bab 2 landasan teori 2.1 teori umum 2.1.1 sistem...

38
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2005, p29), Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Menurut Romney dan Steinbart (2006, p4), mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling ketergantungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasi syarat- syarat dari model, function dan interface yang saling terintegerasi dengan menerima input dan menghasilkan output untuk mencapai tujuan.

Upload: hamien

Post on 05-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2005, p29), Sistem adalah sekelompok

komponen yang saling berhubungan, berkerjasama untuk mencapai

tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output

dalam proses transformasi yang teratur.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p4), mendefinisikan

sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen yang

saling ketergantungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasi syarat-

syarat dari model, function dan interface yang saling terintegeras i

dengan menerima input dan menghasilkan output untuk mencapai

tujuan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

 

2.1.1.2 Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2005, p38), yang diterjemahkan oleh

Fitriasari dan Deni Arnos Kwary, mendefinisikan informasi sebagai

data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna

bagi pemakai akhir tertentu.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p5), mendefinisikan

informasi sebagai data yang telah diorganisasikan dan diproses

untuk menyediakan arti bagi pengguna.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

informasi adalah data yang sudah diolah sehingga memiliki arti bagi

pengguna, dan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam

pengambilan keputusan.

2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi merupakan

kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software,

jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,

mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut O’Brien (2005, p10), Tiga peran utama dari aplikasi bisnis

dari sistem informasi adalah mendukung berbagai strategi untuk

keunggulan kompetitif, mendukung pengambilan keputusan dalam

bisnis, dan mendukung proses dari operasi bisnis.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

10 

 

Romney dan Steinbart (2006, p782), mengungkapkan sistem

informasi merupakan sebuah tahapan pengorganisasian dari

mengumpulkan, memproses, mengelola dan melaporkan informasi,

sehingga organisasi dapat menentukan objek dan tujuan.

Jadi Sistem Informasi adalah suatu kesatuan komponen yang

saling berinteraksi untuk mengubah data menjadi informasi guna

mencapai tujuan perusahaan.

2.1.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama (2006, p5) “The Accounting

information system is a subsystem of an MIS that provides

accounting and financial information, as wel as other information

obtained in the routine processing of accounting transaction”.

Artinya sistem informasi akuntansi adalah bagian dari sistem

informasi manajemen atau MIS yang menyediakan informas i

mengenai akuntansi dan keuangan, seperti informasi-informas i

lainnya yang didapatkan dari proses transaksi akuntansi rutin.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), “Accounting

information system is the human and capital resources within an

organization that responsible for the preparation of financial

information and the information obtained from the collecting and

processing company transaction”. Artinya sistem informasi

akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam sebuah

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

11 

 

organisasi yang bertanggung jawab terhadap persiapan informasi

keuangan dan informasi yang dihasilkan dari mengumpulkan dan

memproses transaksi perusahaan.

Jadi sistem informasi akuntansi adalah kumpulan berbasis

sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data

keuangan dan data lainnya menjadi informasi yang diperlukan dan

bermanfaat bagi berbagai user.

2.1.1.5 Komponen-komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), terdapat 6

komponen dari sistem informasi akuntansi, yaitu :

1. Orang yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai

macam fungsi.

2. Prosedur dan instruksi, baik manual maupun otomatis.

Dilibatkan dalam pengumpulan, pemrosesan, dan

penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi.

3. Data tentang organisasi dan proses bisnisnya.

4. Software yang digunakan untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer,

peralatan di sekelilingnya, dan peralatan komunikasi jaringan

yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,

memproses, dan mengirimkan data dan informasi.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

12 

 

2.1.1.6 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama (2006, p6-p7), manfaat sistem

informasi akuntansi ada lima yaitu:

1. Memproduksi laporan eksternal

“Business use accounting information system to

produce special reports to satisfy the information needs of

investors, creditors, tax collectors, regulatory agencies, and

others”. Artinya Bisnis memakai sistem informasi akuntansi

untuk memproduksi laporan khusus untuk memuaskan

kebutuhan dari investor, kreditor, penagih pajak, dan agen-

agen lain yang berkaitan.

2. Mendukung aktivitas rutin

“Managers need an accounting information system for

handling routine operating acitivities during the firm’s

operating cycle”. Artinya manajer membutuhkan sistem

informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin

selama siklus operasi perusahaan.

3. Mendukung Keputusan

“Information is also needed for non-routine decision

support at all levels of an organization”. Artinya informasi

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

13 

 

juga dibutuhkan untuk mendukung keputusan rutin pada

semua tingkatan dari organisasi.

4. Perencanaan dan pengendalian

“An Information System is required for planning and

control activities as well information concering budgets and

standard cost is stored by the information system, and report

are designed to compare budget figures to actual amounts”.

Artinya informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan

pengendalian yang baik. Informasi memperhatikan anggaran

dan biaya standar yang disimpan oleh sistem informasi, dan

laporan dirancang untuk membandingkan gambaran anggaran

dengan jumlah yang sebenarnya.

5. Implementasi pengendalian internal

“Internal Control includes the policies, procedures,

and Information system used to protect a company’s assets

from loss or ambezzlement and to maintenance accurate

financial data”. Artinya pengendalian internal meliputi

kebijaksanaan, prosedur, dan sistem infomasi yang digunakan

untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian atau

penggelapan, dan untuk memelihara data keuangan yang

akurat.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

14 

 

2.1.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi berbasis

Orientasi pada Object

2.1.2.1 Pengertian Analisis Sistem

Menurut O’Brien (2005, p518) yang diterjemahkan oleh

Fitriasari dan Kwary, analisis sistem merupakan studi mendalam

tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang

menghasilkan persyaratan fungsional yang digunakan sebagai dasar

untuk desain sistem informasi baru.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p792), “System

analysis is a rigorous and systematic approach to decision making,

characterized by acomprehensive definition of available

alternatives and exhaustive analysts of marits of each alternatives

as a basis for choosing the best alternatives”. Artinya analisis

sistem adalah sebuah pendekatan yang teliti dan sistematis untuk

pengambilan keputusan, merupakan definisi dari alternatif yang ada

dan analisis yang mendalam mengenai alternatif yang pantas

sebagai sebuah dasar memilih alternatif yang baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah

penelitian sistem informasi yang sudah ada untuk

mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh

sistem yang baru.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

15 

 

2.1.2.2 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut O’Brien (2005, p521) yang diterjemahkan oleh

Fitriasari dan Kwary, desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang

menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan

fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p792), “System design

is the process of preparing detailed of specification for the

development of the new information system”. Artinya perancangan

sistem informasi adalah proses menyiapkan spesifikasi secara rinci

untuk pengembangan sistem informasi yang baru.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah

penentuan proses dan data serta pendefinisian hardware, software,

komponen, modul dan interface yang diperlukan oleh sistem yang

baru.

2.1.2.3 Pengertian Object

Menurut Mathiassen (2004, p4) “object is an entity with

identity, state and behavior”. yang berarti entitas adalah sesuatu

yang memiliki identitas, state dan tingkah laku.

2.1.2.4 Pengertian Object Oriented

Menurut Briton dan Doake (2001, p15), “Object oriented

system is made up of such objects which collaborate to achieve the

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

16 

 

functionality required by the system”, yang berarti objek yang

dibuat untuk mencapai kolaborasi fungsional yang dibutuhkan oleh

sistem.

2.1.2.5 Pengertian Object Oriented Analysis and Design

Menurut Mathiassen (2000, p12) “OOAD is a collection of

general guidilines for carrying out analysis and design. Yan g

berarti kumpulan langkah-langkah secara umum untuk

menyelesaikan analisis dan perancangan.

2.1.2.6 Pengertian Event

Menurut Jones dan Rama (2006, p4) “Event are activities that

happen at a particular poin in time”, yang berarti event adalah

kejadian yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

2.1.2.7 Pengertian Workflow Table

Menurut Jones dan Rama (2006, p87), Workflow Table is a

two coloumn table that identifies the actors and actions in a

process. Artinya tabel workflow adalah tabel berkolom dua yang

mengidentifikasikan aktor dan kegiatan dalam sebuah proses.

Jadi Workflow Table merupakan suatu tabel yang berfungsi

untuk mengelola aliran kerja.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

17 

 

2.1.2.8 Pengertian UML (Unified Modeling Language)

UML merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang

digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem

software yang terkait dengan objek (Whitten, 2004, p408).

2.1.2.9 Pengertian UML Activity Diagram

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p428) yang

diterjemahkan oleh Andi, Activity Diagram merupakan sebuah

diagram yang dapat menggambarkan secara grafis aliran proses

bisnis, langkah-langkah sebuah usecase atau logika behavior

(metode) object.

Menurut Jones dan Rama (2006, p87), UML Activity Diagram

is a diagram that shows the sequence of activities in a process.

Artinya UML Activity Diagram merupakan suatu diagram yang

menunjukkan aktivitas dalam sebuah proses.

Jadi Activity Diagram adalah salah satu jenis diagram dalam

Unified Modelling Language yang menggambarkan serangkaian

aktivitas dalam proses kegiatan bisnis dari sebuah sistem secara

berurutan.

2.1.2.10 Pengertian Overview Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p87), Overview Activity

Diagram is a UML Activity Diagram that present a high-level view

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

18 

 

of the business process by documenting the key events, the sequence

of these events, and the information flows between these events.

Artinya Overview Activity Diagram merupakan suatu UML Activity

Diagram yang menyajikan gambaran tingkat tinggi dari proses

bisnis dengan mendokumentasikan event-event utama, rangkaian

dari event, dan arus informasi antara event tersebut.

Menurut Jones dan Rama (2006, p73), langkah-langkah dalam

mempersiapkan Overview Activity Diagram :

1. Read the narrative and identify key events. (Baca narasi dan

identifikasi event utama)

2. Annotate the narrative to clearly show event boundaries and

event names. (Beri tanda notasi pada narasi untuk

menunjukan cakupan event dan nama event tersebut)

3. Represent people or device participating in the business

process uing swimlane. (Tampilkan kembali agen yang

berpartisipasi dalam proses bisnis dengan menggunakan

swimlane)

4. Diagram each event, and show the sequence of events in the

business process. (Gambaran masing-masing event dan

tunjukkan urutan-rutannya dalam proses bisnis)

5. Draw documents created and used in the business process.

Show the flow of information from events to documents and

vice versa. (Gambaran dokumen-dokumen yang dibuat dan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

19 

 

digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari

event-event kedokumen dan garis penghubung putus-putus)

6. Draw table (files) created and used in the business process.

Show the flow of information from events to tables, and vice

versa. (Gambar table/files yang dibuat dan digunakan dalam

proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event-event ke

tabel dan garis penghubung putus-putus)

2.1.2.11 Pengertian Detailed Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p87), Detailed Activity

Diagram is a UML Activity Diagram that provides a detailed

representation of the activities associated with one or two of the

events shown on an overview diagram. Artinya Detailed Activity

Diagram adalah sebuah UML Activity Diagram yang menyediakan

gambaran detail aktivitas antara event-event yang ditunjukkan di

overview diagram. Menurut Jones dan Rama (2006, p80), langkah-

langkah membuat Detailed Activity Diagram :

1. Annotate the narrative to show activities.

a. Review data

b. Compare document

c. Record data in source documents

d. Enter data into a computer system

e. Record data in transaction files

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

20 

 

f. Update files

g. Maintain Master file

h. Send information to another agent

2. Prepare a workflow table.

3. Identify necessary detailed diagram.

4. For each detailed diagram, perform steps :

a. Set up Swimlane

b. Add a rounded rectangle for each activity in the events

c. Use continous lines to show the sequence of activities

d. Set up any documents created or used by the activities in

that diagram

e. Document any tables created, modified, or used by the

activities in the diagram in computer coloumn.

f. Use dotted lines to connect activities and table.

2.1.2.12 Pengertian Rich Picture

“Rich Picture is an informal drawing that presents the

illustrator’s understanding of a situation.” Artinya rich picture

adalah gambaran informal yang mempresentasikan ilustrator

tentang sebuah situasi (Mathiassen, 2000, p26).

Menurut Mathiassen (2000, p31) Rich Picture harus :

a. Contain a lot of information and open to interpelation.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

21 

 

b. Present processes and structures in a coherent, well-balanced

way.

c. Show at least one problematic area.

d. Point at several relevant computerized systems.

e. Be rich, but not chaotic.

f. Illuminate key aspects of a situation in a way that

promotes understanding at many levels.

2.1.2.13 UML Class Diagram

2.1.2.13.1 Pengertian Class Diagram

Bennet (2006, p649) menyatakan bahwa, “Class

diagram is a UML structure diagram that shows classes

with their attributes and operations, together with the

associations between classes”, yang berarti bahwa class

diagram adalah sebuah UML struktur diagram yang

menunjukkan class-class dengan attribute dan

operasinya, bersama dengan asosiasi antara class-class.

2.1.2.13.2 Pengertian Attribute

Menurut Whitten (2004, p295), “Attribute is a

descriptive property or characteristic of an entity.”

Yang berarti bahwa attribute adalah sebuah deskripsi

properti atau karakteristik dari sebuah entity.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

22 

 

Bennet (2006, p649) menyatakan bahwa,

“Attribute is an element of the data structure that,

together with operations, defines a class. Describes

some property instance of the class”. Yang berarti

bahwa attribute adalah sebuah elemen dari struktur data

yang bersamaan dengan operasi-operasi untuk

mendefinisikan class. Menggambarkan beberapa contoh

properti dari class.

Sedangkan menurut Jones dan Rama (2006,

p155), “Attributes are the smallest units of data that

can have meaning to a user. The coloumns in a

relational database that are equivalent to fields in a

file.” Yang berarti bahwa attribute adalah unit data

terkecil yang mempunyai makna bagi user. Yaitu

kolom-kolom pada relational database yang ekuivalen

dengan fields dalam suatu file.

Dapat disimpulkan bahwa attribute adalah unit

data terkecil yang menggambarkan beberapa contoh

properti dari class.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

23 

 

2.1.2.13.3 Pengertian Behavior

Menurut Whitten (2004, p432), “Behavior is the

set of things that an object can do and that correspond

to functions that act on the object’s data.” Yang berarti

bahwa behavior adalah kumpulan sesuatu yang dapat

dilakukan oleh object dan sesuai dengan fungsi yang

dilakukan data object.

2.1.2.13.4 Pengertian UML Class Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p157), “UML

Class Diagram can be used to document (a) tables in

AIS, (b) relationships between tables, and (c) attributes

of table”. Yang berarti bahwa UML Class Diagram

adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk

mendokumentasikan tabel dalam SIA, hubungan antar

tabel, dan atribut tabel.

Jones dan Rama (2006, p172-173) berpendapat

bahwa langkah-langkah pengembangan UML Class

Diagram antara lain :

1. Tempatkan file-file transaksi pada diagram.

2. Tempatkan file-file master pada diagram.

3. Tentukan hubungan antar file tersebut.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

24 

 

4. Lengkapi atribut-atribut file tersebut.

2.1.2.13.5 Hubungan dalam Class Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p165-166),

hubungan dalam class diagram sebagai berikut :

1. One-to-one Relationship

Hubungan one-to-one antar entitas tidak

sering terjadi seperti hubungan one-to-many,

tetapi mereka terjadi dalam SIA. Contohnya

antara event pengiriman dan pembayaran.

Diasumsikan sebuah invoice dibuat setiap sebuah

pengiriman terjadi dan setiap invoice hanya berisi

informasi untuk satu pengiriman.

2. One-to-many Relationship

Hubungan one-to-many umumnya terjadi

dalam sistem akuntansi. Contohnya, hubungan

antara agen dengan event-event biasanya one-to-

many. Sebuah event biasanya berhubungan

dengan satu agen, tetapi seorang agen bisa terlibat

dalam banyak event.

3. Many-to-many Relationship

Hubungan many-to-many menerangkan

dimana sebuah order dapat dilakukan untuk

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

25 

 

banyak produk dan suatu produk yang sama bisa

terdapat dalam banyak order. Hubungan many-to-

many dapat dikonversi ke dalam dua bentuk

hubungan one-to-many dengan menambahkan

“junction table”.

2.1.2.14 Pengertian UML Usecase Diagram

Menurut Larman (2005, p4), UML adalah notasi untuk

membuat model sistem dengan menggunakan konsep object

oriented.

Menurut Jones dan Rama (2006, p288), “Usecase Diagram is

a list of usecase that occur in an application and that indicate the

actor responsible for each usecase”. Artinya Usecase Diagram

adalah daftar dari usecase yang ada dalam aplikasi dan

menggambarkan tanggung jawab aktor untuk setiap usecase.

Jadi dapat disimpulkan bahwa UML Usecase Diagram

adalah salah satu diagram dalam UML yang terdiri dari actor, dan

usecase yang menunjukkan tanggung jawab actor untuk setiap

usecase serta interaksi aktor dengan sistem.

2.1.2.15 Pengertian Navigation Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p344) “Navigation diagram is a

special kind of statechart diagram that focuses on the overall

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

26 

 

dynamics of the user interface”. Yang berarti navigation diagram

adalah suatu jenis diagram statechart khusus yang fokusnya pada

dinamika keseluruhan dari user interface. Navigation diagram

menggambarkan keterlibatan windows dan transisi antara windows

tersebut.

2.1.2.16 Rancangan Database

2.1.2.16.1 Pengertian Rancangan Database

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004,

p518) yang diterjemahkan oleh Andi, database adalah

kumpulan record yang serupa.

Menurut Jones dan Rama (2006, p156),

“Database is comprehensive collection of related

data”. Yang berarti database adalah kumpulan dari data

yang luas dan saling terhubung.

Jadi database adalah kumpulan data yang

terhubung yang dibutuhkan untuk mendukung operasi

organisasi.

2.1.2.16.2 Tahapan Rancangan Database

Menurut Rob dan Coronel (2004, p326), tahapan

rancangan database adalah :

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

27 

 

a. Database initial study.

- Menganalisa situasi perusahaan.

- Mendefinisikan masalah.

- Mendefinisikan obyektif.

b. Database design.

- Membuat desain konseptual.

- Membuat desain logika.

- Membuat desain fisik.

c. Implementation and loading.

- Install DBMS.

- Mengubah data.

d. Testing and Evaluation.

- Tes database.

- Evaluasi database dan program.

e. Operation.

- Menggambarkan arus informasi yang ada.

f. Maintenance and Evaluation.

- Mengenali pertukaran yang terjadi.

- Membuat perlengkapan untuk membuat

database yang baru.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

28 

 

2.1.2.17 Rancangan Formulir

2.1.2.17.1 Pengertian Formulir

Menurut Jones dan Rama (2006, p288), “Form is

a formatted document containing blank fields that users

can fill in with data”. Yang berarti dokumen yang

terformat, terdiri dari bagian kosong dan akan diisi oleh

penggunanya.

2.1.2.17.2 Tipe Input Formulir

Jones dan Rama (2006, p262-264), Menyertakan

tipe input formulir terdiri dari :

1. Single-record entry form. Sebuah formulir yang

digunakan untuk memasukkan, menghapus atau

memodifikasi data pada record tunggal dalam

suatu tabel.

2. Tabular entry form. Sebuah formulir yang

menampilkan tabel untuk menambahkan beberapa

record dalam suatu tabel.

3. Multi-table entry. Sebuah formulir yang

digunakan untuk memasukan atau memodifikas i

record dalam dua atau lebih file yang

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

29 

 

berhubungan. Biasanya sebuah main form dan sub

form.

2.1.2.17.3 Elemen Rancangan Formulir

Jones dan Rama (2006, p271-272) menyatakan

bahwa elemen-elemen penting dalam formulir terdiri

dari :

1. Text boxes. Seringkali ditempatkan pada suatu

formulir yang digunakan untuk memasukkan

informasi yang ditambahkan pada tabel atau untuk

menampilkan informasi yang dibaca dari tabel.

2. Labels. Digunakan untuk membantu user dalam

memahami informasi apa yang diperlukan untuk

dimasukkan.

3. Look up feature. Sebuah daftar menu tarik atas

pilihan yang sesuai saat memasukkan data dalam

suatu field kosong tertentu pada sebuah formulir.

4. Command buttons. Digunakan untuk

menampilkan suatu tindakan. Terkadan g

merupakan push button (tombol tekan), karena

suatu tindakan akan dilakukan jika dipilih oleh

user.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

30 

 

5. Radio buttons. Merupakan suatu antar muka

grafis dalam bentuk sebuah tombol yang terdapat

dalam suatu formulir elektronik yang

memungkinkan user untuk memilih satu dari

beberapa set pilihan.

6. Check boxes. Merupakan suatu antar muka grafis

atau sebuah kotak pada suatu formulir yang

mengindikasikan apakah opsi tertentu telah

terpilih.

2.1.2.18 Rancangan Layar

2.1.2.18.1 Pengertian Layar

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004,

p648) yang diterjemahkan oleh Andi, interface

merupakan sebuah objek yang menyediakan peralatan

dimana pengguna dapat mengantar muka dengan sistem

tersebut. Contohnya adalah sebuah window, dialogue

box, atau screen.

Jadi interface adalah suatu tampilan yang dibuat

untuk meminimalisasi kesalahan input data serta

menyediakan function dan model sistem yang berguna

untuk actor.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

31 

 

2.1.2.18.2 Elemen Rancangan Layar

Menurut Mathiassen (2000, p158), elemen-elemen

yang terdapat dalam layer adalah :

1. Screen layout. Berisi menu selection, karakter set,

tulisan, warna, gambar, dan presentasi yang berisi

urutan elemen.

2. Input and output. Berisi tampilan keyboard,

control cursor, spesial alat lain, tanggapan dari

waktu dan frekuensi update layar.

3. Action sequences. Berisi manipulasi langsung,

click, perpindahan syntax dan urutan perintah

suatu fungsi.

4. Training. Berisi bantuan secara langsung,

pembelajaraan dan users manual.

2.1.2.19 Rancangan Laporan

2.1.2.19.1 Pengertian Laporan

Menurut Jones dan Rama (2006, p212) laporan

adalah presentasi data yang telah terformat dan

terorganisasi dengan baik.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

32 

 

Jadi laporan adalah dokumen yang terbentuk dari

data yang ada pada database yang telah terformat dan

terorganisir dengan baik sehingga dapat digunakan

untuk mendapatkan informasi.

2.1.2.19.2 Tipe Laporan

Menurut Connolly (2005, p238), laporan adalah

tipe spesial dari continous form yg didesain khusus

untuk dicetak.

Jones dan Rama (2006, p220-225) menyatakan

bahwa tipe laporan terdiri dari :

1. Simple List is a list of sales transactions. Artinya

Simple List adalah suatu daftar dari transaksi

penjualan.

2. Grouped Detail Report is a list of sales

transactions that are grouped by the type of

product sold, with subtotal for each product type.

Artinya Grouped Detail Report adalah suatu

daftar dari transaksi penjualan yang

dikelompokkan berdasarkan tipe produk yang

dijual dengan subtotal untuk masing-masin g

produknya.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

33 

 

3. Summary Report would give only summary sales

figures such as total sales for each product,

without listing individual sales transactions.

Artinya summary report bisa memberikan

gambaran penjualan seperti total penjualan untuk

tiap produk, tanpa mendaftarkan transaksi

penjualan individu.

4. Single Entity Report such as invoice, would

provide details about only one event. Artinya

single entity report seperti invoice yang beris i

detail tentang suatu laporan pembelian, laporan

retur barang.

2.1.2.19.3 Elemen Rancangan Laporan

Jones dan Rama (2006, p214-215), menyatakan

layout laporan terdiri dari :

1. Report header. Menampilkan informasi

keseluruhan laporan, seperti nama laporan dan

perusahaan, tanggal laporan dan jumlah halaman.

2. Page header. Digunakan untuk membuat

spesifikasi informasi yang berada di bagian atas

setiap halaman.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

34 

 

3. Group header. Digunakan untuk menampilkan

informasi yang bersifat umum tiap kelompok.

4. Group detail. Berisi daftar transaksi yang

berkaitan dengan kelompok.

5. Group footer. Bisa digunakan untuk

menyediakan informasi yang berguna dalam

kelompok laporan.

6. Page footer. Berada di bagian bawah setiap

halaman dan biasanya termasuk halaman laporan.

2.1.2.20 Pengertian Jurnal

Menurut Mulyadi (2001, p101), Jurnal merupakan catatan

akuntansi permanen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat

transaksi keuangan perusahaan. Menurut Mulyadi (2001, p107),

Jenis jurnal yang terdapat dalam sistem pembelian :

1. Jurnal Pembelian

Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat transaksi

pembelian kredit. Transaksi pembelian tunai dicatat dalam

jurnal pengeluaran kas.

2. Jurnal Pengeluaran Kas

Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi

pengeluaran kas.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

35 

 

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pembelian

2.2.1.1 Pengertian Pembelian

Menurut Gelinas dan Dull (2005, p420), yang diterjemahkan

oleh penulis, proses pembelian adalah sebuah struktur interaksi

antara orang-orang, peralatan, metode-metode, dan pengendalian

(control) yang didesain untuk mencapai fungsi-fungsi utama

sebagai berikut:

1. Menangani rutinitas pekerjaan yang berulang-ulang dari

departemen pembelian dan departemen penerimaan.

2. Mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dari orang-

orang yang mengatur departemen pembelian dan penerimaan.

3. Membantu dalam penyiapan laporan internal dan eksternal.

2.2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi Pembelian

Menurut Mulyadi (2001, p299), sistem akutansi pembelian

digunakan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh

perusahaan. Sebagai proses perolehan kebutuhan yang sesuai, pada

waktu dibutuhkan, untuk harga terendah yang mungkin, dari

sumber yang terpercaya.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

36 

 

2.2.1.3 Fungsi Yang Terkait Dengan Sistem Informasi Pembelian

Menurut pendapat Wilkinson et al.(2000, p470), yang

diterjemahkan oleh penulis, fungsi-fungsi yang terkait dalam siklus

pengeluaran (expenditure cycle) adalah:

1. Inventory Management / Logistics

Dalam perusahaan dagang, tujuan dari fungsi ini adalah untuk

mengatur persediaan barang dagang yang diperoleh perusahaan

untuk dijual kembali.

Dalam perusahaan pabrik, aktivitas yang termasuk ke dalam

inventory management dapat dikombinasikan dengan aktivitas

produksi agar memperluas fungsi logistic. Selain bertanggun g

jawab atas perencanaan, inventory management juga mencakup

pembelian, penerimaan, dan penyimpanan.

Pembelian secara utama berfokus pada pemilihan supplier yang

paling tepat bagi perusahaan untuk melakukan pemesanan

barang dan jasa. Pemilihan supplier didasarkan pada faktor-

faktor seperti harga unit untuk barang atau jasa yang ditawarkan,

syarat dan tanggal pengiriman yang dijanjikan, dan juga

kehandalan dari supplier. Bersama dengan pengendalian

persediaan (yang berada di bawah fungsi akuntansi), bagian

pembelian akan menjamin kuantitas barang yang akan diterima.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

37 

 

Bagian penerimaan memiliki tanggung jawab hanya menerima

barang yang dipesan, melakukan verifikasi kuantitas dan

kondisinya, dan memindahkan barang ke gudang. Bagian

penyimpanan memiliki tanggung jawab untuk menjaga baran g

dari pencurian, kehilangan, dan perusakan serta menyiapkannya

dengan tepat waktu, ketika terdapat permintaan atas barang

tersebut.

2. Finance / Accounting

Tujuan dari pengaturan keuangan dan akuntansi (financial and

accounting management) berhubungan dengan penbiayaan, data,

informasi, perencanaan dan pengendalian sumber daya-sumber

daya. Dalam hubungannya dengan siklus pembelian, tujuan ini

terbatas terhadap perencanaan dan pengendalian kas perusahaan,

mengatur data yang berkaitan dengan pembelian dan akun

supplier, pengendalian persediaan, dan informasi yang berkaitan

dengan kas, pembelian, dan supplier.

2.2.1.4 Prosedur Yang Membentuk Sistem Informasi Akuntansi

Pembelian

Menurut Mulyadi (2001,p301) jaringan prosedur yang

membentuk siatem akuntansi pembelian adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Permintaan Pembelian

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

38 

 

Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan

pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada

fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang,

misalnya untuk barang yang langsung pakai, fungsi yang

memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke

fungsi pembelian dengan menggunakan surat permintaan

pembelian.

2. Prosedur Permintaan, Penawaran Harga, dan Penelitian Pemasok

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat

pemintaan penawaran harga kepada pemasok untuk memperoleh

informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian

lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan

ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh

perusahaan.

3. Prosedur Order Pembelian

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order

pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan

kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan, mengenai

order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.

4. Prosedur Penerimaan Barang

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

39 

 

Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan

mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari

pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan baran g

untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok tersebut.

5. Prosedur Pencatatan Utang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan pembelian dan

menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan

dokumen sumber sebagai pencatatan hutang.

6. Prosedur Distribusi Pembelian

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di debit dari

transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan

manajemen.

2.2.1.5 Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem Pembelian

Menurut Wilkinson et al.(2000, p472), Dokumen-dokumen

yang terkait dalam sistem pengeluaran adalah:

1. Purchase Requisition (Permintaan Pembelian)

Form yang digunakan dalam proses pembelian untuk

mengotorisasi pemesanan terhadap barang dan jasa.

2. Purchase Order (Pemesanan Pembelian)

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

40 

 

Form yang resmi dan dibuat secara rangkap, yang berasal dari

permintaan pembelian.

3. Receiving Order (Penerimaan Pesanan)

Dokumen yang mencatat penerimaan barang.

4. Supplier’s (Vendor’s) Invoice

Dokumen tagihan yang berasal dari supplier yang menyediakan

barang atau jasa.

5. Disbursement Voucher

Dokumen di dalam sistem voucher yang mengakumulasikan

invoice dari supplier untuk pembayaran.

6. Disbursement Check

Dokumen terakhir dalam siklus pembelian yang menyediakan

pembayaran kepada supplier atas suatu barang atau jasa.

7. Debit Memorandum

Dokumen yang mengotorisasi pengembalian atau retur

pembelian.

8. New Supplier (Vendor) Form

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

41 

 

Form yang dipakai digunakan dalam pemilihan supplier baru,

menunjukan data mengenai harga, tipe barang atau jasa yang

disediakan, pengalaman, posisi kredit dan referensi.

9. Request For Proposal (or Quotation)

Form yang digunakan dalam prosedur penawaran yang bersaing,

menunjukan barang atau jasa yang diperlukan dan persaingan

harga, jangka waktu pembayaran dan lain sebagainya.

2.2.2 Pengendalian Intern

2.2.2.1 Pengertian Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2001, p163), sistem pengendalian intern

meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek

ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan

mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut Warren (2005, p183-184), “Internal controls are the

policies and procedures that protect assets form misuse, ensure that

business information is accurate, and ensure that laws and

regulations are being followed.” Yang berarti bahwa pengendalian

intern adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva

perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa

informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa

hukum serta peraturan telah diikuti.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

42 

 

Menurut Jones dan Rama (2006, p103), “Internal control is a

process, effected by an entity’s board of directors, management and

other personnel, designed to provide reasonable assurance

regarding achievement of objectives in the following categories :

effectiveness and efficiency of operations; reliability of financial

reporting; and compliance with applicable laws and regulations.”

Yang berarti bahwa pengendalian intern adalah suatu proses yang

dirancang untuk menyediakan keterjaminan yang masuk akal atas

suatu sasaran dalam bentuk kategori berikut : reliabilitas dari

laporan keuangan; efektivitas dan efisiensi operasi-operasi; dan

sesuai dengan hukum dan peraturan perUndang-undangan yang

berlaku.

2.2.2.2 Komponen dan Tujuan Pengendalian Intern

Menurut Jones dan Rama (2006, p105), komponen-komponen

pengendalian intern, antara lain :

1. Pengendalian lingkungan menunjuk pada kumpulan faktor-

faktor luar organisasi dan yang mempengaruhi kesadaran

karyawannya.

2. Penilaian resiko adalah identifikasi dan analisis resiko-resiko

yang turut campur tangan dengan pemenuhan pengendalian

intern.

3. Pengendalian aktivitas adalah kebijakan-kebijakan dan

prosedur-prosedur yang dikembangkan organisasi untuk

menunjuk resiko.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

43 

 

a. Tinjauan kinerja adalah aktivitas-aktivitas yang

melibatkan analisis atas kinerja meliputi perbandingan

antara hasil aktual dengan anggaran, perkiraan-

perkiraan, standar-standar dan data-data periode

sebelumnya.

b. Pemisahan tugas melibatkan penugasan tanggungjawab

otorisasi transaksi, pelaksanaan transaksi dan pencatatan

transaksi

c. Pengendalian aplikasi diterapkan untuk setiap individu

aplikasi SIA.

d. Pengendalian umum adalah pengendalian lebih luas

yang berhubungan dengan beberapa aplikasi.

4. Komunikasi dan informasi. Sistem informasi perusahaan

adalah kumpulan prosedur-prosedur (otomatis dan manual)

dan catatan-catatan yang disediakan untuk memulai, mencatat,

memproses dan melaporkan event-event dalam tahapan

proses-proses suatu entitas.

5. Monitoring. Manajemen harus memonitor pengendalian intern

untuk meyakinkan bahwa fungsinya berjalan dengan baik.

Warren (2005, p183-184) menyatakan bahwa tujuan

pengendalian intern adalah memberikan jaminan yang wajar bahwa:

1. Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan

usaha.

2. Informasi bisnis akurat.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

44 

 

3. Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan.

Menurut Mulyadi (2001, p164), unsur pokok sistem

pengendalian intern adalah :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab

fungsional secara tegas.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang,

pendapatan dan biaya.

3. Praktik yang sehat dalam melakukan tugas dan fungsi setiap

unit organisasi.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab.

Menurut Mulyadi (2001, p163-164), tujuan sistem

pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control)

yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern,

meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi

dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

Pengendalian intern administratif (internal administrative control),

meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan

dipatuhinya kebijakan manajemen.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00421-ka 2.pdf · sistem sebagai suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen

45 

 

2.2.2.3 Unsur Pengendalian Internal Sistem Pembelian

Aliran kerja dalam pembelian harus dikontrol dan diawasi

agar resiko kecurangan dapat dihindari. Menurut Jones dan Rama

(2006,p442-445), unsur pengendalian internal pada sistem

pembelian meliputi :

a. Pemisahan tugas individu-individu yang mengotorisasi,

melaksanakan pembelian, dan mencatat transaksi adalah individu

yang berbeda untuk menghindari terjadinya kecurangan.

b. Menggunakan informasi dari kejadian lampau untuk mengontrol

aktivitas pembelian.

c. Mengamati dari dekat semua kegiatan pembelian.

d. Dokumen-dokumen yang berurutan dan bernomor urut tercetak.

e. Mencatat semua pihak yang bertanggung jawab atas proses

yang terjadi.

f. Membatasi akses ke aset dan informasi perusahaan.

g. Merekonsiliasi semua catatan dengan bukti fisik dari aset yang

ada.