laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila

7
Laporan Praktikum Alat Uji Elektrolit Disusun Oleh M. Ghozy Al-Haqqoni (16) Suci Kurniati (19) Syifa Rahmi Fadhila (20)

Upload: syifa-dhila

Post on 06-Jul-2015

773 views

Category:

Education


16 download

DESCRIPTION

Semoga bermanfaat^^

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila

Laporan Praktikum Alat Uji

Elektrolit

Disusun Oleh

M. Ghozy Al-Haqqoni (16)

Suci Kurniati (19)

Syifa Rahmi Fadhila (20)

Page 2: Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila

X SCI A

SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

TP 2014/2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul

Laporan Hasil Uji daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit

1.2 Latar Belakang

Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh diantaranya

seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit, dan air garam. Selain itu

kita sering tidak menyadari bahwa ternyata larutan-larutan di atas bisa menghantarkan listrik

jika disambungkan dengan alat uji tertentu.

1.3 Tujuan Praktikum

1. Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit.

2. Menjelaskan sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil

praktikum.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Larutan

Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), ukuran partikelnya sama,

tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut, partikel- partikel

Page 3: Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila

penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih.

Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut di dalamnya

disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian, larutan =

pelarut (solvent) + zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah

volume terbesar.

2.1.2 Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit

Larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu

kemampuan menghantarkan listrik.

a) Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.

Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius (1859-

1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air

akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik.

Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus

sama dengan muatan negatif.

Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif

disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan

elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-

zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat :

HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain. Contoh larutan elektrolit lemah : CH3COOH,

Al(OH)3 dan Na2CO3.

b) Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.

Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke

dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, mereka tetap berupa

molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat

menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat

menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Contoh larutan non

elektrolit: Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa

(C6H12O6), dan lain-lain.

2.1.3 Elektrolit dan Non Elektrolit

Pada tahun 1984, Svante August Arrhenius berhasil menjelaskan bahwa elektrolit

dalam pelarut air dapat terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan non elektrolit dalam pelarut air

tidak terurai menjadi ion-ionnya.

Page 4: Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila

Senyawa ion akan terurai menjadi ion-ion dalam pelarut air

Contoh: NaCl (s) →Na+ (aq) + Cl- (aq)

Senyawa ion baik dalam pelarut air maupun dalam bentuk lelehannya dapat

menghantarkan arus listrik.

Senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air karena

molekul molekulnya akan terurai menjadi ion-ionnya.

Contoh: CH3COOH (aq)→ H+(aq) + CH3COO-

(aq)

Akan tetapi senyawa kovalen polar yang lain, seperti gula (C12H22O11) tidak dapat

menghantarkan listrik dalam pelarut air. Hal ini disebabkan molekul-molekul C12H22O11

tidak dapat terurai menjadi ion-ion dalam pelarut air. Jadi senyawa kovalen polar dapat

berupa elektrolit maupun non-elektrolit. Bersifat elektrolit jika dapat bereaksi dengan pelarut

air (terhidrolisis). Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

.

3.1 Alat dan Bahan

Alat :

1. 1 Buah batang karbon

2. 4 Buah baterai baru

3. Kabel

7. Tang

8. Gunting

9. Ember / baskom

4. Lakban listrik

5. Isolasi

6. Bola lampu senter

10. Tisu

11. Dudukan lampu

11. Gelas Kimia

Bahan :

1. Air Suling (H2O)

2. Larutan Hydrogen Klorida (HCl)

3. Larutan Asam Cuka (CH3COOH)

4. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)

5. Larutan Gula /Sukrosa (C12H22O11)

6. Larutan Ammonia (NH3)

7. Larutan Etanol (C2H5OH)

8. Larutan Natrium Klorida (NaCl)

Page 5: Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila

9. Larutan Urea (CO(NH2)

3.2 Langkah Kerja

1. Di awali dengan menggabungkan baterai yang positif kenegatif begitu seterusnya lalu di

isolasi setiap sambungan dua baterai.

2. Di bungkus dengan karton, baterai yang sudah diisolasi tadi lalu di lakban diluarnya.

3. Disiapakan kabel lalu kupas bagian ujung kabel dengan gunting ( hanya sedikit). Lau kedua

ujung kabel yang telah dikupas di lilitkan pada ujung dudukan lampu yang telah dipasang

lampu.

4. Di ujung kutub baterai ditempelkan sisa kabel sehingga bola lampu menyala.

5. Dibersihkan terlebih dahulu semua peralatan yang akan digunakan dan dikeringkan.

6. Dimasukkan larutan secukupnya ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering.

7. Diuji daya hantar listriknya dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan

cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan.

8. Diamati perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala (catat dalam tabel pengamatan).

9. Dibersihkan dahulu elektroda dengan air dan dibersihkan.

10. Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Diperoleh hasil sebagai berikut :

Bahan Rumus

Zat

Nyala Lampu

Bergelembung

Jenis Larutan

Terang Redup Tidak

Menyala Elektrolit

Kuat Elektrolit Lemah

Non Elektrolit

Air Suling H2O V V

Larutan Hydrogen

HCl V V V V

Page 6: Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila

Klorida

Larutan Asam Cuka

CH3COOH V V V

Larutan

Natrium Hidroksida

NaOH V V V

Larutan Gula

/Sukrosa

C12H22O11 V V

Larutan

Ammonia (NH3) V V V

Larutan Etanol

C2H5OH V V

Larutan

Natrium Klorida

NaCl V V V V

Larutan

Urea CO(NH2)2 V V

4.2 Pembahasan

Dari percobaan diatas maka kita dapat mengambil pambahasan bahwa, larutan elektrolit adalah

larutan yang dapat menghantarkan listrik Setelah melakukan percobaan, saya mengelompokan

larutan-larutan yang telah diuji tersebut ke dalam beberapa golongan .

1. Larutan elektrolit kuat → HCl, NaCL

2. Larutan elektrolit lemah → CH3COOH, NaOH, NH3

3. Larutan Non Elektrolit → C12H22O11, C2H5OH, CO(NH2)2

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan kita dapat mengambil keputusan yaitu sebagai berikut :

1. Larutan berdasarkan daya hantar listrik terbagi atas, larutan elektroolit dan non elektrolit.

2. Ciri – ciri larutan elektrolit adalah adanya gelembung gas dan lampu menyala.

3. Ciri – ciri larutan non elektrolit lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.

Page 7: Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila

4. Berdasarkan kekuatan daya hantar listrik, laritan dapat dibagi atas, elektrolit kuat, elektrolit

lemah, dan non elektrolit.

5.2 Saran

1. Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan pengamatan

agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan hasil praktikum.

2. Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang dapat

menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.

3. Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan mempengaruhi

hasi percobaan.

4. Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air kapur, dan air garam usahakan dengan

mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.

5. Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan atau

memastikan terhadap hasinya.

6. Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada

elektroda.

7. Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan diuji tidak

tumpah.