laporan kkl agrowissata

Upload: tiara-dwi-nurmalita

Post on 18-Oct-2015

397 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wirausaha biologi

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    1/25

    KUSUMA AGROWISATA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA

    PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA

    MAKALAH

    Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Wirausaha Biologi

    Yang dibina oleh

    Agung Witjoro, M. Si

    Oleh:

    Istamaya Ariani (120342400167)

    Kharirotun N. (120342422503)Lutfiyah Walida (120342422480)

    Nuzul Azmi Febriani (120342422)

    Novia Hylsandy (120342422485)

    Riri Wiyanti R. (120342422498)

    Suci Ayu Maharani (120342410519)

    Syifa Sundari (120342400173)

    Tiara Dwi Nurmalita (120342400172)

    Virginia Zapta Dewi (120342422494)

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    JURUSAN BIOLOGI

    Maret 2014

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    2/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangKewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurshipdalam bahasa

    Inggris, unternehmerdalam bahasa Jerman, ondernemendalam bahasa Belanda.

    Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneur berasal

    dari bahasa Perancis yaitu entreprendeyang berarti petualang, pengambil risiko,

    kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan

    pencipta yang menjual hasil ciptaannya.

    Indonesia merupakan negara berkembang dengan penduduk makin hari

    makin padat jumlahnya. Tingginya lulusan sarjana tidak sebanding dengan

    ketersediaan lapangan kerja. Hal ini merupakan salah satu pemicu ledakan angka

    pengangguran di Indonesia. Hal lain yang mendasari timbulnya permasalahan

    rumit ini tak lain karena pola pikir masyarakat yang berorientasi mencari

    pekerjaan bukannya berinisiatif untuk menciptakan lapangan kerja.

    Banyak jenis peluang usaha yang cukup menjanjikan, tentunya tak lepas

    dari kemampuan seorang interpreneur dalam membaca pasar dan berani

    mengambil peluang sekecil mungkin. Kusuma Agrowisata merupakan salah satu

    dari sekian bentuk wirausaha yang patut dijadikan percontohan. Usaha yang

    terletak di daerah Malang ini menjadi salah satu pelopor wisata agrowisata di

    Indonesia. Tentunya dengan semakin berkembangnya usaha yang digeluti oleh

    pemilik, lapangan pekerjaan semakin terbuka lebar. Hal ini sangat dimungkinkan

    membantu mengurangi angka pengangguran yang semakin tinggi.

    1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang sudah dibuat, rumusan masalah yang

    didapatkan adalah sebagi berikut.

    1. Bagaimana kondisi lapangan pekerjaan di Indonesia?2. Bagaimana kondisi mahasiswa setelah lulus kuliah?3. Bagaimana solusi dari tingginya pengangguran dan sedikitnya lapangan

    pekerjaan?

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    3/25

    4. Apa sajakah keunggulan kewirausahaan?5. Apa sajakah hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha?6. Bagaimana profil hidup wirausaha Bapak Edi Antoro?7. Bagaimana sejarah dan perkembangan kusuma agrowista?8. Apa sajakah faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha?9. Apakah perbedaan wirausaha dan kewirausahaan?10.Apasajakah jenis usaha dan kiat-kiat sukses dari KKL Kusuma

    Agrowisata?

    1.3TujuanBerdasarkan rumusan masalah tersebut didapatkan tujuan pembuatan

    makalah KKL Agro Wisata adalah sebagai berikut.

    1. Mengetahui kondisi lapangan pekerjaan di Indonesia2 Mengetahui kondisi mahasiswa setelah lulus kuliah3 Mengetahui solusi dari tingginya pengangguran dan sedikitnya lapangan

    pekerjaan

    4 Mengetahui keunggulan kewirausahaan5 Mengetahui hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha6 Mengetahui profil hidup wirausaha Bapak Edi Antoro7 Mengetahui sejarah dan perkembangan kusuma agrowista8 Mengetahui faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha9 Mengetahui perbedaan wirausaha dan kewirausahaan10 Mengetahui jenis usaha dan kiat-kiat sukses dari KKL Kusuma Agrowisata

    1.4 Waktu dan TempatKegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) matakuliah Wirausaha Biologi

    dilaksanakan di Agrowisata Agrokusuma, Batu, Malang. Pelaksanaan kegiatan

    dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2014. Kegiatan tersebut dimulai dari pukul

    09.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    4/25

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    5/25

    BAB II

    ISI

    2.1 Kondisi Lapangan Pekerjaan di Indonesia

    Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan

    ekonomi di negara ini pengangguran merupakan masalah yang rumit dan lebih

    serius daripada masalah perubahan dalam disribusi pendapatan yang kurang

    menguntungkan penduduk yang berpendapatan rendah. Keadaan di negara-negara

    berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukkan bahwa pembangunan

    ekonomi yang telah ada tidak sanggup menyediakan kesempatan kerja yang lebih

    cepat daripada pertambahan penduduk. Oleh karenanya masalah pengangguran

    yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin serius.

    Masalah pengangguran akan menimbulkan dampak yang negatif bagi

    kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Dampak negatif dari pengangguran adalah

    kian beragamnya tindakan kriminal, makin banyaknya jumlah anak jalanan,

    pengemis, pengamen perdagangan anak dan sebagainya sudah menjadi patologi

    sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus yang sulit di

    berantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkan korban-korban

    sosial yang tidak bernilai. Menurunnya kualitas sumber daya manusia, tidak di

    hargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korban sosial dari

    penyakit sosial. Oleh karena itu, persoalan pengangguran ini harus secepatnya di

    pecahkan dan dicari jalan keluarnya.

    Dari data resmi BPS ( 2012 ) terdapat 7.7 juta jiwa penduduk Indonesia.

    Pertambahan tenaga kerja sebesar 2.91 juta per tahunnya. Lapangan pekerjaan

    yang ada di Indonesia sekitar 1.6 juta per tahun. Jasi selisihnya ialah 1,31 juta

    orang yang tidak mendapatkan atau tidak memiliki pekerjaan. Dan parahnya

    jumlah pengangguran di Indonesia 10% adalah kaum intelek yang menyandang

    gelar pendidikan di Perguruan Tinggi.

    UMKM merupakan andalan Indonesia ketika mengalami krisis 1998.

    Meski dikelola dengan sederhana, pada saat itu mereka telah mengambil peran

    besar. Ekonomi UMKM menjadi tumpuan dan menjadi pilihan penting bagi para

    sarjana untuk hidup lebih sejahtera, mandiri dan menolong banyak orang

    mengatasi pengangguran.

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    6/25

    Tabel 1: Jumlah Usaha di Indonesia

    Jenis Usaha Jumlah Tenaga Kerja

    (Orang)

    Usaha Mikro 83.647.711

    Usaha Kecil,

    Usaha Menengah, dan

    Usaha Besar

    10.024.773

    Total yang Bekerja 93.672.484

    Tabel 2: Penyerap Tenaga Kerja Terbanyak

    Jadi yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia adalah Usaha

    Mikro yang menyerap 89,3% Tenaga Kerja Indonesia.

    2.2 Kondisi Mahasiswa Setelah Lulus KuliahKebanyakan mahasiswa bingung akan meneruskan kuliah ke jenjang

    selanjutnya atau akan bekerja. Namun sebagian besar mahasiswa lulusan

    Perguruan Tinggi biasanya memilih untuk menjadi Pegawai atau Profesional

    seperti PNS (Pegawai Negeri Sipil), Dokter, Pilot, Insinyur, Pengacara, dsb.

    Pilihan tersebut merupakan pilihan yang menurut mereka dapat menjamin hidup

    Jenis Usaha Jumlah Usaha

    (Unit)

    Usaha Mikro 50.700.000

    Usaha Kecil 520.220

    Usaha Menengah 39.660

    Usaha Besar 4.370

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    7/25

    dan masa depan karena upah/gaji yang didapatkan cukup banyak untuk memenuhi

    kebutuhan hidup.

    Sedikit sekali masyarakat Indonesia yang ingin menjadi Wiraswastawan

    atau pencari peluang, seperti pengusaha Real Estate, pengusaha penerbangan,

    pemilik Rumah Sakit, dsb.

    2.3 Solusi Dari Tingginya Pengangguran dan Sedikitnya Lapangan

    Pekerjaan

    Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini

    diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan

    lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

    pekerjaan dan penghasilan tetap. Peningkatan jumlah penduduk tidak seimbang

    dengan peningkatan jumlah industri atau usaha, pada akhirnya mengakibatkan

    meningkatnya pengangguran. Apabila masalah pengangguran ini tidak segera

    memperoleh perhatian serius dari pemerintah dan dicarikan jalan keluar tentu

    akan memunculkan masalah-masalah sosial, seperti kriminalitas, premanisme, dan

    lain-lain. Mengingat kian terbatasnya daya serap tenaga kerja, maka banyak pihak

    meyakini bahwa cara terbaik untuk menurunkan tingkat pengangguran di

    Indonesia adalah menciptakan wirausahawan-wirausahawan muda (Jurnal Medan,

    Selasa, 17 April 2012).

    Wulandari (2012) menjelaskan, tingkat pengangguran yang tinggi di

    Indonesia menjadi permasalahan serius yang dihadapi pemerintah saat ini. Jumlah

    penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya semakin menambah tingginya

    peluang tingkat pengangguran. Hal ini harus dibarengi dengan penciptaan dan

    penyediaan lapangan pekerjaan baik di sektor formal maupun informal. Padakenyataannya, pemerintah hanya bisa menyediakan sedikit lapangan pekerjaan di

    sektor formal. Keterbatasan pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan di

    sektor formal ini menimbulkan banyak penduduk yang bekerja di sektor informal.

    Berdasarkan kenyataan ini maka harus dipikirkan suatu usaha untuk dapat

    menciptakan pekerjaan di sektor informal. Tanpa menafikan pekerjaan di sektor

    formal, lapangan pekerjaan di sektor informal lebih banyak membutuhkan

    kreativitas dan inovasi individu yang tinggi. Oleh karenanya perlu ditanamkan

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    8/25

    sejak dini mengenai pentingnya berwirausaha kepada masyarakat. Selain itu juga

    masyarakat perlu disadarkan agar selalu termotivasi dalam penciptaan ide-ide

    segar untuk berwirausaha. Peningkatan jiwa wirausaha ini diharapkan dapat

    membantu keterbatasan pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan.

    Sanisah (2010) menjelaskan, Jumlah pengangguran di Indonesia

    berdasarkan jenjang PerguruanTinggi (PT) cukup mengkhawatirkan, tahun 2005

    mencapai 385.538 orang, 2006 menjadi 375. 601 orang, tahun 2007 menjadi

    409.890 orang, tahun 2008mencapai 740.206 orang dan terakhir tahun 2009

    menunjukkan ke angka1,14 juta orang. Diperkirakan jumlah ini akan terus

    bertambah. Sehinggadapat diprediksikan bahwa hingga tahun 2025, pengangguran

    masihbanyak, dengan penyebab utama minimnya lapangan kerja.

    Sanisah (2010) menjelaskan, sepanjang tahun 2009, kondisi

    ketenagakerjaan masih belum mengalami perbaikan yang berarti. Angka

    pengangguran terbuka tahun 2009 diperkirakan akan semakin meningkat

    dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan oleh penciptaan lapangan kerja masih

    relatif kecil dan cenderung tidak meningkat. Dengan perkiraan pertumbuhan

    ekonomi tahun 2009 yang hanya mencapai 3,9% dan peningkatan angkatan kerja

    sebesar lebih dari 2 juta orang, maka jumlah pengangguran terbuka diperkirakan

    akan meningkat menjadi 15,1 juta orang. Oleh karena itu perlu kiranya

    pemerintah melakukan upaya-upaya cermat guna mengurangi penganggur

    terbuka.

    Sugianto (2006) menjelaskan, pengangguran merupakan dampak dari

    lingkaran setan yang bermula dari rendahnyapendapatan perkapita. Dengan

    pendapatan perkapita rendah menyebabkan tidak adanyatabungan sebagai sarana

    pembentukan modal. Tidak adanya modal berakibat tidak adanyainvestasi yangberdampak pada minimnya perluasan kesempatan kerja dan

    munculnyapengangguran. Dan pengangguran akan berimbas pada rendahnya

    pendapatan perkapita(Siagian, 1981:58). Oleh karena itu menghilangkan

    pengangguran adalah sulit dilakukan,akan tetapi strategi yang tertuang di dalam

    langkah-langkah untuk mengurangi tingginyaangka pengangguran baik terbuka

    maupun setengah pengangguran merupakan suatukeniscayaan. Adapun strategi

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    9/25

    penanggulangan pengangguran secara teknis dapatdijabarkan ke dalam langkah-

    langkah sebagai berikut :

    1. Mendorong dan membuka kesempatan bagi pihak asing untukmenanamkan modalnya ke Indonesia.

    2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja3. Peningkatan kualitas program KB dan Transmigrasi4. Padat Karya5. Memberdayakan Kemampuan Masyarakat DesaKusuma Agrowisata yang merupakan salah satu tempat wisata alam yang

    terletak di Batu, Jawa Timur merupakan usaha yang dirintis dari mulai nol hingga

    kini menjadi tempat wisata alam ternama telah memiliki, memiliki pemandangan

    yang sangat bagus dan dengan dikelilingi bukit, beserta luasnya yaitu 70 hektar.

    Kusuma Agrowisata ini terdiri dari hotel, kebun apel, kebun jeruk, kebun stoberi,

    bahkan sekarang ada sayur-mayur juga. Ada restoran, toko souvenir, tempat

    bilyar, aula, sarana olahraga, fasilitas outbound, taman bermain anak sampai

    kebun binatang mini. Dari awal pendirian hingga saat ini Kusuma Agrowisata

    menjadi salah satu solusi berkurangnya penggangguran yang ada di Indonesia.

    Karena banyaknyabidang garapan yang dipegang oleh Kusuma Agrowisata

    menjadikan perlunya tenaga kerja yang semakin hari semakin bertambah.

    Khususnya memberikan lapangan kerja untuk masyarakat yang ada di sekitar

    lokasi wisata alam Kusuma Agrowisata.

    Hal tersebut merupakan salah satu solusi dari tingginya pengangguran dan

    sedikitnya lapangan pekerjaan. Sugianto (2006) menjelaskan, upaya ini dilakukan

    dengan harapan agar setelah memiliki ketrampilan dankemampuan yang

    memadai, penduduk desa tetap bertahan (tidak ada keinginan pindah ke kota) didesanya. Langkah ini dapat dilakukan apabila orang-orang yangada di desa

    bersama dengan pejabat pemerintah berusaha memperbaiki

    keadaanperekonomian, sosial dan kebudayaan guna meningkatkan taraf hidupnya

    denganmengioptimalkan sumberdaya yang dimiliki dibarengi dengan bantuan

    teknik serta

    Kusuma Agrowisata Batu didukung oleh 121 orang karyawan yang terdiridari

    karyawan tetap berjumlah 76 orang dan karyawan kontrak berjumlah 45orang

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    10/25

    yang berlatar belakang pendidikan yang berbeda-beda dengan rinciansebagai

    berikut.

    Jumlah Karyawan danTingkat Pendidikan PT. Kusuma Satria Dinasasri

    Wisatajaya BatuTahun 2007

    No Pendidikan Karyawan Jumlah Prosentase

    1 berpendidikan SD 17 orang 14,04%

    2 berpendidikan SLTP 21 orang 17,35%

    3 berpendidikan SLTA 59 orang 48,76%

    4 berpendidikan Sarjana 24 orang 19,83%

    Total 121 orang 100 %

    Sumber : PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Batu, 2008

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa karyawan yang berpendidikan SD

    berjumlah 17 orang atau 14,04%, karyawan yang berpendidikan SLTP berjumlah

    21 orang atau 17,35%, karyawan yang berpendidikan SLTA berjumlah 59 orang

    atau 48,76%, dan karyawan yang berpendidikan Sarjana berjumlah 24 orang atau

    19,83% dengan demikian maka dapat diketahui bahwa karyawan yang

    berpendidikan SLTA mempunyai jumah yang paling besar yaitu 59 orang atau

    atau 48,76%. Dengan demikian karyawan pada PT. Kusuma Satria Dinasasri

    Wisatajaya Batu yang mempunyai tingkat pendidikan SLTP dan SLTA masih

    cukup banyak yaitu mencapai 80 orang.

    Data tersebut merupakan data tahun 2007, diperkirakan hingga tahun ini

    jumlah karyawan jauh lebih banyak bertambah. Karena dilatar belakangi salah

    satunya dengan bertambahnya divisi yang dimiliki oleh Kusuma Agrowisatamemegang hampir segala macam bidang.

    2.4 Keunggulan WirausahaWirausaha adalah berkemauan keras dalam kerja/ bisnis, yang patut jadi

    teladan hidup. Dalam menjalankan wirusaha terdapat beberapa keunggulan

    wirausaha dibandingkan dengan profesi lain. Keunggulan tersebut antara lain:

    1. Mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus membuka lapangan pekerjaan

    baru. Orang yang membuka wirausaha akan otomatis mendorong pertumbuhan

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    11/25

    ekonomi suatu negara. Wirausaha juga membutuhkan pekerja sehingga otomatis

    akan membuka lapangan pekerjaan baru.

    2. Melahirkan kreatifitas dan inovasi baru . Melakukan wirausaha haruslah dengan

    modal kreatifitas dan inovasi sehingga barang produksi atau jasa yang dihasilkan

    akan laku di pasaran dan tidak kalah dengan produk lain.

    3. Meningkatkan kualitas , meningkatkan kualitas barang yang diproduksi

    merupakan syarat utama agar wirausaha yang dijalani dapat menyandang reputasi

    baik dan mendapat kepercayaan dari konsumen.

    2.5 Hal yang harus dimiliki wirausaha

    Seorang pelaku wirausaha harus memiki sifat dan sikap yang baik yang

    diperlukan dalam memnjalankan wirausaha. Antara lain:

    komitmenSeorang wirausaha harus mempunyai komitmen yaitu kondisi dimana

    seseorang sagat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai dan sasaran rencananya. Jadi

    komitmen mencakup loyalitas, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi

    terhadap nilai-nilai dan tujuan dari rencana.

    konsistensiWirasahawan haruslah konsisten terhadap apa yang direncakan, jadi apapun yang

    terjadi wirausahanya tetap harus berjalan.

    totalitasMelakukan semua usahanya secara total dan fokus karea jika setengah-setengah

    hasilnya juga akan setengah-setengah. Contoh sebagai seorang mahasiswa dalam

    menjalankan usaha harus pintar membagi waktu dan harus fokus terhadap suatu

    hal yang dikerjakan. tanggap akan perubahanwirausahawan harus tahu perkembangan kebijakan pemerintah kedepan dan

    kebijakan politik kedepan, agar dapat diprediksi bagaimana seharusnya seorang

    wirausahawan bertindak dan menyusun rencana ke depan agar perubahan-

    perubahan di masa depan tidak menjadi batu sandugan dalam wirausaha.

    2.6 Profil Hidup Wirausaha Bapak Edi Antoro

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    12/25

    Ir. Edi Antoro merupakan pendiri yang sekaligus sebagai pemilik Kusuma

    Agrowisata. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989. Usaha awal pendirian

    perusahaan ini tidak semata-mata langsung dibangun begitu saja, namun beliau

    sebagai pendirinya memang mulai dari awal sekali. Sebelum memulai usahanya,

    Bapak Edi telah memiliki pekerjaan tetap dan menempati posisi yang tinggi dalam

    pekerjaannya di perkebunan kopi di Jember, namun beliau menginginkan

    tantangan yang lebih dalam bidang pekerjaan. Keinginan Pak Edi oleh teman,

    kerabat, bahkan keluarganya sempat tidak didukung karena sangat disayangkan

    dan dirasa pekerjaan yang saat ini dijalani sudah sangat bagus. Kemudian karena

    tekatnya sangat kuat, Pak Edi mulai membeli tanah yang berada di kota Batu

    bagian selatan. Alasan Pak Edi membeli tanah di Batu selatan karena harga tanah

    yang berada di Batu selatan sangat murah jika dibandingkan dengan Batu sebelah

    utara, karena Batu sebelah selatan tanahnya tidak subur dan tekstur tanahnya

    sebagian besar terdiri dari bebatuan yang sangat jauh berbeda dengan kota Batu

    sebelah utara.Usaha ini dimulai pada tahun 1989 setelah Pak Edi berhenti bekerja,

    kemudian beliau membeli lahan yang seluas kurang lebih 4 Ha untuk perkebunan

    apel saja. Pak Edi mulai terjun secara langsung untuk berkebun. Sebagai sinder

    kopi di perkebunan di Jember dahulu, Pak Edi sempat berpikir ingin menanami

    lahan tandus tersebut dengan kopi arabika. Namun, melihat para petani si sisi

    utara kota Batu berhasil membudidayakan apel, Pak Edi pun tergerak untuk turut

    menanam apel. Awalnya banyak orang yang mencibir saat tanah tersebut

    Sumber. www.nationalgeographic.com

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    13/25

    ditanami apel, karena mereka pesimis dan hal itu hanya akan membuang waktu

    dan tenaga. Pak Edi dan karyawannya terus berusaha untuk mencangkul tanah

    tandus berbatu setiap hari. Pak Edi dengan keyakinannya tetap menanam apel di

    lahan tandus tersebut. Setelah mengolah lahan dengan cara mengambil batubatu

    yang ada dan menggantinya dengan tanah yang berkompos. Awalnya usaha

    menanam apel ini mengalami kegagalan karena banyak tanaman apel yang mati.

    Namun, tiga tahun sejak pertama kali tanam, tanaman apel Pak Edi pun mulai

    membuahkan hasil. Beliau mulai bisa panen apel setelah mencari bibit apel

    terbaik hingga ke luar Jawa.

    Hasil perkebunannya waktu itu tergolong baik dan produktivitas apel

    tinggi, namun semua jerih payah tersebut tidak terbalaskan karena harga jual di

    pasar sangat rendah yaitu hanya Rp 1.900,00/kg, padahal harga apel pasaran di

    Surabaya Rp 5.500,00/kg. Sampai akhirnya beliau menjualnya ke Surabaya tidak

    juga ada perubahan, harga masih sangat rendah dan disana juga ada sortir yang

    membuat penjualan apelnya menyusut tajam karena hanya grade baik mampu

    terjual. BahkanPak Edi sampai menjual sendiri ke kota Jakarta, namun para

    pedagang ternyata mempunyai serikat yang harus melewati pedagang pedagang

    sebelumnya untuk dapat sampai ke pedagang pusat atau agen yang ada di Jakarta.

    Pak Edi kemudian berpikir, untuk memperpendek rantai agar apelnya bisa

    mencapai harga yang sama seperti di pasaran, sehingga mampu meperoleh untung

    yang lebih banyak. Cara satu satunya yang dapat dilakukan adalah dengan cara

    menjualnya langsung ke tangan konsumen.

    Belajar dari hal tersebut, beliau bertekad ingin membuat supermarket di

    tengah kebun agar harga buahnya tidak diombang-ambingkan pembeli dan

    tengkulak yang tidak menghargai kerja petani, hal ini membuat Pak Edi berpikirtentang cara pengelolaan lahan perkebunannya supaya mampu meningkatkan

    harga jual buah apelnya. Solusi akhir yang beliau dapatkan yaitu berinisiatif untuk

    membuat sebuah agrowisata di daerahnya sendiri yaitu Batu. Dengan membayar

    tiket masuk per orang Rp 5.000,00 sudah bisa makan apel sepuasnya dengan

    memetik langsung di pohonnya. Harga tiket masuk Rp 5.000,00 itu sebanding

    dengan harga 1 kg apel. Untuk menunjang kesehatan apel produksinya, Pak Edi

    mulai menggunakan pupuk organik yang dibeli dari warga sekitar. Banyak petani

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    14/25

    pun mendapat keuntungan dari menjual olahan kotoran ternak mereka. Untuk

    membuat produknya dikenal masyarakat, Pak Edi mengawalinya dengan cara

    mempromosikan sendiri wisata petik apel itu dari hotel ke hotel, dari lokasi wisata

    ke lokasi wisata lain. Selanjutnya, ide petik apel langsung di kebun ini pun

    semakin dikenal di kalangan wisatawan. Pada tahun 1993 resmi dibuka

    Agrowisata Petik Buah, yang kemudian penjualan apel mampu membaik dan

    berkembang sampai sekarang yang pada akhirnya menjadi sebuah agrowisata

    dengan nama perusahaan Kusuma Agrowisata di daerah Batu, Malang.

    2.7 Sejarah dan Perkembangan Kusuma Agrowista

    Kusuma Agrowisata berdiri pada 1991 dikawasan Batu selatan dan

    merupakan salah satu pioneer Wisata Agro di Indonesia. Usaha ini dirintis oleh Ir

    Edi Antoro. Pada mulanya, tahun1989, Ir Edi Antoro yang dulunya merupakan

    pekerja di perusahaan perkebunan memutuskan untuk berhenti bekerja dan

    membuka kebun apel seluas 4 Ha di daerah Batu sebelah selatan. Kebun apelnya

    produktif, tapi harga jualnya murah. Lalu memikirkan cara agar apelnya dapat

    laku dengan harga yang tidak murah dan juga dapat menarik pengunjung banyak.

    Akhirnya pada tahun 1993 dibuka Agrowisata petik buah, dimana pengunjung

    bisa memetik buah apel langsung dari pohonnya. Agrowisata ini menjadi divisi

    pertama yang didirikan dalam usaha Ir Edi Antoro. Wisata petik buah sangat

    diminati pengunjung dan terus berkembang sampai saat ini dengan penambahan

    wisata petik buah, tidak hanya buah apel tapi juga jeruk, jambu merah, buah naga,

    strawberry dan sayur hidroponik bebas pestisida.

    Seiring dengan penigkatan pengunjung, Ir Edi Antoro membuat fasilitas

    tambahan pada Kusuma Agrowisata yaitu dengan mendirikan hotel. Hotel inididirikan bagi para pengunjung yang masih ingin berlama-lama menikmati wisata

    di Kusuma Agrowisata. Dengan adanya hotel jumlah pengunjung yang datang

    semakin meningkat dan dibentuk divisi hotel untuk menaunginya. Setelah sukses

    di bidang perhotelan, Ir Edi Antoro kembali menambahkan fasilitas baru untuk

    Kusuma Agrowisata yaitu rumah bagi para wisatawan yang ingin memiliki hunian

    di kawasan Batu yang masih bernuansa alami. Usaha peruahan ini berkembang

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    15/25

    dengan pesat pula dan dibentuk divisi perumahan atau Kusuma Estate untuk

    menaunginya.

    Hasil sisa dari wisata petik buah berupa buah apel yang berukaan kecil tapi

    layak konsumsi (kualitas rendah), menjadi lahan usaha tambahan bagi Ir Edi

    Antoro. Agar semua hasil kebun bisa mendapatkan keutungan yan maksimal, Ir

    Edi Antoro berinisiatif untuk membuat olahan makanan dan minuman hasil

    pengolahan apel yang berkualitas rendah untuk meningkatkan harga jualnya. Pada

    tahun 2000, dibangun 'Home Industri' dengan bahan utama buah apel. Pada

    awalnya memproduksi Sari Apel, Jenang Apel, Wingko Apel, Selai Apel dan

    Brem Apel. Mulai tahun 2002, produksi makanan dan minuman olahan mulai

    menggunakann peralatan semi modern dengan menggunakan boiler. Produk

    olahan apel sudah menjangkau daerah JawaTimur, Jawa Tengah, Jakarta dan Bali.

    Pada awal 2006, industri memisahkan diri menjadi satu divisi yang berdiri sendiri,

    yaitu divisi AgroIndustri. Kusuma AgroIndustri terus mengembangkan produk-

    produk yang inovatif. Semua produk menggunakan bahan dasar alami yang kami

    peroleh dari kebun Kusuma Agrowisata dan bekerja sama dengan petani di

    sekitarnya. Adapun produk unggulan Kusuma AgroIndustri adalah Sari Apel

    dimana Kusuma AgroIndustri adalah pelopor untuk produk tersebut, yang

    kemudian diikuti produsen lain.

    Pada tahun 2000, didirikan pula divisi baru yaitu Klinik Agribisnis dan

    Agrowisata (KAA) sebagai wujud tanggung jawab dan partisipasi dari para

    pendiri Kusuma Agrowisata untuk memberikan kontribusi yang positif bagi

    pengembangan agribisnis dan agrowisata di Indonesia. Ide berdirinya KAA

    berawal dari pengalaman mengelola kawasan Agrowisata lebih dari 10 tahun.

    Selama perjalanan tersebut banyak persoalan baik yang bersifat teknis maupunnonteknis yang harus dihadapi, antara lain masalah budidaya, pasca panen,

    pemasaran dan permodalan. Oleh karena itu, dari pengalaman panjang tersebut,

    divisi KAA sebagaimana fungsinyua bersama mitra kerja dari Dinas Pertanian,

    Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan lain-lain didirikan untuk membantu

    menentukan langkah dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi pelaku

    agribisnis dan agrowisata. Divisi KAA juga didukung oleh laboratorium biologi

    sebagai penghasil sarana produksi yang ramah lingkungan. Divisi KAA bersama-

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    16/25

    sama mitra kerja juga membantu petani mitra dalam transfer teknologi dan

    pemasaran hasil.

    Sampai saat ini terdapat lima divisi yang ada pada Kusuma Agrowisata,

    dan semua divisi tersebut mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas

    tugasnya masing-masing. Tahun 2014 ini, Kusuma Agrowisata membuka cabang

    baru di kota Yogyakarta sebagai salah satu sarana perluasan usaha.

    2.8 Faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha

    Beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan

    usaha barunya:

    Tidak kompeten dalam manajerial.Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan

    mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat

    perusahaan kurang berhasil.

    Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan

    mengintegrasikan operasi perusahaan.

    Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasildengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara

    aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.

    Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan

    dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.

    Gagal dalam perencanaan.Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam

    perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

    Lokasi yang kurang memadai.Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan

    keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan

    perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.

    Kurangnya pengawasan peralatan.

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    17/25

    Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang

    pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak

    efektif.

    Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha

    yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,

    kemungkinan gagal menjadi besar.

    Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak

    akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha

    hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu

    membuat peralihan setiap waktu.

    2.9 Perbedaan Wirausaha dan Kewirausahaan

    Pengertian wiraswasta adalah orang yang berani bersikap, berfikir dan

    bertindak menurut kemampuan dan keberanian untuk menciptakan pekerjaan

    sendiri, mencari nafkah dan berkarir dengan sikap mandiri. Seseorang yang

    memiliki dorongan untuk menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan

    waktu dan kegiatan, disertai modal dan resiko, serta menerima balas jasa dan

    kepuasan serta kebebasan pribadi atas usahanya tersebut.

    Jadi perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental

    dan suatu bentuk gerak usaha dari perwujudan sikap itu sendiri. Jelas bahwa

    wirausaha merupakan suatu bentuk usaha sendiri. Artinya, orang yang

    berwirausaha pasti bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain. Sedangkan

    wiraswata merupakan suatu sikap mental yang berani berdiri diatas kekuatan

    sendiri. Sikap ini bisa digunakan bagi seorang karyawan yang bekerja ikut orang

    atau bagi yang punya usaha sendiri.

    Sebagian ahli mambedakan kedua istilah wirausaha dengan wiraswasta,

    tetapi perbedaan itu dinilai tidaklah terlalu signifikan. Sehingga dalam banyak

    literatur, antara istilah wiraswasta dan wirausaha sering berganti tempat alias

    artinya dianggap sama. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kedua

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    18/25

    istilah tersebut tidak dibedakan artinya atau dianggap sama. Perbedaan lain yang

    hampir mirip dengan contoh diatas adalah kewirausahaan, wirausahawan,

    pengusaha dan swasta.

    2.10 Jenis Usaha dan Kiat untuk Sukses dari KKL Kusuma Agrowisata

    Jenis Usaha

    Berdasarkan sifatnya usaha dibedakan menjadi dua yaitu usaha spekulatif

    dan usaha yang sesungguhnya. Usaha yang bersifat spekulatif adalah usaha yang

    tujuannya semata-mata untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin,

    dengan cara yang mudah dan instan. Usaha spekulatif kurang memperhatikan

    keberlanjutan usaha dalam jangka panjang. Usaha yang bersifat spekulatif juga

    cenderung tidak memperhatikan pihak lain melainkan hanya mementingkan

    keuntungan pribadi. Dalam usaha yang bersifat spekulatif cenderung untuk

    menempuh cara instan untuk mencapai tujuan usaha. Pengusaha yang demikian

    cenderung memiliki sifat untuk melanggar peraturan pemerintah, berani

    memotong proses birokrasi untuk mempercepat tujuan usahanya, dan malas untuk

    berinovasi. Artinya pengusaha yang bersifat spekulatif biasanya malas untuk

    menemukan ide baru untuk usahanya akibatnya akan dilakukan cara instan yaitu

    dengan mencontoh usaha yang telah ada dengan harapan dapat memperoleh

    keuntunggan sebesar usaha yang dicontohnya. Meskipun mencontoh adalah hal

    yang wajar dilakukan pengusaha pemula namun ada batasan dalam mencontoh

    suatu usaha. Seorang pengusaha harus tetap melakukan inovasi melalui proses

    yang panjang dan tidak instan untuk menemukan karakter usahanya sehingga

    produk atau jasanya memiliki nilai tambah jika dibandingkan dengan produk atau

    jasa lain. Pengusaha spekulatif senantiasa mengharapkan pendapatan yang jauhlebih besar dari usaha yang dilakukan, atau dengan kata lain selalu mengharapkan

    adanya passive income yaitu pendapatan besar dari proses yang kecil. Dalam hal

    ini pengusaha spekulatif cenderung mengharapkan income yang besar dari

    proses kerja yang passive, dan lamban. Usaha spekulatif biasanya

    mengesampingkan kehidupan spiritual, dan focus utamanya hanya untuk mencari

    keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam usaha spekulatif, keuntunggan

    dianggap semata-mata kareana usaha manusia dan tidak menganggap peran

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    19/25

    Tuhan dalam menjalankan usahanya. Begitupun proses yang panjang dan segala

    persiapan untuk mencapai kesuksesan usaha tidak terlalu diperhatikan sehingga

    pendidikan dianggap tidak penting.

    Usaha yang sesungguhnya adalah usaha yang didasarkan motif untuk

    melayani dan memperoleh kemandirian, usaha yang dilakukan dengan ketulusan

    dan kerja keras. Usaha yang sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari inovasi

    yang dilakukan sehingga produk ataupun jasa yag hasilkan memiliki karakter, ciri

    khas, dan keunggulan jika dibandingkan dengan produk atau jasa lain. Usaha yang

    sesungguhk\nya bukan jalan pintas untuk meraih kekayaan melainkan usaha yang

    sesungguhnya merupakan serangkaian proses yang panjang dan kaya adalah

    akibat dari setiap proses yang dijalani dengan sangat baik. usaha yang

    sesungguhnya dibangun secara bertahap dengan terus menjaga nama baik dan

    meningkatkan kualitas dan secara bertahap pula membangun reputasi tanpa tujuan

    menjatuhkan pihak lain. Dalam menjalankan usaha yang sesungguhnya

    pendidikan, persahabatan, spiritualitas merupakan hal yang sangat penting.

    Dengan mampu menjaga ketiganya maka keberlanjutan usaha dapat terus dijaga.

    Kunci Sukses Berdasarkan H asi l KKL Kusuma Agro

    Berdasarkan penjelasan dari Bapak Rudi Setiawan tentang kewirausahaan

    dan profil wirausaha Bapak Edi Antoro selaku pemilik PT. Kusuma Agro. Dapat

    diperoleh beberapa kunci sukses diantaranya yaitu:

    1. Harus berani mengambil tantangan dan keluar dari zona amanSeperti halnya bapak Edi Antoro yang berani meninggalkan pekerjaan

    lamanya meskipun telah memiliki jabatan yang tinggi dan pendapatan yang besar

    karena pekerjaan tersebut dirasa kurang memiliki tantangan. Namun meskipun

    demikian harus dilakuakn dengan perencanaan yang terarah dan dengan niat yangkuat, sehingga apapun yang terjadi tetap memiliki kekuaatan untuk terus maju dan

    tidak berhenti ditengah proses. Hal tersebut karena tidak ada satupun usaha yang

    bebas dari hambatan dan tantangan. Setiap usaha memiliki tantanagn masing-

    masing dan harus tetap dihadapi atau dicari solusinya. Berdasarkan hal tersebut

    maka perencanaan usaha yang sesuai minat dan bakat lebih diutamakan karena

    ketika seseornag menjalankan sesuai minat dan bakatnya maka apapun

    rintangannya akan ditempuh dan dicari solusinya.

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    20/25

    2. Selalau yakin sepenuhnya, mengusahakan sepenuh hati dan berjuang kerasuntuk berhasil

    Setiap usaha yang dilakukan harus dilakukan secara total dan tidak boleh

    setengah-setengah. Usaha yang dijalani harus didasari dengan keyakinan yang

    kuat bahwa akan berhasil dan tidak sia-sia. Selain itu setiap keyakianan tersebut

    harus diiringi dengan perjuang yang keras hingga berhasil karena setiap usaha

    pasti memiliki rintangan tersendiri.

    3. Setiap ada rintangan harus dihadapi dan dicari solusinya.Cara menghadapi rintangan yaitu dengan memecahkan masalah tersebut

    atau dengan mencari alternative lain. Artinya bersifat fleksibel selama masih

    berada pada jalurnya.

    4. Ketika gagal harus segera bangkit dari kegagalan tersebut dan tidak berlarut-larut

    Kemampuan untuk bangkit dari kegaaglan adalah hal yang membedakan

    pengusaha denagn orang biasa. Sepertti halnya orang biasa pengusaha pun tidak

    selalu berhasil dalam menjalankan suatau usaha pasti ada masa seorang pengusaha

    mengalamimkegagalan. Namun yang membedakan pengusaha dengan orang biasa

    adalah pengusaha memiliki kemampuan untuk melihat peluang ditengah

    kegagalannya dan mampu segera bangun dan kembali melangkah merintis

    usahanaya kembali.

    5. Tidak menjadikan Kaya sebagai tujuan hidupKaya adalah akibat, bukan tujuan hidup. Kekayaan yang sesungguhnaya

    tidak akan pernah datang pada orang yang tujuan hidupnya adalah menjadi kaya.

    Kekayaan yang demikian hanya kekayaan semu yang tidak akan pernah

    membahagiakan pemiliknya.6. Jadilah kaya yang bermartabat,

    Dalam hal ini jadilah kaya melalui proses kemandirian ( Kewirausahaan ).

    Kekayaan yang bermartabat adalah kaya yang diperoleh dengan peluh sendiri

    tanpa membebani Negara dan merugikan orang lain. Kaya yang bermartabat

    adalah kaya yang diperoleh sebagai akibat proses usaha yang dilakukan dengan

    baik, konsisten, penuh keyakinan, bersih dan tulus.

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    21/25

    7. Menjadi individu yang mampu menerima perubahan dan cepat beradaptasidengan segala perubahan tersebut tanpa merubah karakter diri.

    8. Selalu berlatih untuk berpikir kreatif, inovatif, taktis dan mampumemanfaatkan peluang.

    Sifat kriatif, inovatif dan taktis dapat diteladani dari bapak Edi Antoro

    yang berani berinovasi dengan mendatangkan pembeli apel kekebun sebagai

    upaya untuk menaikkan harga jual apel yang saat itu sangat rendah di petani dan

    cukup tinggi di pasaran. Dengan kreatif Bapak Edi Antoro juga mengubah lahan

    perkebunan di Batu Selatan yang awalnya kurang produktif dan berbatu menjadi

    lebih produktif. Caranya dengan memindahkan satu persatu batu tersebut dan

    menambahkan pupuk kandang pada lahan yang sudah dibersihkan hasilnya daerah

    Kota Batu bagian selatan menjadi lahan yang sangat produktif tidak kalah dengan

    daerah di Batu bagian utara.

    9. melakukan usaha yang bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi jugauntuk orang lain

    Dalam hal ini Bapak Edi Antoro lebih memililih menjadi pengusaha

    perkebunan dari pada menjadi pegawai di Lembaga Perkebunan Negara meskipun

    saat itu Bapak Edi Antoro telah dipilih sebagai Kepala Administrasi dilembaga

    tersebut. Denagn membuka perkebunan maka Bapak Edi Antoro mampu

    membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    22/25

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Berdasarkan isi makalah tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu

    sebagai berikut.

    1. Kondisi lapangan pekerjaan di Indonesia memprihatinkan. Pembangunanekonomi yang telah ada tidak sanggup menyediakan kesempatan kerja yang

    lebih cepat daripada pertambahan penduduk, sehingga masalah pengangguran

    yang dihadapi calon-calon tenaga kerja dari tahun ke tahun semakin serius.

    2. Kondisi mahasiswa setelah lulus adalah bahwa kebanyakan mahasiswabingung akan meneruskan kuliah ke jenjang selanjutnya atau akan bekerja.

    Sebagian besar mahasiswa lulusan Perguruan Tinggi biasanya memilih untuk

    menjadi Pegawai atau Profesional. Pilihan tersebut merupakan pilihan yang

    menurut mereka dapat menjamin hidup dan masa depan karena upah/gaji

    yang didapatkan cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan hidup.

    3. Solusi dari tingginya pengangguran dan sedikitnya lapangan pekerjaan adalahdengan mendorong dan membuka kesempatan bagi pihak asing untuk

    menanamkan modalnya ke indonesia, meningkatkan kualitas tenaga kerja,

    meningkatkan kualitas program kb dan transmigrasi, melakukan program

    padat karya, memberdayakan kemampuan masyarakat desa

    4. Keunggulan wirausaha adalah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi,dapat meningkatkan kualitas , meningkatkan kualitas barang yang diproduksi

    merupakan syarat utama agar wirausaha yang dijalani dapat menyandang

    reputasi baik dan mendapat kepercayaan dari konsumen.5. Hal yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah totalitas, konsistensi,

    komitmen, tanggap akan perubahan

    6. Ir. Edi Antoro merupakan pendiri yang sekaligus sebagai pemilik KusumaAgrowisata. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989. Usaha awal pendirian

    perusahaan ini tidak semata-mata langsung dibangun begitu saja, namun

    beliau sebagai pendirinya memang mulai dari awal sekali.

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    23/25

    7. Kusuma Agrowisata berdiri pada 1991 dikawasan Batu selatan danmerupakan salah satu pioneer Wisata Agro di Indonesia. Usaha ini dirintis

    oleh Ir Edi Antoro. Pada mulanya, tahun1989, Ir Edi Antoro yang dulunya

    merupakan pekerja di perusahaan perkebunan memutuskan untuk berhenti

    bekerja dan membuka kebun apel seluas 4 Ha di daerah Batu sebelah selatan.

    8. Faktor yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha adalah tidakkompeten dalam manajerial, kurang berpengalaman baik dalam kemampuan

    mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun

    kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan, gagal dalam perencanaan,

    lokasi kurang memadahi, kurangnya pengawasan peralatan, kurangnya usaha

    yang sungguh-sungguh dalam berwirausaha, ketidakmampuan dalam

    melakukan transisi wirausaha

    9. perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental dansuatu bentuk gerak usaha dari perwujudan sikap itu sendiri

    10.jenis usaha berdasarkan sifatnya ada dua, yaitu usaha spekulatif dan usahasesungguhnya. Kiat sukses berwirausaha dari KKL Agrowisata adalah harus

    berani mengambil tantangan dan keluar dari zona aman, selalau yakin

    sepenuhnya, mengusahakan sepenuh hati dan berjuang keras untuk berhasil,

    setiap rintangan harus dihadapi dan dicari solusinya, ketika gagal harus segera

    bangkit dari kegagalan tersebut dan tidak berlarut-larut, tidak menjadikan

    Kaya sebagai tujuan hidup, jadi kaya yang bermartabat, menjadi individu

    yang mampu menerima perubahan dan cepat beradaptasi dengan segala

    perubahan tersebut tanpa merubah karakter diri, selalu berlatih untuk berpikir

    kreatif, inovatif, taktis dan mampu memanfaatkan peluang, dan melakukan

    usaha yang bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk oranglain.

    3.2 Komentar umum

    Pada KKL yang sudah dilaksanakan, banyak manfaat yang bisa diambil dari KKL

    tersebut sebagai media pembelajaran tentang budidaya maupun pembelajaran

    tentang wirausaha. Kita diajak untuk melihat peluang untuk bekerja saat keadaan

    lapangan pekerjaan yang disediakan sedikit yaitu dengan menjadi seorang

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    24/25

    wirausaha. Disana juga diberi motivasi dan kiat-kiat menjadi wirausaha yang

    sukses. Untuk kedepannya, mungkin KKL ini bisa tetap dilaksanakan tiap

    tahunnya.

  • 5/28/2018 Laporan Kkl Agrowissata

    25/25

    DAFTAR RUJUKAN

    Sanisah, Siti, 2010. Pendidikan Tinggi Dan Pengangguran Terbuka: Sebuah

    Dilema.Lentera Pendidikan.Vol. 13 No. 2 Desember 2010: 147-159. Diakses

    Tanggal 25 Maret 2014

    Sugiyanto. 2006. Implikasi PengangguranTerhadap Pembangunan Nasional Serta

    Strategi Pemecahannya. Value Added, Vol.2, No.2, Maret Agustus 2006.

    Http://jurnal.unimus.ac.id.

    Wulandari, Deasy. 2012. Peningkatan EntrepreneurshipDalam

    MenciptakanLapangan Kerja Dan Mengurangi Tingkat

    Pengangguran(Entrepreneurship Improvement In Creating Employment

    AndReduce Unemployment Rate). Jurnal Isei Jember, Volume 2 Nomor 2,

    Oktober 2012.