biokimia protein
TRANSCRIPT
Protein dan asam amino
Kelompok 5 :1. Sriwidati Dwi Tyaskanti (13680001)2. Khilma novia amalina (13680003)
3. Lita Lestiana (13680020) 4.Siti Maemunah (13680024)
5. Mahfirah Ekasari (13680030)6. Setyawati Dwi K (13680038)
7. Mizanul Arifin (136800)
PROTEIN DAN ASAM
AMINO
Pengertian, Penggolongannya dan sifatnya
Reaksi katabolisme protein
Ikatan kimia pada protein
Biosintesis urea
Fungsi protein dalam biologi
Anabolisme protein
Protein adalah makromolekul yang paling berlimpah didalam sel.
Penggolongannya
2. Protein Gabungan Yaitu protein yang terdiri atas protein dan gugus
bukan protein
1. Protein SederhanaYaitu protein yang terdiri
atas molekul-molekul asam amino
P. Fiber (panjang)
P. Globular (melingkar )
Sifat-Sifat dari Protein :1. Ionisasi = larut dalam air akan membentuk ion yang berumatan (+) atau (-)2. Denaturasi = perubahan atau modifikasi terhadap konformasi protein, lebih tepatnya terjadi pada struktur tersier maupun kuartener dari protein.3. Viskositas = tahanan yang timbul karena adanya gesekan antara molekul-molekul didalam zat cair yang mengalir.4. Kristalisasi 5. Sistem Koloid
Penggolongan protein berdasarkan kelarutannya :
1. Albumin Protein yang larut dalam air dan memiliki konsentarsi garam yang
tinggi
4. Prolamine Protein yang larut dalam 70-80
% etanol.
3. Glutelin Protein yang tidak larut dalam
larutan netral tapi larut dalam larutan asam
2. Globulin Tidak larut dalam air yang basa
dan garam, tetapi larut dalam garam yang encer
Fungsi Protein dalam Biologi1. ENZIM
Hampir semua reaksi kimia biomolekul organik dalam sel dikatalisa oleh enzim (protein yang mempunyai aktivitas katalisa)2. Protein Transport
Dalam membran sel dan meyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino serta nutrien lain melalui membran menuju
kedalam sel3. Protein Nutrien dan Penyimpan Biji berbagai tumbuhan menyimpan protein nutrien yg dibutuhkan oleh
embrio tanaman. Contoh : ovalbumin protein utama telur putih4. Protein Kontraktil atau Mortil Memberikan kemampuan kepada sel dan organisme untuk berkontraksi,
mengubah bentuk atau bergerak. Contoh : tubulin, protein pembentuk mikrotubul (komp. Penting dalam flagela dan silia)
5. Protein struktural Berperan sebagai filamen, kabel untuk memberikan struktur biologi
kekuatan. Contoh : protein serabut kolagen, komponen utama dari urat dan tulang rawan.
6. Protein pertahanan Mempertahankan organisme dalam melawan serangan oleh spesies lain atau melindungi dari luka. Contoh : risin, protein tumbuhan beracun untuk pertahan
tubuh7. Protein pengatur
Membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Contoh : hormon represor, untuk mengatur biosintesa enzim oleh sel bakteri
Kekurangan Protein• Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:• Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein
-Keratin)• Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-
anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
a. Hipotonusb. Gangguan pertumbuhanc. Hati lemak
• Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian
Protein dalam makanan dicerna (lambung dan usus) menjadi asam amino diabsorpsi dan dibawa oleh darah, sebagian asam amino diambil oleh hati.
Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yg digunakan untuk biosintesis protein kelebihan AA diubah menjadi asam keto (dalam sikllus asam sitrat)
1. Transminasi proses katabolisme AA yg melibatkan pemindahan / pelepasan gugus amino (-NH2) dari satu AA kepada AA yang lainPada reaksi transaminasi ini, gugus (-NH2) yang dilepaskan diterima oleh suatu asam keto --- shg terbentuk AA baru (alanin, asam glutamat) dan asam keto lainReaksi transaminasi ini terjadi dalam mitokondria maupun cairan sitoplasma dan bersifat reversibel
2. Deaminasi gugus -NH2 dilepaskan dalam bentuk amonia yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk UREA dalam urine
Protein Asam Amino
KATABOLISME
ANABOLISME
Makanan(protein)
Isi kodon (RNAd) dibawa ke ribosom
tiga set nukleotida akan membentuk
Asam amino(translasi)
Peptid-peptid
Sel-sel tubuh, kode AA non
Esensil disintesa oleh DNA
(DNAtranskripsi)
Diusus dan dibantu enzim
tripsin
Dibawa darah
Asam amino+asam amino = protein
Dibantu oleh RNAt
Trankripsi translasi
Biosintesis Urea Reaksi 1 : Sintesis (pembentukkan) karbamil fosfat
- Pada reaksi ini 1 mol amonia bereaksi dengan 1 mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase
- Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya melibatkan 2 mol ATP yang diubah menjadi ADP
- Sebagai kofaktor : Mg++ dan N-asetil-glutamat- Reaksi :
O O CO2 + NH3 + 2ATP + H2O H2N-C-O-P-O- + 2 ADP + Pi
O karbamil fosfat
Reaksi 2 : Pembentukan sitrulin
• Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin ------ sitrulin• Reaksi : L-ornitin + karbamil fosfat ------ L-sitrulin + H3PO4
• Enzim : ornitin transkarbamilase yang terdapat pada bagian mitikondria sel hati
Reaksi 3 : Pembentukan asam argininosuksinat
• Sitrulin bereaksi dengan asam aspartat ----- asam argininosuksinat Reaksi : L – sitrulin enolat L- sitrulin + asam aspartat + ATP asam +
MPP + PPargininosuksinat
• Enzim : argininosuksinat sintetase• Sbg sumber energi : ATP---- dg melepaskan ggs fosfat--- berubah menjadi
AMP
Reaksi 4 : Penguraian asam argininosuksinat
• Pada reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam fumarat
• Enzim : argininosuksinase, enzim yg terdapat dalam hati dan ginjal• Reaksinya :
asam argininosuksinat L-arginin + asam fumarat
Reaksi 5 : Penguraian arginin
• Merupakan reaksi terakhir, dimana arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin• Enzim : arginase, yang terdapat dalam hati• Ornitin yg terbentuk pada reaksi hidrolisis ini bereaksi kembali dengan
karbamilfosfat --- membentuk sitrulin (reaksi 2), demikian seterusnya reaksi berlangsung berulang-ulang sehingga merupakan suatu siklus
• Urea yang terbentuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine
Ikatan-ikatan pada struktur protein
Ikatan Sangat Kuat
Ikatan lemah
Ikatan peptida
Ikatan sulfida
Ikatan hidrogen
Interaksi hidrofobik
Interaksi elektrostatif
• Ikatan Peptida• Ikatan peptida adalah ikatan yang terbentuk antara atom C
karboksilat asam amino dengan atom N amina dari asam amino lainnya. Pada prosesnya, reaksi ini melepaskan sebuah
molekul H2O.
Ikatan SulfidaIkatan disulfida adalah ikatan tunggal -S–S-.Ikatan disulfida menghubungkan 2 unit sistein. terbentuk dari rantai polipeptida yang memiliki atom belerang, seperti sistein. Ikatan ini terbentuk dari atom S pada rantai polipeptida satu dengan atom S dari rantai polipeptida lain
Ikatan Hidrogen Terbentuk antara gugus NH- atau -OH dan gugus C=O dalam ikatan peptida atau -COO- dalam gugus R, misalnya dua peptida mungkin
membentuk ikatan hidrogen.
Interaksi Hidrofobikterjadi bila rantai polipeptida membentuk lipatan, sehingga gugus
nonpolar terlipat ke dalam dan sisi polarnya akan berada di sebelah luar. Ikatan inilah yang sebenarnya menjadikan protein yang larut
dalam air menjadi stabil.
Interkasi Elektrostatis Merupakan ikatan garam antara gugus yang bermuatan berlawanan pada
rantai samping asam amino.