imunoglobulin fix

6
IMUNOGLOBULIN A. Pengertian Imunoglobulin Imunoglobulin (Ig) adalah protein yang ditemukan dalam cairan dan darah yang diproduksi oleh sel-sel dari sistem kekebalan tubuh untuk mengumpulkan zat dalam tubuh yang dikenali sebagai antigen asing (misalnya virus atau bakteri) untuk dihancurkan. Juga dikenal sebagai antibody. Sumber: http://kamuskesehatan.com/arti/imunoglobulin/ Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih spesifik lagi sel plasma. Sumber: http://fatmhadifrha.blogspot.com/2013/04/immunoglobulin.htm l B. Klasifikasi Imunoglobulin 1. Ig G (Imunoglobulin G) Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Ig G merupakan antibodi yang paling umum. Ig G beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada darah, sumsum tulang belakang, sistem getah bening, lymfe, cairan peritoneal dan usus. Ig G mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer).

Upload: sickhaulfah

Post on 07-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

stikes bp

TRANSCRIPT

Page 1: Imunoglobulin Fix

IMUNOGLOBULIN

A. Pengertian Imunoglobulin

Imunoglobulin (Ig) adalah protein yang ditemukan dalam cairan dan darah yang

diproduksi oleh sel-sel dari sistem kekebalan tubuh untuk mengumpulkan zat dalam

tubuh yang dikenali sebagai antigen asing (misalnya virus atau bakteri) untuk

dihancurkan. Juga dikenal sebagai antibody.

Sumber: http://kamuskesehatan.com/arti/imunoglobulin/

Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman

penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering

menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu

antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu antibodi

spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih spesifik lagi sel

plasma.

Sumber: http://fatmhadifrha.blogspot.com/2013/04/immunoglobulin.html

B. Klasifikasi Imunoglobulin

1. Ig G (Imunoglobulin G)

Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Ig G merupakan antibodi yang paling

umum. Ig G beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada darah, sumsum tulang

belakang, sistem getah bening, lymfe, cairan peritoneal dan usus. Ig G mempunyai

waktu paroh biologik selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai

serum transfer). Ia dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. Ig G mengikuti

aliran darah dan mempunyai efek kuat antibakteri, melindungi tubuh terhadap

bakteri dan virus, serta menetralkan asam yang terkandung dalam racun. Selain itu,

Ig G mampu menyelip di antara sel-sel dan menyingkirkan bakteri serta musuh

mikroorganisme yang masuk ke dalam sel-sel kulit. Karena kemampuannya serta

ukurannya yang kecil, Ig G adalah satu-satunya antibodi yang dapat masuk ke dalam

plasenta ibu hamil sehingga melindungi janin dari kemungkinan infeksi. Ig G

merupakan antibodi yang paling banyak dalam darah (80%).

Ig G adalah opsonin yang baik sebagai pagosit pada ikatan Ig G reseptor.

Imunoglobulin ini merangsang “antigen-dependen cel-mediated cytotoxicity”

(ADCC)-Ig G Fab untuk mengikat target sel, “Natural Killer”(NK) Fc-reseptor,

mengikat Ig Fc, dan sel NK membebaskan citotoksik pada sel target. IgFc juga

Page 2: Imunoglobulin Fix

mengaktifkan komplemen, menetralkan toksin, imobilisasi bakteri dan menghambat

serangan virus.

2. Ig A (Imunoglobulin A)

Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, Antibodi ini terdapat pada daerah

peka tempat tubuh melawan antigen seperti air mata, keringat, air liur, cairan

mukosa, ASI, darah, kantong-kantong udara, lendir, getah lambung, dan sekresi

usus. Kepekaan daerah tersebut berhubungan langsung dengan kecenderungan

bakteri dan virus yang lebih menyukai media yang lembab. Yang aktif adalah bentuk

dimer (yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan yang mensekresi

bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai reseptor Ig A, yang

kemudian sel tersebut bersama Ig A masuk kedalam lumen. Fungsi dari Ig A ini

ialah:

- Mencegah kuman patogen menyerang permukaan sel mukosa

- Tidak efektif dalam mengikat komplemen

- Bersifat bakterisida dengan kondisinya sebagai lysozim yang ada dalam cairan

sekretori yang mengandung Ig A

- Bersifat antiviral dan glutinin yang efektif

Ig A yang terdapat dalam ASI akan melindungi sistem pencernaan bayi terhadap

mikroba. Antibodi merupakan senyawa yang tersusun dari protein, sedangkan

protein dicerna dalam lambung manusia. Karena itu, normalnya bayi yang meyusu

pada ibunya akan mencerna antibodi ini dalam lambungnya, tetapi lambung bayi

yang baru lahir diciptakan sedemikian rupa untuk tidak mencerna dan

menghancurkan antibodi ini. Pada tahap ini, produksi enzim pencerna protein masih

sangat sedikit sehingga antibodi tidak dicerna dan akan melindungi bayi yang baru

lahir dari infeksi. Tak hanya itu, antibodi yang tidak dapat dihancurkan lambung ini

dapat diserap oleh usus secara utuh. Sel-sel usus pada bayi diciptakan sedemikian

rupa untuk melakukan hal itu.

3. Ig M (Imunoglobulin M)

Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. Ig M

mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima

valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah Ig M

mencerminkan adanya infeksi baru atau adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). Ig M

adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin alamiah.

Page 3: Imunoglobulin Fix

Ig M sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. Ig M dibentuk setelah terbentuk

T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent antigen.

Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel B. Pada

saat organ tubuh manusia bertemu dengan antigen, Ig M merupakan antibodi

pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen. Janin dalam rahim mampu

memproduksi Ig M pada umur kehamilan enam bulan. Jika janin telah terinfeksi

kuman penyakit, produksi Ig M janin akan meningkat. Untuk mengetahui apakah

janin telah terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari kadar Ig M dalam darah.

4. Ig D (Imunogobulin D)

Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. Ig D adalah penanda

permukaan pada sel B yang matang. Ig D dibentuk bersama dengan Ig M oleh sel B

normal. Sel B membentuk Ig D dan Ig M karena untuk membedakan unit dari RNA.

Ig D juga terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel B. Ig D

tidak mampu untuk bertindak sendiri tetapi dengan menempelkan dirinya pada

permukaan sel-sel T sehingga membantu sel T menangkap antigen. Ig D paling

sedikit ditemukan dalam darah.

5. Ig E (Imunoglobulin E)

Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan

dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil.

Ig E berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya antigen yang

spesifik untuk Ig E, imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk memacu

degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga

menyebabkan reaksi anaphylaksis. Ig E sangat berguna untuk melawan parasit.

Ig E merupakan antibodi yang beredar dalam aliran darah. Antibodi ini

bertanggung jawab terhadap reaksi alergi pada tubuh. Karena itu, kadar Ig E tinggi

pada tubuh orang yang sedang mengalami alergi. Makanan fungsional, seperti

prebiotik dan probiotik dapat meningkatkan pertahanan mukosa sehingga mencegah

infeksi usus halus dengan cara :

1. Memodifikasi komposisi dan aktivitas metabolik mikroflora usus halus sehingga

dapat melawan patogen lebih baik.

2. Mengatur respon imun inang melawan patogen dengan meningkatka produksi

antibodi dan mengaktifkan makrofag, limfosit, dan sel-sel sistem imun lainnya.

Sumber: http://pustaka.unpad.ac.idwp-contentuploads200905prebiotik.pdf

www.geocities.ws/kuliah_farm/imunologi/ Klasifikasi -antibodi.doc