diare berdarah pada anak

8/19/2019 Diare Berdarah Pada Anak

1/19

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan seringkali

menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri (disentri basiler) dan amoeba

(disentri amoeba).1 Di Amerika Serikat, insiden disentri amoeba mencapai 1-

5 sedangkan disentri basiler dilaporkan kurang dari 5!!.!!! kasus tiap

tahunnya. Sedangkan angka ke"adian disentri amoeba di #ndonesia sampai saatini masih belum ada, akan tetapi untuk disentri basiler dilaporkan 5 dari

$.%&% orang penderita diare berat menderita disentri basiler.'

Di dunia sekurangnya '!! "uta kasus dan 5!.!!! kematian ter"adi akibat

disentri basiler pada anak-anak di baah umur 5 tahun. *ebayakan kuman

penyebab disentri basiler ditemukan di negara berkembang dengan kesehatan

lingkungan yang masih kurang. Disentri amoeba tersebar hampir ke seluruh

dunia terutama di negara yang sedang berkembang yang berada di daerah

tropis. +al ini dikarenakan aktor kepadatan penduduk, higiene indiidu,

sanitasi limgkungan dan kondisi sosial ekonomi serta kultural yang menun"ang.

Penyakit ini biasanya menyerang anak dengan usia lebih dari 5 tahun.'

Spesies Entamoeba menyerang 1! populasi didunia. Prealensi yang

tinggi mencapai 5! di Asia, Arika dan Amerika Serikat. Sedangkan pada

Shigella di Amerika Serikat menyerang 15.!!! kasus. Dan di egara-negara

berkembang Shigella flexeneri dan Shigella dysentriae menyebabkan !!.!!!

kematian per tahun.

/

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. 1. Definisi

Disentri berasal dari bahasa 0unani, yaitu dys (gangguan) dan enteron

(usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan ge"ala meluas dengan ge"ala

buang air besar dengan tin"a berdarah, diare encer dengan olume sedikit, buang

Diare Berdarah Pada Anak Page 1


2/19

air besar dengan tin"a bercampur lendir (mucus) dan nyeri saat buang air besar

(tenesmus).'

Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit

perut dan buang air besar yang encer secara terus-menerus (diare) yang

bercampur lendir dan darah.$

Disentri merupakan suatu ineksi yang menimbulkan luka yang

menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan ge"ala khas yang

disebut sebagai sindrom disentri, yakni 1) sakit di perut yang sering disertai

dengan tenesmus, ') berak-berak, $) tin"a mengandung darah dan lendir.&

II. 2. Epidei!l!gi

Di Amerika Serikat, insidensi penyakit ini rendah. Setiap tahunnya kurang

dari 5!!.!!! kasus yang dilaporkan ke Centers for Disease Control (2D2).

Disentri merupakan penyebab utama morbiditas dan mortilitas, sekitar 1! dari

semua episode diare pada anak-anak kurang dari 5 tahun adalah disentri, dan

menyebabkan 15 dari semua kematian yang disebabkan diare. Angka ke"adian

ter"adinya alergi makanan masih simpang siur. 3aporan statistik untuk alergi

makanan yang dilaporkan orang tua sekitar '%, tetapi diperkirakan angka

ke"adian sebenarnya berkisar -%.5

II. ". Eti!l!gi Diare Berdara#

4tiologi Diare dibagi men"adi dua, yaitu

A. Penyebab diare #neksi yang disebut disentri ada ', yaitu '

1. asiler (Disentri basiler), disebabkan oleh Shigella, sp.

Shigella adalah basil non motil, gram negati, amili enterobacteriaceae.

Ada & spesies Shigella, yaitu S. Dysentriae, S. Flexneri, S. Bondii dan S. Sonnei.

6edapat &$ serotip 7 dari shigella. S. Sonnei adalah satu-satunya yang

mempunyai serotip tunggal. *arena kekebalan tubuh yang didapat bersiatserotipe spesiik, maka seseorang dapat terineksi beberapa kali oleh tipe yang

berbeda. 8enus ini memiliki kemampuan menginasi sel epitel intestinal dan

menyebabkan ineksi dalam "umlah 1!'-1!$ organisme. Penyakit ini kadang-

kadang bersiat ringan dan kadang-kadang berat. Suatu keadaan lingkungan

yang "elek akan menyebabkan mudahnya penularan penyakit. Secara klinis

mempunyai tanda-tanda berupa diare, adanya lendir dan darah dalam tin"a, perut

terasa sakit dan tenemus.'



3/19

'. Amoeba (Disentri amoeba), disebakan oleh Entamoeba hystolitica.

Entamoeba hystolitica merupakan proto9oa usus, sering hidup sebagai

mikroorganisme komensal (apatogen) di usus besar manusia. Apabila kondisi

mengi"inkan dapat berubah men"adi patogen dengan cara membentuk koloni di

dinding usus dan menembus dinding usus sehingga menimbulkan ulserasi.

Siklus hidup amoeba ada ' bentuk, yaitu bentuk troo9oit yang dapat bergerak

dan bentuk kista.'

$a%ar 1.

Entamoeba Hystolitica

entuk troo9oit ada ' macam, yaitu troo9oit komensal (berukuran :1!

mm) dan troo9oit patogen (berukuran ;1! mm). 6roo9oit komensal dapat di

"umpai di lumen usus tanpa menyebabkan ge"ala penyakit. ila pasien

mengalami diare, maka troo9oit akan keluar bersama tin"a. Sementara troo9oit

patogen yang dapat di"umpai di lumen dan dinding usus (intraintestinal) maupun

luar usus (ekstraintestinal) dapat mengakibatkan ge"ala disentri. Diameternya

lebih besar dari troo9oit komensal (dapat sampai 5! mm) dan mengandung

beberapa eritrosit di dalamnya. +al ini dikarenakan troo9oit patogen sering

menelan eritrosit ( haematophagous tropho9oite). entuk troo9oit ini

bertanggung "aab terhadap ter"adinya ge"ala penyakit namun cepat mati apabila

berada diluar tubuh manusia.'

entuk kista "uga ada ' macam, yaitu kista muda dan kista deasa.bentuk

kista hanya di"umpai di lumen usus. entuk kista bertanggung "aab terhadap

ter"adinya penularan penyakit dan dapat hidup lama di luar tubuh manusia serta

tahan terhadap asam lambung dan kadar klor standard di dalam sistem air

minum. Diduga kekeringan akibat penyerapan air di sepan"ang usus besar

menyebabkan troo9oit berubah man"adi kista.


Kista Tr!f!&!it


4/19

B. Penyebab diare non-ineksi, yaitu '

1. Diare berdarah karena #naginasi

#naginasi atau intususeosi pada bayi dan anak-anak "arang ter"adi tetapi

merupakan persoalan yang serius karena merupakan penyebab terbanyak

obstruksi usus pada anak-anak. Secara terminology “intussusception< berasal

dari bahasa latin =intus< yang artinya dalam atau masuk dan =susception< yang

artinya menerima.%

#naginasi ter"adi karena salah satu segmen usus masuk ke dalam segmen

usus lain didekanya, dimana bagian usus yang prolap tersebut disebut

“intussusception”, sedangkan bagian usus yang menerima segmen usus yang

prolaps tersebut disebut intussuscipien. iasanya intussusciptum letaknya lebih

proksimal dari intussuscipien, alasannya karena aksi peristaltik usus halus

dimulai dari segmen proksimal ke segmen distal.%

>esentrium pada intussuceptum yang tertekan akan menurunkan aliran

darah ke bagian usus yang lain dan ter"adi pembengkakan pembuluh darah

dinding usus dan secara cepat menyebabkan ter"adinya obstruksi. ?ika aliran

darah pada daerah inaginasi terhenti ter"adi iskemik "aringan usus sehingga

ter"adi nekrosis "aringan usus akibatnya ter"adi ganggren dan pada akhirnya

ter"adi perorasi dan peritonitis.%

'. Diare akibat Alergi

Alergi makanan ter"adi kurang lebih sekitar pada ' tahun pertama

kehidupan anak. Sekitar &! nya adalah sekresi non-#g4 mediated dan banyak

sebagian besar melibatkan traktus gastrointestinal. *esulitan banyak ter"adi saat

melakukan interpretasi ge"ala-ge"ala alergi pada gastrointestinal karena

maniestasi yang ter"adi tidak mudah dilihat seperti maniestasi alergi pada kulit

dan tidak mudah diukur seperti maniestasi pada bronkus. >aniestasi alergi

makanan pada gastrointestinal dapat dibedakan men"adi yang gE mediated dan

non!gE mediated."

Sel mast, setelah lama dikenal sebagai sel utama pada reaksi

hipersensitiitas tipe #, banyak didapatkan pada bagian-bagian tubuh lain

terutama traktus gastrointestinal. Stimulus sel mast yang berikatan dengan #g4

meyebabkan keluarnya mediator dan protease seperti histamine, tryptase,

chymase, dan leu#otriene. *eadaan ini akan meningkatkan kontraksi otot polos.%



5/19

8e"ala gastrointestinal yang disebabkan oleh alergi makanan dapat bermacam-

macam. +al ini tabel '.@

Pada dietary protein!induced proctitis didapatkan bayi yang secara klinis

baik tetapi didapatkan darah yang bercampur lendir pada eses. 6er"adi pada

aal-aal kehidupan tetapi rata-rata pada usia ' bulan. Paling sering disebabkan

oleh susu sapi, atau pada bayi yang mendapatkan AS#, ibu mengkonsumsi susu

sapi. 4liminasi susu sapi dapat merupakan pertanda diagosis utama, karena #g4

dan AS6 hasilnya negati. Setelah dilakukan eliminasi diet diharapkan

menghilang dalam /' "am, dan penyakit ini akan menghilang setelah usia 1-'

tahun. Sedangkan pada dietary protein enteropathy didapatkan ge"ala diare

kronis dan muntah yang disertai malabsorbsi dan gagal tumbuh. Serta dapat

ditemukan pula edema, distensi abdomen akibat hilangnya protein. Penyakit ini

"uga akan menghilang setelah usia 1-' tahun. 8e"ala klinis yang ditimbulkan

dietary protein enterocolitis mirip dengan dietary protein enteropathy tetapi

lebih berat. *onsusmsi alergen secara kronik atau intermiten (setelah ' "am)

akan menyebabkan muntah hebat, diare dengan dehidrasi, asidosis, dan

methemoglobinema. Pada sebagian besar anak akan menghilang setelah usia '

sampai $ tahun.%,@

Ta%el II. 1. $e'ala $astr!intestinal Alergi (akanan)*+

Pen,akit $e'ala Utaa

IgE mediated * !nset ak-t

iediate gastr!intestinal

#,persensitiit,

>ual, muntah, diare setelah

mengkonsumsi alergen (akut)

/ral alergen syndrome 8atal pada mulut

gE antibody associated in some

cases$cell mediated Eosinophillic

gastroenteropathies

Disalgia, nyeri. 8e"ala lain asites,

edema, berat badan turun, enteropati

protein.

Cell mediated Dietary protein

enterocolitis

' "am setelah mengkonsumsi alergen,

mual, muntah, diare, hipotensi.

Dietary protein proctitis Diare berlendir dan berdarah

Dietary protein enteropathy >alabsorbsi, edema, mual, muntah,

pertumbuhan terhambat.

Celiac disease >alabsorbsi, diare, gluten responsi,

+3A-DB'.



6/19

III. 0. Pat!fisi!l!gi

1. Disentri asiler

Semua strain kuman Shigella menyebabkan disentri, yaitu suatu

keadaan yang ditandai dengan diare, dengan konsistensi tin"a biasanya lunak,

disentri eksudat inlamasi yamh mengandung leukosit polymorfonuclear

(P>) dan darah.

*uman Shigella secara genetik bertahan terhadap p+ yang rendah,

maka dapat meleati barrier asam lambung. Ditularkan secara oral melalui air,

makanan dan lalat yang tercemaroleh ekskreta pasien. Setelah meleati

lambung dan usus halus, kuman ini menginasi sel epital mukosa kolon dan

berkembang biak didalamnya.'

*olon merupakan tempat utama yang diserang Shigella namun illeum

terminalis dapat "uga terserang. *elainan yang terberat biasanya didaerah

sigmoid, sedang pada illeum hanya hiperemik sa"a. Pada keadaan akut dan atal

ditemukan mukosa usus hiperemik, lebam dan tebal, nekrosis superisial, tapi

biasanya tanpa ulkus. Pada keadaan subakut terbentuk ulkus pada daerah

olikel limoid, dan pada selaput lendir lipatan transersum didapatkan ulkus

yang dangkal dan kecil, tapi ulkus menebal dan iniltrat tetapi tidak berbentuk

ulkus bergaung.

Shigella dysentriae dan Shigella sonei menghasilkan eksotoksin antara

lain Sh461, Sh46' dan toksin shiga, yang mempunyai siat enterotoksik,

sitotoksik dan neurotoksik. 4nterotoksin tersebut merupakan suatu aktor

irulen sehingga kuman lebih mampu menginasi sel epitel mukosa kolon dan

menyebabkan kelainan pada selaput lendir yang mempunyai arna hi"au yang

khas. Pada ineksi yang menahun akan terbentuk selaput yang tebalnya sampai

1,5 cm sehingga dinding usus men"adi kaku, tidak rata dan lumen usus

mengecil. Dengan ter"adi perlekatan dengan peritoneum.

$. Disentri Amoeba

6roo9oit yang mula-mula hidup sebagai komensal di lumen usus

besar dapat berubah men"adi patogen sehingga dapat menembus mukosa usus

dan menimbulkan ulkus. Akan tetapi aktor yang menyebabkan perubahan ini

sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Diduga baik aktor kerentanan



7/19

tubuh pasien, siat keganasan (irulensi) amoeba, maupun lingkungannya

mempunyai peran.

Amoeba yang ganas dapat memproduksi en9im osoglukomutase dan

liso9im yang dapat mengakibatkan kerusakan dan nekrosis "aringan dinding

usus. entuk ulkus amoeba sangat khas yaitu di lapisan mukosa berbentuk

kecil, tetapi di lapisan submukosa dan muskularis melebar (menggaung).

Akibatnya ter"adi ulkus di permukaan mukosa usus menon"ol dan hanya ter"adi

reaksi radang yang minimal. >ukosa antara ulkus-ulkus tampak normal. Clkus

dapat yter"adi disemua bagian usus besar, tetapi berdasarkan rekuensi dan

urut-urutan tempatnya adalah sekum, kolon ascenden, rektum, sigmoid,

apendiks dan illeum terminalis.'

II. . (anifastasi Klinis

A. Disentri asiler

>asa tunas berkisar antara / "am sampai / hari. 3ama ge"ala rata-rata /

hari sampai & minggu.pada ase aal pasien mengeluh nyeri perut baah, diare

disertai demam yang mencapai &!2. Selan"utnya diare berkurang tetapi tin"a

masih mengandung darah dan lendir, tenesmus, dan nasu makan menurun.

entuk klinis dapat bermacam-macam dari yang ringan, sedang, sampai

yang berat. Sakit perut terutama dibagian sebelah kiri, terasa melilit diikuti

pengeluaran tin"a sehingga mengakibatkan perut men"adi cekung. entuk

yangb berat % fulminating cases& biasanya disebabkan oleh Shigella dysentriae.

8e"alanya timbul mendadak dan berat, ber"angkitnya cepat, buang air besar

seperti air dengan lendir dan darah, muntah-muntah, suhu badan subnormal,

capat ter"adi dehidrasi, ren"atan septik dan dapat meninggal bila tidak cepat

ditolong. Akibatnya timbul rasa haus, kulit kering dan dingin, turgor kulit

berkurang karena dehidrasi. >uka men"adi berarna kebiruan, ekstremitas

dingin dan iskositas darah meningkat (hemokonsentrasi). *adang-kadang

ge"alanya tidak khas, dapat berupa seperti ge"ala kolera atau keracunan

makanan.

*ematian biasanya ter"adi kerena gangguan sirkluasi perier, anuria dan

koma uremik. Angka kematian bergantung pada keadaan dan tindakan



8/19

pengobatan. Angka ini bertambah pada keadaan malnutrisi dan keadaan darurat

misalnya kelaparan. Perkembangan penyakit ini selan"utnya dapat membaik

secara perlahan-lahan tetapi memerlukan aktu penyembuhan yang lama.

Pada kasus yang sedang keluahan dan ge"ala berariasi, tin"a biasanya

lebih berbentuk, mungkin bisa mengandung sedikit darahElendir. Sedangkan

pada kasus yang ringan, keluhanEge"ala tersebut di atas lebih ringan. erbeda

dengan kasus yang menahun, terdapat serangan seperti kasus akut secara

menahun. *e"adian ini "arang sekali bila mendapat pengobatan yang baik.'

. Disentri Amoeba

'. Carrier %Cyst (asser&Pasien ini tidak menun"ukkan ge"ala klinis sama sekali. +al ini disebabkan

karena amoeba yang berada dalam lumen usus besar tidak mengadakan inasi

ke dinding usus.

). Disentri Amoeba ingan

6imbulnya penyakit (onset penyakit) perlahan-lahan. Penderita biasanya

mengeluh perut kembung, kadang nyeri perut ringan yang bersiat ke"ang.

Dapat timbul diare ringan, &-5 kali sehari, dengan tin"a berbau busuk. *adang

"uga tin"a bercampur darah dan lendir. 6erdapat sedikit nyeri tekan di daerah

sigmoid, "arang nyeri di daerah epigastrium. *eadaan tersebut bergantung pada

lokasi ulkusnya. *eadaan umum pasien biasanya baik, tanpa atau sedikit

demam ringan (subebris). *adang di"umpai hepatomegali yang tidak atau

sedikit nyeri tekan.

$. Disentri Amoeba Sedang

*eluhan pasien dan ge"ala klinis lebih berat dibanding disentri ringan,

tetapi pasien masih mampu melakukan aktiitas sehari-hari. 6in"a biasanya

disertai lendir dan darah. Pasien mengeluh perut kram, demam dan lemah badan disertai hepatomegali yang nyeri ringan.

&. Disentri Amoeba erat

*eluhan dan ge"ala klinis lebih berat lagi. Penderita mengalami diare

disertai darah yang banyak, lebih dari 15 kali sehari. Demam tinggi (&!2-

&!,52) disertai mual dan anemia.

Ta%el II.2. $a%aran Klinis en-r-t agen pen,e%a% %erdasarkan $e'ala Klinis11

8e"ala *linis otairus Shigella Salmonella 4642 4#42 *olera

>asa 6unas 1/-/' "am '&-&% "am -/' "am -/' "am -/' "am &%-/' "am



9/19

Panas F FF FF - FF -

>ual Sering ?arang Sering F - Sering

>untah 6enesmus 6enesmus - 6enesmus *ramp

yeri Perut 6enesmus *ramp 3ik - *ramp -

yeri *epala - F F '-$ hari - $ hari3amanya Sakit 5./ +ari ;/ hari $-/ hari Gariasi

Ta%el II.". $a%aran Klinis en-r-t agen pen,e%a% %erdasarkan Sifat Tin'a11

Sifat Tin'a !tair-s S#igella Sal!nella ETE3 EIE3 K!lera

4!l-e Sedang Sedikit Sedang anyak Sedikit anyak

5rek-ensi 5-1!HEhari ;1!HEhari Sering Sering Sering 6erus

K!nsistensi 2air 3embek 3embek 2air 3embek >enerus

Dara# - F *adang - F 2air

Ba- 3angu - usuk - - -

6arna *uning

+i"au

>erah-

+i"au

*ehi"auan 6ak

erarna

>erah-

+i"au

Amis khas

seperticucian

beras

Le-k!sit - F F - - -

Lain7Lain AnoreHia *e"ang Sepsis >eteorism

us

#neksi

Sistemik

-

II. 8. Peeriksaan Pen-n'ang

1. Disentri Amoeba

a. Pemeriksaan 6in"a

Pemeriksaan tin"a ini merupakan pemeriksaan laboratorium yang sangat penting. iasanya tin"a berbau busukm, bercampur darah dan lendir. Cntuk

pemeriksaan mikroskopik diperlukan tin"a yang segar. *adang diperlukan

pemeriksaan berulang-ulang, minimal $ kali seminggu dan sebaiknya

dilakukan sebelum pasien mendapat pengobatan.

Pada pemeriksaan tin"a yang berbentuk (pasien tidak diare), perlu dicari

bentuk kista karena bentuk troo9oit tidak akan dapat ditemukan. Dengan

sediaan langsungb tampak kista berbentuk bulat dan berkilau seperti mutiara.

Di dalamnya terdapat badan-badan kromatoid yang berbentuk batang dengan

u"ung tumpul, sedangkan inti tidak tampak. Cntuk dapat melihat intinya, dapat

digunakan larutan lugol. Akan tetapi dengan larutan lugol ini badan-badan

kromatoid tidak tampak bila "umlah kista sedikit, dapat dilakukan pemeriksaan

menggunakan metode konsentrasi dengan larutan seng sulat dan eterormalin.

Dengan larutan seng sulat kista akan terapung di permukaan sedangkan

dengan larutan eterormalin kista akan mengendap.



10/19

Dalam tin"a pasien "uga dapat ditemukan troo9oit. Cntuk itu diperlukan

tin"a yang masih segar dan sebaiknya diambil bahan dari bagian tin"a yang

mengandung darah dan lendir. Pada sediaan langsung dapat dilihat troo9oit

yang masih bergerak akti seperti keong dengan menggunakan pseudopodinya

yang seperti kaca. ?ika tin"a berdarah, akan tampak amoeba dengan eritrosit ;

$E3P didalamnya dan leukosit ;5E3P. entuk inti akan nampak "elas bila dibuat

sediaan dengan larutan eosin.'

b. Pemeriksaan Sigmoidoskopi dan *olonoskopi

Pemeriksaan ini berguna untuk membantu diagnosis oenderita dengan

ge"ala disentri, terutama apabila pada pemeriksaan tin"a tidak ditemukan

amoeba. Akan tetapi pemeriksaan ini tidak berguna untuk carrier. Pada

pemeriksaan ini akan didapatkan ulkus yang khas dengan tepi menon"ol,

tertutup eksudat kekuningan, mukosa usus antara ulkus-ulkus tampak normal.'

c. Ioto ontgen *olon

Pemeriksaan oto rontgen kolon tidak banyak membantu karena seringkali

ulkus tidak tampak. *adang pada ulkus amoebiasis kronis, oto rontgen kolon

dengan barium enema tampak ulkus disertai spasme otot. Pada ameboma

nampak illing deect yang mirip karsinoma.'

d. C"i Serologi

C"i serologi banyak digunakan sebagai u"i bantu diagnosis abses hati

amebik dan epidemiologis. C"i serologis positi bila amoeba menembus

"aringan (inasi). 7leh karena itu u"i ini akan positi pada pasien abses hhati

dan disentri amoeba dan negati pada carrier. +asil u"i serologi positi belum

tentu menderita amebiasis akti, tetapi bila negati pasti bukan amebiasis.'

'. Disentri asiler

a. Pemeriksaan 6in"a

Pemeriksaan tin"a secara langsung terhadap kuman penyebab serta biakan

hapusan (rectal sab). Cntuk menemukan carrier diperlukan pemeriksaan biakan tin"a yang seksama dan teliti karena basil shigella mudah mati. Cntuk

itu perlu tin"a yang baru.'

b. (olymerase Chain *eaction (P2)

Pemeriksaan ini spesiik dan sensiti, tetapi belum dipakai secara luas.

c. 4n9im #mmunoassay

#ni dapat mendeteksi toksin di tin"a pada sebagian besar penderita yang

terineksi Shigella dysentriae tipe 1 atau toksin yang dihasilkan E.coli.

d. Sigmoidoskopi



11/19

Sebelum pemeriksaan sitologi ini, dilakukan pengerokan daerah sigmoid.

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada stadium lan"ut.

e. Aglutinasi

+al ini ter"adi karena algutinin terbentuk pada hari kedua, maksimum pada

hari keenam. Pada Shigella dusentriae aglutinasi dinyatakan positi pada

pengenceran 1E5! dan pada Shigella flexneri aglutinasi antibodi sangat

kompleks, dan oleh karena adanya banyak strain maka "arang dipakai.'

II. 9. Diagn!sis Banding

1. Disentri Amoeba

6imbulnya penyakit biasanya perlahan-lahan, diare aal tidak adaE"arang.

6oksemia ringan dapat ter"adi, tenesmus "arang dan sakit terbatas. 6in"a

biasanya besar, terus-menerus, asam, berdarah, bila berbentuk biasanya

tercampur lendir. 3okasi tersering daerah sekum dan kolon ascenden, "arang

mengenai illeum. Clkus yang ditimbulkan dengan guang yang khas seperti

botol.'

'. Disentri asiler

Penyakit ini biasanya timbul secara akut, sering disertai toksemia,

tenesmus akan tetapi sakit biasanya siatnya umum. 6in"a biasanya kecil-kecil,

banyak, tak berbau, alkalis, berlendir, nanah dan berdarah, bila tin"a berbentuk

dilapisi lendir. Daerah yang tersering biasanya sigmoid dan dapat "uga

menyerang illeum. Daerah yang terserang akan mengalami hiperemia

superisial ulserati dan selaput lendir akan menebal.'

+. Eschericiae Coli

a. 4schericiae coli 4nteroinasie (4#42)

Patogenesisnya seperti Shigolosis yaitumelekat dan menginasi epitel usus

sehingga menyebabkan kematian sel dan respon radang cepat (secara klinis

dikenal sebagai kolitis). Serogrup ini menyebabkan lesi seperti disentri basiller,

ulserasi atau perdaran dan iniltrasi leukosit polimoronuklear dengan khas

edem mukosan dan submukosa. >aniestasi klinis berupa demam, toksisitas

sistemik, nyeri ke"ang abdomen, tenesmus dan diare cair atau darah. '

b. 4schericiae coli 4nterohemoragik (4+42)

>aniestasi klinis dari 4+42 dapat menyebabkan penyakit diare sendiri

atau dengan nyeri abdomen. Diare pada mulanya cair tapi beberapa hari

men"adi berdarah (kolitis hemoragik). >eskipun gambarannya sama dengan

Shigellos yang membedakan adalah ter"adinya demam yang merupakan



12/19

maniestasi yang tidak la9im. eberapa ineksi disertai dengan sindrom

hemolitik uremik.'

II. ). Diagn!sis Diare Berdara#

1. Disentri asiler

Perlu dicurigai adanya Shigellosis pada pasien yang datang dengan

keluhan nyeri abdomen baah, dan diare. Pemeriksaan mikroskopik tin"a

menun"ukkan adanya eritrosit dan leukosit P>. Cntuk memastikan diagnosis

dilakukan kultur dari bahan tin"a segar atau hapus rektal. Pada ase akut ineksi

Shigella, tes serologi tidak bermanaat.

Pada disentri subakut ge"ala klinisnya serupa dengan kolitis ulserosa.

Perbedaan utama adalah kultur Shigella yang positi dan perbaikan klinis yang

bermakna setelah pengobatan dengan antibiotik yang adekuat.

'.Disentri Amoeba

Pemeriksaan sangat penting di mana tin"a penderita amebiasis tidak

banyak mengandung leukosit tetapi banyak mengandung bakteri. Diagnosis

pasti baru dapat ditegakkan bila ditemukan amoeba (troo9oit). Akan tetapi

ditemukannya amoeba bukan berarti menyingkirkan kemungkinan penyakit

lain karena amebiasis dapat ter"adi bersamaan dengan penyakit lain. 7leh

karena itu, apabila penderita amebiasis yang telah men"alani pengobatan

spesiik masih tetap mengeluh nyeri perut, perlu dilakukan pemeriksaan lain,

misalnya endoskopi, oto kolon dengan barium enema atau biakan tin"a.'

Abses hati amoeba sukar dibedakan dengan abses piogenik dan

neoplasma. Pemeriksaan ultrasonograi dapat membedakannya dengan

neoplasma, sedang ditemukannya echinococcus dapat membedakan

memebedakannya dengan abses piogenik. Salah satu caranya yaitu dengan

dilakukannya pungsi abses.'

II. +. K!plikasi

1. Disentri Amoeba

eberapa penyulit dapat ter"adi pada disentri amoeba, baik berat maupun

ringan. erdasarkan lokasinya, komplikasi tersebut dapat dibagi men"adi '

a. *omplikasi #ntestinal

Perdarahan usus



13/19

6er"adi apabila amoeba mengadakan inasi ke dinding usus besar

dan merusak pembuluh darah.

Perorasi usus

+al ini dapat ter"adi apabila abses menembus lapisan muskular

dinding usus besar. Sering mengakibatkan peritonitis yang

mortilitasnya tinggi. Peritonitis "uga dapat disebabkan akibat pecahnya

abses hati amoeba.

Ameboma

Peristia ini ter"adi akibat ineksi kronis yang mengakibatkan

reaksi terbentuknya massa "aringan granulasi. iasanya ter"adi di

daerah sekum dan rektosigmoid. Sering mengakibatkan illeus

obstrukti atau penyempitan usus. #ntususepsi

Sering ter"adi di daerah sekum (caeca-colic) yang memerlukan

tindakan operasi segera.

Penyempitan usus (striktura)

Dapat ter"adi pada disentri kronik akibat terbentuknya "aringan ikat

atau akibat ameboma.

b. *omplikasi 4kstraintestinal

Amebiasis +ati

Abses hati merupaka komplikasi ekstraintestinal yang paling sering

ter"adi. Abses dapat timbul dari beberapa minggu, bulan atau tahun

sesudah ineksi amoeba sebelumnya. #neksi dihati ter"adi akibat

imbolisasi ameba dan dinding usus besar leat ena porta, maka abses

hati amoeba terutama banyak terdapat di lobus kanan. Abses berisi

nanah kental yang steril, tidak berbau, berarna kecoklatan (chocolate

paste) yang terdiri atas "aringan sel hati yang rusak bercampur darah.

*adang-kadang dapat berarna kuning kehi"auan karena bercampur

dengan cairan empedu.

Abses Pleuropulmonal

Abses ini dapat ter"adi akibat ekspansi langsung abses hati. *urang

lebih 1!-'! abses hati amoeba dapat mengakibatkan penyulit ini.

Abses paru "uga dapat ter"adi akibat embolisasi amoeba langsung dari

dinding usus besar. Dapat "uga ter"adi hiliran (istel) hepatobronkhial

sehingga penderita batuk-batuk dengan sputum berarna kecoklatan

yang rasanya seperti hati.

Abses 7tak, 3ime dan orgsn lain



14/19

*eadaan ini dapat ter"adi akibat embolisasi amoeba langsung dari

dinding usus besar maupun dari abses hati sangat "arang ter"adi.

Amebiasis *ulit

6er"adi akibat inasi amoeba langsung dari dinding usus besar

dengan membentuk hilarin (istel). Sering ter"adi di daerah perianal

atau dinding perut. Dapat pula ter"adi di daerah uloaginal akibat

inasi amoeba yang berasal dari anus.

'. Disentri asiler

eberapa komplikasi ekstrintestinal disentri basiler ter"adi pada pasien

yang berada di negara yang masih berkembang dan seringnya ke"adian ini

dihubungkan dengan ineksi Shigella dysentriae tipe 1 dan Shigella flexneri

pada pasien dengan status gi9i buruk. *omplikasi lain akibat ineksi Shigella

dysentriae tipe 1 adalah haemolitic uremic syndrome (+CS). +CS diduga

akibat adanya penyerapan enterotoksin yang diproduksi oleh Shigella.

iasanya +CS ini timbul pada akhir minggu pertama disentri basiler, yaitu

pada saat disentri basiler mulai membaik. 6anda-tanda +CS dapat berupa

oliguria, penurunan hematokrit (sampai 1! dalam '& "am) dan secara

progresi timbul anuria dan gagal gin"al atau anemia berat dengan gagal

"antung. Dapat pula ter"adi reaksi leukemoid (leukosit lebih dari 5!.!!!Emikro

liter), trobositopenia ($!.!!!-1!!.!!!Emikro liter), hiponatremia, hipoglikemia

berat bahkan ge"ala susunan sara pusat seperti ensealopati, perubahan

kesadaran dan sikap yang aneh.'

Artritis "uga ter"adi akibat ineksi Shigella flexneri yang biasanya muncul

pada masa penyembuhan dan mengenai sendi-sendi besar terutama lutut. +al

ini dapat ter"adi pada kasus yang ringan dimana cairan sinoial sendi

mengandung leukosit polimoronuklear (P>). Penyembuhan dapat sempurna,akan tetapi keluhan artritis dapat pula ter"adi iritasi atau iridosiklitis.

Sedangkan stenosis ter"adi bila usus sirkular pada usus penyembuh, bahkan

dapat pula ter"adi obstruksi usus, alaupun hal ini "arang ter"adi. euritis

perier dapat ter"adi setelah serangan Shigella dysentriae yang toksik namun

hal ini "arang sekali ter"adi.'

*omplikasi intestinal seperti toksik megakolon, prolaps rectal dan

perorasi "uga dapat muncul. Akan tetapi peritonitis karena perorasi "arang

ter"adi. *alaupun ter"adi biasanya pada stadium akhir atau setelah serangan



15/19

berat. Peritonitis dengan perlekatan yang terbatas mungkin pula ter"adi pada

beberapa tempat yang mempunyai angka kematian tinggi. *omplikasi lain

yang dapat timbul adalah bisul dan hemorroid.'

II. 1:. Pen;ega#an1. Disentri Amoeba

>akanan, minuman dan keadaan lingkungan hidup yang memenuhi

syarat kesehatan merupakan sarana pencegahan penyakit yang sangat penting.

Air minum sebaiknya dimasak dahulu karena kista akan binasa bila air

dipanaskan 5!2 selama 5 menit.'

Penting sekali adanya "amban keluarga, isolasi dan pengoabatan carrier.

2arrier dilarang beker"a sebagai "uru masak atau segala peker"aan yang

berhubungan dengan makanan. Sampai saat ini belum ada aksin khusus untuk pencegahan. Pemberian kemoproilaksis bagi isataan yang akan

mengun"ungi daerah endemis tidak dian"urkan.'

'. Disentri asiler

elum ada rekomendasi pemakaian aksin untuk Shigella. Penularan

disentri basiler dapat dicegah dan dikurangi dengan kondisi lingkungan dan diri

yang bersih seperti membersihkan tangan dengan sabun, suplai air yang tidak

terkontaminasi, penggunaan "amban yang bersih.'

II. 11. Peng!%atan

Prinsip dalam melakukan tindakan pengobatan adalah istirahat,

mencegah atau memperbaiki dehidrasi dan pada kasus yang berat diberikan

antibiotika.

a. 2airan dan 4lektrolit

Dehidrasi ringan sampai sedang dapat dikoreksi dengan cairan

rehidrasi oral. ?ika rekuensi buang air besar terlalu sering, dihidrasi

akan ter"adi dan berat badan penderita akan turun. Dalam keadaan ini

perlu diberikan cairan melalui inus untuk menggantikan cairan yang

hilang. Akan tetapi "ika penderita tidak muntah, cairan dapat diberikan

melalui minuman atau pemberian air kaldu atau oralit. ila penderita

berangsur sembuh, susu tanpa gula mulai dapat diberikan.

Diberikan makanan lunak sampai rekuensi berak kurang dari 5

kaliEhari, kemudian diberikan makanan ringan biasa bila ada kama"uan.

b. Pengobatan Spesiik

>enurut pedoman J+7, bila terlah terdiagnosis shigellosis pasien

diobati dengan antibiotika. ?ika setelah ' hari pengobatan



16/19

menun"ukkan perbaikan, terapi diteruskan selama 5 hari. ila tidak ada

perbaikan, antibiotika diganti dengan "enis yang lain.

esisten terhadap sulanamid, striptomisin, kloramenikol dan

tetrasiklin hampir uniersal ter"adi. *uman Shigella biasanya resisten

terhadap ampisilin, namun apabila ternyata dalam u"i resisten kuman

terhadap ampisilin masih peka, maka masih dapat digunakan dengan

dosis & H 5!! mgEhari selama 5 hari. egitu pula dengan trimetoprim-

sulametoksa9ol, dosis yang diberikan & mgEkg selama $-5 hari.

Amoksisilin tidak dian"urkan dalam pengobatan disentri basiler karena

tidak eekti.Ta%el II. 0. Anti%i!tik ,ang dig-nakan -nt-k eng!%ati pen,e%a% diare9

Shigella 5irst line

2iproloHacin

Anak 15 mgEkg ' kali per

hari selama $ hari.

Se;!nd line

Pimecillinam

Anak '! mgEkg & kali per

hari selama 5 hari.

2etriaHone

Anak 5!-1!! mgEkg 1 kali

sehari selama 5 hari.

A9ithromycinAnak -'! mgEkg 1 kali

sehari selama 5 hari.

Amobiasis >etronida9ole

Anak 1! mgEkg tiga kali per

hari selama 5 hari (1! hari

pada kasus berat).

eri tablet 9inc sebagaimana pada anak dengan diare cair tanpa

dehidrasi. Pada bayi muda (umur : ' bulan), "ika ada penyebab lain

seperti inaginasi, ru"uk anak ke spesialis bedah.1!

II. 12. Pr!gn!sis

Prognosis ditentukan dari berat ringannya penyakit, diagnosis dan

pengobatan dini yang tepat serta kepekaan amoeba terhadap obat yang

diberikan. Pada umumnya prognosis amebiasis adalah baik terutama pada

kasus tanpa komplikasi. Prognosis yang kurang baik adalah abses otak

amoeba.



17/19

Pada bentuk yang berat, angka kematian tinggi kecuali bila

mendapatkan pengobatan dini. 6etapi pada bentuk yang sedang , biasanya

angka kematian rendahK bentuk dysentriae biasanya berat dan masa

penyembuhan lama meskipun dalam bentuk yang ringan. entuk flexneri

mempunyai angka kematian yang rendah.'

BAB III

KESI(PULAN

Dari uraian tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan baha disentri

amuba merupakan penyakit dengan insidens yang cukup tinggi di #ndonesia

yang beriklim tropis. Penyakit ini dapat ditemukan dimana sa"a dan dapat

men"angkiti siapa sa"a tanpa mengenal gender, usia, dan ras. Sebagai salah satu

penyebab diare yang dapat ditemukan dimana sa"a, penyebab disentri amuba



18/19

perlu diaspadai mengingat dalam siklus hidup E. histolytica bentuk kista

sangat tahan terhadap pengaruh lingkungan yang buruk. Pengenalan ge"ala

klinis yang tepat yaitu amebiasis intestinal (akut dan kronis) dan amebiasis

ekstra intestinalK dapat dengan tepat menentukan tindakan pengobatan.

Cpaya pencegahan dan pengendalian disentri dapat terlaksana dengan

baik "ika masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan

men"alankan prinsip-prinsip higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang

baik. Cpaya tersebut diatas, secara eekti dapat memutus siklus penularan

penyakit. Penerapan pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat dapat tercapai

"ika pendampingan (adokasi) kepada masyarakat ber"alan secara kontinue,

terarah dan terprogram dengan baik dimulai dari institusi kesehatan terdepan

(Puskesmas Pembantu dan Puskesmas).

DA5TA PUSTAKA

1. lach A?., Perel S., Acorth ?P., Pediatric intussusception epidemiology

and outcome, 4merg >ed Australas, '!!/ PebK 1@(1) &5L5!.

'. SyaMroni A., +oesadha 0., '!!. Disentri Basiler . uku A"ar Penyakit

Dalam. I*C# '!1!. ?akarta

$. +embing '!!. angan -nggap *emeh Disentri. Diakses dari

httpEEportal.cbn.net.idEcbprtlEcybermed

&. 4ddy Soeando"o. =Amebiasis-uku A"ar #lmu Penyakit Dalam


19/19

. #DA#. >ateri nline Symposium >eningkatkan *ualitas +idup Anak.

4d.'. #DA# ?akarta, '!1&

/. >.*. han, D. >ahalanabis, . I. Pierce, . ollins, D. Sack, >.

Santoshan. '!!5. 6he 6reatment o Diarrhea a >anual or physicians and

other senior health orkes. Jeb site

httpEEhNlibdoc.ho.intEpublicationE'!!5E@'&15@$1%!.pd (!$ september

'!15).

%. Abasiyanik A, Dasci O, 0osunkaya A, et al., 3aparoscopic-assisted

pneumatic reduction o intussuception, ? Pediatri Sugery, Aug

1@@/K$'(%)K11&/L%

@. Departemen *esehatan # Direktorat ?endral Pemberantasan Penyakit

>enular dan Penyehatan 3ingkungan Pemukiman. '!!/. =uku A"ar

Diare

diare berdarah pada anak

Documents