bab 2 landasan teori teori umum pengertian sistem...
TRANSCRIPT
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut pendapat Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D
(2010:6) Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling
berkaitan yang berfungsi bersama untuk mencapai beberapa hasil.
Menurut Marakas, G. M., O’Brien, J. A. (2013:25) Sistem
adalah sekelompok komponen yang saling bekerja sama menuju
tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output
dalam proses transformasi yang terorganisir.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah sekumpulan komponen yang saling berkaitan dan memiliki
tujuan yang sama dengan mengubah input hingga menghasilkan
output suatu proses.
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D (2010,
p.7), informasi adalah data yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses
untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.
Menurut Marakas, G. M., O’Brien, J. A. (2013:32) Informasi
adalah data yang telah dikonversi ke dalam konteks yang berarti dan
berguna bagi end user tertentu. Dengan demikian, data yang biasanya
mengalami proses nilai tambah dimana (1) bentuk mereka
dikumpulkan, dimanipulasi, dan diorganisir. (2) Konten mereka
dianalisis dan dievaluasi. (3) Mereka ditempatkan dalam konteks yang
tepat bagi pengguna. Jadi dapat diibaratkan data merupakan bahan
baku yang dibutuhkan untuk membuat suatu ledakan dan informasi
merupakan ledakan tersebut.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah data yang sudah diolah dan dapat digunakan oleh
para pengguna sesuai dengan kebutuhan yang bermanfaat untuk
12
proses pengambilan keputusan.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.
(2010:6) sistem informasi adalah kumpulan komponen-komponen
yang saling berkaitan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan menyediakan sebagai keluaran informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas-tugas bisnis.
Menurut Marakas, G. M., O’Brien, J. A. (2013:6) Sistem
Informasi dapat berupa kombinasi yang terorganisir antara orang,
perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber
daya yang terkumpul, berubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi. Manusia bergantung pada sistem informasi untuk
melakukan komunikasi dengan peralatan fisik (hardware), instruksi
pemrosesan informasi atau prosedur (software), jaringan komunikasi
(network), dan data (data resources).
Menurut R.Kelly Rainer dan Casey G.Cegielski (2011:54)
Keuntungan dari sistem informasi untuk perusahaan yaitu:
− IT will reduce the numbers of middle managers
IT membuat manajer lebih produktif dan meningkatkan
jumlah karyawan yang dapat melaporkannya kepada
manajer.
− IT will change the manager’s job
Salah satu tugas manajer yang paling penting yaitu
membuat keputusan. Banyak manajer telah melaporkan
bahwa IT akhirnya dapat memberikan mereka waktu untuk
bisa merasakan kerja di lapangan. Sekarang, manajer dapat
mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan lebih
cepat dengan menggunakan mesin pencari dan intranet.
Dampak kemungkinan lain pada pekerjaan manajer yaitu
perubahan dalam persyaratan manajerial. Penggunaan itu
mungkin menyebabkan organisasi untuk
13
mempertimbangkan kembali kualitas yang mereka
inginkan dalam manajer yang baik.
− Will My job be Eliminated
Salah satu perhatian utama dari setiap karyawan baik yang
full-time maupun yang part-time adalah keamanan
pekerjaan. Karena kesulitan ekonomi, peningkatan
persaingan global, permintaan kustomisasi, meningkatkan
tuntutan konsumen, banyak perusahaan telah
meningkatkan investasi mereka dalam bidang IT.
Faktanya komputer memiliki kecerdasan dan kemampuan
yang menguntungkan secara kompetitif sehingga dapat
menggantikan SDM dengan mesin yang berkembang
dengan pesat.
− IT impact employees at work
Internet dapat mendorong seseorang untuk melakukan
aktivitas di dalam ruangan, seperti berbelanja atau bekerja
sehingga dapat menyebabkan efek psikologis yang negatif,
sehingga internet dapat memberikan pengisolasian bahkan
lebih daripada komputer dan televisi.
− IT provides Quality-of-life improvement
IT dapat memberikan kepada karyawan yang dapat
meningkatkan kualitas waktu senggang secara signifikan.
IT juga menempatkan karyawan secara konstan sehingga
mereka tidak benar-benar jauh dari pekerjaan mereka,
bahkan ketika mereka berlibur.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan sistem informasi
merupakan sekumpulan komponen yang saling terkait yang berguna
untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi. Berdasarkan uraian diatas pula dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi memiliki banyak keuntungan terutama untuk
menjalankan proses bisnis dengan baik.
14
2.1.4 Pengertian Data Menurut Thomas Connolly dan Carolina Begg (2010:70), data
adalah komponen yang paling penting dalam DBMS, berasal dari
sudut pandang end-user. Data bertindak sebagai jembatan yang
menghubungkan antara mesin dengan pengguna.Selain sebagai
komponen yang penting dalam sistem informasi.
Menurut R.Kelly Rainer dan Casey G.Cegielski (2011:10),
data merupakan elemen yang menggambarkan sesuatu, kejadian,
aktivitas, dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan dan disimpan
tetapi tidak diatur untuk menyampaikan arti khusus.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan data adalah
sekumpulan kejadian atau aktivitas yang dikumpulkan kemudian
diolah untuk menjadi sebuah informasi yang berguna. Data
merupakan salah satu komponen penting dalam lingkungan Sistem
Informasi.
2.1.5 Pengertian Database
Menurut Thomas Connolly dan Carolina Begg (2010:65),
Database adalah kumpulan data yang dibagi dan terhubung secara
logikal dan deskripsi dari data yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Penggunaan
database memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
− Mengurangi ataupun menghilangkan duplikasi data
− Meningkatkan integritas data
− Memelihara sifat indepedensi data
− Meningkatkan keamanan data
− Memelihara konsistensi data
− Data lebih mudah dimanipulasi
− Data mudah digunakan dan diakses
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa database
merupakan kumpulan dari data yang disimpan dan saling
berhubungan dan data dapat diolah dan dimanipulasi, serta bisa
ditampilkan dan diambil datanya untuk kebutuhan informasi.
15
2.1.6 Pengertian Analisis
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.
(2010:4), analisis sistem adalah proses untuk memahami dan
menspesifikasikan ke dalam detil sebuah sistem informasi apa yang
harus dicapai. Pendekatan analisa sistem untuk memecahkan masalah:
− Mencari dan memahami masalah
− Berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang
tepat
− Mendefinisikan persyaratan untuk menyelesaikan masalah
− Mengembangkan solusi yang menjadi alternatif
− Memilih solusi yang terbaik dan membuat rekomendasi
− Mendefinisikan rincian dari solusi yang terpilih
− Mengimplementasikan solusi
− Melakukan evaluasi dan monitoring untuk meyakinkan
hasil sesuai dengan yang ingin dicapai.
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007:160), analisis
sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sistem ke
dalam komponen-komponen yang bertujuan untuk mempelajari
dengan baik bagaimana bagian komponen tersebut bekerja dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.
Sedangkan dalam dunia e-business, menurut Chaffey
(2011:582), analisis untuk e-business berkaitan dengan memahami
bisnis dan kebutuhan pengguna untuk sistem baru. Kegiatan analisis
pun dapat dipecah menjadi dua bagian yaitu memahami proses saat
ini, kemudian meninjau kemungkinan alternatif untuk menerapkan
solusi terbaru.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Analisis
Sistem adalah sebuah proses atau teknik pemecahan masalah yang
dilakukan dengan cara mempelajari masalahnya, tentukan
penyebabnya hingga mendapatkan solusi yang baik.
16
2.1.7 Pengertian Perancangan
Menurut pendapat Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D
(2010:4) perancangan sistem adalah proses penentuan secara rinci
bagaimana banyak komponen dari sistem informasi harus
diimplementasikan secara fisik.
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007:160), perancangan
sistem adalah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi
dengan analisis sistem yang menyusun kembali potongan komponen
sistem ke suatu sistem yang lebih baik. Dalam proses ini mungkin
melibatkan menambahkan, menghapus dan mengubah potongan
relatif terhadap sistem asli.
Menurut Chaffey (2011:594), untuk mewujudkan sistem yang
baik, perancangan merupakan hal yang sangat penting karena proses
perancangan menentukan bagaimana struktur sistem pada akhirnya.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
Perancangan adalah proses mendesain sistem baru yang dilihat dari
banyaknya masalah-masalah yang terjadi pada komponen-komponen
dari sistem informasi.
2.1.8 Pengertian dan Tahapan Prototipe
Menurut pendapat Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D
(2010:42), Prototipe adalah sebuah model kerja awal yang
menunjukkan beberapa aspek dari sistem yang lebih besar. Untuk
setiap prototipe, proses pembangunan mengikuti tahap berurutan
melalui analisis, desain, konstruksi, pengujian, integrasi dengan
komponen prototipe sebelumnya, dan perencanaan untuk prototipe
berikutnya. Ketika merencanakan untuk prototipe berikutnya selesai,
siklus kegiatan dimulai lagi.
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007:98), Prototipe
merupakan skala kecil dari model kerja kebutuhan pengguna atau
desain yang diusulkan untuk sistem yang akan dibuat. Sedangkan
tekniknya disebut prototyping. Setiap prototipe yang dibuat dapat
direvisi untuk dihilangkan fungsi atau fitur tertentu untuk menjadi
sebuah implementasu yang baik.
17
Jadi dapat disimpulkan, bahwa Prototipe adalah suatu versi
sistem yang dibuat oleh developer untuk memberikan contoh
gambaran dari sistem yang akan dibuat.
2.1.9 Pengertian Internet
Menurut Sebesta R.W (2011:27), Internet adalah sekumpulan
komputer dan perangkat lainnya yang saling terhubung sehingga
memungkinkan mereka untuk berkomunikasi satu sama lain.
Menurut Hidayat (2010:1) Internet seolah menjelma menjadi
bagian hidup masyarakat modern saat ini. Internet merupakan sumber
informasi, berita, ilmu pengetahuan serta memungkinkan ketidak
adanya batasan antar ruang dan waktu dalam berkomunikasi dengan
berbagai orang di berbagai belahan dunia.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Internet
merupakan sebuah jaringan komputer global yang dapat
mengabungkan jaringan pengguna di seluruh dunia untuk memberikan
informasi yang diinginkan.
2.1.10 Website
Menurut Sebesta R.W (2011:27), Website adalah kumpulan
dari perangkat lunak dan protokol yang sudah melakukan instalasi
pada komputer melalui internet.
Menurut Hidayat (2010:2), Website dapat diartikan sebagai
kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan
informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau
gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang
masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa website
adalah sebuah tempat dalam Internet yang menyajikan informasi
dengan berbagai macam konten dan format seperti text, images, dan
lain-lain.
18
2.1.10.1 Jenis-Jenis Website
Menurut Hidayat (2010:3), Seiring dengan
berkembang pesatnya teknologi informasi sekarang ini,
website pun juga mengalami perkembangan yang sangat
berarti. Dalam pengelompokan jenis, web dapat dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu bedasarkan fungsi, sifat atau
style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Berikut jenis-
jenis web:
A. Jenis-jenis web bedasarkan sifat atau style:
a. Website Dinamis, merupakan sebuah website
yang menyediakan konten atau isi yang selalu
berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman
yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET
dan memanfaatkan database MySQL atau MS
SQL.
b. Website Statis, merupakan website yang
kontennya sangat jarang berubah. Bahasa
pemrograman yang digunakan adalah HTML
dan belum memanfaatkan database.
B. Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:
a. Personal website, website yang berisi informasi
pribadi seseorang.
b. Commercial website, website yang dimiliki
oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
c. Government website, website yang dimiliki
oleh instansi pemerimtah, pendidikan, yang
bertujuan memberikan pelayanan kepada
pengguna.
d. Non-profit Organization website, dimiliki oleh
organisasi yang bersifat non-profit atau tidak
bersifat bisnis.
C. Ditinjau dari segi bahasa pemrograman yang
digunakan, website terbagi atas:
19
a. Server Side, merupakan website yang
menggunakan bahasa pemrograman yang
tergantung kepada tersedianya server. Seperti
PHP, ASP, .NET dan lain sebagainya. Jika
tidak ada server, website yang dibangun
menggunakan bahasa pemrograman di atas
tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
b. Client Side, adalah website yang tidak
membutuhkan server dalam menjalankannya,
cukup diakses melalui browser saja. Misalnya,
HTML.
2.1.10.2 Kriteria Website yang Baik
Merujuk kepada “Nine Essential Principles for Good
Web Design” yang dikembangkan oleh Collins Ta’eed (2007),
terdapat Sembilan prinsip yang akan menentukan website
tersebut baik atau tidak dari segi desain web. Sembilan prinsip
tersebut meliputi:
1. Precedence
Precedence berarti tampilan desain website tersebut
harus menarik dan mempunyai informasi yang baik.
Ada 5 aspek yang diperhatikan dalam precedence:
- Posisi, akan mempengaruhi apa yang akan dilihat
oleh user
- Warna, kombinasi warna harus sesuai agar
menarik dan menujukkan jati diri website tersebut
- Kontras, buatlah hal-hal yang menonjol dengan
kontras yang lebih baik
- Ukuran, ukuran website yang sesuai dan ukuran
konten isi informasi yang sesuai
- Elemen desain
2. Spacing
Ruang jeda atau spasi di perlukan sebagai lahan
istirahat antara satu konten dengan yang lainnya,
20
sehingga mata tidak mengalami kelelahan saat
mengakses informasi yang tersedia. Tetapi ruang
kosong yang terdapat dalam suatu website tidak
disarankan. Ada 3 aspek yang harus diperhatikan
mengenai spacing:
- Line Spacing
- Padding
- White Space
3. Navigation
Elemen – elemen visual yang ada mampu
mengarahkan gerak mata sesuai dengan arah
informasi dan komunikasi yang diharapkan. Ada 2
aspek yang harus diperhatikan:
- Navigation, kemana pengguna bisa pergi?
Buatlah navigation button yang mengarahkan
arah kemana pengguna harus pergi. Contoh
alternatifnya adalah penggunaan rollover.
- Orientation, Dimana pengguna sekarang? Hal ini
sangat penting agar pengguna tahu sedang
dimana Ia sekarang. Contoh alternatifnya adalah
penggunaan Breadcrumb (navigation).
4. Design to Build
Yaitu menjamin bahwa semua elemen utama desain
terdapat dalam website. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan seperti apakah desain tersebut dapat
benar-benar dilakukan? Apa yang terjadi jika ukuran
layar dirubah? Dan beberapa hal lainnya.
5. Typography
Hal yang paling penting dalam sebuah konten website
adalah font. Jenis huruf, ukuran huruf, paragraf, dan
warna huruf sangat berpengaruh karena menentukan
tingkat kenyamanan pengunjung untuk mendapatkan
informasi yang ada.
21
6. Usability
Desain website bukan hanya semata – mata hanya
bagus, namun sebaiknya juga harus memiliki
kegunaan bagi pengguna, itu adalah yang paling
penting agar informasi yang terkandung dapat
memuaskan pengguna.
7. Alignment
Tulisan dalam website seharusnya rapi dan berada
dalam garis yang lurus serta tertata rapi.
8. Clarity
Menciptakan desain yang tajam untuk website,
misalnya dari segi pixel agar tampilan website terlihat
jelas dan sempurna.
9. Consistency
Tampilan halaman website antara satu dengan yang
lainya harus konsisten atau sama dari segi bentuk,
warna, ukuran, elemen informasi atau peletakan
konten agar tidak membingungkan pembaca dan
terlihat professional.
2.1.10.3 Bahasa Pemrograman Website
2.1.10.3.1 HTML
Menurut Chaffey (2011:128), Hypertext
Markup Language atau HTML adalah standar
internasional yang ditetapkan oleh World Wide Web
Consortium untuk memastikan bahwa setiap halaman
web yang ditulis sesuai dengan definisi dalam standar
yang akan muncul sama di web browser.
Menurut Sebesta R.W (2011:56), maksud asli
dari HTML berbeda dengan bahasa teks-format lainnya
yang menentukan semua rincian penyajian teks, seperti
gaya font, ukuran dan warna. HTML dirancang untuk
menentukan struktur dokumen pada tingkat yang lebih
22
tinggi dan lebih abstrak, karena dokumen HTML yang
ditentukan, harus dapat ditampilkan pada berbagai
sistem komputer menggunakan browser yang berbeda.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan
bahwa HTML adalah bahasa yang digunakan untuk
menampilkan informasi pada halaman web. HTML
menampilkan informasi dalam bentuk hypertext serta
mendukung perintah-perintah yang dapat digunakan
untuk mengatur tampilan informasi tersebut.
2.1.10.3.2 CSS
Menurut Sebesta R.W (2011:112), style sheet
adalah mekanisme sintaksis untuk menentukan gaya
informasi suatu web. Style sheet pertama
dispesifikasikan untuk digunakan dokumen XHTML,
dan disebut sebagai Cascading Style Sheet (CSS1)
yang dikembangkan pada tahun 1996 oleh W3C. Pada
pertengahan tahun 1998, standar kedua dirilis yaitu
CSS2. CSS2 menambahkan banyak properti dan nilai
properti untuk CSS1 serta memperluas kontrol
presentasi ke media lain selain web browser, seperti
printer. Dan yang terakhir adalah CSS3 yang telah
dikembangkan sejak akhir 1990-an.
Menurut Welling, L., Thomson, L. (2009:858)
Cascading Style Sheet digunakan untuk lebih
menyempurnakan tampilan statis menjadi dinamis.
Dengan menggunakan CSS memungkinkan developer
untuk mengubah definisi tag, class atau ID, dalam satu
dokumen (style sheet) dan memiliki perubahan yang
berlaku di semua halaman yang memiliki link ke sheet
tersebut
CSS dapat mengendalikan gambar, warna
bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border,
23
warna border, warna hyperlink, warna mouse over,
spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri,
kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah
bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur
tampilan dokumen. Dengan adanya CSS
memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang
sama dengan format yang berbeda. CSS
memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang
sama dengan format yang berbeda.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan
CSS merupakan salah satu bahasa pemrograman web
yang digunakan untuk mengendalikan tampilan web
sehingga web menjadi lebih baik dan lebih menarik.
2.1.10.3.3 PHP
Menurut Sebesta R.W (2011:45) PHP adalah
bahasa server-side scripting yang dirancang khusus
untuk aplikasi web. Kode PHP tertanam dalam
dokumen XHTML, seperti halnya dengan Javascript.
Namun, kode ini ditafsirkan pada server sebelum
dokumen XHTML di request ke klien. Sebuah
dokumen yang diminta, yang mencakup kode PHP
akan diolah untuk menafsirkan kode PHP dan
dimasukkan outputnya ke dalam dokumen XHTML.
Browser tidak pernah melihat kode PHP yang tertanam
dan tidak menyadari bahwa dokumen yang diminta
awalnya termasuk kode tersebut. PHP memungkinkan
akses sederhana untuk data formulir XHTML,
sehingga dapat mengolah dengan mudah. PHP juga
menyediakan dukungan banyak sistem manajemen
database yang berbeda. Fleksibilitas membuat PHP
menjadi bahasa yang sangat baik untuk pembuatan
program yang membutuhkan akses Web ke database.
24
Menurut Welling dan Thomson (2009:2), PHP
adalah bahasa server-side scripting yang dirancang
untuk web. Dalam suatu halaman HTML, kode PHP
dapat disisipkan yang kemudian akan di eksekusi
setiap kali halaman itu dikunjungi. PHP
diinterpretasikan pada server web dan mengeluarkan
HTML atau output lainnya yang akan dilihat oleh
pengunjung halaman itu. PHP berjalan pada sisi server
sehingga PHP disebut juga sebagai bahasa Server Side
Scripting. Artinya bahwa dalam setiap/untuk
menjalankan PHP, wajib adanya web server. PHP ini
bersifat open source sehingga dapat dipakai secara
cuma-cuma dan mampu lintas platform, yaitu dapat
berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux.
PHP juga dibangun sebagai modul pada web server
apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai
CGI. Kelebihan PHP diantaranya:
a. Performance
PHP sangat cepat serta memiliki performa
yang tinggi dan kinerja yang baik dalam
melayani transaksi yang besar
b. Scalability
PHP memiliki "shared-nothing"
architecture. Ini berarti bahwa developer
secara efektif dan murah dapat menerapkan
skala horisontal dengan sejumlah besar
server komoditas
c. Database Integration
PHP memiliki driver untuk berintegrasi
dengan banyak DBMS seperti PostgreSQL,
mSQL, Oracle dbm, FilePro, Hyperwave,
InterBase, SyBase databases, dll.
25
d. Built-in Libraries
Karena PHP dirancang untuk
pengembangan web, PHP memiliki fungsi
library yang berlimpah untuk melakukan
banyak tugas.
e. Cost
PHP merupakan basa pemrograman tak
berbayar. Pengguna bisa mendownload
kapan saja tanpa harus mengeluarkan biaya.
f. Ease of Learning PHP
PHP memiliki karakteristik yang sama
dengan bahasa pemrograman dasar
sehingga mudah dipelajari.
g. Object-Oriented Support
Pada PHP 5 sudah mendukung penuh fitur
yang ada pada object oriented seperti
inheritance, method, constructor, dan
destructor.
h. Portability
PHP dapat dijalankan pada sistem operasi
yang berbeda sepert UNIX, LINUX, dan
Windows.
i. Flexibility of Development Approach
PHP mengizinkan developer untuk
mengimplementasikan simple task
menggunakan framework seperti Model
View Controller (MVC)
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan
PHP adalah bahasa pemograman yang berguna untuk
membantu merancang suatu tampilan website yang
dinamis dan dapat digabungkan dalam tag HTML.
26
2.1.10.3.4 Javascript
Menurut Sebesta R.W (2011:44), Javascript
adalah bahasa client-side scripting yang digunakan di
Web Programming. Javascript digunakan untuk
memvalidasi data formulir dan untuk membuat
dokumen XHTML dinamis. Kode Javascript biasanya
tertanam dalam dokumen XHTML, yang di-download
dari server web ketika mereka diminta oleh browser.
Kode Javascript dalam dokumen XHTML ditafsirkan
oleh browser klien. Salah satu aplikasi yang paling
penting dari Javascript adalah untuk secara dinamis
membuat dan memodifikasi dokumen. Javascript
mendefinisikan hirarki objek yang cocok dengan model
hirarkis dokumen XHTML. Unsur dokumen XHTML
diakses melalui benda-benda ini, memberikan dasar
untuk dokumen dinamis.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan
Javascript adalah bahasa naskah berorientasi objek pada
web browser yang digunakan untuk menambah fungsi
interaktif yang membuat aplikasi web menjadi dinamis.
2.1.10.3.5 JQuery
Menurut Beighly (2010:8) JQuery adalah Open
Source add-on pustaka Javascript yang menekankan
pada interaksi antara Javascript dan HTML. JQuery
merupakan kode Javascript yang telah ditulis, dan
tinggal menambahakan satu atau dua koding untuk
memanggil koding JQuery. JQuery banyak digunakan
sebagai aplikasi untuk mempercantik tampilan suatu
aplikasi web. JQuery memiliki banyak keuntungan,
diantara lain adalah:
− Mudah digunakan dan dipelajari.
− Ringkas dan ringan.
27
− Tidak perlu me-reload 1 halaman untuk
dijalankan.
− Reusabillitas yang tinggi.
− Lisensi bebas
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
JQuery merupakan library Javascript yang dapat
digunakan untuk memudahkan pembuatan website.
JQuery tidak sekedar sebagai framework Javascript,
namun memiliki kehandalan dan kelebihan yang cukup
banyak, sehingga menyebabkan banyak developer web
menggunakannya.
2.1.10.3.6 MySQL
Menurut Sebesta (2010:589), MysQL
merupakan aplikasi basis data yang gratis, efisien, dan
paling banyak digunakan. MySQL didistribusikan
secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public
License).
Menurut Welling dan Thomson (2009:3)
MySQL sangatlah cepat, kuat, dan merupakan
Relational Database Management Systems (RDBMS)
yang memungkinkan Anda secara efisien untuk
menyimpan, mengurutkan dan mengambil data.
MySQL server control dapat mengakses data Anda
untuk memastikan bahwa beberapa pengguna dapat
bekerja dengan itu secara bersamaan, dan untuk
menyediakan akses cepat untuk itu serta untuk
memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang
yang dapat memperoleh akses. Oleh karena itu,
MySQL adalah multiuser dan server yang
multithreaded. MySQL juga menggunakan Structured
Query Language (SQL), yaitu standar bahasa query
database.
28
Menurut Welling dan Thompson (2009:8),
MySQL memiliki banyak keunggulan diantaranya:
a. Performance
MySQL memiliki kecepatan proses yang lebih
tinggi dibandingkan dengan produk perangkat
lunak DBMS lainnya.
b. Low Cost
MySQL bersifat open source dan dapat diperoleh
secara gratis. Namun MySQL menyediakan seri
produk berlisensi dengan berbagai keunggulan yang
bisa diperoleh dengan biaya yang rendah.
c. Easy of Use
MySQL menggunakan bahasa pemrograman basis
data SQL yang digunakan di semua produk
perangkat lunak DBMS lainnya.
d. Portability
MySQL dapat dioperasikan pada sistem operasi
yang berbeda seperti UNIX, LINUX, dan
Windows.
e. Availability of Support
Tidak semua produk open source menyediakan
support, training, consulting dan certification,
tetapi Anda dapat mendapatkan semua itu dengan
menggunakan MySQL AB
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
MySQL merupakan aplikasi basis data yang dapat
digunakan untuk menyimpan maupun mengambil data
yang diinginkan.
2.1.11 Site Map
Menurut Chaffey (2011:608) Site Map adalah penggambaran
grafik dan tulisan dari hubungan antara kelompok yang berbeda dari
konten pada website. Dengan adanya site map akan memudahkan user
untuk menemukan informasi yang mereka inginkan dengan cepat.
29
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa site
map merupakan penggambaran dari suatu website untuk memudahkan
user menguasai website dengan cepat.
2.1.12 Interaksi Manusia dan Komputer
Konsep utama dari Interaksi Manusia dan Komputer adalah
bagaimana membuat sistem yang mudah dipelajari, digunakan, dan
user friendly.
Menurut Ben Shneiderman (2009:88), terdapat delapan aturan
emas dalam perancangan interface, yaitu:
1. Strive for Consistency
Dalam merancang sebuah interface harus konsisten dalam
situasi yang sama. Warna, tata letak, kapitalisasi, font dan
sebagainya harus digunakan secara konsisten. Begitu pula
dengan prompt, menu, dan help screen, juga harus
konsisten.
2. Enable Frequent Users to Use Shortcuts
Dalam merancang sebuah interface, designer harus
mengenali kebutuhan pengguna yang beragam jenisnya.
Ada baiknya jika menggunakan shortcut untuk
penggunaan berulang. Dimana designer menyediakan
shortcut keys yang dapat mengurangi jumlah interaksi
untuk menyelesaikan suatu tugas.
3. Offer Informative Feedback
Dalam setiap aksi yang dilakukan pengguna harus dapat
memberikan feedback yang informatif. Contohnya, ketika
pengguna mengklik suatu button maka sebaiknya button
tersebut berubah secara visual berupa tampilan pesan atau
mengeluarkan suara tertentu.
4. Design Dialog to Yield Closure
Urutan aksi harus tersusun jelas mana yang merupakan
awal, tengah dan akhir suatu tugas. Feedback penyelesaian
aksi yang inovatif, memberikan kepuasan pada operator
30
atau pengguna, perasaan lega, serta indikasi bahwa cara
tersebut jelas mempersiapkan aksi berikutnya.
5. Offer Simple Error Handling
Dalam merancang sistem, desainer harus memperkirakan
yang memungkinkan pengguna tidak melakukan atau
membuat kesalahan yang fatal. Jika pengguna membuat
kesalahan, interface harus dapat mendeteksi kesalahan dan
menawarkan instruksi sederhana serta bagaimana
pemulihannya.
6. Permit Easy Reversal of Actions
Pengguna harus diberikan kebebasan terhadap pilihan-
pilihan yang ada. Oleh karena itu sebaiknya merancang
interface yang dapat memberikan kesempatan kepada
pengguna untuk membatalkan aksi yang dilakukannya.
7. Support Internal Locus of Control
Pengguna harus merasa bahwa Ia berkuasa atas sistem, dan
sistem selalu menuruti perintahnya. Dengan adanya
pengaturan internal, pengguna dapat menggunakan sistem
sesuai kebutuhan dengan memberikan user control untuk
setiap aksi atau kegiatan yang dilakukan.
8. Reduce Short-Term Memory Load
Kemampuan manusia dalam memproses informasi dalam
jangka waktu pendek memiliki keterbatasan, sehingga
diperlukan rancangan interface yang mengurangi
kemungkinan pengguna untuk mengingat key word
pengerjaannya, misalnya dengan memberikan header.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Pengertian Pariwisata
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No 10 Tahun
2009 Pasal 1 tentang Kepariwisataan, Pariwisata adalah berbagai
macam kegiatan perjalanan yang dilakukan dengan mengunjungi
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
31
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam
jangka waktu sementara, baik secara individu maupun kelompok, dan
didukung oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah. Orang yang melakukan wisata disebut sebagai wisatawan.
Menurut McCabe (2009:2), Pariwisata dapat didefinisikan
sebagai jumlah hubungan yang timbul dari kegiatan orang yang
bepergian ke tempat-tempat di luar lingkungan mereka selama tidak
lebih dari satu tahun berturut-turut untuk bersantai, bisnis dan
keperluan lainnya.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
Pariwisata adalah kegiatan perjalanan terencana yang dilakukan
dengan meninggalkan rumah dan mengunjungi satu tempat ke tempat
yang lain guna untuk rekreasi, dan bersenang-senang.
2.2.1.1 Tujuan Pariwisata
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No 10
Tahun 2009 Pasal 3 tentang Kepariwisataan, Pariwisata
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan
intelektual setiap orang dengan Selain itu, Pariwisata juga
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara serta
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dan berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia
No 10 Tahun 2009 pasal 4 tentang Kepariwisataan,
menyebutkan bahwa tujuan pariwisata adalah untuk:
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat
- Menghapus kemiskinan
- Mengatasi pengangguran
- Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
- Memajukan kebudayaan
- Mengangkat citra bangsa
- Memupuk rasa cinta tanah air
- Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan
- Mempererat persahabatan antarbangsa
32
Jadi dapat disimpulkan bahwa pariwisata memiliki
banyak sekali tujuan yang menguntungkan baik untuk diri
sendiri maupun untuk negara. Untuk diri sendiri, pariwisata
akan meningkatkan kebutuhan jasmani dan rohani. Sedangkan
untuk negara, pariwisata akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi agar tercapainya kesejahteraan rakyat.
2.2.1.2 Usaha Pariwisata
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No 10
Tahun 2009 Pasal 1 tentang Kepariwisataan, Usaha Pariwisata
adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan
pariwisata. Orang - orang yang melakukannya disebut sebagai
Pengusaha Pariwisata.
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia nomor
10 tahun 2009 pasal 14 ayat 1 tentang Kepariwisataan,
menyebutkan bahwa usaha pariwisata meliputi:
a. Daya tarik wisata
b. Kawasan pariwisata
c. Jasa transportasi wisata
d. Jasa perjalanan wisata
e. Jasa makanan dan minuman
f. Penyediaan akomodasi
g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi
h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif,
konferensim dan pameran
i. Jasa informasi pariwisata
j. Jasa konsultan pariwisata
k. Jasa pramuwisata
l. Wisata tirta, dan
m. Spa
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
usaha pariwisata merupakan hal yang penting karena usaha
33
pariwisata merupakan kunci untuk memenuhi kebutuhan para
wisatawan.
2.2.1.3 Pemasaran Pariwisata
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2011 Pasal 1 Tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Pemasaran Pariwisata
adalah serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, menyampaikan produk wisata dan
mengelola relasi dengan wisatawan untuk mengembangkan
Kepariwisataan dan seluruh pemangku kepentingannya.
Menurut McCabe (2009:4) Pemasaran Pariwisata
adalah kegiatan menciptakan kebutuhan untuk menekankan
pesan yang menarik bagi konsumen mengenai suatu objek
wisata, serta menjaga loyalitas wisatawan terhadap objek
wisata tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
Pemasaran Pariwisata adalah kegiatan untuk menciptakan
kesan dan pesan menarik kepada wisatawan terhadap suatu
objek wisata. Pemasaran Pariwisata merupakan hal yang
penting karena merupakan salah satu komponen penting dalam
pembangunan pariwisata nasional. Dan untuk mewujudkan
pembangunan pemasaran pariwisata yang baik yaitu dengan
cara mengembangkan pemasaran dan promosi untuk
meningkatkan wisatawan dengan tema tertentu atau basis
tertentu. Contohnya dengan website.
2.2.2 Modified Balanced Scorecard (mBSC)
Menurut Stepchenkova et al. (2010:612), modified balanced
scorecard (mBSC) merupakan salah satu instrumen yang paling
dikenal dalam evaluasi website pariwisata. MBSC itu sendiri
pertama dicanangkan oleh Morrison, Taylor, Morrison, dan
Morrison (1999) yang kurang lebih dimodelkan berdasarkan
34
Balanced Scorecard (BSC) oleh Kaplan dan Norton (1992) yang
digunakan untuk mengukur kinerja organisasi melalui 4 perspektif
yaitu perspektif customer, perspektif financial, perspektif learning
and growth, dan perspektif internal business processes. Keempat
perspektif tersebut seimbang untuk mencapai tujuan organisasi.
MSBC digunakan sebagai kerangka pengukuran kinerja yang
seimbang antara kinerja sektor keuangan dan non keuangan,
sehingga kinerja organisasi dapat diukur menjadi empat perspektif
yaitu customer friendliness and usability (Customer), marketing
effectiveness (Marketing Effectiveness), the level of information
presented (Destination Information), dan technical functionality
(Technical). Berikut penjelasan mengenai keempat perspektif
tersebut:
1. Perspektif Customer
Pada perspektif ini, kinerja website akan dievaluasi
berdasarkan sudut pandang potensial pengunjung. Kriteria yang
dinilai antara lain: tingkat aksesibilitas website, kemudahan
dalam menjangkau website, kemampuan pengunjung untuk
melakukan navigasi di dalam website, daya tarik website,
informasi yang disediakan di dalam website dan kemudahan
dalam menemukan informasi kontak.
2. Perspektif Marketing Effectiveness
Pada perspektif ini, kinerja website akan dievaluasi
berdasarkan sudut pandang efektifitas pemasaran sebuah
website. Kriteria yang dinilai antara lain: usability, kemampuan
untuk mengsegmentasikan kelompok wisatawan yang spesifik,
brand yang direpresentasikan oleh website, kapasitas website
untuk memperlihatkan produk yang tersedia, penciptaan relasi
atau skema database marketing, partnership dan seberapa
banyak value yang ditawarkan.
3. Perspektif Destination Information
Pada perspektif ini, kinerja website akan dievaluasi
berdasarkan sudut pandang yang menggambarkan kebutuhan
informasi apa yang diperlukan oleh customer, termasuk
35
kebutuhan informasi umum mengenai destinasi wisata tersebut.
Kriteria yang dinilai antara lain: atraksi, event, dan festival,
fasilitas, transportasi dan infrastruktur, informasi umum
mengenai perjalanan, kepatuhan hukum, informasi meeting
point, informasi spesifik untuk wisatawan profesional dan
informasi untuk media.
4. Perspektif Technical
Dalam jurnalnya, pada perspektif ini, Stepchenkova
mengevaluasi kinerja website menggunakan dua layanan
eksternal yaitu NetMechanic.com dan LinkPopularity.com.
NetMechanic digunakan untuk memeriksa jumlah broken link,
kode HTML untuk penggunaan tag yang buruk, kesalahan
bahasa, kecocokan website dengan berbagai browser, dan
keseluruhan waktu load. Sedangkan LinkPopularity.com
digunakan untuk melihat seberapa banyak hubungan website
yang dimiliki.
Menurut Suroto Adi (2014:624), untuk mengevaluasi kinerja
penggunaan teknologi web dalam sektor pariwisata dapat dilakukan
menggunakan modified balanced scorecard (mBSC) dengan
variabilitas 4 indikator perspektif, yaitu (1) Perspektif pengguna, yaitu
evaluasi yang dilakukan dengan melihat apakah informasi yang
disajikan berguna dan menarik, (2) Perspektif Efektivitas Pemasaran,
yaitu evaluasi yang dilakukan dengan melihat apakah informasi yang
dihasilkan untuk mendukung promosi dan pemasaran, (3) Perspektif
Fungsi Organisasi, yaitu evaluasi yang dilakukan dengan melihat
apakah informasi dalam website mencerminkan fungsi organisasi, dan
(4) Perspektif Teknis, yaitu merupakan evaluasi fungsi teknis website
secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa modified
balanced scorecard (mBSC) adalah perkembangan dari balanced
scorecard, yang dapat digunakan sebagai kerangka dalam pengukuran
kinerja sistem.
36
2.2.3 Rata-Rata (Mean)
Menurut Trihendradi (2013:41), rata-rata atau mean
merupakan jumlah dari nilai-nilai yang dibagi dengan jumlah nilai
individu dengan rumus sebagai berikut:
= atau µ =
Keterangan:
= nilai rata – rata suatu sampel
µ = nilai rata – rata suatu populasi
= jumlah dari nilai individu
n = banyaknya nilai individu suatu sampel
N = banyaknya nilai individu suatu populasi nilai varian
dan standar deviasi pada dasarnya adalah mencari
nilai rata – rata deviasi.
2.2.4 Simpangan Baku (Standard Deviation)
Menurut Trihendradi (2013:48), pada dasarnya simpangan
baku berguna untuk mencari nilai rata-rata deviasi. Deviasi adalah
perbedaan nilai antara nilai data individu, dengan nilai rata-ratanya.
Nilai deviasi tidak langsung dijumlah total, tetapi dikuadratkan
terlebih dahulu. Saat menghitung nilai standar deviasi, hal yang harus
diperhatikan adalah darimana data itu berasal. Apakah berasal dari
sampel atau berasal dari populasi. Bila datanya berasal dari sampel,
maka akan menggunakan denumenator n-1, dan jika datanya populasi,
maka akan menggunakan N.
Keterangan:
xi = nilai
n = banyaknya data
= rata-rata
37
2.2.5 Integrasi Sistem
Menurut Juric et al. (2007:1), Sekarang ini integrasi sistem
antar perusahaan yang berbeda menjadi sangat penting. Kebutuhan
informasi up-to-date yang dapat diakses dari (hampir) di mana-mana,
dan berkembang pesatnya e-business, mengharuskan developer untuk
mencari solusi yang baik dalam mengintegrasikan sistem karena
integrasi memiliki banyak jenis, arsitektur, bahasa pemrograman dan
platform yang beragam.
2.2.5.1 Jenis-Jenis Integrasi
Menurut Juric et al. (2007:25), jenis integrasi dapat
dibagi menjadi lima, yaitu
a. Data-Level Integration
Integrasi Level Data berfokus pada perpindahan
antar aplikasi dengan tujuan membagi data yang
sama ke beberapa aplikasi yang berbeda. Dari sudut
pandang teknis, integrasi ini merupakan integrasi
yang paling sederhana karena memiliki beberapa
tools yang memudahkan dan mempercepat sharing
data. Selain itu, integrasi ini tidak memerlukan
perubahan aplikasi.
Gambar 2.1 Integrasi Level Data
Juric et al. (2007:25)
Masalah dalam integrasi ini terletak pada
kompleksitas database dan jumlah data. Teknologi
untuk memindahkan data antar database saat ini
38
masih belum begitu dikenal. Kemudian, kita harus
memahami data apa yang disimpan dan dimana data
tersebut disimpan, kapan dan bagaimana data
diekstrak serta harus mengerti jenis dan struktur
database tujuan.
b. Application Integration
Integrasi Aplikasi berfokus pada sharing
fungsionalitas logika bisnis bukan hanya data murni
seperti Integrasi Level Data. Integrasi ini biasanya
dicapai melalui penggunaan Application
Programming Interfaces (API). Aplikasi yang
mengekspos fungsionalitasnya melalui API dapat
diakses fungsionalitasnya secara programatik tanpa
menggunakan User Interface.
Tujuan integrasi aplikasi ada dua, yaitu
memahami dan menggunakan API untuk mengakses
fungsionalitas yang diperlukan, serta untuk menutupi
perbedaan antar teknologi yang digunakan untuk
API.
Gambar 2.2 Integrasi Aplikasi
Juric et al. (2007:27)
39
c. Business Process Integration
Integrasi Proses Bisnis memungkinkan
dukungan proses bisnis dalam enterprise dimana
solusi yang ada merupakan bagian dari langkah
proses bisnis. Integrasi ini mengekspos fungsionalitas
sebagai abstraksi dari metode bisnis melalui
interface. Integrasi ini juga menampilkan sistem
informasi enterprise seperti yang diinginkan atau
seperti yang akan dibangun dengan kebutuhan yang
jelas untuk apa sistem terintegrasi. Aplikasi yang
sudah ada akan dimodelkan ulang dengan cara yang
dapat mengekspos fungsionalitas lapisan proses
bisnis dan sesuai dengan arsitektur modern. Dan pada
akhirnya potongan-potongan yang berbeda akan
direkatkan bersama menggunakan permodelan proses
bisnis dan execution language seperti BPEL
(Business Process Execution Language).
Gambar 2.3 Integrasi Proses Bisnis
Juric et al. (2007:28)
SOA, BPEL dan teknologi terkait menyediakan
kesempatan baru untuk membuat sistem informasi
terintegrasi menjadi lebih fleksibel dan dapat
beradaptasi dengan perubahan proses bisnis. Dengan
integrasi ini akan disediakannya dukungan yang lebih
40
baik dan lebih dekat dengan kebutuhan bisnis
sehingga sistem informasi akan menjadi lebih kokoh.
d. Presentation Integration
Setelah mencapai integrasi proses bisnis,
biasanya dilanjutkan dengan integrasi presentasi.
Sebab aplikasi yang ada sekarang dimodelkan dan
dibungkus pada lapisan tengah (middle tier),
sedangkan yang mengekspos service melalui
interface level tinggi. Integrasi ini menghasilkan
sistem terintegrasi yang menyediakan lapisan
presentasi yang menyatu, yang melalui ini pengguna
dapat mengakses fungsionalitas dari sistem yang
terintegrasi. Karena menggunakan lapisan presentasi
yang dibangun baru, pengguna tidak akan menyadari
keragaman aplikasi yang ada yang mengeksekusi di
balik sistem. Lapisan presentasi juga mengakses
fungsi melalu interface umum, yang disediakan oleh
lapisan bisnis (yang telah dikembangkan pada
integrasi proses bisnis).
Integrasi presentasi dipertimbangkan sebagai
langkah definisi dan implementasi dari user interface
umum dari sebuah portal untuk sistem informasi.
Juga dipertimbangkan sebagai cara mengekstrasi data
dari aplikasi yang ada melalui user interface.
e. Business to Business Integration
Saat ini integrasi pada aplikasi dalam suatu
perusahaan tidaklah cukup. Saat ini terdapat
kebutuhan pertumbuhan yang memungkinkan
integrasi antar perusahaan, yang sering disebut
sebagai integrasi B2B. Kebutuhan saat ini tidaklah
lagi sekedar melakukan publish catalog offline pada
halaman web. Tetapi yang diharapkan adalah selalu
online dan up-to-date.
41
Salah satu prasyarat untuk membangun e-
business yang efisien adalah sebuah sistem enterprise
yang terintegrasi pada level proses bisnis. Hanya saja
perbedaannya adalah pada integrasi ini
memungkinkan pemrosesan request secara on-
demand. Pelanggan saat ini mengharapkan respon
sesegera mungkin dan tidak puas dengan pemrosesan
batch and delay beberapa hari untuk konfirmasi order
atau sekedar ingin bertanya mengenai produk
tertentu. Respon yang cepat, yang diraih melalui
integrasi dari sistem back-end (enterprise
information) dan front-end (presentation) merupakan
kunci faktor yang sukses.
2.2.5.2 Service Oriented Architecture
Menurut Juric et al. (2007:57), Service Oriented
Architecture (SOA) adalah enterprise architecture dimana
aplikasi dirancang untuk menyediakan layanan yang dapat
digunakan untuk integrasi bisnis. SOA memiliki dua kunci,
yaitu service dan architecture. Service pada dasarnya
merupakan pandangan luar aplikasi dalam organisasi TI,
dimana setiap aplikasi menyediakan "business services" yang
diperlukan untuk mengakses dari aplikasi lain. Sedangkan
architecture adalah pendekatan organisasi luas untuk
"menggunakan" jasanya. SOA memiliki mekanisme sederhana
untuk menggunakan access-interface untuk Integrasi
Enterprise. Arsitektur ini memiliki kekuatan utama yaitu
komponen atau service tersebut dibangun dan berinteraksi satu
sama lain secara bebas dan lepas. Selain itu, SOA juga
memberikan stabilitas, scalable, serta infrastruktur yang baik
untuk perusahaan dalam hosting dan akses layanan dengan
tingkat yang diperlukan kualitas layanan. SOA memerlukan
services, service consumption, dan infrastructure untuk
memanggil services dari client, memerlukan middleware
42
infrastructure untuk mengirimkan request ke server, dan
membutuhkan service container untuk meng-execute services
tersebut.
Menurut Shahzadam et al. (2008:245), SOA
merupakan solusi yang dapat digunakan untuk menyelaraskan
teknologi informasi dengan tujuan bisnis. Dengan mengadopsi
SOA akan dapat membawa ke arah keseragaman dalam
departemen TI/SI yang dapat pula membawa pada peningkatan
penggunaan sumber daya luar perusahaan. SOA merupakan
arsitektur yang memungkinkan perusahaan untuk
meningkatkan fleksibilitas dan kelincahan. Tetapi untuk
mencapai keunggulan ini, organisasi harus merangkul SOA
sebagai perubahan gaya hidup. SOA adalah cara baru untuk
merancang sistem, dan teknologi ini menunjukkan arah baru
kepada para pengguna untuk berpikir secara berbeda tentang
proses bisnis. SOA membutuhkan pola pikir yang berbeda,
dan itu membutuhkan disiplin. Untuk meningkatkan peluang
untuk sukses, sebuah organisasi harus membangun disiplin
melalui program pemerintahan yang kuat. Di samping
meningkatkan fleksibilitas dan kelincahan, SOA dapat
mengaktifkan manfaat sebagai berikut:
a. Mengurangi Biaya
Kebanyakan manfaat SOA sulit untuk diukur,
tetapi sejumlah organisasi telah mampu
menunjukkan penghematan biaya yang signifikan
melalui penggunaan SOA.
b. Mengurangi Redundansi
Salah satu tujuan utama dari SOA adalah untuk
melaksanakan fungsi sekali dan menggunakannya
kembali di semua aplikasi yang membutuhkannya.
Sebuah inisiatif SOA dapat membantu organisasi
mengidentifikasi fungsi berlebihan dan menghindari
duplikat aplikasi.
43
c. Konsistensi, keamanan, dan penyesuaian yang lebih
baik
Jika aturan bisnis diimplementasikan dalam
layanan, maka semua aplikasi yang menggunakan
layanan ini akan menerapkan aturan bisnis secara
konsisten. Manfaat ini dapat sangat berguna ketika
mengimplementasikan aturan yang sangat berat,
seperti yang terkait dengan keamanan dan peraturan
hukum.
d. Peningkatan kepuasan, produktivitas, efisiensi,
efektivitas
SOA memungkinkan akses ke data atau fungsi
apapun kepada aplikasi membutuhkan. Oleh karena
itu, service-oriented applications harus mendukung
proses bisnis yang lebih efektif, dan juga, service-
oriented applications harus meningkatkan
pengalaman pengguna. Untuk aplikasi internal,
pengalaman pengguna yang lebih baik akan membuat
karyawan lebih produktif dan efisien. Untuk aplikasi
eksternal, pengalaman pengguna yang lebih baik
akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Service Oriented Architecture (SOA) merupakan arsitektur
yang memungkinkan dua atau banyak perusahaan untuk saling
mengintegrasikan data untuk mendukung proses bisnis
mereka.
2.2.5.3 Enterprise Service Bus
Menurut Juric et al. (2007:45), Enterprise Service Bus
(ESB) adalah infrastruktur software yang bertindak sebagai
lapisan perantara (middleware). ESB memungkinkan untuk
menghubungkan services yang diimplementasikan dalam
teknologi yang berbeda (seperti EJBs, messaging systems,
CORBA components, dan legacy applications) dengan cara
44
yang mudah. ESB berfungsi untuk menambah fleksibilitas
komunikasi dan kendali atas penggunaan layanan yang
mencakup:
a. Kemampuan menangkap pesan, yang memungkinkan
untuk menangkap pesan request untuk layanan-
layanan dan pesan response dari layanan, serta
memberikan pemrosesan tambahan. Dengan cara ini,
ESB dapat bertindak sebagai intermediary.
b. Kemampuan routing, yang memungkinkan ESB
melakukan routing pesan ke layanan-layanan yang
berbeda didasarkan pada isi (content), asal, atau
atribut lain.
c. Kemampuan transformasi, yang memungkinkan
transformasi pesan sebelum dikirimkan ke layanan-
layanan. Untuk pesan format XML, transformasi
semacam ini dilakukan menggunakan XSLT
(Extensible Stylesheet Language for
Transformations) atau XQuery engine.
d. Kendali atas deployment, usage, dan maintenance
layanan-layanan.
Hal ini memungkinkan adanya logging, profiling,
load balancing, performance tuning, ongkos
penggunaan layanan-layanan, distributed
deployment, on-the-fly reconfiguration, dsb.
e. Fitur manajemen lain yang mencakup definisi korelasi
antar pesan, definisi path komunikasi yang handal,
definisi security constraints yang berkaitan dengan
pesan services.
Menurut Binildas (2008:16), ESB merupakan sebuah
pola arsitektural untuk SOA. ESB adalah kumpulan layanan
middleware yang menyediakan kemampuan integrasi.
Middleware Services ini merupakan jantung dari ESB yang
menempatkan pesan untuk dapat diroutekan dan
45
ditrasnformasikan. Aplikasi melakukan koneksi ESB melalui
intelligent conncetors. Konektor ini abstrak karena hanya
mendefinisikan transport binding protocols dan service
interface, bukan merupakan rincian implementasi nyata.
Konektor ini intelegent karena mempunyai logic built-in pada
ESB untuk melakukan binding service secara selektif pada
saat runtime. Kemampuan ini meningkatkan kecerdasan untuk
aplikasi dengan menggunakan late binding dari service dan
melakukan penundaan pilihan service.
Menurut Binildas (2008:16), Pendekatan services bus
untuk integrasi menggunakan teknologi yang menyediakan
bus untuk integrasi aplikasi. Aplikasi yang berbeda tidak akan
berkomunikasi secara langsung satu sama lain, melainkan
mereka akan berkomunikasi melalui backbone middleware
SOA ini. Fitur yang paling membedakan ESB dengan lainnya
adalah sifat terdistribusi dari topologi integrasi. Kebanyakan
solusi ESB didasarkan pada Web Services Description
Language (WSDL) dan menggunakan format Extensible
Markup Language (XML) untuk terjemahan dan transformasi
pesan.
Gambar 2.4 Enterprise Service Bus
Binildas (2008:16)
46
Menurut Binildas (2008:16), Fitur dan fungsionalitas
utama yang didukung ESB:
a. Addressing dan routing
b. Synchronous dan asynchronous style
c. Multiple transport dan protocol bindings
d. Content transformation and translation
e. Business process orchestration
f. Event processing
g. Adapters untuk berbagai platform
h. Integration of design, implementation, dan
deployment tools
i. QOS features like transactions, security, dan
persistence
j. Auditing, logging, dan metering
k. Management and monitoring
Menurut Utomo, W.H., Wellem, T. (2014:369), ESB
memiliki beberapa kelebihan yaitu yang pertama saat
terjadinya masalah ketidak cocokan antar protokol komunikasi
yang digunakan antara pemakai layanan dan penyedia layanan.
Hal itu dapat menyebabkan pemakai layanan tidak dapat
melakukan permintaan layanan yang disediakan oleh penyedia
layanan. Tetapi dengan adanya ESB dapat mengatasi masalah
ini dengan menyediakan fasilitas untuk mengkonversi sebuah
protokol transport/komunikasi ke dalam protocol lain yang
diperlukan. Misalnya fasilitas ini akan mentransformasikan
protokol HTTP ke dalam protokol SMTP. Melalui fasilitas ini,
aplikasi dapat saling berkomunikasi walaupun protokol antara
pemakai layanan dan penyedia layanan tidak sama. Kemudian,
yang kedua berkaitan dengan ketidaksesuaian antara format
pesan yang digunakan oleh pemakai layanan dan penyedia
layanan. Masalah ini dapat dipecahkan oleh ESB yang
menyediakan fasilitas untuk melakukan transformasi format
pesan yang digunakan oleh penyedia layanan maupun pemakai
47
layanan. Misalnya, fasilitas ini dapat melakukan transformasi
pesan SOAP ke dalam format lain berbasis XML.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa ESB adalah infrastruktur software yang bertindak
sebagai middleware antar penyedia layanan dengan pemakai
layanan dan dapat menghubungkan layanan yang
diimplementasikan dalam teknologi yang berbeda.
2.2.6 Object-Oriented Analysis Design (OOAD)
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007:25), Object-
Oriented Analysis and Design (OOAD) merupakan sebuah kumpulan
alat dan teknik untuk pengembangan sistem yang akan memanfaatkan
object technologies untuk membangun sistem dan perangkat lunak.
OOAD sangat terkait dengan dua hal yaitu Object Oriented Analysis
(OOA) dan Object-Oriented Design (OOD).
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007:370), Object-
Oriented Analysis (OOA) merupakan pendekatan yang digunakan
untuk mempelajari objek yang ada untuk melihat apakah mereka
dapat digunakan kembali atau diadaptasikan untuk penggunaan lain
serta digunakan untuk mendefinisikan objek baru serta merubah objek
yang akan digabungkan dengan objek lain yang telah ada menjadi
aplikasi bisnis berbasis komputer yang berguna. Sedangkan Menurut
Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007:648) Object-Oriented Design
(OOD) merupakan pendekatan yang digunakan untuk memperinci
solusi sistem yang dipandang dari objek yang berkolaborasi, atribut
objek dan klasifikasi dari objek tersebut.
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D
(2010:60), Object Oriented Analysis (OOA) adalah suatu cara untuk
menentukan seluruh tipe objek yang bekerja di dalam sistem dan
menggambarkan interaksi user yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas-tugas. Sedangkan Object-Oriented Design (OOD)
mendefinisikan semua tipe objek yang diperlukan untuk
berkomunikasi dengan orang dan perangkat di dalam sistem,
menunjukkan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan
48
suatu tugas, dan menyempurnakan definisi masing – masing tipe
objek sehingga bisa diimplementasikan dengan bahasa dan
lingkungan yang spesifik.
2.2.6.1 Tahapan Object-Oriented Analysis Design (OOAD)
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007:383) Object-
Oriented Analysis (OOA) memiliki 3 tahap penting yang harus
dilakukan, yaitu:
a. Membuat model dari deskripsi fungsional sistem
Pada tahap ini akan dibuatnya Use case Diagram yang
berisi informasi umum dari sistem yang bertujuan
untuk mendokumentasikan secara cepat kebutuhan apa
saja yang diperlukan oleh sistem. Kemudian diagram
tersebut akan ditambahkan detail-detail yang dapat
merubah Use case Diagram menjadi Analysis Use case
Diagram atau Use case Description.
b. Mencari dan mengidentifikasi objek
Tahap selanjutnya adalah mencari objek dengan cara
mencari kata-kata yang berpotensi untuk menjadi objek
dari dokumentasi yang ada (biasanya carilah disetiap
nouns atau kata benda). Kemudian setelah
mendapatkan semua kata benda, kata-kata tersebut
harus disaring lagi karena tidak semuanya sesuai
dengan sistem yang sedang dikembangkan.
c. Mengorganisasikan objek dan mengidentifikasi
hubungan setiap objek
Tahap selanjutnya adalah menyusun objek yang telah
diidentifikasi sebelumnya dan mendokumentasikan
setiap hubungan yang terjadi antar objek.
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007:651) Object-
Oriented Design (OOD) memiliki 3 tahap penting yang harus
dilakukan, yaitu:
a. Memperbaharui Use case Diagram
49
Tahap pertama pada OOD adalah memperbaharui use
case yang telah dibuat pada OOA. Setiap Use case
akan ditambahkan detail bagaimana aktor akan
berhubungan dengan sistem dan bagaimana sistem
akan memprosesnya.
b. Membuat class interaction, behavior dan state yang
membantu skenario use case
Terdapat beberapa tahapan, yaitu:
a) Mengidentifikasi dan mengklarifikasikan kelas
dari desain use case
Pada tahap inilah akan diidentifikasikan
interaksi antar class, tugas-tugas class serta
behavior pada setiap class.
b) Mengidentifikasi atribut class
Setelah mengetahui tugas class masing-masing,
tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi
atribut-atribut yang termasuk di dalam class
c) Mengidentifikasi behaviors dan responsibilities
class
Tahap ini dapat dilakukan dengan cara
menganalisa use case, mengasosiasikan
behaviors dan responsibilities class,
membangun class yang memiliki behavior yang
kompleks dan lain-lain
c. Memperbarui Model Object untuk Mencerminkan
Lingkungan Implementasi
2.2.6.2 Unified Modeling Language
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D
(2010:61), Unified Modeling Language (UML) adalah suatu set
standarisasi dari konstruksi model dan pengembangan notasi
yang dikhususkan untuk pengembangan object-oriented.
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007:371),
Unified Modeling Language (UML) adalah seperangkat model
50
konvensi yang digunakan untuk menentukan atau
menggambarkan objek dalam suatu sistem perangkat lunak.
Jadi dapat disimpullkan bahwa UML adalah suatu
permodelan yang digunakan untuk menciptakan desain berupa
diagram yang dapat menggambarkan sistem yang akan
dibangun.
2.2.6.2.1 Use Case Diagram
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., &
Burd, S.D. (2010, p.242) Use case Diagram merupakan
suatu aktivitas yang dilakukan oleh sistem, biasanya
merupakan sebuah respon untuk permintaan dari
pengguna sistem.
Gambar 2.5 Use Case Diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:244)
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D.
(2007:246), Use case Diagram menggambarkan
interaksi antara sistem dan pengguna. Dengan kata
lain, secara grafis Use case Diagram menggambarkan
siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara
apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi
dengan sistem.
51
Whitten, J.L., Bentley, L.D. (2007:385) juga
mengatakan bahwa Use case Diagram dapat dibagi
menjadi dua tipe, yaitu
− Business Use case
Business Use case adalah use case yang
dibangun untuk kebutuhan bisnis yang fokus
pada visi, misi dan tujuan dari berbagai
kepentingan perusahaan. Business use case juga
mencerminkan pandangan dari perilaku yang
diinginkan dari sebuah sistem.
− System Use case
System Use case adalah use case yang
digunakan untuk menentukan persyaratan rinci,
membantu dalam estimasi dan perencanaan,
menentukan persyaratan programming serta
menjadi dokumentasi dasar bagi pengguna.
Pembuatan System use case dikembangkan dari
Business Use case sehingga dapat
mengembangkan sistem dengan baik dan
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan
bahwa use case diagram merupakan suatu diagram
yang menggambarkan hubungan antara aktor dengan
sistem.
2.2.6.2.2 Use Case Description
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., &
Burd, S.D. (2010, p.172), Use Case Description adalah
tahapan mendetail dan sebuah deskripsi diagram untuk
membuat sebuah pemahaman akan sebuah sistem agar
lebih menjamin kebutuhan user akan sistem. Use Case
Description sendiri terdiri dari 3 jenis:
− Brief Description
52
Merupakan deskripsi yang mencatat mengenai
deskripsi singkat dari suatu use case yang
sederhana, dimana digunakan pada sistem yang
kecil dan dapat dengan mudah dipahami.
Biasanya hanya memiliki satu skenario saja.
Gambar 2.6 Use Case Description - Brief Description
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:172)
− Intermediate Description
Merupakan deskripsi yang membahas lebih lanjut dan
mencantumkan internal flow dari aktivitas yang terjadi
sesuai dengan use case, beserta dengan exception
condition, sebuah dokumentasi yang digunakan apabila
terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan proses.
Gambar 2.7 Use Case Description - Intermediate
Description
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:173)
− Fully Developed Description
Merupakan deskripsi dengan mengunakan metode
formal untuk mendokumentasikan seluruh proses yang
terjadi pada sebuah use case.
53
Gambar 2.8 Use Case Description - Fully Developed
Description Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd,
S.D. (2010:174)
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D.
(2007:246), dalam bukunya Use Case Description
disebut sebagai Use Case Narrative yang merupakan
deskripsi tekstual dari use case dan bagaimana
pengguna akan berinteraksi dengan sistem untuk
menyelesaikan tugas. Ketika Anda sedang
mempersiapkan Use Case Narrative, hal yang penting
untuk dilakukan adalah membuat dokumen high level
untuk mendapatkan pemahaman tentang peristiwa dan
besarnya sistem. Kemudian kembali ke masing-masing
use case dan memperluas daftar untuk sepenuhnya
didokumentasikan ke dalam use case narrative.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan
bahwa use case description merupakan suatu deskripsi
54
yang menjelaskan mengenai detail dari sebuah use case
yang telah didefinisikan. Use case Description berguna
agar alur sistem dapat terstruktur dengan baik.
2.2.6.2.3 Class Diagram
Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D.
(2007:400), class diagram adalah penggambaran grafis
dari struktur objek statis sistem dan menunjukkan kelas
objek bahwa sistem terdiri dari apa saja serta hubungan
antara objek antar class. Pada diagram ini juga
mencakup multiplicity, generalization/specialization
relationship, dan aggregation relationships. Untuk
membuat sebuah class diagram berikut merupakan
langkah-langkah yang dapat dilakukan:
− Step 1: Find the Potential Objects
Hal pertama yang harus dilakukan
adalah mencari potential object. Langkah ini
dilakukan dengan meninjau setiap use case
untuk menemukan kata benda yang sesuai
dengan badan usaha atau kegiatan. Untuk
menemukannya dapat menggunakan metode
nouns-highlighted, yaitu dengan cara men-
highlight semua kata benda yang terdapat pada
use case analysis. Setiap benda yang
ditemukan dalam mengkaji use case akan
ditambahkan ke daftar potential object yang
akan dianalisis lebih lanjut
− Step 2: Select the Proposed Objects
Tidak semua kata benda pada daftar
mewakili objek bisnis yang harus berada
dalam lingkup domain masalah. Dengan
menganalisis masing-masing kandidat kita
55
akan dapat menentukan apakah calon harus
tinggal atau dihapus dari daftar.
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., &
Burd, S.D. (2010, p.187), Class diagram digunakan
untuk menunjukkan objek class untuk sistem.
Notasinya dari Unified Modelling Language (UML),
yang telah menjadi standar untuk model yang
digunakan dengan pengembangan system object
oriented.
Gambar 2.9 Notasi Domain Class Diagram Satzinger
J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:187)
Salah satu jenis class diagram UML
menunjukkan hal-hal dalam pekerjaan domain user
disebut sebagai domain model class diagram. Tipe lain
dari notasi class diagram UML digunakan untuk
membuat desain class diagram ketika merancang class
perangkat lunak. Di class diagram, persegi panjang
mewakili kelas, dan garis yang menghubungkan
persegi panjang menunjukkan asosiasi antara kelas.
Dalam persegi panjang (kotak) terbagi dua, bagian atas
berisi nama kelas, dan bagian bawah merupakan atribut
kelas. Nama kelas selalu diawali dengan huruf kapital,
dan atribut nama selalu diawali dengan huruf kecil.
Diagram class digambarkan dengan menampilkan
kelas dan asosiasi antara kelas. Hubungan di dalam
class diagram ada tiga, yaitu sebagai berikut:
56
1. Aggregation
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., &
Burd, S.D. (2010:190), Agregasi Merupakan
hubungan antara objek dengan bagian-
bagiannya di mana bagian-bagian tersebut
dapat muncul secara terpisah. Berikut adalah
contoh dari agregasi:
Gambar 2.10 Aggregation Relationship
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.
(2010:191)
2. Association
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., &
Burd, S.D. (2010:188), Asosiasi Merupakan
class yang merepresentasikan many-to-many
relationship antara dua class lainnya. Berikut
adalah contoh dari asosiasi:
57
Gambar 2.11 Association Relationship Satzinger,
J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:188)
3. Generalization
Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., &
Burd, S.D. (2010:190) Generalisasi merupakan
suatu super class yang menjelaskan properties
umum kepada kelas-kelas khusus yang disebut
dengan subclass. Berikut adalah contoh dari
generalisasi:
Gambar 2.12 Generalization Relationship
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:190)
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd
(2010:187), Domain Class Diagram juga
menggunakan multiplicity. Multiplicity adalah jumlah
asosiasi yang dapat terjadi di antara hal-hal yang
spesifik, misalnya seorang kustomer dapat memesan
banyak order.
58
Gambar 2.13 Multiplicity dalam Class Diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D (2010:188)
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan
bahwa domain class diagram merupakan diagram yang
menggambarkan objek - objek penting dalam suatu
sistem, dimana objek tersebut dibutuhkan datanya dan
dapat diolah untuk kepentingan perusahaan.
2.2.6.2.4 Entity Relationship Diagram Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., &
Burd, S.D. (2010:57), Entity Relationship Diagram
adalah analisis terstruktur dan informasi rekayasa
model data yang diperlukan oleh sistem. Berikut
merupakan contoh ERD:
Gambar 2.14 Entity Relationship Diagram
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:57)
2.2.6.2.5 User Interface Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., &
Burd, S.D. (2010:530), salah satu kegiatan utama
dalam perancangan sistem adalah merancang user
interface. Merancang user interface berarti merancang
input dan output yang terlibat ketika pengguna
berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan
tugas. Untuk merancang sebuah user interface,
developer harus memperhatikan beberapa hal seperti 8
aturan emas dan untuk perancangan user interface pada
website juga harus memperhatikan 9 prinsip yang harus
diperhatikan dalam membuat web design.
59
Gambar 2.15 User Interface
Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:551)
60