demam berdarah dengue
TRANSCRIPT
OLEH :WINDA RAHMAH DARMAN
1102007291
PEMBIMBING :DR. BUDI RISJADI SP.A , M.KES
DEMAM BERDARAH DENGUE
PENDAHULUAN
Infeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke -18, dilaporkan oleh David Bylon seorang dokter berkebangsaan Belanda
Saat itu infeksi virus dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit demam lima hari (vijfdaagse koorts) kadang-kadang disebut juga sebagai demam sendi (knokkel koorts)
Pada tahun 1968 penyakit DBD dilaporkan di Surabaya dan Jakarta dengan jumlah kematian yang sangat tinggi
DEFINISI
Definisi Kasus Demam Berdarah Dengue (2)
Kriteria klinis :Demam akut 2-7 hari, kadang-kadang
biphasicKecenderungan pendarahan berupa :
Tes tourniquet positif Ptekie, ekimosis, purpura Pendarahan mukosa, saluran cerna, tempat
penyuntikan Hematemesis atau melena
DEFINISI
HepatomegaliGejala renjatan
Nadi lemah, cepat dan kecil sampai tidak teraba Tekanan nadi < 20 mmHg Tekanan darah ↓ Kulit teraba dingin dan lembab, terutama daerah
akral (ujung hidung, jari, kaki) Sianosis sekitar mulut
DEFINISI
Kriteria Lab :Trombocytopenia < 100.000/ mm3Bukti leakage plasma dan peningkatan
permeabilitas vaskular dengan manifestasi : Peningkatan Ht > 20 % dari baseline sesuai umur dan
jenis kelamin pada populasi tersebut Penurunan Ht > 20% pada terapi cairan Tanda plasma leakage berupa efusi pleura, ascites dan
hipoproteinemia
Diagnosis klinis ditegakkan bila didapatkan > 2 gejala klinis dengan trombositopenia dan hemokonsentrasi
KLASIFIKASI
Menurut WHO (1997), DBD dibagi atas 4 derajat : (2)
Derajat I : Demam dan uji tourniquet (+) Derajat II : Demam dengan perdarahan spontan, pada
umumnya di kulit dan/atau perdarahan di tempat lainDerajat III : Ditemukan kegagalan sirkulasi yang
ditandai dengan nadi cepat dan lembut, tekanan nadi ↓ (< 20 mmHg) atau hipotensi dengan kulit dingin, lembab dan gelisah
Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi tidak teraba dan tensi yang tidak dapat diukur
EPIDEMIOLOGI
Epidemic sering terjadi di Amerika, Eropa, Australia, dan Asia hingga awal abad 20. Sekarang demam dengue endemic pada Asia Tropis, Kepulauan di Asia Pasifik, Australia bagian utara, Afrika Tropis, Karibia, Amerika selatan dan Amerika tengah. Demam dengue sering terjadi pada orang yang bepergian ke daerah ini. Pada daerah endemik dengue, orang dewasa seringkali menjadi imun, sehingga anak-anak dan pendatang lebih rentan untuk terkena infeksi virus ini.(3)
ETIOLOGI
Virus Dengue Virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne
Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu ; DEN-1, DEN2, DEN-3, DEN-4
Vektor Virus dengue ditularkan melalui gigitan banyak spesies
nyamuk Aedes (antara lain Aedes aegypti dan Aedes albopictus).(2) Nyamuk berasal dari family Stegomyia. Nyamuk ini terutama terdapat di daerah tropis dan subtropis.(4)
Cara Penularan Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan
infeksi virus dengue, yaitu manusia, virus, dan vektor perantara
PATOGENESIS
Hipotesis infeksi sekunder (teori secondary heterologous infection) atau hipotesis immune enhancement
Hipotesis ini menyatakan secara tidak langsung bahwa pasien yang mengalami infeksi yang kedua kalinya dengan serotipe virus dengue yang heterolog mempunyai risiko berat yang lebih besar untuk menderita DBD/Berat
PATOGENESIS
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
Empat gejala utamademam tinggi, fenomena pendarahan, hepatomegali dan
kegagalan sirkulasi Pada pemeriksaan lab dapat ditemukan
trombositopenia dan hemokonsentrasi Perubahan patofisiologis yang menentukan tingkat
keparahan DHF dan membedakan dengan DF adalah plasma leakage yang terlihat sebagai peningkatan hematocrit, efusi serosa atau hipoproteinemia
MANIFESTASI KLINIS
FASE AWAL :o demam mendadak, malaise, muntah, nyeri kepala,
anorexia, dan batuk yang berlangsung selama 2-5 hari
FASE KEDUA :o pasien merasa dingin, ekstrimitas dingin, batang
tubuh terasa hangat, muka flushing, keringat berlebih, gelisah, iritabel, dan nyeri pada mid epigastric
o Sering, ptekie tersebar pada dahi dan ekstrimitaso Ekimosis dapat terlihat, kulit mudah lebam dan
pendarahan pada tempat penyuntikan dapat terjadi
MANIFESTASI KLINIS
FASE KEDUA (cont) : Rash macular atau maculopapular dapat terlihat, juga
terdapat cyanosis circumoral dan peripheral Liver dapat membesar hingga 4-6 cm di bawah batas
costa dan teraba lunak Pasien juga mengalami nyeri tekan epigastric dan di
bawah arkus costarum atau nyeri perut menyeluruh
Fase kritis terjadi pada akhir fase demam. Setelah demam selama 2-7 hari terjadi penurunan suhu yang diikuti oleh tanda-tanda gangguan sirkulasi yaitu : berkeringat, gelisah, ekstrimitas dingin, respirasi cepat, nadi lemah, cepat, kecil dan suara jantung redup.(2)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Trombositopeni dan hemokonsentrasi merupakan kelainan yang selalu ditemukan pada DBD
Diagnosis pasti ditegakkan dengan melakukan : (2)
Isolasi virus Peningkatan antibodi
- Haemagglution inhibition test (HI) - Complement Fixation test (CF)
- Neutralization test (NT)- Test to detect IgM and IgG - NS1
Molecular biology : PCR
IMMUNOGLOBULIN
Pada infeksi primer dan skunder dengue, antidengue immunoglobulin (Ig) M antibodi muncul
IgM menghilang setelah 6-12 minggu, dapat digunakan untuk memperkirakan waktu infeksi dengue
Pada infeksi primer dengue yang kedua, kebanyakan antibodi berasal dari IgG
Diagnosis serologis tergantung kepada peningkatan empat kali atau lebih titer IgG antibody pada serum yang dilihat pada hemagglutination inhibition, complement fixation, enzyme immunoassay, atau neutralization test
RESPON IMUN
PENATALAKSANAAN
Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat perdarahan
Fase Demam bersifat simtomatik dan suportif yaitu pemberian
cairan oral untuk mencegah dehidrasiPenggantian Volume Plasma
penggantian volume plasma yang hilang
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
KRITERIA MEMULANGKAN PASIEN
1.Tampak perbaikan secara klinis2.Tidak demam selaina 24 jam tanpa
antipiretik3.Tidak dijumpai distres pernafasan
(disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)4. Hematokrit stabil5. Jumlah trombosit cenderung naik >
50.000/pl6. Tiga hari setelah syok teratasi7. Nafsu makan membaik
PENCEGAHAN
Profilaksis meliputi menghindari gigitan nyamuk dengan insektisida, repellan, pakaian pelindung tubuh, jaring rumah, dan penghancuran tempat persarangan A. aegypti. Jika memerlukan tempat penyimpanan air sebaiknya ditutup rapat atau dituang sedikit minyak untuk mencegah telur menempel dan menetas. Larvasida seperti Abate [O,O′-(thiodi-p-phenylene) O,O,O,O′-tetramethyl phosphorothioate] 1% pada konsentrasi 1ppm dapat dicampurkan secara aman ke dalam air minum. Peralatan penyemprotan volume rendah dapat menyemprotkan insektisida malathion. Anti nyamuk personal dapat digunakan sebagai pelindung di hutan.(1)
PROGNOSIS
Prognosis dengue tergantung kepada adanya antibodi yang didapat secara pasif atau didapat yang meningkatkan kecenderungan terjadinya demam berdarah dengue. Pada DBD kematian terjadi pada 40–50% pasien dengan syok, tetapi dengan perawatan intensif, kematian dapat diturunkan hingga < 1%. Kemampuan bertahan berhubungan dengan terapi suportif awal. Kadang-kadang terdapat sisa kerusakan otak yang diakibatkan oleh syok berkepanjangan atau terjadi pendarahan intrakranial.(3)
TERIMA KASIH