laporan praktikum uji material

Upload: gale21

Post on 02-Jun-2018

446 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    1/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 1

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    UJI TARIK

    DISUSUN OLEH:

    Fatimah Shohina Putri

    0613 4041 1645

    Kelompok 1 EGB

    Dosen Pembimbing: Ir.

    POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

    TAHUN AKADEMIK 2013

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    2/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 2

    UJI TARIK

    I. TUJUAN PENGUJIAN

    Mengetahui standard-an prosedur pengujian tarik dengan baik benar

    Mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi dari pengujian tarik

    Mampu mengolah data dari hasil pengujiaN

    Mengetahui kekuatan bahan logam melalui pemahaman dan

    pendalaman kurva hasil uji tarik.

    II. DASAR TEORI

    1. PENGERTIAN PENGUJIAN TARIK

    Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas

    sifat fisik, mekanik, thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari

    sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat mekanik terdiri dari keuletan,

    kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik merupakan

    salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu

    material, contohnya untuk dibentuk dan dilakukan prosespermesinan. Untuk mengetahui sifat mekanik pada suatu logam harus

    dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu pengujian

    yang dilakukan adalah pengujian tarik.

    Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan

    spesifikasi dan sifat-sifat yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai

    contoh dalam pembuatan konstruksi sebuah jembatan. Diperlukan

    material yang kuat untuk menerima beban diatasnya. Material juga

    harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau

    berlebih tidak patah. Salah satu contoh material yang sekarangbanyak digunakan pada konstruksi bangunan atau umum adalah

    logam.

    Meskipun dalam proses pembuatannya telah diprediksikan sifat

    mekanik dari logam tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai

    mutlak dan akurat dari sifat mekanik logam tersebut. Oleh karena itu,

    sekarang ini banyak dilakukan pengujian-pengujian terhadap sampel

    dari material.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    3/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 3

    Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar

    sifat mekanik dari material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan

    kekurangannya. Material yang mempunyai sifat mekanik lebih baikdapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang

    kurang baik dengan cara alloying. Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan

    konstruksi dan pesanan.

    Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji

    kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya

    yang sesumbu. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat

    penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena

    mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan

    untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yangdiberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran

    sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang

    dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut.

    Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan

    dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi

    spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat

    dilihat dari kurva uji tarik.

    Pengujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat

    mekanis suatu material, khususnya logam diantara sifat-sifat mekanis

    yang dapat diketahui dari hasil pengujian tarik adalah sebagai berikut:

    Kekuatan tarik

    Kuat luluh dari material

    Keuletan dari material

    Modulus elasticdari material

    Kelentingan dari suatu material

    Ketangguhan.

    Pengujian tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasirancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung

    bagi spesifikasi bahan. Karena dengan pengujian tarik dapat diukur

    ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara

    perlahan. Pengujian tarik ini merupakan salah satu pengujian yang

    penting untuk dilakukan, karena dengan pengujian ini dapat

    memberikan berbagai informasi mengenai sifat-sifat logam.

    Dalam bidang industri diperlukan pengujian tarik ini untuk

    mempertimbangkan faktor metalurgi dan faktor mekanis yang

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    4/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 4

    tercakup dalam proses perlakuan terhadap logam jadi, untuk

    memenuhi proses selanjutnya.

    Oleh karena pentingnya pengujian tarik ini, kita sebagai

    mahasiswa metalurgi hendaknya mengetahui mengenai pengujian ini.

    Dengan adanya kurva tegangan regangan kita dapat mengetahui

    kekuatan tarik, kekuatan luluh, keuletan, modulus elastisitas,

    ketangguhan, dan lain-lain. Pada pegujian tarik ini kita juga harus

    mengetahui dampak pengujian terhadap sifat mekanis dan fisik suatu

    logam. Dengan mengetahui parameter-parameter tersebut maka kita

    dapat data dasar mengenai kekuatan suatu bahan atau logam.

    2.

    DASAR PENGUJIAN TARIK

    Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji

    kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya

    yang sesumbu [Askeland, 1985]. Hasil yang didapatkan dari pengujian

    tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena

    mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan

    untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang

    diberikan secara lambat.

    Gambar 1. Mesin uji tarik dilengkapi spesimen ukuran standar.

    Seperti pada gambar 1 benda yang di uji tarik diberi

    pembebanan pada kedua arah sumbunya. Pemberian beban pada

    kedua arah sumbunya diberi beban yang sama besarnya.

    http://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled.jpg
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    5/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 5

    Pengujian tarik adalah dasar dari pengujian mekanik yang

    dipergunakan pada material. Dimana spesimen uji yang telah

    distandarisasi, dilakukan pembebanan uniaxialsehingga spesimen ujimengalami peregangan dan bertambah panjang hingga akhirnya

    patah. Pengujian tarik relatif sederhana, murah dan sangat

    terstandarisasi dibanding pengujian lain. Hal-hal yang perlu

    diperhatikan agar penguijian menghasilkan nilai yang valid adalah;

    bentuk dan dimensi spesimen uji, pemilihan grips dan lain-lain.

    Bentuk dan Dimensi Spesimen uji

    Spesimen uji harus memenuhi standar dan spesifikasi dari ASTM

    E8 atau D638. Bentuk dari spesimen penting karena kita harus

    menghindari terjadinya patah atau retak pada daerah grip atauyang lainnya. Jadi standarisasi dari bentuk spesimen uji

    dimaksudkan agar retak dan patahan terjadi di daerah gage

    length.

    Grip and Face Selection

    Facedan gripadalah faktor penting. Dengan pemilihan setting

    yang tidak tepat, spesimen uji akan terjadi slip atau bahkan pecah

    dalam daerah grip(jaw break). Ini akan menghasilkan hasil yang

    tidak valid. Faceharus selalu tertutupi di seluruh permukaan yang

    kontak dengan grip. Agar spesimen uji tidak bergesekan langsung

    denganface.

    Beban yang diberikan pada bahan yang di uji ditransmisikan pada

    pegangan bahan yang di uji. Dimensi dan ukuran pada benda uji

    disesuaikan dengan estndar baku pengujian.

    Gambar 2. Dimensi dan ukuran spesimen untuk uji tarik

    http://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled1.jpg
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    6/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 6

    Kurva tegangan-regangan teknik dibuat dari hasil pengujian yang

    didapatkan.

    Gambar 3. Contoh kurva uji tarik

    Tegangan yang digunakan pada kurva adalah tegangan

    membujur rata-rata dari pengujian tarik. Tegangan teknik tersebut

    diperoleh dengan cara membagi beban yang diberikan dibagi dengan

    luas awal penampang benda uji. Dituliskan seperti dalam persamaan

    2.1 berikut:

    S =

    Keterangan ;s : besarnya tegangan (kg/mm2)

    P : beban yang diberikan (kg)

    AO: Luas penampang awal benda uji (mm

    2)

    Regangan yang digunakan untuk kurva tegangan-regangan

    teknik adalah regangan linier rata-rata, yang diperoleh dengan cara

    membagi perpanjangan yang dihasilkan setelah pengujian dilakukan

    dengan panjang awal. Dituliskan seperti dalam persamaan 2.2 berikut.

    http://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled2.jpg
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    7/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 7

    Keterangan ;

    e : Besar regangan

    L : Panjang benda uji setelah pengujian (mm)

    Lo : Panjang awal benda uji (mm)

    Bentuk dan besaran pada kurva tegangan-regangan suatu logam

    tergantung pada komposisi, perlakuan panas, deformasi plastik, laju

    regangan, temperatur dan keadaan tegangan yang menentukan

    selama pengujian. Parameter-parameter yang digunakan untukmenggambarkan kurva tegangan-regangan logam adalah kekuatan

    tarik, kekuatan luluh atau titik luluh, persen perpanjangan dan

    pengurangan luas. Dan parameter pertama adalah parameter

    kekuatan, sedangkan dua yang terakhir menyatakan keuletan bahan.

    Bentuk kurva tegangan-regangan pada daerah elastis tegangan

    berbanding lurus terhadap regangan. Deformasi tidak berubah pada

    pembebanan, daerah remangan yang tidak menimbulkan deformasi

    apabila beban dihilangkan disebut daerah elastis. Apabila beban

    melampaui nilai yang berkaitan dengan kekuatan luluh, bendamengalami deformasi plastis bruto. Deformasi pada daerah ini

    bersifat permanen, meskipun bebannya dihilangkan. Tegangan yang

    dibutuhkan untuk menghasilkan deformasi plastis akan bertambah

    besar dengan bertambahnya regangan plastik.

    Pada tegangan dan regangan yang dihasilkan, dapat diketahui

    nilai modulus elastisitas. Persamaannya dituliskan dalam persamaan

    Keterangan ;

    E : Besar modulus elastisitas (kg/mm2),

    e : regangan

    : Tegangan (kg/mm2)

    Pada mulanya pengerasan regang lebih besar dari yang

    dibutuhkan untuk mengimbangi penurunan luas penampang lintang

    benda uji dan tegangan teknik (sebanding dengan beban F) yang

    http://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled4.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled3.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled4.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled3.jpg
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    8/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 8

    bertambah terus, dengan bertambahnya regangan. Akhirnya dicapai

    suatu titik di mana pengurangan luas penampang lintang lebih besar

    dibandingkan pertambahan deformasi beban yang diakibatkan olehpengerasan regang. Keadaan ini untuk pertama kalinya dicapai pada

    suatu titik dalam benda uji yang sedikit lebih lemah dibandingkan

    dengan keadaan tanpa beban. Seluruh deformasi plastis berikutnya

    terpusat pada daerah tersebut dan benda uji mulai mengalami

    penyempitan secara lokal. Karena penurunan luas penampang lintang

    lebih cepat daripada pertambahan deformasi akibat pengerasan

    regang, beban sebenarnya yang diperlukan untuk mengubah bentuk

    benda uji akan berkurang dan demikian juga tegangan teknik pada

    persamaan (1) akan berkurang hingga terjadi patah.

    3. SIFATSIFAT MATERIAL DARI PENGUJIAN TARIK

    Dari kurva uji tarik yang diperoleh dari hasil pengujian akan

    didapatkan beberapa sifat mekanik yang dimiliki oleh benda uji, sifat-

    sifat tersebut antara lain [Dieter, 1993]:

    Kekuatan tarik

    Kuat luluh dari material

    Keuletan dari material

    Modulus elasticdari material

    Kelentingan dari suatu material

    Ketangguhan.

    Kekuatan tarik ( Tensile Strength )

    Kekuatan yang biasanya ditentukan dari suatu hasil pengujian

    tarik adalah kuat luluh (Yield Strength) dan kuat tarik (Ultimate

    Tensile Strength). Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum

    (Ultimate Tensile Strength/ UTS), adalah beban maksimum dibagi

    luas penampang lintang awal benda uji.

    di mana,

    Su = Kuat tarik

    Pmaks =Beban maksimum

    A0 = Luas penampang awal

    http://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled5.jpg
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    9/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 9

    Untuk logam-logam yang liat kekuatan tariknya harus

    dikaitkan dengan beban maksimum dimana logam dapat menahan

    sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas.

    Tegangan tarik adalah nilai yang paling sering dituliskan

    sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada kenyataannya nilai

    tersebut kurang bersifat mendasar dalam kaitannya dengan

    kekuatan bahan. Untuk logam-logam yang liat kekuatan tariknya

    harus dikaitkan dengan beban maksimum, di mana logam dapat

    menahan beban sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas.

    Akan ditunjukkan bahwa nilai tersebut kaitannya dengan kekuatan

    logam kecil sekali kegunaannya untuk tegangan yang lebih

    kompleks, yakni yang biasanya ditemui. Untuk berapa lama, telahmenjadi kebiasaan mendasarkan kekuatan struktur pada kekuatan

    tarik, dikurangi dengan faktor keamanan yang sesuai.

    Kecenderungan yang banyak ditemui adalah menggunakan

    pendekatan yang lebih rasional yakni mendasarkan rancangan

    statis logam yang liat pada kekuatan luluhnya. Akan tetapi, karena

    jauh lebih praktis menggunakan kekuatan tarik untuk menentukan

    kekuatan bahan, maka metode ini lebih banyak dikenal, dan

    merupakan metode identifikasi bahan yang sangat berguna, mirip

    dengan kegunaan komposisi kimia untuk mengenali logam atau

    bahan. Selanjutnya, karena kekuatan tarik mudah ditentukan dan

    merupakan sifat yang mudah dihasilkan kembali (reproducible).

    Kekuatan tersebut berguna untuk keperluan spesifikasi dan

    kontrol kualitas bahan. Korelasi empiris yang diperluas antara

    kekuatan tarik dan sifat-sifat bahan misalnya kekerasan dan

    kekuatan lelah, sering dipergunakan. Untuk bahan-bahan yang

    getas, kekuatan tarik merupakan kriteria yang tepat untuk

    keperluan perancangan.

    Tegangan di mana deformasi plastik atau batas luluh mulai

    teramati tergantung pada kepekaan pengukuran regangan.

    Sebagian besar bahan mengalami perubahan sifat dari elastik

    menjadi plastik yang berlangsung sedikit demi sedikit, dan titik di

    mana deformasi plastik mulai terjadi dan sukar ditentukan secara

    teliti. Telah digunakan berbagai kriteria permulaan batas luluh

    yang tergantung pada ketelitian pengukuran regangan dan data-

    data yang akan digunakan.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    10/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 10

    1. Batas elastik sejati berdasarkan pada pengukuran regangan

    mikro pada skala regangan 2 X 10-6

    inci/inci. Batas elastik

    nilainya sangat rendah dan dikaitkan dengan gerakanbeberapa ratus dislokasi.

    2. Batas proporsional adalah tegangan tertinggi untuk daerah

    hubungan proporsional antara tegangan-regangan. Harga ini

    diperoleh dengan cara mengamati penyimpangan dari bagian

    garis lurus kurva tegangan-regangan.

    3. Batas elastik adalah tegangan terbesar yang masih dapat

    ditahan oleh bahan tanpa terjadi regangan sisa permanen

    yang terukur pada saat beban telah ditiadakan. Dengan

    bertambahnya ketelitian pengukuran regangan, nilai batas

    elastiknya menurun hingga suatu batas yang sama denganbatas elastik sejati yang diperoleh dengan cara pengukuran

    regangan mikro. Dengan ketelitian regangan yang sering

    digunakan pada kuliah rekayasa (10-4

    inci/inci), batas elastik

    lebih besar daripada batas proporsional. Penentuan batas

    elastik memerlukan prosedur pengujian yang diberi beban-tak

    diberi beban (loading-unloading) yang membosankan.

    Kekuatan Luluh ( Yield Strenght )

    Salah satu kekuatan yang biasanya diketahui dari suatu hasil

    pengujian tarik adalah kuat luluh (Yield Strength). Kekuatan luluh (

    yield strength) merupakan titik yang menunjukan perubahan dari

    deformasi elastis ke deformasi plastis [Dieter, 1993]. Besar

    tegangan luluh dituliskan seperti pada persamaan 2.4, sebagai

    berikut.

    Keterangan ;

    Ys : Besarnya tegangan luluh (kg/mm2)

    Py : Besarnya beban di titik yield(kg)

    Ao : Luas penampang awal benda uji (mm2)

    Tegangan di mana deformasi plastis atau batas luluh mulai

    teramati tergantung pada kepekaan pengukuran regangan.

    Sebagian besar bahan mengalami perubahan sifat dari elastik

    menjadi plastis yang berlangsung sedikit demi sedikit, dan titik di

    http://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled6.jpg
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    11/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 11

    mana deformasi plastis mulai terjadi dan sukar ditentukan secara

    teliti.

    Kekuatan luluh adalah tegangan yang dibutuhkan untuk

    menghasilkan sejumlah kecil deformasi plastis yang ditetapkan.

    Definisi yang sering digunakan untuk sifat ini adalah kekuatan

    luluh ditentukan oleh tegangan yang berkaitan dengan

    perpotongan antara kurva tegangan-regangan dengan garis yang

    sejajar dengan elastis ofset kurva oleh regangan tertentu. Di

    Amerika Serikat offsetbiasanya ditentukan sebagai regangan 0,2

    atau 0,1 persen (e= 0,002 atau 0,001)

    Cara yang baik untuk mengamati kekuatan luluh offsetadalah

    setelah benda uji diberi pembebanan hingga 0,2% kekuatan luluh

    offset dan kemudian pada saat beban ditiadakan maka benda

    ujinya akan bertambah panjang 0,1 sampai dengan 0,2%, lebih

    panjang daripada saat dalam keadaan diam. Tegangan offset di

    Britania Raya sering dinyatakan sebagai tegangan uji (proff stress),

    di mana harga ofsetnya 0,1% atau 0,5%. Kekuatan luluh yang

    diperoleh dengan metode ofset biasanya dipergunakan untuk

    perancangan dan keperluan spesifikasi, karena metode tersebut

    terhindar dari kesukaran dalam pengukuran batas elastik atau

    batas proporsional.

    http://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled7.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled7.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled7.jpg
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    12/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 12

    Gambar : Kurva tegangan-regangan dari sebuah benda uji

    terbuat dari bahan getas.

    Pengukuran Keliatan (Keuletan)

    Keuleten adalah kemampuan suatu bahan sewaktu menahan

    beban pada saat diberikan penetrasi dan akan kembali ke baentuk

    semula.Secara umum pengukuran keuletan dilakukan untuk

    memenuhi kepentingan tiga buah hal [Dieter, 1993]:

    1. Untuk menunjukan elongasi di mana suatu logam dapat

    berdeformasi tanpa terjadi patah dalam suatu proses suatu

    pembentukan logam, misalnya pengerolan dan ekstrusi.2. Untuk memberi petunjuk secara umum kepada perancang

    mengenai kemampuan logam untuk mengalir secara pelastis

    sebelum patah.

    3. Sebagai petunjuk adanya perubahan permukaan kemurnian

    atau kondisi pengolahan

    Gambar. Grafik tegangan dan regangan yang menunjukkan

    benda brittle dan ductile

    Modulus Elastic

    Modulus Elastisitas adalah ukuran kekuatan suatu bahan akan

    keelastisitasannya. Makin besar modulus, makin kecil regangan

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    13/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 13

    elastik yang dihasilkan akibat pemberian tegangan.Modulus

    elastisitas ditentukan oleh gaya ikat antar atom, karena gaya-gaya

    ini tidak dapat dirubah tanpa terjadi perubahan mendasar pada

    sifat bahannya. Maka modulus elastisitas salah satu sifat-sifat

    mekanik yang tidak dapat diubah. Sifat ini hanya sedikit berubah

    oleh adanya penambahan paduan, perlakuan panas, atau

    pengerjaan dingin.

    Secara matematis persamaan modulus elastic dapat ditulis

    sebagai berikut.

    Dimana,

    s = tegangan

    = regangan

    Tabel 1 Harga modulus elastisitas pada berbagai suhu

    Pada grafik tegangan-regangan, modulus kekakuan dapat

    dihitung dari slope kemiringan garis elastic yang linier, diberikan

    oleh:

    E = atau E = tan

    http://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled10.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled8.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled10.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled8.jpg
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    14/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 14

    Dimana adalah sudut yang dibentuk oleh daerah elastic

    kurva teganganregangan.

    Modulus elastisitas suatu material ditentukan oleh energy ikat

    antar atom-atom, sehingga besarnya nilai modulus ini tidak dapat

    dirubah oleh suatu proses tanpa merubah struktur bahan.

    Gambar. Kurva stress vs strain dengan titik-titik dan daerah darisuatu sifat.

    Kelentingan ( Resiliense )

    Kelentingan adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap

    energi pada waktu berdeformasi secara elastis dan kembali

    kebentuk awal apabila bebannya dihilangkan [Dieter, 1993].

    Kelentingan biasanya dinyatakan sebagai modulus kelentingan,

    yakni energi regangan tiap satuan volumeyang dibutuhkan untuk

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    15/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 15

    menekan bahan dari tegangan nol hingga tegangan luluh o.

    Energi regangan tiap satuan volume untuk beban tarik satu sumbu

    adalah :

    Uo = xx

    Dari definisi diatas, modulus kelentingan adalah :

    Persamaan ini menunjukan bahwa bahan ideal untuk menahan

    beban energi pada pemakaian di mana bahan tidak mengalamideformasi permanen, misal pegas mekanik, adalah data bahan

    yang memiliki tegangan luluh tinggi dan modulus elastisitas

    rendah.

    Ketangguhan ( Toughness )

    Ketangguhan (Toughness) adalah kemampuan menyerap

    energi pada daerah plastik. Pada umumnya ketangguhan

    menggunakan konsep yang sukar dibuktikan atau didefinisikan.Salah satu menyatakan ketangguhan adalah meninjau luas

    keseluruhan daerah di bawah kurva tegangan-regangan. Luas ini

    menunjukan jumlah energi tiap satuan volume yang dapat

    dikenakan kepada bahan tanpa mengakibatkan pecah.

    Ketangguhan (S0) adalh perbandingan antara kekuatan dan

    kueletan. Persamaan sebagai berikut.

    UT su ef

    atau

    Untuk material yang getas

    Keterangan;

    http://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled13.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled12.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled11.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled13.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled12.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled11.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled13.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled12.jpghttp://sersasih.files.wordpress.com/2011/07/untitled11.jpg
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    16/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 16

    UT : Jumlah unit volume

    Tegangan patah sejati adalah beban pada waktu patah, dibagiluas penampang lintang. Tegangan ini harus dikoreksi untuk

    keadaan tegangan tiga sumbu yang terjadi pada benda uji tarik

    saat terjadi patah. Karena data yang diperlukan untuk koreksi

    seringkali tidak diperoleh, maka tegangan patah sejati sering

    tidak tepat nilai.

    Gambar. Proses penciutan (necking) pada benda uji

    III. ALAT DAN BAHAN

    1. Alat yang digunakan

    Mesin Uji Taik

    Alat ukur ( jangka sorong ) Mistar

    Spidol

    2. Bahan yang digunakan

    Sampel Baja berbentuk bulat

    Sampel Aluminium berbentuk persegi

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    17/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 17

    IV. LANGKAH PENGUJIAN

    Adapun langkahlangkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

    1.

    Mengukur benda uji dengan ukuran standar

    2. Mengkur panjang awal (Lo) atau gage lengthdan luas penampang irisan

    benda uji.

    3. Mengukur benda uji pada pegangan (grip) atas dan pegangan bawah

    pada mesin uji tarik.

    4.

    Menyalakan mesin uji tarik dan lakukan pembebanan tarik sampai

    benda uji putus.

    5. Mencatat beban luluh dan beban putus yang terdapat pada skala.

    6.

    Melepaskan benda uji pada pegangan atas dan bawah, kemudian

    satukan keduanya seperti semula.

    7. Mematikan mesin uji tarik .

    8. Mengukur panjang regangan yang terjadi.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    18/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 18

    V. DATA PENGAMATAN

    1. Data pengamatan minggu pertama

    Nama : Fatimah Shohina Putri

    Hari/tanggal : 6 Maret 2014

    Tempat : Laboratorium Teknik Mesin

    Jenis Bahan : Baja

    Jenis Pengujian : Uji Tarik

    No. F (N) l (mm)(N/mm

    2)

    (%)(N/mm

    2)

    A (mm2)

    1. 350 0.10 6.98 0.25 27.91 50.17

    2. 500 0.20 9.97 0.50 19.95 50.13

    3. 650 0.30 12.98 0.75 17.30 50.10

    4. 700 0.40 13.98 1.00 13.98 50.06

    5. 750 0.5014.99 1.25 11.99 50.02

    6. 800 0.60 16.00 1.50 10.67 49.99

    7. 850 0.70 17.02 1.75 9.72 49.95

    8. 900 0.80 18.03 2.00 9.02 49.92

    9. 1050 0.90 21.05 2.25 9.36 49.88

    10. 1200 1.00 24.08 2.50 9.63 49.84

    11. 1500 1.10 30.12 2.75 10.95 49.81

    12. 1750 1.20 35.16 3.00 11.72 49.77

    13. 1950 1.40 39.21 3.50 11.20 49.74

    14. 2000 1.50 40.24 3.75 10.73 49.7015. 2100 1.60 42.28 4.00 10.57 49.66

    16. 2150 1.70 43.32 4.25 10.19 49.63

    17. 2200 1.90 44.36 4.75 9.34 49.59

    18. 2350 2.00 47.42 5.00 9.48 49.56

    19. 3000 2.10 60.58 5.25 11.54 49.52

    20. 3150 2.20 63.66 5.50 11.57 49.48

    21. 3250 2.30 65.73 5.75 11.43 49.45

    22. 3300 2.40 66.79 6.00 11.13 49.41

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    19/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 19

    23. 3450 2.50 69.87 6.25 11.18 49.38

    24. 3500 2.60 70.94 6.50 10.91 49.34

    25. 3550 2.70 72.00 6.75 10.67 49.30

    26. 3650 2.80 74.08 7.00 10.58 49.27

    27. 3750 2.90 76.17 7.25 10.51 49.23

    28. 3800 3.00 77.24 7.50 10.30 49.20

    29. 3850 3.10 78.32 7.75 10.11 49.16

    30. 3870 3.20 78.78 8.00 9.85 49.12

    31. 3890 3.30 79.25 8.25 9.61 49.09

    32. 3900 3.50 79.51 8.75 9.09 49.05

    33. 3920 3.80 79.97 9.50 8.42 49.02

    34. 3930 3.90 80.24 9.75 8.23 48.98

    35. 3940 4.00 80.50 10.00 8.05 48.94

    36. 3970 4.10 81.17 10.25 7.92 48.91

    37. 3980 4.20 81.44 10.50 7.76 48.87

    38. 3980 4.30 81.50 10.75 7.58 48.84

    39. 4000 4.50 81.97 11.25 7.29 48.80

    40. 4000 4.70 82.03 11.75 6.98 48.76

    41. 4010 4.80 82.29 12.00 6.86 48.73

    42. 4010 4.90 82.35 12.25 6.72 48.69

    43. 4020 5.00 82.62 12.50 6.61 48.66

    44. 4040 5.10 83.09 12.75 6.52 48.62

    45. 4050 5.30 83.36 13.25 6.29 48.58

    46. 4060 5.50 83.63 13.75 6.08 48.55

    47. 4060 5.80 83.69 14.50 5.77 48.51

    48. 4060 5.90 83.75 14.75 5.68 48.48

    49. 4070 6.00 84.02 15.00 5.60 48.44

    50. 4080 7.00 84.29 17.50 4.82 48.40

    51. 4080 8.00 84.35 20.00 4.22 48.37

    52. 4060 9.00 84.00 22.50 3.73 48.33

    53. 3850 10.00 79.72 25.00 3.19 48.30

    54. 3420 11.00 70.87 27.50 2.58 48.26

    55. 2950 11.50 61.17 28.75 2.13 48.22

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    20/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 20

    Contoh perhitungan :

    Diket : A = 50.20 mm2

    L0= 40 mm

    F = 350 N

    l = 0.1 mm

    Penyelesaian :

    t =

    =

    = 6.98 N/mm2

    (%) =

    x 100

    =

    x 100

    = 0.25 %

    =

    =

    = 27.91 N/mm2

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    21/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 21

    2. Minggu kedua

    Nama : Fatimah Shohina Putri

    Hari/tanggal : 13 Maret 2014

    Tempat : Laboratorium Teknik Mesin

    Jenis Bahan : Baja

    Jenis Pengujian : Uji Tarik

    No. F (N) l (mm)(N/mm2)

    (%)(N/mm2)

    A (mm2)

    1. 50 0.00 1.26 0.00 0.00 39.84

    2. 100 0.10 2.53 0.14 18.08 39.54

    3. 100 0.20 2.55 0.28 9.11 39.24

    4. 120 0.50 3.08 0.70 4.41 38.95

    5. 130 0.70 3.36 0.98 3.44 38.65

    6. 250 0.80 6.52 1.12 5.83 38.36

    7. 300 0.90 7.88 1.26 6.26 38.06

    8. 350 1.00 9.27 1.40 6.63 37.769. 400 1.00 10.68 1.40 7.63 37.47

    10. 450 1.00 12.11 1.40 8.66 37.17

    11. 500 1.00 13.56 1.40 9.69 36.88

    12. 550 1.10 15.04 1.54 9.77 36.58

    13. 600 1.10 16.54 1.54 10.75 36.28

    14. 650 1.30 18.06 1.82 9.93 35.99

    15. 700 1.50 19.61 2.10 9.35 35.69

    16. 750 1.60 21.19 2.24 9.47 35.40

    17. 800 1.60 22.79 2.24 10.19 35.1018. 850 1.70 24.42 2.38 10.27 34.80

    19. 900 1.80 26.08 2.52 10.36 34.51

    20. 950 1.80 27.77 2.52 11.03 34.21

    21. 1000 1.90 29.49 2.66 11.10 33.92

    22. 1050 1.90 31.23 2.66 11.75 33.62

    23. 1100 1.90 33.01 2.66 12.42 33.32

    24. 1150 1.90 34.82 2.66 13.10 33.03

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    22/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 22

    25. 1200 1.90 36.66 2.66 13.80 32.73

    26. 1250 2.00 38.54 2.80 13.78 32.44

    27. 1300 2.00 40.45 2.80 14.46 32.14

    28. 1350 2.00 42.40 2.80 15.16 31.84

    29. 1400 2.10 44.38 2.94 15.11 31.55

    30. 1450 2.10 46.40 2.94 15.80 31.25

    31. 1500 2.10 48.46 2.94 16.50 30.96

    32. 1550 2.20 50.56 3.08 16.43 30.66

    33. 1600 2.20 52.70 3.08 17.13 30.36

    34. 1650 2.30 54.88 3.22 17.06 30.07

    35. 1700 2.30 57.10 3.22 17.75 29.77

    36. 1750 2.30 59.37 3.22 18.46 29.48

    37. 1800 2.30 61.69 3.22 19.18 29.18

    38. 1850 2.40 64.05 3.36 19.08 28.88

    39. 1900 2.50 66.46 3.50 19.01 28.59

    40. 1950 2.50 68.93 3.50 19.71 28.29

    41. 2000 2.50 71.44 3.50 20.43 28.00

    42. 2050 2.50 74.01 3.50 21.17 27.70

    43. 2100 2.60 76.63 3.64 21.07 27.40

    44. 2150 2.70 79.32 3.78 21.00 27.11

    45. 2200 2.70 82.06 3.78 21.73 26.81

    46. 2250 2.80 84.86 3.92 21.67 26.52

    47. 2300 2.80 87.72 3.92 22.40 26.22

    48. 2350 2.80 90.65 3.92 23.15 25.92

    49. 2400 2.80 93.65 3.92 23.91 25.63

    50. 2450 2.80 96.72 3.92 24.70 25.33

    51. 2500 2.80 99.86 3.92 25.50 25.04

    52. 2550 2.80 103.08 3.92 26.32 24.74

    53. 2600 2.90 106.37 4.06 26.23 24.44

    54. 2650 2.90 109.74 4.06 27.06 24.15

    55. 2700 2.90 113.20 4.06 27.91 23.85

    56. 2750 2.90 116.75 4.06 28.78 23.56

    57. 2800 2.90 120.38 4.06 29.68 23.26

    58. 2850 3.00 124.11 4.20 29.58 22.96

    59. 2900 3.00 127.94 4.20 30.49 22.67

    60. 2950 3.00 131.87 4.20 31.43 22.37

    61. 3000 3.00 135.90 4.20 32.39 22.08

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    23/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 23

    62. 3050 3.00 140.04 4.20 33.38 21.78

    63. 3100 3.10 144.30 4.34 33.28 21.48

    64. 3150 3.20 148.68 4.48 33.22 21.19

    65. 3200 3.20 153.18 4.48 34.23 20.89

    66. 3250 3.20 157.81 4.48 35.26 20.60

    67. 3300 3.20 162.57 4.48 36.32 20.30

    68. 3350 3.20 167.47 4.48 37.42 20.00

    69. 3400 3.20 172.53 4.48 38.55 19.71

    70. 3450 3.30 177.73 4.62 38.51 19.41

    71. 3500 3.40 183.10 4.76 38.51 19.12

    72. 3550 3.40 188.64 4.76 39.67 18.82

    73. 3600 3.40 194.35 4.76 40.87 18.52

    74. 3650 3.40 200.25 4.76 42.11 18.23

    75. 3700 3.40 206.35 4.76 43.39 17.93

    76. 3750 3.40 212.65 4.76 44.72 17.64

    77. 3800 3.40 219.16 4.76 46.09 17.34

    78. 3850 3.40 225.90 4.76 47.51 17.04

    79. 3900 3.50 232.88 4.90 47.57 16.75

    80. 3950 3.50 240.11 4.90 49.05 16.45

    81. 4000 3.60 247.60 5.03 49.18 16.16

    82. 4050 3.60 255.38 5.03 50.72 15.86

    83. 4100 3.80 263.45 5.31 49.57 15.56

    84. 4150 3.80 271.83 5.31 51.15 15.27

    85. 4200 4.00 280.54 5.59 50.15 14.97

    86. 4250 4.10 289.61 5.73 50.50 14.68

    87. 4300 4.70 299.05 6.57 45.49 14.38

    88. 4350 5.50 308.88 7.69 40.15 14.08

    89. 4350 6.00 315.51 8.39 37.60 13.79

    90. 4350 6.50 322.44 9.09 35.47 13.49

    91. 4350 7.00 329.67 9.79 33.67 13.20

    92. 4350 7.50 337.24 10.49 32.15 12.90

    93. 4250 8.00 337.22 11.19 30.14 12.60

    94. 4200 8.50 341.27 11.89 28.71 12.31

    95. 4150 8.90 345.52 12.45 27.76 12.01

    96. 3950 9.10 337.17 12.73 26.49 11.72

    97. 3750 10.00 328.40 13.99 23.48 11.42

    98. 3400 15.00 305.67 20.98 14.57 11.12

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    24/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 24

    Contoh perhitungan :

    Diket : A = 50.20 mm2

    L0= 40 mm

    F = 350 N

    l = 0.1 mm

    Penyelesaian :

    t =

    =

    = 6.98 N/mm2

    (%) =

    x 100

    =

    x 100

    = 0.25 %

    =

    =

    = 27.91 N/mm2

    3. Minggu ketiga

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    25/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 25

    Nama : Fatimah Shohina Putri

    Hari/tanggal : 20 Maret 2014

    Tempat : Laboratorium Teknik Mesin

    Jenis Bahan : Aluminium

    Jenis Pengujian : Uji Tarik

    No. F (N) l (mm)(N/mm2)

    (%)(N/mm2)

    A (mm2)

    1. 50 0.00 0.63 0.00 0.00 79.64

    2. 100 0.00 1.27 0.00 0.00 78.63

    3. 150 0.00 1.93 0.00 0.00 77.63

    4. 200 0.00 2.61 0.00 0.00 76.63

    5. 250 0.00 3.31 0.00 0.00 75.63

    6. 300 0.00 4.02 0.00 0.00 74.62

    7. 350 0.00 4.75 0.00 0.00 73.62

    8. 400 0.10 5.51 0.20 27.54 72.62

    9. 450 0.10 6.28 0.20 31.42 71.61

    10. 500 0.10 7.08 0.20 35.41 70.61

    11. 550 0.10 7.90 0.20 39.51 69.61

    12. 600 0.10 8.75 0.20 43.73 68.60

    13. 650 0.20 9.62 0.40 24.04 67.60

    14. 700 0.20 10.51 0.40 26.28 66.60

    15. 750 0.30 11.43 0.60 19.06 65.60

    16. 800 0.30 12.39 0.60 20.64 64.59

    17. 850 0.40 13.37 0.80 16.71 63.59

    18. 900 0.50 14.38 1.00 14.38 62.59

    19. 950 0.50 15.43 1.00 15.43 61.58

    20. 1000 0.60 16.51 1.20 13.76 60.58

    21. 1050 0.60 17.62 1.20 14.69 59.58

    22. 1100 0.70 18.78 1.40 13.41 58.57

    23. 1150 0.80 19.98 1.60 12.48 57.57

    24. 1200 0.80 21.21 1.60 13.26 56.57

    25. 1250 1.30 22.50 2.60 8.65 55.57

    26. 1300 1.50 23.83 3.00 7.94 54.56

    27. 1350 2.00 25.21 4.00 6.30 53.56

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    26/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 26

    28. 1400 2.80 26.64 5.60 4.76 52.56

    29. 1450 3.00 28.13 6.00 4.69 51.55

    30. 1500 4.00 29.67 8.00 3.71 50.55

    31. 1530 4.50 30.88 9.00 3.43 49.55

    32. 1540 4.80 31.72 9.60 3.30 48.54

    33. 1550 5.00 32.60 10.00 3.26 47.54

    34. 1560 5.50 33.52 11.00 3.05 46.54

    35. 1570 6.00 34.48 12.00 2.87 45.54

    36. 1570 6.50 35.26 13.00 2.71 44.53

    37. 1550 7.00 35.61 14.00 2.54 43.53

    38. 1530 7.50 35.98 15.00 2.40 42.53

    39. 1500 7.50 36.12 15.00 2.41 41.52

    40. 1460 7.80 36.03 15.60 2.31 40.52

    41. 1450 8.00 36.69 16.00 2.29 39.52

    42. 1410 8.30 36.61 16.60 2.21 38.51

    43. 1350 8.50 35.99 17.00 2.12 37.51

    44. 1300 8.50 35.61 17.00 2.09 36.51

    45. 1200 9.00 33.80 18.00 1.88 35.51

    46. 1150 9.60 33.33 19.20 1.74 34.50

    47. 1100 9.70 32.84 19.40 1.69 33.50

    48. 1050 9.90 32.31 19.80 1.63 32.50

    49. 950 10.00 30.17 20.00 1.51 31.49

    50. 300 11.00 9.84 22.00 0.45 30.49

    4. Minggu ke empat

    Nama : Fatimah Shohina Putri

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    27/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    Page 27

    Hari/tanggal : 27 Maret 2014

    Tempat : Laboratorium Teknik Mesin

    Jenis Bahan : Aluminium

    Jenis Pengujian : Uji Tarik

    No F (N) l (mm)(N/mm2)

    (%)(N/mm2)

    A (mm2)

    1. 50 0.00 0.673 0.000 0.00 74.31

    2. 100 0.00 1.376 0.000 0.00 72.67

    3. 150 0.08 2.112 0.200 10.56 71.034. 200 0.08 2.882 0.200 14.41 69.39

    5. 250 0.08 3.690 0.200 18.45 67.75

    6. 300 0.08 4.538 0.200 22.69 66.11

    7. 350 0.08 5.430 0.200 27.15 64.47

    8. 400 0.16 6.366 0.400 15.92 62.83

    9. 450 0.23 7.354 0.600 12.26 61.19

    10. 500 0.39 8.397 1.000 8.40 59.55

    11. 550 0.62 9.498 1.600 5.94 57.91

    12. 600 0.78 10.663 2.000 5.33 56.27

    13. 650 1.17 11.899 3.000 3.97 54.63

    14. 700 1.64 13.211 4.200 3.15 52.99

    15. 750 2.34 14.607 6.000 2.43 51.35

    16. 800 3.20 16.094 8.200 1.96 49.71

    17. 830 4.68 17.268 12.000 1.44 48.07

    18. 840 4.76 18.093 12.200 1.48 46.43

    19. 840 4.84 18.756 12.400 1.51 44.79

    20. 840 5.07 19.470 13.000 1.50 43.15

    21. 850 5.46 20.480 14.000 1.46 41.51

    22. 840 5.85 21.071 15.000 1.40 39.87

    23. 830 6.16 21.713 15.800 1.37 38.23

    24. 820 6.24 22.413 16.000 1.40 36.59

    25. 709 6.24 20.277 16.000 1.27 34.95

    26. 790 6.32 23.720 16.200 1.46 33.31

    27. 770 6.47 24.317 16.600 1.46 31.67

    28. 750 6.63 24.980 17.000 1.47 30.03

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Uji Material

    28/28

    LAPORAN PRAKTIKUM UJI MATERIAL

    JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI TEKNIK ENERGI

    29. 720 6.94 25.365 17.800 1.43 28.39

    30. 717 7.02 26.817 18.000 1.49 26.75

    31. 680 7.02 27.086 18.000 1.50 25.11

    32. 650 7.10 27.700 18.200 1.52 23.47

    33. 600 7.25 27.491 18.600 1.48 21.83

    34. 550 7.41 27.247 19.000 1.43 20.19

    35. 500 7.41 26.961 19.000 1.42 18.55

    36. 450 7.72 26.619 19.800 1.34 16.91

    37. 400 7.72 26.203 19.800 1.32 15.27

    38. 300 7.80 22.018 20.000 1.10 13.63

    39. 250 8.97 20.859 23.000 0.91 11.99