pbl 2
DESCRIPTION
kojTRANSCRIPT
Lius Gerald
102010043
B2
Hepatitis Virus Akut
Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan demam, nafsu makannya sangat menurun, kadang-kadang mual sejak 3 hari ini dan disertai mata kuning. Riwayat imunisasi hepatitis B oleh dokter keluarganya kira-kira 2 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 38,6oC, nadi 90x?menit, pernafasan 14x/menit, tekanan darah 120/80 mmHg dan hati membesar 3 jari dibawah arcus costae.
Skenario
Ditanyakan ditanyakan identitas pasien, keluhan utama, keluhan penyerta, riwayat penyakit sekarang, dan juga riwayat penyakit menahun keluarga
Tanyakan:-apakah ada perubahan warna pada air seni dan perubahan warna pada tinja, jika ada sejak kapan-Tanyakan juga kebiasaan makan, kebiasaan minum obat, dan juga apakah pasien peminum alkohol-apakah pernah terpapar cairan tubuh , seperti darah, serum, semen atau saliva
Anamnesa
Inspeksi : melihat apakah kulit pasien dan mata (sclera) pasien menguning,
Palpasi : kita meraba apakah terdapat nyeri tekan dan juga mencari pembesaran hati
Perkusi: timpani di seluruh kuadran
abdomen, batas hepar, ada/tidaknya penimbunan cairan diperut
Auskultasi
Pemeriksaan Fisik
-Pemeriksaan laboratorium-Tes fungsi hati (SGOT, SGPT, GGT, fosfatase alkali)-Serologi-Radiologi-USG
Pemeriksaan Penunjang
Working diagnosis yang dijalankan menurut skenario di atas adalah hepatitis akut e.c. virus.
Hepatitis akut virus merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang hati.
Disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus yaitu virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).
Working Diagnosis
HAV HBV HCV HDV HEV
klasifikasi
Picornavirus
Hepadnavirus
Flavivirus
Deltavirus
Calicivirus
Molekul RNA DNA RNA RNA RNA
Replikasi
Sitoplasma hepatosit
Hati hepatosit Hepatosit Hepatosit
Envelop - + + + -
Inkubasi 15-50 hari
15-180 hari
15-160 hari
4-7minggu
40 hari
Serologi IgM anti HAV
HBsAg, anti HBc, HbeAg,
Anti HCV, HCV RNA
Anti HDV Anti HEV
Transmisi
Fecal-oral Darah , cairan tubuh
Darah , cairan tubuh
Darah , cairan tubuh
Fecal-oral
Working Diagnosis
Diagnosis bandingImbas obat
Yellow fever
Kolesistitis
Kolelithiasis
kolangitis
Gejala klinis
Sama seperti hepatitis lain
demam, sakit kepala, mual, ikterus
nyeri abdomen kanan atas yang menjalar ke bahu
Kolik di perut atas > 30 menit, ikterus
nyeri perut, demam dan ikterus
Penyebab Obat (asetampinofen, kontrasepsi oral, dll)
Yellow fever virus
Batu kandung empedu, infeksi kuman
Infeksi sal empedu, statis empedu,hipersaturasi, kristalisasi
Batu koledokus, infeksi kuman
Pemeriksaan
Serologi, tes fngsi hati
IgM USG, CT scan, GGT, fosfatase alkali
MRCP, USG, CT-Scan (posterior shadow),
ERCP, PTC, GGT, fosfatase alkali
Transmisi - Arthropod vector
- - -
Transmisi secara enterik : virus hepatitis A (HAV) dan virus hepatitis E (HEV)
Transmisi melalui darah : virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis C (HCV)
Sistem imun bertanggung jawab untuk terjadinya kerusakan sel hati:-Melibatkan respon CD8 dan CD4 sel T-Produksi sitokin di hati dan sistemik
Efek sitopatik langsung dari virus.
Etiologi dan patofisiologi
Prevalensi anti HCV pada hepatitis virus akut menunjukkan bahwa hepatitis C (15,5%-46,4%) menempati urutan kedua setelah hepatitis A akut (39,8-68,3%) sedangkan urutan ketiga ditempati oleh hepatitis B (6,4%-25,9%).
Tahun 1982, didapatkan 2,7% (2 orang) anti HDV positif dari 73 karier hepatitis B dari donor darah.
Hepatitis E di Indonesia pertama kali dilaporkan terjadi di Kalimantan Barat yang diduga terjadi akibat pencemaran sungai
Epidemiologi
Gejala hepatitis akut terbagi jadi 4 tahap yaitu:Fase inkubasi : waktu antara masuknya virus dan
timbulnya gejala atau ikterus. Fase prodromal (pra ikterik) : Fase dimana
timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya gejala ikterus.
Fase ikterus: Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan dengan munculnya gejala.
Fase konvalesen : diawali dengan menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada.
Manifestasi Klinis
Sirosis hati
Hepatitis fluminan
Gagal hati akut
Komplikasi
Infeksi yang sembuh spontan :Rawat jalan, kecuali pasien dengan mual atau
anoreksiaMemperhatikan asupan kalori dan cairan yang
adekuatBatasi sktivitas fisisTidak ada pengobatan spesifik Menghindari alkohol
Penatalaksanaan
Vaksin HAV yang dilemahkanefektivitas tinggi, aman, toleransi baik2 dosis HAVRIX (1440 unit) interval 6-12 bulan
Vaksin HBV (rekombinan ragi)dewasa: 3 dosis pada bulan 0,1,6booster hanya untuk individu dengan
immunokompromais (titer di bawah 10mU/mL)
Pencegahan
Secara keseluruhan hampir seluruh pasien yang pada awalnya sehat dan terinfeksi hepatitis A akan mengalami penyembuhan secara penuh tanpa adanya efek samping. Hampir sama pada hepatitis B, pasien akan mengalami penyembuhan secara penuh, resiko kronisitas tergantung umur. Angka kematian tinggi pada penderita dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Prognosis
Pasien dengan keluhan Pasien dengan keluhan keluhan demam, nafsu makannya sangat menurun, kadang-kadang mual sejak 3 hari ini dan disertai mata kuning didiagnosis terkena hepatitis virus akut. Untuk lebih memastikan diagnosis diperlukan pemeriksaan penunjang.
Kesimpulan
SekianTerima kasih