laporan observasi lab new

24
PENGELOLAAN LABORATORIUM LAPORAN OBSERVASI LABORATORIUM KIMI DI SMA NEGERI 3 SINGARAJA Kelompok III Nama Kelompok: Ngurah Dwi Dharma Suputra 1313031056 Ni Made Dian Prabayanti 1313031057 I Putu Junia Purwanto 1313031063 Anak Agung Sri Yoni 1313031076 Ni Putu Ayu Eva Trisna Widiantini 1313031079

Upload: eva-trisna

Post on 16-Feb-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Observasi Laboratorium penting dilakukan guna untuk mengetahui bagaimana dalam mengelola laboratorium dengan baik dan benar

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Observasi Lab NEW

PENGELOLAAN LABORATORIUM

LAPORAN OBSERVASI LABORATORIUM KIMI DI SMA NEGERI 3

SINGARAJA

Kelompok III

Nama Kelompok:

Ngurah Dwi Dharma Suputra 1313031056

Ni Made Dian Prabayanti 1313031057

I Putu Junia Purwanto 1313031063

Anak Agung Sri Yoni 1313031076

Ni Putu Ayu Eva Trisna Widiantini 1313031079

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

OKTOBER 2015

Page 2: Laporan Observasi Lab NEW

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium adalah tempat untuk melakukan berbagai manipulasi

percobaan, baik bersifat pembuktian (verificative) maupun penemuan (discovery).

Seperti dikemukakan pada PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 42 ayat 2 bahwa “Setiap satuan pendidikan wajib memiliki

prasarana yang memiliki lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,

ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang

bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat

berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan

ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang pembeajaran yang teratur dan

berkelanjutan”.

Pembelajaran ilmu kimia sebagai bagian dari IPA tidak bisa lepas dari

kegiatan praktikm untuk mengenal gejala alam yang sebenarnya.Terdapat dua hal

yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk

temuan ilmuwan (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum,

dan teori) dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Dalam pembelajaran dan

penilaian hasil belajar kimia harus memerhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai

proses dan produk. Oleh karena itu kegiatan praktikum dalam belajar ilmu kimia

tidak bisa diabaikan karena merupakan hal yang sangat prinsip sesuai dengan

karakteristik ilmu kimia sebagai proses.

Khamidinal (2009) menegaskan dua hal penting dalam melaksanakan

kegiatan di laboratorium, yaitu kegiatan praktikum dan keselamatan kerja.

Pelaksanaan kegiatan praktikum dan pertimbangan keselamatan kerja merupakan

suatu hal yang menjadi satu kesatuan, artinya kedua aspek tersebut tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Keberadaan laboratorium kimia di sekolah-sekolah

perlu mendapat perhatian khusus karena alat dan bahan kimia yang tersedia di

laboratorium kimia sangat berbeda dengan alat dan bahan yang tersedia di

laboratorium sains lainnya. Alat-alat laboratorium kimia umumnya terbuat dari

Page 3: Laporan Observasi Lab NEW

kaca (gelas) yang mudah pecah sehingga perlu perhatian khusus dalam memakai

dan merawatnya (Khamidinal, 2009).Bahan-bahan kimia yang tersedia di

laboratorium, umumnya memiliki efek samping yang dapat membahayakan

penggunaannya.Kecerobohan kerja di laboratorium dapat berakibat fatal, sehingga

keselamatan kerja di laboratorium harus sangat diperhatikan.

Pengelolaan laboratorium di masing-masing sekolah sangat

diperlukan.Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya preventif

yang dapat dilakukan agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana

mestinya.Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan

keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya,

dan mengikuti peraturan.Pengelolaan alat dan bahan laboratorium kimia meliputi

empat aspek kegiatan yaitu aspek pengadaan alat dan bahan kimia, aspek

pengunaan alat dan bahan kimia, aspek pemeliharaan alat dan bahan kimia, serta

aspek pemusnahan alat dan bahan kimia.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dilakukan suatu kegiatan observasi

laboratorium pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Observasi ini dilakukan di

SMA Negeri 3 Singaraja yang terletak di Jalan P. Natuna, Desa Penarukan,

Singaraja, Bali.Laboratorium yang diobservasi adalah laboratorium kimia.

1.2 Rumusan Masalah

Melalui latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut.

1. Bagaimana struktur organisasi laboratorium yang terdapat di Laboratorium

Kimia SMA Negeri 3 Singaraja?

2. Bagaimana tugas pokok dan fungsi masing-masing komponen di dalam

struktur organisasi tersebut?

3. Bagaimana perencanaan yang dipersiapkan oleh kepala laboran dalam

mengelola laboratorium kimia?

4. Bagaimana cara pengadaan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium

kimia?

5. Bagaimana prosedur penggunaan dan pelaksanaan alat dan bahan yang

terdapat di laboratorium kimia?

Page 4: Laporan Observasi Lab NEW

6. Bagaimana langkah pemeliharaan yang dapat dilakukan untuk mencegah

kerusakan alat dan bahan di laboratorium kimia?

7. Bagaimana aspek yang diperhatikan dalam melakukan pemantauan di

laboratorium kimia?

8. Bagaimana langkah prosedur pemusnahan alat dan bahan di laboratorium

kimia?

1.3 Tujuan

Kegiatan observasi laboratorium ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya:

1. Mengetahui struktur organisasi laboratorium yang terdapat di

Laboratorium Kimia SMA Negeri 3 Singaraja

2. Mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-masing komponen di dalam

struktur organisasi

3. Mengetahui perencanaan yang dipersiapkan oleh kepala laboran dalam

mengelola laboratorium kimia

4. Mengetahui cara pengadaan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium

kimia

5. Mengetahui prosedur penggunaan alat dan bahan yang terdapat di

laboratorium kimia

6. Mengetahui langkah pemeliharaan yang dapat dilakukan untuk mencegah

kerusakan alat dan bahan di laboratorium kimia

7. Mengetahui aspek yang diperhatikan dalam melakukan pemantauan di

laboratorium kimia

8. Mengetahui langkah prosedur pemusnahan alat dan bahan di laboratorium

kimia

1.4 Manfaat

Melalui kegiatan observasi ini diharapkan mampu memberikan dua manfaat,

yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis. Berikut akan dijabarkan manfaat

akademis dan manfaat praktis kegiatan observasi yang dilakukan.

1. Manfaat Akademis

Page 5: Laporan Observasi Lab NEW

Melalui kegiatan observasi yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan

informasi dan wawasan tentang pengelolaan laboratorium.Selain itu

manfaat akademis diharapkan adalah mampu memberikan pengetahuan

tentang keselamatan kerja sehingga dapat mencegah kecelakaan pada saat

praktikum yang berakibat fatal bagi praktikan.

2. Manfaat Praktis

Melalui kegiatan observasi yang dilakukan, diharapkan mampu

memberikan suatu keterampilan khusus dalam mengelola laboratorium

sehingga laboratorium dapat terawat dalam jangka panjang dan tetap dapat

digunakan sesuai dengan fungsinya.

Page 6: Laporan Observasi Lab NEW

BAB 2

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada 3 dan 17 November 2015

bertempat di SMA Negeri 3 Singaraja, maka hasil temuan yang telah didapatkan

akan dijabarkan sebagai berikut.

2.1 Struktur Organisasi serta Tugas Pokok dan Fungsi Laboratorium

Kimia SMA Negeri 3 Singaraja

Pada dasarnya setiap laboratorium memiliki struktur organisasi laboratorium

dalam mengelola laboratorium.Organisasi laboratorium kimia adalah suatu sistem

kerjasama dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium

kimia untuk mencapai tujuan. Mengorganisasikan laboratorium kimia berarti

menyususn sekelompok orang atau petugas dan sumberdaya yang lain untuk

melaksanakan suatu rencana atau program guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dengan cara yang paling berdaya guna terhadap laboratorium kimia.

Struktur organisasi laboratorium kimia di sekolah dapat digambarkan

sebagai berikut :

STRUKTUR PENGELOLAAN LAB KIMIA

WAKA KURIKULUM

KETUT DARMAYASA, S.Pd, M.Si.

WAKA SARANA DAN PRASARANA

PENANGGUNGJAWAB

KEPALA SMA NEGERI 3 SINGARAJAMADE SRI ASTITI, S.Pd, M.Pd.

KEPALA LAB.KIMIA

KADEK AGUS APRIAWAN P, S.Pd

WAKA SARANA DAN PRASARANA

Dra. Luh Sumartini

Page 7: Laporan Observasi Lab NEW

Pada struktur organisasi tersebut,kepala laboratorium kimia mendapatkan

komando dari kepala sekolah secara langsung dan mendapatkan komando dari

wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan sarana prasarana.

Masing-masing komponen di dalam struktur organisasi laboratorium

memiliki tugas pokok dan fungsi sesuai jabatan /posisi yang disandang.Adapun

tugas pokok dan fungsi masing-masing komponen dapat dijabarkan sebagai

berikut.

a. Kepala Sekolah

Memilih koordinator lab. kimia setiap dua tahun sekali.

Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja

pengurus lab. kimia.

Memotivasi guru-guru kimia dalam melaksanakan pembelajaran

praktikum di sekolah.

Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium kimia.

Memberi tugas kepada Kepala Lab. atau koordinator laboratorium

untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium kimia

b. Wakasek Kurikulum

Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab.

kimia untuk menyusun program kegiatan pembelajaran di

laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.

Bekerjasama dengan koordinator lab. kimia untuk menjamin

kelancaran kegiatan belajar mengajar di laboratorium kimia

c. Wakasek Sarana dan Prasarana

Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator

lab.kimia untuk menyusun program pengadaan sarana dan

GURU MATA PELAJARAN

LABORAN LAB.KIMIA

Page 8: Laporan Observasi Lab NEW

prasarana di dalam laboratorium yang sistematis, terencana dan

berkelanjutan.

Bekerjasama dengan koordinator laboratorium kimia untuk

menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di lab.kimia.

d. Kepala Laboratorium Kimia

Bertanggungjawab atas kelengkapan administrasi laboratorium

Bertanggungjawab atas alat-alat yang rusak/tidak berfungsi

Bertanggungjawab atas penyimpanan dan perawatan alat/bahan kimia

Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat dan bahan

yang diperlukan

e. Guru Mata Pelajaran Kimia

Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab. kimia

Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan untuk praktikum

maksimal tiga hari sebelum pembelajaran praktikum dilaksanakan.

f. Laboran Lab Kimia

Mengerjakan administrasi tentang alat/bahan yang ada di

laboratorium kimia minimal setiap satu tahun sekali.

Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat/bahan yang

digunakan dalam pembelajaran.

Bertanggungjawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium

beserta perlengkapannya.

Berdasarkan temuan dan hasil observasi yang dilakukan, hanya didapatkan

arsip data untuk tupoksi Kepala Laboratorium Kimia. Data mengenai tupoksi

kepala sekolah, wakasek sarana dan prasarana, wakasek kurikulum, guru mata

pelajaran kimia dan laboran lab.kimia didapatkan melalui wawancara langsung

dengan kepala laboratorium kimia. Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya

(hilang) arsip tupoksi komponen-komponen tersebut pada laboratorium kimia.

2.2 Perencanaan serta Pengadaan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

SMA Negeri 3 Singaraja

Perencanaan merupakan sebuah proses pemikiran yang sistematis, analisis,

logis tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM,

Page 9: Laporan Observasi Lab NEW

tenaga dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

secara efektif dan efesien. Perencanaan pengelolaan laboratorium alat dan bahan

di laboratorium kimia SMA Negeri 3 Singaraja diawali dari guru yang akan

melaksanakan praktikum membuat atau menyusun jadwal kegiatan praktikum.

Jadwal kegiatan praktikum ini disampaikan kepada kepala laboratorium paling

lambat satu minggu sebelum pelaksanaan praktikum, hal ini dilakukan untuk

mengurangi adanya benturan jadwal praktikum antarkelas. Selain penyusunan

jadwal, guru kimia harus membuat daftar alat dan bahan yang akan digunakan

dalam praktikum. Daftar ini akan memudahkan kepala laboratorium untuk

menyiapkan bahan yang akan digunakan. Penyiapan alat dilakukan bersama-sama

dengan guru kimia, karena SMA Negeri 3 Singaraja kekurangan tenaga dalam

mepersiapkan segala kelengkapan saat pelaksanaan praktikum. SMA Negeri 3

Singaraja tidak memiliki laboran, sehingga kepala laboratorium yang juga

menjabat sebagai guru kimia mengambil tugas rangkap sebagai laboran.

Perencanaan awal yang dilakukan kepala laboratorium kimia di SMA Negeri 3

Singaraja adalah membuat rancangan agenda. Rancangan agenda ini berisi apa

yang akan dilakukan kepala laboratorium minggu ini seperti kepala laboratorium

akan melaksanakan pembersihan alat dan penataan bahan, menyiapkan alat dan

bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Perencanaan alat dan bahan

kegiatan praktikum bergantung pada materi praktikum yang akan dilaksanakan

oleh guru kimia, setelah itu kepala laboratorium akan menyiapkan bahan yang

digunakan.

Pengadaan alat dan bahan di SMA Negeri 3 Singaraja dibantu oleh dana

BOS, komite dan Pemerintahan Daerah. Pengadaan alat dan bahan ini diawali

dengan pembuatan daftar alat dan bahan yang sudah habis serta alat dan bahan

yang tidak ada dan perlu digunakan. Daftar ini dibuat sebelum tahun anggaran.

Guru kimia masing-masing membuat daftar alat dan bahan yang perlu digunakan

serta sudah habis terpakai, setelah itu guru-guru kimia serta kepala laboratorium

melakukan diskusi untuk menyamakan persepsi. Setelah persepsi tersebut sama,

kepala laboratorium mengusulkan daftar alat dan bahan kepada Wakasek sarana

dan prasarana, setelah disetujui alat dan bahan yang sudah diusulkan akan

dibelikan oleh petugas khusus yang ditunjuk oleh sekolah. Ada beberapa alat dan

Page 10: Laporan Observasi Lab NEW

bahan kimia yang kurang di laboratorium SMA Negeri 3 Singaraja, selain alat dan

bahan, sarana seperti meja masih belum dikatakan sesuai standar yang seharusnya.

Adapun kekurangan-kekurangannya yaitu:

1. Tidak terdapat almari asam.

Di Laboratorium SMA Negeri 3 Singaraja tidak terdapat almari asam, dari

hasil wawancara dengan narasumber, tidak terdapatnya ruang asam di

sekolah ini, karena kurangnya biaya dari pihak-pihak yang membantu.

Pihak sekolah belum mampu memberikan dana untuk pengadaan almari

asam.

2. Meja praktikum tidak terbuat dari bahan yang kuat.

3. Tidak terdapat tempat limbah padat praktikum.

2.3 Penggunaan serta Pelaksanaan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

SMA Negeri 3 Singaraja

Penggunaan alat dan bahan kimia umumnya untuk keperluan praktikum

dalam pembelajaran. Pihak yang menggunakannya adalah guru kimia dan siswa.

Penggunaan alat dan bahan kimia di SMA Negeri 3 Singaraja diawali dengan guru

membuat daftar alat dan bahan yang diperlukan paling lambat satu minggu

sebelum pelaksanaan praktikum. Saat pelaksanaan praktikum siswa dan guru

menggunakan alat dan bahan dengan baik dan hati-hati agar alat yang biasanya

terbuat dari kaca tidak pecah. Setelah selesai praktikum, siswa dan guru

membersihkan alat serta tempat pelaksanaan praktikum.

Pelaksanaan kegiatan di laboratorium kimia SMA Negeri 3 Singaraja

disesuaikan dengan ketersediaan alat dan bahan kimia. Jika pada materi yang

diajarkan diharapkan melaksanakan praktikum, maka dilihat lagi apakah

ketersediaan alat dan bahan serta waktu pelaksanaan praktikum ada/sesuai.

Praktikum yang dapat dilaksanakan akan dilaksanakan sedangkan yang tidak,

maka tidak dapat dilaksanakan. Pelaksanaan praktikum yang berjalan lancar

diakhiri dengan presentasi hasil praktikum yang dilaksanakan langsung di

laboratorium tersebut.

Page 11: Laporan Observasi Lab NEW

2.4 Perawatan/Pemeliharaan Alat dan Bahan serta Keselamatan Kerja di

Laboratorium Kimia SMA Negeri 3 Singaraja

Pemeliharaan alat dan bahan kimia di laboratorium sangat diperlukan untuk

keberlanjutan dan memperpanjang waktu penggunaan dan fungsi dari alat dan

bahan kimia tersebut. Pemeliharaan alat dan bahan kimia di laboratorium dimulai

dari cara penyimpanan dan pengambilan bahan, cara menjaga kebersihan alat, dan

lingkungan tempat penyimpanan. Penyimpanan alat disesuaikan dengan bentuk

serta ukuran alat. Alat yang ukurannya lebih besar ditaruh lebih dalam atau di

tengah, sementara alat yang ukurannya lebih kecil ditaruh agak luar. Penyimpanan

bahan kimia harus dibedakan antara yang berwujud padat dengan yang cair, bahan

kimia yang sifatnya asam kuat mesti disimpan dalam almari asam. Kebersihan

tempat penyimpanan harus diperhatikan secara rutin,agar tidak terjadi kontaminasi

dengan bahan-bahan lain. Alat yang habis dipakai untuk keperluan praktikum

harus disimpan kembali dalam keadaan yang benar-benar bersih, dari sisa-sisa zat

yang mungkin masih ada pada alat tersebut. Lingkungan tempat penyimpanan alat

dan bahan laboratorium juga harus diperhatikan dalam pemeliharaan alat dan

bahan kimia. Sumber-sumber kerusakan yang disebabkan keberadaan alat-alat dan

bahan-bahan kimia di dalam lingkungannya adalah: udara, cairan, temperatur,

sinar dan api.

Hasil observasi pengelolaan laboratorium pada aspek pemeliharaan alat dan

bahan kimia di SMA Negeri 3 Singaraja yaitu, penyimpanan alat dan bahan kimia

sudah tertata dengan baik, ruang penyimpana alat terpisah dengan ruang

penyimpanan bahan. Alat-alat kimia sudah disimpan dan ditata sesuai ukuran,

bentuk dan jenis alatnya. Peralatan praktikum di sekolah ini sudah cukup

memadai. Setiap pelaksanaan praktikum, peserta didik dibagi menjadi beberapa

kelompok kecil sehingga tidak kekurangan alat-alat peraktikum. Penyimpanan

bahan-bahan kimia sudah dibedakan sesuai wuduj, jenis dan sifat-sifat bahan

kimia tersebut. Bahan kimia yang ada sudah tercantum label pada botolnya yang

dapat memudahkan kepala laboratorium untuk menyiapkan bahan yang akan

dipakai saat praktikum. Bahan-bahan kimia yang digunakan cukup memadai

untuk praktikum-praktikum yang bersifat umum dan mudah. Selain itu terdapat

sebuah blower pada ruang bahan yang berfungsi untuk menyerap udara, bau

Page 12: Laporan Observasi Lab NEW

maupun gas-gas yang terbentuk. Selama pelaksanaan praktikum, pemeliharaan

yang dilakukan siswa dan guru adalah menggunakan alat dan mereaksikan bahan

dengan hati-hati, setelah selesai praktikum alat-alat yang sudah selesai digunakan

dicuci bersih. Kebersihan ruang laboratorium kimia di SMA Negeri 3 Singaraja

kurang bersih hal ini disebabkan karena laboratorium kimia masih dalam proses

renovasi. Selain pemeliharaan di dalam laboratorium, pemeliharaan di luar

laboratorium juga harus dilakukan dan diperhatikan. Lingkungan disekitar

laboratorium harus ada pepohonan hijau. Lingkungan disekitar laboratorium

kimia SMA Negeri 3 Singaraja sudah baik dan hijau, karena banyak terdapat

pohon dan rumput.

Keselamatan kerja merupakan bagian yang sangat penting dalam

menggunakan alat dan bahan kimia di laboratorium. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam keselamatan kerja yaitu; perlengkapan diri saat bekerja,

ketepan jenis alat yang digunakan, ketepatan cara menggunakan alat, ketepatan

cara mengambil bahan kimia, pemahaman sifat-sifat bahan kimia, keterampilan

menggunakan alat, keterampilan mengatasi keadaan darurat, dan dapat melakukan

P3K. Siswa-siswi di SMA Negeri 3 Singaraja sudah diajarkan prosedur

keselamatan kerja pada kelas X, sehingga selama praktikum tidak ada siswa-siswi

yang mengalami kecelakaan. Perlengkapan yang digunakan siswa-siswi yang

dapat menjamin keselamatan kerja selama praktikum adalah jas laboratorium yang

dimiliki masing-masing siswa. Jas laboratorium ini di fasilitasi oleh sekolah

bukan siswa yang membuatnya sendiri. Selain jas laboratorium peralatan yang

digunakan adalah masker dan sarung tangan. Laboratorium kimia SMA Negeri 3

Singaraja terdapat kotak P3K dan tabung pemadam api. Kedua alat ini sangat

penting ada dalam laboratoium karena dapat memperkecil jika terjadi kecelakaan.

Kotak P3K berisi antispetik, obat untuk luka bakar dan salep anti gores.

2.5 Pemantauan Kegiatan serta Pemusnahan Alat dan Bahan di

Laboratorium Kimia SMA Negeri 3 Singaraja

Pengawasan/pemantauan dalam pengelolaan laboratorium merupakan proses

pengamatan untuk mengukur keseluruhan dari pelaksanaan kegiatan pengelolaan

Page 13: Laporan Observasi Lab NEW

laboratorium yang meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, dan

pelaksanaan kegiatan di laboratorium kimia agar tujuan yang diharapkan tercapai.

Hasil observasi di SMA N 3 Singaraja menunjukkan bahwa pemantauan

dilakukan oleh guru mata pelajaran kimia, kepala laboratorium kimia, Wakasek

kurikulum, Wakasek sarana dan prasarana, serta kepala sekolah. Pemantauan di

SMA Negeri 3 Singaraja dilakukan dalam 2 cara, yaitu pemantauan dekat (aktif)

dan pemantauan jauh (pasif). Pemantauan dekat dilakukan oleh guru mata

pelajaran kimia dan kepala laboratorium kimia, sedangkan pemantauan jauh

dilakukan oleh Wakasek kurikulum, Wakasek sarana dan prasarana, dan kepala

sekolah.

1) Pemantauan dekat (aktif) adalah suatu bentuk pemantauan secara langsung

di laboratorium. Pelaksanaan pemantauan aktif di SMA ini dilakukan

setiap sebelum dan sesudah melakukan praktikum. .Pada saat perencanaan

dan pelaksanaan praktikum, guru kimia dan kepala laboratorium bekerja

sama dalam melakukan pemantauan. Pemantauan yang dilakukan berupa

mencatat permasalahan, kekurangan serta hal-hal yang harus ditingkatkan

di laboratorium dan selama kegiatan perencanaan serta pelaksanaan

praktikum..

2) Pemantauan jauh (pasif) adalah suatu bentuk pemantauan secara tidak

langsung berdasarkan data/laporan yang diterima oleh pemantau dari

pengelola laboratorium. Pelaksanaan pemantauan pasif di SMA ini

dilakukan oleh wakasek kurikulum, wakasek sarana dan prasarana, serta

kepala sekolah. Kepala laboratorium kimia wajib melaporkan tentang hasil

pemantauannya setiap akhir semester kepada wakasek kurikulum, wakasek

sarana dan prasarana, serta kepala sekolah.

Pemantauan yang dilakukan di SMA N 3 Singaraja dapat dikatakan sudah

berjalan dengan baik tetapi kurangnya tindak lanjut untuk menangani

permasalahan-permasalahan yang ditemukan selama pemantauan. Hal ini

dikarenakan karena sekolah belum memiliki dana khusus untuk menangani

seluruh permasalahan yang terjadi didalam laboratorium.

Page 14: Laporan Observasi Lab NEW

Pemusnahan alat dan bahan kimia yang rusak sudah pasti tidak berfungsi

lagi dalam kegiatan di laboratorium sehingga diperlukan proses pemusnahan.

Kegiatan pemusnahan ini dilakukan untuk menghindari kekurangan tempat

penyimpanan, menjaga keadaan laboratotium tetap bersih, rapi, aman, dan

nyaman untuk digunakan. Alat kimia yang memiliki kategori rusak tetapi masih

bisa diperbaiki maka tidak akan dilakukan pemusnahan melainkan dilakukan

perbaikan.

Hasil observasi di SMA Negeri 3 Singaraja menunjukkan bahwa

pemusnahan alat dan bahan kimia belum terlaksana secara optimal. Sebagian

besar seluruh alat dan bahan yang dimiliki sekolah merupakan bantuan dari

berbagai pihak seperti dana BOS, bantuan dari pemerintah daerah dan sebagainya.

Setiap barang/dana yang diberikan kepada sekolah dicatat kodenya, nama/jenis

barang, merk/type, no pabrik, bahan pembuatnya, asal/cara perolehan barang,

tahun perolehan, ukuran barang, kondisi barang, jumlah barang, harga barang dan

keterangan tempat diletakannya barang. Pemusnahan barang-barang yang

merupakan bantuan luar sekolah tidak dapat dimusnahan tanpa persetujuan pihak-

pihak yang memberikan bantuan alat dan bahan tersebut. Jika ada barang-barang

yang mengalami kerusakan maka barang tersebut harus dicatat dan dibuatkan

daftar kerusakan barang. Daftar kerusakan barang ini dilaporkan ke pihak yang

memberikan bantuan dengan surat pengantar bahwa barang ini memiliki keadaan

rusak berat dan permohonan untuk dihapuskan/dipulihkan. Apabila permohonan

pemusnahan barang-barang bantuan tersebut sudah disetujui oleh pihak yang

memberi bantuan maka sekolah dapat melakukan pemusnahan barang tersebut.

Persetujuan pemusnahan ini dibuatkan berita acaranya oleh pihak yang

memberikan bantuan. Barang yang sudah dimusnahkan juga dibuatkan arsip dan

surat keterangan bahwa sudah dilakukannya pemusnahan terhadap barang-barang

tersebut.

SMA Negeri 3 Singaraja sudah pernah melakukan pemusnahan terhadap

barang-barang kimia yang mengalami kerusakan berat dan tidak dapat digunakan

lagi, contohnya barang-barang yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten

Buleleng pada tahun 2010. Seluruh arsip dalam pemusnahan barang tersebut,

seperti inventaris barang yang rusak, berita acara pemusnahan, surat pengantar,

Page 15: Laporan Observasi Lab NEW

surat keterangan, inventaris barang yang sudah dimusnahkan, dan dokumen-

dokumen lain yang berhubungan dalam kegiatan pemusnahan ini disimpan

pengarsipannya dengan baik oleh pihak sekolah.

Page 16: Laporan Observasi Lab NEW

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan

laboratorium kimia di SMA Negeri 3 Singaraja cukup baik. Namun di

beberapa aspek pengelolaan laboratorium terdapat beberapa kekurangan

yang perlu di perhatikan, diantaranya pada aspek perencanaan serta

pengadaan alat dan bahan, perawatan atau pemeliharaan alat dan bahan,

pemantauan dan evaluasi alat dan bahan serta aspek pemusnahan alat dan

bahan. Pada aspek perencanaan serta pengadaan alat dan bahan kekurangan

yang harus segera diperbaiki adalah minimnya tenaga laboran, tidak

terdapatnya lemari asam, meja praktikum yang terbuat dari kayu (bahan

tidak sesuai dengan standar kualitas) serta tempat penampungan limbah

yang tidak memadai. Sedangkan pada aspek perawatan dan pemeliharaan

alat yang perlu diperhatikan adalah kebersihan ruang laboratorium. Aspek

terakhir yang perlu diperhatikan juga adalah pemantauan dan evaluasi serta

pemusnahan alat dan bahan. Kedua aspek tersebut belum berjalan secara

optimal sesuai standar yang dilaksanakan di sekolah pada umumnya.

3.2 Saran

Berdasarkan dari observasi yang telah dilakukan, maka adapun saran

yang dapat diberikan untuk memperbaiki kekurangan yang ada adalah

dengan segera membuat suatu pembaruan sistem dalam memanajemen

sekolah, khususnya dalam hal pengelolaan laboratorium. Keterbatasan dana

dapat dilakukan dengan mengajukan permohonan dana ke instansi-instansi

terkait. Permohonan bantuan dana kepada alumni-alumni sekolah juga dapat

dijadikan suatu alternatif untuk menggalang dana. Hal ini juga berdampak

positif dalam hal menjalin tali silaturahmi antar alumni sekolah dan pihak

sekolah.