laporan praktikum 2 insekta

22
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSISTEMATIKA HEWAN “Insekta” Nama : Muhammad Dzaky Alfawwaz NIM : 1147020044 Kelompok : 5 (Tupaiidae) Asdos : Nurul Afiah Fauziah Gaestro Orly H Dosen : Bahiyah, M.Si. Tanggal Praktikum : Rabu, 30 September 2015 Tanggal Pengumpulan : Jum’at, 16 Oktober 2015

Upload: dzakyal-fawwaz

Post on 05-Jan-2016

726 views

Category:

Documents


49 download

DESCRIPTION

BSH

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOSISTEMATIKA HEWAN

“Insekta”

Nama : Muhammad Dzaky AlfawwazNIM : 1147020044Kelompok : 5 (Tupaiidae)Asdos : Nurul Afiah Fauziah

Gaestro Orly HDosen : Bahiyah, M.Si.Tanggal Praktikum : Rabu, 30 September 2015Tanggal Pengumpulan : Jum’at, 16 Oktober 2015

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2015 1436 H

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

I. Pendahuluan

1.1. Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk memahami arti

identifikasi serangga serta mengetahui cara-cara identifikasi secara

morfologi dengan menggunakan kunci dentifikasi secara manual maupun

multimedia.

1.2. Dasar Teori

Keanekaragaman merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan

keadaan bermacam-macam suatu benda yang dapat terjadi akibat adanya

perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur dan lainnya. Pada dasarnya

semua makhluk hidup memiliki keanekaragaman. Keanekaragaman

makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antar makhluk

hidup. Keanekaragaman ada yang terjadi secara alami dan ada juga yang

terjadi secara buatan. Keanekaragaman alami merupakan keanekaragaman

yang terjadi akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan

lingkungannya. Keanekaragaman hewan menunjukkan berbagai variasi

dalam bentuk, struktur tubuh, warna, jumlah, dan sifat lainnya di suatu

daerah. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat

dengan adanya persamaan ciri antar makhluk hidup (Putra, 1994).

Serangga adalah kelompok utama dari hewan beruas / Arthropoda yang

bertungkai enam / tiga pasang, karena itulah mereka disebut pula Hexapoda

yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti berkaki enam. Kajian

mengenai kehidupan serangga disebut entomologi. Serangga termasuk

dalam kelas insekta dan subfilum Uniramia yang dibagi lagi menjadi 29

ordo. Di Indonesia memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Tak heran

jika beberapa jumlah spesies kelompok utama makhluk hidup hanya

ditemukan di daerah atau pulau tertentu. Dalam dunia entomologi,

pengawetan serangga termasuk kedalam kegiatan koleksi serangga atau

insektarium. Kelimpahan jenis serangga sangat ditentukan oleh aktivitas

reproduksinya yang didukung oleh kondisi lingkungan yang sesuai dan

tercukupinya kebutuhan sumber makanannya (Suin, 1997).

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

Serangga adalah hewan-hewan yang bersegmen dengan eksokeleton

berkitin dan alat-alat tambahan bersegmen. Segmensi itu nampak jelas

secara eksternal. Jumlah jenis dalam filum ini lebih banyak dari jumlah jenis

dari semua filum lainnya. Baik laut, air tawar, maupun habitat terestial di

diami oleh serangga coelon pada arthropoda tereduksi. Homocoel

merupakan sebagian dari sistem sirkulasi. Jenis kelamin terpisah, namun

demikian pada jenis-jenis tertentu reproduksi parthenogenesis merupakan

karakteristik sirkulasi terjadi karena gerakan pulsai jantung dorsal.

Pernapasan dengan trakea selalu dicirikan dengan adanya porus

berpasangnya pada tiap segmen (Hala, 2007).

Insekta dalam bahasa latin adalah insect yang berarti serangga. Banyak

anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu,

nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri

khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam. Karena itu pula sering

juga disebut hexapoda. Insekta dapat hidup diberbagai habitat, yaitu air

tawar, laut, dan daratan. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok

invertebrate yang dapat terbang. Insekta ada yang hidup bebas dan ada yang

sebagai parasit. Tubuh insekta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu caput,

toraks, dan abdomen. Caput memiliki organ yang berkembang biak, yaitu

adanya sepasang antenna, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal

(oseli). Insekta memiliki organ perasa yang disebut palpus. Insekta yang

memiliki sayap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen insekta

tidak memiliki anggota tubuh (Iskandar, 2013).

Menurut Jasin (1987), bahwa kelas insekta dikenal sebagai hama

tanaman, namun ada beberapa yang bertindak sebagai musuhalami hama

(parasitoid dan predator) serta sebagai serangga penyerbuk.Secara umum

morfologi anggota kelas Insekta ini adalah tubuh terdiri dari ruas-ruas

(segmen) dan terbagi kedalam tiga daerah, yaitu caput, thoraks, dan

abdomen, kaki berjumlah 3 pasang pada thoraks, dan antene satu pasang.

Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas:

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

1. Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0.5

cm dan memiliki antenna panjang. Umumnya berkembang secara

ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.

2. Pterigota (bersayap), merupakan kelompok Insecta yang sayapnya

berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.

Menurut Lilies (1991), bahwa Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa

ordo berdasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya, yaitu :

1. Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.

Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir.

2. Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.

Contohnya walang sangit dan kutu busuk.

3. Homoptera memiliki dua pasang sayap yang sama panjang. Contohnya

wereng coklat, kutu daun, dan kutu kepala.

4. Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya adalah

capung

Menurut Levine (1990), bahwa Endoptrogota dibedakan menjadi

beberapa ordo berdasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya, yaitu :

1. Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras

dan tebal, misalnya kumbang tanduk, dan kutu gabah.

2. Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan

sayap depan lebih besardaripada sayap belakang. Misalnya semut

rangrang, semut hitam, lebah madu, dan tawon.

3. Diptera hanya memiliki satu pasang sayap. Misalnya nyamuk malaria,

nyamuk demam beradarah, lalat rumah, lalat buah, dan lalat tse-tse.

4. Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe

mulut penghisap, misalnya kupu-kupu sutera dan kupu-kupu elang.

Biasanya bersayap dua pasang, namun ada yang hanya memiliki satu

pasang atau bahkan tidak punya sayap sama sekali.

Sistem pencernaan pada insecta memiliki sistem pencernaan yang

lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanandan penyerapan

zat-zat makanan. Sistem pernafasan pada insekta bernafas dengan sistem

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi dengan kitin. Oksigen

masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea membuka

bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan

menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air

(Soulsby, 1982).

Sistem sirkulasi insecta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ

sebuah jantung pembuluh yangberfungsi memompa hemolimfa melalui

sinus homosol (rongga tubuh). Sistem pengeluaran (ekskresi) pada insekta

berupa tubulus malphigi yang melekat pada bagian posterior saluran

pencernaan. Sistem saraf insecta terdiri dari pasangan tali saraf ventral

dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior

menyatu membentuk otak yang terletak dekat antena, mata, dan organ

indera lain yang terpusat dikepala (Jasin, 1987).

Manfaat serangga antara lain sebagai penyerbuk (pollinator) andal

untuk semua jenis tanaman. Di bidang pertanian serangga berperan

membantu meningkatkan produksi buah-buahan dan biji-bijian. Produksi

buah-buahan dan biji-bijian meningkat sebesar 40 % berkat bantuan

serangga dengan kualitas yang sangat bagus. Di Eropa dan Australia

berkembang jasa penyewaan koloni serangga untuk penyerbukan yang

melepas kawanan lebah menjelang tanaman berbuah. Serangga juga

berperan sebagai organisme perombak (dekomposer) yang mendegradasi

kayu yang tumbang, ranting, daun yang jatuh, hewan yang mati dan sisa

kotoran hewan (Jumar, 2000).

II. Metode Kerja

2.1. Alat dan Bahan

Alat Jumlah Bahan Jumlah

Kompas 1 buah Rayap 1 ekor

Insect net 1 buah

Plastik 1 buah

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

Mikroskop 1 buah

Kaca preparat 1 buah

2.1. Cara Kerja

III. Hasil Pengamatan

1. Rayap

Sumber : (Slactron, 2010) (Dokumen Pribadi, 2015)

2. Bagian Kepala Rayap

Specimen (Rayap)

1. dikoleksi dari berbagai tempat2. diidentifikasi morfologinya3. diamati bagian mulutnya pada

mikroskop4. dituliskan ciri-ciri morfologinya

Hasil

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

Sumber : (Ismaharto, 2010) (Dokumen Pribadi, 2015)

Keterangan :1. Kepala (caput)2. Thorax (dada)3. Abdomen (perut)4. Oseli5. Pasang kaki6. Antenna7. Mandible8. Labrum9. Fontanelle10. Pronotum

IV. Pembahasan

Rayap terdapat diseluruh dunia, dan dapat ditemukan di antara garis-garis

lintang 50o utara dan 50o selatan. Rayap yang merupakan serangga berukuran

kecil ini hidup berkelompok dengan system kasta yang berkembang biak dengan

sempurna. Serangga ini masuk ordo Isoptera yang dari bahasa Yunani, iso berart

sama, dan ptera yang berarti sayap. Rayap memakan tanaman, pohon kayu, serta

bahan makanan lain seperti humus, rumput dan jamur. Bahan-bahan tersebut

merupakan sumber makanan yang mengandung selulosa. Rayap adalah serangga

yang bersifat sosial oleh karena itu berada dalam koloni-koloni yang jelas

dengan kondisi yang berdesakan (secara positif bersifat tigmotaksik). Ukuran

koloni ini mungkin bervariasi dari beberap individu sampai berjuta-juta rayap.

Kebanyakan spesies bersifat kriobiotik. Rayap memerlukan tingkat kelembaban

dan karbondioksida yang tinggi, serta menghindari sinar (fototaksik negative),

dengan demikian rayap ditemukan secara umum dalam keadaan di bawah tanah.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

Seperti yang dinyatakan oleh Suin (1997), bahwa rayap hidup di tempat

yang temperaturnya hangat serta karakteristik tanahnya subur. Kisaran

temperature yang disukai rayap adalah 21,1 oC – 26,6oC dan kelembapan optimal

95-98%. Tidak mengherankan bila di Indonesia menjadi istana rayap karena

temperature udara antara 25,7oC -28,9 oC dan kelembapan 84-98 %. Rayap

termasuk ordo Isoptera. Isoptera adalah serangga yang bersifat sosial dengan

system kasta yang dikembangkan dengan baik. Wakil-wakil kelompok ini

dicirikan oleh pemilikan dua pasang sayap mirip membran berukuran sama

(dalam bentuk tahap bersayap), bagian-bagian mulut pengunyah, dan

metamorphosis sederhana. Mulutnya bersambung secara lebar pada toraks, yang

sifat khasnya adalah berperan untuk memisahkan kelompok itu dari semut.

Menurut Lilies (1991), bahwa klasifikasi dari rayap tanah yang ditemukan

dari koleksi adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Phylum : Artropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Isoptera

Family : Rhinotermitidae

Genus : Coptotermes

Spesies : Coptotermes curvignathus

Morfologi rayap terdiri dari caput (kepala), thorax (dada), dan abdomen

(perut). Caputnya berupa prognathous. Mempunyai mata majemuk, kadang-

kadang mengecil, mempunyai dua ocellus atau tidak mempunyai. Antena

panjang tersusun atas sejumlah segmen, sampai tigapuluh segmen. Kepala

berwama kuning, antena, labrum, dan pronotum kuning pucat. Bentuk kepala

bulat ukuran panjang sedikit lebih besar daripada lebarnya. Antena terdiri dan 15

segmen. Mandibel berbentuk seperti arit dan melengkung diujungnya, batas

antara sebelah dalam dan mandibel kanan sama sekali rata. Panjang kepala

dengan mandibel 2,46-2,66 mm, panjang mandibel tanpa kepala 1,40-1,44 mm

dengan leban pronotum 1,00-1,03 mm dan panjangnya 0,56 mm, panjang badan

5,5-6 mm. Tipe mulut pengunyah. Thoraxnya mempunyai dua pasangan sayap

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

yang bersifat membran, kedua pasang sayap ini mempunyai bentuk dan ukuran

yang sama, pada keadaan istirahat pasangan sayap melipat bagi kasta

reproduksional di bagian dorsal abdomen. Kebanyakan pekerja dan tentana tidak

bersayap. Pasangan pasangan kaki pendek, coxae sangat berkembang, tansus

terdiri atas empat sampai lima segmen, dengan sepasang ungues. Abdomennya

tersusun atas sebelas segmen. Sternum segmen abdomen pertama mengecil.

Sternum segmen abdomen kesebelas menjadi panapnoct. Cercus pendek

tersusun atau enam sampai delapan segmen. Bagian abdomen ditutupi dengan

rambut yang menyerupai duri. Abdomen berwarna putih kekuning- kuningan.

Seperti yang dinyatakan oleh Putra (1994), bahwa tubuh rayap, seperti

pada umumnya tubuh serangga, ditutupi oleh suatu lapisan tipis epitikula yang

tersusun dari lilin (parafin). Lapisan ini berfungsi untuk mencegah rayap dari

kekeringan, menjaga kelembaban, dan mencegah infeksi oleh organisme lain.

Tubuh terbagi atas tiga bagian yaitu kepala, dada (toraks), dan abdomen. Setiap

bagian memiliki ruas yang jelas kecuali pada bagian kepala.

Saluran pencernaan rayap terdiri atas usus depan, usus tengah, dan usus

belakang. Saluran pencernaan ini menempati sebagian besar dari abdomen. Usus

depan terdiri atas esofagus dan tembolok yang dilengkapi dengan kelenjar saliva.

Esofagus dan tembolok memanjang pada bagian posterior atau bagian tengah

dari thorak. Kelenjar saliva mensekresikan endoglukanase dan enzim lain ke

dalam saluran pencernaan. Usus tengah merupakan bagian yang berbentuk

tubular yang mensekresikan suatu membrane peritrofik di sekeliling material

makanan. Usus tengah pada rayap tingkat tinggi juga diketahui mensekresikan

endoglukonase. Usus belakang merupakan tempat bagi sebagian besar simbion

seperti yang dinyatakan Iskandar (2013), bahwa rayap bersimbiosis dengan

bakteri dan protozoa pada saluran pencernaannya. Pada rayap tingkat rendah

lebih banyak bersimbiosis dengan protozoa dibandingkan dengan bakteri,

sebaliknya pada rayap tingkat tinggi lebih banyak bersimbiosis dengan bakteri

dibandingkan dengan protozoa.

Sistem pernafasan rayap dengan Trakea merupakan lubang-lubang halus yang

terdapat pada antar ruas badan serangga. Dengan gerakan otot yang teratur dan

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

aktif, maka udara akan masuk ke dalam tubuh serangga melalui trakea. Seperti

yang dinyatakan Soulsby (1982), bahwa sistem pernafasan pada insekta bernafas

dengan sistem trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi dengan kitin.

Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea

membuka bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat

membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya

air.

Sistem peredaran darahnya masih terbuka (lacuner). Darah tidak memiliki

haemoglobin (Hb), tetapi zat haemocinin sehingga tidak berwarna merah.

Haemocinin berfungsi mengedarkan makanan dan hasil metabolism. Sistem

syarafnya berupa tangga tali, yaitu berupa simpul syaraf otak (ganglion otak)

yang bercabang dua kearah perut dan ekor. Sistem ekskresinya berupa saluran

Malphigi yang berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme.

Sistem reproduksinya dengan seksual dan siklus hidupnya dengan

metamorfosisi. Telur yang menetas yang menjadi nimfa alcan mengalami 5-8

instar. Jumlah telur rayap bervariasi, tergantung kepada jenis dan umur. Saat

pertama bertelur betina mengeluarkan 4-15 butir telur. Telur rayap berbentuk

silindris, dengan bagian ujung yang membulat yang berwarna putih. Panjang

telur bervariasi antara 1-1,5 mm. Telur C. curvignathus akan menetas setelah

berumur 8-11 hari. Dalam perkembangan hidupnya berada dalam lingkugan

yang sebagian besar diatur dalam koloni dan terisolir dari pengaruh nimfa sesuai

dengan kebutuhan koloni. Nimfa-nimfa yang sedang tumbuh dapat diatur

menjadi anggota kasta, yang diperlakukan bahwa nasib rayap dewasa dan siap

terbang dapat diatur. Nimfa muda akan mengalami pergantian kulit sebanyak 8

kali, sampai kemudian berkembang menjadi kasta pekenja, prajurit dan calon

laron. Kasta pekerja jumlahnya jauh lebih besar dan seluruh kasta yang terdapat

dalam koloni rayap. Nimfa yang menetas dan telun pertama dan selunuh koloni

yang baru akan berkembang menjadi kasta pekerja. Waktu keseluruhan yang

dibutuhkan dan keadaan telur sampai dapat bekerja secana efektif sebagai kasta

pekerja path umumnya adalah 6-7 bulan. Umun kasta pekerja dapat mencapai

19-24 bulan. Kasta pekerja berikutnya berbentuk dan nimfa-nimfa yang cukup

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

besar dan mempunyai wama yang lebih gelap dibandingkan denan anggota

penbentukan pertama. Kepala dilapisin dengan polisachanida yang disebut chitin

dan menebal pada bagian rahangnya. Pada segmen terakhin dan pangkal stenink

terdapat alat kelamin yang tidak benkembang dengan sempuma sehingga

membuat kasta pekerja ini menjadi mandul.

Seperti yang dinyatakan oleh Soulsby (1982), bahwa rayap mengalami

metamorphosa gradual atau bertahap. Kelompok hewan ini pertumbuhannya

melalui tiga tahap, tahap telur, tahap nimfa dan tahap dewasa. Telur Rayap

berbentuk silinder dengan ukuran panjang yang bervariasi antara 1-1,5 mm.

Telur akan menetas setelah berumur 8-11 hari.

Menurit Iskandar (2013), ada beberapa kasta yang ditemukan pada koloni

rayap. Terdapat 4 kasta, yaitu :

1. Rayap Pekerja, dengan jumlah terbanyak di koloni. Tugas mereka mencari

dan menyimpan makanan, merawat induk dan larva, membangun &

memperbaiki sarang. Rayap dari kasta inilah yang dapat merusak bangunan

kayu karena memiliki kemampuan mencerna selulosa dalam kayu, dimana

hasil pencernaan akan dimuntahkan dan dipersembahkan sebagai makanan

induk, prajurit dan para larva. Jenis rayap paling merusak adalah rayap

Formosa karena memiliki koloni sangat besar.

2. Rayap Prajurit yang bertugas menjaga sarang dan keseluruhan koloni. Kasta

prajurit memiliki spesialisasi anatomi dan perilaku untuk melawan serangan

musuh utama mereka, semut. Rayap jenis ini memiliki rahang yang besar

sehingga mereka tidak mampu makan sendiri. Mereka bergantung pada rayap

pekerja untuk menyediakan mereka dengan makanan muntahan. Rayap

prajurit dan rayap pekerja sama-sama tidak memiliki mata dan biasanya hidup

maksimal dua tahun.

3. Rayap Reproduksi (Alates), rayap-rayap ini adalah calon raja dan ratu koloni

baru nantinya. Untuk menjadi laron, nimfa rayap harus melalui proses

metamorfosis tidak sempurna. Bentuk tubuh mereka saat ini masih ramping

dan hanya mereka yang punya sayap di kerajaan rayap. Sayap ini diperlukan

untuk berpindah tempat untuk membangun koloni baru, dua pasang sayap

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

dengan ukuran sama akan muncul dari punggung mereka. Karena hal inilah

rayap diklasifikasikan dalam ordo Isoptera (iso = sama dan pteron = sayap).

Rayap reproduksi ini sering kita sebut sebagai laron dan muncul sebelum

hujan. Rayap reproduksi memiliki mata yang tidak dimiliki oleh rayap

pekerja atau rayap prajurit. Bentuk tubuh mereka yang indah untuk golongan

rayap (ramping dan bersayap) tidak akan bertahan lama. Sayap mereka sangat

rapuh, dan akan segera rontok begitu mereka telah menemukan tempat untuk

membangun koloni baru. Jika terpilih menjadi ratu, tubuh laron betina tidak

akan ramping lagi dan akan mengalami obesitas, karena tujuan hidupnya

hingga ajal adalah bertelur untuk koloni.

4. Ratu & Raja. Setelah tiba di calon tempat tinggal baru, rayap reproduksi

terpilih akan menjadi Ratu & Raja dalam koloni. Dimana dalam koloni hanya

terdapat satu raja dan satu ratu. Ratu rayap merupakan serangga dengan umur

terpanjang di dunia, ratu rayap dapat hidup 50 tahun pada kondisi ideal.

Menurut Levine (1990), terdapat beberapa perilaku yang dimiliki oleh

rayap antara lain:

1. Cryptobiotik yaitu sifat rayap yang tidak tahan terhadap cahaya;

2. Trofalaksis yaitu saling menjilati dan tukar menukar makanan antar sesama

individu;

3. Kanibalistik yaitu memakan individu lain yang sakit atau lemas ;

4. Neurophagy yaitu memakan bangkai individu lainnya.

V. Kesimpulan

Rayap yang merupakan serangga berukuran kecil ini hidup berkelompok

dengan system kasta yang berkembang biak dengan sempurna. Serangga ini

masuk ordo Isoptera yang dari bahasa Yunani, iso berart sama, dan ptera yang

berarti sayap. Rayap memakan tanaman, pohon kayu, serta bahan makanan lain

seperti humus, rumput dan jamur.

Morfolgi rayap terdiri dari Tubuh terbagi atas tiga bagian yaitu kepala,

dada (toraks), dan abdomen. Setiap bagian memiliki ruas yang jelas kecuali pada

bagian kepala. Sistem pencernaannya terdiri darusus depan, usus tengah, dan

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM 2 insekta

usus belakang dan dibantu dengan protozoa. Sistem pernafasannya dengan

Trakea. Sistem peredaran darahnya masih terbuka. Sistem syarafnya berupa

tangga tali, yaitu berupa simpul syaraf otak (ganglion otak) yang bercabang dua

kearah perut dan ekor. Sistem ekskresinya berupa saluran Malphigi yang

berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme. Sistem reproduksinya dengan

seksual dan siklus hidupnya mengalami metamorfosis, dengan diawali dengan

telur, nimfa, individu muda, dan individu dewasa. Kastanya terdiri dari pekerja,

prajurut, reproduksi (alates), dan ratu dan raja.

VI. Daftar Pustaka

Hala, Yusminah, 2007. Dasar Biologi Umum II. Makassar : Alauddin Press.

Iskandar, 2013. Dasar-Dasar Ekologi Serangga. Bandung : Insitut Teknologi

Bandung Press.

Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta: Rineka Cipta.

Jasin, M. 1987. Zoologi Invertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.

Levine, N. D, 1990. Parasitologi Veteriner. Surabaya : Terjemahan Gatut

Ashadi. UGM Press.

Lilies, Christina, 1991. Kunci Determinasi Serangga. Yogyakarta : Kanisius.

Putra, N.S, 1994. Serangga Disekitar Kita. Yogyakarta : Kanisius.

Suin, Muhammad, 1997. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta : PT Bumi Aksara

Soulsby, E. J. L, 1982. Helminthes, Arthropods, and Protozoa of Domesticated

Animals 7th Edition. London : Bailliere Tindal London.

VII. Daftar Pustaka Gambar

Slacktron, 2010, Termite Global Anatomy (Online). https://forums.penny-

arcade.com/discussion/109134/resolutions-2010-nsfw/p13. Diakses pada

Kamis, 15 Oktober 2015, 19.50 WIB.

Timmy, Hopkins., 2010, Termite Anatomy in Species Identification (Online).

http://www.termiteweb.com/termite-anatomy-in-species-identification/.

Diakses pada Kamis, 15 Oktober 2015, 19.56 WIB.