laporan pendahuluan melena

10
LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN GANGGUAN MELENA DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI 11111111111111111 Di susun Oleh : Nama : Fitria Umi Kasanah NIM : P17420613058 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

Upload: fitria

Post on 05-Feb-2016

292 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

laporan pendahuluan melena

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan Melena

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN GANGGUAN

MELENA DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI11111111111111111

Di susun Oleh :

Nama : Fitria Umi Kasanah

NIM : P17420613058

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG

2014

Page 2: Laporan Pendahuluan Melena

A. DEFINISI

Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluaran tinja yang berwarna

hitam seperti ter yang mengandung darah dari pencernaan. Warna hematemesis

tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam lambung dan

besar kecilnya perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi atau kemerah – merahan

dan bergumpal – gumpal.

B. PATOFISIOLOGI

Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan peningkatan

tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam submukosa

esophagus, lambung dan rektum serta pada dinding abdomen anterior yang lebih kecil

dan lebih mudah pecah untuk mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar.

Dengan meningkatnya tekanan dalam vena ini, maka vena tersebut menjadi mengembang

dan membesar (dilatasi) oleh darah disebut varises. Varises dapat pecah, mengakibatkan

perdarahan gastrointestinal massif. Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah

tiba – tiba, penurunan arus balik vena ke jantung dan penurunan perfusi jaringan. Dalam

berespon terhadap penurunan curah jantung, tubuh melakukan mekanisme kompensasi

untuk mencoba mempertahankan perfusi. Mekanisme ini merangsang tanda – tanda dan

gejala – gejala utama yang terlihat pada saat pengkajian awal. Jika volume darah tidak

digantikan penurunan perfusi jaringan mengakibatkkan disfungsi selular. Penurunan

aliran darah akan memberikan efek pada seluruh system tubuh, dan tanpa suplai oksigen

yang mencukupi system tersebut akan mengalami kegagalan.

Pada melena perjalanannya melalui usus, darah menjadi berwarna merah gelap bahkan

hitam. Perubahan warna disebabkan oleh HCL lambung, pepsin, dan warna hitam ini

diduga karena adanya pigmen porfirin. Kadang – kadang pada perdarahan saluran cerna

bagian bawah dari usus halus atau kolon asenden, feses dapat berwarna merah

terang/gelap.

Diperkirakan darah yang muncul dari duodenum dan jejunum akan tertahan pada saluran

cerna sekitar 6 – 8 jam untuk merubah warna feses menjadi hitam. Paling sedikit

perdarahan sebanyak 50 – 100 cc baru dijumpai keadaan melena. Feses tetap berwarna

hitam seperti ter selama 48 – 72 jam setelah perdarahan berhenti. Ini bukan berarti

Page 3: Laporan Pendahuluan Melena

keluarnya feses yang berwarna hitam tersebut menandakan perdarahan masih

berlangsung. Darah yang tersembunyi terdapat pada feses selama 7 – 10 hari setelah

episode perdarahan tunggal.

C. ETIOLOGI

Etiologi dari hematemesis melena adalah :

1. Kelainan esofagus : varises, esofagitis, keganasan.

2. Kelainan lambung dan duodenum : tukak lambung dan duodenum, keganasan, dll.

3. Penyakit darah : leukemia, DIC (disseminated intravascular coagulation), purpura

trombositopenia, dll.

4. Penyakit sistemik lainnya : uremik, dll.

5. Pemakaian obat – obatan yang ulserogenik : golongan salisilat, kortikosteroid,

alcohol, dll.

Page 4: Laporan Pendahuluan Melena

D. PATHWAYS

v

E. PROSES KEPERAWATAN

Infeksi hepatitis viral tipe B/C

Peradangan hati dan nekrosis sel – sel hati

Sel hati kolaps secara ekstensi

Meluasnya jaringan fibrosis

Distorsi pembuluh – pembuluh darah hati

Ostropsi vena portal

Hipertensi portal

Terbentuknya varises esotogus, lambung, pembesaran limfe, dan asites

Sirosis hepatis

SesakPembuluh ruptur

Penurunan ekspansi paruPerdarahan dilambung

Muntah darah dan berak darah

Ketidakefektifan pola nafas

Hb menurun -> anemis Mual, muntah dan nafsu makan menurun

Kurangnya informasi yang didapat

Plasma darah menurun

Resiko syok (hipovolemik)

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Intoleransi aktifitas

Ansietas

Defisiensi pengetahuan

Page 5: Laporan Pendahuluan Melena

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

a. Aktivitas dan istirahat

Kelemahan, kelelahan, kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak

b. Sirkulasi

Mempunyai riwayat kehilangan darah kronis, misalnya : GI kronis, ekstremitas pucat

pada kulit dan membran mukosa, pengisian kapiler melambat

c. Eliminasi

Hematemesis, feses dengan darah segar, melena, distensi abdomen

d. Nutrisi

Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah

dan perubahan berat badan.

e. Personal hygiene

Penurunan defisit perawatan diri

f. Neuro sensori

Penurunan kesadaran, sakit kepala

g. Kenyamanan

Timbulnya nyeri pada saat aktivitas atau istirahat

h. Respirasi

Pernafasan pendek pada saat istirahat dan aktivitas

i. Stress

Kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.

j. Pengetahuan Riwayat

Di dalam keluarga ada yang menderita penyakit hepatitis, sirosis hepar, alcohol.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko syok (hipovolemik) b.d perdarahan dilambung

2. Ketidakefektifan pola nafas b.d penurunan ekspansi paru

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk

memproses (mencerna) makanan

4. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang perawatan penyakitnya

Page 6: Laporan Pendahuluan Melena

5. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan

INTERVENSI

Rencana tujuan :

1. Tidak terjadi syok hipovolemik

a. Monitor tanda inadekuat oksigen

b. Monitor suhu dan pernafasan

c. Pantau nilai laboratorium

d. Monitor tanda dan gejala asites

e. Berikan cairan IV atau oral yang tepat

2. Tidak ada gangguan dalam bernafas (nafas normal)

a. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

b. Bersihkan hidung

c. Atur peralatan oksigenasi

d. Monitor aliran oksigen

e. Observasi adanya tanda hipoventilasi

3. Nutrisi tubuh tercukupi / seimbang

a. Kaji adanya alergi makanan

b. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe, protein

c. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

d. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

e. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

4. Tidak mengalamim kecemasan tentang perawatan penyakit

a.

5. Dapat melakukan ADL dengan mandiri

a.

EVALUASI

Page 7: Laporan Pendahuluan Melena

1. Tidak timbul perdarahan pada lambung

2. Terpenuhinya kebutuhan oksigenasi dengan tidak adanya hipoventilasi

3. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukan dengan tidak adanya tanda kekurangan

atau kelebihan berat badan

4. Memiliki pengetahuan ditunjukkan dengan tanya jawab

5. Dapat melakukan ADL dengan ditunjukkan tidak bergantung kepada orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Perry Potter. 2006. “Buku Ajar Fundamental Keperawatan”. Ed. 2 Vol. 2. Jakarta: EGC.

Booker Crish. 2009. “Ensiklopedia Keperawatan”. Jakarta: EGC

Nurul Wahit. 2007. “Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam

Praktik. Jakarta: EGC

Herdman, T. Heather. 2012. “Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012 –

2014”. Jakarta: EGC

Page 8: Laporan Pendahuluan Melena