pembahasan air tawar

21
4.2. Pembahasan 4.2.1. Morfologi Tumbuhan Air Tawar a. Dactyloctenium aegyptium Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Poales Family : Poaceae Genus : Dactyloctenium Spesies : Dactyloctenium aegyptium Rumput ini berumur 1 tahun dengan pangkal batang yang merayap atau sering bercabang, tingginya mencapai 0,1-0,6 m. bulirnya seringkali berjumlah 1-7, tangkai bulirnya memiliki bulu yang panjang, anak bulirnya berselang seling. Sekam menempel kuat berbentuk perahu, berwarna kecoklatan. Benang sari berjumlah 3, kepala sarinya kecil dan berwarna kuning. Tangkai putik berjumlah 2, dan berwarna putih. Rumput ini biasanya tumbuh di daerah yang bermusim kemarau. Morfologi Tumbuhan

Upload: revin-leo-warganegara

Post on 21-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Air Tawar

4.2. Pembahasan

4.2.1. Morfologi Tumbuhan Air Tawar

a. Dactyloctenium aegyptium

Kingdom         : Plantae

Divisio             : Spermatophyta

Subdivisio       : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Poales

Family             : Poaceae

Genus             : Dactyloctenium

Spesies           : Dactyloctenium aegyptium

Rumput ini berumur 1 tahun dengan pangkal batang yang merayap atau

sering bercabang, tingginya mencapai 0,1-0,6 m. bulirnya seringkali berjumlah 1-

7, tangkai bulirnya memiliki bulu yang panjang, anak bulirnya berselang seling.

Sekam menempel kuat berbentuk perahu, berwarna kecoklatan. Benang sari

berjumlah 3, kepala sarinya kecil dan berwarna kuning. Tangkai putik berjumlah

2, dan berwarna putih. Rumput ini biasanya tumbuh di daerah yang bermusim

kemarau.

Morfologi Tumbuhan

a) Akar

Akar tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) merupakan

sistem perakaran serabut. Akar tapak jalak memiliki banyak percabangan dan akar

tapak jalak memiliki banyak anak cabang akar, akar tapak jalak memiliki rambut-

rambut halus. Akar tapak jalak tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah.

Page 2: Pembahasan Air Tawar

b) Batang

Batang tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) tidak berongga

dan tidak berbulu, bentuknya bulat sedikit tertekan, tumbuh menjalar dengan

ujung tumbuh tegak atau miring, pada buku-bukunya tumbuh akar serabut dan

terbentuk tunas-tunas baru, batangnya yang tegak membentuk bunga tingginya 7-

60 cm, buku-bukunya tidak berbulu.

c) Daun

Daun tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) berbangun daun

garis, tidak menyempit di bagian pangkal, ujungnya runcing, tepi daun bagian

pangkal ditumbuhi bulu berwarna bening, permukaann daun datar atau agak

bergelombang berbulu panjang tapi jarang, berukuran panjang 2-28 cm dan

lebarnya 3-10 mm.

d) Bunga

Bunga tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) sumbunya tak

berbulu berwarna hijau terlihat kontras dengan warna sekam buliran yang coklat

kemerah-merahan, tidak berbulu, berbentuk agak tajam pada bagian punggung.

Benang sari berwarna kuning atau keputih-putihan. Putik berwarna putih dan

berbentuk sempit.

e) Buah

Buah tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) berbentuk perahu

yang tertekan dan meruncing. Buah tapak jalak berbulu seperti janggut pendek,

ukuran panangnya hamper sama dengan lebarnya yaitu 3-5 mm. buah tapak jalak

berwarna coklat kemerah-merahan.

Page 3: Pembahasan Air Tawar

f) Biji

Biji tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.)  yang umumnya

berjumlah tiga sampai enam kadang-kadang sampai tujuh tumbuh di ujung

tangkai bunga membentuk jari (digitarius). Biji tapak jalak panjangnya mencapai

4,5 cm dengan lebar 5-8 mm. Biji tapak jalak memilik sumbu tak berbulu.

b. Eichhornia crassipes

Menurut sistem klasifikasi Cronquist dalam Dasuki (1991), tumbuhan Eichhornia

crassipes (eceng gondok) termasuk:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Suku : Pontederiaceae

Marga : Eichornia

Spesies : Eichornia crassipes

Eceng gondok merupakan tumbuhan yang hidup dalamperairan terbuka.

Mengapung bila air dalam dan berakar didasar bila air dangkal.

Perkembangbiakan eceng gondok terjadi secara vegetatif maupun secara generatif.

Perkembangan secara vegetatif terjadi bila tunas baru tumbuh dari ketiak daun,

lalu membesar dan akhirnya menjadi tumbuhan baru. Setiap 10 tanaman eceng

gondok mampu berkembangbiak menjadi 600.000 tanaman baru dalam waktu 8

bulan. Hal ini membuat eceng gondok dimanfaatkan untuk pengolahan air limbah.

Eceng gondok dapat mencapai ketinggian antara 40 - 80 cm dengan daun yang

licin dan panjangnya 7 - 25 cm. Tumbuhan eceng gondok terdiri atas helai daun,

Page 4: Pembahasan Air Tawar

pengapung, leher daun, ligula, akar, akar rambut, ujung akar, dan stolon yang

dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan vegetatif.

Eceng gondok merupakan tanaman yang berakar serabut dan tidak

bercabang, mempunyai tudung akar yang mencolok. Akarnya memproduksi

sejumlah besar akar lateral yaitu 70 buah/cm. Akar panjangnya bervariasi mulai

dari 10-300 cm. Sistem perakaran eceng gondok pada umumnya lebih dari 50%

dari seluruh biomassa 20 tumbuhan, tetapi perakarannya kecil apabila tumbuh

dalam lumpur.

Eceng gondok hidup mengapung bebas bila airnya cukup dalam tetapi

berakardi dasar kolam atau rawa jika airnya dangkal. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8

meter.Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing,

pangkaltangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna

hijau.Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk

tabung.Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga

danberwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.

Adapun bagian-bagian tanaman yang berperan dalam penguraian air

limbahadalah sebagai berikut:

a) Akar.

Bagian akar eceng gondok ditumbuhi dengan rambut akar yang

berserabut,berfungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman. Sebagian besar

peranan akar untukmenyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dari dalam air.

Pada ujung akar terdapatkantung akar yang mana di bawah sinar matahari kantung

akar ini berwarna merah,susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur atau

partikel-partikal yang terlarutdalam air (Ardiwinata, 1950).

Page 5: Pembahasan Air Tawar

b) Daun.

Daun eceng gondok tergolong dalam hidrophyta yang terletak di

ataspermukaan air, yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi

sebagaialat pengapung tanaman. Zat hijau daun (klorofil) eceng gondok terdapat

dalamkloroplas. Di permukaan atas daun dipenuhi oleh mulut daun (stomata) dan

buludaun. Rongga udara yang terdapat dalam akar, batang, dan daun selain

sebagai alatpenampungan juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan O2 dari

prosesfotosintesis. Oksigen hasil dari fotosintesis ini digunakan untuk respirasi

tumbuhandimalam hari dengan menghasilkan CO2 yang akan terlepas kedalam air

(Pandey,1980).

c) Batang

Batang eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di dalamnya

penuhdengan udara yang berperan untuk mengapungkan tanaman di permukaan

air.Lapisan terluar petiole adalah lapisan epidermis, kemudian dibagian

bawahnyaterdapat jaringan tipis sklerenkim dengan bentuk sel yang tebal disebut

lapisanparenkim, kemudian didalam jaringan ini terdapat jaringan pengangkut

(xylem danfloem). Rongga-rongga udara dibatasi oleh dinding penyekat berupa

selaput tipisberwarna putih (Pandey, 1950).

d) Bunga

Eceng gondok berbunga bertangkai dengan warna mahkota lembayung

muda.Berbunga majemuk dengan jumlah 6 - 35 berbentuk karangan bunga bulir

denganputik tunggal. Eceng gondok juga memiliki ciri-ciri morfologi sebagai

berikut, eceng gondokmerupakan tumbuhan perennial yang hidup dalam perairan

terbuka, yang mengapungbila air dalam dan berakar didasar bila air dangkal.

Page 6: Pembahasan Air Tawar

Perkembangbiakan eceng gondokterjadi secara vegetatif maupun secara

generatif, perkembangan secara vegetatifterjadi bila tunas baru tumbuh dari ketiak

daun, lalu membesar dan akhirnya menjaditumbuhan baru.

Ciri-ciri Fisiologis Enceng Gondok

Eceng gondok memiliki daya adaptasi yang besar terhadap berbagai

macam halyang ada di sekelilingnya dan dapat berkembang biak dengan cepat.

Eceng gondokdapat hidup di tanah yang selalu tertutup oleh air yang banyak

mengandung makanan.Selain itu daya tahan eceng gondok juga dapat hidup di

tanah asam dan tanah yangbasah (Hidayati dan Saefudin, 2003).

Kemampuan eceng gondok untuk melakukan proses-proses sebagai berikut:

a. Transpirasi

Jumlah air yang digunakan dalam proses pertumbuhan hanyalah

memerlukansebagian kecil jumlah air yang diadsorbsi atau sebagian besar dari air

yang masuk kedalam tumbuhan dan keluar meninggalkan daun dan batang

sebagai uap air. Prosestersebut dinamakan proses transpirasi, sebagian menyerap

melalui batang tetapikehilangan air umumnya berlangsung melalui daun. Laju

hilangnya air dari tumbuhandipengaruhi oleh kwantitas sinar matahari dan musim

penanamnan. Laju teraspirasiakan ditentukan oleh struktur daun eceng gondok

yang terbuka lebar yang memilikistomata yang banyak sehingga proses transpirasi

akan besar dan beberapa factorlingkungan seperti suhu, kelembaban, udara,

cahaya dan angin (Hidayati danSaefudin, 2003).

b. Fotosintesis

Fotosintesis adalah sintesa karbohidrat dari karbondioksida dan air oleh

klorofil.Menggunakan cahaya sebagai energi dengan oksigen sebagai produk

Page 7: Pembahasan Air Tawar

tambahan.Dalam proses fotosintesis ini tanaman membutuhkan CO2 dan H2O dan

denganbantuan sinar matahari akan menghasilkan glukosa dan oksigen dan

senyawa-senyawaorganic lain. Karbondioksida yang digunakan dalam proses ini

berasal dariudara dan energi matahari (Sastroutomo, 1991).

c. Respirasi

Sel tumbuhan dan hewan mempergunakan energi untuk membangun

danmemelihara protoplasma, membran plasma dan dinding sel. Energi

tersebutdihasilkan melalui pembakaran senyawa-senyawa. Dalam respirasi

molekul gula atauglukosa (C6H12O6) diubah menjadi zat-zat sedarhana yang

disertai dengan pelepasanenergi (Tjitrosomo, 1983).

c. Xanthosoma sagittifolium

Kingdom : Plantae

Ordo : Alismatales

Famili : Araceae

Upafamili : Aroideae

Bangsa : Caladieae

Genus : Xanthosoma

Spesies : Xanthosoma sagittifolium

1. Morfologi  Vegetatif

a) Batang

Metamorfosis batang membentuk umbi

b) Akar

Akar dari tanaman keladi berbentuk serabut,putih.

Page 8: Pembahasan Air Tawar

c) Daun

Bangun daunnya berebentuk bangun perisai (peltatus),yaitu mempunyai

tangkai  daun yang tidak teratanam pada pangkal daun, melainkan pada bagian

tengah helaian daun. Ujung daunnya meruncing(acuminatus). Pangkal daun

terjadi pada sisi yang sama  erhadap batang sesuai letak daun pada batang.

Susunan tulang daunnya menjari dan menyirip. Tepi daunnya bergelombang

(repandus). Daging daunnya seperti kertas (papyraceus). Warna daunnya hijau

muda. Permukaan daunnya licin(Leavis) dan  ermukaan daun kelihatan berselaput

lilin pada sisi bawah daunnya. Pangkal daun berbentuk pelepah. Tangkai daun

hijau,bergaris-garis tua atau keungu-unguan, dengan panjang 23-150 cm.Daun

tanaman keladi merupakan jenis daun tunggal dan bergaris tengah 15-30 cm. 

2. Morfologi Generatif

a) Bunga

Tanaman keladi berbunga majemuk, dan berbentuk bongkol dan berumah

satu dengan tangkai silindris, yang panjangnya 28-40 cm. Benang sarinya

mengumpul membentuk gada, bermahkota satu dengan helaian berwarna putih. 

b) Biji

Pada tanaman keladi tidak ditemukan adanya biji.

c) Buah

Pada tanaman keladi tidak ditemukan adanya buah.

           Ciri anatomi dari daunnya yaitu Memiliki stomata; epidermis; parenkhim

palisade; dan jaringan mesofil spon yang tetap dan tidak terdiferensiasi sampai

kuncup mengembang. Sistem vaskulernya tampak jelas pada jaringan awal dalam

ontogeni dar daun, dan tiap area provaskuler yang baru memiliki keaslian melalui

Page 9: Pembahasan Air Tawar

bagian horisontal dari sel. Pada bagian tengahnya melebar dari sel embrionik

daun. Ukuran sel emrionik daun tetap konstan tanpa memperhatikan ukuran

organ. Embrionik daun terdiri dari 5-8 bagian yang tersusun secar teratur seperti

batu-bata; memiliki banyak protoplasma dan sel parenkhim, serta area provaskuler

yang lebih kecil. Pada batangnya memiliki xylem tanpa vessels. Akarnya

memiliki vilamen dan xylem akarnya tersusun dari vessels.

         Tanaman keladi ini bertipe tanaman C4, dimana tumbuhan ini mendahului

siklus calvin dengan fiksasi karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon

4 sebagai produk pertamanya. Kimpul (Xanthosoma nigrum Stellfeld dan X.

SagittifoliumSchott.) adalah jenis umbi talas-talasan asal Karibia dan Amerika

Tengah (Barbados, Guadeloupe, Jamaica, Martinique, Puerto Rico, St. Lucia, St.

Vincent, and Grenadines) dan Amerika Selatan Tropis (Venezuela, Colombia,

Ecuador, dan Peru). Dari tempat asalnya ini kimpul kemudian menyebar

kedaerah-daerah tropika lainnya. Di Indonesia, kimpul kimpul terdapat hampir di

mana-mana, dari daerah rendah sampai pegununggan yang tinggi 1300 m dpl.,

dengan pusat produksi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur,

Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat. Di Nusa Tenggara Timur terdapat

tersebar, terutama sebagai tanaman pekarangan. Kimpul memiliki nama daerah

yang berbeda-beda, di antaranya: taleus hideung, kimpul bodas, kimpul bejo

(Sunda),  kimpul linjik (Jawa), tales campa (Madura).

Kimpul merupakan tumbuhan herba dengan batang bagian bawah yang

membentuk cabang di bawah tanah yang cormel atau sprout. Daun berbetuk

sagitat, berukuran besar, dengan tangkao daun panjang yang dikelirukan sebagai

batang. Rangkaian bunga muncul pada ketial daun sebagai spadix, spathe

Page 10: Pembahasan Air Tawar

berukuran 12-15 cm, yang bagian pangkalnya menutup membentuk ruang sferik

dan bagian atasnya membuka sebagai lamina cembung, spadix silindris, sedikit

lebih besar dari spathe, dengan bunga betina pada bagian pangkal, bunga jantan di

bagian ujung, dan bunga steril di bagian tengah. Daun hidup berlangsung dalam

11 bulan, 6 bulan pertama untuk pertumbuhan batang dan daun, 4 bulan

berikutnya pertumbuhan vegetative berhenti, dan 1 bulan terakhir merupakan saat

rimpang dapat dipanen.

Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) adalah jenis umbi talas-talasan. Kimpul juga

disebut sebagai talas Belitung atau Blue Taro dalam bahasa Inggris. Kimpul

termasuk famili Areacea dan merupakan tumbuhan menahun yang mempunyai

umbi batang maupun batang palsu yang sebenarnya adalah tangkai daun.

Umbinya digunakan sebagai bahan makanan dengan cara direbus ataupun

digoreng.

d. Thelypteris sp

Habitusnya atau perawakannya berupa herba. Disebut herba karena pada

tumbuhan ini tangkai daun maupun batangnya berair

Ciri yang mencolok

Thelypteris sp memiliki ciri-ciri khusus yaitu terdapat vernasibergelung,

dimorfisme terdapat sporofil dan tropofil.

1. Akar

Akar tebal, tegak, bersisik, setiap 3 mm memiliki sisik kurang lebih 50,

berwarna coklat, herba, bergerigi pada batas di bagian atas. Tetapi ada yang

mengatakan kalau akar spesies ini adalah serabut.

Page 11: Pembahasan Air Tawar

2. Batang atau stipe

Stipe sampai 50 cm, bersisik padat di dasar, ke atas dibawah umur,

stramineous, sisik menyempit.tetapi ada juga yang mengatakan batang spesies ini

berupa rimpang karena arah tumbuhnya menjalar. Permukaan batang memiliki

ramenta yaitu bentukan seperti rambut atau sisik dengan warna merah kecoklatan.

Batang berwarna coklat dengan ukuran 19 cm dan batangnya bercabang.

3. Lamina

Lamina panjangnya sekitar 1m, tripinnatifid, lanset pinnae, sekitar 70 sampai

20 cm, bertangkai, malai dan malai pinna, beralur pada sorface atas, padat pada

saat muda, lanset pinnules, berekor di pucuk, bertangkai atau sesil, pangkal sedikit

atau tidak penyempitan , 10 kali 2 cm lebih besar, costa berlekuk atau kadang-

kadang menyirip, setiap segmen lonjong, bulat atau sedang tajam pada sebagian

pucuk atau bergigi pada tepi, 7-13 hingga 4 mm, yg mirip kertas, bagian dalam

hijau, kecoklatan pada spesimen kering, jarang berbulu di bawah, costa dan

pelepah dibesarkan di permukaan atas, kurang lebih berbulu.

4. Sori (spora)

Spora bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu monolet ( bilateral ) yang

berbentuk seperti biji kacang atau membulat dan trilet

5. Frond (ental)

Tumbuhan paku ini memiliki ental. Bentuk daun memanjang, ujung daun

meruncing, dan tepi daun rata. Berdasarkan kesamaan ukuran daun Thelypteris sp

termasuk anisopil, yaitu daun- daunnya terdiri dari 2 ukuran yaitu yang satu lebih

besar dari yang lain. Daun berwarna hijau, permukaannya halus, dan tekstur daun

seperti selaput.

Page 12: Pembahasan Air Tawar

e. Heliotropium indicum L

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermathophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Lamiales

Famili :Boraginaceae

Genus : Heliotropium

Species : Heliotropium indicum L. (Anonim,2009).

Tumbuhan ini berupa tumbuhan herba annual yang tingginya 20 – 80 cm.

akarnya serabut, berwarna putih kotor. Batangnya bulat, berambut kasar

menyerupai duri dan berwarna hijau. daunnya tunggal, tersebar, tanpa daun

penumpu, tangkai bulat berlekuk, berambut kasar, panjang 5 -15 cm, berwarna

hijau, helaian daun berbentuk oval, panjang 10 – 18 cm, lebar 6 – 15 cm, tepi

bergerigi atau beringgit, permukaan daun bagian atas dan bawah berambut halus,

ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan daun tegas, permukaan kasar, berbulu

dan berwarna hijau. berbunga Majemuk, bentuk bulir, bersifat simos ganda,

tergulung di ujung batang atau cabang, berkelamin dua, kelopak berbagi, benang

sari lima, tangkai sari tidak sama panjang, mahkota tersusun dari lima daun

mahkota yang berlekatan, dalam kuncup yang terpilin, tajuk mahkota tidak

simetris, duduk di atas pangkal buah dan berwarna putih. Buah kendaga, bentuk

Page 13: Pembahasan Air Tawar

bulat, bergerigi, keras dan berwarna hijau. Bijinya kecil, berbentuk bulat dan

berwarna hitam.

1. Akar (radix)

Sistem perakaran pada tumbuhan Heliotropium indicum L. adalah serabut,

yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian

disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar

dari pangkal batang, warna akar putih kotor (Tjitrosoepomo,1985).

 2. Batang (Caulis)

Tanaman Heliotropium indicum L. atau buntut tikus adalah tanaman liar

yang tumbuh tegak, tinggi 20 -80 cm. Batangnya berbentuk bulat, berambut kasar

menyerupai duri dan berwarna hijau (Nono,2011).

3. Daun ( Folium)

Daun Heliotropium indicum L. merupakan daun tunggal, tersebar, tanpa

daun penumpu, tangkai bulat berlekuk, berambut kasar, panjang 5 -15 cm,

berwarna hijau, helaian daun berbentuk oval, panjang 10 – 18 cm, lebar 6 – 15

cm, tepi bergerigi atau beringgit, permukaan daun bagian atas dan bawah

berambut halus, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan daun tegas,

permukaan kasar, berbulu dan berwarna hijau (Anonim,2009).

4. Bunga (Flos)

Majemuk, bentuk bulir, bersifat simos ganda, tergulung di ujung batang

atau cabang, berkelamin dua, kelopak berbagi, benang sari lima, tangkai sari tidak

sama panjang, mahkota tersusun dari lima daun mahkota yang berlekatan, dalam

Page 14: Pembahasan Air Tawar

kuncup yang terpilin, tajuk mahkota tidak simetris, duduk di atas pangkal buah

dan berwarna putih (Nono,2011).

 5. Buah (Fruktus)

Buah kendaga, bentuk bulat, bergerigi, keras dan berwarna hijau

(Anonim,2009).

6. Biji (Semen)

Pada tanaman Heliotropium indicum L. bijinya kecil, berbentuk bulat dan

berwarna hitam (Tjitrosoepomo,1985).