asuhan keperawatan gangguan pemenuhan …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/eki_kti_diii... ·...

176
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN PADA PASIEN DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IRNA PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2017 KARYA TULIS ILMIAH EKI 143110164 JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PADANG

Upload: others

Post on 28-Jul-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN PADA PASIEN DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IRNA

PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

EKI 143110164

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PADANG

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN PADA PASIEN DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IRNA

PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan ke Program Studi DIII Keperawatan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Padang Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

EKI 143110164

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PADANG

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan

Kebutuhan Oksigen pada Pasien dengan Congestive Heart Failure (CHF) di

IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2017”.

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan Padang

Poltekkes Kemenkes Padang. Peneliti menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, sulit bagi peneliti untuk bisa menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Ibu Hj. Efitra, S.Kp, M. Kes, selaku pembimbing 1 dan Bapak Drs.

Maswardi, M.Kes, selaku pembimbing 2 yang telah mengarahkan,

membimbing dan memberikan masukan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat terwujud.

2. Ibu Hj. Herwati, SKM, M. Biomed selaku penguji 1 dan Ibu Ns. Zolla

Amely Ilda, S.Kep, M.Kep, selaku penguji 2 yang telah memberikan

kritikan dan saran sehingga peneliti dapat memperbaiki karya tulis ilmiah

ini.

3. Bapak H. Sunardi, SKM. M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI Padang.

4. Bapak DR. dr. Yusirwan Yusuf, Sp.B, Sp.BA (K) MARS, selaku direktur

RSUP. Dr. M. Djamil Padang

5. Ibu Hj. Murniati Muchtar, SKM, M.Biomed, selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Padang.

6. Ibu Ns. Idrawati Bahar, S.Kep, M.Kep, selaku Ketua Program Studi

Keperawatan Padang sekaligus pembimbing akademik di Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Padang.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

7. Bapak/ Ibu Staf dan Dosen Program Studi Keperawatan Padang Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Padang yang telah memberikan

bekal ilmu untuk bekal peneliti.

8. Bapak/ Ibu Staf Rumah Sakit RSUP Dr. Djamil padang yang telah banyak

membantu dalam usaha memperoleh data yang peneliti perlukan.

9. Kepada “Kedua Orang Tua” tersayang yang telah memberikan dorongan,

semangat, doa restu dan kasih sayang yang tiada terhingga. Tiada kata

yang dapat Ananda utarakan selain terima kasih dan doa semoga Allah

SWT selalu memberikan kesehatan, rahmat dan karunia-Nya kepada kita

semua.

10. Teman-temanku yang senasib dan seperjuangan Mahasiswa Politeknik

Kesehatan Padang Program Studi D-III Keperawatan Padang Tahun 2014.

Terima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan.

Akhir kata peneliti berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat khususnya

bagi peneliti sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta peneliti mendoakan

semoga segala bantuan dan masukan yang telah diberikan mendapatkan balasan

kebaikan dari Allah SWT. Amin.

Padang, 13 Juni 2017

Peneliti

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANG Karya Tulis Ilmiah, 13 Juni 2017 Eki Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen pada Pasien dengan Congestive Heart Failure (CHF) di IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2017

Isi : xi + 77 halaman, 2 tabel, 10 lampiran

ABSTRAK

Oksigen sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia berperan penting dalam kelangsungan hidup sel dan jaringan didalam tubuh. Terganggunya kebutuhan oksigen akan menyebabkan kemunduran secara fungsional pada tubuh serta menimbulkan kematian. CHF sebagai salah satu penyakit dengan masalah oksigenasi memiliki prevalensi yang tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien dengan kasus CHF. Jenis penelitian deskriftif dengan desain penelitian studi kasus, dilakukan di IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Studi kasus dilakukan dari tanggal 18 Mei sampai dengan 29 Mei 2017. Sampel adalah dua partisipan dengan diagnosa CHF. Hasil pengkajian didapatkan keluhan kedua partisipan sama yaitu, sesak napas, batuk, serta sesak napas bertambah saat beraktivitas. Diagnosa yang diangkat pada kedua partisipan yaitu gangguan pertukaran gas, ketidakefektifan bersihan jalan napas dan intoleransi aktivitas. Implementasi keperawatan yaitu memberikan oksigen sessuai terapi, memonitor pemberian oksigen, memonitor perubahan pernapasan, memonitor perubahan AGD, memberikan bronkodilator dengan menggunakan nebulizer, mendemonstrasikan cara batuk efektif, membantu pasien mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan, dan membantu aktivitas sehari-hari pasien. Evaluasi keperawatan didapatkan semua diagnosa keperawatan pasien sudah tidak ditemukan, pasien boleh pulang. Melalui direktur RS diharapkan perawat ruangan di IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr.M.Djamil Padang dapat memantau hasil dokumentasi keperawatan secara kontinyu dengan memerhatikan dan membuat rentang waktu dalam intervensi serta implementasi keperawatan.

Kata Kunci (Key Word) : Asuhan Keperawatan, Oksigenasi, CHF

Daftar Pustaka : 29 (2008 - 2016)

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii LEMBAR ORISINALITAS ......................................................................... v LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... vi ABSTRAK .................................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................... viii DAFTAR TABEL ........................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 8 A. Konsep Dasar Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen ................ 8

1. Pengertian .................................................................................... 8 2. Sistem Tubuh yang berperan dalam Oksigenasi ............................ 9 3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Oksigen ................. 11 4. Proses Oksigenasi ........................................................................ 12 5. Masalah Terkait Pemenuhan Kebutuhan Oksigen .......................... 16 6. Penatalaksanaan pemenuhan Oksigenasi ....................................... 20 7. Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ........................................ 23

B. Konsep Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen pada Pasien CHF ...................................................................................... 28 1. Pengkajian Keperawatan .............................................................. 28 2. Kemungkinan Diagnosa Keperawatan .......................................... 36 3. Intervensi Keperawatan ................................................................ 37

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 45 A. Desain Penelitian .............................................................................. 45 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 45 C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 45 D. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 46 E. Pengumpulan Data ............................................................................ 47 F. Rencana Analisis .............................................................................. 49

BAB IV DESKRIPSI KASUS DAN PEMBAHASAN ............................... 50 A. Deskripsi Kasus ................................................................................. 50 B. Pembahasan ...................................................................................... 61

1. Pengkajian Keperawatan ............................................................... 61 2. Diagnosa Keperawatan.................................................................. 65

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

3. Intervensi Keperawatan ................................................................. 67 4. Implementasi Keperawatan ........................................................... 68 5. Evaluasi Keperawatan ................................................................... 71

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 75

A. Kesimpulan ...................................................................................... 75 B. Saran ................................................................................................. 76

DAFTAR REFERENSI LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan NANDA, NIC-NOC ..............37

Tabel 4.1 Deskripsi Asuhan Keperawatan pada Partisipan 1 dan Partisipan 2 .....51

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2 Lembar Konsultasi Proposal Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 3 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 4 Surat Izin Pengambilan Data

Lampiran 5 Surat Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 6 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7 Surat Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)

Lampiran 8 Absensi Penelitian

Lampiran 9 Surat Pernyataan Selesai Melakukan Penelitian

Lampiran 10 Asuhan Keperawatan Responden

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Eki

NIM : 143110164 Tempat / Tanggal Lahir : Simp. Kalam/ 06 Oktober 1995 Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam Orang Tua : Ayah : Aprijal

Ibu : Dernayulis Alamat : Sp. Kalam, Nagari Cubadak, Kecamatan Dua

Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat.

Riwayat Pendidikan

No Pendidikan Tahun Ajaran

1 SDN 08 Sentosa 2002-2008

2 SMPN 1 Lubuk Sikaping 2008-2011

3 SMAN 1 Lubuk Sikaping 2011-2014

4 Prodi Keperawatan Padang, Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Padang

2014-2017

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh

tubuh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis atau

psikologis yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan

kesehatan (Ernawati, 2012). Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas yang

tertinggi diantara semua kebutuhan dasar yang lain.Umumnya, seseorang

yang memiliki beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih dulu

memenuhi kebutuhan fisiologisnya dibandingkan dengan kebutuhan yang lain

(Ambarwati, 2014).

Menurut Henderson teori keperawatan mencakup seluruh kebutuhan dasar

seorang manusia. Henderson mendefenisikan keperawatan bertugas untuk

membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas

yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya,

kemampuan individu untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan bila

seseorang memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan.

Kebutuhan dasar manusia menurut Henderson sering disebut dengan 14

kebutuhan dasar Henderson, yang memberikan kerangka kerja dalam

melakukan asuhan keperawatan. Salah satu kebutuhan dasar dan kebutuhan

pertama yang diungkapkan oleh Henderson adalah kebutuhan oksigenasi

yaitu tentang bernapas yang normal. Dalam pemenuhan kebutuhan oksigen

ini diperlukan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia

ini ( Potter & Perry, 2012).

Oksigen merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Oksigen merupakan

gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam

metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan

air. Akan tetapi, penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh

akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktivitas sel. Hal

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

ini menunjukkan bahwa oksigen merupakan hal yang sangat penting bagi

manusia (Ambarwati, 2014).

Oksigenasi sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia diperoleh karena

adanya sistem pernapasan yang membantu dalam proses bernapas. Sistem

pernapasan atau respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen

untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh dan pertukaran gas. Proses

oksigenasi dimulai dari pengambilan oksigen di udara, kemudian oksigen

masuk melalui organ pernapasan bagian atas seperti hidung, mulut, faring,

laring, dan kemudian akan masuk ke dalam organ pernapasan bagian dalam

yang terdiri dari trakea, bronkus, dan juga alveoli. Hal ini menunjukkan

bahwa oksigen merupakan gas yang sangat penting dalam proses pernapasan

(Tarwoto & Wartonah, 2011).

Oksigen (O2) berperan penting demi kelangsungan hidup sel dan jaringan

didalam tubuh, karena oksigen diperlukan untuk proses metabolisme tubuh

yang dilakukan secara terus menerus. Oksigen memegang peranan yang

sangat penting dalam semua proses tubuh secara fungsional, karena itu

diperlukan berbagai upaya agar kebutuhan dasar ini terpenuhi dengan baik.

Tidak adanya oksigen akan menyebabkan gangguan pada proses oksigenasi

serta dapat menyebabkan terjadinya kemunduran secara fungsional pada

tubuh atau bahkan dapat menimbulkan kematian. (Asmadi, 2008).

Penyebab terjadinya gangguan oksigenasi disebabkan oleh beberapa hal yang

mempengaruhi fungsi pernapasan, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor

penting, diantaranya adalah faktor fisiologis, status kesehatan, faktor

perkembangan, faktor perilaku dan lingkungan. Pernapasan dapat berubah

karena kondisi dan penyakit yang dapat mengubah kondisi dan struktur paru.

Otot-otot pernapasan, ruang pleura, dan juga alveoli sangat penting untuk

ventilasi, perfusi, dan juga pertukaran gas dalam pernapasan (Ambarwati,

2014).

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

Maulidta (2015), dalam penelitiannya mengatakan gangguan oksigenasi juga

dapat terjadi pada penyakit kardiovaskuler yaitu CHF. Hasil penelitian yang

didapatkan menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden gagal jantung

yang disebabkan oleh iskemia kardiomiopati dan hipertensi menyebabkan

penurunan suplai darah ke arteri koroner dan menurunkan atau menghentikan

suplai oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu usia juga mempengaruhi terjadinya

gagal jantung. Responden yang paling banyak adalah kategori lansia awal

yang mengalami gangguan pembuluh darah sehingga terjadi

ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dengan suplai

oksigen.

Terjadinya gangguan oksigenasi pada pada CHF disebabkan oleh terjadinya

edema perifer atau hepatomegali yaitu kongesti sirkulasi pulmonal, suatu

emergensi yang mengancam jiwa. Kegagalan pompa biasanya terjadi pada

ventrikel kiri yang rusak namun juga dapat terjadi pada ventrikel kanan

sebagai kelainan primer atau sekunder dari gagal jantung sisi kiri. Kadang

gagal jantung kiri dan kanan terjadi secara bersamaan. Penatalaksanaan faktor

penyebab dapat memperbaiki gagal jantung. Perubahan gaya hidup, seperti

berhenti merokok dan pengaturan diet merupakan hal yang sangat penting.

Selain itu peran perawat juga diperlukan dalam penanganan pasien CHF

dengan masalah oksigenasi, diantaranya pengaturan posisi semi fowler dan

pemberian oksigen tambahan serta pengaturan aktivitas pasien (Robinson &

Saputra, 2014).

Peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien CHF dapat

dilakukan dengan cara memberikan asuhan keperawatan melalui proses

keperawatan yang meliputi pengkajian keperawatan, merumuskan diagnosa

keperawatan, menyusun perencanaan, melakukan implementasi, dan

melakukan evaluasi keperawatan. Pengkajian meliputi pengumpulan data

yang terdiri dari riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik maupun diagnostic

yang relevan yang dapat dilakukan melalui observasi atau wawancara serta

pemeriksaan langsung kepada pasien (Atoilah & Engkus, 2013).

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

Masalah keperawatan yang mungkin muncul diantaranya gangguan pola

napas, gangguan pertukaran gas, ketidakefektifan bersihan jalan napas,

gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,

intoleransi aktivitas dan diagnosa lain terkait dengan masalah oksigenasi yang

nantinya akan disusun rencana keperawatan sesuai dengan kebutuhan masing-

masing pasien (NANDA International, 2015). Penyusunan intervensi

keperawatan memerlukan keterampilan berpikir kritis untuk menghasilkan

rencana keperawatan yang sesuai dengan standard professional. Standar ini

akan menjadi pedoman untuk menyeleksi intervensi keperawatan yang efektif

yang sesuai dengan kebutuhan pasien terhadap oksigen yang dapat

diwujudkan dengan adanya implementasi keperawatan. Implementasi

keperawatan yang dapat dilakukan terkait pemenuhan kebutuhan oksigen

meliputi promosi kesehatan, perilaku gaya hidup yang sehat, nebulisasi,

fisioterapi dada, suction, serta terapi oksigen ( Perry dan Potter, 2009).

Evaluasi terhadap masalah kebutuhan oksigen secara umum dapat dinilai dari

adanya kemampuan dalam mempertahankan jalan napas, pola napas dan

pertukaran gas secara efektifmemperbaiki perfusi jaringan otak, serta

meningkatnya pengetahuan (NANDA International, 2015).

Data dari WHO menyebutkan bahwa ada sekitar 3000 warga Amerika yang

menderita penyakit CHF, ditemukan 55,3% pasien yang meninggal dunia

akibat CHF. Menurut American Heart Association (AHA) 5,3 juta warga

Amerika mengalami CHF dan terdiri dari 660.000 kasus baru didiagnosis

setiap tahun, dengan kejadian mendekati 10 per 1000 penduduk dengan usia

lebih dari 65 tahun (Padila, 2012). Pada penelitian di Amerika, risiko

berkembangnya CHF adalah 20% untuk usia ≥ 40 tahun, dengan kejadian >

650.000 kasus baru yang didiagnosis CHF selama beberapa dekade terakhir.

Kejadian CHF meningkat dengan bertambahnya usia. Tingkat kematian untuk

CHF sekitar 50% dalam waktu 5 tahun (Yancy, 2013). Hampir 6 juta orang

warga Amerika hidup dengan CHF dan jumlah ini diperkirakan naik 38%

persen selama lima belas tahun kedepan untuk diperkirakan hampir 8 juta

orang warga Amerika pada tahun 2030 (AHA, 2016).

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

Prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,13%

atau diperkirakan sekitar 229.696 orang, sementara berdasarkan gejala

sebesar 0,3 % atau sekitar 530.068 orang. Angka kejadian gagal jantung ini

juga bisa dilihat dari berbagai Rumah Sakit besar di Indonesia. Sebagai

gambaran, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada tahun 2006 di

ruang rawat jalan dan inap didapatkan 3,23 % kasus gagal jantung dari total

11.711 pasien. Provinsi Sumatera Barat menempati posisi ketiga berdasarkan

prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia dengan persentase 0,13% atau

diperkirakan sekitar 10.283 orang ( Riskesdas, 2013).

Penyakit CHF di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang menduduki urutan

ketiga setelah cidera kepala dan demam berdarah pada tahun 2013 dengan

jumlah kasus sebanyak 482 kasus. Pada tahun 2014 CHF menduduki posisi

kedua setelah Bronchopneuminia dari 10 penyakit terbanyak rawat inap yaitu

sekitar 590 kasus(Profil RSUP Dr. M. Djamil Padang, 2014).

Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada tanggal 09 Maret 2017 di

IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang didapatkan pasien yang

menderita penyakit CHF sebanyak 5 orang yang mengalami gangguan

oksigenasi. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan terhadap 4 orang

perawat ruangan dan dokumentasi keperawatan yang dibuat, perawat sudah

melakukan pengkajian terhadap identitas klien, keluhan, riwayat kesehatan

pasien, pemeriksaan fisik serta sudah menegakkan diagnosa keperawatan

utama yaitu gangguan pertukaran gas untuk 3 orang pasien diikuti dengan

diagnosa gangguan pola napas dan sudah sesuai dengan dokumentasi yang

dibuat oleh perawat.

Tindakan yang sudah diberikan perawat ruangan dalam pemenuhan

kebutuhan oksigen pasien sesuai dengan dokumentasi perawat diantaranya

adalah pemberian oksigen 3-5 liter/menit, pengaturan posisi pasien,

memberikan inhalasi oksigen. Hasil wawancara yang dilakukan kepada

responden dalam pemberian oksigen perawat tidak memerhatikan posisi

pasien, posisi selang oksigen yang lepas, keefektifan pemberian oksigen

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

secara kontinyu, dan berdasarkan pengamatan yang dilakukanada isi

humidifier yang sudah kosong dan uap oksigen tidak mengalir dengan baik,

selain itu dalam evaluasi keperawatan, perawat tidak langsung melihat

kondisi pasien setelah pemberian tindakan,dan dalam pendokumentasian

evaluasi keperawatan perawat masih berpatokan terhadap evaluasi

keperawatan yang dibuat sebelumnya.

Berdasarkan data dan fenomena diatas maka peneliti telah melakukan “

Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen pada Pasien

dengan Congestive Heart Failure (CHF) di IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr.

M. Djamil Padang Tahun 2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

bagaimana asuhan keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen

pada pasien dengan Congestive Heart Failure (CHF) di IRNA penyakit

dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2017 ?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian adalah untuk mendeskripsikan asuhan

keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien dengan

Congestive Heart Failure (CHF) di IRNA penyakit dalam RSUP Dr. M.

Djamil Padang Tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan hasil pengkajian tentang gangguan pemenuhan

kebutuhan oksigen pada pasien dengan Congestive Heart Failure

(CHF) di IRNA penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun

2017.

b. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan tentang gangguan pemenuhan

kebutuhan oksigen pada pasien dengan Congestive Heart Failure

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

(CHF) di IRNA penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun

2017.

c. Mendeskripsikan rencana asuhan keperawatan tentang gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien dengan Congestive Heart

Failure (CHF) di IRNA penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang

Tahun 2017.

d. Mendeskripsikan implementasi keperawatan tentang gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien dengan Congestive Heart

Failure (CHF) di IRNA penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang

Tahun 2017.

e. Mendeskripsikan evaluasi keperawatan tentang gangguan pemenuhan

kebutuhan oksigen pada pasien dengan Congestive Heart Failure

(CHF) di IRNA penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun

2017.

D. Manfaat Penulisan

1. Hasil penelitian untuk menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan

peneliti dalam penerapan asuhan keperawatan tentang gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien Congestive Heart Failure

(CHF) dengan menggunakan metode ilmiah proses keperawatan.

2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi

perawat dalam meningkatkan “Asuhan Keperawatan tentang gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien Congestive Heart Failure

(CHF).

3. Hasil penelitian dapat digunakan bagi mahasiswa keperawatan, dosen,

serta peneliti selanjutnya sebagai sumber informasi dan bahan

perbandingan untuk penulisan asuhan keperawatan dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen pada pasien dengan Congestive Heart

Failure.

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

1. Pengertian

Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh

bersama dengan unsur lain seperti hidrogen, karbon, dan nitrogen.

Oksigen merupakan unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam setiap menit

ke semua proses penting tubuh seperti pernapasan, peredaran, fungsi

otak, membuang zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, pertumbuhan sel

dan jaringan, serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak

oksigen. Oksigen juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan untuk

metabolisme tubuh (Atoilah & Kusnadi, 2013).

Oksigenasi merupakan proses penambahan oksigen (O2) ke dalam sistem

tubuh baik itu bersifat kimia atau fisika. Oksigen ditambahkan kedalam

tubuh secara alami dengan cara bernapas. Pernapasan atau respirasi

merupakan proses pertukaran gas antara individu dengan lingkungan

yang dilakukan dengan cara menghirup udara untuk mendapatkan

oksigen dari lingkungan dan kemudian udara dihembuskan untuk

mengeluarkan karbon dioksida ke lingkungan (Saputra, 2013).

Kebutuhan Oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia

yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme tubuh dalam

mempertahankan kelangsungan hidup dan berbagai aktivitas sel tubuh

dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan oksigenasi dipengaruhi oleh

beberapa factor seperti fisiologis, perkembangan, perilaku, dan

lingkungan (Ernawati, 2012).

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

2. Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Oksigenasi

Pemenuhan kebutuhan oksigen untuk tubuh sangat ditentukan oleh

adekuatnya berbagai sistem tubuh yaitu sistem pernapasan, sitem

kardiovaskuler, dan juga sistem hematologi (Tarwoto & Wartonah,

2011).

a. Sistem Pernapasan

Salah satu sistem tubuh yang berperan dalam oksigenasi adalah

sistem pernapasan atau sistem respirasi. Sistem respirasi dapat dibagi

menjadi dua bagian, yaitu sistem pernapasan atas yang terdiri dari

hidung, faring, serta laring dan sistem pernapasan bawah yang terdiri

dari trakea dan paru-paru (Saputra, 2013).

Sistem pernapasan atau respirasi memiliki peran sebagai penjamin

ketersediaan oksigen untuk proses metabolisme sel-sel dalam tubuh

dan pertukaran gas. Dalam sistem respirasi oksigen diambil dari

atmosfir, dan kemudian dibawa ke paru-paru sehingga terjadi

pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di dalam alveoli,

selanjutnya oksigen akan di difusi masuk ke kapiler darah untuk

digunakan oleh sel dalam proses metabolisme. Proses pertukaran gas

di dalam tubuh disebut dengan proses oksigenasi (Tarwoto &

Wartonah, 2011).

Proses oksigenasi merupakan proses yang dimulai dari pengambilan

oksigen di atmosfir, kemudian oksigen yang diambil akan masuk

melalui organ pernapasan bagian atas yang terdiri dari hidung atau

mulut, faring, laring, dan kemudian masuk ke organ pernapasan

bagian bawah seperti trakea, bronkus utama, bronkus sekunder,

bronkus tersier, terminal bronkiolus, dan kemudian masuk ke alveoli.

Selain itu organ pernapasan bagian atas juga berfungsi untuk

pertukaran gas, proteksi terhadap benda asing yang akan masuk ke

organ pernapasan bagian bawah, menghangatkan filtrasi, dan

melembabkan gas. Sedangkan organ pernapasan bagian bawah,

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

selain tempat masuknya oksigen juga berfungsi dalam proses difusi

gas (Tarwoto & Wartonah, 2011).

b. Sistem Kardiovaskuler

Menurut Tarwoto & Wartonah (2011), Sistem kardiovaskuler ikut

berperan dalam proses oksigenasi ke jaringan tubuh yang berperan

dalam proses transfortasi oksigen. Oksigen ditransfortasikan ke

seluruh tubuh melalui aliran darah. Adekuat atau tidaknya aliran

darah ditentukan oleh normal atau tidaknya fungsi jantung.

Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat ditentukan oleh

adekuatnya fungsi jantung. Fungsi jantung yang baik dapat dilihat

dari kemampuan jantung memompa darah dan terjadinya perubahan

tekanan darah. Sistem kardiovaskuler ini akan saling terkait dengan

sistem pernapasan dalam proses oksigenasi.

Menurut McCance dan Huether (2005) dalam Perry dan Potter

(2009), fisiologi kardiopulmonal meliputi penghantaran darah yang

teroksigenasi (darah dengan kadar karbon dioksida yang tinggi dari

oksigen yang rendah) kebagian kanan jantung dan masuk ke sirkulasi

pulmonal, serta darah yang sudah teroksigenasi (darah dengan kadar

O2 yang tinggi dan CO2 yang rendah) dari paru ke bagian kiri

jantung dan jaringan. Sistem kardiovaskuler menghantarkan oksigen,

nutrisi, dan substansi lain ke jaringan dan memindahkan produk sisa

dari metabolisme seluler melalui vaskuler dan sistem tubuh lain

(misalnya respirasi, pencernaan, dan ginjal).

c. Sistem Hematologi

Sistem hematologi terdiri dari beberapa sel darah, salah satu sel

darah yang sangat berperan dalam proses oksigenasi adalah sel

darah merah, karena di dalam sel darah merah terdapat hemoglobin

yang mampu mengikat oksigen. Hemoglobin adalah molekul yang

mengandung empat subunit protein globular dan unit heme. Setiap

molekul Hb dapat mengikat empat molekul oksigen dan akan

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

membentuk ikatan oxy-hemoglobin (HbO2) ( Tarwoto & Wartonah,

2011).

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Oksigen

Menurut Ambarwati (2014), terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kebutuhan oksigen diantaranya adalah faktor fisiologis,

status kesehatan, faktor perkembangan, faktor perilaku, dan lingkungan.

a. Faktor fisiologis

Gangguan pada fungsi fisiologis akan berpengaruh pada kebutuhan

oksigen seseorang. Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi

pernapasannya diantaranya adalah :

1) Penurunan kapasitas angkut oksigen seperti pada pasien anemia

atau pada saat terpapar zat beracun

2) Penurunan konsentrasi oksigen yang diinspirasi

3) Hipovolemia

4) Peningkatan laju metabolik

5) Kondisi lain yang mempengaruhi pergerakan dinding dada

seperti kehamilan, obesitas dan penyakit kronis.

b. Status kesehatan

Pada orang yang sehat, sistem pernapasan dapat menyediakan kadar

oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi,

pada kondisi sakit tertentu, proses oksigenasi dapat terhambat

sehingga mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh seperti

gangguan pada sistem pernapasan, kardiovaskuler dan penyakit

kronis.

c. Faktor perkembangan

Tingkat perkembangan menjadi salah satu faktor penting yang

memengaruhi sistem pernapasan individu.

1) Bayi prematur: yang disebabkan kurangnya pembentukan

surfaktan.

2) Bayi dan toddler: adanya risiko infeksi saluran pernapasan akut.

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

3) Anak usia sekolah dan remaja: risiko infeksi saluran pernapasan

dan merokok.

4) Dewasa muda dan paruh baya: diet yang tidak sehat, kurang

aktivitas, dan stres yang mengakibatkan penyakit jantung dan

paru-paru.

5) Dewasa tua: adanya proses penuaan yang mengakibatkan

kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, dan ekspansi

paru menurun.

d. Faktor perilaku

Perilaku keseharian individu dapat mempengaruhi fungsi

pernapasan. Status nutrisi, gaya hidup, kebiasaan olahraga, kondisi

emosional dan penggunaan zat-zat tertentu secara tidak langsung

akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh.

e. Lingkungan

Kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi kebutuhan oksigen.

Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhinya adalah :

1) Suhu lingkungan

2) Ketinggian

3) Tempat kerja (polusi)

4. Proses Oksigenasi

Proses pernapasan dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu pernapasan

eksternal dan pernapasan internal. Pernapasan eksternal adalah proses

pertukaran gas secara keseluruhan antara lingkungan eksternal dan

pembuluh kapiler paru (kapiler pulmonalis), sedangkan pernapasan

internal merupakan proses pertukaran gas antara pembuluh darah kapiler

dan jaringan tubuh (Saputra, 2013).

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

Tercapainya fungsi utama dari sistem pernapasan sangat tergantung dari

proses fisiologi sistem pernapasan itu sendiri yaitu ventilasi pulmonal,

difusi gas, transfortasi gas serta perfusi jaringan. Keempat proses

oksigenasi ini didukung oleh baik atau tidaknya kondisi jalan napas,

keadaan udara di atmosfir, otot-otot pernapasan, fungsi sistem

kardiovaskuler serta kondisi dari pusat pernapasan (Atoilah & Kusnadi,

2013). Sel di dalam tubuh sebagian besarnya memperoleh energi melalui

reaksi kimia yang melibatkan oksigenasi dan pembuangan

karbondioksida. Proses Pertukaran gas dari pernapasan terjadi di

lingkungan dan darah (Ernawati, 2012).

a. Pernapasan eksternal

Pernapasan eksternal dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu

ventilasi pulmoner, difusi gas, dan transfor oksigen serta karbon

dioksida ( Saputra, 2013).

1) Ventilasi

Ventilasi merupakan pergerakan udara masuk dan kemudian

keluar dari paru-paru (Tarwoto & Wartonah, 2011). Keluar

masuknya udara dari atmosfer kedalam paru-paru terjadi karena

adanya perbedaan tekanan udara yang menyebabkan udara

bergerak dari tekanan yang tinggi ke daerah yang bertekanan

lebih rendah. Satu kali pernapasan adalah satu kali inspirasi dan

satu kali ekspirasi. Inspirasi merupakan proses aktif dalam

menghirup udara dan membutuhkan energi yang lebih banyak

dibanding dengan ekspirasi. Waktu yang dibutuhkan untuk satu

kali inspirasi ± 1 – 1,5 detik, sedangkan ekspirasi lebih lama

yaitu ± 2 – 3 detik dalam usaha mengeluarkan udara (Atoilah,

2013).

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2011), ada tiga kekuatan yang

berperan dalam ventilasi, yaitu ; compliance ventilasi dan

dinding dada, tegangan permukaan yang disebabkan oleh cairan

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

alveolus, dan dapat diturunkan oleh adanya surfaktan serta

pengaruh otot-otot inspirasi.

a) Compliance atau kemampuan untuk meregang merupakan

sifat yang dapat diregangkannya paru-paru dan dinding

dada, hal ini terkait dengan volume serta tekanan paru-paru.

Struktur paru-paru yang elastic akan memungkinkan paru-

paru untuk meregang dan mengempis yang menimbulkan

perbedaan tekanan dan volume, sehingga udara dapat keluar

masuk paru-paru.

b) Tekanan surfaktan. Perubahan tekanan permukaan alveolus

mempengaruhi kemampuan compliance paru. Tekanan

surfaktan disebabkan oleh adanya cairan pada lapisan

alveolus yang dihasilkan oleh sel tipe II.

c) Otot-otot pernapasan. Ventilasi sangat membutuhkan otot-

otot pernapasan untuk megembangkan rongga toraks.

2) Difusi

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2011), difusi adalah proses

pertukaran oksigen dan karbon dioksida dari alveolus ke kapiler

pulmonal melalui membrane, dari area dengan konsentrasi

tinggi ke area dengan konsentrasi yang rendah. Proses difusi

dari alveolus ke kapiler paru-paru antara oksigen dan karbon

dioksida melewati enam rintangan atau barier, yaitu ; melewati

surfaktan, membran alveolus, cairan intraintestinal, membran

kapiler, plasma, dan membran sel darah merah. Oksigen

berdifusi masuk dari alveolus ke darah dan karbon dioksida

berdifusi keluar dari darah ke alveolus. Karbon dioksida di

difusi 20 kali lipat lebih cepat dari difusi oksigen, karena CO2

daya larutnya lebih tinggi. Beberapa faktor yang memengaruhi

kecepatan difusi adalah sebagai berikut ;

a) Perbedaan tekanan pada membran. Semakin besar

perbedaan tekanan maka semakin cepat pula proses difusi.

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

b) Besarnya area membrane. Semakin luas area membrane

difusi maka akan semakin cepat difusi melewati membran.

c) Keadaan tebal tipisnya membran. Semakin tipis maka akan

semakin cepat proses difusi.

d) Koefisien difusi, yaitu kemampuan terlarut suatu gas dalam

cairan membran paru. Semakin tinggi koefisien maka

semakin cepat difusi terjadi.

3) Transfor oksigen

Sistem transfor oksigen terdiri atas paru-paru dan sistem

kardiovaskuler. Penyampaian tergantung pada jumlah oksigen

yang masuk ke dalm paru-paru (ventilasi), darah mengalir ke

paru-paru dan jaringan (perfusi), kecepatan difusi, serta

kapasitas kandungan paru ( Perry & Potter, 2009).

Menurut Atoilah (2013), untuk mencapai jaringan sebagian

besar (± 97 %) oksigen berikatan dengan haemoglobin, sebagian

kecil akan berikatan dengan plasma (± 3 %). Setiap satu gram

Hb dapat berikatan dengan 1,34 ml oksigen bila dalam keadaan

konsentrasi drah jenuh (100 %). Ada beberapa faktor-faktor

yang memengaruhi transportasi oksigen, yaitu ;

a) Cardiac Output

Saat volume darah yang dipompakan oleh jatung berkurang

maka jumlah oksigen yang ditransport juga akan berkurang.

b) Jumlah eritrosit atau HB

Dalam keadaan anemia oksigen yang berikatan dengan Hb

akan berkurang juga sehingga jaringan akan kekurangan

oksigen.

c) Latihan fisik

Aktivitas yang teratur akan berdampak pada keadaan

membaiknya pembuluh darah sebagai sarana transfortasi,

sehingga darah akan lancar menuju daerah tujuan.

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

d) Hematokrit

Perbandingan antara zat terlarut atau darah dengan zat

pelarut atau plasma darah akan memengaruhi kekentalan

darah, semakin kental keadaan darah maka akan semakin

sulit untuk ditransportasi.

e) Suhu lingkungan

Panas lingkungan sangat membantu memperlancar

peredaran darah.

b. Pernapasan internal

Pernapasan internal merupakan proses pertukaran gas antara

pembuluh darah kapiler dan jaringan tubuh. Setelah oksigen

berdifusi ke dalam pembuluh darah, darah yang banyak mengandung

oksigen akan diangkut ke seluruh tubuh hingga mencapai kapiler

sistemik. Di bagian ini terjadi pertukaran oksigen dan karbon

dioksida antara kapiler sistemik ke sel jaringan, sedangkan karbon

dioksida berdifusi dari sel jaringan ke kapiler sistemik

(Saputra,2013). Pertukaran gas dan penggunaannya di jaringan

merupakan proses perfusi. Proses ini erat kaitannya dengan

metabolisme atau proses penggunaan oksigen di dalam paru (Atoilah

& Kusnadi, 2013).

5. Masalah Terkait Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

Permasalahan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi

tidak terlepas dari adanya gangguan yang terjadi pada sistim respirasi,

baik pada anatomi maupun fisiologis dari orga-organ respirasi.

Permasalahan dalam pemenuhan masalah tersebut juga dapat disebabkan

oleh adanya gangguan pada sistem tubuh lain, seperti sistem

kardiovaskuler (Abdullah, 2014).

Gangguan respirasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya

peradangan, obstruksi, trauma, kanker, degenerative, dan lain-lain.

Gangguan tersebut akan menyebabkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

tidak terpenuhi secara adekuat. Menurut Abdullah (2014) secara garis

besar, gangguan pada respirasi dikelompokkan menjadi tiga yaitu

gangguan irama atau frekuensi, insufisiensi pernapasan dan hipoksia,

yaitu ;

a. Gangguan irama/frekuensi pernapasan

1) Gangguan irama pernapasan

a) Pernapasan Cheyne stokes

Pernapasan cheyne stokes merupakan siklus pernapasan

yang amplitudonya mula-mula dangkal, makin naik,

kemudian menurun dan berhenti, lalu pernapasan dimulai

lagi dengan siklus yang baru. Jenis pernapasan Ini biasanya

terjadi pada klien gagal jantung kongestif, peningkatan

tekanan intrakranial, overdosis obat. Namun secara

fisiologis jenis pernapasan ini, terutama terdapat pada orang

di ketinggian 12.000 – 15.000 kaki diatas permukaan air

laut dan pada bayi saat tidur.

b) Pernapasan Biot

Pernapasan biot adalah pernapasan yang mirip dengan

pernapasan cheyne stokes, tetapi amplitudonya rata dan

disertai apnea. Keadaan ini kadang ditemukan pada

penyakit radang selaput otak.

c) Pernapasan Kussmaul

Pernapasan kussmaul adalah pernapasan yang jumlah dan

kedalamannya meningkat dan sering melebihi 20 kali/menit.

Jenis pernapasan ini dapat ditemukan pada klien dengan

asidosis metabolic dan gagal ginjal.

2) Gangguan frekuensi pernapasan

a) Takipnea

Takipnea merupakan pernapasan yang frekuensinya

meningkat dan melebihi jumlah frekuensi pernapasan

normal.

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

b) Bradipnea

Bradipnea merupakan pernapasan yang frekuensinya

menurun dengan jumlah frekuensi pernapasan dibawah

frekuensi pernapasan normal.

b. Insufisiensi pernapasan

Penyebab insufisiensi pernapasan dapat dibagi menjadi tiga

kelompok utama yaitu ;

1) Kondisi yang menyebabkan hipoventilasi alveolus, seperti :

a) Kelumpuhan otot pernapasan, misalnya pada poliomyelitis,

transeksi servikal.

b) Penyakit yang meningkatkan kerja ventilasi, seperti asma,

emfisema, TBC, dan lain-lain.

2) Kelainan yang menurunkan kapasitas difusi paru

a) Kondisi yang menyebabkan luas permukaan difusi

berkurang misalnya kerusakanjaringan paru, TBC, kanker

dan lain-lain.

b) Kondisi yang menyebabkan penebalan membrane

pernapasan, misalnya pada edema paru, pneumonia, dan

lainnya.

c) Kondisi yang menyebabkan rasio ventilasi dan perfusi yang

tidak normal dalam beberapa bagian paru, misalnya pada

thrombosis paru.

3) Kondisi yang menyebabkan terganggunya pengangkutan

oksigen dari paru-paru ke jaringan

a) Anemia merupakan keadaan berkurangnya jumla total

hemoglobin yang tersedia untuk transfor oksigen.

b) Keracunan karbon dioksida yang menyebabkan sebagian

besar hemoglobin menjadi tidak dapat mengangkut oksigen.

c) Penurunan aliran darah ke jaringan yang disebabkan oleh

curah jantung yang rendah.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

c. Hipoksia

Hipoksia merupakan kondisi terjadinya kekurangan oksigen di dalam

jaringan. Hipoksia dapat dibagi kedalam empat kelompok yaitu

hipoksemia, hipoksia hipokinetik, overventilasi hipoksia, dan

hipoksia histotoksik.

1) Hipoksemia

Hipoksemia merupakan kondisi kekurangan oksigen didalam

darah arteri. Hipoksemia terbagi menjadi dua jenis yaitu

hipoksemia hipotonik (anoksia anoksik) dan hipoksemia

isotonic (anoksia anemik). Hipoksemia hipotonik terjadi jika

tekanan oksigen darah arteri rendah karena karbondioksida

dalam darah tinggi dan hipoventilasi. Hipoksemia isotonik

terjadi jika oksigen normal, tetapi jumlah oksigen yang dapat

diikat hemoglobin sedikit. Hal ini dapat terjadi pada kondisi

anemia dan keracunan karbondioksida.

a) Hipoksia hipokinetik

Hipoksia hipokinetik merupakan hipoksia yang terjadi

akibat adanya bendungan atau sumbatan. Hipoksia

hipokinetik dibagi menjadi dua jenis yaitu hipoksia

hipokinetik iskemik dan hipoksia hipokinetik kongestif.

b) Overventilasi hipoksia

Overventilasi hipoksia yaitu hipoksia yang terjadi karena

aktivitas yang berlebihan sehingga kemampuan penyediaan

oksigen lebih rendah dari penggunaannya.

c) Hipoksia histotoksik

Hipoksia histotoksik yaitu keadaan disaat darah di kapiler

jaringan mencukupi, tetapi jaringan tidak dapt

menggunakan oksigen karena pengaruh racun sianida. Hal

tersebut mengakibatkan oksigen kembali dalam darah vena

dalam jumlah yang lebih banyak daripada normal (oksigen

darah vena meningkat).

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

6. Penatalaksanaan Pemenuhan Oksigenasi

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2011), terapi oksigen adalah tindakan

pemberian oksigen melebihi pengambilan oksigen melalui atmosfir atau

FiO2 > 21 %. Tujuan terapi oksigen adalah mengoptimalkan oksigenasi

jaringan dan mencegah respirasi respiratorik, mencegah hipoksia jaringa,

menurunkan kerja napas dan kerja otot jantung, serta mempertahankan

PaO2 > 60 % mmHg atau SaO2 > 90 %.

Indikasi pemberian oksigen dapat dilakukan pada :

1) Perubahan frekuensi atau pola napas

2) Perubahan atau gangguan pertukaran gas

3) Hipoksemia

4) Menurunnya kerja napas

5) Menurunnya kerja miokard

6) Trauma berat

Kebutuhan oksigen dapat dipenuhi dengan menggunakan beberapa

metode, diantaranya adalah inhalasi oksigen (pemberian oksigen),

fisiotrapi dada, napas dalam dan batuk efektif, dan penghisapan lender

atau subtioning (Abdullah ,2014).

a. Inhalasi oksigen

Pemberian oksigen merupakan tindakan keperawatan dengan cara

memberikan oksigen kedalam paru-paru melalui saluran pernapsan

dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada

pasien dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui kanula, nasal,

dan masker dengan tujuan memenuhi kebutuhan oksigen dan

mencega terjadinya hipoksia (Hidayat, 2009).

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2011), terdapat dua sistem inhalasi

oksigen yaitu sistem aliran rendah dan sistem aliran tinggi.

1) Sistem aliran rendah

Sistem aliran rendah ditujukan pada klien yang memerlukan

oksigen dan masih mampu bernapas sendiri dengan pola

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

pernapasan yang normal. Sistem ini diberikan untuk menambah

konsentrasi udara ruangan. Pemberian oksigen diantaranya

dengan menggunakan nasal kanula, sungkup muka sederhana,

sungkup muka dengan kantong rebreathing dan sungkup muka

dengan kantong non rebreathing.

a) Nasal kanula/binasal kanula.

Nasal kanula merupakan alat yang sederhana dan dapat

memberikan oksigen dengan aliran 1 -6 liter/menit dan

konsentrasi oksigen sebesar 20% - 40%.

b) Sungkup muka sederhana

Sungkup muka sederhana diberikan secara selang-seling

atau dengan aliran 5 – 10 liter/menit dengan konsentrasi

oksigen 40 - 60 %.

c) Sungkup muka dengan kantong rebreathing

Sungkup muka dengan kantong rebreathing memiliki

kantong yang terus mengembang baik pada saat inspirasi

dan ekspirasi. Pada saat pasien inspirasi, oksigen akan

masuk dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan

kantong reservoir, ditambah oksigen dari udara kamar yang

masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Aliran oksigen

8 – 10 liter/menit, dengan konsentrasi 60 – 80%.

d) Sungkup muka dengan kantong nonrebreathing

Sungkup muka nonrebreathing mempunyai dua katup, satu

katup terbuka pada saat inspirasi dan tertutup pada saat

ekspirasi dan satu katup yang fungsinya mencegah udara

masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat

ekspirasi. Pemberian oksigen dengan aliran 10 – 12

liter/menit dengan konsentrasi oksigen 80 – 100%.

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

2) Sistem aliran tinggi

Sistem ini memungkinkan pemberian oksigen dengan FiO2 lebih

stabil dan tidak terpengaruh oleh tipe pernapasan, sehingga

dapat menambah konsentrasi oksigen yang lebih tepat dan

teratur. Contoh dari sistem aliran tinggi adalah dengan ventury

mask atau sungkup muka dengan ventury dengan aliran sekitar 2

– 15 liter/menit. Prinsip pemberian oksigen dengan ventury

adalah oksigen yang menuju sungkup diatur dengan alat yang

memungkinkan konsenstrasi dapat diatur sesuai dengan warna

alat, misalnya : warna biru 24%, putih 28%, jingga 31%, kuning

35%, merah 40%, dan hijau 60%.

b. Fisioterapi dada

Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan

dengan cara postural drainase, clapping, dan vibrating, pada pasien

dengan gangguan sistem pernapasan. Tindakan ini dilakukan dengan

tujuan meningkatkan efisiensi pola pernapasan dan membersihkan

jalan napas (Hidayat, 2009).

1) Perkusi

Perkusi adalah suatu tindakan menepuk-nepuk kulit tangan pada

punggung pasien yang menyerupai mangkok dengan kekuatan

penuh yang dilakukan secara bergantian dengan tujuan

melepaskan sekret pada dinding bronkus sehingga pernapasan

menjadi lancar.

2) Vibrasi

Vibrasi merupakan suatu tindakan keperawatan dengan cara

memberikan getaran yang kuat dengan menggunakan kedua

tangan yang diletakkan pada dada pasien secara mendatar,

tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan turbulensi udara

yang dihembuskan sehingga sputum yang ada dalam bronkus

terlepas.

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

3) Postural drainase

Postural drainase merupakan tindakan keperawatan pengeluaran

sekret dari berbagai segmen paru dengan memanfaatkan gaya

gravitasi bumi dan dalam pengeluaran sekret tersebut

dibutuhkan posisi berbeda pada stiap segmen paru.

4) Napas dalam dan batuk efektif

Latihan napas dalam merupakan cara bernapas untuk

memperbaiki ventilasi alveolus atau memelihara pertukaran gas,

mencegah atelektasis, meningkatkan efisiensi batuk, dan

mengurangi stress. Latihan batuk efektif merupakan cara yang

dilakukan untuk melatih pasien untuk memiliki kemampuan

batuk secara efektif dengan tujuan untuk membersihkan laring,

trakea, dan bronkiolus, dari sekret atau benda asing di jalan

napas (Hidayat, 2009).

5) Penghisapan lendir

Penghisapan lender (suction) merupakan tindakan keperawatan

yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan

sekret atau lender sendiri. Tindakan ini memiliki tujuan untuk

membersihkan jalan napas dan memenuhi kebutuhan oksigen

(Hidayat, 2009).

7. Gangguan Oksigenasi Pada Pasien CHF

Congestif Heart Failure (CHF) merupakan kondisi dimana fungsi

jantung sebagai pompa untuk mengantarkan darah yang kaya oksigen ke

tubuh tidak cukup untuk memenuhi keperluan tubuh (Charles Reeves dkk

dalam Wijaya Dan Putri, 2013). Bagian jantung yang berperan dalam

memompakan darah adalah otot jantung yang memiliki serabut otot

jantung (miokard). Serabut otot jantung memiliki kontraktil yang

memungkinkan akan meregang selama pengisisan darah (Somantri,

2009).

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

Mekanisme yang mendasari Heart Failure (HF) meliputi gangguan

kemampuan kontraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung

lebih dari curah jantung normal. Konsep curah jantung yang baik

dijelaskan dengan persamaan CO = HR x SV di mana curah jantung (CO

: Cardiac Output) dalah fungsi frekuensi jantung (HR : Heart Rate) X

volume sekuncup (SV : Stroke Volume). Frekuensi jantung adalah fungsi

sistem saraf otonom. Bila curah jantung berkurang, sistem saraf simpatis

akan mempercepat frekuensi jantung untuk mempertahankan curah

jantung. Bila mekanisme kompensasi ini gagal untuk mempertahankan

perfusi jaringan yang memadai, maka volume sekuncup jantunglah yang

harus menyesuaikan diri untuk mempertahankan curah jantung (Brunner

& Suddarth, 2016).

Tetapi pada HF dengan masalah utama kerusakan dan kekakuan serabut

otot jantung, volume sekuncup berkurang dan curah jantung normal

masih dapat dipertahankan. Volume sekuncup merupakan jumlah darah

yang dipompa pada setiap kontraksi tergantung pada tiga faktor; preload;

kontraktilitas dan afterload. Preload, adalah sinonim dengan hukum

Starling pada jantung yang menyatakan bahwa jumlah darah yang

mengisi jantung berbanding langsung dengan tekanan yang ditimbulkan

oleh panjangnya regangan serabut jantung. Kontraktilitas mengacu pada

perubahan kekuatan kontraktilitas yang terjadi pada tingkat sel dan

berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar

kalsium. Afterload mengacu pada besarnya tekanan ventrikel yang harus

dihasilkan untuk memompa darah melawan perbedaan tekanan yang

ditimbulkan oleh tekanan arteriole (Brunner & Suddarth, 2016).

Kelainan pada kontraktilitas miokardium yang khas pada CHF akibat

penyakit jantung iskemik, mengganggu kemampuan pengosongan

ventrikel yang efektif. Kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun

mengurangi volume sekuncup, dan meningkatkan volume residu

ventrikel, dengan meningkatnya volume EDV (volume akhir diastolik)

ventrikel, terjadi peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

(LVEDP). Derajat peningkatan tergantung pada kelenturan ventrikel.

Dengan meningkatnya LVEDP, terjadi pula peningkatan tekanan atrium

kiri (LAP) karena atrium dan ventrikel berhubungan langsung selama

diastol. Peningkatan LAP diteruskan ke belakang ke dalam pembuluh

darah paru-paru, meningkatkan tekanan kapiler dan vena paru-paru.

Apabila tekanan hidrostatik anyaman kapiler paru-paru melebihi tekanan

onkotik pembuluh darah, akan terjadi transudasi cairan ke dalam

intertitisial. Jika kecepatan trandusi melebihi kecepatan darinase limfatik,

akan terjadi edema interstisial. Peningkatan tekanan lebih lanjut akan

menyebabkan cairan merembes ke dalam alveoli dan terjadilah edema

paru yang ditandai dengan batuk dan napas pendek. Meningkatnya

tekanan vena sistemik dapat mengakibatkan edema perifer umum dan

penambahan berat badan (Price and Wilson, 2012).

Tekanan arteri paru-paru dapat meningkat akibat peningkatan kronis

tekanan vena paru. Hipertensi pulmonalis meningkatkan tekanan

terhadap ejeksi ventrikel kanan. Serangkaian kejadian seperti yang terjadi

pada jantung kiri, juga akan terjadi pada jantung kanan yang akhirnya

akan menyebabkan edema dan kongesti sistemik (Price and Wilson,

2012).

Menurut Brunner & Suddarth (2016), respon tubuh terhadap perubahan

fisiologi pasien CHF akibat adanya gangguan pada ventrikel yang akan

memberikan respon tubuh yang berbeda antara CHF kiri dengan CHF

kanan

a. CHF kiri

Kongesti paru menonjol pada ventrikel kiri, kerena ventrikel kiri

tidak mampu memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan

tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan terdorong ke

jaringan paru. Respon tubuh yang terjadi meliputi dispnea, batuk,

mudah lelah, denyut jantung cepat (takikardia) dengan bunyi jantung

S3, kecemasan dan kegelisahan.

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

1) Dispnea

Dispnea terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang

mengganggu pertukaran gas. Dispnea bahkan dapat terjadi saat

istirahat atau dicetuskan oleh gerakan yang minimal atau sedang.

Dapat terjadi Ortopnea, kesulitan bernapas saat berbaring. Pasien

yang mengalami ortopnea tidak akan mau berbaring, tetapi akan

menggunakan bantal agar bisa tegak di tempat tidur atau duduk di

kursi, bahkan saat tidur. Beberapa pasien hanya yang mengalami

ortopnea pada malam hari, suatu kondisi yang dinamakan

paroximal nokturnal dispnea (PND). hal ini terjadi bila pasien,

yang sebelumnya duduk lama dengan posisi kaki dan tangan di

bawah, pergi berbaring ketempat tidur. Setelah beberapa jam

cairan yang tertimbun di ekstremitas yang sebelumnya berada di

bawah mulai diabsorbsi, dan ventrikel kiri yang sudah mulai

terganggu, tidak mampu mengosongkan peningkatan volume

dengan adekuat. Akibatnya, tekanan dalam sirkulasi paru

meningkat dan lebih lanjut, cairan akan berpindah ke alveoli.

2) Batuk

Batuk yang berhubungan dengan gagal ventrikel kiri bisa kering

dan tidak produktif, tetapi yang tersering adalah batuk basah,

yaitu batuk yang menghasilkan sputum berbusa dalam jumlah

banyak, yang kadang disertai bercak darah.

3) Mudah lelah

Mudah lelah terjadi kaibat curah jantung yang kurang

menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta

menurunnya pembuangan sisa katabolisme. Juga terjadi akibat

meningkatya energi yang digunakan untuk bernapas dan insomnia

yang terjadi akibat distres pernapasan dan batuk.

4) Kegelisahan dan kecemasan

Kegelisahan dan kecemasan terjadi akibat gangguan oksigenasi

jaringan, stress akibat kesakitan bernapas dan pengetahuan bahwa

jantung tidak berfungsi dengan baik. Begitu terjadi kecemasan,

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

terjadi juga dispnea, yang pada akhirnya memperberat

kecemasan, dan akan mengganggu pola istirahat dan aktivitas

sehari-hari.

b. CHF kanan

Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti visera dan

jaringan perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak

mampu mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga tidak

dapat mengakomodasi semua darah yang secara normal kembali dari

sirkulasi vena. Respon tubuh yang tampak meliputi edema

ekstremitas bawah (edema dependen), yang biasanya merupakan

pitting edema, pertambahan berat badan, hepatomegali (pembesaran

hepar), distensi vena leher, asites (penimbunan cairan di dalam

rongga peritoneum), anoreksi dan mual, nokturia dan lemah.

1) Edema

Edema dimulai pada kaki dan tumit (edema dependen) dan secara

bertahap bertambah ke atas tungkai dan paha pada akhirnya ke

genetalia eksterna dan tubuh bagian bawah. Edema sakral sering

jarang terjadi pada pasien yang berbaring lama, karena daerah

sakral menjadi daerah yang dependen. Pitting edema, adalah

edema yang akan tetap cekung bahkan setelah penekanan ringan

dengan ujung jari, baru jelas terlihat setelah terjadi retensi cairan

paling tidak sebanyak 4,5 kg (10 lb).

2) Hepatomegali

Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen

terjadi akibat pembesaran vena di hepar. Bila proses ini

berkembang, maka tekanan dalam pembuluh portal menigkat

sehingga cairan terdorong keluar rongga abdomen, suatu kondisi

yang disebut dengan asites. Pengumpulan cairan dalam rongga

abdomen ini dapat menyebabkan tekanan pada diafragma dan

distres pernapasan.

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

3) Anoreksia

Anoreksia (hilangnya selera makan) dan mual terjadi akibat

pembesaran vena dan stasis vena di dalam rongga abdomen.

4) Nokturia

Nokturia atau rasa ingin BAK pada malam hari, terjadi karena

perfusi renal didukung oleh posisi penderita pada saat berbaring.

Diuresis terjadi paling sering pada malam hari karen acurah

jantung akan membaik dengan istirahat.

5) Lemah

Lemah yang menyertai HF sisi kanan disebabkan kerena

menurunnya curah jantung, gangguan sirkulasi, dan pembuangan

produk sampah katabolisme yang tidak adekuat dari jantung.

B. Konsep Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi pada

Pasien CHF.

1. Pengkajian Keperawatan

Menurut Brunner & Suddarth (2016), pengkajian keperawatan untuk

pasien gagal jantung berfokus pada pemantauan keefektifan terapi dan

kemampuan pasien untuk memahami dan menjelaskan strategi

manajemen diri. Tanda dan gejala kongesti paru dan kelebihan beban

cairan harus segera dilaporkan yang akan mengganggu pemenuhan

kebutuhan oksigen atau timbulnya masalah oksigenasi. Pengkajian

keperawatan pada pasien gagal jantung dengan masalah oksigenasi

meliputi :

a. Identitas Klien

Identitas klien yang perlu dikaji meliputi nama, jenis kelamin,

tanggal lahir, nomor register, usia, agama, alamat, status perkawinan,

pekerjaan, dan tanggal masuk rumah sakit.

Berdasarkan risiko CHF, kejadian penyakit ini akan meningkat pada

orang lanjut usia (lansia) karena penurunan fungsi ventrikel akibat

penuaan. Kondisi ini akan menyebabkan jantung tidak mampu

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

memompakan darah secara adekuat yang akan mempengaruhi

kebutuhan akan oksigen (Kasron, 2012).

b. Identitas Penanggungjawab

Identitas penanggungjawab yang perlu dikaji meliputi nama, umur,

pekerjaan, alamat, dan hubungan dengan klien.

c. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

Gejala yang menjadi keluhan utama pada pasien CHF adalah

sesak napas saat pasien beristirahat atau berbaring diatas tempat

tidur (Sibuea dkk, 2009). Keluhan utama lain yang biasa muncul

pada pasien dengan gangguan kebutuhan oksigen dan

karbondioksida antara lain batuk, peningkatan produksi sputum,

dispnea, hemoptisis, wheezing, stridor, dan chest pain

(Somantri, 2009).

2) Riwayat Kesehatan sekarang

Keluhan yang muncul pada pasien CHF dengan masalah

gangguan kebutuhan oksigen pada saat dikaji adalah adanya

sesak napas yang akan menggangu proses tidur, kesulitan makan

karena sesak napas, sesak napas saat beraktivitas serta

munculnya rasa cemas karena sesak napas .

3) Riwayat Kesehatan Dahulu

Biasanya klien dengan penyakit gagal jantung (CHF) memiliki

kebiasan atau pola hidup yang kurang sehat seperti gaya hidup

merokok atau terpapar polusi udara, adanya riwayat penyakit

jantung yang akan dapat mengindikasikan adanya gangguan

pada fungsi pernapasan (Somantri, 2009).

Tingkat kesehatan klien dimasa lalu juga menentukan ada atau

tidaknya masalah oksigenasi. Pada seseorang yang sehat, sistem

kardiovaskuler dan pernapasan secara normal menyediakan

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

oksigen bagi kebutuhan tubuh. Pada penyakit kardiovaskuler,

hal ini sering kali berdampak terhadap pengangkutan oksigen ke

sel tubuh, sedangkan penyakit sistem pernapasan dapat

mempengaruhi oksigenasi dalam darah (Somantri, 2009).

4) Riwayat Kesehatan Keluarga

Perlu dikaji adanya riwayat keluarga yang memiliki penyakit

keturunan seperti adanya riwayat jantung, hipertensi, DM, dan

gagal ginjal, karena penyakit CHF ini merupakan salah satu

penyakit keturunan.

5) Pola Aktivitas Sehari-hari

Menurut Wijaya dan Putri (2013), pola aktivitas yang perlu dikaji

pada pasien CHF dengan masalah gangguan oksigenasi meliputi :

1) Pola nutrisi dan metabolisme

Biasanya pada pasien CHF mengalami kesulitan dan masalah

dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi karena adanya sesak napas

saat makan.

2) Pola eliminasi

Biasanya pada pasien CHF didapatkan pola berkemih yang

menurun, urine yang berwara gelap, berkemih malam hari

(nokturia), dan bisa terjadi diare ataupun konstipasi.

3) Pola istirahat dan tidur

Biasanya klien mengalami sulit tidur dan juga istirahat karena

adanya sesak napas yang ditandai dengan kondisi pasien yang

gelisah dan sering terbangun.

4) Pola aktivitas dan latihan

Biasanya klien mengalami keletihan atau kelelahan terus

menerus sepanjang hari, serta sesak napas saat melakukan

aktivitas.

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

6) Pemeriksaan Fisik

Menurut Saputra (2013), pemeriksaan fisik pada masalah kebutuhan

oksigenasi meliputi empat teknik, yaitu inspeksi, palpasi, auskultasi,

dan perkusi. Dari pemeriksaan ini dapat diketahui antara lain adanya

pembengkakan, pola napas yang tidak normal, atau suara napas yang

tidak normal. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memeriksa

seluruh anggota tubuh (head to toe).

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2011), hasil pemeriksaan fisik

yang biasa ditemukan terkait pasien dengan gangguan oksigenasi

adalah :

1) Keadaan umum : Biasanya pasien gelisah karena sesak napas

2) Tingkat kesadaran : Biasanya Composmentis sampai terjadi

penurunan kesadaran

3) TTV

a) BP : Biasanya terjadi hipotensi atau hipertensi

b) RR : Takipnea

c) P : Takikardia

d) T : Bisa terjadi hipotermia atau hipertermia

4) Kepala : Normachepal

5) Mata : Biasanya konjungtiva anemis (karena

anemia), konjungtiva sianosis (karena hipoksemia), konjungtiva

terdapat pethecial (karena emboli lemak atau endokarditis),

kondisi sklera tergantung dengan kondisi hati yang baik atau

tidak.

6) Mulut dan bibir : Biasanya membran mukosa sianosis, bibir

kering, bernapas dengan mengerutkan mulut.

7) Hidung : Biasanya hidung sianosis, bernapas dengan

menggunakan cuping hidung.

8) Telinga : telinga sianosis, sejajar dengan kantus

mata.

9) Leher : ada distensi atau bendungan pada vena

jugularis, bisa terjadi pembesaran kelenjar getah bening.

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

10) Kulit : Sianosis perifer (vasokontriksi dan

menurunnya aliran darah perifer), sianosis secara umum

(hipoksemia), penurunan turgor (dehidrasi), edema, edema

periorbital.

11) Thoraks

a) Paru-paru

(1) Inspeksi : Retraksi dinding dada (karena peningkatan

aktivitas pernapasan, dispnes, atau obstruksi jalan

napas), pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan

dada kanan.

(2) Palpasi : Taktil fremitus, thrills (getaran pada dada

karena udara/suara melewati saluran/rongga

pernapasan).

(3) Perkusi : Bunyi perkusi bisa resona, hiperresonan,

dullness .

(4) Auskultasi : Suara napas bisa normal (vesikuler,

bronkovesikuler, bronchial) atau tidak normal

(crackles, ronkhi, wheezing, friction rub).

b) Jantung

(1) Inspeksi : Adanya ketidaksimetrisan pada dada,

adanya jaringan parut pada dada, iktus kordis terlihat.

(2) Palpasi : Takikardia, iktus kordis teraba kuat dan

tidak teratur serta cepat.

(3) Perkusi : Bunyi jantung pekak, batas jantung

mengalami pergeseran yang menunjukkan adanya

hipertrofi jantung.

(4) Auskultasi : Bunyi jantung irregular dan cepat, adanya

bunyi jantung S3 atau S4.

12) Abdomen

a) Inspeksi : Perut klien tampak edema, ada perubahan

warna kulit, kulit tampak kering.

b) Auskultasi : Bising usus dalam batas normal.

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

c) Palpasi : Adanya distensi abdomen, terdapat

hepatomegali dan splenomegali.

d) Perkusi : Bunyi pekak karena adanya asites

13) Genitalia dan anus : Klien dengan CHF biasanya akan

mengalami masalah dalam proses eliminasi (BAB dan BAK)

sehingga pasien harus dipasang kateter.

14) Ekstremitas : Jari dan kuku sianosis, CRT > 2 detik,

akral teraba dingin, edema pada tungkai, ada clubbing finger.

7) Pengkajian Psikososial

Menurut Somantri (2009), pengkajian psikososial yang perlu

dilakukan meliputi :

1) Kaji tentang aspek kebiasaan hidup klien yang secara signifikan

berpengaruh terhadap fungsi respirasi. Beberapa penyakit

respiratori timbul akibat adanya stress.

2) Penyakit pernapasan kronik dapat menyebabkan perubahan

dalam peran keluarga dan hubungan dengan orang lain, isolasi

sosial, masalah keuangan, pekerjaan atau ketidakmampuan.

3) Dengan mendiskusikan mekanisme koping, perawat dapat

mengkaji reaksi klien terhadap masalah stress psikososial dan

mencari jalan keluarnya.

8) Pemeriksaan Diagnostik

a) Elektrokardiografi (EKG)

Kelainan EKG yang ditemukan pada pasien CHF adalah:

(1) Sinus takikardia

(2) Sinus bradikardia

(3) Atrial takikardia / futer / fibrilasi

(4) Aritmia ventrikel

(5) Iskemia / infark

(6) Gelombang Q menunjukkan infark sebelumnya dan

kelainan segmen ST menunjukkan penyakit jantung iskemik

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

(7) Hipertrofi ventrikel kiri dan gelombang T terbalik

menunjukkan stenosis aorta dan penyakit jantung hipertensi

(8) Blok atrioventikular

(9) Mikrovoltase

(10) Left bunddle branch block (LBBB) kelainan segmen ST/T

menunjukkan disfungsi ventrikel kiri kronis

(11) Deviasi aksis ke kanan, right bundle branch block, dan

hipertrofi kanan menunjukkan disfungsi ventrikel kanan

b) Ekokardiografi

Gambaran yang aling sering ditemukan pada CHF akibat

penyakit jantung iskemik, kardiomiopati dilatasi, dan beberapa

kelainan katup jantung adalah dilatasi ventrikel kiri yang disertai

hipokinesis seluruh dinding ventrikel.

c) Rontgen Toraks

Foto rontgen toraks posterior-anterior dapat menunjukkan

adanya hipertensi vena, edema paru, atau kardiomegali. Bukti

yang menunjukkan adanya peningkatan tekanan vena paru

adalah adanya diversi aliran darah ke daerah atas dan adanya

peningkatan ukuran pembuluh darah.

Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler

Indonesia, (2015) abnormalitas foto toraks yang ditemukan pada

pasien CHF:

(1) Kardiomegali

(2) Hipertrofi ventrikel

(3) Kongesti vena paru

(4) Edema intertisial

(5) Efusi pleura

(6) Infiltrat paru

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

d) Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan meliputi

pemeriksaan gas darah arteri, oksimetri, dan pemeriksaan darah

lengkap (Saputra, 2013).

Abnormalitas pemeriksaan laboratorium yang ditemukan pada

pasien CHF:

(1) Abnormalitas analisa gas darah

(a) PH (7,35-7,45)

(b) PO2 (80-100 mmHg)

(c) PCO2 (35-45 mmHg)

(d) HCO3 (22-26 mEq/L)

(2) Peningkatan kreatinin serum ( > 150 μ mol/L)

(3) Anemia ( Hb < 13 gr/dl pada laki-laki, < 12 gr/dl pada

perempuan)

(4) Hiponatremia ( < 135 mmol/L)

(5) Hipernatremia ( > 150 mmol/L)

(6) Hipokalemia ( < 3,5 mmol/L)

(7) Hiperkalemia ( > 5,5 mmol/L)

(8) Hiperglikemia( >200 mg/dl)

(9) Hiperurisemia ( > 500 μ mmol/L)

(10) BNP ( < 100 pg/ml, NT proBNP < 400 pg/ml)

(11) Kadar albumin tinggi ( > 45 g/L)

(12) Kadar albumin rendah ( <30 g/L)

(13) Peningkatan transaminase

(14) Peningkatan troponin

(15) Tes tiroid abnormal

(16) Urinalisis

(17) INR > 2,5

(18) CRP > 10 mg/L

(19) Leukositosis nuetrofilik

(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia,

2015).

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

2. Kemungkinan Diagnosa Keperawatan yang Muncul

Menurut NANDA (2015), diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

dengan masalah oksigenasi pada pasien CHF adalah sebagai berikut :

a) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan O2 yang tidak

adekuat.

b) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan:

1) Ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi

2) Perubahan membran alveolar dan kapiler

c) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi

yang tertahan.

d) Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak napas.

e) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai dan kebutuhan oksigen.

f) Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

3. Intervensi Keperawatan

Tabel 2.1 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC

1 Ketidakefektifan pola napas Definisi : inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat. Batasan Karakteristik : a) Penurunan tekanan ekspirasi b) Penurunan tekanan inspirasi c) Pernapasan cuping hidung d) Pola napas abnormal e) Takipnea Faktor yang Berhubungan : a) Ansietas b) Posisi tubuh yang menghambat

ekspansi paru c) Hiperventilasi

a) Respiratory status: Ventilation 1) Mendemonstrasikan batuk

efektif dan suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

b) Respiratory status: Airway

patency 1) Menunjukkan jalan napas

yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama napas, frekuensi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada suara napas abnormal)

d) Vital Sign Status

1) Tanda-tanda vital dalam rentang normal (tekanan

Oxygen Therapy a) Periksa mulut, hidung, dan sekret

trakea b) Pertahankan jalan napas yang paten c) Mengajarkan batuk efektif d) Atur peralatan oksigenasi e) Monitor aliran oksigen sesuai

indikasi dan konsentrasi yang diberikan

f) Pertahankan posisi pasien g) Observasi tanda-tanda

hipoventilasi h) Monitor adanya kecemasan pasien

terhadap oksigenasi Vital Sign Monitoring a) Monitor TD, nadi, suhu, dan RR b) Monitor vital sign saat pasien

berbaring, duduk, dan berdiri c) Auskultasi TD pada kedua lengan

dan bandingkan d) Monitor TD, nadi, RR, sebelum,

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

darah, nadi, pernapasan) selama, dan setelah aktivitas e) Monitor kualitas dari nadi f) Monitor frekuensi dan irama

pernapasan g) Monitor pola pernapasan abnormal h) Monitor suhu, warna, dan

kelembaban kulit i) Monitor sianosis perifer j) Monitor adanya cushling triad

(tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)

k) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

2 Gangguan pertukaran gas

Definisi: kelebihan atau defisit oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membran alveolar-kapiler. Batasan Karakteristik: a) Pola pernapasan abnormal (mis;

kecepatan, irama, kedalaman) b) Tekanan parsial oksigen dalam darah

arteri (PaO2) abnormal c) Tekanan parsial karbon dioksida dalam

darah arteri (PaCO2) abnormal

a) Respiratory status: ventilation 1) Mendemonstrasikan batuk

efektif dan suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dypsneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

b) Vital sign status

1) Tanda-tanda vital dalam rentang normal

Respiratory Monitoring a) Monitor pola napas, irama,

kedalaman dan usaha napas b) Perhatikan gerakan dan

kesimetrisan, menggunakan otot bantu, dan adanya retraksi otot intercostals dan supraclavicular

c) Monitor bunyi napas, misalnya mendengkur

d) Monitor pola napas e) Catat lokasi trakea f) Auskultasi bunyi napas, catat

peningkatan ventilasi

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

d) pH arteri abnormal e) Saturasi oksigen abnormal f) Dispnea pada saat istirahat g) Sianosis Faktor yang Berhubungan: a) Perubahan membran alveolar-kapiler

g) Monitor saturasi oksigen h) Monitor kemampuan pasien dalam

batuk efektif Oxygen Therapy a) Periksa mulut, hidung, dan sekret

trakea b) Pertahankan jalan napas yang paten c) Atur peralatan oksigenasi d) Monitor aliran oksigen e) Pertahankan posisi pasien f) Observasi tanda-tanda

hipoventilasi g) Monitor adanya kecemasan pasien

terhadap oksigenasi Vital Sign Monitoring a) Monitor TD, nadi, suhu, dan RR b) Monitor vital sign saat pasien

berbaring, duduk, dan berdiri c) Auskultasi TD pada kedua lengan

dan bandingkan d) Monitor TD, nadi, RR, sebelum,

selama, dan setelah aktivitas e) Monitor kualitas dari nadi f) Monitor frekuensi dan irama

pernapasan g) Monitor pola pernapasan abnormal

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

h) Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit

i) Monitor sianosis perifer j) Monitor adanya cushling triad

(tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)

k) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

3 Ketidakefektifan bersihan jalan napas

Definisi: ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dan saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas. Batasan Karakteristik: a) Batuk yang tidak efektif b) Dispnea c) Gelisah d) Perubahan frekuensi napas e) Perubahan pola napas f) Sianosis g) Sputum dalam jumlah yang berlebihan h) Suara napas tambahan

a) Respiratory status: ventilation 1) Mendemonstrasikan batuk

efektif dan suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

b) Respiratory status: airway

patency 1) Menunjukkan jalan napas

yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama napas, frekuensi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada suara napas abnormal)

Respiratory Monitoring a) Monitor pola napas, irama,

kedalaman dan usaha napas b) Perhatikan gerakan dan

kesimetrisan, menggunakan otot bantu, dan adanya retraksi otot intercostals dan supraclavicular

c) Monitor bunyi napas, misalnya mendengkur

d) Monitor pola napas e) Catat lokasi trakea f) Auskultasi bunyi napas, catat

peningkatan ventilasi g) Monitor saturasi oksigen h) Monitor kemampuan pasien dalam

batuk efektif i) Memberikan bronkodilator bila

perlu

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

Faktor yang Berhubungan: a) Obstruksi jalan napas b) Eksudat dalam alveoli c) Sekresi yang tertahan.

2) Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang menghambat jalan napas)

j) Keluarkan sekret dengan batuk atau suction.

4 Gangguan pola tidur Definisi: Interupsi jumlah waktu dan kualitas tidur akibat faktoreksternal. Batasan karakteristik : a) Ketidakpuasan tidur b) Penurunan kemampuan berfungsi c) Perubahan pola tidur normal d) Sering terjaga

a) Sleep 1) Waktu tidur tidak terganggu 2) Pola tidur tidak terganggu 3) Kualitas tidur tidak

terganggu 4) Kesulitan untuk tidur tidak

terjadi

b) Fatigue : Disruptive Effects 1) Tidak terjadi malaise, letargi 2) Penurunan energi tidak

terjadi c) Comfort Status : Environment

1) Suhu ruangan tidak bermasalah

2) Lingkungan kondusif untuk tidur

3) Lingkungan bersih, tertib

Enviromental Management : Comfort a) Aktivitas :

1) Tentukan tujuan pasien dan keluarga untuk pengelolaan lingkungan dan kenyamanan yang optimum

2) Ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung

3) Berikan lingkungan yang aman dan bersih

4) Menyesuaikan suhu ruangan untuk yang paling nyaman bagi pasien

5) Fasilitasi kenyamanan pasien Sleep Enchancement a) Aktivitas :

1) Tentukan pola aktifitas/ tidur pasien

2) Tentukan efek pengobatan pasien terhadap pola tidur

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

pasien 3) Monitor/catat pola tidur, jumlah

waktu tidur pasien 4) Monitoring pola tidur, dan catat

tanda fisik yang dapat mengganggu tidur

5) Bantu untuk mengurangi situasi yang bisa membuat pasien stress sebelum tidur

6) Diskusikan dengan pasien dan keluarga terkait teknik meningkatkan kualitas tidur

7) Sediakan pamflet dengan informasi tentang teknik peningkatan tidur.

5 Intoleransi aktivitas berhubungan

dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Defenisi : Ketidakcakupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan

a) Energy Conservation b) Activity Tolerance c) Self Care : ADLs Kriteria Hasil : 1) Berpartisipasi dalam aktivitas fisik

tanpa disertai peningkatan TTV. 2) Mampu melakukan aktivitas

sehari-hari secara mandiri 3) Tanda-tanda vital 4) Energy psikomotor 5) Level kelemahan 6) Mampu berpindah

Peningkatan Latihan a) Gali hambatan individu terkait

latihan fisik (seperti, sesak napas, dll)

b) Dukung ungkapan perasaan mengenai latihan atau kebutuhan untuk melakukan latihan

c) Dukung individu untuk memulai atau melanjutkan latihan

d) Lakukan latihan bersama individu, jika diperlukan

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

Batasan Karakteristik a) Ketidaknyamanan setelah beraktivitas b) Keletihan c) Respon tanda-tanda vital abnormal

terhadap aktivitas

7) Status sirkulasi baik 8) Status respirasi : pertukaran gas

dan ventilasi adekuat.

e) Libatkan keluarga/orang yang memberikan perawatan dalam merencanakan dan meningkatkan program latihan

f) Instruksikan individu terkait frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan

g) Monitor respon individu terhadap program latihan

h) Sediakan umpan balik positif atau usaha yang dilakukan individu

6 Ansietas berhubungan dengan

perubahan status kesehatan Definisi :Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon autonom (sumber sering kai tidak spesifik) perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Perasaan ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman Batasan Karakteristik a) Perilaku

a) Tingkat Kecemasan : 1) Klien dapat beristirahat 2) Perasaan gelisah berkurang 3) Klien mengatakan

cemasnya berkurang 4) Tanda-tanda vital dalam

rentang normal

Terapi Relaksasi : a) Tentukan apakah ada intervensi

relaksasi dimasa lalu yang sudah memberikan manfaat

b) Berikan deskripsi detail terkait intervensi relaksasi yang dipilih

c) Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa distraksi dengan lampu yang redup dan suhu lingkungan yang nyaman, jika memungkinkan

d) Dapatkan perilaku yang menungjukan terjadinya relaksasi, misalnya bernapas dalam, menguap, pernapasan perut, atau banyangan yang menyenangkan

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Poltekkes Kemenkes Padang

1) Penurunan produktivitas 2) Mengekspresikan kekhawatiran

akibat perubahan dalam peristiwa hidup

3) Gelisah 4) Insomnia 5) Kontak mata buruk 6) Resah

b) Afektif

1) Gelisah 2) Distress 3) Ketakutan 4) Perasaan tidak adekuat 5) Marah 6) Menyesal 7) Perasaan takut 8) Ketidakpastian’ 9) Khawatir

c) Fisiologis 1) Wajah tegang 2) Peningkatan keringat 3) Gemetar/tremor 4) Suara bergetar

e) Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi

f) Tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada pasien

g) Evaluasi dan dokumentasikan respon terhadap terapi relaksasi

Sumber: NANDA International, 2015, Moorhead, Sue, dkk, 2013, Bulechek, Gloria M, 2013 (Telah diolah kembali

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Desain penelitian adalah deskriftif dengan pendekatan studi kasus. Menurut

Nursalam (2011), studi kasus merupakan jenis rancangan penelitian dari

metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam

masyarakat. Penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan tentang

asuhan keperawatan dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen pada

pasien Congestive Heart Failure (CHF) di Ruangan IRNA penyakit dalam

RSUP Dr. M. Djamil Padang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan di IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil

Padang. Waktu Penelitian dimulai dari bulan Januari sampai dengan Juni

2017, survey awal dilakukan pada tanggal 9 Maret 2017, sedangkan waktu

untuk menerapkan asuhan keperawatan dimulai dari tanggal 18 Mei 2017

sampai tanggal 29 Mei 2017. Pada partisipan 1 dilakukan selama 5 hari dan

partisipan 2 dilakukan selama 9 hari.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti atau subjek yang

diteliti (Sugiyono, 2016). Populasi penelitian adalah semua pasien CHF

yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen di Ruangan

IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jumlah populasi

pasien CHF di IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang dalam

3 bulan terakhir sebanyak 179 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang

diambil adalah dua orang pasien CHF yang mengalami gangguan

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

pemenuhan kebutuhan oksigen dengan teknik pengambilan sampel yang

dilakukan dengan memilih dua orang pasien (partisipan) dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi atas indikasi CHF secara

purpose sampling. Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu:

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Pasien dengan diagnosa medis CHF yang mengalami gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

2) Pasien bersedia dirawat atau diberikan asuhan keperawatan oleh

peneliti.

b. Kriteria Eksklusi

1) Pasien dalam hari rawatan kurang dari 5 hari oleh peneliti atau

masalah oksigenasi teratasi sebelum 5 hari dirawat oleh peneliti.

Jumlah populasi saat dilakukan penelitian ada sebanyak 7 orang dengan

diagnosa medis CHF, dari 7 pasien yang ditemukan hanya 3 pasien yang

memenuhi kriteria inklusi, 4 diantaranya masuk kedalam kriteria eksklusi

,karena hari rawatan kurang dari 5 hari atau masalah oksigenasi yang

sudah teratasi sebelum 5 hari rawatan oleh peneliti. Pasien yang termasuk

kedalam kriteria inklusi dipilih secara acak dengan memprioritaskan hari

rawatan pertama atau dengan melihat tingkat keseriusan masalah gangguan

oksigenasi pasien.

D. Alat / Instrumen Pengumpulan Data

Alat pemeriksaan fisik yaitu terdiri dari tensimeter, stetoskop, termometer,

timbangan, penlight. Instrumen pengumpulan data berupa format tahapan

proses keperawatan gawat darurat mulai dari pengkajian sampai evaluasi

keperawatan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesa,

pemeriksaan fisik, observasi langsung, dan studi dokumentasi.

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

1. Format pengkajian keperawatan

Terdiri dari identitas pasien, identifikasi penanggung jawab, riwayat

kesehatan, kebutuhan dasar, pemeriksaan fisik, data psikologis, data

ekonomi sosial, data spiritual, lingkungan tempat tinggal, pemeriksaan

laboratorium, dan program pengobatan.

2. Format analisa data

Terdiri dari nama pasien, nomor rekam medik, data, masalah, dan

etiologi.

3. Format diagnosa keperawatan

Terdiri dari nama pasien, nomor rekam medik, diagnosa keperawatan,

tanggal dan paraf ditemukannya masalah, serta tanggal dan paraf

dipecahkannya masalah.

4. Format rencana asuhan keperwatan

Terdiri dari nama pasien, nomor rekam medik, diagnosa keperawatan,

intervensi NIC dan NOC.

5. Format implementasi keperawatan

Terdiri dari nama pasien, nomor rekam medik, hari dan tanggal, diagnosa

keperawatan, implementasi keperawatan, dan paraf yang melakukan

implementasi keperawatan.

6. Format evaluasi keperawatan

Terdiri dari nama pasien, nomor rekam medik, hari dan tanggal, diagnosa

keperawatan, evaluasi keperawatan, dan paraf yang mengevaluasi

tindakan keperawatan.

E. Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer yang peneliti temukan dari pasien terkait pengkajian

kepada pasien meliputi: Identitas pasien, riwayat kesehatan pasien,

pola aktifitas sehari-hari dirumah, dan pemeriksaan fisik terhadap

pasien.

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

b. Data Sekunder

Data sekunder yang peneliti temukan selama penelitian meliputi data

dari keluarga pasien tentang kebiasaan dan kronologis pasien saat

dibawa ke Rumah Sakit, No. Rekam Medis, hasil labor, serta

program pengobatan yang didapatkan dari status pasien di IRNA

Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang.

2. Cara Pengumpulan Data

a. Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada pasien

dan keluarga terkait kronologis penyakit dan alasan pasien dibawa ke

Rumah Sakit, riwayat kesehatan sekarang dan keluhan yang

dirasakan pasien, riwayat kesehatan dahulu, dan riwayat kesehatan

keluarga pasien.

b. Pengukuran langsung

Pengukuran yang dilakukan peneliti yaitu melakukan pemantauan

kondisi pasien dengan metoda mengukur menggunakan alat ukur

pemeriksaan, seperti pengukuran suhu, menghitung frekuensi nafas,

dan menghitung frekuensi nadi.

c. Pemeriksaan fisik

Dalam metode pemeriksaan fisik ini, peneliti melakukan

pemeriksaan terkait keadaan umum partisipan dan pemeriksaan fisik

secara head to toe dan pemeriksaan dilakukan dengan teknik IPPA

(Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi).

d. Studi dokumentasi

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan dokumen dari RS

untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil

dokumentasi, peneliti menemukan adanya riwayat kesehatan pasien,

program pengobatan, hasil laboratorium, pemeriksaan EKG, serta

tindakan yang akan dilakukan terkait penanganan kondisi pasien.

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

3. Langkah-langkah Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

adalah:

a) Peneliti meminta izin penelitian dari institusi asal peneliti yaitu

Poltekkes Kemenkes Padang untuk melakukan penelitian.

b) Peneliti meminta izin ke pihak Rumah Sakit untuk bersedia dijadikan

sebagai tempat penelitian.

c) Peneliti mendatangi responden dan menjelaskan tujuan penelitian

tentang asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada responden.

d) Peneliti memberikan Informed Consent kepada responden dan

meminta responden untuk menandatangani Informed Consent

tersebut untuk bersedia diberikan asuhan keperawatan oleh peneliti.

e) Peneliti memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.

F. Rencana Analisis

Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menganalisis

semua temuan pada tahapan proses keperawatan yang telah ditemukan

dengan menggunakan konsep dan teori keperawatan pada kedua pasien CHF

dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Data yang telah didapat

dari hasil melakukan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, penegakkan

diagnosa, merencanakan tindakan, melakukan tindakan sampai mengevaluasi

hasil tindakan dinarasikan dan melihat perbedaan antara partisipan 1 dan

partisipan 2, kemudian dibandingkan dengan teori asuhan keperawatan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien dengan CHF.

Analisa yang dilakukan adalah untuk menentukan kesesuaian antara teori

yang ada dengan kondisi pasien.

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

BAB IV DESKRIPSI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kasus

Pada bab ini peneliti membahas tentang proses asuhan keperawatan yang

dilakukan pada dua orang partisipan yang dirawat di IRNA Penyakit Dalam

RSUP Dr. M. Djamil Padang. Pembahasan proses keperawatan pada kedua

partisipan akan dilakukan dengan membandingkan hasil asuhan keperawatan

yang dilakukan pada kedua partisipan. Prinsip dari pembahasan ini dibuat

dengan memperhatikan teori proses keperawatan yang terdiri dari tahap

pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan,

implementasi keperawatan serta evaluasi keperawatan terhadap masalah yang

muncul.

Asuhan Keperawatan pada kedua partisipan dilakukan pada waktu yang

berbeda. Asuhan Keperawatan pada partisipan 1 dilakukan pada tanggal 18

Mei sampai 22 Mei 2017 dengan identitas pasien yaitu Ny. S dengan usia 30

tahun bekerja sebagai IRT, sudah menikah, beragama Islam, pendidikan

terakhir SMA, masuk ke RSUP Dr. M. Djamil pada tanggal 17 Mei 2017

pukul 17. 30 WIB atas rujukan dari RS Ibnu Sina Pasaman Barat dengan

diagnosa medis CHF. Asuhan Keperawatan pada partisipan 2 dilakukan pada

tanggal 21 Mei 2017 sampai 29 Mei 2017 dengan identitas pasien yaitu Tn. D

dengan usia 53 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir SMA, dan bekerja

sebagai Wiraswasta, masuk ke RSUP Dr. M. Djamil pada tanggal 20 Mei

2017 Pukul 17.45 WIB atas rujukan dari RSUD Sijunjung dengan diagnosa

medis CHF. Hasil dari tahapan proses keperawatan yang dilakukan pada

kedua partisipan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Tabel 4. 1 Deskripsi Asuhan Keperawatan pada Partisipan 1 dan Partisipan 2

Asuhan Keperawatan Partisipan 1 Partisipan 2

Pengkajian Hasil pengkajian pada pasien yang berhubungan dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen, didapatkan data sebagai berikut. Ny. S datang dengan keluhan sesak napas semenjak 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit, sesak dipengaruhi oleh aktivitas serta adanya edema pada kedua tungkai. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 Mei 2017, Ny. S mengatakan napas terasa sesak, sesak bertambah jika beraktivitas, pasien mengatakan batuk, sekret berwarna putih kental, sekret sulit keluar, sulit tidur akibat sesak, pada malam hari sering terbangun karena batuk, serta bengkak pada kedua kaki pasien. Ny. S mengatakan baru pertama kali dirawat di Rumah sakit. Ny. S mengatakan sakit pada dada dan rasa sesak sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Ny. S mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama atau yang berhubungan dengan masalah pernapasan. Hasil Pengkajian yang didapatkan pada pola aktivitas sehari hari pasien yang berhubungan dengan masalah oksigenasi didapatkan data bahwa pada saat sakit pasien makan 3 kali sehari dan hanya menghabiskan seperempat porsi makan yang diberikan karena

Hasil pengkajian pada pasien yang berhubungan dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen, didapatkan data sebagai berikut. Tn. D datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit, sesak dipengaruhi oleh aktivitas, batuk sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dengan dahak berwarna putih kental, perut dan kaki yang semakin membuncit sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit yang menyebabkan sesak. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 21 Mei 2017, Tn. D mengatakan sesak napas, napas semakin terasa sesak saat beraktivitas, bernapas lebih nyaman jika posisi miring/semi fowler, pasien mengatakan batuk, batuk dengan sekret yang sulit keluar, sulit tidur karena sesak, dan sering terbangun karena batuk, edema pada kedua kaki dan tangan, klien mengatakan perut tambah mengembung dan mengeras. Tn. D mengatakan sebelumnya sudah pernah dirawat di Rumah Sakit karena penyakit stroke dan juga diberikan oksigen selama perawatan. Tn. D mengatakan bahwa ayahnya pernah menderita penyakit jantung dan sempat dirawat akibat penyakit jantung tersebut. Hasil

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

napas terasa sesak jika dibawa makan, dan minum ± 1500 cc dalam sehari. Pengkajian pada pola istirahat/tidur pasien, selama di rumah sakit, pasien tidur siang hanya 2-3 jam dalam sehari dan tidur malam hanya 4-5 jam dalam sehari, pasien mengatakan sering terbangun karena batuk dan terkadang malam tidak bisa tidur karena sesak napas. Pada pola aktivitas dan latihan pasien didapatkan bahwa saat sakit pasien mengatakan lebih banyak diatas tempat tidur dan dibantu oleh keluarga dan perawat karena napas pasien bertambah sesak jika beraktivitas. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien didapatkan data yang berhubungan dengan masalah oksigenasi adalah pasien tampak lemah, gelisah, batuk (+), dan sesak napas. Pengukuran terhadap nadi dan pernapasan pasien didapatkan HR : 66 x/i, RR : 32 x/i. Pada pemeriksaan paru didapatkan bahwa irama napas cepat dan bunyi napas terdengar ronkhi. Pemeriksaan pada jantung didapatkan bahwa irama jantung teraba irregular dan lambat saat dilakukan asukultasi irama jantung terdengar irregular. Berdasarkan hasil pemeriksaan AGD pasien tanggal 17 Mei 2017 didapatkan nilai: PH : 7,11, PCO2 : 37 mmHg, PO2 : 167 mmHg, dan HCO3- : 11,8 mmol/L.

Pengkajian yang didapatkan pada pola aktivitas sehari hari pasien yang berhubungan dengan masalah oksigenasi didapatkan data bahwa saat sakit pasien makan 3 kali sehari dan hanya menghabiskan seperempat porsi makan yang diberikan. Napas terasa sesak jika dibawa makan dan minum pasien saat sakit ± 200 cc dalam sehari karena adanya pembatasan untuk cairan. Pengkajian pada pola istirahat/tidur pasien sewaktu sakit, pasien tidur siang hanya ± 1 jam dalam sehari karena tidak bisa tidur akibat sesak napas, saat malam pasien hanya tidur ± 2-3 jam dalam sehari karena pasien tidak bisa tidur akibat sesak napas dan sering terbangun karena batuk.Pada pola aktivitas dan latihan pasien didapatkan bahwa saat sakit pasien mengatakan tidak bisa banyak beraktivitas dan bekerja, karena sesak napas bertambah jika dibawa beraktivitas, sehingga aktivitas pasien dibantu oleh keluarga. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien didapatkan data yang berhubungan dengan masalah oksigenasi adalah pasien tampak lemah, pasien tampak gelisah dan sesak napas. Hasil pengukuran napas dan nadi pasien yaitu HR : 97 x/i, RR : 34 x/i. Tampak pernapasan lewat mulut, batuk (+). Pada inspeksi paru didapatkan irama napas cepat dan bunyi napas terdengar ronkhi. Pada pemeriksaan

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Program pengobatan yang didapatkan oleh pasien terkait penanganan masalah oksigenasi yaitu, memberikan oksigen binasal 3-5 liter/i, Meylon 150 meq dalam 150 cc NaCl 0,9 %., Nebu Combivent 2x1, IVFD lasix 1x1 dalam 50 cc NaCl 0,9 %.

jantung teraba irregular dan cepat dan irama jantung terdengar irregular. Abdomen tampak buncit, tampak ada distensi, nyeri tekan (+). Berdasarkan hasil pemeriksaan AGD Pasien pada tanggal 20 Mei 2017 didapatkan nilai AGD yaitu, PH : 7,30, PCO2 : 31 mmHg, PO2 : 53 mmHg, dan HCO3- : 15,3 mmol/L. Program pengobatan yang didapatkan oleh pasien terkait penanganan masalah oksigenasi yaitu, memberikan oksigen lewat NRM 10 liter/i, Drip furosemida 15 mg/jam , Nebu flumucyl /8 jam, Balance cairan (pasang kateter).

Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan selama pasien dirawat oleh peneliti mulai tanggal 18 Mei-22 Mei 2017 adalah sebagai berikut. 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

perubahan membran kapiler alveolar yang ditandai oleh : Data subjektif: Pasien mengatakan napas terasa sesak, pasien mengatakan sesak bertambah jika sedang beraktivitas. Data objektif : Pasien tampak sesak napas, frekuensi napas yaitu 32 x/i dengan irama napas cepat, pasien terpasang oksigen dengan binasal 5 l/i. Hasil AGD yaitu, PH : 7,11, PCO2 : 37 mmHg, PO2 : 167 mmHg, HCO3- : 11,8

Diagnosa keperawatan selama pasien dirawat oleh peneliti mulai tanggal 18 Mei-22 Mei 2017 adalah sebagai berikut. 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

perubahan membran kapiler alveolar yang ditandai dengan : Data Subjektif : Pasien mengatakan napas yang terasa sesak, pasien mengatakan sesak bertambah jika sedang beraktivitas, pasien mengatakan bernapas lebih nyaman jika dibawa posisi miring/semifowler. Data Objektif : Napas pasien tampak sesak dengan frekuensi napas yaitu 34 x/i, irama napas cepat. Nilai hasil AGD yaitu, PH : 7,30,

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

mmol/L. 2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan sekresi yang tertahan yang ditandai dengan :

Data Subjektif : Pasien mengatakan batuk, pasien mengatakan batuk berdahak dan sulit keluar. Data Objektif : Pasien tampak batuk-batuk, sekret sulit keluar, sekret berwarna putih kental.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen yang ditandai dengan : Data Subjektif : Pasien mengatakan napas terasa sesak dan sesak bertambah jika beraktivitas. Data Objektif : Pasien tampak lemah, gelisah, Pasien tampak sesak, frekuensi napas 32 x/i.

PCO2 : 31 mmHg, PO2 : 53 mmHg, HCO3- : 15,3 mmol/L.

2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan yang ditandai dengan : Data Subjektif : Pasien mengatakan batuk, pasien mengatakan batuk berdahak dan sulit keluar. Data Objektif : Pasien tampak batuk, sekret sulit dikeluarkan, warna sekret putih kental.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen yang ditandai dengan : Data subjektif : Pasien mengatakan badan terasa lemah, napas terasa sesak, dan sesak dipengaruhi oleh aktivitas. Data Objektif : Pasien tampak lemah dan gelisah, pasien tampak sesak napas dengan frekuensi napas 34 x/i.

Intervensi Keperawatan Rencana keperawatan yang berkaitan dengan diagnosa pasien adalah sebagai berikut. 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

perubahan membran kapiler alveolar. a. NOC

1) Tidak ada sianosis dan dipsnea 2) TTV dalam batas normal.

Rencana keperawatan yang berkaitan dengan diagnosa pasien adalah sebagai berikut. 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

perubahan membran kapiler alveolar. a. NOC

1) Tidak ada sianosis dan dipsnea 2) TTV dalam batas normal.

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

b. NIC 1) Monitor pola napas, irama, kedalaman

dan usaha napas 2) Perhatikan gerakan dan kesimetrisan,

menggunakan otot bantu, dan adanya retraksi otot intercostals dan supraclavicular

3) Monitor saturasi oksigen 4) Atur peralatan oksigenasi 5) Monitor aliran oksigen 6) Observasi tanda-tanda hipoventilasi 7) Monitor adanya kecemasan pasien

terhadap oksigenasi 8) Monitor pola pernapasan abnormal 9) Monitor frekuensi dan irama pernapasan 10) Monitor sianosis perifer.

2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan sekresi yang tertahan. a. NOC

1) Mendemonstrasikan batuk efektif 2) Suara napas yang bersih dan

menunjukkan jalan napas yang paten. b. NIC

1) Monitor pola napas, irama, kedalaman dan usaha napas

2) Monitor bunyi napas, misalnya mendengkur

b. NIC 1) Monitor pola napas, irama, kedalaman

dan usaha napas 2) Perhatikan gerakan dan kesimetrisan,

menggunakan otot bantu, dan adanya retraksi otot intercostals dan supraclavicular

3) Monitor saturasi oksigen 4) Atur peralatan oksigenasi 5) Monitor aliran oksigen 6) Observasi tanda-tanda hipoventilasi 7) Monitor adanya kecemasan pasien

terhadap oksigenasi 8) Monitor pola pernapasan abnormal 9) Monitor frekuensi dan irama pernapasan 10) Monitor sianosis perifer.

2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan sekresi yang tertahan. a. NOC

1) Mendemonstrasikan batuk efektif 2) Suara napas yang bersih dan

menunjukkan jalan napas yang paten. b. NIC

1) Monitor pola napas, irama, kedalaman dan usaha napas

2) Monitor bunyi napas, misalnya mendengkur

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

3) Auskultasi bunyi napas 4) Catat peningkatan ventilasi 5) Monitor kemampuan pasien dalam batuk

efektif 6) Memberikan bronkodilator bila perlu 7) Keluarkan sekret dengan batuk atau

suction. 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. a. NOC

1) Pasien berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV

2) Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

3) Status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat.

b. NIC 1) Gali hambatan individu terkait latihan

fisik (seperti, sesak napas, dll) 2) Dukung ungkapan perasaan mengenai

latihan atau kebutuhan untuk melakukan latihan

3) Dukung individu untuk memulai atau melanjutkan latihan

4) Lakukan latihan bersama individu, jika diperlukan

3) Auskultasi bunyi napas 4) Catat peningkatan ventilasi 5) Monitor kemampuan pasien dalam batuk

efektif 6) Memberikan bronkodilator bila perlu 7) Keluarkan sekret dengan batuk atau

suction. 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. a. NOC

1) Pasien berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV

2) Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

3) Status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat.

b. NIC 1) Gali hambatan individu terkait latihan

fisik (seperti, sesak napas, dll) 2) Dukung ungkapan perasaan mengenai

latihan atau kebutuhan untuk melakukan latihan

3) Dukung individu untuk memulai atau melanjutkan latihan

4) Lakukan latihan bersama individu, jika diperlukan

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

5) Libatkan keluarga/orang yang memberikan perawatan dalam merencanakan dan meningkatkan program latihan

6) Instruksikan individu terkait frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan

7) Monitor respon individu terhadaap program latihan

8) Sediakan umpan balik positif atau usaha yang dilakukan individu

5) Libatkan keluarga/orang yang memberikan perawatan dalam merencanakan dan meningkatkan program latihan

6) Instruksikan individu terkait frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan

7) Monitor respon individu terhadaap program latihan

8) Sediakan umpan balik positif atau usaha yang dilakukan individu.

Implementasi Keperawatan Implementasi keperawatan yang sudah dilakukan

yang terkait diagnosa pasien adalah sebagai berikut. 1. Diagnosa gangguan pertukaran gas berhubungan

dengan perubahan membran kapiler alveolar . Tindakan yang telah dilakukan yaitu : a. Memberikan oksigen melalui binasal 5 liter/i b. Mengatur posisi semifowler c. Monitor tekanan darah sebelum pemberian

lasix d. Memberikan lasix 1 amp dalam 50 cc NaCl

0,9 % e. Menilai dan memantau hasil labor f. Memonitor pernapasan pasien g. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah

aktivitas h. Mengajarkan teknik relaksasi.

Implementasi keperawatan yang sudah dilakukan yang terkait diagnosa pasien adalah sebagai berikut. 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

perubahan membran kapiler alveolar. Tindakan yang telah dilakukan adalah : a. Memberikan oksigen melalui masker non

rebreathing 10 liter/i b. Mengatur posisi semifowler c. Monitor tekanan darah sebelum pemberian

lasix d. Memberikan drip furosemida 15 mg/jam

dalam 50 cc NaCl 0,9 % e. Menilai dan memantau hasil labor f. Memonitor pernapasan pasien. g. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah

aktivitas

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

i. Mengukur frekuensi nadi dan pernapasan pasien.

Tindakan yang dilakukan untuk diagnosa gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar hampir sama setiap harinya, hal yang membedakannya adalah dalam pemberian lasix hanya dilakukan sampai hari rawatan yang ke-2 dan pemberian oksigen juga mengalami perubahan pada hari ke-3 menjadi 3 liter/i, dan sampai hari rawatan ke-5 oksigen pasien sudah bisa dilepas dan hanya diberikan ketika pasien mengalami sesak napas.

2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan sekresi yang tertahan. Tindakan yang telah dilakukan yaitu : a. Memberikan ventolin 2 x 1 amp dengan

menggunakan nebulizer. b. Mengajarkan batuk efektif c. Memberikan dan memantau kondisi cairan

oksigen d. Mendengarkan suara napas pasien e. Mengukur tanda-tanda vital pasien.

Tindakan yang dilakukan untuk diagnosa ketiga sama setiap harinya karena masih adanya batuk yang dirasakan oleh pasien, namun pada hari ke-6 masalah teratasi dan tindakan dihentikan.

h. Mengajarkan teknik relaksasi. i. Mengukur frekuensi nadi dan pernapasan. j. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan

stress. Tindakan yang dilakukan hamper sama setiap harinya, namun pemberian oksigen mulai diturunkan menjadi 8 liter/i pada hari rawatan kedua tanggal 22 Mei 2017, dan pada hari rawatan ke-3 dan ke-4, pemberian oksigen sudah diberikan melalui binasal sebanyak 5 liter/i, dan hari rawatan ke-5, oksigen diberikan secara binasal 3 liter/i. Pada pemberian drip furosemida 15 mg/jam dalam 50 cc NaCl 0,9 % hanya diberikan sampai hari rawatan ke-3 yaitu sampai tanggal 23 Mei 2017.

2. Diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan sekresi yang tertahan. Tindakan yang sudah dilakukan adalah : a. Memberikan flumucil 2 x 1 amp dengan

menggunakan nebulizer. b. Mengajarkan batuk efektif c. Memberikan dan memantau kondisi cairan

oksigen d. Mendengarkan suara napas pasien e. Mengukur tanda-tanda vital pasien.

Tindakan keperawatan yang dilakukan sama setiap harinya sampai masalah bersihan jalan napas pasien teratasi.

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Tindakan yang dilakukan yaitu : a. Memberikan oksigen melalui binasal 3-5 l/i b. Membantu memenuhi kebutuhan pasien

seperti mandi, mengantarkan pasien ke kamar mandi

c. Mengajak keluarga untuk ikut membantu dalam tindakan perawatan pasien.

d. Mengajarkan tarik napas dalam setelah aktivitas

e. Mengajarkan keluarga bahwa pasien memerlukan bantuan dalam aktivitas

f. Menganjurkan kepada pasien untuk melakukan aktivitas fisik yang bisa dilakukan sendiri

g. Menanyakan respon pasien setelah beraktivitas

h. Mengukur tanda-vital pasien setelah beraktivitas.

Tindakan keperawatan yang diberikan sama setiap harinya.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Tindakan yang dilakukan : a. Memberikan oksigen melaui Non

Rebreathing Masker 10 l/i. b. Membantu memenuhi kebutuhan pasien

seperti mandi, mengantarkan pasien ke kamar mandi

c. Mengajarkan tarik napas dalam setelah aktivitas

d. Mengajarkan keluarga bahwa pasien memerlukan bantuan dalam aktivitas

e. Menganjurkan kepada pasien untuk melakukan aktivitas fisik yang bisa dilakukan sendiri

f. Menanyakan respon pasien setelah beraktivitas

g. Mengukur tanda-vital pasien setelah beraktivitas.

Tindakan keperawatan yang diberikan sama setiap harinya.

Evaluasi Keperawatan Hasil tindakan keperawatan setelah pasien dirawat selama selama 5 hari adalah sebagai berikut : 1. Diagnosa gangguan pertukaran gas berhubungan

dengan perubahan membran kapiler alveolar diadapatkan hasil bahwa kebutuhan oksigen

Hasil tindakan keperawatan setelah pasien dirawat selama selama 9 hari adalah sebagai berikut : 1. Diagnosa gangguan pertukaran gas berhubungan

dengan perubahan membran kapiler alveolar didapatkan hasil bahwa kebutuhan oksigen

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

pasien terpenuhi yang ditandai dengan partisipan sudah mampu mengeluarkan batuk, suara napas bersih, tidak ada sianosis dan dispnea dan tanda-tanda vital dalam rentang normal dan intervensi dihentikan.

2. Diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan didapatkan, jalan napas pasien kembali paten dengan yang ditandai suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dipsnea, mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed lips dan intervensi dihentikan.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen didapatkan, pasien sudah mampu kembali beraktivitas yang ditandai dengan partisipan yang mampu berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV, mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, tanda-tanda vital dalam rentang normal, kelemahan tidak ada, mampu berpindah, status sirkulasi baik serta status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat. Intervensi dihentikan.

pasien terpenuhi yang ditandai dengan partisipan sudah mampu mengeluarkan batuk, suara napas bersih, tidak ada sianosis dan dispnea dan tanda-tanda vital dalam rentang normal dan intervensi dihentikan.

2. Diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan didapatkan, jalan napas pasien kembali paten yang ditandai suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dipsnea, mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed lips dan intervensi dihentikan.

3. sIntoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen didapatkan, pasien sudah mampu kembali beraktivitas yang ditandai dengan partisipan yang mampu berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV, mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, tanda-tanda vital dalam rentang normal, kelemahan tidak ada, mampu berpindah, status sirkulasi baik serta status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat. Intervensi dihentikan dan pasien diperbolehkan pulang.

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

B. Pembahasan

1. Pengkajian Keperawatan

Hasil pengkajian terkait masalah gangguan kebutuhan oksigenasi pada

pasien, ditemukan bahwa keluhan utama yang dirasakan oleh kedua

partisipan sama yaitu sesak napas, sesak napas yang dipengaruhi oleh

aktivitas dan adanya edema pada kedua kaki. Gejala yang timbul pada

pasien dengan gagal jantung dimulai karena ketidakmampuan jantung

untuk memompakan darah yang kaya oksigen dan nutrisi keseluruh

tubuh, sehingga akan mempengaruhi organ lain seperti paru-paru, ginjal

dan lainnya. Jika terjadi gangguan pada organ seperti ginjal maka akan

terjadi masalah metabolisme cairan didalam tubuh yang bisa

menimbulkan edema pada bagian tubuh dan paru-paru. Kondisi ini akan

menyebabkan terjadinya masalah oksigenasi pada pasien yang ditandai

dengan adanya sesak napas, sesak saat beraktivitas, dan kesulitan tidur

akibat sesak napas .

Manifestasi klinis berupa sesak napas dan sesak bertambah ketika

beraktivitas terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang

mengganggu pertukaran gas. Dispnea bahkan dapat terjadi saat istirahat

atau dicetuskan oleh gerakan yang minimal atau sedang. Mudah lelah dan

juga sesak napas saat beraktivitas terjadi akibat curah jantung yang

kurang dan menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta

menurunnya pembuangan sisa katabolisme. Juga terjadi akibat

meningkatnya energi yang digunakan untuk bernapas (Brunner &

Suddarth, 2016).

Menurut Suwartika & Cahyati (2015), dalam penelitiannya menyebutkan

bahwa hasil penelitian yang ditemukan, menunjukkan hampir setengah

dari responden yang menderita gagal jantung memiliki gejala sesak napas

dan pembatasan ringan saat beraktivitas. Peneliti juga mengungkapkan

bahwa pasien dengan gagal jantung yang sudah merasakan adanya

perubahan pada pola hidupnya dikarenakan kondisi sakitnya dapat

menimbulkan kecemasan yang dapat mempengaruhi kualitas tidurnya.

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Fungsi jantung yang melemah akibat gagal jantung selain menimbulkan

gejala sesak napas, sesak saat beraktivitas, kualitas tidur yang buruk juga

dapat menimbulkan adanya rasa lelah dan retensi cairan di kaki

(pembengkakkan).

Edema dimulai pada kaki dan tumit (edema dependen) dan secara

bertahap bertambah ke atas tungkai dan paha pada akhirnya ke genetalia

eksterna dan tubuh bagian bawah. Edema yang akan tetap cekung bahkan

setelah penekanan ringan dengan ujung jari, baru jelas terlihat setelah

terjadi retensi cairan paling tidak sebanyak 4,5 kg (10 lb). Edema ini

akan menyebabkan terjadinya masalah oksigenasi jika edema terjadi pada

alveoli (Brunner & Suddarth , 2016).

Keluhan berupa sesak napas yang dirasakan oleh kedua partisipan juga

mempengaruhi pola aktivitas sehari-hari pasien, diantaranya adalah

masalah pada pola nutrisi, pola istirahat/tidur, dan pola aktivitas/bekerja.

Masalah nutrisi yang ditemukan pada kedua partisipan yaitu adanya

ketidakmampuan makan dan penurunan nafsu makan, hal ini disebabkan

oleh adanya rasa sesak napas yang dirasakan oleh pasien, sehingga pasien

tidak mampu menghabiskan porsi makan yang diberikan. Menurut

Brunner & Suddarth (2016), anoreksia (hilangnya selera makan) dan

mual terjadi akibat pembesaran vena dan stasis vena di dalam rongga

abdomen dan juga dapat terjadi sesak napas sehingga akan menghambat

kemampuan untuk makan.

Masalah istirahat dan tidur serta kemampuan aktivitas pasien juga

terganggu, hal ini disebabkan pasien sering terbangun dan terkadang

malam tidak bisa tidur akibat sesak napas. Kemampuan aktivitas

pasienpun juga terbatas, bahkan tidak bisa beraktivitas sama sekali akibat

sesak napas yang terjadi jika pasien mulai beraktivitas.

Menurut Brunner & Suddarth (2016), penimbunan cairan yang terjadi

didalam alveoli dapat menyebabkan terganggunya pertukaran gas, hal ini

dapat menyebabkan terjadinya sesak napas saat istirahat atau dicetuskan

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

oleh gerakan yang minimal atau sedang. Dapat terjadi Ortopnea,

kesulitan bernapas saat berbaring. Pasien yang mengalami ortopnea tidak

akan mau berbaring, tetapi akan menggunakan bantal agar bisa tegak di

tempat tidur atau duduk di kursi, bahkan saat tidur. Beberapa pasien

hanya yang mengalami ortopnea pada malam hari, suatu kondisi yang

dinamakan paroximal nokturnal dispnea (PND). hal ini terjadi bila

pasien, yang sebelumnya duduk lama dengan posisi kaki dan tangan di

bawah, pergi berbaring ketempat tidur. Kondisi inilah yang menyebabkan

terjadinya masalah gangguan istirahat dan tidur yang dialami oleh

penderita gagal jantung.

Aktivitas dan latihan yang ditemukan pada kedua partisipan juga

mengalami gangguan akibat sesak napas. Menurut Wijaya (2013),

penyakit CHF dapat mempengaruhi pola aktivitas dan latihan, biasanya

gejala yang ditimbulkan adalah keletihan, lelah, insomnia, dan dispnea

yang ditandai dengan adanya perasaan gelisah dan perubahan status

mental.

Manifestasi klinis yang juga dikeluhkan oleh partisipan 1 dan partisipan2

yaitu batuk yang disertai sekret yang sulit dikeluarkan. Menurut Brunner

& Suddarth (2016), respon tubuh terhadap perubahan fisiologi pasien

CHF akibat adanya gangguan pada ventrikel akan memberikan respon

tubuh yang berbeda antara CHF kiri dengan CHF kanan. Salah satu

gejala yang ditimbulkan adalah batuk yang berhubungan dengan gagal

ventrikel kiri, bisa kering dan tidak produktif, tetapi yang tersering

adalah batuk basah, yaitu batuk yang menghasilkan sputum berbusa

dalam jumlah banyak, yang kadang disertai bercak darah.

Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada partisipan 1 didapatkan berbagai

kesenjangan yang berhubungan masalah oksigenasi pasien, kesenjangan

yang ditemukan yaitu keadaan umum pasien dalam kondisi lemah, dan

pucat, gelisah. Hasil TTV didapatkan, TD : 110/70 mmHg, HR : 66 x/i,

RR : 32 x/i, Suhu :36,3 0C. Kesenjangan lain yang didapatkan pada

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

pemeriksaan fisik pasien yaitu, batuk (+), pada pemeriksaan paru

didapatkan bahwa irama napas yang cepat dan terdengar bunyi ronkhi.

Pemeriksaan pada jantung didapatkan bahwa irama jantung teraba

irregular dan lambat saat dilakukan asukultasi irama jantung terdengar

irregular.

Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada partisipan 2 yaitu pasien

tampak gelisah, pucat, lemah. Tanda-tanda vital pasien yaitu, TD :

170/93 mmHg, HR : 97 x/i, RR : 34 x/i. Suhu : 36,2 0C. Tampak

pernapasan lewat mulut, batuk (+). Pada pemeriksaan paru didapatkan

irama napas yang cepat dan bunyi auskultasi terdengar bunyi ronkhi.

Pada pemeriksaan jantung teraba kuat, irregular dan cepat. Bunyi

auskultasi jantung irregular. Perut tampak membuncit, tampak ada

distensi.

Kondisi yang berhubungan dengan kondisi psikologis pasien juga

mengalami permasalahan. Pada partisipan 1 ditemukan bahwa pasien

tampak gelisah dan cemas, sedangkan pada partisipan 2 juga tampak

cemas dan gelisah karena sesak napas yang dialami, klien sering merubah

posisi tubuhnya diatas tempat tidur dan pasien sering mengeluh bahwa

napasnya terasa sesak.

Kegelisahan dan kecemasan terjadi akibat gangguan oksigenasi jaringan,

stress akibat kesakitan bernapas dan pengetahuan bahwa jantung tidak

berfungsi dengan baik. Begitu terjadi kecemasan, terjadi juga dispnea,

yang pada akhirnya memperberat kecemasan, dan akan mengganggu pola

istirahat dan aktivitas sehari-hari (Brunner & Suddarth, 2016).

Menurut Ihdaniyati & Arifah (2009), dalam penelitiannya menyebutkan

bahwa semua pasien yang dijadikan sampel penelitian yang dirawat

dirumah sakit mengalami kecemasan. Kecemasan yang terjadi terdiri dari

tingkatan kecemasan yaitu ringan, sedang, dan berat. Tingkat kecemasan

yang dialami pasien, dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit dan

riwayat pernah atau tidak dirawat dirumah sakit sebelumnya. Hasil

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

penelitian yang ditemukan menunjukkan bahwa pasien yang mengalami

kecemasan, mereka mengalami sesak napas, tekanan darah yang naik dan

nadi yang cepat.

Hasil Laboratorium yang terkait dengan masalah oksigenasi yang

didapatkan pada partisipan 1 berdasarkan hasil AGD tanggal 17 Mei

2017 yaitu, PH 7,11, PCO2 37 mmHg, PO2 167 mmHg, dan HCO3-

11,8 mmol/L, sedangkan pada partisipan 2 didapatkan hasil AGD pada

tanggal 20 Mei 2017 yaitu, PH 7,30, PCO2 31 mmHg, PO2 53 mmHg,

HCO3- 15,3 mmol/L.

Pasien yang terdiagnosa CHF mempunyai kemungkinan yang besar

untuk mengalami terjadinya perubahan pada hasil AGD maupun kimia

klinik dari nilai normal yang ada, hal ini ditunjukkan oleh adanya

perubahan nilai AGD yang berada diluar batas normal pada kedua

partisipan yang ada.

Program pengobatan terkait dengan pemecahan masalah oksigenasi yang

didapatkan oleh pasien yaitu, pada partisipan 1program pengobatan

yang dilakukan adalah memberikan oksigen binasal 3-5 liter/i, nebu

Combivent 2x1, dan IVFD lasix 1x1 dalam 50 cc NaCl 0,9 %. Sedangkan

Tn. D mendapatkan terapi NRM 10 liter/i, drip furosemida 15 mg/jam,

dan Nebu flumucyl /8 jam, Ceftriaxone 1x2 g.

2. Diagnosa Keperawatan

Congestif Heart Failure (CHF) merupakan kondisi dimana fungsi

jantung sebagai pompa untuk mengantarkan darah yang kaya oksigen ke

tubuh tidak cukup untuk memenuhi keperluan tubuh (Charles Reeves dkk

dalam Wijaya Dan Putri, 2013). Kondisi ini disebabkan oleh adanya

kegagalan otot jantung untuk menjalankan fungsi tersebut. Kelainan pada

kontraktilitas miokardium yang khas pada CHF akibat penyakit jantung

iskemik, mengganggu kemampuan pengosongan ventrikel yang efektif,

sehingga akan menimbulkan berbagai macam gejala.

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Menurut Brunner & Suddarth (2016), respon tubuh terhadap perubahan

fisiologi pasien CHF akibat adanya gangguan pada ventrikel yang akan

memberikan respon tubuh yang berbeda antara CHF kiri dengan CHF

kanan. Gejala yang timbul pada CHF kiri diantaranya Respon tubuh yang

terjadi meliputi dispnea, batuk, mudah lelah, denyut jantung cepat,

kecemasan dan kegelisahan, sedangkan respon tubuh yang tampak pada

CHF kanan meliputi edema ekstremitas bawah (edema dependen), yang

biasanya merupakan pitting edema, pertambahan berat badan,

hepatomegali (pembesaran hepar), distensi vena leher, asites

(penimbunan cairan di dalam rongga peritoneum), anoreksi dan mual,

nokturia dan lemah. Berdasarkan tanda dan gejala yang muncul tersebut

akan memunculkan berbagai macam diagnosa keperawatan.

Menurut teori yang peneliti temukan dalam berbagai sumber buku,

terdapat 6 diagnosa keperawatan (NANDA, 2015-2017) yang ditemukan

pada pasien gangguan oksigenasi dengan CHF yaitu, 1) Ketidakefektifan

pola nafas berhubungan dengan O2 yang tidak adekuat, 2) Gangguan

pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi dan

perfusi, 3) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas, 4) Gangguan pola tidur

berhubungan dengan sesak napas, 5) Intoleransi aktivitas berhubungan

dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, 6)

Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan peneliti terhadap partisipan 1

dan partisipan 2 ditemukan beberapa masalah keperawatan yang muncul,

permasalahan atau diagnosa keperawatan yang muncul pada partisipan 1

dan partisipan 2 ditemukan masalah yang sama, dan diangkat 3 diagnosa

yang sama yaitu : 1) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

perubahan membran kapiler alveolar, 2) Ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan, 3) Intoleransi aktivitas

berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan

oksigen.

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Peneliti menegakkan diagnosa keperawatan yang sama antara kedua

partisipan. Dalam penegakan diagnosa keperawatan, peneliti melihat

kepada keluhan yang ditemukan pada kedua partisipan, dan keluhan yang

muncul pada kedua partisipan menunjukkan gejala yang sama. Gejala

yang muncul pada kedua partisipan menunjukkan adanya permasalahan

pada kebutuhan oksigenasi.

Menurut Henderson kebutuhan akan oksigenasi merupakan kebutuhan

yang terpenting dan yang pertama dalam kebutuhan dasar manusia.

Manusia memerlukan adanya proses pernapasan yang normal untuk

memenuhi kebutuhan terhadap oksigen. Dalam pemenuhan kebutuhan

oksigen ini diperlukan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

dasar manusia ini. Jika masalah pemenuhan oksigen ini teratasi maka

masalah lain juga akan ikut teratasi ( Potter & Perry, 2012).

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang

ditemukan pada kasus. Intervensi keperawatan tersebut terdiri dari

Nursing Interventions Classification (NIC) dan Nursing Outcomes

Classification (NOC). Perencanaan tindakan keperawatan pada kasus

pasien didasarkan pada tujuan intervensi masalah keperawatan yaitu,

gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran

kapiler alveolar, ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan

dengan sekresi yang tertahan, intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

Hasil penyusunan rencana yang akan dilakukan pada kedua partisipan,

tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yang ditemukan dalam

penetapan intervensi yang akan dilakukan. Penyusunan perencanaan

keperawatan peneliti susun berdasarkan prioritas kebutuhan yang paling

mendasar yang dibutuhkan oleh pasien dalam upaya pemulihan derajat

kesehatan pasien, namun berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti

lakukaan terhadap perawat ruangan, tidak ditemukan adanya penyusunan

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

rencana keperawatan yang dilakukan secara kontinyu berdasarkan

rentang waktu dan perkembangan pasien, hal ini juga bisa dilihat dari

hasil dokumentasi keperawatan yang menunjukkan bahwa intervensi

keperawatan yang dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan kesehatan pasien pada saat itu, seperti adanya perubahan

dalam cara pemberian oksigen dan konsentrasi oksigen yang diberikan.

4. Implementasi Keperawatan

Peneliti melakukan implementasi keperawatan berdasarkan tindakan

yang telah direncanakan. Peneliti melakukan penelitian pada shift pagi

atau shift sore. Adanya keterbatasan peneliti dalam melakukan

implementasi sehingga peneliti melakukan implementasi dengan waktu

1x24 jam selama 5x pertemuan. Implementasi yang dilakukan pada

pasien memiliki hubungan dengan pemecahan masalah gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi pasien.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada partisipan 1 dengan diagnosa

keperawatan gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan

membran kapiler alveolar diantaranya adalah ; memberikan oksigen

binasal 5 liter/i sampai hari rawatan ke-3 dan diturunkan menjadi 3 liter/i

pada rawatan selanjutnya, mengatur posisi semifowler, menilai dan

memantau hasil labor yang dilakukan sampai hari ke-3, mengukur TTV

pasien khususnya nadi dan pernapasan, menilai kondisi pernapasan

pasien setelah aktivitas, mengajarkan teknik napas dalam, memberikan

lasix 1 ampul dalam 50 cc NaCl 0,9 % sampai hari rawatan ke-2 dan

tindakan ini juga dilakukan kepada partisipan 2, yang membedakannya

hanyalah jenis pemberian oksigennya yaitu masker non rebreathing 10

liter/i sampai hari rawatan ke-2 dan diganti dengan binasal pada rawatan

berikutnya, memberikan drip furosemida 15 mg/jam dalam 50 cc NaCl

0,9 % sampai hari rawatan yang ke-3.

Perbedaan dalam cara pemberian oksigen disebabkan karena adanya

perbedaan kebutuhan oksigen antara partisipan 1 dan partisipan 2, hal ini

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

bisa dilihat dari hasil AGD dari kedua partisipan yang ada. Hasil AGD

masing-masing partisipan yaitu, pada partisipan 1 hasil AGD untuk PO2

dan PCO2 adalah PCO2 : 37 mmHg, PO2 : 167 mmHg, sedangkan pada

partisipan 2 PCO2 : 31 mmHg, PO2 : 53 mmHg. Hasil AGD

menunjukkan bahwa pemberian oksigen pada partisipan 2 harus

diberikan melalui masker Non Rebreathing karena nilai PO2 dan PCO2

yang rendah.

Pemberian oksigen pada pasien dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu

melalui kanula, nasal, dan masker dengan tujuan memenuhi kebutuhan

oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia. Nasal kanula merupakan alat

yang sederhana dan dapat memberikan oksigen dengan aliran 1 -6

liter/menit dan konsentrasi oksigen sebesar 20% - 40%, sedangkan

sungkup muka nonrebreathing mempunyai dua katup, satu katup terbuka

pada saat inspirasi dan tertutup pada saat ekspirasi dan satu katup yang

fungsinya mencegah udara masuk pada saat inspirasi dan akan membuka

pada saat ekspirasi. Pemberian oksigen dengan aliran 10 – 12 liter/menit

dengan konsentrasi oksigen 80 – 100%. Hal ini menunjukkan bahwa cara

pemberian harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada (Hidayat,

2009).

Tindakan dalam penilaian hasil labor tentang analisa gas darah sangat

penting dilakukan, karena dengan melihat hasil analisa gas darah dapat

kita tentukan bagaimana kondisi oksigenasi ditubuh pasien seperti PO2

dan PCO2, sehingga dapat menentukan cara pemberian oksigen yang

mana yang dibutuhkan oleh pasien. Namun dalam penilaian hasil AGD

tidak dapat dilakukan setiap hari karena tidak adanya permintaan labor

untuk pasien setiap harinya.

Pemberian lasix dan furosemida pada pasien bertujuan untuk membantu

dalam mengeluarkan cairan yang ada didalam tubuh pasien. Menurut

asumsi peneliti rasa sesak yang dirasakan oleh pasien disebabkan karena

adanya penunpukan cairan di dalam tubuh pasien seperti di paru dan juga

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

abdomen, hal ini bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada proses

difusi yang akan menyebabkan sesak napas. Dengan pemberian cairan

lasix maka akan membantu menurunkan edema/penumpukan cairan di

tubuh pasien.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada partisipan 1 dengan diagnosa

ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang

tertahan adalah memberikan nebu combivent, mengajarkan batuk efektif,

memberikan oksigen binasal 5 liter/i, memberikan dan memantau kondisi

cairan oksigen, mendengarkan bunyi napas pasien, mengukur tanda-tanda

vital pasien. Pada partisipan 2 juga dilakukan hal yang sama, hal yang

membedakannya adalah pada partisipan 2 diberikan masker NRM 10

liter/i dan nebu yang diberikan adalah nebu flumucil.

Tindakan pemberian bronkodilator melalui nebulizer pada pasien akan

membantu dalam melapangkan jalan napas serta mengencerkan sekret

yang sulit pasien yang sulit keluar. Fungsi dari flumucil dan combivent

adalah mengencerkan dahak serta melapangkan jalan napas, maka jika

pasien diberikan bronkodilator ini akan membantu mengencerkan dahak

dan mempermudah pasien mengeluarkan sekret yang sulit keluar saat

batuk dan akan membantu melapangkan jalan napas pasien.

Implementasi keperawatan telah dilakukan pada diagnosa intoleransi

aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan

kebutuhan oksigen sama antara kedua partisipan, tindakan yang

dilakukan yaitu memberikan oksigen binasal 3-5 l/i, membantu

memenuhi kebutuhan pasien seperti mandi, mengantarkan pasien ke

kamar mandi, mengajarkan tarik napas dalam setelah aktivitas,

mengajarkan keluarga bahwa pasien memerlukan bantuan dalam

aktivitas, menganjurkan kepada pasien untuk melakukan aktivitas fisik

yang bisa dilakukan sendiri, menanyakan respon pasien setelah

beraktivitas, mengukur tanda-vital pasien setelah beraktivitas. Tindakan

keperawatan yang diberikan sama setiap harinya.

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan terhadap tindakan

keperawatan yang perawat ruangan berikan kepada pasien, belum terlihat

adanya rentang waktu pemberian tindakan keperawatan, hal ini juga bisa

dilihat dari adanya beberapa tindakan keperawatan yang tidak dibuat

kedalam dokumentasi keperawatan seperti waktu pemberian oksigen,

waktu penambahan cairan oksigen, pemberian bronkodilator,

mengajarkan batuk efektif dan lainnya, sehingga intervensi keperawatan

yang dibuat tidak jelas dan tidak sesuai antara waktu dan

penatalaksanaan yang diberikan saat pemberian tindakan kepada pasien.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi yang didapatkan pada diagnosa tentang gangguan pertukaran

gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar

menunjukkan bahwa, pada partisipan 1 gangguan pertukaran gas yang

dialami sudah mulai teratasi dari waktu ke waktu walaupun masih belum

teratasi secara total, hal ini bisa dilihat dari pola napas pasien yang sudah

mulai mendekati nilai normal dan pasien juga sudah tidak mengeluhkan

napas yang sesak, hasilnya ditemukan bahwa pada partisipan 1 dalam

hari rawatan ke-1 sampai ke-3, masih ditemukan keluhan pasien yang

masih sesak. Keluhan tersebut bisa dilihat dari adanya pernapasan pasien

yang masih sesak dan terpasangnya oksigen binasal sebanyak 5 liter/i,

namun dalam hari rawatan ke-1 sampai ke-3 juga menunjukkan adanya

perubahan pola napas pasien, yang bisa dilihat dari semakin

berkurangnya frekuensi sesak napas pasien. Pada hari rawatan ke-5

masalah oksigenasi pasien sudah teratasi yang ditandai dengan partisipan

sudah mampu mengeluarkan batuk, suara napas bersih, tidak ada sianosis

dan dispnea dan tanda-tanda vital dalam rentang normal dan intervensi

dihentikan.

Hasil evaluasi pada partisipan 2 dengan diagnosa gangguan pertukaran

gas, bisa dilihat dari hasil AGD yang semakin membaik dari hari ke hari

dan sudah berkurangnya rasa sesak napas yang dirasakan oleh pasien,

adanya perubahan pada frekuensi napas pasien pada hari rawatan ke-2,

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

pasien yang sebelumnya terpasang masker non rebreathing 10 liter/i,

terus mengalami perbaikan pola napas dan pada hari rawatan ke-2

pemberian oksigen pasien sudah diganti dengan binasal 5 liter/i. Pada

hari rawatan ke-3 sampai hari rawatan ke-5 juga menunjukan adanya

perbaikan pola napas pasien, hal ini bisa dilihat dari frekuensi napas

pasien yang mulai membaik dan kebutuhan akan dipasang oksigen juga

sudah dikurangi menjadi binasal 3 liter/i, namun dalam hal ini masih

perlu dilakukan implementasi sampai pasien menunjukkan tidak adanya

gangguan pola napas dan pada hari ke-9 masalah gangguan pertukaran

gas pasien teratasi yang ditandai dengan partisipan sudah mampu

mengeluarkan batuk, suara napas bersih, tidak ada sianosis dan dispnea

dan tanda-tanda vital dalam rentang normal dan intervensi dihentikan.

Menurut NANDA (2015), kriteria hasil yang diharapkan setelah

melakukan tindakan keperawatan untuk diagnosa gangguan pertukaran

gas adalah tidak adanya dispnea, mampu bernapas dengan mudah dan

tanda vital dalam rentang normal. Hal ini memunjukkan bahwa pada

partisipan 1 dan partisipan 2 menunjukkan evaluasi yang sesuai dengan

kriteria hasil yang diharapkan.

Evaluasi keperawatan yang didapatkan pada diagnosa keperawatan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan sekresi yang tertahan

menunjukkan bahwa, pada partisipan 1 setelah dilakukan tindakan untuk

membersihkan jalan napas pasien, evaluasi yang didapatkan

menunjukkan bahwa bersihan jalan napas pasien yang mulai membaik

dari hari ke hari, pada hari rawatan ke-4 pasien mengatakan bahwa batuk

sudah berkurang dan dahak yang ada juga sudah mulai keluar dan

berkurang dan pada hari ke-5 diagnosa ini teratasi, sedangkan partisipan

2, setelah dilakukannnya tindakan keperawatan, batuk yang dirasakan

juga sudah mulai berkurang dan sudah mampu mengeluarkan sekret saat

batuk, pada hari rawatan ke-9 diagnosa bersihan jalan napas teratasi yang

ditandai suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dipsnea, mampu

mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

lips dan intervensi dihentikan.

Menurut NANDA (2015), kriteria hasil yang diharapkan setelah

melakukan tindakan keperawatan untuk diagnosa ketidakefektifan

bersihan jalan nafas yaitu, adanya jalan napas yang paten serta mampu

melakukan batuk efektif dan mudah dalam mengeluarkan sekret. Hal ini

menunjukkan bahwa pada partisipan 1 dan partisipan 2 mengalami

perkembangan dalam pemecahan masalah bersihan jalan napas yang

tidak efektif akibat adanya batuk.

Evaluasi keperawatan pada diagnosa intoleransi aktivitas berhubungan

dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, pada

partisipan 1 didapatkan bahwa dari hari ke-1 sampai ke-3 masih

didapatkan adanya intoleransi aktivitas pada pasien, hal ini ditandai

dengan pasien mengatakan badan masih terasa lemah, sesak napas dan

bertambah jika beraktivitas. Data objektif juga menunjukkan bahwa

pasien masih tampak lemah, sesak napas dan terjadinya perubahan nadi

dan pernapasan dari batas normal setelah melakukan aktivitas. Pada hari

rawatan ke-5 masalah intoleransi aktivitas sudah teratasi yang ditandai

dengan partisipan yang mampu berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa

disertai peningkatan TTV, mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara

mandiri, tanda-tanda vital dalam rentang normal, kelemahan tidak ada,

mampu berpindah, status sirkulasi baik serta status respirasi : pertukaran

gas dan ventilasi adekuat. Pada diagnosa ini masalah intoleransi aktivitas

pasien sudah teratasi dan intervensi dihentikan.

Hasil evaluasi keperawatan padapartisipan 2 didapatkan dari hari ke-1

sampai ke-5 pasien masih menunjukkan adanya intoleransi terhadap

aktivitas, hal ini ditandai dengan pasien yang masih mengatakan badan

terasa lemah, napas masih sesak jika dibawa berjalan, dan data objektif

menunjukkan bahwa pasien masih tampak lemah, napas masih sesak jika

beraktivitas dan terjadinya perubahan nadi dan pernapasan diluar batas

normal jika telah beraktivitas. Masalah intoleransi aktivitas pasien masih

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

belum teratasi, dan intervensi dilanjutkan. Diagnosa ini teratasi pada hari

ke-9, yang ditandai dengan partisipan yang mampu berpartisipasi dalam

aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV, mampu melakukan

aktivitas sehari-hari secara mandiri, tanda-tanda vital dalam rentang

normal, kelemahan tidak ada, mampu berpindah, status sirkulasi baik

serta status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat. Pada

diagnosa ini masalah intoleransi aktivitas pasien sudah teratasi dan

intervensi dihentikan.

Menurut NANDA (2015), kriteria hasil yang diharapkan setelah

melakukan tindakan keperawatan untuk diagnosa intoleransi aktivitas

berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan

oksigen adalah berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai

peningkatan TTV, mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara

mandiri, tanda-tanda vital dalam batas normal, energi psikomotor, level

kelemahan, mampu berpindah, status sirkulasi baik, tatus respirasi :

pertukaran gas dan ventilasi adekuat.

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigen pada Ny.S dan Tn. D dengan kasus CHF di

IRNA Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang, peneliti dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengkajian yang didapatkan dari kedua partisipan menunjukkan

adanya tanda gejala yang sama yang dirasakan oleh kedua partisipan.

Keluhan yang dirasakan oleh partisipan 1 juga dirasakan oleh

partisipan 2. Tanda dan gejala yang muncul yang dirasakan oleh kedua

partisipan yaitu adanya dispnue, batuk berdahak, batuk dengan dahak

yang sulit dikeluarkan, sesak napas saat aktivitas, mudah lelah,

kecemasan serta adanya edema pada tubuh kedua partisipan. Hal ini

menjukkan bahwa, jika seseorang terdiagnosa CHF memiliki

kemungkinan akan muncul masalah dan keluhan yang sama yang

dirasakan oleh penderita.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada kedua partisipan umumnya

sama yaitu, gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan

membran kapiler alveolar, ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan sekresi yang tertahan, dan intoleransi aktivitas

berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan

oksigen. Diagnosa ini muncul pada kedua partisipan disebabkan

karena adanya tanda dan gejala serta keluhan yang sama yang

dirasakan oleh kedua partisipan.

3. Hasil yang diperoleh dari intervensi yang dilakukan oleh peneliti, baik

intervensi yang dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi seperti

pengaturan posisi pasien semifowler, mengajarkan teknik napas dalam,

pemberian oksigen dan terapi obat-obatan, bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan sel akan oksigen, sehingga sel tubuh bisa bermetabolisme

dengan baik. Hal ini bertujuan untuk mengatasi terjadinya masalah

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

oksigenasi dengan cara mengurangi beban kerja jantung dengan cara

pemberian terapi dan obat-obatan tersebut.

4. Implementasi keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan yang

telah peneliti susun. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada

kasus seperti terapi oksigen diantaranya mengatur posisi pasien semi

fowler, memperbaiki posisi nasal kanul pasien, dan memeriksa

kecepatan aliran oksigen. Monitoring respirasi dengan aktivitas seperti

menghitung frekuensi pernapasan, mengauskultasi bunyi napas, dan

mencatat adanya perubahan AGD pada hasil laboratorium. Dalam

proses implementasi yang dilakukan sesuai dengan rencana yang

dibuat, dan peneliti tidak menemukan adanya perbedaan antara

intervensi yang dibuat dengan implementasi yang dilakukan diruangan.

5. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti pada kedua partisipan

dilakukan selama 5 hari rawatan oleh peneliti dan dibuat dalam bentuk

SOAP. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti pada partisipan 1

menunjukkan bahwa masalah keperawatan yang dialami partisipan 1

sudah mulai teratasi walaupun belum sembuh total, namun

dikarenakan partisipan 1 harus pulang maka asuhan keperawatan

hanya dilakukan selama 5 hari rawatan. Hasil evaluasi keperawatan

pada hari ke-5 pada partisipan 2 juga menunjukkan perkembangan

kesehatan dan masalah keperawatan yang mulai teratasi sebagian.

Dalam pendokumentasian hanya dibuat selama 5 hari rawatan, namun

peneliti tetap melakukan asuhan keperawatan pada partisipan 2 sampai

masalah oksigenasi pasien teratasi.

B. Saran

1. Bagi Perawat Ruangan

Melalui direktur RS diharapkan perawat ruangan di IRNA Penyakit

Dalam RSUP Dr.M.Djamil Padang dapat memantau dokumentasi

keperawatan secara kontinyu dengan memerhatikan dan membuat

rentang waktu dalam intervensi serta implementasi keperawatan.

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

2. Bagi Mahasiswa dan Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian yang peneliti dapatkan diharapkan dapat menjadi

bahan pembanding pada peneliti selanjutnya dalam melakukan

penelitian pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

oksigen pada pasien dengan CHF.

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

DAFTAR REFERENSI

Abdullah. 2014. Kebutuhan Dasar Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media

Asmadi. Editor Eka Anisa Mardella. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan :

Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : salemba Medika. American Heart Association (AHA). 2016 Heart Failure (Understand Your Risk

for Heart Failure). . Diambil dari : http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/heartFailure/CusesAndRiskForheartFailure/Understand-Your-Risk-for-Heart-Failure . (21 Januari 2017).

Ambarwati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta :

Dua Satria Offset.Ernawati. 2012. Konsep dan Aplikasi Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : TIM.

Atoilah, Elang Mohamad dan Engkus Kusnadi. 2013. Askep pada Klien dengan

Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia. Garut : In Media. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Tahun 2013. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013. Diambil dari : http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/rkd2013/Laporan_Rikesdas 2013.PDF. (21 Januari 2017).

Brunner and Suddarth. 2016. Keperawatan Medikal Bedah ed. 12. Jakarta : EGC. Bulecheck, Gloria M., dkk. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC).

Singapore : Elsevier. Ernawati. 2012. Buku Ajar Konsep dan Aplikasi Keperawatan dalam Pemenuhan

Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : TIM. Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi

Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Ihdaniyati, Inayah A & Arifah, Siti. 2009. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan

Mekanisme Koping Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di RSU Pandan Arang Boyolali. Diambil dari : http://fmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/geni-lismawati-T-Kecemasan-dan-Mekanisme-koping-pada-gagal-jantung.pdf. (7 Juni 2017).

Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit Jantung : Pencegahan Serta

Pengobatannya. Yogyakarta : Nuha Medika. Maulidta. 2015. Gambaran Karakteristik Pasien CHF di Instalasi Rawat Jalan

RSUD Tugurejo Semarang. Diambil dari :

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

http://www.journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/download/2494/2558. (6 April 2017).

Moorhead, Sue, dkk. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC). Singapore : Elsevier.

NANDA International. 2015. NANDA International Inc. Diagnosa Keperawatan:

Definisi & Klasifikasi 2015-2017 (Budi Anna Keliat, et al, Penerjemah). Jakarta: EGC.

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Perry, Potter. 2012. Fundamentals of Nursing : Fundamental Keperawatan, Buku 3 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Edisi Pertama. Jakarta. Diakses tanggal 4 April 2017.

Price, Slvia A, and Lorraine M.Wilson. 2012. Patofisiologi. Jakarta : EGC Profil RSUP Dr. M. Djamil Padang. 2014. 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap

Tahun 2014. Diambil dari : http://www.rsdjamil.co.id/pages/10-penyakit-terbanyak-rawat-inap-tahun-2014. (16 Maret 2017).

Saputra, Lyndon. 2013. Catatan Ringkas : Kebutuhan Dasar Manusia.

Tanggerang Selatan : Binarupa aksara publisher. Sibuea, W. Herdin, dkk. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : PT Rineka Cipta. Somantri, Irman. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan

Sistem Pernapasan, Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta. Suwartika, Ira & Cahyati, Peni. 2015. Analisis Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Kualitas Tidur Pasien Gagal Jantung di RSUD Kota Tasikmalaya. Diambil dari : http://jurnal.unai.edu/index.php/jsk/oai?metadataPrefix=oai_dc&verb=ListRecords. (7 Juni 2017).

Tarwoto & Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Wijaya, Andra Saferi dan Putri, Yessie Mariza. 2013. Keperawatan Medikal Bedah : Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika.

World Health Organization. 2015. Diambil dari :

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/. (21 Januari 2017). Yancy, C, W et al. 2013. Guidline for the Managementof Heart Failure.

ACCF/AHA.p.e241-e327. Diambil dari : http://circ.ahajournals.org/content/128/16/e240. (21 januari 2017).

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 95: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 96: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 97: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 98: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 99: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 100: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 101: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 102: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 103: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 104: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 105: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 106: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau
Page 107: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Lampiran 10

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IRNA PENYAKIT DALAM

RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

A. PENGUMPULAN DATA

1. Identitas Pasien

a. Nama : Ny. S

b. Umur : 30 tahun

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Status Kawin : Kawin

e. Agama : Islam

f. Pendidikan : SMA

g. Pekerjaan : IRT

h. Tanggal Masuk : 17 Mei 2017

i. Alamat : Pasaman Barat

j. Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2017

k. Diagnosa Medis : CHF

2. Identitas Penanggung Jawab

a. Nama : Tn. W

b. Pekerjaan : Petani

c. Alamat : Pasaman Barat

d. Hubungan : Suami

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

1) Keluhan utama :

Ny. S masuk ke RSUP Dr. M. Djamil pada tanggal 17 Mei

2017 pukul 17. 30 WIB, rujukan dari RS Ibnu Sina Pasaman

Barat. Pasien datang dengan keluhan sesak napas semenjak 1

hari sebelum masuk Rumah Sakit, sesak dipengaruhi oleh

aktivitas serta adanya edema pada kedua tungkai.

Page 108: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

2) Keluhan saat dikaji :

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 Mei 2017,

pasien tampak lemah dan gelisah, Ny. S mengatakan napas

terasa sesak, sesak bertambah jika beraktivitas, pasien

mengatakan batuk, sekret berwarna putih kental, sekret sulit

keluar, kaku pada leher, pusing, sulit tidur akibat sesak, pada

malam hari sering terbangun karena batuk, serta bengkak pada

kedua kaki pasien.

b. Riwayat kesehatan dahulu :

Ny. S mengatakan baru pertama kali dirawat di Rumah sakit, tetapi

sebelumnya pasien sudah mengalami penyakit hipertensi sejak 1

tahun terakhir. Pasien mengatakan sakit pada dada dan rasa sesak

sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, dan pasien hanya

membawanya berobat ke Bidan desa.

c. Riwayat kesehatan keluarga :

Ny. S mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit

yang sama, namun ayah dan kakak klien mengalami penyakit gula.

4. Kebutuhan Dasar

1. Makan/minum

a. Makan

1) Sehat

Makan 3 kali sehari dengan nasi dan lauk pauk.

2) Sakit

Makan 3 kali sehari dan hanya menghabiskan seperempat

porsi makan yang diberikan. Napas terasa sesak jika dibawa

makan.

b. Minum

1) Sehat

Minum ± 1500 cc dalam sehari

2) Sakit

Minum ± 1500 c dalam sehari

Page 109: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

2. Istirahat/tidur

a. Sehat

Siang : 1-2 jam dalam sehari

Malam : 7-8 jam dalam sehari

b. Sakit

Siang : 2-3 jam dalam sehari

Malam : 4-5 jam dalam sehari, pasien sering terbangun karena

sesak dan terkadang malam tidak bisa tidur.

3. Eliminasi

a. BAB

1) Sehat

Pasien biasanya BAB minimal 1 kali sehari

2) Sakit

Pasien belum ada BAB sejak masuk rumah sakit

b. BAK

1) Sehat

Pasien BAK minimal 5 kali sehari

2) Sakit

Pasien BAK ± 2500 cc/hari dengan warna kuning pucat dan

konsentrasi lebih bening.

4. Aktivitas dan Latihan

a. Sehat

Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan bisa melakukan

aktivitas seperti biasanya.

b. Sakit

Pasien lebih banyak diatas tempat tidur dan aktivitas dibantu

oleh keluarga. Napas klien bertambah sesak jika beraktivitas.

5. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Pasien dalam kondisi lemah dan pucat, gelisah,

kesadaran pasien Compos Mentis, GCS : 15.

b. TTV

1) TD : 110/70 mmHg

Page 110: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

2) HR : 66 x/i

3) RR : 32 x/i

4) Suhu :36,3 0C

c. Kepala/Rambut

Kepala normachepal, tidak ada luka/lesi, bersih, rambut lebat,

tidak rontok.

d. Telinga

Simetris kiri dan kanan, sejajar kantus mata, bersih, tidak ada

luka/bengkak, pendengaran baik.

e. Mata

Simetris kiri dan kanan, bersih, konjungtiva tidak anemis, sklera

tidak ikterik, reflek pupil isokor, reflek kedip ada.

f. Hidung

Simetris, bersih, cuping hidung (-), sianosis (-), terpasang binasal 5

l/i.

g. Mulut

Mukosa mulut lembab, sianosis (-), tidak ada pembesaran tonsil,

mulut bersih, reflek mengunyah (+).

h. Leher

Tidak ada luka, pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran

tiroid (-), distensi vena jugularis sinistra (-), reflek menelan (+),

reflek batuk (+).

i. Thoraks

1) Paru

a) Inspeksi

Simetris kiri dan kanan, pergerakan dinding dada simetris

kiri dan kanan, irama napas cepat, tidak ada retraksi dinding

dada.

b) Palpasi

Premitus kiri dan kanan sama, tidak ada teraba bengkak.

c) Perkusi

Bunyi perkusi sonor.

Page 111: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

d) Auskultasi

Bunyi napas vesikuler dan terdengar bunyi ronkhi.

2) Jantung

a) Inspeksi

Dada simetris, iktus kordis tidak terlihat

b) Palpasi

Iktus kordis teraba di RIC 5, teraba kuat, regular dan

lambat.

c) Perkusi

Terdengar bunyi pekak di batas-batas jantung kiri atas SIC

II Line Para Sternalis Sinstra (LPSS), kiri bawah SIC IV

Linea Medio Clavicularis Sinistra (LMCS), kanan atas SIC

II Line Para Sternalis Dextra (LPSD), kanan bawah SIC IV

Linea Para Sternalis Dextra (LPSD)

d) Auskultasi

Irama jantung irreguler

j. Abdomen

1) Inspeksi

Tidak luka/lesi, perut datar, tidak ada distensi.

2) Auskultasi

Bising usus positif yaitu 7 x/i

3) Palpasi

Tidak ada distensi, nyeri tekan (-), tidak teraba massa.

4) Perkusi

Bunyi timpani

k. Genitalia : Terpasang kateter, bersih.

l. Ekstremitas

1) Ekstremitas Atas : Terpasang infuse NaCl 0,9 % drip KCl 45

gr dan lasix, kulit kering, tidak ada edema, akral teraba dingin,

CRT > 2 detik.

2) Ekstremitas Bawah : Terdapat edema pada kedua tungkai, akral

teraba dingin, CRT > 2 detik.

Page 112: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

6. Data Psikologis

Pasien tampak gelisah dan cemas, selain itu pasien selalu mengatakan

ingin cepat pulang karena ia memiliki anak yang masih kecil yang

harus dirawat dirumah. Hubungan pasien dengan keluarga baik.

7. Data Penunjang

Berdasarkan hasil laboratorium kimia darah pasien didapatkan :

a. 17 Mei 2017 Kadar Hb 15,5 g/dl, leukosit 38.000 /mm3, trombosit 410.000 /mm3, hematokrit 41 %, glukosa sewaktu 186 mg/dl, ureum darah 55 mg/dl, kreatinin darah 1,7 mg/dl, kalsium 10 mg/dl, dan hasil AGD yaitu, PH 7,11, PCO2 37 mmHg, PO2 167 mmHg, natrium 144 mmol/L, kalium 1 mmol/L, kalsium 0,56 mmol/L dan HCO3- 11,8 mmol/L.

b. 18 Mei 2017 Hasil AGD yaitu, PH 7,31, PCO2 15 mmHg, PO2 192 mmHg, natrium 146 mmol/L, kalium 1,6 mmol/L, glukosa 56 mg/dL, dan HCO3- 7,6 mmol/L.

c. 20 Mei 2017 Nilai kalsium 8,2 mg/dl

8. Program Pengobatan a. 1 st diet jantung II b. Oksigen binasal 3-5 liter/i c. CPG 1x75 g d. Aspilet 1x80 mg e. Meylon 150 meq dalam 150 cc NaCl 0,9 %. f. Inj. Ceftriaxone 1x2 g g. Drip KCl 50 meq dalam 200 cc NaCl 0,9 % h. Nebu Combivent 2x1 i. IVFD WIDA 2 KN 12 jam/kolf j. IVFD lasix 1x1 dalam 50 cc NaCl 0,9 %

Page 113: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. S

No. Mr : 97. 89. 39

No Data Dasar Etiologi Masalah

1 DS : 1. Pasien mengatakan napas

terasa sesak. 2. Pasien mengatakan napas

sesak bertambah jika beraktivitas.

DO : 1. Klien tampak sesak napas. 2. Frekuensi napas 32 x/i. 3. Hasil AGD yaitu, PH 7,11,

PCO2 37 mmHg, PO2 167 mmHg, HCO3- 11,8 mmol/L.

Perubahan

membran kapiler

alveolar

Gangguan pertukaran gas .

2 DS : 1. Pasien mengatakan batuk 2. Pasien mengatakan batuk

berdahak dan sulit keluar. 3. Pasien mengatakan batuk

bisa keluar jika diberi obat.

DO : 1. Pasien tampak batuk-

batuk. 2. Sekret sulit keluar 3. Sekret tampak berwarna

putih kental

Sekresi yang

tertahan

Ketidakefektifan

bersihan jalan

nafas

3 DS : 1. Pasien mengatakan napas

terasa sesak napas 2. Pasien mengatakan sesak

bertambah jika setelah beraktivitas.

Ketidakseimbangan

antara suplai dan

kebutuhan oksigen

Intoleransi

aktivitas

Page 114: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

DO : 1. Pasien tampak lemah dan

gelisah 2. Pasien tampak sesak

dengan frekuensi napas 32 x/i.

Page 115: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. S

No. Mr : 97. 89. 39

NO Diagnosa

Keperawatan

Ditemukan Masalah Dipecahkan Masalah

Tanggal Paraf Tanggal Paraf

1

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar

18 Mei 2017 22 Mei 2017

2 Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

berhubungan

dengan sekresi

yang tertahan.

18 Mei 2017 22 Mei 2017

3 Intoleransi aktivitas

berhubungan

dengan

ketidakseimbangan

antara suplai dan

kebutuhan oksigen

18 Mei 2017 22 Mei 2017

Page 116: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. S

No. Mr : 97. 89. 39

NO Diagnosa keperawatan Intervensi

NOC NIC

1 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar. a) Batasan karakteristik

1) Pola pernapasan abnormal (mis; kecepatan, irama, kedalaman)

2) PH, PaO2, PaCO2, dalam darah arteri abnormal

3) saturasi oksigen abnormal 4) Dispnea pada saat istirahat 5) Sianosis

a) Respiratory status: ventilation 1) Mendemonstrasikan batuk efektif

dan suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dypsneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

b) Vital sign status

1) Tanda-tanda vital dalam rentang normal

Respiratory Monitoring a) Monitor pola napas, irama, kedalaman dan

usaha napas b) Perhatikan gerakan dan kesimetrisan,

menggunakan otot bantu, dan adanya retraksi otot intercostals dan supraclavicular

c) Monitor bunyi napas, misalnya mendengkur

d) Monitor pola napas e) Catat lokasi trakea f) Auskultasi bunyi napas, catat peningkatan

ventilasi g) Monitor saturasi oksigen h) Monitor kemampuan pasien dalam batuk

efektif Oxygen Therapy a) Periksa mulut, hidung, dan sekret trakea b) Pertahankan jalan napas yang paten

Page 117: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

c) Atur peralatan oksigenasi d) Monitor aliran oksigen e) Pertahankan posisi pasien f) Observasi tanda-tanda hipoventilasi g) Monitor adanya kecemasan pasien

terhadap oksigenasi Vital Sign Monitoring a) Monitor TD, nadi, suhu, dan RR b) Monitor vital sign saat pasien berbaring,

duduk, dan berdiri c) Auskultasi TD pada kedua lengan dan

bandingkan d) Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama,

dan setelah aktivitas e) Monitor kualitas dari nadi f) Monitor frekuensi dan irama pernapasan g) Monitor pola pernapasan abnormal h) Monitor suhu, warna, dan kelembaban

kulit i) Monitor sianosis perifer j) Monitor adanya cushling triad (tekanan

nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)

k) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Page 118: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

2 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan produksi

mukus/sekret.

a) Batasan karakteristiknya 1) Batuk yang tidak efektif 2) Dispnea 3) Gelisah 4) Perubahan frekuensi napas 5) Perubahan pola napas 6) Sianosis 7) Sputum dalam jumlah yang

berlebihan 8) Suara napas tambahan.

a) Respiratory status: ventilation 1) Mendemonstrasikan batuk efektif

dan suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

b) Respiratory status: airway patency

1) Menunjukkan jalan napas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama napas, frekuensi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada suara napas abnormal)

2) Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang menghambat jalan napas)

Respiratory Monitoring a) Monitor pola napas, irama, kedalaman dan

usaha napas b) Perhatikan gerakan dan kesimetrisan,

menggunakan otot bantu, dan adanya retraksi otot intercostals dan supraclavicular

c) Monitor bunyi napas, misalnya mendengkur

d) Monitor pola napas e) Catat lokasi trakea f) Auskultasi bunyi napas, catat peningkatan

ventilasi g) Monitor saturasi oksigen h) Monitor kemampuan pasien dalam batuk

efektif

3 Intoleransi aktivitas berhubungan

dengan ketidakseimbangan antara

suplai dan kebutuhan oksigen

a) Batasan karakteristiknya 1) Ketidaknyamanan setelah

beraktivitas 2) Keletihan 3) Respon tanda-tanda vital

a) Energy Conservation b) Activity Tolerance c) Self Care : ADLs Kriteria Hasil : a) Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa

disertai peningkatan TTV. b) Mampu melakukan aktivitas sehari-hari

secara mandiri c) Tanda-tanda vital d) Energy psikomotor

Peningkatan Latihan a) Gali hambatan individu terkait latihan fisik

(seperti, sesak napas, dll) b) Dukung ungkapan perasaan mengenai

latihan atau kebutuhan untuk melakukan latihan

c) Dukung individu untuk memulai atau melanjutkan latihan

d) Lakukan latihan bersama individu, jika

Page 119: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

abnormal terhadap aktivitas.

e) Level kelemahan f) Mampu berpindah g) Status sirkulasi baik h) Status respirasi : pertukaran gas dan

ventilasi adekuat.

diperlukan e) Libatkan keluarga/orang yang memberikan

perawatan dalam merencanakan dan meningkatkan program latihan

f) Instruksikan individu terkait frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan

g) Monitor respon individu terhadap program latihan

h) Sediakan umpan balik positif atau usaha yang dilakukan individu

Page 120: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. S

No. Mr : 97. 89. 39

Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Tindakan Keperawatan Paraf

Kamis, 18 Mei

2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

07.30

07.30

07.32

07.32 07.45

08.00

09.00

09.30

1. Memberikan oksigen melalui binasal 5 liter/i Respon : Pasien mengatakan merasa nyaman terpasang oksigen dan sesak berkurang jika dipasang oksigen.

2. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : Pasien tampak sesak jika setelah banyak bergerak.

3. Mengatur posisi semifowler Respon : Pasien mengatakan nnyaman dengan posisi yang diberikan untuk bernapas.

4. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress Respon : Pasien menarik napas panjang untuk tidak cemas.

5. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : pasien tampak menarik napas panjang.

6. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 32 x/i.

7. Menilai dan memantau hasil labor Respon : PH 7,11, PCO2 37 mmHg, PO2 167 mmHg, HCO3- 11,8 mmol/L.

8. Kolaborasi dalam memberikan drip lasix 1x1 dalam 50 cc NaCl 0,9 % Respon : Pasien terpasang lasix 1x1 dalam 50 cc NaCl 0,9 %.

Page 121: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

11.00

13.00

9. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 27 x/i.

10. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

Kamis, 18 Mei

2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

08.00

08.05

10.00

10.15 10.35

11.00

13.00

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 32 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu combivent Respon : Pasien mengatakan jalan napas terasa lapang setelah nebu.

4. Mengajarkan batuk efektif Respon : Pasien tampak mengerti cara batuk efektif.

5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen Respon : Pasien mengatakan aliran oksigen terasa.

6. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 27 x/i.

7. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

Kamis, 18 Mei

2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

08.10 08.10

08.15

1 Memandikan pasien, mengganti pakaian dan memberikan makan pasien. Respon : Pasien tampak sesak setelah beraktivitas

2 Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

3 Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan

Page 122: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

08.30

08.35

08.36

11.00

12.00

aktivitas yang bisa dilakukan Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

4 Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

5 Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah beraktivitas.

6 Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

7 Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

8 Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan pasien. Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

Jum’at, 19 Mei

2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Hiperventilasi.

07.30

07.30

07.32

07.32

1. Memberikan oksigen melalui binasal 5 liter/i Respon : Pasien mengatakan merasa nyaman terpasang oksigen dan sesak berkurang jika dipasang oksigen.

2. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : Pasien tampak sesak jika setelah banyak bergerak.

3. Mengatur posisi semifowler Respon : Pasien mengatakan nnyaman dengan posisi yang diberikan untuk bernapas.

4. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress Respon : Pasien menarik napas panjang untuk tidak cemas.

Page 123: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

07.45 08.00

09.00

09.30

11.00

13.00

5. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : pasien tampak menarik napas panjang.

6. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

7. Menilai dan memantau hasil labor Respon : PH 7,31, PCO2 15 mmHg, PO2 192 mmHg, HCO3- 7,6 mmol/L.

8. Kolaborasi dalam memberikan drip lasix 1x1 dalam 50 cc NaCl 0,9 % Respon : Pasien terpasang lasix 1x1 dalam 50 cc NaCl 0,9 %

9. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

10. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

Jum’at, 19 Mei

2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

08.00

08.05

10.00

10.05 10.35

11.00

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu combivent Respon : Pasien mengatakan jalan napas terasa lapang setelah nebu.

4. Mengajarkan batuk efektif Respon : Pasien tampak mengerti cara batuk efektif.

5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen Respon : Pasien mengatakan aliran oksigen terasa.

6. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

Page 124: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

13.00

7. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

Jum’at, 19 Mei

2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

08.10 08.10

08.15

08.30

08.35

08.36

11.00

12.00

1 Memandikan pasien, mengganti pakaian dan memberikan makan pasien. Respon : Pasien tampak sesak setelah beraktivitas

2 Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

3 Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan aktivitas yang bisa dilakukan Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

4 Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

5 Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah beraktivitas.

6 Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

7 Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

8 Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan pasien. Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

Page 125: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Sabtu, 20 Mei

2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Hiperventilasi.

07.30 07.32

07.35

07.40 07.45

08.00

11.00

13.00

1. Memberikan oksigen melalui binasal 3 liter/i Respon : Pasien mengatakan merasa nyaman terpasang oksigen dan sesak berkurang jika dipasang oksigen.

2. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : Pasien tampak sesak jika setelah banyak bergerak namun sudah berkurang.

3. Mengatur posisi semifowler Respon : Pasien mengatakan nnyaman dengan posisi yang diberikan untuk bernapas.

4. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress Respon : Pasien menarik napas panjang untuk tidak cemas.

5. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : pasien tampak menarik napas panjang.

6. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 24 x/i.

7. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 24 x/i.

8. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 25 x/i.

Sabtu, 20 Mei

2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

08.00

08.05

10.00

10.05

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 24 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu combivent Respon : Pasien mengatakan jalan napas terasa lapang setelah nebu.

4. Mengajarkan batuk efektif

Page 126: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

10.35

11.00

13.00

Respon : Pasien tampak mengerti cara batuk efektif. 5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen

Respon : Pasien mengatakan aliran oksigen terasa. 6. Mengukur frekuensi napas pasien

Respon : Frekuensi napas 24 x/i. 7. Mengukur frekuensi napas pasien

Respon : Frekuensi napas 25 x/i.

Sabtu, 20 Mei

2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

08.10 08.10

08.15

08.30

08.35

08.36

11.00

1 Memandikan pasien, mengganti pakaian dan memberikan makan pasien. Respon : Pasien tampak sesak setelah beraktivitas

2 Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

3 Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan aktivitas yang bisa dilakukan Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

4 Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

5 Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah beraktivitas.

6 Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

7 Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas

Page 127: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

12.00

Respon : Frekuensi napas 26 x/i. 8 Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan yang

dilakukan pasien. Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

Minggu, 21

Mei 2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Hiperventilasi.

07.28 07.28

07.33

07.38 07.45

08.18

1. Memberikan oksigen melalui binasal 3 liter/i Respon : Pasien mengatakan merasa nyaman terpasang oksigen dan sesak berkurang jika dipasang oksigen namun sesak sudah berkurang.

2. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : Pasien tampak sesak jika setelah banyak bergerak namun sudah berkurang.

3. Mengatur posisi semifowler Respon : Pasien mengatakan nnyaman dengan posisi yang diberikan untuk bernapas.

4. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress Respon : Pasien menarik napas panjang untuk tidak cemas.

5. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : pasien tampak menarik napas panjang.

6. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 22 x/i.

Minggu, 21

Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

08.18

08.20

10.20

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 22 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu combivent Respon : Pasien mengatakan jalan napas terasa lapang setelah

Page 128: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

10.25

13.00

nebu. 4. Mengajarkan batuk efektif

Respon : Pasien tampak mengerti cara batuk efektif. 5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen

Respon : Pasien mengatakan aliran oksigen terasa. Minggu, 21

Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

08.10 08.10

08.15

08.30

08.35

08.36

11.00

12.00

1 Memandikan pasien, mengganti pakaian dan memberikan makan pasien. Respon : Pasien tampak sesak setelah beraktivitas

2 Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

3 Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan aktivitas yang bisa dilakukan Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

4 Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

5 Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah beraktivitas.

6 Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

7 Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

8 Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan pasien.

Page 129: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

Senin, 22 Mei

2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Hiperventilasi.

07.27 07.27

07.28

07.28 07.30

08.17

1. Memberikan oksigen melalui binasal 3 liter/i Respon : Pasien mengatakan merasa nyaman terpasang oksigen dan sesak berkurang, klien bisa bernapas dengan baik tanpa oksigen.

2. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : Pasien tampak sesak jika setelah banyak bergerak namun sudah berkurang.

3. Mengatur posisi semifowler Respon : Pasien mengatakan nnyaman dengan posisi yang diberikan untuk bernapas.

4. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress Respon : Pasien menarik napas panjang untuk tidak cemas.

5. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : pasien tampak menarik napas panjang.

6. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 22 x/i.

Senin, 22 Mei

2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

08.17 08.20

10.15

10.20

13.14

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 22 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu combivent Respon : Pasien mengatakan jalan napas terasa lapang setelah nebu.

4. Mengajarkan batuk efektif Respon : Pasien tampak mengerti cara batuk efektif.

5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen

Page 130: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Respon : Pasien mengatakan aliran oksigen terasa.

Senin, 22 Mei

2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

08.10 08.10

08.15

08.30

08.35

08.36

11.00

12.00

1 Memandikan pasien, mengganti pakaian dan memberikan makan pasien. Respon : Pasien tampak sesak setelah beraktivitas

2 Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

3 Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan aktivitas yang bisa dilakukan Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

4 Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

5 Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah beraktivitas.

6 Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

7 Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

8 Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan pasien. Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

Page 131: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. S

No. Mr : 97. 89. 39

Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Evaluasi keperawatan Paraf

Kamis, 18 Mei

2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Hiperventilasi.

13.30 S : Pasien mengatakan napas masih terasa sesak dan sesak akan bertambah jika dibawa beraktivitas

O : Pasien masih tampak sesak dan terpasang oksigen

binasal 5 liter/i, hasil AGD yaitu, PH 7,31, PCO2 15 mmHg, PO2 192 mmHg, HCO3- 7,6 mmol/L.

A : Masalah keperawatan gangguan pertukaran gas

berhubungan dengan hiperventilasi belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dengan monitor aktivitas dan

tanda-tanda vital pasien

Kamis, 18 Mei

2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

13.35 S : pasien mengatakan bahwa masih sering batuk dengan sekret yang sulit keluar

O : Pasien masih tampak batuk, dan sesak bertambah jika

batuk. A : Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan

Page 132: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret belum teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status

pernapasan dan jalan napas.

Kamis, 18 Mei

2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

13.40 S : Pasien mengatakan bahwa badannya terasa lemah dan sesak napas setelah beraktivitas

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien tampak

sesak napas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 110/70 mmHg, HR : 66 x/i, RR : 32 x/i, Suhu :36,3 0C

A : Intoleransi aktivitas pasien belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring kerja jantung

dan monitor tanda-tanda vital.

Jum’at, 19 Mei

2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Hiperventilasi.

13.30 S : Pasien mengatakan napas masih terasa sesak dan sesak akan bertambah jika dibawa beraktivitas

O : Pasien masih tampak sesak dan terpasang oksigen

binasal 5 liter/i. A : Masalah keperawatan gangguan pertukaran gas

berhubungan dengan hiperventilasi belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan

Page 133: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

monitor tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Jum’at, 19 Mei

2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

13.35 S : Pasien mengatakan bahwa masih sering batuk dengan sekret yang sulit keluar

O : Pasien masih tampak batuk, dan sesak bertambah jika

batuk. A : Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret belum teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status

pernapasan dan jalan napas.

Jum’at, 19 Mei

2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

13.40 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan masih sulit beraktivitas akibat sesak napas.

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien masih

tampak sesak setelah beraktivitas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 107/66 mmHg, HR : 70 x/i, RR : 26 x/i, S : 36,3 0C.

A : intoleransi aktivitas pasien belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dengan monitor aktivitas dan

tanda-tanda vital pasien

Jum’at, 19

Mei 2017

Page 134: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Sabtu, 20 Mei 2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Hiperventilasi.

13.30 S : Pasien mengatakan napas masih terasa sesak dan sesak akan bertambah jika dibawa beraktivitas

O : Pasien masih tampak sesak dan terpasang oksigen

binasal 3 liter/i. A : Masalah keperawatan gangguan pertukaran gas

berhubungan dengan hiperventilasi belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan

monitor tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Sabtu, 20 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

13.35 S : Pasien mengatakan bahwa masih sering batuk dengan sekret yang sulit keluar

O : Pasien masih tampak batuk, dan sesak bertambah jika

batuk. A : Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret belum teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status

pernapasan dan jalan napas

Sabtu, 20 Mei 2017 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan

13.40 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan masih sulit beraktivitas akibat sesak napas.

Page 135: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien masih

tampak sesak napas setelah beraktivitas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 110/60 mmHg, HR : 70 x/i, RR : 25 x/i, S : 37 0C.

A : Intoleransi aktivitas pasien belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitor aktivitas dan

tanda-tanda vital pasien.

Minggu, 21 Mei

2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Hiperventilasi.

13.20 S : Pasien mengatakan napas masih terasa sesak namun sudah berkurang dan sesak akan bertambah jika beraktivitas

O : Pasien masih tampak sesak dan terpasang oksigen

binasal 3 liter/i. A : Masalah keperawatan gangguan pertukaran gas

berhubungan dengan hiperventilasi teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan

monitor tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Minggu, 21 Mei

2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

13.25 S : Pasien mengatakan bahwa kadang-kadang masih batuk dengan sekret yang sulit keluar namun sudah berkurang

O : Pasien masih tampak batuk sesekali dan sekret sulit

Page 136: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

keluar A : Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret teratasi sebagian.

P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status pernapasan dan jalan napas

Minggu, 21 Mei

2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

13.30 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan masih sulit beraktivitas akibat sesak napas namun sudah berkurang.

O : Pasien masih tampah lemah, sesak pasien setelah

aktivitas sudah berkurang, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 110/67 mmHg, HR : 86 x/i, RR : 23 x/i, S : 36,5 0C.

A : Intoleransi aktivitas pasien belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitor aktivitas dan

tanda-tanda vital pasien

Minggu,

21 Mei

2017

Senin, 22 Mei 2017 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Hiperventilasi.

13.10 S : Pasien mengatakan terasa sesak sudah tidak ada dan sesak saat beraktivitas sudah berkurang.

O : Pasien sudah tidak memakai oksigen dan pasien

tampak tidak sesak. A : Masalah keperawatan gangguan pertukaran gas

Page 137: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

berhubungan dengan hiperventilasi teratasi sebagian, P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan

monitor tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Senin, 22 Mei 2017 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

13.15 S : Pasien mengatakan bahwa batuk sudah tidak ada. O : Pasien tampak sudah tidak batuk. A : Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret teratasi sebagian.

P :Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status

pernapasan dan jalan napas.

Senin, 22 Mei 2017 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

13.20 S : Pasien mengatakan bahwa badannya sudah tidak terasa lemah dan sudah bisa sedikit beraktivitas

O : Pasien tampak sudah tidak ssak napas, pasien tampak

bisa melakukan aktivitas tanpa disertai sesak, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 100/70 mmHg, HR : 85 x/i, RR : 22 x/i, S : 37,5 0C.

A : Intoleransi aktivitas pasien teratasi. P : Intervensi dihentikan.

Page 138: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA TN. D DENGAN CONGESTIVE HEART

FAILURE (CHF) DI IRNA PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

A. PENGUMPULAN DATA

1. Identitas Pasien

a. Nama : Tn. D

b. Umur : 53 tahun

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Status Kawin : Duda

e. Agama : Islam

f. Pendidikan : SMA

g. Pekerjaan : Wiraswasta

h. Tanggal Masuk : 20 Mei 2017

i. Alamat : Sijunjung

j. Tanggal Pengkajian : 21 Mei 2017

k. Diagnosa Medis : CHF

2. Identitas Penanggung Jawab

a. Nama : Ny. R

b. Pekerjaan : IRT

c. Alamat : Sijunjung

d. Hubungan : Adik

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

1) Keluhan utama :

Tn. D masuk ke RSUP Dr. M. Djamil pada tanggal 20 Mei 2017

Pukul 17.45 WIB, rujukan dari RSUD Sijunjung. Pasien datang

dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk Rumah

Sakit, sesak dipengaruhi oleh aktivitas, batuk sejak 1 minggu

sebelum masuk rumah sakit dengan dahak berwarna putih

kental, perut dan kaki yang semakin membuncit sejak 2 minggu

sebelum masuk rumah sakit yang menyebabkan sesak.

Page 139: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

2) Keluhan saat dikaji :

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 21 Mei 2017, Tn.

D mengatakan sesak napas, napas semakin terasa sesak saat

beraktivitas, napas terasa sesak jika tidak dipasang oksigen,

pasien mengatakan batuk, batuk dengan sekret yang sulit keluar,

sulit tidur karena sesak, dan sering terbangun karena batuk,

edema pada kedua kaki dan tangan, klien mengatakan perut

tambah mengembung dan mengeras.

b. Riwayat kesehatan dahulu :

Tn. D mengatakan sebelumnya sudah pernah dirawat di Rumah Sakit

dengan penyakit Stroke, klien juga mengatakan menderita hipertensi

dan penyakit gula darah yang tinggi dan sudah mendapatkan suntik

insulin.

c. Riwayat kesehatan keluarga :

Tn. D mengatakan bahwa ayahnya pernah menderita penyakit

jantung dan sempat dirawat akibat penyakit jantung tersebut.

4. Kebutuhan Dasar

1. Makan/minum

a. Makan

1) Sehat

Makan 3 kali sehari dengan nasi dan lauk pauk dan

menghabiskan 1 porsi makan serta suka mengonsumsi jeroan

dan makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi.

2) Sakit

Makan 3 kali sehari dan hanya menghabiskan seperempat

porsi makan yang diberikan. Napas terasa sesak jika dibawa

makan.

b. Minum

1) Sehat

Minum ± 1500 cc dalam sehari

Page 140: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

2) Sakit

Minum ± 200 cc dalam sehari karena pasien disuruh

membatasi minum.

2. Istirahat/tidur

a. Sehat

Siang : 1-2 jam dalam sehari dan malam : 5-6 jam dalam sehari

b. Sakit

Siang : ± 1 jam dalam sehari karena tidak bisa tidur akibat sesak

napas dan malam : ± 2-3 jam dalam sehari karena pasien tidak

bisa tidur akibat sesak napas.

3. Eliminasi

a. BAB

1) Sehat

Pasien biasanya BAB minimal 1 kali sehari

2) Sakit

Pasien belum ada BAB sejak masuk rumah sakit

b. BAK

1) Sehat

Pasien BAK minimal 4-5 kali sehari

2) Sakit

Pasien kesulitan dalam BAK, klien BAK ± 800 cc/hari

dengan warna kehijauan, kosentrasi pekat.

4. Aktivitas dan Latihan

a. Sehat

Pasien bekerja sebagai wiraswasta dan bekerja setiap harinya.

b. Sakit

Pasien tidak bisa banyak beraktivitas dan bekerja, karena sesak

napas bertambah jika dibawa beraktivitas. Aktivitas pasien

dibantu oleh keluarga.

5. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Pasien tampak gelisah, lemah, kesadaran

Compos Mentis, dan GCS : 15

Page 141: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

b. TTV

1) TD : 170/93 mmHg

2) HR : 97 x/i

3) RR : 34 x/i

4) Suhu : 36,2 0C

c. Kepala/Rambut

Kepala normachepal, tidak ada luka/lesi , rambut pasien tampak

kotor, beruban, tidak rontok, lebat.

d. Telinga

Simetris kiri dan kanan, sejajar kantus mata, bersih, tidak ada

luka/bengkak, pendengaran baik.

e. Mata

Simetris kiri dan kanan, bersih, konjungtiva anemis, sklera tidak

ikterik, reflek pupil isokor, reflek kedip ada.

f. Hidung

Simetris, bersih, cuping hidung (-), sianosis (-), terpasang masker

non rebrheating 10 l/i.

g. Mulut

Bibir kering, pucat, mulut bersih, tidak ada pembesaran tonsil,

tampak pernapasan lewat mulut.

h. Leher

Tidak ada luka, pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran

tiroid (-), distensi vena jugularis sinistra ± 3 cm, reflek menelan

(+), reflek batuk (+).

i. Thoraks

1) Paru

a) Inspeksi

Simetris kiri dan kanan, pergerakan dinding dada simetris

kiri dan kanan, irama napas cepat, tidak ada retraksi dinding

dada.

b) Palpasi

Premitus kiri dan kanan sama, tidak ada teraba bengkak.

Page 142: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

c) Perkusi

Bunyi perkusi sonor.

d) Auskultasi

Bunyi napas vesikuler dan terdengar bunyi ronkhi.

2) Jantung

a) Inspeksi

Dada simetris, iktus kordis tidak terlihat.

b) Palpasi

Iktus kordis teraba di RIC 5, teraba kuat, regular dan cepat.

c) Perkusi

Terdengar bunyi pekak di batas-batas jantung kiri atas SIC II

Line Para Sternalis Sinstra (LPSS), kiri bawah SIC IV Linea

Medio Clavicularis Sinistra (LMCS), kanan atas SIC II Line

Para Sternalis Dextra (LPSD), kanan bawah SIC IV Linea

Para Sternalis Dextra (LPSD)

d) Auskultasi :Irama jantung irreguler

j. Abdomen

1. Inspeksi : Tidak ada lesi/luka, perut tampak buncit, tampak ada

distensi.

2. Auskultasi : Bising usus positif yaitu 9 x/i

3. Palpasi : Terdapat distensi, nyeri tekan (+), tidak teraba massa.

4. Perkusi : Bunyi pekak

k. Genitalia : Terpasang kateter, bersih.

l. Ekstremitas

1) Ekstremitas Atas : Terpasang infuse EAS primer 24 jam/kolf

dan lasix, akral teraba dingin, CRT > 2 detik, edema pada

kedua tangan.

2) Ekstremitas Bawah : Akral teraba dingin, CRT > 2 detik,

edema pada kedua tungkai kaki.

6. Data Psikologis

Pasien tampak gelisah karena sesak napas yang dialami, klien sering

merubah posisi tubuhnya diatas tempat tidur dan pasien sering

Page 143: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

mengeluh bahwa napasnya terasa sesak. Hubungan pasien dengan

keluarga baik.

7. Data Penunjang

Berdasarkan hasil laboratorium kimia darah pasien didapatkan :

a. 20 Mei 2017 Nilai hasil AGD yaitu, PH 7,30, PCO2 31 mmHg, PO2 53 mmHg, natrium 137 mmol/L, kalium 3,2 mmol/L, kalsium 0,43 mmol/L, glukosa 133 mg/dl, HCO3- 15,3 mmol/L dan hasil pemeriksaan laboratorium kimia darah yaitu, glukosa sewaktu 155 mg/dl, Hb 8,6 g/dl, leukosit 14.300 /mm3, trombosit 274.000 /mm3, hematokrit 25 %

b. 21 Mei 2017 Hasil AGD yaitu, PH 7,29, PCO2 34 mmHg, PO2 186 mmHg, natrium 140 mmol/L, kalium 3,5 mmol/L, glukosa 79 mg/dL, dan HCO3- 16,3 mmol/L.

c. 22 Mei 2017 Hasil AGD yaitu, PH 7,36, PCO2 36 mmHg, PO2 66 mmHg, natrium 135 mmol/L, kalium 3,3 mmol/L, glukosa 125 mg/dL, dan HCO3- 20,3 mmol/L.

8. Program Pengobatan

Program pengobatan : a. 1st diet RG II RP 48 gr DD 1500 Kkal b. NRM 10 liter/i c. As.folat 1x5 mg d. Bicnat 3x500 mg e. Drip furosemida 15 mg/jam f. Amlodipin 1x10 mg g. PCT 3x500 mg h. Nebu flumucyl /8 jam i. Ceftriaxone 1x2 g j. Balance cairan (pasang kateter) k. Koreksi meylon 100 meq dalam 100 cc NaCl 0,9 % dalam 4 jam.

Page 144: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

ANALISA DATA

Nama Pasien : Tn. D

No. Mr : 97. 91. 82

No Data Dasar Etiologi Masalah

1 DS : 1. Pasien mengatakan napas

terasa sesak. 2. Pasien mengatakan napas

sesak bertambah jika beraktivitas.

DO : 1. Klien terpasang oksigen

dengan masker non rebreathing 10 l/i.

2. Klien tampak sesak napas. 3. Nilai hasil AGD yaitu, PH :

7,30, PCO2 : 31 mmHg, PO2 : 53 mmHg, HCO3- : 15,3 mmol/L

Perubahan membran kapiler alveolar

Gangguan pertukaran gas

2 DS : 1. Pasien mengatakan batuk 2. Pasien mengatakan batuk

berdahak dan sulit keluar.

DO : 1. Pasien tampak batuk-batuk. 2. Sekret tampak sulit keluar 3. Sekret tampak berwarna

putih kental

Sekresi yang

tertahan

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

3. DS : 1. Pasien mengatakan badan

terasa lemah 2. Pasien mengatakan napas

terasa sesak, dan sesak dipengaruhi oleh aktivitas.

DO : 1. Pasien tampak lemah dan

gelisah 2. Pasien tampak sesak napas

dengan frekuensi napas 34 x/i.

Ketidakseimbangan

antara suplai dan

kebutuhan oksigen

Intoleransi aktivitas

Page 145: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. D

No. Mr : 97. 91. 82

N

O

Diagnosa

Keperawatan

Ditemukan Masalah Dipecahkan Masalah

Tanggal Paraf Tanggal Paraf

1 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

21 Mei 2017 29 Mei 2017

2 Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

berhubungan

dengan sekresi

yang tertahan.

21 Mei 2017 29 Mei 2017

3 Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

21 Mei 2017 29 Mei 2017

Page 146: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. D

No. Mr : 97. 91. 82

NO Diagnosa keperawatan Intervensi

NOC NIC

1 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar. a. Batasan karakteristik

1) Pola pernapasan abnormal (mis; kecepatan, irama, kedalaman)

2) PH, PaO2, PaCO2, dalam darah arteri abnormal

3) saturasi oksigen abnormal 4) Dispnea pada saat istirahat 5) Sianosis

a) Respiratory status: ventilation 1) Mendemonstrasikan batuk efektif

dan suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dypsneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

b) Vital sign status

1) Tanda-tanda vital dalam rentang normal

Respiratory Monitoring a) Monitor pola napas, irama, kedalaman dan

usaha napas b) Perhatikan gerakan dan kesimetrisan,

menggunakan otot bantu, dan adanya retraksi otot intercostals dan supraclavicular

c) Monitor bunyi napas, misalnya mendengkur

d) Monitor pola napas e) Catat lokasi trakea f) Auskultasi bunyi napas, catat peningkatan

ventilasi g) Monitor saturasi oksigen h) Monitor kemampuan pasien dalam batuk

efektif Oxygen Therapy a) Periksa mulut, hidung, dan sekret trakea b) Pertahankan jalan napas yang paten

Page 147: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

c) Atur peralatan oksigenasi d) Monitor aliran oksigen e) Pertahankan posisi pasien f) Observasi tanda-tanda hipoventilasi g) Monitor adanya kecemasan pasien

terhadap oksigenasi Vital Sign Monitoring a) Monitor TD, nadi, suhu, dan RR b) Monitor vital sign saat pasien berbaring,

duduk, dan berdiri c) Auskultasi TD pada kedua lengan dan

bandingkan d) Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama,

dan setelah aktivitas e) Monitor kualitas dari nadi f) Monitor frekuensi dan irama pernapasan g) Monitor pola pernapasan abnormal h) Monitor suhu, warna, dan kelembaban

kulit i) Monitor sianosis perifer j) Monitor adanya cushling triad (tekanan

nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)

k) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Page 148: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

2 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan produksi

mukus/sekret.

a. Batasan karakteristiknya 1) Batuk yang tidak efektif 2) Dispnea 3) Gelisah 4) Perubahan frekuensi napas 5) Perubahan pola napas 6) Sianosis 7) Sputum dalam jumlah yang

berlebihan. 8) Suara napas tambahan.

a) Respiratory status: ventilation 1) Mendemonstrasikan batuk efektif

dan suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

b) Respiratory status: airway patency

1) Menunjukkan jalan napas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama napas, frekuensi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada suara napas abnormal)

2) Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang menghambat jalan napas)

Respiratory Monitoring a) Monitor pola napas, irama, kedalaman dan

usaha napas b) Perhatikan gerakan dan kesimetrisan,

menggunakan otot bantu, dan adanya retraksi otot intercostals dan supraclavicular

c) Monitor bunyi napas, misalnya mendengkur

d) Monitor pola napas e) Catat lokasi trakea f) Auskultasi bunyi napas, catat peningkatan

ventilasi g) Monitor saturasi oksigen h) Monitor kemampuan pasien dalam batuk

efektif

3 Intoleransi aktivitas berhubungan

dengan ketidakseimbangan antara

suplai dan kebutuhan oksigen

a. Batasan karakteristiknya 1) Ketidaknyamanan setelah

beraktivitas 2) Keletihan 3) Respon tanda-tanda vital

abnormal terhadap aktivitas.

a) Energy Conservation b) Activity Tolerance c) Self Care : ADLs Kriteria Hasil : a) Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa

disertai peningkatan TTV. b) Mampu melakukan aktivitas sehari-hari

secara mandiri c) Tanda-tanda vital d) Energy psikomotor e) Level kelemahan

Peningkatan Latihan a) Gali hambatan individu terkait latihan fisik

(seperti, sesak napas, dll) b) Dukung ungkapan perasaan mengenai

latihan atau kebutuhan untuk melakukan latihan

c) Dukung individu untuk memulai atau melanjutkan latihan

d) Lakukan latihan bersama individu, jika diperlukan

Page 149: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

f) Mampu berpindah g) Status sirkulasi baik h) Status respirasi : pertukaran gas dan

ventilasi adekuat.

e) Libatkan keluarga/orang yang memberikan perawatan dalam merencanakan dan meningkatkan program latihan

f) Instruksikan individu terkait frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan

g) Monitor respon individu terhadap program latihan

h) Sediakan umpan balik positif atau usaha yang dilakukan individu

Page 150: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. D

No. Mr : 97. 91. 82

Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Tindakan Keperawatan Paraf

Minggu, 21 Mei 2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

07.30

07.30

07.32

07.32

07.45

08.05

09.00

1. Memberikan oksigen melalui masker non rebreathing 10 liter/i Respon : Pasien mengatakan merasa nyaman terpasang oksigen dan sesak berkurang jika dipasang oksigen.

2. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : pasien tampak sesak jika setelah banyak bergerak.

3. Mengatur posisi semifowler Respon : pasien mengatakan nnyaman dengan posisi yang diberikan untuk bernapas.

4. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress Respon : Pasien menarik napas panjang untuk tidak cemas.

5. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : pasien tampak menarik napas panjang.

6. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 34 x/i.

7. Menilai dan memantau hasil labor Respon : PH 7,30, PCO2 31 mmHg, PO2 53 mmHg, HCO3- 15,3 mmol/L

Page 151: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

09.30

11.05

13.05

8. Kolaborasi dalam memberikan drip furosemida 15 mg/jam dalam 50 cc NaCl 0,9 %. Respon : Pasien terpasang firosemida 15 mg/jam

9. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 30x/i.

10. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas 32 x/i.

Minggu, 21 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

08.05

08.10

10.10

10.15

10.35

11.05

13.05

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 34 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu flumucyl Respon : Pasien mengatakan jalan napas terasa lapang setelah nebu.

4. Mengajarkan batuk efektif Respon : Pasien tampak mengerti cara batuk efektif.

5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen Respon : Pasien mengatakan aliran oksigen terasa.

6. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 30 x/i.

7. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas 32 x/i.

Minggu,

21 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

08.15

08.15

1. Memandikan pasien, mengganti pakaian dan memberikan makan pasien. Respon : Pasien tampak sesak setelah beraktivitas

2. Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat

Page 152: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

08.17

08.32

08.37

08.40

11.00

12.00

pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

3. Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan aktivitas yang bisa dilakukan Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

4. Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

5. Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah beraktivitas.

6. Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

7. Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

8. Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan pasien. Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

Page 153: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Senin, 22 Mei 2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

07.25

07.25

07.27

07.32

07.45

08.00

09.00

09.30

11.00

13.00

1. Memberikan oksigen melalui masker non rebreathing 8 liter/i Respon : Pasien mengatakan sesak berkurang jika terpasang oksigen

2. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : Pasien tampak sesak napas jika sedang beraktivitas

3. Mengatur posisi semifowler Respon : Pasien mengatakan nyaman dengan posisi yang diberikan

4. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress Respon : Pasien tampak menarik napas panjang

5. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : Pasien tampak menarik napas panjang dan lebih tenang

6. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 30 x/i.

7. Menilai dan memantau hasil labor Respon : PH 7,29, PCO2 34 mmHg, PO2 186 mmHg, HCO3- 16,3 mmol/L.

8. Kolaborasi dalam memberikan drip furosemida 15 mg/jam dalam 50 cc NaCl 0,9 %. Respon : Pasien mengatakan sudah mulai bisa BAK dan BAK sudah lebih banyak.

9. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 28 x/i.

10. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 28 x/i.

Page 154: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Senin, 22 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

08.00

08.05

10.00

10.05

10.35

11.00

13.00

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 30 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu flumucyl Respon : Pasien mengatakan jalan napas terasa lapang

4. Mengajarkan batuk efektif Respon : Pasien tampak melakukan batuk efektif dan pasien tampak batuk

5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen Respon : Pasien mengatakan oksigen yang diberikan mengurangi sesak dan lebih mudah bernapas.

6. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 28 x/i.

7. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 28 x/i.

Senin, 22 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

08.15

08.15

08.17

1. Memandikan pasien, mengganti pakaian dan memberikan makan pasien. Respon : Pasien tampak sesak setelah beraktivitas

2. Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

3. Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan aktivitas yang bisa dilakukan Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

Page 155: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

08.32

08.37

08.40

11.00

12.00

4. Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

5. Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah beraktivitas.

6. Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

7. Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

8. Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan pasien. Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

Selasa, 23 Mei

2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar

07.25

07.26

07.27

07.32

1. Memberikan oksigen melalui binasal 5 liter/i Respon : Pasien mengatakan sesak berkurang setelah diberi oksigen

2. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : Pasien tampak bertambah sesak setelah aktivitas

3. Mengatur posisi semifowler Respon : Pasien mengatakan nyaman dengan posisi yang diberikan untuk bernapas

4. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress

Page 156: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

07.45

08.00

09.30

11.00

13.00

Respon : Pasien tampak menarik napas panjang dan mengatakan untuk berusaha untuk tidak stress.

5. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : Pasien menarik napas panjang

6. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napapas yaitu 26 x/i.

7. Kolaborasi dalam memberikan drip furosemida 15 mg/jam dalam 50 cc NaCl 0,9 %. Respon : Pasien mengatakan sudah bisa BAK.

8. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napapas yaitu 28 x/i.

9. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 26 x/i.

Selasa, 23 Mei

2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

08.00

08.05

10.00

10.05

10.35

11.00

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napapas yaitu 26 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu flumucyl Respon : pasien mengatakan jalan napas lebih terasa lapang dan batuk bisa keluar.

4. Mengajarkan batuk efektif Respon : Pasien melakukan batuk efektif

5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen Respon : Cairan untuk uap oksigen tampak dirasakn oleh pasien.

6. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napapas yaitu 28 x/i.

Page 157: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

13.00

7. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napapas yaitu 26 x/i.

Selasa, 23 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

08.10

08.10

08.15

08.30

08.35

08.36

11.00

12.00

1. Memandikan pasien, mengganti pakaian dan memberikan makan pasien. Respon : Pasien tampak sesak setelah beraktivitas

2. Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

3. Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan aktivitas yang bisa dilakukan Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

4. Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

5. Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah beraktivitas.

6. Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

7. Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

8. Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan

Page 158: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

yang dilakukan pasien. Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

Rabu, 24 Mei

2017 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

07.25

07.25

07.27

07.32

07.45

08.00

11.00

13.00

1. Memberikan oksigen melalui binasal 5 liter/i Respon : Pasien mengatakan sesak naps berkurang

2. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : pasien tampak sesak setelah aktivitas

3. Mengatur posisi semifowler Respon : pasien tampak nyaman dengan posisi yang diberikan

4. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress Respon : Pasien tampak beristirahat.

5. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : Pasien tampak menarik napas panjang dan mengerti cara relaksasi

6. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 25 x/i.

7. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 27 x/i.

8. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 26 x/i.

Rabu, 24 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi mukus/sekret

08.00

08.05

10.00

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 25 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu flumucyl

Page 159: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

10.05

10.35

11.00

13.00

Respon : Pasien tampak batuk dan dahak keluar 4. Mengajarkan batuk efektif

Respon : Pasien tampak melakukan batuk efektif dan mengerti apa yang diajarkan

5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen Respon : Aliran oksigen dirasakan oleh pasien

6. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 27 x/i.

7. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 26 x/i.

Rabu, 24 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

08.10

08.10

08.15

08.30

08.35

1. Memandikan pasien, mengganti pakaian dan memberikan makan pasien. Respon : Pasien tampak sesak setelah beraktivitas

2. Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

3. Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan aktivitas yang bisa dilakukan Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

4. Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

5. Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah

Page 160: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

08.36

11.00

12.00

beraktivitas. 6. Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah

beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

7. Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

8. Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan pasien. Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

Kamis, 25 Mei

2017 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

07.40

07.42

07.45

07.45

07.50

08.00

11.15

13.10

1. Memberikan oksigen melalui binasal 3 liter/i Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

2. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : Pasien mengatakan napas terasa sesak

3. Mengatur posisi semifowler Respon : Pasien tampak nyaman dengan posisi yang diberikan

4. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress Respon : Pasien tampak tidak cemas lagi

5. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : Pasien tampak menarik napas dalam

6. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 24 x/i.

7. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 24 x/i.

8. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 25 x/i.

Page 161: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Kamis, 25 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

08.00

08.05

10.00

10.05

10.35

11.15

13.10

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 24 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu flumucyl Respon : Pasien mengatakan jalan napas lapang dan batuk berkurang

4. Mengajarkan batuk efektif Respon : Pasien melakukan batuk efektif dan mengatakan batuk berkurang

5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen Respon : Aliran oksigen tampak baik dan lancar

6. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 24 x/i.

7. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 25 x/i.

Kamis, 25 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

08.10

08.10

08.15

1. Memandikan pasien, mengganti pakaian dan memberikan makan pasien. Respon : Pasien tampak sesak setelah beraktivitas

2. Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

3. Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan aktivitas yang bisa dilakukan

Page 162: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

08.30

08.35

08.36

11.00

12.00

Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

4. Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

5. Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah beraktivitas.

6. Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

7. Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

8. Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan pasien. Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

26 Mei-29 mei

2017 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

09.00

09.10

09.15

09.20

1. Mengukur frekuensi pernapasan pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 20 x/i.

2. Memberikan oksigen melalui binasal 3 liter/i Respon : Pernapasan pasien sudah ridak sesak

3. Menilai kondisi pernapasan pasien setelah aktivitas Respon : Pasien tampak tidak sesak setelah aktivitas

4. Mengatur posisi semifowler

Page 163: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

09.25

10.10

Respon : Pasien tampak nyaman dengan posisi yang diberikan

5. Menganjurkan pasien untuk tidak cemas dan stress Respon : Pasien tampak tidak cemas lagi

6. Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi Respon : Pasien tampak menarik napas dalam

26 Mei-29 mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

09.00

09.05

10.00

10.15

10.35

1. Mengukur frekuensi napas pasien Respon : Frekuensi napas yaitu 24 x/i.

2. Mendengarkan bunyi napas pasien Respon : Bunyi napas terdengar ronkhi

3. Memberikan nebu flumucyl Respon : Pasien mengatakan jalan napas lapang dan batuk berkurang

4. Mengajarkan batuk efektif Respon : Pasien melakukan batuk efektif dan mengatakan batuk berkurang

5. Memberikan dan memantau kondisi cairan oksigen Respon : Aliran oksigen tampak baik dan lancar

26 Mei-29 mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

09.10

09.15

1. Meminta bantuan keluarga untuk membantu merawat pasien. Respon : Keluarga mau membantu tindakan dan kondisi pasien lebih baik saat diberikan bantuan.

2. Memberikan semangat dan motivasi untuk pasien melakukan aktivitas yang bisa dilakukan Respon : Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

Page 164: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

11.00

11.10

11.15

11.20

12.00

3. Membantu pasien dalam aktivitas yang ingin dilakukan pasien. Respon: Pasien lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan sesak berkurang

4. Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien setelah beraktivitas Respon : Pasien mengatakan masih sesak napas setelah beraktivitas.

5. Mengajarkan pasien untuk latihan napas dalam setelah beraktivitas. Respon : Sesak napas pasien tampak berkurang

6. Menilai pernapasan pasien setelah beraktivitas Respon : Frekuensi napas 26 x/i.

7. Memberikan reinforcement positif terhadap tindakan yang dilakukan pasien. Respon : Pasien tampak lebih bersemangat dalam beraktivitas

Page 165: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. D

No. Mr : 97. 91. 82

Hari/Tanggal Diagnosa

Keperawatan Jam

Evaluasi keperawatan Paraf

Minggu, 21 Mei 2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

13.35 S : Pasien mengatakan napas sangat sesak, pasien mengatakan lebih suka duduk untuk kenyamanan bernapas

O : Pasien tampak sesak napas dengan RR : 32 x/i dan

menggunakan NRM 10 liter/i. Hasil AGD yaitu : PH 7,30, PCO2 31 mmHg, PO2 53 mmHg, HCO3- 15,3 mmol/L.

A : Masalah gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

perubahan membran kapiler alveolar belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan monitor

tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Minggu, 21 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

13.40 S : Pasien mengatakan bahwa sering batuk, sekret sulit keluar ketika batuk, sesak napas bertambah ketika batuk.

O : Pasien tampak sering batuk dan sesak napas. A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan

Page 166: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

dengan sekresi yang tertahan belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status pernapasan

dan jalan napas.

Minggu, 21 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

13.30 S : Pasien mengatakan bahwa badannya terasa lemah dan masih sulit beraktivitas akibat sesak napas dan sesak bertambah jika beraktivitas

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien tampak sesak

napas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 160/90 mmHg, HR : 90 x/i, RR : 32 x/i, suhu : 36,6 C.

A : Intoleransi pasien terhadap aktivitas belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan dengan monitor aktivitas dan tanda-

tanda vital pasien.

Senin, 22 Mei 2017 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

13.35 S : Pasien mengatakan napas sangat sesak, pasien mengatakan lebih suka duduk untuk kenyamanan bernapas

O : Pasien tampak sesak napas dengan RR : 28 x/i dan

menggunakan NRM 8 liter/i. Hasil AGD yaitu : PH 7,29, PCO2 34 mmHg, PO2 186 mmHg, HCO3- 16,3 mmol/L.

A : Masalah gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

perubahan membran kapiler alveolar belum teratasi.

Page 167: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan monitor tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Senin, 22 Mei 2017 Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

13.40 S : Pasien mengatakan bahwa masih sering batuk, sekret sulit keluar ketika batuk, sesak napas bertambah ketika batuk.

O : Pasien tampak sering batuk dan sesak napas. A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan

dengan sekresi yang tertahan belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status pernapasan

dan jalan napas.

Senin, 22 Mei 2017 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

13.30 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan masih sulit beraktivitas akibat sesak napas.

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien tampak masih sesak napas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 151/90 mmHg, HR : 101 x/i,RR : 28 x/i, 36,5 C

A : Intoleransi pasien terhadap aktivitas belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitor aktivitas dan tanda-

tanda vital pasien.

Selasa, 23 Mei 2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan

13.35 S : Pasien mengatakan napas masih terasa sesak, pasien mengatakan lebih suka duduk untuk kenyamanan bernapas

Page 168: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

dengan perubahan membran kapiler alveolar.

O : Pasien tampak sesak napas dengan RR : 26 x/i dan menggunakan binasal 5 liter/i. Hasil AGD yaitu : PH 7,36, PCO2 36 mmHg, PO2 66 mmHg, HCO3- 20,3 mmol/L.

A : Masalah gangguan pertukaran gas berhubungan dengan

perubahan membran kapiler alveolar belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan monitor

tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Selasa, 23 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

13.40 S : Pasien mengatakan bahwa masih sering batuk, sekret sulit keluar ketika batuk, sesak napas bertambah ketika batuk.

O : Pasien tampak sering batuk dan sesak napas. A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan

dengan sekresi yang tertahan belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status pernapasan

dan jalan napas.

Selasa, 23 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

13.30 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan masih sulit beraktivitas akibat sesak napas

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien tampak masih

sesak napas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TTV pasien yaitu , TD : 154/81 mmHg, HR : 100 x/i, RR : 26 x/i, suhu : 36,3 C

Page 169: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

A : Intoleransi pasien terhadap aktivitas belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan dengan monitor aktivitas dan

tanda-tanda vital pasien.

Rabu, 24 Mei 2017 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

13.35 S : Pasien mengatakan napas masih terasa sesak, pasien mengatakan lebih suka duduk untuk kenyamanan bernapas

O : Pasien tampak sesak napas dan menggunakan binasal 5

liter/I, frekuensi napas 26x/i. A : Pasien masih mengalami gangguan pertukaran gas. P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan monitor

tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Rabu, 24 Mei 2017 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

13.40 S : Pasien mengatakan bahwa masih sering batuk, sekret sulit keluar ketika batuk, sesak napas bertambah ketika batuk.

O : Pasien tampak sering batuk dan sesak napas. A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan

dengan sekresi yang tertahan belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status pernapasan

dan jalan napas.

Page 170: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Rabu, 24 Mei 2017 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

13.30 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan masih sulit beraktivitas akibat sesak napas

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien masih tampak

sesak napas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 178/80 mmHg, HR : 100 x/i, RR : 26 x/i, suhu : 36,6 C

A : Intoleransi pasien terhadap aktivitas belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan dengan monitor aktivitas dan

tanda-tanda vital pasien.

Kamis, 25 Mei 2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

13.25 S : Pasien mengatakan masih sesak napas, sesak sudah berkurang

O : Sesak napas pasien tampak berkurang dan menggunakan

binasal 3 liter/I, frekuensi napas 25 x/i. A : Pasien masih mengalami gangguan pertukaran gas. P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan monitor

tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Kamis, 25 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

13.30 S : Pasien mengatakan bahwa masih batuk tetapi sudah berkurang, sesak napas sudah berkurang.

O : Pasien tampak batuk dan pernapasan tampak sesak.

Page 171: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

A :Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan sekresi yang tertahan belum teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status pernapasan

dan jalan napas.

Kamis, 25 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

13.20 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan napas masih terasa sesak tetapi sudah bisa sedikit beraktivitas

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien masih

tampak sesak napas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 155/90 mmHg, HR : 97 x/i, RR : 25 x/i, suhu : 36,8 C

A : Intoleransi pasien terhadap aktivitas belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitor aktivitas dan tanda-

tanda vital pasien.

Jum’at, 26 Mei 2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

12.00 S : Pasien mengatakan napas sesak namun sudah berkurang O : Sesak napas pasien tampak berkurang dan menggunakan

binasal 3 liter/I, frekuensi napas 26 x/i. A : Pasien masih mengalami gangguan pertukaran gas. P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan monitor

tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Page 172: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

Jum’at, 26 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

12.05 S : Pasien mengatakan bahwa masih batuk tetapi sudah berkurang, sesak napas sudah berkurang.

O : Pasien tampak batuk dan pernapasan tampak sesak. A :Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan

dengan sekresi yang tertahan belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status pernapasan

dan jalan napas.

Jum’at, 26 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

12.10 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan napas masih terasa sesak tetapi sudah bisa sedikit beraktivitas.

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien masih

tampak sesak napas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 150/90 mmHg, HR : 90 x/i, RR : 26 x/i, suhu : 36,9 C

A : Intoleransi pasien terhadap aktivitas belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitor aktivitas dan tanda-

tanda vital pasien.

Sabtu, 27 Mei 2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler

12.10 S : Pasien mengatakan napas sesak sudah berkurang O : Sesak napas pasien tampak berkurang dengan RR : 24 x/i

dan menggunakan binasal 3 liter/i.

Page 173: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

alveolar. A : Pasien masih mengalami gangguan pertukaran gas. P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan monitor

tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Sabtu, 27 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

12.15 S : Pasien mengatakan bahwa masih batuk tetapi sudah berkurang, sesak napas sudah berkurang.

O : Pasien tampak sudah tidak batuk dan pernapasan tampak

sesak. A :Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan

dengan sekresi yang tertahan belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status pernapasan

dan jalan napas.

Sabtu, 27 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

12.20 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan napas masih terasa sesak tetapi sudah bisa sedikit beraktivitas

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien masih

tampak sesak napas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 140/90 mmHg, HR : 87 x/i, RR : 24 x/i, suhu : 36,6 C

A : Intoleransi pasien terhadap aktivitas belum teratasi.

Page 174: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

P : Intervensi dilanjutkan dengan monitor aktivitas dan tanda-tanda vital pasien.

Minggu, 28 Mei

2017 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

12.15 S : Pasien mengatakan napas sesak sudah berkurang O : Sesak napas pasien tampak berkurang dan menggunakan

binasal 3 liter/i. A : Pasien masih mengalami gangguan pertukaran gas. P : Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan monitor

tanda-tanda vital dan status pernapasan.

Minggu, 28 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

12.20 S : Pasien mengatakan bahwa masih batuk tetapi sudah berkurang, sesak napas sudah berkurang.

O : Pasien tampak sudah tidak batuk dan pernapasan tampak

normal. A :Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan

dengan sekresi yang tertahan belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitoring status pernapasan

dan jalan napas.

Minggu, 28 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan

12.20 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan napas masih terasa sesak tetapi sudah bisa sedikit beraktivitas

Page 175: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

antara suplai dan kebutuhan oksigen.

O : Pasien masih tampah lemah dan pucat, pasien masih

tampak sesak napas, tanda-tanda vital pasien yaitu : TD : 155/90 mmHg, HR : 92 x/i, RR : 22 x/i, suhu : 36,8 C

A : Intoleransi pasien terhadap aktivitas belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan dengan monitor aktivitas dan tanda-

tanda vital pasien.

Senin, 29 Mei 2017

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.

12.00 S : Pasien mengatakan napas sesak sudah tidak ada. O : Pasien tampak sudah tidak sesak napas dan tidak dipasang

oksigen, frekuensi napas 20x/i. A : Pasien sudah tidak mengalami masalah gangguan

oksigenasi. P : Intervensi dihentikan dan pasien diperbolehkan pulang.

Senin, 29 Mei 2017

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan.

12.05 S : Pasien mengatakan bahwa batuk tetapi sudah berkurang, sesak napas sudah tidak ada.

O : Pasien tampak sudah tidak batuk dan pernapasan tampak

normal. A :Pasien sudah tidak mengalami masalah bersihan jalan napas.

Page 176: ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN …pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/Eki_KTI_DIII... · 2017. 9. 15. · Gangguan Oksigenasi pada Pasien CHF ... Sistem pernapasan atau

P : Intervensi dihentikan dan pasien boleh pulang

Senin, 29 Mei 2017

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

12.10 S : Pasien mengatakan bahwa badannya masih terasa lemah dan napas masih terasa sesak tetapi sudah bisa sedikit beraktivitas

O : Pasien tampak sudah bisa melakukan aktivitas sendiri tanpa

disertai sesak napas. A : Intoleransi pasien terhadap aktivitas teratasi. P : Intervensi dihentikan dan pasien boleh pulang.