghitungan tersebut:

Tabel 4. 51 Koefisien DeterminasiModel Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate1 .718a .515 .508 9.961a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Berdasarkan hasil penghitungan diatas maka diketahui nilai korelasi berganda RY(X1,2,3) diperoleh nilai sebesar 0,718. Selanjutnya dilakukan penghitungan koefisien determinasi (R2), = 0,515. Dengan demikian hasil ini menjelaskan bahwa bahwa budaya organisasi (X1), manajemen pengetahuan (X2)dan motivasi kerja (X3) secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kepuasan layanan perpustakaan (Y) sebesar 0,515 atau 51,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 48,5 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Page 160: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 151 .

150 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

c. Uji Parsial (Uji T)Setelah mengetahui persamaan regresi dan koefisien determinasi, maka pengujian dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian 1, 2 dan 3. Adapun hipotesis penelitian yang dimaksud adalah korelasi antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan perpustakaan, korelasi antara manajemen pengetahuan dengan kepuasan layanan perpustakaan, dan korelasi antara motivasi kerja dengan kepuasan layanan perpustakaan. Untuk menjawab 3 hipotesis penelitian tersebut baik hipotesis 1, hipotesis 2 dan hipotesis 3 menggunakan uji T.

Penghitungan dengan uji T atau parsial tersebut pada prinsipnya untuk mengetahui tingkat siginfikansi hubungan satu variabel terikat dengan satu variabel bebas. Kriteria kesimpulan dari hasil penghitungan akan dijabarkan secara terpisah berdasarkan urutan hipotesis penelitian:1) Korelasi Budaya Organisasi (X1) dengan Kepuasan Layanan

Perpustakaan (Y) Rumusan hipotesis pertama yang diuji adalah korelasi budaya

organisasi (X1) dengan kepuasan layanan perpustakaan (Y) yaitu :Ho : rx1y = 0 (Ho diterima, H1 ditolak)

H1 : rx1y 0 (Ho ditolak, H1 diterima) Jika dihasilkan nilai thitung > ttabel. maka variabel budaya organisasi

(X1) berkorelasi dengan kepuasan layanan perpustakaan(Y).Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan mendapatkan

nilai signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan uji t untuk konstanta. Pengolahan data selengkapnya ditampilkan pada lampiran 26.31 ujian hipotesis ini han data Tahapan penghitungan dilakukan dengan :

Uji Parsial (variasi masing-masing prediktor) pada matriks Cjj, j = =0, 1,2,3

matriks Cjj =

Cjj =

31 Lampiran 26, hal 359–360.

Page 161: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 153 .

152 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

J = 0,1,2,3 dengan C00 = 0,7235 C11 = 0,000038 C22 = 0,000031 C33 = 0,000043

Untuk pengujian masing-masing variabel prediktor dipergunakan

rumus uji t dinyatakan dengan

Berikutnya menghitung nilai t untuk konstanta :

t

Tabel 4 52 Koefisien Persamaan Variabel X1 YCoefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 16.890 8.473 1.993 .048

X1 .276 .061 .273 4.561 .000X2 .115 .055 .114 2.073 .039X3 .512 .065 .472 7.902 .000

a. Dependent Variable: Y

Page 162: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 153 .

152 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Berdasarkan hasil yang disajikan pada tabel di atas diketahui bahwa nilai persamaan korelasi antara variabel budaya organisasi dengan variabel kepuasan layanan mendapatkan nilai sebesar Y = 16,890 + 0,276 X1. Nilai konstanta positif sebesar 16,890 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel budaya organisasi, maka nilai kepuasan layanan adalah sebesar 16,890. Koefisien korelasi variabel budaya organisasi sebesar 0,276 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda + ) satu skor atau nilai variabel budaya organisasi akan memberikan kenaikan terhadap kepuasan layanan perpustakaan sebesar 0,276.

Selain itu pengujian mengenai kebenaran hasil tes berkaitan dengan menguji hipotesis pertama penelitian yaitu korelasi antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan membuktikan bahwa nilai sebesar 4,561.membuktikan terdapatnya korelasi antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan perpustakaan dan signifikansi 0,000 < 0,005 dengan t tabel = 1,971 pada tingkat kesalahan 5 % dk= n - 2. Oleh karena perolehan nilai thitung > ttabe (4,561 > 1,971), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya budaya organisasi berkorelasi secara signifikan terhadap kepuasan layanan. Dengan demikian hipotesis pertama diterima.

2). Korelasi Manajemen Pengetahuan (X2) dengan Kepuasan Layanan Perpustakan (Y)

Hipotesis kedua adalah korelasi antara manajemen pengetahuan (X2)dengan kepuasan layanan perpustakaan (Y) dirumuskan dalam hipotesis statistik berikut ini :

Ho : rx2y = 0 (Ho diterima, H1 ditolak)

H1 : rx2y 0 (Ho ditolak, H1 diterima) Jika dihasilkan nilai thitung > ttabel. maka variabel manajemen

pengetahuan (X2) berkorelasi dengan kepuasan layanan perpustakaan (Y). Pengolahan data ditampilkan pada lampiran 27. 32Penghitungan

yang sama dilakukan untuk mengetahu nilai t untuk konstanta ,:

32 Lampiran 27, hal 361.

Page 163: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 155 .

154 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan mendapatkan nilai signifikansi koefisien korelasi. Dari penghitungan dengan program SPSS diperoleh nilai thitung = 2,073. Berdasarkan nilai thitung yang diperoleh ternyata menunjukkan nilainya lebih besar dibandingkan dengan ttabel = 1,971 (tingkat kesalahan 5 % dk = n-2 = 206 - 2) dan dengan nilai alpha 0,039 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, Hasil ini membuktikan artinya variabel manajemen pengetahuan berkorelasi secara signifikan dengan kepuasan layanan perpustakaan. Kesimpulan ini menunjukkan hipotesis kedua diterima.

3) Korelasi Motivasi Kerja (X3) Dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan (Y)

Hipotesis ketiga adalah korelasi motivasi kerja (X3)dengan kepuasan layanan perpustakaan (Y) yang dirumuskan dalam hipotesis statistik berikut ini :

Ho : rx3y = 0 (Ho diterima, H1 ditolak)H1 : rx3y 0 (Ho ditolak, H1 diterima) Jika dihasilkan nilai thitung > ttabel, maka variabel motivasi kerja

(X3) berkorelasi dengan kepuasan layanan(Y). Pengolahan data untuk uji hipotesis terdapat pada lampiran 28.33

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan layanan perpustakaan dengan dengan uji t, sebagaimana disaikan berikut:

Nilai t untuk konstanta diperoleh =

Dari penghitungan manual diperoleh nilai thitung sebesar 7,902, dan

33 Lampiran 28, hal 362 – 363.

Page 164: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 155 .

154 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dari membandingkan nilai ttabel pada tingkat kesalahan 0,05 sebesar 1,971 maka dinyatakan bahwa nilai thitung > ttabel ( 7,902 > 1,971) dan signifikansi 0,000 < 0,005. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja berkorelasi secara signifikan dengan kepuasan layanan perpustakaan. Kesimpulan ini membuktikan bahwa hipotesis ke tiga diterima.

Hipotesis penelitian telah dilakukan penghitungan dan ketig hipotesis tersebut terbukti diterima hasil ditunjukkan dengan membandingkan nilai t hitung terbukti lebih besar dari t tabel.. Berdasarkan kesimpulan hasil penghitungan tersebut maka hipotesis penelitian: hipotesis 1 terdapat korelasi secara signifikan antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan perpustakaan; hipotesis 2 terdapat korelasi signifikan antara manajemen pengetahuan dengan kepuasan layanan perpustakaan; dan terakhir hipotesis 3 terdapat korelasi secara signifikan antara motivasi kerja dengan kepuasan layanan perpustakaan, ketiganya terbukti diterima (Ha diterima sedangkan Ho di tolak).

3) Korelasi Antara Variabel Budaya Organisasi, Manajemen Pengetahuan dan Motivasi Kerja Secara Bersama-sama Dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan

Tahapan akhir dari hasil temuan penelitian adalah untuk menganalisis korelasi antara budaya organisasi (X1), manajemen pengetahuan (X2), dan motivasi kerja(X3) secara bersama-sama berkorelasi dengan kepuasan layanan perpustakaan (Y) dan pengolahan data lebih lengkap ditampilkan pada lampiran 29.34 Ini adalah hipotesis ke 4 dengan kriteria rumusan hipotesis statistik:

Ho : Rx321y = 0 (Ho diterima, H1 ditolak)

H1 : R321y 0 (Ho ditolak, H1 diterima) Untuk membuktikan kebenaran hipotesis tersebut, dilakukan

penghitungan melalui uji F atau anova. Pernyataan bahwa apabila nilai Fhitung > Ftabel pada signifikansi α = 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa variabel X1, X2, X3 secara simultan atau bersama berkorelasi dengan variabel Y atau terdapat korelasi secara simultan antara budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja dengan kepuasan layanan

34 Lampiran 29, hal 364- 369.

Page 165: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 157 .

156 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

perpustakaan dengan tingkat yang signifikan.Rumus yang dipergunakan untuk menguji hipotesis ini adalah uji

F sebagai berikut:

Prosedur atau tahapan penghitungan yang dijalankan adalah:

Menyusun tabel analisis varians (anova) sehingga diperoleh hasil :Tabel 4. 53 Tabel Kerja Anova

Sumber keragaman

Jumlah kuadrat (SS)

Df Rataan Kuadrat (MS)

F

Regresi 21309, 607 3 7103, 202 71,58843

Residual/sisa 20043 202 99,22277

Total 41352,607 205

Penghitungan manual untuk memperoleh nilai F dengan menghitung terlebih dahulu skor berikut :

RK(R) =

= = 7103,202

RKS =

= = 99,22277 selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus uji F :dimana diketahui :

RKR = 7103,202

RKS = 99,22277

maka F =

Page 166: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 157 .

156 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

= = 71,58843 dibulatkan menjadi 71,590

Pengujian dilakukan dengan menggunakan nilai koefisien determinasi (R2) yang telah diketahui sebesar 0,515. Selanjutnya dimasukkan nilai tersebut ke dalam uji signifikansi koefisien korelasi berganda menggunakan rumus uji F:

= 71,590Membandingkan hasil pengujian di atas dengan hitung anova

membuktikan perolehan yang sama sehingga dapat disimpulkan kedua penghitungan sesuai, berikut ditampilkan hitung dengan program SPSS:

Tabel 4 .54 ANOVA

ModelSum of Squares D f Mean Square F Sig.

1 Regression 21309.866 3 7103.289 71.590 .000a

Residual 20042.741 202 99.221

Berdasarkan penghitungan anova diperoleh nilai Fhitung sebesar 71,590 dengan tingkat signifikansi 0,00, sementara pada Ftabel signifikansi 0,05 sebesar 2,65. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel (71,590 >. 2,65), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan ini membuktikan bahwa terdapat korelasi antara budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kepuasan layanan perpustakaan dengan sigifikansi 0,00 < 0,05 menunjukkan bahwa antara budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja secara bersama-sama berkorelasi positif

Page 167: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 159 .

158 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

secara signifikan dengan kepuasan layanan perpustakaan. Dengan demikian kesimpulan ini membuktikan bahwa hipotesis ke 4 diterima, artinya bahwa semakin baik budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja akan semakin tinggi kepuasan layanan perpustakaan yang dirasakan oleh pemustaka.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penjelasan pada bagian sebelumnya telah secara sistematis memberikan analisis uji data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian. Pada akhir dari hasil penghitungan terbukti bahwa terdapat korelasi antara budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja dengan kepuasan layanan perpustakaan di Perguruan Tinggi Negeri di Propinsi Jambi dimana 4 hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Hasil keseluruhan terhadap pengujian hipotesis penelitian disajikan pada rangkuman berikut:Tabel 4. 55 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

No

Hip

otes

is D

eskr

iptif

Hip

otes

is St

atist

ik

Nila

i hitu

ng

Nila

iTa

bel

Sign

ifika

nsi

<0,

05

Kep

utus

an

Kes

impu

lan

1 X1 berkorelasi Y

Ho :ry1

= 0 H1 : ry1>0

4,561 1,97 0,00 Ho ditolak Berkorelasi signifikan

2 X2 berkorelasi Y

Ho :ry2

= 0 H1 : ry2>0

2,073 1,97 0,00 Ho ditolak Berkorelasi signifikan

3 X3 berkorelasi Y

Ho :ry3= 0 H1 : ry3>0

7,902 197 0,03 Ho ditolak Berkorelasi signifikan

4 X1,X2,X3 berkorelasi Y

Ho :Ry = 0 H1 : Ry>0

71,590 2,61 0,00 Ho ditolak Berkorelasi signifikan

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneltian ini membuktikan bahwa budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi

Page 168: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 159 .

158 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

kerja berkorelasi positif dan sigifikan baik secara parsial dan simultan terhadap kepuasan layanan perpustakaan. Penjelasan berikut merupakan pembahasan hasil berkaitan dengan variabel peneltian yang saling berhubungan tersebut.

a. Korelasi Antara Budaya Organisasi Dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan

Budaya organisasi menunjukkan hubungan yang signifikan kepada kepuasan layanan di suatu perpustakan. Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, kapabilitas, dan kebiasaan yang diperoleh seseorang sebagai bagian dari anggota suatu komunitas tertentu. Hal ini kemudian melahirkan nilai-nilai, norma, aturan, kebiasaan yang terdapat dan diimplementasikan dalam aktivitas menjadi fenomena sosial yang terjadi dalam suatu kelompok dan akan mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi. Norma, nilai, aturan yang berlaku, dipahami, dilaksanakan oleh anggota memungkinkan terciptanya sistem kerja yang jelas, bertanggung jawab, dengan kesadaran penuh sebagai bagian dari sebuah sistem untuk mencapai tujuan sehingga dalam organisasi publik akan menyelenggarakan layanan secara optimal.

Di dalam sebuah organisasi terdapat sekelompok orang yang dengan karakteristik, Masing-masing membawa dan memiliki keunikan; karakteristik dan kemampuan berbeda sehingga adanya keragaman ini memberikan corak terhadap budaya yang terdapat di organisasi. Dengan demikian selayaknya setiap orang diberikan tugas, tanggungjawab yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Hal ini demikian pula sejalan ajaran Islam dimana memberikan petunjuk bagi aturan hidup manusia dalam kelompok seperti dinyatakan dalam firmanNya dalam (Q.S. 43:32) yang artinya: ”Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

Dari pernyataan firman Allah SWT di atas dapat dipahami adanya keragaman karakteristik individu dengan kemampuan yang berbeda sehingga untuk mengoptimalkan penyelenggaraan aktivitas organisasi

Page 169: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 161 .

160 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

memberikan tugas, tanggungjawab, dan peran yang sesuai dengan kompetensi dimiliki, dan dalam pengelolaan organisasi penempatan orang yang tepat pada posisi yang sesuai (the right man on the right place). Rasulullah saw telah memberikan model dalam prilaku tersebut seperti dalam sabda Rasulullah Saw bahwa seorang mukmin seharusnya tidak menjerumuskan dirinya sendiri (pada kesulitan). Sahabat bertanya:”Bagaimana dia menjerumuskan dirinya sendiri?”. Rasul menjawab:” Dia memikulkan pada dirinya urusan-urusan yang tidak mampu dipikulnya”. Isyarat ini memberikan konsep prilaku manajerial organisasi berpijak optimalisasi norma dipatuhi secara bersama bukan atas kepentingan pribadi.

Organisasi memiliki aturan, norma, nilai-nilai bersama membentuk sikap, prilaku karyawan. Organisasi publik dengan konsentrasi layanan umum (seperti layanan di perpustakaan) mengutamakan pada prilaku melayani dengan pola, cara, dan aturan jelas sehingga pemustaka merefleksikan perasaan senang, puas karena terpenuhi kebutuhan mereka. Untuk itu pentingnya nilai-nilai, aturan, kepercayaan norma ditegakkan setiap orang dalam organisasi, diantaranya adalah sikap ramah, terbuka dan memprioritaskan pada terpenuhinya kebutuhan pengguna layanan. Hal ini sejalan dengan tuntunan dalam teks firman Allah SWT dalam surat Al-Furqon ayat 63 yang artinya: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkapkan (kata-kata yang mengandung) keselamatan”.

Budaya organisasi yang di dalamnya terdapat nilai-nilai, norma, aturan, dan sistem kerja memberikan pengaruh baik secara langsung atau tidak langsung pada tindakan yang dilakukan untuk organisasi. Memberikan bentuk layanan prima (terbaik) sehingga pemustaka akan memproleh kebutuhan sesuai dengan harapan mereka merupakan ekspresi kepuasan layanan; artinya hadirnya kepuasan pengguna terhadap layanan tertentu karena didukung oleh budaya kerja yang kondusif di organisasi.

Penelitian terdahulu oleh Hopkins, et.al membuktikan hubungan langsung antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan, dan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan organisasi berfokus

Page 170: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 161 .

160 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

pada pelayanan atau jasa.35 Demikian juga Mukesh Saikia dan Anjan Gohain mengungkapkan hasil penelitian bahwa kepuasan layanan yang dirasakan oleh pemustaka dipengaruhi oleh budaya di perpustakaan36 yang diindikasikan melalui kemampuan, keakuratan staf dalam melaksanakan kegiatan layanan informasi, ketersediaan multidimensi kebutuhan pemustaka, fasilitas memberi kontribusi dalam upaya menciptakan kepuasan layanan perpustakaan. Penelitian Daniel Pereira dkk tentang kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna dan Loyalitas Pengguna di koperasi membuktikan bahwa kualitas layanan, berpengaruh secara positif signifikan terhadap kepuasan layanan yang ditunjukkan melalui budaya yang dibangun organisasi 37yaitu melayani sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen yang menimbulkan kepuasan pengguna dari kualitas layanan.

Kunci untuk kepuasan layanan adalah terciptanya kualitas layanan yang dibangun budaya organisasi yang diyakini, dianut dan dijalankan oleh anggota organisasi sehingga dalam menyelenggarakan aktivitas senantiasa berfokus pada layanan yang diharapkan oleh pengguna (customer) dan kemampuan prima sebagai penyedia layanan untuik memenuhi harapan pengguna. Parasuraman mengungkapkan 2 aspek utama yang mesti ada untuk menciptakan kualitas layanan; pelayanan yang diharapkan sesuai atau bahkan harus melebihi pelayanan yang diterima. Kualitas bergantung pada kemampuan penyedia dalam memuhi harapan secara konsisten, dan budaya organisasi menjadi faktor terciptanya kualitas yang diharapkan.

Temuan penelitian penulis sejalan dengan penelitian Hopkins et.al dan Saikia dan Gohain tersebut bahwa kepuasan layanan berhubungan erat dengan implementasi budaya organisasi di perpustakaan. Dimensi visi, misi, dan fungsi layanan perpustakaan, penerapan sistem dan tata aturan yang baku dan perbaikan sistem secara kontinyu menjadi faktor pendukung budaya organisasi yang kondusif di perpustakaan. Penelitian Kamariah Nor Moh.Desa mengungkapkan bahwa nilai-nilai, norma, identitas dibangun dalam penyelenggaraan fungsi layanan di

35 Hopkins et.al, Op.Cit., hal. 45.36 Saikia, Mukesh and Anjan Gohain, Op.Cit., hal 167 -175.37 Daniel Pareira, Op.Cit., hal.455.

Page 171: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 163 .

162 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

perpustakaan akan memberikan identitas pada layanan yang berkualitas.38 Budaya organisasi dapat membangun ekspektasi yang sesuai bahkan melebihi harapan layanan prima, inilah yang menjadi konsep dasar kepuasan. Penelitian mengungkapkan dimensi kejelasan dasar dari fungsi layanan, sistem dan tata aturan yang berlaku, pengembangan perbaikan sistem perpustakaan menjadi faktor yang mendukung kepuasan layanan perpustakaan.

b. Korelasi Antara Manajemen Pengetahuan Dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan

Dinamika dan situasi perubahan, perkembangan yang begitu pesat dari situasi sosial, ekonomi, pemerintahan, dan lain-lain mempengaruhi pandangan bahwa organisasi akan berhasil dalam proses dan output nya karena tersedianya karyawan yang berkompeten yang menjadi aset utama bagi sumber daya organisasi. Oleh karena itu organisasi publik (termasuk perpustakan perguruan tinggi) berupaya untuk meningkatkan kualitas personalia untuk mampu bersinergi dengan perubahan dan perkembangan teknologi informasi sehingga dapat menjalankan fungsi secara efektif penyedia layanan publik. Manajemen pengetahuan menjadi salah satu komponen yang diimplementasikan dalam aktivitas organisasi.

Manajemen pengetahuan merupakan proses yang dinamis melibatkan semua proses organisasi, memetakan aktivitas pembelajaran, menghubungkan proses dan strategi yang dipergunakan, dalam upaya membangun kinerja untuk pada akhirnya meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan. Hal tersebut memerlukan sistem terpadu mulai dari penciptaan, pemeliharaan, hingga berbagi pengetahuan. Organisasi yang sukses memiliki pandangan bahwa pengetahuan sebagai aset organisasi, sehingga dapat mengembangkan norma dan nilai yang mendukung pengetahuan dan berbagi pengetahuan.

Pengetahuan yang menurut pandangan Sheng Wang dan Raymond .A.Noe39 merupakan aset yang berharga bagi individu dan juga bagi organisasi.Manajemen pengetahuansi suatu organisasi dimana salah satu aktivitasnya berbagi pengetahuan menjadi media yang dapat

38 Kamariah Nor Moh. Desa, Op.Cit., hal 1-12.39 Wang, Sheng and Raymond A. Noe, Op.Cit., hal 115-131.

Page 172: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 163 .

162 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

membantu dimana karyawan dapat memberikan kontribusi dalam penerapan pengetahuan, menggunakan, membangun inovasi yang dapat membangun keunggulan.Ttransfer pengetahuan dari individual kepada kolektif memungkinkan membangun sistem organisasi berbasis pengetahuan.

Tandale memberikan definisi manajemen pengetahuan sebagai suatu upaya membangun nilai berbasis sumber daya intangibel sehingga dapat meningkatkan pengetahuan internal atau eksternal organisasi. Sementara itu menurut Amidon dan Skyrme dalam Rusuli manajemen pengetahuan berkaitan dengan menciptakan, menangkap, mengkordinasikan, menggabungkan, daan membagi pengetahuan, sehingga akan melahirkan keunggulan bagi organisasi.40 Manusia pada prinsipnya telah diberikan tuntunan untuk memiliki pengetahuan untuk nantinya memberikan manfaat bagi kehidupannya. Allah Swt telah memberikan pemahaman tersebut sehingga mau membaca, mempelajari memahami ciptaanNya agar dapat memberikan manfaat dalam hidup, sebagaimana firmanNya yang aryinya: ”Dia menciptakan kamu dari dari tanah dan menjadikanmu pemakmurnya”

Allah Swt telah memberikan penghargaan berupa kedudukan yang mulia atas hambanya yang menunutut ilmu sehingga ilmu yang dimilki dapat dibagi, dipergunakan untuk kebajikan. Pernyataan Ini dapat ditemukan dalam surat al Mujadalah ayat 11yang artinya: “Allah akan meninggikan orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat...” .

Dengan demikian ajaran Islam menganjurkan selalu memberikan manfaat, yang bila dihubungkan dengan fungsi dari organisasi adalah organisasi yang dapat memberikan layanan (jasa) yang sesuai. Pentingnya manajemen pengetahuan di antara individu yang ada sehingga dapat melakukan, mengoptimalkan, menghasilkan terbaik untuk kelompoknya. Penelitian tentang manajemen pengetahuan dan kepuasan layanan telah dilakukan peneliti terdahulu. Muhammad Che Rusuli 41 hubungan yang signifikan antara implementasi manajemen pengetahuan dengan kepuasaan layanan di perpustakaan Universitas-universitas di Malaysia. Penelitian membuktikan bahwa perpustakaan

40 Che Rusuli, Op.Cit., hal 7041 Che Rusuli, Muhamammad et.al, Loc,Cit.

Page 173: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 165 .

164 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

perguruan tinggi berperan penting dalam membangun kualitas output dan berimplikasi pada uapya menciptakan keunggulan perguruan tinggi. Penelitian membuktikan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berperan penting dalam membangun kualitas output dan berimplikasi pada keunggulan perguruan tinggi.

Selain itu Adrutdin et.al mengangkat tema hubungan antara pengetahuan pelanggan, manajemen pengetahuan dan kualitas layanan terhadap kepuasan layanan namun dengan kajian pada pelanggan di bank syariah membuktikan bahwa kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh praktek manajemen pengetahuan, kualitas layanan yang identik dengan budaya, dan pengetahuan tentang pelanggan.

c. Korelasi antara Motivasi Kerja Dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan Perpustakaan merupakan unit insitusi penunjang yang keberadaaannya menjadi signifikan dalam fungsi pelayanan informasi dan referensi untuk pengembangan program pengajaran dan riset di perguruan tinggi. Keberadaan perpustakaan bagi civitas akademika (khususnya mahasiswa) yang representatif harus menjadi pertimbangan utama oleh pimpinan untuk mengejar target keunggulan perguruan tinggi.

Sistem pengelolaan mengacu pada standar baku perpustakaan dan penerapan manajemen pengetahuan merupakan faktor-faktor yang mendukung operasionalisasinya. Pengelolaan tersebut berpijak atas prioritas kebutuhan pemustaka dengan mengptimalisasikan layanan berbasis standar baku oleh staf karyawan yang profesional. Hal ini berdampak pada kinerja yang tinggi. Dengan begitu perpustakaan tetap menjadi sumber belajar, referensi bagi mahasiswa disamping beragamnya sumber lain dengan hadirnya kemajuan informasi dalam teknologi.

Berkaitan dengan pengelolaan (manajemen) perpustakaan diperlukan manajemen pengelola yang menjadi bagian penting dalam keberhasilan organisasi. Penelitian Adeyinka Tella membuktikan bahwa organisasi perpustakaan perguruan tinggi yang efektif dapat menjalankan fungsi layanan dipengaruhi oleh komitmen dan koordinasi tugas yang diciptakan oleh motivasi kerja yang tinggi sehingga dapat memberikan kepuasan dalam layanan. Motivasi kerja berkontribusi pada kinerja yang terdapat di semua unit dan tingkatan yang ada di perpsutaakaan.

Page 174: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 165 .

164 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Konsep motivasi telah secara komprehensif ditelaah para ahli ahli, antara lain, Luthan yang menyatakan bahwa motivasi adalah proses yang yang bermula dari kebutuhan manusia sebagai aspek psikologis yang mendorong, membangkitkan, mengarahkan prilaku atau tindakan atas tercapainya tujuan. Minner, Ebrahimi dan Watchel mengungkap konsep mendasar dari motivasi adalah kebutuhan, dorongan dan insentif. Dorongan bersumber dari beragam aspek yang kemudian diyakini dalam bertindak, menjadikannya sebagai alasan bertindak dengan cara-cara tertentu. Sigmund Freud, sebagai tokoh yang berpandangan bahwa adanya subconscius motivation bahwa manusia tidak selalu sadar akan sesuatu yang diinginkannya, karena banyak dari tindakan oleh dorongan yang tidak diketahui seperti gunung yang terlihat di permukaan air, namun tidak diketahui pastinya besarnya gunung yang terletak di bawah permukaan air.

Motivasi dapat berupa proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan dalam berusaha, bergantung pada seberapa kuat motif baik karena kebutuhan, keinginan, dan dorongan dan inti terdapatnya motivasi dalam bekerja adalah dalam upaya meningkatkan produktifitas dan kualitas pekerjaan sehingga kinerja yang dihasilkan akan maksimal. Maslow dikenal sebagai peletak teori khierarki kebutuhan mengemukakan bahtindakan inidividu pada saat tertentu ditentukan oleh kebutuhannya yang mendesak. Ketika satu kebutuhan telah terpenuhi maka akan berupaya menempati untuk pada kebutuhan berikutnya hingga mencapai kebutuhan yang tertinggi. Oleh karena itu peran pimpinan atau manajer kebutuhan selalu ingin mendorong kepada memahami haieraki kebutuhan manusia dan budaya organisasi yang mendukung.

Islam mengajarkan manusia untuk selalu proaktif dalam meningkatkan kualitas diri dan untuk kehidupan yang akan memunculkan sikap, tindakan untuk melakukan perubahan, dinyatakan dalam firmanNya dalam (Q.S. 13:11) yang artinya: ”...Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Herzberg menghubungkan motivasi kerja pada dua faktor yaitu faktor yang memunculkan kepuasan dan kedua faktor yang memicu ketidakpuasan. Faktor yang memunculkan kepuasan (faktor motivator),

Page 175: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 167 .

166 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

yaitu berperan sebagai motivator terhadap karyawan, menyebabkan merasa puas dan mendorong untuk bekerja,antara lain keberhasilan pelkasanaan, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan pengembangan. Faktor tersebut meletakkan hubungan seseorang dengan apa yang dikerjakannya (job content) yaitu prestasi dan peningkatan apa yang dicapai . Sedangkan faktor hygiene adalah faktor yang dapat menimbulkan rasa tidak puas dalam bekerja yang disebabkan oleh kebijakan dan administrasi, kondisi kerja yang tidak kondusif, insentif, dan hubungan antarpribadi di pekerjaan. Faktor tersebut menggambarkan hubungan kerja dengan konteks atau lingkungan di mana seseorang melaksanakan pekerjaannya.

Dengan beragam pandangan di atas, namun pada prinsip adalah bahwa motivasi merupakan dorongan yang mendasari tindakan seseorang dengan cara-cara tertentu. Motivasi ini dapat muncul oleh kebutuhan kemudian menjadi alasan dalam tindakan, sikapnya. Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan dalam berusaha, bergantung pada seberapa kuat motif baik karena kebutuhan, keinginan, dan dorongan dan inti terdapatnya motivasi dalam bekerja adalah dalam upaya meningkatkan produktifitas dan kualitas pekerjaan sehingga kinerja yang dihasilkan akan maksimal.

Organisasi dapat mendorong karyawan mengoptimalkan potensi pengatahuan dan kemampuan yang ada, melakukan peningkatan ketrampilan karyawan, menciptakan suasana dan budaya kerja yang mendorong untuk meningkatkan profesionalitas diri dan mewujudkan tujuan organisasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Adeyinka Tella, et all 42 dengan menggunakan 3 variabel yaitu motivasi kerja, kepuasan, dan komitmen organisasi di perpustakaan perguruan tinggi di Negara bagian Oyo, Nigeria menunjukkan terdapatnya hubungan yang signifikan, walaupun hubungan antara motivasi kerja dengan komitmen organisasi menghasilkan signifikansi hubungan yang negatif. Penelitian kuantitatif dengan teknik analisis regresi oleh Bilal Ahmad et.al mendukung pandangan bahwa motivasi kerja karyawan yang tinggi berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepuasan pengguna atas layanan.

42 Adeyinka Tella, et all , Op.Cit., hal 1-2.

Page 176: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 167 .

166 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Manzoor membuktikan motivasi karyawan yang dibangun oleh penghargaan dan pemberdayaan karyawan akan dapat meningkatkan efektifitas organisasi. Oleh karena itu organisasi unggul dapat dilakukan melalui visi misi, aturan dan nilai yang dianut bersama, kebijakan yang ditempuh dan sturktur organisasi sehingga memberikan ruang bagi anggota untuk bekerja maksimal dan memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapai. Sementara itu Seongsin Lee melakukan penelitian tentang motivasi pemustaka perguruan tinggi dimana responden adalah mahasiwa program magister di Universitas Florida 43 menemukan bahwa kualitas layanan yang tersedia di perpustakan berhubungan secara signifikan dengan dorongan pemustaka menggunakan layanan perpustakaan yang dipengaruhi oleh tersedianya faktor pendukung antara lain ketersediaan provider layanan dan suasana perpustakaan yang kondusif. Ini menunjukkan bahwa motivasi mempengaruhi kepuasan layanan yang disebabkan oleh tersedianya penyedia layanan yang memadai dan didukung oleh budaya organisasi.

d. Korelasi antara Budaya Organisasi, Manajemen Pengetahuan, dan Motivasi Kerja Dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan

Budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja berhubungan dengan kepuasan layanan perpustakaan dimana dari penelitian ini menunjukkan adanya kontribusi yang signifikan dari ketiga variabel terhadap penciptaan kepuasan layanan. Meningkatkan aspek budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja dapat bermplikasi pada peningkatan kinerja yang menghasilkan produktifitas sehingga tercipta sistem kerja yang efisien dan efektif untuk memberikan kepuasan atas layanan.

Perpustakaan sebagai unit yang menjalankan tugas layanan kepada publik yaitu pemustaka kebanyakan adalah mahasiswa untuk memenuhi keperluaan akan tugas perkuliahan, penelusuran bahan penelitian, dan pengembangan wawasan keilmuan. Perpustakaan sebagai penyedia layanan informasi harus dapat memahami berbagai kebutuhan, menyediakan secara tepat, akurat, sesuai akan jenis kebutuhan tersebut,

43 Seongsin Lee, Op.Cit., hal xi.

Page 177: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 169 .

168 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

responsif dan ketrampilan profesional dalam memberikan layanan, sikap, komunikasi yang terjalin, dan perhatian akan kebutuhan, pertanyaan dan keluhan akan memberikan respon dalam tanggapan pemustaka dalam perasaan dan sikap positif dalam wujud loyalitas pemustaka terhadap kunjungan dan interaksi dengan perpustakaan.

Penciptaan interaksi dan budaya organisasi berupa pemahaman bersama antara anggota organisasi terhadap nilai-nilai, norma dan aturan kerja bersama untuk mendukung tujuan, implementasi manajemen berbasis pengetahuan, dan dorongan yang muncul disebabkan kemauan, intensitas, dan kesadaran akan tugas, secara langsung dan tidak langsung memberikan dampak pada penyelenggaraan layanan prima. Hal tersebut menciptakaan kualitas terhadap layanan dan mempengaruhi kepuasan pemustaka. Peningkatan kualitas perpustakaan menjadi target utama dalam setiap layanan yang diberikan.

Kesimpulan penelitian ini pada kenyataannya mendukung beberapa hasil penelitian terdahulu antara lain oleh Mukesh Saikia dan Anjan Gohain tentang kepuasan layanan44 ditelaah dari ketersediaan sumber-sumber dan layanan di perpustakaan perguruan tinggi. Penelitian tersebut memfokuskan pada ketersedian sumber referensi yang dibutuhkan pemustaka perguruan tinggi. Hasilnya menunjukkan 82.39% responden pemustaka medapatkannya melalui peminjaman buku teks, 79.87 meminjam jurnal, 75.47% membaca surat kabar, bahkan kebutuhan, ketersediaan dan kemudahan akan online jurnal semakin meningkat. Perpustakaan sebagai sarana tepat untuk memfasilitasi kebutuhan yang multidimensional dari pemustaka dan para peneliti di perguruan tingi yang membutuhkan informasi dan pengetahuan dari perpustakaan. Menurut hemat penulis penelitian memberikan signifikansi pada penguatan sistem layanan yang pada identik dengan membangun budaya organisasi perpustakaan yang kondusif.

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian penulis adalah terdapatnya korelasi positif dan signifikan antara manajemen pengetahuan dengan kepuasan layanan, dimana Che Rusuli dalam penelitian untuk disertasinya menyimpulkan implementasi manajemen pengetahuan perpustakaan sangat urgen di tengah kehadiran teknologi informasi saat

44 Saika, Mukesh dan Anjan Gohain, Loc.Cit.

Page 178: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 169 .

168 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

ini, dan manajemen pengetahuan mempengaruhi efektifitas layanan dan berdampak pada kepuasan layanan yang dirasakan oleh pemustaka di perguruan tinggi. Penelitian ini fokus pada pengaruh implementasi manajemen pengetahuan terhadap kepuasan layanan, Sementara penulis menggunakan 3 faktor yang disimpulkan memberikan kontribusi pada terciptanya kepuasan layanan di perpustakaan.

Kamariah Nor Mohd Desa dan Norliya Ahmad Kassim berjudul Quality Library Services Of Malaysian Universities dalam hasil penelitian membuktikan persepsi pengguna terhadap kualitas layanan perpustakaan perguruan tinggi secara umum menunjukkan tingkat kepuasan tinggi (mean=5.720) dan kepuasan pengguna terhadap kualitas karyawan (performance) (mean = 5.405) dengan standar deviasi = 0.86. Kualitas yang dimaksud di sini berhubuingan dengan beberapa aspek layanan seperti ketersediaan koleksi, koneksi internet, kondisi fasilitas fisik, dan kemampuan (performance) penyedia layanan. Namun layanan perpustakaan berbasis digital (e-library) membutuhkan perbaikan yang disarankan peneliti.

Penelitian Abdul Ghafoor Awan et.all yang memfokuskan pada motivasi karyawan dan kepuasan layanan 45yang dilakukan terhadap sistem perbankan di Pakistan membuktikan kepercayaan nasahah dipengaruhi oleh sistem kerja pegawai melalui motivasi mereka dalam memberikan layanan kepada nasabah. Diantara faktor yang memotivasi sistem kerja karyawan adalah lingkungan kerja, rancangan kerja yang jelas, pelatihan digunakan untuk meningkatkan kompetesi dan sistem pengelolaan berbasis keunggulan. Faktor utama motivasi kerja menjadi fondasi dalam melakukan aktivitas.

Daniel Pereira, Ni Gusti Ketut Giantari dan I Putu Gede Sukaatmadja penelitian berjudul Pengaruh Service Quality Terhadap Satisfaction dan Customer Loyalty Koperasi Dadirah Di Dili Timor Leste.46 Hasil Peneltitian terkait kualitas layanan menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan ditunjukkan oleh koefisien jalur dengan nilai sebesar 0,857 dengan t hitung 28.845 > 1,96). Berbeda dengan penelitian tersebut dengan 2 variabel yaitu kepuasan layanan dan

45 Ghafoor Awan, Muhammad et.al, Loc.Cit.46 Daniel Peirera, Loc.Cit.

Page 179: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 171 .

170 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

loyalitas pelanggan, peneliti menggunakan variabel budaya organisasi, manajemen pengetahuan dan motivasi kerja terhadap kepuasaan layanan.

Penelitian oleh Ansori et.al 47 tentang motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja di PTAIS Propinsi Jambi membuktikan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependen). Penelitian teradahulu pada prinsipnya memilki kesamaan tersebut memberikan rekomensdasi untuk perbaikan sistem budaya organisasi yang kondusif sebagai satu faktor mendukunng keunggulan organisasi terutama di perguruan tinggi.

Berdasarkan penelaahan yang dilakukan penelitilan belum menemukan temuan penelitian yang meliputi pada aspek-aspek kajian tersebut dalam satu penelitian dimana mencakup prilaku yang mesti diciptakan pada setiap organisasi yang mengedepankan kepuasan layanan. Keberhasilan suatu organisasi terutama layanan publik dipengaruhi oleh ekspektasi positif dari pengguna terhadap aspek layanan.Dengan kata lain kepuasan layanan berhubungan dan dipengaruhi oleh kualitas yang dalam penelitian ini dengan budaya organisasi, prosedur, strategi pengelolaan berbasis pengetahuan, dan motivasi berdampak pada kegiatan di organisasi.

47 Ansori et al, Loc.Cit.

Page 180: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 171 .

170 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

#BAGIAN KEEMPATKESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitiandan dilanjutkan dengan pembahasan seperti telah dikemukakan pada bab terdahulu maka kesimpulan yang diberikan dari hasil telaah penelitian adalah:1. Terdapat korelasi antara budaya organisasi dengan kepuasan layanan

perpustakaan dengan perolehan thitung < ttabel (4,561 > 0,197) dan signifikansi 0,000 < 0, 005 sehingga dinyatakan Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi budaya organisasi maka akan semakin tinggi kepuasan layanan perpustakaan. Meningkatkan budaya organisasi maka akan memberikan kepuasan layanan terhadap pengguna perpustakaan.

2. Terdapat korelasi antara manajemen pengetahuan dengan kepuasan layanan perpustakaan dengan nilai 2,073, sedangkan nilai ttabel =0,197

Page 181: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 173 .

172 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dan signifikansi 0,000 < 0, 005. Sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil ini mengindikasikan bahwa antara manajemen pengetahuan dan kepuasan layanan perpustakaan terdapat hubungan yang signifikan, sehingga dalam meningkatkan kepuasan layanan perpustakaan dapat dilakukan melalui efektifitas manajemen pengetahuan.

3. Motivasi kerja berkorelasi dengan kepuasan layanan perpustakaan dengan nilai 7,902. Karena perolehan thitung > ttabel yaitu 7,902 > 0,197 dan signifikansi 0,000 < 0, 005, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Ini mengindikasikan bahwa untuk menciptakan kepuasan layanan perpustakaan dapat dilakukan dengan meningkatkan motivasi kerja.

4. Terdapat korelasi positif antara budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kepuasan layanan perpustakaan dengan nilai Fhitung = 71,590 sementara nilai Ftabel = 2,65 pada signifikansi 0,00. Artinya bahwa Nilai Fhitung > Ftabel, sehingga disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil ini mengindikasikan bahwa kepuasan layanan perpustakaan dapat dicapai dengan upaya memperbaiki dan meningkatkan budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja secara bersama-sama, artinya semakin baik budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja akan memberikan kontribusi terhadap terciptanaya kepuasan layanan perpustakaan. Kontribusi yang diberikan oleh budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja terhadap kepuasan layanan perpustakaan sebesar 51,5 %, dan sisanya dipengaruhi oleh terdapatnya faktor-faktor lain.

B. Implikasi

Penelitian ini membuktikan adanya korelasi positif antara variabel-variabel dalam penelitian ini, dan memperoleh besaran kontribusi variabel tersebut terhadap kepuasan layanan perpustakaan. Temuan dan kesimpulan penelitian ini faktanya mendukung pengetahuan dan

Page 182: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 173 .

172 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

teori yang terbangun terdahulu bahwa kepuasan layanan didukung oleh hubungan antara variabel budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan motivasi kerja. Implikasi yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah menciptakan kepuasan layanan di perpustakaan perguruan tinggi dengan mempertimbangkan beberapa faktor pendukung yang telah diteliti: 1. Budaya organisasi berhubungan dengan kepuasan layanan

perpustakaan. Terbangunnya budaya organisasi dengan mengupayakan kondisi yang kondusif untuk menyelenggarakan fungsi, tugas layanan akan berdampak pada ekspektasi pemustaka yang puas atas penerimaan layanan.

Budaya organisasi terdiri dari aturan-aturan, norma, prosedur kerja yang jelas, dan nilai-nilai yang dianut secara bersama oleh anggota organisasi. Membangun budaya di suatu organisasi melalui implementasi nilai-nilai yang dianut seluruh anggota, norma, aturan dan prosedur kerja yang jelas diberikan sesuai dengan kapabilitas masing-masing karena kepuasan pemustaka adalah prioritas dari layanan di perpustakaan. Dengan kata lain kepuasan pemustaka berkaitan erat dengan terpenuhinya kebutuhan informasi, bahan pustaka dan layanan lain, serta tanggapan positif akan melakukan aktivitas yang serupa di waktu yang akan datang.

2. Kepuasan layanan perpustakaan ditunjukkan dengan beberapa indikator terpenuhinya layanan melalui kriteria yang menjadi harapan pemustaka terhadap kebutuhan akan informasi dan kemampuan perpustakaan berfungsi utama sebagai penyedia layanan informasi memenuhi harapan pemustaka di perguruan tinggi. Dengan begitu kepuasan layanan dapat menjadi target yang dapat mengukur keberhasilan organisasi, menunjukkan bahwa suatu organisasi mengembangkan diri, menyeimbangkan antara kebutuhan dan harapan bahkan bisa jadi melebihinya. Memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pengguna layanan dilakukan dengan menciptakan budaya kerja melalui pemikiran inovatif, dukungan atas kreativitas karyawan yang tidak lain bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas organisasi.

Organisasi yang memiliki keunggulan adalah organisasi yang mampu belajar, menghasilkan pengetahuan, dan melakukan perbaikan

Page 183: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 175 .

174 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

untuk menciptakan suatu terobosan untuk dapat meningkatkan tujuan atau target organisasi. Dalam organisasi modern meyakini bahwa pengetahuan yang berada di setiap anggota atau karyawan merupakan aset bernilai, karenanya sumber daya manusia menjadi faktor penentu keberhasilan dari organisasi tersebut.

Pengetahuan pada hakikatnya bersifat individual karena berada di setiap karyawan, akumulasi pengetahuan tersebut dapat berubah menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi organisasi sehingga saat ini beragam organisasi akan merekrut pengetahuan-pengetahuan individu yang strategis bagi keunggulan organisasi. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengetahuan dimaknai pengelolaan pengetahuan organisasi untuk menciptakan kinerja yang tinggi sehingga menghasilkan keunggulan. Manajemen pengetahuan proses dimana karyawan melakukan identifikasi pengetahuan, memanfaatkannya untuk melakukan tugas, berbagi pengetahuan, menyimpan dan memanfaatkan pengetahuan dari luar organisasi yang dapat membawa nilai untuk menciptakan inovasi dan keunggulan organisasi.

Perpustakaan dalam meyelenggarakan fungsi layanan informasi dan referensi menjadi unit organisasi strategik di perguruan tinggi. Sistem pengelolaan perpustakaan mengacu pada standar baku perpustakaan dan penerapan manajemen pengetahuan merupakan keniscayaan. Inilah yang menjadikan sistem pengelolaan perpustakaan berdasarkan atas prioritas kebutuhan pemustaka, optimalisasi layanan berbasis standar baku, sehingga secara keseluruhan pengelolaan oleh staf perpustakaan yang memiliki kemampuan secara profesional menghasilkan kinerja yang maksimal serta tanggap atas kemajuan informasi dan teknologi yang berkembang.

3. Motivasi kerja merupakan suatu faktor yang menjadi pendorong utama prilaku seseorang dalam organisasi. Kajian tentang konsep motivasi secara komprehensif telah dilakukan banyak ahli dari berbagai aspek aspek sehingga telah mengungkap beragam faktor yang diyakini dapat mendorong seseorang dalam bertindak .

Motivasi kerja adalah dorongan yang menyebabkan bertindak

Page 184: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 175 .

174 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dengan cara-cara tertentu. Motivasi ini dapat muncul oleh karena adanya kebutuhan baik material dan non material, yang kemudian menjadi alasan dalam tindakan dan sikapnya dalam bekerja. Motivasi tertentu merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan dalam berusaha, bergantung pada seberapa kuat motif baik karena kebutuhan, keinginan, dan dorongan dan inti terdapatnya motivasi dalam bekerja adalah dalam upaya meningkatkan produktifitas dan kualitas pekerjaan sehingga kinerja yang dihasilkan akan maksimal.

Motivasi kerja dapat muncul pada individu tersebut memotivasi diri sendiri , melakukan pekerjaan sesuai dengan karakteristik diri dan kebutuhannya atau karena faktor luar seperti insentif, promosi dan penghargaan. Namun diyakini bahwa organisasi dapat mendorong karyawan mengoptimalkan potensi pengaetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh karyawan sekaligus melakukan peningkatan ketrampilan dan penciptaan suasana dan budaya kerja yang mendorong mereka untuk bersinergi dalam meningkatkan profesionalitas diri dan mewujudkan tujuan organisasi.

4. Kepuasan layanan perpustakaan memberikan indikasi pada beberapa aspek dari layanan melalui kriteria memenuhi apa yang menjadi harapan pemustaka akan kebutuhan informasi dan kemampuan perpustakaan berfungsi utama sebagai penyedia layanan informasi memenuhi harapan pemustaka di perguruan tinggi. Dengan begitu kepuasan layanan dapat menjadi target yang dapat mengukur keberhasilan organisasi, menunjukkan bahwa suatu organisasi mengembangkan diri, menyeimbangkan antara kebutuhan dan harapan bahkan bisa jadi melebihinya. Memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pengguna layanan dilakukan dengan menciptakan budaya kerja melalui pemikiran inovatif, dukungan atas kreativitas karyawan yang tidak lain bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas organisasi.

Dari tiga variabel terikat yang dikaji dalam penelitan ini peneliti membuktikan variabel motivasi kerja memberikan kontribusi yang terbesar dibandingkan 2 variabel lainnya. Dari penelitian terdahulu para peneliti membuktikan korelasi secara signifikan antara satu variabel

Page 185: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 177 .

176 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dengan kepuasan layanan perpustakaan. Ini sebagaimana dibuktikan oleh Seongsin Lee, Kamariah Nor Mohd Desa dan Norliya Ahmad Kasim, Shirley A Hopkins. Rusuli, dimana kepuasan layanan dipengaruhi oleh variabel tertentu dan mendukung teori Kottler tentang kepuasan layanan dan Parasuraman tentang kualitas layanan terutama untuk dibangun di perpusakaan perguruan tinggi. Walaupun terdapat perbedaan dalam keluasan objek bahasan penelitian, namun satu sama lain dapat melengkapi terciptanya kepuasan layanan yang prima bagi institusi.

Berdasarkan analisis dari pandangan teoritis dan hasil temuan penelitian ini, maka dalam pandangan peneliti sebuah model yang memungkinkan untuk dapat meningkatkan penyelenggaraan perpustakaan yang berpengaruh terhadap kepuasan layanan perpustakaan:

Gambar 5.1 Model Struktur Kepuasan Layanan Perpustakaan

Pada model tersebut dapat dijelaskan bahwa kepuasan layanan di perpustakaan dapat dibangun oleh 2 faktor utama yaitu manusia dan lingkungan. Organisasi yang memilki fungsi layanan publik mengutamakan, consern, berfokus pada memenuhi harapan dan pengguna. Konsep kepuasan layanan merupakan suatu konsep bersinerginya antara kebutuhan pengguna dengan ekspektasi (harapan) mereka . Jika ekspektasi tersebut sesuai atau bahkan melebihi apa yang mereka rasakan atau terima, maka kepuasan terhadap layanan akan

Page 186: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 177 .

176 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dirasakan. Dari konsep dasar tentang kepuasan tersebut maka kualitas atau mutu layanan menjadi aspek yang menjadi penanda bagi sebuah kepuasaan. Ekspektasi atau harapan pengguna terhadap suatu produk atau layanan menjadi beragam dan oleh karenanya penyedia layanan publik seharusnya dapat mengidentifikasi kebutuhan dan harapan pengguna produk atau layanan.

Dalam konteks perguruan tinggi, perpustakaan menjadi sarana atau satu unit krusial dalam pengembangan akademis dan wawasan civitas kampus terutama mahasiswa yang memang menjadi target utama dari layanan perpustakaan. Menghadapi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan mudah diakses para mahasiswa bisa jadi menggunakan fasilitas lain untuk mengakses informasi dalam genggaman mereka. Dengan demikian menjadi sebuah tantangan bagi perpustakaan untuk dapat menyediakan layanan berbasis digital dalam menelusuri informasi dari perpustakaan. Namun pada penelitian ini, sepertinya penggunaan perpustakaan yang seperti itu masih belum dapat dilaksanakan.

Kehadiran perpustakaan disebuah perguruan tinggi dengan koleksi buku atau sejenisnya yang dipajang dalam ruangan sirkulasi, referensi tertentu, di sisi lain telah melengkapi koleksi perpustakaan digital baik berupa e-book, e-jurnal, dan akses penelusuran yang cepat dan akurat serta peluang kerjasama antara perpustakaan perguruan tinggi. Dengan sistem pengelolaan yang semakin kompleks, maka fungsi manajemen membutuhkan interaksi antara manusia, teknologi dan proses yang berkaitan dengan manajemen pengetahuan perpustakaan.

Terlepas dari kendala yang dihadapi oleh perpustakaan saat ini temuan penelitian membuktikan bahwa terdapat beberapa dimensi yang mesti dipertahankan oleh perpustakaan perguruan tinggi. Dimensi nilai dan tujuan bersama yang dianut dan dilaksanakan dalam melayani, mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan sikap untuk perubahan menjadi faktor-faktor utama bagi sebuah layanan. Di sisi lain pada manajemen pengetahuan berkaitan dengan dimensi mengetahui tugas yang dilakukan secara teratur dan mengembangkan pengetahuan dan aktivitas layanan. Sedangkan motivasi kerja yang lebih banyak diwakili oleh faktor individu berupa kemauan diri diyakini sebagai satu dari prilaku yang utama kesuksesan layanan di perpustakaan. Dengan

Page 187: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 179 .

178 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

demikian tiga variabel penelitian yang digunakan dapat menjadi sebuah ukuran dalam mengidentifikasi kepuasan layanan menjadi signifikan kontribusinya bagi kepuasan layanan.

Secara keseluruhan motivasi kerja menjadi faktor yang menunjukkan kontribusi besar bagi penyelenggaraan fungsi layanan di perpustakaan. Motivasi berupa dorongan, stimulus, dan persistensi yang muncul pada diri seseorang merupakan bentuk alamiah dari pemenuhan kebutuhan manusia. Hal ini sejalan dengan pandangan teori kebutuhan Maslow yang bersifat khierarki. Oleh karena itu ketika seseorang telah memiliki dorongan bekerja yang tinggi yang muncul dari diri maupun di luar diri individu.

C. Saran

Dari temuan, kesimpulan, dan implikasi penelitian, maka berikut dikemukakan beberapa saran :1. Perguruan tinggi negeri di propinsi Jambi terutama UNJA dan UIN

STS Jambi sebagai dua jenis institusi pendidikan tinggi yang mnejadi representasi perguruan tinggi di propinsi Jambi dengan identitas dan karakteristik tertentu, serta pendidikan tinggi terbaik saat ini di propinsi Jambi hendaknya memfasiltasi kebutuhan-kebutuhan akan informasi dan referensi kepustakaan bagi pemustaka (civitas akademika) dalam penyediaan anggaran secara tetap dan logis serta non material berkaitan dengan aktivitas operasional dan tekhnis untuk tercapainya visi, misi, dan tujuan perguruan tinggi melalui tiga pilar Tri Dharma.

2. Kepala Perpustakaan Perguruan Tinggi hendaknya mengoptimalkan fungsi kegiatan layanan di perpustakaan dengan memberikan peningkatan kompetensi staf karyawan melalui program pelatihan dan peningkatan ketrampilan dalam manajemen pengetahuan perpustakaan. Kegiatan ini akan memberikan signifikansi manfaat bagi penyelenggaraan perpustakaan sebagai bentuk pemenuhan layanan prima bagi pemustaka. Profesionalitas karyawan perpustakaan akan dapat menciptakan budaya organisasi yang kondusif melalui pemahaman nilai-nilai, norma yang dipatuhi, dan prosedur kerja yang jelas untuk mewujudkan fungsi dan tujuan

Page 188: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 179 .

178 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

dalam pelayanan. Bentuk optimalisasi layanan perpustakaan melibatkan semua unusryang ada di dalamnya mulai dari pimpinan, hingga pustakawan dan staf perpustakaan dimana masing-masing memilki komitmen dalam tugas dan fungsi layanan.

3. Para karyawan perpustakaan baik dari kelompok pustakawan dan non pustakawan sebagai frontline dari kegiatan layanan hendaknya memiliki dorongan bekerja yang tinggi, kesadaran akan tangung jawab melayani publik, dan senantiasa bersikap adaptif terhadap perubahan. Oleh karena itu diperluakan kesadaran untuk meningktakan kemampuan diri dan profesionalitas untuk meningkatkan diri. Dorongan ini menciptakan sikap responsif terhadap beragam kebutuhan pemustaka dan akan berimplikasi pada kualitas dan kepuasan atas layanan perpustakaan.

4. Mahasiswa sebagai pengguna perpustakaan hendaknya memiliki kesadaran untuk menggunakan perpustakaan sebagai media peningkatan wawasan akademik dan keilmuan, dengan begitu pemustaka akan setia menjadi pengunjung dan berinteraksi dengan penyedia layanan secara tepat.

5. Para peneliti di bidang keilmuan yang sama kiranya dapat melakukan dan mengembangkan kajian penelitian berkaitan dengan kepuasan layanan secara komprehensif terutama menelaah faktor-faktor lain yang diduga kuat memberikan pengaruh terhadap kepuasan layanan perpustakaan.

D. Penutup

Demikianlah hasil penelitian telah dituangkan dalam disertasi dihadapan pembaca saat ini, namun hasil penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan baik dalam ruang lingkup meliputi tiga variabel independen yaitu budaya organisasi, manajemen pengetahuan dan motivasi kerja dengan satu variabel dependen yaitu kepuasan layanan dan lokasi pada dua perguruan tinggi negeri di propinsi Jambi sehingga penelitian ini hanya dapat digeneralisasikan terhadap populasi dengan karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Oleh karena itu masih terbuka penelitian berikutnya dalam bidang telaah atau kajian serupa. Harapan peneliti adalah tulisan dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

Page 189: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 181 .

180 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

peneliti sendiri dan pembaca sekalian. Kritik dan saran dari pembaca dapat membantu kesempurnaan tulisan disertasi ini.

Page 190: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 181 .

180 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011.

Abdul Aziz Wahab. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan Bandung: Alfabeta. 2011.

Ahmad, Muhammad Bilal, et.al. Impact of Motivation on Customer Satisfaction: Study of Airline Industry in Pakistan (International Journal of Contemporary Research in Business: VOL 4, NO. 6 2012.

Algifari. Mengukur Kualitas Layanan dengan Indeks Kepuasan, Metode Importance Performance Analysis (IPA)dan Model Kano.Yogyakarta: BPFE. 2016.

Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2009.

DAFTAR PUSTAKA

Page 191: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 183 .

182 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Anita Nusantari. Penerapan Manajemen Pengetahuan Untuk Meningkatkan Kinerja Pepustakaan Perguruan Tinggi. Visi Pustaka. Vol. 11 No. 2009.

Ansori. Pengaruh Motivasi Berprestasi, Iklim Oganisasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dosen Pada perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di Lingkungan Kopertais Wilayah XIII Jambi. Jambi: Program Pascasarjana UIN STS Jambi, 2017.

Ary, D Donald. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. diterjemahkan oleh Arief Furchan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008.

Awan, Abdul Ghafoor. Relationship Between Employees Motivation & Customer Satisfaction – A Case Study of Selected Banks in Pakistan. Global Journal of Human Resource Management : Vol.2 No.3. 2014.

Beard, Ross. The Secrets to High Customer Satisfaction. ClientHeartbeat.com. 2013.

Choirul Fuad Yusuf (ed). Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan. Jakarta: Penerbit Pena Citasatria. 2008.

Clinton, Aigbavboa and Wellington Thwala. A Theoretical Framework of Users’ Satisfaction/Dissatisfaction Theories and Models. Thailand: 2nd International Conference on Arts, Behavioral Sciences and Economics Issues. 2013.

Creswell, John W. Educational Research : Planning, Conducting and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Boston : Pearson Education inc,. 2012.

Daft, Richard L . Era Baru Manajemen. Diterjemahkan oleh Tita Maria Anita. Jakarta: Salemba. 2010.

Daniel Pereira, Ni Gusti Ketut Giantari, Putu Gede Sukaatmadja. Pengaruh Service Quality Terhadap Satisfaction Dan Customer Loyalty Koperasi Dadirah Di Dili Timor Leste. Bali: e-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 2016.

Didit Darmawan. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Surabaya: Penerbit Pena Semesta. 2013.

K.B. Everard. Effective School Management. Great Britain: Paul Chapman Publishing. 2008.

Page 192: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 183 .

182 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Hafzi Ali dan Nandan Lima Krisna. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Deepublish. 2013.

Hikmat. Manajemen Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. 2009.Hopkins, Shirley A. et.al,. Cultural Effects on Customer Satisfaction With

Service Eneuounters. Journal of Service Science : Vol. 2 No 1. 2009.Huang, R. Study and Analysis of Information on the Reader’s Potential Discontent

in an Academic Library.Library Management,28(1/2). Husaini Usman. Manajemen, Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara. 2013.--------------. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.Ivancevich. Human Resource Management. USA: McGraw-Hill International

Edition. 2009.Jabnoun, Naceur. Islam and Management. Riyadh International Islamic

Publishing House. 2008.Jain, P. An Empirical Study of Knowledge Management in Academic Libraries in

East and Southern Africa. Library Review: 56(5). 2008.Kamariah Nor Mohd. Desa dan Norliya Ahmad Kassim. Quality

Library Services Of Malaysian Universities. Proceeding ITMAR. Vol.1. ISBN: 978-969-9948-24-4.2014.

Kementerian Agama RI. Syaamil Al- Quran Miracle The Reference.Bandung: Sygma Publishing. 2010.

Kiran, K. Service Quality and Customer Satisfaction in Academic Libraries: Perspectives from a Malaysian University. Library Review. 59 (4). 2010.

Kottler, P. & Keller. Marketing Management.14th edition. New York: Prentice-Hall. 2012.

Kreitner & Kinicki. Organizational Behavior. New York: McGraw Hill, Inc. 2010.

Lee, Seongsin. Academic Library Service Consumer (User) Motivation Study Based on Expectancy Theory. Florida State University : DigiNole Common. 2008.

Manzoor, Quratul-Ain. Impact of Employees Motivation on Organizational Effectiveness (European Journal of Business and Management www.iiste.org). ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online),Vol.3.

Page 193: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 185 .

184 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Mohindra, Rakesh dan Anil Kumar, User Satisfaction Regarding Quality of Library Services of A.C. Joshi Library, Panjab University Chandigarhral, Desidoc Journal of Information Tecnology, Vol. 35 No 1, 2015.

Muhidin, Sambas dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Musa Hubeis dan Mukhamad Najib. Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2010.

Nurul Zuriah. Metodologi Penelitian: Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.

Payaman J. Simanjuntak. Manajemen & Evaluasi Kinerja. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2011.

Pinder, Graig. C. Work Motivation in Organizational Behavior . Great Britain: Psychology Press. 2008.

Ping, Chia Yip. User Evaluationof Chinese Studies Collection in Academic Library. Kuala Lumpur: University of Malaya, Faculty of Computer Science and Information Technology: 2008.

Pourahmad, Ali A., Mehdi Neshat, Ahmad Baghi. Service Quality Assessment in the Academic Library: Use of Hybrid Fuzzy Expert System. African Journal of Business Management Vol.6. (46).

Colquitt, Jason A., Jeffrey A. Lepine and Michael J. Wesson. Organizational Behavior. New York: McGraw Hill, Inc. 2009.

Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta 2008.

Ridwan Siregar. Revitalisasi Peran Strategis Perpustakaan dalam Menunjang Pembelajaran Berbasis Mahasiswa. Medan: Universitas Sumatera Utara. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. 2006.

Robbins, Stephen P. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh Halida dan Dewi Sartika. Jakarta: Penerbit Erlangga.

-------------- and Mary Coulter. Manajemen. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2010.

--------------. Perilaku Organisasi. Klaten: Intan Sejati. 2008.

Page 194: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 185 .

184 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Rostina Sundayana. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung, Alfabeta: 2015.

Ross J Todd & Gray Southon. Educating for a Knowledge Management Future: Perceptions of Library and Information Professionals. Australian Library Journal. 50:4.

Rusuli, Muhamad Saufi Che et.al,. Relationship Between Knowledge Management Practices and Library User’s Satisfaction: A Preliminary Result of Malaysian University Libraries. Thailand: Proceeding TIIM. 2013.

------------., Linkage Between Knowledge Management Practices and Library Users’ Satisfaction At Malaysian University Libraries Malaysia: Faculty of Technology Management and Business Universiti Tun Hussein Onn. 2014.

Saskia, Mukesh dan Anjan Gohain. Use and User’s Satisfaction in Library Resources and Services: A Study in Tezpur University (India). Academic Journals/IJLIS: Vol. 5(6). ISSN 2141–2537. 2013.

Schermerhorn, John R. Introduction to Management. New York: John Wiley & Sons. 2010.

----------------. Organizational Behavior. USA: John Wiley & Sons, Inc. 2010.

Schunk, Dale H. et.al. Motivation in Education: Theory, Research, and Applications. New Jersey: Pearson Education. 2008.

Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja. Bandung: Mandar Maju. 2009.

Shixing,Weng.Knowledge Management in Academic Libraries: A Pragmatic Approach. International Federation of Library Associations and Institutions. 2009.

Siregar, Syofian. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara. 2015.

Sondang P. Siagian. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. 2012.

Sopiah. Perilaku Organisasi. Jogyakarta: Penerbit Andi. 2008.Sri Indra Maiyanti, Irmeilyana dan Verawaty. Applied Customer Satisfaction

Index (CSI) and Importance-Performance Analysis (IPA) to know Student

Page 195: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 187 .

186 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Satisfaction Level of Sriwijaya University Library Services.Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta. 2010.--------------. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2009.Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. 2010.Sundayana, Rostina. Statistika Penelitian Pendidikan Bandung: PT

Alfabeta. 2015.Syaiful Sagala. Memahami Organisasi Pendidikan. Bandung: Penerbit

Alfabeta. 2013.Tella, Adeyinka, et al., Work Motivation, Job Satisfaction, and Organizational

Commitment of Library Personnel in Academic and Research Libraries in Oyo State,Nigeria . Library Philosophy and Practice (e-journal). 2007.

Uriarte Jr, Filemon A. Introduction to Knowledge Management. Jakarta : ASEAN Foundation. 2008.

Usman, Husaini dan R.Purnomo Setuiady Akbar. Pengantar statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008.

Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.

Sheng Wang, Sheng dan Raymond A.Noe, Knowledge Sharing: A Review and Directions for Future Research. Human Resource Management Review 20. 2010

Wang, S. L., Wu, C. H., Perng, C., & Tsai, J. T. An Examination of Library Use for Improving Services on the IT Impact. Hongkong, China:Virtual Environments, Human-Computer Interfaces and Measurements Systems (VECIMS). 2009.

Wukir. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah. Yogyakarta: Multi Presindo. 2013.

Sumber internet :http://syaamilquran.com/hadits-hadits-tentang-keutamaan-

mengajarkan-kebaikan.htmhttp://www.perpustakaan.kemenkeu.go.id/FOLDERDOKUMEN/

UU43_2007PERPUSTA KAAN.pdf

Page 196: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 187 .

186 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

http://www.perpusnas.go.id/assets/uploads/2016/10/standar_nasional_perpustakaan-sekolah.pdf

http://kelembagaan.pnri.go.id/Digital_Docs/pdf/about_us/official_archives/public/normal/PP%20Nomor%2024%20Tahun%202014.pdf old.perpusnas.go.id/iFileDownload.aspx?.Attachment%5CPedoman%5Cstandar%

http://ban-pt.kemdiknas.go.id/hasil-aipt.php.http://eprints.un-sri.ac.id/979/4/Tingkat_kepuasan_perpustakaan-

seminar_UMM.p

Page 197: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 189 .

188 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Page 198: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 189 .

188 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag dilahirkan di Kota Kayu Agung OKI, Propinsi Sumatera Selatan pada 11 Juli 1970, merupakan putri kedua dari tujuh bersaudara dari Bapak Drs. H.Usman Hasyim (alm) dan ibu Hj. Cik Nani, yang dibesarkan dari keluarga pendidik. Karir bekerja dimulai tahun 1994 sebagai tenaga pengajar di Fakultas Tarbiyah program studi

PAI IAIN Raden Fatah Palembang, kemudian tahun 2005 pindah tugas ke IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (saat ini UIN) hingga sekarang berstatus sebagai tenaga pengajar tetap Fakultas Tarbiyah dan keguruan (FTK). Pengalaman mengajar diperoleh juga sebagai guru PAI (Pendidikan Agama Islam) dan Bahasa Inggris dan mengajar privat untuk sekolah menengah. Menikah dengan Dr. sc. agr. Ir. H. Teja Kaswari, M.Sc. dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Muhammad Abdul Syafiqi (mahasiswa UNDIP Semarang), Raihan Mufadhal (siswa MAN Cendikia Jambi), dan Ayu Fitri Rasyidah (siswa SMPN 7 Kota Jambi).

Pendidikan Magister diperoleh dari UIN Syarif Hidayatullah Program Studi Pengkajian Islam (1998), sementara Sarjana Pendidikan (S1) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sriwijaya (1996) dan Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN Raden Fatah

RIWAYAT PENULIS

Page 199: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 191 .

190 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag

Palembang (1993). Adapun pendidikan menengah dan dasar ditempuh di kota Palembang yaitu Pendidikan Guru Agama Negeri Palembang (1988), Madrasah Tsanawiyah Negeri I Palembang (1985), dan SDN 145 (1982).

Karya Ilmiah y The Students’ Difficulties in Writing a Composition: (Case Study at SMA 3 Palembang)ang pernah ditulis antara lain 1) Studi Korelasi Tentang Motivasi Siswa Memasuki MTsN I Palembang dan Prestasi Belajar; 2); 3) Peranan Khalifah Abdur Rahman al-Nashir dalam Membangun Peradaban Islam di Spanyol (tesis); artikel jurnal antara lain 4) Peranan Keluarga Dalam Membina keagamaan Anak; 5) Optimizing Multiple Intelligences in Competency-Based Learning; 6) Implication of Contextual Teaching Approach on Meaningful Learning; 7) Learning Style: Concept and Implication for Language Learning; 8) Persepsi terhadap Layanan Perpustakaan IAIN STS Jambi Dalam Penyusunan Proposal Penelitian (Survey Pada Mahasiswa Program Akhir Prodi. Pendidikan Bahasa Inggris), 9) Otonomi Pendidikan Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan; 10) Formulasi Kebijakan Diniyah Takmiliyah Dalam Sistem Pendidikan Nasional, dan 11) Korelasi Antara Budaya Organisasi, Manajemen Pengetahuan, dan Motivasi Kerja dengan Kepuasan Layanan Perpustakaan PTN di Provinsi Jambi (Disertasi).

****

Page 200: repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/820/1/Dewi Hasanah dan Kaver.pdf · Kepuasan Layanan Perpustakaan iii . ii Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Kepuasan Layanan Perpustakaan 191 .

190 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd; Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM., CMA;Dr. Hj. Dewi Hasanah, M.Ag