skripsi titi

32
HUKUMAN TERHADAP ANAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM Proposal Pengajuan Judul Skripsi Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto Oleh : TITI BAROKAH NIM : 072338048 JURUSAN TARBIYAH

Upload: titi-barokah

Post on 30-Jun-2015

390 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI TITI

HUKUMAN TERHADAP ANAK

DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Proposal Pengajuan Judul Skripsi

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto

Oleh :

TITI BAROKAH

NIM : 072338048

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PURWOKERTO

2010

Page 2: SKRIPSI TITI

MOTTO

Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar menahan diri

Jika anak dibesarkan dengan dorongan, maka ia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya pengakuan, maka ia belajar

keadilan

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia

belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Page 3: SKRIPSI TITI

A. JUDUL : HUKUMAN TERHADAP ANAK DALAM PENDIDIKAN

ISLAM

B. Latar Belakang Masalah

Dalam era reformasi ini, perkembangan pendidikan semakin pesat

digalakan, dimana-mana orang membicarakan pendidikan dan

peningkatannya, sehingga hampir terlupakan oleh kita bahwa semakin

bertambahnya peningkatan ilmu pendidikan maka semakin banyak pula hal-

hal yang muncul yang tidak diinginkan oleh segenap orang. Seperti

bertambahnya kenakalan remaja, dimana-mana orang membicarakannya. Hal

ini tentunya berkaitan pendidikan dan orang tua.

Untuk itu harus diketahui apa yang menjadikan mereka demikian,

apakah karena orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga

anak terlupakan dan kurang kasih sayang, atau karena mereka kurang

diberikan pendidikan agama, sehingga norma-norma kesulitan tidak dipahami

betul oleh mereka.

Pendidikan dalam keluarga merupakan inti dan fondasi dari upaya

pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan dalam keluarga yang baik akan

menjadi fondasi yang kokoh bagi upaya-upaya pendidikan selanjutnya baik di

sekolah maupun diluar sekolah.

Dalam hubungan dengan upaya mencerdaskan anak, pendidikan dalam

keluarga merupakan andalan pertama dan utama bagi upaya menyiapkan anak

agar berkembang secara optimal dan bermakna. Agar pendidikan anak dapat

Page 4: SKRIPSI TITI

berlangsung dengan baik, ada sejumlah azaz yang harus diperhatikan yaitu

pendidikan agama, kasih sayang, perkembangan anak, situasi kondusif,

pembentukan kebiasaan, keteladanan, motivasi dan bimbingan, dan

komunikasi. (Muh. Surya, 2003: 2).

Bagaimana cara mengantisipasi mereka dalam perkembangannya, baik

dalam pergaulan maupun dalam melakukan suatu aktifitas keseharian,, dalam

hal ini penyusun ingin mencoba untuk mengungkapkan berbagai cara

penanggulangannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang penyusun kutip dari

perpustakaan, yaitu yang berkenaan dengan norma-norma hukum pendidikan

agama Islam.

Islam adalah ajaran yang seimbang, seimbang antara kepentingan

individu dengan kepentingan masyarakat, seimbang antara rasio dengan

emosi, serta seimbang antara keadilan dan kasih sayang.

Relevansinya dengan pendidikan Islam yang ada kaitannya dengan

hubungan antara orang tua dan pendidik dengan anak didiknya, adalah

keseimbangan antara keadilan dengan kasih sayang. Keadilan dalam arti

pendidik mempunyai tugas dan kewajiban meluruskan setiap anak didik yang

melakukan kesalahan atau pelanggaran, dan dalam meluruskan anak untuk

menegakkan keadilan, itu salah satunya dengan menggunakan hukuman.

Oleh karena itu pendidik muslim diibaratkan sebagai seorang dokter,

sekiranya si dokter mengobati segala macam penyakit dengan satu macam

obat saja maka akan membahayakan pasien bahkan dapat menyebabkan

kematian. ( Athiyah al Abrasyi, 1993:155)

Page 5: SKRIPSI TITI

Demikian halnya seorang pendidik dalam memperbaiki atau

membetulkan kesalahan anak tidak cukup dengan satu alat saja, bisa terjadi

anak tersebut akan mengulangi kesalahannya lagi.

Dengan demikian pendidik harus memperlakukan anak sesuai dengan

tabiat dan pembawaannya, sehingga dapat menemukan cara yang sesuai untuk

memperbaiki kesalahan anak, sebab tidak semua anak bisa menyadari

kesalahannya dengan pendidikan yang lemah lembut saja. Ada sebagian anak

yang memang harus menggunakan kekerasan dalam membetulkan

kesalahnnya.

Kasih sayang dan keteladanan orang tua merupakan landasan pokok

pendidikan dalam keluarga. Oleh karena itu, sentuhan kasih sayang dari orang

tua kepada anak merupakan dasar bagi perkembangan anak dimasa depan.

Dengan perlakuan yang baik didasari dengan kasih sayang besar harapan anak

akan berkembang menjadi SDM yang takwa dan dengan sendirinya produktif,

kreatif, sehingga menjadi manusia yang bermakna bagi dirinya sendiri,

masyarakat, bangsa, Negara dan pembangunan umat secara keseluruhan (Muh

Surya, 2001:3)

Perawatan dan pendidikan anak pada dasarnya memang tidak mudah,

ia memerlukan kasih sayang, kelembutan, tetapi juga pengetahuan yang

cukup, terutama pengetahuan psikologi. Banyak anak menderita dimasa kecil,

kurang terarah hidupnya, sehingga menginjak dewasa memiliki sikap dan

watak seperti yang tidak kita harapkan. Dengan demikian boleh disebut

memperhatikan masalah perkembangan anak tidak bedanya memperhatikan

Page 6: SKRIPSI TITI

masalah-masalah yang pelik dan menuntut kehati-hatian. (Robert Meyers,

2001:5)

Perkembangan kepribadian anak yang positif dipengaruhi oleh

berbagai factor. Salah satunya adalah pola komunikasi orang tua terhadap

anaknya. Bagaimana cara anak berkomunikasi dengan lingkungannya. Jika

pola komunikasi dengan orang tua buruk, maka dampak negatif akan

dirasakan oleh anaknya. Diantaranya mendorong munculnya kepribadian anti

sosial, dependen dan minder pada anak. (Savitri Rahmadani, 2008 : 12)

Menurut Aichorn, perilaku antisosial terjadi karena fungsi superego

yang tidak berkembang dengan matang. Tidak berkembangnya superego ini

diakibatkan oleh pola asuh yang serba membolehkan disatu sisi dan pola asuh

serba menghukum dan menelantarkan disisi lain. Pada pola asuh yang

membolehkan, anak menginternalisasikan standar yang lemah, bahkan tanpa

aturan, sehingga ketika anak melanggar aturan yang ada, dia tidak merasa

bersalah. Pola asuh yang serba menghukum dan mengabaikan, anak

menginternalisasikan model orang tua yang baik dan buruk secara terpisah.

Mereka bertindak baik kepada figur yang menghasilkan pengalaman

transferensi positif, sebaliknya mereka bertindak buruk kepada figur yang

selama ini menghasilkan pengalaman transferensi negatif pada diri mereka. .

(Savitri Rahmadani, 2008 : 18)

Orang tua cenderung menguatkan perilaku antisosial dengan

menghukum anak secara singkat dan kemudian menghentikan

penghukumannya ketika anak memunculkan perilaku antisosial yang semakin

Page 7: SKRIPSI TITI

meningkat. Akibatnya, anak belajar bahwa tindakan keras antisosialnya bisa

membuat orangtuanya berhenti menghukumnya.

Penelitian Farrington (1995) menunjukkan bahwa 50% anak yang

dimasa remajanya deligven (nakal), dimasa dewasanya berlanjut mengalami

gangguan kepribadian antisosial, kriminalitas, penyalahgunaan obat, dan jika

menikah nanti cenderung memiliki perkawinan yang tidak stabil dan penuh

konflik. . (Savitri Rahmadani, 2008 : 18)

Apabila anak sejak dini sudah dibimbing, diawasi dan diarahkan

dengan kelembutan dan kasih sayang, dibiasakan untuk berbuat dan berbudi

baik, nantinya akan tumbuh dan berkembang menjadi dewasa dan mentaati

kaidah dan norma tertentu dengan kesadaran dan kemandiriannya.

Sebaliknya anak dibiarkan dan kurang adanya bimbingan dan

pengarahan dari orang tua atau pendidik, atau hanya diserahkan kepada

pembantu yang kurang pengalaman dalam mendidik, dengan alasan orang tua

sibuk diluar, maka anak akan terbiasa melakukan pelanggaran dan

penyelewengan terhadap norma-norma tertentu, sehingga tumbuh menjadi

anak yang kurang mengetahui aturan tata nilai tertentu.

Anak yang sudah terbiasa melakukan pelanggaran tersebut bila

dibiarkan terus, akan tertanam dalam jiwanya kebiasaan yang jelek, seperti

semaunya sendiri, keras kepala, dan tidak menghiraukan nasihat orang lain,

atau bahkan orang tuanya sendiri. Yang lebih membahayakan bila dibiarkan

sampai dewasa, maka mereka akan dengan mudah melakukan pelanggaran

terhadap syari’at agama Islam.

Page 8: SKRIPSI TITI

Sebagai upaya untuk mencegah kebiasaan anak tersebut maka orang

tua atau pendidik boleh menggunakan hukuman yang keras, tetapi harus

disertai dengan kasih sayang. Hal ini untuk menghindari tindakan pendidik

yang sewenang-wenang atau rasa balas dendam.

Tetapi hukuman tersebut yang mengandung nilai edukatif, yakni yang

bersifat mendidik dan berfungsi sebagai bimbingan dan pengarahan. Perbaikan

atau pembetulan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak

harus melalui proses pendidikan.

Namun demikian perlu juga dipahami, hukuman model apa yang dapat

dan boleh diterapkan. Islam telah menawarkan konsep hukuman yang optimal

diaplikasikan dalam pendidikan anak. Dari paparan di atas, penulis ingin

mengkaji tentang hukuman terhadap anak dari kacamata agama.

C. Penegasan Ilmiah

Judul skripsi yang penulis ajukan adalah “Hukuman Terhadap Anak

Dalam Pendidikan Islam”. Untuk menghindari kemungkinan terjadi kesalahan

penafsiran terdapat beberapa istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini

maka perlu adanya penegasan iltilah untuk mendapat gambaran yang jelas

mengenai masalah-masalah yang akan dibahas. Oleh karena itu maka terlebih

dahulu akan menjelaskan arti beberapa istilah yang digunakan dalam judul

skripsi ini.

Page 9: SKRIPSI TITI

1. Hukuman

Hukuman adalah “Pemberian rasa nestapa pada diri anak didik

akibat dari kesalahan perbuatan atau tingkah laku anak didik dalam

lingkungannya. ( HM.Arifin, 1991:218)

Maksud penulis hukuman dalam pendidikan islam itu, yakni yang

digunakan oleh pendidik muslim dalam membimbing dan mengarahkan

anak didik yang melakukan pelanggaran, atau kesalahan. Agar mau

memperbaiki dan menyadari perbuatannya.

2. Anak

Anak yang dimaksud dalam penelitian sebagaimana yang

dikatakan oleh Kartini Kartono adalah pertama, manusia yang berusia 1-5

tahun yang disebut dengan masa kanak-kanak (periode estases). Yang

kedua, usia 6-12 tahun yang disebut dengan masa anak-anak Sekolah

Dasar. ( Kartini Kartono, 1987:23)

3. Pendidikan Islam

Pendidikan Islam adalah “Bimbingan jasmani rohani berdasarkan

hukum-hukum agama islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut aturan-aturan islam. Dari pengertian diatas menjelaskan

adanya bimbingan dan pengarahan secara seimbang antara aspek jasmani

dan rohani terhadap anak didiknya, melalui proses pendidikan islam,

sedangkan menurut H. M Arifin dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam

memberi pengertian :”Hakekat Pendidikan Islam adalah usaha orang

dewasa muslim yang bertaqwa serta sadar mengarahkan dan membimbing

Page 10: SKRIPSI TITI

pertumbuhan serta perkembangan fitrah (kemampuan sadar) anak didik

melalui ajaran Islam kea rah titik maksimal pertumbuhan dan

perkembangannya. ( HM.Arifin, 1991:32)

Sebagai sasaran bimbingan dan pengarahannya adalah fitrah atau

potensi dalam diri anak terletak pada keimanan, ilmu pengetahuan, akhlak

(moralitas) dan penyalurannya. Adapun maksud penulis disini adalah

suatu proses pendidikan yang dilakukan pendidik muslim terhadap anak

didiknya dengan menanamkan ajaran Islam untuk mencapai tujuan

Pendidikan Islam.

Dari pengertian beberapa istilah tersebut diatas, maka maksud

keseluruhan dari Judul : “HUKUMAN TERHADAP ANAK DALAM

PENDIDIKAN ISLAM” adalah suatu kajian atau telaah tentang cara

penggunaan hukuman dalam pendidikan islam, pengertian dan fungsi

hukuman dalam pendidikan islam dengan menggunakan sumber dari buku

(letterer). Suatu tinjauan paedagogis dimaksudkan bahwa dalam ajaran

islam dianjutkan agar orang yang berbuat kesalahan atau pelanggaran di

beri sangsi atau hukuman, akan tetapi yang bersifat edukatif, sehingga

hukuman disini bertujuan untuk membimbing dan mengarahkan anak atau

peserta didik yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan

melalui proses pendidikan Islam dan hukuman bukan sebagai adzab dan

membahas kesalahan peserta didik.

Page 11: SKRIPSI TITI

D. Rumusan Masalah

Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas begitu eratnya hubungan

antara dunia pendidikan Islam dengan hukuman sebagai salah satu alat

pendidikan maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kedudukan hukuman pada anak dalam Sistem Pendidikan

Islam?

2. Bagaimanakah konsep penerapan hukuman pada anak dalam Pendidikan

Islam?

E. Alasan Pemilihan Judul

Adapun yang menjadi alasan bagi penulis untuk memilih judul tersebut

adalah :

1. Hukuman mempunyai kedudukan yang istimewa dan mempunyai peranan

dalam pertumbuhan anak, sehingga hukuman perlu diteliti.

2. Penggunaan hukuman tersebut diterapkan pada anak dalam proses

pendidikan pada umumnya, dan dalam Pendidikan Islam pada khususnya,

penulis sebagai penyusun skripsi dalam ilmu tarbiyah akan meneliti

hukuman dalam Pendidikan Islam.

3. Hukuman yang digunakan oleh Pendidik terhadap anak didik berfungsi

sebagai bimbingan dan perbaikan atau pengarahan dalam Pendidikan

Islam, sehingga pendekatan yang penulis pakai adalah pendekatan

paedagogis psikologi.

Page 12: SKRIPSI TITI

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui kedudukan hukuman anak dalam Sistem

Pendidikan Islam.

b. Mengkaji bagaimana cara penerapan hukuman bagi anak dalam

Pendidikan Islam.

2. Kagunaan Penelitian

a. Dengan hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan akan dapat

memberikan input pada Fakultas Tarbiyah STAIN Purwokerto.

b. Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada orang tua atau pendidik dalam menggunakan

hukuman untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam.

c. Dengan hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan dapat membantu

memecahkan masalah pendidikan yang berkaitan dengan alat atau

sarana pendidikan yang berupa hukuman.

Page 13: SKRIPSI TITI

G. Tinjauan Pustaka

Publikasi penelitian ilmiah mengenai kepribadian anak

memperlihatkan apresiasi yang tinggi untuk lebih mengenal hakekat anak

secara utuh dan menyeluruh dalam setiap fase perkembangannya. Prestasi

besar para peneliti telah mampu mengungkap wawasan anak memahami

dunianya dan bukan hanya penilaian spekulatif orang dewasa terhadap dunia

anak. Paduan akumulasi pemikiran murni dan penelitian empiric memperkaya

khasanah konsep teoritik yang dapat dimanfaatkan dalam penanganan praktis

kompleksitas problem pendidikan anak.

Banyak penelitian ilmiah yang dilakukan untuk memasuki, mengerti

memahami dunia pendidikan usia anak-anak khususnya penerapan dan fungsi

hukuman sebagai salah satu alat pendidikan termasuk di dalamnya penelitian

ilmiah yang berbentuk buku. Kebanyakan buku-buku yang membedah

masalah kehidupan anak yang mengulas tentang hukuman terkait erat dengan

kedisplinan dan hadiah baik karya yang berbahasa Indonesia maupun yang

berbahasa asing.

Dalam karyanya yang berjudul, Imbalan dan Hukuman Pengaruhnya

Bagi Pendidikan Anak, Ahmad Budaiwi menyatakan bahwa betapa kayanya

agama Islam yang hanif akan prinsip-prinsip pendidikan dan bagaimana Islam

menata dan mengemasnya sebagai pedoman dalam proses pembinaan

psikologis, pendidikan dan social anak Islam sebagai sistem hidup yang

universal telah menempatkan konsep hukuman sebagai prinsip yang utama

Page 14: SKRIPSI TITI

dalam pendidikan. Dengan hukuman anak akan berhati-hati agar tidak

terjerumus dalam keburukan.

Guna melengkapai tinjauan pustaka di atas, penulis akan

mengemukakan penelitian tulisan yang sudah ada tentang hukuman. Pertama,

tulisan yang berjudul Penderaan Emosi Kanak-kanak Trauma Terselindungi,

hasil penelitian Kasmini Kassim dari Universitas Kebangsaan Malaysia

(UKM) menyatakan bahwa akibat hukuman kerap terjadi dengan tidak

kelihatan tetapi kesannya terhadap perkembangan fisikal dan mental di

kalangan anak-anak sangat jelas sehingga memerlukan penanganan psikologis.

Kedua, hasil penelitian Erlin Nagasaputra, Pengaruh Hukuman Pada

Siswa dan Bagaimana Cara Mengatasinya, mengemukakan bahwa adanya

kenyataan perbedaan pendapat mengenai hukuman bagaimana orang

menganggap bahwa hukuman kepada anak didik seolah-olah telah

memperkosa hak seorang siswa dan tidak menunjukan jiwa seorang pendidik.

Sedangkan sebagian orang lagi menyetujui hukuman sebagai cara untuk

menghentikan tingkah laku yang tidak diinginkan pendidik.

Di sekolah sering dijumpai adanya masalah dengan adanya

pelanggaran yang dilakukan siswa. Guru mau tidak mau harus menangani

masalah ini. Pernah terdengar keluhan seorang guru bahwa siswanya tidak

berhenti menyontek, berkelahi, padahal sudah sering kali diberikan hukuman.

Sementara itu ada juga guru yang disalahkan orang tua karena anaknya tidak

mau sekolah lagi akibat hukuman yang diberikannya.

Page 15: SKRIPSI TITI

Ketiga, Dampak Psikologis Ganjaran dan Hukuman dalam Pendidikan

Menurut Pandangan Islam (Suatu Kajian Perbandingan), tulisan Hadi

Rahmat banyak mengungkap hukuman dalam konteks hudud dan qisas seperti

dituntunkan Al-Qur’am dan Al-Hadist dan penerapannya di kalangan umat

Islam.

Penelitian yang penulis lakukan dalam bentuk skripsi ini berusaha

menggali lebih dalam bagaimana penerapan hukuman terhadap anak dengan

segala aspek yang melingkupinya dari sudut pandang dan kaca mata

pendidikan di usia anak dan aspek psikologinya.

H. Metode Penelitian dan Pendekatan

Pendidikan dapat mencapai keberhasilan diperlukan perencanaan yang

baik, fasilitas yang memadai, pengelolaan yang terampil serta metode

penelitian yang tepat. Menurut Sutrisno Hadi penelitian adalah “suatu usaha

untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu

pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

Metode penelitan yang akan digunakan penyusun adalah sebagai

berikut :

1. Metode Penelitian

a. Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua

sumber, yaitu :

Page 16: SKRIPSI TITI

1) Data Primer

Selaras dengan judul “Hukuman Terhadap Anak Dalam

Pendidikan Islam”, maka sumber pustaka yang dijadikan referensi

pokok adalah :

a) Al-Qur’an dan Terjemahan Depag RI (Yayasan

Penyelenggaraan Penterjemah Al-Qur’an, 1989).

b) Himpunan Hadist Al-Jami’ush Shahih, Hadist yang disepakati

Imam Bukhori dan Muslim, Achmad Sunarto, Jakarta: Setia

Kawan, 2000.

c) Tafsir Ayat Ahkam, diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

oleh Mua’ammal Hamidy dan Imron A. Manan, Surabaya:

Bina Ilmu.

d) Zainuddin dkk, Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali;

Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 1993.

e) HM, Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Penerbit Bumi

Aksara, 1993.

f) Budaiwi Ahmad Ali, Imbalan dan Hukuman Pengaruhnya Bagi

Pendidikan Anak, diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

oleh M. Syihabudin, Jakarta Gema Insani Press, 2002.

2) Data Sekunder

a) Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam,

Jakarta: Penerbit Bulan Bintang, 1979.

Page 17: SKRIPSI TITI

b) Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-teori Pendidikan

Berdasarkan Al-Qur’an, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 1998.

c) Ahmad Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam,

Bandung: Penerbit PT. Al-Ma’arif, 1987.

d) Muhammda Athiyyah Al-Abrasyi, Prinsip-prinsip Dasar

Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia.

b. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode

analisis data kulatatif, hal ini penulis gunakan untuk menganalisis data

yang berbentuk kata-kata tertulis (kalimat), yang diperoleh dari

pengamatan terhadap suatu peristiwa yang terjadi maupun yang di

dalam buku. Dalam menganalisis da mencari sebuah data penulis

menggunakan dua kerangka metode berfikir, yaitu :

1) Metode Induktif

Metode Induktif adalah metode berfikir yang berangkat dari

fakta-fakta yang khusus dan kongkrit, kemudian dari fakta-fakta

atau peristiwa-peristiwa yang khususnya tersebut ditarik

kesimpulan yang bersifat umum. (Sutrisno Hadi, 1997: 42)

Tujuan penulis dalam memakai metode ini adalah untuk

mencari kesimpulan-kesimpulan umum dari data-data yang khusus

dan peristiwa-peristiwa yang nyata. Dengan kata lain, berfikir

Page 18: SKRIPSI TITI

induksi dibentuk dari hal-hal yang bersifat sempit menuju hal-hal

yang bersifat khusus.

2) Metode Deduktif

Metode Deduksi adalah cara berfikir yang berangkat dari

masalah yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang

bersifat khusus kebalikan dari metode induksi. (Sutrisno Hadi,

1997: 36)

2. Pendekatan

Pendekatan Paedagogis dan Psikologis

Pendekatan ini berpandangan bahwa manusia didik adalah

makhluk Tuhan yang berada dalam proses perkembangan dan

pertumbuhan jasmani dan rohani yang memerlukan bimbingan dan

pengarahan melaluio proses pendidikan. (HM Arifin, 1993: 103).

I. Sistematika Penulisan

Berikut ini penulis akan mengemukakan tentang sistematika penulisan.

Adapun sistematika penulisan ini, penulis membaginya dalam dua bagian,

yaitu bagian formalitas dan bagian isi.

Dalam bagian formalitas meliputi : Halaman Judul, Halaman Nota

Dinas, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata

Pengantar, dan Daftar Isi.

Page 19: SKRIPSI TITI

Kemudian masuk pada bagian isi. Dalam hal ini terdiri dari empat bab,

yaitu :

Bab I Pendahuluan

Bab ini memuat dasar-dasar pemikiran bahasan ini yang

memuat; liputi : Penegasan Istilah, Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Alasan Pemilihan Judul, Tujuan dan

Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian

dan Sistematika Pembahasan.

Bab II Berisi tentang Sistem Pendidikan Islam

Bab ini meliputi : Pengertian Pendidikan Islam, Dasar-dasar

Pendidikan Islam, Tujuan Pendidikan Islam, Materi

Pendidikan Islam, Metode Pendidikan Islam.

Bab III Terdiri dari dua sub, yaitu :

Berisi tentang konsep hukuman dalam pendidikan Islam.

Bab ini meliputi : Pengertian hukuman dalam pendidikan

Islam, Fungsi dan tujuan hukuman dalam pendidikan Islam,

Macam-macam hukuman dalam pendidikan Islam, Syarat-

syarat penerapan hukuman dalam pendidikan Islam,

Langkah-langkah dan bentuk hukuman dalam pendidikan

Islam.

Bab IV Terdiri dari dua sub, yaitu :

Berisi tentang Kesimpulan dan Kata Penutup

Page 20: SKRIPSI TITI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN....................................................

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

HALAMAN MOTTO .....................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................

HALAMAN KATA PENGANTAR ...............................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

B. Penegasan Istilah ......................................................................

C. Rumusan Masalah .....................................................................

D. Alasan Pemilihan Judul

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................

F. Metode Penelitian .....................................................................

G. Tinjauan Pustaka .......................................................................

H. Sistematika Pembahasan............................................................

Page 21: SKRIPSI TITI

BAB II. SISTEM PENDIDIKAN ISLAM ..................................................

A. Pengertian Pendidikan Islam ....................................................

B. Dasar-Dasar Pendidikan Islam .................................................

C. Tujuan Pendidikan Islam ..........................................................

D. Materi Pendidikan Islam ..........................................................

E. Alat Pendidikan Islam...............................................................

F. Metode.......................................................................................

BAB III. KONSEP UKUMAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM ..............

A. Hukuman dalam Pendidikan Islam ...........................................

B. Dampak Penerapan Hukuman ..................................................

BAB IV. PENUTUP ......................................................................................

A. Kesimpulan ...............................................................................

B. Kata Penutup .............................................................................

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 22: SKRIPSI TITI

DAFTAR PUSTAKA

Athiyah al Abrasyi. 1993. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta:

Bulan Bintang.

HM.Arifin. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Kartini Kartono. 1987. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung:

Mandar Maju.

Muh. Surya. 2003. Bina Keluarga. Jakarta: Aneka Ilmu.

Robert Meyers. 2001. Menuju awal yang baik bagi anak. Jakarta: Bumi

Aksara

Savitri Rahmadani. 2008. The art of positif communicating. Jogjakarta:

Bookmarks,2008.

Sutrisno Hadi. 1997. Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta: Penerbit Andi

Offest.