laporan diskusi film

12
 1 BAB I PEMBAHASAN FILM REVIEW “ 21 GRAMS”  SINOPSIS 21 gram adalah film yang mengangkat cerita tentang nilai   nilai kehidupan dan kematian. Paul Rivers menderita penyakit jantung yang sudah parah dan memerlukan transplantasi  jantung segera. Ia diperkirakan tidak dapat hidup lama. Ia dan istrinya mengunjungi klinik fertilitas (fertility center) dalam usahanya untuk mendapatka n keturunan meski dalam kondisi yang cukup sulit. Ia akhirnya memperoleh organ jantung dari seorang pria yang meniggal bersama kedua putrinya dalam sebuah kecelakaan mobil. Janda si donor yang terguncang oleh kecelakaan tersebut kemudian menerima kunjungan yang mengejutkan dari Paul, si penerima organ dari almarhum suaminya, sekaligus mengurangi jaring   jaring yang kompleks antara kekecewaan, penderitaan, rasa bersalah, dan balas dendam yang menimbulkan konflik. SCRIPT  Frgment 1 Mary & Paul Rivers have been married for long time. They are trying to have a baby because Paul suffers from a heart condition and he doesn’t have much time left. But Mary does not get pregnant and decide to visit a medical center specialized in reproduction and fertility. A doctor examines her and this scene takes place : Doctor   All right. You can get dressed now Your fallopian tubes are severely damaged. It, uh, looks like you had some kind of an infection...that,uh, wasn’t taken care of properly. We can try surgery, but I have to tell you, I think, uh, the probabilities are pretty slim. Look. Excuse me for asking this, but it’s important that you tell me the truth. Have you ever had an abortion? Mary  Yes Doctor  Any Reason? Mary  I had separated from my husband when i got pregnant, and I.. Doctor  No. I meant a medical reason. Mary  My husband dying. Doctor    I’msorry? Mary    Paul, my husband, he’s dying, and I want to have this baby. 

Upload: argarini-dian-pratama

Post on 18-Jul-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 1/12

 

1

BAB I

PEMBAHASAN

FILM REVIEW “ 21 GRAMS” 

SINOPSIS

21 gram adalah film yang mengangkat cerita tentang nilai  – nilai kehidupan dan kematian.

Paul Rivers menderita penyakit jantung yang sudah parah dan memerlukan transplantasi

  jantung segera. Ia diperkirakan tidak dapat hidup lama. Ia dan istrinya mengunjungi klinik 

fertilitas (fertility center) dalam usahanya untuk mendapatkan keturunan meski dalam kondisi

yang cukup sulit. Ia akhirnya memperoleh organ jantung dari seorang pria yang meniggal

bersama kedua putrinya dalam sebuah kecelakaan mobil. Janda si donor yang terguncang

oleh kecelakaan tersebut kemudian menerima kunjungan yang mengejutkan dari Paul, si

penerima organ dari almarhum suaminya, sekaligus mengurangi jaring  –  jaring yang

kompleks antara kekecewaan, penderitaan, rasa bersalah, dan balas dendam yang

menimbulkan konflik.

SCRIPT – Frgment 1

Mary & Paul Rivers have been married for long time. They are trying to have a baby because

Paul suffers from a heart condition and he doesn’t have much time left. But Mary does not

get pregnant and decide to visit a medical center specialized in reproduction and fertility. A

doctor examines her and this scene takes place :

Doctor  – All right. You can get dressed now

Your fallopian tubes are severely damaged. It, uh, looks like you had some kind of an

infection...that,uh, wasn’t taken care of properly. We can try surgery, but I have to tell you, I

think, uh, the probabilities are pretty slim. Look. Excuse me for asking this, but it’s important

that you tell me the truth.

Have you ever had an abortion?

Mary – Yes

Doctor – Any Reason?

Mary – I had separated from my husband when i got pregnant, and I..

Doctor – No. I meant a medical reason.

Mary – My husband dying.

Doctor  –  I’msorry? 

Mary  –  Paul, my husband, he’s dying, and I want to have this baby.  

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 2/12

 

2

Doctor – We can operate then anf hope you get pregnant within three or four months.

SCRIPT – FRAGMENT 2

Afew days letter, the couple attends to the clinic in order to talk to the doctor and arrange the

surgery that will allow Mary to become pregnant. At this moment, this scene takes place :

Doctor – Okay, now, we can schedule the surgery. I could get you in as early as Monday.

Yeah. 9:00 a.m?

Paul  – What’s the percentage chance Mary will get pregnant? 

Doctor –  Well, I can’t offer you a real number on that. Um, you know, there’s the damage

from the abortion that wasn’t handled properly..the blockage.. 

Paul – What abortion? What abortion, Mary?

Mary – I can explain.

Paul – Explain what?

Mary – There is an explanation.

Paul  – All taht drama about artificial insemination...Kids names... You got pictures of our

friend’s babies all over the place. Why? So you can flush it down the fucking toilet?  

We’ve been a fraud for a long time, Mary

Mary –  Oh yeah? Why didn’t you tell me that when you were sick, huh? Or did you expect

one of your girlfriends to come and take care of you?

Paul –  You came back because you wanted to. Don’t blame me for that.  

Mary – I came back to take care of you because I love you.

Paul – Or because you were feeling lonely.

I’m sorry, I’m sorry. I can’t keep going like this. The insemination, the child..  

It’s like we’re trying to put a Band-Aid on something that’s just been bled dry. It’s fin iehed.

Mary -But it..it isn’t finished if we give it a chance and have this baby.  

Paul  –  When we could have, you didn’t want to 

Mary –  We were separated, god damn it! It’s different now! 

Paul - Yes, it’s different 

Mary – We gonna go? You only know how to think about yourself 

Panduan pertanyaan menggunakan Seven Step Method:

1.  Clarification of terms and context related to case

Klarifikasi istilah dan faktor-faktor kontekstual

2.  What is (are) the ethical problem(s) in this case?

Permasalahan etik apa(saja)kah yang ada pada kasus ini?

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 3/12

 

3

3.  Why are they considered as ethical problems? What values/norms/principles are

at stake?

Mengapa masalah tersebut dianggap sebagai masalah etik? Nilai-nilai/norma/prinsip-

prinsip apakah yang dipertaruhkan di sini?

4.  How do you see the problems from different viewpoints (from different persons

involved)? Which values/norms/principles are considered by each person/party

for this problem?

Bagaimana Anda melihat masalah tersebut dari sudut pandang individu-individu (atau

pihak) yang terlibat di dalamnya? Nilai-nilai/norma/prinsip-prinsip apakah yang

dipertimbangkan oleh masing-masing individu tersebut?

5.  What psycho-socio-cultural aspects should we carefully consider in this

particular context?

Aspek psikologis, sosial, budaya, agama, apakah yang perlu kita pertimbangkan pada

kasus ini?

6.  Are there any legal aspects to consider in this case?

Apakah ada aspek legal yang harus dipertimbangkan dalam kasus ini?

7.  What are the alternatives in problem solving for these problems?

Apa saja alternatif pemecahan masalah untuk masalah ini?

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 4/12

 

4

PEMBAHASAN PERTANYAAN :

1.  Klarifikasi istilah dan faktor-faktor kontekstual

a.  Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari

suatu tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan

dan kondisi tertentu (Samil, 2001).

b.  Inseminasi buatan adalah peletakan sperma ke vagina wanita. Sperma tersebut

diletakkan di follicle ovarian (intrafollicular insemination), uterus (intrauterine

insemination-IUI), cervix (intracervical insemination-ICI), atau tube fallopian

(intratubal) wanita dengan menggunakan cara buatan dan bukan dengan kopulasi

alami (Toelihere, 1985).

c.  Aborsi adalah menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal

dengan istilah “abortus” adalah berakhirnya kehamilan sebelum usia 20 minggu

kehamilan atau berat bayi kurang dari 500 g (ketika janin belum dapat hidup di

luar kandungan). Proses abortus dapat berlangsung secara :

1.  Spontan / alamiah (terjadi secara alami, tanpa tindakan apapun)

2.  Buatan / sengaja (aborsi yang dilakukan secara sengaja),

3.  Terapeutik / medis (aborsi yang dilakukan atas indikasi medik karena

terdapatnya suatu permasalahan atau komplikasi) (Hanafiah, 2008).

2.  Permasalahan etik apa(saja)kah yang ada pada kasus ini?

-  Mary melakukan aborsi dengan sengaja tanpa indikasi medis yg jelas 

-  Mary menggugurkan kandungannya tanpa sepengetahuan suaminya, Paul.

-  Dokter menanyakan alasan Mary melakukan aborsi

-  Dokter tidak menjaga privasi pasien, karena secara tidak sengaja mengatakan

informasi tentang pasien kepada keluarga pasien (suami). Sedangkan, pasien

sendiri belum memberikan izin untuk memberitahukan informasi tersebut kepada

suaminya.

-  Paul ingin mengetahui lebih jauh tentang pendonor jantungnya.

-  Mary ingin mendapatkan anak dengan cara melakukan inseminasi buatan

3.  Mengapa masalah tersebut dianggap sebagai masalah etik? Nilai-

nilai/norma/prinsip-prinsip apakah yang dipertaruhkan di sini?

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 5/12

 

5

-  Mary melanggar hak dasar manusia, yaitu hak hidup bayinya dengan melakukan

aborsi. Prinsip etika yang dipertaruhkan adalah autonomi Mary untuk memilih

apakah Mary akan melanjutkan kehamilannya, atau menggugurkannya, dan

prinsip etika nonmaleficence Mary untuk mencegah kehamilan karena pada saat

Mary hamil sedang berpisah dengan suaminya, dan Mary tidak dapat merawat

bayinya sendirian.

-  Mary menggugurkan kandungannya tanpa sepengetahuan suaminya, Paul. Dalam

hal ini, Mary melanggar autonomi Paul karena Paul merupakan ayah dari bayi

tersebut, sehingga Paul memiliki hak untuk mempertahankan kelangsungan hidup

bayi tersebut.

-  Dokter melanggar prinsip etika, yaitu   privacy and confidentiality, hal itu

dibuktikan dengan sikap dokter yang memberikan informasi mengenai aborsi

yang dianggap rahasia oleh pasien yang dianggap rahasia oleh pasien kepada

suaminya. Sesuai dengan yang tertera pada KODEKI di Indonesia bahwa dokter

harus meminta persetujuan pasien terlebih dahulu untuk menginformasikan hal

mengenai pasien kepada orang lain baik itu keluarga pasien sendiri.

-  Paul ingin mengetahui lebih jauh siapa pendonor jantungnya. Dalam hal ini, Paul

memiliki autonomi, yaitu hak untuk mendapatkan informasi tentang siapa

pendonor jantungnya. Tetapi dalam film ini, terlihat bahwa Paul terlalu jauh

dalam mencari infromasi tentang pendonor, sehingga Paul mengalami konfilk 

batin pada dirinya sendiri yang menyebabkan munculnya perasaan bersalah dan

balas budi yang berlebihan.

-  Inseminasi buatan dalam peraturan Etik dan Hukum Reproduksi buatan

diperbolehkan selama menggunakan sel telur dan sperma suami yang

bersangkutan. Alasan Mary melakukan inseminasi buatan, dikarenakan suaminya

mengidap penyakit parah. Paul dan Mary ingin melanjutkan keturunan, tetapi

kondisi lain Paul tidak memungkinkan untuk melakukan hubungan seksual secara

aktif.

4.  Bagaimana Anda melihat masalah tersebut dari sudut pandang individu-

individu (atau pihak) yang terlibat di dalamnya? Nilai-nilai/norma/prinsip-

prinsip apakah yang dipertimbangkan oleh masing-masing individu tersebut?

a.  Mary :

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 6/12

 

6

-  tetap melakukan aborsi karena merasa tidak bisa merawat anaknya seorang

diri, dan ingin menjadi ibu dari seorang anak, tapi disisi lain kondisi suami

Mary tidak memungkinkan untuk melakukan kopulasi.

-  tetap melakukan inseminasi karena Mary menginginkan menjadi seorang

wanita yang sempurna, serta ingin mempertahankan garis keturunannya.

b.  Paul :

-  Paul berhak untuk mengetahui tentang kehamilan istrinya dan berhak untuk 

mempertahankan kelangsungan hidup bayinya.

-  Paul sebagai donor recipient , berkeinginan untuk mengetahui siapakah

pendonor jantungnya, tetapi seharusnya tidak melibatkan perasaannya lebih

 jauh, dengan merasa bersalah atau hutang budi.

-  Paul sebaiknya tidak mengetahui pendonor jantungnya, karena akan

menimbulkan rasa bersalah dan hutang budi pada pendonor dan keluarganya,

dan juga melanggar aspek etik transplantasi.

c.  Dokter :

-  Dokter seharusnya meminta persetujuan pasien terlebih dahulu untuk 

menginformasikan hal mengenai pasien kepada orang lain baik itu keluarga

pasien sendiri, sesuai yang tertera pada KODEKI.

5.  Aspek psikologis, sosial, budaya, agama, apakah yang perlu kita pertimbangkan

pada kasus ini?

a.  Aspek psikologis :

-  Mary merasa tertekan saat mengetahui kehamilannya, sedangkan posisi Mary

sudah berpisah dengan Paul, suaminya. Mary merasa tidak dapat

membesarkan bayinya tanpa suami, sehingga Mary terpaksa melakukan

aborsi.

-  Paul merasa bersalah dan berhutang budi pada keluarga pendonor, sehingga

pada akhirnya Paul depresi dan melakukan bunuh diri.

b.  Aspek agama :

-  Mary melanggar kehendak Tuhan yang menitipkan bayi tersebut kepadanya,

tetapi Mary malah menggugurkan kandungannya.

-  Mary dan Paul menginginkan memiliki keturunan tidak dengan jalan

semestinya, yaitu dengan kopulasi yang alami

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 7/12

 

7

6.  Apakah ada aspek legal yang harus dipertimbangkan dalam kasus ini?

Aborsi :

1.  Dalam KUHP secara rinci terdapat pasal-pasal yang mengancam pelaku abortus

ilegal sebagai berkut :

a.  Wanita yang sengaja menggugurkan kandungan atau menyuruh orang lain

melakukannya (KUHP pasal 346, hukuman maksimum 4 tahun).

b.  Seseorang yang menggugurkan kandungan wanita tanpa seijinnya (KUHP

pasal 347, hukuman maksimum 12 tahun dan bila wanita itu meninggal,

hukuman maksimum 15 tahun).

c.  Seorang yang menggugurkan kandungan wanita dengan seijin wanita tersebut

(KUHP pasal 348, hukuman maksimum 5 tahun 6 bulan dan bila wanita itu

meninggal, hukuman maksimum 7 tahun).

d.  Dokter, Bidan atau Juru Obat yang melakukan kejahatan di atas (KUHP pasal

349, hukuman ditambah sepertiganya dan pencabutan hak pekerjaannya).

2.  Dalam pasal 80 UU Kesehatan tercantum, bahwa “Barang siapa dengan sengaja

melakukan tindakan medis tertentu terhadap ibu hamil yang tidak dalam keadaan

darurat sebagai upaya menyelamatkan jiwa ibu dan atau janin yang dikandungnya,

dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana denda paling

banyak Rp.500.000.000,- (limaratus juta rupiah)”.

3.  Menurut UU Kesehatan, no 36 th 2009 masalah aborsi diatur sebagai berikut :

Pasal 75 : 

(1) Setiap org dilarang melakukan aborsi

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dpt dikecualikan berdasarkan

:

a.  indikasi kedaruratan medis yg dideteksi sejak usia dini kehmlan, baik yang

mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yg menderita penyakit genetik berat

dan/atau cacat bawaan, maupun yg tdk dpt diperbaiki shg menyulitkan

bayi tsb hdp diluar kandungan; atau

b.  kehamilan akibat perkosaan yg dpt menyebabkan trauma psikologis bagi

korban perkosaan.

(3) Tindakan sebgmn dimaksud pd ayat (2) hy dpt dilakukan stlh melalui

konseling dan/atau penasehatan pra tindakan & diakhiri dgn konseling pasca

tind, yg di lakukan oleh konselor yg kompeten & berwenang.

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 8/12

 

8

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis & perkosaan,

sebgmn dimaksud pd ayat (2) & ayat (3) diatur dgn Peraturan Pemerintah.

Pasal 76 

Aborsi sebagaimana dimaksud dlm psl 75 hy dpt dilakukan :

a. Sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari hpht, kecuali

dalam hal kedaruratan medis.

b. Oleh tenaga kesehatan yg memiliki ketrampilan & kewenangan yg memiliki

sertifikat yg ditetapkan oleh Menteri.

c. Dengan persetujuan ibu hamil yg bersangkutan.

d. Dengan izin suami, kecuali korban perkosaan.

e. Penyedia layanan kesehatan yg memenuhi syarat yg ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 77

Pemerintah wajib menlindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana

dimaksud dlm psl 75 ayat (2) dan (3) yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidak 

bertanggungjawab serta bertentangan dengan norma Agama dan ketentuan-

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Transplantasi :

1.  Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1981, tentang Bedah Mayat Klinis dan

Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh Manusia.

Pokok  – pokok peraturan tersebut, adalah : (Hanafiah, 2008)

Pasal 10

Transplantasi alat untuk jaringan tubuh manusia dilakukan dengan memperhatikan

ketentuan – ketentuan sebagai dimaksud dalam Pasal 2 Huruf a dan Huruf b, yaitu

harus dengan persetujuan tertulis penderita dan / keluarganya yang trdekat setelah

penderita meninggal dunia. 

Pasal 14

Pengambilan alat atau jaringan tubuh manusia untuk keperluan transplantasi atau

bank mata dari korban kecelakaan yang meninggal dunia, dilakukan dengan

pernyataan tertulis keluarga terdekat.

Pasal 15

Sebelum persetujuan tentang transplantasi alat dan jaringan tubuh manusia

diberikan oleh calon donor hidup, calon donor yang bersngkutan terlebih dahulu

diberitahu oleh dokter yang merawatnya, termasuk dokter konsultan mengenai

sifat operasi, akibat – akibat dan kemungkinan – kemungkinan yang dapat terjadi.

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 9/12

 

9

Dokter yang merawatnya harus yakin benar bahwa calon donor yang bersangkutan

telah menyadari sepenuhnya arti dari pemberitahuan tersebut.

Pasal 16

Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak atas suatu

kompensasi material apapun sebgai imbalan transplantasi.

Pasal 17

Dilarang memperjual  –  belikan alat atau jaringan tubuh manusia.

Pasal 18

Dilarang mengirim dan menerima alat dan jaringan tubuh manusia dalam semua

bentuk dari luar negri.

2.  Undang-undang Kesehatan no 36 tahun 2009

Pasal 64

(1) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan melalui

transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh, implan obat dan/atau alat kesehatan,

bedah plastik dan rekonstruksi, serta penggunaan sel puncak.

(2) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh sebagaimana dimaksud pada

ayat(1) dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk 

dikomersialkan.

(3) Organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun.

Pasal 65

(1) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh

tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan

dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.

(2) Pengambilan organ dan/atau jaringan tubuh dari seorang donor harus

memperhatikan kesehatan pendonor yang bersangkutan dan mendapat persetujuan

pendonor dan/atau ahli waris atau keluarganya.

(3) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi organ

dan/atau jaringan tubuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 66

Transplantasi sel, baik yang berasal dari manusia maupun dari hewan, hanya dapat

dilakukan apabila telah terbukti keamanan dan kemanfaatannya.

Pasal 123

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 10/12

 

10

(1) Pada tubuh yang telah terbukti mati batang otak dapat dilakukan tindakan

pemanfaatan organ sebagai donor untuk kepentingan transplantasi organ.

(2) Tindakan pemanfaatan organ donor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penentuan kematian dan pemanfaatan organ

donor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan

Menteri.

Pasal 192

Setiap orang yang dengan sengaja memperjualbelikan organ atau jaringan tubuh

dengan dalih apa pun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (3) dipidana

dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak 

Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

7.  Apa saja alternatif pemecahan masalah untuk masalah ini?

-  Dokter memberikan informasi kepada Mary dan Paul tentang inseminasi tentang

apakah itu inseminasi, bagaimana prosedurnya dan apa kelebihan kekurangan dari

melakukan prosedur inseminasi, berapa financial yang dibutuhkan nanti dan

seperti apa hasil yang akan diharapkan.

-  Sebagai dokter seharusnya tidak memberitahukan informasi yang dianggap

rahasia oleh pasien kepada keluarganya (suami) karena hal tersebut selain

melanggar etika kerahasiaan juga bisa menyebabkan konflik rumah tangga dari

pasien sendiri

-  Mary membicarakan kembali bersama suaminya, Paul tentang akan dilakukanya

inseminasi atau tidak setelah Mary dan Paul mendapatkan informasi secara

lengkap yang dibutuhkan dari dokter.

-  Mary dan suaminya Paul menemui kenselor untuk bisa membicarakan lebih lanjut

yang harus mereka lakukan bila kedaan paul nanti bertambah buruk sedangkan

Mary dan Paul ingin melanjutkan keturunan mereka, dan membicarakan juga

tentang aborsi yang pernah dilakukan oleh Mary karena hal tersebut mungkin

akan menyebabkan konflik rumah tangga di kemudian hari nanti.

-  Paul yang merupakan recipient donor  memang berhak mendapatkan dan

mengetahui informasi tentang pendonor jantungnya, namun hal tersebut

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 11/12

 

11

diperbolehkan asalkan tidak melewati batas dan tidak menyebabkan pertentangan

batin dan emosi yang berkelanjutan.

5/15/2018 Laporan Diskusi Film - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-diskusi-film 12/12

 

12

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, Jusuf. 2008.  Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran

EGC : Jakarta.

Samil, Ratna Suprapti. 2001.  Etika Kedokteran Indonesia. Yayasan Bina Pusataka Sarwono

Prawirohardjo: Jakarta.

Toelihere, M.R. 1985. Inseminasi Buatan. Edisi ke-2. Angkasa : Bandung.