laporan a

50
SKENARIO A TUTORIAL 6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus Skenario A Blok 19” sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan. 2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. dr.Hibsah Ridwan, M.Sc, selaku tutor kelompok 6 4. Teman-teman seperjuangan 5. Semua pihak yang membantu penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis FK UMP 2009 Page 1

Upload: vera-irawanda

Post on 31-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus

Skenario A Blok 19” sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu

tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan

pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.

Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan

saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.

2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.

3. dr.Hibsah Ridwan, M.Sc, selaku tutor kelompok 6

4. Teman-teman seperjuangan

5. Semua pihak yang membantu penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada

semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita

dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, Juli 2012

Penulis

FK UMP 2009 Page 1

Page 2: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

DAFTAR ISI

Halaman Cover …………………………………………………………………

Kata Pengantar …………………………………………………………………. i

Daftar Isi ………………………………………………………………………… ii

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 1

1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………… 1

BAB II : Pembahasan

2.1 Data Tutorial ………………………………………………… 2

2.2 Skenario ……………………………………………………… 2

2.3 Seven Jump Steps …………………………………………… 3

I. Klarifikasi Istilah .........………………………………. 3

II. Identifikasi Masalah …………………………………… 3

III. Analisis Permasalahan…………………………………. 4

IV. Hipotesis ……………………………………………….. 6

V. Kerangka Konsep …………………………………….. 6

VI Sintesis ........................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

FK UMP 2009 Page 2

Page 3: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Tumbuh kembang dan geriatri adalah blok kesembilan belas pada semester

VI dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang

memaparkan “Seorang bayi laki-laki lahir di RSMP dari seorang ibu yang bernama Ny.

Rahma usia 17 tahun. Ny. Rahma masuk rumah sakit karena mules ingin melahirkan. Ini

merupakan kehamilan pertama. Ny. Rahma lupa kapan HPHT nya, tetapi menurut

perkiraan,dia hamil 8 bulan. Selama hamil Ny. Rahma menderita darah tinggi. Bayi Ny.

Rahma lahir secara spontan, ketuban pecah satu jam sebelum bayi lahir dan warnanya

jernih.sayangnya bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis. Nilai

skor APGAR 1 menit adalah 4 dan 5 menit adalah 8”.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari materi ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan

pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari

skenario ini.

FK UMP 2009 Page 3

Page 4: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Laporan Tutorial 6

Skenario A

Tutor : dr. Hibsah Ridwan, M.Sc

Moderator : Alman Pratama Manalu

Sekretaris Meja : Vera Irawanda

Sekretaris Papan : Reyki Yudho Husodo

Waktu : Selasa, 3 Juli 2012

Kamis, 5 Juli 2012

Rule tutorial : 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam

2. Tidak boleh membawa makanan dan minuman

3. Angkat tangan bila ingin mengajukan pendapat

4. Izin terlebih dahulu bila ingin keluar masuk ruangan

2.2 Skenario

Seorang bayi laki-laki lahir di RSMP dari seorang ibu yang bernama Ny. Rahma usia

17 tahun. Ny. Rahma masuk rumah sakit karena mules ingin melahirkan. Ini merupakan

kehamilan yang pertama. Ny. Rahma lupa kapan HPHT nya, tetapi menurut perkiraan,dia

hamil 8 bulan. Selama hamil Ny. Rahma menderita darah tinggi. Bayi Ny. Rahma lahir

secara spontan, ketuban pecah satu jam sebelum bayi lahir dan warnanya jernih.sayangnya

bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis. Nilai skor APGAR 1

menit adalah 4 dan 5 menit adalah 8.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : PB:40 cm, BBL:1400 g, LK : 30 cm

Vital sign : RR :70 x/menit, Temp 36 c, HR :150 x/ menit

FK UMP 2009 Page 4

Page 5: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

Pemeriksaan Khusus

Kepala : Hidung : nafas cuping hidung (+), merintih

Thorak : Retraksi dinding dada (+)

Ekstermitas : Tonus otot menurun, sedikit fleksi pada ekstermitas, plantar creases hanya 1/3

anterior

Kulit : Tipis dan lanugo masih banyak

2.3 Seven Jump Steps

I. Klarifikasi Istilah

1. HPHT

( Hari Pertama Haid Terakhir) : Cara perhitungan usia kehamilan dan tafsiran persalinan.

2. Darah Tinggi ( Hipertensi )

Peningkatan tekanan darah diatas batas normal (Normalnya :120/80 mmHg)

3. Sianosis

Diskolorasi kebiruan dari kulit dan membran mukosa akibat konsentrasi Hb tereduksi

berlebih dalam darah

4. APGAR

Penilaian yang digunakan untuk menilai keadaan bayi baru lahir pada menit 1,5,10,15

5. Nafas Cuping Hidung

Peningkatan usaha pernafasan dengan cara mengembangkan cuping hidung

6. Plantar Crease

Garis atau cekungan ringan linear pada telapak kaki

7. Lanugo

Rambut halus pada tubuh fetus

8. Retraksi

Keadaan tertarik kembali

FK UMP 2009 Page 5

Page 6: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

II. Identifikasi Masalah

1. Seorang bayi laki-laki lahir di RSMP dari seorang ibu yang bernama Ny. Rahma usia 17

tahun. Ny. Rahma masuk rumah sakit karena mules ingin melahirkan. Ini merupakan

kehamilan yang pertama

2. Ny. Rahma lupa kapan HPHT nya, tetapi menurut perkiraan,dia hamil 8 bulan. Selama

hamil Ny.Rahma menderita darah tinggi.

3. Bayi Ny. Rahma lahir secara spontan, ketuban pecah satu jam sebelum bayi lahir dan

warnanya jernih.sayangnya bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak

sianosis. Nilai skor APGAR 1 menit adalah 4 dan 5 menit adalah 8.

4. Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : PB : 40 cm, BBL :1400g, Lk 30 cm

Vital sign : RR: 70 x/menit, temp : 36C, HR: 150 x/menit

5. Pemeriksaan Khusus :

Kepala : Hidung : Nafas cuping hidung (+), merintih

Thorax : retraksi dinding dada (+)

Ekstremitas : Tonus otot menurun, sedikit fleksi pada ekstremitas, plantar creases hanya

1/3 anterior

Kulit : Tipis dan lanugo masih banyak

III. Analisis Masalah

1. a. Berapa usia yang baik untuk hamil ?

b. Apa saja resiko hamil diusia muda ?

c. Apa saja tanda-tanda melahirkan ?

2. a. Bagaimana cara menghitung tanggal kelahiran menggunakan HPHT ?

b. Apa dampak bayi lahir tidak cukup bulan ?

c. Apa yang menyebabkan darah tinggi dalam kehamilan ?

FK UMP 2009 Page 6

Page 7: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

d. Bagaimana hubungan darah tinggi dengan kelahiran bayi prematur ?

e. Bagaimana perkembangan embrio pada usia kehamilan 8 bulan ?

3. a. Apa interpretasi dari ketuban pecah 1 jam sebelum bayi lahir dan warnanya jernih ?

b. Apa interpretasi bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis ?

c. Apa dampak bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis ?

d. Apa itu APGAR skor ?

e. Apa interpretasi nilai skor APGAR 1 menit = 4 dan 5 menit =8 ?

4. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik :

a. Keadaan umum : PB : 40 cm, BBL :1400g, Lk 30 cm ?

b. Vital sign : RR: 70 x/menit, temp : 36C, HR: 150 x/menit ?

5. Bagaimana Interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan khusus :

a. Kepala : Hidung : Nafas cuping hidung (+), merintih ?

b. Thorax : Retraksi dinding dada (+) ?

Ekstremitas : Tonus otot menurun, sedikit fleksi pada ekstremitas, plantar creases hanya

1/3 anterior ?

c. Kulit : Tipis dan lanugo masih banyak ?

6. Bagaimana cara mendiagnosis kasus ini ?

7. Apa Diagnosis banding pada kasus ini ?

8. Apa saja pemeriksaan penunjang tambahan pada kasus ini ?

9. Apa WD pada kasus ini ?

10. Bagaimana etiologi dan epidemiologi pada kasus ini ?

11. Bagaimana patofisiologi pada kasus ini ?

12. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini ?

13. Bagaimana prognosis pada kasus ini ?

14. Apa komplikasi yang mungkin terjadi ?

15. Bagaimana Pandangan Islam pada kasus ini ?

FK UMP 2009 Page 7

Page 8: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

16. Bagaimana Kompetensi Dokter Umum (KDU) pada kasus ini ?

IV. Hipotesis

Ny. Rahma, 17 tahun, melahirkan anak dengan asfiksia neonatorum akibat penyakit

membran hialin dengan faktor resiko prematuritas

V. Kerangka Konsep

FK UMP 2009 Page 8

Kelahiran prematur 32 minggu

Pematangan paru belum sempurna

Defisiensi surfactan

Usia ibu 17 tahun

Riwayat hipertensi

Alveoli tidak mengembang/kolapssianosis

Penimbunan asam laktat

Hipoksia & retensi CO2

asidosis

Membentuk lapisan hyalin (MHD)

Asfiksia neonatorum

Oksigenasi ↓

Page 9: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

VI. Learning Issue

Pokok

Bahasan

What I Know What I Don’t Know

(Learning Issue)

What I Have to

Prove

How I Will

Learn

Hyaline

membrane

disease

Definisi 1. Etiologi

2. Epidemiologi

3. Penatalaksanaa

n

4. Pencegahan

5. Komplikasi

6. Prognosis

1. Etiologi

2. Epidemiologi

3. Penatalaksanaan

4. Pencegahan

5. Komplikasi

6. Prognosis

Kuliah

dosen,

Text Book,

Pakar Lain

(internet)

Pandangan

Islam

Ayat dan

Terjemahannya

Isi Kandungan

Al-Qur’an dan

Hadis

Isi Kandungan Al-

Qur’an dan Hadis

Al-Qur’an

dan Hadis

VII. Sintesis

1. a. Berapa usia yang baik untuk hamil ?

Jawab :

Usia ideal wanita untuk melahirkan adalah 20-30 tahun menurut BKKBN

(Kesehatan Reproduksi Remaja)

b. Apa saja resiko hamil diusia muda ?

Jawab :

Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain: 

~Bagi Ibu: 

1. Perdarahan 

Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang

terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga disebabkan selaput ketuban

FK UMP 2009 Page 9

Page 10: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim), proses pembekuan darah

yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.

2. Kemungkinan keguguran / abortus.

Disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik

dengan obat-obatan maupun memakai alat.

3. Persalinan yang lama dan sulit.

Penyebab dari persalinan lama dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan

panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang

salah.

4. Kematian ibu

Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi. 

~Dari bayinya :

1. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.

Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi

karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang. 

2. Berat badan lahir rendah (BBLR)

Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram.

kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil

kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita

oleh ibu hamil.

3. Cacat bawaan 

Agar kesakitan, kecacatan bahkan kematian pada ibu atau bayinya tidak terjadi

dibutuhkan upaya pencegahan proaktif sejak awal kehamilan, selama kehamilan

serta menjelang persalinan. Hal ini harus dilakukan bersama-sama oleh tenaga

kesehatan, wanita hamil, suami, keluarga serta masyarakat. 

FK UMP 2009 Page 10

Page 11: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

c. Apa saja tanda-tanda melahirkan ?

Jawab :

Tanda-tanda Inpartu :

1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur

2. Keluarnya lendir bercampur darah ( bloody show )

3. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada

2. a. Bagaimana cara menghitung tanggal kelahiran menggunakan HPHT ?

Jawab :

Menghitung Usia Kehamilan Dengan Rumus Neagle

Rumus Neagle adalah salah satu cara yang dipakai oleh wanita untuk menghitung

usia kehamilan dengan penerapan aturan Haid Pertama Haid Terakhir (HPHT). HPHT

adalah tanggal terjadinya haid pertama kali dalam siklus haid terakhir kali sebelum terjadi

kehamilan. HPHT ini bisa dipakai untuk mengetahui usia kehamilan seorang wanita.

Sesudah melakukan test pack dan seorang wanita dinyatakan hamil, maka cara

menggunakan Rumus Neagle tersebut adalah:

Rumus Neagle = (Hari ditambah 7), (Bulan dikurang 3), (Tahun ditambah 1)

Jika bulan HPHT tidak dapat dikurangi angka tiga, yaitu bulan Januari, Februari

dan Maret, maka aturan di atas dikoreksi menjadi bulan HPHT ditambah 9 tetapi tanggal

dan tahunnya tetap.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung usia kehamilan dengan Rumus

Neagle adalah:

1. Rumus Neagle berlaku untuk wanita yang memiliki siklus haid teratur dan normal,

yaitu selama 28 sampai 30 hari.

FK UMP 2009 Page 11

Page 12: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

2. Jika siklus haid Anda pendek, antara 14 sampai 26 hari, maka penetapan prediksi

tanggal persalinan dimundurkan 2 hari. Jika memakai HPHT 1-11-2011, maka

tanggal persalinan mundur menjadi 10 Agustus 2012.

3. Jika siklus haid Anda panjang, antara 31 sampai 40 hari, maka penetapan prediksi

tanggal persalinan dimundurkan 12 hari. Jika memakai HPHT 1-11-2011, maka

tanggal persalinan mundur menjadi 20 Agustus 2012.

4. Rumus Neagle tidak bisa dipakai bila wanita hamil tersebut baru saja menghentikan

pemakaian alat kontrasepsi Pil KB.

b. Apa dampak bayi lahir tidak cukup bulan ?

Jawab :

Bayi yang lahir prematur dapat menyebabkan berbagai penyakit karena organ tubuhnya

yang belum berkembang sempurna seperti jantung, paru - paru ginjal, otak dll

Beberapa dampak dari kelahiran prematur adalah :

• Bayi baru memiliki sedikit lemak tubuh untuk menjaga tubuhnya tetap hangat.

• Kesulitan makan.

• Kulit dan mata menjadi kuning (atau jaundice).

• Kadar gula dalam darah yang terlalu rendah.

• Kekurangan sel darah merah yang berfungsi untuk sirkulasi oksigen.

• Infeksi.

• Kesulitan bernafas.

• Pendarahan pada otak.

• Gangguan penglihatan atau pendengaran.

• Pertumbuhannya yang terhambat

FK UMP 2009 Page 12

Page 13: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

c. Apa yang menyebabkan darah tinggi dalam kehamilan ?

Jawab :

Terdapat banyak faktor resiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan,

yang dapat dikelompokkan dalam faktor resiko sebagai berikut :

1. Primigravida, Primipaternitas

2. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes

melitus, hidrops fetalis, bayi besar

3. Umur yang ekstrim

4. Riwayat keluarga yang pernah preeklampsia/eklampsia

5. Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil

6. Obesitas

d. Bagaimana hubungan darah tinggi dengan kelahiran bayi prematur ?

Jawab :

Usia kehamilan yang prematur dan darah tinggi yang diderita ibu adalah

faktor yang menyebabkan bayi dalam kasus ini digolongkan sebagai bayi berat badan

lahir rendah (bayi prematur murni) dengan kriteria usia gestasi kurang dari 37 minggu

dan berat badan yang kurang dari 2500 gram.

e. Bagaimana perkembangan embrio pada usia kehamilan 8 bulan ?

Jawab :

SISTEM RESPIRASI.

Sistem respirasi mulai berkembang selama kehidupan embryo, berlanjut

sampai kehidupan fetal dan masuk pada usia anak. Perkembangan paru-paru dibagi dalam

empat tahapan

FK UMP 2009 Page 13

Page 14: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

1. Periode pseudoglandular (5 sampai 17 minggu): pembentukan trachea, bronchi, dan

lung bud. Respirasi masih belum terjadi (tampak seperti kelenjar).

2. Periode Canalicular (16 sampai 24 minggu) pembesaran bronchi dan bronchiolus

bagian terminal dan pembentukan struktur vaskular dan alveoli primitif. Pernafasan

mungkin terjadi pada akhir periode ini. Bayi lahir mungkin hidup dengan perawatan

yang intensif.

3. Periode terminal sac (24 minggu sampai lahir matang) : pembentukan lebih banyak

alveoli primitif dengan suplai darah. Sel-sel aveolar khusus mensekresikan

surfactant pulmoner (zat pembasah) pada bagian interior alveoli. Surfactan

memfasilitasi ekspansi alveoli saat lahir dengan menetralisir kekuatan tekanan

permukaan. Surfaktan muncul pada paru-paru janin mulai usia kehamilan 20

minggu tapi belum mencapai permukaan paru. Muncul pada cairan amnion antara

28-32 minggu. Level yang matur baru muncul setelah 35 minggu kehamilan.

4. Periode alveolar (Periode akhir sampai sekitar 8 tahun); meningkatnya jumlah

alveoli immatur, pembentukan alveoli yang matang, meningkatnya ukuran alveoli.

Minggu ke-32 (8 bulan) :

Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan

rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai

rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat

1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah

lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini.

Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system

pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si

kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin

panjang.

FK UMP 2009 Page 14

Page 15: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

3.a. Apa interpretasi dari ketuban pecah 1 jam sebelum bayi lahir dan warnanya jernih ?

Jawab :

Ketuban pecah 1 jam sebelum melahirkan: Normal

Air ketuban jernih: Normal

b. Apa interpretasi bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis ?

Jawab :

Bayi lahir spontan

Lahir spontan berarti lahir tanpa harus dibantu dengan alat bantu lahir seperti

forceps dan vacum. Proses persalinan yang cepat kemungkinan diakibatkan oleh

kecilnya tubuh bayi dari jalan lahir.

Tidak langsung menangis

Bayi lahir tidak menangis dikarenakan karena tidak berhasil pada pernafasan

pertama kegagalan nafas pertama ini bisa desebabkan karena bayi lahir preterm

sehingga dinding dada lemah dan tidak dapat membantu proses bernafas.

Pada saat bayi dilahirkan maka paru-paru bayi mengambil alih fungsi sebagai alat

respiratori. Paru-paru bayi mengembang alami untuk memasukkan oksigen, secara

otomatis mulut bayi terbuka untuk membantu oksigen masuk ke paru-paru dengan

melewati pita suara sehingga timbul tangisan bayi. Secara singkat, tangisan

merupakan bantuan untuk membuka paru-paru agar oksigen bisa masuk.

Tidak menagis menandakan bayi mengalami asfiksia (kurang masukan oksigen

dalamtubuh).

FK UMP 2009 Page 15

Page 16: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

Merintih (Grunting)

Merupakan tanda dari respiratory distress pada bayi baru lahir biasanya terjadi

bersamaan dengan nasal flaring dan retraksi intercostal atau subcostal.

Suara yang keluar terjadi karena tertutupnya glotis selama ekspirasi yang dapat

meningkatkan tekanan akhir ekspirasi pada paru (end-expiratory pressure) sebagai

usaha meningkatkan oksigenasi pada bayi.

Cyanosis

Cyanosis adalah warna kebiruan pada kulit dan membrane mukosa karena adanya

hemoglobin yang terdeoksigenasi dengan kadar > 5g/dl di pembuluh darah yang

dekat dengan permukaan kulit.

Walaupun normalnya darah manusia berwarna merah, namun karena warna merah

tua dari darah yang telah terdeoksigenasi membuat darah terlihat berwarna

kebiruan. Karena adanya cyanosis tadi yang disebabkan kurangnya oksigen juga

semakin meningkatkan vasokontriksi yang menyebabkan jaringan kekurangan

oksigen dan di perdarahi oleh darah yang terdeoksigenasi tadi menyebabkan effect

optic blue shifting lebih terlihat jelas. Terutama pada bibir dan membrane mukosa.

FK UMP 2009 Page 16

Page 17: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

c. Apa dampak bayi lahir tidak langsung menangis, merintih dan tampak sianosis ?

Jawab :

Merintih, tidak menangis dan sianosis menandakan adanya gangguan neonatus untuk

mempertahankan pernapasan. Akibatnya terjadilah hipoksia jaringan. Hipoksia dapat

mengakibatkan :

Terjadi metabolisme anaerobik dengan penimbunan asam laktat dan asam

organik lainnya di jaringan sehingga menyebabkan terjadinya asidosis metabolic

FK UMP 2009 Page 17

prematureMaturasi paru

Blm sempurna

surfaktanPada paru2

Blm mencukupi

Surfaktan diperlukan

u/ mempertahankan alveoli agar tdk kolaps

Alveoli kolaps setiap ekspirasi

Rusaknya cel-cel (membran hyallin) pd jalan nafas

Semakin mempengaru

hi kemampuan

bernafas

Bayi berusaha lebih keras u/ bernafas &

mengembangkan paru

grunting

Sedikitnya udara yg masuk ke paru

Oksigenasi berkurang

hipoksemia

Oksigen yg diikat Hb ber<

cyanosis

Di otak << Tidak menangis spontan

Tidak menangis spontan

Alveoli kolaps setiap ekspirasi

Page 18: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

Kerusakan endotel kapiler dan epitel duktus alveoli dan terbentuknya fibrin.

Fibrin bersama jaringan epitel yang nekrotik akan membentuk suatu lapisan yang

disebut membran hialin.

Terganggunya sirkulasi darah dari dan ke jantung

Menurunnya aliran darah paru sehingga mengakibatkan berkurangnya

pembentukan substansi surfaktan

d. Apa itu APGAR skor ?

Jawab :

Skor Apgar atau nilai Apgar adalah sebuah metode sederhana untuk secara cepat

menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir sesaat setelah kelahiran. Skor Apgar dihitung

dengan menilai kondisi bayi yang baru lahir menggunakan lima kriteria sederhana

dengan skala nilai nol, satu, dan dua. Kelima nilai kriteria tersebut kemudian dijumlahkan

untuk menghasilkan angka nol hingga 10. Kata "Apgar" belakangan dibuatkan jembatan

keledai sebagai singkatan dari Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration (warna

kulit, denyut jantung, respons refleks, tonus otot/keaktifan, dan pernapasan), untuk

mempermudah menghafal.

Lima kriteria Skor Apgar:

Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Akronim

Warna kulitseluruhnya

biru

warna kulit tubuh

normal merah muda,

tetapi tangan dan

kaki kebiruan

(akrosianosis)

warna kulit tubuh,

tangan, dan kaki

normal merah muda,

tidak ada sianosis

Appearance

Denyut tidak ada <100 kali/menit >100 kali/menit Pulse

FK UMP 2009 Page 18

Page 19: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

jantung

Respons refleks

tidak ada

respons

terhadap

stimulasi

meringis/menangis

lemah ketika

distimulasi

meringis/bersin/batuk

saat stimulasi saluran

napas

Grimace

Tonus ototlemah/tidak

adasedikit gerakan bergerak aktif Activity

Pernapasan tidak adalemah atau tidak

teratur

menangis kuat,

pernapasan baik dan

teratur

Respiration

Interpretasi skor

Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan dapat

diulangi jika skor masih rendah.

Jumlah sko

rInterpretasi Catatan

7-10 Bayi normal

4-6 Agak rendah Memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir

yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk

FK UMP 2009 Page 19

Page 20: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

membantu bernapas.

0-3 Sangat rendah Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif

Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi yang

baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut tetapi belum tentu

mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya jika terdapat

peningkatan skor pada tes menit kelima. Jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes

berikutnya (10, 15, atau 30 menit), maka ada risiko bahwa anak tersebut dapat mengalami

kerusakan syaraf jangka panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan kerusakan

otak. Namun demikian, tujuan tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah

bayi yang baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera; dantidak didisain

untuk memberikan prediksi jangka panjang akan kesehatan bayi tersebut.

e. Apa interpretasi nilai skor APGAR 1 menit = 4 dan 5 menit =8 ?

Jawab :

o Menit ke-1 menunjukkan bahwa bayi perlu dilakukan resusitasi segera yang

disebabkan kemungkinan oleh hipertensi dari ibu dan dikatakan mild-moderate

asfiksia.

o Menit ke-5 menunjukkan kondisi bayi membaik setelah dilakukan resusitasi.

4.Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik :

a. Keadaan umum : PB : 40 cm, BBL :1400g, Lk 30 cm ?

Jawab :

Pemeriksaan Kasus Normal Interpretasi

FK UMP 2009 Page 20

Page 21: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

Berat badan 1400 g 2500-4000 g (aterm)

32 minggu = 1200-

2200 g

34 minggu = 1500-

2700 g

BBLSR

<2500 = BBLR

<1500 = BBLSR

<1000 = Extremely

low birth weight

Sesuai dengan usia

kehamilan = AGA

(kurva 1. persentile

BB,PB, lingkar

kepala)

prematuritas murni.

Panjang badan 40 cm 30 minggu = 37.5

cm

32 minggu = 40 cm

34 minggu = 42.5

cm

36 minggu = 45 cm

40 minggu = 50 cm

Sesuai dengan usia

kehamilan = AGA

(kurva 1. persentile

BB,PB, lingkar

kepala)

Lingkar kepala 30cm 31-36 cm (aterm)

32 minggu = 27-32

cm

34 minggu = 29-34

cm

Sesuai dengan usia

kehamilan = AGA

(kurva 1. persentile

BB,PB, lingkar

kepala)

b. Vital sign : RR: 70 x/menit, temp : 36C, HR: 150 x/menit ?

Jawab :

FK UMP 2009 Page 21

Page 22: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

RR 70 x/menit : takipneu (normal 35-50 x/menit), temperatur 36C dikatakan normal,

HR 150 x/menit : takikardi (normalnya 140 x/menit)

5.Bagaimana Interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan khusus :

a. Kepala : Hidung : Nafas cuping hidung (+), merintih ?

Jawab :

o Nafas cuping hidung: abnormal, menandakan adanya peningkatan usaha bernapas

akibat kekurangan oksigen di dalam tubuh.

o Merintih/ grunting: abnormal

Beberapa alveoli kolaps karena defisiensi surfaktan, sementara beberapa terisi

cairan, menimbulkan penurunan Functional residual capacity . Sebagai respon,

bayi mengalami grunting dan nafas cuping hidung (+)

b. Thorax : Retraksi dinding dada (+) ?

Jawab :

Retraksi dinding dada (+) : abnormal

Mekanisme: karena sulit bernafas → otot-otot dinding dada jg digunakan utk

pernafasan → retraksi dinding dada.

Retraksi dinding dada mengindikasikan peningkatan upaya napas. Tekanan

negatif intrapleura yang diperlukan untuk mengembangkan paru ditentukan

berdasarkan kombinasi dorongan diafragma, organ mekanis paru, dan stabilitas

dinding dada. Dinding dada neonatus sangat liat. Retraksi dinding dada terjadi

bila tekanan negatif intrapleura yang lebih tinggi dibutuhkan untuk membuka

paru selama inspirasi (Fanaroff & Martin, 1992).

c. Ekstremitas : Tonus otot menurun, sedikit fleksi pada ekstremitas, plantar creases

hanya 1/3 anterior ?

Jawab :

FK UMP 2009 Page 22

Page 23: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

Tonus otot Menurun Prematur paru

belum sempurna

bayi berusaha

memenuhi kebutuhan

oksigennya

energy yg

dibutuhkan banyak

cadangan energy

bayi akan makin

berkurang tonus

otot melemah

Ekstrimitas Sedikit

fleksi

Prematur

Skor Ballard = 1

Plantar creases 1/3

anterior

Seluruh telapak kaki Prematur

Skor Ballard = 2

atau 3

d. Kulit : Tipis dan lanugo masih banyak ?

Jawab :

FK UMP 2009 Page 23

Page 24: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

Kulit Tipis Kulit sudah agak

tebal ,kasar.

Tebal jaringan

subcutan 0,25-0,5

cm

Tanda bayi Prematur

Skor Ballard = 1 atau

2.

Proses keratinisasi

blm sempurna dan

lemak pun masih

tipis sehingga kulit

terlihat lebih tipis

dan pembuluh

darahpun jadi lebih

terlihat jelas hingga

warnanya

kemerahan.

Lanugo Seluruh

tubuh

Tidak ada lanugo Prematur

Skor Ballard= 1

7. Bagaimana cara mendiagnosis kasus ini ?

Jawab :

Anamnesis:

Usia ibu 17 tahun

Usia kehamilan 8 bulan

Riwayat kehamilan: Primigravida

-  Selama kehamilan mengalami hipertensi

lahir secara spontan, ketuban pecah satu jam sebelum bayi lahir

 

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : PB: 40 cm, BBL: 1400 g, LK: 30 cm

FK UMP 2009 Page 24

Page 25: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

Vital Sign : RR: 70x/menit, Temp.: 36ºC, HR: 150x/menit

Kepala : hidung NCH (+), merintih

Thorax : retraksi dinding dada (+)

Ekstremitas : tonus otot menurun, sedikit fleksi pada ekstremitas, plantar creases

hanya 1/3 anterior

Kulit : tipis dan lanugo masih banyak

8. Apa Diagnosis banding pada kasus ini ?

Jawab :

FK UMP 2009 Page 25

Page 26: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

FK UMP 2009 Page 26

Page 27: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

9. Apa saja pemeriksaan penunjang tambahan pada kasus ini ?

Jawab :

o Gambaran Radiologik

Diagnosis yang tepat hanya dapat dibuat dengan pemeriksaan foto rontgen

paru. Gambaran klasik dapat ditemukan pada foto paru ialah bercak-bercak difus

berupa infiltrat retikulogranular disertai dengan air bronchogram. Makin jelas

gambaran retikulogranular ini, makin buruk prognosis bayi.

o Gambaran Laboratorium

Beberapa macam pemeriksaan laboratorium akan memperlihatkan

kelainan pada penyakit ini, antaranya ialah :

a. Pemeriksaan kimia darah : kadar asam laktat dalam darah meninggi. Bila

kadarnya lebih dari 45 mg%, prognosis lebih buruk

b. Pemeriksaan fungsi paru

c. Pemeriksaan fungsi kardiovaskular

10. Apa WD pada kasus ini ?

Jawab :

Hyaline membrane Disease (Penyakit Membran Hialin)

11. Bagaimana etiologi dan epidemiologi ?

Jawab :

Etiologi dan Epidemiologi

Kegagalan mengembangkan functional residual capacity (FRC) dan

kecenderungan dari paru yang terkena untuk mengalami atelektasis berhubungan dengan

tingginya tegangan permukaan dan absennya phosphatydilglycerol, phosphatydilinositol,

phosphatydilserin, phosphatydilethanolamine dan sphingomyelin. Pembentukan surfaktan

dipengaruhi pH normal, suhu dan perfusi. Asfiksia, hipoksemia, dan iskemia pulmonal;

yang terjadi akibat hipovolemia, hipotensi dan stress dingin; menghambat pembentukan

FK UMP 2009 Page 27

Page 28: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

surfaktan. Epitel yang melapisi paru-paru juga dapat rusak akibat konsentrasi oksigen

yang tinggi dan efek pengaturan respirasi, mengakibatkan semakin berkurangnya

surfaktan.

Penyakit membran hialin ini 60 – 80% terjadi pada bayi yang umur kehamilannya

kurang dari 28 minggu, 15 – 30% pada bayi antara 32 dan 36 minggu, 5% pada bayi lebih

dari 37 minggu dan jarang pada bayi cukup bulan.

12. Bagaimana patofisiologi pada kasus ini ?

Jawab :

FK UMP 2009 Page 28

Kelahiran prematur 32 minggu

Pematangan paru belum sempurna

Defisiensi surfactan

Usia ibu 17 tahun

Riwayat hipertensi

Alveoli tidak mengembang/kolaps

Ventilasi paru terganggu

sianosis

Terbentuk fibrin

Metabolisme anaerob

Penimbunan asam laktat

Hipoksia & retensi CO2

asidosis

Kerusakan endotel alveolar & epitel duktus alveoli

Membentuk lapisan hyalin (MHD)

asfiksia

Bergabung dengan jar. nekrosis

Oksigenasi ↓

Page 29: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

13. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini ?

Jawab :

a. Perawatan awal

Kontrol suhu tubuh (Cegah hipotermia)

- Keringkan bayi terlebih dahulu

- Ganti segera handuk yang telah basah dengan handuk kering

- Pasang topi pada kepala bayi

- Suhu bayi dijaga agar tetap normal dengan meletakkan bayi dalam inkubator

antara 70 – 80%.

Nutrisi dan cairan

- Dalam 48 jam pertama biasanya cairan yang diberikan terdiri dari

glukosa/dekstrose 10% dalam jumlah 100 ml/KgBB/hari.

- Dengan pemberian secara ini diharapkan kalori yang dibutuhkan (40

kkal/KgBB/hari) untuk mencegah katabolisme tubuh dapat dipenuhi.

- Monitor kadar glukosa serum dan segera koreksi jika menurun

Atasi asidosis jika terjadi asidosis

- Cairan yang diberikan dapat pula berupa campuran glukosa 10% dan natrium

bikarbonat 1,5% dengan perbandingan 4 : 1

- Jumlah bikarbonat = B.E X BB (kg) X 0,3

b. Tindakan khusus

Oksigen : Intra nasal, head box, continous positive airway pressure (CPAV) atau bisa

dengan ventilator

- Konsentrasi O2 yang diberikan harus dijaga agar cukup untuk mempertahankan

tekanan PaO2 antara 80 – 100 mmHg

- Oksigen intranasal 1-2 liter/menit dan rangsangan taktil dengan menepuk telapak

kaki atau memijit tendo achilles atau mengusap punggung bayi

- Pada PMH yang berat, kadang-kadang perlu dilakukan ventilasi dengan respirator.

Cara ini disebut Intermitten Positive Pressure Ventilation (I.P.P.V.). I.P.P.V. ini

FK UMP 2009 Page 29

Page 30: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

baru dikerjakan apabila pada pemeriksaan O2 dengan konsentrasi tinggi (100%),

bayi tidak memperlihatkan perbaikan dan tetap menunjukkan : PaO2 kurang dari 50

mmHg, PaCO2 lebih dari 70 mmHg dan masih sering terjadi asphyxial attact

Pemberian surfaktan

- Dulu dapat diberikan Aminofilin dan kortikosteroid IV pada bayi untuk membantu

pematangan paru.

- Surfaktan artifisial yang dibuat dari dipalmitoilfosfatidilkolin dan fosfatidilgliserol

dengan perbandingan 7 : 3

- Bayi tersebut diberi surfaktan artifisial sebanyak 25 mg dosis tunggal dengan

menyemprotkan ke dalam trakea penderita.

- Akhir-akhir ini telah dapat dibuat surfaktan endogen yang berasal dari cairan

amnion manusia. Surfaktan ini disemprotkan ke dalam trakea. Beberapa jenis

surfaktan endogen yang dapat digunakan yaitu :

ALEC (Pumactant) : 100 mg (1,2 ml) diulang setelah 1 dan 24 jam

Curosurf (Poractant) : 100 mg/kg (1,25 ml/kg) bisa diulang setelah 12 dan

24 jam

Exosurf (Colfosceril) : 67,5 mg/kg (5 ml/kg) diulang setelah 12 dan 24 jam

Survanta (Beractant) : 100 mg/kg (4 ml/kg) diulang tiap 6 jam

c. Pencegahan perdarahan intrakranial

Pemberian vitamin K

d. Pemberian antibiotik

Setiap penderita PMH perlu mendapat antibiotika untuk menegah terjadinya infeksi

sekunder.

Antibiotik diberikan adalah yang mempunyai spektrum luas penisilin (50.000 U-

100.000 U/KgBB/hari) atau ampicilin (100 mg/KgBB/hari) dengan gentamisin (3-5

mg/KgBB/hari).

FK UMP 2009 Page 30

Page 31: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

Antibiotik diberikan selama bayi mendapatkan cairan intravena sampai gejala

gangguan nafas tidak ditemukan lagi.

e. Perawatan bayi BBLR & Prematur:

Dirawat dalam inkubator, jaga jangan sampai hipotermi, suhu 36,5-37,5°C

Bila bayi <1500 gram, pindah rawat bagian IKA dan beri ASI/LLM

Bayi-bayi KMK (Kecil Masa Kehamilan) diberi minum lebih dini (2 jam setelah

lahir)

Periksa gula darah dengan dekstrostik bila ada tanda-tanda hipoglikemia

Jenis cairan

BB <2000 gr : dekstrose 7,5% 500cc dan NaCl 15% 6cc

Hari ketiga diberi protein 1gr/kgBB/hari

Dinaikkan perlahan-lahan 1,5gr, 2gr, 2,5gr, 3gr.

Pemberian minum tiap 2-3 jam pada bayi dengan BB<1500gr secara sonde dan

dilanjutkan dengan menghisap langsung ASI dari ibu, secara bertahap 1x/hari

dilanjutkan 2-3x/hari dan seterusnya akhirnya sampai penuh sampai bayi

dipulangkan.

Terapi medikamentosa

Epinefrin :

Indikasi :

-      Denyut jantung bayi < 60 x/m setelah paling tidak 30 detik dilakukan ventilasi

adekuat dan pemijatan dada.

-      Asistolik.

Dosis :

-      0,1-0,3 ml/kg BB dalam larutan 1 : 10.000   (0,01 mg-0,03 mg/kg BB) Cara : i.v

atau endotrakeal. Dapat diulang setiap 3-5 menit bila perlu. 

Volume ekspander :

Indikasi :

FK UMP 2009 Page 31

Page 32: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

-      Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami hipovolemia dan tidak ada

respon dengan resusitasi.

-      Hipovolemia kemungkinan akibat adanya perdarahan atau syok. Klinis ditandai

adanya pucat, perfusi buruk, nadi kecil/lemah, dan pada resusitasi tidak

memberikan respon yang adekuat.

Jenis cairan :

-      Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl 0,9%, Ringer Laktat)

-      Transfusi darah golongan O negatif jika diduga kehilangan darah banyak.

Dosis :

-      Dosis awal 10 ml/kg BB i.v pelan selama 5-10 menit. Dapat diulang sampai 

menunjukkan respon klinis.

Bikarbonat :

Indikasi :

-      Asidosis metabolik, bayi-bayi baru lahir yang mendapatkan resusitasi. Diberikan

bila ventilasi dan sirkulasi sudah baik.

-      Penggunaan bikarbonat pada keadaan asidosis metabolik dan hiperkalemia harus

disertai dengan pemeriksaan analisa gas darah dan kimiawi.

Dosis :  1-2 mEq/kg BB  atau 2 ml/Kg BB (4,2%) atau 1 ml/kg bb (8,4%)

Cara :

-      Diencerkan dengan aquabides atau dekstrose 5% sama banyak diberikan secara

intravena dengan kecepatan minimal 2 menit.

Efek samping :

-      Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO2 dari bikarbonat merusak

fungsi miokardium dan otak.

Nalokson :

FK UMP 2009 Page 32

Page 33: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

-      Nalokson hidrochlorida adalah antagonis narkotik yang tidak menyebabkan

depresi pernafasan. Sebelum diberikan nalakson ventilasi harus adekuat dan

stabil.

Indikasi :

-      Depresi pernafasan pada bayi baru lahir yang ibunya menggunakan narkotik 4

jam sebelum persalinan.

-     Jangan diberikan pada bayi baru lahir yang ibunya baru dicurigai sebagai

pemakai obat narkotika sebab akan menyebabkan tanda with drawltiba-tiba

pada sebagian bayi.

Dosis :   0,1 mg/kg BB (0,4 mg/ml atau 1 mg/ml)

Cara :  Intravena,  endotrakeal atau bila perpusi baik  diberikan i.m atau s.c        

Terapi Suportif

·        Jaga kehangatan.

·        Jaga saluran napas agar tetap bersih dan terbuka.

·        Koreksi gangguan metabolik (cairan, glukosa darah dan elektrolit)

FK UMP 2009 Page 33

Page 34: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

Bagan Resusistasi neonatus

FK UMP 2009 Page 34

        

 

  

 

  

Page 35: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

14. Bagaimana prognosis pada kasus ini ?

Jawab :

Dubia at bonam

15. Apa komplikasi yang mungkin terjadi ?

Jawab :

Asfiksia berat → hipoksia → a. aliran darah ke otak →ensefalopati hipoksik iskemik

b. vasokonstriksi- filtrasi glomerulus ↓ → gagal ginjal akut

c. peristaltic gastrointestinal ↑, relaksasi spicter ani

→gasping intrauteri→sindrom aspirasi mekonium

d. konsumsi trombosit dan factor pembekuan ↑→

pembekuan intravascular menyeluruh

e. nekrosis mukosa usus – ploriferasi bakteri →

enterokolitis nekrotika

16. Bagaimana Pandangan Islam pada kasus ini ?

Jawab :

Ayat-ayat Al Qur’an Tentang Pembentukan Janin

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu

Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,

lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia

makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.

(Q.S Al Mu’minun, 23:14)

“Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian

Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia

FK UMP 2009 Page 35

Page 36: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali

bersyukur. (Q.S As Sajdah, 32:8-9)

17. Bagaimana Kompetensi Dokter Umum (KDU) pada kasus ini ?

Jawab :

3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-

pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium

sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan,

serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).

FK UMP 2009 Page 36

Page 37: LAPORAN A

SKENARIO A TUTORIAL 6

DAFTAR PUSTAKA

Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Nelson, Waldo, dkk. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15, Jilid 1. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2005. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak.

Jakarta : Percetakan Infomedika

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2008. Buku Ajar Neonatologi Bab 5 Pemeriksaan Fisis pada

Bayi Baru Lahir. Jakarta : Badan Penerbit IDAI

Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga, Jilid 2 Hal. 507-509.

Jakarta : Media Aesculapicus

Bagian Ilmu Kesehatan Anak. 2010. Standar Penatalaksanaan Ilmu Kesehatan Anak RSMH.

Palembang

FK UMP 2009 Page 37