laporan a
TRANSCRIPT
SKENARIO A TUTORIAL 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus
Skenario A Blok 19” sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu
tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan
pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan
saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. dr.Hibsah Ridwan, M.Sc, selaku tutor kelompok 6
4. Teman-teman seperjuangan
5. Semua pihak yang membantu penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita
dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Palembang, Juli 2012
Penulis
FK UMP 2009 Page 1
SKENARIO A TUTORIAL 6
DAFTAR ISI
Halaman Cover …………………………………………………………………
Kata Pengantar …………………………………………………………………. i
Daftar Isi ………………………………………………………………………… ii
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………… 1
BAB II : Pembahasan
2.1 Data Tutorial ………………………………………………… 2
2.2 Skenario ……………………………………………………… 2
2.3 Seven Jump Steps …………………………………………… 3
I. Klarifikasi Istilah .........………………………………. 3
II. Identifikasi Masalah …………………………………… 3
III. Analisis Permasalahan…………………………………. 4
IV. Hipotesis ……………………………………………….. 6
V. Kerangka Konsep …………………………………….. 6
VI Sintesis ........................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
FK UMP 2009 Page 2
SKENARIO A TUTORIAL 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Tumbuh kembang dan geriatri adalah blok kesembilan belas pada semester
VI dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang
memaparkan “Seorang bayi laki-laki lahir di RSMP dari seorang ibu yang bernama Ny.
Rahma usia 17 tahun. Ny. Rahma masuk rumah sakit karena mules ingin melahirkan. Ini
merupakan kehamilan pertama. Ny. Rahma lupa kapan HPHT nya, tetapi menurut
perkiraan,dia hamil 8 bulan. Selama hamil Ny. Rahma menderita darah tinggi. Bayi Ny.
Rahma lahir secara spontan, ketuban pecah satu jam sebelum bayi lahir dan warnanya
jernih.sayangnya bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis. Nilai
skor APGAR 1 menit adalah 4 dan 5 menit adalah 8”.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari materi ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari
skenario ini.
FK UMP 2009 Page 3
SKENARIO A TUTORIAL 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Laporan Tutorial 6
Skenario A
Tutor : dr. Hibsah Ridwan, M.Sc
Moderator : Alman Pratama Manalu
Sekretaris Meja : Vera Irawanda
Sekretaris Papan : Reyki Yudho Husodo
Waktu : Selasa, 3 Juli 2012
Kamis, 5 Juli 2012
Rule tutorial : 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam
2. Tidak boleh membawa makanan dan minuman
3. Angkat tangan bila ingin mengajukan pendapat
4. Izin terlebih dahulu bila ingin keluar masuk ruangan
2.2 Skenario
Seorang bayi laki-laki lahir di RSMP dari seorang ibu yang bernama Ny. Rahma usia
17 tahun. Ny. Rahma masuk rumah sakit karena mules ingin melahirkan. Ini merupakan
kehamilan yang pertama. Ny. Rahma lupa kapan HPHT nya, tetapi menurut perkiraan,dia
hamil 8 bulan. Selama hamil Ny. Rahma menderita darah tinggi. Bayi Ny. Rahma lahir
secara spontan, ketuban pecah satu jam sebelum bayi lahir dan warnanya jernih.sayangnya
bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis. Nilai skor APGAR 1
menit adalah 4 dan 5 menit adalah 8.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : PB:40 cm, BBL:1400 g, LK : 30 cm
Vital sign : RR :70 x/menit, Temp 36 c, HR :150 x/ menit
FK UMP 2009 Page 4
SKENARIO A TUTORIAL 6
Pemeriksaan Khusus
Kepala : Hidung : nafas cuping hidung (+), merintih
Thorak : Retraksi dinding dada (+)
Ekstermitas : Tonus otot menurun, sedikit fleksi pada ekstermitas, plantar creases hanya 1/3
anterior
Kulit : Tipis dan lanugo masih banyak
2.3 Seven Jump Steps
I. Klarifikasi Istilah
1. HPHT
( Hari Pertama Haid Terakhir) : Cara perhitungan usia kehamilan dan tafsiran persalinan.
2. Darah Tinggi ( Hipertensi )
Peningkatan tekanan darah diatas batas normal (Normalnya :120/80 mmHg)
3. Sianosis
Diskolorasi kebiruan dari kulit dan membran mukosa akibat konsentrasi Hb tereduksi
berlebih dalam darah
4. APGAR
Penilaian yang digunakan untuk menilai keadaan bayi baru lahir pada menit 1,5,10,15
5. Nafas Cuping Hidung
Peningkatan usaha pernafasan dengan cara mengembangkan cuping hidung
6. Plantar Crease
Garis atau cekungan ringan linear pada telapak kaki
7. Lanugo
Rambut halus pada tubuh fetus
8. Retraksi
Keadaan tertarik kembali
FK UMP 2009 Page 5
SKENARIO A TUTORIAL 6
II. Identifikasi Masalah
1. Seorang bayi laki-laki lahir di RSMP dari seorang ibu yang bernama Ny. Rahma usia 17
tahun. Ny. Rahma masuk rumah sakit karena mules ingin melahirkan. Ini merupakan
kehamilan yang pertama
2. Ny. Rahma lupa kapan HPHT nya, tetapi menurut perkiraan,dia hamil 8 bulan. Selama
hamil Ny.Rahma menderita darah tinggi.
3. Bayi Ny. Rahma lahir secara spontan, ketuban pecah satu jam sebelum bayi lahir dan
warnanya jernih.sayangnya bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak
sianosis. Nilai skor APGAR 1 menit adalah 4 dan 5 menit adalah 8.
4. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : PB : 40 cm, BBL :1400g, Lk 30 cm
Vital sign : RR: 70 x/menit, temp : 36C, HR: 150 x/menit
5. Pemeriksaan Khusus :
Kepala : Hidung : Nafas cuping hidung (+), merintih
Thorax : retraksi dinding dada (+)
Ekstremitas : Tonus otot menurun, sedikit fleksi pada ekstremitas, plantar creases hanya
1/3 anterior
Kulit : Tipis dan lanugo masih banyak
III. Analisis Masalah
1. a. Berapa usia yang baik untuk hamil ?
b. Apa saja resiko hamil diusia muda ?
c. Apa saja tanda-tanda melahirkan ?
2. a. Bagaimana cara menghitung tanggal kelahiran menggunakan HPHT ?
b. Apa dampak bayi lahir tidak cukup bulan ?
c. Apa yang menyebabkan darah tinggi dalam kehamilan ?
FK UMP 2009 Page 6
SKENARIO A TUTORIAL 6
d. Bagaimana hubungan darah tinggi dengan kelahiran bayi prematur ?
e. Bagaimana perkembangan embrio pada usia kehamilan 8 bulan ?
3. a. Apa interpretasi dari ketuban pecah 1 jam sebelum bayi lahir dan warnanya jernih ?
b. Apa interpretasi bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis ?
c. Apa dampak bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis ?
d. Apa itu APGAR skor ?
e. Apa interpretasi nilai skor APGAR 1 menit = 4 dan 5 menit =8 ?
4. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik :
a. Keadaan umum : PB : 40 cm, BBL :1400g, Lk 30 cm ?
b. Vital sign : RR: 70 x/menit, temp : 36C, HR: 150 x/menit ?
5. Bagaimana Interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan khusus :
a. Kepala : Hidung : Nafas cuping hidung (+), merintih ?
b. Thorax : Retraksi dinding dada (+) ?
Ekstremitas : Tonus otot menurun, sedikit fleksi pada ekstremitas, plantar creases hanya
1/3 anterior ?
c. Kulit : Tipis dan lanugo masih banyak ?
6. Bagaimana cara mendiagnosis kasus ini ?
7. Apa Diagnosis banding pada kasus ini ?
8. Apa saja pemeriksaan penunjang tambahan pada kasus ini ?
9. Apa WD pada kasus ini ?
10. Bagaimana etiologi dan epidemiologi pada kasus ini ?
11. Bagaimana patofisiologi pada kasus ini ?
12. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini ?
13. Bagaimana prognosis pada kasus ini ?
14. Apa komplikasi yang mungkin terjadi ?
15. Bagaimana Pandangan Islam pada kasus ini ?
FK UMP 2009 Page 7
SKENARIO A TUTORIAL 6
16. Bagaimana Kompetensi Dokter Umum (KDU) pada kasus ini ?
IV. Hipotesis
Ny. Rahma, 17 tahun, melahirkan anak dengan asfiksia neonatorum akibat penyakit
membran hialin dengan faktor resiko prematuritas
V. Kerangka Konsep
FK UMP 2009 Page 8
Kelahiran prematur 32 minggu
Pematangan paru belum sempurna
Defisiensi surfactan
Usia ibu 17 tahun
Riwayat hipertensi
Alveoli tidak mengembang/kolapssianosis
Penimbunan asam laktat
Hipoksia & retensi CO2
asidosis
Membentuk lapisan hyalin (MHD)
Asfiksia neonatorum
Oksigenasi ↓
SKENARIO A TUTORIAL 6
VI. Learning Issue
Pokok
Bahasan
What I Know What I Don’t Know
(Learning Issue)
What I Have to
Prove
How I Will
Learn
Hyaline
membrane
disease
Definisi 1. Etiologi
2. Epidemiologi
3. Penatalaksanaa
n
4. Pencegahan
5. Komplikasi
6. Prognosis
1. Etiologi
2. Epidemiologi
3. Penatalaksanaan
4. Pencegahan
5. Komplikasi
6. Prognosis
Kuliah
dosen,
Text Book,
Pakar Lain
(internet)
Pandangan
Islam
Ayat dan
Terjemahannya
Isi Kandungan
Al-Qur’an dan
Hadis
Isi Kandungan Al-
Qur’an dan Hadis
Al-Qur’an
dan Hadis
VII. Sintesis
1. a. Berapa usia yang baik untuk hamil ?
Jawab :
Usia ideal wanita untuk melahirkan adalah 20-30 tahun menurut BKKBN
(Kesehatan Reproduksi Remaja)
b. Apa saja resiko hamil diusia muda ?
Jawab :
Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
~Bagi Ibu:
1. Perdarahan
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang
terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga disebabkan selaput ketuban
FK UMP 2009 Page 9
SKENARIO A TUTORIAL 6
stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim), proses pembekuan darah
yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
2. Kemungkinan keguguran / abortus.
Disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik
dengan obat-obatan maupun memakai alat.
3. Persalinan yang lama dan sulit.
Penyebab dari persalinan lama dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan
panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang
salah.
4. Kematian ibu
Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.
~Dari bayinya :
1. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi
karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
2. Berat badan lahir rendah (BBLR)
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram.
kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil
kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita
oleh ibu hamil.
3. Cacat bawaan
Agar kesakitan, kecacatan bahkan kematian pada ibu atau bayinya tidak terjadi
dibutuhkan upaya pencegahan proaktif sejak awal kehamilan, selama kehamilan
serta menjelang persalinan. Hal ini harus dilakukan bersama-sama oleh tenaga
kesehatan, wanita hamil, suami, keluarga serta masyarakat.
FK UMP 2009 Page 10
SKENARIO A TUTORIAL 6
c. Apa saja tanda-tanda melahirkan ?
Jawab :
Tanda-tanda Inpartu :
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
2. Keluarnya lendir bercampur darah ( bloody show )
3. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada
2. a. Bagaimana cara menghitung tanggal kelahiran menggunakan HPHT ?
Jawab :
Menghitung Usia Kehamilan Dengan Rumus Neagle
Rumus Neagle adalah salah satu cara yang dipakai oleh wanita untuk menghitung
usia kehamilan dengan penerapan aturan Haid Pertama Haid Terakhir (HPHT). HPHT
adalah tanggal terjadinya haid pertama kali dalam siklus haid terakhir kali sebelum terjadi
kehamilan. HPHT ini bisa dipakai untuk mengetahui usia kehamilan seorang wanita.
Sesudah melakukan test pack dan seorang wanita dinyatakan hamil, maka cara
menggunakan Rumus Neagle tersebut adalah:
Rumus Neagle = (Hari ditambah 7), (Bulan dikurang 3), (Tahun ditambah 1)
Jika bulan HPHT tidak dapat dikurangi angka tiga, yaitu bulan Januari, Februari
dan Maret, maka aturan di atas dikoreksi menjadi bulan HPHT ditambah 9 tetapi tanggal
dan tahunnya tetap.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung usia kehamilan dengan Rumus
Neagle adalah:
1. Rumus Neagle berlaku untuk wanita yang memiliki siklus haid teratur dan normal,
yaitu selama 28 sampai 30 hari.
FK UMP 2009 Page 11
SKENARIO A TUTORIAL 6
2. Jika siklus haid Anda pendek, antara 14 sampai 26 hari, maka penetapan prediksi
tanggal persalinan dimundurkan 2 hari. Jika memakai HPHT 1-11-2011, maka
tanggal persalinan mundur menjadi 10 Agustus 2012.
3. Jika siklus haid Anda panjang, antara 31 sampai 40 hari, maka penetapan prediksi
tanggal persalinan dimundurkan 12 hari. Jika memakai HPHT 1-11-2011, maka
tanggal persalinan mundur menjadi 20 Agustus 2012.
4. Rumus Neagle tidak bisa dipakai bila wanita hamil tersebut baru saja menghentikan
pemakaian alat kontrasepsi Pil KB.
b. Apa dampak bayi lahir tidak cukup bulan ?
Jawab :
Bayi yang lahir prematur dapat menyebabkan berbagai penyakit karena organ tubuhnya
yang belum berkembang sempurna seperti jantung, paru - paru ginjal, otak dll
Beberapa dampak dari kelahiran prematur adalah :
• Bayi baru memiliki sedikit lemak tubuh untuk menjaga tubuhnya tetap hangat.
• Kesulitan makan.
• Kulit dan mata menjadi kuning (atau jaundice).
• Kadar gula dalam darah yang terlalu rendah.
• Kekurangan sel darah merah yang berfungsi untuk sirkulasi oksigen.
• Infeksi.
• Kesulitan bernafas.
• Pendarahan pada otak.
• Gangguan penglihatan atau pendengaran.
• Pertumbuhannya yang terhambat
FK UMP 2009 Page 12
SKENARIO A TUTORIAL 6
c. Apa yang menyebabkan darah tinggi dalam kehamilan ?
Jawab :
Terdapat banyak faktor resiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan,
yang dapat dikelompokkan dalam faktor resiko sebagai berikut :
1. Primigravida, Primipaternitas
2. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes
melitus, hidrops fetalis, bayi besar
3. Umur yang ekstrim
4. Riwayat keluarga yang pernah preeklampsia/eklampsia
5. Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
6. Obesitas
d. Bagaimana hubungan darah tinggi dengan kelahiran bayi prematur ?
Jawab :
Usia kehamilan yang prematur dan darah tinggi yang diderita ibu adalah
faktor yang menyebabkan bayi dalam kasus ini digolongkan sebagai bayi berat badan
lahir rendah (bayi prematur murni) dengan kriteria usia gestasi kurang dari 37 minggu
dan berat badan yang kurang dari 2500 gram.
e. Bagaimana perkembangan embrio pada usia kehamilan 8 bulan ?
Jawab :
SISTEM RESPIRASI.
Sistem respirasi mulai berkembang selama kehidupan embryo, berlanjut
sampai kehidupan fetal dan masuk pada usia anak. Perkembangan paru-paru dibagi dalam
empat tahapan
FK UMP 2009 Page 13
SKENARIO A TUTORIAL 6
1. Periode pseudoglandular (5 sampai 17 minggu): pembentukan trachea, bronchi, dan
lung bud. Respirasi masih belum terjadi (tampak seperti kelenjar).
2. Periode Canalicular (16 sampai 24 minggu) pembesaran bronchi dan bronchiolus
bagian terminal dan pembentukan struktur vaskular dan alveoli primitif. Pernafasan
mungkin terjadi pada akhir periode ini. Bayi lahir mungkin hidup dengan perawatan
yang intensif.
3. Periode terminal sac (24 minggu sampai lahir matang) : pembentukan lebih banyak
alveoli primitif dengan suplai darah. Sel-sel aveolar khusus mensekresikan
surfactant pulmoner (zat pembasah) pada bagian interior alveoli. Surfactan
memfasilitasi ekspansi alveoli saat lahir dengan menetralisir kekuatan tekanan
permukaan. Surfaktan muncul pada paru-paru janin mulai usia kehamilan 20
minggu tapi belum mencapai permukaan paru. Muncul pada cairan amnion antara
28-32 minggu. Level yang matur baru muncul setelah 35 minggu kehamilan.
4. Periode alveolar (Periode akhir sampai sekitar 8 tahun); meningkatnya jumlah
alveoli immatur, pembentukan alveoli yang matang, meningkatnya ukuran alveoli.
Minggu ke-32 (8 bulan) :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan
rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai
rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat
1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah
lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini.
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system
pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si
kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin
panjang.
FK UMP 2009 Page 14
SKENARIO A TUTORIAL 6
3.a. Apa interpretasi dari ketuban pecah 1 jam sebelum bayi lahir dan warnanya jernih ?
Jawab :
Ketuban pecah 1 jam sebelum melahirkan: Normal
Air ketuban jernih: Normal
b. Apa interpretasi bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis ?
Jawab :
Bayi lahir spontan
Lahir spontan berarti lahir tanpa harus dibantu dengan alat bantu lahir seperti
forceps dan vacum. Proses persalinan yang cepat kemungkinan diakibatkan oleh
kecilnya tubuh bayi dari jalan lahir.
Tidak langsung menangis
Bayi lahir tidak menangis dikarenakan karena tidak berhasil pada pernafasan
pertama kegagalan nafas pertama ini bisa desebabkan karena bayi lahir preterm
sehingga dinding dada lemah dan tidak dapat membantu proses bernafas.
Pada saat bayi dilahirkan maka paru-paru bayi mengambil alih fungsi sebagai alat
respiratori. Paru-paru bayi mengembang alami untuk memasukkan oksigen, secara
otomatis mulut bayi terbuka untuk membantu oksigen masuk ke paru-paru dengan
melewati pita suara sehingga timbul tangisan bayi. Secara singkat, tangisan
merupakan bantuan untuk membuka paru-paru agar oksigen bisa masuk.
Tidak menagis menandakan bayi mengalami asfiksia (kurang masukan oksigen
dalamtubuh).
FK UMP 2009 Page 15
SKENARIO A TUTORIAL 6
Merintih (Grunting)
Merupakan tanda dari respiratory distress pada bayi baru lahir biasanya terjadi
bersamaan dengan nasal flaring dan retraksi intercostal atau subcostal.
Suara yang keluar terjadi karena tertutupnya glotis selama ekspirasi yang dapat
meningkatkan tekanan akhir ekspirasi pada paru (end-expiratory pressure) sebagai
usaha meningkatkan oksigenasi pada bayi.
Cyanosis
Cyanosis adalah warna kebiruan pada kulit dan membrane mukosa karena adanya
hemoglobin yang terdeoksigenasi dengan kadar > 5g/dl di pembuluh darah yang
dekat dengan permukaan kulit.
Walaupun normalnya darah manusia berwarna merah, namun karena warna merah
tua dari darah yang telah terdeoksigenasi membuat darah terlihat berwarna
kebiruan. Karena adanya cyanosis tadi yang disebabkan kurangnya oksigen juga
semakin meningkatkan vasokontriksi yang menyebabkan jaringan kekurangan
oksigen dan di perdarahi oleh darah yang terdeoksigenasi tadi menyebabkan effect
optic blue shifting lebih terlihat jelas. Terutama pada bibir dan membrane mukosa.
FK UMP 2009 Page 16
SKENARIO A TUTORIAL 6
c. Apa dampak bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis ?
Jawab :
Merintih, tidak menangis dan sianosis menandakan adanya gangguan neonatus untuk
mempertahankan pernapasan. Akibatnya terjadilah hipoksia jaringan. Hipoksia dapat
mengakibatkan :
Terjadi metabolisme anaerobik dengan penimbunan asam laktat dan asam
organik lainnya di jaringan sehingga menyebabkan terjadinya asidosis metabolic
FK UMP 2009 Page 17
prematureMaturasi paru
Blm sempurna
surfaktanPada paru2
Blm mencukupi
Surfaktan diperlukan
u/ mempertahankan alveoli agar tdk kolaps
Alveoli kolaps setiap ekspirasi
Rusaknya cel-cel (membran hyallin) pd jalan nafas
Semakin mempengaru
hi kemampuan
bernafas
Bayi berusaha lebih keras u/ bernafas &
mengembangkan paru
grunting
Sedikitnya udara yg masuk ke paru
Oksigenasi berkurang
hipoksemia
Oksigen yg diikat Hb ber<
cyanosis
Di otak << Tidak menangis spontan
Tidak menangis spontan
Alveoli kolaps setiap ekspirasi
SKENARIO A TUTORIAL 6
Kerusakan endotel kapiler dan epitel duktus alveoli dan terbentuknya fibrin.
Fibrin bersama jaringan epitel yang nekrotik akan membentuk suatu lapisan yang
disebut membran hialin.
Terganggunya sirkulasi darah dari dan ke jantung
Menurunnya aliran darah paru sehingga mengakibatkan berkurangnya
pembentukan substansi surfaktan
d. Apa itu APGAR skor ?
Jawab :
Skor Apgar atau nilai Apgar adalah sebuah metode sederhana untuk secara cepat
menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir sesaat setelah kelahiran. Skor Apgar dihitung
dengan menilai kondisi bayi yang baru lahir menggunakan lima kriteria sederhana
dengan skala nilai nol, satu, dan dua. Kelima nilai kriteria tersebut kemudian dijumlahkan
untuk menghasilkan angka nol hingga 10. Kata "Apgar" belakangan dibuatkan jembatan
keledai sebagai singkatan dari Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration (warna
kulit, denyut jantung, respons refleks, tonus otot/keaktifan, dan pernapasan), untuk
mempermudah menghafal.
Lima kriteria Skor Apgar:
Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Akronim
Warna kulitseluruhnya
biru
warna kulit tubuh
normal merah muda,
tetapi tangan dan
kaki kebiruan
(akrosianosis)
warna kulit tubuh,
tangan, dan kaki
normal merah muda,
tidak ada sianosis
Appearance
Denyut tidak ada <100 kali/menit >100 kali/menit Pulse
FK UMP 2009 Page 18
SKENARIO A TUTORIAL 6
jantung
Respons refleks
tidak ada
respons
terhadap
stimulasi
meringis/menangis
lemah ketika
distimulasi
meringis/bersin/batuk
saat stimulasi saluran
napas
Grimace
Tonus ototlemah/tidak
adasedikit gerakan bergerak aktif Activity
Pernapasan tidak adalemah atau tidak
teratur
menangis kuat,
pernapasan baik dan
teratur
Respiration
Interpretasi skor
Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan dapat
diulangi jika skor masih rendah.
Jumlah sko
rInterpretasi Catatan
7-10 Bayi normal
4-6 Agak rendah Memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir
yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk
FK UMP 2009 Page 19
SKENARIO A TUTORIAL 6
membantu bernapas.
0-3 Sangat rendah Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif
Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi yang
baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut tetapi belum tentu
mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya jika terdapat
peningkatan skor pada tes menit kelima. Jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes
berikutnya (10, 15, atau 30 menit), maka ada risiko bahwa anak tersebut dapat mengalami
kerusakan syaraf jangka panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan kerusakan
otak. Namun demikian, tujuan tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah
bayi yang baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera; dantidak didisain
untuk memberikan prediksi jangka panjang akan kesehatan bayi tersebut.
e. Apa interpretasi nilai skor APGAR 1 menit = 4 dan 5 menit =8 ?
Jawab :
o Menit ke-1 menunjukkan bahwa bayi perlu dilakukan resusitasi segera yang
disebabkan kemungkinan oleh hipertensi dari ibu dan dikatakan mild-moderate
asfiksia.
o Menit ke-5 menunjukkan kondisi bayi membaik setelah dilakukan resusitasi.
4.Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik :
a. Keadaan umum : PB : 40 cm, BBL :1400g, Lk 30 cm ?
Jawab :
Pemeriksaan Kasus Normal Interpretasi
FK UMP 2009 Page 20
SKENARIO A TUTORIAL 6
Berat badan 1400 g 2500-4000 g (aterm)
32 minggu = 1200-
2200 g
34 minggu = 1500-
2700 g
BBLSR
<2500 = BBLR
<1500 = BBLSR
<1000 = Extremely
low birth weight
Sesuai dengan usia
kehamilan = AGA
(kurva 1. persentile
BB,PB, lingkar
kepala)
prematuritas murni.
Panjang badan 40 cm 30 minggu = 37.5
cm
32 minggu = 40 cm
34 minggu = 42.5
cm
36 minggu = 45 cm
40 minggu = 50 cm
Sesuai dengan usia
kehamilan = AGA
(kurva 1. persentile
BB,PB, lingkar
kepala)
Lingkar kepala 30cm 31-36 cm (aterm)
32 minggu = 27-32
cm
34 minggu = 29-34
cm
Sesuai dengan usia
kehamilan = AGA
(kurva 1. persentile
BB,PB, lingkar
kepala)
b. Vital sign : RR: 70 x/menit, temp : 36C, HR: 150 x/menit ?
Jawab :
FK UMP 2009 Page 21
SKENARIO A TUTORIAL 6
RR 70 x/menit : takipneu (normal 35-50 x/menit), temperatur 36C dikatakan normal,
HR 150 x/menit : takikardi (normalnya 140 x/menit)
5.Bagaimana Interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan khusus :
a. Kepala : Hidung : Nafas cuping hidung (+), merintih ?
Jawab :
o Nafas cuping hidung: abnormal, menandakan adanya peningkatan usaha bernapas
akibat kekurangan oksigen di dalam tubuh.
o Merintih/ grunting: abnormal
Beberapa alveoli kolaps karena defisiensi surfaktan, sementara beberapa terisi
cairan, menimbulkan penurunan Functional residual capacity . Sebagai respon,
bayi mengalami grunting dan nafas cuping hidung (+)
b. Thorax : Retraksi dinding dada (+) ?
Jawab :
Retraksi dinding dada (+) : abnormal
Mekanisme: karena sulit bernafas → otot-otot dinding dada jg digunakan utk
pernafasan → retraksi dinding dada.
Retraksi dinding dada mengindikasikan peningkatan upaya napas. Tekanan
negatif intrapleura yang diperlukan untuk mengembangkan paru ditentukan
berdasarkan kombinasi dorongan diafragma, organ mekanis paru, dan stabilitas
dinding dada. Dinding dada neonatus sangat liat. Retraksi dinding dada terjadi
bila tekanan negatif intrapleura yang lebih tinggi dibutuhkan untuk membuka
paru selama inspirasi (Fanaroff & Martin, 1992).
c. Ekstremitas : Tonus otot menurun, sedikit fleksi pada ekstremitas, plantar creases
hanya 1/3 anterior ?
Jawab :
FK UMP 2009 Page 22
SKENARIO A TUTORIAL 6
Tonus otot Menurun Prematur paru
belum sempurna
bayi berusaha
memenuhi kebutuhan
oksigennya
energy yg
dibutuhkan banyak
cadangan energy
bayi akan makin
berkurang tonus
otot melemah
Ekstrimitas Sedikit
fleksi
Prematur
Skor Ballard = 1
Plantar creases 1/3
anterior
Seluruh telapak kaki Prematur
Skor Ballard = 2
atau 3
d. Kulit : Tipis dan lanugo masih banyak ?
Jawab :
FK UMP 2009 Page 23
SKENARIO A TUTORIAL 6
Kulit Tipis Kulit sudah agak
tebal ,kasar.
Tebal jaringan
subcutan 0,25-0,5
cm
Tanda bayi Prematur
Skor Ballard = 1 atau
2.
Proses keratinisasi
blm sempurna dan
lemak pun masih
tipis sehingga kulit
terlihat lebih tipis
dan pembuluh
darahpun jadi lebih
terlihat jelas hingga
warnanya
kemerahan.
Lanugo Seluruh
tubuh
Tidak ada lanugo Prematur
Skor Ballard= 1
7. Bagaimana cara mendiagnosis kasus ini ?
Jawab :
Anamnesis:
Usia ibu 17 tahun
Usia kehamilan 8 bulan
Riwayat kehamilan: Primigravida
- Selama kehamilan mengalami hipertensi
lahir secara spontan, ketuban pecah satu jam sebelum bayi lahir
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : PB: 40 cm, BBL: 1400 g, LK: 30 cm
FK UMP 2009 Page 24
SKENARIO A TUTORIAL 6
Vital Sign : RR: 70x/menit, Temp.: 36ºC, HR: 150x/menit
Kepala : hidung NCH (+), merintih
Thorax : retraksi dinding dada (+)
Ekstremitas : tonus otot menurun, sedikit fleksi pada ekstremitas, plantar creases
hanya 1/3 anterior
Kulit : tipis dan lanugo masih banyak
8. Apa Diagnosis banding pada kasus ini ?
Jawab :
FK UMP 2009 Page 25
SKENARIO A TUTORIAL 6
FK UMP 2009 Page 26
SKENARIO A TUTORIAL 6
9. Apa saja pemeriksaan penunjang tambahan pada kasus ini ?
Jawab :
o Gambaran Radiologik
Diagnosis yang tepat hanya dapat dibuat dengan pemeriksaan foto rontgen
paru. Gambaran klasik dapat ditemukan pada foto paru ialah bercak-bercak difus
berupa infiltrat retikulogranular disertai dengan air bronchogram. Makin jelas
gambaran retikulogranular ini, makin buruk prognosis bayi.
o Gambaran Laboratorium
Beberapa macam pemeriksaan laboratorium akan memperlihatkan
kelainan pada penyakit ini, antaranya ialah :
a. Pemeriksaan kimia darah : kadar asam laktat dalam darah meninggi. Bila
kadarnya lebih dari 45 mg%, prognosis lebih buruk
b. Pemeriksaan fungsi paru
c. Pemeriksaan fungsi kardiovaskular
10. Apa WD pada kasus ini ?
Jawab :
Hyaline membrane Disease (Penyakit Membran Hialin)
11. Bagaimana etiologi dan epidemiologi ?
Jawab :
Etiologi dan Epidemiologi
Kegagalan mengembangkan functional residual capacity (FRC) dan
kecenderungan dari paru yang terkena untuk mengalami atelektasis berhubungan dengan
tingginya tegangan permukaan dan absennya phosphatydilglycerol, phosphatydilinositol,
phosphatydilserin, phosphatydilethanolamine dan sphingomyelin. Pembentukan surfaktan
dipengaruhi pH normal, suhu dan perfusi. Asfiksia, hipoksemia, dan iskemia pulmonal;
yang terjadi akibat hipovolemia, hipotensi dan stress dingin; menghambat pembentukan
FK UMP 2009 Page 27
SKENARIO A TUTORIAL 6
surfaktan. Epitel yang melapisi paru-paru juga dapat rusak akibat konsentrasi oksigen
yang tinggi dan efek pengaturan respirasi, mengakibatkan semakin berkurangnya
surfaktan.
Penyakit membran hialin ini 60 – 80% terjadi pada bayi yang umur kehamilannya
kurang dari 28 minggu, 15 – 30% pada bayi antara 32 dan 36 minggu, 5% pada bayi lebih
dari 37 minggu dan jarang pada bayi cukup bulan.
12. Bagaimana patofisiologi pada kasus ini ?
Jawab :
FK UMP 2009 Page 28
Kelahiran prematur 32 minggu
Pematangan paru belum sempurna
Defisiensi surfactan
Usia ibu 17 tahun
Riwayat hipertensi
Alveoli tidak mengembang/kolaps
Ventilasi paru terganggu
sianosis
Terbentuk fibrin
Metabolisme anaerob
Penimbunan asam laktat
Hipoksia & retensi CO2
asidosis
Kerusakan endotel alveolar & epitel duktus alveoli
Membentuk lapisan hyalin (MHD)
asfiksia
Bergabung dengan jar. nekrosis
Oksigenasi ↓
SKENARIO A TUTORIAL 6
13. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini ?
Jawab :
a. Perawatan awal
Kontrol suhu tubuh (Cegah hipotermia)
- Keringkan bayi terlebih dahulu
- Ganti segera handuk yang telah basah dengan handuk kering
- Pasang topi pada kepala bayi
- Suhu bayi dijaga agar tetap normal dengan meletakkan bayi dalam inkubator
antara 70 – 80%.
Nutrisi dan cairan
- Dalam 48 jam pertama biasanya cairan yang diberikan terdiri dari
glukosa/dekstrose 10% dalam jumlah 100 ml/KgBB/hari.
- Dengan pemberian secara ini diharapkan kalori yang dibutuhkan (40
kkal/KgBB/hari) untuk mencegah katabolisme tubuh dapat dipenuhi.
- Monitor kadar glukosa serum dan segera koreksi jika menurun
Atasi asidosis jika terjadi asidosis
- Cairan yang diberikan dapat pula berupa campuran glukosa 10% dan natrium
bikarbonat 1,5% dengan perbandingan 4 : 1
- Jumlah bikarbonat = B.E X BB (kg) X 0,3
b. Tindakan khusus
Oksigen : Intra nasal, head box, continous positive airway pressure (CPAV) atau bisa
dengan ventilator
- Konsentrasi O2 yang diberikan harus dijaga agar cukup untuk mempertahankan
tekanan PaO2 antara 80 – 100 mmHg
- Oksigen intranasal 1-2 liter/menit dan rangsangan taktil dengan menepuk telapak
kaki atau memijit tendo achilles atau mengusap punggung bayi
- Pada PMH yang berat, kadang-kadang perlu dilakukan ventilasi dengan respirator.
Cara ini disebut Intermitten Positive Pressure Ventilation (I.P.P.V.). I.P.P.V. ini
FK UMP 2009 Page 29
SKENARIO A TUTORIAL 6
baru dikerjakan apabila pada pemeriksaan O2 dengan konsentrasi tinggi (100%),
bayi tidak memperlihatkan perbaikan dan tetap menunjukkan : PaO2 kurang dari 50
mmHg, PaCO2 lebih dari 70 mmHg dan masih sering terjadi asphyxial attact
Pemberian surfaktan
- Dulu dapat diberikan Aminofilin dan kortikosteroid IV pada bayi untuk membantu
pematangan paru.
- Surfaktan artifisial yang dibuat dari dipalmitoilfosfatidilkolin dan fosfatidilgliserol
dengan perbandingan 7 : 3
- Bayi tersebut diberi surfaktan artifisial sebanyak 25 mg dosis tunggal dengan
menyemprotkan ke dalam trakea penderita.
- Akhir-akhir ini telah dapat dibuat surfaktan endogen yang berasal dari cairan
amnion manusia. Surfaktan ini disemprotkan ke dalam trakea. Beberapa jenis
surfaktan endogen yang dapat digunakan yaitu :
ALEC (Pumactant) : 100 mg (1,2 ml) diulang setelah 1 dan 24 jam
Curosurf (Poractant) : 100 mg/kg (1,25 ml/kg) bisa diulang setelah 12 dan
24 jam
Exosurf (Colfosceril) : 67,5 mg/kg (5 ml/kg) diulang setelah 12 dan 24 jam
Survanta (Beractant) : 100 mg/kg (4 ml/kg) diulang tiap 6 jam
c. Pencegahan perdarahan intrakranial
Pemberian vitamin K
d. Pemberian antibiotik
Setiap penderita PMH perlu mendapat antibiotika untuk menegah terjadinya infeksi
sekunder.
Antibiotik diberikan adalah yang mempunyai spektrum luas penisilin (50.000 U-
100.000 U/KgBB/hari) atau ampicilin (100 mg/KgBB/hari) dengan gentamisin (3-5
mg/KgBB/hari).
FK UMP 2009 Page 30
SKENARIO A TUTORIAL 6
Antibiotik diberikan selama bayi mendapatkan cairan intravena sampai gejala
gangguan nafas tidak ditemukan lagi.
e. Perawatan bayi BBLR & Prematur:
Dirawat dalam inkubator, jaga jangan sampai hipotermi, suhu 36,5-37,5°C
Bila bayi <1500 gram, pindah rawat bagian IKA dan beri ASI/LLM
Bayi-bayi KMK (Kecil Masa Kehamilan) diberi minum lebih dini (2 jam setelah
lahir)
Periksa gula darah dengan dekstrostik bila ada tanda-tanda hipoglikemia
Jenis cairan
BB <2000 gr : dekstrose 7,5% 500cc dan NaCl 15% 6cc
Hari ketiga diberi protein 1gr/kgBB/hari
Dinaikkan perlahan-lahan 1,5gr, 2gr, 2,5gr, 3gr.
Pemberian minum tiap 2-3 jam pada bayi dengan BB<1500gr secara sonde dan
dilanjutkan dengan menghisap langsung ASI dari ibu, secara bertahap 1x/hari
dilanjutkan 2-3x/hari dan seterusnya akhirnya sampai penuh sampai bayi
dipulangkan.
Terapi medikamentosa
Epinefrin :
Indikasi :
- Denyut jantung bayi < 60 x/m setelah paling tidak 30 detik dilakukan ventilasi
adekuat dan pemijatan dada.
- Asistolik.
Dosis :
- 0,1-0,3 ml/kg BB dalam larutan 1 : 10.000 (0,01 mg-0,03 mg/kg BB) Cara : i.v
atau endotrakeal. Dapat diulang setiap 3-5 menit bila perlu.
Volume ekspander :
Indikasi :
FK UMP 2009 Page 31
SKENARIO A TUTORIAL 6
- Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami hipovolemia dan tidak ada
respon dengan resusitasi.
- Hipovolemia kemungkinan akibat adanya perdarahan atau syok. Klinis ditandai
adanya pucat, perfusi buruk, nadi kecil/lemah, dan pada resusitasi tidak
memberikan respon yang adekuat.
Jenis cairan :
- Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl 0,9%, Ringer Laktat)
- Transfusi darah golongan O negatif jika diduga kehilangan darah banyak.
Dosis :
- Dosis awal 10 ml/kg BB i.v pelan selama 5-10 menit. Dapat diulang sampai
menunjukkan respon klinis.
Bikarbonat :
Indikasi :
- Asidosis metabolik, bayi-bayi baru lahir yang mendapatkan resusitasi. Diberikan
bila ventilasi dan sirkulasi sudah baik.
- Penggunaan bikarbonat pada keadaan asidosis metabolik dan hiperkalemia harus
disertai dengan pemeriksaan analisa gas darah dan kimiawi.
Dosis : 1-2 mEq/kg BB atau 2 ml/Kg BB (4,2%) atau 1 ml/kg bb (8,4%)
Cara :
- Diencerkan dengan aquabides atau dekstrose 5% sama banyak diberikan secara
intravena dengan kecepatan minimal 2 menit.
Efek samping :
- Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO2 dari bikarbonat merusak
fungsi miokardium dan otak.
Nalokson :
FK UMP 2009 Page 32
SKENARIO A TUTORIAL 6
- Nalokson hidrochlorida adalah antagonis narkotik yang tidak menyebabkan
depresi pernafasan. Sebelum diberikan nalakson ventilasi harus adekuat dan
stabil.
Indikasi :
- Depresi pernafasan pada bayi baru lahir yang ibunya menggunakan narkotik 4
jam sebelum persalinan.
- Jangan diberikan pada bayi baru lahir yang ibunya baru dicurigai sebagai
pemakai obat narkotika sebab akan menyebabkan tanda with drawltiba-tiba
pada sebagian bayi.
Dosis : 0,1 mg/kg BB (0,4 mg/ml atau 1 mg/ml)
Cara : Intravena, endotrakeal atau bila perpusi baik diberikan i.m atau s.c
Terapi Suportif
· Jaga kehangatan.
· Jaga saluran napas agar tetap bersih dan terbuka.
· Koreksi gangguan metabolik (cairan, glukosa darah dan elektrolit)
FK UMP 2009 Page 33
SKENARIO A TUTORIAL 6
Bagan Resusistasi neonatus
FK UMP 2009 Page 34
SKENARIO A TUTORIAL 6
14. Bagaimana prognosis pada kasus ini ?
Jawab :
Dubia at bonam
15. Apa komplikasi yang mungkin terjadi ?
Jawab :
Asfiksia berat → hipoksia → a. aliran darah ke otak →ensefalopati hipoksik iskemik
b. vasokonstriksi- filtrasi glomerulus ↓ → gagal ginjal akut
c. peristaltic gastrointestinal ↑, relaksasi spicter ani
→gasping intrauteri→sindrom aspirasi mekonium
d. konsumsi trombosit dan factor pembekuan ↑→
pembekuan intravascular menyeluruh
e. nekrosis mukosa usus – ploriferasi bakteri →
enterokolitis nekrotika
16. Bagaimana Pandangan Islam pada kasus ini ?
Jawab :
Ayat-ayat Al Qur’an Tentang Pembentukan Janin
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.
(Q.S Al Mu’minun, 23:14)
“Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian
Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
FK UMP 2009 Page 35
SKENARIO A TUTORIAL 6
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur. (Q.S As Sajdah, 32:8-9)
17. Bagaimana Kompetensi Dokter Umum (KDU) pada kasus ini ?
Jawab :
3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan,
serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).
FK UMP 2009 Page 36
SKENARIO A TUTORIAL 6
DAFTAR PUSTAKA
Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Nelson, Waldo, dkk. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15, Jilid 1. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2005. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta : Percetakan Infomedika
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2008. Buku Ajar Neonatologi Bab 5 Pemeriksaan Fisis pada
Bayi Baru Lahir. Jakarta : Badan Penerbit IDAI
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga, Jilid 2 Hal. 507-509.
Jakarta : Media Aesculapicus
Bagian Ilmu Kesehatan Anak. 2010. Standar Penatalaksanaan Ilmu Kesehatan Anak RSMH.
Palembang
FK UMP 2009 Page 37