laporan kkl hse(1)

Upload: kha-damayantirika-tsf-reall

Post on 11-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KKL

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    1/52

    LAPORAN

    KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

    HEALTH, SAFETY, AND ENVIRONMENT (HSE)

    OLEH:

    Febrian Mermaliandi (03111003017) Ahmad Febriansyah (03111003051)

    Faulina Retty (03111003018) Yuni Simanjuntak (03111003058)

    Akbar Ismi Azis (03111003019) Liliana Comeriorensi (03111003061)

    Rika Damayanti (03111003021) Gusti Siska Hartini (03111003064)

    Putri Rahmi (03111003030) Viesta L Syarif (03111003066)

    Harry Christian S. (03111003035) Soraya Rizky Ananda (03111003068)Adi Kunchoro (03111003045) Idealisa Hutapea (03111003077)

    Jeo Fitra Riasnyah (03111003047) Akhmad Ade Sucitro (03111003087)

    Sartono (03111003049) Cahyo Nugroho (03111003094)

    Dosen Pembimbing:

    Ir. H. A. Rasyidi Fachry, M.Eng 195109101981031001

    Ir. Pamilia Coniwanti, MT 195512151985032001

    Budi Santoso, ST., MT 197706052003121004

    Selpiana, ST., MT 197809192003122001

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2014

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    2/52

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

    telah melimpahkan segala rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis

    dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan atau

    Chemical Engineering Industri Tour (CHEIT) 2014 yang telah dilaksanakan pada

    tanggal 25 Mei 2014 sampai dengan 4 Juni 2014 tepat pada waktunya.

    Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah salah satu mata kuliah wajib pada

    Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNSRI dengan bobot satu SKS. Dimana

    setelah terlaksananya program ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti danmengetahui peranan ilmu kimia dalam proses industri, yang akan memperkaya

    pengetahuan mahasiswa akan penerapan ilmu teknik kimia yang telah dipelajari

    secara teori dan skala laboratorium di bangku perkuliahan, serta melihat aplikasi

    nyata dari proses-proses kimia yang terlibat dalam industri skala besar.

    Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

    mendukung terlaksananya kunjungan industri ini. Dosen-dosen pembimbing yang

    terhormat dan teman-teman panitia yang telah bekerja semaksimal mungkin demiterwujudnya acara KKL ini. Karena dengan adanya KKL dapat membuka

    wawasan penulis tentang hubungan teknik kimia dengan aplikasinya di bidang

    industri.

    Akhirnya penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih jauh

    dari kesempurnaan, untuk itu penulis selalu mohon kritik dan saran dari pembaca

    demi sempurnanya laporan ini. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis

    mengucapkan terimakasih.

    Palembang, Juni 2014

    Penulis

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    3/52

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Pendahuluan

    Memasuki zaman era globalisasi, kualitas dari suatu Negara akan sangat

    ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang akan menjadi motor

    penggerak kemajuan teknologi bagi suatu Negara. Demikian juga dengan sektor

    industri yang memegang peranan penting dalam menciptakan produk-produk yang

    berkualitas dalam meningkatkan kemajuan Negara.

    Pendidikan merupakan salah satu parameter kualitas SDM dari suatu

    negara. Dengan pendidikan yang tinggi akan semakin tinggi juga kualitas dari

    manusia tersebut. Namun, hal tersebut harus dominan dengan karakter,

    kompetensi, kualitas, dan kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan

    yang dimiliki oleh seorang sarjana.

    Pada saat akan terjun ke dunia kerja, seorang sarjana harus mampu

    mengaplikasikan teori-teori yang dimiliki karena sektor-sektor industri baik

    perusahaan Negara maupun Swasta sangat mengutamakan karakteristik dan jiwa

    profesionalisme dari seorang tenaga kerja. Namun untuk negara-negara

    berkembang seperti Indonesia, profesionalisme seorang sarjana belum dilakukan

    secara maksimal. Hal ini terjadi karena kurangnya koordinasi berbagai pihak,

    sehingga tingkat ketergantungan negara Indonesia dengan negara lain sebagai

    pemilik modal dan pemilik teknologi masih sangat tinggi.

    Penguasaan ilmu terapan atau ilmu teknik merupakan jawaban yang

    paling tepat sebagai salah satu solusi untuk penguasaan ilmu dan teknologi proses.

    Pencapaian tujuan ini haruslah dilakukan oleh berbagai pihak seperti Perguruan

    Tinggi, industri, Pemerintah dan lembaga penelitian lainnya untuk dapat

    membantu dan mendukung sehingga dapat mempercepat alih teknologi proses

    tersebut. Kerjasama seluruh pihak akan memberikan keuntungan sehingga tujuan

    bersama dapat terwujud yaitu Menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara

    industri yang mandiri untuk mensejahterakan warga negaranya.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    4/52

    Perguruan Tinggi sebagai komponen utama diharapkan mampu menjadi

    penyedia sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas untuk

    memajukan industri di Indonesia. Menyikapi hal tersebut, Ikatan Mahasiswa

    Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya (IMATEK FT UNSRI)

    secara bersungguh-sungguh bersedia dalam membantu meningkatkan industri di

    Indonesia dengan turut ambil bagian melalui kegiatan Chemical Engineering

    Industry Tour 2014 (CHEIT 2014) IMATEK FT UNSRI, sehingga mahasiswa

    Teknik Kimia sebagai salah satu calon SDM di dunia industri pada masa yang

    akan datang mampu secara bersama-sama dengan komponen lainnya

    melaksanakan pembangunan industri secara luas untuk memajukan Negara

    Indonesia.

    1.2.Latar Belakang

    Peranan sarjana Teknik Kimia dalam dunia industri sangat penting dalam

    mengintegrasikan prinsip-prinsip rekayasa dengan ilmu-ilmu kimia untuk

    mengembangkan proses baru, mengoptimalkan operasi yang ada, dan

    mengembangkan produk baru yang aman dan ramah lingkungan. Sarjana Teknik

    Kimia berkontribusi terhadap industri mulai dari manufaktur ( minyak bumi,

    petrokimia, polimer, makanan, obat-obatan, dll ) penelitian dan pengembangan,

    produksi pabrik kimia, serta bagian lainnya yang berkaitan dengan ilmu Teknik

    Kimia.

    Teknik Kimia memiliki perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

    industri. Namun terkadang terjadi kesenjangan informasi antara industri dengan

    Perguruan Tinggi sebagai penyedia sumber daya manusia (SDM) yang merupakan

    pelaksana industri di masa mendatang. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya

    pengetahuan mahasiswa Teknik Kimia dalam mengaplikasikan peralatan industri

    di lapangan dengan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan berbagai pokok

    penguasaan teknologi proses di Indonesia.

    Industri sebagai salah satu komponen pembangunan di Indonesia sangat

    memerlukan SDM yang berkualitas dari lulusan Teknik Kimia sehingga Indonesia

    mampu menjadi Negara industri yang mandiri untuk menghadapi era globalisasi

    industri. Dasar pengetahuan yang diperlukan untuk profesionalisme mahasiswa

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    5/52

    antara lain pengetahuan dan kemampuan mengenai aplikasi proses dengan

    komputerisasi dalam bidang Teknik Kimia, penggunaan teknologi operasi dalam

    kontrol proses, dan meletakkan dasar pengetahuan mengenai aplikasi program

    komputer dan pengoperasian alat industri kimia di pabrik.

    Chemical Engineering Industry Tour2014 (CHEIT 2014) IMATEK FT

    UNSRI dengan tema Keterpaduan antara Teori Ilmu Teknik Kimia di Perguruan

    Tinggi dengan Aplikasinya di Dunia Industri untuk Meningkatkan

    Profesionalisme Sarjana Teknik Kimia dalam Menghadapi Era Globalisasi

    Industri , diharapkan mampu menjadi salah satu solusi dalam mempersiapkan

    sumber daya manusia yang berkualitas dalam dunia industri. Dengan demikian

    diharapkan akan menghasilkan sarjana-sarjana Teknik Kimia yang profesional,

    mandiri, kreatif, inovatif, dan berkarakter sebagai motor penggerak kemajuan

    industri di Indonesia dalam meningkatkan pembangunan Nasional Indonesia.

    1.3.Dasar Pelaksanaan

    a. Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian,

    serta pengabdian masyarakat yang merupakan landasan berpijak bagi

    mahasiswa dalam mencari, menekuni dan mengembangkan ilmu yang didapat

    dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

    b.Pedoman Umum Pengembangan Ikatan Organisasi Mahasiswa Seprofesi

    (IOMS) dan rangkaian kegiatan ilmiah mahasiswa.

    c. Surat Keputusan Musyawarah Anggota IMATEK UNSRI tentang program

    kerja IMATEK.

    d.Surat Ketetapan Ketua Umum IMATEK UNSRI

    No.05/KETUM/IMATEK/2013 tentang penunjukkan panitia pelaksana CHEIT

    2014 IMATEK FT UNSRI.

    e. Mata Kuliah Kuliah Kerja Lapangandengan kode TKK39210.

    1.4.Tujuan

    a. Tujuan Umum

    1)Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Teknik Kimia Universitas

    Sriwijaya dengan mengenal proses yang terjadi dalam pembuatan suatu

    produk maupun peralatan yang digunakan dalam perusahaan tersebut.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    6/52

    2)Melihat dan mempelajari proses industri secara langsung dan mengaitkannya

    dengan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.

    3)Memperluas wawasan tentang industri kimia yang ada di Indonesia

    khususnya Pulau Sumatera dan Jawa.

    b.Tujuan Khusus

    1)Kunjungan Industri

    a)Memahami teknis peralatan industri yang digunakan dalam suatu proses

    operasi di perusahaan tersebut.

    b)Mengetahui pengoperasian alat industri kimia dengan aplikasi program

    komputer.

    c)Memupuk persatuan dan kesatuan serta rasa persaudaraan di antara

    mahasiswa Teknik Kimia UNSRI serta interaksi saling menguntungkan

    antara Perguruan Tinggi dengan kalangan Industri dalam

    mengembangkan teknologi di Indonesia.

    2)Dialog Profesi

    a)Sarana silahturahmi dan pertukaran informasi antara peserta CHEIT 2014

    dengan alumni Teknik Kimia Universitas Sriwijaya sekitar kunjungan

    industri.

    b)Sarana diskusi tentang keprofesian Teknik Kimia di masa datang dalam

    menghadapi era globalisasi industri.

    c)Sarana penyampaian motivasi dari pengalaman alumni Teknik Kimia

    Universitas Sriwijaya sekitar kunjungan industri.

    3)Relaksasi

    a)

    Menjalin suasana keakraban antar peserta CHEIT 2014 dengan dosen

    pembimbing, serta alumni Teknik Kimia UNSRI.

    b)Menumbuhkan pola hidup sehat dan teratur sehingga dapat menghasilkan

    SDM yang sehat dan berkualitas.

    c)Melatih mahasiswa Teknik Kimia UNSRI dalam keprofesionalan,

    kedisiplinan, dan keberanian pada kegiatan Kuliah Kerja Lapangan.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    7/52

    1.5.Manfaat Kunjungan Industri

    Manfaat kunjungan industri mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas Teknik,

    Universitas Sriwijaya adalah guna meningkatkan wawasan serta kreativitas

    mahasiswa dalam menghadapi perkembangan dunia industri dan IPTEK.

    1.6.Nama Kegiatan

    Kegiatan ini bernama Chemical Engineering Industry Tour 2014 Ikatan

    Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya (CHEIT 2014

    IMATEK FT UNSRI).

    1.7.Penyelenggara

    Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Angkatan 2011 Fakultas Teknik

    Universitas Sriwijaya (UNSRI) Indralaya, Sumatera Selatan.

    1.8.Tema Kegiatan

    Tema sentral kegiatan CHEIT 2014 IMATEK FT UNSRI ini adalah

    Keterpaduan antara Teori Ilmu Teknik Kimia di Perguruan Tinggi dengan

    Aplikasinya di Dunia Industri untuk Meningkatkan Profesionalisme Sarjana

    Teknik Kimia dalam Menghadapi Era Globalisasi Industri.

    1.9.

    Tempat Dan Waktu Kegiatan

    Pelaksanaan kegiatan CHEIT 2014 IMATEK FT UNSRI akan

    dilaksanakan pada:

    Tempat Kegiatan :Cilegon, Banten

    Waktu Kegiatan :Senin, 26 Mei 2014 Pukul 13.00 s.d selesai

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    8/52

    BAB II

    TINJAUAN UMUM

    2.1. PT. BP PETROCHEMICAL INDONESIA

    2.1.1. Sejarah Pendirian PT. BP Petrochemical Indonesia

    Karena Indonesia merupakan salah satu pasar pertumbuhan terbesar di

    dunia dalam hal produksi poliester, maka tiga badan usaha produsen PTA

    terkemuka di dunia datang ke indonesia pada bulan April 1995 untuk mendirikan

    pabrik PTA. Sejarah dan profil ketiga badan usaha tersebut adalah:

    a.American Oil Company(Amoco Corporation)

    Amoco merupakan perusahaan petrokimia terbesar di dunia dengan

    modal lebih dari 35 miliar dollar AS. Amoco yang berkantor di Chicago, telah

    beroperasi di 40 negara di dunia, termasuk Indonesia. Cakupan operasinya

    meliputi eksplorasi, produksi dan pengolahan minyak mentah dan gas alam

    serta menjual produk produk petrokimia. Amoco banyak bekerja sama

    dengan badan usaha di seluruh dunia antara lain di Amerika Serikat, Eropa,

    Amerika Selatan, Amerika Latin dan Asia Pasifik. Kini kapasitas produksi PTA

    Amoco sekitar 4,3 juta ton per tahun atau sekitar 40% total kebutuhan PTA

    dunia. Pada tahun 1999, Amoco menggabungkan seluruh sahamnya dengan

    British Petroleum yang berkantor pusat di Inggris sehingga kini menjadi BP

    Amoco Saat ini British Petroleum berganti nama menjadi Beyond Petroleum

    (BP).

    b.Mitsui Petrochemical Industries, Ltd.

    Mitsui Petrochemical Industries, Ltd. Didirikan pada tahun 1955

    sebagai badan usaha pertama yang memproduksi produk petrokimia di Jepang.

    Perusahaan ini secara terus menerus melakukan perkembangan teknologi dan

    produk secara inovatif. Mitsui Petrochemical Industries, Ltd. mempunyai PTA

    dengan kapasitas 560.000 ton per tahun dan dipasarkan untuk kawasan Jepang

    dan Asia Tenggara. Mulai 1 Oktober 1997, Mitsui Petrochemical Industries,

    Ltd berganti nama menjadi Mitsui Chemical, Inc.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    9/52

    c. Mitsui & Co, Ltd.

    Perusahan ini didirikan pada tahun 1976 dan merupakan salah satu sogo

    shosa. Sogo shosa merupakan gabungan yang bergerak daam berbagai bidang

    usaha penghasil produk, jasa, perdagangan, serta investasi. Pendirian pabrik PT

    BPP dimulai pada bulan Mei 1995 dengan kontraktor utama PT Chiyoda, Co.

    dan berakhir pada bulan Juli 1997. Produksi PTA dimulai pada September

    1997 dengan menggunakan teknologi Amoco dengan kapasitas 350.000 ton per

    tahun. Namun saat ini PT BP Petrochemical Indonesia telah beroperasi

    mencapai 130% dari kapasitas produksi awal.

    Perkembangan industri tekstil dan pesatnya pertumbuhan industri

    pengemasan plastik di Indonesia telah menciptakan pemintan yang tinggi terhadap

    PTA (Purified Terephthalic Acid). Guna mengantisipasi kecenderungan tersebut,

    maka Amoco Chemical Limited yang merupakan perusahaan patungan antara

    Amoco Corporation (pemegang 50% saham) yang berasal dari Amerika, Mitsui

    Petrochemical Industries,Ltd. (pemegang 45% saham) dan Mitsui & Co., Ltd.

    (pemegang 5% saham) yang berasal dari Jepang, memutuskan membangun pabrik

    PTA yang diberi nama PT Amoco Mitsui Indonesia.

    Gambar 2.1.Pabrik PT. BP Petrochemical Indonesia

    (http://www.bp.com/en_id/indonesia/bp-in-indonesia/other-businesses.html)

    Pada awal 2014 BP setuju untuk membeli semua kepentingan dipegang

    oleh Jepang Mitsui Chemicals, Inc (MCI) dan Mitsui & Co Ltd (MBK) di PT.

    Amoco Mitsui PTA Indonesia (AMI), sebuah perusahaan patungan untuk

    produksi dan penjualan dimurnikan asam tereftalat (PTA), sehingga total saham

    http://www.bp.com/en_id/indonesia/bp-in-indonesia/other-businesses.htmlhttp://www.bp.com/en_id/indonesia/bp-in-indonesia/other-businesses.html
  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    10/52

    BP di perusahaan untuk 100%. Dengan demikian semua sistem dan teknologi

    yang dijalankan berdasarkan pada BP dan membuat PT AMI dimiliki perusahaan

    BP sepenuhnya. Purified Tereftalat Acid (PTA), Acetic Acid dan Olefin dan

    Derivatif yang banyak digunakan produk kimia yang berasal dari minyak mentah

    atau gas alam.

    Gambar 2.2.Logo PT. BP Petrochemical Indonesia

    (http://www.bp.com/indonesia)

    2.1.2. Visi dan Misi PT. BP Petrochemical Indonesia

    PT. BP Petrochemical Indonesia memiliki visi sebagai pedoman dari

    perusahaan dalam kegiatannya untuk ikut serta meningkatkan pertumbuhan

    ekonomi nasional, yaitu: Ikut serta memberikan kontribusi untuk memajukanpembangunan nasional dengan menunjang pertumbuhan industri poliester di

    Indonesia. Menjadi yang terbaik sebagai pemasok PTA di Asia. Targetnya

    adalah kepuasan pelanggan, bebas kecelakaan, bebas kerusakan terhadap orang-

    orang atau lingkungan, mematuhi hukum, peraturan dan kode perusahaan saat ini,

    etika, menunjukkan keprihatinan yang baik kepada karyawan, membuat kontribusi

    kepada pemegang saham, dan bertindak sebagai warga negara yang baik.

    Adapun misi yang diemban oleh perusahaan merupakan tujuan yang ingindicapai oleh perusahaan, yaitu: Menjadi pemasok PTA yang paling handal di

    Indonesia. PT. BP Petrochemical Indonesia dengan visi dan misi di atas, akan

    berusaha memberikan sumbangan nyata dalam pembangunan di Indonesia dan

    untuk mewujudkan tekadnya itu, maka perusahaan berusaha untuk:

    a. Taat dan patuh pada semua hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.

    b.Berusaha memperoleh dan menjaga kepercayaan para konsumen.

    c. Berusaha mempertahankan kualits produk yang dihasilkan.

    http://www.bp.com/indonesiahttp://www.bp.com/indonesia
  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    11/52

    d.Menciptakan iklim kerja yang sehat dan aman bagi karyawannya.

    e. Memiliki komitmen yang tinggi pada sumber daya alam (lingkungan hidup)

    dan sumber daya manusia

    PT. BP Petrochemical Indonesia yakin kemampuannya untuk menjadi

    pemasok yang paling handal di Indonesia karena memiliki 3 faktor, yaitu:

    a. Memliki keunggulan dalam kualitas produk PTA yang dihasilkan.

    b.Berani bersaing dalam hal harga (memiliki harga yang kompetitif).

    c. Didukung oleh kekuatan modal yang kuat.

    2.1.3. Profil PT. BP Petrochemical Indonesia

    PT. BP Petrochemical Indonesia yang sebelumnya bernama PT. Amoco

    Mitsui PTA Indonesia (PT. AMI) adalah salah satu perusahaan yang bergerak

    dibidang industri tekstil dan supplier Purified Terephthalic Acid (PTA) di

    Indonesia yang terletak di kompleks PENI, Jln. Raya Merak KM 116, Desa Rawa

    Arum, Cilegon, Indonesia dengan Head Office di Gedung Summitmas II, lantai

    18, Jln. Jendral Sudirman Kav. 61-62, Jakarta 12190, Indonesia.

    PT. BP Petrochemical Indonesia memegang posisi terkemuka dunia dalam

    tiga bidang produk utama yaitu acetyls, paraxylene dan Purified Terephthalic

    Acid(PTA). PT. BP Petrochemical Indonesia fokus pada perbaikan terus-menerus

    dalam semua aspek yang dilakukan. Bisnis petrokimia telah tumbuh dalam ukuran

    yang besar dari kemauan dan kemampuan untuk mengidentifikasi perubahan

    kebutuhan pelanggan karena PT. BP Petrochemical Indonesia memenuhi

    persyaratan konsumen dan standar lingkungan. Tujuannya adalah untuk

    memproduksi dan menyediakan produk-produk yang penting untuk konsumen di

    pasar pertumbuhan dunia, biaya efektif dan dengan cara yang ramah lingkungan,

    dengan menggunakan sumber daya manusia terbaik, mengurus komunitas

    internal, dan memberikan nilai terbaik kepada pemegang saham.

    PTA terutama digunakan untuk poliester, polietilen tereftalat (PET) dan

    polibutilena tereftalat (PBT). Kapasitas pada saat produksi awal PTA adalah

    sebesar 350.000 ton/tahun. Hingga saat ini, kapasitas produksi PTA meningkat

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    12/52

    menjadi 500.000 ton/tahun. Jumlah karyawan pada awal pendirian sebanyak 350

    orang dan hingga saat ini, jumlah karyawan yang bekerja sebanyak 184 orang.

    Kapasitas PTA dunia BP adalah 7,1 juta ton per tahun (mtpa) (net) dari

    tujuh situs di AS (2), Belgia, China, Indonesia, dan Taiwan (2). Yang terbesar

    adalah di China Zhuhai, di mana perluasan kapasitas bersih dari 1,5 mtpa

    diharapkan dapat menambah 1,25 mtpa pada tahun 2014, menjadikannya salah

    satu situs manufaktur PTA terbesar di dunia. PTA adalah bahan baku yang lebih

    disukai digunakan untuk memproduksi Polietilen terephthalat (PET) atau

    polyester. Aplikasi utama untuk poliester serat, botol, film dan kontainer dibentuk.

    Dalam industri tekstil, polyester, sendiri atau dalam campuran dengan kapas, wol

    atau serat sintetis lainnya, digunakan dalam kain untuk pakaian dan perabot rumah

    tangga. Film poliester dapat digunakan sebagai media perekam untuk audio dan

    video kaset dan sebagai film yang dalam peralatan X-ray medis.

    a.Fungsional Organisasi

    PT. BP Petrochemical Indonesia dalam menjalankan operasinya, memiliki

    banyak departemen yang memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:

    1.

    HR & Administration Department, bertugas menangani masalah perekrutan

    karyawan baru dan pengembangan sumber daya manusia (karyawan) serta

    mengatur administrasi dan dokumentasi.

    2.Production & Logistic Department, yang terdiri dari dua bagian:

    a)Production Unit, yang dibagi menjadi 3 unit yaitu :

    1)Unit Oksidasi, bertugas mengoperasikan unit oksidasi, dimana bahan

    bakup-xylene diolah menjadi CTA.

    2)

    Unit PTA, bertugas mengoperasikan unit purifikasi, dimana CTA

    dimurnikan menjadi PTA.

    3)Unit Utility and Waste Water Treatment (UWT), yang bertanggung jawab

    atas penyediaan sarana pendukung produksi serta instalasi pengolahan

    limbah

    b)Product Delivery (PD) Unit, bertanggung jawab dalam pengiriman PTA

    hingga ke tangan konsumen.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    13/52

    3.Maintenance Department, bertugas untuk merawat dan memperbaiki peralatan

    perusahaan hingga dapat berfungsi dengan optimal. Departemen ini terdiri dari

    empat bagian:

    a)Instrumentation and Electric(I/E)Maintenance,bertugas menjaga peralatan

    yang berhubungan dengan instrumentasi listrik.

    b)Mechanical Maintenance, bertugas merawat peralatan yang berotasi.

    c)Mechanical Planning, bertugas mengadakan serangkaian rencana-rencana

    perawatan peralatan.

    d)Inspection, bertugas melakukan pemeriksaan terhadap peralatan yang statis,

    seberti pipa, vessel, dan exchanger.

    4.Technical Department, bertugas memeriksa dan memecahkan masalah serta

    penanggulangannya di masa yang akan datang yang sering timbul dalam

    proses. Departemen ini dibagi menjadi tiga bagian:

    a)Process Engineering (PE), bertugas mengevaluasi jalannya proses serta

    mengadakan penanggulangan masalah masalah yang berkaitan dengan

    proses.

    b)

    Process Control Computer (PCC), bertugas menangani control proses dan

    mengintegrasikannya dalam sebuah proses kontrol yang terkomputerisasi,

    sehingga kontrol proses mudah dilakukan.

    c)Project Mechanical, bertugas merancang serangkaian perbaikan untuk

    perbaikan operasi dan membahasakannya dalam bentuk desain.

    5.EHS & S (Environment, Health, Safety & Security) Department, bertugas

    untuk menjamin keselamatan kerja karyawan dan menjamin kenyamanan kerja

    sekaligus dengan masalah kesehatan karyawan, serta bertanggung jawab atas

    keamanan di lingkungan sekitar pabrik.

    6.Purchasing Department, bertugas menangani masalah pembelian barang dan

    jasa.

    7.Finance & Accounting Department, bertugas dalam hal pengaturan keuangan

    perusahaan dan pelaporannya.

    8.IT Department, bertugas menangani masalah dan pengembangan Instrument

    Teknologi Komputer.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    14/52

    9.

    Marketing Department, bertugas menangani masalah pemasaran produk kepada

    customer dan hubungan dengan pelanggan.

    b.Unit Proses Produksi

    Secara garis besar pabrik PT. BP Petrochemical Indonesia dibagi menjadi

    dua bagian proses berdasarkan fungsinya, yaitu Unit ISBL (In Side Battery Limit)

    dan Unit OSBL (Out Side Battery Limit).

    1)Unit ISBL (I n Side Battery L imit)

    Bagian ISBL berfungsi menghasilkan produk PTA yang nantinya akan

    dijual dipasaran. Unit ISBL dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

    a)Unit pembuatan CTA yang disebut sebagai unit oksidasi.

    Proses ini menghasilkan CTA dengan cara mereaksikan paraxylene

    (PX) dan oksigen yang disebut reaksi oksidasi. Produk samping yang

    dihasilkan sebagai hasil dari oksidasi parsial paraxylene adalah p-toluic

    acid, methyl acetate, dan 4-carboxyl benzaldehidyang merupakan pengotor

    dalam produk TA. Slurry TA yang larut dalam asam asetat kemudian

    dialirkan menuju kristalisator untuk dikristalisasi, kemudian kristal TA yang

    masih mengandung pengotor ini disaring untuk memisahkan CTA dengan

    larutan induk. Kristal CTA yang berbentuk cakeini kemudian dikeringkan

    dalam rotary dryer. Produk CTA kering ini kemudian dikirim menuju silo

    penyimpanan sementara untuk diproses selanjutnya pada proses pemurnian.

    b)Unit pemurnian CTA menjadi PTA yang disebut sebagai unit PTA.

    CTA yang berasal dari silo penyimpanannya dicampur dengan air

    panas untuk menghasilkan slurry CTA. Lumpur ini kemudian diaduk dan

    kemudian dikirim menuju reaktor hidrogenasi. Slurry CTA dan gas H2

    dikirim menuju reaktor yang mengandung katalis basis paladium dalam

    karbon. Dalam reaktor ini terjadi hidrogenasi antara pengotor utama yaitu 4

    CBA (4-Carboxyl Benzaldehid) dengan gas hidrogen sehingga menjadi p

    toluic acid yang bersifat larut dalam air sehingga mudah memisahkannya.

    Keluaran reaktor kemudian masuk kristalisator untuk kristalisasi. Slurry

    yang keluar dari kristalisator kemudidan disentrifugasi untuk memisahkan

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    15/52

    antara kristal PTA dengan larutan induk. Kristal PTA kemudian dicuci dan

    disaring sehingga didapatkan cake PTA. Cake PTA ini kemudian

    dikeringkan dalam pengering dan produk kering ini selanjutnya dikirim

    menuju silo penyimpanan produk untuk dikemas dan dipasarkan.

    2)Unit OSBL (Out Side Battery L imi t)

    Unit OSBL (Out Side Battery Limit) berfungsi mendukung unit ISBL

    dan mengelola limbah yang dihasilkan unit ISBL. Unit OSBL yang mendukung

    proses unit ISBL disebut dengan unit utilitas, dan unit OSBL yang mengelola

    limbah yang dihasilkan unit ISBL disebut dengan unit Waste Water Treatment

    (UWT).

    a)Unit Utilitas

    Unit utilitas adalah unit yang berfungsi untuk mendukung

    berjalannya proses pada unit ISBL dengan menyediakan listrik, air bersih,

    air pendingin, gas nitrogen, dan pemanas berupa hot oil.

    b)Unit Waste Water Treatment (UWT)

    Limbah cair yang dihasilkan oleh unit ISBL harus diolah terlebih

    dahulu oleh UWT sampai batas aman yang telah ditentukan oleh pemerintah

    sebelum dibuang ke laut. Dalam UWT terdapat tahapan pengolahan cair

    yaitu tahap anaerobik dan tahap aerobik. Tahap anaerobik mendegradasi

    bahan organik dalam limbah cair hingga mencapai 70%. Proses tersebut

    menghasilkan produk samping berupa biogas. Biogas tersebut dimanfaatkan

    untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dalam furnace pemanas hot oil.

    Tahap aerobik mendegradasi sisa limbah yang tidak terurai pada proses

    anaerobik dan menghasilkan limbah padat berupa lumpur aktif, sludge.

    Limbah tersebut selanjutnya dibakar di incenerator.

    c. Peraturan Perusahaan PT. BP Petrochemical Indonesia

    Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat atau mendefinisikan

    berbagai kebijaksanaan, produsen, serta peraturan pelaksanaan yang ditertibkan

    oleh perusahan kemudian disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja serta

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    16/52

    menjelaskan hak dan kewajiban perusahaan. Peraturan perusahaan PT. BP

    Petrochemical Indonesia adalah :

    1)Perusahaan akan mempekerjakan karyawan yang memenuhi syarat serta

    handal.

    2)Sesuai hukum dan peraturan perburuhan Republik Indonesia, pembagian

    pekerjaan pada perusahaan tidak membedakan pelamar atau karyawan

    berdasarkan jenis kelamin, suku, kelompok etnis, warna kulit maupun agama.

    3)Kewajiban perusahaan adalah untuk menjaga kondisi lingkungan kerja yang

    aman.

    4)Perusahaan menerapkan kebijaksanaan yang sepenuhnya mematuhi

    undangundang yang berlaku dan ditetapkan oleh Pemerintah Indanesia.

    5)Hari kerja bisa berlaku satu minggu adalah 40 jam kerja.

    6)Minggu kerja adalah hari Senin hingga Jumat, dengan waktu kerja resmi

    sebagai berikut:

    a)Kantor pusat : Senin-Jumat pukul 08.0011.30 dan 12.3017.00

    b)Pabrik : Senin-Jumat pukul 07.3011.30 dan 12.3016.30

    7)

    Istirahat makan siang adalah satu jam, di antara jam 11.30 dan 12.30.

    8)Kerja lembur pada hari bisaa diatur sebagai berikut :

    a)2,0 x upah / jam untuk 7 jam pertama per hari

    b)3,0 x upah / jam untuk ke-8 perhari

    c)4,0 x upah / jam untuk jam-jam berikutnya per hari

    9)Produser standar (PS) berarti prosedur mengenai hal-hal tertentu sebagai mana

    yang tertulis ditetapkan perusahaan dari waktu ke waktu.

    10)

    Ada 3 jenis pelanggaran operasi, yaitu jenis I, II, dan III.

    a)Pelanggaran Peraturan Operasi Jenis I :

    Pemilihan, pemakaian, pemberian, atau penyebaran bahan terlarang

    (narkotika, alkohol).

    Penggunaan kendaraan perusahaan atau barang lain milik perusahaan

    untuk melakukan kejahatan.

    Pemilikan atau penyimpanan senjata tajam.

    Cedera diri akibat kelalaian untuk mengenakan peralatan pelindung diri.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    17/52

    Merokok tidak pada tempatnya.

    Kelalaian mengikuti PS, sehingga terkena denda pemerintah.b)Pelanggaran Peraturan Operasi Jenis II :

    Meninggalkan pekerjaan tanpa ijin.

    Berjudi di kawasan perusahaan atau ketika sedang di dalam kendaraan

    perusahaan.

    Kelalaian melaksanakan pekerjaan ketika sedang bertugas.

    Tidur atau bermalas-malasan dalam jam kerja atau di kawasan

    perusahaan.c)Pelanggaran Peraturan Operasi Jenis III:

    Melapor terlambat kerja dari setengah jam pada waktu kerja bergiliran

    yang telah dijadwalkan secara berulangulang.

    Alpa secara berlebihan yaitu 3 kali dalam kurun waktu 6 bulan.

    Kelalaian melakukan inspeksi yang diperlukan.

    Membagikan bahanbahan bacaan selama bertugas.

    Melakukan pungutan liar untuk alasan apapun selama bertugas.11)Dikenakan peringatan tertulis atau skorsing tergantung dari besar kecilnya

    pelanggaran.

    a)Pelanggaran Iperingatan tertulis I

    b)Pelanggaran IIperingatan tertulis II

    c)Pelanggaran IIIperingatan tertulis III atau skorsing .

    d)Pelanggaran IVpemutusan hubungan kerja.

    12)Bila tidak bekerja karena sakit, karyawan wajib memberi tahu. Karyawan

    diminta untuk memberitahukan sakitnya dalam waktu empat jam sejak dari

    waktu tidak masuk kerja.

    13)Setiap karyawan yang akan menikah berhak mendapat dua hari cuti dibayar.

    14)Seorang karyawan harus bekerja 12 bulan berturut-turut untuk mendapatkan

    hak mengambil cuti bulanan.

    15)Cuti tahunan diberikan dan diperhitungkan sesuai dengan perjanjian kerja.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    18/52

    16)Jumlah hari cuti tahunan adalah 15 hari bagi seorang karyawan yang telah

    bekerja kurang dari 5 tahun berturut-turut. Untuk karyawan yang telah bertugas

    lebih dari 5 tahun, hak cuti akan ditentukan oleh perusahaan secara

    sepantasnya. Hak cuti tahunan tersebut dapat melebihi namun tidak boleh

    kurang dari 15 hari.

    2.2. PT. KRAKATAU STEEL

    2.2.1. Sejarah PT. Krakatau Steel

    PT. Krakatau Steel Cilegon merupakan pemilik industri baja terpadu yang

    pertama di Indonesia. Didirikan pada 31 Agustus 1970, berdasarkan Peraturan

    Pemerintah Republik Indonesia No.35 tahun 1970. Menurut pasal 1 Peraturan

    Pemerintah tersebut, PT. Krakatau Steel didirikan dengan tujuan menyelesaikan

    dan mengoperasikan proyek industri baja bekas bantuan Rusia dan

    mengembangkan industri baja di Indonesia dalam arti luas. Gagasan didirikannya

    industri baja ini berasal dari Perdana Menteri Ir. Juanda tahun 1956. Namun,

    gagasan ini baru terealisasi pada tahun 1960 dengan ditandatanganinya kontrak

    pembangunan pabrik baja Cilegon antara RI denganAll Export Import

    Corporation (Tjazpromex Pert) of Moscow, dengan kontrak nomor 080 tanggal 7

    Juni 1960.

    Gambar 2.3. Logo PT. Krakatau Steel

    (sumber: www.krakatausteel.com/)Usaha untuk membangun industri besi baja di tanah air sebenarnya telah

    dimulai dengan mendirikan dua proyek, yaitu proyek besi Lampung dan proyek

    baja Cilegon. Besi yang dihasilkan di Lampung dilebur bersama-sama dengan besi

    tua di Cilegon serta baja yang dihasilkan pada proses lebih lanjut menjadi barang-

    barang baja jadi yang berupa besi beton, besi profil, dan kawat. Namun, proyek

    besi Lampung dihentikan karena bahan baku yang berasal dari bijih besi setempat

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    19/52

    tidak cukup banyak. Sedangkan, proyek baja Cilegon sempat terhenti karena

    adanya pemberontakan G 30 S/PKI.

    Pada tanggal 30 Agustus 1970, pemerintah melalui PP No. 35 tahun 1970

    menetapkan kelanjutan proyek Pabrik Baja Cilegon dengan merubahnya kedalam

    bentuk badan hukum Perseroan Terbatas. Sejak saat itu, pabrik baja Cilegon

    berubah menjadi PT. Krakatau Steel. Sementara itu, pada tanggal 23 Oktober

    1971 akte pendirian PT. Krakatau Steel ditandatangani di hadapan notaris.

    Dengan bantuan konsultan Inggris, PT. Krakatau Steel mengadakan

    perubahan rencana dengan membatalkan pemasangan dapur peleburan baja karena

    teknologinya sudah tidak sesuai. Sementara proyek bekas bantuan Rusia belum

    selesai dibangun, PT. Krakatau Steel dengan bantuan Pertamina (tahun 1974)

    memutuskan untuk memperluas produksi agar dapat membuat billet, bahkan dapat

    langsung membuat baja lembaran, slab, dan hot strip.

    Teknologi yang dipilih adalah pembuatan besi dengan Direct Reduction

    dengan peleburan di dapur listrik (Electric Arc Furnace), yang bahan bakunya

    berasal dari bijih besi import. Kapasitas produksi baja yang rencana semula hanya

    100.000 ton/tahun ditingkatkan menjadi 500.000 ton/tahun untuk pembuatan

    billet, dan 1,5 juta ton/tahun untuk pembuatan slab.

    Berdasarkan proyeksi kebutuhan baja dalam negeri dan hasil negosiasi

    dengan kontraktor-kontraktor dari Jerman, disusunlah rencana pengembangan PT.

    Krakatau Steel selanjutnya untuk jangka waktu 1975-1985. Pembangunan yang

    dilaksanakan sampai sekarang masih mengikuti rencana induk tersebut, hanya

    beberapa proyek yang diatur kembali jadwal pembangunannya untuk disesuaikan

    dengan keadaan penyelesaian tiap-tiap tahap selalu ditandai dengan peresmian

    oleh presiden yaitu bulan Juli 1977, Oktober 1979, Februari 1983 (Peresmian

    HSM), dan tahun 1985 (Peresmian CRM).

    Pada 10 November 1990 dilaksanakan peletakan batu pertama perluasan

    PT. Krakatau Steel oleh Menteri Muda Perindustrian RI, Ir. Tungky Ariwibowo

    selaku Direktur Utama PT. Krakatau Steel. Proyek perluasan ini direncanakan

    selesai sekitar tahun 1993 atau 1994. Diantara proyek perluasan adalah pabrik besi

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    20/52

    spons, DRI HYL-III, SSP, dan HSM. Sasaran program perluasan dan modernisasi

    pabrik PT. Krakatau Steel adalah:

    a. Peningkatan kapasitas produksi dari 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton/tahun

    b.Peningkatan kualitas

    c. Peragaman jenis baja yang dihasilkan

    d.Efisiensi produksi.

    2.2.2. Visi dan Misi

    a. Visi

    Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan

    berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di dunia.

    b.Misi

    Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa.

    2.2.3. Profil Perusahaan

    PT. Krakatau Steel Pabrik Baja Terpadu yang memproduksi baja lembaran

    panas, baja lembaran dingin dan batang kawat sebagai produk utama. PT.

    Krakatau Steel merupakan tempat yang tepat bagi mahasiswa untuk bisa

    mengaplikasikan ilmu teori yang didapat di bangku kuliah sesuai dengan

    tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini.

    Gambar 2.4. Produk Baja PT. Krakatau Steel

    (sumber: www.krakatausteel.com/)

    Seiring dengan berjalannya waktu, PT. Krakatau Steel terus berupaya

    untuk meningkatkan usahanya agar dapat memuaskan konsumen, baik dari segi

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    21/52

    kuantitas, kualitas, harga, maupun pengolahan lingkungan yang terencana. Oleh

    karena itu, PT. Krakatau Steel telah menerapkan ISO 9001:2000 dan ISO 14001

    sebagai landasan dasar kualitas internasional. Sehingga produk yang dihasilkan

    perusahaan tidak kalah dengan produk impor.

    PT. Krakatau Steel dalam proses produksinya secara global terbagi

    menjadi beberapa urutan proses yang dilakukan secara bertahap, yaitu:

    a. Proses produksi besi spons (Iron Melting).

    b.Proses produksi baja (Steel Melting) yang dibagi menjadi dua bagian yaitu

    1)produksi baja billet (Billet Steel).

    2)produksi baja slab (Slab Steel).

    c. Proses pengerolan baja lembaran panas (Hot Strip Mill)

    d.Proses pengerolan baja lembaran dingin (Cold Rolling Mill)

    PT Krakatau Steel menghasilkan 3 produk antara lain:

    a. Iron Making

    b.Steel Making

    c. Rolling Mill

    2.3.PT NESTLE INDONESIA

    2.3.1. Sejarah PT Nestle Kejayan

    Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestl sejak akhir abad ke-19 lewat

    produk Tjap Nona(Cap Nona) yang sempat dikenal dengan nama Milk Maid.

    Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestl dilakukan oleh cabang Nestl di

    Singapura. Produk-produk Nestl begitu mendominasi pasaran susu kental manis

    di Indonesia sehingga para konsumen mengidentifikasi semua jenis susu sebagai

    Tjap Nona.

    Pada tahun 1930 Nestl memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk

    jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya

    upaya Nestl menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko

    dan warung-warung dengan produk baru, merebut keprcayaan dan kesetiaan para

    konsumen.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    22/52

    Keberhasilan Nestl di Indonesia disebabkan oleh produk yang bermutu

    tinggi yang diminati oleh para konsumen dan didukung oleh jaringan distribusi

    yang efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional.

    a.Tahun 1873-1999

    Produk-produk impor Nestl secara lebih lengkap mulai tersedia di

    Indonesia sejak tahun 1873 lewat pemasaran dari cabang Nestl di Singapura.

    Karena permintaan konsumen Indonesia yang semakin meningkat, maka Nestl

    secara resmi memulai berusaha di Indonesia pada tahun 1971 atas nama PT. Food

    Specialities Indonesia.

    Untuk menunjang usaha di Indonesia, maka pabrik pengolahan susu di

    Waru, Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun 1972. Sejalan dengan

    beroperasinya Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, Nestl Indonesia mulai

    memberikan bantuan teknis kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada

    para peternak sapi.

    Pada tahun 1979, pabrik pengolahan kopi didirikan di Panjang, Lampung

    sebagai pabrik kedua Nestl di Indonesia untuk menghasilkan kopi NESCAF.

    Atas permintaan konsumen yang semakin meningkat, maka pada tahun 1988

    Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur mulai beroperasi, menghasilkan produk

    susu dengan kapasitas yang lebih besar dan menggantikan Pabrik Waru yang

    ditutup.

    Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik di

    Lampung dan Jawa Timur maka pada tahun 1990 Pabrik Cikupa mulai beroperasi,

    menghasilkan kembang gula (confectionery) yaitu POLO dan FOX'S.

    Gambar 2.5.PT Nestle di tahun 1873-1999

    (sumber: http://www.nestle.co.id)

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    23/52

    b.Tahun 2000-2009

    Pada tahun 2000 PT. Food Specialities Indonesia, Nestl Confectionary

    Indonesia & Supmi Sakti merger ke dalam Nestl Indonesia. Merger tersebut

    dianggap sukses sehingga pada tahun 2001 Nestl Beverages Indonesia dan Nestl

    Distribution Indonesia turut bergabung dengan Nestl Indonesia.

    Gambar 2.6.PT Nestle 2010-sekarang

    (sumber: http://www.nestle.co.id)

    Melihat potensi pasar di Indonesia yang semakin baik maka pada tahun

    2010 Pabrik Kejayan diekspansi, dan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar

    Nestl di dunia. Saat ini, Pabrik Kejayan menyerap 700.000 liter susu segar setiap

    hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur.

    Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik pengolahan susu,

    pengolahan kopi dan pengolahan kembang gula, pada 2013 pabrik ke-empat akan

    dibuka untuk memproduksi MILO, DANCOW dan bubur bayi Nestl CERELAC.

    2.3.2. Visi dan Misi

    a.Visi perusahaan :

    PT Nestl Indonesia, sebagai salah satu produsen makanan terbesar diIndonesia memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih

    sehat. Selain itu, visi dari PT Nestl Indonesia adalah:

    1)Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan

    nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia.

    2)Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang

    dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu

    meningkatkan kualitas kehidupan konsumen.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    24/52

    3)Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap

    kategori Selain visi dan misi, PT Nestl Indonesia juga menetapkan motto

    perusahaan mereka, yaitu Passion for Our ConsumersMelalui motto ini,

    PT Nestl Indonesia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi

    konsumennya.

    Berdasarkan hal ini pula, PT Nestl Indonesia menerapkan beberapa

    kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan.

    Kebijakan Kualitas meliputi :

    1)Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan.

    2)Selalu mematuhi peraturan yang berlaku.

    3)Zero wastedanzero defect.

    4)Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas.

    Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi :

    1)Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga.

    2)Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah pencemaran

    lingkungan).

    3)

    Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3.

    4)Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat.

    5)Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan PT Nestl

    Indonesia selalu menerapkan nilai - nilai yang selama ini menjadi landasan

    bagi perusahaan dan seluruh karyawan, nilai - nilai tersebut dikenal dengan

    istilah PRIDE, yang merupakan singkatan dari Passion (Semangat),

    Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determination (Gigih), dan

    Excellence(Unggul).

    b.Misi perusahaan :

    Misi Nestl Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia

    yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan

    lezat rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa

    memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain seperti

    tercantum dalam kemasan setiap produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya,

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    25/52

    Nestl berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat

    dan menciptakan manfaat.

    2.3.3. Profil Perusahaan

    Gambar 2.7. Logo PT. Nestle

    (sumber: http://wikia.com)

    Nestl didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah

    Henry Nestl, seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang melatarbelakangi

    Henry Nestl adalah banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka

    mencapai satu tahun, hal ini dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri

    bayinya. Terlebih lagi saat teman Henry Nestl menghampiri dirinya untuk

    menyelamatkan bayi prematur. Henry Nestl kemudian membawa bayi itu

    kerumahnya dan memberikan makanan berupa paduan dari roti, susu dan gula.

    Kondisi bayi tersebut pun berangsur pulih dari hari ke hari. Penemuan ini

    memberikan kabar gembira dan langsung tersebar luas.

    Nestl merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok

    lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya. Good Food,

    Good Life merupakan slogan Nestl yang menggambarkan komitmen Nestl

    sebagai produsen makanan yang peduli akan kesehatan umat manusia dengan

    menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan

    menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

    Nestl Indonesia adalah anak perusahaan Nestl SA, dan telah beroperasi

    di Indonesia sejak tahun 1971, dan pada saat ini kami mempekerjakan lebih dari

    2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk Nestl. Salah satu pabrik

    Nestle Indonesia berlokasi di pasuruan, Jawa Timur. Pabrik ini memproduksi

    berbagai macam susu seperti Dancow, Milo, Susu Beruang danLactogen.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    26/52

    2.4. PT. ASAHIMAS CHEMICAL

    2.4.1. Sejarah PT. Asahimas Chemical

    PT. Asahimas Chemical (PT. ASC) merupakan industri yang didirikan

    pada tanggal 8 September 1985 dengan nama PT. Asahimas Subentra Chemical,

    yang kemudian pada tanggal 1 Juli 1999 berubah nama menjadi PT. Asahimas

    Chemical. PT. ASC didirikan dengan investasi awal sebesar US$ 200 juta, hingga

    saat ini investasi mencapai US$ 535 juta.

    Gambar 2.8.Logo PT. Asahimas Chemical

    (sumber: http://www.asc.co.id)

    Pada bulan Juli 1989, PT. ASC memulai proses produksi yang kemudian

    pada tanggal 26 Agustus 1989 diresmikan oleh Presiden Soeharto, dan tanggal

    tersebut ditetapkan sebagai tanggal lahirnya PT. Asahimas Chemical (PT. ASC).

    PT. ASC awalnya didirikan pada lahan seluas 24 hektar dan setelah dilakukan

    perluasan pada tahap I, II, II dan IV, luas pabrik ini menjadi 91 hektar.

    2.4.2. Visi dan Misi

    Untuk menunjang kinjera karyawan, proses produksi, serta manfaat bagi

    masyarakat sesuai dengan yang diharapkan, PT. Asahimas Chemical berdiri

    dengan berlandaskan pada visi dan misi perusahaan, yaitu:

    a.

    Visi Perusahaan

    1)Menjadi perusahaan kimia global yang dapat diandalkan, dipersembahkan

    bagi kesejahteraan masyarakat dan kebaikan semuastakeholders.

    2)Mengandalkan keahlian untuk dapat memberikan produk kimia yang

    bermutu tinggi ke pasar secara berkesinambungan agar dapat meningkatkan

    kualitas dan kenyamanan hidup masyarakat. Kepuasan pelanggan menjadi

    konsep yang mendasar. Sebuah perusahaan hanya akan dapat berhasil bila

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    27/52

    ada kerjasama yang sinergis di antara anggota manajemen, karyawan dan

    semua pemegang saham.

    3)Menjadi perusahaan yang dapat diandalkan berarti dapat dipercaya oleh

    pasar dan pelanggan. Keandalan harus menjadi tujuan semua komponen

    perusahaan.

    4)Menjadi perusahaan yang global berarti harus dapat memenuhi standar-

    standar internasional dibidang manajemen dan operasional.

    b.Misi Perusahaan

    Untuk menjadi perusahaan global yang dapat diandalkan, PT. ASC

    akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

    1)Mengembangkan bisnis multilateral dengan Caustic Soda dan PVC sebagai

    komoditi utama.

    2)Memperkuat teknologi dan pemasaran untuk menghasilkan produk yang

    berkualitas, kompetitif dan aman.

    3)Menambah skala dan keuntungan perusahaan untuk meningkatkan kualitas

    hidup karyawan yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi

    pemegang saham.

    4)Menciptakan manajemen yang responsif dan cerdas.

    5)Berkontribusi kepada pemeliharaan keselamatan dan pemeliharaan

    lingkungan.

    6)Secara internasional membantu perkembangan sistem manajemen yang

    dapat diterima dan mempromosikan pengembangan sumber daya manusia.

    2.4.3. Profil Perusahaan

    PT. Asahimas Chemical merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing

    (PMA) yang terdiri dari 4 (empat) perusahaan swasta dari 3 (tiga) negara asing

    dan 1 (satu) perusahaan nasional, antara lain:

    a)Asahi Glass Co. Ltd (Jepang) sebesar 52,5%.

    b)Mitsubishi Corporation (Jepang) sebesar 11,5%.

    c)Ableman Finance, Ltd (British Virgin Island) sebesar 18%.

    d)

    PT. Rodamas Co. Ltd (Indonesia) sebesar 18%.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    28/52

    Kantor PT. Asahimas Chemical (PT. ASC) berpusat di Summitmas

    Tower I lantai 9, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta Selatan. Sedangkan

    pabriknya berlokasi di daerah Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), Jl. Raya

    Anyer KM 122, Cilegon 42447-Banten.

    Saat ini, produksi PT. ASC terintegrasi dari Klor Alkali hingga PVC,

    dengan fokus untuk melayani kebutuhan industri kimia dan kebutuhan industri

    pada umumnya. PT. ASC memiliki kemampuan dan kapasitas untuk

    memproduksi Kaustik Soda (Caustic Soda, NaOH), Klorin (Chlorine, Cl2),

    Natrium Hipoklorit (Sodium Hypochlorite, NaClO), Asam Klorida (Hydrochloric

    Acid, HCl), Etilen Diklorida (Ethylene Dichloride, EDC), Monomer Vinil Klorida

    (Vinyl Chloride Monomer, VCM), dan Polivinil Klorida (Polyvinyl Chloride,

    PVC).

    a.Profil Organisasi

    PT. ASC beroperasi secara terus-menerus yang dioperasikan oleh

    kurang lebih 1.062 orang karyawan yang dibagi dalam 3 (tiga) shift dan daily

    di Pabrik. Sedangkan sebanyak kurang lebih 61 orang karyawan bekerja di

    kantor, dan ditambah 6 orang tenaga kerja asing. Karyawan-karyawan ini

    direkrut dari berbagai lulusan seperti perguruan tinggi, akademi, politeknik,

    dan SLTA atau sederajat dari berbagai daerah. Berikut ini profil organisasi

    pada PT. Asahimas Chemical:

    1)Dewan Komisaris, terdiri dari:

    a)Presiden Komisaris

    b)Wakil Presiden Komisaris

    c)

    Komisaris

    2)Dewan Direktur, terdiri dari:

    a)Presiden Direktur

    b)Wakil Presiden Direktur

    c)Direktur

    3)Direktur Pabrik (Plant Director)

    4)Manajer Divisi (Division Manager)

    5)

    Asisten Manajer Divisi

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    29/52

    6)Manajer Departemen (Department Manager)

    7)Asisten Manajer Departemen

    8)Kepala Seksi (Section Chief)

    9)Staff

    10)Teknisi atau Operator

    Dalam manajemen kerja, PT. ASC bekerjasama dengan Serikat

    Pekerja (SP-KEP Unit Kerja PT. Asahimas) membuat kesepakatan dalam hal

    pengaturan kondisi kerja dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

    Berikut ini ketentuan pokok yang diatur, antara lain:

    1)Hubungan Kerja.

    2)Tata Tertib Kerja

    3)Perjalanan Dinas

    4)Sistem Pengupahan

    5)Pemeliharaan Kesehatan

    6)Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    7)Jaminan Sosial dan Kesejahteraan

    8)

    Hari Kerja, jam Kerja dan Jam Istirahat.

    Tabel 2.1.Pembagian hari dan jam kerja karyawan PT. ASC

    Kelompok Kerja Jam/ Hari Kerja

    Hari KerjaKaryawan Daily Senin-Jumat

    Karyawan Shift Mengikuti Pola Shift

    Jam Kerja

    Karyawan Daily 07.30-16.30

    Karyawan Shift

    Shift 1: 22.45-07.00

    Shift 2: 06.45-15.00

    Shift 3: 14.45-23.00

    9)Pendidikan dan Latihan

    10)Dan lainnya yang berhubungan dengan hak dan kewajiban dalam bekerja.

    b.Unit Proses Produksi

    PT. ASC terdiri dari 3 (tiga) proses produksi, terdiri dari proses klor

    alkali, proses EDC/VCM, dan proses PVC. Proses pertama dari tiga proses

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    30/52

    yang ada di PT. ASC, yaitu proses Klor Alkali, menghasilkan kaustik soda

    (caustic soda) dengan produk sampingan berupa gas klorin (chlorine), gas

    hidrogen, larutan asam klorida, dan larutan natrium hipoklorit (sodium

    hypochlorite).

    Proses yang kedua, yaitu proses EDC/VCM, menghasilkan monomer

    vinil klorida (vinyl chloride monomer, VCM) yang merupakan bahan baku

    utama dalam proses produksi polivinil klorida (PVC). Dalam proses

    EDC/VCM ini, gas klorin yang dihasilkan dari proses Klor Alkali direaksikan

    dengan etilen (ethylene) untuk menghasilkan etilen diklorida (Ethylene

    Dichloride, EDC). Selanjutnya EDC di-crackinguntuk menghasilkan monomer

    vinil klorida (VCM).

    Proses yang ketiga, yaitu proses PVC, menghasilkan polivinil klorida

    (polyvinyl chloride, PVC) melalui proses polimerisasi dari VCM.

    c. Penghargaan

    Sepanjang sejarah beridirnya PT. ASC telah memperoleh banyak

    pengharagaan, seperti:

    1.

    Pengharagaan Hasil Evaluasi Penilaian Peringkat Kinerja Pengelolaa

    Lingkungan (Proper) Tahun 2008 dari Menteri Negara Lingkungan Hidup.

    2. Pengharagaan Hasil Evaluasi Penilaian Peringkat Kinerja Pengelolaa

    Lingkungan (Proper) Tahun 2009 dari Menteri Negara Lingkungan Hidup.

    3. The 2009 Responsible Care Award dari KN-RCI.

    4. Pengharagaan atas Kebersihan P2K3 dalam membudayakan dan

    Menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Gubernur

    Provinsi Banten.

    5. Pengharagaan Kecelakaan Nihil dari Menteri Tenaga Kerja dan

    Transmigrasi Republik Indonesia.

    6. Pengharagaan Kecelakaan Nihil dari Walikota Cilegon.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    31/52

    2.5. PT. LOTTE CHEMICAL TITAN NUSANTARA

    2.5.1. Sejarah PT. Lotte Chemical Nusantara

    PT Lotte Chemical Titan Nusantara adalah perusahaan yang

    memproduksi Polythylene Pertama dan terbesar di Indonesia. Didirikan pada

    tahun 1990 oleh empat perusahaan besar, BP Chemicals Investmen Limited,

    Mitsui Co Ltd, Sumitomo Corporation dan PT Arseto Petrokimia. Pada awalnya

    perusahaan ini dinamakan PT Petrokimia Nusantara Interindo atau PT PENI.

    Polythylene (PE) adalah bahan polimer yang paling banyak digunakan di

    dunia dan sangat mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari. Produksi PE pertama

    kali dilakukan pada tahun 1993 dengan kapasitas produksi 200.000 ton per tahun.

    Pada tahun berikutnya, perusahaan melakukan ekspansi pertama sehingga

    kapasitas produksi bertambah 50.000 ton per tahun. Program ekspansi kedua

    dilakukan pada tahun 1998 dengan tambahan kapasitas produksi 200.000 ton per

    tahun.

    Pada tahun 2003, Indika Group mengakuisisi BP, Mitsui dan Sumitomo.

    Kemudian Indika Group menjual kepemilikan sahamnya pada Titan Petchem (M)

    SDN Bhd, salah satu anak perusahaan dari Titan Chemicals Corp Sdn. Bhd.

    Dua tahun berikutnya, di tahun 2008 Titan Chemical Corp. Sdn. Bhd.

    mengakuisisi PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk (FPNI), kemudian

    memposisikan PT PENI sebagai anak perusahaan dari FPNI yang tak lama

    kemudian berubah nama menjadi PT Titan Kimia Nusantara Tbk. dan PT PENI

    menjadi PT TITAN Petrokimia Nusantara.

    Pada tahun 2010 Titan Chemical Corp diakuisisi oleh Lotte Chemical.

    Sehingga PT TItan Kimia Nusantara berubah nama menjadi PT Lotte Chemical

    Titan, Tbk dan PT TITAN Petrokimia Nusantara berubah menjadi PT Lotte

    Chemical Titan Nusantara.

    2.5.2. Visi dan Misi

    a.Visi : Untuk menjadi Top Tier Chemical Companydi Asia.

    b.Misi :

    Kunci kepemimpinan industri di Asia akan:

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    32/52

    1)Mempertahankan Stabilitas operasional yang komplek.

    2)Membangun sinergi dengan Lotte Kimia

    3)Meningkatkan kinerja bisnis inti yang sudah ada

    4)Mencari dan mencapai target pengembangan bisnis baru

    5)Memperkuat kemampuan pertumbuhan dengan masa depan

    6)Meningkatkan daya saing dalam bisnis baru diperoleh

    7)Mengembangkan bakat-bakat dan memperkuat infrastruktur manajemen

    2.5.3. Profil Perusahaan

    Sejak tahun 1990, empat perusahaan yang terdiri dari Mitsui Co Ltd,

    Sumitomo Corporation, BP Chemicals Investments Limited (BP) serta PT. Arseto

    Petrokimia membentuk PT. Petrokimia Nusantara Interindo (PT.PENI) untuk

    memproduksi polyethylene di lahan 36-hektar di wilayah Merak, Cilegon di

    Provinsi Banten. PT. Peni memiliki kapasitas produksi 450 KTA (kilo ton per

    tahun) menjadi produsenpolyethylenepertama dan terbesar di Indonesia.

    Gambar 2.9.Logo PT. Lotte Chemical Titan

    (sumber: http://lottechem.co.id)

    Seiring perkerbangan dan dinamika bisnis perusahaan pada tahun 2008,

    Titan Chemical Corp Sdn. Bhd mengakuisisi PT. Fatrapolindo Nusa Industri, Tbk

    (FPNI) dan menempatkan PT. Peni sebagai anak perusahaan dari FPNI. FPNI

    berubah nama menjadi PT. Titan Kimia Nusantara, Tbk dan PT. Peni menjadi PT.

    TITAN Petrokimia Nusantara. Pada bulan Juli 2010, Malaysia Titan ChemicalCorp diakuisisi oleh Lotte Kimia, perusahaan inti Divisi Kimia Lotte Group.

    Pada 2013, PT. Titan Kimia Nusantara, Tbk perubahan nama menjadi PT.

    Lotte Chemical Titan, Tbk dan PT. Titan Petrokimia Nusantara berubah nama

    menjadi PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. Dengan memanfaatkan pengalaman

    Titan Chemical, dukungan R & D dan jaringan yang luas jangkauannya, PT. Lotte

    Chemical Titan Nusantara sekarang akan mampu mengembangkan lebih lanjut

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    33/52

    dan memaksimalkan potensinya sebagai perusahaan kimia terkemuka di

    Indonesia.

    Gambar 2.8.Plant PT Lotte Chemical Titan Nusantara

    (sumber: http://lottechem.co.id)

    Sekilas pengetahuan tentang Polyethylene (PE) merupakan salah satu

    polimer yang paling banyak digunakan di dunia dan produk PE yang mudah

    ditemukan dalam bentuk tas belanja sederhana atau untuk wadah makanan dan

    sejumlah produk canggih lainnya. Sebagai produk yang aman dan tidak beracun,

    polyethylene sangat ideal untuk penggunaan alat medis dimana kebersihan dan

    keselamatan prioritas terutama di rumah sakit, laboratorium maupun wilayah

    kontaminan-sensitif lainnya. Dalam lingkungan ini polyethelene digunakan dalam

    item seperti jarum suntik, tabung, catheresdan tas cairan.

    Lotte Chemical Titan Nusantara Senantiasa bertanggung jawab dan

    berkomitmen terhadap aspek penting yang menjadi dasar perusahaan, meliputi:

    a.

    Keselamatan, Hal ini, dan akan selalu tetap, nomor kami adalah prioritas.Hidup ini berharga dan tak tergantikan. Tidak ada pekerjaan yang bisa menjadi

    penting atau cukup mendesak untuk membenarkan mengorbankan keselamatan.

    b.Mutu, perusahaan berkomitmen untuk terus menerus ditingkatkan kualitasnya

    dalam segala kegiatan. Lotte Chemical Titan Nusantara berusaha untuk

    menjadi yang terbaik dan mengakui bahwa peningkatan kualitas adalah target

    pernah maju.

    http://static.indojobhunter.com/wp-content/uploads/2013/07/Lowongan-Kerja-Terbaru-Lotte-Chemical-Titan-Nusantara.jpg
  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    34/52

    c. Manusia, Perusahaan berada di atas semua organisasi masyarakat, bukan proses

    kimia dan output produksi. Lotte Chemical Titan Nusantara ada karena

    kreativitas, dedikasi dan mengakui bahwa sumberdaya manusia esensi sejati

    dari kesuksesan perusahaan.

    d.Good Corporate, Perusahaan bangga menjadi entitas dari warga negara yang

    baik dari masyarakat di mana kita hidup dan bekerja di serta dunia. Tujuan

    kami good corporate citizenship menuntun kontribusi amal dan kegiatan

    pelayanan masyarakat kami dan kami merangkul kasih sayang untuk kebutuhan

    lingkungan dan keprihatinan.

    e. Daya saing, Bisnis Lotte Chemical Titan Nusantara paling penting dari semua,

    kita memelihara sebuah organisasi yang menarik dan mempertahankan pemain

    tim termotivasi dan berbakat. Kekuatan filosofi operasi meliputi konsep

    keunggulan, memberikan nilai terbaik kepada pelanggan kami, mendukung

    pasar kami dengan saran teknis yang kuat, mengejar strategi lama-tem, namun

    tetap waspada peluang jangka pendek.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    35/52

    BAB III

    TINJAUAN KHUSUS

    3.1. PT. BP PETROCHEMICAL INDONESIA

    3.1.1. Manajemen K3 di PT. BP Petrochemical Indonesia

    Prosedur keamanan dan keselamatan kerja PT BP Petrochemical Indonesia

    sangat ketat. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kondisi yang sangat baik bagi

    lingkungan kerja, tenaga kerja mupun peralatan. Setiap orang yang berada di area

    pabrik dilarang keras membawa rokok, korek api, kamera atau benda lain yang

    dapat menimbulkan bunga api. Secara keseluruhan sistem keselamatan kerja di PT

    BP Petrochemical Indonesia terdiri dari:

    a. APD (Alat Pelindung Diri)

    APD disebut juga PPE (Personal Protective Equipment ) yang

    digunakan yaitu Safety helmet, goggle glasses,spectacle, face shield, dust mask,

    ear plug, gloves, safety belt, alumunium suit, full body harness, life lines, wear

    pack, breathing apparatusdansafety shoes. Pemakaian alat pelindung diri ini

    tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mencegah

    terjadinya accident. Namun secara umum semua pegawai di PT BP

    Petrochemical Indonesia minimum harus mengenakan safety shoes, safety

    helmet danspectacle.

    b.Jenis Pengaman

    Berupa peralatan yang berfungsi sebagai pelindung dan pencegah

    bahaya-bahaya lebih lanjut terhadap tenaga kerja. Antara lain rotating unit

    cover (penutup mesin yang berputar), pagar pengaman tangga pada daerah yang

    tinggi, eyeand body shower, traffic sight, grounding and bounding, sikringdan

    saklar alat pengatur tekanan, dll.

    c. Penanggulangan Kebakaran dan Keadaan Darurat

    Sebagai bentuk dari kegiatan pencegahan dan penanggulangan bahaya

    kebakaran, di PT BP Petrochemical Indonesia terdapat satuan pemadam

    kebakaran dan klinik yang dilengkapi dengan ambulance. Selain itu setiap

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    36/52

    orang yang berada di dalam area pabrik dilarang keras untuk membawa rokok,

    korek api maupun kamera atau benda lain yang bisa menimbulkan bunga api.

    Untuk penyelamatan apabila terjadi suatu keadaan darurat maka semua

    tenaga kerja harus menuju ke sebuah tempat yang dinamakan Head Account

    Point (HAP) yang terdapat di setiap gedung. HAP ini dipimpin oleh seorang

    Building Warden yang bertanggung jawab terhadap evakuasi keselamatan

    pekerja dalam gedung dan mencari tahu tentang peristiwa yang terjadi (lewat

    HT).

    Bila keadaan bertambah gawat maka semua karyawan yang telah

    kumpul pada masing-masing HAP-nya akan keluar bersama-sama ke suatu

    tempat yang disebut AP (Assembly Point) yang berada di luar area pabrik.

    Kemudian informasi keadaaan darurat akan ditangani oleh Emergency

    Response Team yang terdiri dari Security Medical, Fireman, Auxiliary

    Fireman, Shift Superintendent, dan Supervisor. Bagi para pekerja yang akan

    bekerja di PT BP Petrochemical Indonesia harus diberi penjelasan mengenai

    peraturan keselamatan kerja yang disampaikan melalui Safety Induction.

    3.1.2. Prinsip Perusahaan Aman dan Hijau PT. BP Petrochemical Indonesia

    Prioritas akan pelestarian lingkungan sambil menghasilkan PTA dengan

    memperhatikan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja sangat diutamakan

    oleh PT BP Petrochemical Indonesia. PT BP Petrochemical Indonesia juga

    mengambil prioritas di atas konsistensi kualitas PTA untuk setiap lot produksi dan

    juga menyadari bahwa konservasi sumber daya lingkungan merupakan suatu

    kewajiban.

    Oleh karena itu perusahaan telah membuat komitmen untuk terus dan

    optimal mengurangi limbah produksi dan melakukan sebanyak mungkin proses

    daur ulang limbah katalis sehingga dapat digunakan kembali. Sampai 2006 PT.

    BP Petrochemical Indonesia telah memperoleh beberapa prestasi di masalah

    lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu:

    a. Lebih dari 9 juta jam kerja tanpa kehilangan waktu kerja karena kecelakaan.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    37/52

    b.Lebih dari 61 juta kilometer dari PTA dikirim ke pelanggan tanpa kehilangan

    waktu kerja karena kecelakaan.

    c. Perusahaan Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia pada tahun

    2005.

    d.Perusahaan paling peduli dari Du Pont Indonesia pada tahun 2005.

    Sepanjang siklus hidup proyek dan operasi, perusahaan bertindak untuk

    mengelola dampak lingkungan dan mengatasi dampak-dampak yang terkait pada

    masyarakat lokal dengan mengelola dampak lingkungan dan sosial operasi dan

    proyek-proyek melalui sistem manajemen operasi (OMS). Pada tingkat kelompok,

    setiap tahun manajemen meninjau masalah berupa bahan seperti emisi gas rumah

    kaca, air, daerah sensitif dan dilindungi dan limbah. Komite risiko operasional

    kelompok dipimpin oleh kepala eksekutif kelompok mengenai ulasan kinerja dan

    memeriksa risiko yang muncul dan tindakan yang diambil untuk

    menanggulanginya.

    Saat ini PT BP Petrochemical Indonesia mengadopsi sertifikasi ISO 9001

    untuk manajemen mutu, ISO 14000 untuk masalah lingkungan dan OHSAS untuk

    kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. PT BP Petrochemical Indonesia

    berbagi pengetahuan dan pengalaman serta BP dan Mitsui Chemicals pengalaman

    di bidang lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja kepada pelanggan secara

    terbuka. PT BP Petrochemical Indonesia merupakan wujud prinsip 5S (Seiri,

    Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) yang dalam istilah bahasa Indonesia dikenal

    sebagai 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin).

    Selain itu, PT BP Petrochemical Indonesia melaksanakan Otonomi

    Pemeliharaan sebagai dasar pelaksanaan TPM (Total Productive Maintenance).

    Tujuan dari pelaksanaannya adalah untuk mendeteksi sedini mungkin kondisi

    abnormal dari alat yang dioperasikan dalam industri dan untuk mencegah

    kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan operasional.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    38/52

    Pada tahun 2010, PT BP Petrochemical Indonesia dinyatakan layak

    mendapat penghargaanZero Accident. Penghargaan ini tak dapat diraih meskipun

    suatu perusahaan telah memenuhi sebagian besar kriteria untuk menerima

    penghargaan tahunan tersebut. Terlebih sampai mengakibatkan korban menjalani

    rawat inap karena tidak boleh terjadi kecelakaan kerja adalah syarat mutlak yang

    harus dipenuhi perusahaan untuk mendapat penghargaan ini.

    Pemberian penghargaan ini sesuai SK Dirjen Binwasnaker Depnakertrans

    No: 373/DJPPK/XII/2009. Sedang kriteria pemberian penghargaan ini mengacu

    Kepmenaker No: Kep 372/men/XI/2009 tentang Juknis Bulan K3 Nasional 2010-

    2014. Salah satunya mengatur, jenis industri kimia skala besar harus memenuhi

    kriteria 1,2 juta jam tidak terjadi kecelakaan kerja. Sedang untuk skala menengah

    sebesar 120 ribu jam, dan bagi industri skala kecil mencapai 60 ribu jam. Artinya,

    yang bisa mencapai kriteria waktu tersebut, maka perusahaan akan mendapat

    penghargaan. Untuk itu, pembinaan K3L dan zero accidentharus terus dilakukan

    untuk berupaya maksimal agar kecelakaan kerja dapat diminimalisir.

    3.2. PT KRAKATAU STEEL

    3.2.1. Manajemen K3 (HSE) di PT Krakatau Steel

    Kebijakan Perseroan dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja

    (K3) untuk seluruh karyawan, serta perlindungan lingkungan adalah sebagai

    berikut:

    a. Menggalakkan perlindungan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja

    dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan, kesehatan dan keselamatan

    kerja serta memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku dan perbaikan

    berkelanjutan.

    b.Mengelola limbah, emisi dan sumber daya untuk menekan serendah mungkin

    dampak negatif terhadap lingkungan.

    c. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan mengembangkan

    metode pencegahan terhadap kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja.

    d.Meningkatkan kepedulian, pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam

    bidang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja antara lain melalui

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    39/52

    publikasi, sosialisasi dan pelatihan. Sebagai bukti komitmen Perseroan

    terhadap perlindungan lingkungan kerja, Perseroan telah menugaskan unit kerja

    yang secara khusus bertugas mengelola Keselamatan, Kesehatan kerja dan

    Lingkungan Hidup (HSE).

    Perseroan secara konsisten dan sungguh-sungguh juga melaksanakan

    peraturan dan ketentuan, termasuk yang diatur dalam Sistem Manajemen

    Lingkungan (ISO 14000) maupun sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan

    Kerja (SMK3). Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT Krakatau

    Steel (Persero) Tbk. selain bertujuan untuk melindungi para pekerja dan orang

    lain di tempat kerja, juga akan menjamin setiap sumber produksi dapat dipakai

    secara aman dan efisien guna menjamin proses produksi dapat berjalan dengan

    lancar.

    Dalam pengelolaan K3, Perseroan menerapkan Sistem Manajemen

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan Permenaker No. 5

    Tahun 1996 dan OHSAS 18001: 2007. Program K3 meliputi pelayanan kesehatan

    kerja, program pengelolaan biaya kesehatan, program asuransi Jamsostek,

    program identifikasi dan penilaian risiko, program pengukuran/pemantauan

    lingkungan kerja, dan program pencegahan kecelakaan kerja. Program pelayanan

    kesehatan kerja yang dilaksanakan cakupannya cukup luas tidak hanya soal

    pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala (setahun sekali) dan khusus.

    Perseroan juga melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyesuaian pekerjaan

    terhadap karyawan termasuk terhadap karyawan dengan kelainan tertentu,

    pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja dan sanitasi, pencegahan terhadap

    penyakit umum dan penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan,

    kegiatan promotif dan preventif dalam bentuk pendidikan dan pelatihan kesehatan

    bagi karyawan, pembinaan dan pengawasan gizi kerja, serta rehabilitasi medis dan

    okupasional. Program pencegahan kecelakaan kerja yang dilaksanakan adalah:

    a. Pengawasan terhadap tindakan dan kondisi tidak aman

    b.Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD)

    c. Investigasi kecelakaan/kebakaran

    d.

    Pembuatan dan perawatan rambu-rambu K3

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    40/52

    e. Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran (APAR, hydrant, mobil PMD,

    sprinkler)

    f. Melakukan simulasi tanggap darurat

    g.Melakukan pelatihan K3 terhadap semua karyawan

    h.Melaksanakan Bulan K3 yaitu: lomba cepat tepat, lomba TTD, lomba sanitasi

    toilet & kantin & seminar K3

    i. Pembinaan dan pengawasan penyesuaian pekerjaan terhadap karyawan

    termasuk terhadap karyawan dengan kelainan tertentu

    Kiat-kiat yang diberikan kepada karyawan PT Krakatau Steel dalam

    Manajemen K3 (HSE) antara lain: Disiplin diri seperti penggunaan masker dan

    safety equipment lainnya saat bekerja, tiap tahun diadakan medical check up, dan

    melakukan penyuluhan terhadap karyawan.

    3.2.2. Green Company

    Dalam bidang lingkungan, Perseroan telah menetapkan visi dalam

    program jangka panjang, yaitu To be a Leading Green and Environmental

    Friendly Industry. Untuk mewujudkan kebijakan dan visi tersebut, Perseroan

    sudah memasukkan semuanya ke dalam sistem prosedur operasi (SOP), Quality

    Objective, Program Produksi Bersih (di PTKS 5R), panduan/ manual dan tata

    tertib kerja. Semua alat/sarana tersebut terkoordinasi ke dalam sistem manajemen

    lingkungan ISO14001 dan sistem manajemen K3 (SMK3 & OHSAS 18001) yang

    telah diterapkan secara terintegrasi dan konsisten di PT Krakatau Steel sejak tahun

    1997. Beberapa penghargaan yang diraih PT Krakatau Steel selama 2012 adalah:

    a.

    Hasil Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) tahun 2012

    yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup PT Krakatau Steel

    meraih peringkat Biru

    b.PT Krakatau Steel memperoleh penghargaan industrial hijau tahun 2012 dari

    Kementerian Perindustrian

    c. PT Krakatau Steel tahun 2012 memperoleh penghargaan SMK3 dari

    Kementerian Tenaga Kerja

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    41/52

    d.PT Krakatau Steel menerima sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (ISO

    14001) sejak tahun 1997 s/ d sekarang

    e. PT Krakatau Steel menerima sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja (SMK3) sejak tahun 2000 s/d sekarang

    Komitmen Perseroan dalam pengelolaan lingkungan telah memberikan

    dampak terhadap kinerja perusahaan baik secara internal maupun eksternal.

    Secara internal dampak yang dirasakan akibat Program Pengelolaan Lingkungan

    adalah:

    a. Peningkatan efisiensi sumber daya, bahan baku dan bahan penunjang karena

    limbah dapat dimanfaatkan kembali atau dijadikan sebagai alternatif raw

    material,

    b.Efisiensi energi dan energi alternatif dengan hasil pencapaiannya cukup baik

    dan konsisten,

    c. Peningkatan status pencapaian pengolahan limbah (padat, cair, dan gas)

    menjadi lebih baik, Peningkatan minimalisasi limbah dan daur ulang limbah.

    Sedangkan secara eksternal dampak yang didapatkan Perseroan karena

    pengelolaan lingkungan adalah:

    a. Pencapaian sertifikat ISO 14001 pada tahun 1997 dan terus bertahan hingga

    saat ini.

    b.Dapat dipertahankannya pencapaian PROPER BIRU pada tahun 2012 ini yang

    merupakan penilaian kinerja perusahaan di bidang lingkungan dari

    Kementerian Negara Lingkungan Hidup, dan citra perusahaan yang lebih baik

    atas pencapaianpencapaian tersebut.

    3.2.3. Penerapan K3L di Lapangan

    Beberapa aspek kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan sudah

    dipenuhi oleh PT. Krakatau Steel dengan baik. Proper biru dalam aspek K3L

    menunjukkan bahwa PT. Krakatau Steel telah mencapai standar ambang batas

    standar yang diperbolehkan oleh pemerintah untuk mengelola lingkungan.

    Beberapa hal telah terpenuhi di PT. Krakatau Steel seperti peralatan safety yang

    dipinjamkan kepada pengunjung, selain itu pengunjung juga diwajinkan

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    42/52

    menggunakan masker sebagai alat pendukung keselamatan dan kesehatan. Selain

    itu pengunjung juga diwajibkan mengenakan sepatu tertutup, dan diwajibkan

    berjalan di green zone line, atau area aman yang ditandai dengan garis berwarna

    hijau didalam pabrik baja.

    Akan tetapi aspek standar yang penting untuk dilengkapi juga banyak

    tidak dihiraukan oleh pekerja di PT. Krakatau Steel. Hal ini kami dapatkan ketika

    kunjungan ke dalam pabrik masih banyak pekerja yang tidak mengenakan helm,

    sepatu safety, kacamata, dan ear plug, padahal sebelum masuk ke dalam pabrik

    terdapat tanda dilarang masuk tanpa mengenakan peralatan K3L tersebut. Hal ini

    merupakan tanggung jawab dari pihak HSE yang seharusnya mengaasi dengan

    lebih baik lagi pekerja baik karyawan PT. Krakatau Steel maupun pegawai

    kontraknya agar SMK3 dapat terpenuhi di dalam industri ini. Selain itu, garis zona

    aman juga tertutup debu sehingga terkadang pengunjung juga terlewat melalui

    batas aman yang diperbolehkan. Dan keluar dari zona aman akan membahayakan

    keselamatan pengunjung nantinya.

    3.3. PT. NESTLE INDONESIA

    3.3.1. Manajemen K3 (HSE) di PT Nestle Indonesia Pabrik Kejayan

    Kebijakan Perseroan dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja

    (K3) untuk seluruh karyawan, serta perlindungan lingkungan adalah sebagai

    berikut:

    a.Nestl berkomitmen untuk mencegah kecelakaan, cedera dan penyakit yang

    disebabkan oleh pekerjaan, dan pihak Nestl melindungi para karyawan, mitra

    usaha dan pihak-pihak lain yang terlibat di sepanjang mata rantai usahanya.

    b.Mengelola limbah, emisi dan sumber daya untuk menekan serendah mungkin

    dampak negatif terhadap lingkungan.

    c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

    d.Meningkatkan kepedulian, pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam

    bidang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja antara lain melalui

    publikasi, sosialisasi dan pelatihan.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    43/52

    e. menugaskan unit kerja yang secara khusus bertugas mengelola Keselamatan,

    Kesehatan kerja dan Lingkungan Hidup (HSE). Perseroan secara konsisten dan

    sungguh-sungguh juga melaksanakan peraturan dan ketentuan, termasuk yang

    diatur dalam Sistem.

    Dalam pengelolaan K3, PT Nestle Indonesia menerapkan Sistem

    Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan

    Permenaker No. 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001: 2007. Program K3 meliputi

    pelayanan kesehatan kerja, program pengelolaan biaya kesehatan, program

    asuransi Jamsostek, program identifikasi dan penilaian risiko, program

    pengukuran/pemantauan lingkungan kerja, dan program pencegahan kecelakaan

    kerja. Program pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan cakupannya cukup

    luas tidak hanya soal pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala (setahun

    sekali) dan khusus. Perseroan juga melaksanakan pembinaan dan pengawasan

    penyesuaian pekerjaan terhadap karyawan termasuk terhadap karyawan dengan

    kelainan tertentu, pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja dan sanitasi,

    pencegahan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja, pertolongan

    pertama pada kecelakaan, kegiatan promotif dan preventif dalam bentuk

    pendidikan dan pelatihan kesehatan bagi karyawan, pembinaan dan pengawasan

    gizi kerja, serta rehabilitasi medis dan okupasional. Program pencegahan

    kecelakaan kerja yang dilaksanakan adalah:

    a. Pengawasan terhadap tindakan dan kondisi tidak aman.

    b.Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD).

    c. Investigasi kecelakaan/kebakaran.

    d.

    Pembuatan dan perawatan rambu-rambu K3.

    e. Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran (APAR, hydrant, mobil PMD,

    sprinkler).

    f. Melakukan simulasi tanggap darurat.

    g.Melakukan pelatihan K3 terhadap semua karyawan.

    h.Melaksanakan Bulan K3 yaitu: lomba atletik, musik, tari dll.

    i. Pembinaan dan pengawasan penyesuaian pekerjaan terhadap karyawan

    termasuk terhadap karyawan dengan kelainan tertentu.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    44/52

    3.4. PT. ASAHIMAS CHEMICAL

    3.4.1. Manajemen K3 di PT. Asahimas Chemical

    PT. Asahimas Chemical sebagai pabrik petrokimia yang terintegrasi

    memiliki risiko cukup besar akan terjadinya kebakaran dikarenakan bahan baku

    dan produk yang dihasilkan memiliki sifat mudah terbakar, seperti ethylene,

    VCM, EDC, dan Hydrogen. Selain itu, jika ditinjau dari sisi kesehatan, produk

    ASC seperti gas Cl2, VCM, EDC, Caustic Soda, Asam Sulfat, Asam Klorida, dan

    NaClO berpotensi mengganggu kesehatan dan membahayakan keselamatan

    manusia. Sebagai contoh, gas Cl2 memiliki bau yang menyengat dan dapat

    menyebabkan iritasi hingga peradangan pada mata dan saluran pernafasan, VCM

    yang reaktif dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada DNA yang

    menyebabkan DNA-adduct dan berpotensi menimbulkan kanker pada manusia,

    dan menurut PER.13/MEN/X/2011 tentang nilai ambang batas faktor fisika dan

    faktor kimia di tempat kerja, EDC dapat menyebabkan kerusakan hati dan mual.

    Potensi-potensi bahaya yang ada di PT. Asahimas Chemical ini menuntut

    pabrik untuk dapat melakukan upaya pencegahan terhadap kebakaran, kecelakaan,

    dan gangguan kesehatan bagi tenaga kerja maupun asset perusahaan, serta

    lingkungan sekitarnya. Hal ini seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 1

    tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, bahwa

    pengusaha/perusahaan wajib melindungi tenaga kerja dan orang yang berada di

    lingkungannya dari kecelakaan dan gangguan kesehatan serta menggunakan

    sumber-sumber produksi secara aman dan efisien. Untuk memenuhi undang-

    undang tersebut, ASC memiliki visi dan misi yang tertuang di dalam Kebijakan

    Mutu, Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yakni PT. Asahimas

    Chemical bertujuan menjadi perusahaan kimia yang handal bertaraf internasional,

    mempunyai komitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan, melestarikan

    lingkungan, dan meminimalkan resiko pada aktivitas bisnis yang relevan melalui

    penerapan Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan, serta Kesehatan dan

    Keselamatan Kerja.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    45/52

    3.4.2. Penerapan K3 di Lapangan

    Dalam mendukung prinsip di atas, ASC memiliki peraturan-peraturan

    yang wajib dipatuhi oleh semua elemen di ASC, baik itu pegawai tetap, on job

    training, karyawan perusahaan luar yang sedang bekerja di ASC, hingga tamu

    kunjungan seperti mahasiswa kuliah kunjungan lapangan (KKL). Tiap individu

    yang berkepentingan memasuki plant, wajib menggunakan safety shoes untuk

    mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena benda tajam, panas, atau

    cairan kimia, dan safety helmet untuk melindungi kepala dari kemungkinan

    terantuk pipa, atap, atau kejatuhan benda dari atas. Pemakaian safety helmet yang

    tepat dan benar dapat mengurangi konsekuensi yang mungkin timbul saat

    terjadinya hal-hal tersebut. Selain itu, diwajibkan juga untuk membawa safety bag

    yang berisi masker double filter yang digunakan untuk menghindari gas organik

    dan asap dengan kandungan racun rendah,spectacle dangooglesyang digunakan

    untuk melindungi mata dari debu, gas, maupun percikan bahan kimia cair, serta

    sarung tangan (hand protector)yang terbuat dari kain sebagai pelindung tangan di

    area pekerjaan karena adakalanya pekerja harus memegang alat yang berada

    dalam kondisi bertemperatur tinggi.

    Namun terkadang, peraturan yang dibuat tidak dapat mengelakkan

    terjadinya sebuah accident. Hal ini dapat dilihat dari kisah dibalik badge safety

    yang digunakan oleh setiap elemen di ASC. Sekitar tahun 1990-an, terjadi

    kecelakaan di lingkungan ASC yang mengakibatkan seorang karyawan

    mengalami patah tulang kaki karena mengindahkan keselamatan yang ada. setiap

    truk atau mobil pengangkut produk dari perusahaan konsumen yang memasuki

    wilayah ASC dinavigatori oleh seorang karyawan yang bersepeda dan berada di

    depan truk tersebut, namun saat itu karyawan tersebut berada di sisi samping,

    berpegangan dengan truk, dan tidak mengayuh pedalnya. Sehingga, ketika truk

    berbelok arah ke kiri, karyawan tersebut terjatuh dan terlindas oleh truk. Untuk

    mengingatkan akan kejadian ini, pihak ASC membuat badge safety yang

    digunakan di lengan kanan tiap elemen ASC serta mengabadikan sepeda yang

    pada kecelakaan tersebut di gedung Training and education centre.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    46/52

    3.4.3. Program Kegiatan K3 PT. Asahimas Chemical

    Peraturan-peraturan yang dibuat menggambarkan bahwa PT Asahimas

    Chemical sangat peduli terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya.

    Untuk menjalankan kebijakan serta peraturan keselamatan dan kesehatan, PT

    ASC Menerapkan Sistem Manajemen K3 yang mengacu kepada PER

    05/MEN/1996 dan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja yang didasarkan pada PER 04/MEN/1987 di mana Departemen Safety &

    Health sebagai sekretariatnya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di

    pabrik maka pihak manajemen membuat beberapa program kegiatan keselamatan

    dan kesehatan kerja. Masing-masing kegiatan mempunyai tujuan dan sasaran

    tertentu dan melibatkan seluruh pihak. Adapun kegiatan K3 tersebut antara lain:

    a.Management Safety Committee Meeting(MSCM)

    MSCM ini merupakan rapat bulanan yang dihadiri oleh level manager

    sampai factory manager. Dalam MSCM ini dibahas mengenai laporan

    kecelakaan, safety performance, evaluasi kegiatan K3 selama sebulan, dan

    memberi arahan bagi terlaksananya seluruh program K3.

    b.

    Safety Coordinator Meeting

    Forum ini merupakan sarana komunikasi di antara para Safety

    Coordinator lintas department untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan

    dengan permasalahan K3 dan untuk meningkatkan pengetahuan mereka

    tentang K3.

    c.Joint Safety Patrol (JSP)

    Kegiatan ini rutin dilakukan setiap sebulan sekali dengan tujuan untuk

    mencari tindakan dan kondisi yang tidak aman di area kerja untuk kemudian

    diambil tindakan perbaikan.

    d.Emergency Response Drill

    Emergency Response Drill ini bertujuan untuk melatih ketrampilan

    karyawan dalam menghadapi kejadian emergensi. Latihan ini dilakukan

    sebulan sekali sebelum MSCM dimulai untuk level department dan setahun

    sekali untuk level pabrik.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    47/52

    e. Cleaning Day

    Program cleaning day ini bertujuan untuk menjaga agar lingkungan

    kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi.

    f.Regular Join Patrol (RJP)

    Kegiatan ini dilakukan sehari 2 kali patrol, yaitu pagi pukul 10:00 dan

    sore hari pukul 15:00. Anggota tim patrol ini terdiri dari, satu orangstaff safety,

    satu orang staff environment, dan satu orang security. Tujuan dari RJP ini

    untuk memantau kondisi plant dari segi safety, environment, dan faktor

    keamanannya.

    g. Safety Orientasi

    Safety orientasi ini adalah pemberian materi tentang safety &

    environmentkepada kontraktor. Dengan tujuan agar kontraktor tahu bagaimana

    cara bekerja secara aman, mengetahui apa yang harus dilakukan bila terjadi

    keadaan darurat, dan dapat menilai potensi bahaya di area kerjanya serta tidak

    mencemari lingkungan.

    h. Inspeksi PeralatanEmergency

    Untuk memastikan semua peralatan emergencyberkerja dengan baik

    maka diadakan inspeksi rutin dari semua peralatan emergency.

    Sedangkan, di Health Sectionjuga ada beberapa kegiatan yang bertujuan

    untuk memantau kondisi lingkungan kerja dan kesehatan karyawan, seperti:

    a. Walk Through Survey(WTS)

    Kegiatan ini dilakukan oleh Staff health, dokter perusahaan dan staff

    dari departemen yang terkait. Dalam kegiatan ini mereka mendata potensi-

    potensi apa saja yang dapat mengganggu kesehatan pekerja di tempat kerja,

    Mulai dari bahaya fisika, kimia dan biologi.

    b. Pengukuran Lingkungan Kerja

    Pada kegiatan ini diadakan pengukuran dari parameter-parameter yang

    telah ditentukan pada kegiatan WTS diatas untuk mengetahui apakah

    parameter-parameter tersebut melebihi ambang batas yang dapat mengganggu

    kesehatan atau tidak.

  • 5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)

    48/52

    c.Medical Check up

    Medical check updilakukan setiap tahun sekali. Tujuan dari kegiatan

    ini adalah untuk mengetahui apakah ada karyawan yang terganggu

    kesehatannya akibat bekerja di pabrik ASC. Apabila ada yang terganggu

    kesehatannya maka dokter perusahaan akan mengadakan pengobatan dan terapi

    untuk memulihkan kesehatannya.

    d. Training HygieneIndustri

    Tujuan dari training ini adalah untuk membangun kesadaran kepada

    semua karyawan untuk bekerja dengan baik dan benar, terutama dalam

    penanganan bahan kimia.

    3.5. PT. LOTTE CHEMICAL TITAN NUSANTARA

    3.5.1. Manajemen K3 di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara

    a.Sertifikat ISO 9001

    ISO adalah singkatan dari International Standardization Organization.

    Sesuai dengan namanya, ISO adalah suatu organisasi internasional yang

    berwewenang untuk menciptakan ketentuan standar yang berlaku di seluruh

    dunia. Anggota ISO terdiri dari berbagai warga negara untuk menjamin isi

    ketentuannya cukup adil. ISO berhak untuk membuat ketentuan standar dalam

    bidang apapun.

    Pada awalnya, ISO memiliki nama IOS (International Organization for

    Standardiza