diskusi fardu tablet

27
3. Jenis-jenis tablet a. DOM King, 53 Tablet kempa Tablet yang diantarkan ke lambung Tablet kempa konvensional Tablet yang dibuat dengan sekali kempa dan biasanya mengandung bahan aktif, sendiri atau dikombinasikan dengan bahan pengisi seperti laktosa, pengikat seperti larutan sukrosa atau pasta pati untuk memberikan gaya adhesive dan zat penghancur seperti pati untuk menghancurkan tablet ketika berinteraksi dengan cairan lambung. Tablet kempa ganda Tablet kempa konvensional yang disiapkan dengan pengempaan lebih dari 2x sehingga tablet kempa ganda ini tersusun atas 2 atau lebih lapisan. Tablet salut enterik Tablet kempa konvensional yang disalut dengan suatu bahan seperti lak atau derivate selulosa, yang tahan terhadap cairan lambung tetapi larut dalam cairan usus. Penyalutan dapat mengandung bahan yang pH-nya diatur, tidak larut dalam medium asam dalam lambung tetapi larut dalam asam lemah atau basa pada usus. Alasan penggunaan salut enterik: → untuk melindungi/mencegah iritasi dari mukosa lambung yang disebabkan oleh bahan penyebab iritasi lambung (kalium klorida) atau penyebab mual (obat penyebab muntah, dietilstilbesteroh) → untuk melindungi obat yang tidak aktif akibat cairan lambung

Upload: shrie-nurlyana-basry

Post on 28-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ll

TRANSCRIPT

Page 1: Diskusi Fardu Tablet

3.  Jenis-jenis tablet

a.   DOM King, 53

Tablet kempa

Tablet yang diantarkan ke lambung

       Tablet kempa konvensional

Tablet yang dibuat dengan sekali kempa dan biasanya mengandung bahan aktif, sendiri atau dikombinasikan dengan bahan pengisi seperti

laktosa, pengikat seperti larutan sukrosa atau pasta pati untuk memberikan gaya adhesive dan zat penghancur seperti pati untuk

menghancurkan tablet ketika berinteraksi dengan cairan lambung.

       Tablet kempa ganda

Tablet kempa konvensional yang disiapkan dengan pengempaan lebih dari 2x sehingga tablet kempa ganda ini tersusun atas 2 atau lebih

lapisan.

       Tablet salut enterik

Tablet kempa konvensional yang disalut dengan suatu bahan seperti lak atau derivate selulosa, yang tahan terhadap cairan lambung tetapi larut

dalam cairan usus. Penyalutan dapat mengandung bahan yang pH-nya diatur, tidak larut dalam medium asam dalam lambung tetapi larut dalam

asam lemah atau basa pada usus.

Alasan penggunaan salut enterik:

→ untuk melindungi/mencegah iritasi dari mukosa lambung yang disebabkan oleh bahan penyebab iritasi lambung (kalium klorida) atau penyebab

mual (obat penyebab muntah, dietilstilbesteroh)

→ untuk melindungi obat yang tidak aktif akibat cairan lambung

→ untuk obat lepas lambat

→ untuk mengantar bahan obat pada konsentrasi optimum untuk kerja lokal di usus pada antiseptic usus dan anti cacing

       Tablet salut gula

Page 2: Diskusi Fardu Tablet

Tablet kempa konvensional yang disalut dengan beberapa lapis tipis berwarna atau tidak berwarna. Tujuan penyalutan yaitu untuk melindungi

bahan obat aktif dengan berperan sebagai pemisah dengan air dan kelembaban, menutupi bau atau rasa obat dan meningkatkan penampilan

tablet.

       Tablet salut tipis

Tablet kempa konvensional yang disalut dengan lapisan tipis berwarna atau tidak berwarna yang merupakan polimer larut air yang segera

terdesintegrasi dalam lambung. Lapisan ini hampir sama fungsinya dengan salut gula dengan tambahan lebih awet dari waktu pembuatan yang

singkat.

       Tablet salut coklat

Tablet kempa konvensional yang disalut dengan coklat yang berperan sebagai pewarna. Saat ini digunakan besi oksida yang digunakan sebagai

pengganti coklat.

       Tablet efferversent

Tablet kempa konvensional dimana akan mengeluarkan gelembung gas (membebaskan CO2 ) ketika kontak dengan air. Tablet harus dilarutkan

dengan air jika ingin digunakan. Pelepasan CO2 merupakan akibat dari reaksi antara asam sitrat atau asam tartrat dengan NaHCO3 yang

terkandung dalam tablet. Bahan tambahan berfungsi mempercepat penghancuran atau disolusi dari tablet dan membantu menutupi rasa dari

bahan obat.

       Tablet kunyah

Tablet kempa yang didesain untuk diisap atau dikunyah sebelum ditelan. Dalam penambahan bahan aktif, tablet kunyah mengandung mannitol

yang mempunyai rasa yang menyenangkan sebagai basanya.

       Tablet reaksi diperlambat

Tablet yang disiapkan dimana mengandung banyak bahan obat menyebabkan respon terapeutik yang baik dan tepat, tambahan lagi,

kebanyakan obat ini mempertahankan respon pada level awal dan menunjukkan efek setelah beberapa jam.

Tablet penggunaan oral

       Tablet bukal dan sublingual

Tablet yang biasanya berbentuk datar, oval, dan disiapkan untuk aksi sistemik dengan menempatkan tablet tersebut pada kantung bukal yaitu

antara pipi dan gusi (tablet bukal) atau di bawah lidah (sublingual) dan diperuntukkan untuk larut pada tempat tersebut.

Page 3: Diskusi Fardu Tablet

       Lozenges atau Troches

Berbentuk cakram, bentuk sediaan padat yang terbuat dari bahan obat dan agen perasa yang dipersiapkan untuk larut dalam mulut untuk

penggunaan lokal dalam membrane mukosa pada saluran oral.

       Dental cones

Digunakan untuk mencegah mikroorganisme patogen dalam lubang gigi yang kosong. Bahan-bahan yang terkandung adalah Natrium

bikarbonat, natrium klorida, atau laktosa

Tablet penggunaan lain

       Tablet vaginal

Tablet yang berbentuk telur atau seperti buah pir. Tablet kempa yang ditujukan untuk dimasukkan ke dalam vaginal dimana tablet tersebut akan

larut dan dilepaskan di tempat tersebut. Tablet vaginal biasanya mengandung antiseptik, astrigen atau steroid dan dapat pula berupa buffer.

       Tablet diagnostik

Digunakan untuk membantu mendiagnosa penyakit tertentu. Digunakan pada pasien atau di klinik.

       Tablet implantasi

Dikenal sebagai pellet, yang dibuat secara aseptis dan digunakan sebagai obat yang ditanam di bawah kulit.

Tablet cetak

       Tablet triturat

Digunakan untuk penggunaan sublingual atau tablet ditempatkan pada lidah dan ditelan dengan menggunakan air. Dalam komunitas farmasi,

tablet dibuat dengan mencetak tetapi secara industry dilakukan dengan mengempanya pada mesin tablet.

       Tablet hipodermik

Tablet triturat yang dikhususkan oleh dokter untuk keperluan injeksi dengan melurutkannya dalam air steril sehingga menghasilkan larutan yang

kemudian diinjeksikan secara hypodermal.

       Tablet dispensing

Tablet yang digunakan oleh farmasis dalam meracik dalam bentuk sediaan padat atau larutan. Pengisi yang digunakan pada tablet adalah yang

dapat larut dalam air untuk menghasilkan larutan jenuh. Kebanyakan tablet ini mengandung obat dalam dosis besar atau obat paten.

b.   Lachmann, 706-721

Page 4: Diskusi Fardu Tablet

Tablet yang digunakan melalui mulut

         Tablet kempa atau tablet kempa standar

Tablet yang tidak disalut standar dibuat dengan pencetakan dan menggunakan salah 1 dari ketiga metode dasar dari pembuatan tablet :

granulasi basah, pencetakan ganda, atau pencetakan langsung. Tablet pada kategori ini biasanya dikehendaki untuk memberikan desintegrasi

dan pelepasan obat yang cepat.

         Tablet kempa ganda

Tablet ini terbagi atas 2 yaitu tablet berlapis dan tablet yang disalut dengan pengempaan. Kedua jenis tablet ini merupakan sistem 2 komponen

atau 3 komponen, tablet dengan 2 atau 3 lapisan adalah suatu tablet dalam tablet.

         Tablet dengan kerja berulang

Tablet ini bekerja secara berulang dan batasan-batasan yang didasarkan pada pengosongan lambung yang tidak dapat dikontrol dan tidak dapat

diramalkan.

         Tablet aksi diperlambat dan tablet salut enterik

Bentuk sediaan tablet aksi diperlambat dimaksudkan untuk melepas obat sesudah penundaan beberapa lama, atau setelah tablet melalui satu

bagian saluran cerna ke bagian lainnya. Tablet salut enterik merupakan contoh produk tablet aksi diperlama yang paling umum. Semua tablet

salut enterik (yang tetap utuh di lambung, tapi dengan cepat melepas di usus bagian atas) merupakan tipe tablet obat aksi diperlama. 

         Tablet salut gula dan tablet salut coklat

Peranan kedua tablet salut ini untuk mendapatkan bentuk obat yang menarik, mengkilap, serta mudah untuk menelannya. Juga dapat

memisahkan bahan-bahan yang tidak tercampurkan antara penyalut dengan inti tablet.

         Tablet salut lapis tipis

Tablet yang disalut dengan lapis tipis atau tablet salut film sudah dikembangkan sebagai suatu alternatif prosedur untuk pembuatan tablet salut

yang obatnya tidak diperlukan dalam penyalutan. Komposisi penyalut lapis tipis yang pertama digunakan adalah salah 1 atau lebih polimer yang

biasanya sudah mengandung bahan pembentuk plastis untuk polimer itu dan mungkin suatu surfaktan untuk memudahkan pembagian partikel,

semua diberikan ke tablet dalam larutan dari pelarut organik.

         Tablet kunyah

Page 5: Diskusi Fardu Tablet

Tablet ini dimaksudkan untuk dikunyah di mulut sebelum ditelan dan bukan untuk ditelan utuh. Tujuan dari tablet kunyah adalah untuk

memberikan suatu bentuk pengobatan yang dapat diberikan dengan mudah kepada anak-anak atau orang tua, yang mungkin sukar menelan

dengan utuh.

Tablet yang digunakan dalam rongga mulut

         Tablet bukal dan sublingual

Merupakan bentuk lain dari tablet untuk pemakaian dalam rongga mulut. Penggunaan kedua jenis ini dimaksudkan untuk memberi efek lokal

pada mulut atau kerongkongan.

         Troches atau Lozenges

Lozenges dapat dibuat dengan mengempa, tetapi biasanya dibuat dengan cara peleburan atau dengan proses penuangan kembang gula.

Sedangkan troches dibuat dengan cara dikempa seperti halnya tablet yang lain.

         Dental cones

Merupakan suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan di dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi.

Tujuannya biasanya untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri di tempat yang kosong tadi dengan menggunakan suatu senyawa anti bakteri

yang dilepaskan secara perlahan-lahan untuk mengurangi pendarahan dengan melepaskan suatu astringen atau koagulan.

Tablet yang diberikan dengan cara lain

         Tablet implantasi

Dimaksudkan untuk ditanam di bawah kulit manusia atau hewan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan efek obat dalam jangka waktu yang

lama, berkisar dari 1 bulan sampai 1 tahun. Biasanya dibuat sedemikian rupa sehinga obat yang terkandung dilepaskan dengan kecepatan yang

konstan. Tablet ini biasanya kecil, berbentuk silinder atau berbentuk roset dan panjangnya tidak lebih dari 8mm.

         Tablet vaginal

Tablet yang disisipkan agar dapat larut secara perlahan-lahan dan melepaskan obat yang terkandung di dalamnya ke rongga vagina. Tablet ini

biasanya berbentuk oval atau telur atau seperti buah pir agar mudah diletakkan dalam vagina.

Tablet yang digunakan untuk membuat larutan

         Tablet effervescent

Page 6: Diskusi Fardu Tablet

Dimaksudkan untuk menghasilkan larutan secara cepat dengan menghasilkan CO2 secara serentak. Tablet khususnya dibuat dengan cara

pengempaan bahan aktif dengan pencampuran asam-asam organic seperti asam sitrat atau asam tartrat dengan Natrium bikarbonat. Bila tablet

ini dimasukkan ke dalam air, mulailah terjadi reaksi kimia antara asam dan Natrium bikarbonat sehingga terbentuk garam Natrium dari basa dan

menghasilkan CO2 serta air.

         Tablet dispensing

Dimaksudkan untuk ditambahkan ke dalam air dengan volume tertentu, oleh ahli farmasis atau konsumen, untuk mendapatkan suatu larutan

obat dengan konsentrasi tertentu.

         Tablet hipodermik

Tablet yang terdiri dari 1 obat atau lebih, dengan bahan-bahan lain yang dapat larut dalam air dan dimaksudkan untuk ditambahkan ke dalam air

yang steril atau air untuk injeksi.

Sifat

c. DOM King, 64

• Akurat dan keseragaman bobot

Agen resmi pengatur dan pemegang izin dan bermacam-macam lembaga dunia menuntut tablet harus mengandung bahan obat khusus untuk

tujuan terapi dan kualitas yang telah ditetapkan.

• Homogenitas

Menunjukkan distribusi yang layak dan akurat dari bahan aktif atau bahan lain

• Tidak ada incomp

Tablet harus secara murni bebas dari incomp dengan tujuan untuk menjamin kebutuhan efek terapi. Ketidakhadiran incomp dari aspek

farmasetika dan kimia berarti tablet mempunyai kekonstanan dan memberi efek terapi yang diinginkan.

• Kestabilan dan kekerasan

Page 7: Diskusi Fardu Tablet

Tablet harus stabil untuk menjamin bahwa kuantitas terapi yang diinginkan dari obat diterima oleh pasien. Ini berarti konstan dalam sifat fisis.

• Kemudahan penghancuran

Ini adalah hal penting bahwa penghancuran tablet dalam lambung atau usus, sehingga obat memiliki kesempatan untuk mengeluarkan sifat

terapinya

• Penampilan yang menyenangkan

Penampilan menarik, menyenangkan dan secara total harus menghindari hal-hal yang bersifat mengganggu melalui 1 atau beberapa panca

indra kita

• Mudah dalam pembuatan

Produksi dalam jumlah besar dari beberapa permintaan komoditas secara layak mudah dalam pembuatan, baik dari segi pembiayaan dan juga

dari sudut pemeliharaan bahan

• Ekonomis dalam produksi

d. Prescription, 137

• Berat yang akurat

Tes variasi berat USP membuktikan batas dari perbedaan rata-rata dalam kapsul dan rata-rata dari tablet untuk membedakan variasi berat untuk

kapsul keras, 20 tablet utuh ditimbang dan ditentukan berat rata-ratanya. Berat tiap kapsul tunggal harus antara 90-110% dari berat kotor rata-

rata

• Uji organoleptis

Homogenitas isi kapsul dan tablet dapat dinilai dari pengamatan secara visual serbuk berbintik atau tablet menandakan pencampuran tidak

merata dari bahan-bahan dan distribusi keheterogen dari zat aktif. Dalam pembagian tablet, obat harus terdistribusi merata.

Page 8: Diskusi Fardu Tablet

• Kekerasan

Kapsul dapat diuji untuk keretakan dan peot dan untuk kerapuhan tablet yang retak tidak dapat terdispersi

• Desintegrasi / kehancuran

• Kelarutan

Waktu hancur berguna untuk mengontrol kualitas produksi. Tetapi hancurnya suatu tablet tidak berarti obat itu tidak larut.

komposisi

» MP, 343

Dosis obat yang akan diberikan mempengaruhi desain dan formula dari sediaan. Keseragaman bahan dan kestabilan obat menjadi hal sangat

penting ketika dosis obat sangat kecil (mis: kontrasepsi oral). Tetapi, pada kasus ini, efek dari property obat pada tablet sangat minimal.

Umumnya peningkatan dosis juga meningkatkan sifat obat pada tablet. Kadang-kadang pemprosesan dapat mempengaruhi morfologi partikel

obat.

Lubrikan sejati, glidan, dan antiadherent

3 masalah yang terjadi pada pembuatan tablet:

• Aliran granul masa cetak

• Adhesi bahan dengan punch dan die

• Pelepasan tablet dari ruang die (ejection)

Fungsi lubrikan : susah penetrasi air ke dalam tablet

lubrikan sejati = pelicin : di antara 2 permukaan yang bergerak mencegah terjadinya gesekan antara tepi tablet dengan dinding die sebelah

dalam selama proses pencetakan tablet.

Page 9: Diskusi Fardu Tablet

glidan = pelincir : memperbaiki aliran granul atau massa cetak dengan kemampuannya menekan tekanan elektrostatis sehingga tidak terjadi

anti adheran = anti lengket : mencegah menempelnya granul atau massa tablet pada die saat proses pencetakan tablet

b. Ukuran tablet

1. Menurut R.Voigt

• Garis tengah pada umumnya 15-17 mm

• Bobot tablet pada umumnya 0.1-1 gr.

2. Menurut Lachman

• Tablet oral biasanya berukuran 3/16-1/2 inc

• Berat tablet berkisar antara 120-700 mg ≥ 800 mg

• Diameternya 1/4 – 7/6 inci

3. Menurut Dom Martin

• Diameternya 1/8 – 1 1/5 inci

4. Menurut FI III dan FN

• Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet.

KERUSAKAN TABLET

Binding

 PDF Tablet, 188

Page 10: Diskusi Fardu Tablet

Pelekatan pada die atau susah dilepaskan dari die biasanya terjadi karena lubrikan tidak cukup. Hal ini menghambat tablet untuk dilepaskan dari

die. Ini dapat disebabkan tekanan tablet yang terlalu keras dan produksi tablet dengan tepi yang kasar dan goresan-goresan vertical pada

tepinya. Ini dapat diatasi dengan :

   Menambahkan lubrikan

   Menggunakan lubrikan yang lebih efisien

   Memperbaiki distribusi dari lubrikan dengan mengayak pada ayakan nomor 30 dan mencampur dengan jumlah sesuai dari granulasi

   Mengurangi ukuran granul

   Menambah ukuran granul

   Menambah kelembaban dari proses granulasi ~ menambah pembasah

   Menggunakan die yang sesuai

   Mengempa pada suhu dan atau kelembapan rendah.

Textbook of Pharmaceutics, 288

Ketika ini terjadi ejection dari tablet susah dan sering disertai suara gemerisik yang kharakteristik; tepi tablet kasar dan berbintik-bintik. Masalah

ini diakibatkan oleh kondisi yang membuat pergesekan dinding die makin meningkat yaitu lubrikan kurang, granul yang kurang kering dan die

yang cacat atau kotor. Kurangnya lubrikan meliputi proses pencampuran dari lubrikan dengan granul yang tidak efisien dan juga jumlah yang

salah atau pemilihan bahan. Masalah lain yaitu jarak yang terlalu jauh antara punch bawah dan die-bore sebagai akibat dari penggunaan yang

berlebihan. Serbuk-serbuk halus meresap turun sepanjang celah dan memadat membentuk selaput yang menghalangi perpindahan bebas dari

punch.

b.     Capping dan Laminating

Page 11: Diskusi Fardu Tablet

 PDF Tablet I, 189

Capping terjadi pada saat bagian atas dari tablet memisah dari bagian utamanya dan menjadi penutup. Hal ini terjadi karena udara terperangkap

dalam granul di kempa di die selama pengempaan dan kemudian mengembang ketika telah dikempa. Ini sering disebabkan jarak yang tidak

tepat pada punch dan die yang baru. Penyebab lain adalah terlalu banyak atau terlalu sedikit lubrikan atau terlalu lembab.

Laminating disebabkan oleh hal yang sama pada capping kecuali bahwa tablet membelah pada bagian sisinya dan dilepaskan menjadi 2 bagian.

Jika laminating hanya pada tahap tertentu, alat biasanya menjadi penyebab.

Hal ini dapat dicoba untuk mengatasi capping dan laminating:

   Mengganti prosedur granulasi

   Meningkatkan pengikat

   Menambahkan pengikat kering seperti pati tergelatinasi, gum akasia, serbuk sorbitol, PVP, silica hidrofisis atau serbuk gula

   Meningkatkan atau mengganti lubrikan

   Mengurangi atau mengganti lubrikan

   Menggunakan dies yang sesuai

   Mengurangi diameter punch bagian atas dari 0,0005 inchi menjadi 0,0002 inchi

Textbook of Pharmaceutics, 288

Kesalahan ini sering dapat menjadi jejak yang tidak cukup untuk melepaskan udara dari granul dalam rongga die sebelum dan selama

pengempaan. Udara yang terperangkap dalam granul pada saat berikutnya akan mengembang pada proses eject dan terpisah bagian atasnya,

penutup dari tablet. Pada kasus lain, tablet retak menjadi beberapa lapisan (laminat). Kelebihan serbuk-serbuk halus, persiapan yang tidak tepat

Page 12: Diskusi Fardu Tablet

atau granul yang terlalu kering atau jarak yang terlalu dekat antara punch atas dengan dinding die yang menghalangi jalan keluar udara dari

rongga die dan ini memungkinkan terjadinya capping atau laminating.

c.     Chipping dan Cracking

Scoville’s, 103

Chipping atau capping adalah lepasnya lapisan tipis dari bagian permukaan tablet. Ini biasanya kekurangan serbuk halus sehingga mengizinkan

jalan keluar udara atau kelebihan tekanan dan terjadi pada tengah tablet, tablet tipis

 PDF Tablet I, 180

Chipping melukiskan tablet yang memiliki bagian yang patah atau sumbing, biasanya sekeliling bagian tepi. Ini terjadi karena kerusakan alat

atau tahap yang tidak tepat. Masalah ini sama pada capping dan laminating dan tidak nyaman pada saat dikonsumsi. Crack pada tablet

biasanya retak pada bagian tengah dari atas dan meluas pada tablet yang berbeda dari capping. Cara mengatasi :

» memoles permukaan punch

» mengurangi serbuk halus

» mengurangi ukuran granul

» memindahkan torehan atau bagian yang tertinggal pada punch

» menambahkan pengikat kering seperti pati tergelatinase, gum akasia, PVP, spray, sirup jagung kering, serbuk gula, serbuk halus gelatin

d.     Sticking, Picking, dan Filming

PDF Tablet I, 189

Page 13: Diskusi Fardu Tablet

Sticking biasanya granulasi pengeringannya tidak tepat atau lubrikan menyebabkan permukaan tablet tertinggal pada permukaan punch. Bagian

permukaan tablet yang tertinggal biasanya tumpul, goresan atau bintik. Kondisi ini biasanya menjadi lebih buruk.

Picking adalah bentuk sticking dimana bagian kecil dari goresan pada permukaan punch dan menjadi bagian yang berbeda dengan tekanan,

menjadi lubang pada permukaan tablet.

Filming adalah bentuk lanjutan dari picking dan meningkat dari kenaikan kelembapan pada granul, kelembapan tinggi, suhu tinggi dan

kurangnya pelumas pada permukaan punch yang digunakan.

Hal ini diatasi dengan :

» mengurangi bagian pembasah dari granulasi

» mengganti atau mengurangi lubrikan

» menambah penyerap (mis ; silica aerogel, Al(OH)2 , mikrokristal sellulosa)

» memoles permukaan punch

» membersihkan dan memoles permukaan punch dengan minyak mineral, viskositas rendah

Textbook of Pharmaceutics, 288

Picking dan Sticking

Masalah ini disebabkan oleh gaya adhesi dari bahan terhadap permukaan punch. Jika dibatasi, bagian dari permukaan tablet terlihat lepas, ini

disebut picking.

Tablet ini terlihat memiliki penampilan tumpul dan tidak rata ketika sticking terjadi seharusnya tablet memiliki gaya adhesif terhadap seluruh

permukaan punch. Pada kasus lain, jika tidak diperbaiki, kerusakan semakin cepat memburuk dan lapisan kompak terbentuk pada permukaan

punch. Ini, sangat efektif, sama dengan peningkatan jarak punch yang menyebabkan tekanan pengempaan tinggi dan akhirnya gangguan dari

Page 14: Diskusi Fardu Tablet

tekanan pengempaan tinggi dan akhirnya gangguan dari tekanan jika tidak diralat dengan tepat atau cepat. Kesalahan biasa yang dapat

menyebabkan bekas pada tablet yang kurang kering, permukaan punch yang kurang dipelihara atau penggunaan lubrikan yang kurang pada

bahan anti adherent.

e.     Crumbling

Scoville’s, 103

Crumbling disebabkan oleh tekanan yang tidak cukup, kekurangan sifat adhesif. Jika sebab yang terakhir, granul terlalu kering atau kualitas

adhesif bahan kurang. Pembasahan granul dengan meneteskan air, lebih baik menyemprotkan dengan alat penyemprot, akan membuat kondisi

lebih baik. Pembasahan harus sangat sedikit dan tidak cukup membuat granul kelihatan basah/lembab. Jika bahan tidak larut dan pati kering

dibutuhkan untuk membuat tablet desintegrate, pembasahan granul akan gagal akibat kekuatan desintegran dari pati, dan solusi berikutnya

harus dilakukan. Jika crumbing terjadi karena sifat adhesif kurang, solusi yang paling baik adalah penambahan gula dan gum. Granul harus

diteteskan sedikit demi sedikit campuran dari 2 bagian serbuk halus gula dan 1 bagian dextrin putih. Jika tidak cukup, granulasi diulang dengan

pengikat yang sifat adhesifnya lebih akan lebih baik.

f.     Insolubility

Scoville’s , 104

Ketidaklarutan atau tidak aktifnya tablet, tentunya tergantung pada karakter dari bahan dari kondisi tablet. Karena semua bahan dari tablet

diharapkan menjadi bahan yang lebih aktif, kondisi dari tablet baik kelarutannya atau dapat didesintrasi. Terlalu ditekan, kelebihan gum, akasia

dan kelebihan lubrikan cenderung menghambat aktivitas obat pada tablet. Jika pati digunakan sebagai bahan penghancur, ini harus tetap kering

sepanjang pembuatan tablet. Sebaliknya ini dilakukan untuk tujuan ini.

g.     Mottling

Page 15: Diskusi Fardu Tablet

Lachmann, 313

Mottling adalah distribusi warna yang tidak rata pada tablet, dengan daerah terang dan gelap, keluar dari cairan pada permukaan. Salah satu

penyebab mottling adalah warna obat yang berbeda dari bahan tambahan atau penurunan warna produk. Penggunaan pewarna dapat

memecahkan masalah ini tetapi dapat mengkreasi yang lain. Pencelupan dapat menyebabkan mottling pada permukaan granul selama

pengeringan. Untuk kesulitan ini, formulator dapat menggganti system pelarut, mengganti pengikat, mengurangi suhu pengeringan atau

mengikisnya menjadi partikel yang lebih kecil.

Scoville’s, 104

Ini dapat terjadi karena pengocokan tidak sempurna dari material minyak atau dari bahan gula. Hal ini ditunjukkan oleh noda pada permukaan

tablet yang tidak tetap dan tidak rata. Pengocokan lebih dapat menjadi solusi. Tidak terwarnai dapat juga disebabkan oleh tekanan yang

berlebihan, minyak akan tertekan keluar dari tablet, atau ketika minyak adalah bahan dari tablet, tekanan yang lebih dari permukaan.

Mengurangi tekanan adalah solusi, mengurangi jumlah minyak yang digunakan, yang bagus digunakan untuk tablet yang lebih besar,

menggunakan penyerap dari sayur lebih bagus untuk menyerap minyak.

Textbook of Pharmaceutics, 289

Ini dapat terjadi jika ukuran granul yang didistribusikan tidak berlangsung secara continue: partikel halus akan memberikan background yang

coraknya sedikit berbeda yang menunjukkan peningkatan ukuran granul pada permukaan tablet. Efek ini lebih ditandai dengan pewarnaan tablet

dan akan lebih menarik perhatian jika telah terjadi perpindakan cat warna. Jika masalah ini timbul ketika tablet disimpan, ketidakstabilan dari 1

atau lebih bahan harus dicurigai.

h.     Variasi berat

Lachmann, 313

Page 16: Diskusi Fardu Tablet

Ketika granulasi tidak memuaskan setiap tablet yang dibuat mungkin bervariasi beratnya melebihi aturan yang disetujui. Hal ini diakibatkan oleh :

» ukuran granul dan distribusi sebelum pengempaan

» aliran yang buruk

» pencampuran yang buruk

» variasi punch

» variasi kekerasan

» pengempaan 2 kali

Textbook of Pharmaceutics

Maslah ini berhubungan dengan aliran granul yang kurang dan pemisahan dari bahan-bahan granul. Demikian bahan-bahan granul yang kurag

kering, terlalu besar, terlalu halus atau mengandung serbuk halus dalam jumlah besar, lubrikan yang tidak tepat atau mengandung elemen-

elemen dengan perbedaan densitas atau ukuran yang besar, semuanya mungkin dicurigai dapat menyebabkan variasi berat yang berlebihan.

Jika kesalahan terjadi dengan mesin rotasi dan aliran granul kelihatan memuaskan, maka perlu dipertimbangkan kemungkinan satu atau lebih

punch mengalami perbedaan panjang dari yang lainnya.

i.      Bahan obat yang tidak stabil

Textbook of Pharmaceutics, 289

Terlalu banyak udara pengeringan bahan obat dan bahan tambahan mengandung air, yang dengan sengaja ditambahkan, dan kemungkinan

pemindahan yang tidak sempurna, pada proses granulasi basah. Proses pembasahan harus dikontrol tidak hanya untuk alas an tekhnik asli

yang digabungkan dengan proses fisika dari proses produksi tablet, tetapi juga untuk menjamin kestabilan bahan obat.

Uji Penetapan Kadar (FI IV, 1995)

Page 17: Diskusi Fardu Tablet

Tablet digerus halus, ditimbang saksama setara dengan 20 mg propranolol hidroklorida, masukkan ke dalam labu tentukur 100,0 mL lalu

dilarutkan dengan metanol hingga

100,0 mL. Pipet larutan sebanyak 5,0 mL dimasukkan ke dalam labu ukur 50,0 mL dan diencerkan dengan metanol hingga 50,0 mL. Buat

larutan baku pembanding propranolol

hidroklorida dengan menimbang saksama 20 mg propranolol hidroklorida baku pembanding, masukkan ke dalam labu tentukur 100,0 mL,

larutkan dengan metanol

hingga 100,0 mL. Pipet larutan sebanyak 5,0 mL masukkan ke dalam labu tentukur 50,0 mL lalu encerkan dengan metanol hingga 50,0 mL.

Ukur serapan pada panjang gelombang maksimum, kadar dihitung dengan rumus :

A sampel C BP Kadar (%) = ABP x C sampel x 100%

Syarat penetapan kadar menurut FI edisi IV, 1995 : tidak kurang dari 98 % dan tidak lebih dari 101,5 % dari jumlah yang tertera pada etiket.

Uji Keragaman Bobot (FI IV,1995)

Pemeriksaan dilakukan terhadap 10 tablet yang diambil secara acak dari tiap formula lalu ditimbang bobotnya satu per satu. Dihitung bobot rata-

rata untuk satu tablet. Dari hasil penetapan kadar yang diperoleh hitung jumlah bahan aktif dari masing-masing tablet dengan anggapan

terdistribusi secara homogen. Persyaratan keseragaman bobot

atau keseragaman kandungan terletak antara 85,0 hingga 115,0 % dari yang tertera pada etiket, dan simpangan baku relatif kurang dari atau

sama dengan 6,0% (FI IV,1995).

Page 18: Diskusi Fardu Tablet

Diameter dan tebal tablet diukur masing-masing (pada pengujian kali ini dilakukan terhadap dua puluh tablet) dengan menggunakan alat

pengukur ketebalan dan diameter atau yang biasa disebut mikrometer (Mitutoyo). Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari tiga kali

dan tidak kurang dari empat per tiga tebal tablet (FI IV, 1995).

Uji Friabilitas Tablet/ Friability Tester

Tablet ditimbang sebanyak kurang lebih enam koma lima gram, kemudian dimasukkan ke dalam alat penguji keregasan tablet. Alat dijalankan

selama empat menit dengan kecepatan putaran dua puluh lima putaran per menit. Tablet yang masih utuh ditimbang, kemudian dihitung

kehilangan bobotnya. Kehilangan bobot yang masih diperbolehkan tidak lebih dari 0,8%.

Friabilitas tablet = W1 - W2 x 100%

W1

Keterangan : W1 = Berat awal

W2 = Berat akhir

(USP XXVII, 2004)

Uji Keregasan Tablet (Liebermann, 1986)

Duapuluh tablet dibersihkan dari debu, ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam alat uji keregasan. Alat diputar pada kecepatan 25 rpm

selama 4 menit dan alat tersebut akan

menjatuhkan tablet sejauh 6 inci setiap putaran. Seluruh tablet dikeluarkan, dibersihkan dari debu dan ditimbang kembali. Dihitung kehilangan

bobot dalam persentase. Syarat : lebih kecil dari 1 (%).

Page 19: Diskusi Fardu Tablet

Masing-masing 10 tablet dari tiap batch diukur kekerasannya dengan alat pengukur kekerasan tablet. Persyaratan untuk tablet lepas terkendali

non swellable adalah 10-20 kg/

cm2.

Uji Sifat Alir (Aulton, 1988;Liebermann & Lachman, 1986)

Granul dimasukkan ke dalam corong uji waktu alir. Penutup corong dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada bidang datar. Waktu alir

granul dicatat dan sudut diamnya dihitung dengan mengukur diameter dan tinggi tumpukan granul yang keluar dari mulut corong. Waktu alir

dipersyaratkan dengan sudut diam tidak lebih dari 30 derajat

Uji kerapuhanUji kerapuhan merupakan uji ketahanan permukaan tablet terhadap gesekanyang dialami oleh tablet sewaktu pengemasan,

pengiriman, dan penyimpanan.Prinsip pengukurannya adalah penetapan presentase bobot tablet yang hilangdari 20 atau 40 tablet selama

diputar dalam waktu tertentu. Alat yangdigunakan pada uji kerapuhan adalah friablator test (Lachman, 1994:654)Prosedur kerja uji kerapuhan :

1.Tablet dibersihkan dari debu dengan cara memakai kuas kecil

2.Ditimbang bobot 20 tablet (tablet besar) atau 40 tablet (tablet kecil) = Wo

3.Tablet dimasukkan ke dalam alat, kemudian alat dijalankan selama 4 menitdengan kecepatan 25 rpm

4.Tablet dikeluarkan lalu dibersihkan dari debu dengan memakai kuas kecil

5.Ditimbang bobot tablet = Wf 6.Indeks kerapuhan dihitung dengan memakai rumus :F = Wo – Wfx 100%WoKet : F = indeks kerapuhanWo=

bobot awalWf= bobot akhir.

MASALAH DALAM PEMBUATAN TABLETBeberapa permasalahan dalam pembuatan tablet adalah sebagai berikut :(Lachman 1994 : 673-

680) :

Page 20: Diskusi Fardu Tablet

appingCaping adalah pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas atau bagian bawah tablet dari badan tablet. Umumnya disebabkan

oleh adanya udara yangterjadi dalam ruang die dan penyebab lain yaitu kelebihan granul, over lubrikasiatau kurang rubrikan.

2.LaminasiLaminasi adalah pemisahan tablet menjadi 2 bagian atau lebih. Umumnyakeretakan atau pecahnya tablet terjadi segera setelah

kompresi atau beberapa jamatau hari kemudian.

3.ChippingChipping adalah keadaan pada bagian bawah tablet terpotong yang disebabkanoleh ujung punch bawah tidak rata dengan

permukaan atas die.

4.CrackingCracking adalah keadaan tablet pecah, lebih sering di bagian atas tengah.Cracking merupakan akibat lanjut dari permukaan atas die.

5.PickingPicking adalah perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch yang disebabkan pengeringan granul

belum cukup, jumlahglidan kurang atau yang dikompresi adalah bahan berminyak/lengket.

6.StickingSticking adalah keadaan granul menempel pada dinding die. Penyebabanya yaitu punch kurang bersih, tablet dikompresi pada

kelembapan tinggi.

7.MottlingMottling adalah keadaan distribusi zat warna pada permukaan tablet tidak merata.

8.BindingBinding adalah lubrikasi yang tidak memadai.