laporan kkl amallia sitasari

Upload: adsitasari

Post on 06-Jul-2018

261 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    1/18

    LAPORAN KEGIATAN

    KULIAH KERJA LAPANGAN AKUNTANSI 2016

    Oleh :

    Amallia Dyah Sitasari

    12030113120126

    Jawa Timur - Bali

    24 - 29 Januari 2016

    i

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    2/18

     

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Pelaksanaan KKL ...................................................... 1

    1.2 Tujuan Pelaksanaan KKL ................................................................... 2

    1.3 Manfaat Pelaksanaan KKL.................................................................. 2

    1.4 Perusahaan yang Dikunjungi ............................................................... 2

    BAB II HASIL KUNJUNGAN

    2.1 Otoritas Jasa Keuangan

    2.1.1 Profil Perusahaan ......................................................................... 4

    2.1.2 Hasil Kunjungan .......................................................................... 5

    2.2 Bank Indonesia

    2.2.1 Profil Perusahaan ......................................................................... 6

    2.2.2 Hasil Kunjungan .......................................................................... 7

    2.3 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jawa Timur

    2.1.1 Profil Perusahaan ......................................................................... 8

    2.1.2 Hasil Kunjungan .......................................................................... 10

    2.4 PT Angkasa Pura I

    2.1.1 Profil Perusahaan ......................................................................... 10

    2.1.2 Hasil Kunjungan .......................................................................... 11

    2.5 KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak

    2.1.1 Profil Perusahaan ......................................................................... 13

    2.1.2 Hasil Kunjungan .......................................................................... 14

    BAB III PENUTUP

    3.1  Kesimpulan ........................................................................................ 16

    ii

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    3/18

     

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Pelaksanaan KKL

    Pengetahuan yang didapat lewat buku atau literatur harus ditunjang dengan

     pengalaman untuk secara aktif terjun ke lapangan pekerjaan. Hal ini diperkuat

     juga oleh pengaruh global yang harus dihadapi oleh mahasiswa Fakultas

    Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro agar mampu menjadi lulusan yang

    memiliki daya saing tinggi. Dengan demikian, pelaksnaan Kuliah Kerja Lapangan

    (KKL) menjadi sarana yang tepat untuk memperdalam pengalaman dan keilmuan

    mahasiwa mengenai penerapan ilmu di lapangan pekerjaan yang sesungguhnya

    Tentunya ilmu yang didapat dari lapangan tentunya akan menjadi kombinasi

    yang sangat mumpuni jika ilmu tersebut dapat dikombinasikan dengan apa yang

    sudah didapat saat proses belajar di ruang kelas. Hal ini akan mendukung

    kompetensi mahasiswa sehingga menjadi pribadi yang siap terjun di dunia kerja

    dan mampu mengimplementasikan ilmu yang di dapat saat bekerja dari pengalaman yang telah didapat.

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

    mempertimbangkan atas dasar pemikiran tersebut, menjadikan Kuliah Kerja

    Lapangan sebagai salah satu persyaratan kelulusan kuliah. Jurusan Akuntansi

     program S1 yang tergabung dalam program studi Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Diponegoro juga mensyaratkan mahasiswa untuk mengikuti Kuliah

    Kerja Lapangan. Kuliah Kerja Lapangan tersebut diharapkan dapat memberikan

    gambaran umum mengenai ranah pekerjaan yang bergerak di sektor

     perekonomian. Hal ini ditujukan untuk mempersiapkan mahasiswa jurusan

    akuntansi untuk lebih mengenal dunia kerjanya.

    1

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    4/18

     

    1.2 Tujuan Pelaksanaan KKL

    Tujuan pelaksanaan KKL Tahun 2016 ini adalah :

    a. 

    Sebagai sarana pembelajaran bagi seluruh mahasiswa Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis angkatan 2013.

     b.  Sebagai sarana penerapan ilmu bagi seluruh mahasiswa Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis angkatan 2013.

    c.  Memperluas wawasan seluruh mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas

    Ekonimika dan Bisnis angkatan 2013.

    d. 

    Memberikan gambaran umum mengenai ranah pekerjaan bagi mahasiswa

    Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis 2013.

    1.3 Manfaat Pelaksanaan KKL

    Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti program KKL Tahun 2016 adalah :

    a. 

    Menambah pengetahuan tentang profil perusahaan yang dikunjungi.

     b.  Menambah pengetahuan tentang bagaimana mekanisme pekerjaan di suatu

     perusahaan.

    c. 

    Dapat merencanakan akan pekerjaan apa yang cocok setelah lulus kuliah.d.  Meningkatkan pemahaman mengenai bergerak di sektor ekonomi apa

     perusahaan yang dikunjungi.

    1.4 Perusahaan yang Dikunjungi

    Program Kuliah Kerja Lapangan yang digagas oleh mahasiswa Jurusan

    Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro diikuti

    oleh 258 mahasiswa yang terbagi dalam 6 bus. Berikut adalah list perusahaan

    yang dikunjungi :

    Hari ke-1

    Season 1 Bus 1 –  6 : Otoritas Jasa Keuangan

    Bank Indonesia

    Season 2 Bus 1 –  3 : BPK

    Bus 4 –  6 : BPKAD JAWA TIMUR

    2

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    5/18

     

    Hari ke-2

    Season 1 Bus 1 –  4 : PT PELINDO III

    Bus 5 –  6 : PT ANGKASA PURA 1

    Season 2 Bus 1 –  2 : PT ANGKASA PURA 1

    Bus 3 –  6 : KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak

    3

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    6/18

     

    BAB II

    HASIL KUNJUNGAN

    2.1 Otoritas Jasa Keuangan ( OJK )

    2.1.1 Profil Perusahaan

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga independen dan

     bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan

    wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan di sektor jasa

    keuangan.OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan

     pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor

     jasa keuangan. OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap

    kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal dan sektor

    Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa

    Keuangan lainnya. 

    OJK memiliki visi “Menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan

    yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan

    mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian

    nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan

    umum.” 

    Visi tersebut menjadi sebuah misi  –   misi yang menjadi target OJK,

     berupa :

    a.  Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan

    secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;

    4

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    7/18

     

     b.  Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;

    c.  Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

    2.1.2 Hasil Kunjungan

    Dalam kunjungan ini mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2013

    diterima dengan baik, di kantor OJK Regional III Surabaya yang beralamat di

    Gedung Bank Indonesia Lantai 4, Jl. Pahlawan No.105 Surabaya. Pemaparan

    materi disampaikan oleh Ida Shafira yang menjelaskan mengenai tugas OJK

    yakni melakukan pengaturan, pengawasan dan perlindungan yang terintegrasi

    dari sektor jasa keuangan. Sektor jasa keuangan yang dimaksud adalah sebagai

    fungsi menghimpun dana masyarakat.

    OJK terbentuk karena adanya tuntutan globalisasi dan perkembangan

    teknologi, merebaknya konglomerasi bisnis , permasalahan sub sektoral

    industri keuangan, semakin kompleksnya industri dan jasa keuangan, dan

    amanat Undang –  Undang yang tertuang dlam UU No. 21 tahun 2011. Struktur

    keanggotaan OJK terdiri dari 9 komisaris, yang terbentuk sebagai ketua (

    Mulyaman D Hadad), wakil ketua, dan anggota serta kepala pengawas

    eksekutif IKMB.

    Sektor jasa keuangan yang menjadi ruang lingkup OJK meliputi

    Perbankan, Pasar Modal dan Sektor nonBank ( Pengasuransian, Pensiun,

    Pegadaian). Sifat pelaksanaannya adalah independen dan bebas dari pihak lain.

    OJK menjalankan tugas secara represif dan reprentif. Salah satu bentuk

     pengenalan OJK kepada masyarakat luas adalah dengan beroperasinya si

    Molek, kepanjangan dari mobil literasi keuangan, yang disediakan untuk

    memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai sektor keuangan.

    5

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    8/18

     

    2.2 Bank Indonesia

    2.2.1 Profil Perusahaan

    Secara de jure Bank Indonesia Surabaya lahir bersamaan dengan

    diberlakukannya UU No.11 tahun 1953 tentang Undang-undang Pokok Bank

    Indonesia pada tanggal 1 Juli 1953. Secara historis keberadaan KBI Surabaya

    dapat diruntut sejak jaman Hindia Belanda yaitu pada saat masih bernama De

    Javasche Bank Agentschap Soerabaja. Pada tahun 1928 Direksi De Javasche

    Bank membentuk “Komisi Surabaya” yang ditugaskan untuk mengkaji

    mengenai kemungkinan pendirian Kantor Cabang Surabaya dan pada tanggal

    14 September 1829 De Javasche Bank Surabaya didirikan.

    Sejak awal pendirian kantor cabang Surabaya menempati gedung dengan

    status sewa. Baru pada tahun 1912 memiliki gedung sendiri di Jl. Garuda

    Surabaya. Kepemilikan kantor cabang Surabaya pernah dikuasai oleh

    Pemerintah Kolonial Jepang pada tahun 1942. Namun setelah tentara sekutu

     berkuasa kembali, De Javasche Bank dapat beroperasi kembali tanggal 6 April

    1946. Selama beberapa tahun sejak dinasionalisasi Bank Indonesia Surabaya

    masih menempati kantor De Javasche Bank di Jl.Garuda. Baru pada tahun

    1973 KBI Surabaya menempati gedung baru di Jl.Pahlawan 105 Surabaya.

    Kantor Bank Indonesia Surabaya dipimpin oleh seorang Pemimpin BankIndonesia (PBI) dibantu oleh seorang Koordinator Bidang (Korbid) dan

    seorang Pengawas Bank Eksekutif Senior (PBES). Secara garis besar

    organisasi di Kantor Bank Indonesia Surabaya terdiri dari 4 bidang yaitu :

    1. Bidang Ekonomi dan Moneter, membidangi 3 (tiga) seksi yaitu :

    a. Seksi Kajian Ekonomi dan Moneter (KEM)

     b. Seksi Pelaksanaan Kebijakan Moneter (PKM)

    c. Seksi Statistik Ekonomi dan Moneter (SEM) 

    6

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    9/18

     

    2. Bidang Perbankan, membidangi tim pengawasan bank :

    a. Tim Pengawasan Bank Umum

     b. Tim Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat

    c. Seksi Administrasi Bank (AdB)

    3. Bidang Sistem Pembayaran, membidangi 4 (empat) seksi :

    a. Seksi Kas

     b. Seksi Pengedaran

    c. Seksi Akunting

    d. Seksi Kliring

    4. Bidang Manajemen Intern, membidangi 3 (tiga) seksi yaitu :

    a. Seksi Logistik

     b. Seksi Sumber Daya Manusia

    c. Seksi Sekretariat, Komunikasi dan Pengamanan (SKP)

    Wilayah kerja Kantor Bank Indonesia Surabaya meliputi Kabupaten/Kota :

    Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Madura, Lamongan, Tuban, Bojonegoro,

    Mojokerto dan. Jombang. Sedangkan sebagai Kantor Koordinator, Wilayah

    Kerja Kantor Bank Indonesia Surabaya meliputi : Jawa Timur (KBI Malang,

    KBI Kediri dan KBI Jember), Bali ( KBI Denpasar) dan Nusa Tenggara (KBI

    Mataram dan KBI Kupang).

    2.2.2 Hasil Kunjungan

    Mahasiswa jurusan Akuntansi berkunjung di gedung Bank Indonesia

    yang beralamat di Jl. Pahlawan No.105 Surabaya. Pemaparan materi

    disampaikan oleh Pak Agni dan Pak Ega. Dari penjelasan diketahui bahwa

    latar belakang terbentuknya BI tak lepas dari sebuah buku karangan Neil Irwinmengenai kebanksentralan. Buku tersebut bercerita megenai ,menerbitkan uang

    dari ruang kosong. Sejarah BI dimulai tahun 1828 pada masa penjajahan

    Belanda hingga tahun 1953 terbentunya BI

    BI memiliki tujuan umum untuk mencapai dan memelihara kestabilan

    nilai rupiah, dilihat dari :

      Barang dan jasa : inflasi

      Mata uang : kurs

    7

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    10/18

     

    Kestabilan rupiah dapat dilakukan dengan membangun ekonomi

    Indonesia melalui :

    1. 

    Stabilitas moneter : BI rate

    2. 

    Stabilitas sistem keuangan : kerjasama

    3.  Sistem pembayaran : nontunai melalui T.money, Flash

    dan Credit Card.

    2.3 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jawa Timur

    2.3.1 Profil Perusahaan

    Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas

    menyiapkan perumusan kebijakan pengelolaan keuanqan dan aset daerah yang

    meliputi penyusunan rancangan APBD, penetapan APBD, pelaksanaan APBD,

     perubahan APBD, penatausahaan APBD, akuntansi keuangan dan aset daerah,

     pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pembinaan administrasi pengelolaan

    keuangan Kabupaten/Kota, dan pembinaan pengelolaan keuangan Badan

    Layanan Umum Daerah (BLUD).

    Visi :

    “ Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang Transparan dan

    Akuntabel ” 

    Misi :

    “ Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dilakukan secara tertib dan

    normatif “ 

    Secara tertib, Mengandung arti bahwa keuangan daerah dikelola secara

    tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi

    yang dapat dipertanggungjawabkan ; Normatif, Mengandung arti bahwa pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dengan berpedoman pada

    ketentuan yang berlaku.

    Tujuan organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi

    Jawa Timur, adalah sebagai berikut :

    1.  Mampu memanfaatkan dana yang tersedia secara optimal dalam rangka

    meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat ; 

    8

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    11/18

     

    2.  Mendukung proses transparansi anggaran daerah untuk mewujudkan

     pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab ;

    3. 

    Memberikan informasi yang jelas tentang tujuan, sasaran, hasil dan manfaat

    yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang

    dianggarkan ;

    4. 

    Meningkatkan kecepatan dan ketepatan pelaporan administrasi keuangan

    daerah ;

    5.  Menginventarisir jumlah dan jenis pembiayaan yang didanai oleh DAU,

    Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan ;

    6.  Mewujudkan sinkronisasi dan integrasi aparat antara Badan Pengelola

    Keuangan dan Aset Daerah dan Unit/Dinas/Lembaga di Setda Provinsi Jawa

    Timur dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran ;

    7.  Mewujudkan sinkronisasi antara Lembaga Eksekutif dan Lembaga

    Legislatif ;

    8. 

    Mewujudkan dan meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Pusat dan

    Daerah ;

    9.  Menghasilkan informasi tentang biaya dan hasil kerja bagi penyusunan

    target dan evaluasi pelaksanaan kerja.

    Berikut adalah struktur organisasi BPKAD Jawa Timur :

    9

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    12/18

     

    2.3.2 Hasil Kunjungan

    KKL mahasiswa Akuntansi mengunjungi kantor BPKAD Jawa Timur

    yang beralamat di Jl. Johar 17 Surabaya 60174. Penyaji materi disampaikan

    oleh bapak Reza. Di BPKAD Jawa Timur ini memiliki satu  –   satunya UPT

    Laboratorium Keuangan di Indonesia. Acara selanjutnya adalah tanya jawab

    dengan panel, yang terdiri atas :

    1.  Ibu Rahma : Kepala UPT

    2.  Ibu Gloria : Bagian Kuntansi

    3. 

    Bapak Sur : Bagian Aset

    Dari pemaparan panel didapatkan informasi bahwa pendapatan jatim

    80% berasal dari pajak kendaraan bermotor. Selain itu Jawa Timur menempati

     posisi ke-2 setelah DKI Jakarta dalam perihal daya saing. Selain hal tersebut

     juga dibahas mengenai penerapan siklus akrual yang sudah mulai dilaksanakan

    Januari 2015.

    2.4 PT Angkasa Pura 1 (persero) Cabang Juanda

    2.4.1 Profil Perusahaan

    PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah sebuah perusahaan badan usaha

    milik negara yang memberikan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis bandar

    udara di Indonesia yang menitikberatkan pelayanan pada kawasan Indonesia

     bagian tengah dan kawasan Indonesia bagian timur.

    Visi Perusahaan

    “Menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandar udara terbaik di

    Asia.” 

    10

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    13/18

     

    Misi Perusahaan

    1.  Meningkatkan nilai pemangku kepentingan

    2. 

    Menjadi mitra pemerintah dan pendorong pertumbuhan ekonomi

    3. 

    Mengusahakan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan prima yang

    memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan kenyamanan

    4. 

    Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreatifitas dan inovasi

    5.  Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan hidup

     Nilai Budaya Perusahaan

      Sinergi

      Adaptif

     

    Terpercaya

      Unggul

    Arah strategis yang menjadi titik perhatian PT Angkasa Pura adalah

     Service Excellence

     Revenue Enhancement

     Reasonable Cost

     Environment

     

    Sound Organization

    2.4.2 Hasil Kunjungan

    Pada kesempatan itu, mahasiswa jurusan Akuntansi melakukan

    kunjungan ke PT Angkasa Pura 1 cabang Bandar Udara Internasional Juanda

    yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 1 Sidoarjo, Surabaya 61253 A. PT

    Angkasa Pura I (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara

    (BUMN) di sektor perhubungan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan pengusahaan kebandarudaraan, serta pelayanan jasa navigasi penerbangan.

    Tugas pokoknya adalah pengelolaan dan pengusahaan Bandar Udara

    Kemayoran Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar udara

    internasional yang melayani penerbangan dari dan ke luar negeri selain

     penerbangan domestik.

    Sejarah dimulai tahun 1954  –   1981 dan pada tahun 1993 menjadi

     perseroan terbatas (PT). bandar udara Internasional Juanda memiliki 2 terminal

    11

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    14/18

     

    yakni timur dan selatan. Penumpang per tahun kira  –   kira 17 juta, dengan

    tingginya mobilitas tersebut, bandar udara Internasional Juanda menjadi

     bandara terbaik no. 5 didunia. Hal ini memacu pihak pengelola untuk

    menerapkan bandara dengan konsep “airport city”, dimana juga menyediakan

     jasa kebandaraaan serta pelayanan jasa terkait bandar udara.

    Berhubungan dengan sektor akuntansi, diketuai oleh bapak Joel Siahaan.

    Bidang akuntansi yang terdapat dibandara diantarannya akuntansi keuangan,

    akuntansi perpajakan, akuntansi penganggaran dan akuntansi biaya. Sistem

    akuntansi sudah berpedoman pada IFRS. Selain itu pedoman akuntansi

     perusahaan dan keputusan direksi no. 131/um.02.07/2012 juga dijadikan

    standart dalam perakuntansian perusahaan. Selain itu setiap bulan perusahaan

     juga membuat laporan manajemen yang berisi sumber data ( RKA dan

    realisasi), isi dan user.

    Berikut adalah struktur organisasi pada Bandar Udara Internasional

    Juanda :

    12

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    15/18

     

    2.5 KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak

    2.5.1 Profil Perusahaan

    Dalam masa pembangunan ini, usaha-usaha pengembangan terus

    dilakukan oleh pelabuhan Tanjung Perak yang diarahkan pada perluasan

    dermaga, khususnya dermaga kontainer, perluasan dan penyempurnaan

     berbagai fasilitas yang ada, pengembangan daerah industri dikawasan

     pelabuhan. pembangunan terminal penumpang dan fasililas- fasilitas lainnya

    yang berkaitan dengan perkembangan pelabuhan-pelabuhan modern.

    Visi

    "Sejajar dengan Institusi Kepabeanan dan Cukai Dunia di Bidang Kinerja

    dan Citra"

    Misi

    "Menjadi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Yang Terbaik Bagi

    Industri, Perdagangan dan Masyarakat"

    Dasar Hukum :

    Peraturan Menteri Keuangan nomor: 87/PMK.01/2008 tanggal 11 Juni

    2008 tentang : Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal

    Bea dan Cukai.

    Tugas Pokok :

    Melaksanakan pengawasan dan pelayanan kepabeanan dan cukai dalam

    daerah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

     berlaku.

    Fungsi dari KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak antara lain :

    1.  Pelayanan Kepabeanan atas dokumen sarana pengangkut

    2. 

    Pelaksanaan pemungutan BM, Cukai dan Pungutan negara lainnya3.  Penerimaan, penatausahaan, penyimpanan, pendistribusian dan

     pengembalian pita Cukai

    4.  Pemberian pelayanan teknis, fasilitas dan perijinan dibidang Kepabeanan

    dan Cukai.

    5.  Pelayanan dan pengawasan atas pembongkaran, penimbunan dan pemuatan

     barang.

    6. 

    Pelayanan dan pengawasan pengangkutan barang kena Cukai

    13

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    16/18

     

    7.  Pembukuan dok. Kepabeanan dan Cukai serta dok. Lainnya.

    8.  Penelitian dokumen pemberitahuan Impor dan Ekspor, pemeriksaan barang

    dan badan.

    9. 

    Penetapan klasifikasi barang, tarif BM, Nilai Pabean dan Sanksi

    administrasi berupa denda.

    10. 

    Pelayanan dan penelitian dok. Cukai, pemeriksaan Pengusaha BKC,

     pelaksanaan pemusnahan pita cukai serta pengajuan penukaran pita cukai.

    11.  Pelayanan penimbunan dan pengeluaran barang di TPP dan TPB,

     pengelolaan TPP dan penyelesaian barang yang dinyatakan tidak dikuasai.

    12.  Pelayanan dan pengawasan penimbunan dan pengeluaran barang di tempat

     penimbunan barang kena cukai.

    13.  Pelaksanaan intelijen, Patroli dan Operasi penindakan pelanggaran

     peraturan perundang-undangan kepabeanan dan cukai.

    14.  Penyidikan di bidang Kepabeanan dan Cukai.

    15. 

    Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, saran komunikasi dan

    senjata api

    16.  Pelaksanaan pengolahan data dan penyajian laporan kepabeanan dan cukai

    serta penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian dokumen

    kepabeanan dan cukai.

    17.  Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan

    Strategi yang dijalankan oleh KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak

    adalah profesionalisme, efisiensi dan pelayanan.

    2.5.2 Hasil Kunjungan

    KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak beralamat di JL. Perak Timur498, Surabaya 60165. Pada kesemoatan kunjungan terakhir ini, mahasiswa

    Jurusan akuntansi diajak untuk lebih mengenai aktivitas perpajakan khususnya

     bea cukai. KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak melingkupi aktivitas

    impor dan ekspor. Aktivitas lain adalah custom declaration  dan klasifikasi

     barang. UU yang menaungi kegiatan kebeacukaian adalah UU No 10 tahun

    1995 dan UU no 17 tahun 2006. 

    14

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    17/18

     

    Barang kena cukai ( BKC ) seperti yang telah diatur dalam UU meliputi

    rokok, alkohol dan tembakau iris. Hal ini sesuai dengan kualifikasi yang telah

    ditetapkan, bahwa BKC memiliki karakteristik diantaranya menimbulkan

    dampak negative, konsumsi perlu dikendalikan, peredaran perlu diawasi dan

     pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara. Beberapa barang yang

    kemungkinan kedepannya akan terkena bea cukai adalah semen, ban, air

    mineral, minuman bersoda dan BBM.

    Pada penyampaian materi disampaikan oleh bapak Joko yang

    menyampaikan bahwa KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak melakukan

    kegiatan Trade facilitator, Industrial assistance, Community protector, Revenue

    collector. Dalam penerapannya KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak

    menerapkan KITE ( Kemudahan Import untuk Tujuan Eksport) yang ditujukan

    kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM). Hal ini sejalan pada keputusan

    Badan Kebijakan Finansial (BKF) yakni tarif sama yang berarti menjadi Rp. 0

    se ASEAN. Dari 2/3 harga BKC tersebut akan masuk ke kas negara. KPPBC

    Tipe Madya Pabean Tanjung Perak bergerak sebagai badan penerimaan

     perpajakan.

    Foto bersama mahasiswa jurusan akuntansi dengan pegawai KPPBC

    Tipe Madya Pabean Tanjung Perak

    15

  • 8/18/2019 Laporan Kkl Amallia sitasari

    18/18

     

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan oleh mahasiswa

     jurusan Akuntansi angakatan 2013, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

    Diponegoro berjalan kurang lebih selama 5 hari. Pelaksanaan pada 24  –   29

    Januari 2016 dengan tujuan Jawa Timur  –  Bali ini diikuti oleh 258 mahasiswa.

    KKL ini bertujuan agar mahasiswa mengenali situasi dunia kerja sekarang ini.

    Dengan masuknya era MEA yaitu dimana mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi

    ASEAN, tentunya mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro Harus

    mempersiapkan diri agar dapat bersaing secara global dengan lulusan dari segala

     penjuru dunia. Pengalaman serta informasi yang diperoleh dari kunjungan di

     berbagai perusahaan akan menambah pengetahuan tentang ruang lingkup

     pekerjaan sesungguhnya, dimana disiplin waktu dan tekad untuk memberikan

    yang terbaik dalam melakukan segala aktivitas termasuk dalam bekerja

    merupakan modal utama untuk mencapai kesuksesan.

    Selama melakukan KKL, kesan yang diperoleh yaitu banyak pengetahuan

    yang didapat mengenai pekerjaan apa yang memiliki peluang, terutama di sektor

    ekonomi sebagai ranah pekerjaan alumni mahasiswa jurusan Akuntansi. Selain itu

    hubungan dengan teman satu angkatan semakin erat dan akrab selama Kuliah

    Kerja Lapangan. Banyak pengalaman dan pelajaran hidup yang semakin

    memotivasi untuk terus maju dan mengembangkan diri menuju arah yang lebih

     baik lagi kedepannya.Saran untuk Kuliah Kerja Lapangan ini adalah memperbanyak obyek

    kunjungan perusahaan dan kunjungan tidak hanya sekedar berisi pemaparan

    materi namun juga visit company  agar mahasiswa tidak hanya tau teorinya saja,

    namun juga praktek nyata mekanisme pekerjaan yang dilakukan. Sehingga

    diharapkan dapat semakin mengerti bagaimanacara mekanisme kerja, situasi, dan

    kondisi dunia kerja pada kenyataanya.

    16