pembahasan uji pembeda

6
3.2 Analisis Statistika Chi-square 3.2.1 Tabel Chi-square A = 0,05 V = jumlah sampel -1 = 2-1 = 1 Hasil pembacaan tabel : nilai x 2 av = 3,84 3.2.2 Analisis Statistika Chi-square Chi - square merupakan jenis uji hipotesa yang dikenal dalam statistik. Distribusi chi - square dilambangkan dengan X 2 . Kegunaan Uji Chi-Square adalah untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu

Upload: nafalnadh

Post on 28-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teknologi hasi pertanian

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Uji Pembeda

3.2 Analisis Statistika Chi-square3.2.1 Tabel Chi-square

A = 0,05V = jumlah sampel -1 = 2-1 = 1Hasil pembacaan tabel : nilai x2

av = 3,84

3.2.2 Analisis Statistika Chi-squareChi-square merupakan jenis uji hipotesa yang dikenal dalam

statistik. Distribusi chi-square dilambangkan dengan X2. Kegunaan Uji Chi-Square adalah untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya (C= Coefisien of contingency) (Suharsimi, 2009). Dalam tabel chi-square terdapat tingkatan signifikasi (α) serta derajad kebebasan (dk) atau degree of freedom. Tingkat signifikansi merupakan ukuran seberapa besar keyakinan yang diambil. Misalnya jika nilai α (alpha) adalah 0,01 maka kita memiliki keyakinan bahwa keputusan yang kita ambil 90% benar. Derajat kebebasan didapat dengan rumus n-1.

Page 2: Pembahasan Uji Pembeda

Jadi jika kita memiliki n observasi maka derajad bebasnya adalah n-1. Jika obyek yang kita teliti berjumlah 10 maka derajad bebasnya adalah 10-1= 9 (Fraenkel and Wallen, 2010).

Pada praktikum uji pembeda ini menggunakan tingkatan signifikasi (α atau A) yaitu 0,05. Jumlah variabel atau jumlah sampel pada praktikum ini terdapat 2 macam, dari jumlah variabel tersebut didapatkan derajat kebebasan 1. Berdasarkan tingkat signifikasi dan derajat kebebasan yang didapatkan kemudian dilihat pada tabel chi-square dengan derajat keragaman (degrees of freedom) 1 dan tingkat signifikasi 0,05, maka didapatkan X2

tabel yaitu 3,84. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan X2 dari perhitungan hasil praktikum yang didapatkan. Dari hasil perbandingan tersebut dapat diketahui apakah kedua sampel atau variabel berbeda nyata atau tidak berbeda nyata. Jika nilai X2

hitung > daripada chi-square (X2) tabel, maka Ha (hipotesis alternatif) diterima atau H0 (hipotesis nol) ditolak. Sebaliknya jika nilai X2 hitung < daripada chi-square (X2) tabel, maka H0 (hipotesis nol) diterima atau Ha (hipotesis alternative) ditolak. Hipotesis nol (H0) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variable satu dengan variable lain. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel satu dengan variabel lain.

3.2.3 Analisis hasil pengamatanDHP UJI PEMBEDA ANSOR KELAS A5

Penilaian Panelis

Sampel Yang Disajikan

TotalPasangan Sama (AA)

Pasangan Beda (AB atau

BA)Sama 3 1 4Berbeda 5 7 12Total 8 8 16

Susu A = kode 225, kode 625 dan kode 343Susu B = kode 165Penyajian sampel = AA atau AB atau BA

Esama = 4 x 816

= 2

Ebeda = 12x 816

= 6

Page 3: Pembahasan Uji Pembeda

X2 = ∑(O−E)2

E = (3−2)

2

2+ (1−2)

2

2+ (5−6)

2

6+ (7−6)

2

6= 1,334 = 1,33

Keterangan:O= nilai pengamatan (observesed value)E= nilai harapan (expected value)

Pada praktikum uji pembeda atau simple difference test ini menggunakan sampel susu kental manis cokelat dengan media percobaan roti tawar. Setiap panelis menerima 2 sampel (roti tawar berlapir susu kental manis cokelat) yang memiliki kode berbeda, dimana kedua sampel ini bisa terdiri dari 2 sampel yang sama (tetapi kode berbeda) atau 2 sampel yang berbeda. Dalam penyajiannya, terdapat 8 penyajian sampel berbeda (AB atau BA) dan 8 penyajian sampel sama (AA), jadi terdapat 16 penyajian sampel, dimana jumlah penelis pada praktikum ini juga 16. Panelis selanjutnya diminta untuk memberi tanggapan terhadap 2 sampel tersebut, apakah kedua sampel yang dicoba oleh panelis sama atau berbeda. Kepekaan panelis dan perbedaan antara kedua sampel dapat dilihat dari hasil uji pembeda.

Berdasarkan data yang didapatkan dari uji pembeda ini, diperoleh hasil yaitu dari 8 penyajian sampel sama terdapat 3 panelis yang tepat menjawab ‘sama’ dan 5 panelis menjawab ‘berbeda’, sedangkan untuk 8 penyajian sampel berbeda terdapat 1 panelis menjawab ‘sama’ dan 7 lainnya menjawab tepat yaitu ‘berbeda’. Hasil ini kemudian dilakukan perhitungan chi-square. Hasil perhitungan Esama didapatkan 2, sedangkan Ebeda didapatkan 6. Dari nilai Esama dan Ebeda ini kemudian dapat dihitung nilai X2 hitung dengan menggunakan rumus yang telah ada. Nilai X2 hitung yang didapatkan dari hasil perhitungan yaitu 1,33.

Nilai X2 hitung yang didapatkan dari perhitungan data hasil praktikum ini kemudian dibandingkan dengan X2 tabel chi-square. Nilai X2 hitung (1,33) < nilai tabel (3,84) maka H0 (hipotesis nol) diterima atau dapat juga dikatakan Ha (hipotesis alternatif) ditolak. Sehingga dapat dikatakan tidak ada perbedaan yang signifikan diantara kedua sampel (sampel A dan sampel B) yang diuji pada taraf signifikasi 0,05%. Atau kedua sampel susu kental manis cokelat ini tidak beda nyata menurut panelis.

3.2.4 Analisis Atribut yang Berbeda

Hasil Analisa Atribut Sampel (AB atau BA)Panelis Aroma Warna Rasa Tekstur

Page 4: Pembahasan Uji Pembeda

1 sama samaSampel B lebih manis

sama

2Sampel A lebih kuat

Sampel B lebih pekat, lebih gelap, lebih coklat

Sampel B lebih manis

sama

3 sama samaSampel A lebih manis

sampel B lebih encer

4 sama berbedaSampel A lebih manis

sama

5 sama samaSampel A lebih manis

sama

6 sama samaSampel A lebih manis

sama

7Sampel B lebih tajam

Sampel B warna lebih pekat

Sampel A lebih terasa susu dan coklatnya

sama

8 sama sama sama sama

Hasil Analisa Atribut Sampel (AA)Panelis Aroma Warna Rasa Tekstur

1 sama berbeda berbeda berbeda2 berbeda sama berbeda sama3 sama sama berbeda sama4 berbeda sama berbeda sama5 berbeda sama berbeda sama6 sama sama sama sama7 sama sama sama sama8 sama sama sama sama

Berdasarkan data hasil praktikum, terdapat beberapa atribut yang membedakan antara sampel A dan sampel B. Atribut-atribut tersebut antara lain aroma, rasa, warna, dan tekstur. Pada praktikum ini terdapat 2 macam cara penyajian sampel, yaitu penyajian sampel sama (AA) dan penyajian sampel berbeda (AB atau BA), yang mana setiap penyajian sampel terdapat 8. Berdasarkan tabel atribut dari penyajian sampel berbeda (AB atau BA) terdapat tanggapan yang berbeda-beda dari setiap panelis. Namun secara umum tanggapan dari panelis yaitu dari segi aroma kedua sampel (A dan B) memiliki aroma yang sama. Dari segi warna, menurut panelis kedua sampel tersebut memiliki warna yang cenderung sama. Sedangkan dari segi rasa, sampel A memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan sampel B. Untuk

Page 5: Pembahasan Uji Pembeda

atribut tekstur, menurut penelis tekstur sampel A sama dengan tekstur sampel B, sehingga kedua sampel memiliki tekstur yang sama.

Pada tabel analisa atribut sampel sama (AA) secara keseluruhan menurut panelis semua atribut (aroma, rasa, warna, dan tekstur) sama. Hal ini dikarenakan kedua sampel yang dicoba oleh panelis memang dari jenis susu kental manis yang sama.

Jadi dari hasil ini dapat dianalis bahwa sampel A dan B memiliki perbedaan atribut yang menonjol yaitu dari segi rasa. Dimana sampel susu kental manis yang A lebih manis dibandingkan dengan sampel susu kental manis B. Namun secara keseluruhan sampel A dan B tidak begitu berbeda, dimana hal ini dikuatkan dengan hasil perhitungan dan perbandingan dengan tabel chi-square didapatkan hasil bahwa kedua sampel tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Daftar Pustaka

Suharsimi, Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.

Fraenkel, J.R. & Wallen, N.E. (1990). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc.Graw Hill Pub Co.