pembahasan tfsls
DESCRIPTION
tekfarTRANSCRIPT
-
5/19/2018 PEMBAHASAN tfsls
1/3
PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini, dilakukan proses pembuatan sediaan farmasi berupa
suspensi. Suspensiadalah sistem yang secara termodinamik tidak stabil, bila dikocok dalam
waktu yang lama partikel-partikel mengalami agregasi dan pengendapan yang kadang-kadang
bisa menimbulkan caking. Caking merupakan salah satu masalah yang sangat sulit yang
harus diatasi pada saat formulasi sediaan suspensi. Caking tidak dapat diatasi hanya dengan
pengecilan ukuran partikel dan peningkatan viskositas medium, caking dapat diatasi dengan
flokulasi yaitu apabila partikel bergabung dengan ikatan yang lemah.
Ada beberapa alasan pembuatan suspensi. Salah satu adalah karena obat-obat tertentu
tidak stabil secara kimia bila ada dalam larutan tapi stabil bila disuspensi. Dalam hal seperti
ini suspensi menjamin stabilitas kimia dan memungkinkan terapi dengan cairan. Untuk
banyak pasien bentuk cair lebih disukai ketimbang bentuk padat (tabel atau kapsul dari obat
yang sama), karena mudahnya menelan cairan dan keluwesan dalam pemberian dosis,
pemberian lebih mudah serta lebih mudah untuk pemberian dosis yang relatif sangat besar,
aman, mudah diberikan untuk anak-anak, juga mudah diatur penyesuaian dosisnya untuk
anak.
Kestabilan suatu suspensi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan viskositas medium
dispersi, mengecilkan ukuran partikel terdispersi, dan mengurangi perbedaan berat jenis
partikel dan medium dispersi dapat dilakukan dengan meningkatkan densitas cairan dengan
menambahkan poliol (gliserin).
Selain bahan berkhasiat/zat aktif yang dibutuhkan dalam pembuatan sediaan suspensi,
selain itu juga dibutuhkan bahan pembantu/tambahan,seperti: CMC 0,5%, Gliserin 5% dan
aquadestilata.
Dalam praktikum dilakukan penambahan zat pembasah yaitu gliserin 0,5% sebagai
pembasah. pembasah ini digunakan tergantung dari sifat permukaan padat cair bahan
aktif. Serbuk sulit dibasahi air disebut hidrofob seperti ibuprofen. Dalam pembuatan suspense
penggunaan wetting agent sangat berguna dalam penurunan tegangan antar muka dan
pembasah akan dipermudah.Mekanisme kerja wetting agent adalah menghilangkan lapisan udara pada permukaan
zat padat, sehingga zat padat dan humektan lebih mudah kontak dengan pembawa. Beberapa
contoh antara lain gliserin, propilen glikol, polietilen glikol, dan laritan gom, pada sediaan
suspense ibuprofen ini bahan pembasah menggunakan sorbitol. (Ansel, 1998:362)
Bila antar cairan dan zat padat ada suatu afinitas kuat, cairan dengan mudah
membentuk lapisan tipis pada permukaan zat padat. Tetapi bila afinitas ini tidak ada atau
lemah, cairan sulit untuk memindahkan udara atau zat-zat lain disekitar zat padat tersebut,
dan di sana ada suatu sudut kontak antara cairan dan zat padat.
-
5/19/2018 PEMBAHASAN tfsls
2/3
Bahan pensuspensi yang digunakan dalam membuat sediaan suspensi yaitu CMC
0,5%. Bahan pensuspensi merupakan bahan tambahan yang berfungsi mendispersikan
partikel tidak larut dalam pembawa dan meningkatkan viskositas sehingga kecepatan
sedimentasi diperlambat.
Penggolongan Suspending agent :
1. golongan polisakarida : gom akasia, tragakan, Na-alginat, starch, karagen, gum
2. turunan selulosa : metil selulosa, CMC-Na, avicel, hidroksi etil selulosa
3. golongan clay : bentonit, veegum
4. polimer sintetik : golongan carbomer
Dalam sistem suspensi terdapat dua macam system suspensi, yaitu system flokulasi dan
system deflokulasi.
Dalam praktikum sistem suspensi yang digunakan adalah Sistem flokulasi, yang
biasanya mencegah paling tidak pemisahan yang serius tergantung kadar partikel padatnyadan derajat flokulasinya. Sedangakan pada suatu saat system flokulasi kelihatan kasar sebab
terjadi flokul.
Dalam system deflokulasi, partikel-partikel terdispersi baik dan mengendap sendiri, tapi
lebih lambat daripada system flokulasi. Partikel-partikel ini membentuk cake atau sedimen
yang sukar terdispersi kembali. (Anief, 1999:29-30).
Faktor yang mempengaruhi stabilitas supensi antara lain :
1. Ukuran partikel
2. Sedikit banyaknya pergerakan partikel
3. Tolak-menolak antar partikel karena adanya muatan listrik pada partikel.
4. Konsentrasi suspensoid.
Dalam praktikum ini dilakukan pembuatan sediaan dua suspensi dan satu suspensi
rekonstitusi:
Formulasi (Ibuprofen + CMC Na 5% )
Dari hasil pengamatan formula (Ibuprofen + CMC Na 5% ) dilakukan pengamatan
volume sedimentasi ini sangatlah penting karena, kemampuan mendispersi kembali
merupakan salah satu pertimbangan utama dalam menaksir penerimaan pasien terhadap suatu
suspensi, dan karena endapan yang terbentuk harus dengan mudah didispersikan kembali
dengan pengocokan sedang agar menghasilkan suatu sistem homogen.
Pada evaluasi volume sedimentasi diperoleh tinggi sedimentasi hari ke 1=0,72
2=0,72 3=0,73. Volume sedimentasi (F) adalah perbadingan dari volume endapan yang
etrjadi (VU) terhadap volume awal dari suspense sebelum mengendap (V0) setelah suspense
didiamkan. (Anief, 1993:31). Dari hasil data pengamatan dapat disimpulkan semakin lama
waktu penyimpanan maka nilai F semakin menjauhi F=1
Pada evaluasi kecepatan resdispersi formula diperoleh dengan 1kali pengocokkan.
sehingga dari hasil pengamatan kecepatan resdispersi ini dapat disimpulkan bahwaKemampuan redispersi pada formula baik dan stabil karena telah terdispersi sempurna.
-
5/19/2018 PEMBAHASAN tfsls
3/3
Pada evaluasi organoleptis diketahui warna sediaan hijau bening, bau yang khas dan
rasa yang pahit. Dimana pada formula ini bahan tambahan dalam pembuatan formula sediaan
suspensi yang baik dan menarik. Seperti penambahan pengawet (metil
paraben,propilparaben), pembasah(gliserin), pemanis(sukrosa dan As siklamat ),dan
pendapar(as.sitratdan Na sitrat) agar dihasilkan sediaan yg manis, pewarna hijau dan
pewangi agar lebih menarik dan memiliki bau yang beraroma apel (enak).
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat proses
pembuatan suspensi bahan aktif obat dengan bahan dasarnya dan bahan tambahan lain yang
diperlukan tercampur secara homogen. Persyaratannya harus homogen, sehingga sediaan
suspensi dapat terdistribusi merata pada saat dikonsumsi. Dan dari hasil pengamatan
evaluasi homogenitas didapatkan sediaan suspensi yang homogen.