laporan pendahuluan melena ll

23
BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas. BAB darah atau biasa disebut hematochezia ditandai dengan keluarnya darah berwarna merah terang dari anus, dapat berbentuk gumpalan atau telah bercampur dengan tinja. Sebagian besar BAB darah berasal dari luka di usus besar, rektum, atau anus. Warna darah pada tinja tergantung dari lokasi perdarahan. Umumnya, semakin dekat sumber perdarahan dengan anus, semakin terang darah yang keluar. Oleh karena itu, perdarahan di anus, rektum dan kolon sigmoid cenderung berwarna merah terang dibandingkan dengan perdarahan di kolon transversa dan kolon kanan (lebih jauh dari anus) yang berwarna merah gelap atau merah tua. 2. Tanda dan gejala a. Syok (denyut Jantung, Suhu Tubuh), b. Penyakit hati kronis (sirosis hepatis), c. Demam ringan 38-39°C, d. Nyeri di perut,

Upload: arif21492

Post on 17-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

laporan pendahuluan melena

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan Melena LL

BAB I

PENDAHULUAN

1. Pengertian

Melena adalah pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter

yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas. BAB darah atau

biasa disebut hematochezia ditandai dengan keluarnya darah berwarna merah terang

dari anus, dapat berbentuk gumpalan atau telah bercampur dengan tinja. Sebagian

besar BAB darah berasal dari luka di usus besar, rektum, atau anus. Warna darah

pada tinja tergantung dari lokasi perdarahan. Umumnya, semakin dekat sumber

perdarahan dengan anus, semakin terang darah yang keluar. Oleh karena itu,

perdarahan di anus, rektum dan kolon sigmoid cenderung berwarna merah terang

dibandingkan dengan perdarahan di kolon transversa dan kolon kanan (lebih jauh dari

anus) yang berwarna merah gelap atau merah tua.

2. Tanda dan gejala

a. Syok (denyut Jantung, Suhu Tubuh),

b. Penyakit hati kronis (sirosis hepatis),

c. Demam ringan 38-39°C,

d. Nyeri di perut,

e. Hiperperistaltik,

f. Penurunan Hb dan Hmt yang terlihat setelah beberapa jam,

g. Peningkatan kadar urea darah setelah 24-48 jam karena pemecahan protein

darah oleh bakteri usus.

3. Etiologi

a. Adanya luka atau pendarahan di lambung atau usus.

b. Tukak lambung .

c. Wasir.

Page 2: Laporan Pendahuluan Melena LL

d. Disentri.

e. Minuman beralkohol.

4. Patofisiologi

Page 3: Laporan Pendahuluan Melena LL

Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan

peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam

submukosa esopagus dan rektum serta pada dinding abdomen anterior untuk

mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar. Dengan meningkatnya

teklanan dalam vena ini, maka vena tersebut menjadi mengembang dan membesar

(dilatasi) oleh darah (disebut varises). Varises dapat pecah, mengakibatkan

perdarahan gastrointestinal masif. Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah

tiba-tiba, penurunan arus balik vena ke jantung, dan penurunan curah jantung. Jika

perdarahan menjadi berlebihan, maka akan mengakibatkan penurunan perfusi

jaringan. Dalam berespon terhadap penurunan curah jantung, tubuh melakukan

mekanisme kompensasi untuk mencoba mempertahankan perfusi. Mekanisme ini

merangsang tanda-tanda dan gejala-gejala utama yang terlihat pada saat pengkajian

awal. Jika volume darah tidak digantikan , penurunan perfusi jaringan mengakibatkan

disfungsi seluler. Sel-sel akan berubah menjadi metabolsime anaerobi, dan terbentuk

asam laktat. Penurunan aliran darah akan memberikan efek pada seluruh sistem

tubuh, dan tanpa suplai oksigen yang mencukupi sistem tersebut akan mengalami

kegagalan.

5. Penatalaksanaan

a. 02

b. Infus RL

c. Eticlaf 2x1

d. Acran 2x1

e. Antrain 3x1

f. Kalnex 3x1

g. Trovensif 3x1

h. Drip N 5000 2x1

i. O/P ultilox syr c/r 3x1

Page 4: Laporan Pendahuluan Melena LL

BAB II

Asuhan Keperawatan Pada Ny.Saini Dengan Dx Hematemesis Melena Di Ruang

Marwah D3 RSIM SUMBERREJO BOJONEGORO

No. RM :01-50-27

Tanggal MRS :09 – 8 – 2012 jam : 12.15 WIB

Tanggal Pengkajian :09 – 8 – 2012 jam : 12.55 WIB

Tanggal pulang :11 - 8 - 2012 jam : 10.10 WIB

Ruang :Marwah D3

Pengkajian Oleh : Laily oktavia anggraini

1. Pengkajian

A. Biodata pasien

Nama :Ny. S

Usia :90 Tahun

Jenis Kelamin :Perempuan

Alamat :Jamberejo- Kedung Adem - Bojonegoro

Suku/Bangsa :Indonesia

Status Perkawinan :Kawin

Agama :Islam

Pekerjaan :Rumah Tangga

Diagnosa Medik : Melena

B. Penanggung Jawab

Nama :Tn.S

Usia : 60 th

Jenis Kelamin :laki-laki

Alamat : Jamberejo- Kedung Adem - Bojonegoro

Suku/Bangsa :Indonesia

Status Perkawinan :Kawin

Page 5: Laporan Pendahuluan Melena LL

Agama :Islam

Pekerjaan :pedagang

Hub. Dengan klien :anak kandung

2. Keluhan Utama

Keluarga Mengatakan bahwa pasien nyeri perut,badan lemes,mual,muntah,sesak

nafas,anemis,BAB cair warna hitam 7x

3. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat Kesehatan Sekarang

Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami nyeri perut dan BAB cair hitam

sudah 5 hari yang lalu,nyerinya hilang timbul dibagian perut sebelah kiri,

mual ,muntah dan badan terasa lemas. Pada hari minggu tanggal 9 juli 2012

dibawa ke RSIM Sumberjo pada jam 12.15. pasien diterima dari IGD. Riwayat

kesehatan dulu

B. Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai

penyakit keturunan.

Genogram :

Keterangan : : Laki-laki : Pasien Ny. S ------ : Tinggal satu rumah

: Perempuan : Penghubung

4. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan Umum

Pasien terlihat lemah

B. Tanda – tanda Vital

Page 6: Laporan Pendahuluan Melena LL

Suhu : 36B C

Nadi :90 x / menit

RR :29 x / menit

TD :170 / 80 mmHg

GCS :4-4-5

C.Kesadaran :composmetis

5. Pemeriksaaan umum

a) Kepala dan Rambut

I : pertumbuhan rambut merata,berubandan bersihP: tidak ada benjolan pada kepala maupun lesi.

b) HidungI: bentuk hidung Simetris, terdapat ekspirasi memanjang,pernafasan 29 x/menit

c) MataI : kelopak mata bisa menutup sempurna, lapang pandang kabur,Sklera putih

terdapat gambaran tipis pembuluh darah, konjungtiva anemis.

Fungsi :pandangan kabur

d) Telinga

I :tidak ada serumen dan lesi

Fungsi pendengaran kurang baik

e) Mulut

I : tidak ada stomatitis,bibir tampak kering

f) Gigi

I : terdapat karies gigi,sebagian gigi depan bawah atas bawah sudah

tanggal.warna kuning keputihan.

g) Leher

P:Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tyroid,

tidak ada bendungan vena jugularis

h) Dada

I: Bentuk dada simetris pernafasan panjang 29 x per menit

Page 7: Laporan Pendahuluan Melena LL

P :tidak ada nyeri tekan

Pe :terdengar suara sonor

A :Suara nafas ada ronchi ataupun wheesing

i) Paru-parugerakan pernafasan reguler, pola pernafasan dyspnea, ekspansi dada maksimal,

suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada retraksi otot

bantu pernafasan, tidak ada nyeri tekan.

j) Pemeriksaan Jantung

I: ictus cordis tidak tampak pada ICS 4-5 midclavikula line sinistra

P: ictus cordis teraba pada ICS 4-5 midsclavikula line sinistra dengan pukulan

sedikit kuat

Pe: suara pekak

A: dengan menggunakan stetoskope pada intercosta V midclavikula line sinistra

suara jantung S1, S2 normal

k) Abdomen

I :Bentuk agak cembung

P :ada nyeri tekan pada perut daerah perut bagian kiri

Pe :Terdapat suara pekak abdomen

A :Bising usus terdengar 7 x per menit

l) IntegumentKuku : I :kotor,warana kehitaman,tidak terdapat sianosisKulit :

I :Turgor kembali dalam waktu >1 detik,warana kulit sawo matang

6. Pola fungsional

a. Pola eliminasi

Sebelum sakit

Page 8: Laporan Pendahuluan Melena LL

Keluarga mengatakan pasien BAB 2x dengan konsistensi lembek dan bau khas

feses.dan BAK 3x sehari dengan warna kuning bau amoniak.

Saat sakit

Keluarga mengatakan pasien BAB 7x dengan konsistensi cair warna hitam.dan

BAK 2x sehari dengan warna kuning bau khas amoniak

b. Pola nutrisi

Sebelum sakit:

Selera makan :sehari 3x dengan porsi 1 porsi.

Menu makan dalam 24 jam : nasi tempe , sayur, kadang ikan laut dan telur.

Cara makan : sendirian, tapi sering ditemani keluarga,

: kalau makan menggunakan piring dan jarang

memekai sendok.

Minum :5-7 gelas per hari

Saat sakit :

Selera makan : sehari makan 2x dengan porsi ¼ porsi, pasien

tampak mual dan ingin muntah.

Menu makanan : ditentukan rumah sakit (bubur halus).

Cara makan : disuapin sama keluarga.

Minum :2-4 gelas per hari

c. Pola istirahat dan istirahat

Sebelum sakit :

Pasien tidur dengan suasana ruangan yang sunyi dan tidur mulai jam 21.00 –

04.30 wib, pasien tidur kurang lebih 8 jam, pasien jarang tidur siang.

Saat sakit :

Pasien mengatakan bisa tidur walau suasana ruangan ramai atau banyak orang.

Pasien tidur malam mulai pukul 21.00 – 04.30.

.

d. Pola hygiene

Sebelum sakit :

Page 9: Laporan Pendahuluan Melena LL

Pasien mengatakan setiap hari mandi 2x / hari, cuci rambut 2x seminggu, gosok

gigi tiap mandi dan ganti baju 1x sehari.

Saat sakit :

Pasien mengatakan disibini 2x / hari dan ganti baju 1x / hari.bbelum gosok gigi.

e. Pola aktivitas

Sebelum sakit

Keluagra Klien mengatakan klien aktivitas dirumah biasa dikerjakan walau

dengan pelan-pelan.

Saat sakit

keluraga Klien mengatakan klien tidak bisa aktifitas seperti biasa akibat

distennsi abdomen

7. Test Diagnostik

Pemeriksaan Hasil Normal

Darah Lengkap :

HB

BBS

Leucocyte

Erythrocyte

Dif Counth :

Eos

Bas

4,6 %

-

5.600 ul

2,34 juta ul

Lk:13,5-18, Pr: 12-14 gr%

Lk:0-15 mm/jam, Pr: 0-20

mm / jam

Lk:4.500-10.000 ul , Pr:

4.000-8.000ul

Lk:4,6-6,2 juta ul , Pr: 4,2-5

juta ul

36-66%

22-40%

Page 10: Laporan Pendahuluan Melena LL

Step

Segm

Lymp

Mono

Hematrocit

Trombocyte

Widal :

Typhoid O

Typhoid H

Paratyphoid A

Paratyphoid B

Faal lemak :

Triguverida

Cholestrol

Faal Ginjal :

S.Creatinin

BUN

Uric acid

Faal Hati :

Bilirubin direk

Bilirubin total

SGOT / AST (opt)

SGPT / AST (opt)

Albamin

-

-

-

70 %

18%

2 %

15,8 %

436.000

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

-

3-8%

Lk:40-48 , Pr:37-43 vol %

150.000-450.000

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

140 mg/dl

75-165 mg/dl

200-250 mg/dl

Lk:0,6-1,1, Pr:0,5-0,9 mg/dl

10-20 mg/dl

Lk:3,0-7, Pr:2,5-60 mg/dl

0,1-0,25 mg/dl

0,2-1,0 mg/dl

Lk:37,Pr:31 ul

Lk:37,Pr:31 ul

3,5-5,5 g/dl

6,2-8,4 g/dl

Negatif

Page 11: Laporan Pendahuluan Melena LL

Total protein

HBSAG

Golongan Darah :

Urine Lengkap :

Warna

Kekeruhan

B.D

Ph

Protein

Nitrit

Keton

Reduksi

Urobilinogen

Leulocyte

Ertrocyte

Cylinder

Epitel

Krsital

Bakteri

-

1,2

14,0

3,2

-

-

-

-

-

-

-Negatif

B

Kuning

-

-

-

-

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

0 – 2 / lp

0 – 2 / lp

0 - 1 / lp

0 – 3 /lp

Negatif

Negatif

Page 12: Laporan Pendahuluan Melena LL

Jernih

1 – 30

5,0

Positif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

0 – 2 / lp

0 – 2 / lp

-

3 – 5 / lp

Negatif

Negatif

8. Therapy Saat Ini

Tanggal Therapy

9 agustus 2012 02

Infus RLEticlaf 2x1Acran 2x1Antrain 3x1

Page 13: Laporan Pendahuluan Melena LL

10 agustus 2012

Kalnex 3x1Trovensif 3x1Drip N 5000 2x1O/P ultilox syr c/r 3x1

02

Infus RLEticlaf 2x1Acran 2x1Antrain 3x1Kalnex 3x1Trovensif 3x1Drip N 5000 2x1O/P ultilox syr c/r 3x1

9. Analisa Data

No Data fokus Etiologi Masalah

1 Ds: Keluarga mengatakan pasien

BAB 7x dengan konsistensi cair

warna hitam.dan BAK 2x sehari

dengan warna kuning bau khas

amoniak

Do:Pasien tampak lemas,turgor kembali >1 detik,anemis,lemas,HB:4,6 %TTV Suhu : 36B CNadi :90 x / menitRR :29 x / menitTD :170 / 80 mmHg

Perdarahan di

lambung / usus

Defisit volume

cairan dan

elektrolit kurang

dari kebutuhan

tubuh

Page 14: Laporan Pendahuluan Melena LL

10. Diagnosa keperawatan

a) Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan output cairan yang berlebihan.

11. Rencana Keperawatan

No Dx T dan KH Intervensi Rasional

1 1 Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan

Devisit cairan

dan elektrolit

teratasi.

KH:

Tanda-tanda

dehidrasi tidak

ada, mukosa

mulut dan bibir

lembab, balance

cairan

seimbang.

1.Lakukanpendekatan therapeutik pada klien.

2.Berikan penjelasan

sebab-sebab dan akibat

terjadinya dehidrasi.

3.Observasi tanda-tanda

vital.

4.Observasi tanda-tanda

dehidrasi.

5.Hitung input dan

output cairan (balance

cairan).

6.Kolaborasi dengan

dokter dalam pemberian

therapi cairan,

pemeriksaan

lababoratorium

1Agar lebih mudah

melakukan tindakan

keperawatan.

2.Agar pasien mengerti

dan dapat menghindari

penyebab.

3.untuk mengetahui perkembangan pasien.

4.untuk mengetahui indikator dehdrasi dan penggantian cairan

5.untuk penggantian cairan.

6.untuk menentukan terapi obat dan tindakan selanjunya.

Page 15: Laporan Pendahuluan Melena LL

elektrolit.

7.Kolaborasi dengan

tim gizi dalam

pemberian cairan

rendah garam.

7.menentukan menu makanan yang diberikan

12. Implementasi keperawatan

Tgl dx Jam Implementasi hasil

9/8/12 1 12.55

13.10

13.40

13.45

13.55

14.00

1.Melakukanpendekatan therapeutik pada klien.

2.Memberikan penjelasan sebab-sebab dan akibat terjadinya dehdrasi.

3.mengobservasi tanda-tanda vital.

4.mengkajii tanda-tanda dehidrasi.

5.menghitung input dan output cairan (balance cairan).

1.Klien merasa lebih nyaman

2.Klien mengerti sebab dan akibat dehidrasi

3.TD :170/80 mmHgS :36 cN :90 x/menitRR :29 x/mnt4.turgor kulit kembali < 15 detik,Bibir kering,tampak anemis

5.ouput > input

Page 16: Laporan Pendahuluan Melena LL

6.Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi cairan, pemeriksaan lababoratorium elektrolit.

6.pemberian infus RL tetesan secara cepat

13. Evaluasi keperawatan

Tgl Dx Jam Evaluasi

9-8-12 1 13.55 S : Klien mengatakan masih BAB sebanyak 5x dg konsistensi cair dan berwarna hitamO : Klien tampak lemas.A : Masalah belum teratasiP : intervensi dilanjutkan

10-8-12 1 20.45 S : Klien mengatakan masih BAB sebanyak 3x dg konsistensi cair dan berwarna hitamO : Klien tampak lemas.A : Masalah belum teratasiP : intervensi dilanjutkan :

- Kolaborasi dengan dokter transfusi PRC 3 kolf karena Hb 4,6 gr%

11-8-12 1 07.00 S : Klien mengatakan masih BAB sebanyak 3x dg konsistensi cair dan berwarna hitamO : Klien tampak lemes.A : Masalah belum teratasiP : intervensi dihentikan pasien Pulang paksa menolak tambah darah PRC 3 kolf.

R/pulang :

Kalnex 3x1

Firofor 2x1

Kontrol 3 hari lagi di poli umum jam 09.00WIB

Ultilox 2x1

Page 17: Laporan Pendahuluan Melena LL

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer Arief. M, dkk.( 2001 : 492) Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. media ausculapius FKUISoeparman, Waspadji Sarwono (2001 :127), Buku Ilmu Penyakit Dalam edisi 3, Balai penerbit FKUI Jakarta, Diana (Bovahnam dan Johann C Hoevolly ) (1996) Keperawatan medikal bedah. EGC JakartaDoenges, EM(2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta. EGC.Carpenito,LJ(2000).Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan.Jakarta.ECG

Page 18: Laporan Pendahuluan Melena LL

Judith,Wilkinson (2002).Buku Saku Keperawatan.Jakarta.ECGTucker, SM(2003). Standar Perawatan Pasien. Jakarta. EGC.