full assiment
DESCRIPTION
penTRANSCRIPT
1.0 PENGENALAN TEORI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
Pengajaran dan pembelajaran yang baik lagi berkesan tidak akan berlaku tanpa
perancangan yang rapi. Perancangan yang rapi perlu berlandaskan sesuatu yang kukuh dan
diakui kebenaran dan kewajaran,mu. Perancangan itu merupakakn sesuatu yeng terbukti bole
dan benar. Sesauatu yang dimaksudkan itu dikenali sebagai teori. Justeru kerja amali atau
pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran yang baik serta wajar perlu berlandaskan teori yang
terbukti keupayaan dan kejayaannya. Menurut psiologi pendidikan, pembelajaran merupakan
satu proses yang melibatkan pemikiran (kognitif), emosi, pengaruh persekitaraan dan
pengalaman yang asilnya ialah perubahan tingkah laku , pengetahuan, kemahiran, nilai dan
pandangan.
Pembelajaran sebagai satu proses memberikan focus kepada apa- apa yang berlaku
semasa kita belajar. Penjelasaan cara manusia dan haiwan belajar dikenali sebagai teori
pembelajaran. Teori pembelajaran berusaha untuk menjelaskan cara manusia belajar dan
memberikan cadangan cara menyelasaikan masalah. Teori pembelajaran bukannya
penyelasaian tetapi sebenarnya menjuruska kita kepada pilihan- pilihan penylesaian.
1.1 Ringkasan Eksekutif
Saya membuat rancangan pengajaran harian Kemahiran Hidup untuk tahun 5.Saya juga
memilih teori kognitif Edward Lee Thorndike untuk membuat rancangan pengajaran harian.
Sebelum saya menerangkan tentang kit pembelajaran saya ingin menjelaskan biografi
pengasas Teori kognitif. Adward Lee Thorndike lahir tnggal 31 Agustus 1874 di Williamsburg,
dan Meninggal tanggal 10 Agustus 1949 di Montrose, New York. Ia adalah seorang psikolog
Amerika yang menghabiskan hampir seluruh karirnya di Teachers College, Columbia University.
Masa kanak-kanak dan Pendidikannya adalah sebagai anak seorang pendeta Metodis di
Lowell, Massachusetts. Thorndike lulus dari The Roxbury Sekolah Latin (1891), di West
Roxbury, Massachusetts, Wesleyan University (BS 1895), Harvard University (MA 1897), dan
Columbia University (PhD. 1898).Beberapa buku yang pernah ditulis, antara lain ialah Animal
Intelligence : An Experimental Study of Asociation Process in Animal – 1898 (saat Thorndike
berusia 24 tahun). Buku ini berisi penelitian Thorndike terhadap tingkah laku beberapa jenis
hewan, yang mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar yang ia anut yaitu asosiasi. Buku
yang kedua ialah Educational Psychology 1903.Buku ini merupakan penerapan prinsip transfer
of training di bidang pendidikan. Berkat buku ini dan prestasinya yang lain, Thorndike diangkat
menjadi guru besar di “Teacher’s College of Columbia”.Buku yang ketiga ialah Animal
Intelligence – 1911.
Sebenarnya buku ini merupakan disertasi doktornya (1898) yang dikembangkan bersama
dengan penelitian-penelitiannya yang lain.
Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara
peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Stimulus adalah suatu
perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk
beraksi atau berbuat sedangkan respon adalah sembarang tingkah laku yang dimunculkan
karena adanya perangsang. Eksperimen thorndike ini menggunakan hewan-hewan terutama
kucing untuk mengetahui fenomena belajar. Dari eksperimen kucing lapar yang dimasukkan
dalam sangkar (puzzle box) diketahui bahwa supaya tercapai hubungan antara stimulus dan
respons, perlu adanya kemampuan untuk memilih respons yang tepat serta melalui usaha-
usaha atau percobaan-percobaan (trials) dan kegagalan-kegagalan (error) terlebih dahulu.
Bentuk paling dasar dari belajar adalah “trial and error learning atau selecting and connecting
learning” dan berlangsung menurut hukum-hukum tertentu. Oleh karena itu teori belajar yang
dikemukakan oleh Thorndike ini sering disebut dengan teori belajar koneksionisme atau teori
asosiasi. Adanya pandangan-pandangan Thorndike yang memberi sumbangan yang cukup
besar di dunia pendidikan tersebut maka ia dinobatkan sebagai salah satu tokoh pelopor dalam
psikologi pendidikan. Percubaan Thorndike yang terkenal dengan binatang coba kucing yang
telah dilaparkan dan diletakkan di dalam sangkar yang tertutup dan pintunya dapat dibuka
secara otomatis apabila kenop yang terletak di dalam sangkar tersebut tersentuh. Percubaan
tersebut menghasilkan teori “trial and error” atau “selecting and conecting”, yaitu bahwa belajar
itu terjadi dengan cara mencuba-cuba dan membuat salah. Dalam melaksanakan coba-coba ini,
kucing tersebut cenderung untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak mempunyai
hasil.
Dalam percubaan tersebut apabila di luar sangkar diletakkan makanan, maka kucing
berusaha untuk mencapainya dengan cara meloncat-loncat kian kemari. Dengan tidak
tersengaja kucing telah menyentuh kenop, maka terbukalah pintu sangkar tersebut, dan kucing
segera lari ke tempat makan. Percubaan ini diulangi untuk beberapa kali, dan setelah kurang
lebih 10 sampai dengan 12 kali, kucing baru dapat dengan sengaja menyentuh kenop tersebut
apabila di luar diletakkan makanan..Psikologi aliran behaviristik mulai mengalami
perkembangan dengan lahirnya teori-teori tentang belajar yang dipelopori oleh Edward lee
thorndike dll. Mereka masing-masing telah mengadakan penelitian yang menghasilkan
penemuan yang berharga mengenai hal belajar.Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di
amerika serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndike (1874-1949), ia mengemukakan
teorinya yang disebut sebagai teori belajar “ Connectionism” karena belajar merupakan proses
pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering juga disebut “Trial
and error” dlam rangkan menilai respon yang terdapat bagi stimulus tertentu. Thorndike
mendasarkan teorinya atas hasil-hasil penelitiannya terhadap tingkah laku beberapa binatang
antara lain kucing, dan tingkah laku anak-anak dan orang dewasa. Ia mengatakan, bahwa
belajar dengan “Trial and error” itu dmulai dengan adanya beberapa motif yang mendorong
keaktivan. Dengan demikian, untuk mengaktifkan anak dalam belajar dibutuhkan motivasi.
Objek penelitian di hadapkan kepada situasi baru yang belum dikenal dan membiarkan objek
melakukan berbagai pada aktiviti untuk merespon situasi itu, dalam hal ini objek mencuba
berbagai cara bereaksi sehingga menemukan keberhasilan dalam membuat koneksi sesuatu
reaksi dengan simulasinya.
Saya memilih Teori Belajar Menurut Robert M Gagne untuk membuat kit
pembelajaran.Sebagaimana tokoh-tokoh lainnya dalam psikologi pembelajaran, Gagne
berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan lingkungan, namun yang paling
besar pengaruhnya adalah lingkungan individu seseorang. Lingkungan indiviu seseorang
meliputi lingkungan rumah, geografis, sekolah, dan berbagai lingkungan sosial. Berbagai
lingkungan itulah yang akan menentukan apa yang akan dipelajari oleh seseorang dan
selanjutnya akan menentukan akan menjadi apa ia nantinya.
Bagi Gagne, belajar tidak dapat didefinisikan dengan mudah karena belajar itu bersifat
kompleks. Dalam pernyataan tersebut, dinyatakan bahwa hasil belajar akan mengakibatkan
perubahan pada seseorang yang berupa perubahan kemampuan, perubahan sikap, perubahan
minat atau nilai pada seseorang. Perubahan tersebut bersifat menetap meskipun hanya
sementara.
Menurut Gagne, ada tiga elemen belajar, iaitu individu yang belajar, situasi stimulus, dan
responden yang melaksanakan aksi sebagai akibat dari stimulasi. Selanjutnya, Gagne juga
mengemukakan tentang sistematika delapan tipe belajar, sistematika lima jenis belajar, fase-
fase belajar, implikasi dalam pembelajaran, serta aplikasi dalam pembelajaran.
Saya merancang Rancangan Pengajaran ini berdasarkan Modal ASSURE. Rekabentuk
model ini dipilih kerana model ini adlah untuk menyediakan panduan merancang dan
mengendalikan pengajaran yang menggunakan media pengajaran yang khusus untuk
pengajaran berskala kecil seperti bilik darjah. Perancangan pengajaran dan pembelajaran akan
jadi lebih baik dan berhasil apabila guru menjadikan model ini sebagai panduan pengajaran
dalam situasi bilk darjah dan ditunjukan kepada setiap pelajar. Modal rancangan ini dibina
secara sistematik bagi memastikan penggunaan alat dan bahan bantuan mengajar member
kesan optimum dalam proses mencapai objektif yang ditetapkan bagi satu pengajaran dalam
bilik darjah. Malah penyerapan penggunaan teknologi tersebut digunakan dalam kaedah
pengajaran dan pembelajaran kita perlu juga mengetahui tentang apa itu rancangan mengajar
dan Model ASSURE.
ASSURE yang direka bentuk adalah merangkumi enam elemem utama iaitu :
A = Analyse Learner (Analisis Pelajar )
S = State objective (Nyatakan objektif)
S = Select ,Modify or make media (Pilih Kaedah,Media dan Bahan)
U = Utilise Media and Material (Gunakan Media dan Bahan)
R = Require Learner Participation (Dorong Penglibatan Pelajar)
E = Evaluate and Revise (Menilai dan Semak Semula)
Keenam –enam elemen diatas akan menjadi satu rangkaian langkah berturutan di
dalam rancangan pengajaran yang disediakan. Hubungan yang berkait antara satu sama lain
menjadikan modal ASSURE ini satu rancangan yang mantap bagi satu sesi pengajaran.
Berikut adalah huraian rancangan pengajaran yang berpandukan setiap langkah yang
dinyatakan dalam model ASSURE yang menyerapkan penggunaan teknologi dalam kaedah
pengajaran dan pembelajaran bagi mata pelajaran Kemahiran Hidup tahun 5.