chf
DESCRIPTION
chfTRANSCRIPT
WAWANCARA DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER
WAWANCARA DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER
WAWANCARA
1. Keluhan utama (chief complaint) ( alasan datang
2. Keluhan dan keterangan tambahan (present illness)
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat keluarga
5. Riwayat sosio ekonomi
Nyeri dada
Perasaan nyeri atau tidak enak yang mengganggu didaerah dada dan sering kali merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada. (rasa sakit yang berasal dari rangsangan alat viseral dalam rongga dada)
GB: Skema etiologi nyeri dada
* Nyeri koroner
Rasa sakit akibat terjadinya iskemia miokard karena suplai aliran koroner yang pada suatu saat tidak mencukupi untuk metabolisme (angina pektoris, insufisiensi koroner, infark miokard).
Informasi:
(Lokasi
Sifat nyeri
Kronologis
Keadaan pada saat serangan
Faktor pemberat
Gejala lain
Cita rasa nyeri
* Nyeri jantung non koroner
Perikarditis, kardiomiopati, stenosis aorta, prolaps katup mitral, aritmia jantung, aneurisma aorta.
* Nyeri dada non kardial disebabkan:
Kelainan paru/ pleura: emboli paru, pleuritis, pleuropneumonia, hipertensi pulmonal.
Nyeri muskuloskeletal: fraktur iga
Nyeri saluran cerna bagian atas
Nyeri psikogenik
Sesak nafas (dyspnea)
Bila ada gangguan atau hambatan sirkulasi paru akibat gagal jantung, jantung kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan metabolisme, terjadilah keadaan kesukaran bernafas (respiratory distress) gejala: dispnea.
Tanda: cuping hidung, otot bantu pernafasan (+), frekuensi meningkat, amplitudo meningkat.
Hubungan berat ringan gagal jantung dengan sesak nafas pada aktivitas fisik
1. Derajat I: Kerja ringan( hambatan tidak ada
Kerja berat ( sesak nafas
2. Derajat II: Istirahat, keluahan (-)
kerja fisik agak berat( sesak nafas
3. Derajat III: Istirahat( keluahan (-)
kerja rigan( sesak nafas
4. Derajat IV: Istirahat( sesak nafas
Gambaran klinis dispnea karena jantung:
1). Dyspnea deffort (exertional dyspnea)( sesak nafas pada saat kerja, berhenti bila istirahat beberapa tahun.
2). Paroxismal ncturnal dyspnea
3). Orthopnea
4). Asthma kardial
5). Pernafasan cheyne-stoke
6). Palpitasi
Hemoptisis
Batuk yang disertai pengeluaran dahak mengandung darah.
Foamy pink fluid( dahak + busa merah( transudasi darah ke dalam rongga alveolus (bendungan paru)
Fatigue
Perasaan cepat lelah karena penurunan curah jantung yang kronik
Keluhan lain: berdebar- debar, nyeri dada, sesak nafas, berat badan turun.
Dizziness
Perasaan kepala pusing atau disebut light- headedness: mabuk/ tidak stabil
Fainting
Perasaan lemah yang disertai kepala pening seolah- olah akan pingsan
Sinkope
Keadaan pingsan yang sering kali didahului oleh dizziness/ fainting dalam posisi berbaring.
PEMERIKSAAN FISIK
KU: usia, kesadaran dan keadaan emosi kenyamanan, distress, sikap dan tingkah laku klien.
Tanda- tanda vital
1. pernafasan
frekuensi: bradipnea?, takipnea?
Keteraturan: reguler?, irreguler?
(cheyne stoke, asmatik?)
amplitudo
2. nadi
gelomabgn pilas tekanan
frekuensi
regularitas
amplitudo: besarnya isi sekuncup
bentuk/ contour
isi (volume)
perabaan arteri( keadaan dinding arteri
3. tekanan darah
nilai normal bergantung: umur, jenis kelamin
Nilai rata- rata sistolik: 110-140 mmHg
Diastolik: 80-90 mmHg
4. Suhu badan
Metabolisme menurun, suhu menurun
Head to toe examination
1. Kepala
2. mata: konjungtiva: anemia?
sklera, ikterus?
3. mulut: tanda infeksi?
4. kuping
5. muka; ekspresi, anemia?
6. leher: KGB? Vena jugularis externa
7. dada: deformitas?
gerakan dada?
8. pemerikasaan perut
asites?
perabaan hati dan limpa
9. ekstremitas
lengan- tangan:refleks. Warna dan tekstur kulit, edema, clubbing
bandingakan arteri radialis kiri dan kanan
Pemeriksaan khusus
1. Inspeksi
Mid Sternal line
Mid clavikular line
Anterior aksilar line
Para sternal line
2. Palpasi Jantung
Pulsasi ventrikel kiri
Pulasasi ventrikel kanan
Getar jantung
3. Auskulatsi
Bj I dan II, Bj Tambahan
ACUTE MIOKARD INFARK
Definisi: kematian otot jantung yang ditandai dengan adanya sakit dada klien khas: lama sakit> 30 menit, tidak hilang dengan istirahat atau pemberian anti angina.
Penyebab:
Penyempitan atau sumbatan arteri koroner yang diakibatkan oleh arteiosklerosis.
Faktoor risiko:
A. Tidak dapat dirubah
Jenis kelamin
Umur
Keturunan
B. Dapat dirubah
Kelebihan lemak
Merokokhipertensi
Obesitas
Deabites Melitus
Stres
Kurang aktivitas fisik
Faktor Risiko
(atherosklerosis
trombosis koroner
konstriksi arteri koroner lama
(aliran darah turun
(o2 dan nutrisi turun
(jaringan miokard iskemik
(nekrosis (