laporan praktikum 2
DESCRIPTION
laporan praktikumTRANSCRIPT
Topik: Pewarnaan Gram Bakteri
Hari, tanggal: Selasa, 2 Februari 2016
Tujuan:
- memperoleh keterampilan pewarnaan sel bakteri secara gram
- untuk menentukan sifat gram dari bakteri yang diperiksa
Dasar Teori:
Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan
sifat-sifat yang khas, termasuk bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna
dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu
cara untuk melihat dan mengamati bentuk sel bakteri dalam keadaan hidup sangat
sulit, sehingga untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau
pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Hal
tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui
reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan. Oleh karena itu teknik
pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam
penelitian-penelitian mikrobiologi ( Lestari, 2013).
Bakteri dapat dilihat tanpa pewarnaan dengan menggunakan mikroskop.
Namun karena ukurannya kecil dan tidak berwarna, sulit mengamatinya dengan
teliti. Maka, untuk dapat mengamati bakteri secara jelas diperlukan pewarnaan
terhadap bakteri tersebut (Entjang, 2003). Tujuan dari pewarnaan adalah untuk
mempermudah pengamatan bentuk sel bakteri, memperjelas ukuran jazad,
mengamati struktur luar dan dalam sel bakteri dan melihat reaksi jazad terhadap
pewarna yang diberikan sehingga sifat fisik atau kimia jazad dapat diketahui.
Berhasil tidaknya pewarnaan sangat ditentukan oleh waktu pemberian warna dan
umur biakan yang diwarnai (umur biakan yang baik adalah 24 jam) (Ramona
dkk., 2007).
Pada umumnya zat warna yang digunakan adalah garam-garam yang
dibangun oleh ion-ion yang bermuatan positif dan negatif dimana salah satu ion
tersebut berwarna. Zat warna dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat pewarna
bersifat asam dan basa. Jika ion yang mengandung warna adalah ion positif maka
zat warna tersebut disebut pewarna basa dan bila ion yang mengandung warna
adalah ion negatif maka zat warna tersebut disebut pewarna asam (Ramona dkk.,
2007).
Cara pewarnaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pewarnaan sederhana,
pewarnaan diferensial dan pewarnaan khusus. Pewarnaan sederhana meliputi
pewarnaan langsung dengan pewarna asam dan basa (meteline blue, kristal violet
atau karbol fuhsin) dan pewarnaan tidak langsung menggunakan nigrosin/tinta
cina. Pewarnaan diferensial salah satunya adalah pewarnaan gram (Pratiwi, 2008).
Prinsip dasar pewarnaan ini adalah pewarna dasar, fiksasi warna, penghapusan
warna dan pewarnaan kembali dengan pewarna pembanding. Pewarnaan gram
membagi bakteri menjadi bakteri gram positif dan negatif. Pewarnaan endospora
dengan pewarna utama malakit hijau termasuk pewarnaan khusus (Ramona dkk.,
2007)
Untuk mengklasifikasikan bakteri, teknik pewarnaan gram merupakan
salah satu cara yang bisa dilakukan. Melalui metode ini, bakteri dapat dibedakan
menjadi dua kelompok besar, yaitu bakteri gram positif, yang berwarna ungu pada
akhir pewarnaan dan bakteri gram negatif yang berwarna ungu pada akhir
pewarnaan.