askeb diare pada anak

21
ASKEB DIARE PADA ANAK BAB I TINJAUAN TEORI 1.1 KONSEP DASAR TEORI A. PENGERTIAN - Diare adalah buang air besar yang terjadi pada bayi atau anak yang sebelumnya nampak sehat, dengan frekuensi 3 x atau lebih per hari di sertai perubahan tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir atau darah. ( Markum 1996 ; 448) - Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. - Diare adalah keadaan frekuansi buang besar lebih 4 kali pada bayi 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. (Ngastiyah 1995 : 143) - Menurut hippo Cretes diare adalah sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. B. PATOGENESIS Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah: 1) Gangguan Osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan mengakibatkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare. 2) Gangguan Sekresi Akibat rangsangan tertentu ( misal oleh toksin ) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus 3) Gangguan Mobilitas Usus Hiper peristatik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare, sebaliknya bila peristatik usus menurun akan

Upload: iriel-kaconk

Post on 08-Aug-2015

142 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ASKEB DIARE PADA ANAK

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEB DIARE PADA ANAK

ASKEB DIARE PADA ANAKBAB I

TINJAUAN TEORI1.1 KONSEP DASAR TEORIA. PENGERTIAN

- Diare adalah buang air besar yang terjadi pada bayi atau anak yang sebelumnya nampak sehat, dengan frekuensi 3 x atau lebih per hari di sertai perubahan tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir atau darah.

( Markum 1996 ; 448)- Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer

dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.- Diare adalah keadaan frekuansi buang besar lebih 4 kali pada bayi 3 kali pada anak,

konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja.

(Ngastiyah 1995 : 143)- Menurut hippo Cretes diare adalah sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair.

B. PATOGENESISMekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:1) Gangguan Osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan mengakibatkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare.

2) Gangguan SekresiAkibat rangsangan tertentu ( misal oleh toksin ) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus

3) Gangguan Mobilitas UsusHiper peristatik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare, sebaliknya bila peristatik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.

Patogenesis Diare akut :1) Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati

rintangan asam lambung2) Jasad renik tersebut berkembang biak di dalam usus halus3) Oleh jasad renik dikeluarkan toksin4) Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

Page 2: ASKEB DIARE PADA ANAK

Patogenesis diare kronik1) Infeksi bakteri2) Infeksi parasit3) Infeksi mal absorbsi4) Malnutrisi

C. GAMBARAN KLINIKMula mula pasien cengeng, gelisah dan suhu badan meningkat, nafsu makan menurun, tinja encer, lendir dan darah (terkadang) warna tinja lama kelamaan berwarna hijau karena bercampur dengan empedu, anus lecet, kelamaan menjadi asam (karena banyaknya asam laktak yang keluar) Akhirnya nampak dehidrasi, berat badan menurun, turgor kulit menurun, mata dan ubun ubun tampak cekung, selaput lendir dan mulut juga kulit kering.Bila dehidarsi berat maka volume darah akan berkurang dengan demikian nadi akan cepat dan kecil denyut jantung menurun yang akhirnya dengan shock.(Pusdiknaskes, 1992: 98)

D. PATOFISIOLOGISebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi :1) Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan keseimbangan

asm basa (Asidosis metabolik)2) Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan ( masukan makanan kurang, pengeluaran

bertambah)3) Hipoglikemia4) Gangguan sirkulasi darah

E. Macam- macam Dehidrasi1) Dehidrasi ringan atau sedang apabila terdapat dua atau lebih tanda berikut :

(a) Gelisah atau rewel(b) Mata cekung(c) Cubitan kulit perut kembalinya lama(d) Dehidrasi ringan (≤ 5 % BB)

Dehidrasi sedang (≤ 5% - 10 % BB)2) Dehidrasi berat, apabila :

Terdapat 2 atau lebih tanda berikut:(a) Letargis atau tidak sadar(b) Mata cekung(c) Cubitan kulit perut kembalinya lama(d) Dehidrasi Berat ( <>

(Depkes RI ,1999)F. KOMPLIKASI AKIBAT DIARE

1) Dehidrasi2) Rejatan hipovolemik (volume darah menurun, bila 15-25% BB akan menyebabkan TD

menurun)

Page 3: ASKEB DIARE PADA ANAK

3) Hipo Kalemia4) Kejang5) Malnutrisi

( Pusdiknakes, 1992 : 99)G. PENATALAKSANAAN

Prinsip perawatan diare adalah :a. Pemberian cairanb. Dietetik (cara pemberian makanan )c. Obat-obatanPemberian Cairana) Cairan per oral

Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan per oral berupa cairan yang berisikan Nacl dan NaHCO3 ,KCL, dan Glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas umur enam bulan kadar natrium 90 m Eq/L Pada anak dibawah umur enam bulan dengan dehidrasi ringan, sedang kadar natrium 50-60 mEq/L. Formula lengkap sering di sebut oralit. Cairan sedaerhana yang dibuat sendiri (Formula tidak lengkap) hanya mengandung garam dan gula (NacL dan sukrosa) atau air tajin yang diberi garam dan gula, untuk pengobatan sementara dirumah sebelum dibawa berobat ke rumah sakit / pelayanan kesehatan untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut / lebih jauh.

b) Cairan per oralSebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pasien, misalnya untuk bayi atau pasien yang MEP

(Ngastiyah 1995 : 146)Sistematika Penatalaksanaan Berdasarkan Keadaan Penderita

Tanpa dehidrasi sampai Dehidrasi ringan Dehidrasi

berat dengan

Dehidrasi ringan sampai dengan berat / tanpa komplikasidengan /tanpa penyakit

penyerta

Page 4: ASKEB DIARE PADA ANAK

Cairan (LGG, air) Oralit Cairan rehidrasiTajin, kuah sayur, parenteral / dengan

Teh) RL, glukosaPengobatan dirumah di Puskesmas Di RS / puskesmasPoliklinik, RS Perawatan

1.2 KONSEP DASAR TEORI ASUHAN KEBIDANAN

I. PENGKAJIAN

Harus dikaji karena merupakan kunci untuk menentukan status kesehatan anak.( Pusdiknakes, 1992 : 6)

1. Data Subyektif

1) Identitas, meliputi

Nama, nama orang tua, umur, jenis kelamin, Ras / suku bangsa, Agama,

pendidikan Ayah / Ibu, pekerjaan.

2) Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan yang lalu, sekarang dan riwayat kesehatan keluarga.

Riwayat ibu waktu hamil, kelahiran

3) Alamat

Pola kebiasaan sehari-hari

a Nutrisi

b Eliminasi

c Istirahat

d Personal Hygiene

e Aktifitas2. DATA OBYEKTIFPengkajian fisik anak merupakan kunci utama menentukan status kesehatan anak

( Pusdiknakes, 1992 : 6)a Pemeriksaan Fisik

1) Ukuran PertumbuhanMerupakan kunci utama menentukan status kesehatan anak

( Pusdiknakes, 1992 : 6) Berat Badan (BB)

Sebelum anak ditimbang, skala di timbang harus pada angka nol (0)

Page 5: ASKEB DIARE PADA ANAK

 Tinggi badan (TB)Tinggi badan waktu lahir rata-rata 50 cm, rata-rata kenaikan tinggi badan anak pra sekolah adalah 6-8 cm/thn

(Soetjiningsih, 1995:4)2) Tanda-tanda vital

Merupakan kunci untuk mengevaluasi status fisik dan fungsi vital yaitu suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah. Setiap anak pada umur tertentu mempunyai nilai normal yang berbeda

( Pusdiknakes, 1992 : 7)3) Pemeriksaan Fisik Umum

Yang dilihat adalah keadaan umum, kesan subjektif dan penampilan fisik, status nutrisi, tingkah laku, kepribadian, cara interaktif dengan orang tua atau orang lain lain ataupun dengan perawat, postur tubuh

( Pusdiknakes, 1992 : 10)- Keadaan umum baik- Kesadaran composmentis- TTV Nilai normal suhu anak rata-rata sebagai berikut :

Usia Nilai suhu derajat

3 bulan6 bulan1 tahun3 tahun5 tahun7 tahun9 tahun11 tahun13 tahun

37,537,537,737,237

36,836,736,736,6

Keterangan : Frekuensi kenaikan suhu bayi sering berbeda sekitar 0,5 - 1oC masih dalam batas normal

 Nilai normal suhu anak rata-rata sebagai berikut :

Usia Waktu bangun Tidur Demam

Bayi baru lahir1 minggu – bln3 bln – 2 tahun2 – 10 tahun10 tahun – dewasa

100-80100-22080-15070-11055-90

80-16080-20070-12060-9050-90

> 220> 220> 200> 200> 200

 Nilai pernafasan rata-rata setiap menit sesuai umur adalah :

Umur Nilai pernafasan / menit

Bayi baru lahir1 - 11 bulan

3530

Page 6: ASKEB DIARE PADA ANAK

2 tahun4 tahun6 tahun8 tahun

10-12 tahun14 tahun16 tahun18 tahun

25232120191817

16-18

 Tekanan darahMerupakan pengukuran tanda-tanda vital yang biasanya diukur pada anak 3 tahun ke atas (Pusdiknakes, 1992 : 8 - 9).

 Ukuran PertumbuhanPertambahan Berat Badan dan Tinggi Badan sesuai umur anak

Usia Waktu bangun Tidur

Bayi lahir – 6 bln6-12 bulanBalitaPra sekolahUsia sekolahPubertas(Pertumbuhan cepat)

Bertambah 140-220 gr/mg (2x BBL)

85-140 gr/mg (3 x BL)2-3 kg / thn2-3 kg / thn2-3 kg / thn

Wanita 7-25 kg (17,5)Laki-laki 7-30/thn (23,7)

Bertambah 2,5 cm/bln

1,25 cm/bln2 thn : ½ dewasa

4 thn : 2 : PBSesudah 7 thn 5

cm/thn5-25 cm/thn10-30 / thn

(Pusdiknakes, 1992 : 10)Pemeriksaan fisik- Kepala :

Rambut : kebersihan, penyebaran, mudah rontok/tidakMata : kesimetrisan, apakah ada infeksi, bagaimana struktur, ukuran, cornea dan

keadaan retina.Hidung : Apakah membengkak, adakah cairan, warna, kemungkinan infeksi pada

jalan pernafasan.Mulut/gigi : Kebersihan, stomatitis/tidak, bibir kering/lembab, pertumbuhan gigi, ada

caries/tidak- Leher : Ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, ada pembesaran kelenjar limfe/tidak,

ada bendungan vena/tidak- Telinga : Kebersihan, kesimetrisan, adakah serumen, bagaimana pendengarannya.- Dada : Kesimetrisan, adakah benjolan, bagaimana keteraturan nafas, adakah wheezing

dan ronchi.- Abdomen : Adakah benjolan, adakah nyeri tekan, adakah pembesaran hepar, perut

kembung/tidak.- Kulit : Kebersihan, warna, struktur, suhu, kelembaban dan turgor

Page 7: ASKEB DIARE PADA ANAK

- Kuku : Kebersihan, panjang / pendek- Ekstremitas :

Atas : Kesimetrisan, adakah kelainan bawaan, kelengkapan jariBawah : Kesimetrisan, adakah kelainan, adakah oedema

- Genetalia : Kebersihan, adakah kelainan- Anus : Kebersihan, adakah hemoroid

(Pusdiknakes, 1992 : 10 - 13)3. Data psikososial4. Data Spiritual5. Data Penunjang

1) Pemeriksaan DDTKa. BB menurut TB

Normal (N) : berat badan anak lebih dari 90% sampai dengan 110% berat standartKurang (K) : berat badan anak lebih dari 80% sampai dengan 90% berat standartBuruk (B) : berat badan anak 80% berat standart atau kurang(Pusdiknakes, 1992 : 48)

b. Pengukuran Lingkar Kepala (LK)Normal : bila ukuran lingkar kepala anak berada di dalam “jalur hijau”Tidak normal : bila ukuran lingkar kepala anak berada di luar “jalur hijau”

(Depkes RI, 2005 : 45-46).c. Data KPSP

Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangannya sesuai umur / normal (S)Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)Jumlah jawaban tidak perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian) (Depkes RI, 2005 : 49).

d. Tes Daya Dengar (TDD)Bila ada satu atau lebih jawaban tidak, kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran (Depkes RI, 2005 : 66).

e. Deteksi Dini Autis- Risiko tinggi menderita autis : bila jawaban tidak pada pertanyaan A5, A7, B2,

B3 dan B4- Risiko rendah menderita autis : bila jawaban Tidak pertanyaan A7 dan B4- Kemungkinan gangguan perkembangan lain : bila jawaban Tidak jumlahnya 3

atau lebih untuk pertanyaan A1-A4, A6, A8 - A9, B1, B5.- Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2, 3 (Depkes RI,

2005 : 72).2) Pemeriksaan DDST

Page 8: ASKEB DIARE PADA ANAK

 Normal : bila tidak ada terlambat (OT) dan atau maksimal 1 peringatan (IP) Suspek : bila terdapat 1 atau terlambat (IT) dan atau 2 / lebih peringatan (2P) Tidak dapat diuji :

- Bila terdapat 1 atau lebih skor menolak (1 m) untuk item dari sebelah kiri garis usia atau

- 2 / lebih skor menolak (2M) untuk itm yang tembus garis usia pada kotak gelap (75-90%)

E. ANALISA DATASelesai anamnesa dan pemeriksaan. Selanjutnya dilakukan analisa data untuk

menentukan diagnosa atau masalah dengan melihat data yang kita peroleh. Masalah yang mungkin timbul pada anak sehat, antara lain :1. Kurangnya pemenuhan kebutuhan nutrisi karena kurang pengetahuan (Carpenito, 1998 :

255).2. Keterbatasan bahasa, karena kurangnya stimulasi (Carpenito, 1998 : 159).3. Resiko terjadinya caries gigi, karena cara menggosok gigi yang salah dan tidak teratur

(Depkes RI, 1994 : 29).F. DIAGNOSA KEBIDANAN

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa diagnosa terdiri dari kondisi yang ada, masalah dan penyebabnya, masalah potensial dan prognosa (Depkes RI, 1994 : 29).

G. PERENCANAANTanggal dan waktu pelaksanaan1. Kurangnya pemenuhan kebutuhan nutrisi

Tujuan : Kebutuhan nutrisi anak terpenuhi, sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dapat optmal.

Kriteria hasil : Individu akan meningkatkan masukan nuttrisi sesuai kebutuhanIntervensi :a. Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat

R/ agar kebutuhan gizi anak tercukupi sehingga anak tidak kurang gizib. Untuk anak yang aktif berikan :

- Makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori- Sambil berjalan-jalan boleh diberikan makanan kecilR/ untuk mengjindari anak kekurangan gizi dan agar anak mau makan

c. Usahakan anak makan bersama-sama dengan keluarga lainR/ bisa menambah nafsu makan anak dengan adanya teman waktu makan

H. PELAKSANAANPelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan. Dimana pelaksanaan tindakan kemungkinan bidan melakukan tindakan secara langsung pada kelompok sasaran atau bekerja sama (kolaborasi) dengan tenaga lain. Pelaksanaan tindakan berdasarkan prosedur atau metode yang lazim digunakan atau pedoman-pedoman resmi yang dikeluarkan oleh

Page 9: ASKEB DIARE PADA ANAK

Depkes. Kegiatan pelaksanaan perlu dikendalikan agar tetap menuju sasaran. Setiap tindakan yang dilakukan memberikan perubahan pada kelompok sasaran

I. EVALUASITahap ini menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan. Bila tindakan yang dilakukan mencapai tujuan, perlu dipertimbangkan kemungkinan masalah baru yang timbul akibat keberhasilan. Dan sebaliknya bila tindakan tidak mencapai tujuan, maka langkah-langkah sebelumnya perlu diteliti kembali.

BAB IITINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIANTanggal Pengkajian : 12 juli 2009 Jam : 17.00 WIBTempat : BPS Ny. Siamik, Amd keb1. Identitas

a Identitas AnakNama : An ”S”Jenis Kelamin : PerempuanUmur : 10 BulanTanggal Lahir : 26-3-2008Anak ke : 1 (satu)

b Identitas Orang TuaAyah IbuNama : Tn. D Ny. I

Umur : 27 tahun 25 tahunAgama : Islam IslamSuku/ bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/IndonesiaPendidikan : STM SMAPekerjaan : Wiraswasta IRTAlamat : Madiun

2. Keluhan UtamaIbu pasien mengatakan An. S BAB 2x cair bercampur lendir.

3. Riwayat Kesehatana Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu pasien mengatakan An. S di Rumah mengalami BAB cair sebanyak 3x bercampur lendir, muntah (pada tanggal 10-6-2009) lalu oleh keluarga dibawa ke BPS terdekat.

b Riwayat Penyakit dahulu1) Penyakit waktu kecil

Page 10: ASKEB DIARE PADA ANAK

Ibu pasien mengatakan An. S tidak mempunyai penyakit waktu kecil kalaupun sakit hanya pilek biasa dan sembuh setelah berobat ke puskesmas terdekat

2) Pernah MRSIbu mengatakan pasien belum pernah masuk RS sebelumnya

3) AlergiIbu mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat alergi baik alergi makanan ataupun alergi pada obat-obatan tertentu.

4) Imunisasi1. Hepatitis BI, PolioI : Hepatitis B I 2 jam setelah lahir2. DPT Hb Cambo 1 + Polio 2 : 2 bulan3. DPT Hb Combo2 + Polio 3 : 3 bulan4. DPT Hb Combo3 + Polio 4 : 4 bulan5. Campak : 9 bulan

c Riwayat Penyakit Keluarga1) Penyakit Keturunan

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien, dalam keluarga juga tidak ada yang mempunyai / tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti DM dan Asma

2) Penyakit MenularIbu pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular misal: Hepatitis dan TBC

3) Penyakit Kesehatan LingkunganLingkungan tempat tinggal dan sekitar bersih dan sanitasi cukup

d Riwayat Antenatal Keluhan selama hamil

Ibu pasien mengatakan mual dan muntah sampai usia kehamilan 3 bulan, pada kehamilan 8-9 bulan mengeluh nyeri pinggang

 Ibu periksa ke bidan mulai usia kehamilan 2 bulan Ibu periksa rutin tiap bulan Ibu dapat vitamin dan tambah darah Ibu mendapat suntik TT 2x

e Riwayat Natal Umur Kehamilan : 40 minggu Jenis persalinan : spontan Ditolong oleh : Bidan Keadaan bayi : - Bayi lahir langsung menangis kuat

- Kulit kemerahan- Gerak aktif

Page 11: ASKEB DIARE PADA ANAK

- Normal- KU : Baik

 Penyulit saat persalinanIbu pasien mengatakan tidak ada penyulit saat proses persalinan.

f Riwayat NeonatalKondisi Bayi : baikBB lahir : 3000 gramPB lahir : 49 cm

g Riwayat Gizi Pemberian ASI : Diberikan segera setelah lahir sampai usia 6 bulan (ASI

Eksklusif) sampai sekarang usia 10 bulan ASI masih diberikan di tambah MP ASI

 Pemberian MP-ASI : Diberikan berselang-seling dengan ASI berupa bubur bayi (bubur beras merah, variasi buah-buahab, bubur kacang ijo).

 Makanan Sehari-hari : Diberikan ASI, biskuit bayi, sari buah dan juga diberikan MP ASI dengan Aneka rasa bubur.

h Riwayat Psikososial Yang mengasuh An. S

Pada saat ini An. S diasuh oleh kedua orang tuanya dan kadang juga olej kakek dan neneknya

 Hubungan dengan keluargaKeluarga / ibu pasien mengatakan hubungan An. S dengan keluarga baik An. S bisa diajak bercanda dan bermain dengan anggota keluarga

 Hubungan dengan lingkungan sekitarSaat ini hubungan pasien An. S dengan lingkungan sekitar belum terlibat karena saat ini An. S masih berumur 10 bulan.

i Riwayat Tumbuh Kembang Mengangkat Kepala : 4-5 bulan Tengkurap : 4-5 bulan Duduk : 8 bulan Tumbuh gigi pertama : 5-6 bulan Merangkak : 6 bulan Berdiri : 9 bulan Berjalan di tuntun : 10 bulan Berjalan berpegangan : belum bisa Berjalan sendiri : belum bisa Berbicara : baru bisa mengatakan dua suku kata Tidak mengompol : Masih mengompol

Page 12: ASKEB DIARE PADA ANAK

4. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGANa Motorik Kasar : Merangkak, dudukb Motorik halus : Memindah benda-benda sekitarc Bahasa : Baru bisa berkata dengan dua suku kata

Misal : ma, pa, da, da.5. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

a NutrisiSebelum Sakit : Masih minum ASI, ditambah dengan bubur tim / bubur instant

beras merah, kacang ijo, sari buah 3x sehari dengan porsi 1 mangkuk, makan habis tidak muntah.

Saat Sakit : Masih minum ASI, ditambah makanan menu RS (ML) 3x sehari. Makan habis ¾ porsi. Anak tidak muntah. Minum ASI dan ditambah air putih / teh ± 400 – 500 cc / hari.

b EliminasiSebelum sakit : BAB 1 - 2x/hari dengan konsistensi warna lembek, warna kuning,

bau khas feses.BAK 4-5x/hari warna kuning, jernih, bau khas.Saat sakit : BAB 4 – 3 x/hari dengan konsistensi cair dan berlendir warna kuning,

bau khas feses.Saat pengkajian An. S BAB 2x/hari cair bercampur lendirBAK baru 4 – 5 x/hari dengan konsistensi warna kuning, jernih, bau khas urin

c IstirahatSebelum sakit : Anak biasanya tidur setelah makan siang atau menjelang makan

siang sekitar pukul 10.00 WIB, tidur malam ± pukul 20.00 WIB. Namun biasanya anak bangun pada malam hari karena mengompol atau minta minum.

Saat sakit : Anak tidur pukul ± 12.00 WIB dan malam ± pukul 20.00 WIB sering terbangun karena mengompol dan minta minum.

d Personal hygieneSebelum sakit : Anak biasa mandi 2x sehari, keramas 2x seminggu di bantu ibu

pasien dan mengganti pakaian anak jika telah kotor atau saat mandi

Saat sakit : Sejak masuk RS, anak diseka 2x pada pagi dan sore hari, ganti baju jika kotor atau saat disibin.

e AktivitasSebelum sakit : pasien biasanya di gendong oleh anggota keluarga dan diajak

jalan-jalan atau main kerumah saudara / tetangga sewaktu-waktu.

Page 13: ASKEB DIARE PADA ANAK

Saat sakit : Anak hanya berbaring di tempat tidur kadang di gendong diajak keluar ruangan oleh keluarga untuk jalan-jalan.

6. PEMERIKSAAN FISIKa) Keadaan umum : baikb) Kesadaran : compos mentisc) Tanda- tanda vital

Suhu : 360CNadi : 94x/menitRR : 26x/menit

d) BB lahir : 3200 gramTB lahir : 49 cmBB terakhir ditimbang tgl 11-7-2009 : 7,5 KgBB saat sakit : 7,5 Kg

e) Pemeriksaan Fisik1. Kepala : Rambut bersih, penyebaran merata tidak mudah rontok, kulit kepala

bersih tidak ada luka dan benjolan.Ubun – ubun belum menutup, ubun –ubun tidak cekung

2. Muka : Simetris, tidak pucat, tidak ada oedema3. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada oedema, mata

sedikit cowong4. Hidung : Simetris, bersih tidak sekret, tidak ada polip5. Mulut : bibir kering, lidah bersih, tidak terdapat stomatitis, gigi tumbuh 2 buah

dibagian bawah, tidak ada caries.6. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran vena

jugularis7. Dada : Pengembangan dada kanan-kiri sama tidak terdapat hiperretraksi

dinding dada, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, detak jantung normal, tidak ada suara tambahan, tidak ada wheezing.

8. Abdomen : Simetris, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada oedema, bising usus 15x/menit. Tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka bekas operasi, hipertympani

9. Genetalia : Bersih, anus tidak kemerahan, tidak lecet, tidak ada kelainan, setiap selesai BAB dan BAK dicebok oleh orang tua

10. Extremitas : kanan atas, kanan kiri bawah:Simetris, pergerakan tangan dan kaki aktif tidak ada kelainan, tidak ada oedemaKiri atas : terpasang infus

11. Integumen : Turgor kulit menurun

Page 14: ASKEB DIARE PADA ANAK

12. Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan

13. Pemeriksaan Penunjang Parenteral : Infus Tridex 27 B 16 tpm Inj Cefotaxim : 3 x 250 mg

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUALTanggal : 12-6-2009Jam : 17.00 WIBDiagnosa : An. S umur 10 bulan dengan GEADS : Ibu pasien mengatakan An. S masih BAB cair 2x bercampur lendir, muntah 1xDO : - KU baik

- Kesadaran composmentis- Tanda-tanda vital

S : 36oCN : 94 x/mnt

Rr : 26 x/mnt

- Ubun – ubun tidak cekung- Mata sedikit cowong- Bibir kering- Turgor kulit menurun- Terpasang infus Tridex 27B di tangan kiri- Kembung (+)

Masalah : Gangguan keseimbangan Cairan dan ElektrolitDS : Ibu pasien mengatakan An. S masih BAB cair 2x bercampur lendir, muntah 1xDO : - KU baik

- Kesadaran composmentis- Tanda-tanda vital

S : 36oCN : 94 x/mnt

Rr : 26 x/mnt

- Ubun – ubun tidak cekung- Mata sedikit cowong- Bibir kering- Turgor kulit menurun- Terpasang infus Tridex 27B di tangan kiri

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL-

IV IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA1. Pemenuhan kebutuhan cairan pada anak (pemberian oralit)

Page 15: ASKEB DIARE PADA ANAK

2. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak3. Mengobservasi TTV4. Kebutuhan Istirahat

V. INTERVENSITanggal 12 juni 2009Jam : 17.00 WIBDiagnosa : An. S umur 10 bulan dengan GEATujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan kebidanan 2 x 24 jam diharapkan kebutuhan

cairan dan elektrolit dapat terpenuhiKriteria Hasil : - Intake dan Ouput Balance

- Tidak ada gejala dehidrasi- Tidak diare, tidak muntah- Anak ceria dan aktif

Intervensi:1. Anjurkan pada orang tua agar pasien diberi minum hangat manis

R/ Menekan rasa mual dan membuat badan tidak lemes2. Kaji intake dan ouput cairan

R/ Mengetahui tingkat dehidrasi3. Beri penyuluhan tentang penyebab, pencegahan, perawatan ank dengan diare

R/ ibu dan keluarga mengerti, tahu dalam memberikan pertolongan pertama pada anak diare.

4. Anjurkan pada orang untuk memberikan makanan atau minuman dengan porsi kecil tapi seringR/ Makanan mudah di absorbsi, mencegah muntah

5. Observasi TTV tiap 4 jamR/ Mengetahui perkembangan pasien

6. Ganti celana tiap kali BABR/ Mecegah iritasi

7. Kolaborasi dengan tim medis dalam pembarian terapiR/ Pemberian terapi yang tepat akan mempercepat penyembuhan

VI. IMPLEMENTASITanggal : 12 juni 2009Jam : 17.00 WIB

1. Menganjurkan pada orang pasien untuk memberikan pasien minum hangat manis2. Mengkaji intake dan ouput cairan

Intake : - Makan menu sesuai RS (ML) 3x sehari- Makan habis ¾ porsi- ASI- Susu Formula (LLM) : 80 cc

Page 16: ASKEB DIARE PADA ANAK

- Infus Tridex 16 tpmOutput : BAB 2x/hari, cair, muntah 1x

3. Memberi penyuluhan tentang penyebab, pencegahan perawatan anak dengan diare4. Menganjurkan pada orang tua untuk memberikan makanan atau minuman dengan porsi

kecil tetapi sering.5. Mengobservasi TTV

TD : -S : 36 8oCN : 92 x/mnt

Rr : 28 x/mnt

6. Melaksanakan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapiInj cefotaxim : 250 Mg

7. Membersihkan dan menceboki setiap selesai BAB dan mengganti celanaVII. EVALUASI

Tanggal : 13 juni 2009 Jamb : 17.30 WIBS : Ibu pasien mengatakan bahwa An. S BAB sudah 1x sehari, tidak cair, tidak ada lendir dan

tidak muntahO : KU : baik

Kesadaran : composmentisTTV :

TD : -S : 36 7oCN : 90 x/mnt

Rr : 28 x/mnt

Ubun – ubun rataMata tidak cowongBibir lembabTurgor kulit elastisMakan habis 1 porsi, minum susu tidak muntah

A : masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan intervensi no : 1, 2, 4, 5, 6, 7.

Page 17: ASKEB DIARE PADA ANAK

DAFTAR PUSTAKANgastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC : JakartaManuaba, Ida Bagus gde. 1998. Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. EGC: JakartaPusat Pendidikan Nasional Kesehatan. 1993. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Depkes RI : JakartaPusdiknakes. 1995. Manajemen Kebidanan. Depkes RI : JakartaSoetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Buku Kedokteran. EGC : Jakarta