proposal cart sort lismawati

Upload: yuayummy-soulbmc

Post on 10-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    1/79

    PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

    PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS XI IPS

    SMAN 1 MANINJAU

    PROPOSAL

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Seminar Proposal

    Oleh:

    LISMAWATI

    NIM: 2411.051

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN TARBIYAH

    STAIN SJEH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

    2013 M/1434 H

    http://1.bp.blogspot.com/-JBRHdaKV0ks/UQXwyA3NBaI/AAAAAAAAAEo/tYTqJIoZ4rk/s1600/images.jpg
  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    2/79

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangMatematika merupakan pelajaran wajib yang harus diajarkan mulai

    dari tingkat dasar sampai tingkat menengah. Hal ini sesuai dengan undang

    undang tentang sistem pendidikan nasional dalam bab X tentang kurikulum

    pasal 37 ayat 1, yang berbunyi: kurikulum pendidikan dasar dan menengah

    wajib : pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia,

    matematika, IPA, IPS, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,

    keterampilan kejujuran serta muatan local.1

    Istilah matematika berasal dari kata mathematica yang diambil dari

    bahasa Yunani mathematike. Kata mathematike mempunyai akar kata

    mathemayang berarti ilmu pengetahuan dan berhubungan sangat erat dengan

    kata lain, yakni mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir).

    Berdasarkan etimologis, matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh

    dengan bernalar dan lebih menekankan aktivitas dalam penalaran.2Aktivitas

    matematika yang lebih menekankan pada aktivitas berpikir dapat

    mempengaruhi pola pikir seseorang, yakni dengan berpikir logis, kritis,

    1. UU RI NO 20 th 2003 SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional), hal.20

    2. Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA-UPI, 2001),

    hal.18

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    3/79

    kreatif, efektif dan efisien. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh

    Reys yang menyatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan

    hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat3.

    Matematika merupakan salah satu ilmu penunjang kemajuan ilmu

    pengetahuan dan teknologi yang telah berkembang sangat pesat saat ini, baik

    dari segi materi maupun dari segi penggunaannya. Misalnya dalam mengkaji

    ilmu Falaq (perbintangan) dibutuhkan matematika. Sebagaimana di jelaskan

    dalam Al-Quran Surat Al-isra ayat 12.

    Artinya : Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami

    hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu

    mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahuibilangan

    3. Erman Suherman, , hal. 19

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    4/79

    tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan

    dengan jelas.

    4

    Dari ayat di atas terlihat, untuk meraih karunia Allah harus dengan

    ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan juga kita bisa beribadah kepada

    Allah, jika kita beribadah tanpa ilmu maka ibadah kita jadi sia-sia. Untuk itu,

    kita diwajibkan untuk menuntut ilmu karunia Allah itu dapat dicari dengan

    berbagai macam ilmu terutama dengan ilmu matematika sebagai mana yang

    tertulis dalam ayat diatas bahwa untuk mengetahui bilangan tahun-tahun dan

    perhitungan harus dengan ilmu matematika. Jika tidak ada ilmu matematika,

    maka tidak akan ada bilangan tahun-tahun dan perhitungan karena semua itu

    berawal dari ilmu matematika.

    Dengan demikian matematika merupakan salah satu bidang studi yang

    memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi. Hal ini berarti kualitas pendidikan matematika harus ditingkatkan.

    Mengingat begitu penting peranan matematika, maka pemerintah juga terus

    berusaha meningkatkan mutu pendidikan matematika ke arah yang lebih baik,

    diantaranya melengkapi sarana dan prasarana, mengembangkan dan

    memperbaharui kurikulum, mengadakan seminar kependidikan, serta

    4 .Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Jakarta: Al Quranul Karim Raja Fahd,

    1971) hal.426

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    5/79

    pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan dan

    pendidikan lanjut.

    Penulis mendapat informasi bahwa kurangnya minat siswa untuk

    memahami konsep matematika, kebanyakan siswa lebih cenderung untuk

    menghafal rumus-rumus matematika dari pada memahami konsep-konsep

    matematika yang telah dipelajari sehingga siswa sulit untuk mengerjakan

    soal-soal yang diberikan oleh Guru. Salah satu kenyataannya adalah seperti

    yang penulis temui di SMAN 1 Maninjau bahwa perolehan nilai ulangan

    harian semester 1 kelas XI IPS tahun 2013 ini masih banyak siswa yang

    belum tuntas untuk mata pelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari hasil

    belajar siswa yang belum mencapai standar ketuntasan lebih tinggi dari siswa

    yang mencapai ketuntasan, dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

    di tetapkan sekolah untuk pelajaran matematika yaitu 75. Secara rinci dapat

    dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 1: Persentase Ketuntansan Nilai Ulangan Harian Matematika

    Siswa Kelas XI IPS Tahun Pelajaran 2012/2013 SMAN 1

    Maninjau

    No Kelas Jumlah Siswa Tuntas Tidak tuntas

    1 XI IPS.1 30 44% 60%

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    6/79

    2 XIIPS.2 28 35% 70%

    3 XIIPS.3 30 25% 75%

    4 XIIPS.4 29 32% 68%

    Sumber: Guru bidang studi matematika SMAN 1 Maninjau

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa persentase ketuntasan nilai

    ulangan harian matematika siswa kelas IX IPS SMAN 1 Maninjau sangat

    rendah. Ketuntasan hanya berkisar antara 25 % sampai 44%.

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan di

    SMAN 1 Maninjau bahwa faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar

    matematika siswa adalah tingkat pemahaman siswa terhadap materi masih

    kurang, minat dan motivasi belajar siswa masih rendah karena menganggap

    matematika merupakan pelajaran yang sulit. Pada pembelajaran sehari-hari

    siswa juga terlihat kurang terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

    Dengan kata lain, aktivitas siswa masih rendah dalam proses belajar. Hal ini

    terlihat dari kakunya proses pembelajaran yang berlangsung, saat guru

    menjelaskan pelajaran matematika masih banyak siswa yang melamun, tidak

    fokus pada materi, dan ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya mereka

    cendrung diam, dalam mengerjakan latihan dan tugas rumah hanya beberapa

    siswa yang mengerjakan dan jawabannya sebagian besar dilihat dari teman

    yang lebih bisa dari mereka atau mereka mengalami kesulitan mengerjakan

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    7/79

    soal secara individu. Begitu pula siswa yang tampil ke depan kelas hanya

    siswa-siswa tertentu saja.

    Dengan melihat kenyataan yang terjadi dalam proses belajar mengajar,

    maka guru perlu mengusahakan suatu metode yang dapat menimbulkan minat,

    motivasi, menjadi tempat bagi siswa bertanya, berdiskusi, dan bertukar

    pikiran, saling berbagi informasi dan pada akhirnya meningkatkan hasil

    belajar siswa antar siswa.

    Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktifitas dan

    hasil belajar siswa, salah satunya adalah penerapan strategi belajar aktif

    (active learning). Strategi Belajar Aktif (active learning) adalah strategi

    belajar mengajar yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan untuk

    mencapai keterlibatan siswa agar efektif dan efisien dalam belajar, di

    butuhkan berbagai pendukung dalam proses belajar mengajar yaitu dari sudut

    siswa, guru situasi belajar, program belajar,dan dari sarana belajar.5

    Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan

    penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua

    peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan

    karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu pembelajaran aktif

    juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian peserta didik agar tetap tertuju

    pada proses pembelajaran.

    5.Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka setia,2011), hal. 48

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    8/79

    Dalam proses pembelajaran matematika guru diharapkan mampu

    menciptakan suasana yang menyenangkan, baik dengan menggunakan metode

    mengajar yang bervariasi maupun mengaitkan permasalahan matematika

    tersebut dengan kehidupan sehari-hari siswa, salah satunya adalah

    menggunakan strategi belajar aktif yang dapat menumbuhkan minat dan

    kreatifitas siswa serta dapat menciptakan proses pembelajaran yang bermakna

    di kelas. Dalam pelaksanaannya strategi belajar aktif dapat dilakukan dengan

    berbagai cara, salah satu tipe dari strategi pembelajaran aktif adalah tipeCard

    Sort(pemilihan kartu).

    Pada strategi belajar aktif tipe Card Sort, guru memberikan kartu yang

    berisi beberapa informasi atau pernyataan, bagi siswa yang memperoleh kartu

    dengan informasi atau pernyataan yang sama, mereka mendiskusikan

    informasi atau pernyataan tersebut dan mempersentasekan hasil diskusi

    kelompoknya di depan kelas. Dengan adanya proses ini maka guru dapat

    mengetahui apakah peserta didik telah atau belum menguasai materi yang

    sudah disampaikan.

    Strategi pembelajaran aktif tipe Card Sort juga merupakan aktivitas

    kolaborasi yang dapat mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi

    pelajaran. Tipe ini menumbuhkan kerjasama tim, memungkinkan siswa untuk

    berfikir tentang apa yang dipelajarinya, berkesempatan untuk berdiskusi

    dengan teman, bertanya, membagi pengetahuan yang diperoleh pada siswa

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    9/79

    lain. Strategi belajar aktif ini diharapkan mampu menghidupkan suasana kelas

    menjadi nyaman, kegiatan belajar yang menyenangkan, mampu

    berkomunikasi atau mengkomunikasikan informasi kepada teman lain, dan

    meningkatkan partisipasi siswa yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil

    belajar siswa.

    Untuk itu penulis ingin menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe

    Card Sort dalam sebuah penelitian yang berjudul Penerapan Strategi

    Pembelajaran Aktif Tipe Card SortPada Mata Pelajaran Matematika Di

    Kelas XI IPS SMAN 1 Maninjau.

    B. Identifikasi MasalahBerbasarkan latar belakang beberapa masalah maka dapat

    diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

    1. Pembelajaran di kelas masih terpusat pada guru.2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran belum barkembang secara

    optimal.

    3. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.4. Masih banyak siswa yang kurang aktif dalam proses belajar mengajar

    matematika.

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    10/79

    C. Batasan MasalahAgar penelitian ini terarah dan mencapai hasil yang diharapkan serta

    mengingat keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka permasalahan dalam

    penelitian ini di batasi pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa

    melalui penerapan strategi pembelajaran aktif tipe card sort.

    D. Rumusan MasalahBerdasarkan batasan masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan

    masalah penelitian yaitu. Apakah aktivitas dan hasil belajar siswa yang

    mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi

    pembelajaran aktif tipe Card Sort lebih baik dari pada siswa yang

    menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas IX IPS SMA N 1

    Maninjau

    E. Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil

    belajar siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan

    strategi pembelajaran aktif tipe card sort lebih baik dari pada siswa yang

    mengikuti pembelajaran konvensional pada siswa kelas IX IPS SMA N 1

    Maninjau

    F. Definisi Operasional

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    11/79

    Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami skripsi ini, maka

    penulisakan menjelaskan beberapa istilah di bawah ini.

    1. Pembelajaran matematikaadalah suatu pembelajaran yang mengajarkantata cara berfikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun

    secara kualitatif .6

    2. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak pesertadidik untuk belajar secara aktif .

    7

    3. Card sort adalah aktivitas kerjasama yang bisa digunakan untukmengajarkan konsep, karaktristik klasifikasi, fakta tentang benda, atau

    menilai informasi. Gerak fisik yang ada didalamnya dapat membantu

    menggairahkan peserta didik yang merasa penat.8

    4. Pembelajaran konvensional adalah suatu metode pembelajaran yanglebih banyak berpusat pada guru. Komonikasi lebih banyak satu arah dari

    guru ke siswa. Metode pembelajara lebih banyak menggunakan ceramah

    dan ekspositori.

    5. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang dimiliki peserta didiksetelah ia menerima pengalaman belajarnya.

    9Dari pendapat tersebut dapat

    6. Erman Suherman dkk, . , hal 253

    7. Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,2008) hal. xiv

    8. Melvin Silberman, L, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif,( bandung: nusamedia

    nuansa,2010),hal.1699. Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1989),

    hal.22

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    12/79

    disimpulkan bahwa hasil belajar matematika merupakan kemampuan yang

    dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar matematika.

    6. Aktifitas siswa adalah tanggapan siswa terhadap kegiatanpembelajarannya.

    G. Kegunaan penelitian1. Bagi sekolah

    Bagi sekolah tempat penelitian, strategi Pembelajaran Aktif Tipe Card

    Sort ini sebagai salah satu pedoman pengajaran yang dapat diterapkan

    pada seluruh mata pelajaran.

    2. Bagi guru matematikaHasil penelitian ini menjadi masukan bagi guru matematika dan calon

    guru matematika dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika

    siswa dan kualitas belajar siswa.

    3. Bagi penelitiMendapat pengalaman dan bekal bagi peneliti sebagai calon guru

    matematika di masa yang akan datang.

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    13/79

    BAB II

    LANDASAN TEORITIS

    A. Belajar dan Pembelajaran MatematikaBelajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

    sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan .10

    Selain itu belajar juga didefinisikan sebagai hasil pengalamanbukan hasil

    perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya

    pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannyapada orang lain.11

    Juga diartikan sebagai perubahan tingkah laku atau penampilan dengan

    serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengar,

    meniru dan lain sebagainya.12

    Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

    suatu proses tingkah laku seseorang untuk membentuk pengetahuan baru atau

    perubahan melalui pengalaman seperti membaca, mengamati, mendengarkan,

    meniru, dan lain sebagainya.

    10Slameto,Belajar dan Faktor yangMempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,1995), hal.2

    11Made Pidarta,Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hal.197

    12Sadirman,Interaksi dan motivasi belajar mengajar , (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2004),

    hal.21

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    14/79

    Menurut Ngalim Purwanto ada beberapa elemen penting yang

    mencirikan pengertian belajar, yaitu:

    a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku.b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan

    pengalaman.

    c. Untuk dikatakan belajar, maka perubahan itu harus relative mantap.d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

    berbagai aspek kepribadian,baik fisik maupun fisikis.13

    Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

    proses kegiatan yang dilakukan atau berlangsung dalam diri seseorang untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku, menyangkut berbagai aspek

    kepribadian, baik fisik maupun fisikis. Dalam keseluruhan proses pendidikan

    di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini

    berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada

    bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.

    Adapun tingkah laku yang dimiliki oleh orang yang telah belajar adalah:

    a. Perubahan terjadi secara sadar.b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

    13Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,(Bandung: Remaja Rosdakarya,1994), hal. 84

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    15/79

    d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.e.

    Perubahan dalam belajar bertujuan dan berarah.

    f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.14Selain belajar, pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam

    proses pendidikan. Menurut oemar hamalik, pembelajaran adalah suatu

    kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

    perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

    pembelajaran.15

    Secara etimologi, matematika merupakan sebuah ilmu pengetahuan

    yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini bukan berarti ilmu lain diperoleh

    tidak melalui nalar, akan tetapi matematika menekankan aktivitas dalam dunia

    Rasio (penalaran). Sedangkan ilmu lain menekankan pada hasil observasi atau

    eksperimen di samping penalaran. Matematika terbentuk dari pengalaman

    manusia dalam dunianya secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas

    manusia. Kemudian pengalaman itu diproses dalam duniaRasio, diolah secara

    analisis dan sintesis dengan penalaran dalam struktur kognitif, sehingga

    sampailah pada suatu kesimpulan berupa konsep-konsep matematika.16

    Suherman mengataan bahwa. Matematika adalah ilmu tentang logika

    mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan

    14Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,( Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hal .3-4

    15Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran,(Jakarta: bumi aksara,1999),hal.57

    16Erman Suherman Dkk,,hal.18

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    16/79

    satu sama lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga

    bidang yaitu aljabar, analisis, geometri.

    17

    Berdasarkan kutipan diatas, bahwa dalam belajar matematika siswa

    dituntut untuk menguasai konsep-konsep, struktur dan prinsip-prinsip agar

    dapat menerapkannya dan memecahkan berbagai masalah. Pembelajaran

    adalah upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar

    tumbuh dan berkembang secara optimal.18

    Dengan proses pembelajaran

    diharapkan dapat meningkatkan perkembangan potensi peserta didik secara

    optimal sehingga mampu menghadapi tantangan dan perubahan zaman.

    Jadi Pembelajaran matematika merupakan proses yang sengaja

    dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang

    memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika dan

    proses tersebut berpusat pada guru mengajar matematika. Pembelajaran harus

    memberi peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman

    tentang matematika. Disamping cara belajar aktif, dalam pembelajaran siswa

    juga dilatih untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam proses yang sengaja

    dirancang, tujuannya untuk menciptakan suasana lingkungan seseorang

    melaksanakan kegiatan belajar matematika, melatih cara berfikir dan bernalar

    dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

    17Erman Suherman Dkk,,hal.18

    18. Erman Suherman Dkk,,hal.8

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    17/79

    Ada dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran

    matematika adalah pembentukan sifat dengan berpikir kritis dan kreatif.

    19

    Dalam proses pembelajaran matematika hendaknya siswa diberi kesempatan

    bertanya dan berpendapat sehingga siswa bisa mengeluarkan ide-idenya serta

    diharapkan siswa lebih kreatif dalam mencari solusi pemecahan masalah.

    B. Strategi Pembelajaran AktifSetiap guru dalam menjalankan tugasnya untuk melaksanakan

    pembelajaran di kelas akan memilih strategi tertentu agar pelaksanaan

    pembelajaran yang dilakukannya di kelas dapat berjalan dengan lancar dan

    memperoleh hasil yang optimal. Jadi strategi berarti cara dan seni

    menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran

    berarti upaya membelajarkan siswa. Strategi pembelajaran berarti cara dan

    seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan

    siswa.

    Strategi pembelajaran merupakan garis besar haluan bertindak untuk

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Wina Sanjaya strategi

    pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru

    dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.20

    19. Erman Suherman Dkk,,hal. 60

    20. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , (Jakarta:

    Kencana Pranada Media Grup,2008), hal. 126

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    18/79

    Strategi pembelajaran adalah yang sengaja direncanakan berkenaan

    dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran

    berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai

    secara optimal.21

    Startegi belajar aktif adalah strategi belajar mengajar yang bertujuan

    meningkatkan mutu pendidikan untuk mencapai keterlibatan siswa agar

    efektif dan efisien dalam belajar, di butuhkan berbagai pendukung dalam

    proses belajar mengajar yaitu dari sudut siswa, guru situasi belajar, program

    belajar,dan dari sarana belajar.22

    Silberman memodifikasi dan memperluas kata-kata bijak Konfusius

    yang disebut dengan Paham Belajar Aktif yaitu :

    Yang saya dengar, saya lupa

    Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat

    Yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang

    lain, saya mulai pahami

    Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan

    pengetahuan dan keterampilan

    Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.23

    21. Erman Suherman ,.,hal 6

    22 . Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka setia,2011), hal. 48

    23. Melvin, Silberman L, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia

    Nuansa,2006), hal. 23

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    19/79

    Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menguasai sesuatu tidak

    cukup hanya mendengar dan melihat saja. Tetapi seorang siswa akan

    menguasai informasi atau pengetahuan apabila siswa tersebut mendengar dan

    melihat informasi yang disampaikan orang lain, mendiskusikan informasi

    yang didapat, kemudian menerapkannya dan mengajarkannya kepada orang

    lain, dengan demikian siswa akan mampu menguasai informasi yang

    diperolehnya, karena banyaknya aktifitas yang dilakukan siswa terhadap

    pengetahuan akan membuat siswa mampu untuk mengingat pengetahuan yang

    diperolehnya.

    Silberman mengungkapkan bahwa : Pembelajaran aktif atas informasi,

    keterampilan dan sikap berlangsung melalui proses penyelidikan atau proses

    bertanya. Siswa dikondisikan dalam sikap mencari (aktif) bukan sekadar

    menerima (reaktif). Dengan kata lain, mereka mencari jawaban atas

    pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Mereka tertarik untuk

    mendapatkan informasi atau menguasai keterampilan guna menyelesaikan

    tugas yang diberikan kepada mereka.24

    Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran

    Aktif berlangsung melalui proses penyelidikan, siswa dituntut bersikap

    mencari secara aktif agar mereka tertarik untuk mendapatkan informasi dan

    menguasai konsep-konsep guna menyelasaikan tugas yang diberikan.

    24 Melvin L Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: NusamediaNuansa, 2006), hal. 23

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    20/79

    Tipe-tipe pembelajaran aktif

    Mel Silberman menyebutkan bahwa tipe-tipe pembelajaran aktif ini

    ada 101, diantaranya:

    a. The study group ( kelompok belajar)b. Card sort ( memilah dan memilih kartu)c. Learning tournament ( turnamen belajar)d. The power of two ( kekuatan berdua)e. Non threatening role playing ( bermain yang menyenangkan)f. Triple role playing ( bermain tiga model)g. Rotating roles ( permainan bergilir)h. Dst .25

    C.

    TipeCard Sort

    Tipe card sort merupakan aktivitas kerjasama yang bisa digunakan

    untuk mengajarkan konsep, karaktristik klasifikasi, fakta tentang benda, atau

    menilai informasi. Gerak fisik yang ada didalamnya dapat membantu

    menggairahkan siswa yang merasa penat.

    Mel silberman mengungkapkan prosedur pembelajaran aktif tipe card

    sortadalah sebagai berikut:

    25. Melvin L Silberman, ,hal.V

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    21/79

    a. Beri tiap siswa kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocokdengan satu atau beberapa kategori. Berikut beberapa contoh:

    1. Jenis-jenis pohon vs jenis-jenis tumbuhan hijau.2. Karakter dalam berbagai drama Shakespeare.3. Informasi yang cocok dengan berbagai bagian resume kerja.4. Dan lain-lain.

    b. Perintahkan siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa yang lainyang kartunya cocok dengan kategori yang sama (anda dapat

    mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta

    didik menemukannya sendiri).

    c. Peritahakan para siswa yang memiliki kategori sama untuk menawarkandiri kepada siswa yang.

    d. Ketika tiap kategori ditawarkan, kemudian poin-poin pengajaran yangmenurut anda penting.

    26

    Variasi:

    a. Perintahkan setiap kelompok untuk membuat presentasi tentangkategorinya.

    b. Pada awal kegiatan, bentuklah beberapa tim. Berikan tiap tim satu duskartu pastikan bahwa mereka mengocoknya agar kategori - kategori yang

    26. Melvin L Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif,(Bandung: Nusamedia dan

    Nuansa,2010),hal.169

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    22/79

    cocok dengan mereka tidak jelas dimana letaknya. Perintahkan tiap tim

    untuk memilahmemilah kartu menjadi sejumlah kategori. Tiap tim bisa

    mendapatkan skor untuk jumlah kartu yangdipilih dengan benar.27

    Menurut anita lie teknik belajar mengajar mencari pasangan ini

    dikembangkan oleh Lorna Curran. Salah satu keunggulan teknik ini adalah

    siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik

    dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam semua

    mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia peserta didik.28

    Menurut Anita Lie langkah langkah pembelajaran tipe card sort

    sebagai berikut:

    1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atautopik yang mungkin cocok untuk sesi review ( persiapan menjelang tes

    atau ujian).

    2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.3. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

    dengan kartunya.

    4. Siswa bisa juga bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yangmemegang kartu yang sama. 29

    27. Melvin L Silberman,.,hal.170

    28. Anita Lie, Cooperatif Learning ,( Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia,2002), hal. 54

    29. Anita Lie,.., hal. 55

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    23/79

    Berdasarkan kutipan di atas penulis memberikan kartu kepada siswa,

    selain informasi berupa materi pelajaran, pada kartu tersebut juga dituliskan

    tanda atau kode.

    Berdasarkan langkah-langkah yang dikemukakan Mel silberman dan

    pembentukan kelompok menurut Anita, langkah-langkah yang penulis

    lakukan adalah:

    1. Guru mempersiapkan beberapa kartu indeks yang berisi konsep atautopik yang cocok.

    2. Guru memberikan kartu (potongan kertas berisi informasi yangditempelkan pada kartu) pada setiap siswa.

    3. Guru meminta siswa untuk bergerak dan berkeliling di depan kelasmenemukan kartu ang cocok dengan kategori yang sama .

    4. Siswa duduk dalam kelompok. Guru meminta siswa untuk mencekkembali kartu yang ada di kelompok mereka (jika ada siswa yang

    mendapat kartu yang tidak sama berarti pemegang kartu yang

    bersangkutan harus keluar dari kelompok tersebut dan segera

    menemukan kelompoknya berdasarkan kartu yang sama).

    5. Guru meminta siswa untuk berdiskusi tentang informasi yang ada padakartu mereka. Hasil dari diskusi kelompok dicatat pada selembar

    kertas untuk dikumpulkan. Seiring dengan diskusi, guru mengontrol

    kegiatan yang dilakukan siswa dalam kelompok.

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    24/79

    6. Guru menunjuk perwakilan beberapa kelompok untukmempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka dan meminta siswa

    lainnya untuk memberikan tambahan, kritik dan saran.

    7. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori, guru memberikanpoin-poin penting terkait materi pelajaran. Siswa mendengarkan dan

    mencatat teori, rumus dan latihan yang ada di papan tulis.

    Pada dasarnya, setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda

    antara satu dengan yang lain. perbedaan ini disebut sebagai suatu prinsip.

    Demikian juga dengan strategi belajar card sort ini. Walaupun prinsip tersebut

    berbeda, tetapi tetap ada titik temu sebagai patokan untuk memberikan

    definisi tentang belajar. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika guru

    menerapkan card sort adalah sebagai berikut:

    1. Memahami sifat peserta didik. Pada dasarnya peserta didik memiliki sifatrasa ingin tahu atau berimajinasi.

    2. mengenal peserta didik secara perorangan. Peserta didik berasal dari latarbelakang dan kemampuan yang berbeda.

    3. Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam perorganisasian belajar.Peserta didik secara alami bermain secara berpasangan atau kelompok.

    Perilaku yang demikian dapat dimanfaatkan oleh guru dalam

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    25/79

    pengorganisasian kelas. Dengan berkelompok akan mempermudah

    mereka untuk berinteraksi atau bertukar pikiran.

    4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta mampumemecahkan masalah.

    5. Menciptakan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.Ruangan kelas yang menarik sangat disarankan dalam card sort.

    6. Memanfaatkan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.7. Memanfaatkan lingkungan sebagai lingkungan belajar. Lingkungan (fisik,

    sosial, budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar

    peserta didik.

    8. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan.Pemberian umpan balik dari guru kepada peserta didik merupakan suatu

    interaksi antara guru dan peserta didik .30

    Kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran aktif tipe card sort

    sebagai berikut.31

    Kelebihan strategi pembelajaran aktif tipe card sort adalah:

    1. Guru mudah menguasai kelas30. http://www.referensimakalah.com/2013/01/strategi-pembelajaran-card-sort.htmljumat. 23/08/2013.jam11

    31https://zaifbio.wordpress.com/category/belajar-dan-pembelajaran/page/2.diakses

    selasa 20/08/2013 jam 14.30

    http://www.referensimakalah.com/2013/01/strategi-pembelajaran-card-sort.html%20%20jumat.%2023/08/2013.jam11http://www.referensimakalah.com/2013/01/strategi-pembelajaran-card-sort.html%20%20jumat.%2023/08/2013.jam11http://www.referensimakalah.com/2013/01/strategi-pembelajaran-card-sort.html%20%20jumat.%2023/08/2013.jam11https://zaifbio.wordpress.com/category/belajar-dan-pembelajaran/page/2.diakses%20selasa%2020/08/2013%20jam%2014.30https://zaifbio.wordpress.com/category/belajar-dan-pembelajaran/page/2.diakses%20selasa%2020/08/2013%20jam%2014.30https://zaifbio.wordpress.com/category/belajar-dan-pembelajaran/page/2.diakses%20selasa%2020/08/2013%20jam%2014.30https://zaifbio.wordpress.com/category/belajar-dan-pembelajaran/page/2.diakses%20selasa%2020/08/2013%20jam%2014.30https://zaifbio.wordpress.com/category/belajar-dan-pembelajaran/page/2.diakses%20selasa%2020/08/2013%20jam%2014.30https://zaifbio.wordpress.com/category/belajar-dan-pembelajaran/page/2.diakses%20selasa%2020/08/2013%20jam%2014.30http://www.referensimakalah.com/2013/01/strategi-pembelajaran-card-sort.html%20%20jumat.%2023/08/2013.jam11http://www.referensimakalah.com/2013/01/strategi-pembelajaran-card-sort.html%20%20jumat.%2023/08/2013.jam11
  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    26/79

    2. Mudah dilaksanakan3.

    Mudah mengorganisir kelas

    4. Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak5. Mudah menyiapkannya6. Guru mudah menerangkan dengan baik

    Kelemahan strategi pembelajaran aktif tipe card sort adalah

    Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama

    apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal

    bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi

    penyimpangan dari pokok persoalan semula.

    Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan metode

    card sort antara lain :

    a. Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urutb. Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang samac. Jangan memberi tanda kode apapun pada kartu-kartu tersebutd. Kartu-kartu tersebut terdiri dari beberapa bahasan dan dibuat

    dalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa

    e. Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkandan telah dipelajari oleh siswa. Metode ini dapat mengaktifkan

    siswa yang kelelahan. Metode dapat digunakan untuk

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    27/79

    mengaktifkan siswa dalam mempelajari materi yang bersifat

    konsep, karakteristik klasifikasi,fakta,dan mereview materi.

    32

    Card Sort merupakan aplikasi pembelajaran aktif dimana siswa

    berbuat sesuatu dari apa yang mereka pikirkan, rasakan dan menulis dari apa

    yang mereka pelajari terhadap diri mereka sendiri. Dengan strategi ini

    diharapkan siswa lebih mudah mengingat konsep karena telah mengajarkan

    konsep dan bisa mengaplikasikannya kedalam soal pemahaman konsep.

    D. Pembelajaran KonvensionalPembelajaran konvensional diawali dengan pemberian informasi atau

    ceramah dalam menjelaskan suatu konsep materi pelajaran yang diikuti

    dengan pemberian contoh-contoh soal. Dalam pembelajaran konvensional,

    pembelajaran berpusat pada guru, dan guru cenderung menggunakan strategi

    ekspositori, guru menyampaikan konsep dari materi, selanjutnya siswa

    diberikan contoh soal, kemudian diminta untuk mengerjakan latihan untuk

    mengecek pemahaman siswa.

    Ciri-ciri pembelajaran konvensional menurut Nasution adalah

    1. Tujuan tidak dirumuskan secara spesifik ke dalam kelakuan yang dapatdiukur.

    32.http://aginista.blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-card-sort.html. jumat.

    23/08.2013.jam11

    http://aginista.blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-card-sort.html.%20jumat.%2023/08.2013.jamhttp://aginista.blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-card-sort.html.%20jumat.%2023/08.2013.jamhttp://aginista.blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-card-sort.html.%20jumat.%2023/08.2013.jamhttp://aginista.blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-card-sort.html.%20jumat.%2023/08.2013.jamhttp://aginista.blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-card-sort.html.%20jumat.%2023/08.2013.jamhttp://aginista.blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-card-sort.html.%20jumat.%2023/08.2013.jamhttp://aginista.blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-card-sort.html.%20jumat.%2023/08.2013.jam
  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    28/79

    2. Bahan pelajaran diberikan kepada kelompok atau kelas secara keseluruhantanpa memperhatikan siswa secara individu.

    3. Bahan pelajaran umumnya berbentuk ceramah, kuliah, tugas tertulis danmedia lain menurut pertimbangan guru.

    4. Berorientasi pada kegiatan guru dan mengutamakan kegiatan belajar.5. Siswa kebanyakan bersifat pasif mendengar uraian guru.6. Semua siswa harus belajar menurut kecepatan guru.7. Penguatan umumnya diberikan setelah dilakukan ujian atau ujian.8. Keberhasilan belajar umumnya dinilai guru secara subjektif9. Pengajar umumnya sebagai penyebar atau penyalur informasi utama.10.Siswa biasanya mengikuti beberapa tes atau ulangan mengenai bahan yang

    dipelajari dan berdasarkan angka hasil tes atau ulangan itulah nilai rapor

    yang diisikan.33

    Dari uraian di atas terlihat bahwa pada pembelajaran konvensional

    siswa lebih banyak bersifat pasif, mendengarkan uraian materi dari guru

    dalam bentuk ceramah.hal ini dapat menyebabkan belajar siswa menjadi

    belajar menghafal sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih cepat

    terlupakan.

    33. Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:Bumi aksara,

    2003), hal. 209

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    29/79

    Pembelajaran konvensional biasanya di awali dengan penjelasan

    tentang materi atau konsep matematika oleh guru, dilanjutkan dengan

    memberikan contoh soal, contoh soal tersebut dibahas oleh guru yang

    melibatkan siswa dalam menyelesaikan. Kemudian siswa diberi soal-soal

    latihan dan diakhiri dengan pemberian tugas rumah kepada siswa.

    Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran yang biasa

    dilakukan guru di kelas yaitu melalui strategi ekspositori.Strategi ekspositori

    adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian

    materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan

    maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.34

    Menurut Surya Dharma, terdapat beberapa karakteristik strategi

    pembelajaran ekspositori diantaranya :

    a. Strategi pembelajaran ekspositori dilakukan dengan caramenyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara

    lisan merupakan alat utama dalam melakukan pembelajaran ini, oleh

    karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.

    b. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaranyang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep - konsep tertentu yang

    harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.

    c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itusendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa

    34. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi, hal. 179

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    30/79

    diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat

    mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan

    35

    .

    Keunggulan dan kelemahan strategi ekspositori yang biasa digunakan

    guru pada pembelajaran konvensional adalah

    Keunggulan:

    a. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutandan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh

    mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

    b. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabilamateri pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu

    waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.

    c. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapatmendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran,

    juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui

    pelaksanaan demonstrasi).

    d. Digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

    Kelemahan :

    35. Surya Dharma, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Jakarta: Depdiknas, 2008), hal. 31

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    31/79

    a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadapsiswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara

    baik.

    b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individubaik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat,

    serta perbedaan gaya belajar.

    c. Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akansulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan

    sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.

    d. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantungkepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa

    percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai

    kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan

    kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses

    pembelajaran tidak mungkin berhasil.

    e. Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyakterjadi satu arah (one-way communication), maka kesempatan untuk

    mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat

    terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    32/79

    mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada

    apa yang diberikan guru.

    36

    Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan, maka dapat

    disimpulkan perbedaan strategi pembelajaran aktif tipe card sort dengan

    pembelajaran konvensional.

    Tabel 2.1: Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort Dengan Pembelajaran

    Konvensional

    Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort Pembelajaran Konvensional

    1. Siswa aktif2.

    Guru sebagai fasilitator

    3. Siswa diberi kesempatan untukduduk berkelompok.

    4. Siswa diberikan kartu indeksyang berisi informasi atau

    contoh soal, kemudian siswa

    berkeliling ruangan mencari

    kartu yang sama dngannya.

    1. Siswa pasif

    2.Guru sebagai penuntun

    jalannyan proses

    pembelajaran.

    3. Siswa tidak ada berkelompok.

    4. Tidak diberikan kartu indeks.

    5. Interaksi antara siswa dengan

    siswa, siswa dengan guru

    kurang.

    36Wina Sanjaya,Kurikulum Pembelajaran,(Bandung: Kencana,2008), hal 34

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    33/79

    5. Ada interaksi yang baik antarasiswa dengan siswa, dan siswa

    dengan guru.

    6. Pengetahuan didasarkan atasaspek kognitif, afektif dan

    psikomotor.

    7. Daya serap siswa lebih cepatdan bertahan lama karena

    siswa tidak menghafal

    6. Pengetahuan dilihat aspek

    kognitifnya saja.

    7. Daya serap siswa rendah dan

    cepat hilang karena bersifat

    menghafal.

    E. Aktivitas Siswa Dalam BelajarAktivitas belajar pada dasarnya tidak hanya terjadi di dalam kegiatan

    internal belajar mengajar, tetapi juga terjadi di luar kegiatan tersebut. Namun

    aktivitas belajar yang konkrit dan lebih biasa diamati yaitu aktivitas belajar

    siswa ketika kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Karena pengalaman

    belajar hanya mungkin diperoleh jika siswa dengan keaktifannya sendiri

    bereaksi dan berinteraksi terhadap lingkungannya. Dengan demikian proses

    pembentukan pengalaman belajar dan pengetahuan baru siswa, tidak akan

    terbentuk dengan sendirinya namun harus melalui suatu proses. Begitu pula

    dengan pengetahuan tentang matematika. Pengetahuan tentang matematika

    terbentuk tidak dengan menerima saja apa yang diajarkan, menghafal rumus-

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    34/79

    rumus dan metode-metode yang diberikan. Melainkan dengan membangun

    makna dari apa yang dipelajari.

    Oleh karena itu aktivitas belajar merupakan perinsip atau asas yang

    sangat penting didalam interaksi belajar mengajar.37

    Untuk melihat adanya

    aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, maka menurut (Sudjana 1996:61)

    dapat ditentukan ciri-cirinya sebagai berikut:

    a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.b. Terlibat dalam pemecahan masalahc. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru bila tidak mengerti dengan

    persoalan yang dihadapi.

    d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahanmasalah.

    e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru.f. Melatih diri dalam mengerjakan soal.g. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya

    dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

    Berdasarkan kutipan di atas jelas bahwa dalam kegiatan belajar siswa

    tidak hanya menerima informasi dari guru saja, tetapi siswa juga harus aktif

    37. Sardiman,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

    2012),hal.96

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    35/79

    dalam menemukan konsep-konsep lain dan mampu mengkomunikasikannya.

    Dengan penemuan konsep secara tersendiri, siswa akan mudah mengingat dan

    menggunakannya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru.

    Guru sebagai pelaksana dalam proses pembelajaran dituntut untuk

    dapat menciptakan suasana pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya

    tujuan pembelajaran. Salah satunya dengan melibatkan siswa secara aktif baik

    perorangan maupun kelompok.

    Sardiman menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah

    sebagai berikut:

    a. Visual Activities, misalnya : membaca, memperhatikan, gambar,demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

    b.

    Oral Activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

    saran, mengeluarkan pandapat, mengadakan wawancara, dan diskusi.

    c. Listening Aktivities, misal: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi.d. Writing Activities, misal: menulis cerita, karangan, laporan, angket dan

    menyalin.

    e. Drawing Activities, misal: manggambar, membuat grafik, peta dandiagram.

    f. Motor Activities, misal: melakukan percobaan, membuat konstruksidan bermain.

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    36/79

    g. Mental Activities, misal: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,menganalisa melihat hubungan dan mengambil keputusan.

    h. Emotional Activities, seperti : manaruh minat, merasa bosan, gembira,bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

    38

    Aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran tersebut

    sangat menentukan berhasil tidaknya proses pembelajaran. Guru sebagai

    fasilitator harus mampu merangsang supaya aktivitas-aktivitas siswa tersebut

    dapat muncul secara optimal dalam pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa

    menjadi meningkat. Setelah disesuaikan dengan strategi pembelajaran aktif

    tipe card sort, maka aktivitas yang akan diamati dalam penelitian ini adalah

    seperti yang diperlihatkan dalam tabel berikut:

    Tabel 2.2: aktifitas yang akan diamati

    NO Indikator aktifitas Aktifitas yang diamati

    1 Visual Activities - Membaca materi pelajaran danmemperhatikan penjelasan guru.

    2 Oral Activities - Siswa bertanya kepada guru- Siswa berdiskusi dengan sesama siswa

    38Sardiman, , hal.101

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    37/79

    satu kelompok.

    -

    Siswamengemukakan pendapatnya.

    3 Writing Activities - Membuat pertanyaan yang sesuaidengan materi pelajaran

    4 Motor Activities - Siswa dapat bermain dengan kartu kartu yang diberikan guru secara

    berkelompok.

    5 Mental Activities - Menyelesaikan soal yang diberikanguru.

    F. Hasil BelajarRangkaian interaksi antara siswa dengan guru dalam pembelajaran

    akan berdampak terhadap hasil belajar. Antara tujuan, siswa, dan guru

    memiliki keterkaitan atau hubungan yang akan berpengaruh terhadap hasil

    belajar yang ingin dicapai.

    Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh siswa setelah

    proses pembelajaran. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam

    mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    38/79

    kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

    39

    Menurut Nana Sudjana, hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi

    oleh dua faktor, yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari

    luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa

    yakni kemampuan yang dimiliki siswa, motivasi belajar siswa, minat dan

    perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik

    dan psikis. Seperti yang dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di

    sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh

    lingkungan. Faktor dari dalam diri siswa mempengaruhi hasil belajar siswa

    karena belajar merupakan perubahan tingkah laku individu yang diniati dan

    disadarinya. Hasil belajar yang diperoleh siswa juga bergantung pada

    lingkungan. Salah satu lingkungan yang paling mempengaruhi hasil belajar

    siswa di sekolah adalah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang

    dimaksud adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar

    mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Hasil belajar pada hakikatnya

    tersirat dalam tujuan pengajaran. Jadi, hasil belajar siswa di sekolah

    dipengaruhi oleh kemampuan siswa, dan kualitas pengajaran.40

    39. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: PT Remaja

    Rosdakarya,1989),hal.2240. Nana Sudjana,DasarDasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

    1995), hal. 39-40

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    39/79

    Hal tersebut sejalan dengan pendapat Caroll bahwa hasil belajar yang

    diperoleh siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yakni (a) bakat pelajar, (b)

    waktu yang tersedia untuk belajar, (c) waktu yang diperlukan siswa untuk

    menjelaskan pelajaran, (d) kualitas pengajaran, dan (e) kemampuan individu.

    Berdasarkan lima faktor yang dikemukakan oleh Caroll tersebut, terdapat

    empat faktor (a, b, c, dan e) yang berkenaan dengan kemampuan individu, dan

    faktor d adalah faktor di luar diri individu (lingkungan).41

    Horward Kingsley membagi tiga hasil belajar, yakni (a) keterampilan

    dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap, dan cita-cita.

    Sedangkan Gagne, membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi

    verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d)sikap, (e)

    keterampilan motoris.42

    Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan

    menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis

    besar membaginya menjadi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

    psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

    terdiri dalam enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

    aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan

    sikap, yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,

    penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan

    41. Nana Sudjana, , h. 4042. Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,., hal .22

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    40/79

    hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Diantara ranah-ranah

    tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru karena

    berhubungan dengan kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai isi

    pelajaran.

    1. Ranah Kognitifa) Pengetahuan

    Pengetahuan (C1) menekankan pada proses mental dalam

    mengingatdan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang

    telah diperoleh siswa secara tepat sesuai dengan apa yang telah

    mereka peroleh sebelumnya. Informasi-informasi tersebut

    berkaitan dengan simbol-simbol matematika.

    b) PemahamanPemahaman (C2) adalah yang paling rendah dalam aspek

    kognisi. Dalam tahap ini siswa diharapkan mampu memahami ide-

    ide matematika bila mereka dapat menggunakan beberapa kaidah

    yang relevan tanpa perlu menghubungkannya dengan ide-ide lain

    dengan segala implikasinya.

    c) PenerapanPenerapan (C3) adalah kemampuan kognisi yang

    mengharapkan siswa mampu mendemonstrasikan pemahaman

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    41/79

    mereka berkenaan dengan sebuah abstraksi matematika melalui

    penggunaannya secara tepat ketika mereka diminta untuk itu.

    d) AnalisisAnalisis (C4) adalah kemampuan untuk memilah sebuah

    struktur informasi kedalam komponen-komponennya sedemikian

    hingga hirarki dan keterkaitan antar ide dalam informasi tersebut

    menjadi tampak jelas. Analisis berkaitan dengan pemilahan materi

    kedalam bagian-bagian, menemukan hubungan antar bagian, dan

    mengamati pengorganisasian bagian-bagian.

    e) SintesisSintesis (C

    5) adalah kemampuan untuk mengkombinasikan

    elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang unik atau

    sistem. Dalam matematika, sintesis melibatkan pengkombinasian

    dan pengorganisasian konsep-konsep dan prinsip-prinsip

    matematika untuk mengkreasikannya menjadi struktur matematika

    yang lain dan berbeda dari yang sebelumnya.

    f) EvaluasiEvaluasi (C6) adalah kegiatan membuat penilaian

    (judgment) berkenaan dengan nilai sebuah ide, kreasi, cara atau

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    42/79

    metode. Bloom membagi kegiatan evaluasi kedalam dua tipe,

    yaitu (1) penilaian pada bukti atau struktur internal, seperti

    akurasi, logika, dan konsistensi, dan (2) penilaian pada bukti atau

    struktur eksternal, seperti teorema-teorema matematika dan

    sistemnya.43

    2. Ranah AfektifRanah afektif berkenaan dengan perasaan, minat, dan

    perhatian, keinginan, penghargaan, dll. manakala seseorang

    dihadapkan pada objek tertentu. Tipe hasil belajar afektif tampak pada

    siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap

    pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman-

    teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Ada beberapa

    jenis kategori afektif sebagai hasil belajar, yakni:

    a. Reciving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerimarangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa

    dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini

    termasuk kesadaran, keinginan menerima stimulus, kontrol,

    dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.

    b. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan olehseseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini

    43Erman Suherman dkk, Strategi , h.188

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    43/79

    mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam

    menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.

    c. Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaanterhadap gejala atau stimulus. Dalam evaluasi ini termasuk

    didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau

    pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap

    nilai tersebut.

    d. Organisasi, yakni perkembangan dari nilai kedalam suatusistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai

    lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

    Yang termasuk ke dalam organisasi adalah konsep tentang

    nilai, organisasi sistem nilai, dll.

    e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduansemua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang

    mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.44

    3. Ranah PsikomotorisRanah psikomotoris berkenaan dengan keterampilan atau

    kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar

    tertentu. Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan

    44. Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,, hal. 30

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    44/79

    (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan

    keterampilan, yakni:

    a. Gerakan reflek (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasarc. Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan

    visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.

    d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan,keharmonisan, dan ketepatan.

    e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhanasampai pada keterampilan yang kompleks.

    f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursiveseperti gerakan ekspresif dan interpretative.

    45

    Proses belajar mengajar yang dilakukan terhadap siswa bertujuan

    untuk merubah tingkah laku dan sikap dari siswa itu sendiri. Dengan demikian

    dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan

    tingkah laku yang menyangkut bidang pengetahuan nilai (kognitif), sikap

    (afektif), dan keterampilan (psikomotor) terkait dengan hasil belajar diatas,

    maka hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aspek kognitif

    yang akan diukur dengan tes hasil belajar.

    G. Kerangka Konseptual45. Nana Sudjana,PenilaianHasil Proses Belajar Mengajar,, hal. 31

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    45/79

    Berdasarkan masalah dan teori yang telah dikemukakan, maka peneliti

    dapat memberikan gambaran dalam pembelajaran aktif tipe card sort pada

    kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

    Strategi pembelajaran aktif tipe Card Sort adalah salah satu cara

    terbaik untuk meningkatkan belajar aktif dengan pemberian tugas belajar

    terhadap kelompok kecil. Dengan adanya tipe ini siswa akan lebih memahami

    hubungan antar konsep-konsep dalam suatu materi pembelajaran, karena

    dalam pembelajaran ini siswa diminta mengajarkan konsep dan mereview

    informasi. Strategi pembelajaran card sort diharapkan dapat meningkatkan

    aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

    skema berikut:

    Kerangka konseptual

    Strategi pembelajaran aktif tipeCard Sort

    Hasil Belajar Siswa

    Model pembelajaran

    konvensional

    Hasil Belajar Siswa

    Kelas kontrolKelas eksperimen

    Dibandingkan

    Aktivitas Siswa

    PBM

    Siswa

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    46/79

    H. Hipotesis PenelitianBerdasarkan rumusan masalah dan kajian teori, maka hipotesis

    penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

    dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Card Sort lebih baik dari

    kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan

    pembelajaran konvensional pada siswa di kelas XI IPS SMAN 1 Maninjau.

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    47/79

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis PenelitianBerdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

    jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah

    penelitian yang adanya perlakuan atau treatmen yang digunakan untuk

    mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

    terkendalikan.46

    Penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian pra-

    eksperimen. Penelitian pra eksperimen adalah penelitian yang mengandung

    beberapa ciri eksperimental dalam jumlah yang kecil.47

    Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas XI IPS SMAN 1 Maninjau

    pada tahun ajaran 2013/2014. Objek penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu

    kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang

    melaksanakan pembelajaran dengan tipe card sort, sedangkan kelas kontrol

    adalah kelas dengan pembelajaran konvensional.

    B. Rancangan PenelitianRancangan penelitian yang digunakan adalah The Static Group

    Comparison: Randomized Control Group Only Design. Sampel dibagi

    46. Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,

    (Bandung: Alfa Beta, 2009) hal. 10747

    . Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004),

    hal. 99

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    48/79

    menjadi dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perlakuan

    yang diberikan pada kelas eksperimen adalah melaksanakan strategi

    pembelajaran aktif tipe card sort , sedangkan pada kelas kontrol

    melaksanakan pembelajaran konvensional. Pada kedua kelas dikenai

    pengukuran yang sama.

    Untuk melihat lebih jelas maka rancangan penelitian ini dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    Tabel 3.1: Rancangan Penelitian The Static Comparison: Randomized

    Control Group Only Design

    Kelas Treatment Posttest

    Eksperimen X1 O

    Kontrol X2 O

    Ket : X1 = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen,

    yaitu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

    model pembelajaran scramble

    X2 = Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol, yaitu

    kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

    pembelajaran konvensional

    O = Tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen dan

    kelas kontrol di akhir penelitian

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    49/79

    C. Populasi dan Sampel1.

    Populasi

    Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu

    ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.48

    Sebagai Populasi pada

    penelitian ini adalah siswa-siswa dari kelas XI IPS SMAN 1 Maninjau

    tahun pelajaran 2013/2014. Kelas yang dijadikan populasi dalam

    penelitian ini adalah kelas IPS XI1, XI2, XI3dan XI4. Untuk itulah penulis

    menggambarkan data siswa sebagai berikut.

    Tabel 3.2: jumlah siswa kelas XI IPS yang dijadikan populasi

    No Kelas Jumlah siswa

    1 XI1 41

    2 XI2 40

    3 XI3 40

    4 XI4 41

    Jumlah 162

    Sumber: guru matematika kelas XI SMAN 1 Maninjau

    2. Sampel

    48. Margono,Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 118

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    50/79

    Sampel adalah sebagai bagian dari populasi.49

    Sesuai dengan

    permasalahan yang akan diteliti, maka peneliti membutuhkan dua

    kelas yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pengambilan

    sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling. Untuk

    memperoleh sampel yang representatif atau dapat mewakili populasi

    maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Mengumpulkan nilai ulangan harian siswa kelas XI IPS SMAN 1Maninjau yang dijadikan data awal.

    b. Melakukan uji normalitas untuk menguji apakah data populasiberdistribusi normal atau tidak.

    Hipotesisyang diajukan:

    H0: Data populasi berdistribusi normal

    H1: Data populasi tidak berdistribusi normal

    Adapun langkah-langkah untuk melihat populasi berdistribusi

    normal atau tidak, maka digunakan ujiLiliforssebagai berikut:

    1) Menyusun skor hasil belajar siswa dalam suatu tabel skor,disusun dari yang terkecil sampai yang terbesar.

    2) Pengamatan 1x , 2x , 3x ...... nx , kemudian dijadikan bilanganbaku ,1z nzz ........2 , dengan menggunakan rumus sebagai

    berikut:

    49. Margono, , hal. 121

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    51/79

    s

    xxz

    i

    i

    Keterangan :

    s = Simpangan Baku

    x Skor rata-rata

    xi= Skor dari tiap siswa

    3) Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar daridistribusi normal baku dihitung peluang :

    )()(ii

    zzPzF

    4) Menghitung jumlah proporsi skor baku ,1z nzz .....,2 , yanglebih kecil atau sama

    iz

    ,yang dinyatakan dengan S(

    iz )

    dengan menggunakan rumus :

    n

    zyangzzzbanyaknyazS ini

    ,...,)( 21

    5) Menghitung selisih antara F( iz ) dengan S(

    iz ), kemudian

    tentukan harga mutlaknya.

    6) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisihtersebut. Misal diberi simbol 0L , 0L = Maks | iz iz |

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    52/79

    7) Kemudian bandingkan 0L dengan nilai kritis L yangdiperoleh dari daftar nilai kritis untuk uji Lillieforspada taraf

    = 0,05.

    Kriteria pengujiannya :

    (1) Terima H0 jika L0 Ltabel berarti populasi berdistribusi

    normal.

    (2) Tolak H0jika 0L > tabelL berarti populasi tidak berdistribusi

    normal.50

    c. Melakukan uji homogenitas varians

    Uji homogenitas tujuannya adalah untuk mengetahui

    apakah papulasi mempunyai variansi homogen atau tidak. Uji

    homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett. Langkah- langkah

    dalam melakukan ujiBartlettadalah:

    1) Membuat hipotesis, yaitu:H0 :

    H1 : paling sedikit satu tanda sama dengan, tidak berlaku

    2) Hitung variansi masing-masing kelompok

    50Sudjana,Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito Bandung, 2005), hal. 466-467

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    53/79

    3) Menghitung variansi gabungan dari populasi denganmenggunakan rumus:

    4) Menghitung harga satuanBartlettdengan rumus:

    5) Menghitung harga satuan Chi-kuadrat (X2) dengan rumus:

    6) Membandingkan dengan dengan kriteria bila

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    54/79

    3.Menentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus f >

    f[ k1, NK].

    4. Menentukan perhitungan dengan bantuan tabel.

    Tabel 3.3 : Data Hasil Belajar Siswa Kelas Populasi

    Populasi

    1 2 3

    X11

    X12

    X1n

    X21

    X22

    X2n

    X31

    X32

    X3n

    Total T1 T2 T3 T

    Nilai Tengah 1 2 3

    Sumber: (Ronald E. Walpole: 1995, 383)

    Perhitungannya dengan menggunakan rumus :

    -

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    55/79

    Jumlah Kuadrat Total (JKT) : = =i, j2nij=1ki=1 - ()2

    N

    Jumlah Kuadrat untuk Nilai Tengah Kolom (JKK):

    i2N

    -

    2

    N

    Jumlah Kuadrat Galat (JKG) : JKTJKK

    Masukkan data hasil perhitungan ke tabel berikut :

    Tabel 3.4 : Analisis Ragam Bagi Data Hasil Belajar Siswa Kelas

    Populasi

    Sumber Keragaman

    Jumlah

    kuadrat

    Derajat

    bebas

    Kuadrat

    tengah

    Nilai tengah kolom JKK k1

    Galat JKG k(n-1)

    Total JKT N1

    5. KeputusannyaHoditerima jika f < f[ k1, NK]

    Ho ditolak jika f >f[ k1, NK].52

    e. Pengambilan sampel

    52. Ronal, E. Walpole,Pengantar Statistika, ( Jakarta : PT. Gramedia Pustaka, 1993), hal.383

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    56/79

    Berdasarkan perhitungan di atas, setelah diperoleh

    populasi berdistribusi normal, homogen serta memiliki kesamaan

    rata-rata, maka pengambilan sampel dilakukan secara acak.

    Adapun langkah dalam pengambilan sampel yang penulis lakukan

    adalah menulis nama kelas dan memasukkan ke dalam kaleng

    kemudian penulis undi. Kertas yang pertama terambil merupakan

    kelas eksperimen, sedangkan kertas pada pengambilan kedua

    merupakan kelas kontrol.

    D. Variabel dan Data Penelitian1. Variabel

    Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu berbentuk apa saja

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

    tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.53

    Adapun yang

    menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

    a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadisebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

    54 Variabel bebas

    dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe

    card sort pada mata pelajaran matematika di kelas eksperimen dan

    pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

    53. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfhabeta, 2009),hal.60

    54. Sugiyono, ..,hal.61

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    57/79

    b. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadiakibat karena adanya variabel bebas.

    55

    Variabel terikat dalam penelitian

    ini adalah aktivitas dan hasil belajar setelah pembelajaran dengan

    menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe card sort.

    2. Dataa. Jenis data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    (1) Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh penelitidari sumber utamanya. Data primer dalam penelitian ini adalah

    aktivitas dan hasil belajar matematika siswa yang diperoleh

    setelah mengadakan eksperimen.

    (2) Data skunder adalah data yang telah tersusun dalam bentukdokumen-dokumen atau data yang telah diarsipkan. Data skunder

    dalam penelitian ini adalah nilai harian matematika kelas XI IPS

    SMAN 1 Maninjau semester 1 tahun pelajaran 2013/2014.

    b. Sumber data(1) Sumber data primer adalah dari tes akhir siswa kelas XI IPS

    SMAN 1 Maninjau yang menjadi sampel pada penelitian, setelah

    pelaksanaan penelitian

    (2)Sumber data sekunder diperoleh dari guru bidang studimatematika yang mengajar di kelas X SMAN 1 Maninjau.

    55. Sugiyono, .,hal. 61

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    58/79

    E. Proses Pelaksanaan PenelitianAgar penelitian ini berjalan lancar, maka pelaksanaan penelitian dibagi

    atas tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan proses belajar

    mengajar, dan tahap penyelesaian.

    1. Tahap Penyelesaian

    a. Mengumpulkan nilai ulangan harian matematika siswa kelas XI IPSSMAN 1 Maninjau, dan menentukan sampel.

    b. Membuat proposal penelitianc. Menentukan jadwal penelitiand. Mempersiapkan perangkat pembelajaran (RPP)e. Mempersiapkan instrumen pengumpul data.

    2. Tahap Pelaksanaan Proses Pembelajaran

    Pelaksanaan PBM pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

    disesuaikan dengan struktur pengajaran matematika yang biasa dilakukan

    guru pada umumnya, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

    Perbedaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diuraikan

    pada tabel berikut:

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    59/79

    Tabel 3.5: pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas control

    Kelas eksperimen Kelas control

    A. kegiatan awal

    1) Guru memberikan apersepsi2) Guru memberikan motivasi3) Guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran yang harus

    dicapai siswa.

    B. kegiatan inti

    1)Guru menyajikan materipelajaran secara garis besar

    dan dilengkapi dengan

    beberapacontoh soal.

    2)Guru memberi setiap siswapotongan kertas yang berisi

    informasi atau pernyataan

    yang berhubungan dengan

    materi yang diajarkan.

    3)Guru meminta siswa untuk

    A. kegiatan awal

    1)Guru menghubungkan materipelajaran dengan pengetahuan

    atau pengalaman yang dimilki

    siswa.

    2) Guru menyampaikan tujuandari proses pembelajaran.

    B. kegiatan inti

    1) Guru menyampaikan materipelajaran dengan

    menggunakan metode

    ekspositori, ceramah dan

    tanya jawab kemudian

    memberikan beberapa

    contoh soal.

    2) Siswa diberi kesempatanbertanya mengenai materi

    yang diberikan guru

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    60/79

    bergerak atau berkeliling di

    dalam kelas untuk

    menemukan siswa lain yang

    mempunyai kartu dengan

    kategori yang sama.

    4)Setelah siswa menemukansiswa lain yang mempunyai

    kartu dengan kategori yang

    sama, maka terbentuklah

    kelompok-kelompok siswa

    dan guru meminta siswa

    tersebut untuk mendiskusikan

    pernyataan yang dimilikinya.

    5)Guru memilih seorang siswamempersentasekan hasil

    diskusi kelompoknya di

    depan kelas.

    C. Penutup

    1) Guru beserta siswamenyimpulkan materi yang

    sudah dipelajari.

    3) Guru memberikan soallatihan.

    4) Guru memantau pekerjaansiswa.

    5) Setelah siswa mengerjakansoal-soal latihan, guru

    memberikan kesempatan

    siswa yang mau

    menyelesaikan soal latihan

    ke depan.

    6) Guru menjelaskan soal-soalyang belum terbahas oleh

    siswa

    C. Penutup

    1) Guru membimbing siswa

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    61/79

    2) Guru memberikanpekerjaan rumah kepada

    siswa

    membuat kesimpulan dari

    materi yang dipelajari

    2) Guru memberikan tugasrumah.

    3. Tahap Penyelesaian

    Tes akhir dilaksanakan setelah pokok bahasan berakhir, dengan

    tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas

    eksperimen dan kelas kontrol . Bentuk tes yang digunakan adalah tes essay.

    F. Instrumen PenelitianDalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen untuk melihat

    aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Instrumen penelitian ini adalah:

    1. Lembar ObservasiDigunakan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas siswa selama

    mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif tipe card sort

    yang kegiatannya dilakukan oleh observer.

    Langkah-langkah dalam menyusun lembar observasi adalah:

    a. Merancang komponen-komponen aktivitas yang akan diamati.b. Merancang lembar abservasi

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    62/79

    c. Memvalidasi lembar observasi yang akan digunakan.Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini dapat dilihat pada

    tabel berikut:

    Tabel 3.6: aktifitas yang akan diamati

    NO Indikator aktifitas Aktifitas yang diamati

    1 Visual Activities - Membaca materi pelajaran danmemperhatikan penjelasan guru.

    2 Oral Activities - Siswa bertanya kepada guru- Siswa berdiskusi dengan sesama siswa

    satu kelompok.

    - Siswamengemukakan pendapatnya.3 Writing Activities - Membuat pertanyaan yang sesuai

    dengan materi pelajaran

    4 Motor Activities - Siswa dapat bermain dengan kartu

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    63/79

    kartu yang diberikan guru secara

    berkelompok.

    5 Mental Activities - Menyelesaikan soal yang diberikanguru.

    2. Tes Hasil BelajarHasil belajar siswa dapat dilihat dari tes akhir yang diberikan. Tes

    akhir ini terlebih dahulu dianalisis dengan melakukan uji normalitas, uji

    homogenitas, uji variansi data kemudian dilakukan uji hipotesis. Tes yang

    akan diujikan dalam tes akhir dibuat dalam bentuk essay dan dibuat

    sendiri oleh peneliti. Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat

    soal tes adalah sebagai berikut :

    a. Mempelajari silabusb. Membuat kisi-kisi soal

    Kisi-kisi soal tes disusun dalam bentuk tabel yang memuat

    tentang kompetensi dasar yang ingin dicapai, indikator, rincian

    materi yang akan diujikan. Kisi-kisi soal disusun agar mempermudah

    dalam pembuatan soal.

    c. Menyusun tes sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat.Dalam menyusun item tes, ada beberapa hal yang akan dilakukan,

    yaitu:

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    64/79

    1. Mempelajari dan memahami materi yang akan diujikan.2.

    Mempelajari dan memahami teknik pembuatan soal essay dan

    membahasakan gagasan soal yang telah dirancang sesuai

    dengan kisi-kisi soal.

    3. Membuat kunci jawaband. Melakukan validasi tes

    Validasi tes yang akan digunakan adalah validitas isi yaitu

    validitas tes yang mempersoalkan apakah isi butir tes yang diujikan

    itu mencerminkan isi kurikulum yang seharusnya diukur atau tidak.56

    Jadi, untuk memvalidasi soal tes tersebut, peneliti akan meminta

    bantuan kepada Guru mata pelajaran dan Dosen (tim ahli).

    e. Merevisi soal tesRevisi soal berguna untuk memperbaiki soal yang telah

    direvisi oleh tim ahli sebelum dilakukan uji coba kepada peserta

    didik.

    f. Melakukan uji coba soal tesSebelum tes dipakai, terlebih dahulu diuji cobakan pada

    sekolah atau kelas lain. Pengujian ini dimaksudkan agar tes yang

    akan diberikan mempunyai kualitas tes yang baik. Dalam penelitian

    ini penulis melakukan uji coba tes di kelas VII MTsN Kamang.

    56M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Grafindo, 1996), hal.111

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    65/79

    g. Analisis soal tesAnalisis soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-

    soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal

    dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan

    petunjuk untuk mengandakan sebuah perbaikan57

    . Untuk

    mendapatkan soal tes yang baik, maka lakukan langkah-langkah

    sebagai berikut:

    1. Validitas TesValiditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

    kevalidan suatu instrument. Instrument dikatakan valid jika

    mampu mengukur apa yang diinginkan melalui data dan variabel

    yang diteliti secara sadar.58

    Untuk menentukan validitas tes essay dapat digunakan

    korelasi product moment yaitu:

    { }{ }

    Keterangan

    57. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara,

    2008), hal 20658Suharsimi Arikunto,,hal.79

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    66/79

    = koofesien korelasi antara variabel X dan variabel Y

    = Jumlah testee= jumlah perkalian antara skor item dan skor total= jumlah skor item = jumlah skor total

    Kriteria yang digunakan untuk validitas yaitu:

    1) Jika 0,80 1,00 maka korelasi sangat tinggi2) Jika 0,60

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    67/79

    ( ) ( )dengan,

    Keterangan:

    11r = Reliabilitas yang dicari

    2

    i = Jumlah Variansi skor tiap-tiap item

    2t = Variansi Total

    n = Banyaknya butir soal

    N = Banyaknya siswa

    Dengan Kriteria sebagai berikut :

    Tabel 3.7. Reliabilitas Tes

    Nilai r11 Kriteria

    0.90 r11 1.00 Reliabilitas tinggi sekali

    0.70 r11 < 0.90 Reliabilitas tinggi

    0.40

    r11 < 0.70Reliabilitas sedang

    0.20 r11 < 0.40 Reliabilitas rendah

    0.00 r11 < 0.20 Reliabilitas sangat rendah

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    68/79

    sekali

    3. Menghitung tingkat kesukaran soalTingkat kesukaran soal adalah suatu bilangan yang

    menunjukkan sulit mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah

    soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Menurut

    Zainal Arifin, untuk menghitung tingkat kesukaran dapat

    digunakan langkah-langkah berikut:

    a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:

    b.Meghitung tingkat kesukaran dengan rumus:

    c. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut:0,000,30 = sukar

    0,310,70 = sedang

    0,711,00 = mudah

    61Suharsimi Arikunto,Dasar-dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), hal. 100

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    69/79

    d. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan caramembandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan

    kriteria62

    .

    4. Menghitung daya pembeda soalDaya pembeda digunakan untuk mengukur kemampuan

    suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi

    dengan siswa yang berkemampuan rendah. Menurut Zainal

    Arifin, untuk menentukan daya pembeda soal dapat digunakan

    langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.2) Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan

    skor terkecil.

    3) Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlahpeserta didik banyak (di atas 30) dapat ditetapkan 27%.

    4) Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok(kelompok atas maupun kelompok bawah).

    5) Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:

    Keterangan :

    62Zainal Arifin,Evaluasi Pembelajaran,(Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010), hal.135

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    70/79

    DP = daya pembeda

    = rata- rata kelompok atas = rata-rata kelompok bawah

    6) Membandingkan daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut:0,40 ke atas = Sangat baik

    0,300,39 = Baik

    0,200,29 = Cukup, soal perlu diperbaiki

    0,19 ke bawah = Soal kurang baik, soal harus

    dibuang63

    G. Teknik Analisis Data1. Lembar observasi

    Data aktivitas yang diperoleh melalui lembar observasi menurut

    Anas Sudijono dianalisis dengan menggunakan rumus persentase, yaitu:

    P =x 100%

    Keterangan:

    P = Persentase aktivitas

    F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan

    N = Jumlah siswa64

    63Zainal Arifin,Evaluasi Pembelajaran, hal. 13364. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan ,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005),

    hal.43

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    71/79

    Kriteria penilaian aktivitas dalam proses pembelajaran adalah

    sebagai berikut:

    a. Jika persentase penilaian aktivitas adalah 1% - 25% maka aktivitastergolong sedikit sekali.

    b. Jika persentase penilaian aktivitas adalah 26% - 50% makaaktivitas tergolong sedikit.

    c. Jika persentase penilaian aktivitas adalah 51% - 75% makaaktivitas tergolong banyak.

    d. Jika persentase penilaian aktivitas adalah 76% - 100% makaaktivitas tergolong banyak sekali.

    65

    2. Tes Hasil BelajarTes akhir dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Setelah itu diadakan pengujian hipotesissecara statistik yaitu uji-t. untuk

    melakukan uji-t maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji

    homogenitas variansikedua kelompok data sebagai berikut:

    a. Uji NormalitasPengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah

    kedua kelompok data berdistribusi normal atau tidak. Adapun

    pasangan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

    65. Dimyati dan Mudjono,Penilaian Aktivitas Belajar, (Jakarta: Aksara Baru, 1999) hal. 125

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    72/79

    H0:1 = 2

    H1 :1 2

    Keterangan :

    H0= Data berdistribusi normal

    H1= Data tidak berdistribusi normal

    Uji normalitas hasil belajar matematika kelas sampel dilakukan

    dengan menggunakan uji Liliefors, bertujuan untuk melihat apakah

    data berdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-langkahnya

    adalah sebagai berikut:

    1) Datan

    xxxx ,.......,, 32,1 diperoleh dan disusun dari data yang

    terkecil sampai yang terbesar.

    2) Data dijadikan bilangan bakun

    zzzz ,.......,,32,1

    dengan

    menggunakan rumus:

    s

    xxz ii

    Keterangan:

    s = Simpangan baku

    x = Skor rata-rata

    xi = Skor yang diperoleh siswa ke i

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    73/79

    3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitungpeluang ii zzPzF

    4) Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atausama yang dinyatakan dengan S() dengan menggunakanrumus:

    n

    zyangzzzzbanyaknyazS

    in

    i

    ,,,,)(

    321

    5) Menghitung selisih antara F() dengan S() kemudian tentukanharga mutlaknya.

    6) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlakselisih itu diberi simbol

    ii zSzFmaksLL 0,0,

    7) Kemudian bandingkan0

    L dengan nilai kritis yang diperoleh dari

    daftar nilai kritis untuk uji Lilifors pada taraf 05,0a .

    Kriterianya adalah terima H0 bahwa data hasil belajar

    berdistribusi normal jika0

    Ltabel

    L dan tolak H0jika

    .66

    b. Uji Homogenitas Variansi

    66Sudjana,Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), hal. 466.

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    74/79

    Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua data

    sampel mempunyai variansi yang homogen atau tidak.

    Hipotesisyang diajukan adalah:

    H0: , variansi kedua data sampel homogen

    H1: , variansi kedua data sampel tidak homogen

    Dalam hal ini yang akan diuji H0: , dimana dan adalahsimpangan baku dari masing-masing kelompok sampel.

    Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis ini menurut

    sudjana adalah:

    Keterangan:

    = Variansi terbesar

    = Variansi terkecil

    = Perbandingan antara variansi terbesar dengan variansi terkecil

    Kriteria pengujiannya adalah:

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    75/79

    Terima hipotesis H0 jika untuk taraf

    nyata dan selain itu H0ditolak.67

    c. Uji HipotesisSetelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas,

    selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis bertujuan untuk

    menentukan apakah hasil belajar matematika siswa kedua kelas

    sampel berbeda secara uji satu pihak, dengan hipotesis statistik

    210 : H dan 211: H . Dengan uraian yaitu:

    210 : H Hasil belajar matematika siswa dengan

    pembelajaran aktif tipe card sort dengan hasil

    belajar matematika siswa dengan pembelajaran

    konvensional pada siswa kelas XI IPS SMAN 1

    Maninjau.

    211: H Hasil belajar matematika siswa dengan

    pembelajaran aktif tipe card sort lebih baik

    daripada hasil belajar matematika siswa dengan

    pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI

    IPS SMAN 1 Maninjau.

    67Sudjana,Metode , h.249

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    76/79

    1 = Rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen

    2 = Rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol

    Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas ada beberapa

    rumus untuk menguji hipotesisyaitu:

    1. Jika skor hasil belajar siswa berdistribusi normal dan data berasaldari sampel yang bervariansi homogen, maka rumusnya:

    t =

    21

    21

    11

    nns

    xx

    dengans 2 =

    2

    )1()1(

    21

    2

    22

    2

    11

    nn

    snsn

    Dimana:

    1x =Nilai rata-rata kelompok eksperimen

    2x =Nilai rata-rata kelompok kontrol

    1n =Jumlah siswa kelompok eksperimen

    2n =Jumlah siswa kelompok kontrol

    2

    1s =Variansi hasil belajar kelompok eksperimen

    2

    2s =Variansi hasil belajar kelompok kontrol

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    77/79

    Kriteria:

    Terima H0jika ),( vtt , dengan 221 nnv dan H0ditolak jika

    ),( vtt .68

    2. Jika data berdistribusi normal dan kedua kelompok data tidakmempunyai variansi yang homogen, maka rumusnya:

    2

    2

    2

    1

    2

    1

    021'

    n

    s

    n

    s

    dxxt

    Dimana: d0= = Rata-rata hasil belajar matematika

    Kriteria pengujiannya adalah:

    0H diterima jika : t

    < t (a,v), dengan

    1

    )/(

    1

    )/(

    )//(

    2

    22

    22

    1

    21

    21

    2

    2

    2

    21

    2

    1

    n

    ns

    n

    ns

    nsnsv

    dan 0H ditolak jika ),( vtt 69

    3. Jika data tidak berdistribusi normal dan kedua kelompok datatidak mempunyai variansi yang homogen, maka digunakan uji U

    68. Ronal, E.Walpole.hal. 239.69. Ronal, E.Walpole.hal. 305

  • 7/22/2019 Proposal Cart Sort Lismawati

    78/79

    (Uji U Mann-Whitney). Untuk menghitung nilai statistik uji U

    Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

    Keterangan:

    = jumlah kasus kelompok 1

    = jumlah kasus kelompok 2 = jumlah jenjang/ rangking pada kelompok 1 = jumlah jenjang/ rangking pada kelompok 2

    Catatan = hanya salah satu U saja yang dihitung, sebab U

    lainnya dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:= - .Sedangkan U yang digunakan adalah yang memiliki harga terkecil.

    Kriteria pengujiannya adalah:

    0H ditolak jika

    0H diterima jika 70

    70. Mohammad Nazir,Metode Penelitian, (Jakata:Ghalia Indonesia,1999), hal. 471