sitoskeleton dan protein motor
TRANSCRIPT
SITOSKELETON DAN PROTEIN MOTOR
SITOSKELETON Sitoskeleton : filamen-filamen dalam sitoplasma
teranyam membentuk jala/rangka Fungsi : memberi bentuk pada sel, mengatur
dan menimbulkan gerak sitoplasmik, membentuk jaring-jaring kerja yang membantu mengatur reaksi enzimatik
Berdasarkan struktur dan garis tengahnya dibedakan menjadi :1. Mikrotubula2. Mikrofilamen3. Filamen intermediet
MIKROTUBULA Dibentuk dari molekul protein : tubulin Tubulin : heterodimer, terdiri dari 2 sub unit globular :
tubulin α dan tubulin β Diameter 24 nm, tebal dinding 5 nm 2 kelompok mirotubula :
a. mikrotubula stabil : mikrotubula yang dapat diawetkan dg larutan fiksatif apapun, mis. O5O4, MnO4, atau aldehid dan pd suhu berapapun.b. mikrotubula labil : mikrotubula yang dapat diawetkan hanya dengan larutan fiksatif aldehid pada suhu 4°C.
Mikrotubula labil dijumpai dlm sitoplasma ; mirotubula sitoplasmik
Kegiatan dan fungsi mikrotubula terutama berdasar pd kelabilannya. Cont: mikrotubula gelendong mitosis, sangat labil, cepat terakit atau terurai.
MIKROTUBULA Mikrotubula gelendong mitosis : peka thd
senyawa/obat2an seperti colchicine. Di dalam sel cholchicine akan terikat pd molekul tubulin bebas shg mencegah terbentuknya mikrotubula.
Senyawa yang memiliki kemampuan menghambat proses mitosis disebut senyawa antimitotik.
Beberapa senyawa pengikat tubulin : Cholchicine, colcemid, nocadazole : menghambat
penambahan molekul tubulin ke mikrotubula, menyebabkan depolimerisasi mikrotubula
Vinblastine, vincristine : memacu pembentukan kelompokan parakristalin dari tubulin, menyebabkan depolimerisasi mikrotubula
Taxol : memacu perakitan mikrotubula, menstabilkan mikrotubula
MIKROTUBULA Darimana munculnya mikrotubula sitoplasmik ? Asal mikrotubula dapat diketahui dengan tepat dg jalan
mendepolimerisasi dan membiarkannya tumbuh kembali Mikrotubula tumbuh kembali, semula terlihat seperti
bintang (aster) di sekitar inti sel, kemudian memanjang ke arah tepi sel.
Daerah tempat timbulnya aster disebut MTOC (microtbule organizing center). Kutub negatif mikrotubula terletak pd MTOC, kutub positif menjauhi MTOC.
Sebagian besar sel hewan memiliki sebuah MTOC utama disebut sentrosom. Sentrosom terletak di salah satu sisi inti sel dan padanya terdapat sepasang sentriol yang tersusun tegak lurus satu terhadap yg lain.
MIKROTUBULA Tidak semua MTOC memiliki sentriol. MTOC sel
tumbuhan, mikrotubula aster muncul dari sentrosom yg terdiri dari materi padat elektron. Sentriol jg tidak dijumpai pd gelendong meiosis oosit mencit.
Sel yg sedang menglami reorganisasi, mikrotubula di dalamnya terus menerus terakit dan terurai. Cont: sel yg sedang membelah.
Sel jaringan dewasa, mikrotubula tdk berubah-ubah lagi. Cont: sel saraf.
Kestabilan mikrotubula ditentukan oleh : - modifikasi pasca translasi dari molekul tubulin- interaksi mikrotubula dg protein khusus pengikat mikrotubula: MAPs (microtubule-associated proteins)MAPs : merintangi penguraian mikrotubul, memacu terjadinya interaksi antara mikrotubula dg komponen sel lainnya.
MIKROTUBULA
MIKROTUBULA
MIKROTUBULA
MIKROFILAMEN Elemen fibrosa, diameter 60 Å, molekul protein aktin. Pada sel otot : miosin, tropomiosin. Aktin:
- protein globular BM 42.000 Dalton
- monomer: aktin G, dirakit menjadi filamen beruntai rangkap: aktin F
- mudah terurai menjadi monomer dan terakit kembali menjadi mikrofilamen
- protein kontraktil yg terlibat dalam proses di dalam sel: sitokinesis, aliran plasma, gerakan sel, gerakan mikrovili intestinal
- merupakan protein terbanyak di dalam sel eukariot : 5% dari semua protein
MIKROFILAMEN Pada sel hewan terdapat jaring-jaring sangat tebal terdiri
dari filamen aktin dan protein-protein yg terdapat di permukaan sitosolik selaput sel.
Jaring-jaring : korteks sel : memberi daya mekanis pada permukaan sel, memungkinkan sel dapat bergerak dan berubah bentuk
Bentuk korteks sel bervariasi:
- anyaman trimatra tebal : terdiri dari filamen aktin yang berikat silang dg protein pengikat silang (cross-linking) disebut filamin (molekul panjang lentur terdiri dari 2 rantai polipeptida kembar)
- anyaman dwimatra tipis
MIKROFILAMEN Pada mikrovili:
- pada bagian tengah mikrovili berkas filamen aktin tersusun sejajar satu terhadap yg lain dg ujung mengarah ke permukaan sel- filamen tsb di beberapa tempat dihubungkan oleh protein pengikat : fimbrin, vilin, kompleks calmodulin.- fimbrin & vilin : molekul protein kecil, jarak yg diikat rapat, terbentuk berkas filamen yg kaku.- bagian basal berkas filamen berada pada bagian korteks daerah apikal sel epitelium disebut jaring-jaring terminal (terminal web), terdiri dari anyaman molekul spektrin yg melapisi jala-jala filamen intermedia : menjaga agar berkas filamen pd mikrovili tetap menjulur ke permukaan dg sudut 90° terhadap permukaan sel.-
MIKROFILAMEN
- ujung apikal mikrovili terdapat tudung terdiri dari senyawa tak bergatra : tempat menempel ujung positif filamen aktin
- protein penghubung berkas aktin ke selaput sel : minimiosin yg terikat erat pd calmodulin (protein pengikat kalsium). Peranan: membantu pengelupasan selaput sel dg enzim terkait.
Peran lain filamen aktin : membantu pelekatan sel pd substansi antar sel dan sel-sel lainnya yg berada dlm satu jenis jaringan. Pada el yg dibiakkan filamen aktin berperan dlm pelekatan sel pd substrat tempat tumbuh sel, terjadi karena ada penghubung yg terdiri dari glikoprotein transmembran pd selaput sel.
MIKROFILAMEN Filamen aktin: filamen polar, kecepatan polimerisasi
berbeda dari ujung ke ujung. Ujung positif tumbuh lebih cepat dari ujung negatif. Aktin selalu tumbuh dari ujung positif.
Gerakan sel seperti fagositosis dan perpindahan sel tergantung pd keseimbangan dinamis antara molekul aktin dengan filamen aktin.
Senyawa penghambat polimerisasi aktin: sitokalasin, faloidin
MIKROFILAMEN
FILAMEN INTERMEDIA Filamen liat & tahan lama, terdiri dari molekul protein
fibrosa. Daya rentang tinggi. Struktur berupa benang berongga terdiri dari 5
protofilamen sejajar membentuk lingkaran diameter 8-10 nm.
Terdapat di seluruh sitoplasma dg pusatnya di sekeliling nukleus menyerupai keranjang, menjulur ke segala arah menuju daerah perifer.
Banyak dijumpai dalam sel yg sering mendapat tekanan mekanis seperti sel epitelium, akson sel saraf, sel otot polos.
Tidak larut dalam deterjen yg tidak mengion: stabil.
FILAMEN INTERMEDIA Terdapat 4 kelompok filamen intermedia
Jenis filamen Polipeptida penyusun Tempat di dlm selFI tipe I Keratin bersifat asam,
keratin bersifat basa dan netral
Sel epitelium dan turunan (derivat) epidermis: rambut, kuku
FI tipe II Vimentin Sel-sel mesenkhimal
Sel-sel dlm kultur
Desmin Sel-sel otot
Protein fibrilar bersifat asam Astrosif dan sel Schwann
FI tipe III Protein neurofilamen Neuron
FI tipe IV Protein lamina nuklear : lamin A, B, dan C
Lamina nuklear dari semua jenis sel eukariot
FILAMEN INTERMEDIA FI yg paling stabil dan tahan lama: FI terbuat dari
keratin. Sel epitel sederhana memiliki 2 jenis keratin, sel lain memiliki >6 jenis.
Pada lapisan terluar keratin tetap ada sebagai pelindung tubuh hewan, di beberapa tempat keratin tdpt di : rambut, kuku, bulu.
Peranan: penghalang primer terhadap panas dan hilangnya air dan sarana penyamaran.
GERAKAN SEL Terdapat 2 jenis gerakan:
1. gerakan yang menyebabkan sel berpindah tempat
2. gerakan yang terjadi di dalam sel
Gerakan sel otot Sel otot: sel otot polos & sel otot seran lintang/lurik. Sel otot seran lintang berukuran 1-40 mm, lebar 10-50
µm.Setiap sel mengandung ± 100 nuklei dan sejumlah berkas filamen: miofibril. Setiap miofibril tersusun dari sederetan sarkomer yg berukuran panjang 2 µm pd saat sel otot istirahat.setiap sarkomer mengandung 2 jenis filamen : filamen tebal (miosin) dan filamen tipis (kompleks aktin).
GERAKAN SEL Miosin: ekor miosin, protein bentuk batang panjang
kepala miosin, protein globular yg berinteraksi dg komplek aktin.
Kompleks aktin: filamen aktin, tropomiosin, troponin. Awal pengkerutan sel otot terjadi pada pita A, di tempat
miosin dan aktin pada kedudukan tumpang tindih. Mekanisme gerakan sel otot:
pengikatan ATP pd kepala miosin→kepala miosin lepas dari aktin → ATP terurai menjadi ADP+Pi → kepala miosin tegak lurus terhadap aktin → pengikatan miosin ke aktin dg adanya Ca2+pd sudut 45° → aktin akan tertarik ke tengah pita A.
GERAKAN SEL
Pada sel otot polos
calmodulin Ca2+-calmodulin
enzim kinase tdk aktif kinase-Ca2+-calmodulin (aktif)
miosin (tidak aktif) miosin-P (aktif)
Sel otot
Gerakan sel otot
Gerakan sel otot
Gerakan sel otot
Gerakan sel otot
GERAKAN SEL Gerakan amoeboid
berdasar pd perubahan keadaan fisik sitoplasma → perubahan dari keadaan kental (gel) ke keadaan encer (sol) → aliran sitoplasma
yang berperan: mikrofilamen aktin :
α aktinin (sol→gel)
gelsolin & vilin (gel→sol), dipacu oleh Ca2+
GERAKAN SEL Silia dan flagela
silia: diameter 0.25 µm, panjang 2-20 µm.
flagela: diameter 0.25 µm, panjang 10-200 µm
ultrastruktur sama: memiliki inti terdiri dari mikrotubula yang diselimuti membran yg memanjang. Sembilan doublet mikrotubula, anggota dari setiap pasangan yg menggunakan sebagian dindingnya secara bersama-sama, tersusun dlm sebuah cincin. Di tengah-tengah cincin tdpt 2 mikrotubula tunggal. Susunan ini disebut pola 9 + 2
GERAKAN SEL Gerakan silia
gerak seperti dayung, dg tenaga yg berganti-ganti dan kibasan balik yg menghasilkan gaya yg arahnya tegak lurus terhadap sumbu silianya.
Gerakan flagela
gerak berombak-ombak menghasilkan gaya yg searah sumbu flagela→ gerak gesekan antar doublet dg perantaraan dynein.
lengan dynein satu doublet satu doublet mikrotubula mencengkeram doublet sebelahnya, menarik, melepas, dan kemudian mencengkeram lagi, dg bantuan ATP.