laporan praktikum phh 2
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM PEMANENAN HASIL
HUTAN
PENGENALAN DAN ANALISIS MESIN GERGAJI RANTAI
( CHAIN SHAW )
DOSEN PENGAMPU:
ALBAYUDI, S.HUT
DISUSUN OLEH :
DIAN LA ROSA Y D1D011042
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
I. PENDAHULUAN
A.LatarBelakang.
Chainsaw adalah gergaji yang menggunakan mesinu ntuk menggerakkan
rantai gergajinya. Pada awalnya orang menebang pohon menggunakan alat
manual seperti pada praktikum sebelumnya tentang peralatan manual penebangan
hutan. Pembuatan chainsaw pada awalnya sangat berat dan besar bahkan di
operasiakan lebih dari satu orang. Pada saat ini chainsaw menurut penjelasan pak
juang bahwa chainsaw telah mengalami perubahan sebanyak 33 kali. Chainsaw
terbaru juga dilengkapi dengan pengaman atau perangkap rantai, rem rantai, anti
vibrasi serta pelumasan otomatis. Semua hal ini dari perbanyakan perbaikan
diharapkan memberikan kenyamanan dan keselamatan kerja bagi operator
chainsaw serta sekaligus meningkatkan produktifitas kerjanya.
Penggunaan alat mekanis memberikan keuntungan sehingga sering
digunakan dari pada alat manual. Beberapa kelebihan gergaji rantai antara lain :
(1) Alat cukup kuat dan mudah digunakan, (2) Mudah dihidupkan dan
dioperasikan, serta proses untuk menghasilkan pemotongan sesuai tujuan dengan
cepat, (3) Dapat dipakai pada berbagai posisi pemotongan, (4) Alat cukup tahan
lama dan serbaguna dan (5) Berkekuatan besar serta menghemat tenaga manusia.
Sedang kelemahannya ialah mahal, untuk dapat dioperasikan perlu operator yang
terampil, diperlukan penyediaan bahan bakar dan pelumas agar mesin tetap awet,
rantai cukup peka mengalami kerusakan bila menyentuh tanah, dan perlu ada
persediaan rantai agar selalu siap dapat dioperasikan.
B.Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah agar mahasiswa mampu mengenali,
memahami dan menganalisi sebagian atau komponen penyusun dan kegunaan dari
mesin gergaji rantai( chain saw ).
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tindakan yang perlu dilakukan sebelum gergaji rantai dipergunakan
(Soenarso, et al,1972 (b), antara lain: 1) Pemasangan keeping rantai dan rantai
Untuk memasang keeping rantai dan rantainya, tutup pelindung roda rantai perlu
dibuka terlebih dahulu dengan melepas mur pada baud kemudian rantai dipasang
pada alur keeping rantai dengan gigi pengerat pada bagian atas keeping rantai
mengarah pada ujung. 2) Pengisian bahan bakar. Bahan bakar yang dipergunakan
adalah bensin campur dengan perbandingan satu bagian bahan pelumas (SAE 30)
dan 25 bagianbensin (Premium). Pada gergaji rantai yang baru, selama 40 jam
pertama digunakan campuran dengan perbandingan 1:20. Campuran tersebut
harus tercampur dengan baik yaitu dengan mengguncang-guncangkan terlebih
dahulu sebelum dimasukan kedalam tangki. 3) Pengisian minyak pelumas rantai
Rantai gergaji harus diberi pelumas agar tidak cepat rusak. Pelumas rantai
digunakan minyak pelumas SAE 30, tidak diperbolehkan mempergunakan minyak
bekas.4) Menghidupkan dan mematikan mesin. Cara menghidupkan mesin adalah
tali starter ditarik perlahan – lahan 3-5 kali agar masuk campuran bahan bakar dan
udara, kemudian baru ditarik sekaligus sampai mesin hidup). Cara mematikannya
adalah menekan tombol pada posisi off.
Keselamatan dan kesehatan kerja dianggap penting dalam sector
kehutanan karena pengelolaan hutan termasuk dalam kategori kegiatan berisiko
tinggi. Hal tersebut ditunjukkan Gani (1992) dengan data kecelakaan kerja pada
kegiatan kehutanan 4 kali lebih besar dibandingkan angka kecelakaan pada
industri lain. Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang berhubungan
dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan
kondisi lingkungan (Santoso, 2004). Hal ini menunjukkan pada kondisi yang
bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh
lingkungan kerja. Kondisi kesehatan pekerja juga sebagai factor dari keselamatan
kerja di mana kondisi tersebut dapat membuat gangguan fisik sehingga
menghambat produktivitas kerja.
Alat pertanian merupakan salah satu alat yang sangat membantu petani.
Maka dari itu maka diperlukanlah mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian
diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat
mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis
tersebut termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga
manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energy
lainnya.
Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan
sebagAIpenerapanilmuteknikuntukmengembangkan, mengorganisasi,
danmengendalikanoperasi di dalamproduksipertanian(Robbins,2005).
Mekanisasipertaniandalamartiluasbertujuanuntukmeningkatkanproduktifita
stenagakerja, meningkatkanproduktifitaslahan,
danmenurunkanongkosproduksi.Penggunaanalatdanmesinpada proses
produksidimaksudkanuntukmeningkatkanefisiensi, efektifitas, produktifitas,
kualitashasil, danmengurangibebankerjapetani. Pengalamandarinegara-
negaratetangga Asia
menunjukkanbahwaperkembanganmekanisasipertaniandiawalidenganpenataanlah
an (konsolidasilahan), keberhasilandalampengendalian air,
masukanteknologibiologis,
danteknologikimia.Penerapanteknologimekanisasipertanian yang gagaltelahterjadi
di Srilangka yang disebabkankecerobohanakibatpenerapanmesin-
mesinimporsecaralangsungtanpadisesuaikandengankondisidankarakteristikpertani
annya.BerbedahalnyadenganJepang yang
melakukanmodifikasisesuaidengankondisilokal,
kemudianbarumemproduksisendiriuntukdigunakanolehpetanimereka( Hamilton
dkk,1996).
Pengembanganteknologipertaniandiarahkanuntukmeningkatkankesejahtera
andankemandirianmasyarakatkitaumumnyadanpetanikhususnya.Dapatdipastikanb
ahwajikateknologipertanian yang
cocoktersebuttelahberhasildikembangkandanditerapkan di negarakita,
makaketahananpanganatauswasembadapanganpastiakantercapaisehinggakemandir
iandalamhalekonomidanpolitikdapatkitawujudkan (Siahan,2001).
III. METODOLOGI
A. WaktudanTempat
Praktikuminidilakasanakanpada :
hari, tanggal : Kamis, Oktober 2013
pukul : 15.00 WIB - selesai
tempat :LaboratoriumSumberDayaHutan
Universitas Jambi
B. AlatdanBahan
- Alattulis
- Kamera
C. ProsedurKerja
Siapkanmesingergajirantai yang akandianalisis
Amati danbuatsketsadarimesingergajirantaitersebut
Lakukananalisis data dankegunaaandarimasing-masingbagian /
komponenpenyusunmesingergajirantai
Catathasildanbuatdokumentasigambar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
B. PEMBAHASAN
Dari
gambardiatasdapatdilihatbahwamesingergajirantasimemilikibanyakkomponenpen
yusun.Komponen chainsaw antar lain ((Soenarso et al, 1972), Kepingrantai,
Rantai, saringanudara, karburator, busi, tali starter, saringanbahanbakar,
pompaminyakpelumas, koplingdan, rodarantai, dsb. Dari
semuaomponenituakanbekerjaapabilamasing-
masingkomponenberjalansesuaidenganfungsinya. Denganperawatan yang
baikjugaakanmembuatawetpada alt chainsaw tersebut .
Rantai harus benar cocok dengan bar
panduan dan gergaji . Produsen gergaji
menentukan pilihan rantai yang cocok untuk
setiap model gergaji .
digunakan untuk mengamankan rantai ketika tanganmengubah posisi ,mengurangi cedera
mengerikan yangdisebabkan oleh kontak dengan rantai.
Posisitanganmemegangmesin
V. KESIMPULAN
Setiapkomponen / bagiandarimesingergajirantaimemilikikegunaan yang
berbedasesuaifungsinya.Chainsaw merupakanalatpenebangpohonmekanis yang
dapatdigunakansecaraamanjika operator
mematuhikaidahpenggunaannyadansebaliknya.Mata rantai yang
dipasangpadamesingergajirantaisebaiknyaharussesuaidengantujuanpenggunaan,
tidakterlalukuatdantidakterlalulonggar.Pelumas yang digunakansebaiknyapelumas
yang sudahmengalami proses pembakarandalammesin. Operator chainsaw
sebaiknyaadalah orang yang telahmengetahuicarapenggunaan chainsaw
denganbenaruntukmengurangiresiko yang akanterjadi.
DAFTAR PUSTAKA
http://ms.wikipedia.org/wiki/Gergaji_rantai
http://www.stihlusa.com/products/chain-saws/professional-saws/ms660/
http://chaingergaji.wordpress.com/
Sukanda dan Wesman E. 2008 Standarisasi Gergaji Rantai untuk Penebangan
Pohon. Prosiding PPI Standarisasi 2008. Jakarta.
Suharta, S., dan Yuniwati. 2007.Pengaruh Teknik Penebangan, Sikap Tubuh
Penebang, dan Kelerengan Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Kayu Mangium
(Acacia mangium Wild). Peronema Forest Science Jornal.Departemen Kehutanan
- Fakultas Pertanian - Universitas Sumatera Utara.
Yanri, Z., M. Yusuf, A. W. Ernawaty. 1998. KodePraktis ILO
KeselamatandanKesehatanKerja di Kehutanan (Terjemahan Elias). International
Labour Office. Geneva.
Wackherman, A. E. 1949. Harvesting Timber Crops. McGraw-Hill Book
Company. Inc. New York.