pembahasan-eneng

Upload: manman-ar-ll

Post on 05-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 pembahasan-eneng

    1/2

    X. Pembahasan

    Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspense dengan pembawa air atau

    minyak yang mengandung saru atrau lebih zat aktif yang dibutuhkan untuk digunakan pada mata

    dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata.

    Larutan obat mata adalah larutan steril, bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dandikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. Pembuatan larutan obat mata

    membutuhkan perhatian khusus dalam hal toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas, kebutuhan

    akan dapar, kebutuhan akan pengawet (dan jika perlu pemilihan pengawet sterilisasi dan

    kemasan yang tepat. Permukaan mata bukanlah tempat yang baik untuk proses penyerapan obat

    mata. !al ini disebabkan oleh pengeluaran dan pengaliran air mata bertentangan dengan arah

     penembusan obat serta struktur kornea mata yang khas.

    "actor#faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan mata adalah sterilitas sediaan$

    isotonis dengan air mata, bila mungkin isohidris dengan air mata$ larutan jernih, bebas partikel

    dan serat halus$dapar yang ditambahkan mempunyai kapasitas dapar yang rendah tetapi masih

    efektif menunjang stabilitas bahan aktif dalam sediaan$ penambahan pengawet untuk mencegahkontaminasi mikroba yang sesuai untuk sediaan tetes mata$ konsentrasi bahan aktif berpengaruh

     pada penetrasi bahan aktif yang mengikuti mekanisme absorpsi dengan cara difusi pasif$ dan

    kekentalan sediaan untuk meningkatkan waktu kontak sediaan dengan kornea mata. %yarat

     pengawet dalam obat tetes mata adalah harus efektif dan efisien$ tidak berinteraksi dengan bahan

    aktif atau bahan pembantu lainnya$ tidak iritan terhadap mata$ dan tidak toksik. &dapun tujuan

     penambahan bahan pengental adalah sebagai air mata buata$ bahan pelicin untuk lensa kontak$

    dan untuk meningkatkan kekentalan larutan yang berakibat waktu kontak antara sediaan dengan

    kornea mata semakin lama. Penyimpanan obat tetes mata yaitu dalam wadah kaca atau

     plastiktertutup kedap atau berwarna cokelat untuk mencegah oksidasi oleh cahaya, 'olume )ml

    dan dilengkapi dengan penetes. Pada etiket harus tertera tidak boleh digunakan lebih dari bulansetelah tutup dibuka.

      &metokain !*L adalah zat aktif yang dibuat dalam bentuk sediaan obat tetes mata.

    &metokain !*l ini digunakan sebagai anastesi local jangka pendek untuk kornea, konjungti'a,

    untuk menghilangkan bekas luka dan untuk operasi katarak. Larutan air ametokain !*l stabil

    dan tahan panas. Larutan harus dibuang jika mengandung +ristal atau berubah warnaatau

     berawan. auhkan dari cahaya. p! -.#/. sehingga diperlukan penambahan dapar. &dapun dapar 

    yang sesuai dengan rentang p! tersebut adalah dapar fosfat (0a!1P2- dan 0a1!P2-.

    "ungsinya ialah untuk mempertahankan p!. 2bat tetes mata ametokain !*l ditambahkan

     benzalkonium klorida sebagai pengawet, 0a*l sebagai pengisotonis dan a3ua pro injeksi sebagai

     pelarut.

    %ediaan larutan obat tetes mata sedapat mungkin harus isotonis dengan cairan mata

    untukmengurangi kerusakan jaringan dan iritasi serta mengurangi rasa sakit. Tekanan osmotic air 

    mata sama dengan tekanan ),456 b7' 0a*l dalam air. Larutan 0a*l tidak menyebabkan rasa

    sakit dan tidak mengiritasi mata, bila konsentrasi 0a*l terletak antara ),8#,-6 b7' . larutan

    hipertonis lebih dapat ditoleransi dibandingkan dengan larutan hipotonis. Larutan hipertonis

    dapat diencerkan dengan cairan mata.

  • 8/16/2019 pembahasan-eneng

    2/2

    Pelarut yang digunakan adalah a3ua pro injeksi . a3ua pro injeksi adalah air bentuk 

    injeksi yang disterilkan dan dikemas dengan cara yang sesuai dan tidak mengandung bahan

    antimikroba. Pembuatannya ialah dengan memanaskan a3uabidest yang ditambahkan karbon

    aktif ), 6 pada suhu /)#8)o* selama menit kemudian disaring dengan membrane filter 1

    lapis (),- dan ),119m lalu disterilisasi menggunakan autoklaf.

    Prosedur pembuatan sediaan ini menggunakan ruangan grey area dan white aarea. Proses

    sterilisasi alat#alat dan penimbangan bahan dilakukan di grey area. Pembuatan sediaan di dalam

    white area. Penimbangan bahan dilakukan untuk ), ml kemudian 'olume yang dimasukkan ke

    wadah tetes mata ialah )ml. . &metokain !*l yang ditimbang adalah 1, mg$ 0a!1P2-

    -/,1mg $ 0a1!P2- 8.)4mg$ benzalkonium klorida ,)mg dan 0a*l :,)/mg. Pembuatan

    obat tetes mata diawali dengan melarutkan ametokain !*l pada larutan dapar fosfat. %etelah itu

    ditambahkan larutan benzalkonium klorida dan 0a*l dalam a3ua pro injeksi. p! dicek dengan

    menggunakan kertas p! indicator. p! yang di dapat ialah sedangkan p! target ialah /.1.

    %elanjutnya ditambahkan sisa a3ua p.i hingga tepat )ml. sediaan kemudian disaring dengan

    membrane filter ke dalam wadah botol gelap. &metokain !*l akan berubah warna jika

    dipanaskan sehingga disterilisasi akhir menggunakan membrane filter. Langkah terakhir 

    dilakukan e'aluasi. ;'aluasi yang dilakukan adalah adalah uji p!, uji kejernihan, uji kebocoran

    wadah dan uji 'olume terpindahkan. 0amun e'aluasi standar untuk sediaan obat tetes mata

    adalah sterilitas, kejernihan , 'olume terpindahkan, p!, stabilitas bahan aktif dan kemampuan

    difusi bahan aktif dari sediaan.

    !asil uji p! sediaan adalah , tidak sesuai dengan p! target namun masih dapat

    ditoleransi oleh cairan mata.