diskusi panel.pptx

26
DISKUSI PANEL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2016

Upload: api-rosela-alfi

Post on 15-Apr-2016

252 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jj

TRANSCRIPT

Page 1: Diskusi panel.pptx

DISKUSI PANELFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO2016

Page 2: Diskusi panel.pptx

KELOMPOK 2• Fathin Nabila Kistie 1313010001• Arkina Putri Dewanti 1313010005• Edy Sudarmono 1313010008• Andika Fajar Nugroho 1313010017• Rifki Ghifari Akbar 1313010021• Mukhammad Arifin 1313010025• Nur Azizah Hafaz 1313010038• Rosella Alfi Sahara 1313010040• Agnes Triana Dewi 1313010042• Amelia Maris 1313010049

Page 3: Diskusi panel.pptx

KRONOLOGI KASUSSeorang wanita berumur 36 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala sejak 3 bulan lalu, pasien sering mengalami sakit kepala dan hanya membaik sementara dengan obat anti sakit kepala, kemudian akan kambuh lagi. Keluhan lain adalah adanya gangguan tidur, sering merasa berdebar debar dan keringat dingin. Pasien tidak mengeluhkan mual, muntah maupun demam. Keluhan pada pasien membuat dia tidak bisa berangkat untuk bekerja.Akhir akhir ini pasien cemas terhadap gangguan retardasi mental anak perempuannya yang sudah menginjak remaja dan mulai mengalami menstruasi dan pasien khawatir tentang banyak hal lain.Pemeriksaan fisikVital sign : TD = 110 / 80 mmHg, N = 88 bpm, R = 20 x / mnt, T = 36,5 C. Pemeriksaan neurologis normal

Page 4: Diskusi panel.pptx

IDENTIFIKASI MASALAH1) Kenapa pasien mengalami nyeri kepala sejak 3 bulan lalu

dan hilang timbul ?2) Apa hubungan jenis kelamin dan usia dengan keluhan

pasien ?3) Mengapa pasien mengalami sulit tidur, sering berdebar

dan keringat dingin ?4) Apakah hubungan keluhan pasien dengan putrinya yang

mengalami retardasi mental ?5) Interpretasi pemeriksaan fisik dan neurologis6) Diagnosis Banding pada skenario7) Diagnosis Utama dan penegakan diagnosis

Page 5: Diskusi panel.pptx

ANALISIS MASALAH

Page 6: Diskusi panel.pptx

1) Kenapa pasien mengalami nyeri kepala sejak 3 bulan lalu dan hilang timbul ?

Page 7: Diskusi panel.pptx

mengaktivkan jalur

nyeri terhadap otak

aliran darah berkurang

yang akan menghasilkan

nyeri

vasokontriksi pembuluh

darah

mengganggu kemampuan

otak untuk menekan nyeri

Terjadi penghambatan

oksigen dan

menumpuknya hasil

metabolisme

Nyeri kepala

pasien mengalami

manisfestasi distress yang

di sebabkan adanya

stressor yang berasal dari

anak perempuannya yang

mengalami retardasi mental

Ketegangan atau stress

yang akan menghasilkan

kontraksi otot

Perubahan zat

kimia diotak

(Serotonin,

Endorpin)

Page 8: Diskusi panel.pptx

2) Apa hubungan jenis kelamin dan usia dengan keluhan pasien ?

Usia usia antara 20 – 40 tahun menderita kecemasan terbanyak

Jenis kelamin wanita lebih banyak dari pada pria (3:1)

Tempat tinggal di daerah kota tingkat kecemasan lebih tinggi

Wanita (Ibu) lebih rentan mengalami gangguan perasaan berupa kecemasan yang berlebihan karena ibu yang merawat anaknya secara langsung sejak lahir hingga remaja

Page 9: Diskusi panel.pptx

3) Mengapa pasien mengalami sulit tidur, sering berdebar dan keringat dingin ?

Sulit tidur dipengaruhi oleh

adanya neurotransmiter

GABA

Respon fisiologis

tersebut traktivasi

saat mrasa

terancam

menyebabkan input yang

memasuki kortek prefrontal

berlebihan

Terjadi palpitasi

kadar GABA pada berkurang

sehingga mengurangi

efektivitas filter sensorik

bersiap menghadapi

bahaya

Keingat dingin

muncul sebagai

akibat respon “fight

or light”

sehingga orang menjadi

banyak pikiran / hiperaroused

Berpengaruhnya hormon

Norepinefrin

Berdebar-debar

Page 10: Diskusi panel.pptx

4) Apakah hubungan keluhan pasien dengan putrinya yang mengalami retardasi mental ?

• Id : Naluri ibu ingin mempunyai anak dengan tumbuh kembang yang baik

• Ego : Dorongan untuk membuat anaknya normal seperti anak lainnya

• Superego : Retardasi mental pada anaknya sehingga memicu konflik

Gangguan seperti ketegangan, ketidakpastian, kecemasan

Page 11: Diskusi panel.pptx

5) Interpretasi pemeriksaan fisik dan neurologis

Page 12: Diskusi panel.pptx

6) Diagnosis Banding pada skenarioA. Gangguan panik

Definisi : Menurut DSM-IV, gangguan yang sekurang-kurangnya terdapat

3 serangan panik dalam waktu 3 minggu dan tidak dalam kondisi stres

berat atau dalam situasi yang mengancam kehidupan.

a. Serangan panik akut

Timbulnya peningkatan aktifitas sistem saraf otonom secara mendadak

dan spontan disertai perasaan ketakutan.

b. Antisipasi kecemasan

Ditandai perasaan takut bahwa serangan akan timbul kembali. Keadaan

ini jarang kembali normal karena sesudah serangan biasanya penderita

sudah dalam kondisi kronis

c.Menghindari fobia

Adalah kondisi panik yang berkembang menjadi perilaku menghindar

atau fobia.

Page 13: Diskusi panel.pptx

Etiologi

Faktor Biologis

menunjukkan peningkatan tonus simpatik, beradaptasi secara lambat

terhadap stimuli yang berulang, dan berespon secara berlebihan

terhadap stimuli yang sedang

Faktor Genetika

adanya peningkatan resiko gangguan panik sebesar 4-8 kali lipat pada

sanak saudara derajat pertama pasien dengan gangguan panik

dibandingkan dengan sanak saudara derajat pertama dari pasien

dengan gangguan psikiatrik lainnya. Demikian juga pada kembar

monozigot.

Faktor Psikososial

Teori psikoanalitik memandang serangan panik sebagai akibat dari

pertahanan yang tidak berhasil dalam melawan impuls yang

menyebabkan kecemasan.

Page 14: Diskusi panel.pptx

Diagnosis. Menurut DSM-IV, menemukan minimal 4 gejala dari 13 gejala berikut ini:

• Merasa pusing, tidak stabil berdiri, hingga pingsan

• Merasa kehilangan kontrol, seperti mau gila

• Takut mati

• Leher serasa dicekik

• Palpitasi, berdebar-debar, denyut jantung bertambah cepat

• Nyeri dada, rasa tidak nyaman di dada

• Merasa sesak, bernapas pendek

• Mual atau distress abdominal

• Derealisasi, depersonalisasi (merasa seperti terlepas dari diri sendiri)

- Terapi : SSRI ( Selective Serotonin Reactive Inhibitor )

- Psikoterapi : CBT ( Cognitive Behavior Therapy )

Page 15: Diskusi panel.pptx

B) Gangguan fobia

Definisi

Menurut Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders,

Fourth Edition(DSM-IV), fobia sosial, fobia spesifik, dan

agoraphobia adalah sub-kelompokgangguan kecemasan. Fobia

spesifik adalah istilah umum untuk semua jenis gangguan

kecemasan yang jumlah untuk yang tidak masuk akal atau

ketakutan irasional yang berkaitan dengan pajanan terhadap

objek atau situasi tertentu.

Page 16: Diskusi panel.pptx

Diagnosis

Kriteria Diagnostik untuk Fobia Spesifika.

- Rasa takut yang jelas dan menetap yang berlebihan atau tidak

beralasan

- Pemaparan dengan stimulus fobik

- Orang menyadari bahwa rasa takut adalah berlebihan atau tidak

beralasan.

- Situasi fobik dihindari, atau jika tidak dapat dihindari, dihadapi

dengankecemasan atau penderitaan yang kuat.

Page 17: Diskusi panel.pptx

Kriteria Diagnostik untuk Fobia Sosial:

- Rasa takut yang jelas dan menetap- Pemaparan dengan situasi sosial yang ditakuti hampir selalu mencetuskan kecemasan

Kriteria Diagnostik untuk Agarofobia :

- Kecemasan berada di dalam suatu tempat / situasi darinya kemungkinan meloloskan diri adalah sulit / malu

- Situasi dihindari misal jarang bepergian

- Kecemasan atau penghindaran fobik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain

Terapi :

- Psikoterapi Berorientasi-Tilikan- Pengobatan fobia sosial menggunakan psikoterapi dan farmakoterapi, dan berbagai pendekatan adalah diindikasikan untuk tipe umum dan situasi kerja.

Page 18: Diskusi panel.pptx

C) Gangguan mix depresi – anxiety

Definisi

Gangguan campuran anxietas dan depresi adalah munculnya

kedua manifestasi cemas dan depresi pada diri seseorang secara

bersamaan

Gejala klinis

Gejala psikologis : ketegangan, kekhawatiran, panic, perasaan

tidak nyata, takut mati, takut gila, takut kehilangan control.

Gejala fisik : gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala

terasa ringan, pusing, mual, muntah, sesak napas, baal, diare,

gelisah dan gatal.

Page 19: Diskusi panel.pptx

Penatalaksanaan

a. Non-farmakologi

   1. Konseling dan edukasi pada pasien dan keluarga

   2. Intervensi Psikososial

b. Farmakologi:

1. Untuk gejala kecemasan maupun depresinya, diberikan

antidepresan

       fluoksetin 1x10-20 mg/hari atau

       sertralin 1x25-50 mg/hari atau

       amitriptilin 1x12,5-50 mg/hari atau

       imipramin1-2x10-25 mg/hari.

Page 20: Diskusi panel.pptx

7) Diagnosis Utama dan penegakan diagnosis

Page 21: Diskusi panel.pptx

Definisi Menurut DSM IV : ansietas dan

khawatir pada peristiwa atau aktivitas

yang terjadi hampir sepanjang hari selama

sedikitnya 6 bulan

Etiologi

Faktor biologis Faktor biokimiawi otak Faktor lingkunganFaktor psikososial

Epidemiologi:

Jenis kelamin : 2 – 5 % , wanita dan pria (2 : 1)

Usia : paling banyak pada usia 20 – 40 tahun

Page 22: Diskusi panel.pptx

Faktor biologis

Adanya riwayat keluarga yang mengalami GAD memiliki resiko

mengalami GAD lebih tinggi. Pada kembar monozigot beresiko

50 % sedangkan pada kembar dizigot memiliki resiko 15 %.

Faktor biokimiawi otak

Area otak yang berperan dalam terjadina GAD adalah lobus

ocipitalis, ganglia basalis, sistem limbik, dan kortek frontalis.

Adanya abnormalitas sistem serotoninergik juga berpengaruh

pada GAD. Neurotransmiter lain yang berperan adalah

norepineprin, glutamat, GABA, kolesistokinin, dan CRH

Page 23: Diskusi panel.pptx

Faktor lingkungan

Trauma dan pengalaman stressful, seperti penyalahgunaan obat,

kematian orang yang dicintai, perceraian, perubahan pekerjaan

atau sekolah, penggunaan alkohol, kafein, nikotin.

Faktor psikososial

Kelompok perilaku kognitif berpendapat adanya respon pada

sesuatu hal secara tidak benar, dimana dianggap sebagai hal

yang berbahaya dan adanya pandangan yang negatif terhadap

adaptasi diri sendiri.

Page 24: Diskusi panel.pptx

Kriteria Diagnosis Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi berdasarkan PPDGJ III:Terdapat gejala ansietas dan depresi masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersebut.

Untuk ansietas terdapat beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus selain rasa cemas atau khawatir berlebihan.

Bila ansietas berat dan gejala depresi yang lebih ringan maka harus diperhatikan kategori gangguan anxietas lainnya.

Bila ditemukan sindrom ansietas dan depresi yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis maka kedua diagnosis tersebut harus ditemukan dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan.Kriteria Diagnosis Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi berdasarkan PPDGJ III:Terdapat gejala ansietas dan depresi masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersebut.

Untuk ansietas terdapat beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus selain rasa cemas atau khawatir berlebihan.

Bila ansietas berat dan gejala depresi yang lebih ringan maka harus diperhatikan kategori gangguan anxietas lainnya.

Bila ditemukan sindrom ansietas dan depresi yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis maka kedua diagnosis tersebut harus ditemukan dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan.

Page 25: Diskusi panel.pptx

Terapi

Psikoterapi

Pendekatan psikoterapetik

Pendekatan kognitif langsung

Farmakologi

1. Benzodiazepine

Diazepam tab 10-30 mg/ hari diberikan 2-3 x sehari atau iv, im 2-

10 mg (3-4 x sehari )

2. Buspiron

3 x 25 mg/ hari

Page 26: Diskusi panel.pptx

DIAGNOSIS MULTIAXIALAXIS 1 : GAD ( GENERAL ANXIETY DISORDER )AXIS 2 : CEMAS AXIS 3 : -AXIS 4 : KELUARGA KETERBELAKANGAN MENTALAXIS 5 : TARAF FUNGSI 61 - 70