laporan pesti 4

28
PRAKTIKUM PESTISIDA DALAM PROTEKSI TANAMAN PENGUJIAN INSEKTISIDA RACUN PERUT CURACRON DAN BACTOSPENE WP TERHADAP LARVA Spodoptera litura (PTN 306) PRAKTIKUM IV : KELOMPOK 5 (Kelas Paralel 2) 1. Ricko Baharudin A24130046 2. Ulfah Fahriani A34120004 3. M. Yusuf Al Anshori A34120028 4. Ilmi Hamidi A34120059 5. Nurul Farida Efriani A34120091 Dosen : Ir. Djoko Prijono MAgr. Sc DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Upload: nurul-farida-efriani

Post on 16-Aug-2015

49 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan pesti 4

PRAKTIKUM PESTISIDA DALAM PROTEKSI TANAMAN PENGUJIAN INSEKTISIDA

RACUN PERUT CURACRON DAN BACTOSPENE WP TERHADAP LARVA Spodoptera litura

(PTN 306)PRAKTIKUM IV :

KELOMPOK 5(Kelas Paralel 2)

1. Ricko Baharudin A241300462. Ulfah Fahriani A341200043. M. Yusuf Al Anshori A341200284. Ilmi Hamidi A341200595. Nurul Farida Efriani A34120091

Dosen :Ir. Djoko Prijono MAgr. Sc

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMANFAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2015

Page 2: Laporan pesti 4
Page 3: Laporan pesti 4

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Proteksi dan perlindungan tanaman merupakan satu faktor teknis budidaya yang akhir-akhir ini menjadi perhatian para petani. Proteksi dan perlindungan tanaman yang dimaksud adalah melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Cara yang digunakan oleh para petani untuk menanggulangi hama dan penyakit tersebut adalah dengan penggunaan pestisida. Pestisida adalah zat kimia sintesis yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan hama dan penyakit yang disebabkan oleh serangga yang menyerang tanaman (Cahyono 2002).

Pestisida mempunyai sifat-sifat fisik, kimia dan daya kerja yang berbeda-beda, karena itu dikenal banyak macam pestisida. Pestisida dapat digolongkan menurut berbagai cara tergantung pada kepentingannya, antara lain: berdasarkan sasaran yang akan dikendalikan, berdasarkan cara kerja, berdasarkan struktur kimianya dan berdasarkan bentuknya (Wudianto 2010).

Berdasarkan cara kerjanya pestisida dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu racun kontak, racun perut, dan racun gas. Pestisida jenis racun kontak merupakan pestisida yang digunakan untuk membunuh hewan sasaran dengan masuk ke dalam tubuh melalui kulit, menembus saluran darah, atau dengan melalui saluran pernafasan. Pestisida racun perut pada umumnya dipakai untuk membasmi serangga-serangga pengunyah, penjilat dan penggigit. Sedangkan pestisida racun gas disebut juga fumigant, digunakan terbatas pada ruangan-ruangan tertutup (Ekha 1998).

Suatu insektisida dapat bekerja dengan baik apabila insektisida tersebut mampu meracuni serangga sasaran dan menyebabkan serangga mengalami kematian. Berdasarkan latar belakang diatas pada praktikum ini dilakukan pengujian cara kerja insektisida yang bersifat racun perut terhadap ulat Spodoptera litura.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan menguji keefektifan insektisida racun perut Curacron 500 EC terhadap ulat Spodoptera litura.

Page 4: Laporan pesti 4

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 2 Maret 2015 di Laboratorium Pendidikan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah cawan petri, gelas ukur, pipet, pinset, label. Bahan yang diperlukan adalah insektisida formulasi Bactospeine, Curacron 500 EC, perekat dari tepung kanji, daun kedelai, kertas buram, air, kertas tissue, dan larva Spodoptera litura.

Metode Celup Daun

Kertas buram dipotong bundar mengikuti bentuk cawan petri, kemudian diletakkan di dalam cawan petri tersebut. Kertas dilembapkan dengan air, namun tidak terlalu basah. Selanjutnya larutan celup formulasi Bactospeine dibuat dengan 0.05 g, 0.1 g, 0.15 g, 0.2 g, 0.25 g, 0.30 g, dan kontrol. Masing-masing dilarutkan dalam 50 ml air. Tiga helai daun dicelupkan pada larutan celup, lalu dikering anginkan diatas kertas tissue. Setelah kering, daun kedelai sebanyak 3 helai dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian diisi oleh 10 larva Spodoptera litura. Perlakuan tersebut diulangi sebanyak tiga kali per konsentrasi larutan celup. Kematian larva Spodoptera litura diamati setiap 24 jam, 48 jam, dan 72 jam.

Metode Sandwich Daun

Cawan petri disiapkan sebanyak tiga buah per konsentrasi formulasi. Kertas buram dipotong bundar mengikuti bentuk cawan petri, kemudian diletakkan di masing-masing cawan petri tersebut. Kertas tersebut dilembapkan dengan air, namun tidak terlalu basah.

Larutan insektisida Curacron dibuat konsentrasi 0.16%, 0.12%, 0.08%, 0.04%, 0.01%, dan kontrol. Satu helai daun kedelai diolesi oleh larutan Curacron pada satu sisi saja, kemudian satu helai daun yang lain diolesi oleh perekat dari kanji. Sisi daun yang telah diolesi insektisida kemudian direkatkan pada sisi daun yang telah diolesi perekat kanji sehingga menyerupai sandwich.

Sandwich dimasukkan ke dalam masing-masing cawan petri. Satu buah cawan petri berisi 2 buah sandwich. Kemudian larva Spodoptera litura dimasukkan ke dalam cawan petri sebanyak 10 larva. Kematian larva diamati setiap 24 jam, 48 jam, dan 72 jam.

Page 5: Laporan pesti 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1 Pengaruh konsentrasi pestisida racun Curacron terhadap mortalitas larva Spodoptera litura

Konsentrasi Jumlah awal ulat /

wadah

Jumlah serangga mati

Selasa (24 Jam) Rabu (48 Jam) Kamis (72 Jam)

Ulangan 1

Ulangan 2

Ulangan 3

Rata-rata

Ulangan 1

Ulangan 2

Ulangan 3

Rata-rata

Ulangan 1

Ulangan 2

Ulangan 3

Rata-rata

0.20% 10 2 1 2 1.67 2 1 2 1.67 5 4 4 3.00

0.16% 10 0 0 0 0.00 0 0 2 0.67 0 1 2 1.00

0.12% 10 0 1 0 0.33 0 0 0 0.00 0 0 1 0.33

0.08% 10 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 1 0 1 0.67

0.04% 10 0 0 0 0.00 3 1 0 1.33 5 1 0 2.00

0.01% 10 0 0 0 0.00 3 1 0 1.33 0 1 1 0.67

Kontrol 10 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00

LC50 (%) 0.32966 0.00000 4.42588

LC95 (%) 0.69019 0.00000 2486.18435

Tabel 2 Pengaruh konsentrasi pestisida Bactospene WP terhadap mortalitas larva Spodoptera litura

Page 6: Laporan pesti 4

Konsentrasi Jumlah

awal ulat / wada

h

Jumlah serangga mati

Selasa (24 Jam) Rabu (48 Jam) Kamis (72 Jam)

Ulangan 1

Ulangan 2

Ulangan 3

Rata-rata

Ulangan 1

Ulangan 2

Ulangan 3

Rata-rata

Ulangan 1

Ulangan 2

Ulangan 3

Rata-rata

0.30% 10 2 5 0 2.33 5 3 1 3.00 5 9 1 5.00

0.25% 10 0 0 0 0.00 1 0 5 2.00 1 0 5 2.00

0.20% 10 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 2 0.67

0.15% 10 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 2 1 0 1.00

0.10% 10 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 1 2 1.00

0.05% 10 0 0 0 0.00 0 4 1 1.67 0 1 2 1.00

Kontrol 10 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00

LC50 (%) Error 1.38458 1.86139

LC95 (%) Error 34.89979 207.00201

Page 7: Laporan pesti 4

Pembahasan

Mortalitas larva Spodoptera sp. dengan perlakuan insektisida racun perut Curacron dengan konsentrasi berbeda selama tiga hari menunjukkan perbedaan yang tidak nyata. Jumlah larva yang digunakan untuk setiap ulangan adalah 30 ekor larva. Jumlah larva yang mati saat perlakuan 24 jam dengan berbagai konsentrasi adalah 5 ekor untuk 0.20% konsentrasi, 0 ekor untuk 0.16% konsentrasi, 1 ekor untuk perlakuan 0.12% konsentrasi, 0 ekor untuk 0.08 % konsentrasi, 0 ekor untuk 0.04% konsentrasi, 0 ekor unruk 0.01% konsentrasi. Perlakuan 0.0%, 0.01%, 0.04%, 0.08%, dan 0.16% konsentrasi tidak menyebabkan kematian larva saat selang waktu 24 jam. LC50 racun perut Curacron berdasarkan perhitungan probit menggunakan aplikasi polo adalah 0.33%. Sehingga, perlakuan tertinggi konsentrasi 0.20% belum mampu mematikan setengah populasi larva secara efektif. LC95 racun perut ini adalah 0.69%, karena perlakuan konsentrasi ini dalam selang waktu 24 jam mampu mematikan separuh lebih populasi larva.

Mortalitas larva Spodoptera sp. saat perlakuan 48 jam dengan konsentrasi 0.00% sampai dengan perlakuan 0.20% adalah 0 ekor, 4 ekor, 4 ekor, 0 ekor, 0 ekor, 2 ekor, dan 5 ekor. LC50 racun perut untuk perlakuan 48 jam menggunakan analisis probit adalah 0.0%, sedangkan LC95 adalah 0.00%. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi racun tersebut kehilangan kefektifan setelah 48 jam aplikasi. Mortalitas larva saat perlakuan 72 jam dengan konsentrasi 0.0% sampai dengan konsentrasi 0.20% adalah 0 ekor, 2 ekor, 6 ekor, 2 ekor, 1 ekor, 3 ekor, dan 9 ekor. LC50 racun perut Curacron menurut analisis probit adalah 4.42% dan LC95 adalah 2486.18%. Jumlah larva yang mati untuk perlakuan 72 jam tidak berbeda nyata dengan perlakuan 24 jam dan 48 jam.

Perbedaan toksisitas insektisida racun perut terhadap serangga disebabkan oleh perbedaan banyaknya insektisida yang termakan, penetrasi insektisida melalui dinsing saluran pencernaan, metabolisme insektisida dan toksisitas intrinsik setelah penetrasi. Umur larva dalam stadium instar yang sama juga mempengaruhi toksisitas insektisida. Larva yang lebih tua lebih tahan daripada larva yang baru ganti kulit. Ketahanan larva akan menurun kembali menjelang saat ganti kulit berikutnya. Perubahan kepekaan ini kemungkinan disebabkan oleh perubahan fisiologik yang berkaitan dengan proses ganti kulit (Djojosumarto 2008).

Percobaan uji konsentrasi pestisida Bactospene WP terhadap mortalitas Spodoptera litura dilakukan dengan mencelupkan daun ke dalam insektisida dengan konsentrasi tertentu. Pengujian pengaruh konsentrasi dilakukan selama selang waktu 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Mortalitas perlakuan 24 jam dengan konsentrasi 0.00% sampai dengan konsentrasi 0.30% berturut-turut adalah 0 ekor, 0 ekor, 0 ekor, 0 ekor, 0 ekor, 0 ekor, dan 7 ekor larva. Perlakuan konsentrasi 0.00% sampai dengan konsentrasi 0.30% saat selang waktu 48 jam mampu mematikan 0 serangga, 5 serangga, 0 serangga, 0 serangga, 0 serangga, 6 serangga, dan 9 serangga. LC50 untuk perlakuan insektisida 48 jam adalah 1.3% dan LC95 adalah 34.90%. Perlakuan konsentrasi tertinggi 0.30% dalam selang waktu 48 jam mampu mematikan separuh populasi larva. Perlakuan 72 jam dengan konsentrasi 0.0% sampai dengan 0,3% mampu mematikan larva 0 ekor

Page 8: Laporan pesti 4

larva, 3 ekor, 3 ekor, 3 ekor, 2 ekor, 6 ekor, dan 15 ekor. LC50 perlakuan ini adalah 1.86% dan LC95 adalah 207.00%.

Kematian serangga juga dipengaruhi oleh metabolisme serangga dan seberapa cepat pestisida itu memasuki tubuh serangga. Semakin tinggi konsentrasi yang diaplikasikan dan semakin lama waktu pengaplikasiannya akan efektif mematikan serangga. Bila kepekaan hama sasaran terhadap insektisida sudah berkurang, insektisida tersebut tidak dapat lagi digunakan untuk mengendalikan hama sasaran dan hama tersebut dikategorikan sudah resisten (Zalom 2001; Djojosumarto 2008).

Page 9: Laporan pesti 4

PENUTUP

Simpulan

Racun perut memiliki kefektifan berbeda tergantung dari bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Umur instar juga mempengaruhi kefektifan racun kontak yang akan diaplikasikan. Serangga dalam instar yang sama namun berbeda umur juga memiliki respon yang berbeda terhadap racun perut yang akan diaplikasikan.

Page 10: Laporan pesti 4

DAFTAR PUSTAKA

Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.

Finney DJ. 1971. Probit Analysis, 3rd ed. Cambridge: Cambridge Univ Press.Wudianto R. 2001. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Jakarta (ID): Penebar

Swadaya.Zalom FG. 2001. Pesticide use practices in integrated pest management. Di

dalam: Krieger R, Doull J, Ecobichon D, Gammon D, Hodgson et al., editor. Handbook of Pesticide Toxicology. Vol 1. San Diego (US): Academic Press. hlm 275-283.

Page 11: Laporan pesti 4

LAMPIRAN

1. Analisis Probit Racun Curacron terhadap Mortalitas Larva Spodoptera litura

24 JamPOLO-PC(C) Copyright LeOra Software 1987

Input file > input: = uji aplikasi curacron menggunakan metode sandwichinput: = enam taraf kons + kontrolinput: = 33 serangga uji per konsentrasiinput: = data mortalitas 24 jam setelah perlakuaninput: = konsentrasi (%), jml srg uji, jml srg matiinput: *Cur24input: 0 30 0input: 0.01 30 0input: 0.04 30 0input: 0.08 30 0input: 0.12 30 1input: 0.16 30 0input: 0.2 30 5

preparation dose log-dose subjects responses resp/subjCur24 .00000 .000000 30. 0. .000 .01000 -2.000000 33. 0. .000 .04000 -1.397940 30. 0. .000 .08000 -1.096910 30. 0. .000 .12000 -.920819 30. 1. .033 .16000 -.795880 30. 0. .000 .20000 -.698970 30. 5. .167

Number of preparations: 1Number of dose groups: 6Do you want probits [Y] ? Is Natural Response a parameter [Y] ? Do you want the likelihood function to be maximized [Y] ? LD's to calculate [10 50 90] > Do you want to specify starting values of the parameters [N] ? The probit transformation is to be usedThe parameters are to be estimated by maximizing the likelihood function

Maximum log-likelihood -20.098520

parameter standard error t ratio

Page 12: Laporan pesti 4

Cur24 2.4702776 1.8995061 1.3004841 SLOPE 5.1258223 2.4792158 2.0675176

Variance-Covariance matrix Cur24 SLOPE Cur24 3.608124 4.679202 SLOPE 4.679202 6.146511

Chi-squared goodness of fit test

preparation subjects responses expected deviation probabilityCur24 33. 0. .000 .000 .000000 30. 0. .000 .000 .000001 30. 0. .024 -.024 .000810 30. 1. .367 .633 .012235 30. 0. 1.613 -1.613 .053780 30. 5. 3.989 1.011 .132958

chi-square 3.1302 degrees of freedom 4 heterogeneity .78

Index of significance for potency estimation: g(.90)=.63293 g(.95)=.89866 g(.99)=1.5522

"With almost all good sets of data, g will be substantially smaller than1.0, and seldom greater than 0.4." - D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), page 79.

Effective Doses dose limits 0.90 0.95 0.99LD50 Cur24 .32966LD95 Cur24 .69019

uji aplikasi curacron menggunakan metode sandwich Cur24 subjects 183 controls 30 log(L)=-20.10 slope=5.126+-2.479 nat.resp.=.000+-.000 heterogeneity=.78 g=.899

Stop - Program terminated.

Page 13: Laporan pesti 4

48 Jam(C) Copyright LeOra Software 1987

Input file > input: = uji aplikasi curacron menggunakan metode sandwichinput: = enam taraf kons + kontrolinput: = 33 serangga uji per konsentrasiinput: = data mortalitas 48 jam setelah perlakuaninput: = konsentrasi (%), jml srg uji, jml srg matiinput: *Cur48input: 0 30 0input: 0.01 30 4input: 0.04 30 4input: 0.08 30 0input: 0.12 30 0input: 0.16 30 2input: 0.2 30 5

preparation dose log-dose subjects responses resp/subjCur48 .00000 .000000 30. 0. .000 .01000 -2.000000 33. 4. .121 .04000 -1.397940 30. 4. .133 .08000 -1.096910 30. 0. .000 .12000 -.920819 30. 0. .000 .16000 -.795880 30. 2. .067 .20000 -.698970 30. 5. .167

Number of preparations: 1Number of dose groups: 6Do you want probits [Y] ? Is Natural Response a parameter [Y] ? Do you want the likelihood function to be maximized [Y] ? LD's to calculate [10 50 90] > Do you want to specify starting values of the parameters [N] ? The probit transformation is to be usedThe parameters are to be estimated by maximizing the likelihood function

Maximum log-likelihood -51.654313

parameter standard error t ratioCur48 -1.6238109 .36583688 -4.4386199 SLOPE -.19425953 .28148459 -.69012491

Variance-Covariance matrix Cur48 SLOPE Cur48 .1338366 .9579243E-01 SLOPE .9579243E-01 .7923358E-01

Page 14: Laporan pesti 4

Chi-squared goodness of fit test

preparation subjects responses expected deviation probabilityCur48 33. 4. 3.576 .424 .108361 30. 4. 2.644 1.356 .088148 30. 0. 2.375 -2.375 .079163 30. 0. 2.227 -2.227 .074238 30. 2. 2.127 -.127 .070889 30. 5. 2.051 2.949 .068372

chi-square 10.362 degrees of freedom 4 heterogeneity 2.5905

A large chi-square indicates a poor fit of the data by the probitanalysis model. Large deviations for expected probabilities near 0 or 1are especially troublesome. A plot of the data should be consulted.See D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), pages 70-75.

Index of significance for potency estimation: g(.90)=24.719 g(.95)=41.928 g(.99)=115.30

"With almost all good sets of data, g will be substantially smaller than1.0, and seldom greater than 0.4." - D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), page 79.

Effective Doses dose limits 0.90 0.95 0.99LD50 Cur48 .00000LD95 Cur48 .00000

uji aplikasi curacron menggunakan metode sandwich Cur48 subjects 183 controls 30 log(L)=-51.65 slope=-.194+-.281 nat.resp.=.000+-.000 heterogeneity=2.59 g=41.928

Stop - Program terminated.

Page 15: Laporan pesti 4

72 Jam

POLO-PC(C) Copyright LeOra Software 1987

Input file > input: = uji aplikasi curacron menggunakan metode sandwichinput: = enam taraf kons + kontrolinput: = 33 serangga uji per konsentrasiinput: = data mortalitas 72 jam setelah perlakuaninput: = konsentrasi (%), jml srg uji, jml srg matiinput: *Cur72input: 0 30 0input: 0.01 30 2input: 0.04 30 6input: 0.08 30 2input: 0.12 30 1input: 0.16 30 3input: 0.2 30 13

preparation dose log-dose subjects responses resp/subjCur72 .00000 .000000 30. 0. .000 .01000 -2.000000 33. 2. .061 .04000 -1.397940 30. 6. .200 .08000 -1.096910 30. 2. .067 .12000 -.920819 30. 1. .033 .16000 -.795880 30. 3. .100 .20000 -.698970 30. 13. .433

Number of preparations: 1Number of dose groups: 6Do you want probits [Y] ? Is Natural Response a parameter [Y] ? Do you want the likelihood function to be maximized [Y] ? LD's to calculate [10 50 90] > Do you want to specify starting values of the parameters [N] ? The probit transformation is to be usedThe parameters are to be estimated by maximizing the likelihood function

Maximum log-likelihood -74.208682

parameter standard error t ratioCur72 -.38645621 .32956436 -1.1726275 SLOPE .59822998 .28867831 2.0723067

Variance-Covariance matrix Cur72 SLOPE Cur72 .1086127 .8909674E-01

Page 16: Laporan pesti 4

SLOPE .8909674E-01 .8333516E-01

Chi-squared goodness of fit test

preparation subjects responses expected deviation probabilityCur72 33. 2. 1.872 .128 .056720 30. 6. 3.321 2.679 .110713 30. 2. 4.457 -2.457 .148553 30. 1. 5.229 -4.229 .174298 30. 3. 5.826 -2.826 .194185 30. 13. 6.316 6.684 .210525

chi-square 18.832 degrees of freedom 4 heterogeneity 4.7081

A large chi-square indicates a poor fit of the data by the probitanalysis model. Large deviations for expected probabilities near 0 or 1are especially troublesome. A plot of the data should be consulted.See D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), pages 70-75.

Index of significance for potency estimation: g(.90)=4.9825 g(.95)=8.4512 g(.99)=23.240

"With almost all good sets of data, g will be substantially smaller than1.0, and seldom greater than 0.4." - D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), page 79.

Effective Doses dose limits 0.90 0.95 0.99LD50 Cur72 4.42588LD95 Cur72 2486.18435

uji aplikasi curacron menggunakan metode sandwich Cur72 subjects 183 controls 30 log(L)=-74.21 slope=.598+-.289 nat.resp.=.000+-.000 heterogeneity=4.71 g=8.451

Stop - Program terminated.

Page 17: Laporan pesti 4

2. Analisis Probit Racun Bactospene terhadap Mortalitas Larva Spodoptera litura

24 Jam

48 Jam

POLO-PC(C) Copyright LeOra Software 1987

Input file > input: = uji aplikasi bactospene wp yang menggunakan metode elupinput: = enam taraf kons + kontrolinput: = 30 serangga uji per konsentrasiinput: = data mortalitas 48 jam setelah perlakuaninput: = konsentrasi (%), jml srg uji, jml srg matiinput: *Bac48input: 0 30 0input: 0.05 30 5input: 0.1 30 0input: 0.15 30 0input: 0.2 30 0input: 0.25 30 6input: 0.3 30 14

preparation dose log-dose subjects responses resp/subjBac48 .00000 .000000 30. 0. .000 .05000 -1.301030 30. 5. .167 .10000 -1.000000 30. 0. .000 .15000 -.823909 30. 0. .000 .20000 -.698970 30. 0. .000 .25000 -.602060 30. 6. .200 .30000 -.522879 30. 14. .467

Number of preparations: 1Number of dose groups: 6Do you want probits [Y] ? Is Natural Response a parameter [Y] ? Do you want the likelihood function to be maximized [Y] ? LD's to calculate [10 50 90] > Do you want to specify starting values of the parameters [N] ? The probit transformation is to be usedThe parameters are to be estimated by maximizing the likelihood function

Page 18: Laporan pesti 4

Maximum log-likelihood -69.191942

parameter standard error t ratioBac48 -.16585452 .37902710 -.43757959 SLOPE 1.1736332 .47205272 2.4862334

Variance-Covariance matrix Bac48 SLOPE Bac48 .1436615 .1698443 SLOPE .1698443 .2228338

Chi-squared goodness of fit test

preparation subjects responses expected deviation probabilityBac48 30. 5. 1.357 3.643 .045248 30. 0. 2.706 -2.706 .090206 30. 0. 3.859 -3.859 .128645 30. 0. 4.861 -4.861 .162020 30. 6. 5.744 .256 .191481 30. 14. 6.535 7.465 .217836

chi-square 34.358 degrees of freedom 4 heterogeneity 8.5894

A large chi-square indicates a poor fit of the data by the probitanalysis model. Large deviations for expected probabilities near 0 or 1are especially troublesome. A plot of the data should be consulted.See D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), pages 70-75.

Index of significance for potency estimation: g(.90)=6.3153 g(.95)=10.712 g(.99)=29.456

"With almost all good sets of data, g will be substantially smaller than1.0, and seldom greater than 0.4." - D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), page 79.

Effective Doses dose limits 0.90 0.95 0.99LD50 Bac48 1.38458LD95 Bac48 34.89979

Page 19: Laporan pesti 4

uji aplikasi bactospene wp yang menggunakan metode elup Bac48 subjects 180 controls 30 log(L)=-69.19 slope=1.174+-.472 nat.resp.=.000+-.000 heterogeneity=8.59 g=10.712

Stop - Program terminated.

72 Jam

POLO-PC(C) Copyright LeOra Software 1987

Input file > input: = uji aplikasi bactospene wp yang menggunakan metode elupinput: = enam taraf kons + kontrolinput: = 30 serangga uji per konsentrasiinput: = data mortalitas 72 jam setelah perlakuaninput: = konsentrasi (%), jml srg uji, jml srg matiinput: *Bac72input: 0 30 0input: 0.05 30 6input: 0.1 30 3input: 0.15 30 3input: 0.2 30 2input: 0.25 30 6input: 0.3 30 15

preparation dose log-dose subjects responses resp/subjBac72 .00000 .000000 30. 0. .000 .05000 -1.301030 30. 6. .200 .10000 -1.000000 30. 3. .100 .15000 -.823909 30. 3. .100 .20000 -.698970 30. 2. .067 .25000 -.602060 30. 6. .200 .30000 -.522879 30. 15. .500

Number of preparations: 1Number of dose groups: 6Do you want probits [Y] ? Is Natural Response a parameter [Y] ? Do you want the likelihood function to be maximized [Y] ? LD's to calculate [10 50 90] > Do you want to specify starting values of the parameters [N] ? The probit transformation is to be usedThe parameters are to be estimated by maximizing the likelihood function

Page 20: Laporan pesti 4

Maximum log-likelihood -86.767998

parameter standard error t ratioBac72 -.21691683 .34925979 -.62107588 SLOPE .80388208 .41992144 1.9143630

Variance-Covariance matrix Bac72 SLOPE Bac72 .1219824 .1394362 SLOPE .1394362 .1763340

Chi-squared goodness of fit test

preparation subjects responses expected deviation probabilityBac72 30. 6. 3.100 2.900 .103332 30. 3. 4.610 -1.610 .153675 30. 3. 5.689 -2.689 .189635 30. 2. 6.541 -4.541 .218047 30. 6. 7.250 -1.250 .241682 30. 15. 7.859 7.141 .261981

chi-square 18.366 degrees of freedom 4 heterogeneity 4.5914

A large chi-square indicates a poor fit of the data by the probitanalysis model. Large deviations for expected probabilities near 0 or 1are especially troublesome. A plot of the data should be consulted.See D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), pages 70-75.

Index of significance for potency estimation: g(.90)=5.6939 g(.95)=9.6577 g(.99)=26.557

"With almost all good sets of data, g will be substantially smaller than1.0, and seldom greater than 0.4." - D. J. Finney, "Probit Analysis" (1972), page 79.

Effective Doses dose limits 0.90 0.95 0.99LD50 Bac72 1.86139LD95 Bac72 207.00201

Page 21: Laporan pesti 4

uji aplikasi bactospene wp yang menggunakan metode elup Bac72 subjects 180 controls 30 log(L)=-86.77 slope=.804+-.420 nat.resp.=.000+-.000 heterogeneity=4.59 g=9.658

Stop - Program terminated.