bab i dan ii lapsus

24
BAB I PENDAHULUAN Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebra) dan permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva bersambungan dengan kulit pada tepi kelopak mata (persambungan mukokutan) dan dengan epitel kornea di limbus. Konjungtiva mengandung kelejar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea. 1,2 Karena lokasinya, konjungtiva terpapar terhadap mikroorganisme dan faktor lingkungan lain yang menganggu. Air mata merupakan mekanisme perlindungan permukaan mata yang penting. Pada film air mata, komponen akueosa mengencerkan materi infeksi, mukus menangkap debris, dan aktivitas pompa dari palpebra secara tetap membilas air mata ke duktus air mata. Air mata mengandung substansi antimikroba, termasuk lizosim dan antibody (IgG dan IgA). Agen infeksi tertentu dapat melekat dan mengalahkan mekanisme pertahanan normal dan memicu reaksi peradangan sehingga timbul gejala klinis konjungtivitis. 1,2,3 Konjungtivitis virus adalah penyakit mata yang umum ditemukan baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Karena begitu umum dan banyak kasus yang tidak 1

Upload: gythrie

Post on 19-Aug-2015

226 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

matA

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANKonjungtiva adalahmembranmukosa yangtransparandantipis yangmembungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebra) danpermukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva bersambungandengankulit padatepi kelopakmata(persambunganmukokutan) dandenganepitel kornea di limbus. Konjungtiva mengandung kelejar musin yang dihasilkanoleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.1,2 Karena lokasinya, konjungtiva terpapar terhadap mikroorganisme danfaktor lingkungan lain yang menganggu. ir mata merupakan mekanismeperlindunganpermukaanmatayangpenting. !adafilmair mata, komponenakueosamengen"erkanmateri infeksi, mukusmenangkapdebris, danaktivitaspompa dari palpebra se"ara tetap membilas air mata ke duktus air mata. ir matamengandungsubstansi antimikroba, termasukli#osimdanantibody($gGdan$g). gen infeksi tertentu dapat melekat dan mengalahkan mekanismepertahanan normal dan memi"u reaksi peradangan sehingga timbul gejala kliniskonjungtivitis. 1,2,%Konjungtivitis virus adalah penyakit mata yang umum ditemukan baik di$ndonesia maupun di seluruh dunia. Karena begitu umum dan banyak kasus yangtidakdiba&akeperhatianmedis, statistikyangakurat padafrekuensi penyakittidaktersedia. !adapenelitiandi !hiladelphia, '2(dari kasus konjungtivitispenyebabnya adalah virus. )edangkan di sia *imur, adenovirus dapat diisolasidari +1,2(kasus yangdidiagnosaepidemi"kerato"onjun"tivitis. $nfeksi virussering terjadi pada epidemi dalamkeluarga, sekolah, kantor, dan organisasimiliter.%Gejala klinis konjungtivitis virus dapat terjadi se"ara akut maupun kronis.Manifestasi konjungtivitis virus beragamdari mulai gejala yang ringan dansembuhsendiri hingga gejala berat yangmenimbulkanke"a"atan. ,mumnyapasien datang dengan keluhan mata merah unilateral yang dengan segeramenyebar ke mata lainnya, mun"ul sekret ber&arna bening, bengkak padapalpebra, pembesarankelenjarpreaurikuler,danpadaketerlibatankorneadapat1timbul nyeri danfotofobia. *erdapat pula gejala-gejala khas pada tipe virustertentu yang akan dibahas kemudian.1,2.iagnosis konjungtivitis virus ditegakkan berdasarkan anamnesis,pemeriksaanfisikserta pemeriksaanpenunjangyangmendukung. namnesisyang teliti mengenai keluhan utama dan ri&ayat terdahulu disertai adanya gejalaklinis yang sesuai biasanya sudah dapat mengarahkan pada diagnosiskonjungtivitis virus. !emeriksaan sitologi maupun biakan dari kerokankonjungtiva maupun sekret dapat membantu membedakan agen penyebabkonjungtivitis. !emeriksaan serologi juga dapat membantu membedakan tipe-tipevirus penyebab konjungtivitis. Konjungtivitis virus harus dibedakan denganpenyebab mata merah yang lain seperti konjungtivitis oleh bakteri/alergi, keratitis,uveitis, dan glau"oma akut.1,2!enatalaksanaan konjungtivitis viral biasanya bersifat suportif danmerupakanterapisimptomatis, belumadabukti yangmenunjukkankeefektifanpenggunaan antiviral. ,mumnya mata bisa dibuat lebih nyaman denganpemberian"airanpelembab. Kompres dinginpada mata %- 01/ hari jugadikatakan dapat membantu kesembuhan pasien. !enggunaan kortikosteroid untukpenatalaksanaankonjungtivitisviralharusdihindarikarenadapat memperburukinfeksi.1,22BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1Struktur Konjungtiva2.1.1 Anatomi konjungtivaKonjungtiva adalahmembranmukosa yangtransparandantipis yangmembungkuspermukaanposterior kelopakmata(konjungtivapalpebralis) danpermukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva bersambungandengankulit padatepi kelopak(persambunganmukokutan) dandenganepitelkornea di limbus.1Konjungtiva terdiri dari tiga bagian yaitu211. Konjungtiva palpebralisataukonjungtivatarsalisyangmelapisi permukaanposteriorkelopakmatadanmelekat erat padatarsus. .i tepi superiordaninferior tarsus, konjungtiva melipat ke posterior (pada forni"es superior daninferior) dan membungkus jaringan episklera dan menjadi konjungtivabulbaris. 2. Konjungtiva bulbaris yang melekat longgar ke septum orbitale di forni"es danmelipat berkali-kali. !elipatanini memungkinkanbolamatabergerakdanmemperbesar permukaan konjungtiva sekretorik. Ke"uali di limbus (tempatkapsul *enon dan konjungtiva menyatu sejauh % mm), konjungtiva bulbarismelekat longgar ke kapsul *enon dan struktur di ba&ahnya.%. Konjungtiva forniks yangmerupakantempat peralihankonjungtiva tarsaldengankonjungtivabulbi. .uktus-duktus kelenjar lakrimalis bermuarakeforniks temporal superior.2.1.2 Histoogi konjungtiva3apisan epitel konjungtiva terdiri dari dua hingga lima lapisan sel epitelsilinder bertingkat, superfisial danbasal. 3apisanepitel konjungtiva di dekatlimbus, di atas karunkula, dandi dekat persambunganmukokutanpada tepikelopak mata terdiri dari sel-sel epitel skuamosa. )el-sel epitel superfisialmengandung sel-sel goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus. Mukusdiperlukan untuk dispersi lapisan air mata se"ara merata di seluruh prekornea.1%)troma konjungtiva dibagi menjadi satu lapisan adenoid (superfisial) dansatulapisanfibrosa(profunda). 3apisanadenoidmengandungjaringanlimfoiddan di beberapa tempat dapat mengandung struktur sema"amfolikel tanpasentrumgerminativum. 3apisanadenoidtidakberkembangsampai setelahbayiberumur 2 atau % bulan. 4al ini menjelaskan kenapa konjungtivitis inklusi padaneonatus bersifat papiler bukan folikuler dan mengapa kemudian menjadifolikuler. 3apisan fibrosa tersusun dari jaringan penyambung yang melekat padalempeng tarsus. 4al ini menjelaskan gambaran reaksi papiler pada radangkonjungtiva. 3apisan fibrosa tersusun longgar pada bola mata. Kelenjar air mataasesori (kelenjar Krause dan 5olfring), yang struktur dan fungsinya miripkelenjar lakrimal, terletak di dalam stroma konjungtiva. )ebagian besar kelenjarterletak di tepi atas tarsus atas.12.1.! "askuarisasi# airan im$%# &an '%rsara$anrteri-arteri konjungtiva berasal dari arteri siliaris anterior dan arteripalpebralis. Keduaarteriiniberanastomosisbebasdan bersamadenganbanyakvenakonjungtivayangumumnyamengikuti polaarterinyamembentukjaring-jaring vaskuler konjungtiva yang sangat banyak.1!embuluh limfe konjungtiva tersusun dalam lapisan superfisial dan lapisanprofunda dan bersambung dengan pembuluh limfe kelopak mata hinggamembentuk pleksus limfatikus yang kaya. Konjungtiva menerima persarafan dariper"abangan (oftalmik) pertama nervus 6. )araf ini hanya relatif sedikitmempunyai serat nyeri.12.2 D%$inisi &an EtioogiKonjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva. $stilah inimenga"u pada peradangan yang tidak spesifik dengan penyebab yang beragam.6irus merupakan agen infeksi yang umumditemukan selain konjungtivitisbakterial, alergi, dan lan-lain.%7erbagai jenis virus diketahui dapat menjadi agen penyebabkonjungtivitis. denoviral merupakan etiologi tersering dari konjungtivitis virus.7eberapa subtipe dari konjungtivitis adenovirus antara lain demam0faringokonjungtiva serta keratokonjungtivitis epidemika. $nfeksi mata primer olehkarena herpes simple1 sering ditemukan pada anak-anak dan biasanyamenimbulkan konjungtivitis folikuler. $nfeksi ini umumnya disebabkan oleh 4)6tipe $ &alaupun 4)6 tipe $$ dapat pula menyebabkan konjungtivitis terutama padaneonatus.!enyebab lain yang lebih jarang antara lain infeksi virus vari"ella-#oster(686), pikornavirus (enterovirus 9:, "o1sakie 20), po1virus (molluskumkontagiosum, va""inia), serta Human Immunodeficiency Virus (4$6). $nfeksi olehpikornavirus menyebabkankonjungtivitis hemoragika akut yangse"ara klinismirip dengan infeksi oleh adenovirus namun lebih parah dan hemoragik.Mollus"umkontagiosumdapat menyebabkankonjungtivitiskronisyangterjadiakibatsheddingpartikel virus dari lesi ke dalam sakus konjungtiva. $nfeksi olehvirus 6a""inia saat ini sudah jarang ditemukan seiring dengan menurunnyainsiden infeksi smallpo1. $nfeksi 4$6 pada pasien $.) pada umumnyamenyebabkanabnormalitas padasegmen posterior, namuninfeksi padasegmenanteriorjugapernahdilaporkan. Konjungtivitisyangterjadi padapasien $.)"enderunglebihberat danlamadaripadaindividulainyangimmunokompeten.Konjungtivitis juga kadang dapat ditemukan pada periode terinfeksi virus sistemikseperti virus influen#a, ;pstein-7arr virus, paramy1ovirus (measles, mumps,