pp efusi pleura

35
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN EFUSI PLEURA DI RUANG MAWAR III RSUD AMBARAWA

Upload: arya-satya-anggara

Post on 09-Feb-2016

57 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PP Efusi Pleura

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN

EFUSI PLEURA DI RUANG MAWAR III RSUD

AMBARAWA

Page 2: PP Efusi Pleura

Berdasarkan laporan World Health Organization Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2007, penyakit paru seperti TB, asma, (WHO) tahun 2007, penyakit paru seperti TB, asma, PPOK, infeksi paru, dan saluran napas bawah, serta PPOK, infeksi paru, dan saluran napas bawah, serta kanker paru merupakan beberapa penyebab kematian kanker paru merupakan beberapa penyebab kematian utama di dunia dan beberapa negara di Asia utama di dunia dan beberapa negara di Asia Tengggara. Indonesia menduduki peringkat ke lima di Tengggara. Indonesia menduduki peringkat ke lima di dunia dalam hal jumlah kasus efusi pleura. Kondisi dunia dalam hal jumlah kasus efusi pleura. Kondisi geografis yang tropis diyakini menjadi factor resiko geografis yang tropis diyakini menjadi factor resiko munculnya penyakit ini (RS Persahabatan, 2007). munculnya penyakit ini (RS Persahabatan, 2007). Dirumah sakit Ambarawa, kasus efusi peura selama Dirumah sakit Ambarawa, kasus efusi peura selama trimester pertama terdapat 3 kasus (medical record trimester pertama terdapat 3 kasus (medical record Ambarawa )Ambarawa )

Page 3: PP Efusi Pleura

1.Tujuan umum2.Tujuan Khusus

1. Bagi Perawat2. Bagi Tempat Pelayanan

Kesehatan3. Institusi pendidikan

keperawatan

Page 4: PP Efusi Pleura

Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura terdapat penumpukan cairan dalam pleura

berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan karena terjadinya ketidakseimbangan antara karena terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi di kapiler dan pleura produksi dan absorpsi di kapiler dan pleura

viseralis. Efusi pleura bukanlah suatu viseralis. Efusi pleura bukanlah suatu disease disease entity, tapi merupakan suatu gejala penyakit entity, tapi merupakan suatu gejala penyakit

yang serius yang dapat mengancam jiwa yang serius yang dapat mengancam jiwa penderita (Smeltzer & Bare, 2002).penderita (Smeltzer & Bare, 2002).

Page 5: PP Efusi Pleura

Karsinoma paru Karsinoma pleura:

primer dan sekunder Karsinoma

mediastinum Tumor ovarium Bendungan jantung:

gagal jantung, perikarditis & konstruktivo

Gagal hati Gagal ginjal

InfeksiInfeksi

TuberculosiTuberculosiss

PneumonitiPneumonitiss

Abses paruAbses paruAbses Abses

subfreniksubfrenik

Non infeksiNon infeksi

Page 6: PP Efusi Pleura
Page 7: PP Efusi Pleura

Manifestasi klinik menurut Mansjoer (2001) adalah:Manifestasi klinik menurut Mansjoer (2001) adalah: Dispnea bervariasi tergantung jumlah carian yang ada Dispnea bervariasi tergantung jumlah carian yang ada

di kavum pleuradi kavum pleura Nyeri pleuritikNyeri pleuritik BatukBatuk Ruang interkosta menonjol (daerah yang terkena efusi)Ruang interkosta menonjol (daerah yang terkena efusi) Pergerakan dada yang kurang dan terhambat pada Pergerakan dada yang kurang dan terhambat pada

bagian yang terkenabagian yang terkena Berat badan berkurangBerat badan berkurang Nafsu makan berkurangNafsu makan berkurang Dada kelihatan membesarDada kelihatan membesar

Page 8: PP Efusi Pleura

Pemeriksaan penunjang pada klien dengan efusi Pemeriksaan penunjang pada klien dengan efusi pleura menurut Smeltzer & Bare (2002) antara lain:pleura menurut Smeltzer & Bare (2002) antara lain:

Pemeriksaan medisPemeriksaan medis1. Pemeriksaan radiologi1. Pemeriksaan radiologi2.Biopsy pleura2.Biopsy pleura

Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium. 1.Pemeriksaan biokimia1.Pemeriksaan biokimia2.Analisa cairan pleura2.Analisa cairan pleura3.Perhitungan sel dan sitologi3.Perhitungan sel dan sitologi4.Bakteriologis4.Bakteriologis

Page 9: PP Efusi Pleura

MedisMedis1. Thoracocentesis1. Thoracocentesis2. Water seal drainage2. Water seal drainage

KeperawatanKeperawatan1. Berikan posisi yang mengurangi rasa nyeri (1. Berikan posisi yang mengurangi rasa nyeri ( semi semi fowlerfowler ). ).2. Pemantauan fungsi system dan mencatat jumlah 2. Pemantauan fungsi system dan mencatat jumlah drainase pada interval yang diharuskan. drainase pada interval yang diharuskan.

Page 10: PP Efusi Pleura

Data-data yang dikumpulkan atau dikaji menurut Doenges Data-data yang dikumpulkan atau dikaji menurut Doenges (2001) meliputi:(2001) meliputi:

1.1. Identitas pasienIdentitas pasien2.2. Keluhan utamaKeluhan utama3.3. Riwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit sekarang4.4. Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit dahulu5.5. Riwayat penyakit keluargaRiwayat penyakit keluarga6.6. Riwayat psikososialRiwayat psikososial7.7. Pengkajian pola-pola fungsi kesehatanPengkajian pola-pola fungsi kesehatan8.8. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik

Page 11: PP Efusi Pleura

Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap penumpukan cairan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap penumpukan cairan dalam rongga pleura.dalam rongga pleura.

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh.tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh.

Cemas berhubungan dengan ancaman kematian yang dibayangkan.Cemas berhubungan dengan ancaman kematian yang dibayangkan. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan batuk yang Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan batuk yang

menetap dan sesak napas serta perubahan suasana lingkugan.menetap dan sesak napas serta perubahan suasana lingkugan. Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari berhubungan Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari berhubungan

dengan kelemahan fisik.dengan kelemahan fisik. Kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungan dengan Kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungan dengan

kurangnya informasi.kurangnya informasi.

Page 12: PP Efusi Pleura

A. A. PengkajianPengkajianIdentitas :Identitas :1.1.Identitas PasienIdentitas Pasien

Ny.SNy.S, , 59 tahun59 tahun, Pend. , Pend. SDSD, Dx. Medis : , Dx. Medis : Efuisi pleuraEfuisi pleura2. 2. Identitas PenanggungIdentitas Penanggung J Jawab awab

Tn.STn.S, Tani, 65 th, Suami, Tani, 65 th, Suami

Riwayat KesehatanRiwayat Kesehatan1. Keluhan Utama1. Keluhan Utama

Pasien mengeluh sesak nafasPasien mengeluh sesak nafas2. Riwayat Kesehatan Saat ini2. Riwayat Kesehatan Saat ini

Pasien mengatakan sesak nafas, batuk, demam sejak lima bulan yang lalu kemudian Pasien mengatakan sesak nafas, batuk, demam sejak lima bulan yang lalu kemudian pasien berobat ke Mantri terdekat tetapi selama itu tidak ada kemajuanpasien berobat ke Mantri terdekat tetapi selama itu tidak ada kemajuan. . Kemudian Kemudian pada 16 April 2010 pasien dibawa ke RSUD Ambarawa melalui ruang IGD. Pasien pada 16 April 2010 pasien dibawa ke RSUD Ambarawa melalui ruang IGD. Pasien diperiksa dengan keluhan yang sama.Setelah diperiksa, dokter menganjurkan untuk diperiksa dengan keluhan yang sama.Setelah diperiksa, dokter menganjurkan untuk rawat inap untuk perawatan lebih lanjut dan pasien kemudian mendapat perawatan rawat inap untuk perawatan lebih lanjut dan pasien kemudian mendapat perawatan lebih lanjut di ruang Mawar 3 RSUD Ambarawa.lebih lanjut di ruang Mawar 3 RSUD Ambarawa.

Page 13: PP Efusi Pleura

3. Riwayat Kesehatan masa lalu3. Riwayat Kesehatan masa laluPasien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti seperti yang diderita yang diderita sekarang ini.sekarang ini.4. Riwayat Kesehatan Keluarga4. Riwayat Kesehatan KeluargaPasien mengatakan didalam keluarga pasien tidak ada yang menderita Pasien mengatakan didalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang sama penyakit yang sama seperti penyakit yang diderita pasien sekarang ini.seperti penyakit yang diderita pasien sekarang ini.

  C. Riwayat Lingkungan Tempat tinggalC. Riwayat Lingkungan Tempat tinggalD. Pengkajian Sistem TubuhD. Pengkajian Sistem Tubuh

1. Sistem Pernafasan1. Sistem Pernafasan2. Sistem Kardiovaskuler2. Sistem Kardiovaskuler3. Sistem Persarafan3. Sistem Persarafan4. Sistem Integumen4. Sistem Integumen5. Sistem Perkemihan5. Sistem Perkemihan6. Sistem Gastro Intestinal6. Sistem Gastro Intestinal7. Sistem Pengindraan7. Sistem Pengindraan8. Sistem Endrokin8. Sistem Endrokin9. Sistem Imunitas9. Sistem Imunitas10. Sistem Reproduksi10. Sistem Reproduksi

E. Data TambahanE. Data Tambahan

Page 14: PP Efusi Pleura

NoNo Hari/tgl jamHari/tgl jam Data FokusData Fokus Kemungkinan penyebabKemungkinan penyebab Masalah Masalah TTD TTD 11        

    22      

Jumat Jumat 23-04-10 23-04-10 09.30 09.30 WIBWIB            JumatJumat23-04-10 23-04-10 09.30 09.30 WIBWIB

DS:DS:Pasien mengatakan sesak nafasPasien mengatakan sesak nafasDO:DO:Pasien tampak terengah-engahPasien tampak terengah-engahPasien tampak pucatPasien tampak pucatRR:30X/mntRR:30X/mntKonjungtiva anemisKonjungtiva anemisCRT:2 detikCRT:2 detikPasien batukPasien batukDS:DS:Pasien mengatakan nyeri pada Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan atasperut bagian kanan atasP:pasien mengatakan nyeri saat P:pasien mengatakan nyeri saat ditekanditekanQ:nyeri seperti diremas-remasQ:nyeri seperti diremas-remasR:di bagian perut kanan atasR:di bagian perut kanan atasS:skala 6S:skala 6T:mendadak,hilang timbul±10 T:mendadak,hilang timbul±10 menitmenitDODOI:perut datarI:perut datarA:peristaltik usus 18 X/mntA:peristaltik usus 18 X/mntPa:terdapat nyeri tekan di perut Pa:terdapat nyeri tekan di perut bagian atasbagian atas

Menurunnya Menurunnya ekspansi paru ekspansi paru sekunder terhadap sekunder terhadap penumpukan penumpukan cairan dalam cairan dalam rongga pleurarongga pleura  

Peradangan pada Peradangan pada usususus

Gangguan Gangguan pertukaran gaspertukaran gas          Gangguan rasa Gangguan rasa nyaman nyerinyaman nyeri

Page 15: PP Efusi Pleura

33                  44

JumatJumat23-04-10 09.30 23-04-10 09.30 WIBWIB              JumatJumat23-04-10 09.30 23-04-10 09.30 WIBWIB  

Pe:timpaniPe:timpaniDS:DS:Pasien mengatakan nafsu makan Pasien mengatakan nafsu makan berkurangberkurangDO:DO:A:BB=47 kg;TB=55 cm;LILA=17 A:BB=47 kg;TB=55 cm;LILA=17 cmcmB:albumin 2,46 L(35-50)g/dlB:albumin 2,46 L(35-50)g/dlC:rambut rontok,turgor kulit C:rambut rontok,turgor kulit jelek,mukosa bibir kering,lidah jelek,mukosa bibir kering,lidah kotorkotorD:makan 2 X/hari bubur habis ½ D:makan 2 X/hari bubur habis ½ porsi.porsi.DS:DS:Pasien mengatakan tidak bisa Pasien mengatakan tidak bisa tidurtidurDODOPasien tidur 3-4 jamPasien tidur 3-4 jamPasien tampak pucatPasien tampak pucatKonjungtiva anemisKonjungtiva anemisMata tampak merahMata tampak merahKelopak mata berwarna gelapKelopak mata berwarna gelapPasien tampak menguapPasien tampak menguapPasien sesak nafasPasien sesak nafasPasien batuk Pasien batuk

Anoreksia Anoreksia                   Batuk yang Batuk yang menetap menetap dan sesak dan sesak nafas serta nafas serta perubahan perubahan lingkunganlingkungan

Nutrisi kurang Nutrisi kurang dari dari kebutuhan kebutuhan tubuhtubuh            Gangguan Gangguan istirahat tiduristirahat tidur

Page 16: PP Efusi Pleura

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap cairan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap cairan dalam pleuradalam pleura

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada ususperadangan pada usus

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksiadengan anoreksia

Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan batuk yang Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan batuk yang menetap dan sesak nafas serta perubahan lingkunganmenetap dan sesak nafas serta perubahan lingkungan

  

Page 17: PP Efusi Pleura

No No Hari/tgl jamHari/tgl jam No.DPNo.DP Tujuan dan kriteria hasilTujuan dan kriteria hasil intervensiintervensi TTD TTD

11                    22

JumatJumat23-04-10 23-04-10 09.30 WIB09.30 WIB                JumatJumat23-04-10 23-04-10 09.30 WIB09.30 WIB

II                    IIII

Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1X30 mnt keperawatan 1X30 mnt pasien diharapkan sesak pasien diharapkan sesak nafas berkurang dengan nafas berkurang dengan kriteria hasil:kriteria hasil:Pasien tampak terengah-Pasien tampak terengah-engahengahPasien tidak tampak pucatPasien tidak tampak pucatRR:22X/mntRR:22X/mntKonjungtiva tidak anemisKonjungtiva tidak anemisCRT:2 detikCRT:2 detikBatuk berkurangBatuk berkurangSetelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1X30 mnt keperawatan 1X30 mnt diharapkan nyeri berkurang diharapkan nyeri berkurang dengan kriteri hasil:dengan kriteri hasil:Klien tampak rilekKlien tampak rilekKlien tidak tampak meringisKlien tidak tampak meringisSkala nyeri berkurang (3)Skala nyeri berkurang (3)

Beri posisi semi powlerBeri posisi semi powlerBeri 0 LBeri 0 LAjarkan teknik nafas dalamAjarkan teknik nafas dalamAjarkan teknik postural Ajarkan teknik postural dranage,fisioterapi dranage,fisioterapi dada,dan batuk efektifdada,dan batuk efektifKolaborasi dengan tim Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian medis dalam pemberian terapiterapiAtur posisi pasien Atur posisi pasien senyaman mungkinsenyaman mungkinKaji tingkat nyeriKaji tingkat nyeriAjarkan teknik relaksasi Ajarkan teknik relaksasi nafas dalamnafas dalamKompres dengan air hangatKompres dengan air hangatBerikan lingkungan yang Berikan lingkungan yang nyamannyamanKolaborasi dengan tim Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian medis dalam pemberian analgetikanalgetik

Page 18: PP Efusi Pleura

33          

44

JumatJumat23-04-10 23-04-10 09.30 WIB09.30 WIB      

JumatJumat23-04-10 23-04-10 09.30 WIB09.30 WIB

Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2X24 jam pasien diharapkan kebutuhan 2X24 jam pasien diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil:nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil:Pasien makan 3X/hari habis 1 porsiPasien makan 3X/hari habis 1 porsiRambut tidak rontokRambut tidak rontokTurgor kulit baikTurgor kulit baikMukosa tidak bibir kering Mukosa tidak bibir kering Lidah bersihLidah bersih  

Setelah dilakukan tindakan 1X24 jam Setelah dilakukan tindakan 1X24 jam pasien diharapkan kebutuhan istirahat pasien diharapkan kebutuhan istirahat tidur pasien terpenuhi dengan kriteria tidur pasien terpenuhi dengan kriteria hasil:hasil:Pasien tidur 7-8 jam/hariPasien tidur 7-8 jam/hariPasien tidak tampak pucatPasien tidak tampak pucatKonjungtiva tidak anemisKonjungtiva tidak anemisMata tidak tampak merahMata tidak tampak merahKelopok mata tidak berwarna gelapKelopok mata tidak berwarna gelapPasien tidak tampak menguapPasien tidak tampak menguapSesak nafas berkurangSesak nafas berkurangBatuk redaBatuk reda

Kaji asupan Kaji asupan makananmakananBeri makanan TKTPBeri makanan TKTPBeri makanan sedikit Beri makanan sedikit tapi seringtapi seringBeri makanan yang Beri makanan yang disukai sesuai diit RSdisukai sesuai diit RSBeri informasi Beri informasi tentang pentingnya tentang pentingnya kebutuhan nutrisikebutuhan nutrisi

Kaji TTVKaji TTVKaji pola tidurKaji pola tidurBeri posisi yang Beri posisi yang nyaman bagi pasiennyaman bagi pasienCipakan lingkungan Cipakan lingkungan yang nyamanyang nyamanBatasi pengunjung Batasi pengunjung yang datangyang datangLibatkan keluarga Libatkan keluarga dalam ADL pasieldalam ADL pasiel

Page 19: PP Efusi Pleura

NoNo Hari/tgl jamHari/tgl jam No.DPNo.DP Implementasi Implementasi Respon Respon TTD TTD

11        

        

22        

JumatJumat23-04-10 23-04-10 16.00 WIB16.00 WIB16.00 WIB16.00 WIB          16.30 WIB16.30 WIB    

JumatJumat23-04-10 23-04-10 19.30 WIB19.30 WIB19.40 WIB19.40 WIB

IIII    IIII    IIII          II

II

Mengatur posisi pasien Mengatur posisi pasien senyaman mungkinsenyaman mungkinMengkaji nyeriMengkaji nyeri                  Kolaborasi dalam Kolaborasi dalam pemberian obat oralpemberian obat oralCefotaksin 500 mg 1X1 tbCefotaksin 500 mg 1X1 tbGlatop 3X1 500 mgGlatop 3X1 500 mgParacetamol 4X1 500 mgParacetamol 4X1 500 mgMengatus semi fowlerMengatus semi fowlerMemberikan terapi 0 2 LMemberikan terapi 0 2 L

Pasien merasa nyamanPasien merasa nyamanP:pasien mengatakan nyeri P:pasien mengatakan nyeri bila perutnya ditekanbila perutnya ditekanQ:seperti diremas-remasQ:seperti diremas-remasR:di perut kanan atasR:di perut kanan atasS:1,2,3,4,5S:1,2,3,4,5,6,6,7,8,9,10,7,8,9,10T:timbul mendadak,hilang T:timbul mendadak,hilang timbul durasinya ±10 mnttimbul durasinya ±10 mntPasien mau minum obatPasien mau minum obat    Pasien merasa nyamanPasien merasa nyaman

Pasien merasa nyaman dalam Pasien merasa nyaman dalam bernafasbernafas

Page 20: PP Efusi Pleura

33

44

20.00 WIB20.00 WIB

JumatJumat23-04-10 21.00 23-04-10 21.00 WIBWIB    JumatJumat23-04-10 21.3023-04-10 21.30

II

IIIIII          IVIV

Mengajarkan pasien teknik Mengajarkan pasien teknik nafas dalamnafas dalam

Menganjurkan keluarga Menganjurkan keluarga memberikan makan pasien memberikan makan pasien sedikit tapi seringsedikit tapi sering    Mengkaji TTVMengkaji TTV

Pasien mau Pasien mau mengikutimengikuti

Klien mau makanKlien mau makan        TD:110/80 mmHgTD:110/80 mmHgS:36 ºCS:36 ºCN:120 X/mntN:120 X/mntRR:30 X/mnRR:30 X/mntt

Page 21: PP Efusi Pleura

NoNo Hari/tgl jamHari/tgl jam No.DPNo.DP ImplementasiImplementasi ResponRespon TTD TTD

11            

22            

SabtuSabtu24-04-10 24-04-10 07.1507.1507.2507.2508.0008.0009.1509.15  09.2509.25  09.4009.40  

SabtuSabtu24-04-10 24-04-10 07.4507.45  07.5007.50  

07.5507.55

IIII  

                

II            

Memonitor TTVMemonitor TTV  Memonitor KuMemonitor KuInjeksi farsik2X1 mgInjeksi farsik2X1 mgInjeksi kalnek 3X1 mgInjeksi kalnek 3X1 mgMengajarkan teknik Mengajarkan teknik relaksasirelaksasi  Memberikan kompres Memberikan kompres hangathangat  Memberikan posisi yang Memberikan posisi yang nyamannyaman  Mengajarkan teknik Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalamrelaksasi nafas dalam  

Memberikan posisi semi Memberikan posisi semi fowlerfowler

  Mengkaji pola nafasMengkaji pola nafas

TD:110/60 TD:110/60 mmgHg,N:112 mmgHg,N:112 X/mnt,S:36 ºC,RR:26 X/mnt,S:36 ºC,RR:26 X/mntX/mntKU:lemahKU:lemahPasien mau diberi injeksiPasien mau diberi injeksiPasien mau diajarkan Pasien mau diajarkan teknik relaksasi dan teknik relaksasi dan pasien mengatakan nyeri pasien mengatakan nyeri berkurang skala 4berkurang skala 4Pasien mengatakan nyeri Pasien mengatakan nyeri berkurangberkurangPasien merasa nyaman Pasien merasa nyaman dengan posisi yang dengan posisi yang diberikandiberikanPasien mau mengikuti Pasien mau mengikuti yang diajarkan perawatyang diajarkan perawat

Pasien merasa nyaman Pasien merasa nyaman dengan posisi yang dengan posisi yang diberikandiberikan

Pasien merasakan sesak Pasien merasakan sesak nafasnafas

Page 22: PP Efusi Pleura

33                    

44

SabtuSabtu24-04-10 24-04-10 07.3007.30  07.3307.33    

07.4007.40    

SabtuSabtu24-04-10 24-04-10 10.0010.00

IIIIII                    

IVIV

Mengkaji pola asupan Mengkaji pola asupan makananmakanan  

Menghidangkan Menghidangkan makanan selagi makanan selagi hangathangat  Menganjurkan pasien Menganjurkan pasien untuk tidak banyak untuk tidak banyak minumminum  Menganjurkan Menganjurkan keterlibatan keluarga keterlibatan keluarga untuk menciptakan untuk menciptakan suasana yang nyamansuasana yang nyaman

  Kebutuhan Kebutuhan asupan makanan asupan makanan pasien terenuhipasien terenuhiPasien mau Pasien mau makan makanan makan makanan yang telah yang telah dihidangkandihidangkan

Pasien mau Pasien mau mengikuti mengikuti anjuran perawatanjuran perawat  Keluarga Keluarga mengikuti mengikuti anjuran yang anjuran yang diberikandiberikan

Page 23: PP Efusi Pleura

No No Hari/tgl jamHari/tgl jam No.DPNo.DP Evaluasi Evaluasi TTD TTD

1 1       

      

  22                      

JumatJumat23-04-1023-04-1016.30 WIB16.30 WIB    

  

JumatJumat23-04-1023-04-1020.0020.00

IIII                  II    

S:S: Pasien mengatakan masih merasa nyeriPasien mengatakan masih merasa nyeriO:O:P:pasien mengatakan nyeri bila perutnya ditekanP:pasien mengatakan nyeri bila perutnya ditekanQ:seperti diremas-remasQ:seperti diremas-remasR:di perut bagian kanan atasR:di perut bagian kanan atasS:5S:5T:timbul mendadak,hilang timbul durasinya 10 mntT:timbul mendadak,hilang timbul durasinya 10 mntA:A:Masalah belum tercapaiMasalah belum tercapaiP:P:Lanjutkan intervensiLanjutkan intervensiAjarkan teknik relaksasiAjarkan teknik relaksasiKompres dengan air hangatKompres dengan air hangatKolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetikKolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik  S:S: Pasien mengatakan masih sesak nafasPasien mengatakan masih sesak nafasO:O:RR:26 X/mntRR:26 X/mntKonjungtiva anemisKonjungtiva anemisCRT:2 detikCRT:2 detikPasien masih tampak lemasPasien masih tampak lemasA:A:Masalah belum teratasiMasalah belum teratasiP:P:Lanjutkan intervensiLanjutkan intervensiBerikan posisi yang nyamanBerikan posisi yang nyamanKaji pernafasan pasienKaji pernafasan pasienKolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

Page 24: PP Efusi Pleura

33

44

JumatJumat23-04-1023-04-1021.30 WIB21.30 WIB              JumatJumat23-04-1023-04-1020.0020.00

IIIIII                    IVIV

S:S: Pasien mengatakan makan habis 1 porsiPasien mengatakan makan habis 1 porsiO:O:Turgor kulit baikTurgor kulit baikMukosa bibir lembabMukosa bibir lembabLidah kotorLidah kotorA:A:Masalah teratasi sebagianMasalah teratasi sebagianP:P:Lanjutkan intervensiLanjutkan intervensiberikan informasi tentang pentingnya berikan informasi tentang pentingnya kebutuhan nutrisikebutuhan nutrisi    S:S: Pasien mengatakan tidur 5-7 jam/hariPasien mengatakan tidur 5-7 jam/hariO:O:Pasien tidak tampak pucatPasien tidak tampak pucatKelopak mata tidak berwarna gelapKelopak mata tidak berwarna gelapPasien tidak tampak menguapPasien tidak tampak menguapBatuk berkurangBatuk berkurangA:A:Masalah teratasi sebagianMasalah teratasi sebagianP:P:Lanjutkan intervensiLanjutkan intervensiAjarkan teknik relaksasiAjarkan teknik relaksasiCiptakan lingkungan yang nyamanCiptakan lingkungan yang nyaman

Page 25: PP Efusi Pleura

No No Hari/tgl jamHari/tgl jam No.DPNo.DP EvaluasiEvaluasi TTD TTD

11  

  

    22                        

SabtuSabtu24-04-1024-04-1010.0010.00          SabtuSabtu24-04-1024-04-1010.1510.15  

IIII              II                    

S:S: Pasien mengatakan sudah tidak meraa nyeriPasien mengatakan sudah tidak meraa nyeriO:O:Pasien tampak rileksPasien tampak rileksPasien tidak tampak meringisPasien tidak tampak meringisSkala nyeri 3Skala nyeri 3A:A:Masalah teratasiMasalah teratasiP:P:Pertahankan intervensiPertahankan intervensi  

S:S: Pasien mengatakan sesak nafas berkurangPasien mengatakan sesak nafas berkurangO:O:RR 24 X/mntRR 24 X/mntKonjungtiva tidak anemisKonjungtiva tidak anemisCRT:2 detikCRT:2 detikPasien tampak rileksPasien tampak rileksA:A:Masalah teratasi sebagianMasalah teratasi sebagianP:P:Lanjutkan intervensiLanjutkan intervensiBerikan posisi yang nyamanBerikan posisi yang nyamanBerikan oksigenisasi 2 LBerikan oksigenisasi 2 LBersihkan kebersihan jalan nafasBersihkan kebersihan jalan nafas

Page 26: PP Efusi Pleura

33              

  44

SabtuSabtu24-04-1024-04-1010.30 10.30               SabtuSabtu24-04-1024-04-1010.1510.15

S:S: Pasien mengatakan makan habis 1 porsiPasien mengatakan makan habis 1 porsiO:O:Konsistensi bubur,lauk paukKonsistensi bubur,lauk paukMukosa bibir lembabMukosa bibir lembabTurgor kulit membaikTurgor kulit membaikA:A:Masalah teratasi sebagianMasalah teratasi sebagianP:P:Lanjutkan intervensiLanjutkan intervensiAnjurkan makan sedikit tapi seringAnjurkan makan sedikit tapi seringBerikan makanan yang disukai sesuai diitBerikan makanan yang disukai sesuai diitHidangkan makanan selagi hangatHidangkan makanan selagi hangat  S:S: Pasien mengatakan tidur 7-8 jam/hariPasien mengatakan tidur 7-8 jam/hariO:O:Pasien tidak tampak pucatPasien tidak tampak pucatKonjungtiva tidak anemisKonjungtiva tidak anemisMata tidak tampak merahMata tidak tampak merahKelopak mata tidak berwarana gelapKelopak mata tidak berwarana gelapPasien tidak tampak menguapPasien tidak tampak menguapSesak nafas berkurangSesak nafas berkurangBatuk berkurangBatuk berkurangA:A:Masalah teratasiMasalah teratasiP:P:Pertahankan intervensiPertahankan intervensi

Page 27: PP Efusi Pleura

1. 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap cairan dalam pleuracairan dalam pleura

Gangguan pertukaran gas merupakan kelebihan atau kekurangan dalam eliminasi Gangguan pertukaran gas merupakan kelebihan atau kekurangan dalam eliminasi oksigen dan atau karbondioksida di membrane kapiler alveolar (Carpenito, 2001). Sedangkan oksigen dan atau karbondioksida di membrane kapiler alveolar (Carpenito, 2001). Sedangkan menurunnya ekspansi paru adalah kondisi dimana paru-paru tidak dapat mengembang secara menurunnya ekspansi paru adalah kondisi dimana paru-paru tidak dapat mengembang secara maksimal akibat adanya cairan yang menumpuk pada rongga pleura. maksimal akibat adanya cairan yang menumpuk pada rongga pleura.

Batasan karakteristik gangguan pertukaran gas menurut Carpenito (2001) adalah Batasan karakteristik gangguan pertukaran gas menurut Carpenito (2001) adalah ada peningkatan kerja napas diatas 24x/menit, ada penggunaan otot bantu pernapasan / ada peningkatan kerja napas diatas 24x/menit, ada penggunaan otot bantu pernapasan / retraksi dan ekspansi dada asimetris, terdengar bunyi napas ronchi / crackles, AGD diatas retraksi dan ekspansi dada asimetris, terdengar bunyi napas ronchi / crackles, AGD diatas batas normal, dan peningkatan tanda-tanda vital diatas batas normal.batas normal, dan peningkatan tanda-tanda vital diatas batas normal.

Penulis menegakkan diagnose tersebut dengan karena sesuai dengan keluhan utama Penulis menegakkan diagnose tersebut dengan karena sesuai dengan keluhan utama pasien, pasien mengalami sesak napas, terengah-engah saat bernapas, pernapasan 30x/menit.pasien, pasien mengalami sesak napas, terengah-engah saat bernapas, pernapasan 30x/menit.Penulis memprioritaskan masalah pertukaran gas sebagai prioritas pertama, karena Penulis memprioritaskan masalah pertukaran gas sebagai prioritas pertama, karena berhubungan dengan system pernapasan dimana menurut hirarki Maslow, system pernapasan berhubungan dengan system pernapasan dimana menurut hirarki Maslow, system pernapasan merupakan kelompok kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi terlebih dulu sebelum merupakan kelompok kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi terlebih dulu sebelum kebutuhan lainnya (Perry & Potter).kebutuhan lainnya (Perry & Potter).

Untuk mengatasi permasalahan pertukaran gas, penulis menyusun intervensi antara Untuk mengatasi permasalahan pertukaran gas, penulis menyusun intervensi antara lain: lain: beri posisi semi beri posisi semi ffowlerowler, posisi semi fowler merupakan posisi setengah duduk. Posisi ini , posisi semi fowler merupakan posisi setengah duduk. Posisi ini menyebabkan organ paru-paru sedikit turun ke diafragma sehingga tidak menambah beban menyebabkan organ paru-paru sedikit turun ke diafragma sehingga tidak menambah beban pada paru-paru saat melakukan inspirasi pernapasan. Paru-paru tidak lagi tertekan oleh cairan pada paru-paru saat melakukan inspirasi pernapasan. Paru-paru tidak lagi tertekan oleh cairan yang berada di rongga parietal karena caira bergerak menempati ruang yang ada ibawahnya yang berada di rongga parietal karena caira bergerak menempati ruang yang ada ibawahnya sesuai dengan prinsip gravitasi (Price, 2001). sesuai dengan prinsip gravitasi (Price, 2001).

Page 28: PP Efusi Pleura

Intervensi berikutnya adalah Intervensi berikutnya adalah beri beri oksigen untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen pasien. oksigen untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen pasien. Pemberian oksigen merupakan upaya efektif untuk membantu pemenuhan oksigen pasien. Disaat pasien kurang Pemberian oksigen merupakan upaya efektif untuk membantu pemenuhan oksigen pasien. Disaat pasien kurang maksimal dalam memenuhi kebutuhan oksigen, dukungan dari oksigen eksternal sangat efektif guna mencegah maksimal dalam memenuhi kebutuhan oksigen, dukungan dari oksigen eksternal sangat efektif guna mencegah komplikasi lanjut akibat pasien tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen secara mandiri (Carpenito, 2001). Selanjutnya komplikasi lanjut akibat pasien tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen secara mandiri (Carpenito, 2001). Selanjutnya penulis menyusun intervensi penulis menyusun intervensi ajarkan teknik nafas dalamajarkan teknik nafas dalam. tehnik napas dalam . tehnik napas dalam merupakan teknik untuk mengurangi merupakan teknik untuk mengurangi ketegangan otot skeletal dan menurunkan kecemasanketegangan otot skeletal dan menurunkan kecemasan Tehnik napas dalam dilakukan untuk membantu relaksasi otot-otot Tehnik napas dalam dilakukan untuk membantu relaksasi otot-otot pernapasan supaya tidak mengalami spasme otot pernapasan yang dapat mengakibatkan tidak efektifnya pola pernapasan supaya tidak mengalami spasme otot pernapasan yang dapat mengakibatkan tidak efektifnya pola pernapasan pasien. Relaksasi adalah suatu keadaan dimana anda berasa lega daripada tekanan atau rasa tegang. pernapasan pasien. Relaksasi adalah suatu keadaan dimana anda berasa lega daripada tekanan atau rasa tegang. Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress (Perry & Potter, 2006)..Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress (Perry & Potter, 2006)..

Setelah penulis menyusun intervensi, selanjutnya penulis melakukan implementasi sesuai dengan intervensi Setelah penulis menyusun intervensi, selanjutnya penulis melakukan implementasi sesuai dengan intervensi yang telah disusun. Yaitu yang telah disusun. Yaitu mengatumengaturr semi fowler semi fowler. Posisi semi fowler diberikan untuk membantu pasien mengurangi sesak . Posisi semi fowler diberikan untuk membantu pasien mengurangi sesak napas yang terjadi (Price, 2001). napas yang terjadi (Price, 2001). Memberikan terapi Memberikan terapi oksigenoksigen 2 L 2 L/menit, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen /menit, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang tidak maksimal masuk ke dalam paru-paru akibat terjadi dorongan pada paru-paru oleh karena penumpukan cairan yang tidak maksimal masuk ke dalam paru-paru akibat terjadi dorongan pada paru-paru oleh karena penumpukan cairan di rongga pleura. di rongga pleura. Mengajarkan pasien teknik nafas dalamMengajarkan pasien teknik nafas dalam, dilakukan untuk memberikan sensasi relaksasi terhadap otot-, dilakukan untuk memberikan sensasi relaksasi terhadap otot-otot pernapasan pasien.otot pernapasan pasien.

Dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap pasien, penulis menemukan faktor pendukung sehingga Dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap pasien, penulis menemukan faktor pendukung sehingga masalah pertukaran gas dapat teratasi sebagian. Faktor pendukung tersebut adalah pasien dan keluarga memperhatikan masalah pertukaran gas dapat teratasi sebagian. Faktor pendukung tersebut adalah pasien dan keluarga memperhatikan tindakan keperawatan yang dilakukan penulis serta megikuti anjuran untuk mempertahankan posisi semi fowler dan tindakan keperawatan yang dilakukan penulis serta megikuti anjuran untuk mempertahankan posisi semi fowler dan mempergunakan oksigen sebagai bantuan pemenuhan kebutuhan pernapasan pasien. Sedangkan faktor penghambat mempergunakan oksigen sebagai bantuan pemenuhan kebutuhan pernapasan pasien. Sedangkan faktor penghambat dalam melakukan asuhan adalah kurangnya pemenuhan kebutuhan nutrisi sebagai pendukung terselesaikannya masalah. dalam melakukan asuhan adalah kurangnya pemenuhan kebutuhan nutrisi sebagai pendukung terselesaikannya masalah. Karena masalah pertukaran gas tidak dapat diseleseikan hanya dengan pemenuhan oksigen, tetapi juga harus didukung Karena masalah pertukaran gas tidak dapat diseleseikan hanya dengan pemenuhan oksigen, tetapi juga harus didukung dengan pemenuhan kebutuhan lainnya ternasuk kebutuhan nutrisi pada pasien.dengan pemenuhan kebutuhan lainnya ternasuk kebutuhan nutrisi pada pasien.

Evaluasi didapatkan Evaluasi didapatkan pasien mengatakan masih sesak nafaspasien mengatakan masih sesak nafas, , RR: 26 X/mntRR: 26 X/mnt, , konjungtiva anemiskonjungtiva anemis, , CRT: 2 CRT: 2 detikdetik, , pasien masih tampak lemaspasien masih tampak lemas. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, penulis mengalisa bahwa masalah teratasi . Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, penulis mengalisa bahwa masalah teratasi sebagian, karena pasien sudah menunjukkan pernapasan dalam batas normal dan CRT berada dalam masa 2 detik. sebagian, karena pasien sudah menunjukkan pernapasan dalam batas normal dan CRT berada dalam masa 2 detik. Sedangkan kondisi konjungtiva masih tampak anemis dan pasien masih merasa lemas.Sedangkan kondisi konjungtiva masih tampak anemis dan pasien masih merasa lemas.

Rencana selanjutnya yang direncakanan adalah melanjutkan pemenuhan kebutuhan oksigen serta Rencana selanjutnya yang direncakanan adalah melanjutkan pemenuhan kebutuhan oksigen serta memenuhi kebutuhan lainnya termasuk kebutuhan nutrisi agar semua kebutuhan dapat teratasi dan saling melengkapi memenuhi kebutuhan lainnya termasuk kebutuhan nutrisi agar semua kebutuhan dapat teratasi dan saling melengkapi terhadap teratasinya masalahterhadap teratasinya masalah

Page 29: PP Efusi Pleura

2. 2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada ususGangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada ususGangguan rasa nyaman merupakan pengalaman sensori dan Gangguan rasa nyaman merupakan pengalaman sensori dan

emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Smeltzer & Bare, 2002).aktual atau potensial (Smeltzer & Bare, 2002).

Carpenito (2001:45) menjelaskan bahwa, batasan karakteristik Carpenito (2001:45) menjelaskan bahwa, batasan karakteristik mayor (80% - 100%) Komunikasi (Verbal atau penggunaan kode) tentang mayor (80% - 100%) Komunikasi (Verbal atau penggunaan kode) tentang nyeri yang di deskripsikan. Minor (60% - 79%), mengatupkan rahang atau nyeri yang di deskripsikan. Minor (60% - 79%), mengatupkan rahang atau pergelangan tangan, perubahan kemampuan untuk melanjutkan aktivitas pergelangan tangan, perubahan kemampuan untuk melanjutkan aktivitas sebelumnya, agitasi, ansietas, peka rangsang, menggosok bagian yang nyeri, sebelumnya, agitasi, ansietas, peka rangsang, menggosok bagian yang nyeri, mengorok, postur tidak biasanya (lutut ke abdomen), ketidakaktifan fisik mengorok, postur tidak biasanya (lutut ke abdomen), ketidakaktifan fisik atau imobilitas, masalah dengan konsentrasi, perubahan pada pola tidur, rasa atau imobilitas, masalah dengan konsentrasi, perubahan pada pola tidur, rasa takut mengalami cedera tulang, menarik bila disentuh, mata terbuka lebar takut mengalami cedera tulang, menarik bila disentuh, mata terbuka lebar atau sangat tajam, gambaran kurus, mual dan muntah. atau sangat tajam, gambaran kurus, mual dan muntah.

Masalah keperawatan nyeri penulis tegakkan karena penulis Masalah keperawatan nyeri penulis tegakkan karena penulis mendapatkan data mendapatkan data pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan ataspasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan atas, , pasien mengatakan nyeri saat ditekanpasien mengatakan nyeri saat ditekan, , nyeri seperti diremas-remasnyeri seperti diremas-remas, nyeri , nyeri di di bagian perut kanan atasbagian perut kanan atas, , skala 6skala 6, nyeri , nyeri mendadak, hilang timbul ± 10 menitmendadak, hilang timbul ± 10 menit. . Pada pemeriksaan fisik ditemukan data : Pada pemeriksaan fisik ditemukan data : peristaltik usus 18 X/mntperistaltik usus 18 X/mnt, , terdapat terdapat nyeri tekan di perut bagian atasnyeri tekan di perut bagian atas. .

Page 30: PP Efusi Pleura

Evaluasi pada masalah nyeri didapatkan Evaluasi pada masalah nyeri didapatkan pasien mengatakan masih merasa nyeripasien mengatakan masih merasa nyeri, , pasien pasien mengatakan nyeri bila perutnya ditekanmengatakan nyeri bila perutnya ditekan, nyeri , nyeri seperti diremas-remasseperti diremas-remas, nyeri , nyeri di perut bagian di perut bagian kanan ataskanan atas, skala , skala 55 dan nyeri dan nyeri timbul mendadak, hilang timbul durasinya 10 mnttimbul mendadak, hilang timbul durasinya 10 mnt. Berdasakan . Berdasakan hasil evaluasi, masalah nyeri teratasi sebagian karena skala nyeri yang dirasakan masih berada hasil evaluasi, masalah nyeri teratasi sebagian karena skala nyeri yang dirasakan masih berada pada skala 5. Rencana berikutnya adalah penulis akan mengajarkan tehnik untuk mengatasi pada skala 5. Rencana berikutnya adalah penulis akan mengajarkan tehnik untuk mengatasi nyeri yang lain yaitu melakukan kompres hangat pada bagian nyeri.nyeri yang lain yaitu melakukan kompres hangat pada bagian nyeri.

3. 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksiaNutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksiaNutrisi kurang dari kebutuhan tubuh merupakanNutrisi kurang dari kebutuhan tubuh merupakan keadaan individu yang mengalami keadaan individu yang mengalami kekurangankekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik (Carpenito, 2001). Anoreksia asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik (Carpenito, 2001). Anoreksia merupakan merupakan kelainan psikis yang diderita seseorang berupa kekurangan nafsu makan meski sebenarnya lapar kelainan psikis yang diderita seseorang berupa kekurangan nafsu makan meski sebenarnya lapar dan berselera terhadap makanan. dan berselera terhadap makanan. Selanjutnya batasan karakteristik masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh antara lain: Selanjutnya batasan karakteristik masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh antara lain: abdominal cramping, abdominal pain,abdominal cramping, abdominal pain, BB kurang dari 20% atau lebih di bawah ideal, kapiler BB kurang dari 20% atau lebih di bawah ideal, kapiler rapuh, diarrhea, rambut rontok, bising usus hiperaktif, kekurangan makanan,rapuh, diarrhea, rambut rontok, bising usus hiperaktif, kekurangan makanan, kurang informasi, kurang informasi, kurang minat pada makanan, kehilangan berat badan dengan intake yang adekuat, miskonsepsi, kurang minat pada makanan, kehilangan berat badan dengan intake yang adekuat, miskonsepsi, misinformasi, luka membrane mukosa, merasakan tidak mampu menelan makanan, kehilangan misinformasi, luka membrane mukosa, merasakan tidak mampu menelan makanan, kehilangan tonus otot, melaporkan perubahan sensasi rasa, melaporkan intake makanan kurang daritonus otot, melaporkan perubahan sensasi rasa, melaporkan intake makanan kurang dari RDA, RDA, merasa segera kenyang setelah memasukan makanan, luka rongga mulut, steatorhea, kelemahan merasa segera kenyang setelah memasukan makanan, luka rongga mulut, steatorhea, kelemahan otot menelan atau mengunyah. Kondisi ini umumnya ditandai beberapa gejala psikologis antara otot menelan atau mengunyah. Kondisi ini umumnya ditandai beberapa gejala psikologis antara lain keinginan memiliki tubuh kurus, ketakutan berlebihan terhadap kegemukan, penolakan lain keinginan memiliki tubuh kurus, ketakutan berlebihan terhadap kegemukan, penolakan untuk mempertahankan berat, badan yang normal, hilangnya siklus menstruasi, mempelajari untuk mempertahankan berat, badan yang normal, hilangnya siklus menstruasi, mempelajari tentang makanan dan kalori secara berlebihan, dan menyembunyikan atau sengaja membuang tentang makanan dan kalori secara berlebihan, dan menyembunyikan atau sengaja membuang makanan (Doenges, 2001).makanan (Doenges, 2001).

Page 31: PP Efusi Pleura

Masalah keperawatan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Masalah keperawatan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh penulis tegakkan karena penulis mendapatkan data pasien mengatakan penulis tegakkan karena penulis mendapatkan data pasien mengatakan nafsu makan brkurang, turgor kulit jelek, mukosa bibir kering, lidah nafsu makan brkurang, turgor kulit jelek, mukosa bibir kering, lidah kotor, makan 2x sehari dan habis setangah porsi, serta berat badan 47 kotor, makan 2x sehari dan habis setangah porsi, serta berat badan 47 kg.kg.

Penulis menempatkan diagnosa keperawatan tersebut sebagai Penulis menempatkan diagnosa keperawatan tersebut sebagai prioritas ketiga karena masalah tersebut menggangu proses prioritas ketiga karena masalah tersebut menggangu proses kesembuhan dan harus diatasi, sehingga proses kesembuhan lebih kesembuhan dan harus diatasi, sehingga proses kesembuhan lebih cepat.cepat.

Evaluasi yang dilakukan didapatkan Evaluasi yang dilakukan didapatkan pasien mengatakan makan pasien mengatakan makan habis 1 porsihabis 1 porsi, , turgor kulit baikturgor kulit baik, , mukosa bibir lembabmukosa bibir lembab, , lidah kotorlidah kotor. . Berdasarkan hasil evaluasi dapat dimpulkan bahwa masalah nutrisi Berdasarkan hasil evaluasi dapat dimpulkan bahwa masalah nutrisi belum dapat teratasi secara optimal karena masih dalam tahap belum dapat teratasi secara optimal karena masih dalam tahap perawatan. Intervensi selanjutnya yang penulis rencanakan adalah perawatan. Intervensi selanjutnya yang penulis rencanakan adalah menyajikan makan sesuai dengan apa yang pasien ingini denga tetap menyajikan makan sesuai dengan apa yang pasien ingini denga tetap memperhatikan kandungan gizi dalam makanan tersebut.memperhatikan kandungan gizi dalam makanan tersebut.

Page 32: PP Efusi Pleura

Adapun diagnosa keperawatan yang Adapun diagnosa keperawatan yang terdapat pada teori tetapi tidak ditemukan terdapat pada teori tetapi tidak ditemukan adalah :adalah :

Gangguan istirahat tidur berhubungan Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan batuk yang menetap dan sesak dengan batuk yang menetap dan sesak nafas serta perubahan lingkungannafas serta perubahan lingkungan..

Page 33: PP Efusi Pleura

A. KesimpulanA. KesimpulanPada bab ini penulis akan menyimpulkan mengenai Pada bab ini penulis akan menyimpulkan mengenai asuhan keperawatan pada pasien Ny. Sasuhan keperawatan pada pasien Ny. S dengan Efusi dengan Efusi Pleura di ruang Mawar IIPleura di ruang Mawar IIII RSUD Ambarawa. RSUD Ambarawa.Penulis belum optimal dalam memberikan asuhan Penulis belum optimal dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny. S dengan Efusi Pleura di RSUD keperawatan pada Ny. S dengan Efusi Pleura di RSUD Ambarawa. Adapun faktor penghambatnya adalah Ambarawa. Adapun faktor penghambatnya adalah terbatasnya waktu pemberian asuhan keperawatan, terbatasnya waktu pemberian asuhan keperawatan, rendahnya pemahaman keluarga terhadap penyakit dan rendahnya pemahaman keluarga terhadap penyakit dan kurang kooperatifnya dalam beberapa tindakan. kurang kooperatifnya dalam beberapa tindakan. Dan juga Dan juga dari keluarga dan pasien sangat peduli dengan kesehatan dari keluarga dan pasien sangat peduli dengan kesehatan sehingga apa yang disarankan oleh penulis pasien mau sehingga apa yang disarankan oleh penulis pasien mau menjalankan demi kesembuhannya.menjalankan demi kesembuhannya.

Page 34: PP Efusi Pleura

B. SaranB. Saran

Tenaga kesehatanTenaga kesehatanKarya tulis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemahaman pada Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemahaman pada perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan secara komprehensif perawat dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien dengan efusi pelura di rumah sakit. pada pasien dengan efusi pelura di rumah sakit.

Bagi Rumah SakitBagi Rumah SakitDalam perawatan terhadap pasien dengan efusi pleura, hendaknya rumah Dalam perawatan terhadap pasien dengan efusi pleura, hendaknya rumah sakit memenuhi sarana dan prasarana sehingga pasien dapat dikelola secar sakit memenuhi sarana dan prasarana sehingga pasien dapat dikelola secar aoptimal dan mempercepat roses penyembuhan.aoptimal dan mempercepat roses penyembuhan.

Bagi PenulisBagi PenulisHasil proses asuhan keperawatan komprehensif yang penulis lakukan ini Hasil proses asuhan keperawatan komprehensif yang penulis lakukan ini diharapkan sebagai tolok ukur dan penulis lain dalam mengembangkan diharapkan sebagai tolok ukur dan penulis lain dalam mengembangkan lebih lanjut guna pengembangan ilmu keperawatan.lebih lanjut guna pengembangan ilmu keperawatan.

Bagi masyarakatBagi masyarakatHendaknya masyarakat menjaga kesehatannya sehubungan dnegan adanya Hendaknya masyarakat menjaga kesehatannya sehubungan dnegan adanya penyakit efusi pleura yang dapat menyerang siapa saja. Terlebih seseorang penyakit efusi pleura yang dapat menyerang siapa saja. Terlebih seseorang yang sudah memiliki riwayat peyakit pernapasan. Informasi tentang tehnik yang sudah memiliki riwayat peyakit pernapasan. Informasi tentang tehnik relaksasi dan napas dalam sanagat penting diketahui oleh masyarakatrelaksasi dan napas dalam sanagat penting diketahui oleh masyarakat

Page 35: PP Efusi Pleura